Perusahaan: Instagram

  • Berbuat Salah Tiba-tiba Mau Terlihat Baik

    Berbuat Salah Tiba-tiba Mau Terlihat Baik

    PIKIRAN RAKYAT – Band Punk Sukatani yang belakangan mencuri perhatian menolak dijadikan Duta Kepolisian oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dengan tegas, Sukatani mengaku tak ingin berurusan dengan pihak yang sudah banyak merugikan mereka.

    Melalui unggahan di Instagram, pada Sabtu, 1 Maret 2025, Sukatani yang terdiri atas sepasang suami istri itu, mengungkapkan kabar mereka usai diintimidasi polisi sejak Juli 2024.

    “Kawan-kawan, Mau mengabarkan bahwa kami dalam keadaan baik, namun masih dalam proses recovery pasca kejadian bertubi yang selama ini kami hadapi sejak Juli 2024 lalu. Tekanan dan intimidasi dari Kepolisian terus kami dapatkan,” ujar mereka, dikutip Minggu, 2 Maret 2025.

    Mereka terang-terangan mengaku bahwa video klarifikasi dan permintaan maaf atas lagu yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” adalah hasil intimidasi yang panjang.

    “Kejadian tersebut membuat kami mengalami berbagai kerugian, baik secara materiil maupun nonmaterial,” ucapnya menambahkan.

    Sukatani juga menjelaskan meluruskan narasi-narasi terkait dengan pemecatan sepihak yang dilakukan oleh pihak Yayasan kepada vokalis Sukatani, Twister Angel alias Novi Citra Indriyati.

    Dijelaskan bahwa Twister Angel benar-benar diberhentikan atau kena PHK sepihak oleh Yayasan tempatnya mengajar dengan alasan yang bersangkutan termasuk salah satu personel Sukatani Band Punk.

    “Namun, pemecatan tersebut dilakukan tanpa memberikan ruang dan kesempatan bagi Twister Angel untuk dimintai keterangan. Bahkan, dalam surat pemecatan yang diterima, sama sekali tidak dijelaskan apakah keikutsertaan Twister Angel sebagai personel Sukatani dianggap sebagai pelanggaran berat,” kata unggahan itu.

    Sukatani menegaskan, pengawalan khusus dari pihak kepolisian di sejumlah acara mereka itu di luar kuasa mereka, sebab tak pernah ada permintaan penjagaan sama sekali.

    Dua personel band tersebut juga menekankan bahwa mereka lebih memilih menggandeng pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) setempat, dibandingkan Polri. Mereka tak ingin kejadian ini dimanfaatkan oleh polisi untuk mengais simpati publik setelah apa yang mereka alami.

    “Terima kasih untuk dukungan kawan-kawan dimanapun kalian berada, sehingga membuat kami yakin kami tidak sendirian. Kami mengabarkan bahwa saat ini kami menambah satu kekuatan baru dan kami akan berjalan bersama dengan LBH Semarang-YLBHI. Sampai jumpa di pentas-pentas berikutnya,” ujarnya.

    “Kami paham bahwa apa yang baru saja kami alami dan dukungan luas dari kawan-kawan semua membuat semua pihak yang berbuat salah pada kami tiba-tiba mau terlihat baik,” tutur mereka. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Alasan Suami Lilie Izinkan Istrinya Naik ke Puncak Cartensz: Cita-citanya yang Belum Tercapai – Halaman all

    Alasan Suami Lilie Izinkan Istrinya Naik ke Puncak Cartensz: Cita-citanya yang Belum Tercapai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua pendaki wanita, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono meninggal dunia di Gunung Cartensz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

    Mereka tewas pada saat perjalanan turun dari Puncak Carstensz.

    Keduanya terindikasi terkena gejala Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian.

    Dikutip dari Tribun Jabar, suami Lilie, Frigard H (68) mengatakan, pergi ke Puncak Carstensz merupakan cita-cita sang istri yang belum tercapai. 

    Nahas, pendakian itu membuat istrinya kehilangan nyawa karena cuaca ekstrem.

    Frigard berujar, Lilie berangkat untuk pergi mendaki pada Minggu (23/2/2025), tetapi berangkat dari rumah sejak Sabtu (22/2/2025).

    “Dia memang sebelumnya sempat meminta izin ke saya. Izinnya sudah lama sebetulnya, karena memang naik ke Puncak Carstensz merupakan cita-citanya yang belum tercapai.” 

    “Akhirnya, saya perbolehkan,” ujar Frigard saat ditemui di rumahnya di Jalan Mochamad Romadhan, RT 002 RW 001, Desa Cigereleng, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (2/3/2025).

    Ia menyebut, Lilie sudah melakukan latihan-latihan pendakian di Citatah, Bandung Barat, sejak tahun lalu.

    Bahkan, saat itu Frigard yang mengantar Lilie latihan.

