Perusahaan: Instagram

  • KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

    KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

    loading…

    Kelompok pemberontak Suriah menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad. Foto/X @MiddleEastEye

    JAKARTA – Sebanyak 37 Warga Negara Indonesia (WNI) dievakuasi dari Suriah . Evakuasi tersebut dilakukan sejak Selasa, 10 Desember 2024.

    “Sebagai bagian dari upaya perlindungan WNI dalam situasi Suriah saat ini, KBRI Damaskus melaksanakan evakuasi gelombang pertama sebanyak 37 orang WNI dari Suriah,” bunyi keterangan tertulis KBRI Damaskus melalui akun Instagram @indonesiadamascus dilihat Kamis (12/12/2024).

    Para WNI yang dilakukan evakuasi tersebut dijadwalkan tiba di Jakarta pada hari ini. “Rombongan akan singgah di Beirut sebelum melanjutkan penerbangan ke Indonesia pada Rabu 11 Desember 2024. Rombongan dijadwalkan tiba di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2024,” ujar Dubes RI untuk Suriah, Wajid Fauzi saat proses evakuasi itu.

    Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyoroti perang yang terjadi di Suriah. Dalam keterangannya, Kemlu meminta seluruh pihak yang terlibat perang untuk melindungi warga sipil.

    “Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menjamin perlindungan warga sipil sesuai dengan hukum internasional, terutama Hukum Humaniter Internasional dan Hukum HAM Internasional,” demikian keterangan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri melalui akun X-nya pada Senin, 9 Desember 2024.

    Kemlu menyebutkan Indonesia mengikuti secara seksama perkembangan di Suriah dan mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap keamanan regional serta dampak kemanusiaan yang ditimbulkan.

    “Krisis di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui suatu proses transisi yang inklusif, demokratis, dan damai yang mengedepankan kepentingan dan keselamatan rakyat Suriah yang tetap menjaga kedaulatan, kemerdekaan, dan keutuhan wilayah Suriah,” ujarnya.

    Terkait kondisi WNI di Suriah, Kemlu menuturkan KBRI Damaskus telah menyiapkan semua langkah yang dinilai perlu untuk memastikan keselamatan WNI.

    “KBRI Damaskus telah mengambil semua langkah yang dipandang perlu untuk memastikan keselamatan WNI, termasuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi ke tempat yang lebih aman, jika situasi keamanan memburuk,” jelas dia.

    Sebelumnya, Oposisi atau pemberontak Suriah pada hari Minggu, 8 Desember 2024 mengumumkan rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sudah berakhir. Ini menandai kegagalan Rusia dan Iran dalam menyokong sekutu mereka.

    (cip)

  • Daftar myPertamina buat Beli Pertalite, Kok Kendaraan Tidak Terdaftar?

    Daftar myPertamina buat Beli Pertalite, Kok Kendaraan Tidak Terdaftar?

    Jakarta

    Beberapa pengguna Pertalite mengeluhkan kendaraannya tak terdaftar saat mendaftarkan ke laman myPertamina.

    Pertamina sudah membuka pendaftaran bagi kendaraan yang menggunakan BBM jenis Pertalite dan solar subsidi. Pendaftaran itu sudah dibuka sejak 1 Juli 2022. Data pendaftaran itu nantinya akan digunakan untuk analisa lanjutan yang sesuai dengan kebutuhan regulasi.

    Tujuannya, agar penyaluran kedua jenis BBM subsidi itu bisa lebih tepat sasaran. Pendaftaran tersebut juga dilakukan untuk melindungi konsumen yang berhak dari konsumen lainnya yang tidak berhak.

    Namun dalam perjalanannya, tak semua pendaftaran berjalan mulus. Ada beberapa pengguna Pertalite yang mengeluhkan gagal melakukan pendaftaran. Saat pendaftaran, tertulis kendaraannya tak terdaftar. Dalam penelurusan detikOto, keluhan itu disampaikan sejumlah pemilik akun Instagram di kolom komentar Instagram myPertamina. Padahal sejauh ini belum ada pembatasan yang dilakukan untuk pembelian kedua jenis BBM tersebut.

    “Semua kendaraan roda empat bisa mendaftar melalui website www.subsiditepat.mypertamina.id,” tutur Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari saat dihubungi detikOto, Selasa (10/12/2024).

    Heppy mengungkap, bila ada kegagalan pendaftaran, pemilik kendaraan harus mengecek registrasi kendaraanya lagi. Laman Instagram myPertamina juga menuliskan, pengecekan data kendaraan bisa dilakukan pada situs ERI Korlantas di laman https://rc.korlantas.polri.go.id:8900/eri2017/infokendaraan1.php. Pengecekan juga bisa dilakukan di aplikasi Samsat Digital Nasional.

