Perusahaan: Instagram

  • Meutya Hafid Pamer ‘Bayi Baru Lahir’, Ternyata Soal Ini

    Meutya Hafid Pamer ‘Bayi Baru Lahir’, Ternyata Soal Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkominfo) Meutya Hafid, pamer lewat unggahan terbarunya di Instagram Story. Dalam unggahan tersebut, ia mengumumkan kelahiran “bayi baru”, yang ternyata bukan manusia melainkan produk hukum terbaru dari pemerintah.

    Dalam story yang diunggahnya pada Rabu (16/4/2025), Meutya menulis, “Another precious baby is born,” sambil menyematkan lagu Heal the World dari Kids United.

    Unggahan tersebut menampilkan dokumen resmi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak.

    Dalam keterangan dokumen disebutkan, regulasi ini merujuk pada amanat pasal 16A dan 16B dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 yang merupakan perubahan atas UU ITE Tahun 2008.

    Aturan ini disahkan pada 29 Maret 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Regulasi ini bertujuan untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh dalam lingkungan digital yang lebih aman dari ancaman seperti perundungan siber, eksploitasi, dan kecanduan media sosial.

    Saat peresmian, Meutya menekankan bahwa PP ini tidak hanya menjadi regulasi di atas kertas, tetapi akan diimplementasikan dengan langkah konkret.

    Pemerintah akan bekerja sama dengan platform digital untuk menerapkan sistem keamanan lebih ketat, meningkatkan literasi digital bagi orang tua dan anak, dan memastikan adanya sanksi bagi pihak yang melanggar regulasi perlindungan anak di ruang digital.

    “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia dapat berselancar di dunia digital dengan aman. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, orang tua, dan semua pemangku kepentingan,” kata Menkomdigi.

    (fab/fab)

  • Lisa Mariana Bantah Klaim Perawan saat ‘Dijebol’ Ridwan Kamil: Gak Ada yang Ngomong..

    Lisa Mariana Bantah Klaim Perawan saat ‘Dijebol’ Ridwan Kamil: Gak Ada yang Ngomong..

    GELORA.CO – Model majalah dewasa Lisa Mariana menggelar konferensi pers pada Jumat sore, 11 April 2025 untuk memberikan penjelasan terkait isu hubungan gelap yang menyeret nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

    Dalam pernyataannya kepada awak media, Lisa mengungkap bahwa hubungan tersebut terjalin sejak tahun 2021, ketika dirinya masih berusia 21 tahun. Ia mengklaim sempat menjalani hubungan intim dengan Ridwan Kamil selama tiga hari dua malam di sebuah hotel di Palembang.

    Lebih lanjut, Lisa Mariana mengaku bahwa ia mengandung anak dari hasil hubungan tersebut dan menyatakan keyakinannya bahwa Ridwan Kamil adalah ayah biologis sang anak. Hal ini ia tegaskan lantaran dirinya tidak pernah menjalin hubungan seksual dengan pria lain.

    “100 persen yakin. Saya tidak pernah berhubungan dengan laki-laki mana pun selain pak RK,” ujar Lisa Mariana.

    Namun, pernyataan tersebut menuai respons skeptis dari warganet. Di media sosial, sejumlah komentar mempertanyakan validitas klaim Lisa, apalagi sebelumnya sempat beredar video syur yang diduga memperlihatkan sosok serupa dirinya.

    “Artinya saat sama RK masih perawan dong, yakin?” tulis warganet.

    “Ohh tidak pernah laki-laki lain selain RK, yang di X full tatto itu siapa?” komentar lainnya.

    “Saya sih 10000 persen tidak percaya,” timpal netizen.

    Menanggapi keraguan publik, Lisa Mariana menegaskan melalui unggahan Instagram Story bahwa dirinya tidak pernah mengaku masih perawan. Ia juga menyertakan potongan video pernyataannya saat konferensi pers.

    “Gak ada yang bilang perawan lho maksudnya,” ucap Lisa Mariana dalam video tersebut.

    Dalam sesi tanya jawab dengan media, Lisa Mariana juga mengungkap bahwa Ridwan Kamil kerap memintanya melakukan video call sex (VCS) melalui aplikasi Telegram. Ia menyebut bahwa permintaan tersebut terjadi beberapa kali, meski dirinya tidak ingat jumlah pastinya.

    “Sering, (berapa kalinya) saya lupa. (VCS) Melalui telegram,” kata Lisa.

    Menurut Lisa, permintaan tersebut selalu ia turuti karena setiap kali selesai melakukan VCS, ia diberi uang oleh Ridwan Kamil.

    “Untuk VCS itu kan dia memang orang sibuk ya. Jadi saya harus selalu begitu, tapi setelah VCS ya, saya dikasih uang jajan kayak gitu,” tuturnya.

