Perusahaan: Microsoft

  • 6 Tren Kecerdasan Buatan (AI) pada 2025, Ubah Cara Kerja

    6 Tren Kecerdasan Buatan (AI) pada 2025, Ubah Cara Kerja

    Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft melihat akan ada enam tren kecerdasan buatan (AI) yang akan terjadi pada 2025, dengan salah satu yang terkuat yaitu evolusi AI dalam mengubah cara kerja.

    Executive Vice President of Business Development, Strategy and Ventures Microsoft, Chris Young menyampaikn AI telah membuat hal yang sebelumnya mustahil menjadi mungkin. 

    Dalam satu tahun terakhir, pihaknya telah melihat banyak individu dan organisasi beralih dari eksperimen dengan AI, menuju adopsi yang lebih bermakna.

    Dalam setahun terakhir saja, penggunaan AI generatif di antara pemimpin bisnis dan pengambil keputusan AI melonjak dari 55% menjadi 75%. Tools baru AI akan membawa potensi yang lebih besar lagi.

    “Ini adalah awal dari transformasi besar tentang bagaimana teknologi ini akan mengubah hidup kita,” kata Chris.

    Berikut enam tren AI yang perlu diperhatikan di 2025

    Model AI akan lebih canggih dan berguna

    Pada 2025, model AI akan melakukan lebih banyak dari itu, dan dengan lebih baik. Model dengan kemampuan penalaran lanjutan, seperti OpenAI o1, sudah mampu memecahkan masalah kompleks secara logis, mirip dengan cara berpikir manusia sebelum menjawab pertanyaan sulit. 

    Kemampuan ini akan terus berguna di bidang keilmuan seperti sains, coding, matematika, hukum, dan kedokteran; memungkinkan model tersebut untuk membandingkan kontrak, menghasilkan kode, dan mengeksekusi alur kerja yang terdiri dari beberapa langkah.

    Agen AI akan mengubah cara kita bekerja

    Pada 2025, generasi baru agen bertenaga AI akan melakukan lebih banyak lagi, bahkan menangani tugas tertentu bagi para penggunanya.

    Dengan kemajuan dalam kemampuan memori, penalaran, dan multimodal, agen AI akan mampu melaksanakan tugas yang lebih kompleks dengan keterampilan dan cara berinteraksi yang baru.

    Organisasi dapat membayangkan kembali proses-proses seperti membuat laporan dan pekerjaan manusia lainnya seperti membantu menyelesaikan masalah pada laptop baru atau menjawab pertanyaan mengenai tunjangan karyawan. 

    Hal ini memberikan ruang bagi karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang lebih bernilai. 

    Ilustrasi kecerdasan buatanPerbesar

    AI sebagai rekanan dalam kehidupan sehari-hari

    Di luar pekerjaan umum, AI diharapkan bisa mempermudah hidup Anda pada 2025.

    AI membantu menyederhanakan dan memprioritaskan tugas-tugas seperti mengelola banyaknya informasi harian sehingga bisa menghadirkan lebih banyak waktu untuk Anda, sambil menjaga privasi, data, dan keamanan Anda.

    Perkembangan Copilot akan membantu Anda tetap terhubung dan akan memiliki kemampuan baru.

    Lebih efisien waktu

    Dalam beberapa tahun mendatang, data center baru yang mendukung AI akan mulai beroperasi dan tidak menggunakan air untuk pendinginan, dan perusahaan akan memperluas penggunaan sistem pendingin cair yang sangat efisien seperti cold plates.

    Hal ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memastikan infrastruktur AI dibangun menjadi lebih efisien dan berkelanjutan pada tahun 2025.

    Seiring membantu pembangunan infrastruktur AI yang lebih efisien, Microsoft juga akan terus berinvestasi dan menggunakan lebih banyak bahan bangunan rendah karbon, seperti baja berkarbon near-zero, beton alternatif, dan kayu laminasi silang.

    Terciptanya AI yang bertanggung jawab
    Pengukuran adalah cara mendefinisikan dan menilai risiko dalam AI, dan ini sangat penting untuk membangun AI yang bertanggung jawab. Salah satu perkembangan terbesar tahun ini dapat dirangkum dalam dua kata: pengujian dan penyesuaian.

