Perusahaan: Lion Air

  • Viral Gaji Fantastis 14 Karyawan Garuda Eks Lion Air, Ini Klarifikasi Manajemen

    Viral Gaji Fantastis 14 Karyawan Garuda Eks Lion Air, Ini Klarifikasi Manajemen

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) buka suara atas informasi yang beredar di media sosial terkait daftar nama dan gaji karyawan Garuda Indonesia yang disebutkan berasal dari salah satu maskapai penerbangan lain, Lion Air. 

    Direktur Human Capital & Corporate Service Garuda Indonesia Enny Kristiani mengatakan bahwa informasi yang beredar tersebut, baik yang terkait dengan tugas, fungsi dan remunerasi tidak sepenuhnya valid.

    Enny menjelaskan, sejumlah nama yang tertera dalam daftar tersebut, saat ini memang tercatat sebagai CEO Office specialist hingga lead professional di Garuda Indonesia yang bertugas membantu CEO dalam hal strategic function berdasarkan expertise masing-masing, mulai dari tataran perencanaan pengembangan bisnis, operasional, komersial, pengembangan jaringan hingga dukungan dalam lingkup general affairs.

    “Dapat kami pastikan Garuda Indonesia berkomitmen untuk senantiasa mengedepankan tata kelola organisasi dan human capital yang baik, termasuk dengan mengedepankan prinsip good corporate governance di dalamnya serta mengacu pada business & industrial practice yang berlaku,” kata Enny dalam keterangan resmi, dikutip (Rabu 5/3/2025).

    Lebih lanjut, Enny menegaskan proses penerimaan pegawai tersebut dilakukan sesuai ketentuan rekrutmen kepegawaian yang berlaku di Perusahaan, yakni keseluruhan pegawai tersebut berstatus sebagai pegawai pro hire dengan kontrak kerja waktu tertentu, dimana komponen remunerasi yang diterima, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan remunerasi kepegawaian Garuda Indonesia yang turut mengacu pada market benchmark industri yang berlaku saat ini.

    Enny menyayangkan adanya penyebarluasan informasi yang tidak sesuai dengan kondisi faktual. Untuk itu, pihaknya ingin mengajak publik agar lebih bijak dalam menerima dan menyebarluaskan informasi yang validitas datanya belum dapat dipertanggungjawabkan.

    Sebelumnya, di media sosial beredar daftar nama beserta gaji yang diterima 14 karyawan Garuda Indonesia yang sebelumnya merupakan karyawan Lion Air Grup. Narasi yang berkembang adalah direktur utama Garuda yang baru, Wamildan Tsani yang juga mantan Plt. Dirut Lion Air membawa 14 orang karyawan ini menjadi karyawan GIAA. 

    Adapun, gaji kotor per bulan dari 14 karyawan ini berkisar Rp117 juta hingga Rp25 juta. Jabatan juga terdiri atas 9 CEO Office specialist, 1 senior lead professional, 2 protokol dirut dan 2 protokol ibu dirut. 

  • Profil Darsito Hendro, Calon Bos Baru Citilink

    Profil Darsito Hendro, Calon Bos Baru Citilink

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Citilink Indonesia dikabarkan akan memiliki CEO baru. Salah satu kandidat terkuat menduduki posisi tersebut adalah Mantan CEO Thai Lion Air, Darsito Hendro Seputro. 

    Mengutip informasi LinkedIn, Darsito Hendro Seputro merupakan sosok berpengalaman di industri penerbangan. Sebelum menjadi CEO Thai Lion Air, dia pernah menjabat sebagai Managing Director di Thai Lion Air, maskapai penerbangan yang berbasis di Thailand. 

    Sebelumnya, Darsito juga menjabat sebagai Chief Flight Quality Operation di PT Lion Air, salah satu maskapai di Indonesia. Dari sisi akademik, ia memiliki gelar MBA dalam Manajemen Penerbangan dari RMIT University yang diperolehnya pada periode 2005 hingga 2007.

    Juru Bicara Thai Lion Air mengonfirmasi bahwa Seputro sudah tidak lagi bekerja di maskapai LCC Thailand tersebut. 

    Seperti yang diketahui, Seputro diisukan menjadi kandidat kuat menggantikan CEO Citilink, Dewa Kadek Rai.

