Transpuan yang Marah-marah di Apotek Kembangan Pernah Ditangkap Dinsos 2 Kali
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– T (33),
transpuan
yang videonya viral di media sosial karena marah-marah di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat, pernah ditangkap Suku Dinas Sosial Jakbar.
T pernah ditangkap dua kali pada 2023 dan September 2024.
“(T) sudah pernah kita jangkau sebelumnya,” kata Koordinator Pelayanan, Pengawasan, dan Perlindungan Sosial (P3S) Sudin Sosial Jakarta Barat, Amir, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2025).
Pada 2023, Sudin Sosial Jakbar menangkap T untuk pertama kalinya bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Saat itu, T ditangkap karena warga Meruya Selatan melaporkan gangguan kenyamanan.
“Kalau yang pertama itu informasi memang ada laporan warga dengan kasus yang sama. Yang pertama di tahun 2023 itu di wilayah Meruya Selatan,” tambah dia.
Sementara, penangkapan kedua bukan berasal dari laporan dari warga. T ditangkap karena terjaring penertiban gabungan Sudin Sosial dengan Satpol PP Kalideres.
“Itu kita lagi kegiatan penertiban bersama Satpol PP di wilayah Kalideres,” kata dia.
T sempat diserahkan ke panti sosial setelah ditangkap. Namun, tak dijelaskan berapa lama T dibina di panti sosial.
“Kalau itu pembinaannya ada di panti,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang transpuan dua kali marah-marah di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat.
Video transpuan marah-marah itu viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @Jakartabarat24jam, tampak transpuan tersebut berdebat dengan seseorang di sebuah ruangan. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
Sambil menunjukkan kunci mobil kepada perekam video, transpuan tersebut juga mengaku memiliki mobil.
“Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
Keterangan video menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (22/1/2025).
Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan tersebut sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: Instagram
-
/data/photo/2025/01/24/67939dff10f9e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Transpuan yang Marah-marah di Apotek Kembangan Pernah Ditangkap Dinsos 2 Kali Megapolitan 26 Januari 2025
-
/data/photo/2025/01/24/67939dff10f9e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dinsos Cari Transpuan yang Marah-marah di Apotek Kembangan Megapolitan 26 Januari 2025
Dinsos Cari Transpuan yang Marah-marah di Apotek Kembangan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Barat tengah mencari keberadaan T (33),
transpuan
yang viral di media sosial karena marah-marah di sebuah apotek di Kembangan.
Hingga kini, keberadaan T belum dapat diidentifikasi oleh Sudin Sosial Jakarta Barat.
“Kita memang dapat informasi (T) sering muter di daerah Meruya, Taman Aries, tapi memang kita belum mendapatkan orangnya, (T) sedang dicari,” kata Koordinator Pelayanan, Pengawasan, dan Perlindungan Sosial (P3S) Sudin Sosial Jakarta Barat, Amir, saat dihubungi
Kompas.com
, Minggu (26/1/2025).
Selain oleh Sudin Sosial, T juga sedang dicari pihak kepolisian karena korban melaporkan insiden marah-marah tersebut ke pihak berwajib.
Amir mengatakan, mobilitas T tidak menentu. Hal itu menjadi hambatan pihaknya melacak keberadaan T.
“Cuma enggak tentu mobilitasnya, kadang di daerah Ciledug, Kembangan, kadang di Kalideres,” tambah Amir.
Amir juga mengungkapkan, pihaknya telah dua kali menangkap T dalam operasi Sudin Sosial bersama Satpol PP sejak 2023 lalu.
T juga sempat dipindahkan ke panti sosial hingga akhirnya dia dilaporkan kembali atas kejadian kemarin.
Diberitakan sebelumnya, seorang transpuan dua kali marah-marah di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat.
Video transpuan marah-marah itu viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @Jakartabarat24jam, tampak transpuan tersebut berdebat dengan seseorang di sebuah ruangan.
Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan. Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
Sambil menunjukkan kunci mobil kepada perekam video, transpuan tersebut juga mengaku memiliki mobil.
“Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
Keterangan video menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (22/1/2025).
Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan tersebut sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/24/67939dff10f9e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Transpuan yang Paksa Minta Uang di Kembangan, Ternyata Bawa Mobil Megapolitan 26 Januari 2025
Transpuan yang Paksa Minta Uang di Kembangan, Ternyata Bawa Mobil
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– T (33), seorang
transpuan
yang sempat mengamuk di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat, diketahui membawa mobil saat mendatangi tempat tersebut pada Kamis (23/1/2025).
