Perusahaan: Kaspersky

  • Selfie dengan KTP Rawan Penipuan, Perhatikan 5 Hal Ini

    Selfie dengan KTP Rawan Penipuan, Perhatikan 5 Hal Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak layanan online yang saat ini yang mengharuskan pengguna foto selfie dengan kartu identitas untuk mendaftar. Lantas, bagaimana soal keamanannya?

    Menurut Kaspersky permintaan selfie dengan KTP memang kerap bikin pengguna dilema. Misalnya, ketika kita enggan memberikan foto selfie dengan kartu identitas, kita malah tidak bisa mendaftar atau menggunakan layanan.

    Namun tidak bisa dipungkiri selfie dengan kartu identitas seperti KTP atau SIM punya risiko keamanan. Sebab hampir tidak pernah tahu bagaimana perusahaan benar-benar menyimpan dan memproses data kita.

    Biasanya, yang didengar pengguna tentang data pribadi mereka adalah keamanannya ditanggapi dengan sangat serius dan disimpan dengan sangat hati-hati.

    Anda pasti setuju bahwa pesan semacam ini tidak begitu meyakinkan, terutama jika tidak didukung oleh apa pun kecuali halaman kebijakan privasi di situs web.

    Foto selfie dengan kartu identitas ini padahal adalah alat universal di tangan para penjahat siber. Penipu dapat membuka perusahaan atas nama Anda atau mendaftarkan kartu SIM menggunakan identitas Anda untuk melanggar hukum dengan berbagai cara.

    Makin banyak layanan yang mendukung pendaftaran online jarak jauh, makin besar risiko mengambil foto selfie dengan kartu identitas.

    “Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang yang memegang lembaran kertas putih seukuran dokumen standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati standar prosedur KYC (Know Your Customer). Apabila mereka mendapatkan foto selfie asli dengan paspor – itu adalah tambang emas,” menurut Kaspersky dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (11/11/2024).

    Cara mengurangi risiko

    Meskipun ada risiko terhadap praktik foto dengan kartu identitas, pengguna tetap bisa melakukannya tapi dengan cara yang lebih hati-hati. Berikut ini Kaspersky bagikan tips mengurangi risiko tersebut.

    Pelajari kebijakan privasi perusahaan. Sebelum mengirim selfie dengan kartu identitas, cari tahu semua yang Anda bisa tentang perusahaan tersebut. Periksa di mana dan oleh siapa data Anda akan diproses, berapa lama data tersebut akan disimpan, dan apakah perusahaan dapat memberikan informasi pelanggan kepada penegak hukum, pihak ketiga, atau bahkan ke negara lain.
    Selidiki riwayat kebocoran data perusahaan. Jika ada, cari tahu sudah berapa kali kasus kebocoran data terjadi. Lalu informasi seperti apa yang bocor. Dan bagaimana perusahaan menanggapi pelanggaran tersebut. Anda dapat mengetahuinya menggunakan kueri penelusuran seperti Company_Name data leaks, atau Company_Name data breaches.
    Tambahkan watermark ke selfie Anda. Ini dapat dilakukan dengan mudah di HP menggunakan editor foto bawaan untuk melapisi teks semi-transparan, atau dengan menggunakan aplikasi yang bisa diunduh secara gratis. Dengan cara ini, meskipun foto tersebut bocor, akan jauh lebih sulit bagi penjahat siber untuk menggunakannya jika mendaftar ke layanan lain.
    Hapus swafoto segera setelah mengirim jika perangkat Anda tidak memiliki perlindungan. Jangan lupa, jika memungkinkan segera hapus foto selfie Anda dari pesan Anda dan dari folder Recently Deleted di HP.
    Periksa riwayat kredit Anda secara berkala. Tanyakan kepada bank Anda untuk mengetahui cara mendapatkan pemberitahuan segera tentang perubahan pada riwayat kredit Anda. Dan jangan pernah memberikan data pribadi Anda untuk imbalan uang.

    (dem/dem)

  • Kerap Foto Selfie dengan KTP untuk Verifikasi Identitas, Apakah Aman? – Page 3

    Kerap Foto Selfie dengan KTP untuk Verifikasi Identitas, Apakah Aman? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebagai pengguna berbagai layanan digital, salah satunya layanan perbankan, kamu pasti pernah dimintai foto selfie sembari menunjukkan KTP untuk keperluan verifikasi identitas.

