Perusahaan: Instagram

  • Teka-teki Pengguna Lexus Berpelat RI 36 yang Patwalnya Tunjuk-tunjuk Alphard

    Teka-teki Pengguna Lexus Berpelat RI 36 yang Patwalnya Tunjuk-tunjuk Alphard

    Jakarta

    Lexus LX 600 berpelat RI 36 tengah jadi sorotan usai patwalnya kedapatan beraksi arogan saat meminta jalan. Sejumlah menteri pun membantah menggunakan pelat nomor tersebut.

    Jagat media sosial tengah diramaikan dengan aksi arogan yang ditunjukkan oleh Patwal yang mengawal Lexus berpelat RI 36. Dalam video yang beredar, terlihat mulanya patwal tengah membuka jalan agar Lexus LX 600 dengan pelat RI 36 itu bisa melintas. Sejurus kemudian, ada taksi Toyota Alphard yang hendak berpindah ke lajur kanan dari lajur tengah karena di depannya ada truk yang berhenti di depan jalan yang ditambal.

    Namun saat berpindah lajur, Alphard itu terhalang Suzuki Ertiga yang juga tengah melaju ke depan sehingga melintang beberapa saat. Kemudian muncul dari belakang patwal RI 36 yang menunjuk-nunjuk ke arah Alphard tersebut. Aksi itu kemudian jadi perbincangan hangat warganet.

    Pengguna Pelat RI 36 Jadi Teka-teki

    Pengguna pelat RI 36 pun jadi teka-teki. Ada yang menyebut pelat tersebut digunakan oleh Menkominfo atau sekarang disebut Komdigi.

    Namun dalam unggahan di media sosial di akun Instagram duniameutya, Menkomdigi Meutya Hafid terlihat menggunakan Alphard putih berpelat RI 22. Ini sekaligus menjadi bantahan Menkomdigi menggunakan pelat nomor tersebut.

    Bantahan juga datang dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid. Sebelumnya Nusron disebut-sebut menggunakan pelat RI 36 saat bertugas. Melalui unggahan di akun Instagramnya, Nusron menyebut dirinya menggunakan pelat nomor 26 yang diberikan oleh Kementerian Sekretariat Negara.

    “Mohon maaf atas prasangka buruk tanpa tabayyun atas komentar netizen yang viral di media atau sosmed sehingga menimbulkan salah paham. Plat nomor yang kami terima dari Sekretariat Negara RI 26. Itu pun jarang saya pakai. Saya lebih sering mengendarai mobil dengan plat nomor B. 8588 ZZH. Tapi saya bersyukur atas viral pemberitaan di media dan sosmed ini, pertanda Allah lagi menambah kesabaran saya–lebih lebih di bulan Rajab. Semoga Allah mengampuni dan mengurangi dosa2 kita semua. Amin Yaa Rabbal Alamin,” tulis Nusron.

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi juga membantah menggunakan pelat nomor RI 36. Budi melalui unggahan video di akun Instagramnya itu menyebut dirinya menggunakan pelat nomor RI 27.9.

    [Gambas:Instagram]

    “Mobil pelat nomor RI 36 itu bukan milik saya, karena saya sebagai Menteri Kooperasi Republik Indonesia menggunakan plat nomor RI 27.9 dan mobil saya berwarna putih,” kata Budi Arie.

    Budi Arie berharap siapapun pemilik mobil berpelat nomor RI 36 itu bisa menggunakan fasilitas negara untuk mengabdi bagi kepentingan rakyat.

    “Jangan sekali-sekali menyakiti hati rakyat, karena pemerintahan ini berasal dari rakyat, pemerintahan ini lahir dari kehendak rakyat,” ujarnya.

    Mantan Menko Polhukam Mahfud MD pun turut buka suara soal pengguna pelat RI 36. Mahfud di akun X-nya mengklarifikasi bahwa saat dirinya menjabat tak pernah menggunakan pelat nomor RI 36. Pun saat dirinya merangkap sebagai Plt Kominfo, Mahfud menggunakan mobil dinas Menko Polhukan dengan pelat RI 14.

    [Gambas:Twitter]

    “Saat menjabat Ketua MK (2008-2013) saya pakai mobil dinas RI 9. Waktu jadi Menhan dulu (2000-2001), kalau tak salah, saya pakai pelat RI 10. Jadi saya tak pernah memakai RI 36, apalagi sekarang. Aneh juga sih, kalau untuk mengetahui pelat mobil berpelat RI 36 tersebut. masyarakat harus bingung dan terus bertanya,” kata Mahfud.

