TNI Datangi Kampus UI Adalah Dandim Depok, Buat Apa ke Acara Mahasiswa?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
, Ternyata, anggota
TNI
yang mendatangi kampus
Universitas Indonesia
(
UI
) saat malam konsolidasi
mahasiswa
adalah Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok, Kolonel Infanteri Imam Widhiarto. Tapi buat apa Pak Dandim mendatangi acara mahasiswa UI?
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa kedatangan Kol Inf Imam Widhiarto ke kampus UI lantaran dia diundang oleh seorang mahasiswa berinisial F dan Kepala Bagian Pengamanan (Kabagpam) UI inisial AR.
Kepada
Kompas.com
, Jumat (18/4/2025), Kristomei menyampaikan tulisan klarifikasi dari Imam perihal kedatangannya ke kampus UI pada Rabu (16/4) malam lalu.
“Kedatangan saya ke kampus murni guna memenuhi undangan dari mahasiswa dengan maksud yang baik dan penuh suasana persaudaraan,” tulis Imam dalam keterangan klarifikasinya.
Pukul 21.00 WIB malam itu, Imam masih berpakaian tentara. Dia datang menggunakan mobil dinas TNI.
“Menunjukkan bahwa saya datang dengan sikap yang sangat terbuka, tidak ada maksud dan tujuan lain selain silaturahmi,” kata dia.
Pada malam 16 April itu, sedang berlangsung kegiatan Konsolidasi Nasional
Mahasiswa
di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, agendanya sudah terlebih dahulu diinformasikan di akun Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI. Pada malam itu juga, Imam juga diundang datang ke kampus UI oleh mahasiswa inisial F dan Kabagpam UI inisial AR. Maka datanglah Imam memenuhi undangan F dan AR.
“Sesampai di Kampus UI, saya mengirm pesan kepada adik mahasiswa F yang mengundang saya, bahwa saya sudah sampai di tempat yang ditunjukkan (Pusgiwa). Selanjutnya, saya dijemput ke parkiran dan diarahkan ke kantin Pusgiwa,” kata Imam.
Sebelumnya, Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa. Kegiatan mahasiswa itu sudah diizinkan oleh pihak rektorat UI.
“Terkait hal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada Kompas.com, tadi.
Kompas.com sudah berusaha menghubungi pihak
BEM UI
, yakni melalui nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Namun hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari BEM UI.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: Instagram
-
/data/photo/2025/03/19/67da59da1ec2f.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 TNI Datangi Kampus UI Adalah Dandim Depok, Buat Apa ke Acara Mahasiswa? Nasional
-
/data/photo/2025/03/27/67e4ea4408658.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 TNI: Tentara Masuk UI Diundang Mahasiswa Inisial F dan Pengamanan Kampus Nasional
TNI: Tentara Masuk UI Diundang Mahasiswa Inisial F dan Pengamanan Kampus
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)
TNI
Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, kedatangan prajurit ke Univesitas Indonesia (
UI
) karena diundang oleh salah satu mahasiswa yang dikenal baik.
Undangan tersebut, kata dia, ditujukan untuk Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok.
“Dandim Depok diundang/diajak oleh Seorang Mahasiswa atas nama F dan Kabagpam (Kepala Bagian Pengamanan -red) UI atas nama AR, yang memang dikenal baik oleh Dandim, untuk diskusi, ngobrol,” kata Kristomei saat dihubungi
Kompas.com
, Jumat (18/4/2025).
Kristomei mengatakan kedatangan prajurit TNI saat itu dilakukan setelah pulang bertugas sehingga saat masuk kampus, anggotanya masih memakai seragam.
Dia mengatakan obrolan antara tentara dengan mahasiswa hanyalah pembicaraan biasa.
“Tidak ada kegiatan TNI yang memantau kegiatan diskusi mahasiswa di UI. Itu narasi yang menyudutkan dan berlebihan,” ujarnya.
Sebelumnya, Beredar kabar viral di media sosial,
tentara masuk kampusUniversitas Indonesia
(UI) saat ada kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Pihak rektorat UI menyatakan tidak mengundang TNI masuk area kampusnya.
Kehadiran sejumlah anggota TNI di area Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, dikabarkan terpantau pada Rabu (16/4) pukul 23.00 WIB malam lalu.