    “Saya lihatnya latihannya oke dan peralatannya juga sudah oke, hingga kemampuannya cukup. Akhirnya, ya saya katakan, silakan (mengizinkan),” ucapnya.

    Frigard membeberkan bahwa mendaki sudah menjadi hobi istrinya sejak sekolah menengah atas (SMA).

    Apalagi, saat pergi ke Carstensz, istrinya bersama bersama teman-teman SMA yang memiliki hobi hiking.

    Namun, pada 1 Maret 2025, sambung Frigard, dirinya memperoleh informasi mengenai kabar duka tersebut dari teman seangkatan istrinya yang sampai sekarang memberikan update.

    “Ya, rencananya nanti kami akan jemput jika memang sudah di Jakarta. Tapi, informasi terkini baru turun ke basecamp. Dan rencananya penerbangan ke Jakarta itu besok,” terang Frigard.

    Lilie meninggalkan suami dan dua anak laki-laki. Kedua anaknya itu tak tinggal di Bandung, tetapi di Jepang dan Singapura.

    Frigard menyebut, anak-anaknya sudah diberitahu terkait tragedi yang merenggut nyawa sang ibu.

    Ia juga mengaku sudah menerima apa yang menimpa istrinya sebab apa pun yang dilakukannya tetap tak mengubah keadaan.

    “Saya hanya bisa mendoakan sekarang. Semoga selamat evakuasinya, karena kalau selamat dalam hal hidup sebagai manusia sudah enggak, walau tak menutup kemungkinan kuasa Tuhan,” ucapnya sambil menahan kesedihan dan mata berkaca-kaca.

    Menurut Frigard, selain hiking, istrinya merupakan sosok yang menyukai dunia desain.

    Lilie di dunia media sosial, yaitu di Instagram terkenal sebagai @labellefemme_lbf.

    Lebih lanjut, Frigard mengatakan bahwa istrinya adalah seorang wanita pejuang dalam hampir segala hal.

    Jika menginginkan sesuatu dan dipikir bisa dicapai, jelasnya, sang istri akan terus berusaha menggapainya.

    “Istilahnya, kata dia itu, berapa pun nilainya akan dia perjuangkan. Saya pun belajar dari dia dalam hal seperti ini, karena saya bukan tipe yang begitu banget,” terangnya.

    Frigard mengungkapkan bahwa sang istri meninggal dunia pada usia 59 tahun, dan pada Oktober 2025 nanti akan berusia 60 tahun.

    Sebagai informasi, jenazah Elsa Laksono telah berhasil dievakuasi dan tiba di RSUD Mimika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Minggu hari ini.

    Sementara itu, jenazah Lilie Wijayanti Poegiono masih berada di lokasi kejadian dan direncanakan akan dievakuasi pada Senin (3/3/2024).

    Mengingat medan yang sulit dijangkau, evakuasi jenazah Elsa Laksono dilakukan dengan helikopter. 

    Besok, jenazah Lilie akan dievakuasi dengan menggunakan helikopter yang sama. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pendaki Bandung Meninggal Saat Daki Puncak Carstensz Pyramid, Suami Ungkap Alasan Mengizinkan.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Muhamad Nandri)

  • 10 Tahun AOKlandz di Indonesia: Kursus Pajak Pertama untuk Milenial & Gen Z – Halaman all

    10 Tahun AOKlandz di Indonesia: Kursus Pajak Pertama untuk Milenial & Gen Z – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – AOKlandz sebagai lembaga kursus pajak yang sudah berkiprah selama 10 tahun adalah LKP pertama di Indonesia yang secara khusus dirancang untuk kaum milenial dan Gen Z.

    Selama 1 dekade terakhir, AOKlandz telah menjadi pelopor  Lembaga Kursus Perpajakan dengan metode pembelajaran yang interaktif, fun, dan mudah  dipahami. 

    Pendiri LKP AOKlandz yaitu Alghi F. Hasibuan, C.T., C.P.S., BKP. memberikan pemahaman  baru mengenai pajak dengan metode pembelajaran Otak Kanan.

    Metode Otak Kanan (right  brain method) adalah metode yang menggunakan teknik storytelling & visualization sehingga kelas menjadi lebih menyenangkan serta mudah dipahami, yang dipadukan dengan ilmu soft skill dan ilmu perpajakan. 

    Faktanya, Metode Otak Kanan yang dicetuskan oleh Alghi F. Hasibuan terbukti menjadi metode pembelajaran kreatif dan inovatif, serta lebih memudahkan peserta dalam  memahami materi yang sering dianggap rumit.

    Hal ini terbukti dengan lebih dari 2.000 peserta lulusan Brevet Pajak AOKlandz yang tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya telah sukses berkarir sebagai konsultan pajak, akuntan profesional, bahkan pengusaha yang  lebih paham tentang aspek perpajakan di bisnisnya. 

