Perusahaan: LinkedIn

  • Membawa 166 Abu Jenazah, Kapsul Antariksa Jerman Hilang

    Membawa 166 Abu Jenazah, Kapsul Antariksa Jerman Hilang

    Jakarta

    Perusahaan startup yang berbasis di Bayern, The Exploration Company (TEC), menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas hilangnya kapsul ruang angkasa berisi 166 abu jenazah. Abu jenazah tersebut rencananya dikembalikan kepada pihak keluarga.

    Armada kapsul “Nyx Mission Possible” telah mengorbit bumi sebanyak dua kali dan memasuki proses re-entry (proses memasuki atmosfer bumi) sebelum terjadi anomali dan menghilang.

    Apa kata TEC perihal hilangnya kapsul tersebut?

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada di situs jejaring profesional LinkedIn, TEC mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil terhubung dengan kapsul Nyx saat proses masuk kembali ke atmosfer Bumi, setelah sebelumnya dilakukan pemadaman standar karena panas. Namun TEC kembali kehilangan kontak dengan kapsul tersebut.

    “Dari ketinggian orbit 550 kilometer kapsul berhasil masuk kembali dengan cara yang terkendali, dengan komunikasi yang terjalin setelah mencapai suhu maksimum. Namun, komunikasi terputus pada ketinggian 26 kilometer, tepat sebelum fase transonik sebelum parasut dibuka.”

    “Untuk lebih memahami kejadian, kami telah membentuk tim investigasi independen. Temuan mereka akan dibagikan kepada klien, investor, dan tim internal kami.”

    Dalam pernyataannya, TEC juga meminta maaf “kepada semua klien kami yang telah mempercayakan muatan mereka kepada kami.”

    Mendarat di Samudra Pasifik

    Charles Chafer, salah satu pendiri dan CEO perusahaan “pemakaman luar angkasa” Celestis yang berbasis di Texas – pihak yang menyewa TEC, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya penerbangan luar angkasa semacam ini dilakukan.

    “Meskipun saat ini kami yakin bahwa kami tidak dapat mengembalikan kapsul, kami berharap keluarga akan menemukan kedamaian dengan mengetahui bahwa orang yang mereka cintai menjadi bagian dari perjalanan bersejarah, diluncurkan ke luar angkasa, mengorbit Bumi, dan kini beristirahat di Samudra Pasifik yang luas, selayaknya upacara pelarungan abu jenazah tradisional dan khidmat.”

    Selain jasad manusia, kapsul Nyx juga membawa benih tanaman ganja untuk proyek penelitian – mempelajari kemungkinan penamanan ganja di Mars.

    Pada tahun 2024, Celestis mengirimkan abu jenazah beberapa orang yang turut andil dalam serial “Star Trek” dalam perjalanan terakhir ke luar angkasa, termasuk pencipta serial tersebut, Gene Roddenberry beserta istrinya, Majel Barret Roddenberry, yang juga turut memainkan ragam peran dalam serial tersebut.

    Biaya perjalanan abu jenazah ke luar angkasa dengan paket kapsul kembali ke Bumi ini diperkirakan dibandrol dengan harga sekitar 3.495 USD (56,7 juta rupiah).

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Sorta Caroline
    Editor Hendra Pasuhuk

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sosok Jacquelyn Chandra, Orang Indonesia yang Main Film Jurassic World

    Sosok Jacquelyn Chandra, Orang Indonesia yang Main Film Jurassic World

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar membanggakan datang dari dunia hiburan Tanah Air. Jacquelyn Chandra, selebritas muda Indonesia, berhasil mencatatkan namanya sebagai orang Indonesia pertama yang bermain di film blockbuster internasional, Jurassic World: Rebirth.

    Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya pada Jumat (4/7/2025), Jacquelyn Chandra mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat dalam proyek besar produksi Universal Pictures ini.

    Jacquelyn Chandra mengaku tak pernah menyangka akan terlibat dalam film berskala global. “Jujur, ya aku enggak pernah menyangka aku bisa berada di titik ini,” tuturnya.

    Film Jurassic World: Rebirth sendiri melakukan proses syuting di Thailand, tepatnya di Krabi, yang juga dikenal sebagai lokasi eksotis penuh tantangan.

    “Sebenarnya, kemarin pada waktu aku di Thailand aku lagi syuting untuk filmnya Jurassic World: Rebirth,” kata Jacquelyn.

