Perusahaan: LinkedIn

  • Cuma Modal Rp 3.900 dan Gadai Rumah, Kini Jadi Raja Maskapai!

    Cuma Modal Rp 3.900 dan Gadai Rumah, Kini Jadi Raja Maskapai!

    Jakarta

    Di tahun 2001, tak banyak orang percaya maskapai murah bisa sukses di Asia. Tapi Tony Fernandes punya mimpi lain. Berbekal dua pesawat tua, ia menjadikan AirAsia sebagai pilihan terjangkau yang membuka akses terbang ke lebih banyak orang.

    Tony Fernandes merupakan pendiri sekaligus bos besar AirAsia Group, yang pada awal 2022 berganti nama menjadi Capital A. AirAsia kini jadi salah satu maskapai penerbangan berbiaya hemat terbesar di Asia, dengan jaringan yang luas lebih dari 190 kota tujuan.

    Di balik sosoknya yang sudah membangun maskapai tersebut selama belasan tahun, ternyata ia memulai profesinya sebagai pelayan restoran. Pria dengan nama lengkap Tan Sri Dr. Anthony Francis ini pernah terpilih sebagai salah satu individu yang masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah TIME alias TIME 100 pada tahun 2015 lalu.

    Dikutip dari Foundr dan Medium, Sabtu (26/7/2025), ia lahir di Kuala Lumpur, Malaysia 30 April 1964. Pekerjaan pertamanya saat masih menduduki bangku kuliah adalah menjadi pelayan di sebuah restoran di London.

    “Pekerjaan pertama saya adalah pelayan di restoran di London yang Anda lihat di belakang saya. Saya tidak menyadari betapa sulitnya menjadi pelayan dan tidak lama kemudian dipecat. Semua pekerjaan itu sulit dan pekerjaan ini telah mengajari saya untuk menghormati semua pekerjaan dan memperlakukan semua dengan setara,” katanya, dikutip melalui akun LinkedIn,

    Tony Fernandes pun lulus dari London School of Economics pada 1987 dengan gelar di bidang Akuntansi. Ia lalu memulai karier di Virgin Group di London selama beberapa tahun. Tidak lama setelah itu pada 1990-an, Tony terjun ke bidang musik yakni ke Warner Music Group, dan menjabat sebagai Wakil Presiden Regional Asia Tenggara selama sembilan tahun.

    Pada 2001, ia bersama mitra bisnisnya, Kamarudin Meranun, mengambil alih maskapai AirAsia dengan harga 1 ringgit, yakni US$ 0,25 atau setara Rp 3.900. Pada masa itu, maskapai milik pemerintah Malaysia itu sedang terjerat utang sebesar US$ 11 juta atau setara Rp 171,6 miliar. Untuk membeli AirAsia, ia bahkan rela sampai menggadaikan rumahnya.

    Fernandes membeli AirAsia dengan tujuan membangun maskapai berbiaya rendah dengan layanan bernilai tinggi, yang dimungkinkan untuk dinikmati dengan harga terjangkau bagi masyarakat biasa. AirAsia pun memulai perjalanannya dengan dua pesawat terbang dan destinasi terbatas.

    Lepas dari Jeratan Utang

    Tony Fernandes/Foto: Rachman Haryanto

    Dalam waktu kurang dari dua tahun, Fernandes berhasil meloloskan maskapai itu dari jeratan utang dan mulai memperoleh keuntungan bisnis. Dan di tahun ketiganya, maskapai ini berhasil mengumpulkan US$ 30 juta atau setara Rp 468 miliar sebelum akhirnya meluncurkan penawaran umum perdana (IPO).

    Tidak hanya itu, pada 2003 ia berhasil mendorong PM Malaysia Dr. Mahathir Mohamad untuk membuat Open Sky Agreement dengan Indonesia, Singapura, dan Thailand, hingga membuka jalan bagi sesama pemain di industri penerbangan.

    Pada 2007, Fernandes pun merintis Tune Group, jaringan perhotelan dengan konsep no-frills (eliminasi layanan sampingan untuk memotong beban operasional dan tarif) seperti AirAsia. Sampai saat ini Tune Hotels sudah beroperasi di Inggris, Australia dan Timur Tengah.

    Sepanjang menggeluti dunia penerbangan, jalan yang dilaluinya tidaklah mulus. Salah satunya yakni di 2009, saat AirAsia pertama kali meluncurkan penerbangan jarak jauhnya dari Kuala Lumpur, Malaysia ke London, Inggris. Tidak lama berselang, jumlah pengguna penerbangan tersebut meningkat sepertiga.

    Namun hanya dalam tiga tahun, pihaknya harus menangguhkan rute tersebut akibat lonjakan harga bahan bakar dan pajak yang membengkak. Barulah di 2017 Fernandes pun memulai kembali rute jarak jauhnya.

