Perusahaan: Kaspersky

  • Kaspersky Bagikan Tips Meminimalisir Serangan Ransomware untuk Perusahaan di Indonesia

    Kaspersky Bagikan Tips Meminimalisir Serangan Ransomware untuk Perusahaan di Indonesia

    JAKARTA – Ransomware masih menjadi ancaman siber di seluruh dunia. Data terbaru dari solusi keamanan siber Kaspersky berhasil mendeteksi 57.571 serangan ransomware dari Januari – Juni 2024 untuk bisnis di wilayah Asia Tenggara (SEA). 

    Ransomware yang menargetkan bisnis di wilayah ini tertinggi berada di Indonesia dengan 32.803 insiden yang diblokir oleh Kaspersky. Diikuti oleh Filipina dengan 15.208 serangan ransomware dan Thailand dengan 4.841 kasus. 

    Kemudian disusul oleh Malaysia yang berada di posisi keempat dengan 3.920 serangan berbahaya, diikuti Vietnam dengan 692 serangan, dan Singapura dengan 107 serangan.

    “Oleh karena itu, hal ini membuka banyak kemungkinan bagi pelaku kejahatan siber untuk membuat serangan mereka lebih efektif, karena memungkinkan untuk mengkonfigurasi opsi penyebaran jaringan dan fungsi penghentian pertahanan,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky. 

    Yeo juga menegaskan bahwa sangat penting bagi organisasi untuk mempertimbangkan teknologi keamanan siber yang memberikan efektivitas anti-ransomware absolut dalam pengujian pihak ketiga. Karena tidak semua solusi keamanan siber dibuat sama. 

    Untuk itu, Kaspersky membagikan beberapa tips untuk meminimalkan potensi serangan ransomware, di antaranya adalah. 

    Jangan mengekspos layanan desktop/manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL, dll.) ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan dan selalu gunakan kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan aturan firewall untuk jaringan tersebut.Selalu perbarui perangkat lunak pada semua perangkat yang Anda gunakan untuk mencegah ransomware mengeksploitasi kerentanan.Fokuskan strategi pertahanan Anda pada pendeteksian pergerakan lateral dan penyelundupan data ke Internet. Berikan perhatian khusus pada lalu lintas keluar untuk mendeteksi koneksi pelaku kejahatan siber.Cadangkan data secara berkala dengan perhatian khusus pada strategi pencadangan offline. Pastikan Anda dapat mengaksesnya dengan cepat dalam keadaan darurat saat dibutuhkan.Menilai dan mengaudit rantai pasokan dan mengelola akses layanan ke lingkungan. Menyiapkan rencana tindakan untuk risiko pengendalian reputasi data Anda jika terjadi pencurian data.Gunakan solusi keamanan untuk membantu mengidentifikasi dan menghentikan serangan pada tahap awal, sebelum penyerang mencapai sasaran akhir mereka.Menyiapkan pusat operasi keamanan (SOC) menggunakan alat SIEM (manajemen informasi dan peristiwa keamanan) yang menyediakan analisis waktu nyata dari peristiwa keamanan yang dihasilkan oleh sumber data apa pun, seperti aplikasi atau perangkat keras jaringan.

    Untuk melindungi lingkungan Perusahaan, Kaspersky juga menegaskan untuk memberikan edukasi kepada karyawan. Kursus pelatihan khusus dapat membantu meningkatkan keterampilan mereka.

  • Kaspersky Berencana Meningkatkan Anggaran Keamanan TI Sebesar 9 Persen

    Kaspersky Berencana Meningkatkan Anggaran Keamanan TI Sebesar 9 Persen

    JAKARTA – Kaspersky baru saja meluncurkan Ekonomi Keamanan TI Kaspersky, laporan tahunan yang mengurai perubahan terkait anggaran, pelanggaran, dan tantangan bisnis yang memengaruhi para pengambil keputusan Keamanan TI.