    Sumber Bloomberg menyebutkan pergantian ini sebagian besar merupakan langkah dari Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan yang baru diangkat dan sebelumnya menjabat sebagai Plt. Direktur Utama Lion Air.

    Selain pergantian posisi Direktur Utama Citilink, dua eksekutif lainnya di Citilink juga dikabarkan akan diganti. Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai siapa saja yang akan terkena rotasi dan kapan perubahan manajemen ini akan diumumkan.  

    Pergantian Direktur Citilink tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan profitabilitas dan memulihkan kondisi perusahaan pasca pandemi serta restrukturisasi utang.  

    Hingga saat ini, perwakilan dari Garuda Indonesia dan Citilink belum memberikan tanggapan terkait rencana pergantian ini.

  • Daftar Diskon dan Promo Tiket Pesawat Mudik Lebaran 2025, dari AirAsia hingga Garuda

    Daftar Diskon dan Promo Tiket Pesawat Mudik Lebaran 2025, dari AirAsia hingga Garuda

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah maskapai penerbangan menerapkan diskon tiket pesawat hingga 14% jelang mudik lebaran 2025.

    Kebijakan tersebut menyusul imbauan Prabowi agar maskapai memberikan diskon spesial lebaran. 

    Berikut rute diskon tiket pesawat dari berbagai maskapai

    1. Airasia

    Maskapai berbiaya hemat terbaik versi Skytrax Indonesia AirAsia mendukung program pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat untuk rute domestik selama periode Lebaran 2025. Tiket dengan harga khusus ini dapat dibeli mulai 1 Maret hingga 7 April 2025, untuk periode perjalanan pada 24 Maret hingga 7 April 2025 mendatang.

    “Indonesia AirAsia berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah yang ingin memberikan penurunan harga tiket pesawat bagi masyarakat Indonesia dengan harga lebih terjangkau. Khususnya bagi mereka yang ingin pulang ke kampung halaman tercinta dan berkumpul dengan keluarga. Sebelumnya, Indonesia AirAsia juga telah berpartisipasi dalam program penurunan harga tiket dengan memberikan potongan harga pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 lalu,” ujar Veranita Yosephine, Direktur Utama Indonesia AirAsia di Jakarta (3/3).

    Veranita menambahkan bahwa pada periode Lebaran kali ini, Indonesia AirAsia mengikuti kebijakan pemerintah dalam penurunan harga tiket pesawat hingga 14%. Penurunan ini mencakup berbagai komponen harga, termasuk fuel surcharge yang berkurang dari 10% menjadi 2%, Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) yang mengalami penurunan 50%, Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) yang mengalami penurunan 50% dan PPN yang sebelumnya 11% kini menjadi 5%.

    Kebijakan ini berlaku untuk seluruh rute domestik yang dilayani oleh Indonesia AirAsia, termasuk rute Jakarta – Bali, Jakarta – Silangit, Jakarta – Labuan Bajo, Jakarta – Lampung, Bali – Labuan Bajo, Balikpapan – Bali, dan Banjarmasin – Bali.

    Diharapkan inisiatif ini dapat mendorong peningkatan penggunaan transportasi udara selama periode Lebaran, baik bagi masyarakat yang ingin mudik maupun berwisata. Dengan adanya kebijakan ini, masyarakat dapat lebih mudah dalam merencanakan perjalanan dengan lebih efektif dan nyaman, sekaligus mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan perekonomian secara keseluruhan. 

    Indonesia AirAsia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah berperan dalam memastikan kelancaran implementasi kebijakan ini. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, otoritas penerbangan, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci dalam mewujudkan layanan transportasi udara yang lebih terjangkau dan efisien bagi masyarakat.

    2. Lion Air

    Maskapai penerbangan Lion Group akan melakukan penyesuaian harga tiket kelas ekonomi untuk periode 24 Maret hingga 7 April 2025 sejalan dengan kebijakan pemerintah menurunkan harga tiket pesawat. 

    Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya mendukung kebijakan Pemerintah dengan melakukan penyesuaian harga tiket kelas ekonomi untuk periode penerbangan 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan masa pembelian tiket mulai 1 Maret hingga 7 April 2025. 