    Usahanya untuk mengembangkan lini bisnisnya tidak berhenti sampai di situ. Dari awal, Fernandes ingin menciptakan ekosistem perjalanan komprehensif yang memungkinkan pengguna untuk memesan tiket kereta api, membeli tiket konser atau acara lainnya, menggunakan satu layanan keuangan yang terpusat. Karena itulah AirAsia Super Apps lahir.

    Terlepas dari berbagai strategi dan penyesuaian yang dilakukan baik oleh Fernandes maupun AirAsia, hingga kini slogan perusahaan masih sama, yakni ‘Everyone Can Fly’ atau ‘Semua Orang Bisa Terbang’. AirAsia juga dinobatkan sebagai low-cost carrier (LCC) Terbaik di Dunia versi Skytrax selama 6 tahun berturut.

    Fernandes juga telah menerima banyak penghargaan selama karirnya. Beberapa di antaranya yakni Honor of the Commander of the Order of the British Empire, yang dianugerahkan oleh Ratu Elizabeth II pada 2011, dan Commander of the Legion d’Honneur, yang diberikan oleh pemerintah Perancis atas kontribusinya yang luar biasa terhadap perekonomian Perancis melalui industri penerbangan.

    Halaman 2 dari 2

    (fdl/fdl)

  • Peran 4 Pelaku Akun LinkedIn Bodong: Pembeli SIM Card hingga Pencuri Data Pribadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Juli 2025

    Peran 4 Pelaku Akun LinkedIn Bodong: Pembeli SIM Card hingga Pencuri Data Pribadi Megapolitan 25 Juli 2025

    Peran 4 Pelaku Akun LinkedIn Bodong: Pembeli SIM Card hingga Pencuri Data Pribadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap komplotan pelaku
    penyalahgunaan data pribadi
    yang digunakan untuk membuat akun palsu di LinkedIn.
    Empat orang ditangkap dalam kasus ini, masing-masing berinisial IER, KK, F, dan FRR. Mereka memiliki peran berbeda dalam menjalankan aksi penipuan tersebut.
    “IER ini menggunakan data pribadi milik orang lain pada SIM card yang dia beli,” ujar Kasubdit III Direktorat Reserse Siber (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, AKBP Rafles Langgak Putra Marpaung, Jumat (25/7/2025).
    SIM card yang dibeli IER ternyata sudah teregistrasi menggunakan NIK milik tiga warga asal Banyumas, Kendal, dan Bogor.
    IER memanfaatkan nomor tersebut untuk melakukan penipuan daring, termasuk membuat akun palsu di LinkedIn.
    Polisi kemudian melakukan pengembangan dan menangkap KK, pemilik konter handphone yang menjual SIM card tersebut kepada IER.
    “Setelah kami kembangkan, kami berhasil menangkap KK, penjual SIM card itu,” kata Rafles.
    Dari tangan KK, polisi menyita 130 kartu perdana XL dan 24 kartu Axis, semuanya dalam kondisi sudah teregistrasi.
    Namun, KK mengaku tidak melakukan pendaftaran kartu secara langsung.
    Penyelidikan berlanjut ke F, seorang sales kartu SIM dari PT M yang disebut sebagai pihak yang menyuplai kartu-kartu tersebut ke KK.
    F lalu mengarahkan penyidik pada FRR, rekan sesama sales di perusahaan yang sama.
    “FRR ini yang mendaftarkan sendiri kartu-kartu tersebut menggunakan data yang dia peroleh dari internet, seperti NIK dan KK. Ia cari dari Google,” jelas Rafles.
    FRR sengaja mendaftarkan kartu lebih dulu agar lebih mudah dijual. Kartu yang sudah aktif disebut lebih diminati pembeli karena langsung bisa digunakan.
    Atas perbuatannya, keempat pelaku dijerat Pasal 51 ayat 1 Undang-Undang ITE tentang manipulasi data otentik serta Pasal 65 dan 67 Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022. Ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara dan denda hingga Rp12 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peran 4 Pelaku Akun LinkedIn Bodong: Pembeli SIM Card hingga Pencuri Data Pribadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Juli 2025

    Polisi Ungkap Akun LinkedIn Bodong, Modusnya Pakai Data Pribadi Orang dari SIM Card Megapolitan 25 Juli 2025