    Apakah hal ini berbahaya? Kaspersky mengungkap, sebenarnya memutuskan untuk membagikan data rahasia (identitas diri) dengan cara seperti ini adalah keputusan pribadi.

    Pasalnya pada sejumlah layanan, metode verifikasi identitas dengan berswafoto atau selfie dengan KTP merupakan satu-satunya cara agar si pengguna atau pelanggan bisa menggunakan suatu layanan tertentu.

    Menurut Kaspersky, jika pengguna ingin memakai suatu layanan? Mereka hanya perlu berfoto dengan KTP. Tetapi kalau khawatir dengan data pribadi? Ya tak perlu mengambil foto dengan KTP.

    Namun, Kaspersky juga menegaskan, kalau taruhan pengguna yang tetap berswafoto untuk mendapatkan layanan adalah keselamatan diri sendiri, termasuk keselamatan dan keamanan di dunia digital.

    “Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang yang memegang lembaran kertas putih seukuran dompet standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati prosedur standar KYC. Apabila mereka mendapatkan foto selfie asli dengan paspor, itu jadi tambang emas,” kata Kaspersky.

    Tahukah kamu, alasan ada banyak orang memilih untuk berswafoto sembari membawa KTP, karena merasa data mereka telah bocor berkali-kali. Hal ini membuat mereka tidak takut dengan potensi risiko keamanan.

     

    Vivo resmi meluncurkan seri flagship terbarunya , Vivo X200 Series, pada 14 Oktober 2024 di Beijing National Aquatics Center, China. Vivo X200 hadir sebagai penerus Vivo X100 yang memperkenalkan inovasi teknologi terdepan dalam performa dan fotografi…

  • Komplotan Penipu Ditangkap di Penjuru Dunia, Afrika Sampai Hong Kong

    Komplotan Penipu Ditangkap di Penjuru Dunia, Afrika Sampai Hong Kong

    Jakarta, CNBC Indonesia – Interpol telah menangkap 41 penjahat kelas kakap yang melakukan penipuan di dunia maya. Pihak berwajib juga menutup 1.037 server dan infrastruktur yang beroperasi pada 22.000 alamat IP yang memfasilitasi kejahatan tersebut. Ini merupakan tindakan penegakan hukum internasional bertajuk Operasi Synergia II.

    Operasi tersebut berlangsung antara April dan Agustus 2024, meliputi 95 negara dan menghasilkan penangkapan 41 orang yang terkait dengan berbagai kejahatan, termasuk ransomware, phishing, dan pencuri informasi.

    Interpol mengatakan tindakan penegakannya didukung oleh intelijen yang disediakan oleh perusahaan keamanan dunia maya swasta seperti Group-IB, Kaspersky, Trend Micro, dan Team Cymru, yang mengarah pada identifikasi lebih dari 30.000 alamat IP yang mencurigakan.

    Setelah diselidiki, sekitar 76% dari alamat IP tersebut ditutup, 59 server disita, dan 43 perangkat elektronik disita, yang akan diperiksa untuk mendapatkan bukti tambahan.

    Selain 41 orang yang ditangkap, pihak interpol juga sedang menyelidiki 65 orang lainnya yang diduga terlibat dalam kegiatan terlarang.

    “Kejahatan siber global membutuhkan respons global yang dibuktikan dengan dukungan negara-negara anggota yang diberikan kepada Operasi Synergia II,” kata Neal Jetton, Direktur Direktorat Kejahatan Siber Interpol, dikutip dari Bleeping Computer, Rabu (6/11/2024).

    “Bersama-sama, kami tidak hanya membongkar infrastruktur jahat tetapi juga mencegah ratusan ribu calon korban menjadi mangsa kejahatan siber,” imbuhnya

    Berikut ini adalah beberapa hal penting dari operasi tersebut berdasarkan lokasi:

    Hong Kong: Polisi melumpuhkan lebih dari 1.037 server yang terhubung dengan layanan jahat.
    Mongolia: Melakukan 21 penggeledahan rumah, menyita satu server, dan mengidentifikasi 93 orang yang terhubung dengan aktivitas siber ilegal.
    Makau: Polisi melumpuhkan 291 server.
    Madagaskar: Pihak berwenang mengidentifikasi 11 orang yang memiliki hubungan dengan server jahat dan menyita 11 perangkat elektronik untuk diselidiki.
    Estonia: Polisi menyita lebih dari 80 GB data server, bekerja sama dengan Interpol untuk menganalisis data yang terkait dengan phishing dan malware perbankan.

