Perusahaan: Kaspersky

  • Malware Kuras Rekening Ditemukan di 26 Juta HP, Curi Info M-Banking

    Malware Kuras Rekening Ditemukan di 26 Juta HP, Curi Info M-Banking

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan malware pencuri data (infostealer) makin mengkhawatirkan. Menurut laporan Karpersky, dari 2023 sampai 2024, ada 26 juta perangkat yang jadi sasaran serangan malware ini.

    Malware Infostealer mengambil informasi penting seperti nomor kartu bank, kata sandi, dan data sensitif lainnya.

    Perusahaan keamanan siber itu mencatat bahwa dalam dua tahun terakhir, sekitar 2,3 juta data kartu bank bocor di dark web. Dari semua infeksi, satu dari 14 kasus berujung peretas berhasil mencuri data kartu bank para korban.

    Bahkan pada tahun 2024 saja, ada 9 juta perangkat yang terkena malware ini. Meski hanya 1% dari total kartu bank di dunia yang bocor, 95% di antaranya masih bisa digunakan oleh pelaku kejahatan.

    Laporan Kaspersky selanjutnya menyatakan bahwa malware ini juga mencuri kredensial, yaitu informasi yang digunakan untuk memverifikasi identitas pengguna, termasuk password.

    Data ini, bersama dengan cookie, didistribusikan ke komunitas web gelap. Korban bisa mendapat masalah tanpa menyadari bahwa mereka akan menginfeksi ponsel, tablet, atau komputer mereka.

    Dikutip dari Phone Arena, Senin (17/3/2025), Infostealer sering menyamar sebagai aplikasi atau software biasa, misalnya cheat game.

    Malware ini menyebar lewat berbagai cara, seperti tautan phishing, email berisi file berbahaya, atau situs web yang sudah terinfeksi.

    Tahun lalu, Redline adalah infostealer yang paling banyak ditemukan karena menyumbang 34% infeksi.

    Sepanjang 2023, Redline jadi infostealer paling banyak ditemukan dengan 34% dari total infeksi. Sementara itu, Risepro naik dari 14% di 2023 menjadi 23% di 2024. Stealc, yang baru muncul pada 2023, juga tumbuh cepat dari 3% menjadi 13% pada 2024.

    (dem/dem)

  • DeepSeek akan Fokus pada Penelitian Ketimbang Cari Keuntungan, Ini Alasannya – Page 3

    DeepSeek akan Fokus pada Penelitian Ketimbang Cari Keuntungan, Ini Alasannya – Page 3

    Di sisi lain, serangan malware terbaru memanfaatkan situs web DeepSeek palsu telah teridentifikasi dan menjadi perhatian serius bagi para profesional TI. Laporan ini diungkap secara langsung oleh perusahaan keamanan siber, Kaspersky.

    Mengutip laporan Kaspersky, Senin (17/3/2025), hacker telah menciptakan situs web sangat mirip dengan situs resmi DeepSeek, terutama dalam bahasa Mandarin. 

    Hal ini bertujuan untuk menipu dan menarik perhatian pengguna ingin menjalankan sistem AI secara lokal di perangkat keras mereka.

    Situs palsu ini menawarkan layanan yang dikenal sebagai ‘DeepSeek本地部署’ atau Penerapan Lokal DeepSeek. Dengan tawaran menggoda ini, banyak profesional TI tergoda untuk mengakses dan mengunduh alat yang seharusnya membantu mereka dalam mengelola sistem AI. 

    Akan tetapi, di balik tawaran tersebut menyembunyikan ancaman serius berupa malware menyamar sebagai alat penyebaran AI lokal, seperti Ollama, merupakan framework open source populer.

    Tujuan utama dari serangan siber ini adalah untuk mendapatkan akses ke sistem individu, terutama dikelola oleh para ahli teknologi menangani sistem TI sensitif. 

    Malware ini dapat berupa backdoor atau trojan yang memungkinkan penyerang mengendalikan perangkat yang terinfeksi. Dengan cara ini, mereka dapat mencuri data berharga atau merusak sistem yang ada.

