Perusahaan: Jasa Raharja

  • KPK Sita Deposito Rp 6,4 Miliar Atas Kasus Korupsi di PT Inti

    KPK Sita Deposito Rp 6,4 Miliar Atas Kasus Korupsi di PT Inti

    Jakarta, Beritasatu.com – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita deposito senilai Rp 6,4 miliar terkait kasus korupsi proyek kerja sama pengadaan komputer dan laptop pada 2017-2018 di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) Persero. Deposito itu disita saat KPK menggeledah kantor asuransi Jasa Raharja Putera cabang Bandung, Jumat (7/2/2025).

    “Dari hasil penggeledahan, KPK telah melakukan penyitaan berupa deposito senilai Rp 6,4 miliar,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/2/2025).

    Selain itu, KPK sudah menyita sejumlah dokumen saat penggeledahan tersebut. Lembaga antikorupsi itu menduga bukti-bukti tersebut punya keterkaitan dengan perkara yang tengah ditangani.

    “KPK akan terus mengejar aset sebagai upaya untuk pemulihan kerugian negara akibat tindak pidana korupsi tersebut,” ungkapnya.

    KPK membuka penyidikan kasus dugaan korupsi terkait proyek kerja sama pengadaan komputer dan laptop tahun 2017-2018 di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT Inti) Persero.

    Lembaga antikorupsi itu mengantongi data perkiraan awal kerugian keuangan negara yang timbul dalam pengadaan tersebut sekitar Rp 120 miliar.

    “Perkiraan awal potensi kerugian negaranya berada di angka sekitar Rp 120 miliar,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika di gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

    Tessa menyampaikan, proses penyidikan kasus ini masih berada di tahap awal. Untuk itu, data awal terkait dugaan kerugian negara tersebut masih dapat berubah.

    “Karena prosesnya masih awal, maka angka tersebut dapat berubah menyesuaikan dengan proses perhitungan kerugian negara yang nanti akan dilakukan oleh auditor,” ungkapnya lagi.

    Tessa menambahkan, belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. Hal itu mengingat saat ini masih dilakukan penyidikan umum KPK.

  • KPK Sita Deposito Rp6,4 Miliar di Kasus BUMN INTI

    KPK Sita Deposito Rp6,4 Miliar di Kasus BUMN INTI

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita deposito senilai Rp6,4 miliar saat menggeledah kantor Asuransi Jasa Raharja Putera Cabang Bandung.

    Penggeledahan itu terkait kasus dugaan korupsi pengadaan perangkat elektronik BUMN PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI tahun anggaran (TA) 2017-2018.

    Adapun, aktivitas penegakan hukum itu dilakukan oleh tim penyidik KPK pada pekan lalu, Jumat (7/2/2025). Hasil temuan penggeledahan itu langsung disita sebagai barang bukti kasus dugaan rasuah tersebut. 

    “KPK telah melakukan penyitaan berupa deposito senilai Rp6,4 miliar dan dokumen-dokumen yang diduga terkait dengan perkara sebagaimana dimaksud di atas,” ungkap Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, Selasa (11/2/2025). 

    Tessa mengatakan lembaganya akan terus mengejar pemulihan aset atau asset recovery sebagai upaya untuk pemulihan kerugian keuangan negara akibat tindak pidana korupsi.

    Terkait dengan kasus tersebut, KPK menduga terjadi korupsi pengadaan perangkat elektronik berupa komputer dan laptop di BUMN PT Inti pada tahun anggaran 2017-2018.

    Kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan, namun belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menyebut tim penyidik masih mengumpulkan dan mempelajari semua alat bukti untuk menentukan siapa pihak yang akan dimintai pertanggungjawaban secara pidana.

    Pada tahap penyelidikan, KPK menduga korupsi tersebut turut menyebabkan kerugian keuangan negara sekitar Rp100 miliar. 

    “Dugaan kerugian negara sementara atas pengadaan tersebut sekitar kurang lebih Rp100 miliar,” ujar Tessa kepada wartawan melaui keterangan tertulis, Selasa (29/10/2024). 

  • Gelar Razia Kendaraan di Kota Banjar, Satlantas Ingatkan Hal Ini

    Gelar Razia Kendaraan di Kota Banjar, Satlantas Ingatkan Hal Ini

    JABAR EKSPRES – Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW) Kota Banjar bersama dengan Satuan Lalu Lintas Polres Banjar, Subdenpom lll/2-4, Jasa Raharja, dan Badan Pendapatan Kota Banjar menggelar razia kendaraan secara bersama-sama di wilayah Parungsari Kota Banjar, Jawa Barat. Operasi gabungan ini akan berlangsung selama tiga hari, Selasa hingga Kamis pekan ini.