T diketahui mendatangi apotek itu dua kali. Pertama, ia datang untuk meminta agar videonya diviralkan. Keesokan harinya, ia kembali dan meminta video yang sudah viral tersebut dihapus.
“Kalau informasi yang kita dapat di lapangan, dia bawa mobil, kalau enggak salah Calya putih,” kata Koordinator P3S Sudin Sosial Jakarta Barat, Amir, saat dihubungi
Kompas.com
, Minggu (26/1/2025).
Namun, Amir tidak dapat memastikan apakah mobil tersebut benar-benar milik T.
Amir menjelaskan bahwa T membawa mobil berwarna putih saat kedatangannya yang kedua ke apotek.
Sementara pada kunjungan pertama, saat meminta uang di apotek, T datang tanpa membawa mobil.
“Kalau informasi, (hari) yang pertama enggak bawa mobil. Yang (hari) kedua bawa mobil,” tambah Amir.
Amir juga mengungkapkan bahwa T kerap meminta-minta di berbagai wilayah di Jakarta.
Ia disebut sering beraksi di kawasan Ciledug, Kembangan, hingga Kalideres.
“Kadang di daerah Ciledug, Kembangan, atau Kalideres. Cuma enggak tentu mobilitasnya,” ujar Amir.
Sebelumnya, seorang transpuan diketahui dua kali mengamuk di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat.
Video kejadian tersebut viral di media sosial. Dalam unggahan akun Instagram @Jakartabarat24jam, terlihat transpuan itu terlibat perdebatan dengan seseorang di dalam sebuah ruangan.
Namun, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab perdebatan tersebut.
Orang yang merekam kejadian itu kemudian dihampiri oleh transpuan tersebut karena merasa kesal.
Sambil menunjukkan kunci mobil kepada perekam video, transpuan itu juga mengaku memiliki kendaraan sendiri.
“Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada bncng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak, Mbak? Jawab mmps,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
Keterangan dalam video menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi pada Rabu (22/1/2025).
Dalam narasi video dijelaskan bahwa transpuan itu awalnya meminta uang kepada petugas apotek, tetapi permintaan tersebut ditolak. Karena tidak diberi uang, ia pun marah dan mengamuk di lokasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/23/67925bbe7a859.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ahsan/Hendra Pensiun, Fans Berharap Jadi Pelatih Megapolitan 26 Januari 2025
Ahsan/Hendra Pensiun, Fans Berharap Jadi Pelatih
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah penggemar bulu tangkis Tanah Air berharap pasangan ganda putra legendaris, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dapat menjadi pelatih di Indonesia setelah memutuskan untuk gantung raket.
Mereka menilai kehadiran Ahsan/Hendra sebagai pelatih sangat penting untuk melahirkan regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia di masa depan.
“Berharap sih mereka bisa jadi coach biar ada regenerasi. Apalagi dibilang mereka pensiun enggak muda, itu patut diapresiasi,” kata Sopian (36), seorang penggemar bulu tangkis saat ditemui di Istora, Minggu (26/1/2025).
Menurut Sopian, Ahsan/Hendra bukan hanya menyumbangkan prestasi bagi Indonesia, tetapi juga menunjukkan sikap dan etika yang patut diteladani oleh generasi muda.
Ia berharap akan ada atlet-atlet baru yang bisa meniru sikap profesionalisme mereka di lapangan.
“Berharap sih bisa ada generasi lagi yang bisa seperti mereka, contoh dari etikanya, perilakunya, terus main di lapangannya, sama sikap mereka. Mudah-mudahan selanjutnya ada generasi baru seperti mereka,” tambahnya.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Imam Nasrudin (25), yang menilai PBSI harus segera merekrut Ahsan/Hendra sebagai pelatih.
Menurutnya, setelah pensiun, mereka berpotensi dilirik oleh negara lain untuk melatih, sehingga PBSI dan pemerintah harus bergerak cepat.
“Harapannya mereka menjadi coach di Indonesia sebelum diambil sama negara luar. Kan pasti negara lain banyak juga yang melihat mereka dengan prestasi segudang. Jangan sampai diambil negara lain,” ujar Imam saat ditemui di Istora.
Imam juga mengaku kagum dengan kemampuan Ahsan/Hendra yang masih mampu bersaing di level tertinggi meski usia mereka tidak lagi muda bagi seorang atlet.
Oleh karena itu, ia menilai pemerintah harus benar-benar memperhatikan potensi mereka untuk tetap berkontribusi bagi bulu tangkis Indonesia.
