Ketua RW Jembatan Lima Minta Maaf dan Tarik Surat Edaran Permintaan THR
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Camat Tambora Holi Susanto mengatakan, Ketua RW 02 Jembatan Besi, Jakarta Barat meminta maaf dan menarik surat edaran permintaan Tunjangan Hari Raya (THR) yang sudah disebar ke perusahaan-perusahaan.
“Kemarin pak Lurah sudah panggil yang bersangkutan dan mengakui hal itu dan minta maaf serta narik surat edaran itu kembali,” ujar Holi saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (14/3/2025).
Akibat perbuatannya itu, Ketua RW Jembatan Lima dikenai sanksi teguran tertulis.
“Yang bersangkutan sudah diberikan pembinaan berupa teguran tertulis,” kata Holi
Sebelumnya, sebuah surat edaran yang diduga dikeluarkan oleh pengurus salah satu RW di Kelurahan Jembatan Lima, Jakarta Barat viral di media sosial.
Surat tersebut berisi permintaan uang Tunjangan Hari Raya (THR). Dalam unggahan @jakbarviral, permintaan THR itu ditujukan untuk para pengusaha yang menggunakan lahan parkir.
“Dana tersebut akan kami alokasikan untuk anggota Linmas juga kepengurusan RW di wilayah kami,” demikian bunyi surat itu sebagaimana dilihat Kompas.com dalam unggahan Instagram @jakbarviral, Selasa (11/3/2025).
Surat itu ditandatangani pengurus RW, lengkap dengan kop dan cap pengurus RW.
Pengurus RW 02 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, mengaku sudah tiga kali mengajukan THR ke perusahaan-perusahaan yang kerap melakukan bongkar muat di kawasan perumahan mereka.
THR itu diminta pengurus RW 02 Jembatan Lima setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Kalau untuk begini, tiga tahun belakangan lah,” kata Febri, Sekretaris RW 02 Jembatan Lima saat ditemui Kompas.com, Kamis (13/3/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: Instagram
-
/data/photo/2023/12/04/656d3db56a1c0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ketua RW Jembatan Lima Minta Maaf dan Tarik Surat Edaran Permintaan THR Megapolitan 14 Maret 2025
-

Meningkatkan Spiritualitas Generasi Z Selama Ramadan
Belakangan ini, perbincangan mengenai generasi Z semakin populer, mulai dari pandangan positif hingga stigma negatif yang beredar di masyarakat. Generasi yang lahir antara 1997 hingga 2012 ini menarik perhatian generasi-generasi sebelumnya.
Sebagian memandang generasi Z sebagai generasi yang lemah, sementara yang lain melihatnya sebagai generasi yang kreatif, inovatif, dan suportif. Hal ini tidak mengherankan, mengingat generasi Z tumbuh pada era perkembangan digital yang pesat, sehingga mereka lebih melek teknologi dan mampu mengakses informasi dengan mudah. Namun, bagaimana tingkat spiritualitas generasi Z?
Prof Dr Abdul Mu’ti dalam acara pengajian menyambut Tahun Baru Hijriah 1445 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengajian Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, menyatakan berdasarkan penelitian, tingkat spiritualitas generasi Z relatif lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini disebabkan transformasi digital yang sangat cepat yang membuat mereka cenderung lebih terbuka dan longgar dalam relasi antarteman, bahkan antarumat beragama, serta lebih menerima nilai-nilai universal daripada nilai-nilai yang memisahkan mereka. Oleh karena itu, penting untuk menjaga spiritualitas generasi muda, terutama generasi Z sebagai salah satu generasi penerus (rijalul ghod).
Ramadan menjadi momentum yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan spiritualitas generasi Z. Ramadan adalah bulan suci yang penuh makna dan disambut penuh sukacita oleh umat muslim di seluruh dunia sebagai bulan yang dipenuhi dengan limpahan pahala, ampunan, dan terkabulnya doa-doa. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَا نَا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Banyak aktivitas dan amalan yang dapat dilakukan untuk meraih berbagai pahala dan ganjaran tersebut. Lalu, bagaimana generasi Z dapat menemukan makna ibadah pada Ramadan? Berikut beberapa tip yang dapat dilakukan generasi Z untuk menemukan makna ibadah dengan tetap kreatif dan inovatif, tetapi tetap bernilai ibadah.