Malam itu, mahasiswa sedang menggelar Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusgiwa UI. Pihak yang hadir adalah perwakilan BEM pelbagai kampus dan organisasi mahasiswa lain dari seluruh Indonesia. Mereka membahas isu kebangsaan.
Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa.
“Terkait hal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada Kompas.com, tadi.
Kompas.com sudah berusaha menghubungi pihak
BEM UI
, yakni melalui nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Namun hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari BEM UI.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Profil Revelino Tuwasey, Penyelamat Muka Ridwan Kamil dari Kasus Lisa
PIKIRAN RAKYAT – Sosok bernama lengkap Revelino Tuwasey tiba-tiba muncul di tengah hebohnya kasus antara Lisa Mariana dan Ridwan Kamil.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lisa Mariana mengaku bahwa ia memiliki anak dari Ridwan Kamil. Model dewasa tersebut mengatakan ia meminta Ridwan Kamil untuk bertanggung jawab.
Namun, kini seorang pria bernama Revelino mengaku bahwa ia merupakan ayah biologis dari anak Lisa Mariana.
Pertemuan dengan Lisa Mariana
Dalam konferensi pers yang dilakukan kuasa hukumnya, Revelino mengungkap dirinya bertemu dengan Lisa Mariana dan melakukan hubungan badan pada tahun 2021 lalu. Pada tahun yang sama, Lisa Mariana disebutkan mengaku telah hamil.
Meskipun awalnya Revelino terus mendampingi Lisa selama masa kehamilan, hubungan mereka dikabarkan semakin memburuk dan tidak berjalan baik hingga saat ini.
Lantas, siapa itu Revelino Tuwasey, yang mengaku sebagai ayah biologis dari anak Lisa Mariana?
Profil Revelino Tuwasey
Dari hasil penelusuran Pikiran-Rakyat.com, Revelino merupakan pengusaha di bidang kuliner. Ia merupakan pemilik sebuah kafe terkenal. Bahkan, pertemuan antara Revelino dan Lisa disebut-sebut bertempat di kafe milik Revelino.
Selain itu, dalam laman linkedin miliknya, ia tercatat pernah menjadi resident DJ di Aston Marina.
Meskipun demikian, nama kafe milik Revelino tersebut belum bisa dikonfirmasi. Meski belum banyak data yang bisa dibuktikan secara resmi, latar belakangnya di dunia usaha makanan dan minuman membuat banyak orang percaya bahwa ia memiliki kondisi finansial yang stabil.
Publik juga ramai mempertanyakan soal keberadaan akun media sosial Revelino Tuwasey, terutama di Instagram. Sampai saat ini, belum ditemukan akun yang benar-benar bisa dipastikan miliknya.
Beberapa akun yang mencatut namanya beredar, tapi tak satupun yang terverifikasi atau mengeluarkan pernyataan resmi terkait permasalahan yang sedang berlangsung.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Muncul Modus Tipu-tipu Edit Bukti Transfer Saat Belanja di Mal
Jakarta –
Aksi tipu-tipu dengan modus bukti transfer palsu terjadi di mal kawasan Jakarta Selatan. Pelakunya adalah wanita inisial TNA (32).
Dirangkum detikcom, Jumat (18/4/2025), penipuan yang dilakukan TNA terjadi pada Jumat (11/4) pukul 20.05 WIB. Pelaku melancarkan aksinya saat berbelanja di toko pakaian Jenahara di Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Kasus ini terungkap usai aksi pelaku viral di media sosial. Wanita tersebut terlihat mengedit bukti pembayaran melalui ponselnya. Dalam video yang beredar dinarasikan wanita itu melakukan transaksi dengan total belanja di atas Rp 2 juta.
Kemudian wanita itu memalsukan bukti pembayaran via transfer ke rekening perusahaan. Penjaga toko mengaku tak menyadari bahwa bukti yang diterimanya adalah palsu.
Polisi Turun Tangan
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi menyebut pihaknya turun tangan mengusut kasus viral tersebut. Menurutnya, pelaku melancarkan aksinya saat kondisi toko sedang ramai.
“Saat outlet sedang ramai pengunjung, ada salah satu pembeli (pelaku) ingin membayar. Kemudian pembeli tersebut membayarkan barang belanjaannya via transfer melalui mobile banking sejumlah Rp 2.186.400,” kata Nurma kepada wartawan, Kamis (17/4).