    Polisi Ungkap Akun LinkedIn Bodong, Modusnya Pakai Data Pribadi Orang dari SIM Card
    Tim Redaksi
    Polisi Ungkap Akun LinkedIn Bodong, Modusnya Pakai
    Data Pribadi
    Orang dari SIM Card
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Polda Metro Jaya
    mengungkap praktik jual beli kartu SIM yang sudah teregistrasi menggunakan
    data pribadi
    orang lain.
    Modus ini dimanfaatkan oleh empat pelaku berinisial IER, KK, F dan FRR untuk melakukan penipuan daring tanpa perlu menggunakan identitas aslinya.
    “Setelah kami selidiki, ditemukan (modus) adanya nomor telepon yang tidak sesuai dengan identitas di akun tersebut,” ujar Kasubdit III Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Rafles Langgak Putra Marpaung, Jumat (25/7/2025).
    Kasus ini terbongkar setelah Direktorat Siber Polda Metro Jaya menerima laporan dari warga yang mengaku data pribadinya, termasuk foto, digunakan untuk membuat
    akun palsu
    di LinkedIn.
    Polisi kemudian menemukan bahwa data tiga orang berasal dari Banyumas, Kendal, dan Bogor telah disalahgunakan untuk registrasi kartu SIM yang digunakan oleh pelaku berinisial IER.
    “IER menggunakan data pribadi orang lain lewat SIM card yang sudah teregistrasi dengan NIK tiga korban. Dia beli dalam kondisi siap pakai untuk dipakai menipu masyarakat,” kata Rafles.
    IER kemudian menggunakan kartu itu untuk menipu masyarakat melalui platform daring.
    Polisi kemudian menangkap penjual kartu berinisial KK, pemilik konter di pusat perbelanjaan.
    Dari konter KK, polisi menyita 130 kartu XL dan 24 kartu Axis yang semuanya sudah teregistrasi.
    Namun, KK mengaku hanya menjual dan tidak melakukan pendaftaran kartu.
    Rantai distribusi terus ditelusuri. Polisi lalu menangkap F, sales kartu SIM dari PT M, yang menyebut kartu itu didapat dari sesama sales berinisial FRR.
    “FRR ini yang mendaftarkan sendiri kartu-kartu tersebut dengan data pribadi yang dia temukan di internet. Dia cari data NIK dan KK di Google, lalu registrasi ke SIM card,” kata Rafles.
    Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan pasal berlapis, antara lain Pasal 51 ayat 1 UU ITE tentang manipulasi data otentik, serta Pasal 65 dan 67 UU Perlindungan Data Pribadi. Ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara dan denda hingga Rp12 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peran 4 Pelaku Akun LinkedIn Bodong: Pembeli SIM Card hingga Pencuri Data Pribadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Juli 2025

    Polisi Ungkap Akun LinkedIn Bodong, Pakai Data Pribadi dan Foto Orang untuk Menipu Megapolitan 25 Juli 2025

    Polisi Ungkap Akun LinkedIn Bodong, Pakai Data Pribadi dan Foto Orang untuk Menipu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Direktorat Reserse Siber (Ditreskrimsus)
    Polda Metro Jaya
    mengungkap kasus
    penyalahgunaan data pribadi
    yang digunakan untuk membuat akun palsu di LinkedIn.
    Kasus ini terbongkar setelah ada masyarakat yang melapor karena identitas dan fotonya digunakan tanpa izin oleh keempat pelaku berinisial IER, KK, F dan FRR.
    “Kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang mengaku data pribadinya, termasuk foto, digunakan di akun LinkedIn. Setelah kami selidiki, ditemukan adanya nomor telepon yang tidak sesuai dengan identitas di akun tersebut,” kata Kasubdit III Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Rafles Langgak Putra Marpaung di Polda Merto Jaya, Jumat (25/7/2025).
    Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan bahwa data pribadi tiga orang, masing-masing dari Banyumas, Kendal, dan Bogor telah digunakan tanpa izin.
    Ketiganya mengaku tidak pernah memberikan data pribadinya kepada siapa pun.
    Polisi kemudian menangkap pria berinisial IER yang membeli kartu SIM yang sudah terdaftar menggunakan NIK milik tiga korban tersebut.
    Kartu itu kemudian dipakai untuk melakukan penipuan secara online.
    “Motif IER membeli SIM card yang sudah teregistrasi adalah untuk melakukan penipuan. Ia membeli dalam kondisi ‘terima beres’,” ujar Rafles.
    Dari pengembangan kasus, polisi menangkap KK, seorang pemilik konter handphone di pusat perbelanjaan.
    Dari tangan KK, ditemukan 130 kartu perdana XL dan 24 kartu perdana Axis yang semuanya sudah teregistrasi.
    Namun, KK ternyata bukan pelaku yang melakukan registrasi.
    Polisi lalu menangkap F, sales kartu SIM yang bekerja di PT M.
    F mengaku mendapat kartu tersebut dari FRR, yang juga sales di perusahaan yang sama.
    FRR lah yang meregistrasi kartu-kartu tersebut menggunakan data pribadi yang ia dapatkan dari Google.
    Ia sengaja meregistrasi kartu agar mudah dijual ke masyarakat.
    “Menurut FRR, kartu SIM yang sudah terdaftar lebih diminati karena pembeli tidak perlu repot mengisi NIK dan KK sendiri,” jelas Rafles.
    Keempat pelaku kini dijerat Pasal 51 ayat 1 Undang-Undang ITE tentang manipulasi data, serta Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022 Pasal 65 dan 67. Ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara dan denda hingga Rp12 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Manipulasi Data, Sales Provider Jual SIM HP Bodong-Curi NIK di Internet