    Belum diketahui dengan pasti siapa pengguna pelat RI 36 tersebut. Tim detikOto sudah menghubungi pihak Korlantas untuk mengetahui rincian pelat dinas, namun belum ada respons. Adapun terkait aksi arogan patwal itu, Wadirlantas AKBP Argo mengungkap sudah mengantongi identitas patwal tersebut. Argo menjabarkan, Menurut kronologis kejadian versi petugas patwal tersebut, saat itu pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB. Di jalan Sudirman Thamrin ada truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah, sehingga menyebabkan kemacetan.

    Patwal Kena Sanksi Teguran

    Saat itu kendaraan taxi berjenis Toyota Alphard hendak menghindar ke kanan namun di saat bersamaan ada kendaraan dr sebelah kanan (Suzuki Ertiga putih) yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan. Akibatnya taksi Alphard itu berhenti dengan jeda agak lama.

    “Dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan,” ujar Argo dikutip CNN Indonesia.

    Selanjutnya, ujar Argo, Ditlantas Polda Metro Jaya akan juga akan mencari pengemudi taksi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dr personil Ditlantas yang dianggap tidak sopan/arogan. Patwal tersebut juga sudah diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis saat pengawalan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak/arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” ucapnya menambahkan.

    (dry/lth)

  • 7
                    
                        Polda Metro Ungkap Anggota yang Arogan Saat Kawal Mobil RI 36
                        Megapolitan

    7 Polda Metro Ungkap Anggota yang Arogan Saat Kawal Mobil RI 36 Megapolitan

    Polda Metro Ungkap Anggota yang Arogan Saat Kawal Mobil RI 36
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengungkapkan sosok personel patroli dan pengawalan (patwal)
    mobil RI 36
    yang dianggap arogan saat bertugas.
    “Bahwa anggota tersebut merupakan personel Ditlantas Polda Metro Jaya atas nama Brigadir Dam yang sedang melakukan pengawalan,” ungkap Argo saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2025).
    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memanggil Brigadir DK untuk meminta klarifikasi atas tindakannya yang menunjuk pengendara taksi Silver Bird Alphard berwarna hitam.
    Berdasarkan hasil klarifikasi, Brigadir DK saat itu tengah mengawal mobil RI 36 yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.
    Pada ruas jalan itu, terdapat truk penambal yang tengah berhenti di lajur tengah Jalan Jenderal Sudirman sehingga menyebabkan kemacetan.
    Sementara taksi Silver Bird Alphard yang berada tepat di belakang truk penambal berupa menghindar ke arah kanan atau berpindah lajur.
    “Namun, di saat bersamaan, ada kendaraan dari sebelah kanan, Suzuki Ertiga putih, yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan,” ujar Argo.
    “Akibatnya, taksi Silver Bird Alphard hitam berhenti dengan jeda agak lama, dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kecamatan,” tambah dia.
    Brigadir DK yang tengah mengawal disebut berinisiatif melerai dan meminta kendaraan taksi Alphard hitam agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan.
    “(Brigadir DK melerai yang) saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan,” kata dia.
    Usainya, Brigadir DK beserta mobil RI 36 kembali melanjutkan perjalanan.
    Argo menggarisbawahi, saat ini Brigadir DK hanya diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan kegiatan pengawalan.
    “Selanjutnya Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan mencari pengemudi taksi Alphard untuk meminta klarifikasi, apakah ada tindakan atau ucapan dari personel Ditlantas yang dianggap tidak sopan atau arogan,” tutur Argo.
    Meski begitu, Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan Brigadir DK dianggap tidak layak atau arogan.
    “Akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” pungkas Argo.
    Sebagai informasi, dalam video yang beredar di Instagram @pmi_official, terlihat seorang polisi patwal menyalakan lampu strobo sembari membuka jalan untuk iring-iringan mobil pejabat berpelat RI 36 di tengah kemacetan.
    Berdasarkan video yang viral di media sosial, di depan iring-iringan tersebut, sebuah taksi Alphard tampak berusaha menyelinap di sela-sela kemacetan sehingga menghalangi laju rombongan pejabat.
    Polisi patwal yang mengawal rombongan itu saat berada di samping taksi lalu menunjuk-nunjuk sopir taksi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Menteri Prabowo Bantah Gunakan Mobil RI 36, Polisi Masih Cari Tahu Penggunanya, Ini Kah Sosoknya? – Halaman all

    3 Menteri Prabowo Bantah Gunakan Mobil RI 36, Polisi Masih Cari Tahu Penggunanya, Ini Kah Sosoknya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengguna mobil berpelat nomor RI 36 sampai saat ini belum diketahui, bahkan pihak polisi mengaku masih mencari sosok di dalam mobil tersebut.