    Namun, ketika ditanya mengenai bukti dari interaksi digital tersebut, Lisa mengatakan tidak memiliki dokumentasi karena akun Telegram yang digunakan oleh Ridwan Kamil telah dihapus.

    “Nggak ada, kan itu di telegram, udah di delete akunnya sama dia,” jelasnya.

    Lisa Mariana juga mengungkap bahwa dirinya pertama kali dikenalkan dengan Ridwan Kamil oleh model Ayu Aulia. Pertemuan awal mereka terjadi pada Mei 2021, dan berlanjut ke hubungan lebih dekat pada Juni 2021, termasuk pertemuan di hotel yang disebutkan sebelumnya.

  • Sah! Ini Batasan Usia Anak Boleh Punya Medsos di RI, Cek Syaratnya

    Sah! Ini Batasan Usia Anak Boleh Punya Medsos di RI, Cek Syaratnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah baru saja mengesahkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak.

    Salah satu poin penting dalam regulasi ini adalah kewajiban penyelenggara sistem elektronik untuk mengikuti batasan usia minimum anak dalam memberikan akses akun kepada pengguna.

    Aturan tersebut ditegaskan dalam Pasal 21, yang membagi ketentuan usia anak ke dalam tiga kelompok dan menetapkan jenis layanan digital yang dapat diakses berdasarkan risiko serta persetujuan orang tua.

    Berikut klasifikasi pembatasan usia yang diatur dalam PP tersebut:

    1. Anak di bawah usia 13 tahun hanya diperbolehkan memiliki akun pada produk dan layanan berprofil risiko rendah yang secara khusus dirancang untuk anak, dan itu pun dengan persetujuan orang tua.

    2. Anak usia 13 hingga belum genap berusia 16 tahun dapat memiliki akun untuk produk digital berisiko rendah, tetapi tetap dengan syarat persetujuan dari orang tua atau wali.

    3. Anak usia 16 hingga belum genap 18 tahun boleh mengakses lebih banyak layanan digital, namun masih tetap membutuhkan izin orang tua untuk memiliki akun.

    Tak hanya itu, aturan ini juga mewajibkan penyedia platform seperti TikTok, Instagram, X (Twitter), dan penyelenggara digital lainnya untuk menyediakan teknologi yang memungkinkan orang tua dapat melakukan pengawasan secara langsung terhadap aktivitas akun anak mereka.

    “Penyelenggara Sistem Elektronik wajib menjamin tersedianya teknologi serta berfungsinya secara efektif langkah teknis dan operasional bagi orang tua, untuk dapat melakukan pengawasan terhadap pengguna Produk, Layanan, dan Fitur melalui akun Anak,” demikian bunyi Pasal 21 ayat (2).

    Dengan aturan ini, penyelenggara platform digital di Indonesia tidak hanya harus menyesuaikan sistem verifikasi usia, tapi juga menyediakan fitur kontrol orang tua yang efektif.

    (fab/fab)

  • Jadwal Misa Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta pada 18 April 2025 – Page 3

    Jadwal Misa Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta pada 18 April 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tanggal 18 April 2025 adalah Jumat Agung, hari dimana umat Kristen memperingati wafatnya Yesus Kristus. Ini merupakan puncak pengorbanan untuk menebus dosa umat manusia.

    Jumat Agung yaitu hari Jumat sebelum Paskah yang merupakan salah satu bagian dari rangkaian Tri Hari Suci Paskah. Hari Paskah sendiri jatuh pada Minggu, 20 April 2025.

    Seluruh gereja akan memperingati Tri Hari Suci tersebut, salah satunya adalah Gereja Katedral Jakarta. 

    Dikutip dalam akun resmi Instagram @katedraljakarta berikut adalah jadwal Misa Jumat Agung yang akan berlangsung di Katedral Jakarta pada 18 April 2025:

    12.00 Offline
    15.00 Offline
    18.00 Offline

    Bagi umat Katolik yang ingin mengikuti misa di Katedral Jakarta wajib melakukan registrasi di sekretariat gereja. Umat pun diminta untuk hadir maksimal 30 menit sebelum misa dimulai. Jika tidak tempat duduk akan diberikan kepada orang lain.

    Pihak gereja juga meminta agar umat mempersiapkan KTP dan e-voucher gereja agar pemeriksaan lebih cepat.

    “Namun apabila sudah registrasi tetapi berhalangan hadir umat diminta untuk melapor pada whatsapp sekretariat gereja agar kuota bisa diberikan kepada orang lain,” tulis pengumuman dalan instagram Katedral Jakarta.