    Selain tiket murah, kata Danang, Lion Grup juga berkomitmen dalam kemudahan pembelian tiket di mana masyarakat dapat memesan tiket secara praktis melalui aplikasi BookCabin, yang dilengkapi fitur lengkap seperti check-in online dan manajemen perjalanan. 

    3. Citilink

    Terbang ke berbagai destinasi mulai dari 400 ribuan untuk pemesanan tiket dari tanggal 15 Februari – 9 Maret 2025 melalui website atau Aplikasi Citilink.

    Periode Promo : 15 Februari – 9 Maret 2025
    Periode Terbang : 1 – 30 Maret 2025

    Adapun benefit pada Program TAKBIR 2025 – Mudik Duluan sebagai berikut :

    Harga Tiket mulai dari Rp 400,000

    Tanggal Pembelian: 15 February – 9 Maret 2025
    Tanggal Penerbangan: 1 – 30 Maret 2025
    Lakukan pemesanan tiket pesawat melalui website https://book2.citilink.co.id/home/search-promo?culture=id-ID&currency=IDR
    Harga tiket spesial berlaku selama kuota masih tersedia
    Tiket dapat di refund/diuangkan sesuai ketentuan yang berlaku.
    Syarat dan Ketentuan Refund – https://www.citilink.co.id/refund
    Syarat dan Ketentuan Free Reschedule & Full Refund – https://www.citilink.co.id/member-reschedule-refund

    4. Garuda Indonesia

    Garuda Indonesia bersama dengan anak usaha, Citilink mendukung penuh kebijakan kebijakan penurunan harga tiket penerbangan domestik pada periode peak season Lebaran 1446H/2025M yang telah diimplementasikan sejak 1 Maret 2025 lalu.

    Pihak Garuda mengklaim pemberlakuan penurunan harga tiket pesawat ini tentunya telah diperhitungkan secara seksama terutama dari aspek proyeksi pertumbuhan penumpang di peak season Lebaran kali ini. 

    Selain tiket pesawat diskon hingga 14%, Garuda juga memberikan tiket promo spesial mudik lebaran.

    Promo Raya Deals 2025 memberikan potongan harga hinggaRp 1.000.000 untuk tiket penerbangan domestik maupun internasional.

    Cukup gunakan kode promo MUDIK25 saat pemesanan di www.garuda-indonesia.com atau aplikasi FlyGaruda, dan jadikan perjalanan Anda semakin istimewa. Promo ini hanya berlaku sampai 9 Maret 2025.

  • 2 Meninggal, Fiersa Besari Selamat

    2 Meninggal, Fiersa Besari Selamat

    PIKIRAN RAKYAT – Pendakian Gunung Cartenz, salah satu “Seven Summits” yang terkenal dengan tingkat kesulitannya, kembali memakan korban jiwa.

    Dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia akibat hipotermia setelah terjebak dalam cuaca ekstrem. Sementara itu, musisi Fiersa Besari dan rekan-rekannya berhasil selamat dari peristiwa tragis ini.

    Kronologi Kejadian

    28 Februari 2025

    Beberapa tim pendaki, termasuk tim Fiersa Besari dan tim Lilie dan Elsa, melakukan pendakian menuju puncak Cartenz Pyramid.

    Saat melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean, beberapa pendaki mulai mengalami gejala Acute Mountain Sickness (AMS) di area bawah puncak.

    Setelah mencapai puncak, saat perjalanan turun, cuaca ekstrem berupa hujan salju dan suhu sangat dingin melanda kawasan tersebut. Lilie dan Elsa mengalami hipotermia, kondisi di mana suhu tubuh turun drastis.

    Informasi yang didapat dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa, semua sudah di puncak, dan ada 2 orang yaitu Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak (teras besar), sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrollean.

    Fiersa Besari seorang musisi yang tergabung dalam rombongan pendakian di Puncak Cartensz Pyramid. Istimewa

    1 Maret 2025

    Upaya penyelamatan dilakukan oleh pemandu dan rekan-rekan pendaki. Dawa Gyalje Sherpa, seorang pemandu asal Nepal, melakukan upaya penyelamatan dan menemukan Lilie dan Elsa di Teras Dua.

    Lilie dan Elsa dinyatakan meninggal dunia akibat hipotermia sekitar pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi ke basecamp.

    Tim penyelamat melakukan pertolongan pertama kepada Indira, Alvin, dan Saroni, yang mengalami hipotermia kritis, dan berhasil menyelamatkan nyawa mereka.