    Kasus Manipulasi Data, Sales Provider Jual SIM HP Bodong-Curi NIK di Internet

    Jakarta

    Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus pencatutan data orang lain di LinkedIn. Polisi juga mengungkap dalam kasus ini ada praktik jual beli SIM card ‘bodong’ yang sudah teregistrasi data masyarakat.

    Adalah pria F (46) dan FFR (30), terlibat dalam kasus tersebut. Keduanya merupakan sales perusahaan provider yang berbuat licik melakukan registrasi kartu SIM menggunakan data orang lain.

    FRR merupakan pelaku utama yang melakukan proses registrasi SIM card tersebut. FRR mengambil data diri masyarakat dari Google.

    “Ada pun data-data pribadi yang dia register dia dapatkan melalui Google. Dia melakukan searching di Google mendapatkan data-data berupa NIK dan KK,” kata Kasubdit 3 Ditres Siber Polda Metro Jaya, AKBP Rafles Langgak Putra Marpaung kepada wartawan, Jumat (24/5/2025).

    Kartu tersebut selanjutnya dijual kepada pelaku F yang juga sales perusahaan provider. Kartu SIM yang sudah teregistrasi itu kembali dijual kepada pria KK (62).

    “Jadi SIM card yang dia beli ternyata sudah teregistrasi dengan NIK tiga orang tersebut jadi dia membeli sudah sudah terima bersih, bahwa SIM card tersebut telah teregistrasi. Motif dia membeli SIM card teregistrasi adalah untuk digunakan melakukan penipuan terhadap masyarakat,” jelasnya.

    Keempat pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mereka dijerat Pasal 51 ayat (1) Jo Pasal 35 Undang-Undang ITE dan/atau Pasal 67 ayat (3) Jo Pasal 65 ayat (3) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi.

    (wnv/idn)

  • Lulusan Baru Takut Negosiasi Gaji? Begini Cara Atasinya – Page 3

    Lulusan Baru Takut Negosiasi Gaji? Begini Cara Atasinya – Page 3

    Berikut ini, Sallenave membagikan sejumlah tips negosiasi terbaiknya khusus bagi para lulusan baru.

    Lakukan Riset

    Langkah pertama, pastikan Anda benar-benar memahami rata-rata gaji dan tunjangan untuk posisi, industri, dan wilayah tempat Anda melamar kerja.

    “Jika Anda tidak familiar dengan hal tersebut, akan sulit bagi Anda untuk menilai nilai penuh dari tawaran pekerjaan yang ada di tangan Anda,” ujar Sallenave.

    Lulusan saat ini memiliki keunggulan besar yang tidak dimiliki generasi sebelumnya yaitu akses ke internet. Platform seperti LinkedIn, Indeed, dan Glassdoor menyediakan informasi gaji dan tunjangan untuk posisi sejenis yang bisa dijadikan acuan dalam negosiasi.

    “Ini adalah waktu yang tepat untuk menegosiasikan tawaran pekerjaan dibandingkan 10 atau 20 tahun yang lalu, ketika kita tidak memiliki informasi yang bisa ditemukan daring tentang gaji pasar,” kata Sallenave.

    Tanyakan Tentang Manfaatnya

    Paket tunjangan kerja sama pentingnya dengan gaji dan dalam beberapa kasus, juga bisa dinegosiasikan. Hal ini mencakup hal-hal seperti asuransi kesehatan, cuti berbayar, hingga fleksibilitas kerja.

    “Pastikan Anda benar-benar memahami semua keuntungan tersebut sehingga Anda dapat melihat gambaran lengkapnya,” kata Sallenave.

    Meskipun detailnya bervariasi tergantung posisi, Sallenave menyarankan lulusan baru untuk menanyakan soal asuransi kesehatan, kemungkinan bekerja dari rumah, serta peluang mendapatkan ekuitas dan bonus saat menegosiasikan tawaran kerja.

    “Pikirkan cara-cara untuk benar-benar kreatif,” ujarnya. “Mungkin bukan menegosiasikan gaji yang lebih tinggi, tetapi mungkin menegosiasikan beberapa hari libur tambahan atau menegosiasikan sebagian biaya perjalanan Anda agar tercakup.”

