Perusahaan: Instagram

  • Kantongi Bukti, Pasien yang Ngaku Dilecehkan Dokter RS Persada Malang Lapor Polisi – Halaman all

    Kantongi Bukti, Pasien yang Ngaku Dilecehkan Dokter RS Persada Malang Lapor Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita inisial QAR (31) mengaku menjadi korban pelecehan seksual dari AY, seorang oknum dokter Persada Hospital Malang, Jawa Timur (Jatim).

    Wanita asal Bandung, Jawa Barat (Jabar) itu mengaku dilecehkan dokter AY pada 27 September 2022, saat korban berlibur ke Malang lalu dirawat inap di rumah sakit swasta tersebut karena masalah kesehatan.

    Terbaru, QAR akan membuat laporan ke Polresta Malang Kota pada Jumat (18/4/2025) sore ini, atas kasus dugaan pelecehan seksual yang dialaminya itu.

    “Pada hari ini, kami bersama korban akan membuat laporan di Polresta Malang Kota,” kata Satria Marwan selaku penasehat hukum korban, Jumat, dilansir SuryaMalang.com.

    “Kami akan datang ke Polresta Malang Kota pada sore nanti, mungkin sekitar pukul 16.00 WIB,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Satria juga menyebutkan barang bukti yang sudah dikantongi oleh pihaknya guna mendukung pembuatan laporan polisi atas kasus dugaan pelecehan seksual ini.

    “Bukti yang kami punya, yaitu bukti chat percakapan WhatsApp antara terduga pelaku dan korban. Yang mana bukti chat percakapan itu juga sudah di-upload di akun Instagram korban,” ujar Satria, Rabu (16/4/2025), dilansir SuryaMalang.com.

    Satria juga menerangkan alasan korban QAR baru membuka kasus ini ke publik sekarang atau 2 tahun setelah kejadian.

    Ternyata, korban mengalami trauma secara psikis akibat kejadian pelecehan seksual tersebut.

    “Jadi, kenapa korban baru speak up dikarenakan adanya banyak faktor, yaitu korban ini bukan berasal dari Malang, jadi dia enggak punya teman di sini dan merasa takut. Dan kebetulan belum lama ini, ada kasus pelecehan seksual lainnya di Malang, korban mengetahui informasi tersebut dan memotivasi dirinya untuk speak up,” ungkap Satria.

    “Karena selama ini, korban cukup tersiksa batinnya dan mengalami trauma. Dan tadi saat kami berkomunikasi secara online lewat zoom, korban terlihat berkaca-kaca dan menangis saat kembali menceritakan kejadian tersebut,” sambungnya.

    Sementara itu, Satreskrim Polresta Malang Kota menyatakan siap menerima laporan dari QAR.

    Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh mengatakan bahwa setelah laporan diterima, maka akan segera dilakukan proses ke tahap penyelidikan.

    “Silahkan, segera melapor ke kami. Kami siap menerima laporannya dan selanjutnya kami proses ke tahap penyelidikan,” ujar Soleh.

    Kronologi Dugaan Pelecehan

    Kasus dugaan pelecehan seksual kali ini diunggah oleh akun X @Malangraya_info pada Selasa (15/4/2025), dengan judul ‘Viral dugaan aksi pelecehan yang terjadi di salah satu RS Swasta di Kota Malang’.

    Unggahan tersebut berisi utas mengenai curhatan korban.

    QAR bercerita bahwa kejadian tak menyenangkan yang dialaminya itu terjadi pada September 2022, saat ia berlibur ke Malang.

    “Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan. Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit,” kata QAR saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu, dilansir SuryaMalang.com.

    Korban lalu mencari informasi secara online tentang rumah sakit terbaik di Malang dan diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

    “Lalu di tanggal 26 September 2022 sekira jam 01.00 WIB dinihari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Lalu, di situ saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus,” jelas QAR.

    Dalam pemeriksaan tersebut, QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen.

    Namun, hasil rontgen tersebut rupanya tidak langsung keluar.

    Terduga pelaku AY lalu mengarahkan QAR ke bagian meja perawat dan diminta untuk memberikan nomor kontak WhatsApp.

    “AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak Whatsapp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya,” beber QAR.

    Setelah itu, korban diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

    Namun karena kondisinya tak membaik, pada malam harinya, QAR kembali lagi ke rumah sakit tersebut untuk diobservasi lalu dipindahkan ke ruangan kamar VIP.

    Keesokan harinya pada 27 September 2022, hasil rontgen pasien akhirnya keluar.

    QAR sempat terkejut karena yang memberitahu lewat WA tentang hasil rontgen itu bukanlah nomor rumah sakit, melainkan nomor dari dokter AY.

    Mulanya, korban QAR berpikiran positif karena hanya sekedar mengabarkan hasil rontgen.

    Tetapi, AY justru semakin intens melakukan chat yang justru mengarah ke hal pribadi.

    “Di dalam chat-nya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi. Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini,” ungkap QAR.

    Saat menjalani rawat inap, tiba-tiba AY melakukan kunjungan ke kamar korban sambil membawa stetoskop.

    Saat itu, QAR sedang dijenguk oleh temannya dan kemudian temannya itu berpamitan pulang.

    Di waktu itulah, tabiat aneh pelaku mulai terlihat, dimulai saat AY menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.

    “Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti. Setelah itu, AY menyuruh saya buka bra,” ujar QAR.

    “Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti dan membuka bra,” imbuhnya.

    Selanjutnya, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian sensitif dari QAR.

    Tak lama kemudian, AY pun mengeluarkan handphone-nya.

    “Saya bilang, ngapain dok kok mengeluarkan HP. Si AY menjawab mau balas WA teman, jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP,” terang QAR.

    “Tetapi, posisi HP nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat,” lanjutnya.

    AY pun menghentikan aksinya dan langsung keluar kamar.

    Pada keesokan harinya, QAR diperbolehkan pulang karena kondisi sudah membaik.