“Lalu penjaga kasir tersebut mengecek CCTV outlet tersebut dan ditemukan orang yang diduga melalukan tindak pidana penipuan,” ucap Nurma.
Pihak kasir yang merasa kesal pun akhirnya memviralkan aksi penipuan pelaku ke media sosial. Kemudian polisi pun menindaklanjuti adanya dugaan penipuan yang dilakukan oleh pelaku tersebut.
Pelaku Ditangkap
Akhirnya, pada Selasa (15/4), piket Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan melakukan cek TKP dan memeriksa saksi-saksi. Setelah video itu viral, pihak korban kemudian dihubungi pelaku melalui Instagram yang mengatakan akan mengembalikan barangnya yang sudah dibeli.
Namun pengembalian yang dilakukan pelaku hanya sebagian dari yang telah dibeli. Korban pun sempat menanyakan asal barang itu dikirim dan didapati barang yang diantar ke toko itu berasal dari sebuah hotel.
“Kemudian tim piket opsnal langsung menuju hotel tersebut dan tim menanyakan ke resepsionis dan didapati pelaku di kamar nomor 15. Selanjutnya diamankan ke Polres Jakarta Selatan,” ujar Nurma.
Setelah dilakukan penangkapan, pihak pelaku pun mengakui perbuatannya.
Pelaku Minta Maaf
Usai ditangakap polisi dan mengakui perbuatannya, pelaku TNA akhirnya meminta maaf. Permintaan maaf itu ditujukan kepada pihak toko.
“Saya selaku penipu di Jenahara PIM (Pondok Indah Mal) 2 mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada toko Jenahara,” ujar TNA dalam sebuah video yang diterima detikcom, Jumat (18/4).
TNA berterima kasih kepada manajemen toko Jenahara terkait kebesaran hatinya memaafkan perbuatannya. Selain itu TNA juga meminta maaf kepada kasir yang sudah ia tipu.
“Saya terima kasih kepada kantor Polres Metro Jakarta Selatan yang sudah memediasikan kami antara saya, korban, dan pelapor sehingga saya bisa mengganti rugi,” imbuhya.
Karena masalah sudah dimediasi, ia bersyukur bisa pulang ke keluarganya. “Sekali lagi terima kasih untuk semuanya, dan permohonan sebesar-besarnya dari saya,” lanjutnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Australia Kecualikan YouTube dari Aturan Batas Usia Media Sosial, Pesaing Protes Keras
Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Australia memberikan jaminan kepada YouTube bahwa akan dikecualikan dari undang-undang baru yang melarang akses media sosial bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun.
Melansir Bloomberg, Jumat (18/4/2025), jaminan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Komunikasi Australia Michelle Rowland kepada CEO YouTube Neal Mohan.
Bahkan, pengecualian ini dibahas sebelum proses konsultasi publik resmi dimulai. Informasi ini terungkap dari dokumen internal yang diperoleh melalui undang-undang kebebasan informasi.
Surat bertanggal 9 Desember dari Rowland kepada Mohan menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen mengecualikan YouTube dari regulasi ketat yang akan mulai berlaku akhir tahun ini, dengan syarat partai yang berkuasa kembali terpilih dalam pemilu Australia pada 3 Mei mendatang.
Langkah ini memicu reaksi keras dari para pesaing, termasuk Meta Platforms Inc., Snap Inc., dan ByteDance Ltd., pemilik TikTok. TikTok bahkan menyebut pengecualian YouTube sebagai kesepakatan tidak logis, anti-persaingan, dan picik.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Rowland menyatakan bahwa pengecualian terhadap YouTube—platform video milik Alphabet Inc.—dan sejumlah platform lainnya telah diumumkan sejak November 2024, dengan alasan manfaat kesehatan dan pendidikan yang diberikan kepada anak-anak.
“Keputusan ini mencerminkan harapan umum masyarakat Australia. Jika sentimen masyarakat berubah seiring waktu, undang-undang kita harus diperbarui untuk mencerminkan hal ini,” kata juru bicara tersebut.
Diketahui, Australia menyetujui larangan penggunaan media sosial bagi anak di bawah 16 tahun. Peraturan ini menargetkan perusahaan media sosial besar seperti TikTok, Facebook dan Instagram.