    (dem/dem)

  • Isi ‘Saya Bukan Robot’ Rekening Terkuras, Modus Baru Penipuan Online

    Isi ‘Saya Bukan Robot’ Rekening Terkuras, Modus Baru Penipuan Online

    Jakarta, CNBC Indonesia – Modus penipuan siber terus berkembang dengan teknik yang makin canggih. Baru-baru ini, para peneliti dari Kaspersky menemukan serangan siber yang menargetkan pengguna PC Windows melalui iklan web berbahaya.

    Modus ini berlangsung ketika pengguna sedang browsing, kemudian mungkin tanpa sadar mengeklik iklan yang menutupi seluruh layar hingga membuat konten tak terlihat.

    Ketika diklik, iklan itu mengarahkan mereka ke halaman Captcha palsu dan pesan kesalahan Chrome palsu untuk mengelabui pengguna agar mengunduh malware berbahaya yang dikenal sebagai stealer.

    “Para penjahat membeli beberapa slot iklan, dan jika pengguna melihat iklan ini lalu mengekliknya, mereka akan diarahkan ke website berbahaya. Modus baru ini melibatkan jaringan distribusi yang diperluas secara signifikan dan pengenalan skenario serangan baru yang menjangkau lebih banyak korban,” kata Vasily Kolesnikov, Pakar Keamanan di Kaspersky, dikutip dari keterangan tertulis di website resminya, Rabu (6/11/2024).

    “Sekarang pengguna dapat ditipu oleh perintah Captcha palsu atau pesan kesalahan halaman web Chrome, sehingga menjadi korban pencurian. Pengguna korporat dan individu harus berhati-hati dan berpikir kritis sebelum mengikuti perintah mencurigakan yang mereka lihat secara daring,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, Captcha adalah fitur keamanan yang digunakan di situs web dan aplikasi untuk memverifikasi apakah pengguna adalah manusia atau program atau bot otomatis.

    Namun, para penyerang kini memanfaatkan Captcha palsu untuk mendistribusikan Lumma stealer, yang sebelumnya menargetkan para gamer.

    Ketika pengguna mengunjungi situs web game, mereka akan diarahkan ke halaman Captcha palsu.

    Ketika mereka mengeklik tombol “saya bukan robot”, skrip berbahaya disalin ke clipboard mereka dan pengguna diminta untuk menempelnya ke terminal, yang akhirnya mengunduh dan meluncurkan trojan seperti Lumma.

    Malware ini dirancang untuk mencuri informasi sensitif seperti aset kripto, cookie, dan data pengelola kata sandi.

    Ia juga dapat mengambil tangkapan layar, memperoleh kredensial untuk layanan akses jarak jauh, dan mengontrol perangkat korban dengan mengunduh alat akses jarak jauh.

    Telemetri Kaspersky mencatat lebih dari 140.000 insiden terkait iklan berbahaya ini tercatat pada bulan September dan Oktober 2024. Dari jumlah tersebut, lebih dari 20.000 pengguna dialihkan ke halaman palsu yang mengandung skrip berbahaya.

    Korban paling banyak adalah pengguna dari Brasil, Spanyol, Italia, dan Rusia.

    Agar tetap aman, para ahli menyarankan pengguna untuk berhati-hati dan menghindari mengikuti perintah mencurigakan di browser, apalagi ketika mengklik iklan di suatu website.

    (dem/dem)

  • Waspada, Penjahat Siber Pakai Telegram untuk Kirim Trojan ke Pengguna Fintech – Page 3

    Waspada, Penjahat Siber Pakai Telegram untuk Kirim Trojan ke Pengguna Fintech – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) baru-baru ini mengungkapkan kampanye siber berbahaya yang dilakukan oleh kelompok penjahat siber dengan menggunakan Telegram sebagai media untuk mengirimkan spyware Trojan.

