Perusahaan: Instagram

  • 9
                    
                        Usai Ditangkap, Gerombolan Jukir Liar Pasar Tanah Abang Minta Maaf Patok Tarif Rp 60.000
                        Megapolitan

    9 Usai Ditangkap, Gerombolan Jukir Liar Pasar Tanah Abang Minta Maaf Patok Tarif Rp 60.000 Megapolitan

    Usai Ditangkap, Gerombolan Jukir Liar Pasar Tanah Abang Minta Maaf Patok Tarif Rp 60.000
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Gerombolan juru parkir (jukir) liar di Pasar Tanah Abang, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang mematok tarif Rp 60.000 untuk satu mobil meminta maaf usai ditangkap Sat Reskrim Polsek Tanah Abang.
    Dalam sebuah rekaman video yang diterima
    Kompas.com
    , permintaan maaf ini disampaikan oleh salah satu pelaku yang mewakili empat rekannya yang lain.
    “Dengan ini saya menyatakan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada mbak yang memarkir mobil di tempat saya dengan harga Rp 60.000,” kata salah satu pelaku dalam video.
    Bukan hanya itu, para pelaku juga meminta maaf kepada pihak kepolisian atas aksinya tersebut.
    “Saya mohon maaf sebesar-besarnya, tolong dimaafkan saya, kami, kita semua. Saya mohon maaf kepada jajaran Polsek Tanah Abang, kanit, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucap dia.
    Adapun Polsek Tanah Abang menangkap gerombolan jukir liar tersebut pada Selasa (15/4/2025). Hanya saja, polisi menyerahkan mereka ke Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.
    “Kami sudah kasih ke dinas sosial, sudah kami limpahkan ke dinas sosial kemarin ya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol Martua Malau saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).
    Alasan Polsek Tanah Abang menyerahkan mereka ke dinas sosial karena dinilai tidak memenuhi unsur pidana.
    Terlebih, polisi bersifat membantu setelah pengakuan warga Jakarta Utara bernama Tata Julia Permana (26) tentang
    parkir liar di Pasar Tanah Abang
    viral di media sosial.
    “Enggak, dia kan bukan perbuatan pidana, itu kan yang menangani dinas perhubunganlah ya, perparkiran,” ujar dia.
    “Karena kemarin itu ada viral di Instagram, kami cari dan telusuri orangnya, ada,” tambah dia.
    Setelah penangkapan, polisi sempat mengundang korban ke Polsek Tanah Abang. Hanya saja, yang bersangkutan disebut tidak hadir.
    “Kami undang korbannya, enggak (ada). Ya sudah, kami data orang tersebut. Tapi, untuk tindak lanjutnya, kami telusuri, enggak ada tindak pidana yang dilakukan, karena korban juga enggak melapor,” ungkapnya.
    Dengan begitu, Polsek Tanah Abang menyerahkan pelaku ke Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.
    Diberitakan sebelumnya, pengalaman tak mengenakan dialami oleh warga bernama Tata Julia Permana (26).
    Pengalaman Tata yang baru pertama kali datang ke Pasar Tanah Abang pada Sabtu (12/4/2025) justru menjadi cerita hidup tak terlupakan.
    Bukan tanpa sebab, Tata malah kena getok parkir liar sebesar Rp 60.000 untuk mobilnya.
    “Benar, Rp 60.000, tapi enggak apa-apa, bukan rezeki saya. Berarti Tuhan menitipkan saja buat abangnya,” kata Tata, Selasa (15/4/2025).
    Ketika itu, Tata mengunjungi Pasar Tanah Abang bersama temannya. Dengan mengendarai mobil, keduanya mengikuti arahan di Google Maps.
    Karena baru pertama kali ke Pasar Tanah Abang, Tata belum mengetahui lokasi parkir resminya. Ia pun mengikuti arahan seorang pria yang ternyata adalah juru parkir (jukir) liar.
    “Di situ ada abang-abang langsung mengarahkan masuk parkir. Karena ketidaktahuan saya, saya langsung ikuti arahan abangnya. Di situ parkir juga di pinggir jalan trotoar banyak,” kata Tata.
    “Karena dari pertama kali belok (ke arah Pasar Tanah Abang), tukang parkir sudah mengarahkan untuk masuk dan itu ada dua orang. Satu stay di tengah jalan, yang satu di trotoarnya,” tambah dia.
    Tata tidak mengingat di blok mana ia memarkirkan kendaraannya di Pasar Tanah Abang. Namun, ia kaget saat mengetahui tarif parkir untuk mobilnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KAI Commuter temukan pelaku pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang

    KAI Commuter temukan pelaku pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang

    Dengan langkah ini, pelaku tak bisa lagi menggunakan Commuter Line dan mencegah terulangnya kejadian serupa ke depan

    Jakarta (ANTARA) – KAI Commuter berhasil menemukan pelaku pelecehan seksual di eskalator Stasiun Tanah Abang yang beraksi pada layanan Commuter Line di Stasiun Tanah Abang pada Rabu (2/4).

    “Dalam kasus terkini di Stasiun Tanah Abang, kami menindaklanjuti lewat penanganan dan pengungkapan pelaku, juga menemukan dan menyerahkan pelaku kepada kepolisian,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam keterangannya, Rabu.

    Joni menjelaskan pengungkapan kasus ini tidak lepas dari sistem CCTV Analytic yang sudah terpasang di semua Stasiun Commuter Line dan kesigapan petugas KAI Commuter, sekaligus membuktikan keberpihakan kepada korban.

    “Penangkapan bermula dari rekaman tersangka pelaku yang sudah dimasukkan ke dalam database sistem CCTV Analytic, yang terdeteksi saat masuk ke area stasiun dan hal tersebut langsung ditindaklanjuti oleh petugas terkait,” katanya.

    Kemudian petugas pengamanan mengamankan tersangka di dalam Commuter Line No.1759 relasi Rangkasbitung – Tanah Abang, Senin, (14/4) sekitar pukul 17.05 WIB.

    Joni menambahkan selanjutnya tersangka dibawa ke Pos Keamanan Stasiun Tanah Abang untuk dilakukan pemeriksaan awal dan dimintakan keterangannya.

    “Tersangka mengakui perbuatannya, dan kami serahkan ke pihak Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum,” katanya.

    Di samping itu, Joni menegaskan KAI Commuter akan memasukkan pelaku pelecehan tersebut ke dalam daftar hitam (blacklist).

    “Dengan langkah ini, pelaku tak bisa lagi menggunakan Commuter Line untuk mencegah terulang kejadian serupa ke depannya,” katanya.

    Tak hanya itu, KAI Commuter juga telah melakukan pendampingan kepada pihak korban baik secara psikologis maupun proses hukumnya.

    Sebelumnya video viral di media sosial Instagram yang diunggah oleh akun @indra_papsky pada Rabu (2/4), akun tersebut menjelaskan ada seorang wanita yang menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Usut Kasus Sepeda Seorang Wanita Hilang Meski Sudah Digembok di Stasiun MRT Setiabudi – Halaman all

    Polisi Usut Kasus Sepeda Seorang Wanita Hilang Meski Sudah Digembok di Stasiun MRT Setiabudi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Media sosial dihebohkan curhatan seorang wanita bernama Rahmi Syofia (39) yang mengaku kehilangan sepedanya yang terparkir di Stasiun MRT Setiabudi Astra Jakarta Selatan. 

    Sepeda korban itu hilang meskipun sudah digembok di tempat parkiran khusus sepeda yang disediakan operator MRT Jakarta.

    Atas kejadian itu korban membuat laporan polisi ke Polsek Metro Setiabudi dan diterima dengan nomor LP/B/90/IV/2025/SPKT/Setiabudi/Res.Jaksel/Polda Metro Jaya.

    Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Firman menuturkan tengah mengusut laporan polisi kasus kehilangan sepeda tersebut.

    Namun kepolisian meminta korban agar menunjukkan bukti kuitansi pembelian sepeda itu terlebih dahulu.

    “Jadi kuitansi itu nanti di persidangan untuk membuktikan bahwa milik Anda itu apa? Apa betul itu milik Anda? Apa buktinya?” kata Kompol Firman saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).

    Menurutnya tanpa adanya bukti kepemilikan yang sah akan sulit saat di persidangan.

    Hal itu juga bagian dari prosedur bagi warga yang melaporkan kejadian kehilangan barang.

    “Makanya kita buat standarnya, standar operasional prosedurnya seperti itu. Jadi sebelum membuat laporan, kita mintakan bukti kepemilikan. Nanti di persidangan akan kesulitan. Kalau ngaku-ngaku aja kan bisa aja,” ujar dia.

    Kasus kehilangan sepeda di parkiran Stasiun MRT Setiabudi Astra, Jakarta Selatan tengah menjadi buah bibir.

    Korban sendiri merupakan figur publik yang memiliki banyak pengikut lantaran kerap keliling Indonesia. 

    Ia juga dikenal dengan nama campervan girl.

    Di media sosial instagramnya (mimi_campervan_girl), ia menceritakan kronologi kejadian ini.

    “Berita buruk nih. Biasanya sepedaku, ku taruh sebelah sini. Hari ini pulang ngantor sepeda sudah hilang, gak ada, tapi securitynya lagi ngecek-in karena ada CCTV. Semoga sepedanya masih ada. Aduh ilang segala,” ujarnya dikutip dari Instagram pribadinya, Rabu (16/4/2025).

    Kemudian pihak MRT membantu dan memperlihatkan CCTV-nya.

    “Tadi udah lihat CCTV dari MRT. Memang ada pelaku yang ngambil sepedanya dan pelakunya itu pakai topi, masker, jaket hitam. Cuma CCTV-nya gak bisa di-share di publik karena itu sifatnya barang bukti, kalau pun mau ambil file-nya harus lapor kepolisian,” sambungnya.

    Korban menjelaskan jika sepeda tersebut dibelinya dengan harga Rp3,3 juta.

    Namun di akhir videonya ia mengaku mengikhlaskan bila sepeda yang menemaninya keliling Indonesia ini sudah tak ditemukan. 

  • Polisi Tangkap Juru Parkir Liar yang Getok Tarif Rp 60 Ribu – Page 3

    Polisi Tangkap Juru Parkir Liar yang Getok Tarif Rp 60 Ribu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Empat juru parkir liar ditangkap buntut meminta uang Rp 60 ribu ke pengguna jalan saat parkir di trotoar kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Penangkapan pelaku dibenarkan oleh Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Akhmat Basuki. Dia merespon video viral di media sosial terkait dengan juru parkir liar yang menarik biaya parkir sebesar Rp 60 ribu.

    “Sudah diamankan,” kata dia saat dihubungi, Rabu (16/4/2025).

    Haris mengatakan, total ada empat pelaku jukir yang diamankan. Kepada polisi, mereka pun telah mengakui perbuatannya.

    “Total sekitar 4 orang, pelaku mengakui perbuatannya,” ucap dia.

    Dari video yang diterima, jukir yang diduga sebagai pelaku pemalakan menyampaikan permohonan maaf kepada korban. Dia akui perbuatan itu salah.

    “Saya menyatakan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada mbak yang memarkir mobil di tempat saya dengan harga Rp 60 ribu sampe viral di instagram, di media sosial. Saya mohon maaf sebesar-besarnya tolong dimaafkan saya, kami kita semua,” ujar seorang pria yang mengenakan kaos pink sambil membawa topi, dikutip dari video yang dikirimkan oleh Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, Rabu (16/4/2025).