“Kan enggak semua atlet bisa seperti mereka, dengan umur segitu tapi masih bisa bersaing di top elite,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, acara perpisahan bertajuk Tribute to
The Daddies
akan berlangsung sebelum final Indonesia Masters 2025 di Istora, Jakarta, Minggu (26/1/2025) pukul 10.00 WIB.
Tribute to
The Daddies
merupakan bentuk penghormatan terakhir bagi Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang telah memutuskan pensiun.
Pengumuman gantung raket pertama kali disampaikan oleh Hendra Setiawan melalui akun Instagram pribadinya pada 3 Desember 2024.
“35 tahun sudah saya berada di dalam dunia badminton. Saya rasa saat ini adalah saat yang tepat untuk memutuskan bahwa saya akan mengakhiri karier saya sebagai atlet badminton,” tutur Hendra.
Seminggu kemudian, Mohammad Ahsan menyusul dengan mengunggah foto raket yang digantung sebagai simbol perpisahannya dengan dunia bulu tangkis.
“Bismillah.. alhamdulillah akhirnya telah sampai juga waktu untuk mengakhiri perjalanan saya di dunia bulu tangkis,” tulis Ahsan.
Keduanya sepakat bahwa Indonesia Masters 2025 akan menjadi last dance alias penampilan terakhir mereka sebagai pemain profesional.
Langkah Ahsan/Hendra di turnamen ini terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan oleh pasangan Malaysia, Junaidi Arif/Yap Roy King.
Acara Tribute to The Daddies akan dimeriahkan dengan pertandingan ekshibisi yang menghadirkan sejumlah pemain bulu tangkis, meski nama-namanya masih dirahasiakan.
Ketua Panitia Indonesia Masters 2025 sekaligus Wakil Ketua Umum III PBSI, Armand Darmadji, menyatakan bahwa Ahsan/Hendra bukan hanya meninggalkan jejak prestasi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para atlet dan generasi muda Indonesia.
“Kami menyiapkan sebuah acara penghormatan untuk The Daddies. Ahsan/Hendra bukan hanya menyumbangkan prestasi, tapi juga memberi inspirasi luar biasa bagi atlet dan generasi muda Indonesia,” ujar Armand.
Ahsan/Hendra mulai dipasangkan sebagai pasangan ganda putra sejak 2012. Sejak saat itu, mereka berhasil meraih berbagai gelar juara bergengsi.
Mereka pernah membawa pulang medali emas Asian Games 2014 serta tiga gelar juara dunia pada 2013, 2015, dan 2019.
Selain itu, mereka juga mengoleksi belasan gelar turnamen BWF serta medali emas Thomas Cup atau Piala Thomas, menjadikan mereka salah satu pasangan ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/23/67924d2fa5dbf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perpisahan Ahsan/Hendra, Penggemar Tak Kuasa Menahan Haru Megapolitan 26 Januari 2025
Perpisahan Ahsan/Hendra, Penggemar Tak Kuasa Menahan Haru
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Keputusan ganda putra legendaris Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, untuk pensiun dari dunia bulu tangkis membuat para penggemar merasa sedih dan kehilangan.
Sopian (36), salah satu penggemar bulu tangkis, mengaku sedih karena tidak lagi bisa menyaksikan permainan apik yang selalu ditampilkan oleh Ahsan/Hendra di lapangan.
Menurutnya, banyak penggemar yang akan merindukan kehadiran pasangan berjuluk ”
The Daddies
” tersebut.
“Otomatis sedih, ya. Soalnya enggak bisa lihat mereka lagi bertanding di lapangan, baik dari segi kualitas permainan maupun etika bertandingnya. Pasti banyak yang kangen,” ujar Sopian saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/1/2025).
Sopian juga mengenang bagaimana sikap Ahsan/Hendra selama bertanding. Selain prestasi yang luar biasa, ia sangat mengagumi sportivitas kedua pemain tersebut.
Ia berharap nilai-nilai yang diperlihatkan Ahsan/Hendra di lapangan bisa menjadi contoh bagi generasi penerus bulu tangkis Indonesia.
“Sikap mereka sportif, fair play, dan selalu bermain dengan jujur. Banyak pemain lain yang menjadikan mereka sebagai panutan,” tambahnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Imam Nasrudin (25), yang mengenang momen-momen kemenangan Ahsan/Hendra di berbagai turnamen besar, seperti Kejuaraan Dunia 2013, 2015, dan 2019.
Imam mengaku sedih atas keputusan pensiun pasangan tersebut, tetapi ia menyadari bahwa Ahsan dan Hendra telah mencapai akhir perjalanan mereka sebagai atlet.
