Perusahaan: Microsoft

  • Nilai Ekonomi Digital Tembus Rp4.067 Triliun pada 2029

    Nilai Ekonomi Digital Tembus Rp4.067 Triliun pada 2029

    Bisnis.com, JAKARTA— Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp4.067 triliun pada 2029, seiring optimalisasi transformasi digital di berbagai sektor. Proyeksi tersebut tertuang dalam Draft Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Tahun 2025–2029 yang disusun berdasarkan data Bappenas 2023.

    Dalam rancangan tersebut dijelaskan bahwa digitalisasi telah merambah berbagai bidang, mulai dari e-health, e-farming, manufaktur dengan revolusi industri 4.0, hingga e-government. Ke depan, sejumlah tren teknologi yang diprediksi berpengaruh besar antara lain Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), metaverse, cloud computing, blockchain, dan data analytics.

    Penerapan teknologi ini diyakini akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta membuka peluang baru bagi inovasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Adopsi teknologi menjadi penting untuk diterapkan di Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” demikian tertulis dalam dokumen rencana strategis tersebut.

    Komdigi menilai bonus demografi Indonesia juga dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital. Pada 2030, penduduk usia produktif diperkirakan mencapai 68% dari total populasi. 

    Namun, pemanfaatan peluang tersebut memerlukan tenaga kerja dengan keterampilan digital yang relevan. Saat ini, jumlah talenta digital di Indonesia baru mencapai 6 juta orang, sementara kebutuhannya diproyeksikan mencapai 12 juta orang pada 2030 (BPSDM Komdigi, 2024).

    Pertumbuhan pesat ekonomi digital Indonesia juga tergambar dari nilai Gross Merchandise Value (GMV) yang meningkat signifikan. Berdasarkan laporan Google Temasek 2023, GMV Indonesia mencapai US$82 miliar, naik dua kali lipat dari US$41 miliar pada 2019.

    Meski perekonomian global diliputi ketidakpastian, transaksi digital Indonesia diperkirakan akan menembus US$110 miliar pada 2025. Nilai tersebut jauh melampaui negara-negara ASEAN lain seperti Thailand (US$36 miliar), Malaysia (US$23 miliar), dan Singapura (US$22 miliar). Dengan capaian tersebut, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci ekonomi digital ASEAN.

    Namun, Komdigi mencatat masih ada tantangan besar, yakni dominasi pemain asing di sektor strategis seperti e-commerce, media, dan periklanan. Kajian Inisiasi Hilirisasi Digital Nasional 2023 menunjukkan bahwa pangsa pasar asing diperkirakan menguasai 74% pada 2030, dengan potensi kerugian ekonomi (potential loss) mencapai Rp2.000 triliun jika tidak diantisipasi dengan intervensi kebijakan yang tepat.

    Di balik potensi besar tersebut, kualitas sumber daya manusia (SDM) digital masih menjadi tantangan utama. Pada 2023, Indonesia berada di peringkat ke-80 dari 134 negara dalam Global Talent Competitiveness Index, dengan skor 40,25. Angka ini jauh di bawah Singapura (peringkat ke-2, skor 77,11) dan Malaysia (peringkat ke-42, skor 51,35).

    Selain dari sisi kualitas, jumlah tenaga profesional di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga masih rendah, yakni hanya 0,5% dari total pekerja nasional. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan Malaysia (7,7%), Singapura (5,1%), China (3%), dan India (1%).

    Tantangan lain datang dari literasi digital dan etika berinternet. Berdasarkan Digital Civility Index Microsoft 2020, Indonesia menempati peringkat ke-29 dari 32 negara, mencerminkan rendahnya kesopanan digital dan tingginya risiko paparan ujaran kebencian, perundungan siber, dan konten pornografi. Peringkat ini juga masih tertinggal dari Singapura (4), Malaysia (10), dan Vietnam (24).

    Di sektor pemerintahan, pengembangan layanan publik digital masih tertinggal dibandingkan negara lain di kawasan. Berdasarkan E-Government Development Index (EGDI) 2022 dari ITU, Indonesia berada di peringkat 77 dari 193 negara, di bawah Malaysia (53), Thailand (54), dan Singapura (12).

    Kondisi ini sejalan dengan hasil pengukuran Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) oleh Kemenpan RB, yang menunjukkan tingkat kematangan nasional baru mencapai skor 2,34 dari 5,00 pada 2022. Artinya, masih diperlukan percepatan dalam integrasi dan tata kelola layanan digital pemerintah.

    Dalam lima tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur telekomunikasi, terutama melalui perluasan jaringan 4G ke berbagai wilayah. Namun, kualitas konektivitas dan kecepatan internet Indonesia masih tertinggal dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Thailand.

    Komdigi menegaskan, fokus strategis 2025–2029 akan diarahkan pada pembangunan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan, peningkatan kompetensi talenta digital nasional, serta penguatan kedaulatan data dan pemain lokal agar manfaat ekonomi digital tidak hanya dinikmati oleh perusahaan asing.

  • Bill Gates Mendadak Tak Percaya Kiamat, Berubah 180 Derajat

    Bill Gates Mendadak Tak Percaya Kiamat, Berubah 180 Derajat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bill Gates merupakan salah satu sosok yang selama ini konsisten meneriakkan bahaya ‘kiamat’ perubahan iklim di Bumi. Bahkan, Gates kerap mendorong pemerintah untuk berbuat sesuatu dalam menanggulangi emisi karbon yang kian tak terbendung.