Undang-undang tersebut memaksa raksasa teknologi Meta, pemilik Instagram dan Facebook, serta TikTok untuk menghentikan anak di bawah umur masuk atau menghadapi denda hingga U$32 juta.
Namun, hampir semua perusahaan media sosial terbesar termasuk TikTok, X, dan Meta menyatakan kekhawatiran tentang undang-undang yang baru disahkan bulan November lalu.
TikTok milik ByteDance Ltd. berpendapat bahwa video berdurasi pendek YouTube hampir tidak bisa dibedakan dari videonya sendiri.
Mengecualikan YouTube dari aturan batas usia Australia, menurut TikTok, sama saja dengan melarang penjualan minuman ringan kepada anak di bawah umur tetapi mengecualikan Coca-Cola.
-
/data/photo/2025/04/18/68023d60c5be6.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Oci Tartanti Dapatkan Kembali Ijazahnya yang Ditahan Setelah DM Eri Cahyadi Surabaya 18 April 2025
Oci Tartanti Dapatkan Kembali Ijazahnya yang Ditahan Setelah DM Eri Cahyadi
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Korban penahanan ijazah,
Oci Tartanti
(22), warga Nganjuk, akhirnya mendapatkan kembali tanda kelulusan sekolahnya tanpa membayar denda, setelah menghubungi Wali Kota
Surabaya
,
Eri Cahyadi
.
Oci mengaku sempat diminta Rp 20 juta untuk menebus ijazahnya yang ditahan pemilik salon kecantikan di Surabaya.
Oci mengatakan, ia sempat bekerja di salon yang berlokasi di Surabaya pada 2022.
Namun, ia memutuskan untuk keluar demi merawat anaknya yang baru saja lahir pada 2023.
Akan tetapi, Oci diminta oleh bekas tempat bekerjanya untuk membayar denda sekitar Rp 20 juta agar dapat mendapatkan kembali ijazah sekolahnya.
“Lapor ke Pak Wali (Kota Surabaya Eri Cahyadi) hari Senin (14/4/2025) lewat DM (direct message) Instagram, ke Cak Ji (Armuji) juga,” kata Oci saat ditemui di Surabaya, Jumat (18/4/2025).
Kemudian, Oci mendapatkan informasi bahwa Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Surabaya telah mendatangi tempat kerjanya dulu untuk melakukan mediasi.
“Disnaker langsung ke salon, saya juga langsung disuruh ke sana sambil bawa seragam. Ijazahnya langsung dikasih, enggak bayar denda penalti (denda) sama sekali,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disperinaker Surabaya, Achmad Zaini, membenarkan mengenai perkara perusahaan salon yang meminta denda sebesar Rp 20 juta kepada mantan karyawannya.
“Mbak Oci (korban) melapor ke Pak Wali (Kota Surabaya), direspons sama Pak Wali telepon Mbak Oci. Minta saya selesaikan
silent
(senyap), sejauh tidak gaduh,” ucap Zaini.
Selanjutnya, Zaini menghubungi pihak perusahaan untuk menyelesaikan perkara tersebut.
Dia menyebut pemilik salon tempat korban bekerja bersikap kooperatif saat proses mediasi.
“(Korban) Ada tunggakan utang Rp 1,3 juta, sudah dibayar Rp 450.000 ke perusahaan, sudah lunas. Perusahaan memberikan ijazah, (alasan perusahaan) bukan menahan, tapi imbalan,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polisi jelaskan penyebab terbakarnya mobil di kawasan Pondok Ranggon
tersangka tersebut telah mendapat dua laporan polisi yang pertama terkait tindak pidana perusakan atau perbuatan tidak menyenangkan dan kedua adalah terkait undang-undang darurat senjata api
Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menjelaskan kebakaran kendaraan roda empat di dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon disebabkan tindakan Kepolisian dari Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso menjelaskan peristiwa tersebut terjadi saat melaksanakan penangkapan seorang tersangka.
“Jadi kegiatan yang kami lakukan adalah melaksanakan perintah membawa tersangka dan saksi kepada seseorang yang pada waktu itu diketahui berada di Kampung Baru, Harjamukti, Depok, ” kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat.
Bambang menjelaskan tersangka tersebut telah mendapat dua laporan polisi yang pertama terkait tindak pidana perusakan atau perbuatan tidak menyenangkan dan kedua adalah terkait undang-undang darurat senjata api, sudah dilakukan pemanggilan namun tidak dipenuhi.