    “Untuk yang gagal daftar karena kendaraan tidak terdaftar sebaiknya konsumen melakukan pengecekan ke Korlantas atau Samsat terkait,” terang Heppy lagi.

    Cara Daftar myPertamina

    Buat kamu pengguna Pertalite dan belum melakukan pendaftaran, untuk tetap bisa menggunakan BBM RON 90 Pertamina itu maka harus segera mendaftar. Cara mendaftarnya pun mudah. Kamu tinggal membuka laman http://subsiditepat.mypertamina.id/. Siapkan dokumen yang dibutuhkan berupa:

    Foto KTPFoto DiriFoto STNK Depan dan Belakang (Dibuka)Foto Kendaraan Tampak Semua (Tampang Depan dan Sisi)Foto nomor polisi kendaraan

    Sedangkan untuk kendaraan komersial barang, komersial penumpang dan layanan umum membutuhkan Foto KIR. KIR merupakan uji kelayakan kendaraan secara teknis. Foto KIR itu harus diambil dengan jelas untuk memudahkan dalam proses pendaftaran. Kalau dokumen sudah disiapkan, maka tinggal mendaftarkan kendaraan dengan memasukkan data diri dan dokumen. Jika kendaraan sudah selesai terverifikasi, maka tinggal mengunduh QR Code yang diberikan.

    Kalau nanti cocok dan sudah terdaftar, kamu akan mendapatkan QR code yang diterima di email atau notifikasi di laman subsiditepat.mypertamina.id. QR code itu bisa kamu cetak dan dibawa ke SPBU sehingga bila tidak memiliki aplikasi MyPertamina pun tidak masalah. QR Code tersebutlah yang digunakan untuk transaksi beli BBM subsidi jenis Pertalite. Tapi QR Code ini jangan asal ditempel di mobil ya, karena bisa disalahgunakan oleh orang lain.

    (dry/rgr)

  • Facebok hingga Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Lari ke X

    Facebok hingga Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Lari ke X

    Jakarta, CNN Indonesia

    Platform Facebook, Instagram, dan WhatsApp milik Meta dilaporkan mengalami gangguan pada Kamis (12/12) dini hari.

    Laporan aplikasi Meta down muncul sekitar pukul 00.30 WIB dini hari dengan pelaporan dari sekitar 100 ribu pengguna Facebook di DownDetector. Selain itu, sekitar puluhan ribu pengguna Instagram juga mengalami masalah serupa, bersamaan dengan WhatsApp dan Threads.

    Dilansir NDTV, DownDetector melacak pemadaman dengan mengumpulkan laporan status dari sejumlah sumber termasuk masalah yang dikirimkan pengguna pada platformnya. Pemadaman platform bisa saja berdampak pada lebih banyak pengguna.

    Beberapa pengguna ramai di X untuk memposting tentang downnya Meta. Beberapa orang mempertanyakan tentang down tersebut, tetapi banyak juga yang memberikan sentuhan kocak dengan memposting meme.

    Dikutip dari Forbes, Meta menyebut pemulihan telah hampir rampung pada sekitar pukul 05.30 WIB.

    Mendekati waktu tersebut, laporan gangguan di Facebook telah menurun hingga 1.200 laporan, laporan di Instagram menurun hingga 1.900 laporan dari puncaknya di angka 68.000, dan laporan di WhatsApp serta Messenger telah jauh turun dari angka tertingginya.

    Halaman status dan pemadaman Meta untuk produk bisnisnya mengatakan bahwa hampir semua alat dan platform yang terdaftar termasuk Facebook Ads Manager, Messenger API untuk Instagram, Messenger, dan WhatsApp Business API mengalami “gangguan besar” pada pukul 17:30 EST atau 05.30 WIB.

    Namun dalam sebuah postingan di X, tepat setelah pukul 05.30 WIB, Meta berterima kasih kepada orang-orang yang telah bersabar dan mengatakan, “Kami sudah 99 persen selesai – tinggal melakukan pemeriksaan terakhir. Kami mohon maaf kepada mereka yang terkena dampak pemadaman ini.”

    Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada pukul 09.00 WIB, platform Instagram dan WhatsApp milik Meta sudah bisa berjalan dengan normal.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Facebok hingga Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Lari ke X

    Facebook hingga Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Lari ke X

    Jakarta, CNN Indonesia

    Platform Facebook, Instagram, dan WhatsApp milik Meta dilaporkan mengalami gangguan pada Kamis (12/12) dini hari.

    Laporan aplikasi Meta down muncul sekitar pukul 00.30 WIB dini hari dengan pelaporan dari sekitar 100 ribu pengguna Facebook di DownDetector. Selain itu, sekitar puluhan ribu pengguna Instagram juga mengalami masalah serupa, bersamaan dengan WhatsApp dan Threads.