    Dalam film tersebut, ia beradu akting dengan para aktor dari berbagai negara, seperti Filipina, Thailand, dan India. Hal ini menjadi pengalaman pertama baginya bermain dalam proyek film internasional bersama para aktor asing.

    Menariknya, Jacquelyn Chandra sempat membagikan cerita unik saat syuting, yaitu saat ia jatuh ketika dikejar dinosaurus. “Aku bahkan jatuh saat dikejar dino,” ujarnya sambil tertawa mengenang momen seru tersebut yang juga dibagikannya lewat Instagram.

    Siapa Jacquelyn Chandra?

    Menukil dari profil Linkedin, Jacquelyn Chandra merupakan lulusan Universitas Prasetiya Mulya dengan gelar sarjana bisnis (2020-2024). Sebelumnya, ia menempuh pendidikan menengah di SMAK St Louis 1 Surabaya (2017-2020).

    Di luar dunia akting, Jacquelyn dikenal sebagai seorang konten kreator yang memiliki pengaruh besar di media sosial. Dengan lebih dari satu juta pengikut yang tersebar, mulai dari TikTok dengan 850.000 pengikut lebih, Instagram 520.000 pengikut lebih, dan YouTube dengan 69.000 subsriber lebih, ia aktif membagikan konten seputar gaya hidup, kecantikan, olahraga, hingga pengembangan diri.

    Sebagai mantan atlet basket, Jacquelyn berhasil menggabungkan kecintaannya pada olahraga dan kreativitas dalam berbagai bentuk konten inspiratif.

    Ia percaya bahwa kekuatan kreativitas tidak hanya mampu menghibur, tetapi juga membangun koneksi yang bermakna dengan banyak orang.

    Pengalaman Tak Terlupakan di Jurassic World: Rebirth

    Setelah trailer film dirilis secara resmi, Jacquelyn Chandra akhirnya bisa membagikan kabar bahagia ini kepada publik. Ia juga mengunggah sejumlah foto dan video behind the scenes dari lokasi syuting di Thailand.

    “Pengalaman premier terliar yang pernah ada! Jurassic Journey, tepat di mana mereka benar-benar difilmkan di Krabi, Thailand,” tulisnya. Meski begitu, Jacquelyn masih merahasiakan peran apa yang ia mainkan di film tersebut.

    Film Jurassic World: Rebirth sendiri telah tayang di bioskop mulai 2 Juli 2025. Film ini menampilkan sederet bintang dunia seperti Scarlett Johansson, Jonathan Bailey, Luna Blaise, Ed Skrein, Rupert Friend, David Iacono, dan Mahershala Ali.

    Sayangnya, aktor Chris Pratt tidak muncul dalam film ini, meski banyak penggemar mengharapkan kemunculannya kembali sebagai Owen Grady.

    Keberhasilan Jacquelyn Chandra menembus industri film internasional merupakan inspirasi besar bagi generasi muda Indonesia. Bukan hanya soal popularitas, tetapi juga keberanian untuk melangkah ke dunia yang lebih luas.

  • Microsoft Hengkang dari Pakistan Imbas Gejolak Politik dan Defisit Ekonomi

    Microsoft Hengkang dari Pakistan Imbas Gejolak Politik dan Defisit Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA —Microsoft resmi hengkang dari Pakistan per Kamis (03/7/25), setelah 25 tahun menjalankan operasinya di negeri tersebut.

    Kabar ini dirilis oleh seorang karyawan Microsoft yang bekerja dari tahun 2000 hingga 2007, Jawwad Rehman. dalam unggahan LinkedIn-nya, selain mengumumkan mundurnya Microsoft dari Pakistan, ia juga berjanji tidak akan merugikan pelanggan.

    “Itu bukan sekadar pekerjaan, itu adalah panggilan. Tahun-tahun itu adalah tentang mengangkat derajat orang, membentuk kemitraan, mendapatkan kepercayaan, dan menciptakan kesempatan bagi generasi muda Pakistan.” Ungkap Jawwad mendefinisikan keluarnya Microsoft sebagai akhir dari sebuah era, dikutip dari Propakistani, Jumat (4/7/2025).

    Ketidakstabilan politik dan ketidakpastian ekonomi diperkirakan menjadi alasan di balik keluarnya perusahaan teknologi tersebut. Mata uang yang tidak stabil, pajak yang tinggi, masalah politik, serta metode perdagangan yang rumit memang menjadi akumulasi masalah Pakistan sehingga banyak perusahaan besar berhenti beroperasi di sana.

