Perusahaan: Kaspersky

  • Kaspersky: Banyak Orang Pakai AI dan Peduli Privasi, tapi Serangan Siber juga Kian Canggih di 2025 – Page 3

    Kaspersky: Banyak Orang Pakai AI dan Peduli Privasi, tapi Serangan Siber juga Kian Canggih di 2025 – Page 3

    Makin gesernya ekonomi global ke basis langganan menimbulkan banyaknya penipuan terkait promosi langganan palsu yang marak terjadi.

    Penjahat siber diperkirakan akan membuat layanan palsu yang meniru platform yang sah, yang bertujuan untuk menipu pengguna agar memberikan informasi pribadi dan keuangan.

    Imbasnya, terjadinya pencurian identitas dan kerugian finansial.

    Selain itu, pertumbuhan sumber daya tidak resmi menyediakan akses diskon atau gratis ke layanan berlangganan diperkirakan akan jadi vektor ancaman yang signifikan. Misalnya, phishing, malware, dan pelanggaran data.

    Pelarangan Medsos untuk Anak-Anak

    Australia mengusulkan adanya undang-undang untuk melarang akses media sosial bagi anak-anak di bawah 16 tahun. Hal ini dinilai bisa menjadi preseden global.

    Jika berhasil ditetapkan, pembatasan ini bisa membuka jalan bagi pembatasan yang lebih luas untuk usia dan demografi lainnya.

    Apalagi, Instagram belum lama ini mengadopsi sistem verifikasi usia bertenaga AI, menandakan pergeseran ke arah tata kelola ruang daring lebih ketat.

    Pakar Privasi Kaspersky Anna Larkina menyebutkan, dampak paling signifikan terhadap konsumen diperkirakan muncul dari persimpangan antara inovasi dan regulasi.

    “Kemajuan dalam kecerdasan buatan, perlindungan privasi, dan kerangka kerja kepemilikan data akan mengubah cara orang berinteraksi dengan teknologi dan mengelola kehidupan digital mereka,” kata Anna.

    Anna mengungkap, meski perkembangan teknologi punya potensi besar tetapi juga dibutuhkan pengawasan cermat untuk memastikan keamanan.

  • Lebih dari 4 Juta Ancaman Online di Indonesia Dihalau Per Kuartal 3 2024 – Page 3

    Lebih dari 4 Juta Ancaman Online di Indonesia Dihalau Per Kuartal 3 2024 – Page 3

    “Konsumen merangkul digitalisasi jadi hal yang baik, termasuk kemajuan teknologi dalam negeri dengan penggunaan biometrik dan kecerdasan buatan, namun hal ini perlu diadopsi dengan penuh kewaspadaan, karena penjahat siber selalu menunggu tren berikutnya untuk dieksploitasi,” kata Yeo, melalui keterangannya.

    Kaspersky pun memberikan rekomendasi tips keamanan agar pengguna individu atau bisnis terhindar dari serangan siber:

    Perbarui perangkat lunak secara berkala: Jaga perangkat selalu dalam kondisi terbaru untuk mencegah hacker memanfaatkan celah keamanan.
    Patch VPN segera: Perbarui perangkat lunak VPN untuk melindungi akses jarak jauh karyawan dan mengamankan pintu gerbang jaringan.
    Cadangkan data secara rutin: Pastikan data perusahaan aman dengan membuat salinan cadangan yang mudah diakses saat dibutuhkan.

     

  • Waspada, Aplikasi VPN Palsu Bertebaran di Internet

    Waspada, Aplikasi VPN Palsu Bertebaran di Internet

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aplikasi Virtual Private Network atau VPN palsu semakin merajalela di internet. Maraknya VPN palsu ini terjadi di tengah penggunaannya yang mengalami peningkatan selama kuartal III-2024.

    Dalam data Kaspersky, peningkatan penggunaan aplikasi yang kerap membawa malware ini mencapai 2,5 kali lipat dibandingkan kuartal sebelumnya di Asia Pasifik. Menurut laporan perusahaan, potensinya terus meningkat hingga kuartal IV ini.