    Laporan yang dilakukan dengan para profesional TI di 27 negara di Eropa, kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Turki, dan kawasan Afrika, Amerika Latin dan Utara ini mengungkapkan bahwa perusahaan berencana untuk meningkatkan anggaran keamanan TI mereka hingga 9%.

    Laporan ini menyebutkan bahwa kemungkinan alasan perusahaan memutuskan untuk peningkatan investasi di bidang TI adalah karena besarnya kerugian finansial dari insiden siber yang terjadi.

    Perusahaan besar mengalami rata-rata 12 insiden tahun ini, menghabiskan 6,2 juta dolar AS (Rp100,2 miliar) untuk pemulihannya —1,1 kali lebih tinggi dari anggaran yang dialokasikan untuk keamanan TI secara keseluruhan.

    Meskipun memiliki sumber daya yang lebih besar dan infrastruktur keamanan yang canggih, skala dan kompleksitas organisasi perusahaan besar membuat mereka lebih rentan terhadap pelanggaran yang merugikan.

    Sedangkan untuk UMKM, organisasi-organisasi ini mengalami rata-rata 16 insiden tahun ini, sementara menghabiskan 300 ribu dolar AS (Rp4,8 miliar) untuk perbaikan, yang 1,5 kali lebih tinggi dari anggaran Keamanan TI mereka secara keseluruhan.

    Menurut Kaspersky, UMKM adalah kelompok yang paling terpengaruh, karena tidak memiliki kebijakan dan prosedur keamanan siber yang kuat.

    Veniamin Levtsov, Wakil Presiden, Pusat Keahlian Bisnis Korporat di Kaspersky mengatakan bahwa keputusan meningkatkan anggaran ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama.

    Faktor pertama adalah pertumbuhan konstan dalam kompleksitas ancaman keamanan siber memaksa perusahaan untuk mengadopsi solusi yang lebih canggih guna meningkatkan deteksi jejak serangan dan mengotomatiskan respons.

    “Kedua, meningkatnya kekhawatiran dari pemerintah mengenai kedaulatan digital menyebabkan munculnya peraturan dan persyaratan regulasi baru, dan ketiga adalah pertumbuhan konstan dalam ekspektasi upah/gaji bagi para profesional di berbagai bidang keamanan siber,” tutupnya.

  • Hati-hati Isi ‘Saya Bukan Robot’ Rekening Langsung Ludes

    Hati-hati Isi ‘Saya Bukan Robot’ Rekening Langsung Ludes

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada modus penipuan baru yang perlu diwaspadai. Peneliti dari perusahaan keamanan siber, Kaspersky, mengatakan marak penipuan yang menargetkan pengguna PC Windows lewat iklan web. 

    Saat browsing di internet, biasanya ada iklan yang menutupi seluruh layar PC. Tanpa sadar, calon korban secara spontan mengklik iklan itu, untuk mengakses konten yang sebenarnya ingin dilihat. 

    Ketika diklik, iklan itu mengarahkan calon korban ke halaman Captcha palsu. Hal itu untuk mengelabui calon korban untuk mengunduh malware berbahaya yang dikenal sebagai ‘stealer’.

    “Para penjahat membeli beberapa slot iklan, dan jika pengguna melihat iklan ini lalu mengekliknya, mereka akan diarahkan ke website berbahaya. Modus baru ini melibatkan jaringan distribusi yang diperluas secara signifikan dan pengenalan skenario serangan baru yang menjangkau lebih banyak korban,” kata Vasily Kolesnikov, Pakar Keamanan di Kaspersky, dikutip Senin (23/12/2024).

    “Sekarang pengguna dapat ditipu oleh perintah Captcha palsu atau pesan kesalahan halaman web Chrome, sehingga menjadi korban pencurian. Pengguna korporat dan individu harus berhati-hati dan berpikir kritis sebelum mengikuti perintah mencurigakan yang mereka lihat secara daring,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, Captcha adalah fitur keamanan yang digunakan di situs web dan aplikasi untuk memverifikasi apakah pengguna adalah manusia atau program atau bot otomatis.