1. Memanfaatkan teknologi untuk ibadah dan belajar
Ibadah dan belajar merupakan amalan yang memiliki keutamaan besar pada Ramadan, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,“Apabila telah masuk bulan Ramadan, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Selain itu, ada satu seruan yang terdengar dari Allah Swt ‘Hai orang-orang yang beriman, dekatkanlah diri kalian kepada-Ku dengan memperbanyak amal ibadah pada bulan ini, dan belajarlah di dalamnya karena sesungguhnya pelajaran pada bulan Ramadan lebih afdal daripada pelajaran di bulan-bulan lainnya’.” (HR Ibnu Majah)
Generasi Z dapat memanfaatkan berbagai platform digital untuk beribadah dan belajar, seperti aplikasi Muslim Pro, Qur’an.com atau Tafsir Kemenag. Platform ini memudahkan generasi Z mengisi waktu dengan produktif, seperti membaca Al-Qur’an, mempelajari tafsir, melafalkan doa-doa, atau sebagai pengingat waktu salat. Selain itu, generasi Z juga dapat menggunakan Zoom atau media sosial, seperti YouTube, Instagram, Facebook, atau TikTok, untuk mengikuti kajian-kajian keagamaan secara daring yang diselenggarakan oleh ulama atau komunitas keagamaan. Pengetahuan keagamaan juga bisa didapat melalui podcast tokoh-tokoh agama dan dai inspiratif.
2. Membuat konten kreatif bernilai ibadah
Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 104:
وَلۡتَكُنۡ مِّنۡكُمۡ اُمَّةٌ يَّدۡعُوۡنَ اِلَى الۡخَيۡرِ وَيَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِؕ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ ١٠٤
“Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Pada era digital, berdakwah tidak harus dilakukan secara konvensional, seperti dari pintu ke pintu atau tampil di hadapan publik. Semua orang dapat menyampaikan pesan kebaikan melalui konten kreatif. Generasi Z yang familier dengan dunia konten digital dapat memanfaatkan media sosial seperti untuk membuat konten-konten Ramadan yang menarik dan bermanfaat. Misalnya, video tentang amalan-amalan selama bulan puasa, tip menghadapi godaan, resep sahur sederhana, tata cara salat tarawih, doa-doa mustajab, atau challenge berbuat baik dalam Ramadan. Dengan cara ini, generasi Z dapat melaksanakan amar makruf nahi mungkar dengan konsep yang unik dan modern.
3. Bergabung dengan komunitas online
Banyak komunitas online yang dapat ditemukan di platform media sosial. Komunitas-komunitas ini menyediakan ruang bagi generasi Z untuk terlibat dalam kegiatan produktif dan bernilai ibadah, seperti forum diskusi keagamaan, tadarus Al-Qur’an, menghafal Al-Qur’an, atau menjadi relawan di berbagai daerah di Indonesia. Bergabung dengan komunitas online dapat membantu generasi Z tetap terhubung dengan nilai-nilai spiritual, meskipun berada di dunia digital.
4. Ibadah secara personal
Ramadan membuka lebar ladang pahala, sehingga memotivasi umat muslim untuk memperbanyak amalan yang mendekatkan diri kepada Allah Swt. Untuk mengukur keberhasilan ibadah selama Ramadan, generasi Z dapat membuat jurnal refleksi harian, mencatat target ibadah, atau hal-hal yang disyukuri. Selain itu, bisa dibuat target spiritual, seperti one day one juz atau membaca buku-buku keagamaan secara konsisten. Hal ini dapat membantu menjaga keistikamahan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
أَحَبَنُ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amal (kebaikan) yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu meski sedikit.” (HR Muslim)
5. Menjadi inisiator kegiatan sosial
Bersedekah pada Ramadan memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
عَنْ أَنَسٍ قِيْلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ؟ قَالَ : صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ
“Dari sahabat Ibnu Abbas: Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Generasi Z, dengan pengaruhnya yang besar di media sosial, memiliki peluang untuk menginisiasi kegiatan sosial secara online maupun offline. Misalnya, bagi-bagi takjil gratis, pemberian donasi, atau kampanye online untuk mengajak orang lain bersedekah. Kegiatan ini tidak hanya bernilai sosial, juga merupakan ibadah.