    Jika Anda dapat mengukur risiko dan ancaman, Anda dapat membantu mengatasi atau menguranginya. Ini berarti, misalnya, mendeteksi dan menangani konten yang tidak berdasar, yang dikenal sebagai “halusinasi,” yaitu respons yang tidak akurat dari AI

    AI akan mempercepat terobosan ilmiah

    AI sudah menghadirkan dampak luar biasa di seluruh dunia, mendorong kemajuan dalam segala hal mulai dari supercomputing hingga prakiraan cuaca. AI juga mendorong terobosan bersejarah dalam penelitian ilmiah dan berpotensi membuka kemampuan baru dalam ilmu alam, material berkelanjutan, penemuan obat, dan kesehatan manusia.

    Contohnya, di tahun 2024 silam, Microsoft Research membuat terobosan yang memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi beberapa masalah sains biomolekuler tersulit di dunia, termasuk penemuan obat baru yang menyelamatkan jiwa, dengan kecepatan dan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

  • Joe Biden Siapkan Senjata Baru Lawan China, Warga AS Malah Panik

    Joe Biden Siapkan Senjata Baru Lawan China, Warga AS Malah Panik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekelompok pelaku industri teknologi mendesak pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menahan diri agar tidak mengeluarkan aturan di masa akhir jabatannya. Aturan yang dimaksud yakni terkait dengan kontrol akses ke chip AI secara global.

    Mereka memperingatkan bahwa pembatasan tersebut dapat membahayakan peran Amerika Serikat (AS) dalam industri kecerdasan buatan.

    Dewan Industri Teknologi Informasi, yang mewakili perusahaan-perusahaan seperti Amazon, Microsoft, dan Meta mengatakan bahwa peraturan tersebut akan membatasi kemampuan perusahaan-perusahaan AS untuk menjual sistem komputasi di luar negeri dan menyerahkan pasar global kepada para pesaing.

    Mengutip laporan Reuters, aturan tersebut berisi rencana Departemen Perdagangan untuk menyetujui ekspor chip AI global sekaligus mencegah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengaksesnya.

    Adapun tujuan utama dari pembatasan ini adalah untuk mencegah teknologi AI dapat meningkatkan kemampuan militer China.

    Dalam sebuah surat kepada Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, CEO ITI Jason Oxman mengkritik desakan pemerintah untuk menerbitkan aturan tersebut di hari-hari terakhir masa Presiden Joe Biden.

    “Terburu-buru menyelesaikan sebuah aturan yang penuh konsekuensi dan kompleks dapat menimbulkan konsekuensi buruk yang signifikan,” kata Oxman dalam surat tanggal 7 Januari, yang salinannya diperoleh Reuters.

    Meskipun kelompok tersebut menghargai komitmen terhadap keamanan nasional, surat itu mengatakan, potensi risiko terhadap kepemimpinan global AS di bidang AI adalah nyata dan harus ditanggapi dengan serius.

    Kelompok ini meminta agar kontrol semacam itu dikeluarkan sebagai undang-undang, bukan sebagai regulasi, mengingat implikasi geopolitik dan ekonomi yang signifikan. Baik Departemen Perdagangan maupun Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    (dem/dem)

  • Trump Bakal Bangun Data Center di Seluruh AS, Dapat Modal Rp324 Triliun dari UAE

    Trump Bakal Bangun Data Center di Seluruh AS, Dapat Modal Rp324 Triliun dari UAE

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana besar untuk membangun pusat data (data center) baru di seluruh Amerika Serikat. 

    Rencana tersebut akan melibatkan investasi sebesar US$20 miliar dari Hussain Sajwani, seorang pengusaha miliarder asal Emirat yang mendirikan raksasa pengembangan properti DAMAC Properties.

    Melansir dari Techcrunch, Rabu (8/1/2025) fase pertama dari investasi ini akan mencakup pembangunan pusat data di delapan negara bagian, yakni Arizona, Illinois, Indiana, Louisiana, Michigan, Ohio, Oklahoma, dan Texas. 

    Pusat data tersebut dirancang untuk mendukung teknologi canggih, terutama kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan.

