Perusahaan: Instagram

  • Ini Bukan Matahari, Ini Bulan

    Ini Bukan Matahari, Ini Bulan

    loading…

    Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menghadiri acara halalbihalal di Rumah Dinas Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Foto/Instagram Cak Imin

    JAKARTA – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyinggung isu “matahari kembar” usai menghadiri acara halalbihalal di Rumah Dinas Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ( Cak Imin ), Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2025) malam. Mulanya, Dasco yang hendak pergi dari rumah dinas itu ditemani Cak Imin berjalan keluar.

    Setibanya di halaman rumah, Dasco lantas berkelakar. “Ini bukan matahari, ini bulan,” ujar Dasco sembari menepuk punggung Cak Imin disambut tawa.

    Saat disinggung lebih dalam terkait maksud kelakarnya itu, Dasco tak menjawab detail. “Kalau matahari kan siang, ini kan malem,” pungkas Wakil Ketua DPR ini.

    Terpisah, Cak Imin menepis isu matahari kembar. Ia mengaku belum pernah mendengar isu tersebut baik di internal kementerian maupun di pemerintahan.

    “Saya enggak pernah berdengar isu itu di internal Kementerian Pemerintahan enggak ada,” tegas Cak Imin.

    Acara itu turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Terlihat, Dasco duduk semeja dengan Cak Imin dan mantan Menaker yang juga menduduki jabatan anggota Komisi VI DPR RI Ida Fauziyah dan Menteri Agama Nasaruddin Umar.

  • Viral Disawer, Nathalie Holscher: Saya Bekerja Profesional

    Viral Disawer, Nathalie Holscher: Saya Bekerja Profesional

    Jakarta, Beritasatu.com – Kontroversi yang muncul setelah penampilan Nathalie Holscher di sebuah kelab malam di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, kini makin ramai diperbincangkan. Diketahui, Nathalie yang berprofesi sebagai disc jockey (DJ) menerima saweran dalam jumlah besar hingga miliaran rupiah saat tampil menghibur di acara tersebut.

    Rekaman video yang memperlihatkan Nathalie Holscher saat mendapat saweran di atas panggung menjadi viral dan memicu berbagai tanggapan. Salah satunya datang dari Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, yang menilai tindakan itu tidak mencerminkan nilai-nilai kesopanan serta norma yang dianut oleh masyarakat setempat. Ia juga mengharapkan Nathalie menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut.

    Menanggapi hal tersebut, Nathalie Holscher menyampaikan klarifikasi lewat unggahan di akun Instagram pribadinya. Ia menegaskan, dirinya datang hanya menjalankan tugas secara profesional sebagai DJ, dan setelah tampil, ia langsung meninggalkan lokasi.

    Sementara itu, mengenai saweran yang diberikan, ibu satu anak itu menganggapnya sebagai bentuk penghargaan dari penonton yang menikmati penampilannya, dan ia merasa bersyukur atas hal itu. Ia mengaku heran karena tidak merasa melakukan kesalahan sehingga hal ini menjadi perdebatan. 

    “Kalaupun saya diminta mempromosikan kota Sidrap dengan senang hati saya siap, tetapi masalah ini berbeda dong,” ujar Nathalie Holscher dalam unggahan di akun media sosial (medsos) pribadinya, beberapa waktu lalu.

    Mantan istri komedian Sule itu menegaskan, dirinya hanya menghadiri undangan untuk tampil di kelab malam. Sedangkan untuk saweran yang diterimanya tidak berkaitan dengan pemerintah Sidrap.

    “Aksi sawer itu adalah bentuk apresiasi dari sebagian pengunjung kelab. Jadi, apa kesalahan saya? Saya hanya bekerja secara profesional,” lanjutnya.

    Akibat polemik tersebut, Nathalie Holscher merasa kecewa dan sedih. Ia mempertanyakan mengapa namanya yang diseret dalam isu penolakan kelab malam di Sidrap. 

    “Kalau memang ada aksi protes terhadap keberadaan kelab malam di Sidrap, kenapa nama saya yang dipersoalkan? Kenapa baru sekarang munculnya? Kenapa tidak dari dahulu? Saya benar-benar merasa sedih, bingung, dan kecewa,” tulis Nathalie Holscher yang disawer di Sidrap.

