Perusahaan: Instagram

  • Sosok Gitaris Band Seringai yang Meninggal Dunia Mendadak di Jepang, Sederet Artis Ternama Ucap Duka

    Sosok Gitaris Band Seringai yang Meninggal Dunia Mendadak di Jepang, Sederet Artis Ternama Ucap Duka

    TRIBUNJAKARTA.COM –  Kabar duka datang dari dunia musik, gitaris Band Seringai, Ricky Siahaan meninggal dunia.

    Seringai mengungkapkan Ricky Siahaan meninggal dunia setelah menyelesaikan penampilan di Tokyo, Jepang.

    Tidak dijelaskan penyebab Ricky Siahaan meninggal dunia.

    Namun, Seringai membuat pernyataan bahwa Ricky Siahaan meninggal dunia secara mendadak.

    Hal itu disampaikan melalui unggahan Instagram resmi Seringai, Minggu (20/4/2025) dini hari.

    “Ricky Siahaan has left the stage.”

    “Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang,” tulis pernyataan Seringai. 

    Seringai menyatakan Ricky Siahaan meninggalkan dunia dengan sesuatu yang dia cintai, yaitu bermain musik keras dengan maksimal.

    “Ricky adalah energi, tawa, dan kekuatan di atas dan di luar panggung. Kami kehilangan salah satu bagian terpenting dari entitas ini.”

    Pihak Seringai menyebut tengah dalam proses membawa Ricky pulang ke Indonesia.

    Mereka akan menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai peringatan dan penghormatan untuknya.

    “Terima kasih atas semua cinta dan dukungan yang telah kalian tunjukkan sejak kabar ini tersebar.”

    “Kalian bagian dari keluarga kami, dan kami tahu kalian merasakan duka yang sama,” tulis pernyataan tersebut.

    Seringai meminta waktu untuk berduka dan menyusun langkah selanjutnya.

    “Akan kami kabari perkembangannya.”

    “Selamat jalan chainsaw, riffmeister, sampai kita berjumpa kembali. Selalu, selalu, selamanya,” pungkas pernyataan tersebut.

    Diketahui, kabar Ricky Siahaan meninggal dunia tersiar pada Sabtu malam.

    Ricky Siahaan diduga mengalami serangan jantung.

    Ucapan duka atas meninggalnya Ricky Siahaan membanjiri kolom komentar akun Instagram pribadinya maupun milik Seringai, Sabtu (19/4/2025) malam.

    Mulai dari Soleh Solihun, Danilla Riyadi, hingga Eno Netral.

    “Ky…. rest in peace ya,” tulis Soleh Solihun diikuti emoji sedih.

    Eno Netral menyebut kebaikan Ricky Siahaan takkan terlupakan.

    “Rest in Love ‘sahabat, gitaris n tetanggaku’, kebaikanmu takkan terlupakan,” tulisnya.

    Komika Indra Jegel juga menyampaikan rasa dukanya.

    “Rest in peace bang ricky,” tulisnya.

    Ungkapan duka juga diucapkan rekan sesama musisi.

    “Mas Rick. Ya Allah,” ungkap Iga Massardi, vokalis dan gitaris Barasuara.

    Profil Ricky Siahaan

    Nama besar Ricky Siahaan dikenal bersama dengan grup musik Seringai.

    Ricky Siahaan membentuk grup band Seringai pada 2002 bersama Arian “Arian13” Arifin (vokalis) dan Edy Khemod (drummer).

    Seringai dikenal dengan gaya musik stoner rock/metal yang enerjik dan lirik yang kritis terhadap isu sosial dan politik.

    Meski mendirikan Seringai pada 2002, Ricky Siahaan telah aktif bermusik sejak 1995.

    Sebelum membentuk Seringai, Ricky Siahaan merupakan anggota band hardcore Stepforward.

    Selain berkarier di dunia musik, Ricky juga menjabat sebagai CEO Whiteboard Journal dan pernah menjadi editor di Rolling Stone Indonesia serta asisten direktur program di Trax FM.

    Ricky Siahaan bersama Seringai menghasilkan banyak karya.

    Beberapa lagu Seringai yang populer antara lain Tragedi, Selamanya, Dilarang di Bandung, Mengadili Persepsi, hingga Adrenalin Merusuh.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Viral Tersangka Kasus Bullying dr ‘ARL’ Ikut Ujian, Kolegium Tangguhkan Kelulusan

    Viral Tersangka Kasus Bullying dr ‘ARL’ Ikut Ujian, Kolegium Tangguhkan Kelulusan

    Jakarta

    Sertifikat kompetensi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) prodi anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Fk Undip) ditangguhkan buntut kasus kematian dr ARL beberapa waktu lalu. Keputusan penundaan serkom Zara Yupita Azra, tersangka kasus bullying dr ARL, didapat berdasarkan rapat kolegium anestesiologi dan terapi intensif 18 April 2025.

    Kasus perundungan PPDS anestesiologi Undip kembali jadi sorotan pasca Zara, tersangka kasus bullying, dinyatakan lulus ujian komprehensif lisan nasional 12 April 2025.