  • Top 3 Tekno: Serangan Malware Berkedok DeepSeek Jadi Sorotan – Page 3

    Top 3 Tekno: Serangan Malware Berkedok DeepSeek Jadi Sorotan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan keamanan siber Kaspersky melaporkan adanya serangan malware berkedok DeepSeek yang mengancam professional IT. Berita ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (17/3/2025) kemarin.

    Informasi lain yang juga populer yaitu mengenai Meta AI yang ada di WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Waspada! Serangan Malware Berkedok DeepSeek Ancam Profesional IT

    Serangan malware terbaru memanfaatkan situs web DeepSeek palsu telah teridentifikasi dan menjadi perhatian serius bagi para profesional TI. Laporan ini diungkap secara langsung oleh perusahaan keamanan siber, Kaspersky.

    Mengutip laporan Kaspersky, Senin (17/3/2025), hacker telah menciptakan situs web sangat mirip dengan situs resmi DeepSeek, terutama dalam bahasa Mandarin.

    Hal ini bertujuan untuk menipu dan menarik perhatian pengguna ingin menjalankan sistem AI secara lokal di perangkat keras mereka.

    Situs palsu ini menawarkan layanan yang dikenal sebagai ‘DeepSeek’ atau Penerapan Lokal DeepSeek. Dengan tawaran menggoda ini, banyak profesional TI tergoda untuk mengakses dan mengunduh alat yang seharusnya membantu mereka dalam mengelola sistem AI.

    Akan tetapi, di balik tawaran tersebut menyembunyikan ancaman serius berupa malware menyamar sebagai alat penyebaran AI lokal, seperti Ollama, merupakan framework open source populer.

    Tujuan utama dari serangan siber ini adalah untuk mendapatkan akses ke sistem individu, terutama dikelola oleh para ahli teknologi menangani sistem TI sensitif.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Pakar Siber Ungkap Aplikasi Publik Jadi Target Utama Serangan Siber di 2024

    Pakar Siber Ungkap Aplikasi Publik Jadi Target Utama Serangan Siber di 2024

    JAKARTA – Laporan analis Kaspersky Incident Response memberikan wawasan tentang serangan siber yang diselidiki oleh tim Kaspersky pada tahun 2024. 

    Menurut laporan tersebut, aplikasi yang bisa diakses publik seperti website atau aplikasi seluler, muncul sebagai pintu masuk utama serangan siber, yang mencakup 39,2 persen kasus pada tahun 2024.

    Selain itu, akun pengguna yang sah, seperti akun email atau akun media sosial, juga menjadi sasaran empuk para penjahat siber. Di mana 31,4 persen serangan berhasil dilakukan dengan mencuri atau membobol akun-akun ini. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun 2023. 

    Para ahli Kaspersky juga menduga, banyak penjahat siber yang membeli informasi akun curian di pasar gelap (darknet). Informasi ini kemudian mereka gunakan untuk melancarkan serangan yang lebih besar, seperti serangan ransomware. 

    Tren ini kemudian semakin berbahaya dengan adanya Ransomware-as-a-Service (RaaS), di mana kelompok peretas memanfaatkan akses ilegal untuk melancarkan serangan yang lebih besar.

    Data tersebut juga mengungkapkan bahwa korban dalam kasus-kasus ini sering kali disusupi sebelumnya, yang menyebabkan kredensial bocor tanpa deteksi segera.

    “Ancaman dunia maya terus berkembang tanpa henti, dengan penyerang mengadaptasi metode mereka untuk mengeksploitasi titik-titik paling rentan dalam pertahanan perusahaan,” kata Konstantin Sapronov, Kepala Tim Respons Darurat Global di Kaspersky.

    Maka dari itu, Sapronov menegaskan pentingnya bagi organisasi untuk tidak hanya memperkuat langkah-langkah keamanan langsung mereka tetapi juga menumbuhkan budaya respons insiden yang proaktif dan adaptif yang dapat mengatasi risiko-risiko yang muncul ini. 