  • Saya Kader PKB yang Disusupkan di Gerindra

    Saya Kader PKB yang Disusupkan di Gerindra

    loading…

    Pasangan politikus sekaligus Anggota DPR dari Partai Gerindra Ahmad Dhani dan Mulan Jameela menghadiri acara halalbihalal di Rumah Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Foto/Instagram Cak Imin

    JAKARTA – Anggota DPR Ahmad Dhani berkelakar bahwa dirinya merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang disusupkan di Partai Gerindra. Kelakar itu dilontarkan usai menghadiri acara halalbihalal di Rumah Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ( Cak Imin ), Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2025) malam.

    Dalam acara itu, Ahmad Dhani bersama istrinya, Mulan Jameela menyumbangkan dua lagu andalan, yakni Munajat Cinta dan Sedang Ingin Bercinta. “Munajat Cinta sama Sedang Ingin bercinta,” kata Ahmad Dhani kepada awak media.

    Dhani pun mengaku kehadirannya di acara tersebut bukan dalam kapasitas sebagai kader partai, melainkan undangan pribadi dari Cak Imin. Dia mengungkapkan bahwa hubungan pertemanannya dengan Cak Imin sudah terjalin sejak lama 1998-1999.

    “Cak Imin sama saya kan udah lama lah dari zamannya 98, 99. PKB pertama ada kan saya juga ada. Saya dulu kan Caleg PKB tahun 1999, caleg gagal. Tapi ya gapapa, begitu gagal tetap di musik sampe 2024 masih dukung PKB, 2009 masih dukung PKB, 2014 dukung PKB,” kenangnya.

    Saat disinggung soal keakrabannya dengan tokoh-tokoh Jawa Timuran, Dhani menyebut ikatan emosional mereka sangat kuat, baik di dunia musik maupun politik. “Ya gimana ya, saya itu sama orang jawa timuran itu sodaranya kuat. Kayak saya sama Ari Lasso. saya sama Ari Lasso di musik, saya sama Cak Imin di musik. sama,” ujarnya.

    Menariknya, ketika ada yang menyelutuk bahwa dirinya kini kader PKB yang ‘nyasar’ di Partai Gerindra, Ahmad Dhani tak menampik sambil bergurau menanggapinya. “Saya kader PKB yang disusupkan di Gerindra,” kelakarnya.

    (rca)

  • Fenomena Tentara Kembali Masuk Kampus, Dejavu Orba?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 April 2025