    Dilansir Techi, Microsoft menghadapi kesulitan yang semakin tinggi untuk mereka terus beroperasi di Pakistan disebabkan juga oleh defisit perdagangan sebesar US$24,4 miliar atau sekitar Rp395,9 triliun (Kurs: Rp16.000).

    Klaim perusahaan Microsoft terkait keputusannya meninggalkan negara tersebut dan berjanji tidak akan merugikan pelanggan dirasa masuk akal.

    Itu karena Pakistan adalah rumah bagi lebih dari 250 juta penduduk, yang menjadikannya negara terpadat kelima di dunia. Jumlah penduduk yang besar sebetulnya menunjukkan bahwa Pakistan dapat menjadi target potensial bagi perusahaan industri teknologi.

    Namun, situasi politik dan pemerintahan negara itu penuh gejolak, dibuktikan dengan tidak adanya perdana menteri yang menjabat penuh dalam 75 tahun negara tersebut berdiri.

    Akibatnya, investor industri teknologi jarang mempertimbangkan Pakistan. Berbanding terbalik dengan negara tetangganya, India, yang tidak hanya mampu menumbuhkan perusahaan raksasa seperti Infosys dan HCL, tetapi juga telah menyediakan banyak SDM mumpuni bagi industri teknologi global.

    Bahkan jika berkaca dari negeri sendiri, Indonesia, Pakistan memang sudah tidak lagi diperhitungkan. Indonesia, yang memiliki populasi terbesar keempat di dunia, mampu menarik investasi pusat data dari perusahaan besar seperti AWS, Alibaba Cloud, termasuk Microsoft.

    Dilansir The Register, pemerintah Pakistan dikabarkan telah berupaya mengembangkan industri teknologinya, awal pekan ini,mereka mengumumkan rencana untuk mengatur sertifikasi dalam teknologi Microsoft dan Google bagi setengah juta pemuda. 

    Sebelumnya, mereka juga berencana untuk mempromosikan freelancer IT yang melayani klien luar negeri menggunakan platform kerja serabutan, tetapi lagi-lagi upaya tersebut menemui kendala, seperti pemutusan internet dan pemblokiran konten, serta infrastruktur pita lebar yang buruk.(Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Israel Negara Nomor 1, Amerika dan China Jauh di Belakang

    Israel Negara Nomor 1, Amerika dan China Jauh di Belakang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China diketahui terlibat persaingan sengit pengembangan AI yang kian ketat. Namun kedua negara ternyata kalah jauh dari Israel soal talenta AI.

    Temuan tersebut berasal dari laporan terbaru LinkedIn tahun 2024. Laporan mengukur distribusi kemampuan AI secara global.

    LinkedIn merilis metrik Konsenntrasi Talenta AI dengan menggunakan data dari profil pengguna. Penilaiannya mempertimbangkan keterampilan engineering AI seperti machine learning dan natural language processing, serta literasi AI seperti penggunaan ChatGPT dan GitHub Copilot.

    Dari perhitungan tersebut, Israel berada di posisi teratas. Nilainya 1,98% atau jauh di atas rata-rata global.

    Negara tetangga Indonesia, Singapura berada di posisi kedua dengan konsentrasi talenta AI terbanyak di dunia. Diikuti dengan Luksemburg yang masuk tiga besar dalam laporan tersebut.

    Dari 10 negara yang masuk laporan tidak ada nama AS dan China. Padahal sejak kepopuleran AI yang masif beberapa waktu lalu, kedua negara dikenal cukup ambisius mengembangan teknologi tersebut.

    Namun perlu dicatat, China merupakan negara yang memiliki kebijakan sensor yang cukup masif pada platform buatan AS. Bisa jadi banyak talenta negara tersebut tidak memiliki akun LinkedIn membuat datanya tidak bisa terhimpun.

    “Banyak negara dengan konsentrasi talenta AI tertinggi seperti Israel, Singapura, Luksemburg, dan Estonia adalah negara kecil, namun mampu mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan talenta AI dengan cepat,” kata Chua Pei Ying, Kepala Ekonom LinkedIn wilayah APAC.

    Sementara itu negara yang dikenal cukup masih pengembangan teknologinya India juga tak terlihat dalam 10 besar. Meski begitu, negeri Bollywood memperlihatkan peningkatan talenta AI mencapai 252% sejak 2016.