    Mobil RI 36 viral di media sosial karena anggota Patwal yang melakukan pengawalan mobil tersebut bersikap arogan dengan menunjuk sopir taksi Silver Bird jenis Alphard di jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta pada Rabu (8/1/2025) sekira pukul 16.30 WIB.

    “Sedang kami pastikan dan klarifikasi terkait penggunanya,” kata Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono kepada wartawan, dikutip Sabtu (11/1/2025).

    3 Menteri Bantah Gunakan Mobil RI 36 

    Viralnya mobil RI 36 membuat tiga menteri Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memberikan bantahan.

    Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyampaikan klarifikasinya terkait tudingan warganet yang menyebut dirinya menggunakan pelat RI 36. 

    “Mohon maaf atas prasangka buruk tanpa tabayyun atas komentar netizen yang viral di media atau sosmed sehingga menimbulkan salah paham. Pelat nomor yang kami terima dari Sekretariat Negara RI 26,” tulis Nusron dalam akun Instagram resminya @nusronwahid. 

    Nusron mengaku, jarang menggunakan mobil dengan nomor polisi RI26, tetapi lebih sering menggunakan mobil dengan pelat B 8588 ZZH ketimbang pelat RI 26. 

    Kode ZZH diketahui diperuntukkan bagi kendaraan dinas kementerian. 

    “Tapi saya bersyukur atas viral pemberitaan di media sosial dan sosmed ini, pertanda Allah lagi menambah kesabaran saya, lebih-lebih di bulan Rajab. Semoga Allah mengampuni dan mengurangi dosa-dosa kita semua. Amin Yaa Rabbal Alamin,” kata Nusron.

    Menteri Koperasi Budi Arie juga menegaskan mobil RI 36 yang videonya viral di media sosial bukanlah miliknya. 

    “Bukan, bukan punya saya,” kata Budi. 

    Ia mengaku, dirinya memang pernah menggunakan pelat dinas RI 36 ketika menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. 

    Tetapi kendaraan itu bukan lagi miliknya setelah ia berpindah kementerian. 

    “Saya sudah tidak menggunakan RI 36 lagi sejak pindah kementerian,” ujar Budi. 

    Mobil Toyota Lexus berpelat RI 36 menjadi perbincangan publik. (Tribunnews.com)

    Budi pun tidak mengetahui siapa yang saat ini menggunakan mobil dinas berpelat RI 36 tersebut.

    Sementara itu pengganti Budi Arie di Kementerian Komunikasi dan Digital yakni Meutya Hafid.

    Namun, Meutya juga membantah mobil dinas yang dipakainya berpelat RI-36.

    Meutya menjelaskan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggunakan mobil berpelat RI-22.

    “Kemkomdigi menggunakan mobil dinas dengan pelat nomor 22,” kata Meutya dikutip dari Kompas.com.

    Sementara itu, ada sebagian warganet dalam platform X, menduga pengguna mobil RI 36 yakni Raffi Ahmad yang saat ini menjabat sebagai Utusan Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.

    Saat Tribunnews mengkonfirmasi Raffi Ahmad melalui pesan WhatsApp pada Jumat (10/1/2025) malam, Raffi tidak meresponnya hingga berita ini ditayangkan.

    Sedangkan pihak Istana atau Sekreatriat Negara juga belum mengeluarkan pernyataan terkait sosok pengguna mobil RI 36.

    Penyebab Mobil RI 36 Viral

    Pada Rabu (8/1/2025) sekira pukul 16.30 WIB, di jalan Sudirman-Thamrin Jakarta ada truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah sehingga menyebabkan kemacetan.

    Saat itu kendaraan Toyota Alphard (taksi) hendak menghindar ke kanan, namun di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan (Suzuki Ertiga putih) yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan. 

    Akibatnya taksi Alphard berhenti dengan jeda agak lama dan terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut. Sehingga menyebabkan kemacetan dan berpotensi menimbulkan kemacetan.

