Perusahaan: Lion Air

  • Kisah Elsa Laksono dan Lilie Wijayati: Sahabat Sejak SMP yang Tewas Bersama di Puncak Carstensz – Halaman all

    Kisah Elsa Laksono dan Lilie Wijayati: Sahabat Sejak SMP yang Tewas Bersama di Puncak Carstensz – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PAPUA – Lilie Wijayati dan Elsa Laksono Meninggal Dunia di Puncak Carstensz, Papua, pada Sabtu (1/3/2025).

    Lilie Wijayati dan Elsa Laksono merupakan teman sejak duduk di bangku SMP.

    Mereka sudah bersahabat sejak duduk di bangku SMP. 

    Mereka bersekolah di Malang, Jawa Timur. 

    Lilie Wijayati lahir di Malang pada 2 Oktober 1965. 

    Sementara Elsa Laksono merupakan pendaki kelahiran Malang pada 24 Juli 1965.

    Pada SMA, mereka bersekolah di SMAK St. Albertus Malang atau yang akrab disebut Dempo.

    Di Dempo, mereka mulai mendaki gunung.

    Setelah lulus SMA, mereka terpisah. Lilie Wijayati pernah mendapatkan pendidikan militer Susbintal Pusdikhub Cimahi pada 1985, atau saat usianya 20 tahun.

    Lilie menempuh pendidikan di Telkom hingga akhirnya bekerja di perusahaan Telkom Indonesia.

    Sementara itu, Elsa menempuh pendidikan di salah satu fakultas Ilmu Kedokteran di Jakarta.

    Setelah berpisah lama, mereka kembali berhubungan dekat. Melalui media sosial mereka kembali menjalin hubungan komunikasi.

    Hingga akhirnya mereka melakukan pendakian bersama.

    Di kalangan pendaki, mereka dikenal sebagai pendaki veteran.

    Mereka menjuluki diri sebagai Ratu Pendaki.

    Kronologi

    Puncak Carstensz Pyramid di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, memakan korban jiwa.

    Seperti dilansir dari TribunPapua, dua pendaki dilaporkan meninggal dunia saat menuruni Puncak Carstensz. Ini merupakan puncak tertinggi yang menjadi bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman yang terdapat di Kabupaten Mimika.

    Berdasarkan informasi, insiden itu terjadi pada Sabtu (1/3/2025). Namun, kabar ini baru tersebar luas di media sosial pada Minggu (2/3/2025).

    Identitas Pendaki

    Dua orang pendaki wanita dikabarkan meninggal dunia, yaitu:

    Elsa Laksono

    Lilie Wijayati

    Mereka mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian. Sementara itu, dua pendaki lainnya, Indira Alaika dan Saroni, juga mengalami gejala AMS, namun kondisinya stabil.

    Keempat pendaki ini mulai menunjukkan gejala AMS sejak Jumat (28/2/2025), saat berada di area bawah Puncak Carstensz Tembagapura. Untuk korban selamat, mereka telah berhasil dievakuasi ke Timika.

    Elsa Laksono

    Elsa Laksono merupakan seorang pendaki perempuan asal Malang, Jawa Timur, yang lahir pada 24 Juli 1965.

    Elsa menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz akibat gejala AMS yang dideritanya. Jenazahnya kini disemayamkan di RSUD Kabupaten Mimika.

    Lilie Wijayati

    Perempuan asal Bandung, Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal dunia.

    Dia merupakan warga Jalan Mochamad Romadhan, No 63C, RT 002 RW 001, Desa Cigereleng, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Jenazahnya masih berada di area Gunung Carstensz Pyramid dan direncanakan akan dievakuasi pada Senin (3/3/2025).

    Rencananya, jenazah kedua korban akan diterbangkan ke Jakarta pada Senin besok menggunakan pesawat Lion Air.

    Fiersa Besari Dikabarkan Ikut Ekspedisi

    Dikabarkan, musisi Fiersa Besari berada dalam rombongan ekspedisi itu. Fiersa Besari belum angkat bicara soal kejadian ini.