    Pengumuman kelulusan diunggah pada akun Instagram Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif, pekan lalu, dan mendadak viral serta menuai kritik dari publik. Sepekan setelahnya, kolegium anestesiologi merilis surat pemberitahuan penundaan tersebut.

    “Dengan ini memutuskan bahwasanya peserta didik atas nama dr Zara Yupita Azra dinyatakan ditunda untuk diberikan sertifikat kompetensi,” beber Ketua Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif, Kolegium Kesehatan Indonesia, Dr dr Reza Widianto Sujud, SpAn-Ti, Subsp, An, Kv(K), Subsp, T, I(K) dalam keterangan yang diterima dan sudah dikonfirmasi detikcom, Minggu (20/4/2025).

    “Sehubungan dengan kasus tindak pidana yang disangkakan kepadanya hingga proses hukum yang dijalani memiliki kekuatan hukum tetap,” lanjutnya.

    Sebelumnya diberitakan bahwa Polda Jawa Tengah menetapkan tiga tersangka terkait kasus kematian dokter ARL yang diduga bunuh diri terkait perundungan atau bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi Universitas Diponegoro (Undip). Ketiga orang berinisial dokter TE, SM, dan dokter ZR ditetapkan tersangka pada Selasa (24/12/2024).

    Dokter TE merupakan Kaprodi Anestesiologi Fakultas Kedokteran Undip, sementara SM adalah staf administrasi Prodi Anestesiologi, lalu dokter ZR yakni senior korban di program pendidikan tersebut.

    (naf/kna)

  • Gaji Karyawan Jan Hwa Diana Dipotong jika Salat Jumat, Menag Turun Tangan Cek Kasus – Halaman all

    Gaji Karyawan Jan Hwa Diana Dipotong jika Salat Jumat, Menag Turun Tangan Cek Kasus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perusahaan sparepart mobil UD Sentosa Seal Surabaya milik Jan Hwa Diana, diduga memotong gaji karyawannya jika melaksanakan salat Jumat lebih dari 20 menit.

    Upah karyawan yang salat Jumat nanti akan dipotong sebesar Rp10 ribu dari upah per hari Rp80 ribu.

    Mengenai pemotongan gaji jika karyawan salat Jumat ini, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar akan mengeceknya terlebih dahulu.

    “Saya akan pelajari (cek kasusnya)” kata Nasaruddin saat ditemui awak media di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (19/4/2025), dilansir Kompas.com.

    Sejauh ini, Nasaruddin mengaku, belum menerima laporan terkait dengan kasus dugaan pelanggaran hak-hak pekerja di perusahaan Jan Hwa Diana itu.

    “Belum dapat ke saya itu laporannya,” kata Nasaruddin.

    Sebelumnya, perusahaan milik Jan Hwa Diana tersebut viral karena menahan ijazah karyawannya tanpa alasan jelas.

    Jika para karyawan ingin ijazahnya kembali, mereka harus membayar dengan tebusan jutaan rupiah, ketika resign.

    Selain itu, beberapa aturan juga dinilai melanggar hak-hak karyawan, seperti pemotongan gaji.

    Salah satu karyawan yang mengaku Muslim menyampaikan kepada Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, bahwa gajinya dipotong saat salat Jumat.

    Ia mengungkapkan bahwa pemotongan upah Rp10 ribu itu dilakukan jika salat Jumat lebih dari 20 menit, waktu yang diberikan perusahaan untuk istirahat.

    “Kalau kita Jumatan kan lebih dari itu Pak (waktunya), nah uang Rp 10.000 itu dianggap untuk mengganti waktu yang lebih,” ujarnya dalam tayangan Instagram resmi Armuji, @cakj1.

    Hal yang sama juga diungkapkan oleh mantan karyawan Jan Hwa Diana, Peter Evril Sitorus, yang mengungkapkan bahwa aturan gaji dipotong karena salat Jumat tersebut sudah berlangsung lama.

    Adapun, Peter mulai bekerja di UD Sentoso Seal yang berada di Pergudangan Margomulyo, Kecamatan Asemrowo, Surabaya itu pada akhir Desember 2024.

    Peter mengetahui bahwa beberapa temannya yang beragama Islam mengalami pemotongan gaji karena salat Jumat, tapi mereka tetap memutuskan untuk beribadah.

    “Karena saya non-Islam, saya kurang tahu detailnya, cuma saya tahu kalau ada pemotongan waktu shalat Jumat sebesar Rp10 ribu. Per Jumat, kalau mau salat Jumat, dipotong (gajinya),” ujar dia, dikutip dari Surya.co.id.

    Peter mengungkapkan bahwa pendapatan yang diterimanya dari perusahaan tersebut sebesar Rp80 ribu per hari.

    Menurutnya, angka itu masih kurang jika dibandingkan dengan tugas yang dikerjakannya.

    “Semoga kasus ini cepat kelar, masalahnya selesai teratasi, dan ijazah saya dikembalikan. (Harapan setelah melapor) berjalan sesuai prosedur hukumnya saja,” ujarnya.