“Saya sedih karena mereka adalah panutan, bukan hanya bagi pemain Indonesia, tapi juga atlet-atlet luar negeri. Tidak banyak pemain yang bisa tetap bersaing di level tertinggi pada usia mereka,” ujarnya saat ditemui di Istora Senayan.
Meski begitu, Imam berharap Ahsan dan Hendra tetap berkontribusi di dunia bulu tangkis Indonesia setelah pensiun.
Menurutnya, pasangan legendaris itu ideal untuk menjadi pelatih di Indonesia agar pengalaman dan ilmu mereka tidak diambil oleh negara lain.
“Semoga mereka bisa menjadi pelatih di Indonesia sebelum direkrut negara lain. Dengan prestasi yang luar biasa, pasti banyak yang melirik mereka,” tutupnya.
Sebelumnya, telah diumumkan bahwa acara perpisahan bertajuk “Tribute to
The Daddies
” akan digelar sebelum final Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (26/1/2025) pukul 10.00 WIB.
Acara ini merupakan bentuk penghormatan bagi Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, yang resmi memutuskan untuk gantung raket.
Hendra terlebih dahulu mengumumkan keputusannya melalui akun Instagram pribadinya pada 3 Desember 2024.
“Selama 35 tahun saya berada di dunia bulu tangkis. Saya merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri karier saya sebagai atlet,” tulis Hendra.
Seminggu kemudian, Mohammad Ahsan menyusul dengan mengunggah foto raket yang digantung, sebagai simbol perpisahan dari dunia bulu tangkis.
“Bismillah… Alhamdulillah akhirnya tiba juga waktu untuk mengakhiri perjalanan saya di dunia bulu tangkis,” tulis Ahsan.
Keduanya sepakat menjadikan Indonesia Masters 2025 sebagai “last dance”, alias turnamen terakhir mereka sebagai atlet profesional.
Perjalanan Ahsan/Hendra di Indonesia Masters 2025 berakhir di babak 16 besar setelah dikalahkan oleh pasangan Malaysia, Junaidi Arif/Yap Roy King.
Acara Tribute to
The Daddies
akan dimeriahkan oleh laga ekshibisi yang menghadirkan sejumlah pemain bulu tangkis, meski nama-nama mereka masih dirahasiakan.
Ketua Panitia Indonesia Masters 2025 sekaligus Wakil Ketua Umum III PBSI, Armand Darmadji, menegaskan bahwa Ahsan dan Hendra bukan hanya memberikan prestasi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda.
“Kami menyiapkan acara penghormatan untuk The Daddies. Ahsan/Hendra tidak hanya menyumbangkan prestasi, tetapi juga menjadi inspirasi luar biasa bagi atlet dan generasi muda Indonesia,” ujar Armand.
Ahsan dan Hendra mulai dipasangkan sebagai ganda putra sejak 2012. Sejak saat itu, mereka sukses meraih berbagai gelar juara bergengsi.
Beberapa pencapaian terbesar mereka antara lain medali emas Asian Games 2014, serta tiga gelar juara dunia pada 2013, 2015, dan 2019.
Prestasi mereka juga dilengkapi dengan belasan gelar turnamen BWF serta medali emas Piala Thomas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Jelang Pernikahan dengan Al Ghazali, Alyssa Daguise Ibadah Umrah
Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang pernikahan dengan Al Ghazali, selebritas Alyssa Daguise membagikan momen indah saat menjalani ibadah umrah di Tanah Suci, Makkah, melalui akun Instagram pribadinya.
Calon istri Al Ghazali tersebut mengunggah sejumlah foto yang diambil di berbagai lokasi, termasuk salah satunya di Madinah. Mengenakan pakaian syari warna hitam, Alyssa terlihat cantik dan menawan.
Dalam keterangan unggahannya itu Alyssa Daguise mengungkapkan perasaan kedamaian saat menjalani ibadah umrah. Khususnya di Madinah, ia tampak begitu meresapi ketenangan ketika berada di tanah suci tersebut.
“Madinah. Di sini, hatiku merasa kedamaian yang paling dalam,” kata Alyssa Daguise dikutip pada Minggu (26/1/2025).
Pada perjalanan spiritualnya ini, Alyssa Daguise tidak hanya pergi umrah sendirian, tetapi bersama ibunya, Risa Dewi.
Alyssa Daguise yang juga dikenal sebagai pemain film Catatan Si Boy itu menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar bisa kembali lagi menjalankan ibadah umrah.