    Namun, para penyerang kini memanfaatkan Captcha palsu untuk mendistribusikan Lumma stealer, yang sebelumnya menargetkan para gamer.

    Ketika pengguna mengunjungi situs web game, mereka akan diarahkan ke halaman Captcha palsu.

    Ketika mereka mengeklik tombol “saya bukan robot”, skrip berbahaya disalin ke clipboard mereka dan pengguna diminta untuk menempelnya ke terminal, yang akhirnya mengunduh dan meluncurkan trojan seperti Lumma.

    Malware ini dirancang untuk mencuri informasi sensitif seperti aset kripto, cookie, dan data pengelola kata sandi. Alhasil, korban bisa mengalami kerugian finansial.

    Malware juga dapat mengambil tangkapan layar, memperoleh kredensial untuk layanan akses jarak jauh, dan mengontrol perangkat korban dengan mengunduh alat akses jarak jauh.

    Telemetri Kaspersky mencatat lebih dari 140.000 insiden terkait iklan berbahaya ini tercatat pada bulan September dan Oktober 2024. Dari jumlah tersebut, lebih dari 20.000 pengguna dialihkan ke halaman palsu yang mengandung skrip berbahaya.

    Korban paling banyak adalah pengguna dari Brasil, Spanyol, Italia, dan Rusia. Untuk menghindari modus ini, para ahli menyarankan pengguna untuk tidak mengikuti perintah mencurigakan di browser, apalagi ketika mengklik iklan di suatu website.

    Semoga informasi ini bermanfaat dan ingat selalu untuk berhati-hati di internet!

    (fab/fab)

  • Indonesia Jadi Target Utama Ransomware di Asia Tenggara: Begini Cara Lindungi Data Kamu! – Page 3

    Indonesia Jadi Target Utama Ransomware di Asia Tenggara: Begini Cara Lindungi Data Kamu! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejalan dengan perkembangan teknologi, kejahatan siber pun berubah pesat dan semakin kreatif pelaku melancarkan serangan siber kepada pengguna internet.

    Salah satunya adalah Ransomware. Setiap bulannya, serangan siber ransomware semakin menjadi ancaman serius bagi organisasi di Indonesia.

    Mengutip laporan Kaspersky, Jumat (20/12/2024), tercatat ada 32.803 serangan ransomware terhadap Indonesia berhasil diblokir pada paruh pertama tahun 2024.

    Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah serangan ransomware tertinggi di Asia Tenggara, melampaui Filipina (15.208 kasus) dan Thailand (4.841 kasus).

    Ransomware adalah jenis malware berkemampuan mengenkripsi data atau mengunci sistem komputer, kemudian pelaku meminta tebusan untuk mengembalikan akses.

    Ada dua jenis utama ransomware:

    Locker ransomware: mengunci fungsi dasar perangkat.

    Crypto ransomware: mengenkripsi file individu.

    Serangan siber ini semakin canggih dengan kemunculan tren Ransomware-as-a-Service (RaaS), di mana pelaku kejahatan siber dapat membeli malware sesuai kebutuhan mereka.

    Alasan Indonesia Rentan Serangan Ransomware?

    Menurut Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, “hal ini membuka banyak kemungkinan bagi pelaku kejahatan siber untuk membuat serangan mereka lebih efektif mengonfigurasi opsi penyebaran jaringan dan fungsi penghentian pertahanan.”

    “Hal ini menjadi lebih berbahaya jika penjahat siber memiliki kredensial istimewa yang valid pada infrastruktur yang ditargetkan,” katanya

    Sektor kritikal seperti pemerintahan, keuangan, kesehatan, dan pendidikan menjadi target utama. Organisasi di sektor ini harus mengambil langkah tegas untuk melindungi infrastruktur digital mereka.

