Perusahaan: Microsoft

  • Nvidia Kritik Rencana Pembatasan Ekspor Chip AI oleh Pemerintahan Biden

    Nvidia Kritik Rencana Pembatasan Ekspor Chip AI oleh Pemerintahan Biden

    Bisnis.com, JAKARTA – Nvidia, raksasa pembuat chip asal Amerika Serikat (AS), mengkritik rencana pemerintahan Presiden Joe Biden yang dilaporkan akan memberlakukan pembatasan baru pada ekspor chip kecerdasan buatan (AI). 

    Perusahaan teknologi ini memperingatkan bahwa kebijakan tersebut dapat merugikan ekonomi AS, menciptakan ketertinggalan bagi negara itu, dan malah menguntungkan musuh-musuhnya, termasuk China.

    Melansir dari Reuters, Minggu (12/1/2025) Wakil Presiden Nvidia Ned Finkle mengatakan bahwa pemerintah Biden tidak seharusnya mengambil langkah-langkah drastis menjelang akhir masa jabatannya, dengan alasan bahwa kebijakan tersebut hanya akan merugikan industri AS. 

    “Kami akan mendorong Presiden Biden untuk tidak mendahului Presiden Trump yang akan datang dengan memberlakukan kebijakan yang hanya akan merugikan ekonomi AS, membuat Amerika mundur, dan menguntungkan musuh-musuh AS,” kata Finkle.

    Menurut laporan Reuters bulan lalu, Departemen Perdagangan AS sedang merencanakan pembatasan ekspor chip AI global dengan tujuan utama mencegah akses pelaku kejahatan terhadap teknologi ini, serta membatasi kemampuan militer China. 

    Bloomberg News melaporkan pada Kamis bahwa peraturan baru tersebut dapat segera diumumkan dengan menghalangi sejumlah negara, termasuk musuh AS, untuk mengimpor chip canggih tersebut.

    Finkle mengkritik kebijakan yang dilaporkan itu sebagai langkah yang disamarkan sebagai langkah anti-China yang dapat berdampak negatif bagi perkembangan teknologi secara global. 

    Dirinya juga memperingatkan bahwa pembatasan yang ekstrem terhadap ekspor chip ini akan mendorong negara-negara untuk beralih ke teknologi alternatif. 

    “Kebijakan pemerintahan Biden di menit-menit terakhir ini akan menjadi warisan yang akan dikritik oleh industri AS dan komunitas global,” ujarnya.

    Dewan Industri Teknologi Informasi (ITI), yang mewakili perusahaan besar seperti Amazon, Microsoft, dan Meta, juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap peraturan tersebut. 

    Mereka menyatakan bahwa pembatasan ini dapat merugikan kemampuan perusahaan-perusahaan AS untuk menjual sistem komputasi mereka ke luar negeri dan memberikan keuntungan pasar global kepada pesaing-pesaing internasional.

    Adapun, pembatasan ekspor teknologi AS, terutama ke China, telah menjadi kebijakan yang diterapkan sejak pemerintahan Presiden Donald Trump, dengan alasan keamanan nasional. 

  • Badai PHK Menggila, Tak Capai Target Langsung Dipecat

    Badai PHK Menggila, Tak Capai Target Langsung Dipecat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badai PHK masih terus mengguncang industri teknologi. Terbaru, Microsoft kembali memangkas karyawan di berbagai departemen.

    Pada awal 2024, Microsoft sudah merumahkan 1.900 karyawan. PHK massal Microsoft juga terjadi pada 2023, ketika raksasa software itu mengumumkan pemberhentian 10.000 karyawan.

    Berbeda dari PHK sebelumnya, kali ini Microsoft menegaskan perusahaan memilih karyawan yang diberhentikan berdasarkan kinerja.

    “Di Microsoft, kami fokus pada talenta yang memiliki performa tinggi,” kata juru bicara Microsoft melalui email kepada CNBC International, dikutip Jumat (10/1/2025).