     

  • Paula Verhoeven Disebut Terbukti Berselingkuh, Netizen: Enggak Nyangka

    Paula Verhoeven Disebut Terbukti Berselingkuh, Netizen: Enggak Nyangka

    Jakarta, Beritasatu.com – Paula Verhoeven resmi bercerai dengan Baim Wong, dan kini menyandang status terbarunya sebagai janda. Hakim Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan mengesahkan perceraian Paula dan Baim, dengan salah satu hasil catatan bahwa Paula terbukti berselingkuh.

    Isu adanya pihak ketiga dalam pernikahan Paula dan Baim memang sudah terendus lama, dan membuat masyarakat penasaran akan kebenarannya. Sampai akhirnya hasil persidangan menyebutkan memang ada pihak ketiga dari pihak Paula, dan terbukti berselingkuh.

    Tak hadir di sidang putusan cerai yang digelar secara elektronik pada Rabu (16/4/2025), namun hari ini, Kamis (17/4/2025) Paula akhirnya buka suara lewat akun Instagram pribadinya, @paula_verhoeven.

    Paula terlihat mengunggah kolase foto potret dirinya seorang diri mengenakan busana Muslim one set warna pink mauve. Lewat caption, Paula menuliskan sebuah kalimat movitasi tentang keberanian diri sendiri.

    Menanggapi unggahan perdana Paula pasca cerai dan disebut hakim terbukti berselingkuh, terlihat di kolom komentar para netizen ramai membahasnya. Ada yang tak menyangka, ada pula yang tetap mendukung sosok Paula.

    “Gak nyangka,” tulis akun @mariacut**

    “Jadi benar selingkuh?” tanya netizen pemilik akun @pinokio*** penasaran.

    “Mana ini para pembela Paula, yang selalu bilang Baim yang selingkuh, kok pada hilang?,” komentar @septiaha****_

    “Semangat Mama Paula, ujian berhijrah itu sangat berat. Tetap istiqomah,” dukung @mamasun**

    “Tenang sayang, paling sedihnya cuma sebentar,” kata @mamasyss.

    Sebagai informasi, hasil persidangan menyebut Paula Verhoeven terbukti berselingkuh dengan pihak ketiga berinisial NS.

  • Siapa Pemilik Taman Safari? Viral Diduga Eksploitasi Mantan Pemain Sirkus

    Siapa Pemilik Taman Safari? Viral Diduga Eksploitasi Mantan Pemain Sirkus

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) terkait dugaan kekerasan fisik dan eksploitasi selama puluhan tahun pertunjukan, yang sebagian di antaranya berlangsung di bawah naungan Taman Safari Indonesia (TSI), kini mengguncang dunia hiburan dan konservasi.

    Laporan yang disampaikan langsung kepada Wakil Menteri HAM (Wamenham) Mugiyanto pada Selasa, 15 April 2025 ini menyeret nama besar keluarga pendiri Taman Safari Indonesia, memicu polemik sengit dan desakan pengusutan tuntas dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

    Sorotan tajam kini tertuju pada sosok di balik megahnya Taman Safari Indonesia. Mereka adalah Hadi Manansang, Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau, sebagai pihak yang disebut oleh para mantan pemain sirkus memiliki keterkaitan dengan rangkaian dugaan kejadian eksploitasi dan kekerasan tersebut.

    Nama-nama ini bukanlah sosok asing dalam industri pariwisata dan konservasi di Indonesia, mengingat peran sentral mereka dalam mengembangkan Taman Safari menjadi salah satu destinasi ikonik di Tanah Air.

    Kronologi Dugaan Eksploitasi

    Kisah kelam yang diungkapkan oleh para mantan pemain sirkus OCI bermula dari pengalaman mereka selama puluhan tahun beratraksi di berbagai lokasi, termasuk di Taman Safari Indonesia.

    Para perempuan ini melaporkan kepada Wamenkumham Mugiyanto mengenai dugaan kekerasan fisik, eksploitasi ekonomi, serta perlakuan tidak manusiawi yang mereka alami selama masa kerja mereka di bawah bendera sirkus yang kerap kali bekerja sama dengan Taman Safari.

    Pengakuan ini sontak menimbulkan keprihatinan mendalam dan memicu pertanyaan besar mengenai praktik ketenagakerjaan dan perlindungan hak asasi manusia di industri hiburan, khususnya dalam konteks sirkus yang melibatkan individu-individu dengan latar belakang yang beragam.

    Bantahan Taman Safari

    Menanggapi tudingan serius yang viral dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media, salah satu pendiri Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, tampil memberikan klarifikasi.

    Dalam konferensi pers yang digelar di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 17 April 2025, Tony Sumampau membantah dengan tegas seluruh tuduhan yang dilayangkan oleh para mantan pemain sirkus OCI.

    “Sama sekali tidak benar. Kalau memang itu benar kejadiannya karena tahun 1997 itu kan ada yang melapor,” ujar Tony Sumampau, merujuk pada rentang waktu yang cukup lama.

