Perusahaan: Instagram

  • Dulu Dilamar di Sawah, Artis Dinikahi Pengusaha karena Foto Masa Kecil, Mahar 50 Gram Logam Mulia

    Dulu Dilamar di Sawah, Artis Dinikahi Pengusaha karena Foto Masa Kecil, Mahar 50 Gram Logam Mulia

    TRIBUNJATIM.COM – Aktris Rachel Amanda mengungkap kisah perjalanan pernikahannya dengan sang suami, Narawastu Indrapradna.

    Siapa sangka mereka menikah bermula dari foto masa kecil.

    Bahkan Rachel Amanda kala itu dilamar di sawah.

    Rachel Amanda dan Narawatu Indrapradna pertama bertemu saat masih anak-anak sebagai bintang iklan cilik.

    Setelah lama tidak berkomunikasi, mereka kembali terhubung.

    Ketika itu Narawastu mengirim pesan kepada Rachel Amanda, mengingatkan kenangan masa kecil mereka.

    “Ketemu lagi pas besar, dia nunjukin foto pas kecil, dia tanya, hai-hai, terus baru,” kata Rachel Amanda dikutip dari tayangan OTW Trans7, Senin (10/3/2025), via Kompas.com.

    Narawastu kemudian melamar Rachel Amanda dengan cara yang unik, yaitu di tengah sawah di daerah Bantul, Yogyakarta, saat mereka bersepeda bersama.

    “Aku dilamarnya di sawah, diajak nikahnya iya di sawah, di Bantul, terus ya sudah langsung (menikah),” kata Rachel Amanda.

    Rachel Amanda menerima lamaran tersebut dengan bahagia.

    Pasangan ini resmi menikah pada 12 November 2022.

    Akad nikah berlangsung khidmat, dengan Narawastu memberikan maskawin berupa 50 gram logam mulia dan seperangkat alat salat.

    CERITA PERNIKAHAN – Rachel Amanda disela jumpa pers film Merindu Cahaya de Amstel di Bioskop CGV Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (17/1/2022). Aktris Rachel Amanda berbagi kisah mengenai perjalanan pernikahannya dengan pengusaha Narawastu Indrapradna. (Wartakotalive.com/Arie Puji)

    Rachel Amanda mengungkapkan rasa syukurnya memiliki suami seperti Narawastu, yang selalu mendampinginya, termasuk saat ia melanjutkan studi S2 di Belanda.

    Narawastu yang berprofesi sebagai pengusaha dengan pekerjaan yang fleksibel menemani Rachel Amanda selama setahun di sana.

    Kisah cinta Rachel Amanda dan Narawastu Indrapradna menunjukkan bahwa jodoh bisa datang dari masa lalu dan cinta dapat tumbuh kembali seiring berjalannya waktu.

    Diketahui sosok suami Rachel Amanda, Narawastu Indrapradna merupakan seorang pengusaha suskes.

    Selain itu Narawastu Indrapradna merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Sebelum resmi menikah, Rachel Amanda memang diketahui menjalin hubungan bersama laki-laki yang akrab disapa Nara ini.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, Narawastu Indrapadna memiliki nama panggila Nara.

    Dalam akun Instagramnya @narawastu terlihat menjalankan bidang branding dan marketing hingga situs internet.

    Namun Nara tidak pernah memposting foto dirinya beraktivitas.

    Lebih banyak kalimat motivasi yang dibuat oleh Narawastu Indrapradna.

    Di samping itu, UI pernah mendatangkan Narawastu Indrapradna sebagai dosen tamu.

    Terkait dengan cara membuat merek produk menjadi lebih baik.

    Bagi Narawastu Indrapadna dalam pemasaran komunikasi baik antara agensi dan klien akan mempermudah konten dan pemasaran yang sesuai.

    Narawastu juga merupakan co-founder digital agency bernama Doki.

    Dilihat dari akun LinkedIn pribadinya, Narawastu menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Labschool Kebayoran.

    Saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah ke Atas, Nara pernah aktif dalam organisasi saat SMA.

    Setelah SMA ia melanjutkan pendidikan di School of Business and Management ITB di tahun 2008 hingga 2011.

    Kemudian tahun 2012, Narawastu melanjutkan pendidikannya di Hult International Business School hingga 2013.

    Dikutip dari Tribunnews.com, kabar pernikahan Rachel Amanda diketahui dari unggahan di Instagram sahabatnya Enzy Storia.

    Terlihat Enzy mengunggah momen ayah Rachel Amanda menjabat tangan Narawastu Indrapradna.

    “Ananda Narawastu Indrapradna Indodiputranto saya nikahkan dan saya kawinkan anak kandung saya bernama Rachel Amanda Aurora binti Ade Paul Lukas kepada engkau dengan mas kawin berupa 50 gram logam mulia dan seperangkat alat sholat dibayar tunai,” ucap ayah Rachel Amanda, Ade Paul Lukas.

    Enzy pun menyematkan doanya pada pernikahan Rachel Amanda.

    “Aku turut bahagia Aam! Akhirnya @auroraamanda95! Bahagia selalu sampai akhir hayat,” tulis Enzy.

    “Jempol ini menandakan Amelie sah jadi istri orang @auroraamanda95 (emoji jempol dan tertawa),” tambahnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Geram Pemerintah Slow Respons, Warga Perbaiki Jalan Rusak Sendiri, Padahal Sudah Ada 10 Korban Laka

    Geram Pemerintah Slow Respons, Warga Perbaiki Jalan Rusak Sendiri, Padahal Sudah Ada 10 Korban Laka

    TRIBUNJATIM.COM – Sekelompok warga memperbaiki jalan sendiri lantaran geregetan dengan pemerintah yang slow respons soal jalan rusak.

    Dana yang digunakan untuk perbaikan jalan merupakan hasil swadaya warga.

    Adapun peristiwa ini terjadi di Kabupaten Pringsewu, Lampung.

    Ruas jalan yang diperbaiki warga yakni jalan lintas barat (Jalinbar) Sumatera.

    Ini merupakan ruas jalan nasional di bawah kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung.

    Aksi warga perbaiki jalan rusak sendiri ini viral di media sosial setelah videonya diunggah akun Instagram @atu.erika, Selasa (4/3/2025).

    Dalam video terlihat warga memperbaiki jalan dengan semangat.

    Pada latar belakang unggahan tersebut, terdapat spanduk bertuliskan “Sedang ada perbaikan jalan oleh rakyat” yang dipasang di atas mobil bak terbuka.

    Seorang pria terlihat berdiri di atas mobil.

    Sementara pemandangan jalan berlubang yang sedang ditambal menjadi fokus perhatian. 

    Erika Widiastuti, pemilik akun yang mengunggah video tersebut, menjelaskan perbaikan jalan ini dilakukan secara swadaya oleh dirinya dan sejumlah temannya yang tergabung dalam organisasi Pemuda Pringsewu Bersatu (Rakyat).