    Namun, opini Gates tiba-tiba berubah 180 derajat. Kini, pendiri Microsoft tersebut tampak melunak dengan isu perubahan iklim. Bahkan, Gates blak-blakan menyebut pandangan perubahan iklim akan mendatangkan ‘kiamat’ bagi peradaban manusia adalah hal yang keliru.

    “Meskipun perubahan iklim akan menimbulkan konsekuensi serius, terutama bagi masyarakat di negara-negara termiskin, perubahan iklim tidak akan menyebabkan kepunahan umat manusia,” kata Bill Gates, dikutip dari laman Gates Notes, Kamis (30/10/2025).

    “Manusia akan dapat hidup dan berkembang di sebagian besar wilayah Bumi di masa mendatang. Proyeksi emisi telah menurun, dan dengan kebijakan serta investasi yang tepat, inovasi akan memungkinkan kita untuk menurunkan emisi lebih jauh lagi,” ia menambahkan.

    Lebih lanjut, Gates mengatakan pandangan ‘kiamat’ perubahan iklim telah menyebabkan komunitas iklim hanya fokus pada tujuan emisi jangka pendek. Dampaknya, ada kecenderungan untuk mengalihkan sumber daya dari hal-hal paling efektif yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kehidupan di dunia yang kian memanas.

    Menurut Gates, belum terlambat untuk mengubah pandangan dan strategi dalam menanggulangi perubahan iklim. Ia menyorot gelaran konferensi iklim COP30 di Brasil bulan depan. Ajang itu bisa menjadi wadah yang tepat untuk mulai membicarakan adaptasi iklim dan pengembangan manusia.

    “Ini adalah kesempatan untuk kembali berfokus pada metrik yang seharusnya lebih penting daripada emisi dan perubahan suhu, yakni meningkatkan kualitas hidup. Tujuan utama kita seharusnya adalah mencegah penderitaan, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi terberat yang tinggal di negara-negara termiskin di dunia,” kata Gates.

    Gates menekankan bahwa perubahan iklim merupakan masalah serius yang harus diselesaikan, bersama dengan masalah malaria dan malnutrisi. Kendati demikian, masalah terbesar adalah kemiskinan dan penyakit.

    “Memahami hal ini akan memungkinkan kita memfokuskan sumber daya kita yang terbatas pada intervensi yang akan memberikan dampak terbesar bagi orang-orang yang paling rentan,” ujar Gates.

    Singkatnya, Gates menegaskan bahwa perubahan iklim, penyakit, dan kemiskinan merupakan masalah-masalah besar. Gates mengatakan semua pihak harus menanganinya sesuai dengan penderitaan yang ditimbulkan masing-masing masalah.

    “Dan kita harus memanfaatkan data untuk memaksimalkan dampak dari setiap tindakan yang kita ambil,” ia menuturkan.

    Lebih lanjut, Gates mengatakan sekalipun dunia hanya mengambil tindakan moderat untuk mengekang perubahan iklim, konsensus saat ini menunjukkan pada tahun 2100 suhu rata-rata Bumi kemungkinan akan berada pada kisaran 2°C hingga 3°C lebih tinggi dibandingkan tahun 1850.

    Angka ini jauh di atas target 1,5°C yang disepakati negara-negara pada COP Paris tahun 2015. Faktanya, antara sekarang dan tahun 2040, Gates mengatakan Bumi akan jauh tertinggal dari target iklim dunia. Salah satu alasannya adalah permintaan energi dunia yang meningkat, hingga lebih dari dua kali lipat pada tahun 2050.

    “Dari sudut pandang peningkatan kualitas hidup, penggunaan energi yang lebih banyak merupakan hal yang baik, karena sangat berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi. Grafik ini menunjukkan penggunaan energi dan pendapatan negara-negara. Peningkatan penggunaan energi merupakan bagian penting dari kemakmuran,” Gates menjelaskan.

    Sayangnya, Gates menjelaskan dalam kasus ini, apa yang baik untuk kemakmuran bersama justru buruk bagi lingkungan. Meskipun angin dan matahari sekarang lebih murah dan lebih baik, manusia belum memiliki semua perangkat yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat tanpa meningkatkan emisi karbon.

    “Namun, kita akan memiliki perangkat yang kita butuhkan jika kita berfokus pada inovasi. Dengan investasi dan kebijakan yang tepat, dalam sepuluh tahun ke depan kita akan memiliki teknologi nol-karbon baru yang terjangkau dan siap diluncurkan dalam skala besar. Ditambah dengan dampak dari perangkat yang sudah kita miliki, dan pada pertengahan abad ini emisi akan lebih rendah dan kesenjangan antara negara miskin dan negara kaya akan sangat berkurang,” kata Gates.

    Gates yakin semua negara akan mampu membangun gedung dengan semen dan baja rendah karbon di masa depan. Hampir semua mobil baru akan bertenaga listrik. Pertanian akan lebih produktif dan lebih ramah lingkungan, menggunakan pupuk yang diproduksi tanpa menghasilkan emisi. Jaringan listrik akan menyediakan listrik bersih yang andal, dan biaya energi akan turun.