    Dinonaktifkan

    Persada Hospital Malang kini terus melakukan penyelidikan internal atas kasus pelecehan seksual terhadap pasien yang diduga dilakukan oleh dokter AY ini.

    Pihak manajemen rumah sakit juga telah menonaktifkan AY selama proses persidangan etik dan disiplin terhadap oknum dokter tersebut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Korban Pelecehan Seksual Dokter Datangi Polresta Malang Kota Sore Ini, Buat Laporan Resmi

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Kukuh Kurniawan)

  • 4 Aksi Bejat Dokter Pelaku Pelecehan Seksual Terungkap di Awal Tahun 2025, Terbaru Dokter PPDS UI – Halaman all

    4 Aksi Bejat Dokter Pelaku Pelecehan Seksual Terungkap di Awal Tahun 2025, Terbaru Dokter PPDS UI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam kurun waktu dua bulan, yakni Maret hingga April 2025 ini, sudah ada tiga kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter.

    Aksi bejat para dokter tersebut dilakukan di tempat yang semestinya aman bagi para pasien untuk mendapatkan penyembuhan.

    Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh para dokter itu terungkap di media sosial.

    Berikut telah dirangkum Tribunnews empat kasus pelecehan yang dilakukan oleh tiga dokter di awal tahun 2025 ini.

    1. Dokter Anestesi Priguna Anugerah Pratama

    Pertama adalah kasus dokter residen yang melakukan kekerasan seksual terhadap anak pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, pada 18 Maret 2025 lalu.

    Dokter tersebut diketahui bernama Priguna Anugerah Pratama (PAP), seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Jurusan Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad).

    Adapun, korban yang menjadi korban rudapaksa pelaku tersebut diketahui berinisial FH (21).

    Dokter residen itu melakukan aksi bejatnya di salah satu ruangan lantai 7 gedung RSHS atau di ruangan baru.

    Saat itu, korban diketahui tengah menjaga ayahnya yang dirawat dan membutuhkan transfusi darah.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan menegaskan, korban ini tak tahu tujuan dari pelaku namun dibawa ke ruangan yang baru di RSHS.

    Pelaku kemudian mendekati korban dengan dalih melakukan pemeriksaan crossmatch, yakni kecocokan golongan darah untuk keperluan transfusi.

    Dokter residen itu kemudian menyuntikkan cairan yang diduga mengandung obat bius jenis Midazolam hingga korban tidak sadarkan diri.

    Pelaku ini memanfaatkan kondisi kritis ayah korban dengan dalih akan melakukan transfusi darah.

    “Korban berusia 21 tahun sedangkan pelaku 31 tahun. Awal kejadian pukul 17.00 WIB.”

    “Pelaku ini mau mentransfusi darah bapak korban karena kondisinya kritis, dan si pelaku meminta anaknya saja untuk melakukan transfusi,” ujarnya, Rabu (9/4/2025).

    Korban pun siuman beberapa jam kemudian dan mengaku merasa nyeri tidak hanya di bagian tangan bekas infus, tetapi juga di area kemaluan.

    Karena hal tersebut, korban pun langsung menjalani visum dan hasilnya menunjukkan adanya cairan sperma di kemaluannya.

    Berdasarkan hasil visum, kata Surawan, ditemukan sperma untuk diuji DNA dari alat vital korban serta alat kontrasepsi.

    Surawan pun mengatakan kondisi korban saat ini membaik meski sedikit trauma.

    Kasus ini pertama kali terungkap ke publik setelah diunggah akun Instagram @ppdsgram pada Selasa (8/4/2025) malam.

    Selain FH, diketahui ada dua orang lainnya yang menjadi korban rudapaksa Priguna, mereka merupakan pasien RSHS.

    Priguna menggunakan modus yang sama saat akan merudapaksa kedua korban tersebut.

    Atas perbuatannya itu, Priguna Anugerah Pratama dijerat dengan Pasal 6 C UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. 

    Dokter residen tersebut terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.

    Kemudian, karena perbuatannya itu berulang, polisi juga menerapkan Pasal 64 KUHP dengan hukuman 17 tahun penjara.

    Tak hanya itu saja, Surat Izin Praktik (SIP) milik Priguna dicabut pihak Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) dan Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai dokter juga turut dinonaktifkan.

    Untuk informasi, Priguna kini telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus rudapaksa tersebut dan terbukti memiliki kelainan seksual.

    2. Dokter Kandungan Muhammad Syafril Firdaus

    DOKTER KANDUNGAN GARUT – Sosok dokter kandungan di Garut yang viral di media sosial karena diduga melecehkan ibu hamil jadi sorotan. Beredar CCTV saat dokter tersebut diduga melecehkan pasien ketika USG kehamilan. Berikut telah dirangkum empat kasus pelecehan yang dilakukan oleh tiga dokter di awal tahun 2025 ini, dari dokter anestesi hingga spesialis kandungan. (ist/Instagram drg Mirza)

    Belum selesai kasus dokter anestesi PPDS itu, publik dihebohkan kembali dengan kasus pelecehan seksual dokter kandungan di Garut, Jawa Barat.

    Kasus tersebut viral di media sosial dan dokter itu diketahui bernama Muhammad Syafril Firdaus.

    Aksi dokter spesialis kandungan itu terekam CCTV, dia diduga melakukan hal tak senonoh terhadap pasiennya saat pemeriksaan USG.’

    Dalam rekaman video, dokter kandungan itu sedang mengecek kondisi kandungan pasien menggunakan alat USG di bagian perut.

    Tetapi, alat USG itu terus beralih ke bagian atas perut dan tangan kiri dokter itu memegang bagian atas perut korban, sampai diduga memegang bagian sensitif pasien tersebut.

    Adapun, rekaman video viral itu diunggah oleh drg. Mirza Mangku Anom, seorang Dokter Spesialis Konservasi Gigi.