    Kegiatan razia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak kendaraan dan melengkapi perizinan serta perlengkapan kendaraan yang diwajibkan. Dalam operasi ini, pihak P3DW Kota Banjar fokus pada pengendara yang belum memenuhi kewajiban pajak kendaraan bermotor.

    Sementara itu, Satlantas Polres Banjar melakukan penindakan terhadap pengendara yang tidak melengkapi surat-surat kendaraan dan perlengkapan keselamatan berkendara.

    BACA JUGA:Titik Lokasi Rawan Razia Operasi Keselamatan Lodaya Februari 2025 di Bandung Hari ini, Cek Dimana Saja?

    “Operasi ini merupakan bentuk sinergi antara berbagai instansi untuk menciptakan ketertiban dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas serta memenuhi kewajiban perpajakan,” ujar Kepala P3DW Kota Banjar, Benny Suranata, Selasa 11 Februari 2025.

    Sementara itu Ipda Sugeng Sulendro, Kaur Bin Ops Sat Lantas Polres Banjar, menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisir pelanggaran lalu lintas.

    “Selama razia berlangsung, petugas memeriksa kelengkapan dokumen kendaraan seperti STNK dan SIM, serta memastikan bahwa kendaraan yang digunakan memenuhi standar keselamatan. Pengendara yang tidak dapat menunjukkan kelengkapan tersebut dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar Iptu Sugeng.

    BACA JUGA:Polresta Bandung Gelar Operasi Keselamatan 2025, Fokus Edukasi dan Penegakan Hukum Lalu Lintas

    Pihaknya mengimbau kepada seluruh pengendara untuk mempersiapkan kelengkapan dokumen dan kendaraan sebelum melakukan perjalanan. “Mari kita bersama-sama menciptakan Kota Banjar yang tertib dan aman dalam berlalu lintas,” ucapnya.

    Sementara itu, Jasa Raharja juga turut serta dalam kegiatan ini dengan memberikan informasi mengenai pentingnya asuransi bagi pengendara.

    “Operasi gabungan ini merupakan langkah positif dalam upaya penegakan hukum dan peningkatan pendapatan daerah, serta diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara dan kewajiban perpajakan,” kata Kepala Bidang Pendapatan BPKPD Kota Banjar, Jody Kusmajadi. (CEP)

  • Samsat Tulungagung Luncurkan One Stop Servis Cek Fisik Kendaraan

    Samsat Tulungagung Luncurkan One Stop Servis Cek Fisik Kendaraan

    Tulungagung (beritajatim.com) – Kantor Bersama Samsat Tulungagung resmi meluncurkan layanan One Stop Servis Cek Fisik .

    Peluncuran layanan ini dihadiri oleh Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi, Kepala UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah (PPD) Tulungagung Ainur Holis, perwakilan Jasa Raharja, serta tamu undangan lainnya.

    Layanan inovatif ini dirancang untuk memangkas proses cek fisik kendaraan yang sebelumnya harus melalui delapan tahapan menjadi hanya dua tahapan saja. Dengan penyederhanaan ini, masyarakat diharapkan tidak lagi mengalami keluhan terkait layanan cek fisik kendaraan.

    “Atas arahan dari Bapak Kapolres Tulungagung, layanan one stop servis cek fisik ini kami luncurkan secara resmi mulai hari ini,” ujar Ainur Holis saat memberikan sambutan pada acara peluncuran, Selasa (11/02/2025).

    Ainur Holis menjelaskan bahwa pihaknya telah merancang alur layanan yang lebih mudah sejak kedatangan kendaraan di Samsat.

    “Melalui layanan baru ini, pemohon yang datang langsung diarahkan ke lokasi cek fisik yang telah disiapkan. Petugas segera melakukan pengecekan, kemudian menyerahkan hasilnya kepada wajib pajak. Setelah itu, pemohon tinggal melakukan verifikasi dan pembayaran di loket yang tersedia,” paparnya.

    Menurut Ainur, perubahan ini dilakukan untuk mempercepat dan mempermudah layanan cek fisik yang menjadi salah satu persyaratan penting dalam perpanjangan STNK setiap lima tahun atau proses mutasi kendaraan.