    Penjahat siber memanfaatkan pengguna yang ingin menggunakan layanan VPN gratis. Ini juga disebutkan pakar Vasily Kolesnikov selaku pakar keamanan Kaspersky.

    Pengguna smartphone juga cenderung percaya jika aplikasi VPN tersebut ditemui di toko resmi, seperti Google Play Store. Menurut mereka, aplikasi itu aman untuk digunakan.

    “Permintaan aplikasi VPN di semua platform, termasuk ponsel pintar dan komputer, terus meningkat. Pengguna cenderung percaya bahwa jika mereka menemukan aplikasi VPN di toko resmi, seperti Google Play, aplikasi tersebut aman dan dapat digunakan untuk mendapatkan konten yang awalnya tidak tersedia di lokasi mereka. Mereka juga berpikir akan lebih baik jika layanan VPN ini gratis!” jelasnya dikutip dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Senin (25/11/2024).

    “Namun, hal ini sering kali berakhir menjadi jebakan, seperti yang dibuktikan oleh kasus-kasus terkini dan statistik kami yang menunjukkan lonjakan kasus aplikasi VPN berbahaya,” imbuh dia.

    Salah satu kasus terbesar yang berhasil terungkap pada Mei 2024. Saat itu, penegak hukum berhasil membongkar botnet atau jaringan perangkat komputer yang dibajak dikenal sebagai 911 S5.

    Sejumlah layanan gratis digunakan dalam botnet, seperti MaskVPN, DewVPN, hingga ShineVPN. Tercatat jaringan berbahaya itu menjangkau 19 juta alamat IP unik pada lebih dari 190 negara di seluruh dunia, menjadi botnet yang terbesar di dunia.

    Berikutnya, admin botnet akan menjual akses ke server proxy yang terpasang kepada penjahat siber lain. Skema tersebut akan digunakan untuk beberapa kejahatan, seperti serangan siber, pencucian uang hingga penipuan massal.

    Kolesnikov mengungkapkan beberapa tips untuk menghindari kejahatan ini. Salah satunya hanya menggunakan layanan VPN yang memang sudah terpercaya.

    “Agar tetap aman, pengguna harus tetap waspada terhadap ancaman ini dan menggunakan solusi keamanan, beserta layanan VPN yang andal dan tepercaya,” ungkapnya.

    (npb/haa)

  • 4 Juta Ancaman Siber Terdeteksi di RI, Simak Cara Lindungi Laptop

    4 Juta Ancaman Siber Terdeteksi di RI, Simak Cara Lindungi Laptop

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan 4 juta ancaman siber di Indonesia pada kuartal 3 2024. Simak cara melindungi laptop dari serangan siber.

    Kaspersky total mendeteksi 4.616.837 serangan berbasis web dan berhasil diblokir. Temuan ini menempatkan Indonesia di posisi ke-103 dalam jumlah serangan terbanyak di seluruh dunia.

    Kaspersky menyebut serangan siber saat ini semakin canggih karena penjahat siber berevolusi untuk mengaburkan kode berbahaya guna melewati analisis dan emulasi statis.

    Maka dari itu, perlindungan terhadap serangan siber ini memerlukan solusi keamanan yang andal dan kuat yang memanfaatkan metode berbasis machine learning (ML) proaktif dan analisis perilaku dalam mendeteksi dan menangkis serangan real time.

    Selain 4 juta serangan tersebut, Kaspersky juga mendeteksi 9.307.255 insiden lokal pada komputer pelanggan Kaspersky di Indonesia, menempatkan negara ini di posisi ke-69 secara global.

    Worms dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang disebarkan melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode “offline” lainnya.

    “Serangan siber akan terus menargetkan individu dan bisnis dalam berbagai bentuk dan ukuran. Merupakan perkembangan yang baik bahwa bisnis dan konsumen secara progresif merangkul digitalisasi. Kami juga menyaksikan lebih banyak kemajuan teknologi di dalam negeri seperti penggunaan teknologi biometrik dan kecerdasan buatan (AI),” ujar Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara dan Negara-negara Berkembang Asia dalam keterangannya, Senin (25/11).