Kesimpulan
Generasi Z sebagai generasi digital dapat menemukan makna ibadah dengan cara yang unik dan modern. Dengan memadukan tradisi dan teknologi, kreativitas dan spiritualitas, serta personalisasi dan kebersamaan, generasi Z dapat menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk tumbuh secara spiritual, intelektual, dan kreatif.
Meskipun tantangan lingkungan sekitar tidak dapat diabaikan, semangat dalam menjalankan ibadah puasa harus tetap dijaga. Dengan memanfaatkan platform digital untuk berkolaborasi dan berbagi kebaikan, generasi Z dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas dengan cara yang inspiratif. Mari jadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri dalam segala aspek kehidupan.
Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).
-

Mau Itikaf di Masjid Istiqlal Ramadan 2025? Ini Waktu dan Cara Daftarnya
Jakarta: Masjid Istiqlal kembali menggelar itikaf terpadu Ramadan 1446 H/2025 Masehi. Bagi kamu yang ingin ikutan itikaf di Istiqlal bisa daftar secara online.
Melansir Instagram resmi Masjid Istiqlal, pendaftaran online itikaf Ramadan 2025 di Masjid Istiqlal ini sudah dibuka sejak 7 Maret 2025. Pendaftaran ini terbuka untuk umum dengan kuota 300 jamaah (150 laki-laki dan 150 perempuan). Adapun itikaf dilaksanakan selama 10 hari penuh.
“Itikaf terpadu hanya diperuntukkan bagi jamaah yang akan mengikuti rangkaian itikaf di Masjid Istiqlal full 10 hari tanpa pulang-pergi,” tulis masjidistiqlal.official seperti dikutip Jumat, 14 Maret 2025.
Syarat Pendaftaran Itikaf di Masjid Istiqlal Ramadan 2025Berikut syarat mengikuti itikaf terpadudi Masjid Istiqlal Ramadan 2025:
Sehat jasmani & Rohani
Berniat mengikuti program I’tikaf hingga akhir
Ramadhan (diutamakan bagi peserta yang dapat mengikuti kegiatan selama 10 hari penuh)
Bagi peserta yg berusia di atas 60 tahun wajib menyertakan surat keterangan sehat dan didampingi oleh anak/saudara
Mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disusun oleh panitia peserta minimal usia 12 tahun
Bersedia mengikuti peraturan selama mengikuti program I’tikafPendaftaran Online Itikaf Masjid Istiqlal Ramadan 2025
Pendaftaran dilakukan melalui tautan bit.ly/Itikafistiqlal2025, berikut langkah-langkahya:
Buka bit.ly/Itikafistiqlal2025
Lengkapi formulir dengan data yang diminta
Unggah foto diri dan KTP
Peserta yang berumur 60 – 65 tahun, wajib mengunggah foto surat keterangan sehat dari dokter.Jakarta: Masjid Istiqlal kembali menggelar itikaf terpadu Ramadan 1446 H/2025 Masehi. Bagi kamu yang ingin ikutan itikaf di Istiqlal bisa daftar secara online.
Melansir Instagram resmi Masjid Istiqlal, pendaftaran online itikaf Ramadan 2025 di Masjid Istiqlal ini sudah dibuka sejak 7 Maret 2025. Pendaftaran ini terbuka untuk umum dengan kuota 300 jamaah (150 laki-laki dan 150 perempuan). Adapun itikaf dilaksanakan selama 10 hari penuh.
“Itikaf terpadu hanya diperuntukkan bagi jamaah yang akan mengikuti rangkaian itikaf di Masjid Istiqlal full 10 hari tanpa pulang-pergi,” tulis masjidistiqlal.official seperti dikutip Jumat, 14 Maret 2025.