    Kampanye ini berpotensi menargetkan individu dan bisnis di industri fintech dan perdagangan, dengan tujuan utama mencuri data sensitif seperti kata sandi dan mengendalikan perangkat pengguna.

    Menurut Kaspersky, kampanye ini terkait dengan DeathStalker, sebuah kelompok ancaman tingkat lanjut atau Advanced Persistent Threat (APT) yang dikenal menawarkan layanan peretasan dan intelijen keuangan.

    Dalam serangan terbaru yang diamati, kelompok ini menggunakan malware bernama DarkMe. Malware ini adalah jenis Trojan akses jarak jauh (RAT) yang dirancang untuk mencuri informasi dan menjalankan perintah dari server yang dikendalikan oleh pelaku ancaman.

    Aktor ancaman di balik kampanye ini tampaknya menargetkan sektor perdagangan dan fintech secara khusus.

    Indikator teknis menunjukkan bahwa malware ini kemungkinan didistribusikan melalui saluran Telegram yang berfokus pada topik fintech dan perdagangan.

    Menurut  Maher Yamout, Peneliti Keamanan Utama dari GReAT, Kaspersky, kampanye ini bersifat global, dengan korban yang teridentifikasi di lebih dari 20 negara di Eropa, Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

    “Proses infeksi dimulai ketika penyerang melampirkan arsip berbahaya ke posting-an di saluran Telegram. Arsip ini mungkin tampak tidak berbahaya, seperti file RAR atau ZIP, tetapi di dalamnya terdapat file berbahaya dengan ekstensi .LNK, .com, atau .cmd,” katanya, dikutip dari keterangan resmi Kaspersky, Rabu (6/11/2024). 

    Mulai dari CEO Telegram ditangkap hingga PDIP belum umumkan pencalonan Anies, berikut News Terpopuler pilihan Liputan6.com hari ini.

  • Top 3 Tekno: Komdigi Tindak 11 Karyawan Terlibat Judi Online – Page 3

    Top 3 Tekno: Komdigi Tindak 11 Karyawan Terlibat Judi Online – Page 3

    Dalam era digital yang semakin maju, ancaman siber terus berkembang dengan teknik yang semakin canggih. Baru-baru ini, para peneliti dari Kaspersky menemukan gelombang baru serangan siber yang menargetkan pengguna PC Windows melalui iklan web berbahaya.

    Serangan ini memanfaatkan Captcha palsu dan pesan kesalahan Chrome palsu untuk mengelabui pengguna agar mengunduh malware berbahaya yang dikenal sebagai stealer.

    Menurut data telemetri Kaspersky, lebih dari 140.000 insiden terkait iklan berbahaya ini tercatat pada bulan September dan Oktober 2024. Dari jumlah tersebut, lebih dari 20.000 pengguna dialihkan ke halaman palsu yang mengandung skrip berbahaya.

    Baca Selengkapnya di Sini

  • Penjahat Siber Pakai Modus Captcha Palsu Buat Serang Pengguna Komputer – Page 3

    Penjahat Siber Pakai Modus Captcha Palsu Buat Serang Pengguna Komputer – Page 3

    Dalam skenario serangan terbaru, penyerang juga menggunakan pesan kesalahan palsu yang menyerupai layanan Chrome. Pesan ini menginstruksikan pengguna untuk menyalin perbaikan ke terminal, yang sebenarnya adalah perintah PowerShell berbahaya.

    Selain Lumma, penyerang juga menggunakan Trojan Amadey yang mampu mencuri kredensial dari browser dan dompet kripto, serta mengambil tangkapan layar (screenshot) dan mengunduh alat akses jarak jauh ke perangkat korban.

    Penyerang membeli beberapa slot iklan, dan jika pengguna melihat iklan ini dan mengekliknya, mereka akan diarahkan ke sumber daya berbahaya, yang merupakan taktik serangan umum, jelas Vasily Kolesnikov, Pakar Keamanan di Kaspersky.

    Gelombang baru kampanye ini melibatkan jaringan distribusi yang diperluas secara signifikan dan pengenalan skenario serangan baru yang menjangkau lebih banyak korban.