    Untuk memitigasi serangan siber, ada beberapa cara yang direkomendasikan oleh Kaspersky mulai dari pembaruan perangkat lunak hingga audit layanan yang Anda gunakan.

    Berikut cara lindungi gawai dari serangan siber:

    1. Selalu perbarui perangkat lunak di semua gawai untuk mencegah penyerang mengeksploitasi kerentanan dan menyusup ke jaringan organisasi.

    2. Segera instal patch yang tersedia untuk solusi VPN komersial yang menyediakan akses bagi karyawan jarak jauh dan bertindak sebagai gateway di jaringan Anda.

    3. Cadangkan data secara teratur dan pastikan data dapat diakses dengan cepat saat dibutuhkan atau dalam keadaan darurat.

    4. Hindari mengunduh dan menginstal perangkat lunak bajakan atau perangkat lunak dari sumber yang tidak dikenal/tidak terverifikasi.

    5. Jangan mengekspos layanan desktop/manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL, dll.) ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan dan selalu gunakan kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan aturan firewall untuk layanan tersebut.

    6. Pantau akses dan aktivitas dengan memanfaatkan visibilitas di jaringan untuk menemukan aktivitas yang tidak biasa, dan kendalikan akses pengguna sesuai kebutuhan dan persyaratan untuk meminimalkan risiko akses tidak sah dan kebocoran data.

    7. Menyusun catatan petunjuk darurat keamanan dan pastikan petunjuk tersebut ter-update.

    8. Menilai dan mengaudit rantai pasokan dan akses layanan di lingkungan pengguna

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Top 3 Tekno: Aplikasi Jahat Menyamar Jadi VPN hingga Uji Kamera Oppo Find X8 Pro Tuai Perhatian – Page 3

    Top 3 Tekno: Aplikasi Jahat Menyamar Jadi VPN hingga Uji Kamera Oppo Find X8 Pro Tuai Perhatian – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pada Q3 2024, jumlah pengguna di Asia Pasifik yang terjebak aplikasi VPN palsu meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan dengan Q2 2024.

    Berita ini menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (24/11/2024) kemarin.

    Informasi lain yang juga populer yaitu mengenai hasil uji kamera Oppo Find X8 Pro di Bali. Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Waspada, Makin Banyak Aplikasi Jahat yang Nyamar Jadi VPN

    Pada era digital saat ini, keamanan dan privasi online menjadi perhatian utama bagi banyak pengguna internet. Salah satu solusi yang populer digunakan untuk melindungi data pribadi adalah VPN (Virtual Private Network).

    Namun, pada Q3 tahun 2024, para ahli dari Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna di Asia Pasifik yang terjebak oleh aplikasi VPN palsu meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan dengan Q2. Lonjakan ini terus berlanjut hingga Q4, menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan siber.

    VPN dirancang untuk memberikan keamanan dan privasi dengan menyembunyikan alamat IP pengguna, sehingga ISP dan pihak ketiga tidak dapat melacak aktivitas online mereka.

    Selain itu, VPN memungkinkan pengguna untuk mengakses konten yang dibatasi secara geografis dengan mengubah lokasi virtual mereka.

    Fitur ini sangat diminati, terutama untuk mengakses acara di platform streaming yang dibatasi di negara tertentu.

    Namun, popularitas VPN juga dimanfaatkan oleh penjahat siber. Pada Mei 2024, penegak hukum berhasil membongkar botnet bernama 911 S5, yang menggunakan beberapa aplikasi VPN gratis seperti MaskVPN, DewVPN, PaladinVPN, ProxyGate, ShieldVPN, dan ShineVPN.

    Baca selengkapnya di sini 

  • Ada 4,6 Juta Serangan Malware Kuartal III/2024, Ini 8 Cara Menghindarinya

    Ada 4,6 Juta Serangan Malware Kuartal III/2024, Ini 8 Cara Menghindarinya

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky melaporkan telah memblokir 4.616.837 serangan berbasis web terdeteksi pada kuartal III/2024, dengan mayoritas serangan berasal dari luar jaringan (luring). 