    “80-90 persen orang sukses karena soft skill,” tutur Alghi F. Hasibuan sebagai Founder PT  Aoklandz Asia Indonesia (LKP Aoklandz).

    Adapun beliau merupakan Lulusan Terbaik Brevet Pajak Ikatan Akuntan Indonesia dan pernah menjadi Instruktur pajak IAI termuda yang dikenal metode penyampaian materi perpajakan yang santai namun serius. 

    Bermula dari membangun komunitas yang diberi nama Akuntansi Otak Kanan pada 2  Januari 2015, AOKlandz mampu membuktikan sebagai Brevet Pajak Millennials & Gen Z #1 di Indonesia. Pada tahun 2018, menjadi lembaga kursus resmi dengan mendapatkan izin  Dinas Pendidikan LKP. 

    AOKlandz telah melatih ribuan peserta, dan berhasil mewisuda lebih dari 2.000 orang.  Alumni AOKlandz yang tersebar di seluruh Indonesia, tentunya dari berbagai kalangan, baik itu karyawan, pengusaha, maupun masyarakat secara luas yang ingin mempelajari pajak  lebih dalam.

    Brevet Pajak AOKlandz tidak hanya fokus pada materi tentang ilmu perpajakan, namun  membekali peserta dengan ilmu soft skill.

    Keterampilan yang menjadi kunci sukses apapun bidangnya, yaitu bagaimana menjalin komunikasi yang baik, mengelola manajemen waktu, dan mempersiapkan diri secara mental dalam menghadapi dunia kerja maupun  bisnis. 

    Menariknya, jika Anda mengikuti Program Pelatihan LKP AOKlandz, terdapat beragam value dan benefit yang didapat seperti pelatihan menggunakan metode otak kanan, active learning class, dan powerful training, sehingga materi lebih mudah dipahami serta bonus pelatihan soft skills dan premium gathering secara gratis. 

    Mulai dari dibimbing langsung oleh founder yang expert dalam bidang perpajakan, memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun dan lebih dari 8 tahun intens & eksis mengajar, serta  konsultan pajak resmi (pengajar lainnya merupakan pegawai dari DJP). 

    Founder AOKlandz, Alghi F. Hasibuan, C.T., C.P.S., BKP. juga memiliki sederet prestasi  yang membanggakan, di antaranya: 

    Lulusan Terbaik Brevet Pajak Ikatan Akuntan Indonesia
    Instruktur Pajak IAI Termuda di Indonesia (Tahun 2019)
    Konsultan Pajak Termuda Tahun 2018
    Memiliki Lebih dari 10 Penghargaan di Bidang Akuntansi dan Perpajakan dari Tingkat Kota hingga Nasional
    Pemilik Kursus Pajak Termuda di Indonesia (Brevet Pajak) Tahun 2018 di Usia 24 Tahun
    Telah Melatih dan Mewisuda Lebih dari 2.000 Alumni Program Brevet Pajak 7. Kepala Pajak di 4 Perusahaan Sekaligus di Umur 21 Tahun 

    Dengan metode pembelajaran menggunakan Metode Otak Kanan serta kurikulum Brevet Pajak A & B lengkap sesuai dengan Standar Brevet berkualitas, dan Soal Standar USKP  Nasional (Ujian Konsultan Pajak). Juga mendapatkan update peraturan perpajakan seumur hidup. 

    Sedangkan untuk periode kursus yaitu 12x pertemuan dengan kelas offline dan online. Anda juga akan mendapatkan bonus 1x pelatihan soft skills dan bonus 1x premium gathering.  

    Selain Program Unggulan Brevet Pajak, terdapat juga program Basic Accounting Expert,  Advance Tax Course, Ultimate Young Tax Consultant, dan masih banyak lagi. Untuk informasi pendaftaran, silakan kunjungi Instagram @aoklandz dan website resmi Brevet Pajak Millennials.

  • Transjakarta terapkan prosedur terbaru pelaporan barang tertinggal

    Transjakarta terapkan prosedur terbaru pelaporan barang tertinggal

    Ilustrasi melaporkan barang yang tertinggal di layanan Transjakarta. ANTARA/PT Transportasi Jakarta (Transjakarta)

    Transjakarta terapkan prosedur terbaru pelaporan barang tertinggal
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 02 Maret 2025 – 13:51 WIB

    Elshinta.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menerapkan prosedur terbaru dalam pelaporan barang penumpang yang tertinggal di seluruh layanan, mulai dari BRT (Bus Rapid Transit), non-BRT, hingga mikrotrans.

    Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, merinci penumpang yang merasa barangnya tertinggal dapat membuat laporan melalui Omnichannel Transjakarta yaitu laman X (@pt_transjakarta), Facebook (PT. Transportasi Jakarta, Instagram (@infotije), Customer Care (1500102), dan Whatsapp (0818 0450 0102).