    Intinya, dalam opini terbarunya, Gates menilai perubahan iklim tak akan membawa kiamat di Bumi dengan punahnya manusia. Namun, perlu dilakukan keseimbangan antara inovasi teknologi untuk beradaptasi dan menangkal perubahan iklim tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Indonesia Peringkat ke-12, Negara dengan Serangan Siber Tertinggi di Asia Pasifik

    Indonesia Peringkat ke-12, Negara dengan Serangan Siber Tertinggi di Asia Pasifik

    Bisnis.com, JAKARTA— Microsoft melaporkan Indonesia menempati peringkat ke-12 dalam daftar negara dengan aktivitas siber tertinggi di Asia Pasifik. Indonesia menyumbang sekitar 3,6% dari total aktivitas siber di kawasan tersebut. 

    Temuan ini berdasarkan Microsoft Digital Defense Report 2025 (MDDR 2025), yang juga menunjukkan peningkatan paparan organisasi di Indonesia terhadap berbagai bentuk serangan, seperti pencurian data, ransomware, hingga malware infostealer seperti Lumma Stealer, yang disebut telah menyerang lebih dari 14.000 perangkat di Indonesia selama paruh pertama 2025.

    President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir menilai pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia perlu diimbangi dengan kesiapan dan disiplin keamanan yang kuat. 

    Terlebih, selama periode Juli 2024 hingga Juni 2025, sebanyak 52% serangan siber di seluruh dunia dimotivasi oleh keuntungan finansial, sementara 80% insiden yang diinvestigasi oleh tim keamanan Microsoft melibatkan pencurian atau kebocoran data.

    “Cybersecurity kini bukan hanya tanggung jawab IT, melainkan bagian dari tata kelola bisnis dan fondasi kepercayaan dalam berinovasi,,” kata Dharma dikutip dari keterangan resmi pada Kamis (30/10/2025). 

    Laporan MDDR 2025 menyoroti tiga pergeseran besar dalam lanskap ancaman siber. 

    Pertama, serangan berbasis identitas masih mendominasi. Tekanan terhadap kredensial, mulai dari password spray hingga penyalahgunaan token terus meningkat. 

    Lebih dari 97% serangan identitas, misalnya, berasal dari upaya menebak kata sandi secara massal. Penerapan multifactor authentication (MFA) yang tahan phishing terbukti mampu mencegah hingga 99% serangan jenis ini.

    Kedua, ransomware berevolusi menjadi pemerasan data. Jika sebelumnya pelaku hanya mengenkripsi sistem, kini mereka juga mencuri data sensitif untuk dijual atau dijadikan alat negosiasi. 

    Sektor publik seperti rumah sakit, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah menjadi sasaran paling rentan karena keterbatasan sumber daya keamanan.

    Ketiga, infostealer menjadi pintu masuk awal serangan. Malware seperti Lumma Stealer kini berperan sebagai akses awal bagi kejahatan siber. Infostealer mencuri informasi pengguna, mulai dari kata sandi, token sesi, hingga data pribadi melalui kampanye malvertising maupun manipulasi hasil pencarian (SEO poisoning).

    “Ancaman ini berkembang pesat karena kemampuannya mencuri kredensial secara otomatis dan memicu rangkaian serangan lanjutan di kemudian hari,” tulis laporan tersebut.

    MDDR 2025 juga menyoroti kemajuan AI yang menciptakan paradoks baru dalam keamanan siber. Di satu sisi, pelaku kejahatan memanfaatkan AI untuk mempercepat pencarian kerentanan dan melipatgandakan skala phishing otomatis, yang kini memiliki tingkat keberhasilan 4,5 kali lebih tinggi dibandingkan phishing tradisional dari 12% menjadi 54% click-through rates.

    Namun, di sisi lain, AI juga memperkuat pertahanan organisasi. Microsoft memiliki Microsoft Sentinel, Security Copilot, dan rangkaian produk di Microsoft Security Store yang dapat digunakan tanpa kode untuk menganalisis miliaran sinyal ancaman setiap hari, mengotomatiskan deteksi anomali, serta merespons serangan dalam hitungan detik. Pendekatan ini sejalan dengan Secure Future Initiative (SFI) yang dikembangkan Microsoft, dengan prinsip secure by design, secure by default, dan secure operations untuk memastikan keamanan menjadi bagian dari DNA setiap produk dan proses.

    MDDR 2025 juga menegaskan pentingnya pendekatan keamanan yang menyeluruh,  tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga kesiapan manusia dan proses. Microsoft pun merekomendasikan empat langkah utama untuk memperkuat ketahanan siber:

        1.    Gunakan MFA tahan phishing

    Batasi hak akses sesuai prinsip least privilege.

        2.    Bangun budaya keamanan siber

    Tingkatkan keterampilan dan kesadaran di seluruh divisi agar keamanan menjadi fungsi bisnis dan tanggung jawab bersama, bukan hanya tim IT.

        3.    Petakan dan awasi aset cloud

    Serangan terhadap cloud meningkat 87% tahun ini. Perkuat perlindungan data dan sistem dengan pembaruan rutin serta deteksi ancaman di seluruh perangkat dan aplikasi.