    Selain itu, pada kuartal ketiga tahun ini produk Kaspersky juga mendeteksi 9,307,255 insiden lokal pada komputer peserta KSN di Indonesia, menempatkan negara ini di posisi ke-69 secara global. 

    Worms dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang disebarkan melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode “offline” lainnya.

    General Manager untuk Asia Tenggara dan Negara-negara Berkembang Asia Kaspersky, Yeo Siang Tiong mengatakan bahwa serangan siber akan terus menargetkan individu dan bisnis dalam berbagai bentuk dan ukuran. Maka dari itu dirinya menilai perkembangan digital sangat penting.

    Kaspersky melihat saat ini sudah banyak kemajuan teknologi di dalam negeri seperti penggunaan teknologi biometrik dan kecerdasan buatan (AI). 

    Pengambilan keputusan berbasis data juga bergerak melampaui departemen TI dengan keterlibatan yang lebih proaktif dari para eksekutif C-Level. 

    “Sementara tren yang berubah ini membawa peluang dan pertumbuhan, ini perlu diadopsi dengan tingkat kewaspadaan yang sama karena penjahat siber selalu menunggu tren berikutnya untuk dieksploitasi,” kata Yeo Siang Tiong, Senin (25/11/2024).

    Ilustrasi peretasPerbesar

    Yeo Siang Tiong menuturkan saat ini, ancaman siber semakin canggih karena pelaku ancaman berevolusi untuk mengaburkan kode berbahaya guna melewati analisis dan simulasi statis. 

    Perlindungan terhadap ancaman tersebut memerlukan solusi keamanan yang andal dan kuat yang memanfaatkan metode berbasis ML proaktif dan analisis perilaku dalam mendeteksi dan menangkis serangan waktu nyata.

    Maka dari itu, untuk meningkatkan keamanan perusahaan, Kaspersky merekomendasikan para perusahaan untuk memantau secara berkala.

    Pertama, pembaruan perangkat lunak. Kedua adalah mendirikan pusat operasi keamanan dan menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh. 

    Berikut cara menjaga pembaruan perangkat lunak di perangkat agar terhindar dari serangan siber.

    1. Selalu perbarui perangkat lunak di semua perangkat untuk mencegah penyerang mengeksploitasi kerentanan dan menyusup ke jaringan organisasi.

    2. Segera instal patch yang tersedia untuk solusi VPN komersial yang menyediakan akses bagi karyawan jarak jauh dan bertindak sebagai gateway di jaringan Anda. 

    3. Cadangkan data secara teratur dan pastikan data dapat diakses dengan cepat saat dibutuhkan atau dalam keadaan darurat.

    4. Hindari mengunduh dan menginstal perangkat lunak bajakan atau perangkat lunak dari sumber yang tidak dikenal/tidak terverifikasi.

    5. Jangan mengekspos layanan desktop/manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL, dll.) ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan dan selalu gunakan kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan aturan firewall untuk layanan tersebut.

    6. Pantau akses dan aktivitas dengan memanfaatkan visibilitas di jaringan untuk menemukan aktivitas yang tidak biasa, dan kendalikan akses pengguna sesuai kebutuhan dan persyaratan untuk meminimalkan risiko akses tidak sah dan kebocoran data.

    7. Menyusun catatan petunjuk darurat keamanan dan pastikan petunjuk tersebut terkini. Kaspersky dapat melakukan latihan simulasi untuk membantu menjalankan simulasi darurat.

    8. Menilai dan mengaudit rantai pasokan dan akses layanan terkelola ke lingkungan Anda. Kaspersky menawarkan layanan penilaian kompromi jika Anda menduga bahwa Anda mungkin mengalami insiden siber.

  • Top 3 Tekno: Aplikasi Jahat Menyamar Jadi VPN hingga Uji Kamera Oppo Find X8 Pro Tuai Perhatian – Page 3

    Waspada, Makin Banyak Aplikasi Jahat yang Nyamar Jadi VPN – Page 3

    Jaringan botnet ini berhasil menjangkau 19 juta alamat IP unik di lebih dari 190 negara, menjadikannya salah satu botnet terbesar yang pernah ada.