    “Kita bergerak dari donasi masyarakat dan gotong royong, ada yang ngasih material pasir, batu kerikil, dan sebagainya,” ungkapnya saat dihubungi pada Minggu (9/3/2025) malam, dikutip dari Kompas.com.

    JALAN RUSAK – Kelompok warga di Kabupaten Pringsewu memperbaiki lubang jalan secara swadaya, Minggu (9/3/2025). (Instagram/atu.erika)

    Erika mencatat dalam sebulan terakhir, setidaknya 10 kecelakaan telah terjadi, yang menyebabkan beberapa korban kehilangan nyawa.

    “Kebanyakan yang bawa motor, jatuh karena jalan berlubang ataupun tertabrak saat menghindari lubang,” tambahnya.

    Kondisi jalan yang buruk ini terdeteksi mulai dari perbatasan Pringsewu-Pesawaran, yang juga tidak dilengkapi dengan penerangan yang memadai.

    Bagi pemuda Pringsewu, keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan.

    “Sebentar lagi musim orang mudik, yang warga sini aja yang sudah berhati-hati masih kecelakaan karena lubang jalan, apalagi nanti yang mudik,” katanya.

    Sementara itu, sebelumnya warga mengeluhkan mahalnya biaya penyeberangan di Sungai Sebakis, yang menghubungkan daerah Sebakis dan Pembeliangan di Kecamatan Sebuku, Nunukan, Kalimantan Utara.

    Di mana warga membayar Rp 500 ribu untuk menyeberang selama 2 menit.

    Acho, seorang penjual sembako mengungkapkan keluhannya, Senin (10/3/2025).

    “Lamanya sudah begini ini. Cobalah pemerintah pikirkan bagaimana menyediakan jembatan penyeberangan. Bukan juga jauh ini barang, sekitar 100 meter saja,” katanya, melansir dari Kompas.com.

    Meski perjalanan hanya memakan waktu sekitar dua menit, biaya yang harus dikeluarkan sangat memberatkan.

    “Paling bensinnya habis setengah gelas saja. Tapi bayarnya mahal sekali. Bolak balik saya bayar Rp 500.000,” imbuhnya.

    Acho berharap pemerintah dapat memperhatikan kondisi ini, mengingat dalam sehari puluhan kendaraan melintasi jalur penyeberangan tersebut.

    “Kalau ada jembatan, bisa jalan ekonomi masyarakat Sebakis. Mereka tidak terus terjebak di Sebakis, seperti sekarang,” tambahnya.

    Sebakis sendiri merupakan sebuah pulau yang terpisah dari Nunukan Kota, dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit dan menjadi daerah transmigran.

    Acho menyatakan bahwa aktivitas penyeberangan ini telah ada sejak ia mulai berdagang pada tahun 2011.

    Ia juga mengirimkan beberapa video sebagai bukti, menunjukkan kapal-kapal kayu yang melayani penyeberangan orang dan kendaraan.

    Kapal-kapal ini menunggu hingga beberapa orang sebelum berangkat ke seberang sungai, sementara untuk kendaraan, kapal kayu khusus disiapkan.

    Kepala Dinas Perhubungan Nunukan, Muhammad Amin, mengonfirmasi adanya aktivitas penyeberangan komersial tersebut.

    “Betul ada informasi itu, dan memang menurut info yang saya terima dari Kabid saya, tarifnya segitu,” ujarnya.

    Dari penelusuran petugas Dishub Nunukan, diketahui bahwa areal penyeberangan tersebut sebelumnya merupakan kawasan milik perusahaan PT Adindo Hutani Lestari.

    Fasilitas penyeberangan ini awalnya digunakan untuk pengangkutan kayu dan menjadi jalur alternatif terdekat dari Sebakis menuju Pembeliangan, Sebuku.

    “Kalau via darat jauh memutar memang. Kalau lewat sungai tinggal menyeberang. Kami masih dalami, apakah ini masih fasilitas perusahaan, atau memang dikomersilkan masyarakat,” kata Amin.

    Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak pernah memberikan izin untuk aktivitas penyeberangan ini.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Perubahan Gaji Teddy Indra Wijaya Setelah Jadi Letkol, Karir Tangan Kanan Presiden Prabowo Cemerlang

    Perubahan Gaji Teddy Indra Wijaya Setelah Jadi Letkol, Karir Tangan Kanan Presiden Prabowo Cemerlang

    TRIBUNJATIM.COM – Di balik polemik Teddy Indra Wijaya yang kini naik pangkat, ada berbagai sorotan ramai dibicarakan.

    Satu di antaranya perihal gajinya yang kini tak lagi sama.

    Dengan naik pangkat menjadi Letkol, gaji yang diperoleh Teddy juga pastinya mengalami kenaikan.

    Daftar gaji TNI dan tunjangan dari pangkat tertinggi hingga terendah diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Tentara Nasional Indonesia.

    Dalam beleid itu, Letkol masuk dalam golongan IV: Perwira Menengah TNI. Gaji Letkol dipatok Rp3.093.900 hingga Rp5.084.40.

    Gaji Letkol lebih tinggi dibandingkan Mayor sebesar Rp3.000.100 hingga Rp4.930.100.

    Berikut daftar gaji TNI dari pangkat tertinggi hingga terendah untuk semua golongan.

    Golongan I: Tamtama TNI

    Kelas Satu/Prajurit Satu: Rp1.694.900 hingga Rp2.617.500
    Kelas Dua/Prajurit Dua: Rp1.643.500 hingga Rp2.538.100
    Kelas Kepala/Prajurit Kepala: Rp1.747.900 hingga Rp2.699.400
    Kopral Satu: Rp1.858.900 hingga Rp2.870.900
    Kopral Dua: Rp1.802.600 hingga Rp2.783.900
    Kopral Kepala: Rp1.917.100 hingga Rp2.960.700

    Golongan II: Bintara TNI

    Sersan Dua: Rp2.103.700 hingga Rp3.457.100
    Sersan Satu: Rp2.169.500 hingga Rp3.565.200
    Sersan Kepala: Rp2.237.400 hingga Rp3.676.700
    Sersan Mayor: Rp2.307.400 hingga Rp3.791.700
    Pembantu Letnan Dua: Rp2.379.500 hingga Rp3.910.300
    Pembantu Letnan Satu: Rp2.454.000 hingga Rp4.032.600

    Golongan III: Perwira Pertama TNI

    Letnan Dua: Rp2.735.300 hingga Rp4.425.200
    Letnan Satu: Rp2.820.800 hingga Rp4.635.600
    Kapten: Rp2.909.100 hingga Rp4.780.600

    Golongan IV: Perwira Menengah TNI

    Mayor: Rp3.000.100 hingga Rp4.930.100
    Letnan Kolonel: Rp3.093.900 hingga Rp5.084.400
    Kolonel: Rp3.190.700 hingga Rp5.243.400

    Golongan V: Perwira Tinggi TNI

    Brigadir Jenderal Laksamana Pertama Mars. Pertama: Rp3.290.500 hingga Rp5.407.400
    Mayor Jenderal Laksamana Muda Mars. Muda: Rp3.393.400 hingga Rp5.576.500
    Letnan Jenderal Laksamana Madya Mars. Madya: Rp5.079.300 hingga Rp5.750.900
    Jenderal Laksamana Marsekal: Rp5.079.300 hingga Rp5.930.800.