    “Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV versi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini,” tulis dokter Mirza dalam unggahannya di Instagram.

    Namun, dari pihak Dinkes menyatakan bahwa kasus itu sudah terjadi pada 2024 lalu di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon.

    Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani mengatakan, dulu memang sempat ada laporan ke dinkes mengenai hal tersebut.

    Namun, katanya, kasus itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

    Leli mengakui, pihaknya memang belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis terhadap pasien itu.

    Pasalnya, pasien atau korban saat ini sudah tidak berada di Garut.

    Leli juga mengatakan bahwa terduga pelaku juga sudah tidak lagi praktik di klinik tersebut, dilihat dari sistem informasi sumber daya manusia dinas kesehatan.

    “(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktek satu pun di wilayah Kabupaten Garut,” ujar Leli kepada awak media melalui keterangan resminya, Selasa (15/4/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

    Leli kemudian menegaskan bahwa terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN).

    Berdasarkan dari riwayat praktiknya, terduga pelaku pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.

    Di antaranya adalah Rumah Sakit Malangbong hingga beberapa klinik dan rumah sakit di Garut.

    Selain itu, dokter kandungan tersebut juga diketahui bukan orang asli Garut.

    “Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut),” ungkap Leli.

    Sementara itu, Polres Garut mengetahui kejadian viral tersebut pada Senin (14/4/2025) malam. 

    “Kami telah menangani kasus ini dan masih dalam penyelidikan. Kami dapatkan infonya sejak Senin malam,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut Ajun Komisaris, Joko Prihatin, Selasa (15/4/2025). 

    Tim gabungan dari Polda Jabar dan Polres Garut kemudian memeriksa tempat praktik dokter yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual itu.

    Kin, pelaku diketahui sudah diamankan. 

    “Jadi perlu saya informasikan bahwasanya untuk update terkini dari peristiwa di Garut, untuk dokter pelaku sudah diamankan,” ujarnya seperti dikutip dari Catatan Demokrasi yang tayang di TV One, Selasa.

    Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol.Hendra Rochmawan mengatakan sang dokter dijerat dengan Pasal 6 B dan C dan atau Pasal Pasal 15 Ayat 1 Huruf B UU RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

    “Dengan ancaman hukumannya 12 tahun penjara dan denda Rp 300 juta,” ujarnya kepada wartawan saat jumpa pers kasus tersebut di Mapolres Garut, Kamis (17/4/2025), dikutip dari TribunPriangan.com.

    Hukuman itu bisa menjadi lebih berat jika semakin banyak korban yang bersedia melapor secara resmi. 

    Menurut Hendra, laporan formil dari para korban sangat dibutuhkan agar pihaknya dapat menjerat sang dengan hukuman yang maksimal.

    “Maka kami membuka layanan aduan, keamanan dan identitas pelapor akan kami jamin rahasianya,” ungkapnya.

    Kapolres Garut AKBP Fajar M Gemilang mengatakan bahwa hingga saat ini baru ada satu korban yang resmi melapor.

    Korban merupakan seorang wanita berusia 24 tahun berinisial AED 

    3. Dokter Persada Hospital Malang Berinisial AY

    Setelah dua kasus dokter di Bandung dan Garut tersebut, muncul lagi kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh dokter di Kota Malang, Jawa Timur.

    Adapun, informasi terkait kejadian itu diposting langsung oleh terduga korban yang merupakan seorang perempuan asal Bandung, Jawa Barat berinisial QAR (31).

    QAR menyatakan kejadian yang dialaminya itu terjadi dua tahun yang lalu atau tepatnya di bulan September 2022.

    “Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan. Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit,” jelasnya saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu (16/4/2025), dikutip dari SuryaMalang.com.

    Setelah itu, QAR mencari informasi secara online tentang rumah sakit terbaik di Malang dan diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Blimbing Kota Malang.

    “Lalu di tanggal 26 September 2022 sekira jam 01.00 WIB dini hari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Lalu, disitu saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus,” terangnya.

    Dalam pemeriksaan itu, pasien QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen, tapi hasilnya tidak langsung keluar.

    AY pun mengarahkan QAR ke bagian meja perawat dan diminta untuk memberikan nomor kontak WhatsApp, kemudian diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

    “AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak WhatsApp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya,” jelasnya.

    Namun, ternyata kondisinya tak membaik, dan di hari yang sama pada malam harinya, QAR kembali lagi ke rumah sakit tersebut lalu untuk diobservasi, kemudian dipindahkan ke ruangan kamar VIP.

    Lalu, pada keesokan harinya atau di tanggal 27 September 2022, hasil rontgennya telah keluar.

    Namun, QAR dibuat terkejut karena yang memberitahu lewat WhatsApp tentang hasil rontgen itu bukanlah nomor rumah sakit, melainkan nomor dari dokter AY tersebut.

    Awalnya, QAR berpikiran positif karena hanya sekedar mengabarkan hasil rontgen, tapi ternyata dokter AY justru semakin intens melakukan chat dan mengarah ke hal pribadi.

    “Di dalam chatnya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi. Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini,” ucapnya.

    Ketika menjalani rawat inap tersebut, tiba-tiba dokter AY melakukan kunjungan ke kamar sambil membawa stetoskop.

    Padahal di saat itu, QAR sedang dijenguk oleh temannya, lalu temannya itu berpamitan pulang.

    Di saat itulah, gelagat aneh itu mulai terlihat, diawali ketika dokter AY menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.

    “Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti. Setelah itu, AY menyuruh saya buka bra,”

    “Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti dan membuka bra,” bebernya.

    Selanjutnya, ia melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian payudara dari QAR.

    Lalu tidak lama kemudian, si AY mengeluarkan handphone-nya.

    “Saya bilang, ngapain dok kok mengeluarkan HP. Si AY menjawab mau balas WA teman, jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP,”

    “Tetapi, posisi HP nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat,” bebernya.

