Perusahaan: Instagram

  • Mengenal Sosok Dedy Mandarsyah, Kepala BPJN Yang Disorot Karena Kasus Penganiayaan Dokter Koas

    Mengenal Sosok Dedy Mandarsyah, Kepala BPJN Yang Disorot Karena Kasus Penganiayaan Dokter Koas

    TRIBUNJATENG.COM – Mengenal sosok Dedy Mandarsyah, pejabat yang dicari setelah ramainya kasus penganiayaan Luthfi seorang dokter koas di Palembang.

    Dedy Mandarsyah, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, merupakan ayah dari Lady Aurellia Pramesti yang menjadi dalang penganiayaan dokter koas.

    Lady Aurellia mengadu kepada ibunya karena masalah jadwal jaga rumah sakit.

    Mengulik harta kekayaan Dedy Mandarsyah, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, kini tengah jadi sorotan.

    Nama Dedy Mandarsyah kini ramai dicari di tengah kasus penganiayaan dokter koas di Palembang yang tengah viral.

    Namanya masuk ke dalam deretan Google Trends sejak Kamis (12/12/2024) kemarin.

    Sementara, akun media sosial Instagram BPJN Kalbar pula turut “diserbu” netizen dengan komentar mengaitkan nama Dedy Mandarsyah dengan kasus penganiayaan koas.

    Kini, tak sedikit yang penasaran dengan harta kekayaannya, berikut harta kekayaan BPJN Kalbar:

    Dikutip dari LHKPN, Dedy Mandarsyah mulai melaporkan harta kekayaan setelah menjadi Kepala Satuan Kerja sebagai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II, Provinsi Riau.

    Pada laman Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di web KPK, Dedi Mandarsyah melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2023 yang mencapai Rp 9.426.451.869

    Sejak 2016, Dedy Mandarsyah mengalami kelonjakan harta kekayaan yang signifikan.

    Pertama kali melaporkan di LHKPN, Dedy Mandarsyah hanya memiliki harta kekayaan, Rp3.677.288.634. Artinya selama tujuh tahun harta kekayaan Dedy naik lebih dari 150persen.

    Berikut rinciannya:

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 750.000.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 33.8 m2/33.8 m2 di KAB / KOTA
    KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 33.8 m2/33.8 m2 di KAB / KOTA
    KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

    3. Tanah dan Bangunan Seluas 36 m2/36 m2 di KAB / KOTA KOTA
    JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 450.000.000
    1. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2019, HADIAH Rp. 450.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 830.000.000

    D. SURAT BERHARGA Rp. 670.700.000

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 6.725.751.869
    F. HARTA LAINNYA Rp. —-
    Sub Total Rp. 9.426.451.869

    III. HUTANG Rp. —-

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 9.426.451.869

    Dokter Koas Dipukuli Bertubi-tubi

    Sebelumnya beredar di sosial media video pemukulan yang dilakukan diduga oleh pihak Lady Aurellia Pramesti, yang korbannya adalah seorang dokter koas bernama Muhammad Lutfi.

    Diketahui korban bernama Muhammad Lutfi yang merupakan seorang chief koas mahasiswa Universitas Sriwijaya.

    Dalam video tersebut, korban yang masih mengenakan seragam koas mendapat pukulan bertubi-tubi oleh seorang pria berbaju merah.

    Lalu, beberapa orang tampak berusaha melerai. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil dan pelaku tetap memukuli korban terus-menerus.

    Kejadian itu terjadi di sebuah kafe yang berlokasi di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, mengutip TribunPalembang.com.

    “Kami sudah baik-baik, ” ucap korban di dalam video.

    Beberapa orang yang ada di lokasi termasuk seorang ibu-ibu dan rekan korban tampak berusaha melerai, namun tidak meredam perbuatan pelaku yang tetap memukuli korban.

    Sosok mahasiswi yang jadi pemicu dokter koas dipukuli (tengah) gara-gara jadwal jaga akhir tahun. Sang mahasiswi bernama Lady Aurellia (krii) itu dijuluki anak mama dan ayahnya pejabat. (kolase Twitter)

    Pelaku Dilaporkan ke Polisi

    Pelaku pemukulan berinisial D sudah diperiksa oleh penyidik dari Subdit III Jatanras Polda Sumsel pada Jumat (13/12/2024).

    Adapun D diduga merupakan sopir pribadi dari mahasiswi Lady Aurellia Pramesti yang mempermasalahkan jadwal piket saat Tahun Baru.

    Berdasarkan pantauan Tribun Sumsel, terduga pelaku tampak mengenakan kemeja dan menutupi wajahnya dengan masker.

    “Terduga pelaku penganiayaan terhadap koas Fakultas Kedokteran yang bernama Muhammad Lutfi, sudah berada di Unit 5 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel. Dia datang ditemani pengacaranya,” ujar Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Sunarto, Jumat.