    Seperti dilihat dari akun media sosial Instagramnya pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 13.05 WIB, Fiersa membuat unggahan di Instagram Story berupa layar hitam dengan emoji hati yang patah.

  • Fiersa Besari Unggah Simbol Patah Hati di Instagram, Warganet Kepo Soal Tragedi Pendaki di Carstensz – Halaman all

    Fiersa Besari Unggah Simbol Patah Hati di Instagram, Warganet Kepo Soal Tragedi Pendaki di Carstensz – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PAPUA – Musisi Fiersa Besari mengunggah simbol patah hati di media sosial Instagram pada Minggu (2/3/2025).

    Seperti dilihat Tribunnews.com, di Instastory FIersa Besari terlihat berlatar hitam dengan emotikon ‘patah hati’ atau broken heart.

    Ini membuat Warganet penasaran.

    Di antara mereka ada yang menanyakan soal insiden yang dialami dua pendaki wanita di Puncak Carstenzs, Papua.

    Dikabarkan Fiersa Besari ikut dalam rombongan ekspedisi tersebut.

    Warganet menuliskan di kolom komentar yang ada di salah satu foto bergambar gunung.

    “Turut berduka cita bung utk Lili dan Elsa,” tulis akun Sumar1204

    “Turut berduka ya bang, semoga kalian diberi kesabaran dan almarhum diterima amal ibadahnya,” tulis _winda_m.

    “Tombol CARTENS>>>>>” tulis rafik_hasan 07

    “Bang lu aman? Denger berita simpang siur meresahkan,” tulis nurmhammadiikhsan.

    Puncak Carstensz Pyramid di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, memakan korban jiwa.

    Seperti dilansir dari TribunPapua, dua pendaki dilaporkan meninggal dunia saat menuruni Puncak Carstensz.

    Ini merupakan sebuah puncak tertinggi yang menjadi bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman yang terdapat di Kabupaten Mimika.

    Berdasarkan informasi, insiden itu terjadi pada Sabtu (1/3/2025).

    Namun, kabar ini baru tersebar luas di media sosial pada Minggu (2/3/2025).

    Identitas Pendaki

    Dua orang pendaki wanita dikabarkan meninggal dunia.

    Yaitu:

    Elsa Laksono 

    Lilie Wijayati

    Mereka mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian.

    Sementara itu, dua pendaki lainnya, Indira Alaika dan Saroni, juga mengalami gejala AMS namun kondisinya stabil.

    Keempat pendaki ini mulai menunjukkan gejala AMS sejak Jumat (28/2/2025), saat berada di area bawah Puncak Cartenz Tembagapura.

    Untuk korban selamat telah berhasil dievakuasi ke Timika.

    Elsa Laksono 

    Elsa Laksono merupakan seorang pendaki perempuan asal Malang, Jawa Timur,  yang lahir pada 24 Juli 1965.

    Elsa menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan turun dari Puncak Cartenz akibat gejala AMS yang dideritanya.

    Jenazahnya kini disemayamkan di RSUD Kabupaten Mimika.

    Lilie Wijayati

    Perempuan asal Bandung, Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal dunia.

    Dia merupakan warga Jalan Mochamad Romadhan, No 63C, RT 002 RW 001, Desa Cigereleng, Kecamatan Regol, Kota Bandung.

    Jenazahnya masih berada di area Gunung Cartenz Pyramid dan direncanakan akan dievakuasi pada Senin (3/3/2025).

    Rencananya, jenazah kedua korban akan diterbangkan ke Jakarta pada Senin besok menggunakan pesawat Lion Air.

  • Harga Tiket Pesawat Jakarta-Medan untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    Harga Tiket Pesawat Jakarta-Medan untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah telah resmi menurunkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 hingga 14 persen selama periode Angkutan Lebaran 2025, yang berlaku dari 1 Maret hingga 7 April 2025 untuk penerbangan antara 24 Maret hingga 7 April 2025.