    Tim 2 berhasil mengevakuasi jenazah korban atas nama Elsa pada pukul 16.41 WIT.

    2 Maret 2025

    Jenazah Lilie di evakuasi pada dini hari.

    3 Maret 2025

    Fiersa Besari dan rekannya, Furky Syahroni, berhasil tiba kembali di Timika, Papua Tengah, setelah sempat tertahan di basecamp Yellow Valley (YV) akibat cuaca buruk.

    Penyanyi ‘Celengan Rindu’ tersebut dikabarkan akan diterbangkan ke Jakarta hari ini bersama 13 pendaki lain yang selamat. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kapolres Mimika, AKBP Billyandha.

    Ia menyebut, kepulangan para pendaki ke Jakarta difasilitasi oleh Tropic Cartenz yang merupakan sponsor resmi ekspedisi tersebut.

    Sementara untuk dua jenazah pendaki, Elsa dan Lilie juga sudah diterbangkan ke Jakarta menggunakan maskapai Lion Air pukul 10.45 WIT.

    Faktor-Faktor Penyebab

    Perubahan cuaca yang tiba-tiba dan ekstrem, termasuk hujan salju dan suhu sangat dingin, menjadi faktor utama penyebab hipotermia.

    Gejala AMS yang dialami beberapa pendaki memperburuk kondisi mereka dan meningkatkan risiko hipotermia. Kondisi fisik yang tidak prima dan kurangnya persiapan juga dapat menjadi faktor risiko.

    Respon dan Tindakan

    Tim penyelamat dan pemandu melakukan upaya penyelamatan yang heroik dalam kondisi cuaca yang sulit.

    Pihak berwenang dan pengelola Taman Nasional Lorentz melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kejadian ini.

    Fiersa Besari melalui media sosialnya menjelaskan kronologi kejadian dan menyampaikan rasa dukacita yang mendalam.

    Disclaimer: Informasi ini dihimpun dari berbagai sumber dan dapat mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Pihak berwenang masih melakukan investigasi lebih lanjut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sosok Elsa Laksono Sahabat Lilie, Pendaki Wanita Meninggal di Gunung Cartenz, Tinggal di Klinik Gigi

    Sosok Elsa Laksono Sahabat Lilie, Pendaki Wanita Meninggal di Gunung Cartenz, Tinggal di Klinik Gigi

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini sosok Elsa Laksono, pendaki wanita yang meninggal di Gunung Cartenz.

    Mendiang Elsa Laksono ternyata memiliki klinik gigi di Jakarta.

    Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Cartenz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (1/3/2025).

    Mereka mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau hipotermia saat turun dari puncak.

    Jenazah Elsa dievakuasi pada Minggu (2/3/2025), sedangkan Lilie dievakuasi pada Senin (3/3/2025).

    Jenazah keduanya telah tiba di Jakarta setelah diterbangkan dari Timika menggunakan Lion Air.

    Kedua korban merupakan lulusan SMA Katolik Santo Albertus Malang (SMA Dempo) tahun 1984.

    Persahabatan keduanya berlanjut dengan bergabung ke Komunitas Pendaki Lansia Kura-Kura Gunung (KKG).

    Elsa Laksono tinggal di sebuah ruko di Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

    Ruko tersebut dijadikan klinik gigi dengan nama Radiant Dental Care.

    Salah satu karyawan, Yanto, menjelaskan Elsa dan suaminya, drg. Andi Mulia Halim sehari-hari tidur di ruko.

    “Ini klinik. Rumah Ibu (Elsa) di sini. Tempat kerjanya di sini,” bebernya, Senin.

    Para karyawan menutup klinik dan bersiap menyambut kedatangan jenazah Elsa Laksono.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignasius Benny Ady Prabowo, menjelaskan kedua korban termasuk bagian tim pendakian yang terdiri dari 10 orang.

    Mereka terbang dari Bandara Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter milik PT Komala Indonesia pada Rabu (26/2/2025) pukul 07.00 WIT.

    Para pendaki mulai menyeberangi jembatan Tyrollean pada Jumat (28/2/2025).