    Kami selalu membantu karyawan untuk belajar dan bertumbuh. Ketika karyawan tidak menunjukkan kinerjanya, kami mengambil tindakan yang tepat,” ia menambahkan.

    PHK ini akan berdampak ke kurang dari 1% karyawan Microsoft, menurut sumber yang familiar dengan rencana tersebut.

    Microsoft memiliki 228.000 karyawan terhitung per akhir Juni 2024 lalu. Meski margin penghasilan perusahaan hampir 38% dan mendekati rekor tertingginya sejak awal 2000-an, namun kinerja saham Microsoft tidak secerah perusahaan lain pada tahun lalu.

    Saham Microsoft naik 12% sepanjang 2024, namun Nasdaq naik mencapai 29%.

    Di awal 2025, hubungan Microsoft dengan OpenAI dilaporkan merenggang. Microsoft membekingi raksasa kecerdasan buatan (AI) di balik layanan populer ChatGPT tersebut dengan pendanaan lebih dari US$13 miliar.

    Kemitraan itu membantu kapitalisasi pasar Microsoft meningkat dan melewati US$3 triliun pada tahun lalu.

    Kendati demikian, pada pertengahan tahun lalu, Microsoft menambahkan OpenAI dalam daftar kompetitornya. CEO Microsoft Nadella menggunakan frasa “ketegangan kerja sama” saat mendiskusikan hubungannya dengan OpenAI dalam sebuah podcast yang dirilis bulan lalu.

    (fab/fab)

  • Jelang Pelantikan Presiden Trump, Microsoft Hingga Boeing Sumbang 1 Juta Dolar AS – Halaman all

    Jelang Pelantikan Presiden Trump, Microsoft Hingga Boeing Sumbang 1 Juta Dolar AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS,COM, WASHINGTON – Sejumlah perusahaan kondang asal Amerika Serikat (AS) mulai menyumbangkan dana untuk pengukuhan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47 yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang.

    Terbaru Google dan Microsoft diketahui telah menyumbangkan masing-masing 1 juta dolar AS untuk mendukung pelantikan Donald Trump.

    Sebagai informasi sumbangan dari perusahaan besar untuk pelantikan seperti ini telah menjadi tradisi yang kerap dilakukan beberapa tahun terakhir, kecuali pada pelantikan Barack Obama di 2009 silam yang menolak donasi korporasi.

    Publik berspekulasi sumbangan digelontorkan merupakan strategi perusahaan-perusahaan di AS untuk membangun hubungan positif dengan pemerintahan Trump.

    Mengingat selama bertahun-tahun Trump memiliki hubungan yang tegang dengan para oligarki teknologi besar yang kerap menuduhnya memiliki bias liberal dan penekanan konten bermotif politik.

    Namun usai Trump lolos dari perputaran pemilu AS, kini berbagai perusahaan mulai membangun keakraban dengan Trump. Adapun dengan sumbangan tersebut pelantikan Trump diperkirakan sanggup mengumpulkan sumbangan senilai 170 juta dollar AS.

    Jumlah itu lebih besar bila dibandingkan dengan dana sumbang presiden AS lainnya. Seperti misalnya pelantikan Joe Biden yang hanya mengumpulkan 63 juta dolar AS pada tahun 2021 sementara pelantikan Barack Obama mengumpulkan 53 juta dolar AS pada tahun 2009 dan 42 juta dolar AS pada tahun 2013.

    Simak daftar perusahaan  AS yang menyumbangkan dana jumbo untuk Trump

    1. Google

    Google, mengatakan kepada The Guardian bahwa perusahaan itu telah menyumbang untuk dana jumbo senilai 1 juta dolar AS untuk menyelenggarakan siaran langsung upacara pelantikan.

    2. Microsoft

    Sama seperti Google, Juru bicara Microsoft juga mengonfirmasi bahwa perusahaan tersebut telah menyuntikkan dana sumbangan untuk pelantikan Trump.