    12 Mantan Karyawan Laporkan Jan Hwa Diana ke Polisi

    Atas kasus ini, diketahui sebanyak 12  orang yang mengaku mantan karyawan perusahaan sparepart mobil tersebut, termasuk Peter, mendatangi Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, untuk melaporkan Jan Hwa Diana selaku pemilik perusahaan.

    Belasan eks karyawan yang melapor tersebut rata-rata berusia 25-20 tahun.

    Mereka mengaku diminta menyerahkan ijazah asli sebagai jaminan saat diterima bekerja di perusahaan Jan Hwa Diana itu.

    Namun, ketika resign, jika ingin ijazah tersebut kembali maka mereka harus membayar dengan tebusan jutaan rupiah.

    Para pelapor itu berencana melaporkan kasus tersebut secara bertahap.

    Seorang pelapor, Ananda Sasmita Putri Ageng, juga menceritakan pengalamannya saat diterima bekerja di UD Sentosa Seal sebagai admin.

    Awal masuk, dia dihadapkan dengan dua pilihan, yakni menyerahkan ijazah atau membayar uang jaminan sebesar Rp2 juta.

    Di antara dua pilihan tersebut, Putri terpaksa memilih menyerahkan ijazah SMA-nya demi mendapatkan pekerjaan.

    Namun, ketika resign, ijazah Putri tidak dikembalikan oleh perusahaan karena tidak bisa menebusnya.

    “Saat resign, saya sudah tahu (ijazah) nggak akan dapat karena tidak sesuai persyaratan (bayar Rp2 juta). Jadi sudah tahu tidak minta,” ujarnya, Kamis (18/4/2025), dikutip dari Surya.co.id.

    Karena hal tersebut, Putri kesulitan mencari pekerjaan baru. 

    Putri mengungkapkan, setidaknya ada 31 mantan karyawan yang bernasib sama dengannya.

    “Kami hanya minta ijazah kami meskipun hanya SMA/SMK bisa kembali,” ucapnya.

    Pemkot Surabaya Gandeng Belasan Pengacara Lawan Jan Hwa Diana

    Dalam kasus ini, Pemkot Surabaya tak main-main dalam mendampingi 31 korban penahanan ijazah untuk melaporkan Jan Hwa Diana.

    Pemkot Surabaya pun sudah menyiapkan belasan pengacara untuk melawan Jan Hwa Diana yang sampai saat ini masih bersikukuh menyatakan tidak menahan ijazah eks karyawannya. 

    Adapun, belasan pengacara itu berasal dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Krisnu Wahyuono Law & Partner, serta Aliansi Advokat Surabaya Raya (AASR).

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pihaknya ingin suasana kondusif sekaligus iklim investasi yang bagus.

    “Kalau ada yang melanggar ya ditindak. Sebab, yang bisa menentukan ada atau tidaknya tindak pidana adalah polisi. Sehingga masalah tuntas, solutif, tidak mengambang,” kata Eri di Surabaya, Jumat (18/4/2025), dikutip dari Surya.co.id.

    Eri juga menegaskan bahwa pelaku usaha yang melanggar aturan tidak layak beroperasi di Kota Pahlawan.

    “Ayo kita menata Surabaya dengan hati yang jernih, dengan pikiran yang bersih, sehingga Surabaya tetap kondusif, tetap baik buat pekerja, tetap baik buat pengusaha.”

    “Sehingga nama Surabaya tetap terjaga. Tapi siapa yang melanggar aturan, siapa yang tidak menjalankan kewajiban, maka mereka tidak boleh berusaha di Surabaya,” tegasnya.

    Oleh karena itu, Eri meminta kasus ini segera ditangani dan ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian. 

    Bahkan, ia menyampaikan langsung permintaan tersebut kepada pejabat di Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

    Selain ancaman pidana, Eri juga tak segan untuk melakukan pencabutan izin berusaha.

    “Saya minta Disperinaker (Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian) untuk mengecek seluruh perusahaan di Surabaya. Jika izinnya lengkap, silahkan berlanjut,” katanya.

    “Jika tidak berizin, maka harus diperiksa. Saya tidak ingin hanya karena satu atau dua perusahaan, citra ratusan perusahaan lain di Surabaya menjadi buruk,” tegasnya lagi.

    Eri lantas menjelaskan bahwa tindakan tegas ini diambil untuk menjaga kondusifitas Kota Surabaya dan memberikan kepastian kepada investor maupun para pekerja.

    Ia juga meminta para pekerja untuk menyampaikan permasalahan mereka kepada Pemkot Surabaya.

    “Ini harus menjadi pelajaran bagi perusahaan yang tidak taat aturan. Kita akan melihat dari sisi hukum agar tidak menimbulkan kegaduhan di Surabaya. Aturan ini berlaku untuk semua.”