  • Kaspersky Prediksi Ancaman Siber Mobile Finance Meningkat pada 2025

    Kaspersky Prediksi Ancaman Siber Mobile Finance Meningkat pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky memprediksi adanya evolusi lanskap keamanan siber finansial pada tahun depan atau 2025

    Dalam laporan Kaspersky Security Bulletin: Crimeware and Financial Cyberthreats in 2025, para ahli perusahaan melihat salah satu tren yang ditunjukkan dalam laporan tersebut adalah bahwa seiring dengan menurunnya jumlah serangan dengan malware perbankan atau finansial tradisional untuk PC, ancaman siber finansial untuk ponsel pintar meningkat.

    Pada 2025, Kaspersky memprediksi akan adanya banyak kemajuan dalam teknik ransomware. Pertama, ransomware akan secara diam-diam memanipulasi atau memasukkan data yang salah kedalam basis data dan tidak hanya mengenkripsi data. 

    Bahkan, jika didekripsi, teknik perusakan data ini menimbulkan keraguan pada keakuratan set data lengkap bisnis. Kedua, kelompok ransomware tingkat lanjut akan mulai menggunakan kriptografi pasca-kuantum seiring berkembangnya komputasi kuantum.

    Ketiga, ransomware-as-a-service diproyeksikan akan tumbuh. Diprediksi hacker yang kurang berpengalaman akan dapat meluncurkan serangan canggih dengan alat semurah US$40 dan akan meningkatkan jumlah kejadian.

    Selain itu, Kaspersky melihat pada tahun 2025 diprediksi akan ada lonjakan serangan terkait pencurian informasi pribadi. Pencuri populer, seperti Lumma, Vidar, Redline , dan lainnya tetap akan menjadi sasaran dari penegak hukum. Pada tahun ini juga diprediksi kelompok pembobol data baru juga akan muncul dengan sasaran yang hampir sama.

    Kepala unit Amerika Latin dari Tim Riset dan Analisis Global (GReAT) Kaspersky Fabio Assolini melihat pada 2025 dan seterusnya, ketahanan terhadap ancaman siber finansial akan menuntut langkah-langkah keamanan yang kuat dari pengguna individu dan bisnis.

    Fabio menuturkan, analisis prediktif, pemantauan berkelanjutan, dan pola pikir zero-trust untuk melindungi data penting untuk diperhatikan pada tahun ini untuk melindungi data.

    “Penting juga untuk menyelenggarakan program pelatihan siber rutin bagi karyawan dan memperingatkan mereka tentang potensi ancaman siber karena staf yang tidak mendapatkan cukup informasi merupakan salah satu mangsa empuk serangan awal paling umum yang dapat menyebabkan kerugian finansial yang serius bagi suatu organisasi,” kata Fabio.

  • Ada 467.000 File Berbahaya per Hari, Mayoritas Sasar Windows

    Ada 467.000 File Berbahaya per Hari, Mayoritas Sasar Windows

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky menemukan sekitar 467.000 file berbahaya per hari pada tahun 2024. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 411.000 file.

    Dalam laporan Kaspersky Security Bulletin (KSB), pada periode Januari hingga Oktober 2024, Windows menjadi target utama serangan siber, mencakup 93% dari semua data berisi malware yang terdeteksi setiap harinya.

    Kelompok berbahaya yang disebarkan melalui berbagai skrip dan format dokumen MS Office yang berbeda berada di antara tiga ancaman teratas, mencakup 6% dari semua file berbahaya yang terdeteksi setiap hari.

    Kaspersky juga menemukan adanya peningkatan signifikan dalam malware Windows sebesar 19% dari tahun 2023 hingga 2024. Jenis malware yang paling tersebar luas adalah Trojan dengan lonjakan sebesar 33% dari tahun 2023 hingga 2024.

    Kemudian, terdapat peningkatan 2,5 kali lipat atau sekitar 150% dalam penggunaan Trojan-dropper. Adapun jenis program ini dirancang untuk mengirimkan malware lain ke komputer atau ponsel korban tanpa disadari korban.