    Tahun lalu, India juga mencatatkan kenaikan 33,4% dalam perekrutan terkait AI secara tahunan.

    Berikut datar 10 besar negara yang masuk dalam konsentrasi talenta AI terbesar menurut LinkedIn:

    • Israel (1,98%)

    • Singapura (1,64%)

    • Luksemburg (1,44%)

    • Estonia (1,17%)

    • Swiss (1,16%)

    • Finlandia (1,13%)

    • Irlandia (1,11%)

    • Jerman (1,09%)

    • Belanda (1,07%)

    • Korea Selatan (1,06%)

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Modus Baru Kuras Rekening Muncul di LinkedIn-Instagram, Kenali & Cegah

    Modus Baru Kuras Rekening Muncul di LinkedIn-Instagram, Kenali & Cegah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn, kini menjadi ladang bagi para pelaku kejahatan siber untuk menjerat korban lewat tautan berbahaya yang tersembunyi di balik iklan, pesan langsung (DM), hingga unggahan konten clickbait.

    Phishing di media sosial berbeda dengan email spam biasa. Di sini, serangan siber terasa lebih personal dan meyakinkan. Penjahat memanfaatkan data pribadi yang ada di internet untuk menyusun serangan yang ditargetkan. Mereka bahkan bisa menyamar sebagai teman dekat, rekan kerja, atau suatu merek.

    Profil palsu yang meniru akun resmi perusahaan atau tokoh populer juga kian marak. Sasarannya adalah membuat korban percaya lalu mengeklik link jebakan yang sudah disisipkan dalam pesan atau unggahan.

    Biasanya, link berbahaya ini disamarkan dalam tawaran menarik, berita mengejutkan, atau iming-iming hadiah. Jika diklik, korban akan diarahkan ke situs palsu atau secara otomatis mengunduh malware yang mencuri data pribadi.

    Link phishing biasanya memiliki pola yang berbeda dari link pada umumnya. Berikut ini adalah ciri-ciri link phising yang perlu diwaspadai:

    1. Link dengan ejaan dan format mencurigakan

    Phishing link kerap menggunakan domain yang mirip dengan situs asli tapi memiliki tambahan simbol atau huruf acak, seperti faceb00k-login.com atau amzn-prime-update.net. Link semacam ini sering disisipkan dalam pesan promosi atau kuis berhadiah palsu.

    2. Bahasa dan penulisan tidak profesional

    Konten phishing umumnya ditulis dengan banyak kesalahan ejaan, tata bahasa tidak konsisten, dan menggunakan bahasa yang tidak formal. Ini menunjukkan bahwa pesan tersebut bukan berasal dari perusahaan resmi.

    3. Dikirim di jam tak biasa

    Jika Anda menerima pesan yang masuk di tengah malam atau akhir pekan dari akun yang seharusnya resmi, itu patut dicurigai sebagai phishing. Biasanya pelaku mengincar momen ketika korban sedang lengah.

    4. Nada mendesak atau mengancam

    “Segera klik tautan ini sebelum akun Anda dinonaktifkan!” atau “Balas dalam 24 jam untuk klaim hadiah” adalah kalimat-kalimat umum yang digunakan untuk memancing kepanikan. Hindari merespons pesan dengan tekanan waktu seperti ini.

    5. Lampiran aneh

    Penjahat biasanya menyisipkan lampiran berbahaya dalam. Banyak orang membuka karena penasaran, dan tanpa sadar mengeklik tautan atau tombol di dalamnya. Lampiran tersebut bisa berupa file Word atau file zip yang jika dibuka akan menginfeksi perangkat Anda dengan malware pencuri data login. Jadi, jangan pernah membuka lampiran yang mencurigakan.

    Agar terhindar dari jebakan phishing, berikut langkah preventif yang dapat dilakukan pengguna media sosial:

    Verifikasi pengirim atau akun sebelum berinteraksi. Selalu cek profil secara menyeluruh, terutama jika menerima pesan dari akun yang belum pernah dikenal.
    Periksa tautan mencurigakan sebelum diklik. Gunakan tool pemeriksa URL atau arahkan kursor ke tautan untuk melihat tujuan sebenarnya.
    Atur privasi akun agar tidak mudah diakses oleh orang asing.
    Laporkan dan blokir akun mencurigakan untuk menghindari jatuhnya korban lain.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AI Jadi Senjata Baru Maling M-Banking, Kenali Modusnya

    AI Jadi Senjata Baru Maling M-Banking, Kenali Modusnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi bisa menjadi pisau bermata dua bagi penggunanya. Pasalnya, saat ini marak penipuan yang memanfaatkan teknologi seperti deepfake, kloning suara, dan phishingberbasis kecerdasan buatan (AI).