    Adapun sumbangan ini jadi kali ketiga yang dilakukan Microsoft setelah sebelumnya di tahun 2017 perusahaan 500 ribu dolar AS untuk pelantikan Trump dan 500 ribu dolar AS di pelantikan Joe Biden pada tahun 2021.

    3. Amazon 

    Sebelumnya pada akhir tahun lalu, Raksasa teknologi kondang asal AS, Amazon.com Inc. menyumbangkan 1 juta dolar AS untuk pesta pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

    Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh pihak Amazon, selain menyumbangkan dana raksasa teknologi itu juga berjanji akan menyiarkan pelantikan Donald Trump melalui layanan Prime Video, sebagaimana dikutip dari CNN International.

    4. Meta

    Meta yang merupakan induk dari Facebook dan Instagram, juga mengonfirmasi sumbangan sebesar 1 juta dolar AS untuk menyemarakan pesta pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

    Sumbangan itu digelontorkan usai sebelumnya keduanya sempat terlibat konflik lantaran Meta melarang akun Trump di Facebook dan Instagram pasca-insiden 6 Januari 2021.

    Akan tetapi pada akhirnya Meta memulihkan akses Trump pada awal 2023. Mark kini mengaku siap menunjukkan sikap lebih netral, bahkan memuji beberapa kebijakan ekonomi Trump secara terbuka.

    5. Apple

    CEO Apple Inc., Tim Cook, juga memberikan 1 juta dolar AS kepada komite pelantikan, seperti dilaporkan oleh Axios sumbangan jumbo ini merupakan sumbangan pribadi dari Cook, dan bukan dari Apple.

    Sumbangan ini diperkirakan memiliki kepentingan pribadi untuk menjaga hubungan baik dengan Trump. Terlebih saat ini Apple menghadapi banyak tekanan dari regulator, baik di AS maupun di negara lain.

    6. Boeing

    Tak hanya perusahaan teknologi, raksasa aviasi AS, Boeing juga turut menyumbangkan 1 juta dolar AS untuk pelantikan Trump setelah di tahun 2017 Being telah lebih dulu menyumbangkan sumbangan untuk pelantikan pertama Trump.

    7. Chevron

    Produsen minyak AS, Chevron juga telah mengumumkan akan menyumbang dana pelantikan Trump. Namun, juru bicara perusahaan menolak menyebutkan jumlahnya.

    8.  Ford

    Raksasa otomotif Ford kabarnya menyumbangkan 1 juta dolar AS untuk pelantikan Donald Trump pada 20 Januari mendatang.

    9. Toyota

    Amerika Utara mengumumkan bahwa mereka juga akan menyamai sumbangan para pesaingnya. Sumbangan ini digelontorkan ditengah masalah yang tengah menghantam Toyota, dimana produsen otomotif yang beroperasi di Amerika Utara itu saat ini menghadapi tantangan dari kebijakan tarif impor yang direncanakan oleh Trump.

    10. General Motor

    Terakhir ada General Motors yang mengumumkan akan menyumbang 1 juta dolar AS untuk acara tersebut pelantikan Trump.

    Upaya raksasa otomotif AS ini diperkirakan mengikuti langkah perusahaan-perusahaan kondang AS untuk mengambil hati Trump, yang dinilai kebijakannya akan membuat para produsen otomotif kelimpungan lewat aturan kenaikan tarif impor dan mencabut insentif untuk kendaraan listrik.

     

  • Nasib Raksasa Teknologi Sudah di Ujung Tanduk, Ini Buktinya

    Nasib Raksasa Teknologi Sudah di Ujung Tanduk, Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Intel, raksasa chip global, kehilangan pangsa pasar di berbagai bidang yang sangat penting bagi profitabilitasnya.

    Pesaing Intel kini bukan hanya Nvidia dan AMD, tetapi juga perusahaan yang lebih kecil dan bahkan mitra yang sebelumnya menjadi andalannya seperti Microsoft.