    MAYOR TEDDY NAIK PANGKAT – Mayor Inf TNI Teddy Indra Wijaya naik pangkat jadi Lektol TNI yang diumumkan pada Kamis (6/3/2025). Begini penjelasan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Darat (AD) Brigjen Wahyu Yudhayana. (Instagram/tedsky_89)

    Kenaikan pangkat Teddy Indra Wijaya memang tengah menjadi sorotan nasional.

    Tangan kanan Presiden Prabowo itu memiliki jejak karir yang cemerlang terutama setelah menjadi ajudan dan asisten pribadi Presiden Prabowo.

    Kenaikan pangkat Teddy Indra Wijaya dari Mayor ke Letnan Kolonel (Letkol) menuai polemik. 

    Kabar kenaikan pangkat Teddy membuat kaget sejumlah prajurit TNI. Bahkan, karir Teddy bisa lebih cepat dibanding teman seangkatannya di Akmil, Kapten Czi Hendrik Pardamean Hutagalung. 

    Padahal Hendrik Pardamean Hutagalung merupakan peraih Adhimakayasa Akmil Tahun 2011. Sementara untuk saat  ini pangkatnya masih Kapten dan sedang menjalani sekolah di Australia.  

    Kenaikan pangkat Teddy ini disebut terlalu dipaksaskan dan menabrak sejumlah tahapan.

     Kenaikan pangkat Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dari Mayor ke Letkol dibenarkan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. 

    “Saya sampaikan kepada rekan-rekan media bahwa informasi tersebut memang betul dan itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di TNI dan dasar perundang-undangan (perpres), secara administrasi juga semua sudah dipenuhi,” kata Wahyu dalam pesan singkatnya, Kamis (6/3/2025) kemarin.

    PRABOWO TEGUR TEDDY – Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan bank emas di The Gade Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2025). Ia menegur Mayor Teddy agar mengundang Jokowi. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden – Instagram)

    Pengangkatan jabatan Teddy itu tertera dalam Surat Perintah Nomor Sprin/674/II/2025 yang telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Wahyu.

    Dalam surat perintah tersebut, terdapat enam poin yang menjadi dasar kenaikan pangkat Teddy, yaitu:

    1. Peraturan Panglima TNI Nomor 53 Tahun 2017 tentang Penggunaan Prajurit Tentara Nasional Indonesia.

    2. Peraturan Panglima TNI Nomor 87 Tahun 2022 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Panglima TNI Nomor 50 Tahun 2015 tentang Kepangkatan Prajurit Tentara Nasional Indonesia.

    3. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/238/II/2025 Tanggal 25 Februari 2025 tentang Penetapan Kenaikan Pangkat Reguler Percepatan (KPRP) dari Mayor Teddy ke Letkol a.n Mayor Inf Teddy Indra Wijaya, S.S.T.Han., M.Si. NRP 11110010020489, Sekretaris Kabinet.

    4. Peraturan Kasad Nomor 21 Tahun 2019 tentang Kepangkatan Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.

    5. Keputusan Kasad Nomor Kep/462/VIII/2021 Tanggal 4 Agustus 2021 tentang Petunjuk Teknis Pembinaan Karier Perwira TNI AD.

    6. Pertimbangan Pimpinan Angkatan Darat.

    Sementara itu, anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menilai, kenaikan pangkat Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dari mayor menjadi letnan kolonel (letkol) janggal.

    TB Hasanuddin menyoroti kenaikan pangkat Teddy itu didasari oleh surat perintah, bukan surat keputusan.

    “Aneh, kenaikan pangkat Mayor Teddy ke Letkol bukan berdasarkan surat keputusan, tapi berdasarkan surat perintah,” ujar TB Hasanuddin dikutip dari kompas.com, Jumat (7/3/2025).

     TB Hasanuddin menjelaskan, kenaikan pangkat militer pada umumnya dilakukan dua periode dalam satu tahun, yaitu pada tanggal 1 April dan 1 Oktober, kecuali untuk para perwira tinggi TNI, yang mana dapat dinaikkan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

    Kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) biasanya diberikan kepada para prajurit yang berprestasi dan menunjukkan keberanian yang luar biasa di medan pertempuran.

    Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy yang dampingi Presiden Prabowo Subianto (Instagram @sekretariat.kabinet)

    TB Hasanuddin berpandangan, kenaikan pangkat untuk Teddy ini tidak sesuai aturan. “Kenaikan pangkat untuk Mayor Teddy menjadi letkol itu sepertinya tidak sesuai dengan aturan yang biasa,” tuturnya.

    Selain itu, purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir jenderal bintang dua ini juga mengaku baru mendengar istilah kenaikan pangkat reguler percepatan (KPRP). Dia lantas mempertanyakan apakah kenaikan pangkat reguler percepatan ini hanya berlaku kepada Teddy, atau berlaku kepada semua prajurit TNI.

    “Lalu kenaikan pangkat reguler percepatan ini hanya berlaku kepada Mayor Teddy atau berlaku kepada seluruh prajurit,” kata TB Hasanuddin.

    TB Hasanuddin pun menegaskan betapa pentingnya keterbukaan TNI kepada masyarakat mengenai pengangkatan dan kenaikan pangkat di lingkungan TNI. Hal ini, kata dia, diperlukan agar tidak menjadi pertanyaan dari masyarakat.

    Masih menjadi sorotan, Organisasi masyarakat sipil yang fokus pada isu-isu terkait reformasi sektor pertahanan dan keamanan, Imparsial, memandang kenaikan pangkat Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dari Mayor Inf menjadi Letkol Inf adalah politis.

    Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra, mengatakan selain itu kenaikan pangkat Teddy  tersebut tidak didasarkan pada prestasi maupun merit system.

    “Imparsial memandang kenaikan pangkat Mayor Teddy menjadi Letkol sangatlah politis dan tidak didasarkan pada prestasi maupun merit system,” kata Ardi saat dikonfirmasi pada Jumat (7/3/2025).

    Sejak menjadi ajudan Presiden Jokowi dan kemudian menjadi ajudan Menteri Pertahanan, Presiden Prabowo, lanjut dia, praktis Mayor Teddy tidak pernah melaksanakan tugas atau jabatan sebagaimana prajurit TNI di lapangan pada umumnya, apalagi memiliki prestasi tertentu.

    Alih-alih memiliki prestasi, sambung dia, Mayor Teddy dalam Pemilu 2024 lalu justru secara terang-terangan telah melakukan pelanggaran terhadap netralitas TNI dalam pemilu, yakni terlibat langsung dalam politik praktis, yaitu memakai atribut kampanye pasangan Prabowo-Gibran.