    Selain memeriksa terduga pelaku, polisi juga sudah ke lokasi kejadian dan mengamankan rekaman CCTV yang merekam pemukulan.

    Sunarto menyebut pemeriksaan terhadap D berawal dari laporan dari korban pada Kamis.

    Menurutnya, korban mengalami luka di bagian pelipis sebelah kiri dan lebam di bagian mata.

    Pelaku Minta Damai

    Di sisi lain, pelaku telah berupaya untuk mengambil jalur damai usai insiden penganiayaan tersebut viral di media sosial.

    Hal itu diketahui dari unggahan Instagram Story akun @hendracipta_surg pada Kamis.

    Dalam unggahan tersebut, keluarga korban berterima kasih kepada pemilik akun yang sudah turut memviralkan penganiayaan tersebut.

    Kemudian, pemilik akun yang juga merupakan dosen tersebut bertanya ke keluarga korban apakah pelaku sudah meminta maaf.

    Pihak keluarga korban menyebut bahwa pelaku meminta damai.

    “Pelaku sudah minta maaf?” tanya sang dosen.

    “Saat ini belum (minta maaf), yang ada malah ibu pelaku datang ke RS Bhayangkara hanya minta supaya jalur damai,” jelas kakak korban.

    “Coba baca ya chat di atas, saya gak kenal sama sekali dengan keluarga korban, hanya menyuarakan suara hati jangan sampai ‘orang yang merasa punya kuasa, bisa seenaknya dengan rakyat kecil, rakyat kecil juga bisa mencari keadilan’,” keterangan @hendracipta_surg dalam tangkapan layar chat. (*)

     

  • Pengakuan Lady Aurellia Pramesti Terkait Jadwal Dokter Koas, Beban yang Ditanggungnya Terlalu Berat

    Pengakuan Lady Aurellia Pramesti Terkait Jadwal Dokter Koas, Beban yang Ditanggungnya Terlalu Berat

    TRIBUNJAKARTA.COM – Lady Aurellia Pramesti, seorang dokter koas di Palembang, Sumatera Selatan belakangan menjadi sorotan usai dirinya diduga menjadi pemicu penganiayaan yang dilakukan sopirnya berinisial DT terhadap rekannya, Muhammad Lutfi. 

    Penganiayaan itu dipicu dari masalah sepele, yaitu soal pengaturan jadwal piket jaga dokter koas. 

    Lady pun kemudian membeberkan alasannya meminta ubah jadwal piket.

    Ia merasa beban yang ditanggungnya terlalu berat dan mungkin ada perlakuan yang tidak sama. 

    Padahal, tingkat stres setiap orang berbeda sehingga perlu disikapi dengan bijaksana. 

    Hal itu diungkapkan oleh Kuasa Hukum DT, Titis Rachmawati. 

    “Oleh karena itu, kami akan menyampaikan kepada pihak dekan ataupun ketua program studinya supaya permasalahan ini tidak melebar terlalu jauh dan terkesan ada hal-hal yang di luar konteks,” ujar Titis seperti dikutip Kompas.id. 

    Masalah sepele

    Menurut Titis, aksi penganiayaan itu dipicu karena persoalan yang sepele. 

    Ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman antara Lutfi dan Lady. 

    Hal itu disinyalir oleh perbedaan usia keduanya, Lutfi lebih senior sementara Lady lebih muda. 

    Ibu Lady, LN, mengajak Lutfi ketemuan untuk membicarakan kesalahpahaman tersebut. 

    Ia mengajak Lutfi bertemu lantaran Lady tak bisa berkomunikasi dengan Lutfi. 

    Namun, pembicaraan itu ternyata menimbulkan konflik. 

    Komunikasi yang ternyata tak menemui titik temu memicu sopir LN, DT terprovokasi sehingga terjadi pemukulan tersebut. 

    “DT melihat korban tidak merespons LN sehingga DT terprovokasi. Adapun DT adalah sopir keluarga LN dan memang masih ada hubungan keluarga dengan LN,” katanya. 

    Pihak DT pun mengatakan berusaha untuk melakukan perdamaian. 

    “Kami berusaha membawa ke jalur yang baik-baik dan berusaha melakukan permohonan maaf serta bertanggung jawab untuk melakukan pengobatan dan menemui keluarga korban.”

    “Kita akan sebijak mungkin karena semua ini kan anak-anak kita. Walau bagaimanapun dengan kondisi begitu, Lady juga agak sedikit terganggu kejiwaannya karena kondisi yang telah dipelintir-pelintir,” kata Titis. 

    Kendati demikian, pihak DT berusaha kooperatif dan mengikuti proses hukum. 

    Sosok Lady

    Terkuak sosok Lady Aurellia Pramesti, mahasiswi koas (co-assistant) Universitas Sriwijaya di Palembang, yang belakangan disorot publik. 