    AMD misalnya, melaporkan pendapatan yang melampaui pendapatan Intel untuk chip yang digunakan di pusat data. Ini adalah kejadian yang langka, sebab pada 2022 pendapatan pusat data Intel tiga kali lipat dari AMD.

    AMD dan perusahaan chip lainnya membuat terobosan besar dalam membuat chip serba guna yang paling canggih dan kuat di dunia, yang dikenal sebagai CPU, yang merupakan lini bisnis utama Intel.

    Intel saat ini dilaporkan masih menguasai sekitar 75% pasar untuk CPU yang digunakan di pusat data, demikian dikutip dari Wall Street Journal, Jumat (10/1/2025).

    Situasi Intel saat ini tampaknya masih akan terus memburuk. Banyak perusahaan yang mengeluarkan biaya besar untuk membangun pusat data baru beralih ke chip yang tidak ada hubungannya dengan arsitektur milik Intel, yang dikenal sebagai x86, dan malah menggunakan kombinasi arsitektur pesaing dari ARM dan desain chip khusus mereka sendiri.

    Juru bicara Intel mengatakan bahwa perusahaan berfokus untuk menyederhanakan dan memperkuat portofolio produknya, serta memajukan kemampuan manufaktur dan pengecoran (foundry) sambil mengoptimalkan biaya.

    Co-Chief Executive sementara Intel, Michelle Johnston Holthaus, baru-baru ini mengatakan bahwa 2025 ini akan menjadi tahun stabilisasi bagi perusahaan.

    Sekedar informasi, Intel saat ini sedang mencari pemimpin tetap setelah CEO-nya, Pat Gelsinger, yang dipecat dari perusahaan bulan lalu.

    Para analis memperkirakan pendapatan Intel pada tahun 2024 sekitar US$55 miliar, tepat di belakang Nvidia yang mencapai sekitar US$60 miliar. Intel masih menguasai pangsa pasar terbesar untuk CPU desktop dan notebook-sekitar 76%, secara keseluruhan, menurut Mercury Research.

    Bahkan jika Intel dapat kembali memimpin industri dengan teknologinya, skenario terbaik untuk produk Intel sendiri adalah mendapatkan kembali dominasi perusahaan di pasar yang terus menyusut, yaitu pasar CPU x86.

    (fab/fab)

  • Nvidia Mau Bikin Prosesor Desktop, Saingi AMD dan Intel?

    Nvidia Mau Bikin Prosesor Desktop, Saingi AMD dan Intel?

    Jakarta

    Nvidia sejak lama disebut akan merambah bisnis prosesor untuk desktop, dan kini CEO Nvidia Jensen Huang sedikit mengkonfirmasi rumor tersebut.

    Pada ajang CES 2025, Nvidia memamerkan Project Digits, komputer super mini untuk AI. Perangkat tersebut menggunakan CPU yang dikembangkan bersama Mediatek.

    “Anda tahu, kami tentu punya rencana,” kata Huang dalam presentasinya, yang mengacu pada prosesor desktop 20 core yang akan dibuat terpisah dari Project Digits.

    Mediatek juga punya ambisi yang sama, dan pernyataan Huang menyiratkan kalau perusahaan asal Taiwan itu juga mau membuat CPU desktopnya sendiri, yang terpisah dari Nvidia.

    “Kini mereka bisa menyediakan itu untuk kami, dan mereka juga tetap bisa menyimpan itu untuk mereka sendiri dan melayani pasar. Jadi ini adalah situasi win-win yang hebat,” tambah Huang.

    Huang juga percaya Nvidia bisa menjembatani celah antara OS Linux yang dipakai oleh hampir semua pengembang AI dengan Microsoft Windows yang banyak dipakai oleh konsumen biasa.

    Caranya adalah menggunakan teknologi Microsoft yang bernama Windows Subsystem for Linux, yang membuat sebuah komputer bisa dipakai untuk dua buah sistem.