        4.    Manfaatkan AI secara aman dan bertanggung jawab

    Perlakukan model AI dan data sebagai aset yang harus dilindungi secara menyeluruh, sekaligus dimanfaatkan untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons ancaman dengan cepat.

  • Gabung Windows dan Konsol, Game PC Bisa Langsung Jalan

    Gabung Windows dan Konsol, Game PC Bisa Langsung Jalan

    Jakarta

    Microsoft kembali menegaskan komitmennya di pasar konsol setelah berbagai spekulasi soal masa depan Xbox mencuat dalam beberapa bulan terakhir.

    Kini, rumor terbaru memberi gambaran lebih jelas tentang arah ambisius perusahaan: menggabungkan Xbox dan Windows menjadi satu ekosistem gaming terpadu, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Rabu (29/10/2025).

    Beberapa sumber yang dikutip Windows Central dan Digital Foundry menyebutkan bahwa konsol generasi berikutnya dari Microsoft akan bisa menjalankan seluruh perangkat lunak Windows, sekaligus tetap mendukung semua game yang tersedia di Xbox Series X|S.

    Artinya, pemain bisa mengakses pustaka game PC dan konsol dalam satu perangkat — sebuah langkah yang berpotensi mengubah definisi konsol itu sendiri.

    Sumber juga menyebut Asus ROG Ally yang dijual di beberapa wilayah dengan branding Xbox sebagai “cuplikan awal” dari pengalaman Xbox baru. Perangkat itu memungkinkan pengguna menjalankan game dari berbagai toko digital tanpa membuka antarmuka Windows tradisional.

    Presiden Xbox, Sarah Bond, menyebut konsol baru ini sebagai pengalaman premium dan terkurasi, mengisyaratkan sistem operasi dan toko game yang dioptimalkan layaknya Steam Deck dengan koleksi “Great on Deck”-nya.

    Namun, tanggapandari pengguna ROG Ally menunjukkan Microsoft masih perlu banyak menyempurnakan Windows agar terasa semulus konsol sesungguhnya. Saat ini tim Xbox disebut tengah mengerjakan versi Windows yang lebih ringan untuk perangkat genggam dan perangkat yang dimainkan di ruang keluarga, termasuk proses booting yang meniru antarmuka konsol.

    Selain mendukung semua judul Xbox Series, konsol baru ini juga akan memainkan game lawas dari Xbox One, Xbox 360, hingga Xbox generasi pertama tanpa perlu streaming cloud. Fitur Auto Super Resolution dan frame generation akan disertakan untuk mempercantik game lama di layar modern.

    Menariknya, karena platform ini berbasis Windows, kemungkinan besar pemain tak lagi perlu membayar untuk mode multiplayer online, berbeda dari sistem berlangganan Xbox Live saat ini.

    Konsol baru ini kabarnya menggunakan chip AMD berkode “Magnus” dengan 10 inti CPU berbasis arsitektur Zen 6 dan GPU RDNA 5. Microsoft dan Sony sama-sama menargetkan peluncuran generasi konsol berikutnya pada 2027, bersamaan dengan rumor kemunculan PlayStation 6 dan perangkat genggam baru dari Sony.

    (asj/asj)

  • iPhone 17 Laris Manis Bantu Apple Jadi Perusahaan Rp 66.500 Triliun

    iPhone 17 Laris Manis Bantu Apple Jadi Perusahaan Rp 66.500 Triliun

    Jakarta

    Sambutan positif untuk iPhone 17 series membantu Apple mencetak rekor baru. Perusahaan besutan Steve Jobs itu sempat mencapai valuasi USD 4 triliun atau sekitar Rp 66.500 triliun.

    Berkat pencapaian ini Apple berhasil masuk dalam klub elit beranggotakan Nvidia dan Microsoft yang sudah menembus valuasi USD 4 triliun duluan sejak beberapa bulan yang lalu.

    Nvidia merupakan perusahaan pertama yang memecahkan rekor ini dan sekarang menjadi perusahaan paling bernilai di dunia dengan valuasi USD 4,6 triliun, sementara Microsoft mengekor di posisi dua.

    Namun Apple hanya memegang rekor itu sebentar. Apple menutup pasar pada Selasa (28/10) sore dengan valuasi di kisaran USD 3 triliun, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (30/10/2025).

    Apple mencapai valuasi USD 4 triliun setelah sahamnya melonjak dalam beberapa pekan terakhir berkat penjualan iPhone 17 series yang lebih baik dari generasi sebelumnya, termasuk di China yang penjualannya sempat turun.

    Saham Apple naik 25% dalam tiga bulan terakhir. Perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini akan mengumumkan laporan keuangan kuartalannya pada Kamis besok, yang akan mencakup data penjualan awal iPhone 17 series.

    Apple sudah tidak mengungkap jumlah unit iPhone yang dijual secara rinci, namun pendapatan kuartal Apple bisa dipakai untuk membandingkan penjualan iPhone 16 dengan iPhone 17.

    Apple pertama kali menjadi perusahaan USD 3 triliun pada tahun 2022, namun mereka kesulitan mengejar Nvidia karena permintaan global untuk chip AI yang membuat valuasi Nvidia melesat cepat.