    Lady diduga menjadi pemicu aksi penganiayaan terhadap Ketua Mahasiswa Koas, Muhammad Lutfi di sebuah kafe di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang pada Rabu (11/12/2024). 

    Lady ternyata sempat aktif di dalam organisasi kemahasiswaan. 

    Ia pernah tergabung ke dalam anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya sebagai bendahara umum (Bendum) pada tahun 2022. 

    Jabatan Lady Aurellia diunggah di akun Instagram BEM FK UNSRI.  

    Dalam postingan itu, terungkap laporan pencapaian Lady. 

    Namun, postingan itu seketika banjir hujatan dari warga net usai namanya diduga terlibat dalam kasus penganiayaan dokter koas. 

    Lady Aurellia juga disebut merupakan anak dari seorang ayah yang merupakan pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Dedy Mandarsyah.

    Kini nama Dedy Mandarsyah juga turut serta ramai dibicarakan seiring dengan menggaungnya berita penganiayaan dokter koas di Palembang.

    Insiden penganiayaan ini diduga dipicu oleh perselisihan mengenai jadwal piket yang diatur oleh korban (Luthfi).

    Diduga perselisihan soal jadwal jaga tersebut lantaran Lady hendak pergi berlibur ke Eropa, mengutip TribunBanten.com.

    Ibu Lady, disinyalir merupakan Owner Butik ternama di Palembang.

    Sang ibu diketahui berinisial SM alias Lina Dedy. 

    Respons Unsri

    Pihak Universitas Sriwijaya (Unsri) angkat bicara dengan insiden pemukulan yang dialami oleh salah satu mahasiswa mereka, dokter koas Muhammad Lutfi. 

    Unsri membentuk tim investigasi internal guna mengidentifikasi permasalahan, mendalami fakta dan mencari jalan penyelesian terbaik. 

    Rektor Unsri, Taufiq Marwa mengatakan pihaknya tidak menoleransi segala bentuk kekerasan, baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus. 

    Karena itu, mereka telah membentuk tim investigasi untuk turut melakukan penyelidikan mendalam terkait peristiwa tersebut. 

    Hasil investigasi itu pun siap mendukung penanganan kasus yang telah diproses Polda Sumsel. 

    “Sebagai lembaga pendidikan, kami berharap kasus ini dapat diproses dengan baik, adil dan transparan demi memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan untuk semua pihak. Kami juga menegaskan komitmen mendukung proses penyelidikan kasus ini dan bekerja sama sesuai dengan prosedur yang berlaku,” kata Taufiq. 

    Selain meminta semua pihak tidak memperkeruh situasi, pihaknya terus berupaya memastikan bahwa seluruh sivitas akademikan Unsri bisa menjalani kegiatan pendidikan dalam lingkungan yang aman, kondusif dan saling menghargai. 

    “Ini bentuk tanggung jawab dan kepedulian kami kepada semua warga Unsri, terkhusus mahasiswa. Kami harapkan para mahasiswa Unsri bisa menjadi pemimpin masa depan yang berilmu dan beretika,” katanya. 

     

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ogah Dukung Trump, Zuckerberg Kini Keluar Uang Rp 16 Miliar

    Ogah Dukung Trump, Zuckerberg Kini Keluar Uang Rp 16 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Meta Platforms (Facebook, WhatsApp, Instagram) Mark Zuckerberg menolak mendukung Donald Trump atau Kamala Harris dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024.

    Namun, setelah Trump dinyatakan menang, Zuckerberg tampak mulai merapat. Laporan Reuters, dikutip Jumat (13/12/2024), menyebut Meta mendonasikan US$1 juta (Rp 16 miliar) untuk mendanai pelantikan Trump.

    The Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan berita tersebut, mengatakan donasi tersebut berangkat dari dari kebiasaan selama ini yang dilakukan oleh Zuckerberg dan Meta.

    Sebelumnya, Zuckerberg juga sempat memuji Trump pasca upaya penembakan yang menimpa dirinya pada 13 Juli lalu. Zuckerberg mengatakan aksi Trump yang tenang sebagai “salah satu hal paling menakjubkan yang saya lihat selama hidup”.

    Trump sendiri kerap mengolok-olok Meta karena menilai platform-platform perusahaan kerap menyebarkan konten negatif tentang dirinya.

    Pada akhir November lalu, Zuckerberg sudah bertemu dengan Trump, menurut laporan New York Times. Pertemuan itu dikatakan merupakan upaya Zuckerberg untuk mendekatkan diri ke Trump yang akan memimpin pemerintahan AS selanjutnya.

    Ketegangan Trump dan Meta memuncak pada Pilpres AS 2020. Kala itu, Trump menuduh Meta menyembunyikan konten-konten yang berdampak negatif ke lawannya, Joe Biden.