    Sebelumnya Nvidia juga disebut tengah menggarap CPU untuk PC dan akan menjadi penantang CPU buatan AMD dan Intel yang sudah mendominasi pasar sejak bertahun-tahun lalu, dan kemudian persaingannya ikut diramaikan oleh Qualcomm.

    Niat Nvidia merambah CPU desktop ini sudah terendus sejak Oktober 2023. Namun saat itu Nvidia disebut menggandeng AMD untuk menggarap chip ARM yang akan dirilis pada 2025, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (9/1/2025).

    Di ranah CPU ARM untuk PC, saat ini pemain besarnya adalah Apple dengan jajaran Apple Silicon dan Qualcomm dengan jajaran Snapdragon X Series-nya.

    (asj/asj)

  • 6 Tren AI yang Bakal Ramai di 2025, Makin Terintegrasi dengan Kehidupan Manusia – Page 3

    6 Tren AI yang Bakal Ramai di 2025, Makin Terintegrasi dengan Kehidupan Manusia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – AI diprediksi akan menjadi tool yang terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan di 2025. Agen bertenaga AI disebut akan semakin otonom dan dapat membantu memudahkan kehidupan penggunanya di rumah maupun di tempat kerja.

    Sementara di tingkat global, AI akan membantu manusia menemukan cara baru untuk mengatasi tantangan besar, seperti krisis iklim dan akses kesehatan. Hal ini didorong peningkatan kemampuan AI dalam mengingat lebih banyak informasi.

    “AI telah membuat hal yang sebelumnya mustahil menjadi mungkin. Dalam satu tahun terakhir, kami telah melihat banyak individu dan organisasi beralih dari eksperimen dengan AI, menuju adopsi yang lebih bermakna,” tutur Executive Vice President of Business Development, Strategy and ventures Microsoft Chris Young dalam siaran pers yang diterima, Kamis (9/1/2025).

    Data mencatat, penggunaan AI generatif di antara pemimpin bisnis dan pengambil keputusan AI melonjak dari 55 persen menjadi 75 persen dalam setahun terakhir. Karenanya, tools baru AI akan membawa potensi lebih besar lagi.

    Lantas, seperti apa tren AI yang perlu menjadi perhatian di 2025? Simak prediksi Microsoft mengenai hal tersebut.

    1. Model AI Akan Lebih Canggih dan Berguna

    Pada 2025, model AI akan berkembang menjadi lebih cepat dan efisien. Model frontier berskala besar dapat menyelesaikan berbagai tugas, mulai dari menulis hingga coding, dan dengan penalaran lanjutan, termasuk memecahkan masalah kompleks secara logis.

    2. Agen AI Akan Mengubah Cara Kita Bekerja

    Generasi baru agen bertenaga AI akan menangani berbagai tugas repetitif dan monoton, sehingga para pekerja bisa fokus pada pekerjaan yang lebih bernilai.

    Corporate Vice President of Business and Industry Copilot Charles Lamanna menyatakan,”Anggaplah agen sebagai sebuah aplikasi di era AI.”

     

  • Belajar dari Microsoft, Pemerintah Ingin Apple Investasi Besar di RI

    Belajar dari Microsoft, Pemerintah Ingin Apple Investasi Besar di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib iPhone 16 masih belum jelas di Indonesia. Pemerintah ingin investasi Apple yang sudah menjadi raksasa teknologi global bisa lebih besar untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang menjadi syarat untuk menjual iPhone 16.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid membandingkan nilai investasi Microsoft yang lebih besar. Sebagai informasi, Microsoft menggelontorkan dana US$1,7 miliar untuk Indonesia tahun lalu.

    “Jadi maksudnya kami juga tentu mengharapkan investasi yang lebih besar dari Apple. Karena sudah ada investasi-investasi lainnya yang juga besar. Sementara Apple kan kita tahu juga perusahaan raksasa dunia,” jelas Meutya ditemui di kantor Komdigi, Kamis (9/1/2025).