    Tahun 2025 diramal akan menjadi era di mana penipuan berbasis AI menjadi ancaman utama bagi layanan fintech hingga rekening bank pribadi. Pasalnya, pelaku kejahatan kini punya senjata baru yang sangat canggih dan sulit dideteksi.

    Laporan terbaru dari Forbes menyebut bahwa teknologi AI tidak hanya digunakan untuk tujuan produktif, tetapi juga menjadi senjata baru bagi sindikat penipuan global.

    Berikut empat modus penipuan AI yang wajib diwaspadai masyarakat dan korporasi:

    1. Deepfake & AI di Serangan Email Bisnis (BEC)

    Penipuan BEC kini berevolusi. Penjahat siber memanfaatkan AI untuk membuat video dan audio palsu yang sangat meyakinkan. Di Hong Kong, penjahat berhasil menyamar sebagai bos perusahaan melalui panggilan Zoom palsu dan membuat pegawai mentransfer dana hampir Rp480 miliar.

    Lebih mengejutkan, 53% profesional akuntansi di AS mengaku pernah menjadi target serangan serupa. Bahkan 40% email BEC kini dibuat sepenuhnya oleh AI.

    2. Chatbot Penipu Asmara

    Penipuan asmara kini makin canggih. Bukan lagi manusia, tapi chatbot AI otonom yang digunakan untuk merayu korban. Dengan percakapan tanpa aksen dan alur yang natural, korban sulit membedakan antara manusia dan bot.

    Kejadian ini sudah muncul di media sosial, bahkan sempat dibocorkan oleh pelaku kejahatan asal Nigeria dalam sebuah video.

    3. “Pig Butchering” Pakai AI Massal

    Skema penipuan investasi berkedok asmara atau bisnis, yang dikenal sebagai “pig butchering”, kini dilakukan secara massal menggunakan AI.

    Dengan alat seperti “Instagram Automatic Fans”, pesan massal dikirim untuk memancing korban, seperti “Temanku merekomendasikan kamu. Apa kabar?”

    Penipu kini juga memanfaatkan deepfake untuk panggilan video dan kloning suara agar lebih meyakinkan.

    4. Pemerasan Deepfake Menarget Eksekutif dan Pejabat

    Kasus pemerasan dengan video deepfake kini juga makin marak. Di Singapura, penjahat mengirim email berisi ancaman video palsu yang mencatut wajah para pejabat pemerintah dan menuntut pembayaran kripto hingga puluhan ribu dolar.

    Teknologi ini dibuat menggunakan foto dan video publik dari LinkedIn atau YouTube, yang diolah menjadi konten deepfake mengerikan.

    Dengan perangkat lunak deepfake yang makin mudah diakses, penipuan jenis ini diperkirakan akan meluas dan menyasar kalangan eksekutif di seluruh dunia.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Lagi, Elon Musk Ditinggalkan Orang Kepercayaannya di Tesla

    Lagi, Elon Musk Ditinggalkan Orang Kepercayaannya di Tesla

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pejabat eksekutif Tesla dan orang kepercayaan lama Elon Musk, Omead Afshar, dikabarkan meninggalkan raksasa kendaraan Listrik (EV) Amerika Serikat (AS) tersebut.

    Kabar ini diungkapkan oleh tiga sumber Reuters. Ini menjadi kepergian senior lainnya dari Tesla, di tengah perusahaan sedang menghadapi tantangan perlambatan permintaan global.

    Afshar adalah bagian dari kantor CEO dan sejak tahun lalu telah mengawasi penjualan dan manufaktur di Eropa dan Amerika Utara. Setelah bergabung dengan Tesla pada tahun 2017, ia dengan cepat menjadi salah satu orang terpercaya Musk, memainkan peran sentral dalam proyek-proyek besar seperti Texas Gigafactory.

    Sumber Reuters, yang menolak disebutkan namanya, tidak memiliki info detail tentang keadaan pengunduran diri Afshar atau alasan di baliknya. Afshar terpantau masih mengunggah tentang Tesla di X awal minggu ini, dan profilnya di X dan LinkedIn masih menunjukkan jabatannya di Tesla pada hari Rabu.