    Tidak ada perusahaan lain yang mendekati valuasi USD 4 triliun kecuali Nvidia, Microsoft, dan Apple. Alphabet, perusahaan induk Google, memiliki valuasi USD 3,25 triliun, sedangkan Amazon USD 2,42 triliun, dan Meta USD 1,9 triliun.

    (vmp/afr)

  • Amazon, Meta, hingga Microsoft Terpukul

    Amazon, Meta, hingga Microsoft Terpukul

    Bisnis.com, JAKARTA— Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda industri teknologi global. Raksasa e-commerce Amazon hingga perusahaan Meta melakukan perampingan besar-besaran tahun ini. 

    Sejumlah raksasa teknologi seperti Amazon, Microsoft, Intel, hingga Meta melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap puluhan ribu karyawan di seluruh dunia. 

    Langkah ini menjadi bagian dari upaya efisiensi dan restrukturisasi perusahaan di tengah meningkatnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). 

    Amazon menjadi salah satu perusahaan yang paling banyak melakukan pemangkasan tenaga kerja. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu berencana memangkas sekitar 14.000 karyawan korporat di seluruh dunia. 

    Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran seiring meningkatnya adopsi teknologi AI di berbagai lini bisnis perusahaan. 

    Mengutip laporan Reuters, Rabu (29/10/2024), jumlah karyawan yang terdampak berpotensi meningkat hingga 30.000 orang. 

    Meski belum dikonfirmasi secara resmi, Amazon dalam surat elektronik kepada seluruh karyawan menyebutkan bahwa pemangkasan lanjutan akan dilakukan dalam waktu dekat. Keputusan ini diambil untuk menyesuaikan jumlah tenaga kerja setelah terjadi kelebihan rekrutmen selama masa pandemi, sekaligus menekan biaya operasional menjelang musim belanja akhir tahun.

    Langkah serupa juga dilakukan Microsoft Corp., yang kembali mengumumkan PHK terhadap sekitar 9.000 karyawan dalam gelombang kedua pada tahun ini. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan menekan biaya di tengah peningkatan investasi di sektor AI.

    Seorang juru bicara Microsoft menyatakan langkah ini akan berdampak pada kurang dari 4% total tenaga kerja global perusahaan. PHK akan dilakukan lintas tim, wilayah, serta tingkat jabatan sebagai bagian dari upaya merampingkan proses dan memangkas lapisan manajemen.

    “Kami terus melakukan penyesuaian organisasi yang diperlukan agar perusahaan dan tim kami berada dalam posisi terbaik untuk sukses di pasar yang dinamis,” ujar juru bicara tersebut dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/7/2025).

    Sebelumnya, Microsoft telah melakukan PHK massal pada Mei lalu yang berdampak pada 6.000 karyawan, terutama di posisi produk dan rekayasa teknis. 

    Di sisi lain, Intel Corp. juga mengonfirmasi akan melakukan PHK massal terhadap 15% tenaga kerja globalnya pada kuartal terakhir tahun ini. 

    Berdasarkan laporan pendapatan terbaru, sebagian besar pemangkasan tersebut telah dimulai, terutama di unit Folsom dan Santa Clara di California, serta di fasilitas Oregon, Arizona, Texas, dan Israel.

    Intel berharap hanya memiliki 75.000 karyawan inti pada akhir tahun ini, turun signifikan dari 99.500 karyawan pada akhir 2024. Dengan demikian, perusahaan akan mengurangi jumlah tenaga kerjanya hingga 24.500 orang.

    Selama beberapa tahun terakhir, Intel kehilangan pangsa pasar akibat meningkatnya dominasi pesaing seperti TSMC dan kesulitan memenuhi tuntutan industri AI. Tahun lalu, Intel juga telah memangkas sekitar 15.000 karyawan.

    “Perubahan ini dirancang untuk menciptakan organisasi yang bergerak lebih cepat, lebih datar, dan lebih gesit,” kata Intel.

    Tak ketinggalan, Meta Platforms Inc. turut melakukan pemangkasan tenaga kerja. Perusahaan induk Facebook itu berencana memangkas sekitar 600 karyawan di divisi AI Superintelligence Labs pada bulan depan. PHK ini melibatkan tim Fundamental Artificial Intelligence Research (FAIR), divisi produk AI, dan infrastruktur AI.

    Menurut data dari akun analis pasar The Kobeissi Letter di X, dalam beberapa bulan terakhir sejumlah perusahaan besar juga mengumumkan rencana PHK besar-besaran. 

    Berikut daftanya: 

    -UPS sebanyak 48.000 karyawan, 

    -Nestle 16.000 karyawan, 

    -Accenture 11.000 karyawan, 

    -Ford 11.000 karyawan, 

    -Novo Nordisk 9.000 karyawan, 

    -PwC 5.600 karyawan, 

    -Salesforce 4.000 karyawan, 

    -Paramount 2.000 karyawan, 

    -Kroger 1.000 karyawan, 

    -dan Applied Materials 1.444 karyawan.

    “Pasar tenaga kerja jelas melemah,” tulis The Kobeissi Letter dalam unggahan di X.