  • Waspada! Serangan Malware Berkedok DeepSeek Ancam Profesional IT – Page 3

    Waspada! Serangan Malware Berkedok DeepSeek Ancam Profesional IT – Page 3

    Kaspersky juga mencatat adanya peningkatan eksploitasi software open source sebagai metode untuk menyebarkan malware. Pada tahun 2024, lebih dari 12.000 paket berbahaya telah terdeteksi, menunjukkan penyerang semakin cerdik dalam memanfaatkan kerentanan yang ada. 

    Banyak profesional TI menggunakan perangkat lunak open source harus lebih berhati-hati dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perangkat lunak dari sumber yang terpercaya.

    Untuk melindungi diri dari serangan ini, sangat penting untuk selalu memeriksa alamat situs web dengan cermat sebelum memasukkan kredensial akun. 

    Jika situs web terlihat mencurigakan atau menawarkan sesuatu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, sebaiknya hindari dan cari informasi lebih lanjut. 

    Selain itu, perbarui perangkat lunak dan sistem operasi secara teratur untuk mengurangi kerentanan terhadap malware.

  • 26 Juta Perangkat Terinfeksi Malware Pencuri Data, Termasuk Kartu Bank dan Password! – Page 3

    26 Juta Perangkat Terinfeksi Malware Pencuri Data, Termasuk Kartu Bank dan Password! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Serangan malware pencuri data (infostealer) semakin meresahkan. Menurut laporan Karpersky, dari tahun 2023 sampai 2024, ada 26 juta perangkat yang terinfeksi malware ini.

    Infostealer dirancang untuk mencuri informasi penting seperti nomor kartu bank, password, dan data pribadi lainnya.

    Mengutip Phone Arena, Sabtu (15/3/2025), Kaspersky mencatat bahwa dalam dua tahun terakhir, sekitar 2,3 juta data kartu bank bocor di dark web. Dari semua infeksi, satu dari 14 kasus berujung pada pencurian data kartu bank.

    Bahkan pada tahun 2024 saja, ada 9 juta perangkat yang terkena malware ini. Meski hanya 1% dari total kartu bank di dunia yang bocor, 95% di antaranya masih bisa digunakan oleh pelaku kejahatan.

    Malware Ini Tidak Hanya Curi Kartu Bank

    Infostealer juga mencuri password dan cookies yang bisa digunakan untuk mengakses akun penting. 

    Parahnya lagi, banyak korban tidak sadar perangkat mereka terinfeksi karena malware ini sering menyamar sebagai aplikasi atau software biasa, misalnya cheat game.

    Malware ini menyebar lewat berbagai cara, seperti tautan phishing, email berisi file berbahaya, atau situs web yang sudah terinfeksi.

    Sepanjang 2023, Redline jadi infostealer paling banyak ditemukan dengan 34% dari total infeksi. Sementara itu, Risepro naik dari 14% di 2023 menjadi 23% di 2024. Stealc, yang baru muncul pada 2023, juga tumbuh cepat dari 3% menjadi 13% pada 2024.

  • 7 Persen Akun Netflix dan Roblox yang Diretas Ternyata Pakai Email Perusahaan – Page 3

    7 Persen Akun Netflix dan Roblox yang Diretas Ternyata Pakai Email Perusahaan – Page 3

    Pakar Kaspersky juga menemukan bahwa karyawan perbankan paling sering mendaftarkan alamat email kantor mereka di layanan streaming, platform online dan jejaring sosial. Dalam beberapa kasus, email perusahaan juga digunakan sebagai login di platform game dan situs web konten dewasa.

    Untuk melakukan studi ini, para ahli mengumpulkan sampel dari 50 perusahaan sektor perbankan dan memeriksa kredensial yang disusupi yang bocor di dark web, mengidentifikasi kredensial yang terkait dengan domain perusahaan dari perusahaan-perusahaan ini di lima kategori platform populer.

    Pelajari lebih lanjut dalam laporan terbaru Kaspersky. Mengingat ancaman infostealer yang terus berkembang, Kaspersky telah meluncurkan halaman arahan khusus untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini dan memberikan strategi untuk mengurangi risiko terkait.