    “Sebelumnya, pemohon harus parkir motor terlebih dahulu, lalu melakukan fotokopi berkas. Setelah itu, mereka harus mengambil motor di parkiran dan membawanya ke lokasi cek fisik, kemudian kembali parkir. Hasil cek fisik baru dibawa ke loket verifikasi dan akhirnya ke loket pembayaran. Sekarang semuanya dipangkas menjadi lebih sederhana,” jelasnya.

    Dengan adanya layanan ini, Ainur Holis berharap tidak ada lagi keluhan dari masyarakat terkait layanan cek fisik.

    “Sekarang langsung kami potong, datang langsung cek fisik. Harapannya tidak ada lagi keluhan terkait cek fisik,” lanjutnya.

    Selain memperbaiki proses layanan cek fisik, Samsat Tulungagung juga mendorong masyarakat untuk lebih tertib dalam membayar pajak kendaraan tanpa melalui perantara.

    “Kami ada layanan pembayaran mandiri di Samsat Tulungagung. Silakan bayar sendiri, karena sekarang layanannya lebih baik lagi,” tandas Ainur Holis.

    Peluncuran layanan One Stop Servis Cek Fisik ini menjadi salah satu langkah konkret dalam peningkatan pelayanan publik secara berkelanjutan di Samsat Tulungagung.

    Dengan kemudahan ini, diharapkan masyarakat lebih sadar dan patuh dalam memenuhi kewajiban pajak kendaraan mereka. (ted)

  • Tingkatkan pekerja informal di kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan jadi tujuan revisi RUU SJSN

    Tingkatkan pekerja informal di kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan jadi tujuan revisi RUU SJSN

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Komite III DPD RI:

    Tingkatkan pekerja informal di kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan jadi tujuan revisi RUU SJSN
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 10 Februari 2025 – 17:16 WIB

    Elshinta.com – Komite III DPD RI  melakukan  Rapat Kerja (Raker) dengan Pemprov Sumut beserta OPD dan beberapa stakeholder lainnya pada Senin (10/2) di kompleks kantor Gubernur. Raker dilaksanakan dalam rangka kunjungan kerja untuk inventarisari masalah terkait penyusunan RUU Perubahan UU No 40 /2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). 

    Agus Fatoni, PJ Gubernur Sumut dalam sambutannya di Raker menyatakan bahwa Sumut dari sisi geografis, sosiologis maupun ekonomis menjadi provinsi yang sangat strategis dalam berkontribusi pada  pembangunan nasional.

    “Sumut juga menjadi pintu gerbang Indonesia dengan negara tetangga karena disini selain ada bandar dan pelabuhan yang melayani rute internasional juga terdapat 17 konsulat jenderal negara tetangga,” sebutnya. 
     
    Jelita Donal, Wakil Ketua Komite III DPD RI yang menjadi ketua rombongan menyampaikan pernyataan pemantik yang mempertanyakan apakah  misi pembentukan UU SJSN telah tercapai? karena meski telah terdapat berbagai capaian dalam penyelenggaraan jaminan sosial di indonesia pada sisi yang sama terdapat tuntutan dan aspirasi masyarakat dan daerah untuk memperluas cakupan jaminan sosial. Salah satunya jaminan sosial kecelakaan lalulintas dan  angkutan jalan.

    “Kami melihat ada persoalan hukum pada Peraturan Pemerintah yang mendasari kerja Jasa Raharja. Kami juga melihat bahwa Jasa Raharja  memang telah masuk dalam ekosistem penyelenggaraan jaminan sosial  tetapi keberadaanya sendiri secara status bukanlah penyelenggara jaminan sosial. Selain itu juga terdapat persoalan berkenaan dengan minimnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan khususnya pada kelompok pekerja informal. Padahal pekerja informal mendominasi jumlah pekerja Indonesia. Melalui RUU Perubahan UU SJSN kami mengupayakan adanya penguatan Jasa Raharja dalam pemberian santunan kepada korban maupun penguatan BPJS Ketenagakerjaan,” tegas senator Sumbar itu.

    Destita Khairilisani, senator Bengkulu dalam sesi tanya jawab mempertanyakan upaya yang dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan dalam meningkatkan kepesertaan pekerja di BPJS ketenagakerjaan, misalnya melalui peningkatan jumlah petugas pengawas ketenagakerjaan untuk mendorong pemberi kerja mentaati regulasi.