    Saat itu, Anggota Patwal yang sedang mengawal mobil RI 36 datang dari belakang kedua mobil tersebut. Terlihat sebelumnya, motor Patwal sudah berjalan zigzag.

    Kemudian melewati taksi Alphard dari sebelah kiri dan saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan.

    Diberikan Sanksi Teguran

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memberikan sanksi teguran terhadap anggota patroli dan pengawal (patwal) yakni Brigadir DK pengawal mobil RI 36.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyampaikan anggota tersebut sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian.

    “Diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” katanya kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).

    Selanjutnya Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan mencari pengemudi Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dr personil Ditlantas yang dianggap tidak sopan dan arogan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yg dilakukan oleh anggota dianggap tidak laik atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan ke depan,” tambah Argo 

     

  • Air Mancur Taman Taqwa Bone Bolango, Wisata Malam Religius dan Estetik

    Air Mancur Taman Taqwa Bone Bolango, Wisata Malam Religius dan Estetik

    Liputan6.com, Gorontalo – Jika Anda berkunjung ke Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan Air Mancur Taman Taqwa, sebuah destinasi wisata malam yang memukau.

    Taman ini memadukan keindahan air mancur berwarna-warni dengan suasana religius yang khas, menjadikannya daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.

    Air Mancur Taman Taqwa dikenal sebagai tempat wisata religius karena lokasinya yang berada di kompleks Masjid Baitul Haq Islamic Center.

    Taman ini juga berdekatan dengan Rumah Dinas Bupati Bone Bolango, menambah kesan eksklusif dan strategis.

    Terletak di Desa Ulanta, Kecamatan Suwawa, taman ini hanya berjarak beberapa menit dari pusat pemerintahan Bone Bolango.

    Akses menuju lokasi pun sangat mudah, pengunjung dapat menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bentor (becak motor), kendaraan khas Gorontalo.

    Ketika malam tiba, Air Mancur Taman Taqwa menjadi daya tarik utama dengan cahaya warna-warni yang memancar dari air mancur.

    Udara sejuk dan bunyi gemericik air yang menenangkan menciptakan suasana romantis, menjadikannya tempat favorit bagi pasangan muda-mudi.

    Tidak heran jika lokasi ini semakin populer di kalangan pengguna media sosial, terutama Instagram. Mardatila (24), salah seorang pengunjung, mengaku terpesona dengan keindahan Air Mancur Taman Taqwa.

    “Wisata religius ini memberi kesan seolah-olah berlibur di negara Timur Tengah,” ungkapnya.

    Ia juga menambahkan bahwa taman ini sangat cocok bagi pengunjung yang ingin melepas penat sambil menikmati suasana malam yang menenangkan.

    Menariknya, perjalanan menuju Taman Taqwa juga menawarkan pengalaman wisata lainnya. Pengunjung dapat singgah di beberapa tempat menarik seperti Center Point dan Benteng Ulanta yang berada di sekitar area tersebut.

    Dengan kombinasi wisata alam, sejarah, dan religius, kawasan ini memberikan pengalaman liburan yang lengkap.

    Air Mancur Taman Taqwa bukan hanya tempat untuk menikmati malam yang indah, tetapi juga menjadi simbol harmoni antara keindahan seni dan nilai-nilai religius. Jangan lewatkan momen berharga ini saat berkunjung ke Bone Bolango.

    Bentrok antarkelompok warga kembali terjadi di Ambon, hingga sebuah wahana wisata air mancur menari di Purwakarta.

  • Kisah Rendy Kjaernett yang Berjumpa dengan sang Ayah di Usia 27 Tahun

    Kisah Rendy Kjaernett yang Berjumpa dengan sang Ayah di Usia 27 Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com –  Selebritas Rendy Kjaernett mengaku bahagia bisa berjumpa langsung dengan ayahnya, Ernest Kjaernett atau Ornulf Kjaernett yang telah meninggal di Thailand. 

    Sejak kecil, Rendy Kjaernett tidak pernah berjumpa ayahnya. Ia baru bertemu dengan orang yang dicintainya itu di saat usia 27 tahun dan saat mengurus proses kremasi mendiang sang ayah yang meninggal, Sabtu (4/1/2025).

    “Kamu adalah pahlawanku selamanya. Selamat tinggal untuk sekarang,” ungkap Rendy Kjaernett dikutip dari Instagram miliknya, Jumat (10/1/2025).