    Setelah itu, AY menghentikan perbuatannya dan langsung keluar kamar.

    Kemudian, keesokan harinya, QAR diperbolehkan pulang karena kondisi yang sudah membaik.

    Atas kejadian tersebut, QAR pun membuat laporan ke Polresta Malang Kota pada Jumat (18/4/2025).

    “Pada hari ini, kami bersama korban akan membuat laporan di Polresta Malang Kota,” jelas Kuasa hukum QAR, Satria Marwan, dikutip dari SuryaMalang.com.

    Untuk diketahui, QAR bukanlah warga Malang, ia menyempatkan diri datang ke Malang dari Jawa Barat untuk membuat laporan polisi tersebut.

    Sementara itu, Satreskrim Polresta Malang Kota menyatakan siap menerima laporan dari QAR.

    Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh mengatakan, setelah laporan diterima, akan segera dilakukan proses ke tahap penyelidikan.

    “Silahkan, segera melapor ke kami. Kami siap menerima laporannya dan selanjutnya kami proses ke tahap penyelidikan,” pungkasnya.

    Hingga saat ini, diketahui bahwa pihak Persada Hospital Malang masih melakukan penyelidikan internal untuk mendalami kejadian dugaan pelecehan seksual tersebut.

    Sebagai langkah awal, pihak manajemen rumah sakit pun telah mengambil sikap tegas. Yaitu menonaktifkan dokter AY selama proses persidangan etik dan disiplin yang dijalaninya.

    4. Dokter PPDS UI Berinisial 

    Terbaru, ada kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Indonesia (UI) inisial MAES (39).

    MAES diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi Praktik Kerja Lapangan (PKL), inisial SSS, pada Selasa (15/4/2025).

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro membenarkan pihaknya menerima laporan korban terkait kasus tersebut. 

    Menurutnya, status kasus masih dalam proses penyelidikan untuk menentukan ada atau tidaknya unsur pidana.

    “Saat ini dalam penyelidikan, empat saksi sudah diperiksa,” kata Susatyo saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).

    Namun, Susatyo belum mengungkapkan saksi-saksi yang telah diperiksa. 

    Dari informasi yang beredar, pelaku diam-diam merekam seorang mahasiswi yang sedang mandi di sebuah indekos di Gg. Pancing No. 5 Kel. Rawasari, Kec. Cempaka Putih Jakarta Pusat, pada Selasa (15/4/2025).

    Saat itu, korban melihat ada tangan yang memegang ponsel dari arah ventilasi kamar mandi.

    Sebelum berteriak, mahasiswi itu sempat memegang tangan pelaku yang sedang mengabadikan momen di kamar mandi itu, hingga membuat situasi di kamar kos mendadak geger. 

    Atas kejadian tersebut, korban bersama pihak indekos melaporkannya ke pihak berwajib. 

    Sekarang ini, pelaku diketahui sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, kini MAES telah ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat.

    “Penyidik sudah melakukan penahanan terhadap tersangka,” katanya, Jumat.

    Firdaus mengungkapkan, akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma.

    “Terlapor dengan sengaja merekam pelapor yang sedang mandi dengan menggunakan handphone milik pribadi sehingga pelapor merasa dirugikan dan trauma,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa MAES dijerat dengan pasal tentang pornografi.

    MAES pun terancam hukuman 12 tahun penjara akibat perbuatannya tersebut.

    Susatyo juga mengatakan tersangka sudah ditahan sejak Kamis (17/4/2025) kemarin.

    “Ditahan mulai tanggal 17 April 2025. Terhadap tersangka diterapkan Pasal 29 jo. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 35 juncto Pasal 9 UU RI Nomor 44 tahun 2008 ttg Pornografi ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun,” katanya, dikutip dari Kompas.com.

    Terkait dengan kasus ini, Susatyo mengungkapkan, pihaknya akan merilis lebih lengkap terkait kasus ini pada Senin (21/4/2025) pekan depan.

    “Lebih jelasnya, Senin akan dirilis ya,” tuturnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Viral Dokter Rumah Sakit Swasta di Malang Diduga Lakukan Tindakan Cabul ke Pasien

    (Tribunnews.com/Rifqah/Endra/Yohanes Listyo) (TribunJabar.id/Muhamad Nandri) (SuryaMalang.com/Kukuh Kurniawan) (TribunPriangan.com/Sidqi Al Ghifari) (Kompas.com)

  • Usai Dituding Berselingkuh dan Punya Anak, Ridwan Kamil Laporkan Lisa Mariana ke Mabes Polri   – Halaman all

    Usai Dituding Berselingkuh dan Punya Anak, Ridwan Kamil Laporkan Lisa Mariana ke Mabes Polri   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ridwan Kamil resmi melaporkan Lisa Mariana usai dituding melakukan perselingkuhan dan memiliki anak dari sang selebgram.

    Hal ini disampaikan oleh anggota tim hukum Ridwan Kamil, Heribertus dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/4/2025).

    Heribertus mengatakan dilaporkannya Lisa ke Mabes Polri setelah adanya diskusi antara Ridwan Kamil dan pihaknya.

    “Kami sudah berkoordinasi dan melakukan diskusi bahwa Bapak Ridwan Kamil setuju dan sepakat untuk menempuh upaya hukum.”

    “Dalam hal ini, terus terang dengan Bapak Ridwan Kamil telah membuat laporan polisi dan pengaduan ke Mabes Polri atas dugaan melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 51 ayat 1 juncto Pasal 35 dan/atau Pasal 48 ayat 1 dan 2 juncto Pasal 32 ayat 1 dan 2 dan/atau Pasal 45 ayat 4 juncto Pasal 27 a UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang ITE,” katanya dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

    Heribertus mengungkapkan tudingan dari Lisa Mariana bahwa Ridwan Kamil berselingkuh dengannya hingga memiliki anak adalah fitnah.