  • OpenAI Bersiap IPO, Incar Valuasi hingga Rp16.580 Triliun

    OpenAI Bersiap IPO, Incar Valuasi hingga Rp16.580 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang ChatGPT, OpenAI Inc., dikabarkan tengah mempersiapkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang dapat menempatkan valuasi perusahaan hingga US$1 triliun, menjadikannya salah satu IPO terbesar sepanjang sejarah.

    Berdasarkan keterangan dari sumber-sumber yang dilansir dari Reuters pada Kamis (30/10/2025), OpenAI diperkirakan dapat mengajukan dokumen IPO ke otoritas pasar modal Amerika Serikat pada paruh kedua 2026. 

    Dalam pembicaraan awal, perusahaan mempertimbangkan penggalangan dana mulai dari US$60 miliar, dengan potensi peningkatan tergantung pada kondisi pasar dan pertumbuhan bisnis.

    Meski demikian, rencana tersebut masih bersifat awal dan dapat berubah. Chief Financial Officer (CFO) Sarah Friar disebut telah menyampaikan kepada sejumlah rekan bahwa target pencatatan saham publik bisa terjadi pada 2027, meskipun beberapa penasihat memperkirakan dapat lebih cepat, sekitar akhir 2026.

    “IPO bukan fokus utama kami, sehingga kami belum menetapkan tanggal apa pun. Kami tengah membangun bisnis berkelanjutan dan menjalankan misi agar semua orang mendapat manfaat dari kecerdasan buatan umum (AGI),” ujar juru bicara OpenAI.

    Langkah menuju IPO ini menandai fase baru bagi OpenAI setelah restrukturisasi besar yang mengurangi ketergantungan terhadap Microsoft rampung dilakukan. 

    Pencatatan saham publik dinilai akan membuka peluang pendanaan yang lebih efisien, memperkuat kemampuan akuisisi, dan mendukung rencana CEO Sam Altman untuk menggelontorkan triliunan dolar investasi dalam infrastruktur AI.

    Menurut sumber yang sama, perusahaan dengan valuasi sekitar US$500 miliar itu diperkirakan mencatat pendapatan tahunan (annualized run rate) sekitar US$20 miliar pada akhir tahun ini, meski di sisi lain beban kerugian juga meningkat.

    Dalam siaran langsung pada Selasa (28/10/2025), Altman menyebut bahwa opsi IPO menjadi arah yang paling masuk akal bagi OpenAI.

    “Saya rasa, bisa dikatakan bahwa IPO adalah jalur paling mungkin bagi kami, mengingat kebutuhan modal yang akan datang,” ujarnya.

    Restrukturisasi Besar Jadi Fondasi IPO

    Didirikan pada 2015 sebagai organisasi nirlaba, OpenAI kemudian membentuk struktur baru yang menempatkan entitas nirlaba sebagai pengendali bisnis komersialnya. Tujuannya untuk memastikan pengembangan AI dilakukan secara aman dan tidak semata-mata mengejar keuntungan.

    Dalam restrukturisasi terbaru pekan ini, OpenAI Foundation kini memegang 26% saham di OpenAI Group serta memiliki hak untuk memperoleh tambahan saham jika target tertentu tercapai. Skema ini menjadikan yayasan tersebut pemegang kepentingan penting dalam kesuksesan finansial OpenAI.

    IPO OpenAI berpotensi menjadi kemenangan besar bagi investor besar seperti SoftBank, Thrive Capital, dan MGX (Abu Dhabi). Sementara itu, Microsoft, yang telah menginvestasikan sekitar US$13 miliar, kini menguasai sekitar 27% saham di OpenAI.

    Rencana ini muncul di tengah lonjakan minat pasar terhadap saham berbasis AI. Awal tahun ini, CoreWeave, perusahaan komputasi awan berbasis AI, melantai di bursa dengan valuasi US$23 miliar dan telah naik hampir tiga kali lipat sejak IPO.

    Adapun Nvidia baru saja mencetak sejarah sebagai perusahaan pertama yang mencapai valuasi US$5 triliun, menegaskan posisinya sebagai motor utama euforia AI global.

    The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa IPO OpenAI dapat berlangsung paling cepat pada 2027.

  • Kinerja Induk Google Moncer Kuartal III/2025, AI dan Cloud jadi Penopang

    Kinerja Induk Google Moncer Kuartal III/2025, AI dan Cloud jadi Penopang

    Bisnis.com, JAKARTA – Induk perusahaan Google, Alphabet Inc., mencatatkan kinerja di atas ekspektasi analis pada kuartal III/2025 seiring dengan lonjakan permintaan terhadap layanan cloud dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Melansir Bloomberg pada Kamis (30/10/2025), Alphabet mencatat penjualan sebesar US$87,5 miliar atau Rp1.450,8 triliun, tidak termasuk pembayaran kepada mitra.

    Angka tersebut melampaui estimasi analis sebesar US$85,1 miliar. Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar US$2,87 per saham, jauh di atas proyeksi US$2,26.

    Perusahaan tengah menggelontorkan investasi besar-besaran untuk mempercepat pengembangan AI dan menyematkan kemampuan model bahasa besar (large language model) Gemini ke berbagai produk andalannya, termasuk mesin pencari. Belanja modal tahun ini diperkirakan mencapai US$91 miliar–US$93 miliar, naik dari estimasi sebelumnya US$85 miliar.