    Adapun senator dari DI Yogyakarta  Ahmad Syauqi, mengingatkan jangan sampai ada tumpah tindih dalam pelaksanaan tusi antara  Jasa Raharja, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dalam pemberian layanan dan santunan. Regulasi yang sedang diinisiasi oleh DPD RI juga bertujuan untuk memperkuat tusi lembaga tersebut.

    Kadis Ketenagakerjaan, Ismael P. Sinaga, membenarkan pernyataan masih minimnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bukan saja pada pekerja informal  tapi juga pekerja formal. Di Sumut baru tercapai 49,71 % pekerja formal dan hanya 12,37% pekerja informal sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

    Menurutnya kepatuhan pemberi kerja menjadi tantangan bagi upaya peningkatan kepesertaan itu. Sedangkan terkait dengan petugas ketenagakerjaan, disebut jumlahnya memang hanya 36 orang untuk melayani sebanyak 4000an pemberi kerja. Peningkatan jumlah tenaga pengawas tentu diharapkan. Disamping itu lemahnya sanksi yang diberikan kepada pemberi kerja juga menjadi tantangan dalam optimalisasi kepesertaan pekerja pada BPJS ketenagakerjaan.

    Berbeda dengan BPJS ketenagakerjaan, kepala perwakilan BPJS Kesehatan menyebut  ditingkat provinsi, Sumut telah mencapai UHC dengan kepersertaan 98,44% per 1  Januari 2025. Adapun d tingkat  kabupaten/kita, ada 3 kabupaten/kota yang keaktifan pesertanya belum 75%.

    Jasa Raharja menjadi pembayar pertama dalam ekosistem jaminan kecelakaan lalulintas dan angkutan jalan. Layanan lain akan di berikan oleh  penyelenggara jaminan sosial lainnya misalnya terkait layanan kesehatan bagi luka yang diderita korban.  Meski sejauh ini tidak terjadi tumpang tindih dalam pemberian layanan, namun tidak dipungkuri ada saja temuan dimana  korban bermaksud memanipulasi bukti guna memperoleh layanan maksimal dalam santunan. 

    “Selain pelayanan santunan, kami juga memberi kontribusi dalam pencegahan kecelakaan,” kata Nasjwin Andi Nurdin, KA Cabang Jasa Raharja Sumut. 

    Mengakhiri Raker, Kadis Kesehatan melalui Sekda, Armand Effendy Pohan, mengharapkan RUU ini nantinya juga mengakomodasi usulan perihal proporsi jumlah peserta bukan penerima upah (PBU) yang dbayarkan oleh Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota yang selama ini belum ada aturannya. 

    “Kami d provinsi Sumut menetapkan kebijakan dengan perbandingan 20% menjadi tanggung jawab Pemprov dan 80% kabupaten/kota, kecuali untuk kepulauan Nias  kami memberi affirmasi dengan proporsi 30% berbanding 70%,” ujarnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Warga PSHT Blitar Meninggal Seketika, Motor Tabrak Pagar Rumah

    Warga PSHT Blitar Meninggal Seketika, Motor Tabrak Pagar Rumah

    Blitar (beritajatim.com) – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berduka usai 2 warganya meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan umum Kalipang Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Keduanya adalah MP dan YRP warga Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar.

    Menurut Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi keduanya meninggal dunia usai sepeda motor yang dikendarainya menabrak pagar rumah warga. Kedua warga PSHT itu pun meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Jadi korban pulang dari latihan PSHT, namun tidak terkait rombongan arak-arakan,” ucap Ipda Putut, Senin (10/02/2025).

    Kecelakaan ini terjadi pada Minggu (9/02/2025) malam. Awalnya kedua korban ini pulang dari tempat latihan PSHT.

    Warga PSHT meninggal di Blitar. (foto : Winanto/beritajatim.com)

    Mereka mengendarai sepeda motor dengan berboncengan 3. Kemudian sepeda motor yang ditumpangi ketiganya oleng saat hendak menyalip kendaraan di depannya.

    “Saat hendak menyalip kendaraan para korban ini selip hingga akhirnya menabrak pagar rumah warga. Ini laka tunggal,” tegasnya.

    Akibat kejadian itu, dua orang meninggal dunia sementara satu warga PSHT lainnya mengalami luka ringan. Kedua korban meninggal pun langsung dibawa ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.

    Sementara satu korban luka ringan juga dilarikan polisi ke RSUD Mardi Waluyo Blitar. Kasus kecelakaan ini pun kini ditangani oleh Satlantas Polres Blitar Kota.