    Penumpang, sambung dia, nantinya diberikan tautan yang harus diisi, agar petugas dapat membantu menemukan barang yang tertinggal. Setelah diisi, penumpang akan mendapatkan nomor tiket laporan dan kode pelacakan yang berguna untuk mengecek status laporan terbaru.

    Ayu mengatakan Transjakarta menyiapkan sembilan halte yang digunakan sebagai halte transit atau tempat untuk penyimpanan sementara barang tertinggal milik penumpang. Kesembilan halte tersebut yakni Halte Kali Besar, Halte Juanda, Halte CSW, Halte Kampung Melayu, Halte Pinang Ranti, Halte Pluit, Halte PGC, Halte Pasar Senen, dan Halte Kota.

    “Seiring waktu, halte tempat penyimpanan barang sementara akan ditambah jika diperlukan,” kata dia.

    Sepanjang tahun 2024, jumlah penemuan barang tertinggal di lingkungan Transjakarta tidak kurang dari 1.000 barang yang kemudian menumpuk tersebar di halte dan kantor pusat Transjakarta. Barang-barang ini mulai dari pakaian, helm, payung, hingga kotak makan, mendominasi barang-barang yang ditemukan.

    Menurut Ayu, minimnya pelaporan pelanggan dan identitas kepemilikan dari barang menyebabkan masih rendahnya pengembalian barang-barang tersebut.

    “Dengan prosedur baru pelaporan, diharapkan pelanggan dapat lebih cepat dan mudah melaporkan serta mengambil kembali barang mereka yang tertinggal,”  kata dia.

    Sumber : Antara

  • Tampil dengan Rambut Bob, Karina Aespa Tuai Pujian dari Netizen

    Tampil dengan Rambut Bob, Karina Aespa Tuai Pujian dari Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com –  Personel grup idola K-Pop Karina Aespa kembali menjadi sorotan publik setelah penampilan terbarunya yang memukau. Kali ini, ia tampil segar dengan potongan rambut pendek model bob.

    Penampilan baru Karina pertama kali terlihat saat ia menuju Milan, Italia, untuk menghadiri peragaan busana Prada Fall/Winter 2025. Pada 26 Februari 2025, ia tiba di Incheon International Airport mengenakan atasan dan rok mini berwarna hitam, memancarkan kesan modis dan elegan.

    Ini adalah kali pertama Karina Aespa tampil dengan potongan rambut bob di depan publik, dan penampilannya langsung sukses menarik perhatian banyak orang. Pelantun lagu Supernova ini bahkan membagikan selfie dengan gaya barunya melalui akun Instagram pribadinya @katarinabluu. Unggahan tersebut mendapat respons luar biasa dengan lebih dari 3,2 juta suka dan 50 ribu komentar.

    Beberapa komentar dari penggemar pun cukup mencuri perhatian. Tak sedikit yang memuji penampilan baru Karina Aespa yang disebut-sebut semakin menarik dengan gaya potongan rambut pendek bob.

    “Munduran dikit, beb, cakepnya kelewatan,” tulis salah satu penggemar.  

    “Kamu terlihat cantik dengan gaya rambut ini,” kata netizen lainnya. 

    “Karina short hair era uwuw, menyala,” ujar penggemar lainnya yang kagum dengan penampilan baru Karina.

    Tidak hanya itu, pada Sabtu, (1/3/2025), Karina kembali membagikan potret dirinya mengenakan busana dari Prada. Visualnya kembali membuat publik terpesona, memperkuat daya tarik idola yang berada di bawah naungan SM Entertainment ini.

    Transformasi Karina Aespa dari rambut panjang menjadi bob telah berhasil mencuri perhatian dan membuat penggemarnya terpesona. Setelah menghadiri peragaan busana, Karina akan melanjutkan agenda dengan bergabung bersama Giselle, Winter, dan Ningning untuk tur “Aespa Live Tour – Synk: Parallel Line di Eropa”.

  • 2 Pendaki Wanita Meninggal di Puncak Carstensz Papua

    2 Pendaki Wanita Meninggal di Puncak Carstensz Papua

    Jakarta

    Dua pendaki wanita meninggal dunia saat mendaki Puncak Jaya, Papua atau Piramida Carstensz. Kedua wanita tersebut adalah Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.

    Informasi ini disampaikan oleh PT Tropis Cartenz Jaya selaku operator pendakian. detikcom telah mendapat izin untuk mengutip informasi yang diunggah di akun Instagram PT Tropis Cartenz.

    “PT Tropis Cartenz Jaya, selaku operator, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Saudari Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono pada 1 Maret 2025 dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz Pyramid menuju Base Camp Lembah Kuning,” tulisnya, Minggu (2/3/2025).