    Meta juga memblokir akun Facebook dan Instagram Trump selama 2 tahun, menyusul kerusuhan pada Januari 2021 lalu.

    (fab/fab)

  • Chord Gitar Lagu Milyaran Abad Rossa

    Chord Gitar Lagu Milyaran Abad Rossa

    Chord kunci gitar Milyaran Abad Rossa. Chord kunci gitar Milyaran Abad Rossa ini sangat mudah dimainkan.

    Tayang: Jumat, 13 Desember 2024 20:14 WIB

    www.instagram.com/itsrossa910

    Rossa 

    TRIBUNJATENG.COM- Chord kunci gitar Milyaran Abad Rossa.

    Chord kunci gitar Milyaran Abad Rossa ini sangat mudah dimainkan.

    Berikut chord kunci gitar Milyaran Abad Rossa:
    .
    Em Am
    Ku tak pernah lagi mendengar
    D G
    Kau dimanakah kini berada
    C Am
    Ku hanya berharap cintamu masih untukku
    .
    Em Am
    Karena sesungguhnya ku tahu
    D G
    Kita digariskan terlarang
    C Am C B
    Tapi mengapa harus terjadi sejauh ini
    .
    Reff :
    E C#m
    Jikalau ku bisa memutarkan waktu
    F#m B
    Ku pasti selalu menunggu
    E C#m
    Andaikan seribu tahun tak cukup
    F#m B
    Milyaran abad ku sanggup
    .
    Musik: Em D C Am G F#m B
    .
    Em Am F#m B
    Tapi mengapa harus terjalin … cinta sejati
    E C#m
    Jikalau ku bisa memutarkan waktu
    F#m B
    Ku pasti selalu menunggu
    E C#m
    Andaikan seribu tahun tak cukup
    F#m B
    Milyaran abad ku sanggup
    .
    Musik: C Am G F C G B
    .
    kembali ke Reff
    .
    E C#m
    Andaikan seribu tahun tak cukup
    F#m B
    Milyaran abad ku sanggup

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Bukan TikTok-Instagram, Gen Z Ternyata Ramai Pakai Media Sosial Ini

    Bukan TikTok-Instagram, Gen Z Ternyata Ramai Pakai Media Sosial Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bukan TikTok dan Instagram yang paling sering digunakan Gen Z di Amerika Serikat (AS) belakangan ini. Kebanyakan menggunakan platform berbagi video YouTube milik Alphabet.

    Hal tersebut terungkap dalam laporan firma penelitian Pew Research Center. Mereka melakukan survei pada remaja AS berusia 13-17 tahun dalam periode 18 September-10 Oktober 2024.

    Hasilnya 9 dari 10 remaja menggunakan situs tersebut. Namun laporan itu turun dari 2022 sebanyak 95%, dikutip dari laman resmi Pew Research Center, Jumat (13/12/2024).

    Survei tersebut juga menemukan 73% remaja menggunakan YouTube setiap hari. Sebanyak 15% di antaranya menggunakannya ‘hampir konstan’.

    Nama TikTok dan Instagram tetap banyak digunakan, berkisar 6 dari 10 memilih kedua aplikasi tersebut. Sementara 55% remaja menggunakan Snapchat.

    Namun banyak anak gen Z yang mulai meninggalkan Facebook dan X. Selama 10 tahun terakhir, penggunaannya anjlok hingga 71% menjadi hanya 32%.

    Jumlah lebih kecil didapatkan X dengan 17% remaja. Trennya juga terus mengalami penurunan dari 10 tahun lalu sebanyak 33%.

    Meski WhatsApp digunakan banyak orang, namun nampaknya juga tak jadi pilihan para Gen Z. Hanya 23% dari mereka yang menggunakannya, atau mengalami peningkatan 6% dari 2022.

    Media sosial lain milik Meta, Thread, juga masuk dalam survei. Platform yang berusia setahun itu hanya digunakan 6% remaja di AS.

    (fab/fab)

  • Berangkat Ibadah Umrah, Penjual Es Teh Sunhaji Sebut Gus Miftah yang Bayar

    Berangkat Ibadah Umrah, Penjual Es Teh Sunhaji Sebut Gus Miftah yang Bayar

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepastian soal siapa yang memberangkatkan ibadah umrah penjual es teh Sunhaji yang sempat viral di media sosial terjawab sudah. sudah. Sunhaji menyebut Gus Miftah yang membayar biaya umrah dirinya dan keluarga.

    Kepastian itu diunggah oleh pengusaha Jhon LBF melalui media sosial Instagram miliknya. Di situ, Jhon LBF mempertanyakan perihal siapa yang memberangkatkan ibadah umrah Sunhaji.