    “Kami telah menunggu lama untuk meningkatkan investasi kami di AS. Kami berkomitmen untuk menginvestasikan $20 miliar, bahkan mungkin lebih,” ujar Sajwani.

    Namun, meskipun pernyataan ini menjanjikan, banyak yang mengingat pengalaman serupa pada masa lalu yang berakhir dengan kegagalan. 

    Pada tahun 2017, Trump dan Gubernur Wisconsin saat itu, Scott Walker, mengumumkan bahwa produsen Taiwan Foxconn akan menghabiskan US$10 miliar untuk membangun kampus di dekat Milwaukee. 

    Namun, rencana itu mengalami penurunan drastis, dengan Foxconn hanya menghabiskan sekitar US$1 miliar hingga awal 2023 dan menciptakan jauh lebih sedikit pekerjaan dari yang dijanjikan.

    Rencana besar ini muncul di tengah perdebatan politik mengenai Undang-Undang CHIPS, yang diluncurkan oleh pemerintahan Biden untuk meremajakan manufaktur semikonduktor di Amerika. 

    Trump telah menjadi kritikus vokal terhadap Undang-Undang tersebut, yang mengalokasikan dana hibah besar dan insentif pajak untuk memproduksi chip domestik. 

    Trump dan beberapa pemimpin Republik lainnya, termasuk Ketua DPR Mike Johnson, bahkan mengancam akan mencabut Undang-Undang tersebut, dengan alasan bahwa kebijakan tersebut belum cukup efektif.

    Para pemimpin industri teknologi, termasuk CEO OpenAI Sam Altman, telah mendesak pemerintah untuk lebih banyak berinvestasi dalam infrastruktur pusat data, terutama karena kebutuhan sumber daya komputasi yang terus meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan AI. 

    Di sisi lain, Microsoft baru-baru ini mengumumkan rencana investasi sebesar US$80 miliar untuk membangun pusat data AI dalam skala besar.

    Dalam pernyataan terpisah, Brad Smith, Presiden Microsoft, menekankan pentingnya kemitraan internasional dan investasi infrastruktur untuk memastikan bahwa Amerika Serikat tetap berada di garis depan dalam revolusi teknologi ini. 

    “Kami percaya bahwa pemerintah yang baru dapat memperkuat sektor teknologi dengan berinvestasi lebih banyak dalam infrastruktur,” kata Smith.

  • Peringatan Microsoft Buat Pengguna Windows 10, Awas Terlewat

    Peringatan Microsoft Buat Pengguna Windows 10, Awas Terlewat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft mengingatkan semua pengguna bahwa dukungan untuk Windows 10 akan berakhir pada Oktober tahun ini. Perusahaan pun mengimbau agar pengguna yang masih menggunakan Windows 10 untuk segera beralih ke Windows 11.

    Ini disampaikan oleh EVP dan Consumer Chief Marketing Officer Yusuf Mehdi dalam postingan blog untuk menyambut CES 2025.

    Mehdi mengatakan upgrade PC dari Windows 10 ke Windows 11 akan jadi penyegaran paling penting tahun ini.

    “Saat CES 2025 dimulai, dengan menampilkan inovasi-inovasi terbaru dalam teknologi, kami sangat antusias dengan kemajuan yang akan ditawarkan industri kami kepada orang-orang di seluruh dunia,” kata Mehdi, dikutip dari The Verge, Rabu (8/1/2025).

    “Dan kami percaya bahwa salah satu bagian terpenting dari teknologi yang akan disegarkan pada tahun 2025 bukanlah kulkas, televisi, atau ponsel mereka. Itu adalah PC Windows 10 mereka, dan mereka akan bergerak maju dengan Windows 11,” imbuhnya.

    Ia percaya bahwa semua fitur AI baru yang tersedia di Windows 11, dan bagaimana ketentuan spesifikasi hardwarenya yang lebih tinggi meningkatkan keamanan pada perangkat. Ia menyebut Windows 11 tersedia saat dunia sangat membutuhkannya, dan garis depan inovasi AI akan terwujud di Windows.