    Keduanya diketahui merupakan klien dari operator Indonesian Expeditions. Keduanya telah mencapai puncak pada 28 Februari lalu.

    “Kedua wanita hebat ini, yang merupakan klien dari agen operator Indonesian Expeditions, telah berhasil mencapai puncak setinggi 4.884 mdpl pada 28 Februari 2025,” lanjutnya.

    “Semoga keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi kepergian ini,” jelasnya.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Alasan Suami Lilie Izinkan Istrinya Naik ke Puncak Cartensz: Cita-citanya yang Belum Tercapai – Halaman all

    Kisah Elsa Laksono dan Lilie Wijayati: Sahabat Sejak SMP yang Tewas Bersama di Puncak Carstensz – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PAPUA – Lilie Wijayati dan Elsa Laksono Meninggal Dunia di Puncak Carstensz, Papua, pada Sabtu (1/3/2025).

    Lilie Wijayati dan Elsa Laksono merupakan teman sejak duduk di bangku SMP.

    Mereka sudah bersahabat sejak duduk di bangku SMP. 

    Mereka bersekolah di Malang, Jawa Timur. 

    Lilie Wijayati lahir di Malang pada 2 Oktober 1965. 

    Sementara Elsa Laksono merupakan pendaki kelahiran Malang pada 24 Juli 1965.

    Pada SMA, mereka bersekolah di SMAK St. Albertus Malang atau yang akrab disebut Dempo.

    Di Dempo, mereka mulai mendaki gunung.

    Setelah lulus SMA, mereka terpisah. Lilie Wijayati pernah mendapatkan pendidikan militer Susbintal Pusdikhub Cimahi pada 1985, atau saat usianya 20 tahun.

    Lilie menempuh pendidikan di Telkom hingga akhirnya bekerja di perusahaan Telkom Indonesia.

    Sementara itu, Elsa menempuh pendidikan di salah satu fakultas Ilmu Kedokteran di Jakarta.

    Setelah berpisah lama, mereka kembali berhubungan dekat. Melalui media sosial mereka kembali menjalin hubungan komunikasi.

    Hingga akhirnya mereka melakukan pendakian bersama.

    Di kalangan pendaki, mereka dikenal sebagai pendaki veteran.

    Mereka menjuluki diri sebagai Ratu Pendaki.

    Kronologi

    Puncak Carstensz Pyramid di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, memakan korban jiwa.

    Seperti dilansir dari TribunPapua, dua pendaki dilaporkan meninggal dunia saat menuruni Puncak Carstensz. Ini merupakan puncak tertinggi yang menjadi bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman yang terdapat di Kabupaten Mimika.

    Berdasarkan informasi, insiden itu terjadi pada Sabtu (1/3/2025). Namun, kabar ini baru tersebar luas di media sosial pada Minggu (2/3/2025).

    Identitas Pendaki

    Dua orang pendaki wanita dikabarkan meninggal dunia, yaitu:

    Elsa Laksono

    Lilie Wijayati

    Mereka mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian. Sementara itu, dua pendaki lainnya, Indira Alaika dan Saroni, juga mengalami gejala AMS, namun kondisinya stabil.

    Keempat pendaki ini mulai menunjukkan gejala AMS sejak Jumat (28/2/2025), saat berada di area bawah Puncak Carstensz Tembagapura. Untuk korban selamat, mereka telah berhasil dievakuasi ke Timika.

    Elsa Laksono

    Elsa Laksono merupakan seorang pendaki perempuan asal Malang, Jawa Timur, yang lahir pada 24 Juli 1965.

    Elsa menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz akibat gejala AMS yang dideritanya. Jenazahnya kini disemayamkan di RSUD Kabupaten Mimika.

    Lilie Wijayati

    Perempuan asal Bandung, Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal dunia.

    Dia merupakan warga Jalan Mochamad Romadhan, No 63C, RT 002 RW 001, Desa Cigereleng, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Jenazahnya masih berada di area Gunung Carstensz Pyramid dan direncanakan akan dievakuasi pada Senin (3/3/2025).

    Rencananya, jenazah kedua korban akan diterbangkan ke Jakarta pada Senin besok menggunakan pesawat Lion Air.

    Fiersa Besari Dikabarkan Ikut Ekspedisi

    Dikabarkan, musisi Fiersa Besari berada dalam rombongan ekspedisi itu. Fiersa Besari belum angkat bicara soal kejadian ini.

    Seperti dilihat dari akun media sosial Instagramnya pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 13.05 WIB, Fiersa membuat unggahan di Instagram Story berupa layar hitam dengan emoji hati yang patah.