    Fenomena Tentara Kembali Masuk Kampus, Dejavu Orba? Nasional 21 April 2025

    Fenomena Tentara Kembali Masuk Kampus, Dejavu Orba?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di lingkungan kampus kembali menjadi sorotan publik.
    Sejumlah pengamat dan akademisi menilai fenomena ini sebagai kemunduran demokrasi yang mengingatkan pada masa pemerintahan Presiden ke-2 RI Soeharto, yang dikenal dengan sebutan
    Orde Baru
    (Orba).
    Pada masa itu, militer memiliki peran dominan dalam kehidupan sipil, termasuk institusi pendidikan.
    Lantas, seperti apa kritik pengamat dan bagaimana peristiwa TNI kembali masuk kampus yang mengingatkan pada masa Orde Baru itu?
    Dan bagaimana TNI merespons fenomena ini?
    Peneliti Senior Imparsial dan Ketua Centra Initiative, Al Araf, mengatakan, fenomena militer masuk ke kampus pernah terjadi di era Orde Baru saat Soeharto berkuasa.
    Hal ini dia ungkapkan setelah fenomena militer masuk kampus di acara mahasiswa yang terus berulang belakangan ini.
    “Militer masuk di wilayah kampus pernah terjadi pada era 1970-1980, pada waktu itu peristiwa masuknya tentara ke kampus ITB itu tahun 70-80an,” kata Araf saat dihubungi melalui telepon, Minggu (20/4/2025).
    Namun, peristiwa itu terjadi lagi.
    Menurut Araf, hal ini menandakan sebuah kemunduran demokrasi yang semakin nyata, khususnya kemunduran tata kelola pertahanan Indonesia.
    “Tapi sekarang terjadi sehingga ini menjadi preseden buruk dan mundur ke belakang kita dalam konteks tata kelola pertahanan di mana militer masuk kembali ke wilayah kampus,” kata dia.
    Sementara itu, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) sekaligus Pengamat Militer, Khairul Fahmi, menilai kembali masuknya TNI ke kampus adalah inisiatif yang kelewat batas atau kebablasan.
    “Saya melihatnya lebih sebagai indikasi adanya inisiatif lapangan yang kebablasan, bukan kebijakan sistemik,” ujar Khairul kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).
    Ia menilai, kejadian ini bisa jadi merupakan inisiatif dari anggota di lapangan yang diambil berdasarkan penilaian sendiri tanpa mengetahui batasan kewenangan.
    Untuk menanggulangi hal ini, menurutnya, pimpinan TNI perlu memberikan penjelasan serta meluruskan isu-isu yang beredar.
    Kompas.com mencatat total 5 peristiwa
    TNI masuk kampus
    yang terjadi sejak Maret 2025.
    Pertemuan pada 24 Maret 2025 terjadi antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Kodim 0701 Banyumas, Jawa Tengah, yang dilatarbelakangi aksi protes RUU TNI pada 21 Maret 2025.
    Peristiwa kedua, pada 25 Maret, di mana mahasiswa Papua mengaku merasa terancam dengan beredarnya surat dari Komando Distrik Militer 1707/Merauke yang dikirimkan kepada Sekretariat Daerah Merauke untuk meminta data mahasiswa.
    Di awal surat, Kodim menjelaskan dua dasar permintaan data tersebut, yaitu program kerja bidang intelijen/pengamanan dan pertimbangan komando serta Staf Kodim 1707/Merauke.
    Ketiga, pengumuman kerja sama antara TNI dan Universitas Udayana.
    Meski perjanjian itu diteken oleh Rektor Universitas Udayana, I Ketut Sudarsana, dan Panglima Kodam IX/Udayana, Muhammad Zamroni, atas nama Kepala Staf Angkatan Darat pada 5 Maret di Denpasar, informasi tersebut menjadi sorotan pada 26 Maret.
    Peristiwa keempat adalah kedatangan anggota TNI dalam diskusi bertema “Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik,” di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, pada 14 April 2025.
    Laporan dari Amnesty Internasional Indonesia menyebut, anggota TNI itu menanyakan identitas pribadi para panitia diskusi secara perinci, mulai dari nama, tempat tinggal, dan jenjang semester.
    Terakhir, peristiwa kedatangan TNI ke kampus Universitas Indonesia pada 16 April 2025.
    Kabar yang viral di media sosial itu menyebutkan TNI masuk kampus Universitas Indonesia (UI) saat ada kegiatan BEM.
    Padahal, pihak rektorat UI menyatakan tidak mengundang TNI masuk area kampusnya untuk menghadiri kegiatan tersebut.
    Kehadiran sejumlah anggota TNI di area Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, dikabarkan terpantau pada Rabu (16/4) pukul 23.00 WIB malam.
    Malam itu, mahasiswa sedang menggelar Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusgiwa UI.
    Pihak yang hadir adalah perwakilan BEM pelbagai kampus dan organisasi mahasiswa lain dari seluruh Indonesia.
    Mereka membahas isu kebangsaan.
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menegaskan, TNI tidak melakukan intimidasi terhadap mahasiswa ketika masuk ke kampus seperti yang dikabarkan di media sosial.
    Ia pun menilai, persepsi intimidasi TNI terhadap mahasiswa itu sebagai bentuk rongrongan kekuasaan.
    “Nah ini menurut saya ada pihak yang pengin merongrong pemerintah dengan memojokkan TNI dan mahasiswa,” kata Kristomei kepada Kompas.com, Jumat.
    Dia menanggapi narasi yang muncul di media sosial perihal kedatangan aparat TNI di kampus UI saat hari berlangsungnya Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa UI).
    Kristomei melihat unggahan dari akun Instagram @pantauaparat yang menarasikan kehadiran aparat TNI di lingkungan kampus sebagai bentuk intimidasi dan pelanggaran kebebasan akademik.
    Pada akun Instagram itu, ada foto peristiwa kedatangan anggota TNI di UI Rabu (16/4) lalu.
    “Intimidasinya di mana?” ujar Kristomei.
    Kristomei menjelaskan bahwa tentara datang karena diundang mahasiswa yang sudah menjadi sahabat.
    “Cuma narasi yang dibuat adalah seolah-olah TNI mengawasi diskusi. Itu tak ada kaitannya,” tepis Kristomei.
    Lebih lanjut, ia juga menegaskan peristiwa tentara masuk kampus bukan upaya mengembalikan dwifungsi di era Orba.
    Jika ada yang mengaitkan dengan upaya mengembalikan dwifungsi, lanjut Kristomei, itu penilaian yang sangat berlebihan.
    “Kalau ketakutan terhadap TNI akan balik dwifungsi ABRI seperti dulu zaman Orba, ini menurut saya ketakutan yang berlebihan,” ujar Kristomei.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dari Klaim Anak hingga Laporan Polisi

    Dari Klaim Anak hingga Laporan Polisi

    JAKARTA – Nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) tengah menjadi sorotan usai dirinya diduga memiliki anak di luar nikah oleh seorang wanita bernama Lisa Mariana.