    “Saya mohon maaf kepada jajaran Polsek Tanah Abang, kanit mohon maaf yang sebesar-besarnya,” dia menandaskan.

     

     

  • Polisi Ringkus Jukir Tanah Abang yang Getok Tarif Parkir Mobil Rp60.000

    Polisi Ringkus Jukir Tanah Abang yang Getok Tarif Parkir Mobil Rp60.000

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi telah mengamankan juru parkir liar berinisial AF (36) yang menggetok harga Rp60.000 untuk parkir mobil di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol Martua Malau mengatakan bahwa pihaknya telah melimpahkan AF ke Dinas Sosial Jakarta.

    “Iya [sudah ditangkap]. Kita udah kasih ke dinas sosial, udah kita limpahkan ke dinas sosial kemarin ya,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

    Dia menegaskan bahwa perbuatan AF itu bukan perbuatan pidana. Sebab, terkait dengan harga parkir itu merupakan ranahnya dinas perhubungan.

    Di samping itu, Martua juga menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mencari korban yang telah dikenakan tarif parkir Rp60.000 tersebut. 

    Hanya saja, untuk saat ini kepolisian masih belum menemukan korban tersebut. Meskipun begitu, persoalan itu dianggap sudah selesai dan ditangani oleh dinas sosial.

    “Tapi untuk tindak lanjutnya kita telusuri gak ada tindak pidana yang dilakukan karena korban juga gak melapor. Semuanya kita serahkan ke dinas sosial kemarin,” pungkasnya.

    Sebelumnya, video viral penangkapan melalui akun Instagram @warungjurnalis. Dalam video itu terlihat pria yang mengenakan baju hijau tengah dicokok petugas.

    Pada saat penangkapan, pria itu sempat melawan. Namun, tak lama kemudian, pria tersebut akhirnya pasrah digelandang petugas.

  • KRONOLOGI Kehilangan Sepeda di Parkiran Stasiun MRT Setiabudi Astra, Pemilik Lapor Polisi

    KRONOLOGI Kehilangan Sepeda di Parkiran Stasiun MRT Setiabudi Astra, Pemilik Lapor Polisi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kasus kehilangan sepeda di parkiran Stasiun MRT Setiabudi Astra, Jakarta Selatan tengah menjadi buah bibir.

    Pasalnya kasus kehilangan yang diketahui sebagai kasus pencurian ini menimpa seorang wanita berinisial RS (39).

    RS sendiri merupakan figur publik yang memiliki banyak pengikut lantaran kerap keliling Indonesia. Ia juga dikenal dengan nama campervan girl.

    Di media sosial instagramnya (mimi_campervan_girl), ia menceritakan kronologi kejadian ini.

    “Berita buruk nih. Biasanya sepedaku, ku taruh sebelah sini. Hari ini pulang ngantor sepeda sudah hilang, gak ada, tapi securitynya lagi ngecek-in karena ada CCTV. Semoga sepedanya masih ada. Aduh ilang segala,” ujarnya dikutip dari Instagram pribadinya, Rabu (16/4/2025).

    Kemudian pihak MRT membantu dan memperlihatkan CCTV-nya.

    “Tadi udah lihat CCTV dari MRT. Memang ada pelaku yang ngambil sepedanya dan pelakunya itu pakai topi, masker, jaket hitam. Cuma CCTV-nya gak bisa dishare di publik karena itu sifatnya barang bukti, kalau pun mau ambil filenya harus lapor kepolisian,” sambungnya

    Selanjutnya, perempuan berhijab ini membuat laporan ke Mapolsek Setiabudi. Di sini RS membuat bukti kepemilikan berbentuk kwitansi pembelian.

    lihat foto
    Di tengah musim penghujan, tak jarang si kecil terserang batuk dan pilek. Termasuk terhadap balita yang baru memulai makanan pendamping Air Susu Ibu (mpASI). Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan, saat di kecil batuk dan pilek ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama.