  • Ramadan di Inggris, Jalanan Dihias hingga Raja Charles III Ikut Donasi Kurma

    Ramadan di Inggris, Jalanan Dihias hingga Raja Charles III Ikut Donasi Kurma

    London

    Bulan Ramadan disambut dengan penuh sukacita. Di Inggris, misalnya, bulan Ramadan disambut dengan hiasan yang memenuhi salah satu ruas jalan di London hingga Raja Charles III dan Ratu Camilla mengikuti kegiatan donasi kurma.

    Dilansir BBC, Minggu (2/3/2025), Ramadan di Inggris dimulai pada Sabtu (1/3). Salah satu yang menarik perhatian menjelang Ramadan ialah keberadaan Piccadilly Circus yang dinyalakan sebagai bagian dari perayaan Ramadan tahun ini.

    Ini merupakan tahun ketiga berturut-turut Ramadan Lights telah dipasang di pusat kota London. Hiasan lampu itu yang dibuat oleh Aziz Foundation itu mulai dinyalakan oleh Wali Kota London, Sir Sadiq Khan, pada Rabu (27/2) malam.

    Jalanan di London dihias ornamen Ramadan (dok. Instagram Wali Kota London Sadiq Khan)

    Sementara, Raja Charles III dan Ratu Camilla ikut memeriahkan penyambutan bulan suci umat Islam dengan membantu mengemas kotak-kotak sumbangan makanan di sebuah restoran di Soho. Salah satu yang dikemas ialah kurma untuk berbuka puasa.

    Kurma itu akan dimakan untuk berbuka puasa untuk mengikut kebiasaan Nabi Muhammad. Raja dan Ratu juga bertemu dengan sekelompok wanita Muslim, termasuk pemain rugby profesional Zainab Alema dan penulis Hajera Memon, di Darjeeling Express, sebuah restoran di Kingly Court di Soho.

    Ratu menyambut seorang ibu dan dua putrinya yang didukung oleh Doorstep, sebuah badan amal yang membantu keluarga menyediakan barang dan jasa untuk membuat hidup mereka lebih nyaman saat menunggu tempat tinggal permanen. Dia kemudian membantu staf di tim dapur yang semuanya perempuan untuk mengemas kotak biryani untuk disumbangkan ke Doorstep sebelum mengemas kurma ke kantong kecil untuk dikirim ke rumah sakit selama bulan Ramadan.

    Raja Charles kemudian pergi menemui koki Imad Alarnab di restorannya Imad’s Syrian Kitchen. Alarnab merupakan pengungsi asal Suriah yang merupakan pengusaha restoran di Damaskus sebelum hancur akibat dan telah tinggal di London sejak 2015.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kronologi Dua Pendaki Meninggal di Puncak Carstensz: Ada Badai, Kena Hipotermina

    Kronologi Dua Pendaki Meninggal di Puncak Carstensz: Ada Badai, Kena Hipotermina

    Bisnis.com, JAKARTA – Dua pendaki perempuan, yang bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia saat mendaki puncak Carstensz di Papua. Simak kronologi lengkapnya dari sudut pandang pendaki Indira Alaika.

    Indira Alaika mengonfirmasi bahwa dirinya merupakan salah satu dari pihak ikut dalam dalam rombongan untuk mendaki puncak Carstensz bersama almarhum Lilie dan Elsa. 

    Dikutip melalui instagram pribadi @indiraalaika, Indira membagikan unggahan melalui instastorynya untuk menjelaskan kronologi dapat selamat dari cuaca ekstrem yang melanda Puncak Carstensz.

    “Sebanyak 3 Pendaki selamat dan 2 pendaki meninggal dunia akibat cuaca yang sangat buruk hujan salju, hujan deras dan angin kencang sehingga menyebabkan hipotermia,” ujarnya melalui unggahan Instagram Story yang dikutip Minggu (2/3/2025).

    Dia melanjutkan bahwa dua Pendaki meninggal dunia Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono bertempat di teras 2. Pada saat perjalanan turun dari Puncak Carstensz, keduanya menghembuskan nafas terakhir akibat hipotermia atau kedinginan akut akibat cuaca buruk.  

    Sementara itu, tiga pendaki yang selamat terjebak terpaksa bermalam di area Summit Ridge dekat puncak hingga tim rescue datang, yaitu Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana. dan Saroni.

    Detik-detik Dua Pendaki Meninggal di Puncak Carstensz

    Indira menceritakan bahwa Insiden ini bermula pada pukul 04.00 WIT atau ketika rombongan pendaki berangkat menuju Puncak Carstensz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia.

    Rombongan yang terdiri dari 20 orang, termasuk lima orang pemandu, tujuh pendaki WNI, enam pendaki WNA, dan dua pendaki dari Taman Nasional Lorentz, memulai perjalanan mereka dari Basecamp Yellow Valley.

    Sebelumnya, mereka telah melakukan aklimatisasi dan latihan teknis selama dua hari di basecamp untuk mempersiapkan pendakian menuju puncak. 