    Meski Meta Platforms Inc. dan Microsoft Corp. juga berjanji meningkatkan belanja AI namun saham keduanya turun, Alphabet justru mampu meyakinkan investor bahwa ekspansinya berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan bisnis — terutama pada segmen cloud computing dan iklan pencarian.

    “Kami melihat AI kini benar-benar mendorong hasil bisnis di seluruh lini perusahaan,” ujar CEO Alphabet Sundar Pichai dalam konferensi dengan analis. “Momentum kami sangat kuat.”

    Pichai menambahkan, pendapatan dari produk berbasis AI generatif tumbuh lebih dari 200% dibanding tahun lalu. Alphabet juga mencatat peningkatan penjualan alat AI untuk pelanggan Google Cloud.

    Chief Financial Officer Anat Ashkenazi mengungkapkan sekitar 60% dari belanja modal kuartal lalu dialokasikan untuk server, sementara sisanya digunakan untuk pusat data dan peralatan jaringan guna mendukung ekspansi operasi AI.

    Saham Alphabet ditutup naik 2,7% ke level US$274,57 pada perdagangan Rabu, dan telah menguat 45% sepanjang tahun ini.

    Unit Google Cloud menjadi penopang utama pertumbuhan, dengan pendapatan melonjak 33,5% (yoy) menjadi US$15,2 miliar, melampaui perkiraan US$14,8 miliar. Laba operasional tercatat US$3,59 miliar, di atas estimasi analis US$3 miliar. Alphabet menyebut nilai kontrak cloud yang belum terealisasi mencapai US$155 miliar.

    Menurut analis CFRA Research, Angelo Zino, backlog cloud Google memberi visibilitas kuat terhadap kinerja masa depan. Dia menilai kuartal ini menunjukkan penggunaan belanja yang efektif.

    Sementara itu, bisnis iklan pencarian (search ads) tetap menjadi mesin utama dengan pendapatan US$56,6 miliar, melebihi proyeksi US$55 miliar. Unit ini masih mampu bertahan di tengah persaingan ketat dari chatbot berbasis AI, namun Google harus memastikan bisnis pencarian tetap menguntungkan.

    Pusat strategi AI Alphabet adalah model Gemini, yang kini diintegrasikan ke dalam berbagai produk inti Google. Awal tahun ini, Google lolos dari gugatan antimonopoli besar di AS setelah hakim menilai bisnis pencarian perusahaan telah menghadapi ancaman nyata dari AI.

    Tekanan kini datang dari pesaing seperti OpenAI, yang mulai meluncurkan layanan pencarian dan browser bertenaga AI. Menurut Synovus Trust, kehilangan pangsa pencarian Google terhadap ChatGPT telah melambat pada kuartal III/2025.

    Analis BNP Paribas, Stefan Slowinski, menilai rencana restrukturisasi OpenAI yang membuka jalan bagi model bisnis berorientasi profit dapat memperkuat kompetisi langsung dengan Google dalam periklanan AI.

    Unit video YouTube, yang tahun ini genap berusia 20 tahun, mencatat pendapatan US$10,3 miliar, melampaui perkiraan US$10 miliar. Platform tersebut kini juga mencatat 100 juta jam tayang video podcast per hari.

    Sementara itu, divisi Other Bets — mencakup bisnis masa depan seperti Verily (kesehatan) dan Waymo (mobil otonom) — membukukan pendapatan US$344 juta dengan rugi US$1,43 miliar, sedikit lebih besar dari perkiraan rugi US$1,2 miliar.

    Alphabet tengah memperluas operasi Waymo ke London dan Tokyo, serta menguji kendaraan otonom di New York City, ujar Pichai. Alphabet juga dilaporkan mendorong beberapa unit eksperimentalnya untuk beroperasi secara independen sebagai startup baru.

  • Wall Street Melemah Tertekan Komentar Bos The Fed Soal Suku Bunga

    Wall Street Melemah Tertekan Komentar Bos The Fed Soal Suku Bunga

    Jakarta, Beritasatu.com – Mayoritas indeks saham utama di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (29/10/2025) waktu setempat. Padahal, Dow Jones Industrial Average sempat menembus rekor tertinggi di awal sesi sebelum akhirnya berbalik turun.

    Dikutip dari CNBC International, pelemahan terjadi setelah Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memberi sinyal bahwa bank sentral kemungkinan tidak akan kembali memangkas suku bunga lagi tahun ini atau pada Desember 2025.

    Indeks Dow Jones turun 74,37 poin (0,2%) ke level 47.632, setelah sempat menguat lebih dari 300 poin. S&P 500 juga melemah tipis ke 6.890,59, sementara Nasdaq Composite justru naik 0,55% ke rekor tertinggi baru 23.958,47, didorong lonjakan saham Nvidia.

    Sebelumnya, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25% ke kisaran 3,75%-4,00%, menjadi pemangkasan kedua sepanjang tahun. Namun, komentar Powell menepis ekspektasi pasar akan adanya pemangkasan tambahan pada Desember.

    “Dalam rapat kali ini, terdapat perbedaan pandangan cukup kuat terkait langkah Desember. Pemangkasan lebih lanjut belum menjadi kepastian,” ujar Powell.