    “Jika ada perusahaan yang terbukti melakukan tindakan seperti ini, maka izinnya akan saya cabut dan tidak akan saya berikan izin kembali untuk beroperasi di Surabaya,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Selain Tahan Ijazah, Eks Karyawan Jan Hwa Diana Mengaku Gaji Dipotong Rp10 Ribu Jika Sholat Jumat

    (Tribunnews.com/Rifqah) (Surya.co.id/Pipit Maulidiya/Bobby Constantine) (Kompas.com/Firda Janati)

  • 1
                    
                        Gaji Karyawan Dipotong Rp 10.000 jika Shalat Jumat, Ini Dugaan Tindakan Semena Lain Jan Hwa Diana
                        Regional

    1 Gaji Karyawan Dipotong Rp 10.000 jika Shalat Jumat, Ini Dugaan Tindakan Semena Lain Jan Hwa Diana Regional

    Gaji Karyawan Dipotong Rp 10.000 jika Shalat Jumat, Ini Dugaan Tindakan Semena Lain Jan Hwa Diana
    Penulis
    KOMPAS.com –
    Tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan pemilik
    UD Sentosa Seal
    ,
    Jan Hwa Diana
    , memicu kontroversi usai muncul laporan pemotongan gaji terhadap karyawan yang menunaikan ibadah shalat Jumat.
    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan kesiapannya untuk menelusuri kasus yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur tersebut.
    “Saya akan pelajari (cek kasusnya),” kata Nasaruddin seperti dikutip dari
    Surya
    , Minggu (20/4/2025).
    Namun, Nasaruddin mengaku belum menerima laporan resmi mengenai dugaan pelanggaran tersebut.
    “Belum dapat ke saya itu laporannya,” tegasnya.
    Sebelumnya, seorang mantan karyawan UD Sentosa Seal, Peter Evril Sitorus, mengungkapkan bahwa beberapa rekan Muslimnya mengalami pemotongan gaji sebesar Rp 10.000 setiap kali mereka melaksanakan shalat Jumat.
    “Karena saya non-Islam, saya kurang tahu detailnya. Tapi saya tahu ada pemotongan Rp 10.000 per Jumat kalau mereka shalat Jumat,” ujar Peter di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
    Peter juga menambahkan bahwa dirinya hanya menerima gaji harian sebesar Rp 80.000, yang menurutnya tidak sebanding dengan beban kerja yang diberikan.
    Pengakuan senada datang dari mantan karyawan lain, yang kesaksiannya diunggah melalui akun Instagram resmi Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.
    Ia menyatakan pemotongan dilakukan apabila waktu shalat Jumat melebihi batas waktu istirahat yang ditetapkan perusahaan.
    “Kalau kita Jumatan kan lebih dari itu Pak (waktunya), nah uang Rp 10.000 itu dianggap untuk mengganti waktu yang lebih,” ujarnya.
    Tak hanya terkait ibadah, Jan Hwa Diana juga dituding melakukan sejumlah tindakan merugikan lain terhadap para pekerja.
    Peter Evril Sitorus menyebut perusahaan menerapkan denda besar apabila karyawan tidak hadir bekerja.
    “Ada (potongan gaji), jadi kalau tidak masuk satu hari potongannya (seperti kerja) 2 hari. Nominalnya potongannya Rp 150 ribu, terus gaji per harinya Rp 80 ribu,” ujarnya, Kamis (17/4/2025), dikutip Kompas.com.
    Peter juga menyoroti ketimpangan antara gaji dan jam kerja, serta tidak adanya kompensasi atas lembur.
    “Gajinya di bawah UMK, jam kerjanya tidak sesuai. Dari pukul 09.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB, kalau lembur enggak dihitung lembur,” lanjutnya.
    Mantan karyawan lainnya, Ananda Sasmita Putri Ageng, menambahkan bahwa lebih dari 50 karyawan mengalami penahanan ijazah oleh perusahaan.
    Menurutnya, sejak awal masuk kerja, karyawan diwajibkan menitipkan ijazah dengan dalih aturan internal.
    “Sejak dia (karyawannya) baru pertama masuk ke interview, terus setelah itu hari kedua dia wajib menitipkan ijazah. Keseluruhan pegawai mungkin, ini kan baru beberapa (yang lapor),” ujar Ananda.
    Jika menolak menitipkan ijazah, lanjutnya, karyawan diwajibkan memberikan uang jaminan sebesar Rp 2 juta.
    “Kalau tidak (menaruh) ijazah kan mereka harus menaruh uang jaminan sebesar Rp2 juta. Kalau mereka nggak mau menaruh ijazah, mereka mengganti uang itu, mereka menaruh uang,” jelasnya.
    Ananda kini hanya berharap ijazahnya dikembalikan.
    “Semoga pemilik perusahaan tersebut membuka hatinya selebar-lebarnya, untuk mengasihkan ijazah kami. Kita hanya minta itu saja, ijazah asli kita, itu ijazah SMA atau SMK tolong dikembalikan,” ujarnya, Kamis (17/4/2025).
    Tanpa ijazah asli, ia mengaku kesulitan melamar pekerjaan di tempat lain.
    Peter menyatakan bahwa ia bahkan sengaja bersikap buruk agar dipecat dan ijazahnya dikembalikan tanpa harus membayar denda. Namun, upayanya gagal.
    “Saya sengaja memang untuk dikeluarkan. Saya kira kalau dikeluarkan itu ijazah saya dikembalikan, ternyata tidak, tetap ditahan dan diminta uang Rp 2 juta,” katanya.
    Kuasa hukum para mantan karyawan, Edi Kuncoro Prayitno, mengatakan bahwa selain menahan ijazah, pihak perusahaan juga belum melunasi gaji beberapa mantan karyawan yang sudah mengundurkan diri.
    “Teman-teman yang sekarang ini menuntut ijazah ini posisinya sudah di luar, sudah resign. Terakhir ada yang gajinya diberikan, ada yang tidak, ada yang belum,” ungkap Edi.
    Ia mendesak aparat penegak hukum untuk segera bertindak dan mengamankan bukti.
    “Saya mendorong kepada pihak kepolisian dan aparat lainnya agar segera mengamankan TKP dan mengamankan barang bukti,” pungkasnya.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Poin Pengakuan Revelino Tuwasey yang Hamili Lisa Mariana, Bukan Ridwan Kamil