  • Indonesia & Thailand Jadi Target Utama Serangan Phising Keuangan di Asean

    Indonesia & Thailand Jadi Target Utama Serangan Phising Keuangan di Asean

    Bisnis.com, JAKARTA — Solusi keamanan bisnis Kaspersky berhasil memblokir lebih dari setengah juta upaya untuk mengklik tautan phishing keuangan (financial phishing) pada perangkat bisnis (perusahaan) di Asia Tenggara pada 2024.

    Antara Januari dan Desember 2024, Kaspersky berhasil mencegat dan menggagalkan sebanyak 534.759 serangan phishing keuangan yang ditujukan kepada bisnis di seluruh wilayah Asia Tenggara, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar. 

    Angka-angka ini adalah contoh saat pengguna mengklik tautan phishing yang disebarkan melalui berbagai platform seperti email, situs web palsu, aplikasi pengiriman pesan, dan jejaring sosial.

    Jumlah tertinggi upaya phishing keuangan yang menargetkan bisnis di wilayah Asia Tenggaara terdeteksi di Thailand sebanyak 247.560, diikuti oleh Indonesia 85.908, dan Malaysia 64.779.

    Perusahaan-perusahaan di Vietnam menghadapi ancaman ini sebanyak 59.560 kali tahun lalu, sementara Singapura dan Filipina mencatat jumlah insiden paling sedikit dengan masing-masing hanya lebih dari 38.000 upaya

    General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong menyampaikan bahwa Asia Tenggara telah menjadi hotspot bagi penjahat dunia maya karena ekonomi digitalnya yang sedang berkembang pesat, yang diproyeksikan akan mencapai $1 triliun pada tahun 2030.

    “Jelas bahwa penjahat dunia maya mengeksploitasi adopsi digital yang cepat di kawasan ini, dan perusahaan harus tetap waspada,” kata Yeo, Senin (10/3/2025).

    Yeo menuturkan, peningkatan teknologi kecerdasan buatan atau AI membuka jalan bagi situs web palsu yang lebih meyakinkan. 

    Pada saat yang sama, lanskap regulasi yang beragam di kawasan Asia Tenggara dan berbagai tingkat kematangan keamanan siber di antara bisnis menjadikannya target yang menarik untuk serangan yang bermotif finansial. 

    “Sekarang lebih dari sebelumnya, sangat penting bagi bisnis di sini (Asean) untuk memiliki alat yang tepat dan akses ke intelijen ancaman waktu nyata yang mereka butuhkan untuk tetap unggul dari ancaman ini,” ujarnya.

    Berikut cara untuk menghindari menjadi korban penipuan berbasis phishing:

    • Buka email dan klik tautan hanya jika Anda yakin dapat memercayai pengirimnya.

    • Jika pengirimnya sah, tetapi isi pesannya tampak aneh, sebaiknya periksa pengirimnya melalui cara komunikasi alternatif.

    • Periksa ejaan URL situs web jika Anda menduga tengah dihadapkan pada halaman phishing. Jika ya, URL tersebut mungkin berisi kesalahan yang sulit dikenali pada pandangan pertama, seperti angka 1 sebagai ganti I atau 0 sebagai ganti O.

    • Gunakan solusi keamanan yang andal saat menjelajahi web. Berkat akses ke sumber intelijen ancaman internasional, solusi ini mampu menemukan dan memblokir upaya spam dan phishing.

  • Gaet Kaspersky-Gojek, Telkomsel Luncurkan Paket Swadaya Aman buat Driver

    Gaet Kaspersky-Gojek, Telkomsel Luncurkan Paket Swadaya Aman buat Driver

    Jakarta

    Telkomsel bersama Kaspersky dan Gojek resmi meluncurkan Paket Swadaya Aman, solusi digital yang menggabungkan konektivitas unggul dengan perlindungan keamanan siber. Paket ini bertujuan guna meningkatkan perlindungan data pribadi dan pengalaman digital yang lebih aman bagi Mitra Driver Gojek.

    VP Enterprise Product Management and Development Telkomsel, Kwok Wai Kiat, mengatakan Telkomsel melalui Paket Swadaya Aman berupaya memberikan solusi digital komprehensif guna mendukung produktivitas serta memberikan ketenangan bagi mitra driver saat sedang beraktivitas.