    “Kami juga koordinasi dengan jasa raharja untuk membantu proses santunan kepada para korban,” tegasnya. (owi/but)

  • Cek Jalur Mudik Jakarta-Semarang, Kakorlantas: Beberapa Ruas Tol dalam Perbaikan – Page 3

    Cek Jalur Mudik Jakarta-Semarang, Kakorlantas: Beberapa Ruas Tol dalam Perbaikan – Page 3

    Sementara itu, PT Jasa Raharja bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melaksanakan kegiatan survei jalur, pada Rabu 5 Februari 2025.

    Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono menjelaskan, giat yang dilakukan bersama Direktur Operasional PT Jasa Raharja, Dewi Aryani dan Kepala Korlantas Polri Brigjen Agus Suryonugroho guna menyambut pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 yang akan dimulai pada 24 Maret mendatang.

    “Survei jalur ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk mengantisipasi potensi kendala yang dapat menghambat arus lalu lintas sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 2025,” kata Rivan dalam keterangan diterima, Sabtu (7/2/2025).

    Rivan menjelaskan, dari hasil survei didapatkan identifikasi titik rawan kemacetan dan kecelakaan. Selanjutnya, pihaknya bersama stake holder terkait bakal menentukan langkah strategis untuk penanggulangan yang akan diterapkan dalam Operasi Ketupat.

    Dia merinci, identifikasi bersama rombongan menyusuri jalan Tol Trans Jawa yang diperkirakan akan menjadi jalur padat kendaraan selama periode mudik dan arus balik Idul Fitri. 

    “Survei dimulai dari kantor PT. Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek KM 70, kemudian menuju Tol Cipali KM 110 untuk melakukan peninjauan lokasi penyempitan jalan dari 3 jalur menjadi 2 jalur, lalu dilanjut ke KM 152 yang menjadi titik pertemuan Tol Cipali dengan Tol Cisumdawu untuk menerima penjelasan dari Dirlantas POLDA Jawa Barat, lalu menuju ke Command Center di KM 188,” ungkap Rivan.

    Tidak berhenti di situ, Rivan mengatakan rombongan juga melanjutkan perjalanan ke KM 236 yang menjadi perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, menuju Kawasan Wisata Guci untuk meninjau dan mendapatkan penjelasan dari Dirlantas Polda Jawa Tengah. 

    “Perjalanan berakhir di kota Semarang, Jawa Tengah,” tutur Rivan.

     

     

     

    Reporter: Nur Habibie

    Sumber: Merdeka.com

  • Kejaksaan Tahan 7 Tersangka Korupsi Pajak Kendaraan Senilai Rp 1,9 Miliar

    Kejaksaan Tahan 7 Tersangka Korupsi Pajak Kendaraan Senilai Rp 1,9 Miliar

    Jambi, Beritasatu.com – Tim Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Bungo kembali menahan tiga tersangka kasus dugaan korupsi pajak kendaraan di UPT Samsat Bungo, Jambi yang merugikan negara sebesar Rp 1,9 miliar. Sudah ada tujuh tersangka yang ditahan kejaksaan saat ini.

    “Ketiga tersangka perkara dugaan korupsi pajak kendaraan di UPT Samsat Bungo yang telah ditahan Kejari adalah ⁠HF (50), kepala UPT Samsat, IR (44) kasi pelayanan Samsat, dan⁠ ⁠MS (53) kasir Bank Jambi yang ditempatkan di Samsat,” kata Kasi Penkum Kejati Jambi Noly, Sabtu (8/2/2025).

    Penetapan ketiga tersangka baru tersebut merupakan hasil pengembangan penyidikan dan gelar perkara Tim Penyidik Kejari Bungo. 

    Ketiga tersangka korupsi pajak kendaraan pada 2019 tersebut merupakan satu rangkaian peristiwa yang tidak terpisahkan dengan peranan empat orang lainnya yang lebih dahulu ditahan jaksa.

    Keempat tersangka yang telah ditetapkan sebelumnya pada 31 Januari 2025, yakni Bendahara Penerima UPTD Samsat Bungo inisial MS (43), PTT Badan Keuangan Daerah Samsat Bungo inisial AHS, PHL UPT Samsat Bungo inisial RS, dan sekuriti di Jasa Raharja Samsat Bungo berinisial MS.

    Dalam kasus ini, kata Noly, total ada tujuh tersangka yang ditahan penyidik Kejari Bungo dan nilai kerugian negaranya Rp 1,9 miliar. 