    “Siapa yang umrahkan?” tanya Jhon LBF kepada penjual es teh Sunhaji, Jumat (13/12/2024).

    “Gus Miftah, bang,” jawab Sunhaji yang menegaskan Gus Miftah yang membayar biaya umrah dirinya dan keluarga. 

    Mendengar ucapan dari Sunhaji itu, membuat Jhon LBF bangga atas usaha dari Gus Miftah yang sudah memberangkatkan ibadah umrah penjual es teh viral Sunhaji.

    “Masyaallah tabarakallah, diberangkatkan oleh @gusmiftah,” jelas Jhon LBF.

    “Mohon doanya supaya Pak Sunhaji dan keluarga diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah umrah ya gaes,” tandasnya.

    Melihat unggahan dari Jhon LBF, membuat netizen membanjiri kolom komentar Instagram Jhon LBF tersebut.

    “Di balik kisah ada berkah yang indah. Semua ada hikmahnya setelah berhenti menghujat,” tulis netizen.

    “Bahagia banget rasanya melihat orang lain senang,” tulis netizen lainnya.

    “Alhamdulillah diberangkatkan umrah sama @gusmiftah,” tulis netizen.

    “@gusmiftah luar biasa. Saya bersama Anda @gusmiftah,” tulis netizen lagi.

    “Masyaallah @gusmiftah,” tulis netizen yang bangga terhadap Gus Miftah yang membayar biaya umrah Sunhaji dan keluarga.

  • Ibu di Semarang Syok Hendak ke Pasar, Si Pemilik Panti Asuhan Tak Tega usai Buka Selimut Hello Kitty

    Ibu di Semarang Syok Hendak ke Pasar, Si Pemilik Panti Asuhan Tak Tega usai Buka Selimut Hello Kitty

    TRIBUNJATIM.COM – Ibu di Semarang syok ketika menemukan adanya selimut yang ternyata di dalamnya berisi seorang bayi.

    Bayi laki-laki di Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (12/12/2024) sekira pukul 08.00 WIB.

    Bayi tersebut tepatnya diletakkan di kursi di depan  panti asuhan Darus Sholihan Alhusnan, Kampung Jongkong, Plalangan, Gunungpati.

    Kondisi bayi dalam keadaan sehat. 

    Namun, bayi tersebut akhirnya dilarikan ke RSUD Wongsonegoro, Tembalang, Semarang untuk penanganan medis.

    “Awalnya dibawa ke puskesmas kemudian dirujuk ke rumah sakit akibat tali pusar bayi dipotong (pelaku) terlalu pendek,” kata Kapolsek Gunungpati Kompol Agung Raharjo.

    Dia menyebut, kasus pembuangan bayi ini terungkap ketika pemilik panti asuhan hendak pergi ke pasar.

    Saksi ini melihat selimut bayi bergambar Hello Kitty warna pink berada di atas kursi teras rumah.

    Setelah selimut dibuka terdapat bayi laki-laki dengan dibungkus kaos perempuan warna merah dan warna biru dongker.

    Pemilik panti asuhan lantas membawa bayi ke puskesmas sembari melaporkan kejadian tersebut ke lurah dan polisi.

    “Suasana sekitar panti asuhan adalah perkampungan tak jauh dari permukiman warga,” kata Agung.

    Bayi laki-laki ini diperkirakan usia 1 hari memiliki tinggi badan 48 sentimeter berat badan 2,9 kilogram.

     Kasus pembuangan bayi ini masih dalam penyelidikan kepolisian.  

    Menurut Agung, personelnya telah turun ke lapangan untuk meminta keterangan para saksi dan mengumpulkan barang bukti.”Kasus ini masih penyelidikan,” tandasnya.

    Sementara itu, di sisi lain ada yang tengah ramai dibicarakan.

    Kasus bayi diduga tertukar di sebuah rumah sakit di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat viral di media sosial.

    Sang ayah kaget melihat jasad bayinya yang berbeda dari ia adzani.

    Namun pihak rumah sakit menyangkal adanya bayi tertukar.

    Kasus ini menimpa pria berinisial MR (27).

    Dugaan bayi tertukar mencuat setelah MR membandingkan kondisi bayi yang ia lihat saat mengadzani dengan jasad bayi yang dimakamkan.

    Peristiwa tersebut bermula ketika FS (27), istri MR, mengalami kontraksi pada Minggu (15/9/2024).

    FS dibawa ke klinik di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, namun dirujuk ke rumah sakit di Cempaka Putih karena air ketuban berkurang.

    “Saya dapat rujukan dari klinik karena air ketubannya kurang. Dokter merujuk ke rumah sakit di kawasan Cempaka Putih,” ujar MR, Selasa (10/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Setelah mengurus administrasi BPJS Kesehatan, FS menjalani operasi persalinan pada Senin (16/9/2024).