    “Jangan salahkan apabila publik menilai bahwa kenaikan pangkat Mayor Teddy bukanlah berdasarkan prestasi merit system, tetapi cenderung berdasarkan politis,” ungkap dia.

    Menurut Ardi sejak awal pengangkatan Mayor Teddy sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) merupakan tindakan yang keliru dan tidak dapat dibenarkan.

    Untuk itu, lanjut dia, Imparsial mendesak Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membatalkan kenaikan pangkat Mayor Teddy menjadi Letnan Kolonel karena merusak sistem meritokrasi di tubuh TNI.

     Kedua, Imparsial juga mendesak Agus memastikan semua kenaikan pangkat dalam tubuh TNI didasarkan pada prestasi dan kinerja yang objektif, bukan atas dasar kedekatan politik atau kepentingan lain yang bertentangan dengan profesionalisme militer, serta menghormati aturan dalam UU TNI dengan tidak menempatkan prajurit aktif di posisi yang tidak diperbolehkan secara hukum, ungkapnya.

    Ketiga, meningkatkan transparansi dalam proses promosi jabatan di lingkungan TNI agar publik dan internal TNI dapat melihat bahwa setiap kenaikan pangkat dilakukan secara adil dan berlandaskan aturan yang berlaku, pungkas Ardi.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Nasib Artis Cuma Punya Rp100 Ribu di Rekening, Terpaksa sampai Minta-minta ke TV Biar Dapat Uang

    Nasib Artis Cuma Punya Rp100 Ribu di Rekening, Terpaksa sampai Minta-minta ke TV Biar Dapat Uang

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib pelawak cuma punya uang Rp100 ribu di rekeningnya.

    Ini karena ia jarang mendapat pekerjaan tetap.

    Sosok pelawak tersebut ialah Nunung.

    Nunung mengaku dirinya sedang menghadapi masalah ekonnomi.

    Setelah terjerat narkoba pada 2019 lalu ditambah mengidap kanker payudara, Nunung diketahui menjual rumahnya untuk menghidupi keluarga besarnya di Solo.

    Nunung mengatakan dirinya hanya menunggu menjadi bintang tamu dalam sebuah acara  TV.

    “Saya ini cuman menunggu ya, kadang-kadang jadi bintang tamu. Kadang itu turun dua bulan, tiga bulan, jadi ya menunggu itu aja. Kadang-kadang kosong sama sekali. Beberapa bulan ini di rekening saya cuman ada Rp100 ribu,” ujar Nunung dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Senin (10/3/2024), dikutip dari Tribun Jateng.

    Karena butuh uang, Nunung bahkan sampai meminta pekerjaan di TV dengan harapan bisa dibayar secara tunai.

    Namun, harapannya tidak sepenuhnya terwujud. 

    “Saya tuh sampai mohon-mohon ke TV. Aku jadi bintang tamu dong, biar aku bisa beli obat. Sampai aku jujur sama orang-orang TV,” ujar Nunung.

    “Tau Vior kan mas? Aku minta (kerjaan) ke dia dan dia berusaha agar bisa cash. Tapi ternyata emang nggak bisa cash juga. Cuman beberapa bisa dipercepat (pembayarannya),” pungkasnya.

    Nunung menjelaskan penghasilan yang ia dapatkan selama ini lebih banyak digunakan untuk membayar cicilan rumah agar tidak kehilangan tempat tinggal.

    NGEKOS – Komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung pernah biayai 50 anggota keluarga. Ia bersama suami kini ngekos Rp3,2 juta sebulan usai jual semua aset, Rabu (26/2/2025). (Instagram/triretnoprayudati_nunung)

    “Saya sering banget karena saya tiap bulan harus bayar di bank, sertifikat harus bayar, BPKB harus bayar. Itu yang cuman saya utamakan, saya tidak mau kehilangan rumah saya,” tambahnya. 

    Selain cicilan, Nunung juga harus mencari uang untuk biaya pengobatan dan operasi. 

    Sayangnya, BPJS tidak menanggung biayanya, sehingga ia harus tetap bekerja meskipun belum ada pemasukan yang stabil. 

    “Saya harus operasi lagi. Belum (ada uang) karena belum ada pekerjaan tetap. Udah nabung sedikit, ada aja yang ini yang ini, yaudah ngalah lagi. Tangan saya yang ini sudah mulai kebas-kebas karena mungkin peredarannya terganggu. BPJS saya tidak cover, mas,” jelasnya.

    Diketahui Nunung pernah menanggung biaya hidup hingga 50 anggota keluarganya.

    Suaminya, Iyan Sambiran, juga secara terbuka mengungkapkan bahwa Nunung memang merasa bahagia saat bisa membantu keluarganya.

    Melansir dari Kompas.com, Nunung mengonfirmasi dirinya memang pernah menanggung biaya hidup 50 anggota keluarganya.

    Namun, hal tersebut terjadi beberapa tahun lalu.

    Kini, beban finansialnya sudah berkurang seiring dengan pertumbuhan anggota keluarganya.

    “Kan mereka udah gede-gede, ada yang kuliah selesai, ada yang udah kerja. masih punya tanggungan beberapa, cuma udah enggak sebanyak dulu, Alhamdulillah,” kata Nunung dikutip dari tayangan “Pagi Pagi Ambyar” Trans TV, Kamis (9/2/2023), via Grid.ID.

    Nunung juga mengakui kondisi keuangannya saat ini tidak seperti dulu, terutama setelah ia menjalani rehabilitasi narkoba yang sempat mengguncang finansialnya.

    Nunung memiliki alasan kuat mengapa dirinya terus membantu keluarga secara finansial.

    “Memang, aku dan keluarga besarku dilahirkan dari orang yang enggak punya,” ucap Nunung dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.

    “Ternyata aku dipilih Allah untuk mencari uang, ya udah aku bahagiakan keluarga aku. Aku dapat uang, aku bagi bareng,” tambahnya.

    Nunung bahkan mengenang masa awal dirinya bergabung dengan Srimulat.

    Saat itu, ia hanya menerima upah Rp 600 per hari, namun tetap membaginya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

    “Awal-awal aku masuk Srimulat, pertama digaji Rp 600 perak satu hari. Buat beli beras, buat keluarga. Ibu saya yang pegang, jadi aku enggak ngerti,” tambah Nunung.

    Sebagai suami sekaligus rekan kerja, Iyan Sambiran memahami bagaimana Nunung mengelola pendapatannya.

    “Aku sendiri ngikutin kebiasaan yang sudah-sudah, dia suka bantu keluarga, itu baik dan saya support,” tutur Iyan.

    “Tapi di ujung-ujung, di saat kita susah, kita sendiri, akhirnya yang bantu juga teman,” tambah Iyan.

    Namun, ia menyayangkan ketika keluarga mereka mengalami kesulitan finansial, tidak ada banyak bantuan yang datang dari pihak keluarga Nunung.

    “Suamiku profesional, sama aku kerja, dia punya hak dari hasil saya. Cuma walaupun hak dia, ternyata habis juga ke aku,” imbuh Nunung.