    Dilansir NDTV, DownDetector melacak pemadaman dengan mengumpulkan laporan status dari sejumlah sumber termasuk masalah yang dikirimkan pengguna pada platformnya. Pemadaman platform bisa saja berdampak pada lebih banyak pengguna.

    Beberapa pengguna ramai di X untuk memposting tentang downnya Meta. Beberapa orang mempertanyakan tentang down tersebut, tetapi banyak juga yang memberikan sentuhan kocak dengan memposting meme.

    Dikutip dari Forbes, Meta menyebut pemulihan telah hampir rampung pada sekitar pukul 05.30 WIB.

    Mendekati waktu tersebut, laporan gangguan di Facebook telah menurun hingga 1.200 laporan, laporan di Instagram menurun hingga 1.900 laporan dari puncaknya di angka 68.000, dan laporan di WhatsApp serta Messenger telah jauh turun dari angka tertingginya.

    Halaman status dan pemadaman Meta untuk produk bisnisnya mengatakan bahwa hampir semua alat dan platform yang terdaftar termasuk Facebook Ads Manager, Messenger API untuk Instagram, Messenger, dan WhatsApp Business API mengalami “gangguan besar” pada pukul 17:30 EST atau 05.30 WIB.

    Namun dalam sebuah postingan di X, tepat setelah pukul 05.30 WIB, Meta berterima kasih kepada orang-orang yang telah bersabar dan mengatakan, “Kami sudah 99 persen selesai – tinggal melakukan pemeriksaan terakhir. Kami mohon maaf kepada mereka yang terkena dampak pemadaman ini.”

    Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada pukul 09.00 WIB, platform Instagram dan WhatsApp milik Meta sudah bisa berjalan dengan normal.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Berawal dari Beli Cokelat Dubai Online, Perempuan di Palembang Tertipu Rp 50 Juta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 Desember 2024

    Berawal dari Beli Cokelat Dubai Online, Perempuan di Palembang Tertipu Rp 50 Juta Regional 12 Desember 2024

    Berawal dari Beli Cokelat Dubai Online, Perempuan di Palembang Tertipu Rp 50 Juta
    Editor
    KOMPAS.com
    – Seorang wanita di
    Palembang
    , Sumatera Selatan menjadi korban
    penipuan
    hingga Rp 50 juta setelah membeli
    cokelat dubai
    yang kini sedang viral.
    Korban APP (22) kemudian melaporkan kasus penipuan yang dia alami ke Polrestabes Palembang.
    Ia pun menceritakan awal mula ia menjadi korban penipuan.
    “Awalnya saya jastip cokelat dubai pak. Lalu saya lihat-lihat di Instagram. Ketemu lah Instagram Galleryjastip_labubu, karena followernya banyak, saat pun mencoba kirim pesan dan menghubungi admin WhatsApp,” ungkapnya saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Senin (9/12/2024).
    Setelah harganya dirasa cocok, APP kemudian membeli dua pack cokelat dubai seharga Rp 635.000 dengan ongkos kirim.
    “Lalu saya transfer pak uang itu ke no rek BRI 308101002703505 an Diah Ayu Hartati,” ungkap dia.
    Setelah transfer, APP diarahkan untuk menghubungi admin melalui nomor WhatsApp. Oleh admin tersebut, ia diminta transfer uang Rp 1 juta dengan iming-iming mendapat cokelat dubai dengan harga promo.
    “Jadi kata dia, uang Rp 1 juta itu untuk aktivasi kartu promo. Janjinya uang itu akan di-refund (dikembalikan),” ujarnya.
    Setelah itu, APP kemudian diarahkan untuk menghubungi nomor lain via WhatsApp yang disebut sebagai bendahara.
    Tugas bendahara itu yang disebut akan mengembalikan uang yang sudah disetorkan.
    Namun saat melakukan transaksi, bendahara mengaku sulit melakukan pengembalian uang ke APP yang saat itu menggunakan rekening adiknya.
    “Dia bilang tidak bisa dikirim lagi uang saya, soalnya living mandiri adik saya baru aktivasi. Dan memang itu benar, rekening adik saya baru selesai dibuat saat itu. Itu kenapa saya percaya sama mereka (terlapor), karena yang mereka bilang benar,” ujarnya.
    Selama beberapa hari, APP rutin dihubungi oleh admin yang pertama dan menanyakan soal pengembalian uang. Admin tersebut mengiming-imingi APP akan membantu proses refund hingga uangnya kembali.
    Percaya dengan tawaran tersebut, APP mengaku mau saja saat diminta mentransfer kembali uang sebesar Rp 1,5 juta dan dijanjikan akan kembali bersama uang Rp 1,6 juta yang sebelumnya ia setorkan
    “Tapi mereka bilang selalu ada masalah saat ada
    refund,
    katanya salah kode atau ada gangguan, jadi selalu tidak bisa katanya. Di situlah saya terus-terusan disuruh transfer uang sampai Rp 50 juta,” jelas dia.
    Akibat kejadian ini korban pun harus kehilangan uang hingga Rp 50 juta.
    “Oleh itulah pak saya laporkan ke sini, saya berharap atas laporan saya pelaku ditangkap,” kata APP.
    Sementara, Kepala SpKT Polrestabes Palembang. AKP Hery membenarkan adanya laporan korban atas laporan penipuan dan penggelapan.
    “Laporan korban sudah kami terima dan akan segera ditindaklanjuti oleh unit Pidsus Polrestabes Palembang,” kata dia.
    Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Gegara Beli Cokelat Dubai Viral, Wanita di Palembang Malah Tertipu Rp 50 Juta, Berujung Lapor Polisi
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI di Suriah

    KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI di Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus mengevakuasi 37 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah.

    Dalam unggahan akun Instagram @indonesiaindamascus, KBRI menyampaikan evakuasi ini dilangsungkan pada Selasa (10/12) pukul 14.00 waktu Suriah.

    “Rombongan akan singgah di Beirut (ibu kota Lebanon) sebelum melanjutkan penerbangan ke Indonesia pada Rabu, 11 Desember 2024,” demikian keterangan KBRI Damaskus.

    Para WNI dijadwalkan tiba di Jakarta pada hari ini, Kamis (12/12).

    Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, pada Kamis menyampaikan puluhan WNI saat ini telah lepas landas dari Beirut ke Jakarta.

    “Insya Allah akan tiba dalam 3 flight di sore dan malam hari ini,” kata Judha dalam keterangannya.

    KBRI Damaskus telah menetapkan status siaga 1 di seluruh wilayah Suriah. Penetapan itu diberlakukan menyusul perebutan ibu kota Damaskus oleh kelompok milisi pada Minggu (8/12).

    Kemlu dan KBRI Damaskus telah melakukan pertemuan secara virtual dengan masyarakat Indonesia di Suriah guna memberikan briefing situasi keamanan terakhir dan briefing langkah langkah kontingensi termasuk evakuasi.

    Jumlah WNI di Suriah saat ini berjumlah 1.162 orang. Para WNI tersebar di berbagai provinsi, mayoritas di Damaskus. Mereka kebanyakan merupakan pekerja migran.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Dari Catur, TV, dan Media Sosial, Benarkah Bisa Buat Brain Rot?

    Dari Catur, TV, dan Media Sosial, Benarkah Bisa Buat Brain Rot?

    Jakarta: Ketika berbicara tentang kebiasaan modern yang memengaruhi kesehatan mental dan kognitif, istilah “brain rot” atau “kerusakan otak” sering muncul.

    Istilah ini merujuk pada penurunan fungsi mental seperti fokus, memori, dan kemampuan berpikir kritis akibat konsumsi digital yang berlebihan. Namun, apakah fenomena ini benar-benar ada? 
     
    Apa Itu Brain Rot?
    Brain rot adalah kondisi yang sering dideskripsikan sebagai kabut mental (mental fog), kelelahan kognitif, hingga penurunan motivasi akibat overstimulasi dari teknologi.

    Aktivitas seperti doomscrolling, zombie scrolling, dan kecanduan media sosial dianggap sebagai pemicu utama. Meskipun belum diakui secara medis, konsep ini mendapat perhatian luas di tengah meningkatnya waktu layar di era digital.

    Namun, menurut Dr. Poppy Watson dari Sekolah Psikologi UNSW, belum ada bukti kausal yang kuat antara konsumsi digital berlebihan dan penurunan fungsi kognitif.

    Faktor-faktor lain seperti status sosial-ekonomi, pendidikan, dan pola makan juga memengaruhi kesehatan otak secara signifikan.
     
    Sejarah dan Relevansi Generasi dalam Brain Rot
    “Brain rot” bukan istilah baru. Di abad ke-19, catur pernah dianggap sebagai aktivitas “membusukan” otak karena dianggap membuang waktu dan tidak produktif.

    Pada era televisi hitam putih, banyak orang tua percaya bahwa menonton TV terlalu lama bisa “merusak otak.” Kini, di era digital, media sosial menjadi kambing hitam.

    Pada 2024, “brain rot” bahkan dinobatkan sebagai Oxford Word of the Year.  Peningkatan penggunaan istilah ini sebesar 230% antara tahun 2023 dan 2024

    Istilah ini pertama kali muncul di buku Henry David Thoreau tahun 1854, yang mengkritik kecenderungan masyarakat menyederhanakan ide kompleks menjadi sesuatu yang dangkal.

    Ironisnya, Gen Z dan Gen Alpha kerap menggunakan istilah ini secara humoris untuk menggambarkan kebiasaan mereka mengonsumsi meme atau video viral.
     