    6 Poin Pengakuan Revelino Tuwasey yang Hamili Lisa Mariana, Bukan Ridwan Kamil

    Tetap Ngotot Ridwan Kamil yang Menghamili, Lisa Mariana Bantah Revelino Tuwasey Ayah Bilogolis Anaknya

    TRIBUNJATENG.COM – Di tengah perseteruan antara mantan model majalah dewasa Lisa Mariana dengan Ex Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, muncul sosok Revelino Tuwasey.

    Sebelumnya, Lisa Mariana ngotot jika Celline (3) yang ia kandung di tahun 2021 adalah anak Ridwan Kamil.

    Namun di tahun yang sama, Lisa Mariana empat kali mengatakan ke Revelino Tuwasey juka anak tersebut adalah anak Tuwasey.

    Bahkan Lisa pertama kali memberi tahu dirinya hamil ke Revelino Tuwasey adalah April 2021. Sementara Lisa pertama kali bertemu dengan Ridwan Kamil adalah Mei 2021.

    Revelino mengaku siap dites DNA.

    Namun, pengakuan tersebut langsung dibantah oleh Lisa, yang menuduh Revelino melakukan ‘panjat sosial’ atau pansos.

    Menanggapi pengakuan Revelino, Lisa Mariana memberikan komentar tajam.

    Dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Sabtu (19/4/2025), Lisa menuding Revelino pansos kepadanya.

    “Pansos tidak benar,” ucap Lisa ketika dihubungi melalui telepon.

    Ia mengungkapkan bahwa jika banyak orang yang melakukan pansos, ia tidak akan mampu melayani mereka satu per satu.

    Lisa juga menekankan dengan tegas bahwa Revelino bukanlah ayah biologis dari anaknya.

    “Itu tidak benar,” tegasnya.

    Dalam menghadapi situasi yang semakin memanas ini, pihak Lisa Mariana telah menyiapkan langkah hukum untuk merespon pernyataan yang dilontarkan oleh Revelino Tuwasey.

     “Oh, itu udah ada upaya hukumnya,” tambah Lisa, yang menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi tuduhan tersebut.

    Ia juga menyebutkan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti yang menyatakan Revelino bukan ayah biologis anaknya, dan bahwa semua bukti tersebut sudah valid.

    “Itu ranahnya kuasa hukum, bukan aku,” tuturnya, menekankan bahwa Lisa mempercayakan masalah ini kepada tim hukum yang lebih berkompeten.

    Pernyataan Revelino Tuwasey 

    Diwakili kuasa hukumnya, Revelino buka suara terkait status anak Lisa Mariana.

    Revelino yakin jika CA (3 th) adalah anaknya, bukan anak Ex Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagaimana yang diklaim Lisa Mariana.

    Revelino Tuwasey bahkan pernah menulis komentar di Instagram Lisa Marianam

    “Lah kan lu bilang gue ayahnya Celine, gimna sih,” tulis Revelino Tuwasey.

    Pasalnya saat Lisa Mariana hamil, ia juga sempat menghubungi Revelino Tuwasey untuk meminta pertanggungjawaban.

    Melalui kuasa hukumnya, Helmani, Revelino Tuwasey memaparkan kronologi pertemuan kliennya dengan Lisa Mariana.

    Menurut kronologi Lisa Mariana dan Revelino Tuwasey berjumpa pada Maret 2021 silam di sebuah cafe milik Revelino Tuwasey dan mereka menjadi akrab.

    Keduanya lantas pergi dugem dan mabuk hingga melakukan hubungan suami istri.

    “Perkenalan awal klien kami dengan LM terjadi pada awal 2021 di cafe milik klien kami sendiri di Pamulang Tangerang Selatan. Pada Maret 2021 klien kami dan LM pergi ke tempat hiburan malam (THM) kawasan SCBD Jaksel. Dalam keadaan mabuk, keduanya bercinta,” terang Helmani.

     

    “Dalam keadaan mabuk, klien kami dan LM menginap di sebuah hotel. Jadi pertama kali klien kami berhubungan badan dengan LM pada Maret 2021,” jelas Helmani.