    Namun, perjalanan tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Sekitar pukul 20.45 WIT, seorang pemandu lokal bernama Nurhuda, tiba di basecamp dalam kondisi hipotermia dan meminta bantuan untuk menyelamatkan rekan-rekannya yang terjebak di atas. Tim basecamp pun segera melakukan briefing untuk mencari solusi terbaik guna memberikan pertolongan. 

    Upaya penyelamatan dilakukan oleh beberapa pemandu. Yustinus Sondegau, salah satu guide lokal, mencoba naik untuk mencapai para korban yang berada di summit ridge, tetapi terkendala oleh cuaca buruk di teras besar.

    Selanjutnya, guide asal Nepal Dawa Gyalje Sherpa juga berusaha memberikan bantuan di teras dua. Sayangnya, langkah mereka terhenti saat menemui dua pendaki, yaitu Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    Poxy dan Damar, dua guide lainnya, kembali naik untuk memberikan pertolongan di teras dua dan menghubungi basecamp untuk melaporkan kondisi para korban. Kedua korban Lilie dan Elsa dinyatakan meninggal dunia. 

    Tim penyelamat kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Tim pertama, yang terdiri dari tiga guide internasional, Garret Madison, Tashi Sherpa, dan Ben Jones, berhasil mencapai tiga pendaki yang masih hidup, yaitu Indira, Alvin Reggy, dan Saroni, yang berada di summit ridge.

    Ketiganya dalam kondisi kritis, dan tim memberikan pertolongan pertama dengan mengganti pakaian, memberi isotonik, makanan, dan obat-obatan. 

    Setelah memberikan pertolongan, tim penyelamat bersama dengan para survivor akhirnya berhasil turun ke basecamp Yellow Valley. Pada akhirnya, seluruh tim penyelamat dan tiga pendaki yang selamat tiba kembali di basecamp dalam keadaan selamat, meski mengalami masa-masa kritis yang penuh tantangan. 

    Keberhasilan penyelamatan menjadi momen duka lantaran tidak bisa menyelamatkan nyawa Lilie dan Elsa. Namun, semua pihak tetap mengapresiasi dedikasi tim penyelamat. 

    Sementara itu, pegiat jurnalisme sastrawi Andreas Harsono mengamini bahwa dua pendaki Puncak Jaya atau Carstensz di Papua meninggal dunia lantaran disebabkan oleh hipotermia atau kedinginan akut. 

    Saat dihubungi oleh Bisnis, Andreas Harsono, seorang jurnalis dan juga merupakan teman SMA dari Lilie mengonfirmasi bahwa dua pendaki yang meninggal itu adalah Lilie Wijati Poegiono dan Elsa Laksono.

    “Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, keduanya berumur 60 tahun, meninggal dunia karena kedinginan di di Puncak Carstensz, dekat Timika, Papua. Lilie perancang busana di Bandung, Elsa dokter gigi di Jakarta. Mereka alumni SMA Dempo Malang tahun 1984,” katanya kepada Bisnis melalui pesan teks, Minggu, (2/3/2025).

    Di sisi lain, penyanyi Fiersa Besari turut mengunggah emoji patah hati tak lama setelah beredar kabar dua korban meninggal di pendakian ke Puncak Carstenz yang menewaskan dua orang pendaki.

    Berdasarkan akun X @Jateng_Twit, Fiersa pun menjadi salah satu pihak yang tergabung dalam tim pendakian ke Puncak Carstenz yang menelan korban. Kendati demikian, Fiersa Besari belum memberi pernyataan apa pun terkait dengan kejadian ini.

    Pria kelahiran 3 Maret 1984 itu hanya membagi cerita di Instagram @fiersabesari melalui unggahan Instastory berlatar hitam dengan emotikon ‘broken heart’ atau patah hati yang menyisipkan lagu Now At Last dari Fesit sebagai backsound.

    Kronologi Pendakian Puncak Carstensz hingga Lilie dan Elsa Meninggal Dunia

    1. Rombongan berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju basecamp Yellow Valley Carstensz Pyramid menggunakan helikopter.

    2. Setelah sampai di basecamp Yellow Valley Carstensz Pyramid, rombongan melakukan aklimatisasi selama 2 hari.

    3. Rombongan melaksanakan kegiatan aklimatisasi dan latihan teknis hingga Teras 1 (Teknik ascending dan descending).

    4. Rombongan pendaki yang berjumlah 20 orang berangkat untuk melakukan summit dari basecamp Yellow Valley menuju Puncak Carstensz pukul 04.00 WIT (5 orang guide, 7 WNI pendaki, 6 WNA pendaki, dan 2 pendaki Taman Nasional Lorentz).

    5. Tim BC melakukan briefing untuk mengupayakan pertolongan terhadap korban dan sekitar pukul 20.45 WIT Nurhuda (Guide WNI) tiba di basecamp sendirian dengan gejala hipotermia, selanjutnya meminta bantuan kepada Tim BC. Beliau istirahat sebentar untuk kemudian naik membantu pendaki yang ada di atas.