    Dengan adopsi Windows 11 yang masih tertinggal dari Windows 10, tidak mengherankan jika Microsoft mendedikasikan tahun ini untuk memastikan orang-orang upgrade ke Windows 11 atau membeli PC baru.

    Windows 11 sekarang menjadi OS paling populer untuk game PC di Steam. Tapi karena Microsoft menawarkan program Extended Security Update, banyak pengguna yang lebih memilihnya ketimbang upgrade ke Windows 11.

    Extended Security Update adalah sebuah program yang memungkinkan pengguna yang masih ingin tetap menggunakan Windows 10 untuk menerima update selama satu tahun setelah dukungan dihentikan. Namun pengguna harus membayar US$ 30 untuk menerima update keamanan tambahan selama satu tahun.

    (dem/dem)

  • Wall Street Merosot karena Kabar Baik Ekonomi Berimbas Negatif pada Saham

    Wall Street Merosot karena Kabar Baik Ekonomi Berimbas Negatif pada Saham

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street merosot pada Selasa (7/1/2025), di tengah laporan positif terkait ekonomi yang justru memberikan tekanan pada pasar saham. Indeks S&P 500 turun 1,1%, Dow Jones Industrial Average melemah 178 poin (0,4%), dan Nasdaq Composite anjlok 1,9%.

    Dilansir dari AP, penurunan ini dipicu oleh kenaikan imbal hasil obligasi, yang melonjak setelah laporan ekonomi menunjukkan pasar kerja dan aktivitas bisnis yang lebih kuat daripada perkiraan.

    Meskipun kabar baik ini positif bagi pekerja dan mendukung stabilitas ekonomi, kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi Federal Reserve (The Fed). Ekonomi yang solid dapat mempersulit pengendalian inflasi dan menunda penurunan suku bunga yang diharapkan Wall Street.

    Pada September, The Fed mulai memangkas suku bunga untuk mendukung perekonomian, tetapi kebijakan ini kini menghadapi tantangan baru.

    Imbal Hasil Obligasi Melonjak
    Imbal hasil Treasury 10 tahun meningkat menjadi 4,69% dari 4,63% sebelum laporan dirilis, naik tajam dari 4,15% pada awal Desember. Kenaikan ini memberikan tekanan pada saham teknologi yang sebelumnya menguat berkat hype kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Pada saat Wall Street merosot, saham Nvidia turun 6,2% meski sempat mendekati rekor tertinggi pada perdagangan pagi. Saham Amazon, Tesla, Apple, dan Microsoft juga melemah, memberikan kontribusi besar pada penurunan indeks S&P 500.

    Secara keseluruhan, S&P 500 turun 66,35 poin menjadi 5.909,03. Dow Jones Industrial Average turun 178,20 poin menjadi 42.528,36, dan Nasdaq Composite turun 375,30 poin menjadi 19.489,68.

    Sementara itu, pada saat Wall Street merosot, pasar saham Asia dan Eropa mayoritas menguat.

  • Terungkap Taktik Baru Microsoft agar Orang Setop Pakai Google

    Terungkap Taktik Baru Microsoft agar Orang Setop Pakai Google

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan di industri layanan mesin pencari kian sengit. Terbaru, Windows Latest menemukan taktik baru Microsoft agar pengguna browser Edge tidak menggunakan layanan Google.

    Dalam temuannya, Windows Latest membeberkan bahwa Microsoft meluncurkan perubahan antarmuka yang seakan ‘memalsukan’ situs Google saat menggunakan Bing.

    Sebagai informasi, Microsoft Edge adalah browser default pada laptop dengan sistem operasi Windows 11. Pada ekosistem tersebut, mesin pencari Bing juga dibuat default, seperti halnya Chrome di Android yang menggunakan Google secara default.

    Bagi pengguna PC Windows yang ingin menggunakan Google, bisa memasukkan alamat Google di kolom pencarian pada browser Edge.

    Secara otomatis, saat melakukan langkah tersebut, hasil pencarian Google akan tersedia via mesin pencari Bing. Tinggal klik situsnya, lalu langsung akan terbawa ke mesin pencari Google.