    Dia menjelaskan penghitungan nilai investasi sejatinya menjadi kewenangan Kementerian Investasi dan Kementerian Perindustrian. Sementara pihaknya mengatur kebijakan dan keputusan dari Kementerian Perindustrian.

    Ditanyakan soal kesiapan SDM Indonesia, dia mengatakan seharusnya bisa dipersiapkan dengan membangun pabrik. Dengan begitu bisa dilakukan bersama-sama, bukan lagi saling tunggu-tungguan.

    “Jadi jangan menjadi kayak ayam dan telur, tunggu-tungguan. Jadi investasi baik dalam bentuk pabrik, apapun juga bentuk kompetensi SDM ya harus jalan bersama. Tidak bisa memilih satu,” dia menuturkan.

    Rombongan Apple termasuk Vice President of Global Government Affairs Nick Ammann diketahui berkunjung ke Kementerian Perindustrian dan Kementerian Investasi dan Hilirisasi pada Selasa (9/1/2025). Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menjelaskan Apple akan membangun pabrik Airtag di Batam.

    Namun ternyata ini tak menjawab polemik TKDN yang dialami Apple. Hal ini membuat iPhone 16 belum juga bisa masuk ke Indonesia.

    Menteri Perindustrian Agus menjelaskan alasan Apple tidak berinvestasi membangun pabrik ponsel di negara lain. Namun dia mengatakan selalu ada pertama kali dan bisa dilakukan di Indonesia.

    “Mereka selalu mengatakan bahwa mereka tidak pernah investasi dengan membangun HKT negara lain. Mereka mengatakan pada kami seperti itu,” ujar Agus.

    Lebih lanjut, Agus mengatakan menghargai pembangunan Airtag. “Dia tetap membangun manufaktur itu yang kita hargai. Terus nanti produk dari ICT yang memproduksi Airtag itu akan di ekspor, membuat devisa, itu betul-betul kami hargai.” pungkasnya.

    (fab/fab)

  • Dituduh Perkosa Adik Sendiri, Pencipta ChatGPT Buka Suara

    Dituduh Perkosa Adik Sendiri, Pencipta ChatGPT Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri OpenAI, Sam Altman, tersandung kasus kekerasan seksual. Bos pencipta layanan populer ChatGPT tersebut digugat saudara perempuan kandungnya atas pelecehan seksual secara reguler dalam periode 1997-2006.

    Dalam gugatan yang dilayangkan pada awal pekan ini di pengadilan federal St. Louis, Ann Altman mengatakan kekerasan seksual yang dilakukan Sam terhadap dirinya terjadi di rumah keluarga di Clayton Missouri.

    Kekerasan seksual itu dimulai ketika Ann berusia 3 tahun dan Sam berusia 12 tahun, dikutip dari Reuters, Kamis (9/1/2025).

    Ann yang saat ini berusia 30 tahun mengatakan kekerasan seksual yang ia alami termasuk pemerkosaan, penyerangan seksual, penganiayaan, sodomi, dan pelecehan lainnya hingga ia berusia 11-12 tahun.

    Ia meminta ganti rugi sebesar US$75.000 atau setara Rp 1,2 miliar, ditambah ganti rugi lainnya untuk dugaan cedera, termasuk gangguan stres pasca-trauma, tekanan emosional yang parah, penderitaan mental, dan depresi.

    Sam yang kini berusia 39 tahun membantah tuduhan tersebut. “Semua klaim ini tidak benar,” kata dia, bersama dengan ibu dan saudara laki-lakinya melalui unggahan di platform X.

    Mereka juga menyebut “sangat sulit” merawat Ann, yang dikenal sebagai Annie. Sebab, keluarga mengklaim Ann menolak pengobatan konvensional karena kesehatan mentalnya.

    “Keluarga kami menyayangi Annie dan sangat peduli dengan kesejahteraannya,” kata mereka. “Annie menerima dukungan keuangan bulanan, yang kami perkirakan akan terus berlanjut sepanjang sisa hidupnya. Meskipun demikian, Annie terus meminta lebih banyak uang dari kami,” begitu pernyataan keluarga.