    Bayi lahir pada pukul 09.05 WIB, namun tidak langsung diperlihatkan kepada ibunya.

    “Istri saya pas anak itu lahir, tidak diperlihatkan ke ibunya,” kata MR.

    MR juga menyebut ia tidak diizinkan mendokumentasikan bayi saat mengadzani.

    “Ketika lahir saya adzanin. Saya minta foto ke susternya, tapi tidak diizinkan. Saya paksa, baru bisa foto cepat untuk dokumentasi,” ungkapnya.

    Sore harinya, MR diberitahu pihak rumah sakit bahwa bayinya dalam kondisi kritis.

    Ilustrasi bayi tertukar. (Freepik)

    Ia diminta menandatangani surat tanpa sempat membacanya.

    “Katanya, ‘Pak tanda tangan dulu aja pak’. Ini surat izin untuk memasang oksigen,” ucapnya.

    Pada 17 September 2024, MR mendapat kabar bayinya meninggal dunia.

    Jenazah bayi diserahkan dalam kondisi sudah dibungkus kain kafan, sehingga MR dan istrinya tidak sempat melihat tubuh anaknya.

    Keesokan harinya, keluarga memutuskan membuka makam bayi di TPU Cilincing karena FS belum pernah melihat anaknya.

    Saat makam dibongkar, MR mengaku kaget melihat jasad bayi yang berbeda dari yang ia adzani.

    “Setelah lihat foto dokumentasi, saya curiga. Badannya besar, panjangnya tidak sesuai dengan surat keterangan lahir yang menyebutkan 47 cm,” jelas MR.

    MR kemudian meminta klarifikasi dari pihak rumah sakit, namun pihak rumah sakit menyangkal adanya bayi tertukar.

    Mediasi dilakukan tiga kali, tetapi belum mencapai kesepakatan.

    Setelah kasus ini viral, perwakilan rumah sakit mendatangi MR di tempat kerjanya dan berjanji memfasilitasi tes DNA.

    “Kemarin pihak RS sudah datang ke tempat kerja saya. Direktur utamanya sudah mau memfasilitasi biaya tes DNA,” kata MR.

    Hingga kini, MR masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan dugaan bayi tertukar tersebut.

    Sementara itu, mengutip unggahan video di akun Instagram @rsijcempakaputih, MR menyebut telah terjadi mediasi antara pihaknya dengan pihak rumah sakit.

    “Dengan ini ingin membuat klarifikasi terkait dengan video yang sebelunya telah saya buat,” ucapnya, dikutip Rabu (11/12/2024), dikutip dari kompas.tv.

    “Bahwa hari ini, tanggal 9 Desember 2024 telah dilakukan mediasi dengan pihak Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, yang di mana saya dan istri akan difasilitasi untuk melakukan tes DNA dan dibiayai oleh Rumah Sakit Islam Cempaka Putih,” imbuhnya.

    MR juga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah ditimbulkan dari videonya yang viral.

    Ia juga mengaku video klarifikasi tersebut ia buat tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

    Sementara, Jack Pradono Handojo, Direktur Umum RSIJ Cempaka Putih, menyampaikan pihaknya akan menfasilitasi tes DNA.

    Ilustrasi bayi tertukar. (Freepik)

    “Alhamdulillah pada hari ini telah terjadi pertemuan, kesepakatan dalam suasana yang penuh kekeluargaan,” ucapnya.

    “Intinya, kami dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih akan menfasilitasi proses pemeriksaan DNA untuk menguak kebenaran, dan akan menanggung biaya yang diperlukan di laboratorium yang dipilih oleh Pak Rauf dan Ibu Feni.”

    Dalam unggahan selanjutnya di Instagram @rsijcempakaputih, pihak rumah sakit juga menyampaikan pihaknya komitmen terhadap prosedur dan transparansi.

    Pihak RSIJ Cempaka Putih juga telah melakukan penelusuran terkait kasus dugaan bayi tertukar itu dengan memeriksa semua aspek prosedur medis, administrasi, dan operasional.

    “Kami juga memberikan informasi tentang jenis kelamin bayi dan informasi lainnya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Berdasarkan hal di atas, kami meyakini bahwa semua prosedur telah dijalankan sebagaimana mestinya,” demikian tertulis dalam unggahan.

    Pihak rumah sakit dan keluarga MR juga sepakat untuk melakukan tes DNA di laboratorium forensik yang dipilih oleh keluarga MR, dengan biaya ditanggung oleh rumah sakit.

    “Pihak keluarga bersedia melakukan pendaftaran pada tangal 13 Desember 2024 dalam rangka memastikan proses konfirmasi DNA berjalan tepat dan cepat.”