    Meskipun Iyan mendukung kebiasaan Nunung dalam membantu keluarga, ia tetap mengingatkan istrinya untuk juga memikirkan kehidupan mereka sendiri.

    “Rumah tangga harusnya punya tujuan sendiri, dibandingkan dengan apa yang sudah dilakuin selama ini terhadap keluarga, memang, keluarga itu bagian dari kita,” ujar Iyan.

    “Tapi belakangan-belakangan saya berpikir juga, terus rumah tanggaku piye?” sambungnya.

    Namun kondisi berbeda tengah dialami Nunung saat ini.

    Ia mengungkapkan dirinya telah menjual seluruh aset yang dimilikinya, termasuk rumah dan mobil di Jakarta.

    Tanpa banyak diketahui publik, kini Nunung bersama suaminya, Iyan Sambiran, tinggal di sebuah rumah kos di kawasan Pancoran.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng 2025 Dibuka 14-15 Maret, Gunakan Moda Kereta Api dan Bus – Halaman all

    Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng 2025 Dibuka 14-15 Maret, Gunakan Moda Kereta Api dan Bus – Halaman all

    Pemprov Jateng adakan program balik rantau gratis menggunakan moda transportasi kereta api dan bus, pendaftaran dibuka 14-15 Maret 2025.

    Tayang: Selasa, 11 Maret 2025 07:57 WIB

    Instagram @perhubunganjtg

    BALIK RANTAU GRATIS – Grafis program balik rantau gratis Pemprov Jateng yang diambil dari Instagram @perhubunganjtg pada Selasa (11/3/2025). Pemprov Jateng adakan program balik rantau gratis menggunakan moda transportasi kereta api dan bus, pendaftaran dibuka 14-15 Maret 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyelenggarakan program balik rantau gratis Lebaran 2025. 

    Program balik rantau gratis Pemprov Jateng 2025 ini bakal dilaksanakan menggunakan moda transportasi kereta api dan bus. 

    Untuk moda kerepa api diberangkatkan dari Stasiun Tawang Semarang menuju Stasiun Pasar Senen Jakarta dengan Kereta Api Tawang Jaya Premium. 

    Sementara untuk moda bus diberangkatkan dari Terminal Tipe A Pekalongan dan Bulupitu Purwokerto serta Asrama Haji Donohudan Boyolali menuju Terminal Terpadu Pulo Gebang Jakarta. 

    Kuota peserta balik rantau gratis Pemprov Jateng 2025 untuk moda kereta yakni sebanyak 288 seat, sementara untuk bus disediakan 3.250 seat. 

    Periode pendaftaran balik rantau gratis Pemprov Jateng 2025 untuk kereta dibuka 14 Maret 2025 pukul 10.00 WIB.

    Sementara untuk moda bus dibuka sehari setelahnya yakni pada 15 Maret 2025 pukul 10.00 WIB.

    Pendaftaran dibuka secara online dan offline. 

    Selengkapnya, simak syarat, ketentuan, dan tata cara pendaftaran Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng 2025 di bawah ini.

    Tata Cara Pendaftaran Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng 2025

    1. Moda Kereta Api

    Pendaftaran: 14 Maret 2025 pukul 10.00 WIB
    Keberangkatan: 9 April 2025 pukul 14.00 WIB
    Titik keberangkatan: Stasiun Tawang Semarang
    Tujuan: Stasiun Pasar Senen Jakarta
    Rute: Semarang Tawang, Semarang Poncol, Weleri, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon
    Pendaftaran online melalui aplikasi PEDA MATENG (https://pedamateng.penghubung.jatengprov.go.id/)
    Pendaftaran offline melalui Perkumpulan Perantau Jateng

    2. Moda Bus

    Pendaftaran: 15 Maret 2025 pukul 10.00 WIB
    Keberangkatan: 10 April 2025 pukul 11.00 WIB
    Titik keberangkatan: Terminal Tipe A Pekalongan, Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto, Asrama Haji Donohudan Boyolali
    Tujuan: Terminal Terpadu Pulo Gebang Jakarta
    Pendaftaran offline melalui Paguyuban Jateng di tiap daerah
    Pendaftaran offline untuk disabilitas dan lansia dibuka 17-18 Maret 2025 di BPSPP WIlayah II Surakarta, BPSPP Wilayah V Banyumas, BPSPP Wilayah VI Pekalongan

    Syarat dan Ketentuan Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng 2025

    Diutamakan KTP Jawa Tengah/kelahiran Jawa Tengah
    Pendaftar satu keluarga/kelompok maksimal 4 orang
    Calon pemudik kereta yang telah terdaftar dihimbau melakukan perekaman scan wajah 
    Bekerja di sektor informal dan berpenghasilan rendah (Asisten Rumah Tangga, Pedagang kecil/Asongan, Buruh Pabrik, Buruh Bangunan. Pengemudi Bajaj/online, Penyandang Disabilitas)
    Pelajar/mahasiswa (melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu dari Kampus)

    Dokumen Pendaftaran 

    Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Identitas Anak (KIA)
    Kartu Keluarga (KK) bagi pendaftar satu keluarga/kelompok
    Bukti yang menunjukkan pekerjaan pendaftar sesuai dengan persyaratan (Contoh: foto di lokasi kerja, foto tanda pengenal/ID pekerja, foto akun ojek online, foto sedang berjualan, dll)
    Dokumen yang akan diunggah menggunakan fotmat jps/pdf dengan ukuran maksimal 5MB (harus dapat dibaca dengan jelas)

    (Tribunnews.com/Nurkhasanah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Komdigi: Kekacauan Informasi Jadi Ancaman Sangat Serius

    Komdigi: Kekacauan Informasi Jadi Ancaman Sangat Serius

    Komdigi: Kekacauan Informasi Jadi Ancaman Sangat Serius
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia,
    Nezar Patria
    , menegaskan bahwa
    information disorder
    atau
    kekacauan informasi
    menjadi ancaman serius bagi iklim komunikasi di abad ke-21.
    Hal ini disampaikannya dalam acara peluncuran Pedoman Pemenuhan Kewajiban
    Platform Digital
    untuk Dukung
    Jurnalisme Berkualitas
    di Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), Senin (10/3/2025).