    Kepala Riset Anti-Malware di Kaspersky Vladimir Kuskov menyebutkan bertambahnya ancaman baru setiap tahun dikarenakan para pelaku terus mengembangkan malware, teknik, dan metode baru untuk menyerang pengguna dan organisasi. 

    Salah satunya, Kuskov melihat pada tahun ini terdapat tren berbahaya yang diamati, seperti serangan terhadap hubungan tepercaya dan rantai pasokan, termasuk yang ada pada open-source.

    Selain itu, terdapat juga phishing besar-besaran dan kampanye berbahaya yang menargetkan pengguna media sosial dan peningkatan malware perbankan.

    “Dalam lanskap ancaman siber yang terus berkembang ini, penggunaan solusi keamanan yang andal sangat penting. Pakar Kaspersky selalu berdedikasi untuk melawan ancaman siber baru dan menantang, memastikan pengalaman daring yang aman bagi pengguna serta keamanan siber yang kuat dan intelijen ancaman terbaru bagi organisasi,” ujar Kuskov dalam keteranganya, Rabu (11/12/2024).

  • Prediksi Lanskap Keamanan Siber Tahun 2025, Apa yang Bakal Jadi Tren?

    Prediksi Lanskap Keamanan Siber Tahun 2025, Apa yang Bakal Jadi Tren?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Isu mengenai keamanan siber masih menjadi salah satu topik yang bakal dibahas pada tahun 2025. Apa saja lanskap keamanan siber yang bakal ramai tahun depan?

    Kaspersky, perusahaan keamanan siber asal Rusia, membagikan prediksi pelanggaran siber yang berpotensi terjadi di tahun 2025. Ada beberapa poin yang jadi sorotan Kaspersky, termasuk penyalahgunaan kecerdasan buatan hingga kejahatan yang menunggangi popularitas produk yang belum dirilis.

    Menurut Kaspersky, pada tahun 2025, kecerdasan artifisial diproyeksikan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari manusia. AI yang sebelumnya dianggap sebagai teknologi inovatif kini bertransisi menjadi utilitas standar.

    “Menjelang tahun 2025, dampak paling signifikan terhadap konsumen diperkirakan akan muncul dari persimpangan antara inovasi dan regulasi. Kemajuan dalam kecerdasan buatan, perlindungan privasi,” kata Anna Larkina, pakar privasi Kaspersky, dalam keterangan resminya, Jumat (29/11).

    “Dan kerangka kerja kepemilikan data akan mengubah cara orang berinteraksi dengan teknologi dan mengelola kehidupan digital mereka,” lanjut dia.

    Sistem seperti Google dan Bing telah mengintegrasikan AI untuk meningkatkan hasil pencarian, sementara chatbot semakin banyak digunakan untuk berbagai aktivitas, termasuk menjawab pertanyaan, mengedit media, dan mempermudah alur kerja.

    Dengan peluncuran fitur AI yang lebih canggih pada sistem operasi utama seperti iOS dan Android, AI akan semakin memengaruhi kehidupan pribadi maupun profesional.

    Namun, normalisasi AI juga membawa tantangan. Prediksi Kaspersky untuk 2025 menyoroti kemampuan AI menciptakan deepfake yang dipersonalisasi terus berkembang, menimbulkan risiko etis dan privasi.

    Hingga kini alat deteksi yang memadai belum tersedia, menyoroti perlunya langkah perlindungan lebih lanjut.

    Di sisi lain, polarisasi politik yang meningkat memperburuk fenomena cyberbullying. Konten pemecah belah di media sosial yang didukung algoritma berpotensi menjadi ladang untuk kejahatan daring.

    Penggunaan AI untuk membuat deepfake atau unggahan palsu memperbesar risiko ini, dengan serangan yang sering melampaui batas negara.

    Menurut Kaspersky, langkah-langkah seperti larangan penggunaan media sosial bagi anak di bawah 16 tahun, seperti di Australia, dapat menginspirasi kebijakan serupa di negara lain. Namun keberhasilan kebijakan ini bergantung pada teknologi verifikasi usia yang dapat diandalkan.