    Ia juga menepis anggapan adanya penyiksaan yang dilakukan oleh pihak TSI terhadap para mantan pemain sirkus OCI yang telah bertahun-tahun beratraksi di berbagai tempat, termasuk di dalam kawasan Taman Safari Indonesia.

    “Itu sama sekali apa yang disampaikan kayaknya tidak masuk di akal juga gitu ya. Seperti dipukul pakai besi, mati mungkin kalau dipukul.

    “Jadi nggak benar itu hanya, apa, suatu difitnahkan seperti itu. Nah itu kan akan kita klarifikasi juga,” lanjutnya dengan nada defensif.

    Bahkan, Tony Sumampau menantang para mantan pemain sirkus tersebut untuk menunjukkan bukti konkret yang mendukung klaim mereka mengenai adanya perilaku kekerasan yang dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia.

    Taman Safari Bogor / Instagram/@gisel_la

    Ia menekankan bahwa tuduhan tanpa bukti yang jelas hanyalah sebuah fitnah dan pihak TSI siap untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut guna meluruskan permasalahan ini.

    Desakan DPR

    Reaksi keras atas pengakuan para mantan pemain sirkus OCI juga datang dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

    Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak pihak kepolisian, khususnya Mabes Polri, untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan eksploitasi dan kekerasan yang dialami oleh para mantan pemain sirkus tersebut, yang diduga telah berlangsung selama bertahun-tahun.

    Menurut Abdullah, Mabes Polri perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap Taman Safari Indonesia, yang menjadi salah satu tempat para pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) tampil, guna mengungkap kebenaran di balik kasus yang menghebohkan ini.

    “Jangan ada yang ditutup-tutupi. Taman Safari harus terbuka agar kasus itu semakin terang. Apalagi kekerasan itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegas Abdullah dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu, 17 April 2025.

    Selain Taman Safari, Abdullah juga meminta pihak kepolisian untuk memeriksa pihak-pihak lain yang terkait dengan pengelolaan sirkus, serta para mantan pemain sirkus yang mengaku menjadi korban kekerasan dan eksploitasi.

    Langkah ini dinilai penting untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai praktik yang terjadi di balik layar dunia sirkus.

    Abdullah juga menyoroti informasi bahwa penanganan kasus serupa pernah dihentikan sebelumnya. Oleh karena itu, ia mendesak pihak kepolisian untuk membongkar kasus ini secara terang dan melakukan proses penyelidikan secara profesional dan transparan, tanpa ada yang ditutup-tutupi.

    “Polisi harus membongkar kasus itu secara terang. Proses penyelidikan harus dilakukan secara profesional dan transparan,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Abdullah menegaskan bahwa jika terbukti ada pelaku kejahatan yang melakukan kekerasan dan eksploitasi, mereka harus dijerat pidana dan dijatuhi hukuman berat sesuai dengan hukum yang berlaku, serta mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan hukum.

    Sebagai wakil rakyat, Abdullah juga menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas kisah pilu yang disampaikan oleh para mantan pemain sirkus OCI saat mengadu ke kantor Kementerian Hukum dan HAM.

    Ia menekankan bahwa tindakan kejahatan seperti eksploitasi dan kekerasan terhadap pekerja tidak boleh dibiarkan dan jelas melanggar hukum.

    “Kejahatan itu tidak boleh dibiarkan. Jangan ada eksploitasi dan kekerasan terhadap para pekerja. Itu jelas melanggar hukum,” pungkasnya.

    Sebagai informasi tambahan, Oriental Circus Indonesia (OCI) memiliki sejarah panjang dalam dunia hiburan Tanah Air.

    Namun, seperti halnya sirkus tradisional lainnya, OCI juga tidak luput dari kontroversi terkait praktik penggunaan hewan dalam pertunjukannya.

    Isu kesejahteraan hewan telah menjadi perhatian global, dan sirkus yang masih menampilkan atraksi hewan seringkali menjadi sasaran kritik dari organisasi pecinta hewan. Kini, dengan adanya laporan dugaan eksploitasi manusia, citra OCI semakin terpuruk.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bukan Grepe-grepe Seperti Video Viral di Garut, Ini Prosedur Pemeriksaan USG oleh Dokter Kandungan – Halaman all

    Bukan Grepe-grepe Seperti Video Viral di Garut, Ini Prosedur Pemeriksaan USG oleh Dokter Kandungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan dr M Syafril Firdaus (MSF) SpOG, dokter spesialis kandungan di Garut Jawa Barat mengundang perhatian banyak pihak. 

    Kali ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Barat ikut bicara. 

    Ketua IDI Jabar dr. Moh Luthfi, menegaskan pentingnya profesionalisme dan etika dalam pelaksanaan pemeriksaan USG (ultrasonografi) terhadap pasien, khususnya dalam konteks pemeriksaan kandungan. 