Ia menambahkan kemudian terbitlah surat perintah membawa tersangka untuk diambil keterangannya di Mako Polres Metro Depok.
“Sekitar pukul 01.30 WIB, Tim Satreskrim Polres Depok sejumlah 14 personel mendatangi lokasi untuk mencari orang tersebut, kemudian dari lokasi berhasil didapatkan yang bersangkutan,” katanya.
Namun ketika proses penjelasan dari surat perintah membawa, langsung mendapatkan perlawanan dari yang bersangkutan.
“Terjadi pergumulan yang cukup sengit dan ada suara ribut yang cukup keras dari peristiwa itu yang diketahui oleh lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian menyerang personel kami,” jelas Bambang.
Dalam upaya itu akhirnya yang bersangkutan berhasil kami amankan dan dinaikkan ke satu mobil untuk dibawa ke Polres, pada kegiatan tersebut personel kami datang ke lokasi dengan empat mobil.
“Nah ketika seseorang ini naik mobil, kendaraan jalan, seluruh rombongan mobil ini dikejar oleh warga setempat.
Mobil pertama sebenarnya sudah sempat terhadang namun personel berusaha semaksimal mungkin, agar tiba di Polres Metro Depok, namun tiga kendaraan yang lainnya tertahan di lokasi.
“Nah tiga kendaraan yang tertinggal di lokasi tersebutlah yang dibakar atau dirusak oleh warga Pondok Ranggon,” ucap Bambang.
Sebelumnya beredar sebuah video yang diunggah oleh akun media sosial instagram @infocibubur._, dalam video tersebut terlihat sejumlah mobil rusak dan terbakar.
“Mobil terbalik, di depan Jalan Dahlan (samping TPU Pondok Ranggon) Jumat sekitar pukul 05.20 WIB,” tulis akun tersebut.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2025/03/19/67da59d9a8699.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Didatangi TNI, Konsolidasi Nasional Mahasiswa Sudah Dapat Izin Rektorat UI Nasional 18 April 2025
Didatangi TNI, Konsolidasi Nasional Mahasiswa Sudah Dapat Izin Rektorat UI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Konsolidasi nasional
mahasiswa
di
Universitas Indonesia
(
UI
) didatangi tentara. UI tak mengundang
TNI
. Kegiatan mahasiswa itu juga sudah mengantongi izin rektorat.
UI memastikan pihaknya menghormati kegiatan mahasiswa yang berlangsung di dalam lingkungan kampus.
Hal ini disampaikan Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, mengomentari kehadiran sejumlah anggota TNI di area Pusat Kegiatan
Mahasiswa
(Pusgiwa) UI, Depok, pada Rabu (16/4) lama lalu, sebagaimana informasi yang viral beredar di media sosial.
“UI menghormati setiap kegiatan mahasiswa yang berlangsung di kampus. Apalagi kegiatan tersebut sudah mendapatkan izin,” kata Arie kepada
Kompas.com
, Jumat (18/4/2025).
Arie mengatakan, pihak kampus menegaskan bahwa kehadiran militer di lokasi tersebut bukan atas undangan ataupun inisiatif dari universitas.
“Terkait hal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” jelasnya.
Berdasarkan informasi di media sosial, kejadian ini bermula pada Rabu (16/4) malam, saat acara
Konsolidasi Nasional Mahasiswa
digelar di Pusgiwa UI.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari pelbagai perguruan tinggi dan organisasi mahasiswa dari seluruh Indonesia. Agenda acara meliputi diskusi, perumusan sikap, hingga konsolidasi gerakan mahasiswa yang menyoroti berbagai isu kebangsaan.
Namun, sekitar pukul 23.00 WIB, sejumlah anggota TNI berseragam dinas dan menggunakan mobil dinas terlihat memasuki area Pusgiwa, mengejutkan para peserta yang masih berada di lokasi. Meski tidak terjadi interaksi represif, kehadiran mereka menimbulkan tanda tanya dan kekhawatiran di kalangan mahasiswa.
Kompas.com
sudah berusaha menghubungi pihak
BEM UI
, yakni ke nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Namun hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari BEM UI.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

/data/photo/2024/11/22/674095e6e8380.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)