     

  • 5 Cara Mengetahui Data Pribadi Bocor atau Tidak, Segera Cek untuk Cegah Kejahatan

    5 Cara Mengetahui Data Pribadi Bocor atau Tidak, Segera Cek untuk Cegah Kejahatan

    Jakarta

    Hidup di zaman digital membuat setiap orang berisiko mengalami kebocoran data. Mulai dari alamat email, kata sandi, nomor telepon, hingga informasi pribadi lainnya dapat terekspos dan rentan dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.

    Data pribadi yang bocor bisa digunakan untuk berbagai tindak kejahatan seperti penipuan, yang pada akhirnya bisa merugikan bahkan membahayakan diri korbannya. Nah, kalau ingin tahu apakah data pribadi pernah bocor atau tidak, detikers bisa temukan caranya di bawah ini.

    Cara Mengetahui Data Pribadi Bocor

    Merangkum catatan detikcom, berikut sederet cara mendeteksi apakah data pribadimu bocor atau tidak:

    1. Have I Been Pwned

    Situs Have I Been Pwned, salah satu tempat untuk mengecek kebocoran data pribadi. Foto: Screenshot situs

    Have I Been Pwned (HIBP) telah lama digunakan untuk mengecek kebocoran data. Situs ini mengumpulkan data bocor berupa email hingga password dari kumpulan data curian yang dibagikan secara online. HIBP memiliki reputasi sangat baik dan sudah dipercaya banyak pemerintahan dan organisasi.

    Untuk memeriksa data pribadi bocor, detikers cukup kunjungi websitenya dan masukkan alamat email atau kata sandi ke kolom pencarian yang tertera. Klik “pwned?” dan segera info kebocoran data akan muncul.

    2. Avast

    Avast, perusahaan perangkat lunak keamanan komputer, juga menyediakan layanan untuk mengetahui kebocoran data pribadi. Cara menggunakannya mirip dengan beberapa website sebelumnya, kamu cukup mengakses situs Avast Hackcheck dan masukkan email yang ingin dicek. Informasi data bocor pun akan terungkap.

    3. Periksa Data

    Situs Periksa Data, laman pengecekan kebocoran data pribadi. Foto: Tangkapan layar situs Periksa Data

    Pendiri komunitas Ethical Hacker, Teguh Aprianto, membuat situs untuk mendeteksi data pribadi yang bocor. Untuk mengeceknya, kunjungi situs Periksa Data lalu isi email yang ingin diperiksa. Akan muncul histori peristiwa yang dialami jika emailmu pernah bocor.

    4. Google Chrome

    Google menyematkan fitur keamanan ke peramban Chrome. Saat pengguna memasukkan password ke suatu laman maka Google akan mendeteksi apakah password tersebut pernah tersebar lewat kejadian peretasan yang pernah terjadi atau tidak.

    5. Firefox Monitor

    Selain Google, Firefox juga menyediakan layanan pengecekan email dan password bocor. Caranya cukup datangi situs Mozilla Monitor dan masukkan alamat email yang ingin diperiksa. Tak lama informasi kebocoran yang mungkin dialami akan muncul.

    Apa yang Harus Dilakukan Jika Data Pribadi Bocor?

    Apabila data pribadi misal berupa email dan kata sandi bocor, berikut sejumlah cara yang dapat dilakukan, dikutip dari Kaspersky:

    1. Ganti Password

    Setelah mengetahui datamu bocor, detikers dapat langsung mengganti password yang saat ini digunakan. Sebaiknya ubah dengan kata sandi yang mengandung kombinasi huruf kecil dan kapital, angka, serta simbol supaya lebih aman.

    2. Aktivasi Verifikasi 2 Langkah

    Mengaktifkan verifikasi dua langkah berguna agar akun milikmu lebih aman. Cara ini menawarkan tingkat keamanan ekstra dengan mengharuskan pengguna memasukkan informasi pengenal tambahan. Bisa berupa pertanyaan, tautan yang dikirim ke email atau kode autentikasi.

    Sehingga meski peretas memiliki alamat email atau akunmu, mereka tidak dapat memanfaatkannya karena tidak memiliki akses.

    3. Pantau Seluruh Akun

    Sedikit data yang bocor bisa mengungkap lebih banyak informasi pribadi lain seperti nomor telepon, info perbankan, bahkan alamat rumah. Bila detikers sudah tahu datamu pernah mengalami kebocoran, maka pantau seluruh akun milikmu.