    Menurut dr. Luthfi, dalam melakukan pemeriksaan USG, seorang dokter wajib bersikap sopan santun dan menghormati pasien sebagai individu yang memiliki hak dan martabat. 

    “Dokter harus memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien sebelum memulai pemeriksaan. Ini adalah langkah awal membangun kepercayaan,” ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Rabu (16/4/2025). 

    Lebih lanjut, pemeriksaan harus dilakukan dengan pendampingan dari tenaga kesehatan lain seperti perawat atau bidan. 

    Selain itu, dokter juga diwajibkan untuk menjelaskan secara rinci rencana pemeriksaan serta tujuan medis yang ingin dicapai, agar pasien memahami prosedur yang akan dilakukan.

    “Setelah itu, persetujuan pasien maupun keluarganya harus didapatkan terlebih dahulu sebelum pemeriksaan dilakukan. Ini bagian dari informed consent yang menjadi pilar etika kedokteran,” kata dr. Luthfi.

     

    Prosedur USG, bukan asal sentuh apalagi grepe-grepe

    Dokter Luthfi juga menjelaskan jika dalam pemeriksaan Ultrasound Sonography Test (USG) kandungan, fokus utama adalah pada lokasi yang sesuai dengan indikasi atau tujuan pemeriksaan. 

    Dokter tidak boleh asal menyentuh bagiana tubuh pasien yang akan diperiksa. 

    “Standar pelaksanaannya juga diatur secara teknis, satu tangan dokter memegang probe USG, sementara tangan lainnya mengoperasikan keyboard alat untuk mengukur parameter-parameter penting yang dibutuhkan,” tuturnya. 

    DOKTER KANDUNGAN GARUT – Seorang dokter kandungan yang berpraktik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap pasien yang sedang melakukan ultrasonografi (USG), (kolase foto, Selasa (15/4/2025). (Instagram @ahmadsahroni88)

    Sebelumnya, sebuah video yang diduga menunjukkan tindakan pelecehan oleh seorang dokter kandungan di Garut terhadap pasiennya beredar luas di media sosial. 

    Dalam video berdurasi 53 detik tersebut, terlihat dokter yang tengah melakukan pemeriksaan USG kepada seorang wanita, dengan bagian tertentu dari tubuh pasien yang diduga diraba secara tidak pantas. 

    Tindakan pemeriksaan pasien oleh MSF menuai protes karena tangan sang dokter grep-grepe (diambil dari bahasa gaul) atau menyentuh organ intim dan area sensitif pria atau organ intim dan area sensitif wanita 

    Sanksi untuk dokter cabul

    Menanggapi apa yang dilakukan MSF, dr. Moh Luthfi, menegaskan bahwa pihaknya sedang memproses sanksi disiplin dan etik terhadap seorang dokter di Garut yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasien. 

    “Terkait kasus dugaan pelecehan terhadap pasien, IDI mengecam keras perilaku dokter yang tidak sesuai dengan SOP dan etika profesi, dan akan memberikan sanksi disiplin dan etika kepada dokter yang bersangkutan. Sanksi disiplin dan etika saat ini sedang berproses di IDI,” ujarnya.

    TRACK RECORD SYAFRIL – M Syafril Firdaus, dokter kandungan yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasiennya di Garut, Jawa Barat, disebut memiliki track record yang buruk. Ia telah diamankan Polres Garut pada Selasa (15/4/2025), dan kini masih menjalani pemeriksaan. (pasca.ars.ac.id via TribunJabar.id)

    Dokter kandungan yang diduga melakukan pelecehan itu telah ditangkap polisi.

    “Yang jelas kami amankan untuk diduga pelaku, untuk dokter kita amankan sekarang sedang diperiksa,” ungkap Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Susanto, Selasa (15/4/2024). 

     

    Jejak kasus dugaan pelecehan dokter kandungan di Garut

    Berikut jejak kasus pelecehan yang dilakukan dokter MSF.

    Videonya viral, beredar di Medsos April 2025

    Video dokter MSF melakukan peecehan viral di lini masa media sosial.

    Viralnya video tersebut disertai dengan beragam keterangan permintaan warganet terhadap kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

    Dokter spesialis kandungan tersebut terekam kamera pengawas saat diduga melakukan tindakan mencurigakan ketika tengah melakukan pemeriksaan USG terhadap pasien.

    Adalah drg. Mirza Mangku Anom, seorang Dokter Spesialis Konservasi Gigi, melalui akun Instagram pribadinya mengunggah rekaman video itu. 

    “Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV cersi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini,” tulis dokter Mirza dalam unggahannya.

     

    Terjadi Juni 2024 

    Usai video dokter MSF cabul viral, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut buka suara dan membuka jika kasus ini  terjadi tahun 2024 di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon Kabupaten Garut.