    Akses ke server proxy ini dijual kepada penjahat siber lain untuk melakukan serangan dunia maya, pencucian uang, dan penipuan massal.

    Pakar Keamanan di Kaspersky, Vasily Kolesnikov, menyatakan, saat ini permintaan aplikasi VPN di semua platform, termasuk ponsel pintar dan komputer, terus meningkat.

    “Pengguna cenderung percaya bahwa jika mereka menemukan aplikasi VPN di toko resmi, seperti Google Play, aplikasi tersebut aman dan dapat digunakan untuk mendapatkan konten yang awalnya tidak tersedia di lokasi mereka,” kata Kolesnikov.

    Menurut Kolesnikov, pengguna kerap berpikir akan lebih baik jika layanan VPN ini gratis. Namun, hal ini sering kali berakhir menjadi jebakan, seperti yang dibuktikan oleh kasus-kasus terkini dan statistik kami yang menunjukkan lonjakan kasus aplikasi VPN berbahaya.

  • Jangan Sembarang Selfie Pegang KTP, Dampaknya Fatal

    Jangan Sembarang Selfie Pegang KTP, Dampaknya Fatal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selfie sambil pegang KTP kerap menjadi syarat verifikasi ketika seseorang ingin mendaftarkan akun di platform online. Namun, ternyata ada risiko bahaya keamanan yang ditimbulkan. 

    Menurut Kaspersky pengguna hampir tidak pernah tahu bagaimana suatu platform menyimpan dan memroses data yang diberikan, termasuk foto selfie dan KTP. 

    Biasanya, pengguna diyakinkan oleh platform dengan janji bahwa data pribadi mereka aman dan disimpang dengan sangat hati-hati. 

    Namun, hal tersebut tentu tak bisa dipercaya 100%. Utamanya, jika platform tidak memberikan perincian lebih lanjut pada laman kebijakan privasinya.

    Padahal, foto selfie dengan kartu identitas ini adalah alat ‘harta karun’ di tangan para penjahat siber.

    Penipu dapat membuka perusahaan atas nama Anda atau mendaftarkan kartu SIM menggunakan identitas Anda untuk melanggar hukum dengan berbagai cara.

    Makin banyak layanan yang mendukung pendaftaran online jarak jauh, maka makin besar risiko mengambil foto selfie dengan kartu identitas.

    “Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang yang memegang lembaran kertas putih seukuran dokumen standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati standar prosedur KYC (Know Your Customer). Apabila mereka mendapatkan foto selfie asli dengan paspor – itu adalah tambang emas,” menurut Kaspersky dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (19/11/2024).

    Cara mengurangi risiko penipuan selfie pegang KTP

    Meskipun ada risiko terhadap praktik foto dengan kartu identitas, pengguna tetap bisa melakukannya tapi dengan cara yang lebih hat-hati. nah berikut ini Kaspersky bagikan tips mengurangi risiko tersebut.

    1. Pelajari kebijakan privasi perusahaan. Sebelum mengirim selfie dengan kartu identitas, cari tahu semua yang Anda bisa tentang perusahaan tersebut.

    Periksa di mana dan oleh siapa data Anda akan diproses, berapa lama data tersebut akan disimpan, dan apakah perusahaan dapat memberikan informasi pelanggan kepada penegak hukum, pihak ketiga, atau bahkan ke negara lain.

    2. Selidiki riwayat kebocoran data perusahaan. Jika ada, cari tahu sudah berapa kali kasus kebocoran data terjadi. Lalu informasi seperti apa yang bocor. Dan bagaimana perusahaan menanggapi pelanggaran tersebut/

    Anda dapat mengetahuinya menggunakan kueri penelusuran seperti Company_Name data leaks, atau Company_Name data breaches.

    3. Tambahkan watermark ke selfie Anda. Ini dapat dilakukan dengan mudah di HP menggunakan editor foto bawaan untuk melapisi teks semi-transparan, atau dengan menggunakan aplikasi yang bisa diunduh secara gratis.

    Dengan cara ini, meskipun foto tersebut bocor, akan jauh lebih sulit bagi penjahat siber untuk menggunakannya jika mendaftar ke layanan lain.