    6. Yustinus Sondegau (Guide lokal) berusaha naik untuk mencapai titik lokasi survivor yang berada di summit ridge korban atas nama Indira, Alvin Reggy, dan Saroni, dengan membawa bantuan emergency (sleeping bag), flysheet, air panas, dan radio. Tetapi upaya tersebut terhenti di teras besar karena cuaca semakin memburuk dan pada perjalanan turun, Yustinus bertemu dengan Luddy dan mendampingi Luddy hingga ke basecamp. Seluruh peralatan yang dibawa ditinggal di teras besar.

    7. Guide Nepal Dawa Gyalje Sherpa naik untuk memberikan pertolongan, tetapi terhenti di teras dua untuk memberikan pertolongan terhadap kedua korban, Lilie Wijayati dan Elsa Laksono yang kemudian meninggal dunia. 

    8. Poxy (guide lokal) dan Damar (Guide) kembali mencoba naik ke teras dua untuk memberikan bantuan kepada korban, menghubungi basecamp dan melaporkan sudah memberikan pertolongan kepada kedua korban, namun korban Lilie dan Elsa dinyatakan meninggal dunia.

    9. Octerus (Guide) yang berkomunikasi dengan Poxy dan Dawa menginformasikan dari basecamp bahwa dua pendaki WNI atas nama Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia.

    10. Huda (Guide) naik untuk mencoba menolong Indira, Alvin, dan Saroni yang berada di summit ridge.

    11. Huda mengabarkan bahwa mereka tiba di basecamp dan tidak sanggup lagi meneruskan ke titik posisi Indira, Alvin, dan Saroni. (Barang untuk melaksanakan emergency sudah disimpan di bawah summit ridge). 

    12. Dibagi dua tim penyelamat, tim 1 terdiri atas tiga guide Internasional. Garret Madison, Tashi Sherpa, dan Ben Jones kembali mendaki untuk menyelamatkan Indira, Alvin, dan Saroni di Summit Ridge, dan tim 2 yaitu Dokter Adnan dan Meidi bergerak menuju korban di teras dua. 

    13. Tashi, Garret, dan Ben bertemu dengan tiga pendaki (Indira, Alvin, dan Saroni), menginformasikan ke basecamp bahwa semuanya masih hidup dan dalam kondisi kritis. Tim rescue memberikan pertolongan pertama dan menormalisasi dengan mengganti pakaian, memberikan isotonik, makanan, obat-obatan.

    14. Tim rescue dan survivor melakukan perjalanan turun ke basecamp Yellow Valley.

    15. Tim rescue dan survivor dari Summit Ridge tiba di basecamp Yellow Valley.

  • Kode Redeem FF Terbaru dan Cara Klaim untuk Dapatkan Hadiah Keren – Page 3

    Kode Redeem FF Terbaru dan Cara Klaim untuk Dapatkan Hadiah Keren – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Siapa yang tidak ingin mendapatkan hadiah menarik di game Free Fire kesayangan? Kode redeem FF merupakan kombinasi unik huruf dan angka. 

    Kode redeem FF terbaru ini menawarkan kesempatan untuk mendapatkan berbagai item keren, mulai dari skin senjata dan karakter hingga diamond dan item langka lainnya.

    Kapan dan bagaimana cara mendapatkannya? Garena, pengembang Free Fire, membagikan kode-kode ini melalui berbagai saluran. Misalnya di event resmi dalam game, media sosial resmi mereka (Instagram, Facebook, Twitter), siaran langsung turnamen, dan kolaborasi.

    Namun, perlu kejelian dan kecepatan karena kode redeem FF biasanya hanya berlaku dalam waktu terbatas.

    Bagaimana cara mendapatkan kode redeem FF? Mengutip berbagai sumber, salah satu caranya adalah dengan mengikuti event resmi Free Fire.

    Garena sering mengadakan event-event menarik yang menawarkan kode redeem sebagai hadiah utama. Selain itu, rajin pantau media sosial resmi Garena, karena mereka sering membagikan kode redeem secara tiba-tiba.

    Jangan lewatkan juga kesempatan untuk menonton live streaming turnamen Free Fire, karena seringkali kode redeem dibagikan sebagai hadiah untuk penonton setia.

    Meskipun banyak situs dan media online yang mengklaim membagikan kode redeem, selalu berhati-hati dan pastikan sumbernya terpercaya untuk menghindari penipuan.

    Kode Redeem FF

    Berikut sederetan kode redeem Free Fire yang mungkin masih bisa kamu klaim untuk mendapatkan berbagai item hadiah, dikutip dari berbagai sumber:

    VENGY18EX472
    4AZYG8SZ1FJ6