    Dari sistem informasi sumber daya manusia Dinas Kesehatan diketahui jika saat ini terduga pelaku diketahui sudah tidak praktek di tempat tersebut.

    “(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktek satu pun di wilayah Kabupaten Garut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Leli Yuliani kepada awak media melalui keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).

    Polisi juga menjelaskan peristiwa yang viral itu terjadi pada Juni 2024.

    Ia menuturkan, bahwa dulu memang sempat ada laporan ke dinas kesehatan dan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

    Pihaknya juga ucap Leli, belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis, karena yang bersangkutan saat ini sudah tidak lagi berada di Garut.

    Leli juga menegaskan bahwa terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN), namun dari riwayat prakteknya diketahui terduga pelaku pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.

    Mulai dari Rumah Sakit Malangbong, hingga beberapa klinik dan rumah sakit di Garut.

    “Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut),” ungkapnya.

    (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Tribun Jabar, Nappisah)

    Artikel ini sebagian tayang di TribunJabar.id dengan judul IDI Jabar Jelaskan SOP Pemeriksaan USG: Pascaviral Video Pelecehan oleh Dokter Kandungan di Garut,

  • Museum di Tengah Kebun, Surga Tersembunyi bagi Pencinta Koleksi Unik

    Museum di Tengah Kebun, Surga Tersembunyi bagi Pencinta Koleksi Unik

    Liputan6.com, Yogyakarta – Museum di Tengah Kebun adalah salah satu destinasi wisata unik yang cocok bagi para pencinta koleksi barang unik. Museum ini buka secara eksklusif hanya pada akhir pekan.

    Museum di Tengah Kebun berlokasi di Jalan Kemang Timur Nomor 66, Jakarta Selatan. Museum ini menyimpan koleksi milik pribadi.

    Mengutip dari laman Enjoy Jakarta, museum ini tidak memasang papan besar sebagai penanda yang cukup mencolok. Hanya terdapat tulisan di tembok sebelah kanan dan kiri sebagai penanda.

    Museum di Tengah Kebun menyimpan sekitar 4.000 koleksi pribadi sang pemilik, yakni Sjahrial Djalil. Sosok Sjahrial Djalil wafat pada 2019.

    Jenazah Sjahrial Djalil dimakamkan di kebun belakang rumahnya yang dipenuhi pohon-pohon rindang. Sepeninggalannya, Sjahrial Djalil telah mewariskan harta karun berharga berupa Museum di Tengah Kebun.

    Koleksi-koleksi pribadi pemilik rumah tak semuanya dipajang. Sebagian koleksi tersebut tersimpan rapi di dalam gudang.

    Adapun beberapa koleksi yang ada di sini berupa barang-barang antik berusia ratusan tahun. Beberapa koleksi tersebut adalah lukisan, arca, patung, wayang, topeng, meja, kursi, lemari, tombak, perhiasan, alat makan, lampu, vas bunga, hiasan meja, hingga hiasan dinding.

    Koleksi-koleksi tersebut tertara rapi di setiap sudut rumah. Koleksi di museum ini juga dilengkapi label informasi berupa nama dan tahun pembuatan barang.

    Museum di Tengah Kebun memiliki jam operasional yang dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pagi (pukul 9.30 sampai 11.30 WIB) dan siang (pukul 12.30 sampai 14.30 WIB). Jadwal bukanya pun hanya pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu.

    Untuk berkunjung ke museum ini, pengunjung harus mengisi formulir yang disediakan. Biasanya, laman formulir akan dicantumkan pada bio akun Instagram @museumditengahkebun.

    Dalam formulir yang disediakan, pengunjung dapat memilih waktu sesi dan tanggal kunjungan. Pengunjung juga harus mengisi beberapa informasi pribadi, terkait nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

    Setelah mengisi formulir, pengunjung juga harus memberikan uang deposit. Ini merupakan kebijakan baru museum yang berfungsi sebagai jaminan kehadiran pengunjung.

    Kebijakan ini muncul setelah ada beberapa pengunjung yang membatalkan kunjungan pada hari H yang merugikan pengunjung lainnya. Nantinya, uang deposit sejumlah Rp100.000 per rombongan akan dikembalikan setelah kunjungan selesai.

    Adapun untuk tiket masuknya tidak dipungut biaya, alias gratis. Setelah mengisi formulir, nantinya guide museum akan memberikan balasan maksimal dua hari sebelum kunjungan.

    Museum di Tengah Kebun menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup eksklusif. Destinasi wisata ini juga menawarkan suasana yang asri dengan nuansa hijau di sekitarnya.