    Melansir Kompas.com, polisi telah menerima laporan dengan Nomor LP/B/90/IV/2025/SPKT/Setiabudi/Res.Jaksel/Polda Metro Jaya.

    RS juga menjelaskan jika sepeda tersebut dibelinya dengan harga Rp 3,3 juta.

    Namun di akhir videonya ia mengaku mengikhlaskan bila sepeda yang menemaninya keliling Indonesia ini sudah tak ditemukan.

    “Pesimis sih sepeda Polygon gw akan kembali, tapi setidaknya aku berjuang dulu untuk mencari keberadaannya dan siapa yg ngambil, karena banyak banget histori sepeda ini dia menemani gw keliling Indonesia Timur.
    Udah cek CCTV @mrtjkt alhamdulillah cukup membantu tapi proses selanjutnya lapor Polisi.
    ya sudah mari kita iklaskan saja,” tulisnya dalam caption.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • SOSOK Bikin Resah Jukir Liar Pasar Tanah Abang Ditangkap Polisi, Pengunjung Digetok Bayar Rp60 Ribu

    SOSOK Bikin Resah Jukir Liar Pasar Tanah Abang Ditangkap Polisi, Pengunjung Digetok Bayar Rp60 Ribu

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pihak kepolisian berhasil menangkap seorang juru parkir (jukir) liar yang beraksi mematok tarif tinggi ke pengunjung yang parkir di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Kabar penangkapan jukir liar itu diinformasikan akun Instagram @warungjurnalis, pada Rabu (16/4/2025).

    Dalam video tersebut, tampak juru parkir liar tersebut sempat menolak saat akan ditangkap oleh pihak kepolisian.

    Jukir liar itu tampak dikawal tiga orang polisi berpakaian bebas.

    Kabar penangkapan jukir liar ini pun turut dikonfirmasi Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Akhmat Basuki.

    “Sudah diamankan,” kata Haris Akhmat Basuki dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/4/2025). 

    Haris belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait penangkapan tersebut.

    Namun, ia membenarkan bahwa pelaku sempat mematok tarif parkir sebesar Rp 60.000 untuk kendaraan mobil.

    Dishub DKI mengaku kecolongan terkait adanya parkir liar di kawasan Tanah Abang. Pengunjung digetok harga tinggi oleh juru parkir liar Rp60 ribu.

    “Benar demikian tarif yang dipatok,” ucap Haris.

    Diberitakan sebelumnya, pengalaman tak mengenakan dialami oleh warga bernama Tata Julia Permana (26). 

    Dalam video yang beredar, wanita ini mengaku datang bersama temannya menggunakan kendaraan.

    Begitu tiba di kawasan Pasar Tanah Abang, wanita itu mengaku diarahkan seorang juru parkir untuk parkir di pinggir jalan.

    Setelah wanita itu memarkirkan kendaraannya, sang juru parkir kemudian datang menghampiri dan meminta bayaran di muka.

    “Dengernya cuma Rp10 ribu, pas ngasih uang Rp5.000 dua lembar, ternyata dia minta Rp60 ribu. Hahh! Kata dia parkir di pinggir jalan semuanya Rp60 ribu,” ucap wanita itu dalam video tersebut dikutip Selasa (15/4/2025).

    Meski mengaku syok namun wanita itu akhirnya hanya pasrah dan memberikan uang Rp60 ribu yang diminta juru parkir liat tersebut.

    “Tahu gitu gua parkir di gedung parkir, daripada parkir di pinggir jalan bayar Rp60 ribu,” kata dia.

    Menanggapi video viral tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengaku kecolongan.

    Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

    Syafrin berdalih, jajarannya sudah berupaya maksimal untuk mengantisipasi parkir liar dengan melakukan operasi penertiban.

    “Tapi kembali bahwa pada saat petugas tidak ada di lokasi setelah ditertibkan, petugas kembali ke pos, itu terjadi yang namanya timbul 1-2 orang untuk melakukan pengaturan,” kata Syafrin.