    Catur: Manfaat dan Kontroversi
    Aktivitas seperti bermain catur menunjukkan efek yang bertolak belakang dengan konsep brain rot. Catur merangsang otak untuk berpikir strategis, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, dan memperkuat daya ingat.

    Namun, kritik terhadap catur pernah muncul pada abad ke-19, di mana Scientific American menggambarkannya sebagai aktivitas yang “tidak produktif” dan tidak memberikan manfaat fisik. 

    Menariknya, beberapa pemain catur tingkat tinggi melaporkan kesulitan untuk “melepaskan” pola pikir permainan setelah sesi panjang.

    Fenomena ini mirip dengan “Tetris Effect,” di mana otak terus memvisualisasikan pola-pola permainan bahkan saat istirahat. 

    Kritik penelitian abad-19 menyebutkan bahwa fokus berlebihan pada catur tidak selalu membantu dalam aspek kehidupan lainnya.
    Namun, perubahan cara pandang terhadap catur menunjukkan bahwa aktivitas yang dulu dianggap merugikan bisa berubah menjadi sesuatu yang dihormati.

    Kini, fokus tajam dan strategi yang diasah lewat catur sering dianggap sebagai kemampuan “kelas Jedi” untuk mengontrol perhatian.
     

    Televisi: Seni atau Perusak Otak?
    Penelitian dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menunjukkan bahwa menonton televisi dalam durasi yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan volume grey matter di otak.

    Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis tontonan memiliki dampak yang sama. Serial dengan cerita kompleks seperti The Wire atau Succession justru dapat merangsang kemampuan analitis dan emosi.

    Sebaliknya, tontonan tanpa tujuan yang hanya mengandalkan hiburan dangkal dapat menurunkan fungsi kognitif. 

    Stuart Heritage dari the Guardian bahkan menyoroti ironi bahwa konsumsi televisi yang berlebihan dapat membuat seseorang kehilangan memori penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, televisi juga tidak selalu memberikan manfaat lintas domain.

    Misalnya, kemampuan analitis yang diasah saat menonton serial tertentu mungkin tidak berkontribusi pada bidang lainnya.
     
    Media Sosial: Antara Manfaat dan Bahaya
    Media sosial sering menjadi kambing hitam dalam diskusi tentang brain rot. Platform seperti Instagram dan TikTok dirancang untuk meningkatkan dopamin dengan notifikasi, warna cerah, dan konten pendek yang adiktif.

    Studi longitudinal di Australia menemukan adanya korelasi antara waktu layar yang tinggi dengan peningkatan depresi dan kecemasan pada remaja, meskipun hubungan sebab-akibatnya masih diperdebatkan.

    Dr. Sophie Li dari Black Dog Institute menambahkan bahwa penelitian terbaru tidak menemukan bukti signifikan bahwa konsumsi media sosial dalam jangka panjang secara langsung menyebabkan depresi atau kecemasan.

    Sebaliknya, hubungan ini sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kondisi kesehatan mental individu sebelum penggunaan media sosial.

    Dr. Watson juga mencatat bahwa algoritma di media sosial berkontribusi pada pengalaman digital yang sangat terpersonalisasi.

    Hal ini dapat memengaruhi cara kita memandang dunia dan menyebabkan informasi yang kita terima menjadi bias, yang menimbulkan kekhawatiran baru tentang kesehatan mental.
     
    Kesimpulan: Bijak Memilih Aktivitas
    Apakah brain rot nyata? Fenomena ini lebih kompleks daripada sekadar efek dari satu aktivitas tertentu.

    Menonton televisi secara moderat, bermain catur, atau menggunakan media sosial dengan bijak tidak serta-merta menyebabkan kerusakan otak. Sebaliknya, pola penggunaan yang tidak sehat atau berlebihan adalah akar masalahnya.

    Untuk menjaga kesehatan mental dan kognitif, penting untuk membatasi waktu layar harian, memilih konten yang edukatif dan inspiratif, menyeimbangkan aktivitas digital dengan hobi offline seperti olahraga, membaca, atau berkumpul dengan keluarga.

    Baca Juga:
    Biar Bisnis Makin Moncer, Perusahaan Perlu Manfaatkan Teknologi Pintar

    Jakarta: Ketika berbicara tentang kebiasaan modern yang memengaruhi kesehatan mental dan kognitif, istilah “brain rot” atau “kerusakan otak” sering muncul.
     
    Istilah ini merujuk pada penurunan fungsi mental seperti fokus, memori, dan kemampuan berpikir kritis akibat konsumsi digital yang berlebihan. Namun, apakah fenomena ini benar-benar ada? 
     