    Kebijakan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dan mendukung kelancaran perjalanan mudik Lebaran.

    Selain penurunan harga, pemerintah juga memastikan ketersediaan armada penerbangan yang cukup untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan penumpang.

    Melalui sinergi antara kementerian, biaya avtur dan ongkos layanan bandara di 37 bandara dapat ditekan, serta ada pengurangan PPN sebesar 6 persen untuk tiket pesawat domestik kelas ekonomi.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa Peraturan Menteri Keuangan No. 18 Tahun 2025 mengatur pengurangan PPN tiket pesawat menjadi 5 persen, berlaku untuk tiket yang dibeli antara 1 Maret hingga 7 April 2025.

    Berikut adalah informasi harga tiket pesawat untuk beberapa rute utama dari Jakarta selama periode Angkutan Lebaran 2025, termasuk Jakarta-Medan:

    1. Rute Jakarta-Medan

    Harga tiket rute Bandara Soekarno Hatta (CGK) ke Bandara Kualanamu International Airport (KNO) ialah:

    2, 3, dan 4 Maret 2025: Harga tiket pesawat untuk rute ini lebih murah, berkisar di bawah Rp1 juta. Setelahnya: Harga tiket untuk rute ini rata-rata berada di kisaran Rp1 juta hingga Rp1,9 juta. 2. Rute Jakarta-Surabaya

    Harga tiket rute Bandara Soekarno Hatta (CGK) ke ke Juanda (SUB) adalah:

    1 Maret – 22 Maret 2025: Harga tiket pesawat berkisar antara Rp800.000 hingga Rp900.000. 10 Maret 2025: Tiket penerbangan dengan maskapai Lion Air dibanderol Rp815.100 per orang. 25 Maret – 30 Maret 2025: Harga tiket untuk rute ini mulai mencapai lebih dari Rp1 juta. 28 Maret 2025: Harga tiket untuk penerbangan dengan maskapai Citilink mencapai Rp1,19 juta per orang. 3. Rute Jakarta-Yogyakarta

    Harga tiket rute Bandara Soekarno Hatta (CGK) ke Yogyakarta International Airport (YIA) adalah:

    1 Maret – 26 Maret 2025: Harga tiket pesawat berkisar antara Rp600.000 hingga Rp900.000. 27-29 Maret 2025 (menjelang Idulfitri): Harga tiket pesawat mengalami kenaikan dan berkisar antara Rp1,1 juta hingga Rp2,4 juta. 30 Maret – 1 April 2025: Harga tiket kembali turun ke kisaran Rp800.000 hingga Rp900.000. 4. Rute Jakarta-Yogyakarta Lainnya 19 Maret 2025: Harga tiket pesawat dengan maskapai Batik Air dibanderol Rp874.000 per orang. 28 Maret 2025 (menjelang Idulfitri): Harga tiket Batik Air untuk rute yang sama melonjak menjadi Rp3,98 juta per orang.

    Harga tiket pesawat untuk rute-rute ini dapat bervariasi tergantung pada tanggal dan maskapai yang dipilih, dengan tren harga yang cenderung lebih tinggi menjelang Lebaran. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah telah mengumumkan penurunan harga tiket pesawat ekonomi domestik antara 13% hingga 14% untuk periode Lebaran 2025, yaitu mulai dari 1 Maret hingga 7 April 2025.

    Penurunan harga ini diharapkan bisa membantu masyarakat yang akan bepergian pada masa-masa arus mudik dan arus balik.

    Untuk menekan harga tiket pesawat selama periode Lebaran 2025, pemerintah telah melakukan beberapa upaya, antara lain dengan menurunkan biaya kebandarudaraan, mengurangi harga avtur di 37 bandara, serta memberikan insentif berupa pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 6%.

    Dengan langkah-langkah ini, diharapkan harga tiket pesawat ekonomi domestik dapat turun secara signifikan selama periode dua minggu mendekati Lebaran.