  • Meta Tunjuk Connor Hayes Jadi Pemimpin Threads Gantikan Adam Mosseri

    Meta Tunjuk Connor Hayes Jadi Pemimpin Threads Gantikan Adam Mosseri

    JAKARTA – Meta Platform Inc. resmi menunjuk Connor Hayes sebagai kepala layanan media sosial dan mikroblog Threads yang baru. 

    Menurut laporan yang dilansir dari Axios, dengan penunjukan ini, maka Hayes akan resmi menggantikan posisi yang awalnya diduduki oleh kepala Instagram, Adam Mosseri. 

    Berdasarkan informasi dari akun LinkedIn nya, Hayes merupakan lulusan dari Rice University di Houston, Texas yang memegang gelar Sarjana Seni di bidang Filsafat.

    Sebelumnya, Hayes menjabat sebagai wakil presiden produk untuk AI generatif di Meta selama lebih dari dua tahun. Bahkan, Ia telah memegang peran penting di Meta dan Instagram selama lebih dari 14 tahun.

    Sebelumnya, Hayes juga pernah menjabat selama 10 bulan sebagai Vice President of Product Management di Instagram, sebagai Director of Product Management di Meta, memimpin tim produk Remote Presence selama 2 tahun, dan menjabat sebagai Head of Product di Canvas selama 9 bulan.

    Threads yang diluncurkan pada 2023 kini mencatat perkembangan signifikan.

    Berdasarkan data dari firma intelijen pasar Similarweb, pengguna harian aktif Threads melalui perangkat mobile kini mencapai rata-rata 115 juta, mendekati platform pesaingnya yakni X yang mencatat sekitar 132 juta pengguna harian aktif.

    Hingga saat ini, Meta belum memberikan komentar resmi terkait pengangkatan Connor Hayes ini. Mari kita tunggu informasi selanjutnya di masa mendatang.

  • Perang Dunia 3 Meletus, Pasukan Kecoak Siap Meluncur

    Perang Dunia 3 Meletus, Pasukan Kecoak Siap Meluncur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) selama ini dikenal royal dalam mengalokasikan anggaran untuk memperkuat sistem pertahanan militernya. Namun, fakta mengejutkan diungkap Aviation Week Network pada Mei 2025.

    Platform intelijen global untuk industri pertahanan dan penerbangan tersebut mengungkap Eropa mulai menggenjot investasi di sektor pertahanan. Bahkan, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, investasi pertahanan Eropa kini sudah melampauai AS.

    Dikutip dari EIN Presswire, investasi pertahanan Eropa sepanjang 2025 diproyeksikan mencapai US$170,1 miliar. Sementara itu, investasi yang disiapkan oleh Departemen Pertahanan AS (Pentagon) diproyeksikan ‘hanya’ sebesar US$167,7 miliar pada periode yang sama.

    Co-founder Helsing, Gundbert Scherf, mengatakan Eropa sepertinya berada di titik puncak transformasi dalam inovasi pertahanan yang mirip dengan Proyek Manhattan, yakni proyek senjata nuklir AS yang membuat negara tersebut unggul selama Perang Dunia-II.

    Sebagai informasi, Helsing merupakan startup pertahanan paling bernilai di Eropa saat ini yang berbasis di Munich, Jerman. Melalui pendanaan terbarunya pada bulan lalu, Helsing mampu melipatgandakan valuasinya menjadi US$12 miliar.

    Menurut laporan Reuters, Kamis (24/7/2025), berdasarkan wawancara dengan beberapa sumber, pemerintahan Kanselir Jerman Friedrich Merz memandang AI dan startup teknologi sebagai kunci rencana pertahanannya.

    Pemerintah Jerman berencana memangkas birokrasi untuk menghubungkan langsung startup teknologi ke pejabat tinggi militer, menurut sumber dalam Reuters.

    Pasca Perang Dunia-II, Jerman cenderung berhati-hati dalam pengembangan sektor pertahanan. Hal ini juga dikarenakan Jerman mendapat jaminan perlindungan keamanan dari AS sebagai sekutunya.

    Pendekatan model bisnis Jerman yang menghindari risiko juga lebih mengutamakan peningkatan bertahap ketimbang inovasi yang disruptif. Namun, strategi itu tampaknya mulai ditinggalkan.

    Dukungan militer AS kini makin tidak pasti. Jerman yang merupakan salah satu pendukung terbesar Ukraina dilaporkan akan melipatgandakan anggaran pertahanan reguler menjadi sekitar 162 miliar euro (US$175 miliar) per tahun pada 2029 mendatang.