    Information disorder
    menjadi ancaman yang sangat serius bagi iklim komunikasi manusia di abad 21,” kata Nezar.
    “Mau tidak mau, kita semua punya tanggung jawab. Perusahaan pers dan para publisher bertanggung jawab untuk menghadirkan konten-konten berkualitas di tengah disrupsi digital saat ini,” ujar Nezar.
    Ia menekankan bahwa di era digital yang semakin berkembang pesat,
    platform digital
    memiliki peran yang semakin dominan dalam penyebaran informasi.
    Oleh karena itu, perlu ada tanggung jawab bersama (
    shared responsibility
    ) antara platform digital dan
    publisher
    guna menciptakan ekosistem media yang lebih sehat.
    Nezar juga menyoroti fenomena homeless media, yakni media yang tidak memiliki kantor fisik atau struktur perusahaan pers yang jelas, tetapi eksis dan aktif di berbagai platform digital seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Facebook.
    “Ada beberapa inovasi yang dilakukan oleh sumber media, termasuk munculnya homeless media,” kata dia.
    “Ini adalah media yang tidak memiliki basis fisik, tapi hadir di platform media sosial dan mempengaruhi ekosistem informasi digital saat ini,” jelasnya.
    Keberadaan homeless media di satu sisi memberikan dinamika baru dalam industri media, namun di sisi lain juga menimbulkan tantangan, terutama dalam memastikan kredibilitas informasi yang disebarluaskan.
    Di tengah tantangan ini, Nezar menegaskan bahwa pemerintah berharap adanya kolaborasi yang kuat, baik, dan adil antara platform digital dengan para publisher.
    Kolaborasi tersebut harus didasarkan pada kerja sama yang sehat serta tanggung jawab bersama dalam menjaga ruang digital yang lebih kredibel dan berkualitas.
    “Kita tidak ingin media konvensional terus tergerus oleh disrupsi digital tanpa ada solusi,” jelasnya.
    “Oleh karena itu, pedoman yang diluncurkan hari ini adalah hasil pembahasan panjang selama lebih dari tiga tahun untuk menciptakan ekosistem yang lebih adil dan berkelanjutan bagi industri media,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Bisa Stop Obat, Komedian Nunung Lewati Ramadan 2025 Ini Tanpa Puasa: Harus Minum Terus

    Tak Bisa Stop Obat, Komedian Nunung Lewati Ramadan 2025 Ini Tanpa Puasa: Harus Minum Terus

    TRIBUNJATIM.COM – Nunung ungkap alasannya tak bisa menjalani ibadah puasa di Ramadan 2025 ini. 

    Hal ini berkaitan dengan penyakit yang pernah diidapnya. 

    Pasalnya, setelah dinyatakan pulih dari kanker payudara, Nunung masih rutin memeriksakan kesehatannya di rumah sakit.

    Komedian yang terkenal lewat grup lawak ‘Srimulat’ ini pun harus meminum obat setiap harinya. 

    “Aku tidak puasa, tapi hari ini puasa karena mau ambil darah.

    Aku tidak puasa memang karena harus minum obat terus,” kata Nunung Srimulat ketika ditemui di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).

    Nunung mengaku tahun lalu masih sempat berpuasa ketika menjalani kemoterapi. Tapi tahun ini ia tak bisa menjalani kewajibannya beribadah di Ramadan.

    “Aku sebelumnya izin dokter mau puasa, tapi kata dokter jangan dulu, sebaiknya minum obat harus rutin. Jadi obatnya pagi ada, siang sebelum makan ada, sesudah makan juga ada,” ucapnya.

    Setelah sembuh dari kanker payudara, Nunung rutin kontrol ke banyak jenis dokter. Tujuannya agar mengetahui sejak dini ada sakit apa lagi di dalam dirinya.

    “Aku cek darah kan dicek ginjalnya juga, karena aku konsumsi banyak obat takutnya kenapa-kenapa, biar cepet-cepet ketahuan, tapi mudah-mudahan nggak ada apa-apa,” jelasnya.

    “Abis cek darah besok kontrol asam lambung, terus aku juga akan ke psikiater, sore nanti cek gula,” sambungnya.

    Nunung Srimulat mengakui setiap bulan ia harus bertemu dengan beragam jenis dokter. Karena setelah sembuh kanker, ia pun mengidap panic attack.

    “Ya sampai ke psikiater juga karena aku ada panic attack, obatnya juga udah habis semua,” ujar Nunung Srimulat.

    Diberitakan TribunJatim sebelumnya, Nunung jual sebagian besar asetnya untuk berobat. 

    Bahkan, komedian terkenal ini sekarang tinggal di kos-kosan.

    Dalam acara Pagi Pagi Ambyar TransTV, Senin (24/2/2025), Nunung ceritakan nasibnya kini.

    “(Akhirnya putuskan ngekos) enggak lama, ya sudah lah kost aja, yang penting urusan keluarga beres,” kata Nunung.

    “Sudah hampir 7-8 bulan,” kata Nunung. 

    Ia pun mengaku sudah jual sebagian besar aset yang ia kumpulkan susah payah selama bekerja puluhan tahun.

    Rupanya, selain demi bisa tetap membiayai keluarga, Nunung tetap harus membiayai pengobatannya sendiri.

    NGEKOS – Komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung pernah biayai 50 anggota keluarga. Ia bersama suami kini ngekos Rp3,2 juta sebulan usai jual semua aset, Rabu (26/2/2025). (Instagram/triretnoprayudati_nunung)

    “Karena kebutuhan semakin banyak, saya berobat terus, saya berobat gak boleh putus,” kata Nunung sambil berkaca-kaca.

    “Kan saya ada beberapa penyakit, berobat mahal banget, butuh obat, butuh hidup buat keluarga juga,” kata Nunung sambil menangis.

    Sudah hampir satu tahun, Nunung tinggal di rumah kost yang jauh lebih sederhana dari rumah yang pernah ia tinggali selama 9 tahun lamanya di Jakarta.

    Luas areanya pun tak seberapa, Nunung menyebut jika aktifitasnya di rumah kost sangat terbatas, hanya seputar di kamar tidur dan kamar mandi.

    “Satu bulan Rp3,2 juta,” kata Nunung.

    “Suasana kost emang gak bagus kalau untuk tinggal bertahun-tahun, boring ya, karena cuma ke kamar mandi dan tempat tidur aja, kadang sedih, tapi mau gimana lagi, keadaan,” kata Nunung pasrah.

    Rumah kost sederhana ini tentu saja amat berbanding terbalik dengan nama besar Nunung di panggung hiburan.

    Namun, Nunung sudah memutuskan untuk menjual semua aset demi bisa memenuhi kebutuhan berobat dan membiayai kebutuhan keluarganya di kampung halaman.

    “Semua (dijual), tinggal 1 rumah di Solo, buat mereka tinggal.”

    “Semua (aset) di Solo itu kan yang banyak, tinggal satu.”

    “Rumah di Jakarta (dijual) tinggal di rumah itu 9 tahun, pasti berat, tapi kan sudah cukup banyak ngobrol sama suami, yang penting sama suami,” kata Nunung.

    “Saya ada BPJS, kadang ada yang gak bisa dicover BPJS, obat-obatan cancer, gak bisa dicover BPJS,” ujar Nunung.

    “Sebulan ambil obat itu 4 jenis, itu harganya fantastis, mahal semua,” katanya.

    Berita Seleb lainnya

  • Pengusaha Minyakita yang Kurangi Isi Terancam Dicabut Izin & Denda Rp 2 M

    Pengusaha Minyakita yang Kurangi Isi Terancam Dicabut Izin & Denda Rp 2 M

    Jakarta

    Pemerintah akan mencabut izin usaha pengusaha yang menjual Minyakita tak sesuai isi kemasan. Hal ini sejalan dengan maraknya pengusaha yang mengurangi isi Minyakita yang seharusnya 1 liter menjadi 750 mililiter (ml).

    Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Moga Simatupang memastikan proses pengawasan terhadap pelaku usaha tetap berjalan, mulai dari pengecer hingga distributor. Tak segan, pemerintah dapat mencabut izin usaha perusahaan yang melakukan praktik kecurangan tersebut.

    “Nanti dicabut (izin usaha) pada akhirnya, tapi kan nggak bisa bicara sekarang karena masih proses,” kata Moga saat ditemui di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).

    Moga menjelaskan perbuatan tersebut melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Kemendag akan mengenakan sanksi administratif hingga Rp 2 miliar dan mencabut izin edarnya.

    Bagi pengecer yang menjual harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700/kg dan membeli Minyakita hanya 2-3 karton, Kemendag akan memberikan sanksi berupa teguran terlebih dahulu. Apabila masih melanggar, Kemendag akan menambah sanksinya.

    “Pengusahanya kan ada di UU 8 pasal 8, sanksinya ada pasal 60 ayat 1, (pidana) 5 tahun atau denda Rp 2 miliar. Ada sanksi administratif terhadap pengecer yang cuma beli 2 karton 3 karton, nggak mungkin kita kasih denda Rp 2 miliar, teguran tertulis. Nanti bertahap, kalau tidak mengindahkan kan meningkat statusnya,” jelas Moga.

    Setidaknya ada 4 perusahaan yang terjerat dalam praktik curang isi kemasan Minyakita. Kasus kecurangan kemasan Minyakita yang pertama kali terungkap dilakukan oleh PT Navyta Nabati Indonesia (NNI). Melalui akun Instagram resminya @kemendag, Kemendag mengungkap beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh PT NNI, di antaranya, PT NNI masih memproduksi Minyakita meski sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) sudah kadaluarsa, tidak memiliki izin edar dari BPOM dan izin pengemasan sesuai KBLI.

    Selain itu, memalsukan surat rekomendasi izin edar dari Kemendag dan diduga mengemas minyak dalam volume tidak sesuai (kurang dari 1 liter). Bahkan PT NNI menjual Minyakita di atas harga ketentuan, yaitu Rp15.500 per liter untuk distributor tingkat 2, padahal seharusnya Rp 14.500 per liter. Akibatnya, harga di pengecer melonjak hingga Rp17.000 per liter, jauh di atas HET Rp 15.700 per liter.

    Terbaru, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menemukan kecurangan dalam kemasan minyak goreng sederhana atau Minyakita. Kasus kecurangan ini ditemukan saat melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

    Dalam sidak itu, Amran menemukan Minyakita yang harusnya dijual 1 liter, namun hanya 750 hingga 800 mililiter (ML). Minyak tersebut diproduksi oleh PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara (KTN), dan PT Tunasagro Indolestari. Dalam sidak itu, pedagang juga menjual Minyakita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), seharusnya Rp 15.700/liter, tetapi dijual Rp 18.000/liter.

    “Kami menemukan pelanggaran. Minyakita dijual di atas HET, dari seharusnya Rp 15.700 menjadi Rp 18.000. Selain itu, volumenya tidak sesuai, seharusnya 1 liter tetapi hanya 750 hingga 800 mililiter. Ini adalah bentuk kecurangan yang merugikan rakyat, terutama di bulan Ramadan, saat kebutuhan bahan pokok meningkat,” ujar Amran, di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2025).

    (kil/kil)

  • VIRAL TERPOPULER: Gaji Guru Honorer Jalan 6Km ke Sekolah – Mi Ayam Gratis Buat Penghafal Quran

    VIRAL TERPOPULER: Gaji Guru Honorer Jalan 6Km ke Sekolah – Mi Ayam Gratis Buat Penghafal Quran

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa viral di media sosial yang tersangkum dalam berita viral terpopuler, Selasa, 11 Maret 2025.

    Berita pertama, sosok Vinsensia Ervina Tallum guru honorer di Kampung Wairbukang Sikka NTT. Rela jalan 6Km untuk mengajar ke sekolah.

    Selanjutnya berita penjual mi ayam menggratiskan dagangan untuk penghafal Alquran, viral di media sosial.

    Ada juga berita tentang jadwal pencairan Bantuan Hari Raya (BHR) untuk driver ojek online mitra Maxim.

    Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Selasa (11/3/2025) di TribunJatim.com.

    1. Gaji Vinsensia Guru Honorer di Kampung Wairbukang Sikka NTT, Rela Jalan 6Km Tiap Mengajar ke Sekolah

    GURU HONORER INSPIRATIF – Vinsensia Ervina Tallum setiap hari berjalan kaki 6 kilometer ke sekolah. (Tribun Flores/Edison)

    Berikut ini sosok Vinsensia Ervina Tallum guru honorer di Kampung Wairbukang Sikka NTT.

    Guru honorer tersebut bertemu dengan Bupati Sikka.

    Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago jalan kaki meninjau sekolah jarak jauh SDK 064 Watubala di Kampung Wairbukang, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, 10 Maret 2025 pagi.

    Dalam perjalanan dari Maumere menuju sekolah itu, ia menggunakan mobil dinas dan ditemani Vinsensia Ervina Tallum, seorang guru honorer sekolah jarak jauh SDK 064 Watubala. Vinsensia Ervina Tallum setiap hari berjalan kaki 6 kilometer ke sekolah itu.

    Bupati Sikka bersama personel TNI Koramil Talibura dan Vinsensia Ervina Talluma lanjut berjalan kaki sejauh 3 kilometer menuju Kampung Wairbukang. Kunjungan Bupati Sikka itu untuk melihat langsung kondisi sekolah dan akses jalan menuju sekolah jarak jauh SDK 064 Watubala di Kampung Wairbukang.

    “Kami sementara jalan kaki menuju sekolah bersama Bupati Sikka,”ujarnya saat dihubungi Senin pagi.

    Akhirnya setelah menempuh jarak 3 kilometer, Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago tiba di sekolah jarak jauh SDK 064 Watubala di Kampung Wairbukang. Ia melihat langsung proses kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa di bawah pondok sederhana.

    Sebelumnya diberitakan, Vinsensia Ervina Tallum (32),  seorang guru honorer di Kabupaten Sikka NTT rela digaji kecil Rp 300 ribu per bulan. Pada hal ia harus menempuh jarak sejauh enam kilometer atau selama 3 jam ke sekolah ketika setiap kali mengajar.

    Vinsensia Ervina Talluma adalah guru honorer di SDK 064 Watubala di Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT.

    Sejak 5 Februari 2024, setiap harinya ia harus menempuh perjalanan 3 kilometer untuk datang mengajar anak- anak di sekolah jarak jauh dari SDK 064 Watubala di Kampung Wairbukang. Sebaliknya saat pulang ia juga harus menempuh jarak yang sama.