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Polisi Cari Mahasiswi UI yang Dilaporkan Hilang 2 Hari Lalu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Desember 2024

    Polisi Cari Mahasiswi UI yang Dilaporkan Hilang 2 Hari Lalu Megapolitan 13 Desember 2024

    Polisi Cari Mahasiswi UI yang Dilaporkan Hilang 2 Hari Lalu
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Polisi tengah mencari mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) bernama Cut Febilia Darra Salwa yang dilaporkan hilang sejak Rabu (12/12/2024).
    Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Arya Perdana mengatakan, keluarga Cut Febilia Darra Salwa sudah membuat laporan terkait hilangnya mahasiswi itu.
    “Sudah (buat laporan) kemarin (Rabu 12 Desember 2024),” kata Arya saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2024).
    Saat ini polisi tengah mencari keberadaan mahasiswi tersebut.
    “Lagi kami upayakan cari,” ungkapnya.
    Berdasarkan edaran yang tersebar di media sosial, Febilia terakhir dilihat di gedung Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UI dengan hasil deteksi terakhir dari ponselnya berada di Pesona Square Mall.
    Ciri-ciri fisik Febilia diperkirakan memiliki tinggi sekitar 160 sentimeter, dengan pakaian terakhir mengenakan kerudung hitam, sweater biru tua berpola kuning, dan jins biru.
    “Mohon bantuannya untuk menginformasikan apabila ada yang melihat dan mengetahui informasi mengenai Cut Febilia Darra Salwa (FH UI 2023) yang sudah
    lost contact
    dari teman dan keluarganya sejak hari Rabu, 11 Desember 2024 pukul 10.30 pagi,” isi dalam edaran tersebut.
    Bagi pihak yang mengetahui informasi atau keberadaan Febilia dapat menghubungi 081212623848 atas nama Rindu.
    Edaran pencarian Febilia sempat diunggah dalam akun media sosial Instagram Letnan Jenderal (Mar) Suhartono @suhartono323 yang merupakan mantan ajudan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Inilah Sosok Lady Aurelia, Dokter Koas “Manja” Yang Picu Penganiayaan Gegara Jadwal Jaga di RS

    Inilah Sosok Lady Aurelia, Dokter Koas “Manja” Yang Picu Penganiayaan Gegara Jadwal Jaga di RS

    TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Inilah sosok Lady Aurellia, dokter koas “manja” yang diduga menjadi penyebab seorang mahasiswa kedokteran bernama Lutfi dipukuli hingga babak belur.

    Lady Aurellia, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya mengadu ke orang tua karena mendapatkan jaga di rumah sakit saat libur akhir tahun.

    Hal itu membuat dokter koas bernama Lutfi dipukuli hingga babak belur di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Sumatera Selatan .

    Terungkap mahasiswi tersebut adalah anak pejabat yang belakangan dikecam.

    Betapa tidak, mahasiswi yang diduga bernama Lady Aurellia itu disebut-sebut jadi penyebab dokter koas Lutfi dianiaya sopir Lady.

    Pemicu sopir keluarga Lady memukuli Lutfi adalah karena tidak terima pembagian jadwal jaga koas.

    Belum Minta Maaf, Ibunda LAP Datangi Luthfi Dokter Koas Setelah Video Pemukulan Viral: Minta Damai (KOLASE)

    Lady disinyalir tidak terima dengan pembagian jadwal jaga koas di rumah sakit yang telah diatur Lutfi.

    Padahal Lutfi adalah ketua stase mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang.

    “Korban ketua stase anak. Sudah 3 kali ganti jadwal jaga karena budak ini (Lady) tidak pernah puas selalu ngomong tidak adil padahal teman-teman sudah setuju,” isi chat kronologi yang beredar di linimasa.

    Tak terima dengan jadwal jaga koas, Lady diisukan mengadukan hal itu ke orang tuanya.

    Langsung bertindak, ibunda Lady pun mengajak dokter koas Lutfi untuk bertemu dan membincangkan soal jadwal jaga koas tersebut.

    Namun tak disangka, pertemuan itu berakhir ricuh.

    “Wong 3 ini (korban dan dua dokter koas lain) ini diam khusyuk dengarkan celotehan mak Lady tapi dianggap tidak respon. Si driver mak Lady mulai tidak senang, sudah mulai menarik baju Lutfi dan 1 teman koas perempuan dan akhirnya emosi si driver, terus terjadilah seperti yang di video,” isi chat kronologi.

    Akibat insiden penganiayaan tersebut, dokter koas Lutfi harus dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.

    Lutfi mengalami luka memar di wajahnya akibat dipukuli sopir Lady.

    Pemicu dokter koas dipukuli

    Atas kasus tersebut, dosen sekaligus dokter bedah dr Hendra Cipta pun mengurai keprihatinannya.

    dr Hendra Cipta tak terima muridnya yakni Lutfi dianiaya perkara jadwal jaga koas.