    Meski sebelumnya Ridwan Kamil telah memberikan pernyataan, namun kasus ini masih terus berjalan hingga akhirnya Ridwan Kamil melaporkan Lisa ke pihak berwajib dengan Undang-Undang ITE.

    Berikut perjalanan kasusnya!

    1. Lisa Mariana Speak Up Soal Perselingkuhan

    Dalam sebuah konferensi pers, Lisa Mariana menjelaskan soal awal mula pertemuannya dengan RK. Ia mengaku pertemuan mereka terjadi pada bulan Juni 2021 dan dikenalkan oleh seorang teman bernama AA.

    “Pertemuan awal kan saya dikenalkan oleh AA. Lalu saya disuruh sama AA untuk datang ke apartemen membuat video yang saya enggak tahu pada saat itu permintaan pak RK. Pada Juni tanggal 2 di Palembang 2021,” ungkap Lisa Mariana belum lama ini.

    2. Diundang ke Palembang oleh RK

    Kemudian, Lisa mengungkapkan kalau ia sempat diundang oleh RK ke Palembang dan melakukan hubungan intim hingga akhirnya ia hamil.

    “Bulan Juni saya ke Palembang diundang sama Pak RK itu hubungannya sudah pacaran saat itu. Komunikasi selanjutnya itu berlanjut di telegram intens, selayaknya orang pacaran. Dari Palembang itu saya positif hamil setelah tiga minggu kemudian,” tutur Lisa Mariana.

    3. Lisa Mariana Minta Pertanggungjawaban

    Dalam kesempatan itu, Lisa menjelaskan bahwa alasan ia membongkar dugaan perselingkuhan ini bukan untuk dijadikan istri oleh RK melainkan pertanggungjawaban nafkah untuk anaknya.

    “Saya enggak mau dijadikan istri. Untuk tanggung jawab anaknya saja, anak saya” “Tanggung jawab sebagai laki-laki. Jangan begitu, jangan menghilang begitu saja,” tegas Lisa.

    4. Ridwan Kamil Klarifikasi

    Usai isu ini mencuat, Ridwan Kamil langsung membantahnya dan mengaku memiliki bukti kuat untuk kasus ini. Ia menyebut kalau saat bertemu, Lisa Mariana sudah dalam kondisi hamil.

    “Permasalahan ini sudah diselesaikan sejak empat tahun lalu dengan bukti-bukti akurat yang tidak terbantahkan, bahwa ia sudah hamil sebelum bertemu saya dan telah meminta maaf di hadapan keluarganya,” tulis Ridwan Kamil di instagram pribadinya.

    5. Ridwan Kamil Laporkan Lisa Mariana ke Polisi

    Tak terima difitnah oleh Lisa Mariana, Ridwan Kamil akhirnya mengambil langkah tegas dengan melaporkan model majalah dewasa itu ke pihak berwajib. Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum Ridwan Kamil, Heribertus Hartojo.

    “Serta upaya untuk memastikan agar semua proses berjalan secara profesional, transparan, akuntabel, dan sesuai hukum yang berlaku,” kata Heribertus Hartojo dalam jumpa persnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat, 18 April.

    “Kami berharap bahwa proses hukum ini akan mengakhiri seluruh polemik yang terjadi dan kami meminta kepada siapapun untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan dengan segala konsekuensinya,” sambungnya.

    Ia menyebut dalam laporannya, pihaknya telah melampirkan semua bukti-bukti dan saksi-saksi, guna memperkuat dugaan tindak pidana yang dilaporkan mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.

    “Kami telah melampirkan semua bukti, saksi-saksi untuk memperkuat dugaan tindak pidana yang dilaporkan klien kami ke Mabes POLRI dan selanjutnya akan menjadi ranah penyidikan,” ujar Heribertus.