    Berikut sederet harga tiket pesawat untuk berbagai rute Jakarta ke daerah lain, termasuk Yogyakarta, yang berlaku selama periode tersebut:

    1. Rute Soekarno Hatta (CGK) ke Juanda (SUB) 1 Maret – 22 Maret 2025: Harga tiket pesawat berkisar antara Rp800.000 hingga Rp900.000. 10 Maret 2025: Tiket penerbangan dengan maskapai Lion Air dibanderol Rp815.100 per orang. 25 Maret – 30 Maret 2025: Harga tiket untuk rute ini mulai mencapai lebih dari Rp1 juta. 28 Maret 2025: Harga tiket untuk penerbangan dengan maskapai Citilink mencapai Rp1,19 juta per orang. 2. Rute Soekarno Hatta (CGK) ke Yogyakarta International Airport (YIA) 1 Maret – 26 Maret 2025: Harga tiket pesawat berkisar antara Rp600.000 hingga Rp900.000. 27-29 Maret 2025 (menjelang Idulfitri): Harga tiket pesawat mengalami kenaikan dan berkisar antara Rp1,1 juta hingga Rp2,4 juta. 30 Maret – 1 April 2025: Harga tiket kembali turun ke kisaran Rp800.000 hingga Rp900.000. 3. Rute Soekarno Hatta (CGK) ke Yogyakarta (contoh pada 19 Maret 2025) 19 Maret 2025: Harga tiket pesawat dengan maskapai Batik Air dibanderol Rp874.000 per orang. 28 Maret 2025 (menjelang Idulfitri): Harga tiket Batik Air untuk rute yang sama melonjak menjadi Rp3,98 juta per orang. 4. Rute Jakarta ke Kualanamu International Airport (KNO)

    Sepanjang bulan Maret 2025, harga tiket pesawat untuk rute ini bervariasi, di antaranya:

    2, 3, dan 4 Maret 2025: Harga tiket pesawat untuk rute ini cenderung lebih murah, di bawah Rp1 juta. Setelahnya: Rata-rata harga tiket pesawat untuk rute ini berada di kisaran Rp1 juta hingga Rp1,9 juta. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Terminal 2F Bandara Soetta jadi penerbangan jamaah umrah

    Terminal 2F Bandara Soetta jadi penerbangan jamaah umrah

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Terminal 2F Bandara Soetta jadi penerbangan jamaah umrah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 23:45 WIB

    Elshinta.com – PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, mengalihkan layanan penerbangan di Terminal 2F bandara itu sebagai pelayanan utama bagi penumpang jemaah haji dan umrah.

    Asst. Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi di Tangerang, Jumat, mengatakan bahwa pemindahan layanan itu dilakukan untuk mengurangi kepadatan di area Terminal 3 yang sebelumnya di jadikan terminal haji dan umrah.

    “Untuk saat ini dikhususkan untuk umrah dulu dan ke depan akan haji juga. Fasilitasnya ada lounge umrah dengan kapasitasnya untuk 2.000 penumpang. Di sana juga ada masjid yang dapat menampung jumlah jemaah yang cukup banyak,” katanya.

    Ia mengatakan, Terminal 2F saat ini baru ada dua maskapai yang akan mengisi layanan tersebut yakni maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dan Lion Air.

    Nantinya, kata Holik, Angkasa Pura Indonesia akan berkoordinasi dengan maskapai lainnya yang juga mengangkut jemaah haji agar berpindah ke terminal tersebut.

    “Kedepannya kita akan melakukan koordinasi lebih intens dengan maskapai lainnya, direncanakan untuk tujuan Jeddah atau Madinah, akan kita lewat Terminal 2F, seperti Saudi Airline itu kan merepresentasikan pemerintah Arab Saudi, jadi harus ada government to government untuk melakukan pembicaraan ini,” jelasnya.

    Sebelumnya, Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta telah dilakukan revitalisasi secara keseluruhan dengan saat ini sudah hampir 100 persen rampung.