    Namun, pada perubahan antarmuka Microsoft, pengguna akan lebih sulit beralih dari Bing. Menurut temuan Windows Latest, saat pengguna membuka Bing dan mencari Google atau Google.com, pengguna akan melihat gambar animasi raksasa berisi kumpulan beberapa orang.

    Desain itu dibuat sangat mirip dengan antarmuka Google. Halaman ini memiliki tata letak yang bersih, bilah pencarian di tengah, dan ilustrasi sederhana.

    Hal ini mungkin terasa licik karena Bing mencoba meniru gaya Google untuk membuat pengguna merasa seperti sedang menggunakan Google, padahal sejatinya masih tetap berada di Bing. Pengguna harus menggulir lagi ke bawah untuk menemukan situs pencarian Google. 

    Sebelumnya, ketika pengguna mencari Google di Bing, sistem hanya menampilkan bilah pencarian Bing kecil dan kemudian tautan biasa ke Google.

    Lantas, apakah perubahan antarmuka Bing yang mirip Google efektif membuat orang tak beralih?

    Hal ini tergantung keterampilan dan kepekaan teknologi masing-masing orang. Bagi mereka yang paham teknologi, tentu akan lebih mudah menyadari apa yang sedang terjadi. Cukup gulir ke bawah lalu akan langsung bertemu dengan situs Google.

    Namun, bagi orang-orang yang tak terlalu mengerti dengan taktik teknologi, antarmuka ini bisa membuat terkecoh. Bisa saja orang langsung melakukan pencarian ke antarmuka serupa Google yang sebenarnya masih merupakan Bing.

    Google adalah mesin pencari nomor satu di dunia, dan banyak sekali pengguna yang hanya mencari mesin pencari, namun mereka mengira mesin pencari tersebut adalah Google.

    Banyak pengguna tidak terlalu peduli dengan mesin pencari apa yang mereka gunakan, jadi praktik baru Microsoft, yang mungkin tampak sederhana bagi sebagian dari Anda, mungkin sangat efektif.

    Selain itu, ada juga pesan menarik di bawah kotak pencarian mirip Google yang mengatakan “setiap pencarian membawa Anda lebih dekat ke donasi gratis. Pilih dari lebih dari 2 juta organisasi nirlaba.”

    Hal ini mungkin juga meyakinkan beberapa orang untuk tetap menggunakan Bing.

    Setelah Windows Latest menerbitkan artikel tersebut, Parisa Tabriz, kepala Google Chrome, menanggapinya dengan kritik tajam.

    Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh Google, dia menyatakan: “meniru adalah bentuk sanjungan yang paling tulus, namun Microsoft yang memalsukan beranda Google adalah taktik lain dalam sejarah panjang triknya untuk membingungkan pengguna & membatasi pilihan,” kata dia.

    “Tahun Baru, level rendah baru untuk Microsoft,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

  • Microsoft Siapkan Rp 1.296 Triliun Buat Data Center AI, RI Kebagian

    Microsoft Siapkan Rp 1.296 Triliun Buat Data Center AI, RI Kebagian

    Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft bakal lebih masif di bisnis Artificial Intelligence sepanjang 2025. Dilaporkan lebih dari Rp 1.296 triliun disiapkan perusahaan untuk mewujudkan keinginannya.

    Dalam postingan blog, Microsoft mengumumkan rencananya berinvestasi US$80 miliar (Rp 1.296 triliun). Investasi digunakan untuk pengembangan pusat data melatih dan menerapkan AI serta aplikasi berbasis cloud, dikutip dari Reuters, Selasa (7/1/2025).

    Wakil ketua dan presiden Brad Smith menjelaskan separuh dari investasi akan digelontorkan untuk Amerika Serikat (AS). Saat ini, AS disebut menjadi pemimpin perlombaan AI.

    “Sekarang AS memimpin perlombaan AI global karena investasi modal swasta dan inovasi dari perusahaan-perusahaan AS, mulai dari perusahaan rintisan hingga yang mapan,” jelas Smith.

    Microsoft diketahui memang jorjoran soal AI. Bahkan telah berinvestasi miliaran dolar untuk meningkatkan infrastruktur AI dan jaringan pusat datanya.