    “Kemudian Mei 2021, LM memberi kabar bahwa dia sedang hamil dengan usia kandungan satu bulan, dan ia menyebut anak yang dikandungnya anak dari klien kami.,” katanya.

    Lisa juga meminta Ino untuk mendampingi selama masa kehamilan.

    “Selama masa kehamilan, LM juga meminta klien untuk mendampingi.  Dan klien kami langsung mendatangi LM yang sedang berada di rumahnya di Pondok Cabe.

    LM minta ditemani karena menurutnya itu adalah ngidam dan keinginan sang bayi untuk ditemani ayahnya,”

    Sebagai informasi, di tahun yang sama, Lisa Mariana juga menginap 3 hari di Whyndham Hotel bersama Ridwan Kamil pada Mei 2021.

    Dua minggu setelahnya, Lisa Mariana menghubungi Ridwan Kamil dan mengklaim itu anak Kang Emil.

     

    Surat pernyataan tertulis Revelino

    Yang Bertanda tangan di bawah ini Nama: Revelino Tuwasey 

    Dengan ini saya Menyampaikan kronologi Pertemuan Saya Dengan Saudari Lisa Mariana Presley

    Pada Awal tahun 2021, Saya Pertama kali Bertemu dengan Lisa di Coffe Shop Milik Saya Young Berlokasi di daerah Pamulang, Tanggerang Selatan.

    Kami Mulai Saling Mengenal dan Menjalin hubungan Asmara Pada Bulan Maret 2021, Kami pun pergi malom ke tempat diskotik yang terletak Di SCBD yang Bernama Em besy, disana kita mabuk.

    Dan Melanjutkan Menginap Di Daerah Sentul yang bernama 101.

    Di Hotel itulah kami bermadu kasih untuk pertama kalinya.

    Dan berganti bulan kami juga pernah menginap di Salah Satu Hotel Di kawasan BSD, di situ juga kami bercinta dan bermadu kasih pada bulan Mei 2021.

    Lisa mengaburi saya bahwa dirinya hamil 1 bulan dan menyatakan bahwa anak yang dikandungnya adalah anak saya, dia meminta saya mendampinginya selama masa kehamilannya.

     Saya Sempat mendatangi di Rumah temannya di daerah Pondok Cabe, di sana Lisa Mariana bilang dia sedang ngidam dan mau saya datang karena dia bilang kesaya Baby nya yang mau saya datang…

    Namun setelah itu dia menghilang tanpa memberikan kabar kepada Saya…

    Tidak lama dia menghilang dia mengabari saya bahwa dia telah melahirkan bayi perempuan yang dilahirkan adalah anak saya dan diberi nama Celina Azzura.

    Beberapa waktu kemudian, saya bersama teman saya yang bernama Bernike Ponto sedang berada di daerah Pamulang Kembali bertemu dengan Lisa, dan Lisa kembali menegaskan bahwa celine benar anak saya..

    (*)

     

  • Jokowi Beri Arahan Peserta Sespimen Polri di Rumahnya

    Jokowi Beri Arahan Peserta Sespimen Polri di Rumahnya

    GELORA.CO – Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-65 menemui Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

    Akun instagram @Sespimmen65 sempat mengunggah video saat pihaknya bertemu dengan Jokowi di Solo.

    Namun, pada Sabtu (19/4/2025) pukul 16.00 WIB, unggahan tersebut sudah tidak tersedia.

    Patun Pokjar II Serdik Sespimmen Dikreg ke-65, Kombes Denny membenarkan pihaknya mengunjungi kediaman Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah pada Kamis (17/4/2025).

    Di dalam rombongan peserta terdapat Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah bersama peserta lain yang menempuh pendidikan Serdik Sespimmen Dikreg ke-65.

    Kombes Denny mengatakan, pertemuan merupakan bentuk silaturahmi peserta didik dengan Jokowi.

    “Bersilaturahmi dengan bapak Jokowi sekalian meminta masukan untuk perkembangan ke depannya,” kata Kombes Denny, dalam keterangannya, setelah pertemuan, Sabtu.

    Dia berkata, perkembangan ke depan berkaitan kepemimpinan agar bisa menghadapi tantangan global pada era digital, kecerdasan buatan atau kecerdasan artifisial (AI) serta robotic.

    Denny menambahkan arahan Jokowi, mengharapkan sinergitas antara Polri dan TNI ditingkatkan.

    “Intinya beliau (berpesan) untuk menjadi anggota pori dan TNI yang lebih baik ke depan,” katanya.

    “Dan bisa dicintai oleh masyarakat dan menjadi panutan untuk masyarakat,” lanjutnya.

    Sebagai informasi, Sespimmen Polri merupakan sekolah staf dan pimpinan menengah Polri. Dengan peserta didik perwira menengah Polri dengan pangkat AKBP dan Kompol.

    Tujuannya, untuk menghasilkan perwira dengan kemampuan manajerial tingkat menengah, moralitas, integritas, serta wawasan kebangsaan dan kepemimpinan strategis.

  • Berita Duka Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia di Jepang

    Berita Duka Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia di Jepang

    TRIBUNJATENG.COM – Berita duka datang dari belantika musik Indonesia.