    Dia mengatakan tudingan Lisa tersebut dianggap telah mencemarkan nama baik Ridwan Kamil karena tidak dilengkapi dengan bukti.

    “Terhadap seseorang melawan hukum dengan sengaja menyebarkan tuduhan atau klaim secara sepihak tanpa bukti hukum ke publik dan adanya pencemaran baik yang diduga dilakukan oleh Saudari LM,” katanya.

    Dalam laporannya, Heribertus mengatakan ada bukti-bukti yang turut dilampirkan. Namun, dia tidak menjelaskan bukti apa saja yang diserahkan.

    Lebih lanjut, Heribertus mengajak masyarakat agar tidak langsung percaya terkait tudingan terhadap Ridwan Kamil oleh Lisa.

    Dia meminta agar publik menunggu seluruh hasil proses hukum yang saat ini tengah berjalan.

    “Pada seluruh pihak untuk tidak terburu-buru menyimpulkan sesuatu sebelum proses hukum berjalan dan fakta-fakta diuji secara obyektif,” tuturnya.

    Lisa Mariana Klaim Ketemu Ridwan Kamil pada Tahun 2021 di Palembang dan Hamil

    Sebelumnya, Lisa Mariana sempat menggelar konferensi pers pada Jumat (11/4/2025) pekan lalu dan menjadi momen pertama kali dirinya muncul ke publik sejak polemik dugaan perselingkuahnnya dengan Ridwan Kamil.

    Pada momen tersebut, Lisa menceritakan secara langsung terkait awal mula perkenalannya dengan Ridwan Kamil.

    Dia mengatakan bisa kenal dengan Ridwan Kamil setelah diperkenalkan oleh selebgram, Ayu Aulia pada Mei 2021 lalu.

    Kemudian, Lisa mengklaim bahwa Ridwan Kamil yang pertama kali menghubunginya lewat direct message (DM) Instagram.

    “Kenalan sama Pak RK, saya dikenalkan oleh AA. Berlanjut ke medsos, dan Pak RK yang men-DM saya di Instagram. (Awal perkenalan) 2021, di bulan Mei,” katanya dalam konferensi pers di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    Setelah itu, Lisa menyebut diundang oleh Ridwan Kamil ke Palembang pada Juni 2021 dan mengeklaim sudah berstatus pacaran dengan suami dari Atalia Praratya tersebut.

    “Lanjut ke bulan Juni, saya ke Palembang diundang sama Pak RK yang itu hubungannya sudah pacaran ya saat itu,” jelasnya.

    Lisa mengaku dalam berkomunikasi dengan Ridwan Kamil menggunakan aplikasi perpesanan, Telegram.

    Bahkan, sambungnya, komunikasi lewat aplikasi tersebut sudah layaknya orang berpacaran. Kemudian, Lisa mengeklaim sudah dalam kondisi hamil beberapa minggu sepulangnya dari Palembang.

    “Lalu juga saya dari Palembang itu ternyata positif hamil setelah kurang lebih 2-3 minggu kemudian,” jelasnya.

    Lisa lantas menghubungi Ridwan Kamil untuk memberitahukan kehamilannya tersebut.

    AYAH ANAK LISA MARIANA – Lisa Mariana saat melakukan konferensi pers pada Jumat (11/4/2025). (Grid.ID | Christine Tesalonika)

    Namun, kata Lisa, Ridwan Kamil justru menyuruhnya agar anak yang di dalam kandungannya diaborsi.

    Bahkan, Lisa menyebut biaya aborsi tersebut bakal ditanggung oleh Ridwan Kamil seluruhnya.

    “Saya menelepon Pak RK, saya bilang saya lagi hamil dan beliau menyuruh saya untuk menggugurkan kandungan saya,” katanya dengan suara bergetar.

    “Dan mengirimkan sejumlah uang untuk menggugurkan,” sambung Lisa.

    Di sisi lain, Lisa juga mengungkapkan keyakinannya bahwa anak yang dikandungnya tersebut adalah darah daging dari Ridwan Kamil.

    Dia mengaku hanya Ridwan Kamil yang pernah berhubungan badan dengannya.

    “Karena bapak itu sangat protect dan saya tidak pernah berhubungan dengan laki-laki manapun selain Pak RK,” jelasnya.

    Selain itu, keyakinan lain dari Lisa adalah Ridwan Kamil turut menafkahi dirinya dan anaknya tersebut.

    Namun, Lisa menyebut pada delapan bulan ke belakang, Ridwan Kamil sudah tidak pernah menafkahi dirinya dan anaknya.

    “Pokoknya menafkahi itu sudah tidak ada delapan bulan terakhir. Saya minta seperti mengemis-ngemis,” kata dia.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Viral Sapi Masuk Minimarket di Kelapa Dua Depok, Polisi Beberkan Kronologi Kejadian – Halaman all

    Viral Sapi Masuk Minimarket di Kelapa Dua Depok, Polisi Beberkan Kronologi Kejadian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seekor sapi berwarna cokelat berada di dalam sebuah minimarket.

    Video viral tersebut satu di antaranya diunggah akun instagram @lantasrestrodepok.

    Adapun dari unggahannya dituliskan peristiwa terjadi di sebuah minimarket di kawasan Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

    Terkait itu, pihak kepolisian yang mendapatkan laporan warga langsung turun ke lokasi untuk melakukan penanganan.

    “Iya benar, kemarin sudah diamankan (sapinya) bersama-sama warga,” kata Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol Joko Sembodo saat dihubungi, Jumat (18/4/2025).

    Terpisah, Kanit Turjawali Satlantas Polres Metro Depok, AKP Fitri menjelaskan kronologis sapi tersebut bisa lepas dan masuk ke minimarket itu yang terjadi pada Rabu (16/4/2025) sore.

    Fitri menjelaskan awalnya, pemilik hendak menurunkan sapi tersebut dari sebuah truk untuk nantinya dijual pada Hari Raya Idul Adha 2025.