    Upaya serupa juga dilakukan platform seperti Instagram, yang berencana menggunakan AI untuk mendeteksi pengguna yang salah mengklaim usia mereka.

    Prediksi kejahatan siber

    Di tengah perkembangan teknologi, kejahatan siber diperkirakan semakin kompleks, terutama yang memanfaatkan peluncuran produk populer.

    Game seperti GTA V dan konsol generasi baru dari Nintendo menjadi target utama dengan modus berupa pre-order hingga alat hack palsu yang beredar.

    Selain itu, film-film blockbuster seperti Jurassic World Rebirth dan Superman juga rentan terhadap kampanye phising dan penipuan merchandise palsu yang sering menyasar para penggemar melalui media sosial.

    Kecenderungan ini juga dipengaruhi oleh model ekonomi berbasis langganan yang kian dominan. Pertumbuhan layanan berlangganan memunculkan risiko penipuan baru, seperti platform tiruan yang menipu pengguna agar memberikan informasi sensitif seperti data pribadi dan finansial.

    Pengguna yang mencari akses murah melalui sumber tidak resmi juga menghadapi ancaman malware dan pencurian data.

    (wnu/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Cara Deteksi iPhone Kena Serangan Malware

    Cara Deteksi iPhone Kena Serangan Malware

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Semua gawai berpotensi terpapar malware, termasuk iPhone dari Apple. Ini cara mendeteksi apakah ada malware yang menginfeksi iPhone Anda.

    Android mengusung desain ekosistem terbuka, yang memiliki manfaat tetapi juga membuat sistem operasi ini lebih rentan terhadap aplikasi berbahaya daripada iOS Apple.

    Namun, Google telah melakukan perbaikan dalam menangani isu keamanan siber di platformnya. Sebuah laporan pada 2021 mencatat para pelaku kejahatan harus menjadi lebih kreatif untuk memasukkan aplikasi yang sarat malware ke dalam perangkat Android.

    Meski demikian, aplikasi dropper Trojan Horse yang digunakan untuk mencuri informasi perbankan pengguna masih mendapatkan lebih dari 300 ribu unduhan di Play Store hanya dalam waktu empat bulan pada tahun tersebut.

    Kebanyakan pengguna iPhone mungkin mereka kebal dari malware. Memang benar iPhone lebih kecil kemungkinannya terkena malware daripada ponsel Android berkat proses persetujuan Apple yang ketat, tetapi bukan berarti mereka kebal.

    Pada 2023, perangkat lunak spyware ditemukan pada iPhone milik karyawan Kaspersky. Sebuah perusahaan Israel juga ditemukan menggunakan kalender iCloud untuk menginfeksi iPhone.

    Artinya, apa pun sistem operasi seluler yang Anda gunakan, penting untuk tetap waspada, karena Anda tidak pernah tahu kapan sebuah aplikasi yang tampaknya tidak berbahaya menyimpan malware.

    Dikutip dari PC Mag, berikut cara mendeteksi malware pada iPhone:

    1. Iklan pop up yang tak hilang

    Jika Anda tiba-tiba melihat banyak iklan di aplikasi tertentu, atau bahkan saat tidak ada aplikasi yang terbuka, Anda mungkin terkena adware.

    Pop up yang mengganggu ini dapat menghasilkan uang dari klik iklan, mencoba menginfeksi Anda dengan malware yang lebih buruk, atau menghubungkan ke penipuan.

    Pada 2023, Bitdefender menemukan 60 ribu aplikasi Android di Google Play Store yang terinfeksi adware.

    Dengan demikian, ini adalah masalah yang cukup umum. Maka dari itu, jangan asal klik pada iklan.

    2. Biaya yang tak dijelaskan pada tagihan

    Jika tagihan telepon atau laporan kartu kredit Anda ada biaya yang mencurigakan, ada kemungkinan Anda menjadi korban penipuan yang disebut cramming.