    Menurut dr Hendra Cipta, tindakan yang dilakukan diduga oleh sopir dan ibunda Lady itu adalah aksi sok jago yang tak patut dicontoh.

    “Kasian muridku, walau aku bukan dosen tetap FK Unsri. Hatiku tercabik-cabik ada muridku dipukuli orang lain. Murid ini mau jadi dokter, bukan mau jadi petarung MMA. Mudah-mudahan keadilan akan segera diberikan. Negeri ini gak ada tempat untuk orang-orang sok jago menggunakan kekerasan apalagi di depan umum,” tulis dr Hendra Cipta dalam postingannya.

    Karenanya, dr Hendra Cipta menggaungkan tagar guna meminta keadilan untuk dokter koas Lutfi.

    Dalam tagar tersebut, tersemat julukan yang diduga untuk Lady yakni julukan anak mama.

    “Kita berduka we stand with you doc! premanisme bukan cara kita, mahasiswa kedokteran #anak mama. Bertempur demi masa depan, bukan libur untuk sorotan,” tulis dr Hendra dalam postingan Instagram-nya.

    Kasus yang telah viral hingga jadi trending di Twitter itu membuat sosok keluarga Lady dikuliti.

    Akun bernama ceocemical di Twitter membongkar sosok keluarga Lady yang jadi pemicu Lutfi dipukuli.

    Diduga Lady memiliki orang tua pejabat dan bukan sosok sembarangan.

    “Nih lengkapnya ya netizen gausah tanya kenapa berani gini, maklum bapaknya Dedy Mandarsyah (Kepala BPJN Kalbar), istrinya Sri Meilina terkenal karena punya galeri batik tenun di Palembang,” tulis akun tersebut.

    Terkait sosok orang tua Lady, dr Hendra Cipta sempat mengurai fakta mengejutkan.

    Berdasarkan cerita kakak korban yakni Audi, pelaku belum minta maaf kepada dokter koas Lutfi.

    Bukannya minta maaf, pelaku malah meminta damai.

    “Pelaku lah minta maaf?” tanya dr Hendra.

    “Saat ini belum. Yang ada malah ibu pelaku datang ke RS Bhayangkara hanya minta supaya jalur damai,” kata Audi.

    Sementara itu, kasus tersebut telah dilaporkan oleh Lutfi dan keluarganya ke Polda Sumsel.

    Pihak kampus yakni Universitas Sriwijaya pun membentuk tim investigasi guna mengusut kasus tersebut.

    “Kami menyatakan keprihatinan dan penyesalan mendalam atas terjadinya insiden pemukulan yang dialami salah satu mahasiswa kami. Tindakan kekerasan seperti ini jelas tidak bisa dibenarkan kami dengan tegas mengecam setiap bentuk kekerasan dilingkungan kampus maupun di luar kampus,” ungkap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dr Syarif Husin.

     

  • Terkuak Riwayat Lady Aurellia Pramesti di Kampus, Ternyata Pernah Diminta Jadi Bendum di Unsri

    Terkuak Riwayat Lady Aurellia Pramesti di Kampus, Ternyata Pernah Diminta Jadi Bendum di Unsri

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak sosok Lady Aurellia Pramesti, mahasiswi koas (co-assistant) Universitas Sriwijaya di Palembang, yang belakangan disorot publik. 

    Lady diduga menjadi pemicu aksi penganiayaan terhadap Ketua Mahasiswa Koas, Muhammad Lutfi di sebuah kafe di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang pada Rabu (11/12/2024). 

    Lady ternyata sempat aktif di dalam organisasi kemahasiswaan. 

    Ia pernah tergabung ke dalam anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya sebagai bendahara umum (Bendum) pada tahun 2022. 

    Jabatan Lady Aurellia diunggah di akun Instagram BEM FK UNSRI.  

    Dalam postingan itu, terungkap laporan pencapaian Lady. 

    Namun, postingan itu seketika banjir hujatan dari warga net usai namanya diduga menjadi pemicu penganiayaan dokter koas. 

    Anak pejabat

    Lady Aurellia juga disebut merupakan anak dari seorang ayah yang merupakan pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Dedy Mandarsyah.

    Kini nama Dedy Mandarsyah juga turut serta ramai dibicarakan seiring dengan menggaungnya berita penganiayaan dokter koas di Palembang.

    Insiden penganiayaan ini diduga dipicu oleh perselisihan mengenai jadwal piket yang diatur oleh korban (Lutfi).

    Diduga perselisihan soal jadwal jaga tersebut lantaran LAP hendak pergi berlibur ke Eropa, mengutip TribunBanten.com.

    Ibu LAP, disinyalir merupakan Owner Butik ternama di Palembang.

    Sang ibu diketahui berinisial SM alias Lina Dedy. 

    Beban terlalu berat

    Lady membeberkan alasannya meminta ubah jadwal piket.