    Anak buah Gubernur Pramono Anung ini pun mengaku sudah berkali-kali memberi imbauan kepada masyarakat untuk tidak memarkirkan kendaraannya di parkir liar.

    Namun, imbauan itu kerap tak diindahkan oleh masyarakat yang lebih memilih parkir liar lantaran lebih mudah keluar-masuk dengan posisi di pinggir jalan.

    “Beberapa kali saya mengimbau kepada masyarakat untuk pertama, jangan parkir di tempat-tempat yang tidak diperbolehkan parkir atau dilarang parkir,” tuturnya.

    “Hanya saja masyarakat kita begitu melihat ada juru parkir liar seolah-olah di sana boleh parkir,” tambahnya menjelaskan.

    (TribunJakarta/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Mark Zuckerberg Disidang, Terungkap Fakta Rencana Pisahkan Instagram dari Facebook – Page 3

    Mark Zuckerberg Disidang, Terungkap Fakta Rencana Pisahkan Instagram dari Facebook – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – CEO Meta Mark Zuckerberg sempat mempertimbangkan untuk memisahkan Instagram pada 2018 karena kekhawatiran tentang meningkatnya ancaman litigasi antimonopoli terhadap Facebook. Hal tersebut dibacakan dalam sidang antimonopoli di Washington, D.C, pada hari Selasa waktu setempat.

    Di hari kedua kesaksian Zuckerberg dalam persidangan antimonopoli Meta dengan Komisi Perdagangan Federal (FTC), pengacara yang mewakili FTC memperlihatkan surat elektronik (email) di Mei 2018, di mana Zuckerberg tampaknya mengomentari kemungkinan memisahkan aplikasi berbagi foto yang dibeli perusahaannya pada 2012 seharga USD 1 miliar.

    “Dan saya mulai bertanya-tanya apakah memisahkan Instagram adalah satu-satunya struktur yang akan mencapai sejumlah tujuan penting,” tulis Zuckerberg dalam email tersebut, dikutip dari CNBC, Rabu (16/4/2025).

    “Seiring meningkatnya seruan untuk memisahkan perusahaan teknologi besar, ada kemungkinan yang tidak sepele bahwa kita akan dipaksa untuk memisahkan Instagram dan mungkin WhatsApp dalam 5-10 tahun ke depan. Ini adalah satu faktor lagi yang harus kita pertimbangkan.”

    Facebook membeli Instagram pada 2012, saat aplikasi foto tersebut memiliki 13 karyawan dan Zuckerberg siap untuk melantai di bursa saham dalam apa yang, pada saat itu, merupakan IPO teknologi terbesar yang pernah tercatat.

    Pembelian Instagram dan akuisisi WhatsApp pada 2014 senilai USD 19 miliar merupakan inti dari persidangan antimonopoli besar-besaran yang dimulai hari Senin dan dapat berlangsung selama beberapa minggu.

    FTC menuduh bahwa Meta memonopoli pasar jejaring sosial, dan berpendapat bahwa perusahaan tersebut seharusnya tidak dapat menyelesaikan akuisisi tersebut. Badan tersebut berupaya memisahkan aplikasi tersebut dari Meta sebagai solusi yang memungkinkan.

  • Sepeda Warga Dicuri di Parkiran Stasiun MRT Setiabudi meski Sudah Dikunci
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 April 2025

    Sepeda Warga Dicuri di Parkiran Stasiun MRT Setiabudi meski Sudah Dikunci Megapolitan 16 April 2025