    Helsing adalah bagian dari gelombang startup pertahanan Jerman yang mengembangkan teknologi mutakhir, mulai dari robot AI seperti tank dan kapal selam mini tanpa awak, hingga pasukan kecoak mata-mata yang siap tempur.

    “Kami ingin membantu mengembalikan semangat juang Eropa,” kata Scherf.

    Pasukan Kecoak

    Kepala Pusat Inovasi Siber Budeswehr, Sven Weizenegger, mengatakan perang di Ukraina mengubah sikap sosial dan menghilangkan stigma terhadap pekerjaan di sektor pertahanan.

    “Jerman telah mengembangkan keterbukaan baru terhadap isu keamanan sejak invasi [Ukraina],” ujarnya.

    Weizenegger mengatakan ia menerima 20-30 permintaan Linkedin per hari, dibandingkan dengan sekitar 2-3 permintaan per minggu pada tahun 2020, dengan ide-ide untuk mengembangkan teknologi pertahanan.

    Beberapa ide yang sedang dikembangkan terasa seperti fiksi ilmiah (science fiction). Misalnya kecoak cyborg Swarm Biotactics yang dilengkapi dengan ransel mini khusus yang memungkinkan pengumpulan data secara real-time melalui kamera.

    Stimulus listrik seharusnya memungkinkan manusia mengendalikan pergerakan serangga dari jarak jauh. Tujuannya adalah agar mereka dapat memberikan informasi pengawasan di lingkungan yang tidak bersahabat, misalnya informasi tentang posisi musuh.

    “Robot biologis kami yang berbasis serangga hidu dilengkapi dengan stimulasi saraf, sensor, dan modul komunikasi yang aman,” kata CEO Swarm Biotactics, Stefan Wilhelm.

    “Mereka dapat dikemudikan secara individual atau beroperasi secara otonom dalam kawanan,” ia menambahkan.

    Pada paruh pertama abad ke-20, ilmuwan Jerman memelopori banyak teknologi militer yang menjadi standar global, mulai dari rudal balistik hingga pesawat jet dan senjata berpemandu.

    Namun, setelah kekalahannya dalam Perang Dunia-II, Jerman didemiliterisasi dan bakat ilmiahnya tercerai-berai.

    Wernher von Braun, penemu rudal balistik pertama untuk Nazi, adalah salah satu dari ratusan ilmuwan dan engineer Jerman yang diangkut ke AS setelah Perang Dunia-II. Ia kemudian bekerja di NASA dan mengembangkan roket yang membawa pesawat ruang angkasa Apollo ke Bulan.

    Dalam beberapa dekade terakhir, inovasi pertahanan telah menjadi pendorong kuat kemajuan ekonomi. Teknologi seperti internet, GPS, semikonduktor, dan mesin jet berawal dari program penelitian militer sebelum mengubah kehidupan sipil.

    Dilanda harga energi yang tinggi, perlambatan permintaan ekspor, dan persaingan dari China, ekonomi Jerman yang mencapai US$4,75 triliun mengalami kontraksi selama dua tahun terakhir. Peningkatan penelitian militer dinilai dapat memberikan dorongan ekonomi bagi negara tersebut.

    “Kita hanya perlu memiliki pola pikir ini: basis industri pertahanan yang kuat berarti ekonomi yang kuat dan inovasi yang luar biasa,” kata Markus Federle, Managing Partner di perusahaan investasi yang berfokus pada pertahanan, Tholus Capital.

    Waspada Perang Dunia-III

    Pertumbuhan subur industri pertahanan tak lepas dari kondisi geopolitik yang kian memanas. Berbagai negara saat ini masih terus berperang. Mulai dari perang bersenjata seperti Ukraina vs Rusia, Israel vs negara-negara Timur Tengah, hingga perang dagang antara AS dan China.

    Peneliti utama di Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional Rusia, yang juga anggota Dewan Urusan Internasional Rusia (RIAC), Dmitry Trenin, bahkan terang-terangan menyebut Perang Dunia-III sudah terjadi.

    Hanya saja, bentuk perang kali ini jauh lebih tersembunyi dan menyebar jika dibandingkan dengan Perang Dunia-II.

    “Perang dunia telah dimulai. Hanya saja, tidak semua orang menyadarinya,” ujar Trenin dalam analisis terbarunya yang pertama kali diterbitkan oleh majalah Profile, seperti dikutip RT.

    Trenin menilai bahwa fase praperang global bagi Rusia dimulai sejak 2014, bagi China sejak 2017, dan bagi Iran sejak 2023.

    Dalam pandangannya, sejak saat itu dunia telah memasuki babak konflik baru yang kian intensif. Bentuknya bukan sekadar adu kekuatan militer, melainkan konflik menyeluruh yang mencakup sabotase ekonomi, agitasi sosial, serta destabilisasi internal negara-negara lawan.