    Gitaris band Seringai, Ricky Siahaan dikabarkan meninggal dunia.

    Padahal, band cadas itu sedang menggelar tour Jepang.

    Ricky diduga mengalami serangan jantung usai konser di Jepang.

    Kabar meninggalnya Ricky disambut haru. Beberapa musisi mengucapkan selamat jalan kepada Ricky di akun Instagram resminya.

     “Kak Ricky selamat jalan ya kak, selamat beristirahat kak,” tulis penyanyi Danilla Riyadi di kolom komentar akun Instagram Ricky Siahaan dikutip, Sabtu(19/4/2025).

    Rest in love sahabat, Gitaris dan tetanggaku. Kebaiikanmu takkan terlupakan,” tulis Eno Netral.

    Vokalis sekaligus Gitaris grup band Barasuara, Iga Massardi juga mengucapkan turut berduka cita. Ia mengaku sedih atas kepergian Ricky Siahaan. (*)

  • Viral Video Warga Bongkar Sarang Tikus di Balik Keramik Berisi Uang Tunai Rp22 Juta

    Viral Video Warga Bongkar Sarang Tikus di Balik Keramik Berisi Uang Tunai Rp22 Juta

    GELORA.CO – Istilah tikus-tikus kantor seringkali ditujukan kepada para koruptor yang senang mengambil uang rakyat.

    Namun ada yang menarik belakangan ini beredar video warga di Sulawesi Selatan yang sedang membongkar sarang tikus ternyata berisi uang tunai Rp22 juta.

    Video itu banyak tersebar di media sosial, khususnya X dan Instagram, dimana menampilkan warga yang sedang melakukan pembongkaran sarang tikus.

    Tampak latar tempat di dalam video tersebut berada di dalam sebuah rumah milik warga.

    Seorang bapak-bapak melakukan pembongkaran dengan memecahkan keramik lantai di rumah tersebut.

    Siapa sangka, di dalam lubang yang berhasil digali, ditemukan uang pecahan Rp100 ribu lengkap dengan kertas-kertas lainnya.

    Siapa sangka tikus senang dengan uang dan membawanya ke dalam sarang langsung menghebohkan jagat maya.

    Tidak diketahui pasti berapa jumlah uang yang diambil oleh tikus itu, namun salah satu unggahan Instagram @folkkonoha menyebut kemungkinan nominalnya mencapi Rp22 juta.

    Video yang viral itu pada akhirnya memicu berbagai komentar warganet.

    Sebagian ada yang keheranan, namun ada juga yang tidak yakin tikus pengambil uangnya melainkan memang tabungan milik si bapak dalam video.

    “Ko gak ecek dan gak sobek2 bekas gigitan, aah sy curiga, tabungan itu,” komentar akun @wytha di Instagram.

    Namun ada juga yang percaya dan mengaku pernah mengalami kejadian serupa dimana tikus mengambil uangnya.

    “Percaya sy sm vidio ini, sy sendiri jg pernah ngalamin soalnya, apalagi kalo uangnya ada yg bau bau amis gitu psti cpt ilangnya,” tulis akun @abun_.

    Ada juga warganet berkelakar kelakuan para tikus ini mirip dengan koruptor yang senang mengambil uang rakyat.

    “Ky pejabat yang yg suka makan duit rakyat,” komentar akun @bentan.

    “WHOPP, anda benar sekali,” sahut warganet lainnya.

  • Heboh Uang Tumpah di Jalan Ahmad Yani Balangan, Satpol PP hingga Warga Bantu Kumpulkan

    Heboh Uang Tumpah di Jalan Ahmad Yani Balangan, Satpol PP hingga Warga Bantu Kumpulkan

    TRIBUNJATENG.COM, BALANGAN – Warga Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, menunjukkan aksi mulia saat menemukan uang puluhan juta rupiah yang tercecer di jalan.

    Kejadian ini terjadi pada Rabu pagi, 16 April 2025, di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di sekitar Masjid Al Akbar, Kecamatan Paringin Selatan.

    Dalam video yang diunggah akun Instagram @infobanjar.id, tampak amplop coklat besar sobek dan uang pecahan Rp50.000 berserakan di tengah jalan.

    Beberapa pengendara yang melintas spontan berhenti dan ikut membantu mengumpulkan uang tersebut. Tak ketinggalan, petugas Satpol PP yang sedang melintas juga turun tangan.

    Salah satu petugas Satpol PP, Erni, mengatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan mencari sarapan bersama rekannya saat melihat insiden itu.

    “Kami lihat ada bapak-bapak lari ngejar uang, terus bantu kumpulkan biar tidak mengganggu lalu lintas,” ujar Erni.

    Setelah uang terkumpul, petugas dan warga sekitar berupaya mencari pemilik uang dengan memeriksa CCTV di area terdekat.

    Tak lama berselang, pria pemilik uang datang menggunakan motor trail. Ia mengaku membawa uang dalam tas yang ritsletingnya tidak tertutup rapat.

    “Pas dia datang, uangnya sudah terkumpul. Langsung diambil, tapi tidak sempat dihitung di tempat,” kata Erni.