    4. Hapus swafoto segera setelah mengirim jika perangkat Anda tidak memiliki perlindungan. Jangan lupa, jika memungkinkan segera hapus foto selfie Anda dari pesan Anda dan dari folder Recently Deleted di HP.

    5. Periksa riwayat kredit Anda secara berkala. Tanyakan kepada bank Anda untuk mengetahui cara mendapatkan pemberitahuan segera tentang perubahan pada riwayat kredit Anda. Dan jangan pernah memberikan data pribadi Anda untuk imbalan uang.

    (fab/fab)

  • Pekerja Jarak Jauh Wajib Tahu! Perangkat Kecil Ini Bisa Jadi Pintu Masuk Malware – Page 3

    Pekerja Jarak Jauh Wajib Tahu! Perangkat Kecil Ini Bisa Jadi Pintu Masuk Malware – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Siapa tidak suka bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dengan nyaman? Jauh dari hiruk pikuk perjalanan ke kantor, kita bisa mengatur sendiri suasana kerja. Namun, di balik kenyamanan itu, ternyata ada ancaman mengintai.

    Perangkat kecil bernama mouse jiggler, dirancang untuk menjaga komputer tetap aktif saat kita sedang tidak ada, ternyata bisa menjadi pintu masuk bagi malware jahat.

    Mengutip laporan pakar keamanan Kaspersky, Sabtu (15/11/2024), mouse motion simulator dapat digunakan oleh peretas sebagai celah untuk menyusupkan malware ke perangkat karyawan atau atasan mereka.

    Perangkat ini umumnya terhubung ke komputer melalui port USB, dan risiko utamanya berasal dari sumber atau vendor tidak terpercaya.

    Dengan menghubungkan perangkat dari sumber tidak diketahui, pengguna dapat secara tidak sengaja membuka akses bagi penjahat siber untuk mencuri data rahasia atau mengganggu operasi digital perusahaan.

    “Pada tahun 2024, ada sekitar 3 miliar ancaman siber terdeteksi dan diblokir, termasuk 493 juta ancaman di Asia, mencakup malware menyebar melalui perangkat USB, CD, dan DVD,” jelas Kaspersky.

    Dengan ancaman ini, perusahaan harus semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap penggunaan perangkat tambahan pada komputer, terutama perangkat berasal dari vendor tidak dikenal.

     

  • Waspada! Ransomware Ymir Ancam Data Perusahaan dengan Enkripsi Canggih, Ketahui Bahayanya! – Page 3

    Waspada! Ransomware Ymir Ancam Data Perusahaan dengan Enkripsi Canggih, Ketahui Bahayanya! – Page 3

    Di sisi lain, perusahaan keamanan siber ternama ini juga mengungkap, sebenarnya memutuskan untuk membagikan data rahasia (identitas diri) dengan cara seperti ini adalah keputusan pribadi.

    Pasalnya pada sejumlah layanan, metode verifikasi identitas dengan berswafoto atau selfie dengan KTP merupakan satu-satunya cara agar si pengguna atau pelanggan bisa menggunakan suatu layanan tertentu.

    Menurut Kaspersky, jika pengguna ingin memakai suatu layanan? Mereka hanya perlu berfoto dengan KTP. Tetapi kalau khawatir dengan data pribadi? Ya tak perlu mengambil foto dengan KTP.

    Namun, Kaspersky juga menegaskan, kalau taruhan pengguna yang tetap berswafoto untuk mendapatkan layanan adalah keselamatan diri sendiri, termasuk keselamatan dan keamanan di dunia digital.

    “Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang yang memegang lembaran kertas putih seukuran dompet standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati prosedur standar KYC. Apabila mereka mendapatkan foto selfie asli dengan paspor, itu jadi tambang emas,” kata Kaspersky.

    Tahukah kamu, alasan ada banyak orang memilih untuk berswafoto sembari membawa KTP, karena merasa data mereka telah bocor berkali-kali. Hal ini membuat mereka tidak takut dengan potensi risiko keamanan.