    Apa Itu Brain Rot?
    Brain rot adalah kondisi yang sering dideskripsikan sebagai kabut mental (mental fog), kelelahan kognitif, hingga penurunan motivasi akibat overstimulasi dari teknologi.
     
    Aktivitas seperti doomscrolling, zombie scrolling, dan kecanduan media sosial dianggap sebagai pemicu utama. Meskipun belum diakui secara medis, konsep ini mendapat perhatian luas di tengah meningkatnya waktu layar di era digital.
    Namun, menurut Dr. Poppy Watson dari Sekolah Psikologi UNSW, belum ada bukti kausal yang kuat antara konsumsi digital berlebihan dan penurunan fungsi kognitif.
     
    Faktor-faktor lain seperti status sosial-ekonomi, pendidikan, dan pola makan juga memengaruhi kesehatan otak secara signifikan.
     
    Sejarah dan Relevansi Generasi dalam Brain Rot
    “Brain rot” bukan istilah baru. Di abad ke-19, catur pernah dianggap sebagai aktivitas “membusukan” otak karena dianggap membuang waktu dan tidak produktif.
     
    Pada era televisi hitam putih, banyak orang tua percaya bahwa menonton TV terlalu lama bisa “merusak otak.” Kini, di era digital, media sosial menjadi kambing hitam.
     
    Pada 2024, “brain rot” bahkan dinobatkan sebagai Oxford Word of the Year.  Peningkatan penggunaan istilah ini sebesar 230% antara tahun 2023 dan 2024
     
    Istilah ini pertama kali muncul di buku Henry David Thoreau tahun 1854, yang mengkritik kecenderungan masyarakat menyederhanakan ide kompleks menjadi sesuatu yang dangkal.
     
    Ironisnya, Gen Z dan Gen Alpha kerap menggunakan istilah ini secara humoris untuk menggambarkan kebiasaan mereka mengonsumsi meme atau video viral.
     
    Catur: Manfaat dan Kontroversi
    Aktivitas seperti bermain catur menunjukkan efek yang bertolak belakang dengan konsep brain rot. Catur merangsang otak untuk berpikir strategis, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, dan memperkuat daya ingat.
     
    Namun, kritik terhadap catur pernah muncul pada abad ke-19, di mana Scientific American menggambarkannya sebagai aktivitas yang “tidak produktif” dan tidak memberikan manfaat fisik. 
     
    Menariknya, beberapa pemain catur tingkat tinggi melaporkan kesulitan untuk “melepaskan” pola pikir permainan setelah sesi panjang.
     
    Fenomena ini mirip dengan “Tetris Effect,” di mana otak terus memvisualisasikan pola-pola permainan bahkan saat istirahat. 
     
    Kritik penelitian abad-19 menyebutkan bahwa fokus berlebihan pada catur tidak selalu membantu dalam aspek kehidupan lainnya.

    Namun, perubahan cara pandang terhadap catur menunjukkan bahwa aktivitas yang dulu dianggap merugikan bisa berubah menjadi sesuatu yang dihormati.
     
    Kini, fokus tajam dan strategi yang diasah lewat catur sering dianggap sebagai kemampuan “kelas Jedi” untuk mengontrol perhatian.
     

    Televisi: Seni atau Perusak Otak?
    Penelitian dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menunjukkan bahwa menonton televisi dalam durasi yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan volume grey matter di otak.
     
    Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis tontonan memiliki dampak yang sama. Serial dengan cerita kompleks seperti The Wire atau Succession justru dapat merangsang kemampuan analitis dan emosi.
     
    Sebaliknya, tontonan tanpa tujuan yang hanya mengandalkan hiburan dangkal dapat menurunkan fungsi kognitif. 
     
    Stuart Heritage dari the Guardian bahkan menyoroti ironi bahwa konsumsi televisi yang berlebihan dapat membuat seseorang kehilangan memori penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, televisi juga tidak selalu memberikan manfaat lintas domain.
     
    Misalnya, kemampuan analitis yang diasah saat menonton serial tertentu mungkin tidak berkontribusi pada bidang lainnya.
     
    Media Sosial: Antara Manfaat dan Bahaya
    Media sosial sering menjadi kambing hitam dalam diskusi tentang brain rot. Platform seperti Instagram dan TikTok dirancang untuk meningkatkan dopamin dengan notifikasi, warna cerah, dan konten pendek yang adiktif.
     
    Studi longitudinal di Australia menemukan adanya korelasi antara waktu layar yang tinggi dengan peningkatan depresi dan kecemasan pada remaja, meskipun hubungan sebab-akibatnya masih diperdebatkan.
     
    Dr. Sophie Li dari Black Dog Institute menambahkan bahwa penelitian terbaru tidak menemukan bukti signifikan bahwa konsumsi media sosial dalam jangka panjang secara langsung menyebabkan depresi atau kecemasan.
     