    Amati apakah terjadi aktivitas aneh terjadi di akunmu atau tidak, misal riwayat atau proses transaksi, perubahan password, atau percobaan login tidak dikenal. Apabila hal itu terjadi maka kamu dapat meminta bantuan atau melaporkannya kepada pihak berwenang.

    Nah, itu tadi cara mengetahui data pribadi bocor dengan memeriksanya di sejumlah situs pengecekan kebocoran data. Semoga membantu!

    (azn/row)

  • Nonton Olimpiade di Paris, Awas Banyak WiFi Berbahaya

    Nonton Olimpiade di Paris, Awas Banyak WiFi Berbahaya

    Jakarta

    Pakar keamanan di Kaspersky menganalisa puluhan ribu lokasi WiFi gratis di Paris, Prancis, menjelang Olimpiade Musim Panas dan Paralimpiade yang akan digelar di kota itu.

    Global Research and Analysis Team (GReAT) memetakan dan menilai keamanan pada jaringan WiFi publik yang mungkin akan ditemui pengunjung Paris. Mereka menganalisis 47 ribu rekaman sinyal di lokasi populer, dan kemudian mengidentifikasi hampir 25 ribu titik WiFi gratis di Paris.

    Area yang dianalisis oleh Kaspersky ini meliputi Arc de Triomphe, Avenue des Champs-Élysées, Museum Louvre, Menara Eiffel, Katedral Notre dame, Sungai Seine, Trocadéro, Stade de France.

    Dari analisis tersebut Kaspersky menemukan 25% di antaranya adalah jaringan WiFi yang memiliki kelemahan keamanan yang serius, seperti enkripsi yang lemah atau tidak ada sama sekali. WiFi ini rentan terhadap intersepsi, dekripsi, atau serangan peretasan.

    Selain itu, hampir satu dari lima (20%) masih menggunakan standar keamanan WPS, sebuah algoritma yang ketinggalan zaman dan mudah disusupi, sehingga menjadikannya sangat rentan terhadap serangan WPS yang berpotensi menyebabkan hilangnya data. Hanya enam persen dari jaringan yang dianalisis menggunakan protokol keamanan WPA3 terbaru.

    “Seperti para olahragawan yang berlatih untuk olahraga musim panas di Prancis, penjahat dunia maya juga telah menyiapkan sambutan yang tidak menyenangkan bagi jutaan orang yang menuju hotel, zona penggemar, dan acara di Paris. Mereka mungkin memasang titik akses palsu atau menyusupi jaringan sah untuk mencegat dan memanipulasi proses transfer data,” kata Amin Hasbini, kepala unit penelitian META di GReAT, dalam keterangan yang diterima detikINET, Sabtu (27/7/2024).

    “Jaringan Wi-Fi yang terbuka dan salah dikonfigurasi sangat menarik bagi para penjahat dunia maya, karena memungkinkan pencurian kata sandi, detail kartu kredit, dan data sensitif pengguna lainnya,” tambahnya.

    Untuk mengatasi rendahnya keamanan jaringan WiFi ini, Kaspersky menyarankan penggunaan virtual private network (VPN), misalnya Kaspersky VPN Secure Connection, untuk memberikan lapisan keamanan tambahan saat menggunakan jaringan WiFi yang tak aman.

    Dengan menutupi alamat IP dan mengenkripsi semua data yang dikirimkan, VPN memastikan informasi pribadi dan keuangan tetap terlindungi saat menggunakan Wi-Fi publik.

    Agar tetap aman saat menggunakan Wi-Fi publik, para ahli Kaspersky juga merekomendasikan tips berikut ini:

    Hindari Transaksi Sensitif: Jangan mengakses perbankan atau akun sensitif lainnya saat menggunakan Wi-Fi publik.Verifikasi Jaringan: Pastikan jaringan tersebut sah dengan melakukan konfirmasi kepada perusahaan yang menawarkannya.Aktifkan Firewall: Pastikan firewall perangkat Anda aktif untuk memblokir akses tidak sah.Gunakan Kata Sandi yang Kuat: Selalu gunakan kata sandi yang kuat dan unik serta aktifkan autentikasi dua faktor untuk keamanan ekstra.Terus Perbarui Perangkat Lunak: Perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak antivirus Anda secara rutin untuk melindungi dari ancaman terbaru.Nonaktifkan Berbagi File: Matikan berbagi file dan AirDrop di perangkat Anda untuk mencegah akses tidak sah.