    EVAKUASI JENAZAH – Jenazah Lilie Wijayanti Poegiono, perempuan pendaki puncak Gunung Cartenz Pyramid akhirnya dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (3/3/2025) dan foto peti jenazah korban pendaki Puncak Gunung Cartenz Pyramid bernama, Elsa Laksono di RSUD Mimika, Minggu (2/3/2025). (Tribun Papua/Istimewa/Marsel)

    Seluruh pendaki dapat mencapai puncak dan mulai mengalami gejala hipotermia saat turun.

    Pendaki bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian untuk meminta bantuan ada rekannya yang terkena hipotermia.

    Guide bernama Yustinus Sondegau langsung melakukan upaya bantuan sambil membawa sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio.

    “Nahasnya, pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa dua orang ibu-ibu (Lilie dan Elsa) yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia,” lanjutnya.

    Kedua jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk dimandikan. 

    Kini, jenazah kedua sahabat itu telah diterbangkan ke Jakarta pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 10.45 WIT. 

    Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, menerangkan jenazah telah tiba di Jakarta.

    “Benar, kedua jenazah, baik Lilie dan Elsa, telah diterbangkan ke Jakarta. Usai dimandikan dan disemayamkan sebentar, lalu dikirimkan menggunakan pesawat Lion Air tujuan Jakarta,” tukasnya.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Sosok Elsa Laksono, Pendaki Wanita yang Meninggal di Gunung Cartenz, Punya Klinik Gigi di Jakarta – Halaman all

    Sosok Elsa Laksono, Pendaki Wanita yang Meninggal di Gunung Cartenz, Punya Klinik Gigi di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Cartenz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (1/3/2025).

    Mereka mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau hipotermia saat turun dari puncak.

    Jenazah Elsa dievakuasi pada Minggu (2/3/2025), sedangkan Lilie dievakuasi pada Senin (3/3/2025).

    Jenazah keduanya telah tiba di Jakarta setelah diterbangkan dari Timika menggunakan Lion Air.

    Kedua korban merupakan lulusan SMA Katolik Santo Albertus Malang (SMA Dempo) tahun 1984.

    Persahabatan keduanya berlanjut dengan bergabung ke Komunitas Pendaki Lansia Kura-Kura Gunung (KKG). 

    Elsa Laksono tinggal di sebuah ruko di Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

    Ruko tersebut dijadikan klinik gigi dengan nama Radiant Dental Care.

    Salah satu karyawan, Yanto, menjelaskan Elsa dan suaminya, drg. Andi Mulia Halim sehari-hari tidur di ruko.

    “Ini klinik. Rumah Ibu (Elsa) di sini. Tempat kerjanya di sini,” bebernya, Senin.

    Para karyawan menutup klinik dan bersiap menyambut kedatangan jenazah Elsa Laksono.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignasius Benny Ady Prabowo, menjelaskan kedua korban termasuk bagian tim pendakian yang terdiri dari 10 orang.

    Mereka terbang dari Bandara Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter milik PT Komala Indonesia pada Rabu (26/2/2025) pukul 07.00 WIT.

    Para pendaki mulai menyeberangi jembatan Tyrollean pada Jumat (28/2/2025).

    Seluruh pendaki dapat mencapai puncak dan mulai mengalami gejala hipotermia saat turun.

    Pendaki bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian untuk meminta bantuan ada rekannya yang terkena hipotermia.

    Guide bernama Yustinus Sondegau langsung melakukan upaya bantuan sambil membawa sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio.

    “Nahasnya, pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa dua orang ibu-ibu (Lilie dan Elsa) yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia,” lanjutnya.

    Kedua jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk dimandikan. 

    Kini, jenazah kedua sahabat itu telah diterbangkan ke Jakarta pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 10.45 WIT. 

    Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, menerangkan jenazah telah tiba di Jakarta.

    “Benar, kedua jenazah, baik Lilie dan Elsa, telah diterbangkan ke Jakarta. Usai dimandikan dan disemayamkan sebentar, lalu dikirimkan menggunakan pesawat Lion Air tujuan Jakarta,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunPapua.com dengan judul BREAKING NEWS: Jenazah Pendaki Puncak Cartenz Pyramid Papua, Lilie Wijayanti Dievakuasi ke Timika

    (Tribunnews.com/Mohay/Ibriza) (TribunPapua.com/Marselinus Labu Lela) (Kompas.com/Robertus Yewen)

  • Kondisi Terkini Fiersa Besari yang Ikut Rombongan Pendaki Puncak Carstenz

    Kondisi Terkini Fiersa Besari yang Ikut Rombongan Pendaki Puncak Carstenz

    Bisnis.com, JAKARTA – Pegiat jurnalisme sastrawi Andreas Harsono mengamini bahwa dua pendaki Puncak Jaya atau Carstensz di Papua meninggal dunia lantaran disebabkan oleh hipotermia atau kedinginan.