    Pengacara Ann Altman tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Rabu (8/1) waktu setempat, tentang pernyataan dan gugatan tersebut.

    Sam mendirikan OpenAI dan menjadi salah satu perusahaan teknologi kawakan pada 2022 lalu setelah kemunculan ChatGPT. Dibekingi Microsoft, OpenAI memiliki valuasi US$157 miliar (Rp 2.549 triliun) pada Oktober lalu setelah mendapat pendanaan tambahan US$6,6 miliar (Rp 107 triliun) dari para investor pada Oktober lalu.

    Kekayaan Sam ditaksir mencapai US$1,1 miliar (Rp 17,8 triliun) menurut laporan Forbes.

    (fab/fab)

  • Hati-hati! Ada Baldur’s Gate 3 Mobile Palsu yang Hadir di App Store

    Hati-hati! Ada Baldur’s Gate 3 Mobile Palsu yang Hadir di App Store

    Jakarta

    Baldur’s Gate 3 hadir di App Store, tapi perlu ditekankan kalau ini palsu ya gamer. Sebab game ini belum resmi diporting ke Android atau iOS, dan sementara hanya bisa dimainkan di PS5, Xbox Series X/S, dan PC.

    Dilansir dari The Gamer, Kamis (9/1/2024), aplikasi tersebut dirancang untuk mengelabui penggemar agar mau mengeluarkan uang, dengan harapan bisa menikmati karya Larian Studios di mana dan kapan saja. Publishernya menggunakan tangkapan layar Baldur’s Gate 3 yang asli, lalu dikombinasikan dengan UI seluler untuk memberikan gambaran kepada orang-orang kalau ini sah.

    Game ini ditawarkan secara gratis oleh penerbitnya di App Store. Namun setelah mengunduhnya, gamer akan diminta membayar USD 29,99 atau sekitar Rp 486 ribu untuk langganan selama 30 hari.

    Saat ini aplikasinya masih tersedia di App Store dan sepertinya sudah ada gamer yang tertipu. Hal ini terungkap dari ulasan salah satu pemainnya yang meminta pengembalian dana. Sebab setelah membayarnya, gamer ini tidak bisa memainkan game-nya dan terjebak berhari-hari tanpa kejelasan.

    Apabila kalian benar-benar ingin mencoba Baldur’s Gate 3 di ponsel, cara terbaik yang bisa dilakukan ialah streaming melalui Xbox Game Pass. Pada November 2024, Microsoft mengumumkan pelanggan Game Pass kini dapat streaming 50 game dari pustakanya sendiri, termasuk role playing game (RPG) garapan Larian Studios.

    Namun memang untuk bisa menikmatinya, gamer memerlukan koneksi internet yang cukup baik agar game berjalan lancar. Meski begitu ini lebih baik dibandingkan harus membayar ratusan ribu rupiah untuk game palsu.

    Baldur’s Gate 3 mobile palsu. Foto: (App Store)

    Baldur’s Gate 3 palsu di App Store diterbitkan oleh Dmytro Turuk. Sejak diluncurkan pada November 2024 hingga sekarang, game ini tentunya gagal mendapatkan perhatian pemain. Ratingnya saja terbilang buruk sekali, karena hanya bisa mendapatkan satu dari lima bintang.

    Meski begitu App Store tidak melenyapkan promosi game ini di platformnya. Sampai sekarang masih ada dapat diunduh oleh gamer.

    (hps/afr)

  • Bocoran iPhone SE 4: Jadwal Peluncuran dan Harga

    Bocoran iPhone SE 4: Jadwal Peluncuran dan Harga

    Jakarta

    Rumor seputar iPhone SE 4 semakin memanas. Kabar terbaru menyebutkan jadwal peluncuran dan harganya saat dirilis nanti.