    Cramming adalah layanan yang tidak diinginkan ditambahkan ke telepon kamu dan dibebankan ke tagihan telepon.

    Di masa lalu, operator nirkabel telah dituduh berpura-pura tidak tahu dalam beberapa kasus untuk mendapatkan persentase dari tarif bulanan. Alhasil, tanggung jawab ada pada pengguna untuk teliti dan mendeteksi biaya palsu.

    3. Baterai habis lebih cepat

    Malware mungkin membajak telepon Anda untuk melakukan tugas latar belakang, atau bahkan diam-diam memutar video, yang mengakibatkan baterai perlu diisi ulang lebih cepat dari yang diharapkan.

    4. iPhone panas

    Dalam penggunaan normal, suhu ponsel tidak akan terlalu. Namun, malware tertentu dapat membuat CPU internal atau mekanisme pengisian daya bekerja terlalu keras.

    Misalnya, malware Loapi dapat membuat ponsel Anda kepanasan dan bahkan melelehkan ponsel Anda.

    Jika ponsel Anda kepanasan, kami menyarankan untuk mencabutnya dari sumber daya apa pun dan mematikannya. Jika dibiarkan, ponsel yang panas dapat menyebabkan kebakaran dan bahkan meledak.

    5. iPhone lemot

    Jika perangkat Anda telah dibajak, malware mungkin membuat komponen dalam ponsel Anda bekerja terlalu keras dan menyebabkan tugas-tugas sederhana memerlukan waktu lebih lama dari seharusnya.

    Selama bertahun-tahun, banyak video prank, simbol karakter India, kerentanan perangkat lunak, wallpaper, rangkaian teks, dan istilah pencarian di App Store yang menyebabkan ponsel crash. Namun, jika ponsel Anda mengalami mendadak lemot dan bahkan sering crash, malware bisa menjadi alasannya.

    6. Panggilan terputus dan koneksi buruk

    Koneksi keluar ke server asing dapat mengganggu kemampuan ponsel Anda untuk mempertahankan koneksi Wi-Fi atau seluler yang stabil, menghasilkan kualitas koneksi yang buruk dan seringnya panggilan terputus.

    Jika perangkat lain di jaringan yang sama berfungsi dengan baik dan tidak ada orang lain yang mengalami masalah panggilan, malware mungkin menjadi penyebabnya.

    7. Aplikasi tak diinginkan muncul

    Aplikasi yang Anda unduh terkadang dapat disusupi malware yang menginstal program tambahan.

    Lihatlah daftar aplikasi Anda dan pastikan Anda mengenali dan menginginkan semua aplikasi yang ada di ponsel Anda. Jika Anda menemukan sesuatu yang mencurigakan dan tidak diharapkan, jangan buka aplikasi tersebut.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Isi ‘Saya Bukan Robot’ Kuras Rekening, Awas Modus Penipuan Terbaru

    Isi ‘Saya Bukan Robot’ Kuras Rekening, Awas Modus Penipuan Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peneliti dari perusahaan keamanan siber, Kaspersky, menemukan modus penipuan yang menargetkan pengguna PC Windows melalui iklan web berbahaya.

    Modus ini berlangsung ketika pengguna sedang browsing, kemudian mungkin tanpa sadar mengeklik iklan yang menutupi seluruh layar hingga membuat konten tak terlihat.

    Ketika diklik, iklan itu mengarahkan mereka ke halaman Captcha palsu dan pesan kesalahan Chrome palsu untuk mengelabui pengguna agar mengunduh malware berbahaya yang dikenal sebagai stealer.

    “Para penjahat membeli beberapa slot iklan, dan jika pengguna melihat iklan ini lalu mengekliknya, mereka akan diarahkan ke website berbahaya. Modus baru ini melibatkan jaringan distribusi yang diperluas secara signifikan dan pengenalan skenario serangan baru yang menjangkau lebih banyak korban,” kata Vasily Kolesnikov, Pakar Keamanan di Kaspersky, dikutip Kamis (5/12/2024).