    Sejumlah analis memperkirakan belanja modal Microsoft termasuk sewa modal pada tahun 2025 menjadi US$84,24 miliar (Rp1.362 triliun). Khusus kuartal pertama akan naik 5,3% menjadi US$20 miliar atau Rp 323,5 triliun.

    Investasi di bidang AI memang terus mengalami peningkatan. Ini terjadi sejak peluncuran ChatGPT milik OpenAI yang langsung populer dalam waktu singkat.

    Para perusahaan teknologi itu berupaya untuk mengintegrasikan AI pada seluruh produk dan layanan yang dimilikinya. Begitu juga yang dilakukan oleh Microsoft.

    Microsoft diketahui pula sebagai pendukung utama OpenAI, pembuat chatGPT yang populer dalam waktu singkat. Ini juga membuat Microsoft menjadi pesaing utama dalam perlombaan AI bersama dengan raksasa teknologi lain.

    Di Indonesia, Microsoft telah mengumumkan komitmen mengucurkan modal US$ 1,7 miliar (Rp 27,45 triliun) untuk membangun infrastruktur cloud dan AI, serta program pelatihan keterampilan AI bagi 840.000 orang. Komitmen investasi tersebut akan digulirkan dalam 4 tahun ke depan.

    (dem/dem)

  • Qualcomm Perkenalkan Snapdragon X Generasi Baru, Tawarkan Performa Ngebut dan Dukungan AI – Page 3

    Qualcomm Perkenalkan Snapdragon X Generasi Baru, Tawarkan Performa Ngebut dan Dukungan AI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Qualcomm kembali menggebrak pasar PC dengan peluncuran Snapdragon X. Ini merupakan platform terbaru yang menjanjikan performa tinggi, daya tahan baterai awet, dan pengalaman AI luar biasa.

    Rencananya, Snapdragon X akan hadir untuk deretan produk besutan sejumlah OEM kenamaan seperti Dell dan Lenovo dengan harga mulai dari Rp 9 juta. Platform ini pun siap menghadirkan PC Copilot+ yang terjangkau.  

    Performa Gahar, Harga Terjangkau

    Dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (7/1/2025), ditenagai CPU Qualcomm Oryon 8-core, Snapdragon X menawarkan peningkatan performa hingga 163 persen dibandingkan kompetitor.

    Selain itu, NPU 45 TOPS-nya mampu menjalankan pengalaman PC Copilot+ dengan sangat efisien. Fitur-fitur ini menjadikan chipset tersebut pilihan ideal bagi pelajar, pekerja lepas, dan konsumen yang mencari laptop andal dengan harga bersaing.

    Inovasi Baru: PC Desktop Mini

    Qualcomm juga mengumumkan kehadiran PC desktop mini pertama di dunia yang ditenagai oleh Snapdragon X. Memiliki desain ringkas dan performa mumpuni, perangkat ini cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bisnis hingga pribadi. 

    Windows 11 dan AI yang Semakin Canggih

    Kolaborasi Qualcomm dengan Microsoft terus berlanjut dengan semakin banyaknya aplikasi yang memanfaatkan kekuatan AI NPU pada Windows 11.

    Kini, ada lebih dari 50 pengalaman AI baru telah ditambahkan, termasuk aplikasi produktivitas, keamanan, dan hiburan.

    “Portofolio Snapdragon X Series menawarkan prosesor paling bertenaga, cerdas, dan hemat daya untuk Windows di kelasnya, menjadikan Copilot+ PC yang ditenagai Snapdragon sebagai pilihan utama para pengguna yang menginginkan laptop yang serbaguna,” tutur Group General Manager, Mobile, Compute, & XR (MCX), Qualcomm Technologies, Inc, Alex Katouzian. 

  • Bos UFC Diminta Awasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp

    Bos UFC Diminta Awasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, menunjuk pendiri dan CEO UFC Dana White sebagai salah satu anggota dewan komisaris perusahaan. White diketahui dekat dengan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

    White diangkat sebagai anggota dewan komisaris bersama dengan Charlie Songhurst, investor dan mantan petinggi Microsoft, dan John Elkann, CEO Exor, perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Agnelli yaitu konglomerat asal Italia pemilik Ferrari dan Christian Louboutin.