    Penulis:: Resla

  • Pengguna MRT Kehilangan Sepeda, Buat Laporan ke Polisi malah Dimintai Kwitansi

    Pengguna MRT Kehilangan Sepeda, Buat Laporan ke Polisi malah Dimintai Kwitansi

    GELORA.CO –  Sepeda milik seorang pengguna layanan Mass Rapid Transit (MRT), Rahmi Syofia, yang diparkir di area parkir stasiun di kawasan Jakarta Selatan, hilang.

    Kejadian tersebut telah dilaporkan ke Polsek Metro Setiabudi.

    Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, membenarkan bahwa laporan kehilangan tersebut sedang ditangani pihak kepolisian.

    Saat ini, penyelidikan tengah dilakukan dengan pihak keamanan stasiun guna menelusuri jejak pelaku melalui rekaman CCTV.

    “Betul, sudah dilaporkan. Kami sedang mengejar siapa pelakunya, kapan dan pada jam berapa kejadian terjadi. Kami juga sudah mengamankan rekaman CCTV dari TKP serta bukti penitipan,” ujar Nurma kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

    Menurut keterangan korban kepada pihak kepolisian, sepeda miliknya diparkir dalam kondisi terkunci.

    Namun saat ingin menggunakan kembali, sepeda tersebut sudah hilang.

    Kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai Rp3,3 juta.

    “Menurut pengakuan korban, sepedanya ditaruh lalu digembok. Tapi saat kembali, sepeda sudah hilang,” jelas Nurma.

    Kejadian ini menjadi viral di media sosial setelah Rahmi membagikan pengalamannya dalam sebuah video yang kemudian diunggah di beberapa akun Instagram. 

    Dalam video tersebut, ia mengungkapkan keheranannya karena diminta menunjukkan bukti kepemilikan sepeda dalam bentuk kuitansi saat melapor ke polisi.

    “Lapor polisi kehilangan barang, harus ada bukti kepemilikan. Nah, bukti itu kuitansi. Kuitansi kalau kita beli sepeda kan biasanya sudah hilang. Jadi saya bikin ulang saja, karena dulu beli sepeda dengan harga Rp3.300.000,” kata Rahmi dalam unggahan video yang dikutip pada Rabu (16/4/2025).

    Hal tersebut menuai kritik di media sosial, terutama dari warganet yang menilai memberatkan korban.

    Kapolsek Metro Setiabudi, Kompol Firman, pun menjelaskan bahwa permintaan kuitansi dilakukan sebagai bagian dari prosedur kepolisian untuk memastikan keabsahan kepemilikan barang yang dilaporkan hilang.

    “Jadi kuitansi itu nanti digunakan di persidangan untuk membuktikan bahwa milik Anda itu apa? Apa betul itu milik Anda? Apa buktinya?,” ujar Firman saat dihubungi melalui sambungan telepon.Firman menambahkan, jika tidak ada bukti kepemilikan, maka proses pembuktian di pengadilan akan sulit. 

    Oleh karena itu, pihaknya menerapkan prosedur agar pelapor menyertakan dokumen yang menunjukkan barang tersebut memang miliknya.

    “Makanya kami buat standar operasional prosedur seperti itu. Jadi sebelum membuat laporan, kita mintakan bukti kepemilikan. Nanti di persidangan akan kesulitan. Kalau ngaku-ngaku aja kan bisa aja,” ujar dia.

  • Viral Letkol Edy Effendi Ajarkan Anak-anak Korban Bully Harus Balas Sebelum Memaafkan

    Viral Letkol Edy Effendi Ajarkan Anak-anak Korban Bully Harus Balas Sebelum Memaafkan

    GELORA.CO –  Viral media sosial seorang Letkol Marinir Edy Effendi mengajarkan agar anak-anak korban bully harus membalas dulu dan tidak langsung memaafkan pelaku bullying. 

    Unggahan video di akun Instagram pribadinya @marinemen7, Edy Effendi menyarankan para orang tua agar tak mengajarkan anaknya untuk langsung memaafkan pelaku bullying.

    Justru sebaliknya, ia menyarankan agar ada balasan terhadap tindakan tercela tersebut.

    Satu catatannya kepada orang tua, yakni bisa mengajarkan sang anak agar paham terhadap sikap yang lebih bijak jika menghadapi aksi bully, yakni memaafkan.

    Bagi perwira berpangkat dua melati di pundak ini, langkah tersebut bisa menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi yang pemberani.

    Adapun pernyataannya dalam video tersebut diunggah beberapa hari lalu, namun penelusuran  Tribunnews hingga Rabu (16/4/2025), masih banyak akun-akun Instagram yang mengunggah ulang (repost) video Edy Effendi tersebut.

    Seperti halnya akun-akun yang konsen terhadap parenting untuk tumbuh kembang anak.