    Saat dihubungi oleh Bisnis, Andreas Harsono, seorang jurnalis dan juga merupakan teman SMA dari Lilie mengonfirmasi bahwa dua pendaki yang meninggal itu adalah Lilie Wijati Poegiono dan Elsa Laksono.

    “Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, keduanya berumur 60 tahun, meninggal dunia karena kedinginan di di Puncak Carstensz, dekat Timika, Papua. Lilie perancang busana di Bandung, Elsa dokter gigi di Jakarta. Mereka alumni SMA Dempo Malang tahun 1984,” katanya kepada Bisnis melalui pesan teks, Minggu, (2/3/2025).

    Melansir Antara, jenazah Elsa Laksono telah berada di RSUD Mimika sementara jenazah Lilie Wijayanti Poegiono dalam proses evakuasi.

    Jenazah korban pun akan diterbangkan ke Jakarta pada Senin (3/3) dengan menggunakan pesawat Lion Air.

    Di sisi lain, penyanyi Fiersa Besari turut mengunggah emoji patah hati tak lama setelah beredar kabar dua korban meninggal di pendakian ke Puncak Carstenz yang menewaskan dua orang pendaki.

    Dirinya juga mengucapkan bela sungkawa atas kematian dua pendaki, Lilie dan Elsa.

    “Turut berduka cita atas berpulangnya Bu Lilie Wijayanti Poegiono (Mamak Pendaki) dan Bu Elsa Laksono. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya,” tulis Fiersa di akun Instagramnya, Senin (3/3). 

    Musisi tersebut kemudian menjelaskan bahwa ia berada dalam grup yang berbeda dengan Lilie dan Elsa. Kejadian tersebut pun membuatnya ikut kaget dan merasa kehilangan. 

    Adapun jalur pendakian, menurutnya, sangat curam dan dapat membuat pendaki mengalami hipotermia. 

    Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Mimika, Papua Tengah menyebut Fiersa Besari dan rombongan yang melakukan pendakian di Puncak Cartensz Pyramid telah dievakuasi.

    “Saat ini Fiersa Besari dan rombongan telah berada di salah satu hotel di Timika,” kata Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman, Minggu, dikutip dari Antara. 

    Menurut Hildiario, rombongan Fiersa Besari berbeda dengan tim Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono yang meninggal dunia karena mengalami hipotermia saat melakukan pendakian di Puncak Cartensz Pyramid.

    “Berdasarkan data yang diterima pada Sabtu (1/3) pukul 22.48 WIT Fiersa Besari dan rombongan tiba di basecamp sementara pada Minggu (2/3) pukul 02.07 WIT diketahui dua orang telah meninggal dunia,” ujarnya.

    Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo dalam siaran pers yang diterima Antara di Timika, Minggu, mengatakan pada Rabu 26 Februari 2025 pukul 07.00-09.50 WIT para pendaki melakukan penerbangan dari bandara Timika menuju Yelow Valey dengan menggunakan Helikopter Milik PT Komala Indonesia jenis AS 350 B3 (PK-KIE).

    “Dan PT Tropic Cartenz Jaya selaku sponsor resmi telah berkomunikasi dan bekerja sama dengan kepolisian serta Basarnas Timika untuk melakukan evakuasi korban meninggal dunia,” katanya.

  • Jenazah 2 Pendaki Meninggal di Carstenz Diterbangkan ke Jakarta Siang Ini

    Jenazah 2 Pendaki Meninggal di Carstenz Diterbangkan ke Jakarta Siang Ini

    Jakarta

    Jenazah dua pendaki wanita yang meninggal dunia saat mendaki Puncak Jaya, Papua, atau Piramida Carstensz sudah selesai dievakuasi. Jenazah keduanya akan diterbangkan ke Jakarta siang ini.