    “Ya karena itu lagi diturunin dari truk mau ditaruh di situ, kan mau lebaran haji nih. Ya mungkin saat diturunin dari truk terus lepas,” ungkapnya.

    Selanjutnya, sapi tersebut lepas hingga kabur dan masuk ke dalam minimarket di sekitar lokasi kejadian.

    Anggota yang tengah bertugas pun langsung datang untuk menanganinya.

    “Ada laporan warga, ada sapi lepas, terus anggota cek ke sana, terus sapinya lari-lari tuh masuk ke Indomaret tuh,” tuturnya.

    Beruntung sapi tersebut tidak mengamuk dan tidak melakukan pengrusakan di minimarket.

    Selain itu, dilaporkan tidak ada orang yang terluka dalam peristiwa tersebut.

    “Enggak ada, masuk Indomaret juga di lorong-lorong itu aja, jadi enggak ngerusak itu sapinya. Sampai di dalam (minimarket) malah sapinya diam, ketakutan kayaknya sapinya,” ungkapnya.

  • Tampang Revelino, Mengaku Begituan dengan Lisa Mariana saat Mabuk, Selamatkan Ridwan Kamil

    Tampang Revelino, Mengaku Begituan dengan Lisa Mariana saat Mabuk, Selamatkan Ridwan Kamil

    GELORA.CO – Sosok Revelino menjadi perbincangan setelah mengaku-ngaku sebagai ayah biologis dari bayi yang dilahirkan Lisa Mariana. 

    Kehadiran Revelino menangkis tuntutan Lisa Mariana ke Ridwan Kamil.

    Lisa Mariana mengaku bercumbu dengan Ridwan Kamil selama 3 hari di Hotel di Palembang. 

    Dari hubungan itu, Lisa Mariana mengandung anak perempuan yang kini berusia 3 tahun. 

    Kasus ini terus berlarut, sebab Ridwan Kamil tidak juga muncul ke publik. 

    Pernyataan Ridwan Kamil cuma disampaikan lewat media sosial dan kuasa hukum.  

    Kini Revelino muncul mengaku sebagai ayah sebenarnya dari si bayi. 

    Foto-foto dari Revalino juga tersebar di media sosial. 

    Sontak pengakuan pria tersebut viral dan menyita perhatian warganet.

    Dikutip dari unggahan Instagram @catchvox, Revelino muncul lewat pernyataan yang ditulis dari secarik kertas.

    Dalam kertas tersebut tertulis pengakuan Revelino yang menyatakan bahwa dirinya anak biologis anak Lisa Mariana, bukan Ridwan Kamil.

    Tak hanya itu, Revelino bahkan membeberkan kronologi pertama kali bertemu hingga hubungan dengan Lisa Mariana.

    Ia menyatakan bahwa dirinya bernama Revelino Tuwasey. 

    Ia mengaku bahwa dirinya adalah mantan kekasih dari Lisa Mariana.

    Ia menyatakan bahwa anak Lisa yang berinisial CA adalah hasil hubungan di luar nikah antara Lisa dan dirinya, bukan anak dari tokoh publik berinisial RK (yang diduga Ridwan Kamil).

    Pihak Revelino juga menyatakan siap membuktikan klaim tersebut melalui tes DNA.

    Pasalnya, ia juga mengaku menyayangkan informasi yang dinilai menyesatkan publik. 

    Mereka juga menegaskan kesiapan Revelino mengikuti proses hukum jika dibutuhkan.

    Sontak, kini kemunculan Revelino, sosok pria yang ngaku anak biologis anak Lisa Mariana itu langsung menyita perhatian warganet.

    Secara tidak langsung, Revelino “menyelamatkan” Ridwan Kamil yang selama ini disebut-sebut Lisa Mariana sebagai ayah biologis dari anaknya.

    Hubungan Saat Mabuk

    Revelino melalui kuasa hukumnya, Elamni, kuak perkenalannya dengan Lisa Mariana hingga mereka menjalin hubungan.

    “Bahwa anak yang dilahirkan LM berinisial CA menurut pengakuan klien kami adalah hasil hubungan dengan LM,” terang Elmani, dikutip dari YouTube Grid ID, Kamis (17/4/2025).

    “Klien kami sangat yakin dan memastikan dirinya 100 persen sebagai ayah kandung dari balita yang berinisial CA.”

    “Yang selama ini diklaim sebagai anak Ridwan Kamil oleh Lisa Mariana,” paparnya.

    Lebih lanjut, Elmani mengungkap awal perkenalan Revelino dan Lisa terjadi pada awal 2021.

    Berdasarkan pengakuan Revelino, Elmani menyebut, kliennya pernah menginap bareng Lisa Mariana di sebuah hotel dalam kondisi mabuk.

    Dalam waktu tersebut, Revelino dan Lisa sempat melakukan hubungan intim hingga akhirnya sang selebgram hamil.

    “Perkenalan klien kami dan LM terjadi pada awal tahun 2021 di kafe milik klien kami sendiri di Pamulang, Tangerang Selatan,” ujar Elmani.

    “Kemudian pada Maret 2021 klien kami dan LM pergi ke sebuah tempat hiburan malam di kawasan SCBD.”

    “Dalam kondisi mabuk klien kami dan LM menginap di sebuah hotel yang berada di Sentul, Bogor.”

    “Di sinilah klien kami pertama kali mengaku berhubungan badan dengan LM,” sambungnya.

  • Nasib Pengunjung Jatim Park yang Terlempar dari Wahana Pendulum 360: Patah Tulang Betis dan 2 Jari – Halaman all

    Nasib Pengunjung Jatim Park yang Terlempar dari Wahana Pendulum 360: Patah Tulang Betis dan 2 Jari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sempat viral di media sosial sebuah video yang merekam kejadian mengerikan ketika seorang pengunjung terombang-ambing di wahana Pendulum 360 di Jatim Park 1 Kota Batu, Jawa Timur.