    Kabar pengunduran diri tersebut terjadi di tengah merosotnya permintaan di Eropa dan Amerika Utara untuk jajaran kendaraan Tesla yang menua. Sementara para pesaingnya telah menawarkan alternatif yang lebih terjangkau.

    Dua orang yang mengetahui operasi Tesla mengatakan Afshar termasuk di antara para eksekutif yang mengambil peran yang lebih besar tahun ini, di saat Musk berfokus pada pemerintah AS.

    Seperti diketahui, Musk sempat memimpin upaya pemangkasan biaya pemerintah Presiden Donald Trump tahun ini. Banyak investor serta analis khawatir hal itu mengalihkan perhatian Musk dari Tesla dan mengasingkan beberapa calon pembeli.

    Mantan manajer penjualan Tesla tingkat menengah Matthew LaBrot, yang baru-baru ini dipecat karena kritik publik terhadap Musk, mengatakan Afshar adalah “karakter pendukung” yang terkait erat dengan Musk hingga ia naik ke posisi kepala penjualan dan manufaktur di Amerika Utara dan Eropa.

    LaBrot mengatakan ada tekanan signifikan secara internal untuk mengatasi penurunan penjualan, yang khususnya parah di Eropa.

    Sebelumnya, Direktur SDM Tesla bagian Amerika Utara Jenna Ferrua dikabarkan juga telah keluar dari perusahaan. Dua dari tiga sumber yang mengonfirmasi kepergian Afshar kepada Reuters juga mengatakan Ferrua telah pergi.

    Salah satu sumber mengatakan Afshar dan Ferrua adalah rekan dekat, jadi tidak mengherankan jika keduanya pergi pada waktu yang hampir bersamaan. Sumber lain mengatakan Ferrua telah menjabat sebagai penasehat SDM langsung untuk Afshar.

    Kepergian tersebut merupakan puncak dari serangkaian kepergian eksekutif selama 14 bulan terakhir, yang didorong oleh restrukturisasi di seluruh perusahaan saat Tesla memangkas ribuan pekerjaan dan mengalihkan fokusnya ke teknologi self-driving bertenaga AI dan robotika.

    Kepergian tersebut mencakup para pemimpin dalam bidang robot, baterai, dan kebijakan publik.

    Kepala tim robot humanoid Optimus Tesla, Milan Kovac, telah mengumumkan bahwa ia akan undur diri ini, dan eksekutif baterai papan atas Vineet Mehta melakukannya pada bulan Mei lalu.

    Kepala teknisi baterai Drew Baglino, Rebecca Tinucci, yang memimpin divisi supercharging, dan kepala kebijakan publik global Rohan Patel kan mengundurkan diri pada musim semi 2024.

    Musk mengakhiri tugasnya di Washington pada akhir Mei, meyakinkan beberapa investor yang khawatir tentang retaknya Tesla. Namun, saham Tesla tetap turun sekitar 19% sepanjang tahun, setelah kenaikan awal karena optimisme bahwa kemenangan Trump akan membuka jalan bagi regulasi robotaxi.

    Pada hari Minggu, Tesla meluncurkan taksi tanpa pengemudi di Austin, Texas. Beberapa analis telah memperingatkan bahwa rencana perusahaan untuk berekspansi ke kota-kota lain akhir tahun ini dapat menghadapi rintangan, karena kekhawatiran tentang keselamatan dan teknologi.

    Pada hari Senin, Afshar memposting di X bahwa debut robotaxi Austin adalah “hari yang benar-benar bersejarah bagi Tesla,” dan menambahkan: “Terima kasih, Elon, karena telah mendorong kami semua!”

    Di masa lalu, Afshar memposting tentang menghabiskan liburan dan larut malam bersama Musk, khususnya ketika Tesla meningkatkan produksi sedan Model 3 untuk pasar massal pada tahun 2018. Ia merenungkan dalam posting bulan Maret tentang “hidup di pabrik saat ini, benar-benar 24/7.”

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Penipuan Kuras Rekening Terbaru Korbannya Banyak, Kenali Modus AI

    Cara Penipuan Kuras Rekening Terbaru Korbannya Banyak, Kenali Modus AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia digital kini menghadapi ancaman baru seiring makin canggihnya teknologi kecerdasan buatan (AI). Penipuan yang dulunya mengandalkan rekayasa sosial kini telah berevolusi memanfaatkan AI, dari kloning suara hingga manipulasi visual.