    Dua pendaki wanita itu bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono. Jenazah Lilie diketahui baru selesai dievakuasi pagi ini.

    “Update evakuasi jenazah ke 2 atas nama Lilie Wijayanti saat ini sudah berada di RSUD timika sedang dimandikan,” ujar Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiarto saat dikonfirmasi, Senin (3/3/2025).

    Diketahui, jenazah Elsa sudah dievakuasi kemarin. Billyandha mengatakan kedua jenazah akan diterbangkan ke Jakarta siang ini.

    “Rencana hari ini kedua jenazah atas nama Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti tanggal 3 Maret 2025 akan diberangkatkan menggunakan maskapai Lion air pukul 10.45 WIT,” katanya.

    Adapun pemulangan jenazah Elsa dan Lilie itu akan didampingi oleh dua rekannya. Billy mengatakan ada tim perwakilan Tropic Carstensz juga akan mendampingi.

    Diketahui, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia saat mendaki Puncak Jaya, Papua, atau Piramida Carstensz. SAR mengungkap 13 orang lainnya yang turut serta dalam pendakian dipastikan selamat.

    “Sementara (pendaki lain) dalam keadaan baik,” kata Kepala Kantor SAR Mimika I Wayan Suyatna saat dihubungi, Minggu (2/3).

    “Ya infonya begitu (Fiersa Besari ada dalam rombongan). Karena saya belum ketemu langsung,” ujarnya.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sahabat Hingga Akhir Hayat, Detik-detik Proses Evakuasi Jenazah Elsa Laksono dan Lilie Wijayati – Halaman all

    Sahabat Hingga Akhir Hayat, Detik-detik Proses Evakuasi Jenazah Elsa Laksono dan Lilie Wijayati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia pendakian kehilangan dua figur veteran, Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, yang meninggal dunia setelah mengalami gejala Acute Mountain Sickness (AMS) saat mendaki Puncak Carstensz di Papua, Sabtu (1/3/2025). 

    Kejadian ini menjadi sorotan dunia pendakian, mengingat kedua korban memiliki ikatan persahabatan yang kuat dan telah lama aktif dalam dunia pendakian.

    Lilie dan Elsa, yang bersekolah di Malang, Jawa Timur, sejak SMP, dikenal luas sebagai pendaki berpengalaman.

     

    Mereka memulai perjalanan pendakian mereka di SMAK St. Albertus Malang (Dempo), dan sejak itu, keduanya menjadikan pendakian gunung sebagai salah satu kecintaan mereka. 

    Meskipun setelah SMA mereka sempat terpisah karena fokus pada pendidikan dan pekerjaan masing-masing, persahabatan mereka tetap terjaga.

    Mereka akhirnya kembali berkomunikasi melalui media sosial dan memutuskan untuk melaksanakan pendakian bersama, yang berujung pada tragedi ini.

    Pada 28 Februari 2025, saat berada di area bawah Puncak Carstensz, kedua wanita tersebut mulai menunjukkan gejala AMS, yang merupakan penyakit ketinggian yang umum dialami pendaki di ketinggian ekstrem.

    Meskipun dua pendaki lainnya, Indira Alaika dan Saroni, juga menunjukkan gejala yang sama, kondisi mereka tetap stabil, dan mereka berhasil dievakuasi ke Timika.

    Namun, Lilie dan Elsa tidak bisa bertahan.

    Elsa Laksono, yang berasal dari Malang dan lahir pada 24 Juli 1965, meninggal dunia saat dalam perjalanan turun dari puncak. 

    Kedua korban dikenal sebagai ‘Ratu Pendaki’ di kalangan komunitas pendaki, yang selalu menginspirasi pendaki lainnya untuk menjelajahi puncak-puncak gunung dengan tekad dan semangat yang tinggi.

    Diduga akibat Hipotermia dan Cuaca Buruk

    Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman mengungkapkan kronologi evakuasi dua pendaki yang meninggal dunia di Puncak Carstensz, Papua, pada Sabtu (1/3/2025).

    Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, bersama dengan rombongan yang terdiri dari 15 orang, terjebak dalam kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan hipotermia, dan akhirnya meninggal dalam perjalanan turun dari puncak.

    Kronologi peristiwa dimulai pada 1 Maret 2025 sekitar pukul 02.07 WIT, ketika Lilie dan Elsa dinyatakan meninggal setelah dievakuasi oleh guide dan rekan-rekannya di Basecamp yang kembali naik untuk membantu proses evakuasi.