    “Keberadaan terminal ini merupakan rencana besar dalam peningkatan ekosistem pelayanan kepada jemaah haji dan umrah,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Susul Lion Air, Penerbangan Super Air Jet di Bandara Soetta Pindah ke Terminal 1

    Susul Lion Air, Penerbangan Super Air Jet di Bandara Soetta Pindah ke Terminal 1

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan penerbangan domestik maskapai Lion Group, Super Air Jet di Bandara Soekarno-Hatta (CGK) akan pindah ke terminal 1. 

    Corporate Communication Strategic Lion Air Grup Danang Mandala Prihantoro mengatakan perpindahan layanan Super Air Jet saat ini masih dalam pembahasan. Beberapa hal termasuk teknis pemindahan masih jadi pertimbangan Lion Grup. 

    “[Perpindahan] Ini masih dalam tahap pembahasan karena teknis dan lain-lain ini yang perlu dipertimbangkan, kaitannya dengan perpindahan terminal tersebut,” kata Danang saat ditemui usai meeting and signing ceremony Batam Aero Technic – Lion Grup dan Sanad, Kamis (27/2/2025). 

    Danang menjelaskan bahwa penerbangan domestik Lion Grup yang lain sudah lebih dulu pindah ke terminal 1 CGK pada Desember 2024. Penerbangan domestik Lion Air, misalnya, sudah dipindahkan dari terminal 2E menjadi 1A mulai 14 Desember 2025.

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa seluruh penerbangan maskapai berbiaya rendah akan dialihkan ke Terminal 1 CGK.

    Di antara maskapai LCC yang dimaksud terdapat Citilink (entitas Garuda Indonesia/GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), hingga Lion Air beserta anak usahanya, Super Air Jet.

    Langkah tersebut diambil guna mengurangi kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Faik menjelaskan bahwa Terminal 1 saat ini tengah dalam proses revitalisasi dan akan direnovasi dengan tampilan yang lebih menarik.

    “Proyek revitalisasi dan beautifikasi ini telah mencapai progres sebesar 30%, dan kami menargetkan penyelesaiannya pada Agustus 2025. Nantinya, Terminal 1 akan tampil berbeda dari sebelumnya,” ujar Faik baru-baru ini.

  • Penerbangan Maskapai LCC Citilink Cs Pindah ke Terminal 1 CGK Bertahap

    Penerbangan Maskapai LCC Citilink Cs Pindah ke Terminal 1 CGK Bertahap

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengelola Bandara PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) akan memindahkan maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) ke terminal 1B dan 1C Bandara Soekarno-Hatta (CGK) secara bertahap seiring adanya revitalisasi. 

    Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Arie Ahsanurrohim mengatakan, maskapai LCC akan secara bertahap pindah ke terminal 1. Dalam waktu dekat layanan penerbangan domestik LCC PT Citilink Indonesia akan pindah ke terminal 1B. 

    “Nanti akan secara bertahap karena terminal 1B dan 1C masih proses revitalisasi, tapi khusus 1B nanti bisa digunakan untuk Citilink pada angkutan Lebaran,” kata Arie kepada Bisnis, Kamis (27/2/2025). 

    Sementara itu, terminal 1C, kata Arie, ditargetkan dapat beroperasi awal September 2025, sedangkan untuk 1B masih akan diprioritaskan untuk kebutuhan operasional kritikal seperti angkutan Lebaran. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, pada awal tahun ini, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan bahwa seluruh penerbangan maskapai berbiaya rendah akan dialihkan ke Terminal 1 CGK.

    Di antara maskapai LCC yang dimaksud terdapat Citilink (entitas Garuda Indonesia/GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), hingga Lion Air beserta anak usahanya, Super Air Jet.

    Langkah tersebut diambil guna mengurangi kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Faik menjelaskan bahwa Terminal 1 saat ini tengah dalam proses revitalisasi dan akan direnovasi dengan tampilan yang lebih menarik.