    Dalam unggahan lain, Rendy Kjaernett mengaku, bersyukur masih dipertemukan dengan figur ayahnya yang selama 27 tahun dicarinya.

    “Akhirnya di umur ke-27, bisa ketemu. Walau pun sebentar tetapi menjawab banyak banget pertanyaan yang akhirnya terjawab,” lanjutnya.

    “Akhirnya bisa ngobrol sama dia langsung, bertanya banyak hal, mencocokan persamaan, yang ternyata kebiasaan ini dari dia,” tambahnya.

    Meski mengakui ayahnya bukan sebagai figur yang sempurna, tetapi baginya, sang ayah sebagai sosok yang baik dan sopan serta mampu menjadi pelindungnya menghadapi masa sulitnya kemarin walaupun belum pernah bertatap muka langsung dengannya.  

    “Sekarang Rendy punya Papa Jesus dan Papa yang setiap hari akan nobar dari surga untuk melihat, menyertai, hingga memegang kedua tangan Rendy. Terima kasih ya papa untuk kasihnya. Terima kasih juga buat hatinya untuk Rendy,” tandasnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, ayahanda Rendy Kjaernett dikabarkan meninggal dunia, Sabtu (4/1/2025) di kawasan Hua Hin Thailand lantaran sakit yang telah dideritanya sejak 2012.

    Mengetahui ayah kandungnya meninggal, Rendy Kjaernett mengaku, menyempatkan diri pergi ke Thailand untuk bertemu dengan ayahnya dan membantu mempersiapkan prosesi kremasi bagi mendiang ayahnya di Thailand.

    Rencananya Rendy Kjaernett akan membawa sebagian abu kremasi ayahnya ke Indonesia sebagai kenang-kenangan.

  • Ibadah Umrah Pertama setelah Mualaf, Mahalini Banjir Doa dari Netizen

    Ibadah Umrah Pertama setelah Mualaf, Mahalini Banjir Doa dari Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasangan Rizky Febian dan Mahalini menjalani ibadah umrah bersama. Ibadah umrah ini menjadi pertama bagi Mahalini setelah memutuskan menikah dengan Rizky Febian.

    Dari unggahan Vidi Aldiano yang diunggah ulang Rizky Febian, keduanya berangkat bersama sejumlah rekan artis lainnya, seperti Thariq Halilintar, Aaliyah Massaid, Vidi Aldiano, Sheila Dara, Yura Yunita dan Donie Mulya.

    Dari unggahan Vidi, terlihat Mahalini dengan menggunakan hijab berwarna putih dan berkaca mata serta menggunakan masker tampak asik berfoto bersama rekan-rekannya yang lain sebelum berangkat umrah.

    “Bismillah,” tulis Vidi Aldiano dikutip dari Instagram Rizky Febian yang mengunggah ulang akun Instagram Vidi Aldiano, Jumat (10/1/2025).

    Sementara itu, Thariq Halilintar dalam unggahan di akun media sosialnya menyebut bakal menjalankan ibadah umrahnya bersama rekan-rekannya yang lain.

    “Hari ini, kita akan berangkat untuk melaksanakan ibadah umrah. Mohon doanya yah teman-teman dan maaf kalau ada salah dari kami sengaja ataupun tidak,” tutur Thariq Halilintar.

    Sejumlah netizen berkomentar terkait perjalanan umrah Rizky Febian dan Mahalini kali ini.

    “Masyallah, Mahalini umrah untuk pertama kali. Lancar dan mabrur,” tulis netizen.

    “Lini semoga menjadi the best moment kamu saat umrah bareng suami dan orang terdekat. Insyaallah, semuanya bisa menuntun kamu untuk terus belajar istiqomah. Masyaallah Tabarakallah,” tulis netizen lagi.

    “Circle ini tidak terduga banget, kirain kemarin ke rumah Thariq cuma main bareng ternyata umrah barengan. Lancar ibadahnya kalian,” tulis netizen.

  • Viral Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP, Bikin Miris!

    Viral Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP, Bikin Miris!

    Liputan6.com, Medan – Video yang memperlihatkan seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), dihukum oknum guru duduk di lantai untuk mengikuti pelajaran viral di platform media sosial Instagram.

    Informasi dihimpun Liputan6.com, Jumat, 10 Januari 2025, siswa tersebut berinisial MI. Bocah berusia 10 tahun itu dihukum oknum guru duduk di lantai karena menunggak uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) selama 3 bulan.