    Kasi Humas Polres Balangan, Iptu Eko Budi Mulyono, menyebutkan bahwa proses pengembalian uang hanya memakan waktu sekitar 15 menit.

    “Informasi dari warga, total uang yang berhasil dikumpulkan dan dikembalikan sekitar Rp25 juta, dan semua dalam kondisi utuh,” jelas Eko.

    Aksi warga dan petugas Satpol PP ini menuai pujian dari warganet. Kejujuran serta kepedulian masyarakat menjadi contoh nyata nilai-nilai kebaikan yang masih terjaga di tengah kehidupan sosial.

  • Heboh TNI Masuk Kampus, Dandim Depok Klarifikasi Kedatangannya ke UI

    Heboh TNI Masuk Kampus, Dandim Depok Klarifikasi Kedatangannya ke UI

    Jakarta, Beritasatu.com – Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto memberikan klarifikasi terkait heboh TNI masuk kampus saat berlangsung konsolidasi mahasiswa nasional di Universitas Indonesia (UI). Iman mengaku datang ke acara yang digelar BEM UI itu atas undangan seorang mahasiswa.

    “Kedatangan saya ke kampus UI pada tanggal 16 April 2025 pukul 21.00 WIB adalah atas dasar undangan dan informasi dari salah seorang mahasiswa UI atas nama F dan juga Kepala Bagian Pengamanan UI atas nama AR yang disampaikan sekitar pukul 20.00 WIB,” katanya melalui akun Instagram @kodim0508_depok.

    Pernyataan klarifikasi itu disampaikan dalam kolom komentar postingan akun Instagram @pantauaparat yang mengunggah kronologi lengkap TNI masuk kampus UI saat konsolidasi nasional mahasiswa se-Indonesia dikutip Sabtu (19/4/2025).  

    Iman menyampaikan saat tiba di UI, ia langsung mengirim pesan kepada mahasiswa F mengabarkan kalau dirinya sudah berada di Pusgiwa, lokasi acara.

    “Saya dijemput ke parkiran dan diarahkan ke kantin Pusgiwa. Di sana saya berbincang-bincang santai dengan lima mahasiswa dalam suasana keakraban sebagaimana adik-kakak hingga pukul 00.30 WIB,” katanya.

    Saat pulang, lanjut Iman, dirinya diantar oleh kelima mahasiswa tersebut sampai ke mobil dan bersalaman sebelum berpisah.

    Namun, satu hari setelahnya, Iman mengaku mendapat informasi dari mahasiswa F terkait muncul postingan di Instagram @pantauaparat yang di dalamnya terdapat foto-foto kepulangannya dengan narasi seolah-olah mengintimidasi dan mengintervensi kebebasan akademik.

    “Padahal kedatangannya saya ke kampus murni guna memenuhi undangan dari mahasiswa dengan maksud yang baik dan penuh suasana persaudaraan. Berpakaian dinas dengan identitas yang jelas, menggunakan mobil dinas dengan nomor yang jelas, menunjukkan saya datang dengan sikap terbuka, tidak ada maksud dan tujuan lain selain silaturahmi,” katanya.

    Iman menambahkan tidak ada niat mengintimidasi atau mengintervensi kegiatan kampus, melanggar kebebasan akademik, seperti disebut dalam informasi viral TNI masuk kampus.

    Sebelumnya, akun Instagram @pantauaparat mengunggah kronologi TNI masuk kampus UI hingga viral. Kejadian itu berawal saat acara konsolidasi nasional yang dihadiri sejumlah perwakilan BEM dan organisasi mahasiswa seluruh Indonesia yang dimulai, Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.

    Agenda kegiatan tersebut meliputi diskusi, perumusan sikap, dan konsolidasi gerakan mahasiswa terhadap berbagai isu kebangsaan.

    “Sekitar pukul 23.00 WIB, beberapa anggota TNI berpakaian dinas dan menggunakan mobil dinas memasuki area Pusgiwa UI. Kehadiran mereka mengejutkan para peserta konsolidasi yang saat itu masih berada di lokasi,” tulis @pantauaparat. 

    Menurut akun itu, tidak ada interaksi langsung yang bersifat represif, namun kehadiran TNI menimbulkan kekhawatiran dan tanda tanya dari para mahasiswa.

    Mahasiswa mulai membubarkan diri secara bertahap karena kegiatan telah selesai sejak pukul 23.30 WIB hingga 00.00 WIB. Tak lama setelah mahasiswa bubar, para TNI disebutkan juga meninggalkan area kampus UI.

    “Tidak terjadi kekerasan fisik, namun situasi ini memunculkan protes dari kalangan mahasiswa yang menilai kehadiran militer di lingkungan kampus sebagai bentuk intimidasi dan pelanggaran terhadap kebebasan akademik,” tulisnya.

    Postingan akun @pantauaparat menimbulkan banyak komentar. Banyak netizen menyayangkan sikap TNI masuk kampus yang seharusnya menjadi wilayah otonom bebas militer. Mereka menganggap itu bagian dari intimidasi terhadap aksi mahasiswa.