    Sepeda Warga Dicuri di Parkiran Stasiun MRT Setiabudi meski Sudah Dikunci
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sepeda milik RS (39) raib meski sudah dikunci rantai di parkiran
    Stasiun MRT Setiabudi
    Astra, tepatnya di depan Chase Plaza, Jalan Jenderal Sudirman,
    Jakarta Selatan
    .
    “Giat Subnit 1 melakukan cek TKP
    pencurian sepeda
    yang terjadi di depan Chase Plaza,” ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, Rabu (16/4/2025), dikutip
    Antara
    .
    Sepeda berwarna biru milik RS diketahui telah dikunci dengan rantai berkode.
    Namun, ketika pemilik kembali ke lokasi, sepeda tersebut sudah tidak ada. RS pun segera melaporkan kejadian ini ke polisi.
    “Pelaku saat ini masih dalam penyelidikan,” kata Nurma.
    Polis telah menerima laporan dengan Nomor LP/B/90/IV/2025/SPKT/Setiabudi/Res.Jaksel/Polda Metro Jaya. Kerugian ditaksir mencapai Rp3,3 juta.
    Kasus pencurian ini viral di media sosial setelah Instagram @lbj_jakarta membagikan unggahan wanita yang mengaku kehilangan sepedanya di area Stasiun MRT.
    Dalam video yang diunggah itu, wanita yang menjadi korban itu menyebut pihak MRT Jakarta telah membantu pengecekan CCTV dan menyarankan korban untuk melapor ke Kepolisian.
    Kini, pelaku pencurian sepeda itu dihadapkan pada ancaman pidana tujuh tahun penjara, sesuai Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Desak Polisi Tindak Tegas Oknum Dokter Kandungan yang Lecehkan Pasien – Halaman all

    Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Desak Polisi Tindak Tegas Oknum Dokter Kandungan yang Lecehkan Pasien – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut menyoroti kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter kandungan terhadap pasien di sebuah klinik yang berada di Kabupaten Garut.

    Dedi pun mendorong agar dokter tersebut dicabut izin praktiknya, jika terbukti melakukan pelecehan. 

    “Kalau dokter lecehkan pasien, ada kode etiknya, cabut izin dokternya. Cabut izin praktik dokternya, bila perlu perguruan tinggi yang meluluskan dokter itu mencabut gelar dokter,” ujar Dedi kepada awak media di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (15/4/2025).

    Selain pencabutan izin praktik, ia juga mendesak agar pihak berwajib memberikan hukuman berat terhadap dokter kandungan tersebut.

    “Saya berharap pihak kepolisian memberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,” jelas Dedi.

    Polisi Tangkap Pelaku

    Sementara itu, Satreskrim Polres Garut dikabarkan telah berhasil menangkap oknum dokter kandungan yang diketahui bernama M Syafril Firdaus atau MSF itu.

    Upaya penangkapan itu dilakukan kurang dari 24 jam pasca polisi melakukan pengejaran.

    “Penangkapan kurang dari 24 jam,” kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, Selasa (15/4/2025).

    Pasca penangkapan, Joko mengaku masih akan melakukan pemeriksaan intensif di Polres Garut untuk menggali keterangan terkait motif dan kronologi kejadian.

    “Kami sedang melakukan pemeriksaan,” ujarnya.

    Kronologi

    Sebelumnya diberitakan bahwa seorang dokter spesialis kandungan di salah satu fasilitas kesehatan di Kabupaten Garut terekam CCTV diduga melakukan aksi tak senonoh terhadap pasien.

    Aksinya itu dilakukan saat ia sedang bertugas di Klinik Karya Harsa yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Garut.

    Videonya viral di linimasa media sosial dengan beragam keterangan permintaan warganet terhadap kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

    Dokter kandungan tersebut terekam kamera pengawas saat diduga melakukan tindakan mencurigakan ketika tengah melakukan pemeriksaan USG terhadap pasien.

    Rekaman video itu diunggah oleh drg. Mirza Mangku Anom, seorang Dokter Spesialis Konservasi Gigi, melalui akun Instagram pribadinya.

    “Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV versi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini,” tulis dokter Mirza dalam unggahannya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Soroti Kasus Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut, Dedi Mulyadi: Cabut Izin Dokternya!

     

    (Tribunnews.com/David Adi/Dewi Agustina) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)