    “Proyek revitalisasi dan beautifikasi ini telah mencapai progres sebesar 30% dan kami menargetkan penyelesaiannya pada Agustus 2025. Nantinya, Terminal 1 akan tampil berbeda dari sebelumnya,” ujar Faik baru-baru ini.

    Teranyar, PT Citilink Indonesia mengumumkan perpindahan layanan penerbangan di CGK baik penerbangan internasional maupun penerbangan domestik dari terminal 3. 

    Penerbangan domestik akan pindah ke terminal 1B sementara penerbangan internasional pindah ke 2F. Kebijakan ini mulai berlaku pada 15 Maret mendatang.

    Jauh sebelum Citilink mengumumkan pindah layanan, maskapai Lion Air lebih dulu mengumumkan perpindahan layanan. Penerbangan domestik Lion Air pindah dari terminal 2E menjadi 1A mulai 14 Desember 2025.

    Sementara itu, saat ini terdapat maskapai LCC lainnya yang masih beroperasi di terminal 3 CGK, salah satunya TransNusa. 

  • Ini Alasan Penerbangan Lion Air dan Citilink di CGK Pindah dari Terminal 3

    Ini Alasan Penerbangan Lion Air dan Citilink di CGK Pindah dari Terminal 3

    Bisnis.com, JAKARTA — Penerbangan maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) Lion Air dan Citilink Indonesia di Bandara Soekarno – Hatta pindah dari terminal 3.

    Anak usaha Garuda Indonesia, PT Citilink Indonesia mengumumkan perpindahan layanan penerbangan di CGK baik penerbangan internasional maupun penerbangan domestik dari terminal 3. 

    Penerbangan domestik akan pindah ke terminal 1B sementara penerbangan internasional pindah ke 2F. Kebijakan ini mulai berlaku pada 15 Maret mendatang.

    Jauh sebelum Citilink mengumumkan pindah layanan, maskapai Lion Air lebih dulu mengumumkan perpindahan layanan.

    Berdasarkan catatan Bisnis, penerbangan domestik Lion Air pindah dari terminal 2E menjadi 1A mulai 14 Desember 2025. 

    Manajemen Lion Air mengklaim pindahnya operasional penerbangan ke Terminal 1A dirancang untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dengan nuansa terbaru. Terminal 1A telah dilengkapi dengan berbagai layanan modern, serta aksesibilitas yang lebih mudah bagi penumpang.

    Di awal tahun ini, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa seluruh penerbangan maskapai berbiaya rendah akan dialihkan ke Terminal 1 CGK.

    Di antara maskapai LCC yang dimaksud terdapat Citilink (entitas Garuda Indonesia/GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), hingga Lion Air beserta anak usahanya, Super Air Jet.

    Langkah tersebut diambil guna mengurangi kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Faik menjelaskan bahwa Terminal 1 saat ini tengah dalam proses revitalisasi dan akan direnovasi dengan tampilan yang lebih menarik.

    “Proyek revitalisasi dan beautifikasi ini telah mencapai progres sebesar 30%, dan kami menargetkan penyelesaiannya pada Agustus 2025. Nantinya, Terminal 1 akan tampil berbeda dari sebelumnya,” ujar Faik baru-baru ini.

    Sementara itu, InJourney Airports juga tengah melakukan penataan ulang dan relokasi penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Rencana tersebut mencakup penempatan maskapai full services di Terminal 3, sedangkan Terminal 2F akan difokuskan untuk penerbangan umrah dan haji.

  • Penerbangan Citilink di CGK Tak Lagi di Terminal 3 Mulai 15 Maret

    Penerbangan Citilink di CGK Tak Lagi di Terminal 3 Mulai 15 Maret

    Bisnis.com, JAKARTA – Seluruh penerbangan Maskapai Grup Garuda, PT Citilink Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta akan pindah dari terminal 3 mulai 15 Maret 2025 mendatang. 

    Mengutip informasi resmi Citilink Indonesia, mulai 15 Maret 2025, seluruh penerbangan Citilink Indonesia dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) untuk domestik pindah ke terminal 1B dan internasional pindah ke terminal 2F. 