    “Sekarang pengguna dapat ditipu oleh perintah Captcha palsu atau pesan kesalahan halaman web Chrome, sehingga menjadi korban pencurian. Pengguna korporat dan individu harus berhati-hati dan berpikir kritis sebelum mengikuti perintah mencurigakan yang mereka lihat secara daring,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, Captcha adalah fitur keamanan yang digunakan di situs web dan aplikasi untuk memverifikasi apakah pengguna adalah manusia atau program atau bot otomatis.

    Namun, para penyerang kini memanfaatkan Captcha palsu untuk mendistribusikan Lumma stealer, yang sebelumnya menargetkan para gamer.

    Ketika pengguna mengunjungi situs web game, mereka akan diarahkan ke halaman Captcha palsu.

    Ketika mereka mengeklik tombol “saya bukan robot”, skrip berbahaya disalin ke clipboard mereka dan pengguna diminta untuk menempelnya ke terminal, yang akhirnya mengunduh dan meluncurkan trojan seperti Lumma.

    Malware ini dirancang untuk mencuri informasi sensitif seperti aset kripto, cookie, dan data pengelola kata sandi.

    Ia juga dapat mengambil tangkapan layar, memperoleh kredensial untuk layanan akses jarak jauh, dan mengontrol perangkat korban dengan mengunduh alat akses jarak jauh.

    Telemetri Kaspersky mencatat lebih dari 140.000 insiden terkait iklan berbahaya ini tercatat pada bulan September dan Oktober 2024. Dari jumlah tersebut, lebih dari 20.000 pengguna dialihkan ke halaman palsu yang mengandung skrip berbahaya.

    Korban paling banyak adalah pengguna dari Brasil, Spanyol, Italia, dan Rusia.

    Agar tetap aman, para ahli menyarankan pengguna untuk berhati-hati dan menghindari mengikuti perintah mencurigakan di browser, apalagi ketika mengklik iklan di suatu website.

    (dem/dem)

  • Bisnis di Asia Tenggara Diserang 140.000 Ancaman Siber Setiap Hari – Page 3

    Bisnis di Asia Tenggara Diserang 140.000 Ancaman Siber Setiap Hari – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara telah membawa banyak peluang bagi bisnis, tetapi juga menempatkan mereka di garis depan ancaman siber yang semakin canggih.

    Menurut laporan terbaru dari Kaspersky, pada paruh pertama tahun 2024, lebih dari 26 juta ancaman web telah terdeteksi dan diblokir di kawasan ini, dengan rata-rata 146.944 serangan web setiap harinya.

    Angka ini menyoroti betapa pentingnya keamanan siber dalam melindungi aset digital dan menjaga kepercayaan konsumen.

    Menurut Kaspersky, Malaysia menjadi negara dengan ancaman siber tertinggi di Asia Tenggara, menghadapi 19.615.255 ancaman berbasis web dalam enam bulan pertama tahun ini. Indonesia berada di posisi kedua dengan 3.204.294 ancaman.

    Ancaman berbasis web, atau ancaman online, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kerentanan pengguna akhir, pengembang, atau layanan web itu sendiri.

    Jika tidak ditangani dengan baik, ancaman ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan merusak reputasi perusahaan.

    Digitalisasi yang pesat di kawasan ini telah memperluas permukaan serangan siber, memberikan lebih banyak peluang bagi penjahat siber untuk mengeksploitasi kerentanan dalam sistem yang tidak terlindungi.

    Hal ini dapat mengganggu rantai pasokan, lembaga keuangan, dan infrastruktur penting seperti kesehatan dan energi. Insiden semacam itu tidak hanya berdampak pada produktivitas tetapi juga dapat mengikis kepercayaan pada sistem digital.

    Menggunakan WiFi publik tidak selalu aman. Sebab sangat rentan disusupi hacker untuk mengambil alih perangkat.