Syarat Pendaftaran Itikaf di Masjid Istiqlal Ramadan 2025
Berikut syarat mengikuti itikaf terpadudi Masjid Istiqlal Ramadan 2025:Sehat jasmani & Rohani
Berniat mengikuti program I’tikaf hingga akhir
Ramadhan (diutamakan bagi peserta yang dapat mengikuti kegiatan selama 10 hari penuh)
Bagi peserta yg berusia di atas 60 tahun wajib menyertakan surat keterangan sehat dan didampingi oleh anak/saudara
Mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disusun oleh panitia peserta minimal usia 12 tahun
Bersedia mengikuti peraturan selama mengikuti program I’tikafPendaftaran Online Itikaf Masjid Istiqlal Ramadan 2025
Pendaftaran dilakukan melalui tautan bit.ly/Itikafistiqlal2025, berikut langkah-langkahya:Buka bit.ly/Itikafistiqlal2025
Lengkapi formulir dengan data yang diminta
Unggah foto diri dan KTP
Peserta yang berumur 60 – 65 tahun, wajib mengunggah foto surat keterangan sehat dari dokter.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(RUL)
-

Cara Daftar KJP Plus dan KJMU, Pemprov DKI Jakarta Tambah Kuota Penerima jadi 705 Ribu Lebih – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Inilah cara daftar KJP Plus dan KJMU bagi siswa dan mahasiswa di DKI Jakarta dari keluarga yang tidak mampu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menambah penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Dilansir dari Instagram Dinas Pendidikan DKI Jakarta (@disdikdki), terkait program KJP Plus, Pemprov Jakarta berencana menambah penerima manfaat dari yang saat ini kurang lebih 520 ribu menjadi 705.332 ribu siswa penerima.
Kemudian, kuota penerima bantuan pendidikan KJMU juga akan ditingkatkan dari 15 ribu mahasiswa menjadi 20 mahasiswa penerima.
“Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemprov DKI Jakarta menambah penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) hingga lebih dari 700.000 penerima dan diberikan secara selektif dan tepat sasaran,” tulis keterangan Instagram @disdikdki, dikutip Jumat (14/3/2025).
Adapun bantuan dana KJP Plus dan KJMU dapat dimanfaatkan untuk keperluan terkait pendidikan, seperti:
Biaya pendidikan
Pembelian buku pelajaran/alat tulis
Biaya transportasi
Bahan perlengkapan belajarLantas, bagaimana cara daftar KJP Plus dan KJMU?
Selengkapnya, simak cara daftar KJP Plus dan KJMU merujuk pada tahapan yang telah dibuka sebelumnya, berikut ini.
Buka laman https://edu.jakarta.go.id/;
Login menggunakan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) sekolah;
Masukkan password yang sudah dibuat;
Klik “Aplikasi” di sebelah kiri halaman;
Lalu, klik “Bantuan sosial (KJP dan BPMS);
Klik “Pendaftaran”;
Klik ikon “Edit”;
Ubah data peserta didik jika banyak ketidaksesuaian data, harap cek pada NIK peserta didik;
Cek kembali data siswa. Jika terdapat data siswa yang tidak sesuai, harap disesuaikan;Jika verval Dapodik dan verval Dukcapil sudah bertanda ceklist, pada barisan KJP klik tombol pada peserta didik yang sudah sesuai.
Cara Daftar KJMU
1. Isi formulir pendaftaran dari sekolah SMA asal
2. Buka laman p4op.jakarta.go.id/kjmu
3. Upload kelengkapan dokumen usulan, seperti:
Surat permohonan kepada Gubernur
Scan kartu mahasiswa/surat keterangan sebagai mahasiswa dari perguruan tinggi
Scan KK Scan KTP
Scan kartu hasil studi (khusus bagi pendaftaran lanjutan KJMU)4. Upload surat pernyataan di atas meterai yang menyatakan sebagai warga DKI Jakarta dan anggota keluarga dalam 1 KK tidak ada yang berstatus sebagai:
ASN (PNS/PPPK)
TNI/Polri
Anggota MPR RI
Anggota DPR RI Anggota DPD RI
Anggota DPRD Provinsi
Anggota DPRD Kabupaten/Kota Pegawai tetap BUMN
Pegawai tetap BUMD5. Upload surat pernyataan di atas meterai yang menyatakan bahwa orangtua/wali tidak memiliki kendaraan roda empat/mobil atau tidak memiliki aset berupa tanah/bangunan dengan nilai NJOP diatas Rp 1 miliar, serta keluarga tidak mengkonsumsi air kemasan bermerek paling sedikit 19 liter.
6. Upload surat pernyataan di atas meterai yang menyatakan pada saat ini tidak sedang menerima beasiswa/bantuan pendidikan lain yang bersumber dari APBN dan/atau APBD.