    Video tersebut pun sempat diunggah oleh akun Instagram @malamngmedia pada Kamis (17/4/2025).

    Dalam video itu, tampak pengunjung terpelanting dari kursinya dan mencoba berpegangan dan berujung terjatuh.

    Adapun peristiwa tersebut ternyata terjadi pada Selasa (8/4/2025) lalu dan pengunjung yang menjadi korban merupakan pelajar dari MTS Kecamatan Lowokwaru Kota Malang berinisial DP (14).

    Dikutip dari Tribun Jatim, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kejadian tersebut.

    Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, menuturkan kronologi insiden tersebut berawal ketika DP dan dua rekannya tiba di Jatim Park 1 pada pukul 09.00 WIB.

    Singkat cerita, turun lah hujan sekira pukul 14.00 WIB dan wahanan Pendulum 360 sempat berhenti beroperasi.

    Namun, sekitar 1,5 jam kemudian, hujan pun reda dan wahana tersebut kembali dioperasikan.

    Pada momen tersebut, korban pun memutuskan untuk menaiki wahana tersebut dan duduk di bangku nomor 5.

    Rudi mengatakan pihak operator pun telah menyatakan sabuk pengaman yang terpasang di bangku yang diduduki DP telah terkunci.

    Nahas, belum lima menit wahana tersebut dioperasikan, tiba-tiba sabuk pengaman di bangku DP terlepas dan membuatnya terombang-ambing dan terjatuh.

    “Sekitar pukul 16.05 WIB tiba-tiba sabuk pengaman korban terlepas dan korban sempat terombang-ambing dengan berpegangan pada pengaman badan, kemudian korban terlempar dari kursi wahana permainan dan terjatuh ke bawah,” katanya.

    Setelah itu, operator langsung menghentikan wahana tersebut dari ruang operator dan korban langsung dibawa ke klinik Jatim Park 1.

    Beruntung, korban masih sadar ketika dibawa ke klinik dan setelah itu langsung dilarikan ke RS Persada Husada Kota Malang untuk perawatan.

    Rudi mengatakan berdasarkan keterangan dari rumah sakit, DP mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh seperti betis dan dua jarinya.

    “Menurut keterangan pihak RS Persada Husada Kota Malang, korban mengalami patah dua buah tulang betis kanan, patah tulang jari tengah tangan kanan dan patah tulang jari manis tangan kanan,” jelasnya.

    Operasional Wahana Pendulum 360 Dihentikan

    Rudi mengungkapkan akibat peristiwa ini, operasional dari wahana Pendulum 360 dihentikan hingga penyelidikan selesai.

    Di sisi lain, dia juga mengatakan pihaknya telah memeriksa beberapa saksi untuk mencari kemungkinan adanya kelalaian dari pihak pengelola.

    “Sementara kami hentikan operasional pengunaan wahana tempat kejadian perkara sampai dengan penyelidikan dan penyidikan selesai. Kami juga memeriksa saksi-saksi lain untuk mencari apakah ada unsur kelalaian dalam kejadian tersebut.

    Di sisi lain, pemberhentian pengoperasian wahana Pendulm 360 juga dibenarkan oleh Manager Marketing dan Public Relations Jatim Park Group, Titik S. Ariyanto.

    “Ya benar, pasca kejadian wahana sudah kami offkan sementara untuk dilakukan pengecekan dan juga sudah ditangani oleh pihak kepolisian,” kata Titik.

    Titik juga mengatakan pihaknya telah memberikan asuransi kepada korban akibat insiden yang tejradi.

    “Kami ada asuransi dari Jasa Raharja terkait kejadian ini,” jelasnya

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jatim dengan judul “Kronologi Lengkap Remaja  Jatuh Dari Wahana Jatim Park 1 Batu, Sabuk Pengaman Lepas, Terlempar”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jatim/Dya Ayu)

  • Pemkot Jakbar tak menoleransi tindak perundungan anak

    Pemkot Jakbar tak menoleransi tindak perundungan anak

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyebut tidak akan menoleransi aksi perundungan (bullying) yang dilakukan oleh tiga remaja putri di bawah umur terhadap seorang anak seusianya di Tambora, beberapa waktu lalu.

    “Jadi kalau memang pelajar, nanti akan saya minta koordinasi dengan Sudin Pendidikan untuk menindaklanjutinya. Nanti, ada prosedur yang akan dilakukan oleh Sudin Pendidikan,” kata Uus saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Menurutnya, selain pendekatan kepada orang tua, pembinaan yang dilakukan di sekolah bisa lebih tepat sasaran.

    “Nanti mungkin ada langkah-langkah yang harus diambil. Sehingga, pada saat nanti memberikan pembinaan kepada anak-anak sekolah, tidak melanggar aturan atau tidak membuat masalah yang baru. Tapi tepat sasaran,” ujarnya.

    Sementara itu, Polres Metro Jakarta Barat (Polrestro Jakbar) mendampingi anak korban perundungan atau bullying yang terjadi di wilayah Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (11/4) lalu.

    “Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengutamakan keselamatan korban. Kami sudah melakukan pendampingan dan pemeriksaan psikologis, psikolog profesional dari P3A (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak),” kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra.

    Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Jakarta terkait laporan sosial kasus yang viral di media sosial tersebut.

    “Kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial DKI Jakarta juga terkait lapsos-nya,” ujar Dimitri.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @jakbarviral beberapa waktu lalu, sejumlah remaja putri nampak mengomeli, memaki-maki dan melakukan kekerasan fisik terhadap korban.

    Dari kata-kata yang dikeluarkan para pelaku terhadap, korban dituduh merebut pacar salah satu pelaku.