    Berikut kutipan pernyataan Edy Effendi tentang sikap anak terhadap bullying:

    “Jika anak kita dibully oleh temannya, jangan ajarkan anak untuk langsung memaafkan, sebaliknya biarkan dia membalas tindakan tersebut.

    Kenapa begitu? Dengan aksi membalas maka anakmu akan belajar dengan kesadaran sendiri tentang pentingnya mempertahankan diri, agar dia tidak tumbuh menjadi anak yang pengecut.

    Setelah itu ajarkan dia untuk bisa memahami bahwa ada opsi yang lebih bijak jika menghadapi bully, yaitu memaafkan.

    Hal ini penting untuk dipedomani oleh para orang tua, karena jika sejak awal anak dipaksa untuk langsung memaafkan tanpa diajarkan untuk membela dirinya, maka anak itu tak akan bisa bertumbuh menjadi pribadi yang pemberani, pemaafan yang dilakukan akan menumbuhkan kelemahan yang diselimuti oleh rasa takur dan keterpaksaan.

    Namun jika dia memaafkan karena paham bahwa memaafkan itu adalah akhlak yang mulia ketimbang melakukan pembalasan, maka dia akan tumbuh sebagai pribadi yang memiliki hati yang mulia serta memilih untuk saling memaafkan.

    Salam warriors!”

    Sosok Edy Effeni

    Mengutip informasi dari akun media sosialnya, Edy Effendy merupakan seorang perwira menengah TNI Aangkatan Laut.

    Pangkatnya adalah Letnan Kolonel (Letkol) yang bertugas di Korps Marinir TNI AL.

    Ia adalah Kepala Tim Guru Militer Pelatih Taruna tingkat satu.

    Selain itu, Letkol Edy merupakan instruktir diving atau menyelam.

    Letkol Edy hobi dalam kegiatan spearfishing yang merupakan olahraga menembak atau memanah ikan sambil menyelam di kedalaman laut.

    Hal tersebut pernah diulas Tribunnews pada artikel berjudul Cerita Letkol Marinir Edy Effendi Tentang Hobi Spearfishing, Memanah Ikan Sambil Menyelam di Laut, tayang pada 24 Januari 2022.

    Dalam artikel tersebut, Letkol Edy menyebut, olahraga spearfishing sudah ditekuninya sejak tahun 1987 sebelum bergabung TNI AL.

    Tepatnya tatkala ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

    “Saat itu saya bekerja sebagai tour guide selam di kota kelahiran saya, Padang Sumatera Barat,” kata Letkol Edy.

    Setelah bergabung sebagai prajurit TNI AL, Edy Effendi semakin intens menggeluti olahraga favoritnya itu.

    Spearfishing, menurut Edy, bisa meningkatkan profesionalisme dan juga tugas pokoknya sebagai Prajurit TNI AL, sekaligus ajang rekreasinya dengan menyelam dan memanah ikan di dalam laut dengan speargun.

    Ikan-ikan di hampir semua spot di pulau Jawa dan Sumatera pernah ditaklukkannya.

    Jenis ikan yang diperoleh pun beragam dari kakap putih, kakap merah, kerapu, GT, tenggiri, chobia, sampai lobster.

    Dari puluhan spot spearfishing yang ada, Edy menyebut Wreck Diving, alias penyelaman pada bangkai kapal yang sudah lama karam sebagai spot favoritnya.

    “Karena di sini saya bisa sering menemukan ikan buruan berukuran besar, serta lebih ramah lingkungan karena memanah di sini (wreck diving) tidak merusak terumbu karang,” katanya.

    Dengan logged dives 3.860 jam yang sangat tinggi dalam olahraga ini, Edy termasuk senior di beberapa komunitas spearfishing yang ada di Jakarta dan Sumatera.

    Kini, spearfishing menjadi olahraga baru yang sedang booming berkembang di Indonesia dengan kemunculan beberapa toko yang menjual kebutuhan dan perlengkapannya.

    Salah satu kelebihan Spearfishing adalah karena bisa selektif memilih sasaran buruan ikannya.

    Tidak ada lagi istilah salah menangkap ikan, menangkap ikan yang masih kecil atau dilindungi.

    Dengan demikian, spearfsihing merupakan hobi yang ramah lingkungan seperti halnya teknik menangkap ikan dengan memancing.

    “Spearfishing juga harus mematuhi konsekuensi seperti tidak boleh memanah ikan di daerah konservasi atau terumbu karang,” kata Edy yang resmi bergabung dengan TNI AL sejak tahun 2000.

    Apalagi Edy menjalankan Spearfishing sembari observasi memonitor spot yang ia selami.

    Di situ ia memantau kondisi perkembangan terumbu karang dan tanaman mangrove.

    Jadi sembari menikmati hobi, Edy juga bisa meningkatkan skillnya sebagai Penyelam TNI AL, sekaligus berperan serta menjaga kondisi laut Indonesia.