7. Tunggu hasil seleksi dan pengumuman penerima.
(Tribunnews.com/ M Alvian Fakka)
-

Habis Kontrak Sebelum Lebaran Masih Dapat THR? Ini Kata Kemnaker
Jakarta –
Tidak sedikit masyarakat yang mempertanyakan tentang apakah pekerja yang telah habis masa kontraknya tetap mendapatkan THR atau tidak. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pun memberikan penjelasan tentang hal itu.
“Banyak yang masih bingung soal ini! Kalau kontrak kerja selesai sebelum Lebaran, apakah tetap berhak menerima THR?,” tulis Kemnaker, dikutip dari unggahan akun Instagram @kemnaker, Jumat (14/3/2025).
Kemnaker menjelaskan, pekerja/buruh berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT/kontrak) dan telah berakhir masa kerjanya sebelum hari raya keagamaan, tidak berhak atas THR Keagamaan.
Hal ini berdasarkan sumber hukum Peraturan Peraturan (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan, dan Permenaker Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/buruh di Perusahaan.
“Tidak Dapat! pekerja/buruh berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT/kontrak) dan telah berakhir masa kerjanya sebelum hari raya keagamaan, tidak berhak atas THR Keagamaan,” tulis Kemnaker.
Sebagai informasi, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli telah menerbitkan kebijakan yang mengatur tentang pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pekerja swasta dan Bonus Hari Raya (BHR) untuk para pengemudi dan kurir online. Disebutkan, paling lambat keduanya bisa cair H-7 Lebaran.
Kebijakan pertama ialah Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Nomor M/2/HK.04.00/III/2025 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
SE tersebut memuat ketentuan pembayaran THR bagi para pekerja/buruh. Yassierli mengingatkan, THR wajib diberikan kepada pekerja yang telah memiliki masa kerja 1 bulan secara terus-menerus atau lebih dalam hubungan kerja.
Sedangkan bagi pekerja atau buruh dengan masa kerja 1 bulan secara terus-menerus tapi kurang dari 12 bulan diberikan secara proporsional. Ia juga mengingatkan bahwa THR harus diberikan paling lambat H-7 Lebaran.
“THR wajib dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan. THR harus dibayar penuh, tidak boleh dicicil. Dan saya minta, sekali lagi agar perusahaan memberikan perhatian terhadap ketentuan ini,” kata Yassierli, dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Selain THR pekerja/buruh, Kemnaker juga telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04.00/III/2025 tentang Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan tahun 2025 bagi Pengemudi dan kurir pada Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi. Ini termasuk pengemudi ojek online (ojol) hingga kurir online.
Yassierli mengatakan, besaran BHR yang diberikan hingga 20% pendapatan rata-rata pengemudi. Pengemudi yang bisa mendapatkan BHR 20% ialah yang produktif dan berkinerja baik. Rata-rata pendapatan ini dihimpun untuk periode kerja selama 12 bulan.
“Bagi pengemudi dan kurir online yang produktif dan berkinerja baik, bonus hari raya keagamaan diberikan secara proporsional sesuai kinerja dalam bentuk uang tunai dengan perhitungan sebesar 20% dari rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir,” terangnya.
(shc/rrd)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5096769/original/092540600_1737020307-IMG_20250116_114047.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Aksi Pencurian di Rumah Konveksi Jakarta Selatan Terekam CCTV, Pelaku Dibekuk – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Sebuah rumah konveksi yang terletak di Jalan Sabar 2, RT 07/RW 04, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menjadi sasaran komplotan pencuri.
Enam unit ponsel milik pekerja yang tengah bekerja di konveksi tersebut berhasil digondol oleh para pelaku.
Aksi pencurian ini terekam jelas dalam rekaman CCTV yang kini viral setelah diunggah akun Instagram @infopetukangan dan @info_ciledug. Dalam rekaman tersebut, terlihat pelaku masuk ke dalam konveksi sekitar pukul 06.00 WIB dan dengan cepat mengacak-acak tempat, mencari barang yang dapat dicuri.
Menanggapi kejadian ini, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Resa Fiardi Marasabessy, menjelaskan upaya yang dilakukan pihak kepolisian.
“Kami melakukan pengecekan TKP pencurian handphone, koordinasi dengan Pak RW, RT, dan karang taruna setempat, mencari CCTV di sekitar TKP, serta mengumpulkan saksi-saksi,” ujar Resa dalam keterangannya pada Jumat (14/3/2025).