“Alhamdulillah, bersyukur sekali bisa menjadi tamu Rasulullah dengan ibuku tercinta. Masyaallah tabarakallah. Semoga Allah memanggil kami lagi ke sini,” tambah Alyssa Daguise.
Unggah Alyssa Daguise tersebut mendapatkan komentar positif dari orang-orang terdekatnya. Termasuk sang calon mertua, Maia Estianty.
“Masyaallah, calon istrinya Al Ghazali. Salamkan buat Rasulullah, ya,” tulis Maia Estianty.
“Pemandangan yang indah. Masyaallah,” kata Al Ghazali.
“Cakep bener,” ujar Kimberly Ryder.
Sebelumnya, kabar tentang rencana pernikahan Alyssa Daguise dengan Al Ghazali juga sudah tersebar. Pernikahan mereka direncanakan akan berlangsung pada pertengahan 2025.
Kabar bahagia tersebut juga dibagikan oleh Maia Estianty, ibunda dari Al Ghazali, yang baru saja bertemu dengan keluarga Alyssa Daguise untuk membahas tentang pernikahan anak-anaknya tersebut.
“Bismillah, doakan semoga semuanya lancar hingga Juni. Kami duduk bersama, makan malam intim, membicarakan masa depan, tanggal pernikahan, dan rencana Al Ghazali serta Alyssa Daguise. Mohon doa kalian ya, teman-teman,” tulis Maia Estianty.
Untuk itu, menjelang hari pernikahan dengan Al Ghazali, Alyssa Daguise menjalankan ibadah umrah terlebih dahulu bersama ibunya.
-
/data/photo/2025/01/25/6794be19563fe.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Contraflow Tol Jakarta-Cikampek KM 55-65 Berlaku Mulai Minggu Pagi Megapolitan 26 Januari 2025
Contraflow Tol Jakarta-Cikampek KM 55-65 Berlaku Mulai Minggu Pagi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Contraflow
diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek menuju arah Cikampek, Minggu (26/1/2025) pagi.
Sistem
contraflow
diberlakukan sepanjang 10 kilometer, dari KM 55 hingga KM 65.
Informasi itu diungkap akun Instagram resmi Korlantas Polri, @korlantaspolri.ntmc.
“Pukul 10.06 WIB saat ini diberlakukan sistem
contraflow
Tol Jakarta-Cikampek dari KM 55 sd KM 65,” tulis keterangan dalam foto di Instagram resmi Korlantas Polri, dikutip Minggu (26/1/2025).
Tak dijelaskan hingga kapan
contraflow
diberlakukan di jalan tol tersebut.
Kompas.com
telah menghubungi Kepala Unit Patroli Jalan Raya (Kanit PJR) Tol Jakarta-Cikampek Iptu Hendrik untuk meminta penjelasan lebih lanjut. Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada respons.
Akun Korlantas Polri menyebutkan,
contraflow
dilaksanakan berdasarkan keputusan dari pihak kepolisian.
“Pelaksanaan
contraflow
bersifat situasional sesuai dengan diskersi kepolisian,” tulis akun tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Garam dan Madu Bikin Candu Sandy Walsh, Jadi Lagu Favorit saat Olahraga
JAKARTA – Popularitas lagu Garam dan Madu dari Tenxi, Jamsii dan Naykilla masih mendominasi media sosial. Penggawa timnas Indonesia, Sandy Walsh pun ikut kecanduan.
Tak dipungkiri, musik jadi sesuatu yang akrab dengan para atlet olahraga. Begitu pun dengan para pemain Timnas yang doyan dengar musik saat latihan atau jelang pertandingan.
Sandy mengunggah video saat tengah latihan sambil memutar lagu Garam dan Madu pada 25 Januari. Usai melakukan lari di tempat dan sit-up, ia dibuat salfok dengan lagu tersbut.
“Aku suka lagu ini, aku tahu lagu ini,” kata Sandy dalam video sebelum berhenti latihan dan berjoget.
Tak butuh waktu lama, karya Naykilla dkk langsung jadi
latihan Sandy Walsh yang memang kerap menyukai lagu-lagu dari Indonesia.
“Lagu wajib olahraga saat ini 🤣 Apa lagu olahraga favoritmu? Tulis di kolom komentar dan nantikan sesuatu yang KEREN yang akan segera hadir! 🎶,” tulisnya di caption.
Netizen cukup kaget dan merasa terhibur dengan video Sandy di Instagram tersebut.
“Tiba2 “garam dan madu” 😁,” kata salah satu netter di kolom komentar. “Lengah dikit lagu garam dan madu wkwk Manyala pak kumis 😂🔥🔥,” kata lainnya menimpali.