    Akibat cuaca buruk, ketiganya, termasuk Elsa dan Lilie, mengalami hipotermia yang mempengaruhi kondisi fisik mereka.

    Proses Evakuasi

    Pada Minggu (2/3/2025), upaya evakuasi dimulai dengan kedatangan helikopter Komala Indonesia AS 350 B3/PK-KIE di Helipad Bandara Mozes Kilangin Timika pada pukul 06.10 WIT.

    Helikopter tersebut kemudian bergerak menuju Yellow Valley Tembagapura, dan pada pukul 07.49 WIT, empat orang berhasil dievakuasi, termasuk jenazah Elsa Laksono.

    Tim yang Terkena Gejala AMS

    Selain Elsa dan Lilie, dua pendaki lainnya, Indira Alaika dan Saroni, mengalami gejala Acute Mountain Sickness (AMS) pada 28 Februari 2025.

    Namun, kondisi mereka stabil dan berhasil dievakuasi menggunakan helikopter yang sama. Setelah berhasil dievakuasi, Indira dan Saroni dibawa menuju Timika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    Lanjutkan Proses Evakuasi

    Proses evakuasi dilanjutkan pada pukul 09.23 WIT dengan kedatangan helikopter lainnya yang membawa tim internasional, termasuk Benjamin Mason Jones dari AS, Catherine Leblanc dari Kanada, dan William Edward Hartman dari AS.

    Mereka selamat dan juga menjadi bagian dari rombongan yang dievakuasi. 

    Penerbangan Jenazah ke Jakarta

    Jenazah Elsa Laksono akan diterbangkan ke Jakarta pada hari ini, bersama dengan jenazah Lilie Wijayati Poegiono, menggunakan pesawat Lion Air.

    Polisi dan tim evakuasi terus bekerja keras untuk memastikan semua proses berjalan lancar demi menghormati dua pendaki yang telah mengabdikan diri dalam dunia pendakian.

    Kapolres Billyandha mengungkapkan bahwa meskipun tragedi ini meninggalkan duka mendalam, upaya evakuasi yang cepat dan terkoordinasi diharapkan dapat mengurangi kesulitan yang dihadapi keluarga korban.

  • Seusai Dievakuasi dari Puncak Cartenz, Fiersa Besari Kini Berada di Hotel

    Seusai Dievakuasi dari Puncak Cartenz, Fiersa Besari Kini Berada di Hotel

    Timika, Beritasatu.com – Musisi Fiersa Besari dan rombongannya berhasil dievakuasi setelah melakukan pendakian di Puncak Carstenz Pyramid, Papua Tengah.

    “Saat ini Fiersa Besari dan rombongan telah berada di salah satu hotel di Timika,” ujar Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman, Minggu (2/3/2025), seperti dilansir Antara.

    Namun, dalam pendakian terpisah, dua pendaki lainnya, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal dunia akibat hipotermia. Billyandha menjelaskan Fiersa Besari dan rombongannya bukan bagian dari tim pendaki yang mengalami musibah.

    Berdasarkan laporan yang diterima, pada Sabtu (1/3/2025) pukul 22.48 WIT, Fiersa Besari dan timnya tiba di basecamp sementara. Sementara itu, pada Minggu (2/3/2025) pukul 02.07 WIT, ditemukan dua pendaki telah meninggal dunia.

    Saat ini, jenazah Elsa Laksono telah berada di RSUD Mimika, sedangkan jenazah Lilie Wijayanti Poegiono masih dalam proses evakuasi. Kedua jenazah dijadwalkan diterbangkan ke Jakarta pada Senin (3/3/2025) menggunakan pesawat Lion Air.

    Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyampaikan, evakuasi dilakukan dengan dukungan helikopter. “Pada Rabu (26/2/2025), pukul 07.00-09.50 WIT, para pendaki diterbangkan dari Bandara Timika menuju yellow valley menggunakan helikopter PT Komala Indonesia jenis AS 350 B3 (PK-KIE),” jelasnya.

    Evakuasi Fiersa Besari dan dua pendaki lainnya dilakukan melalui kerja sama PT Tropic Carstensz Jaya, kepolisian, dan Basarnas Timika.