    Sebelumnya, penerbangan domestik dan internasional Citilink dari CGK dilayani di terminal 3. 

    Adapun di awal tahun Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports Faik Fahmi menyebutkan seluruh penerbangan maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) akan dipindahkan ke terminal 1 CGK. 

    Beberapa maskapai kategori low cost carrier yaitu Citilink yang merupakan entitas Garuda Indonesia (GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), hingga Lion Air dan anak usahanya, Super Air Jet.

    Hal itu bertujuan untuk mengurai kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Faik menjelaskan bahwa saat ini Terminal 1 sedang dalam tahap revitalisasi dan akan disulap menjadi lebih cantik.

    “Nah, ini lagi kita revitalisasi dan beautifikasi, jadi nanti Terminal 1-nya akan beda dengan yang kemarin-kemarin. Ini lagi dibangun, [progresnya] sudah 30%, saya targetkan nanti di bulan Agustus 2025 sudah selesai,” katanya Faik Fahmi baru-baru ini. 

    Pihak InJourney Airports juga sedang dalam proses penataan ulang dan relokasi penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Nantinya, maskapai full services akan di Terminal 3, sedangkan Terminal 2F akan dikhususkan untuk melayani penerbangan umrah dan haji.

  • Hendry Lie Disebut Tak Akui Sebagai Pemilik PT TIN Saat Ajukan Kerja Sama Dengan PT Timah – Halaman all

    Hendry Lie Disebut Tak Akui Sebagai Pemilik PT TIN Saat Ajukan Kerja Sama Dengan PT Timah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Kabid Perencanaan dan Pengolahan PT Timah Nono Budi Priyono mengatakan terdakwa Hendry Lie, pemilik PT Tinindo Internusa (PT TIN), pernah berupaya mengajukan kerja sama sewa smelter dengan PT Timah. 

    Budi mengatakan saat itu dirinya bertemu dengan Hendry Lie.

    Namun, dalam pertemuan tersebut Hendry Lie membantah sebagai pemilik PT Tinindo Internusa. 

    Adapun hal itu disampaikan Budi saat dihadirkan menjadi saksi pada sidang lanjutan korupsi timah terdakwa, Hendry Lie di Pengadilan Tipikor Jakarta, pada Senin (24/2/2025). 

    “Saksi kenal tidak dengan PT Tinindo, tahu?” tanya jaksa yang kemudian dijawab tahu oleh Budi.

    “Sebelumnya kenal dengan terdakwa Hendry Lie ini? Coba ceritakan awal perkenalkan dengan beliau,” tanya jaksa kembali. 

    Kemudian Budi mengatakan dirinya mengenal Hendry Lie saat dihubungi staf pribadi terdakwa. 

    “Terus saya sampaikan belum bisa ketemu beliau, nanti saja ketemu, setelah ada prosesi penerimaan korban (Lion Air) itu. Pada jam 14.00 saya ketemu dengan beliau Pak Hendry Lie di kafe,” terangnya. 

    Lanjut Budi, ia menanyakan maksud dari terdakwa Hendry Lie ingin bertemu dirinya.

    “Beliau bilang mau ikut kerja sama dengan sewa smelter tersebut. Saya sampaikan bahwa, Tinindo sudah kerja sama,” jelasnya. 

    Kemudian dikatakan Budi bahwa Hendry Lie tidak mengakui sebagai pemilik PT Tinindo Internusa. 

    “Saya sampaikan, bukan kapasitas saya, mungkin coba minta ke Pak Alwin sebagai Direktur Operasi, karena yang saya tahu adalah Pak Alwin,” terangnya. 

    Budi lalu mengatakan bahwa hal itu sudah disampaikan ke Direktur Operasi dan Produksi PT Timah, Alwin Albar. 

    “Saya sampaikan ke beliau, Pak Alwin, dan Pak Alwin bilang, itu diserahkan ke Pak Riza, Direktur Utama,” ucapnya.

    Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa bos maskapai Hendry Lie sekaligus pemilik PT Tinindo Inter Nusa atau PT TIN terlibat korupsi tata niaga komoditas timah di Bangka Belitung.

    Dalam dakwaannya JPU mendakwa Hendry Lie memperkaya diri sendiri dalam perkara tersebut hingga Rp 1 triliun.

    “Memperkaya terdakwa Hendry Lie melalui PT. Tinindo Inter Nusa setidak-tidaknya Rp1.059.577.589.599.19,” kata JPU membacakan dakwaan di persidangan PN Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025).

    Selain itu JPU juga menyatakan terdakwa Hendry Lee dalam perkara tersebut telah memerintahkan Rosalina dan Fandy Lingga untuk membuat dan menandatangani surat penawaran PT Tinindo Inter Nusa terkait kerjasama sewa alat processing Timah kepada PT Timah bersama smelter swasta lainnya.

    “PT. Sariwiguna Bina Sentosa dan PT Stanindo Inti Perkasa yang diketahuinya smelter-smelter swasta tersebut tidak memiliki CP dan format surat penawaran kerjasama sudah dibuatkan oleh PT. Timah,” kata JPU.

    Jaksa juga menyebutkan Hendry Lie memerintahkan Fandy Lingga mewakili PT Tinindo Internusa menghadiri pertemuan di Hotel Novotel Pangkal Pinang dengan Mochtar Rizal Pahlevi selaku Direktur Utama PT Timah TBK dan Alwin Albar selaku Direktur Operasional PT Timah TBK dan 27 pemilik smelter swasta.

    Pertemuan tersebut kata jaksa membahas permintaan Mochtar Riza Pahlevi dan Alwin Albar atas bijih timah sebesar 5 persen dari kuota ekspor smelter swasta tersebut.

    Karena biji timah yang diekspor oleh smelter swasta tersebut merupakan hasil produksi yang bersumber dari penambangan di wilayah IUP PT. Timah.

    “Terdakwa Hendry Lee bersama-sama Fandy Lingga dan Rosalina melalui PT Tinindo Internusa menerima pembayaran atas kerjasama sewa peralatan processing penglogaman timah dari PT Timah yang diketahuinya bahwa pembayaran tersebut terdapat kemahalan harga,” jelas jaksa.

    Di persidangan jaksa juga mendakwa Hendry Lie melalui Rosalina dan Fandy Lingga menyetujui permintaan Harvey Moeis untuk melakukan pembayaran biaya pengamanan kepada Harvey Moeis sebesar 500 USD sampai dengan 750 USD per ton.

    Seolah-olah dicatat sebagai CSR dari smelter swasta yaitu CV venus Inti Perkasa, PT Sariwiguna Bina Sentosa, PT Stanindo Inti Perkasa, dan PT Tinindo Internusa.

    “Terdakwa Hendry Lie melalui Rosalina maupun fandy Lingga yang mewakili PT Tinindo Internusa mengetahui dan menyepakati tindakan Harvey moeis bersama smelter swasta lainnya yaitu CV venus Inti Perkasa, PT Sariwiguna Bina Sentosa, PT Stanindo Inti Perkasa, dan PT Tinindo Internusa dengan PT Timah melakukan negosiasi dengan PT Timah terkait dengan sewa smelter swasta. Sehingga kesepakatan harga sewa smelter tanpa didahului studi kelayakan atau kajian yang memadai atau mendalam,” jelas jaksa.

    Atas perkara ini jaksa mendakwa Hendry Lie merugikan keuangan negara dalam perkara tersebut sebesar Rp300 triliun berdasarkan laporan hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara perkara dugaan tindak pidana korupsi tata niaga komoditas timah.

    Pada wilayah izin usaha pertambangan IUP PT Timah tahun 2015 sampai dengan tahun 2022 dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia.

    Atas hal itu Hendry Lie didakwa melanggar Pasal 2 ayat 1 juncto Pasal 18 UU Nomor 1999 tentang Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 Ke-1 KUHP.