    “Dana, John, dan Charlie akan memperdalam kemampuan dan perspektif untuk membantu kami memanfaatkan peluang di depan seperti kecerdasan buatan [AI], perangkat sandang, dan masa depan konektivitas manusia,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg.

    Hubungan dekat Trump dengan White sudah berlangsung lama. White adalah berbicara di Konvensi Partai Republik pada 2024, 2016, dan 2020 mendukung penetapan Trump sebagai calon presiden.

    Di sisi lain, Zuckerberg makin akrab dengan White dalam aktivitasnya berlatih bela diri campuran. Dalam Instagramnya pada 2022, Zuckerberg mengucapkan terima kasih kepada White karena telah diundang untuk menghadiri ajang pertarungan UFC. Akun resmi UFC juga menampilkan foto White dan Zuckerberg di dalam Octagon, yaitu “kandang” tempat pertarungan UFC.

    Adapun Elkann adalah komisaris di Stellantis NV dan Ferrari serta ketua Yayasan Agnelli yang fokus di bidang pendidikan. Songhurst telah menjadi bagian dari Meta sebagai bagian dari penasihat AI.

    Zuckerberg sepertinya berusaha menempatkan Meta di posisi terbaik jelang masa pemerintahan Donald Trump. Pendiri Facebook tersebut sebelumnya sempat menyatakan penyesalannya atas aksi moderasi konten yang dikritik oleh pendukung Trump serta memuji Trump atas responsnya terhadap upaya pembunuhan.

    Pekan lalu, Meta mengangkat Joel Kaplan sebagai kepala urusan global. Kaplan adalah tokoh Partai Republik yang ternama. Selain itu, Meta menyumbang US$ 1 juta ke dana pelantikan Trump.

    (dem/dem)

  • Wall Street Naik Didorong Saham-saham Teknologi

    Wall Street Naik Didorong Saham-saham Teknologi

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street naik pada Senin (6/1/2025), dipicu oleh menguatnya saham-saham teknologi yang berhasil mendorong indeks Amerika Serikat (AS) bangkit dari penurunan yang terjadi selama libur pergantian tahun.

    S&P 500 naik 0,6%, menandai kenaikan dua hari berturut-turut setelah sebelumnya mengalami penurunan selama lima hari berturut-turut. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average yang sempat menguat pada awal perdagangan akhirnya turun 25 poin atau 0,1%, dan Nasdaq Composite meningkat 1,2%.

    Secara keseluruhan, S&P 500 bertambah 32,91 poin menjadi 5.975,38. Dow Jones turun 25,57 poin menjadi 42.706,56, sementara Nasdaq naik 243,30 poin ke 19.864,98.

    Dilansir dari AP, pada perdagangan saham awal pekan, lebih banyak saham di S&P 500 yang melemah daripada yang menguat. Namun, sektor teknologi menjadi pendorong utama, termasuk saham yang terpengaruh oleh tren kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Nvidia melonjak 3,4% dan mencetak rekor baru setelah sebelumnya mencapai puncak pada November 2024. Kenaikan ini terjadi menjelang pidato CEO Nvidia Jensen Huang di konvensi CES di Las Vegas.

    Meskipun ada kritik bahwa harga saham terkait AI melonjak terlalu cepat, sektor ini tetap menarik perhatian berkat potensinya. Microsoft, misalnya, berencana menginvestasikan sekitar US$ 80 miliar untuk mengembangkan pusat data pendukung AI pada tahun fiskal ini.

    Wakil Ketua Microsoft Brad Smith menyebut AI sebagai peluang terbesar untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Saham Microsoft juga naik 1,1%.

    Uber Technologies juga naik 2,7% setelah mengumumkan percepatan pembelian saham senilai US$ 1,5 miliar sebagai bagian dari program buyback sebesar US$ 7 miliar. CFO Uber Prashanth Mahendra-Rajah menyebut langkah ini dilakukan karena harga sahamnya dianggap undervalued dibandingkan kekuatan bisnisnya.

    Pada saat Wall Street naik atas dorongan dari saham teknologi, di pasar global, indeks bervariasi. CAC 40 Prancis melonjak 2,2%, sedangkan Nikkei 225 Jepang melemah 1,5%.