    Orang tua MI, Kamelia (38) mengatakan, peristiwa itu viral di media sosial setelah dirinya merekam lalu membagikan ke akun media sosial mengenai apa yang dialami anaknya. Kamelia merekam peristiwa itu pada Rabu, 8 Januari 2025.

    MI diketahui bersekolah di SD Swasta Abdi Sukma, Jalan STM, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Kamelia tak menampik masih menunggak uang SPP, namun sudah meminta dispensasi kepada kepala sekolah.

    “Jadi, sebelum Natal anak saya ujian. Saya memang belum bayar uang sekolah si abang dan adiknya, masing-masing tiga bulan. Minta dispensasi kepada kepala sekolah. Alhamdulillah dikasih, dan ikut ujian,” Kamelia menjelaskan kepada para wartawan di kediamannya, Jalan Brigjen Katamso, Gang Jarak, Medan.

    Usai ujian, sekolah tempat anaknya mengenyam pendidikan itu pun melakukan pembagian rapor. Kamelia tidak mengambil rapor MI karena sedang sakit, dan uang SPP juga masih belum lunas. Lalu sekolah libur sampai 6 Januari 2025.

    “Saat itu saya sedang sakit, makanya enggak bisa ke sekolah,” ungkapnya.

     

  • Pemilik Pagar Misterius di Laut Tangerang Dikejar, Sanksi Denda Menanti

    Pemilik Pagar Misterius di Laut Tangerang Dikejar, Sanksi Denda Menanti

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyegel pemagaran laut tak berizin sepanjang 30,16 km di laut Tangerang. Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono buka suara soal penyegelan tersebut.

    Pria yang akrab disapa Trenggono ini mengatakan penyegelan sudah dilakukan sesuai prosedur.

    “Ini kan kita belum tahu siapa yang punya. Kan begitu prosedurnya, harus kita teliti, kita telusuri. Memang prosedurnya gitu, harus kita segel dulu tidak bisa langsung mencabut, nggak boleh,” kata Trenggono dikutip dari akun Instagram @kkpgoid, Jumat (10/1/2025).

    Trenggono menjelaskan pemasangan pagar di laut tersebut tidak mengantongi izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) dari KKP. Karena melanggar, Trenggono menegaskan pelaku harus dikenakan sanksi.

    “Ketika dia melanggar kita akan denda administratif dan tentu harus pengembalian seperti semula. Kita minta kepada yang bersangkutan untuk kemudian membongkarnya,” imbuh Trenggono.

    Dia pun memastikan akan menyampaikan ke publik sosok serta motif di balik pemasangan pagar laut itu usai menangkap pelakunya.

    “Jadi nanti kalau ketahuan siapapun yang memasang dengan tujuan apa dan seterusnya. Kenapa tidak memiliki izin lalu melakukan kegiatan pemasangan di ruang laut itu, kami sampaikan,” tambah Trenggono.

    Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mencabut paksa pagar laut tersebut apabila pemilik tidak segera mencabutnya dalam kurun waktu 20 hari. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono menjelaskan alasan pihaknya tidak langsung mencabut paksa pagar laut itu. Dia menilai segala tindakan yang diambil memerlukan prosesnya, termasuk memberikan waktu untuk mencabut sendiri usai dilakukan penyegelan.

    “Yang namanya proses itu tidak langsung. Kita kasih peringatan kalau memang mereka mau mencabut sendiri kan lebih bagus. Iya kan? Kalau tidak mau baru kita cabut,” kata pria yang biasa disapa Ipunk usai melakukan penyegelan, Tangerang, Kamis (9/1/2024).

    (hns/hns)

  • 3.888 Nelayan Ketiban Sial Gara-gara Pagar Misterius di Laut Tangerang

    3.888 Nelayan Ketiban Sial Gara-gara Pagar Misterius di Laut Tangerang

    Jakarta

    Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono membeberkan 3.888 nelayan dan sekitar 500-an penangkar kerang terdampak pagar misterius di laut Tangerang. Pagar sepanjang 30,16 km itu terbentang di wilayah perairan 16 desa atau 6 kecamatan.

    “Itu ada enam kecamatan kurang lebih. Kemudian nelayan yang terdampak itu ada 3.888 dan kemudian ada penangkar kerang ada sekitar 500-an,” kata pria yang akrab disapa Trenggono dikutip dari akun Instagram @kkpgoid, Jumat (10/1/2025).