    Trenin juga menyoroti keterlibatan langsung negara-negara NATO, seperti Inggris dan Prancis, dalam serangan terhadap target Rusia melalui dukungan mereka kepada Ukraina. “Ukraina hanyalah alat. Brussels sedang mempersiapkan perang yang lebih luas,” katanya.

    Ia menilai perang global ini dipicu oleh ketakutan Barat terhadap kebangkitan kekuatan baru seperti Rusia dan China, yang dianggap sebagai ancaman terhadap dominasi geopolitik dan ideologi Barat.

    “Ini bukan sekadar pertarungan geopolitik, ini adalah perang eksistensial bagi Barat. Globalisme tidak mentolerir alternatif,” ujarnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jangan seperti Kristin Cabot! Ini 7 Cara Hindari Bos Suka Menggoda

    Jangan seperti Kristin Cabot! Ini 7 Cara Hindari Bos Suka Menggoda

    Jakarta, Beritasatu.com – Skandal yang melibatkan Chief People Officer Astronomer Kristin Cabot dan mantan CEO Astronomer Andy Byron di konser Coldplay belum lama ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga batasan profesional di tempat kerja.

    Insiden kiss cam yang viral ini menyoroti risiko hubungan tidak pantas antara atasan dan karyawan, yang dapat memicu tuduhan pelecehan atau konflik kepentingan.

    Bagi Anda atau karyawan yang sedang menghadapi bos atau atasan suka menggoda, berikut ini tujuh cara praktis untuk melindungi diri dan menjaga profesionalisme.

    Cara Terhindar dari Atasan yang Suka Menggoda

    1. Kenali tanda-tanda perilaku tidak pantas

    Penting untuk mengenali perilaku atasan yang melewati batas profesional, seperti pujian berlebihan, komentar pribadi, atau undangan untuk acara nonkerja. Andy Byron diketahui pernah memuji Kristin Cabot secara berlebihan di LinkedIn, menyebutnya pemimpin yang sempurna sebelum skandal terjadi.

    Jika atasan mulai menunjukkan perhatian yang tidak wajar, seperti pesan pribadi di luar jam kerja, waspadai dan catat interaksi tersebut sebagai bukti potensial.

    2. Tetapkan batasan profesional

    Jaga interaksi dengan atasan tetap formal dan terkait pekerjaan. Hubungan Byron dan Cabot tampak terlalu akrab di luar konteks profesional, yang memicu spekulasi. Hindari berbagi informasi pribadi, seperti detail kehidupan keluarga, dan tolak ajakan untuk bertemu di luar lingkungan kerja, seperti makan malam atau konser, kecuali dalam konteks resmi perusahaan.

    3. Pahami kebijakan perusahaan tentang hubungan kerja

    Sebelum menghadapi situasi sulit, pelajari kebijakan perusahaan tentang hubungan antarkaryawan dan pelecehan di tempat kerja. Banyak perusahaan besar mewajibkan pelaporan hubungan yang melibatkan atasan dan bawahan untuk menghindari konflik kepentingan.

    Dalam kasus Cabot, sebagai kepala HR, dia seharusnya menjadi teladan dalam menegakkan etika, namun skandal tersebut menunjukkan kegagalan menjaga batasan. Pastikan Anda memahami hak dan kewajiban Anda sesuai pedoman HR.

    4. Dokumentasikan interaksi yang mencurigakan

    Jika atasan menunjukkan perilaku menggoda, catat setiap kejadian, termasuk tanggal, waktu, dan detail percakapan. Tuduhan pelecehan seksual sering kali sulit dibuktikan tanpa bukti konkret. Simpan email, pesan teks, atau catatan lain sebagai bukti jika Anda perlu melapor ke departemen HR atau pihak berwenang.

    5. Laporkan ke departemen HR atau pihak ketiga

    Jika perilaku atasan membuat Anda tidak nyaman, laporkan ke departemen HR atau supervisor lain yang tepercaya. Astronomer diketahui meluncurkan investigasi internal setelah insiden Byron–Cabot, menunjukkan pentingnya mekanisme pelaporan.

    Jika HR tidak responsif, seperti dalam kasus Cabot yang ironisnya adalah kepala HR, pertimbangkan untuk menghubungi ombudsman perusahaan atau konsultan hukum eksternal.

    6. Cari dukungan dari kolega atau profesional

    Berbicara dengan kolega tepercaya atau konselor dapat membantu Anda mengevaluasi situasi dan mengambil langkah yang tepat. Mantan karyawan Astronomer bahkan menyebut Byron sebagai bos toksik, menunjukkan isu perilaku tidak pantas mungkin sudah diketahui di kalangan internal.