    Tahun 2025 diramal akan menjadi era di mana penipuan berbasis AI menjadi ancaman utama bagi layanan fintech hingga rekening bank pribadi. Pasalnya, pelaku kejahatan kini punya senjata baru yang sangat canggih dan sulit dideteksi.

    Laporan terbaru dari Forbes menyebut bahwa teknologi AI tidak hanya digunakan untuk tujuan produktif, tetapi juga menjadi senjata baru bagi sindikat penipuan global. Berikut empat modus penipuan AI yang wajib diwaspadai masyarakat dan korporasi:

    1. Deepfake & AI di Serangan Email Bisnis (BEC)

    Penipuan BEC kini berevolusi. Penjahat siber memanfaatkan AI untuk membuat video dan audio palsu yang sangat meyakinkan. Di Hong Kong, penjahat berhasil menyamar sebagai bos perusahaan melalui panggilan Zoom palsu dan membuat pegawai mentransfer dana hampir Rp480 miliar.

    Lebih mengejutkan, 53% profesional akuntansi di AS mengaku pernah menjadi target serangan serupa. Bahkan 40% email BEC kini dibuat sepenuhnya oleh AI.

    2. Chatbot Penipu Asmara

    Penipuan asmara kini makin canggih. Bukan lagi manusia, tapi chatbot AI otonom yang digunakan untuk merayu korban. Dengan percakapan tanpa aksen dan alur yang natural, korban sulit membedakan antara manusia dan bot.

    Kejadian ini sudah muncul di media sosial, bahkan sempat dibocorkan oleh pelaku kejahatan asal Nigeria dalam sebuah video.

    3. “Pig Butchering” Pakai AI Massal

    Skema penipuan investasi berkedok asmara atau bisnis, yang dikenal sebagai “pig butchering”, kini dilakukan secara massal menggunakan AI.

    Dengan alat seperti “Instagram Automatic Fans”, pesan massal dikirim untuk memancing korban, seperti “Temanku merekomendasikan kamu. Apa kabar?”

    Penipu kini juga memanfaatkan deepfake untuk panggilan video dan kloning suara agar lebih meyakinkan.

    4. Pemerasan Deepfake Menarget Eksekutif dan Pejabat

    Kasus pemerasan dengan video deepfake kini juga makin marak. Di Singapura, penjahat mengirim email berisi ancaman video palsu yang mencatut wajah para pejabat pemerintah dan menuntut pembayaran kripto hingga puluhan ribu dolar.

    Teknologi ini dibuat menggunakan foto dan video publik dari LinkedIn atau YouTube, yang diolah menjadi konten deepfake mengerikan.

    Dengan perangkat lunak deepfake yang makin mudah diakses, penipuan jenis ini diperkirakan akan meluas dan menyasar kalangan eksekutif di seluruh dunia.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penipuan Pakai AI Makan Banyak Korban, Kenali 4 Modusnya

    Penipuan Pakai AI Makan Banyak Korban, Kenali 4 Modusnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Berbagai bentuk penipuan memanfaatkan teknologi seperti deepfake, kloning suara, dan phishing berbasis kecerdasan buatan (AI) marak terjadi. 

    Tahun 2025 diramal akan menjadi era di mana penipuan berbasis AI menjadi ancaman utama bagi layanan fintech hingga rekening bank pribadi. Pasalnya, pelaku kejahatan kini punya senjata baru yang sangat canggih dan sulit dideteksi.

    Laporan terbaru dari Forbes menyebut bahwa teknologi AI tidak hanya digunakan untuk tujuan produktif, tetapi juga menjadi senjata baru bagi sindikat penipuan global. Berikut empat modus penipuan AI yang wajib diwaspadai masyarakat dan korporasi:

    1. Deepfake & AI di Serangan Email Bisnis (BEC)

    Penipuan BEC kini berevolusi. Penjahat siber memanfaatkan AI untuk membuat video dan audio palsu yang sangat meyakinkan. Di Hong Kong, penjahat berhasil menyamar sebagai bos perusahaan melalui panggilan Zoom palsu dan membuat pegawai mentransfer dana hampir Rp480 miliar.

    Lebih mengejutkan, 53% profesional akuntansi di AS mengaku pernah menjadi target serangan serupa. Bahkan 40% email BEC kini dibuat sepenuhnya oleh AI.