    Pernyataan tersebut memicu kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kembali di atas 4%, menekan saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, termasuk Costco, McDonald’s, Visa, dan Mastercard.

    Analis menilai pernyataan Powell menggambarkan adanya ketegangan internal di tubuh The Fed, antara pejabat yang mendukung pelonggaran agresif dan mereka yang masih mewaspadai risiko inflasi.

    Michael Rosen, Chief Investment Officer Angeles Investments, menilai pasar terlalu optimistis. “Inflasi masih di atas target The Fed, sementara kebijakan moneter saat ini relatif longgar,” jelasnya.

    Sementara itu, saham Nvidia melanjutkan reli dengan kenaikan 3,1%, mendorong kapitalisasi pasarnya menembus US$ 5 triliun, menjadi perusahaan AS pertama yang mencapai level tersebut. Reli ini diperkuat oleh kabar investasi US$ 1 miliar di Nokia asal Finlandia.

    Investor kini menunggu laporan kinerja dari anggota lain kelompok magnificent seven, termasuk Alphabet, Meta, Microsoft, Apple, dan Amazon, yang hasilnya diyakini akan menentukan arah pasar selanjutnya.
     

  • BPDP Buka Lowongan Kerja untuk Banyak Posisi, Ini Link Daftarnya

    BPDP Buka Lowongan Kerja untuk Banyak Posisi, Ini Link Daftarnya

    1. Software Developer/Programmer

    Melakukan penulisan kode program dan pengembangan aplikasi yang digunakan di BPDP, yang mencakup pengembangan dan pemeliharaan aplikasi perangkat lunak untuk mendukung kelancaran operasional BPDP

    Kualifikasi:

    a. Min. S1 Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknik/Sistem Komputer, atau bidang terkait;

    b. Memiliki pengalaman kerja min. 1 tahun di bidang pengembangan perangkat lunak (software development);

    c. Penguasaan bahasa pemrograman Front-end/ Back-end (Fullstack) (misalnya: PHP, Java, Python, Javascript, Vue, React), framework pengembangan aplikasi, serta basis data (misalnya MySQL, PostgreSQL, SQL Server);

    d. Teliti, mampu bekerja dengan tenggat waktu, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta mampu bekeria dalam tim;

    e. Mampu berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia dengan aktif.

    2. IT Infrastructure Specialist

    Perancangan, pemeliharaan, dan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi yang mendukung operasional BPDP, yang mencakup pengelolaan server, database, jaringan komputer, data center, serta sistem keamanan IT yang digunakan BPDP.

    Kualifikasi:

    a. Min. S1 Teknik Informatika, Teknik/Sistem Komputer, atau bidang terkait;

    b. Memiliki pengalaman kerja min. 2 tahun di bidang infrastruktur IT;

    c. Penguasaan jaringan komputer, server, database, data center, dan keamanan jaringan;

    d. Teliti, mampu bekerja dengan tenggat waktu, dapat bekerja secara tim dan mandiri, kemampuan komunikasi yang baik;

    e. Mampu berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia dengan aktif.

     3. Legal Advisor

    Melakukan penyusunan, penelaahan, dan harmonisasi peraturan, pemberian pertimbangan dan pendapat hukum, pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum, penelaahan kasus hukum, pemberian bantuan hukum, serta koordinasi penyiapan bahan, dan penelaahaan perjanjian.

    Kualifikasi:

     

    a. Min. S1 Hukum atau bidang terkait. Magister (S2) Hukum menjadi nilai tambah;

    b. Memiliki pengalaman kerja min. 3 tahun di bidang hukum perusahaan/badan/lembaga/instansi, atau bidang terkait dengan tugas legal drafting, penyusunan perjanjian, penyusunan peraturan, atau pemberian pendapat hukum (terbuka untuk freshgraduate);

    c. Memiliki pengetahuan dasar tentang hukum perdata, administrasi negara, dan beracara;

    d. Memahami legal drafting dan harmonisasi regulasi;

    e. Mampu memberikan legal opinion dan analisis risiko hukum;

    f. Mahir dalam menggunakan komputer (Microsoft Excel, Word, dan Sistem ERP (SAP/Odoo) jika ada);

    g. Teliti, mampu bekerja dengan tenggat waktu, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta mampu bekerja dalam tim;

    h. Teliti, rapi dan cekatan dalam menyusun dokumen dan arsip;

    i. Mampu berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia dengan aktif.

    4. Legal Staf

    Melakukan penyusunan peraturan, pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum, serta koordinasi penyiapan bahan perjanjian.

    Kualifikasi:

    a. Min. S1 Hukum atau bidang terkait;

    b. Memiliki pengalaman kerja min. 1 tahun di firma hukum atau bidang hukum perusahaan/badan/lembaga/instansi, atau bidang terkait dengan tugas legal drafting, pengelolaan kontrak, penyusunan peraturan, atau bantuan hukum (terbuka untuk fresh graduate);

    c. Mahir dalam menggunakan komputer (Microsoft Excel, Word, dan Sistem ERP (SAP/Odoo) jika ada);

    d. Memahami pengelolaan dokumen hukum dan JDIH (Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum);

    e. Teliti, mampu bekerja dengan tenggat waktu, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta mampu bekerja dalam tim;

    f. Mampu berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia dengan aktif.