    “Terhadap keseluruhan tersangka tersebut telah ditahan selama 20 hari di Lapas Bungo,” ujarnya dikutip dari Antara.

    Penyidik Kejari Bungo sedang melengkapi berkas perkara para tersangka korupsi pajak kendaraan tersebut untuk segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Jambi guna proses persidangan.

  • Pj Gubernur Jabar Salurkan Santunan untuk Korban Tabrakan Beruntun di Gate Tol Ciawi 2

    Pj Gubernur Jabar Salurkan Santunan untuk Korban Tabrakan Beruntun di Gate Tol Ciawi 2

    JABAR EKSPRES – Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengunjungi korban tabrakan beruntun Tol Ciawi di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (5/2).

    Bey menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dunia akibat insiden yang terjadi Selasa (4/2) pukul 23.30 WIB.

    “Santunan akan kita salurkan melalui jasa raharja biaya pengiriman jenazah akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor,” kata Bey, Rabu (5/2).

    Bey melanjutkan, sejauh ini dari delapan korban yang meninggal dunia baru bisa diidentifikasi sebanyak dua orang saja.

    BACA JUGA: Korlantas Polri dan Polda Jabar Lakukan Penyelidikan Penyebab Kecelakaan Beruntun Gate Tol Ciawi 2

    Kata dia, identifikasi tersebut bisa berhasil karena ada data dari identitas KTP dan Sim card yang terdapat pada handphone. Hingga kini, hanya dua keluarga yang melakukan konfirmasi ke pihak RSUD Ciawi.

    Sebelumnya, terjadi kecelakaan beruntun di  GT 2 Ciawi pada Selasa (4/2) sekitar pukul 23.30 WIB, diduga akibat rem blong pada truk tronton yang membawa muatan galon air. Kecelakaan ini menyebabkan tiga kendaraan terbakar habis, tiga lainnya rusak, dengan delapan orang tewas di tempat dan 11 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Kepala Korlantas Polri, Brigjen Agus Suryo Nugroho mengatakan dari enam kendaraan tersebut sesaat setelah kejadian Korlantas Polri dengan Polda Jawa Barat telah menghadirkan Trafic Accident Analysis (TAA) ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP.

    BACA JUGA: 7 Pria dan 1 Wanita Tewas Buntut Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Berikut Ciri-cirinya!

    “Yang pertama kami menyampaikan turut berdukacita atas insiden ini. Pada pukul 23.30 WIB, Selasa (4/2), betul terjadi peristiwa kecelakaan yang melibatkan enam kendaraan,” katanya saat menyambangi lokasi kejadian pada Rabu (5/2).

    Selanjutnya, pihaknya menginformasikan lebih lanjut terkait akar dari permasalahan terjadinya kecelakaan maut yang menimbulkan 19 korban tersebut.

    “Hasil daripada olah TKP nanti, tentunya nanti akan kita simpulkan pada saat kita gelar awal,” ucap dia.

    “Namun demikian kami sampaikan pada rekan-rekan media, dari peristiwa kecelakaan tersebut 8 orang meninggal dunia, 11 orang luka,” imbuh Agus.(Reg/SFR)

  • Jasa Raharja Santuni Korban Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi – Page 3

    Jasa Raharja Santuni Korban Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi – Page 3

    Dalam keterangannya Kakorlantas Polri Brigjen Pol Agus Suryonugroho menyampaikan bahwa sesaat setelah kejadian Korlantas Polri dan Polda Jawa Barat melakukan TAA (Traffic Accident Analysis) dalam rangka menganalisa bagaimana gambaran sebelum, sesaat dan setelah kejadian kecelakaan untuk mengetahui penyebab kecelakaannya.

    Para korban yang terdiri dari penumpang kendaraan dan petugas Jasa Marga langsung dibawa ke RSUD Ciawi, Bogor, untuk mendapat penanganan

    Selanjutnya Rivan memastikan secara langsung bahwa seluruh korban yang mengalami luka-luka telah ditangani dengan baik di RSUD Ciawi, ia menyampaikan dari seluruh korban saat ini masih terdapat 3 korban luka berat dan 3 korban luka ringan.

    Atas insiden kecelakaan lalu lintas tersebut, Rivan menyampaikan rasa prihatin yang besar dan mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat melakukan perjalanan darat, terutama pada malam hari dan saat cuaca buruk. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada mitra kerja yang telah membantu kelancaran proses penyampaian santunan kepada para korban.