    “Melalui Paket Swadaya Aman, kami berupaya memberikan solusi digital komprehensif yang dapat mendukung produktivitas dan memberikan ketenangan bagi mitra driver saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Kolaborasi ini mencerminkan semangat Telkomsel untuk terus menghadirkan solusi yang relevan bagi ekosistem digital Indonesia,” ungkap Kwok dalam keterangan tertulis, Kamis (6/2/2025).

    Selain itu, Head of Region Gojek, Gede Manggala, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kolaborasi ini. Inisiatif tersebut juga selaras dengan misi Gojek untuk memberikan dukungan maksimal bagi mitra driver dalam menjalankan aktivitas mereka.

    “Kami menyambut baik kolaborasi dengan Telkomsel dan Kaspersky untuk menghadirkan Paket Swadaya Aman. Inisiatif ini selaras dengan misi kami untuk memberikan dukungan maksimal bagi mitra driver dalam menjalankan aktivitas mereka. Dengan adanya solusi ini, kami berharap mitra driver dapat merasa lebih aman dan fokus pada produktivitas sehari-hari,” ucapnya.

    Tidak hanya Manggala, Head of Consumer Channel for Asia Pacific di Kaspersky, Choon Hong Chee, turut memberikan komentarnya. Ia menyampaikan bahwa pihaknya bangga menjadi bagian dari kolaborasi strategis dengan Telkomsel dan Gojek.

    “Kami bangga menjadi bagian dari kolaborasi strategis ini dengan Telkomsel dan Gojek. Integrasi solusi Kaspersky Standard Mobile ke dalam ‘Paket Swadaya Aman’ ditujukan untuk memberikan perlindungan optimal terhadap ancaman siber, sehingga pengguna Indonesia dapat merasakan ekosistem digital yang lebih aman dan lancar,” tuturnya.

    Inovasi yang menjadi bagian dari inisiatif #PastiAdaSolusi dari Telkomsel ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan Mitra Driver Gojek di tengah tantangan era digital. Sebagai paket baru yang dapat dipilih selain Paket Swadaya reguler, Paket Swadaya Aman mengintegrasikan konektivitas Telkomsel dengan perlindungan digital Kaspersky Standard Mobile yang menawarkan fitur-fitur unggulan, di antaranya:

    Real-Time Antivirus: Melindungi perangkat dari ancaman malware dan virus.Online Payment Protection: Memastikan keamanan transaksi digital.Performance Optimization: Menjaga performa perangkat tetap optimal.

    Selain perlindungan digital selama 1 bulan, Paket Swadaya Aman memungkinkan Mitra Driver Gojek untuk menikmati kuota internet yang lebih banyak, panggilan suara, dan SMS dengan harga terjangkau.

    Keamanan siber tidak hanya menjadi kebutuhan individu, tetapi juga berperan penting dalam mendukung keberlanjutan ekonomi digital. Dengan semakin meningkatnya ancaman siber, Paket Swadaya Aman hadir sebagai solusi keberlanjutan yang tidak hanya melindungi data pribadi Mitra Driver, tetapi juga meningkatkan keamanan transaksi digital, mengurangi risiko serangan siber, dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis digital yang lebih aman dan inklusif.

    Untuk mengakses Paket Swadaya Aman, Mitra Driver perlu mendaftarkan diri melalui Gojek. Kemudian, proses aktivasi Paket Swadaya Aman dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi MyTelkomsel, maupun UMB *168*455#. Setelah aktivasi berhasil, pengguna akan menerima SMS berisi lisensi Kaspersky yang dapat diaktifkan langsung melalui tautan yang tersedia.

    Hingga Februari 2025, lebih dari 100 ribu Mitra Driver telah terdaftar dan merasakan manfaat dari Paket Swadaya Aman. Hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan solusi yang mengintegrasikan konektivitas dan keamanan digital dalam satu paket.