    Bergabung dengan jaringan profesional atau mencari saran dari terapis dapat memberikan perspektif objektif dan strategi untuk menghadapi situasi tersebut.

    7. Pertimbangkan langkah hukum jika perilaku berlanjut

    Jika perilaku atasan berubah menjadi pelecehan yang jelas, seperti komentar atau tindakan yang tidak diinginkan, Anda berhak mencari perlindungan hukum. Pastikan ada bukti kuat, seperti pesan atau saksi, sebelum mengajukan keluhan formal ke pihak berwenang atau pengacara ketenagakerjaan.

    Skandal “ColdplayGate” yang melibatkan Kristin Cabot dan Andy Byron menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga batasan profesional di tempat kerja. Dengan mengenali tanda-tanda perilaku tidak pantas, Anda dapat menghindari jebakan hubungan yang merugikan.

  • 11 Aplikasi Populer di RI Ini Ternyata Buatan Mata-Mata Israel

    11 Aplikasi Populer di RI Ini Ternyata Buatan Mata-Mata Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tidak banyak orang ketahui bahwa, beberapa aplikasi populer yang banyak di-download di HP Android dan iPhone ternyata berkaitan dengan unit militer siber Israel yang paling kuat di dunia.

    Sebagian aplikasi didirikan oleh para alumni ‘Unit 8200’, yakni divisi pengintaian dan perang siber di bawah militer Israel. Ada juga yang didirikan oleh Mamram, yakni unit sistem komputasi pusat di bawah Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

    Kategori aplikasinya beragam, mulai dari aplikasi pengeditan video berbasis AI, peta digital, hingga game mobil yang sudah menghimpun jutaan download.

    TechTrends melaporkan aplikasi-aplikasi ini sudah menciptakan industri bernilai miliaran dolar AS, dikutip Minggu (20/7/2025).

    Bahkan, ada segelintir aplikasi yang juga kerap digunakan oleh warga Indonesia. Misdalnya aplikasi peta digital Waze dan aplikasi pemetaan transportasi umum Moovit.

    Selengkapnya, berikut daftar aplikasi-aplikasi populer yang ramai di-download dan terkait dengan militer Israel, menurut tabel yang dihimpun TechTrends:

    Waze (didirikan mantan engineer Unit 8200)

    Moovit (dibangun mantan unit siber Mamram)

    Supersonic (CEO memimpin operasional untuk Angkatan Darat Israel)

    ZipoApps (didirikan mantan agen intelijen Unit 8200)

    Bazaart (diciptakan mantan pejabat intelijen IDF)

    Lightricks (salah satu pendirinya masih bekerja di Unit 8200)

    Playtika (didirikan anak mantan kepala staf IDF)

    Crazy Labs (semua pendiri masih bekerja di IDF)

    CallApp (pendiri pernah bekerja 3 tahun di Unit 8200)

    Gett (diciptakan mantan pejabat Unit 8200)

    Fooducate (didirikan mantan pilot Angkatan Udara Israel)

    Kekhawatiran terkait aplikasi-aplikasi ini bukan hanya tentang asal-usulnya, tetapi motif di balik penciptaannya. Banyak dari aplikasi ini dituduh menanamkan adware, pelacak, atau mengumpulkan data pribadi pengguna yang tidak perlu.

    Dalam beberapa kasus, aplikasi seperti Simple Gallery diubah dari alat sumber terbuka menjadi platform yang sangat menguntungkan tak lama setelah diakuisisi oleh perusahaan-perusahaan Israel.

    Banyak pengguna yang tak sadar bahwa mereka menggunakan aplikasi yang dikembangkan atau didirikan oleh mantan/pekerja intelijen Israel di HP. Alat pengintaian yang tertanam sudah sangat dalam pada ekosistem seluler.

    Beberapa platform disebut diam-diam telah mengubah kebijakan privasi mereka, yang menimbulkan tanda bahaya lebih lanjut. Beberapa perusahaan ini, termasuk ZipoApps dan Supersonic, telah menerima kritik atas pengumpulan data predator dan model pelacakan keikutsertaan yang tidak jelas.

    Meskipun demikian, jumlah download mereka terus bertambah. Kesuksesan mereka sering kali dibantu oleh pengeluaran iklan yang besar dan kemitraan dengan platform utama seperti Google dan Facebook.

    Cara Cegah Terjerat Aplikasi Buatan Intelijen Israel

    Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah HP terjerat mata-mata Israel, sebagai berikut:

    Cek nama pengembang aplikasi di toko aplikasi resmi

    Cari profil perusahaan pengembang di LinkedIn atau Crunchbase

    Dukung pengembang yang berkomitmen dengan praktik data aman dan etis

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]