    Baca selengkapnya

    2. Penjual Mi Ayam Gratiskan Dagangan Buat Penghafal Quran, Bisa Makan Sepuasnya: Memberi Syafaat

    Tangkapan layar unggahan akun Instagram @muslimvox, Sabtu (8/3/2025). Seorang penjual mi ayam menggratiskan dagangannya untuk penghafal Quran. (Instagram/muslimvox)

    Sosok penjual mi ayam menggratiskan dagangan untuk penghafal Alquran, viral di media sosial.

    Penjual mi ayam tersebut tak takut rugi karena hal yang dilakukannya ini semata sembari beramal.

    Tak pelak, tindakan penjual mi ayam tersebut menuai pujian karena aksi mulianya.

    Aksi penjual mi ayam tersebut viral setelah dibagikan salah satunya akun Instagram @muslimvox, Sabtu (8/3/2025).

    Terlihat dari video tersebut seorang penjual mi ayam terlihat sibuk melayani pesanan.

    Kemudian seorang pembeli sekaligus perekam melihat tulisan di gerobak penjual mi ayam, “Tahfidz Quran Gratis Sepuasnya”.

    Pembeli itu pun bertanya, apakah benar tulisan yang ada di gerobaknya tersebut.

    “Bang, ini serius tahfidz Quran gratis?” tanya pembeli.

    Lantas penjual mi ayam tersebut membenarkannya.

    “Insya Allah serius nih, bang,” jawab penjual mi ayam tersebut.

    Tanpa basa-basi, pembeli meminta ayat Quran yang bisa dibaca.

    Tak disangka, ternyata penjual mi ayam itu juga pandai dalam menghafal Alquran.

    Kemudian, penjual mi ayam tersebut memberikan tantangan untuk menyambung ayat Alquran yang dibacanya.

    Baca selengkapnya

    3. Jadwal Pencairan THR 2025 Driver Ojol Mitra Maxim, Bakal Uang Tunai? Pihak Aplikator Jelaskan

    THR DRIVER OJOL – Ilustrasi uang ratusan ribu untuk Tunjangan Hari Raya (THR). Driver ojek online mitra Maxim dipastikan akan dapat Bantuan Hari Raya (BHR), Senin (10/3/2025). (SHUTTERSTOCK)

    Driver ojek online mitra Maxim dipastikan akan dapat Bantuan Hari Raya (BHR).

    Kepastian tersebut disampaikan Goverment Relations & Public Affairs Maxim, Widhi Wicaksono seusai menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama aplikator ride hailing di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

    Widhi bilang, proses pencairan BHR akan dilakukan mulai dua minggu sebelum Lebaran 2025.

    “Karena ini untuk Hari Raya, kami targetkan seminggu atau dua minggu sebelum Lebaran sudah selesai,” ujarnya mengutip Kompas.com, via Tribun Cirebon.

    Namun, pihak manajemen Maxim belum bisa memastikan skema pemberian BHR ke mitra pengemudinya, termasuk apakah akan diberikan dalam bentuk uang tunai.

    Menurut Widhi, saat ini, Maxim masih berdiskusi dengan pemerintah terkait mekanisme dan persyaratan pemberian BHR.

    “Untuk bentuknya, apakah uang tunai atau barang, masih kami kaji. Sebelumnya, di internal Maxim, BHR diberikan dalam bentuk barang. Kami terus berkomunikasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan,” katanya.

    Tuntutan agar pengemudi ojol mendapatkan THR semakin kuat setelah berbagai serikat pekerja dan komunitas pengemudi menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kemnaker.

    Mereka menuntut agar pemerintah segera menetapkan aturan yang mengakomodasi hak mereka sebagai pekerja di sektor transportasi daring.

    Dalam aksi tersebut, Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati menegaskan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, pengemudi ojol seharusnya dikategorikan sebagai pekerja karena mereka menghasilkan jasa dan menerima upah, sehingga sudah sewajarnya jika mereka mendapatkan THR seperti pekerja lainnya.

    Baca selengkapnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Riwayat Kepangkatan Mayjen TNI Ujang Darwis, Jenderal Kopassus Jago Tembak Kini Jadi Pangdam II/Sriwijaya

    Riwayat Kepangkatan Mayjen TNI Ujang Darwis, Jenderal Kopassus Jago Tembak Kini Jadi Pangdam II/Sriwijaya

    loading…

    Riwayat kepangkatan Mayjen TNI Ujang Darwis menarik diketahui. Ia adalah jenderal Kopassus yang kini menjabat Pangdam II/Sriwijaya. Foto/Instagram Penerangan Kodam Sriwijaya

    JAKARTA – Riwayat kepangkatan Mayjen TNI Ujang Darwis menarik diketahui. Ia adalah Jenderal Kopassus (Komando Pasukan Khusus) yang kini menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya.

    Ujang Darwis lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 21 Mei 1971. Ia diketahui sebagai lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993 dari kecabangan Infanteri atau (Kopassus).

    Pada kemampuannya, Ujang sendiri dikenal jago tembak. Hal ini terungkap saat Presiden Prabowo Subianto bertemu Ujang yang waktu itu masih menjabat Kasdam IV/Diponegoro.

    “Ini jago tembak ini, ya Jang, masih jago tembak kau?” ujar Prabowo sambil menepuk bahu Ujang ketika itu dan menyalaminya. Saat itu juga, Ujang langsung menjawab “masih’.

    Riwayat Kepangkatan Mayjen TNI Ujang Darwis
    Mayjen TNI Ujang Darwis memiliki karier moncer di militer. Sejak lulus dari Akmil 1993, ia telah membangun kariernya secara perlahan hingga sampai ke titik sekarang sebagai jenderal bintang dua atau Mayor Jenderal.

    Melansir Kodam II/Sriwijaya, Ujang di awal kariernya pernah menjadi Pama Pussenif (1993), Pamakopassus (1995), Danunit-2 Den-1 Yon-21 Grup-2 (1996, Danton1/1/21 Kopassus (1997) hingga Danki-3/21 Grup 2 Kopassus (1998). Lalu, ada juga Palat Denma Grup-2 Kopassus (1999), Ps.Kasiops Grup-2/Parako (2002), Kasiops Grup-2/Parako(2003), Dandenma Grup-2 Kopassus (2005) hingga Danyon 23/Grup 2 Kopassus (2010).

    Seiring waktu, kariernya terus beranjak naik. Tak hanya kepercayaan mengisi posisi strategis, hal ini dibuktikan dengan pangkatnya yang juga berangsur naik.

    Ujang lalu menjadi Dansecata/Gumil Juang Rindam IX/Udayana (2011), Dandim 0735/Ska Kodam IV/Diponegoro (2012), Pabandya-1/Mindik Spaban-Ii/Bindik Spersad (2013), serta Aspers Kasdam IV/Diponegoro (2015). Kemudian, ia beralih menjadi Paban Pers Sdirum Kodiklatad (2017), Dikseskotni (2018), Dirbinlem Akmil (2019), Paban III/Bintemanspresad (2020), dan Pamen Denma Mabesad (2021).