    Sebaliknya, hubungan ini sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kondisi kesehatan mental individu sebelum penggunaan media sosial.
     
    Dr. Watson juga mencatat bahwa algoritma di media sosial berkontribusi pada pengalaman digital yang sangat terpersonalisasi.
     
    Hal ini dapat memengaruhi cara kita memandang dunia dan menyebabkan informasi yang kita terima menjadi bias, yang menimbulkan kekhawatiran baru tentang kesehatan mental.
     
    Kesimpulan: Bijak Memilih Aktivitas
    Apakah brain rot nyata? Fenomena ini lebih kompleks daripada sekadar efek dari satu aktivitas tertentu.
     
    Menonton televisi secara moderat, bermain catur, atau menggunakan media sosial dengan bijak tidak serta-merta menyebabkan kerusakan otak. Sebaliknya, pola penggunaan yang tidak sehat atau berlebihan adalah akar masalahnya.
     
    Untuk menjaga kesehatan mental dan kognitif, penting untuk membatasi waktu layar harian, memilih konten yang edukatif dan inspiratif, menyeimbangkan aktivitas digital dengan hobi offline seperti olahraga, membaca, atau berkumpul dengan keluarga.
     
    Baca Juga:
    Biar Bisnis Makin Moncer, Perusahaan Perlu Manfaatkan Teknologi Pintar
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Meta AI Punya 600 Juta Pengguna Bulanan, Apa Saja Kemampuannya?

    Meta AI Punya 600 Juta Pengguna Bulanan, Apa Saja Kemampuannya?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Meta mencatat pencapaian baru, dengan teknologi chatbot AI andalan mereka, Meta AI kini sudah digunakan oleh ratusan juta pengguna bulanan di seluruh dunia.

    Hal tersebut disampaikan oleh pendiri Meta, Mark Zuckerberg, dalam sebuah postingan di platform media sosial Threads.

    “Meta AI sekarang memiliki hampir 600 juta pengguna aktif bulanan,” kata Zuck dalam postingannya beberapa waktu lalu, melansir Engadget, Rabu (11/12).

    Informasi ini disampaikan berbarengan dengan peluncuran model Llama 3.3 70B terbaru dari Meta. Menurut Meta, model teks terbaru ini memiliki “performa yang mirip dengan model Llama 3.1 405B,” namun dengan harga yang lebih murah.

    Ahmad Al-Dahle, Wakil Presiden AI generatif di Meta, dalam sebuah unggahan menunjukkan bahwa Llama 3.3 mendapat skor lebih tinggi pada beberapa tolok ukur dibandingkan dengan Gemini Pro 1.5 dari Google dan GPT-4o dari OpenAI.

    Zuckerberg juga sempat mengisyaratkan rilis besar berikutnya adalah perilisan Llama 4. Ia mengungkap bahwa rilis Llama 3.3 adalah pembaruan AI besar terakhir tahun ini.

    Zuckerberg sejauh ini masih bungkam mengenai apa yang akan ada di Llama 4, meskipun ia telah memberikan beberapa petunjuk. Sang CEO mengatakan pada awal tahun ini bahwa model tersebut sedang dilatih pada sebuah klaster yang terdiri dari lebih dari 100.000 H100 dengan perkiraan peluncuran salah satu model Llama 4 yang “lebih kecil” “pada awal tahun depan.”

    Meta AI hadir tidak hanya sebagai asisten digital tetapi juga dalam bentuk karakter-karakter unik dengan kepribadian berbeda.

    Meta AI adalah asisten pintar yang dibangun menggunakan teknologi Meta Llama 3, generasi terbaru dari model bahasa buatan Meta. Dengan teknologi ini, Meta mengklaim Llama 3 lebih cepat, cerdas, dan menyenangkan untuk diajak berinteraksi.

    Fitur ini telah dirilis di berbagai aplikasi Meta, seperti Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp. WhatsApp menjadi platform utama untuk integrasi Meta AI, yang memungkinkan pengguna mengakses asisten virtual langsung melalui aplikasi chat sehari-hari mereka.

    Meta AI dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk menjawab pertanyaan dan memberikan rekomendasi, berdiskusi tentang minat atau topik tertentu, serta membantu menghasilkan ide kreatif.

    Kemudian, Meta AI juga dapat membuat gambar berbasis AI langsung di dalam obrolan, hingga berinteraksi dengan karakter AI unik yang memiliki kepribadian dan minat tertentu.

    Fitur ini sudah tersedia dalam beberapa bahasa, termasuk Inggris, Prancis, Hindi, Portugis, Spanyol, Tagalog, dan Indonesia. Meski demikian, peluncurannya masih terbatas di beberapa negara dan belum tersedia secara global.