    Mark Gurman dari Bloomberg kembali mengungkap sejumlah informasi terkait iPhone 16. Dia mengungkap iPhone SE 4 bakal hadir April nanti.

    Tidak sendiri, Apple disebutkan akan pula meluncurkan iPad 11. Bersamaan dengan itu pula akan dirilis update iOS 18.3 dan iPadOS 18.3.

    Spesifikasi yang Dirumorkan

    iPhone SE 4 digadang-gadang akan membawa sejumlah peningkatan signifikan, termasuk:

    Layar OLED 6,1 inci: Layar Super Retina XDR 460ppi yang serupa dengan iPhone 14.Chip A18: Chipset terbaru dari seri iPhone 16 dengan dukungan Apple Intelligence.Modem Apple: iPhone SE 4 dikabarkan akan menjadi iPhone pertama yang menggunakan modem buatan Apple sendiri.Kamera 48MP: Kamera belakang 48MP dan kamera depan 12MP yang sama dengan iPhone 15, namun tanpa kamera ultra-lebar.Efisiensi Daya: Chip 3nm yang diprediksi akan digunakan akan membuat ponsel ini lebih hemat daya.Baterai: Sayangnya, belum ada informasi pasti apakah iPhone SE 4 akan mendukung pengisian daya Magsafe 25W seperti seri iPhone 16.Peningkatan Spesifikasi iPad 11

    Selain iPhone SE 4, iPad 11 juga dikabarkan akan mendapatkan pembaruan, meliputi:

    Layar 10,9 inch: iPad 11 akan mempertahankan layar 10,9 inci dan desain yang mirip dengan iPad Air.Warna Baru: iPad 11 akan hadir dengan pilihan warna baru.Chip A18: Chipset terbaru dengan dukungan Apple Intelligence.Modem 5G: Modem 5G khusus untuk konektivitas yang lebih cepat.Perkiraan Harga

    iPhone SE 4 diperkirakan akan dibanderol mulai dari USD 500 (sekitar Rp 7,8 juta) dan kemungkinan akan menghilangkan varian 64GB, sehingga varian termurah dimulai dari 128GB. Sementara itu, iPad 11 diprediksi akan dijual mulai dari USD 349 (sekitar Rp 5,4 juta) untuk model 64GB, sama seperti iPad 10.

    Nama Baru iPhone SE

    Foto: Twitter/concept_central

    Sebelumnya diberitakan, iPhone SE sepertinya akan diluncurkan dengan nama baru.

    Apple sudah menggunakan nama ‘SE’ untuk iPhone versi terjangkau sejak tahun 2016, dan tahun ini diprediksi akan meluncurkan iPhone SE 4. Namun menurut bocoran dari tipster Majin Bu, nama iPhone SE 4 akan digantikan dengan nama baru yaitu iPhone 16E.

    Sayangnya postingan Majin Bu di Twitter/X tidak menjelaskan alasan penggantian nama ini. Jika rumor ini benar, maka Apple akan mengikuti jejak Google yang meluncurkan ‘a series’ sebagai model Pixel dengan harga terjangkau.

    Majin Bu juga membagikan sejumlah informasi tambahan tentang iPhone SE 4 / iPhone 16E, yang semakin menguatkan laporan dan rumor sebelumnya tentang desain dan spesifikasi layarnya.

    Ia mengatakan iPhone 16E akan mengusung desain yang mirip seperti iPhone 14, dengan layar 6,1 inch yang lebih besar dan notch lebih kecil. Ponsel ini diklaim akan menggunakan panel OLED, yang merupakan upgrade signifikan dari panel LCD di iPhone SE 3.

    Tipster ini juga mengklaim iPhone 16E tidak akan tersedia dalam pilihan warna yang beragam seperti iPhone 16, dan hanya akan hadir dalam dua pilihan warna yaitu Black dan White, seperti dikutip dari Wccftech.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Menkomdigi Harap Apple Bisa Investasi Lebih Besar dari Microsoft”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)