    Trenggono pun telah menurunkan tim Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) untuk mengecek serta mendalami persoalan tersebut. Hasilnya, aktivitas itu tidak mengantongi izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).

    Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya informasi telah mengantongi izin dari KKP di area pemasangan pagar laut itu. Untuk itu, pihaknya langsung menyegel pagar laut tersebut.

    “Tapi yang pasti tidak ada karena kalau ada izinnya itu dipasang di situ bahwa dia telah mendapatkan izin KKPRL dan dipasang di situ. Dan itu karena tidak ada langsung dilakukan tindakan penyegelan dan itu memang sesuai dengan prosedur kami begitu,” terang Trenggono.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono menilai pemagaran laut itu terkesan seperti memenjarakan nelayan. Sebab, akses nelayan melaut menjadi sulit. Apalagi area sekitar yang dipagari tersebut ada kampung nelayan.

    “Boleh dibilang gitu (memenjarakan nelayan). Jadi, seolah-olah ini loh miliknya satu atau dua orang. Ini laut tidak boleh dimiliki beberapa orang, ini milik negara. Jadi, kita hentikan di sini,” kata pria yang akrab disapa Ipunk, saat memimpin penyegelan pagar laut, Tangerang, Kamis (9/1/2025) petang.

    Pada saat memimpin penyegelan, Ipunk juga bertemu dengan nelayan yang ingin melaut. Ipunk menjelaskan nelayan sering menabrak pagar laut tersebut saat melaut pada malam hari.

    “Tadi sekilas ada nelayan yang melintas, Kami sedikit tanya-tanya, terus mereka bilang, ‘Pak kalau malam ini, kami suka nabrak, keluar masuknya’, kan kasian nelayan kecil. Nelayan kecil yang paling kapal mereka hanya 2 atau 3 GT. Bener-bener nelayan,” imbuh Ipunk.

    (hns/hns)

  • Pemilik-Pelaku Pemasangan Pagar 30,16 Km di Laut Tangerang Dikejar!

    Pemilik-Pelaku Pemasangan Pagar 30,16 Km di Laut Tangerang Dikejar!

    Jakarta

    Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono buka suara soal pagar misterius di wilayah perairan Kabupaten Tangerang, Banten. Pagar tersebut membentang sepanjang 30,16 km yang mencakup 16 desa di 6 kecamatan.

    Pria yang akrab disapa Trenggono ini mengatakan telah menurunkan tim dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) untuk mengecek serta mendalami persoalan tersebut. Hasilnya, aktivitas itu tidak mengantongi izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).

    Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya informasi telah mengantongi izin dari KKP di area pemasangan pagar laut itu. Untuk itu, pihaknya langsung menyegel pagar laut tersebut.

    “Tapi yang pasti tidak ada karena kalau ada izinnya itu dipasang di situ bahwa dia telah mendapatkan izin KKPRL dan dipasang di situ. Dan itu karena tidak ada langsung dilakukan tindakan penyegelan dan itu memang sesuai dengan prosedur kami begitu,” kata Trenggono dikutip dari akun Instagram @kkpgoid, Jumat (10/1/2025).

    Selain penyegelan, Trenggono menegaskan akan terus mendalami pelaku serta motif di balik kegiatan ilegal tersebut. Sebab, setiap kegiatan pembangunan di ruang laut harus mengantongi izin dari KKP.

    “Nah selanjutnya tentu kita akan melakukan penelusuran kira-kira Siapa yang memasang, lalu miliknya siapa, tujuannya apa, dan seterusnya. Karena seluruh kegiatan pembangunan di ruang laut itu sesuai dengan Undang-Undang Cipta kerja memang harus mendapatkan izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,” terang Trenggono.

    Sebelumnya, penyegelan pagar laut di wilayah Tangerang itu dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pung Nugroho Saksono. Pria yang akrab disapa Ipunk mengatakan penyegelan pagar laut yang membentang di 6 kecamatan ini merupakan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono. Kemudian arahan tersebut disampaikan kepadanya dalam berupa perintah penyegelan.

    “Ya ini udah viral dan Pak Presiden sudah menginstruksikan, saya pun tadi pagi diperintahkan Pak Menteri langsung untuk melakukan penyegelan. Negara tidak boleh kalah, sekali saya ulangi negara tidak boleh kalah,” kata Ipunk usai melakukan penyegelan, Tangerang, Kamis (9/1/2024).

    [Gambas:Instagram]

    (hns/hns)