    Kata-kata makian pun tak terhindarkan hingga kemudian korban dipukuli oleh para pelaku di bagi kepala dan badan korban. Korban menangis dan mengeluh sakit namun para pelaku tak hentinya memukuli korban.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polrestro Jakbar dampingi korban perundungan di Tambora

    Polrestro Jakbar dampingi korban perundungan di Tambora

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Barat (Polrestro Jakbar) mendampingi seorang anak perempuan yang menjadi korban perundungan (bullying) yang terjadi di wilayah Tambora, pada Jumat (11/4).

    “Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengutamakan keselamatan korban. Kami sudah melakukan pendampingan dan pemeriksaan psikologis, psikolog profesional dari P3A (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak),” kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra di Jakarta, Jumat.

    Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Jakarta terkait laporan sosial yang sempat viral di media sosial tersebut.

    “Kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial DKI Jakarta juga terkait lapsos-nya,” ujar Dimitri.

    Berdasarkan penyidikan, dengan melakukan pemeriksaan korban, saksi, hasil visum et revertum dan gelar perkara yang telah dilakukan, kata dia, terdapat tiga pelaku yang diduga melakukan perundungan terhadap korban.

    Kini, ketiga pelaku yang juga merupakan perempuan tengah dititipkan di Rumah Aman Handayani lantaran usianya yang masih di bawah umur. Proses penanganannya pun sesuai dengan UU No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

    Dimitri pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua agar meningkatkan pengawasan dan edukasi terhadap anak-anak mereka guna mencegah kejadian serupa.

    “Kami harap kasus ini menjadi perhatian bersama, bahwa penting bagi keluarga dan lingkungan untuk turut aktif membentuk karakter anak agar tidak terjerumus kepada perilaku menyimpang,” kata dia.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @jakbarviral beberapa waktu lalu, sejumlah remaja putri nampak mengomeli, memaki-maki dan melakukan kekerasan fisik terhadap korban.

    Dari kata-kata yang dikeluarkan para pelaku terhadap, korban dituduh merebut pacar salah satu pelaku.

    Kata-kata makian pun tak terhindarkan hingga kemudian korban dipukuli oleh para pelaku di bagi kepala dan badan korban. Korban menangis dan mengeluh sakit namun para pelaku tak hentinya memukuli korban.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hadapi Tudingan Lisa Mariana, Ridwan Kamil Mulai Ambil Langkah Hukum

    Hadapi Tudingan Lisa Mariana, Ridwan Kamil Mulai Ambil Langkah Hukum

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menyebut mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), mulai mengambil langkah hukum sebagai bentuk pembalasan terhadap tudingan Lisa Mariana yang mengeklaim memiliki anak dari RK.

    Hal ini muncul setelah seorang pria bernama Revelino mengaku sebagai ayah biologis dari anak Lisa Mariana berinisial CA.

    “RK sudah mulai proses hukum sebagai pembalasan,” ungkap Hotman Paris melalui akun Instagram pribadinya, dikutip Beritasatu.com, Jumat (18/4/2025).

    Hotman menjelaskan bahwa ia sempat berdiskusi dengan RK pekan lalu mengenai strategi hukum untuk menangkal pemberitaan negatif yang menyerangnya.

    “Hotman kasih ide. Pertama, laki-laki yang dipenjara yang ngaku bapak biologis agar mulai bersuara. Done,” tulis Hotman.

    Hotman Paris juga menyinggung kemunculan video syur yang diduga diperankan oleh Lisa Mariana. Ia mencontohkan kasus serupa yang pernah menimpa vokalis band Noah, Ariel, yang dipenjara akibat kasus video syur.

    “Siapa yang di video porno? Laporkan ke Mabes. Ingat kasus Ariel Noah! Sudah LP belum?? Kunci bukti: Bandingkan dua tato cewek di foto dan video porno, sama enggak,” tulis Hotman.

    Sebelumnya, seorang pria bernama Revelino Tuwasey yang diwakili pengacaranya muncul dan mengaku sebagai ayah biologis dari anak selebgram Lisa Mariana, bukan Ridwan Kamil seperti pengakuan Lisa.

  • Geger Isu Ijazah Oplosan, Amien Rais Isyaratkan Jokowi Bakal Ditangkap

    Geger Isu Ijazah Oplosan, Amien Rais Isyaratkan Jokowi Bakal Ditangkap

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Universitas Gadjah Mada menegaskan bahwa Joko Widodo adalah alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Presiden ke-7 RI itu dinyatakan telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan diwisuda pada tanggal 5 November 1985.

    Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Muhammad Amien Rais, kembali meragukan keaslian ijazah pendidikan yang dimiliki Jokowi.

    Amien menyebut bahwa sejak tiga tahun lalu ia telah meminta agar Jokowi menunjukkan ijazah dari jenjang SD, SMP, dan SMA, namun hingga kini tidak pernah ditunjukkan ke publik.

    “Dan memang tidak ada. Dia gak punya. Kalau ada tentu palsu semuanya, makanya gak berani,” ujar Amien dikutip dari Instagram @totalpolitikcom, Jumat (18/4/2025).

    Tokoh reformasi ini juga menyebut bahwa ijazah S1 yang selama ini diklaim berasal dari Fakultas Kehutanan UGM, sudah terbukti tidak ada.

    “Yang dimiliki Jokowi ijazah oplosan, ijazah abal-abal yang menyedihkan sekaligus menggelikan. Kondisi ini membuat Jokowi berada dalam posisi yang sangat sulit. Nah Jokowi kini menghadapi dilema dan saya yakin memang tidak ada jalan keluarnya. Secara objektif saya melihat Jokowi makin terpojok,” Amien menuturkan.

    Ia bahkan menilai bahwa posisi terpojok tersebut membuat Jokowi lebih mudah untuk diadili dan ditangkap.

    “Seseorang yang sudah berada di pojok, lebih mudah untuk ditangkap dan diseret ke pengadilan,” tandasnya.

    Amien juga menyindir langkah Jokowi yang membentuk tim ahli hukum untuk membantah tudingan terkait ijazah.