    Meta AI dapat digunakan baik di obrolan pribadi maupun grup. Namun, untuk obrolan grup, pengguna harus menyebutkan @Meta AI selayaknya ingin tag orang di WhatsApp agar fitur ini aktif.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Lolos Pendidikan, 157 Prajurit Resmi Sandang Baret Merah Kopassus

    Lolos Pendidikan, 157 Prajurit Resmi Sandang Baret Merah Kopassus

    loading…

    Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi mengukuhkan 157 prajurit Kopassus angkatan 109. Foto/IG Penkopassus

    JAKARTA – Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi mengukuhkan 157 prajurit Kopassus angkatan 109. Pengukuhan tersebut berlangsung di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Selasa, 10 Desember 2024.

    Dari 179 prajurit yang mengikuti pendidikan, hanya tersisa 157 prajurit yang berhasil melewati penempaan panjang dan berat.

    “Pantai Permisan menjadi saksi lahirnya generasi penerus Prajurit Kopassus yang secara resmi dikukuhkan oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi,” bunyi keterangan tertulis di laman Instagram Penkopassus, dikutip Kamis (12/12/2024).

    Baca Juga

    Saat ini, 157 prajurit tersebut telah memenuhi standar tinggi dari seorang prajurit pasukan khusus dan resmi menyandang Baret Merah dengan kualifikasi Komando.

    “Serta siap menanti tugas pengabdian berikutnya dalam menjaga NKRI,” tulisnya.

    (cip)

  • Cara Mematikan Fitur Meta AI di WhatsApp

    Cara Mematikan Fitur Meta AI di WhatsApp

    Jakarta, CNN Indonesia

    Meta baru-baru ini meluncurkan fitur Meta AI ke berbagai platform, termasuk WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Namun, bisakah Meta AI dimatikan, terutama di WhatsApp?

    Fitur Meta AI berbasis model bahasa besar terbaru Meta, Llama 3, yang dirancang untuk memberikan interaksi lebih personal. Meski demikian, ada saja pengguna yang tidak menyambut baik Meta AI.

    Namun begitu, secara resmi pengguna tidak bisa mematikan Meta AI di WhatsApp. Sebab, Meta tidak menyediakan opsi resmi untuk menonaktifkan Meta AI di WhatsApp.

    Melansir Android Authority, sama seperti fitur lain yang diluncurkan, kehadiran Meta AI ini secara otomatis ada di aplikasi tanpa opsi untuk mematikan atau menghapusnya. Tombol atau ikon Meta AI kini menjadi bagian dari aplikasi dan hanya dapat dihapus jika Meta menambahkan fitur “turn off” di masa mendatang.

    Hal yang sama juga berlaku untuk platform lain seperti Facebook dan Instagram. Meta menyatakan bahwa pengguna tidak bisa sepenuhnya menonaktifkan AI tersebut.

    Kendati begitu, melansir beberapa sumber, ada beberapa cara untuk meminimalkan kehadirannya.

    Meski tidak ada opsi bawaan, pengguna dapat menggunakan cara alternatif untuk menghilangkan Meta AI dari WhatsApp. Salah satu metode yang banyak dibagikan di internet adalah dengan menginstal versi lama WhatsApp. Berikut langkah-langkahnya:

    1. Backup Data: Lakukan pencadangan data menggunakan fitur “Chat Backup” di pengaturan WhatsApp.
    2. Uninstall WhatsApp: Hapus aplikasi WhatsApp versi terbaru dari perangkat Anda.
    3. Install Versi Lama: Unduh versi lama WhatsApp dari situs pihak ketiga dan instal di perangkat Anda.

    Langkah ini memungkinkan pengguna menggunakan WhatsApp tanpa fitur Meta AI, karena versi lama aplikasi tidak memiliki integrasi AI tersebut.

    Risiko terburuk

    Meskipun metode ini efektif, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan. Misalnya, soal keamanan data.

    Menggunakan versi lama aplikasi membuat pengguna lebih rentan terhadap risiko keamanan. Versi terbaru WhatsApp tidak hanya membawa fitur baru, tetapi juga perbaikan keamanan dan tambalan bug.

    Risiko lainnya adalah pengguna akan kehilangan akses ke fitur-fitur terbaru WhatsApp, seperti “Chat Lock”, “Privacy Dashboard”, atau fitur lainnya yang meningkatkan pengalaman pengguna dan keamanan.

    Kemudian, mengunduh aplikasi dari sumber pihak ketiga berpotensi memasang perangkat lunak berbahaya pada perangkat Anda.

    Jika Anda tidak ingin mengambil risiko dengan cara tidak resmi, Anda bisa mencoba meminimalkan kehadiran Meta AI di aplikasi Anda. Misalnya, abaikan tombol atau ikon Meta AI, hindari menggunakannya, dan fokus pada fitur lain di WhatsApp.

    (wnu/dmi)

    [Gambas:Video CNN]