    2. Chatbot Penipu Asmara

    Penipuan asmara kini makin canggih. Bukan lagi manusia, tapi chatbot AI otonom yang digunakan untuk merayu korban. Dengan percakapan tanpa aksen dan alur yang natural, korban sulit membedakan antara manusia dan bot.

    Kejadian ini sudah muncul di media sosial, bahkan sempat dibocorkan oleh pelaku kejahatan asal Nigeria dalam sebuah video.

    3. “Pig Butchering” Pakai AI Massal

    Skema penipuan investasi berkedok asmara atau bisnis, yang dikenal sebagai “pig butchering”, kini dilakukan secara massal menggunakan AI.

    Dengan alat seperti “Instagram Automatic Fans”, pesan massal dikirim untuk memancing korban, seperti “Temanku merekomendasikan kamu. Apa kabar?”

    Penipu kini juga memanfaatkan deepfake untuk panggilan video dan kloning suara agar lebih meyakinkan.

    4. Pemerasan Deepfake Menarget Eksekutif dan Pejabat

    Kasus pemerasan dengan video deepfake kini juga makin marak. Di Singapura, penjahat mengirim email berisi ancaman video palsu yang mencatut wajah para pejabat pemerintah dan menuntut pembayaran kripto hingga puluhan ribu dolar.

    Teknologi ini dibuat menggunakan foto dan video publik dari LinkedIn atau YouTube, yang diolah menjadi konten deepfake mengerikan.

    Dengan perangkat lunak deepfake yang makin mudah diakses, penipuan jenis ini diperkirakan akan meluas dan menyasar kalangan eksekutif di seluruh dunia.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gelar Digistar Connect, Telkom Cetak SDM Digital Unggul Siap Kerja

    Gelar Digistar Connect, Telkom Cetak SDM Digital Unggul Siap Kerja

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya mengembangkan talenta digital muda lewat program Digistar Connect. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Digistar.

    Program tersebut merupakan employer branding Telkom yang menjadi wadah edukasi sekaligus inspirasi bagi mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja digital dan merasakan langsung pengalaman magang di berbagai unit kerja Telkom.

    VP Human Capital Culture & Industrial Relations Telkom, Iwan Setiawan, menyebut Digistar Connect sebagai bagian dari strategi besar Telkom dalam mencetak SDM digital unggul.

    “Kami ingin menjembatani dunia kampus dan dunia kerja. Lewat Digistar, kami membina mahasiswa sejak awal agar siap terjun ke industri digital dengan kompetensi dan mentalitas yang kuat,” ujar Iwan dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

    Ia mengungkapkan sepanjang 2024-2025, Telkom telah menggelar 30 sesi Digistar Connect di berbagai kampus ternama seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga.

    Sesi juga digelar Universitas Brawijaya, Telkom University, BINUS University, Universitas Sriwijaya, serta di kawasan timur Indonesia seperti Makassar, Labuan Bajo, dan Papua lewat kolaborasi Indigo X Digistar.

    Program ini telah melibatkan lebih dari 4.800 peserta yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dan pencari kerja muda. Selain itu, setiap sesi Digistar Connect disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan di masing-masing kampus, serta relevan dengan industri.

    Topik yang diangkat meliputi data analytics, web development, pemanfaatan AI dalam dunia kerja, hingga membangun koneksi profesional lewat LinkedIn.

    Para peserta diajak berdiskusi dan belajar langsung bersama profesional Telkom, pakar industri, hingga alumni Digistar yang telah berkiprah di dunia kerja. Iwan juga menekankan pentingnya penguatan soft skill dalam dunia kerja.

    “Kompetensi teknis itu penting, tetapi kemampuan membangun koneksi dan menampilkan profesionalisme di dunia digital tak kalah krusial. Ini yang kami tekankan lewat Digistar Connect,” jelasnya.

    Menurutnya, dengan pendekatan yang edukatif dan kolaboratif, Digistar Connect tak hanya menginspirasi mahasiswa, tapi juga membuka peluang untuk pengembangan diri, memperluas jaringan, hingga siap menghadapi tantangan industri digital.

    Tak hanya itu, acara ini juga memperkenalkan Digistar Club, komunitas talenta digital binaan Telkom yang memberi akses ke berbagai pelatihan, mentoring, hingga peluang magang.

    Informasi lebih lanjut mengenai program Digistar dapat diakses melalui Instagram @LivinginTelkom dan laman resmi https://www.digistartelkom.id.

    (anl/ega)