    (asj/fay)

  • Menakar Harga Data Pribadi Kita

    Menakar Harga Data Pribadi Kita

    Jakarta

    Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pernah berujar bahwa kedaulatan serta keamanan data harus menjadi perhatian bersama. Ia menekankan bahwa data merupakan sesuatu yang paling berharga. Bahkan, ia menyebut bahwa data merupakan minyak baru atau new oil.

    “Data adalah new oil, yang harganya tak terhingga,” kata Jokowi dalam Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2023 yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (9/2/2023).

    Dalam kesempatan lain, Jokowi juga pernah menyebutkan bahwa data merupakan aset kekayaan baru di masa kini. Oleh Jokowi, data merupakan senjata untuk mendorong negara ke arah yang lebih baik.

    “Data sekarang ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil. Bahkan lebih, bahkan lebih berharga dari minyak. Data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan negara,” kata Jokowi dalam pencanangan Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 di Istana Negara, seperti ditulis dalam detikcom, Jumat (24/1/2020).

    Namun sayangnya Indonesia masih kesulitan untuk menjaga kekayaan jenis baru ini. Berdasarkan data Lanskap Keamanan Siber 2023 yang dirilis Pusat Data Nasional (PDNS) Sementara, Indonesia mendapatkan lebih dari 400 juta kali serangan siber atau tepatnya 403.990.813 kali sepanjang 2023 lalu. Berdasarkan data tersebut, Trafik tertinggi terjadi pada bulan Agustus dengan jumlah 78.464.385 kali.

    Sementara itu, diketahui Indonesia telah berhasil menghalau 29 juta serangan siber dalam tahun yang sama. Melansir detikInet, informasi yang diperoleh dari Kaspersky ini bisa dilihat sebagai sebuah capaian yang besar. Dony Koesmandarin, Territory Manager Kaspersky for Indonesia sekaligus lanskap kejahatan siber di Indonesia menerangkan bahwa dalam sehari terdapat 80 ribu web attack.

    “Jadi di 2023 kita bisa memblokir internet-borne sekitar 29 juta, angka yang besar dan lebih dari 80 ribu web attack per hari. Untuk kejahatan hari ini mereka mencari profit, mereka juga mencari bagaimana caranya bisa meng-attack satu web tersebut dengan tujuan tertentu,” terangnya.

    Kembali ke kasus terbaru soal bobolnya data PDNS beberapa waktu lalu, membuka ingatan pahit tentang beberapa serangan siber sebelumnya yang menguras perhatian pemerintah hingga masyarakat, yaitu Bjorka. Meski disebut sebagai serangan dengan intensitas rendah, nyatanya sejumlah data pribadi masyarakat sempat tercuri.

    Kini, Brain Chipper yang mengaku sebagai penanggung jawab atas serangan ke PDSN kembali mengingatkan bahwa data belum dilihat sebagai hal yang berharga bagi negara. Berkaca dari kejadian ini, benarkah ‘new oil’ adalah jargon hiperbola? Jika benar data masyarakat sudah dijual di pasar gelap internet, apa ancaman paling nyata yang akan diterima masyarakat? Menghadirkan pakar siber Ruby Alamsyah, temukan jawabannya dalam Editorial Review hari ini.

    Beralih ke Jawa Timur, fenomena nikah siri online tanpa wali tengah mencuat di Gresik. Para penyedia jasa ini mematok tarif jutaan rupiah kepada warga yang berminat mencobanya. Lantas bagaimana persyaratan yang harus dipenuhi dalam nikah siri online ini? Berapa tarifnya? Ikuti laporan Redaktur detikJatim dalam Indonesia Detik Ini.

    Sementara itu dalam segmen Sunsetalk, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan adanya kontaminasi bahan aktif obat atau APIs di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Hulu, Jawa Barat. Hal ini membuat penurunan kualitas air karena tidak layak digunakan sebagai air bersih. Lalu bagaimana cara mendeteksi air sungai yang tercemar? Apa dampaknya untuk tubuh? Temukan ulasan selengkapnya dalam diskusi bersama Redaktur detikHealth.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (vys/vys)