    Sebagai bagian dari ekosistem GoTo Group, Gojek telah bersinergi dengan Telkomsel untuk menciptakan nilai tambah (synergy value) dalam memperkuat ekosistem digital Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan solusi bagi Mitra Driver, tetapi juga memperkuat fondasi keamanan digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

    Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya Telkomsel untuk terus berinovasi, terutama melalui semangat #PastiAdaSolusi yang diwujudkan oleh Telkomsel Enterprise, product & technology powerhouse Telkom Group yang fokus menyediakan ragam solusi terkini bagi pelanggan B2B di berbagai sektor.

    Selain itu, Telkomsel Enterprise menghadirkan layanan konektivitas yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap perusahaan, mendukung transformasi digital melalui solusi yang scalable, dan dioptimalkan untuk berbagai jenis bisnis.

    (akn/ega)

  • 100.000 Driver Gojek Pakai Paket Swadaya Aman Telkomsel

    100.000 Driver Gojek Pakai Paket Swadaya Aman Telkomsel

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berkolaborasi dengan Kaspersky meluncurkan Paket Swadaya Aman yang telah digunakan oleh 100.000 driver gojek hingga Februari 2025.

    Paket ini merupakan solusi digital yang menggabungkan konektivitas dengan perlindungan keamanan siber, guna meningkatkan perlindungan data pribadi dan pengalaman digital yang lebih aman bagi Mitra Driver Gojek.

    VP Enterprise Product Management and Development Telkomsel, Kwok Wai Kiat, menyatakan, melalui Paket Swadaya Aman, Telkomsel berupaya memberikan solusi digital komprehensif yang dapat mendukung produktivitas dan memberikan ketenangan bagi mitra driver.

    “Kolaborasi ini mencerminkan semangat Telkomsel untuk terus menghadirkan solusi yang relevan bagi ekosistem digital Indonesia,” kata Kwok dalam keteranganya, Selasa (4/3/2025).

    Adapun, Paket Swadaya Aman memberikan perlindungan digital selama 1 bulan kepada Mitra Driver Gojek. Selain itu, lewat paket ini Driver Gojek memungkinkan untuk menikmati kuota internet yang lebih banyak, panggilan suara, dan SMS, dengan harga terjangkau.

    Tidak hanya itu, dengan semakin meningkatnya ancaman siber, Paket Swadaya Aman hadir sebagai solusi keberlanjutan yang tidak hanya melindungi data pribadi Mitra Driver.

    Paket ini juga meningkatkan keamanan transaksi digital, mengurangi risiko serangan siber, dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis digital yang lebih aman dan inklusif.

    Dengan adanya fitur tersebut, Head of Region Gojek, Gede Manggala, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kolaborasi dengan Telkomsel dan Kaspersky untuk menghadirkan Paket Swadaya Aman. 

    “Inisiatif ini selaras dengan misi kami untuk memberikan dukungan maksimal bagi mitra driver dalam menjalankan aktivitas mereka. Dengan adanya solusi ini, kami berharap mitra driver dapat merasa lebih aman dan fokus pada produktivitas sehari-hari,” ujarnya.

    Di sisi lain, Head of Consumer Channel for Asia Pacific di Kaspersky,Choon Hong Chee menyampaikan pihaknya juga bangga menjadi bagian dari kolaborasi strategis ini dengan Telkomsel dan Gojek. 

    “Integrasi solusi Kaspersky Standard Mobile ke dalam ‘Paket Swadaya Aman’ ditujukan untuk memberikan perlindungan optimal terhadap ancaman siber, sehingga pengguna Indonesia dapat merasakan ekosistem digital yang lebih aman dan lancar,” tutur Choon.

    Adapun, untuk mengakses Paket Swadaya Aman, Mitra Driver perlu mendaftarkan diri melalui Gojek. Selanjutnya, proses aktivasi Paket Swadaya Aman dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi MyTelkomsel, maupun UMB *168*455#. 

    Setelah aktivasi berhasil, pengguna akan menerima SMS berisi lisensi Kaspersky yang dapat diaktifkan langsung melalui tautan yang tersedia.

    Hingga Februari 2025, lebih dari 100 ribu Mitra Driver telah terdaftar dan mendapatkan manfaat dari Paket Swadaya Aman, menandakan tingginya kebutuhan akan solusi yang mengintegrasikan konektivitas dan keamanan digital dalam satu paket.