  • Hendra Setiawan Resmi Jadi Wakil Ketua Harian PB Jaya Raya

    Hendra Setiawan Resmi Jadi Wakil Ketua Harian PB Jaya Raya

    JAKARTA – Legenda bulutangkis Indonesia, Hendra Setiawan resmi menjadi bagian manajemen klub PB Jaya Raya. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Harian.

    Informasi soal jabatan baru Hendra Setiawan ini disampaikan langsung melalui akun Instagram resmi PB Jaya Raya.

    “Lahir dari lapangan, kembali untuk membangun. Hendra Setiawan resmi bergabung sebagai Wakil Ketua Harian PB Jaya Raya,” tulis PB Jaya Raya di keterangan Instagram dikutip Minggu, 20 April.

    Sebagai mantan atlet dengan gelar juara dunia dan medali emas Olimpiade di daftar prestasinya, Hendra bukan hanya membawa nama besar, tetapi juga pengalaman dan wawasan yang sangat berharga dalam dunia pembinaan atlet.

    Kehadiran Indra Setiawan sebagai bagian dari PB Jaya Raya menjadi harapan besar bagi kemajuan organisasi ini.

    “Semoga dengan kedatangan Ko Hendra dapat membantu PB Jaya Raya dalam peningkatan prestasi dan pembinaan atlet. Welcome home Hendra Setiawan,” tulis PB Jaya Raya.

    Dengan peran barunya, Hendra diharapkan bisa menjadi jembatan antara pengalaman profesional di level internasional dengan pembinaan generasi muda atlet di klub PB Jaya Raya.

    PB Jaya Raya sendiri dikenal sebagai salah satu klub yang secara konsisten mencetak atlet-atlet berbakat, termasuk yang akhirnya membela Merah Putih di pentas dunia.

  • Gempa Berkekuatan M 5,5 Guncang Maluku

    Gempa Berkekuatan M 5,5 Guncang Maluku

    Bisnis.com, JAKARTA — Gempa berkekuatan magnitudo 5,5 mengguncang bagian timur Maluku pada Senin (21/4/2025). Gempa tersebut terjadi pada pukul 01:19 WIB.

    “Info gempa Mag: 5,5 pada 21 April 2025 pukul 01:19:54 WIB,” tulis BMKG dalam keterangan di Instagram, Senin (21/4/2025).

    Adapun lokasi gempa tersebut berada di koordinat 3.29 lintang selatan, 131.06 bujur timur dengan kedalaman 90 km.

    “Gempa tersebut terjadi pada 66 km tenggara seram bagian timur Maluku dengan kedalaman 90 km,” tulis BMKG

    Dalam keterangan BMKG, tidak berpotensi tsunami. Namun, BMKG belum memberitahukan penyebab gempa terjadi. 

    “Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG.

  • Jokowi Beri Arahan ke Peserta Sespimmen Polri Dinilai Berisiko Konflik Kekuasaan

    Jokowi Beri Arahan ke Peserta Sespimmen Polri Dinilai Berisiko Konflik Kekuasaan

    GELORA.CO – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyatakan kunjungan Peserta Didik (Serdik) Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-65 ke kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bisa memperkuat dugaan publik, terkait andil Jokowi dalam partai coklat atau ‘parcok’ yang diidentikan dengan polisi yang berseragam cokelat.

    “Dengan kunjungan kepolisian ini, juga bisa menguatkan dugaan jika Jokowi memang mengendalikan polisi untuk kepentingan politiknya, termasuk dugaan penyalahgunaan wewenang di Pilpres atau Pemilu lalu,” ucap Dedi kepada Inilah.com, Minggu (20/4/2025).

    “Jokowi sendiri perlu mendapat teguran publik, ia seharusnya menjaga kehormatan Presiden saat ini, dengan tidak memfestivalkan pengaruhnya di kalangan elit,” tegasnya.

    Tak hanya itu, ia mengaku sedikit mengkhawatirkan drama kekuasaan Jokowi saat ini, terlebih intensitas pejabat negara dan penegak hukum yang mengunjungi kediaman ayahanda Kaesang Pangarep tersebut kian bertambah.

    “Jokowi sebagai tokoh bangsa lazim saja dikunjungi, tetapi jika ada ‘pengkultusan’ dan rutin, itu berisiko terjadi konflik kekuasaan, Presiden Prabowo perlu memberikan teguran terhadap siapapun yang mewakili negara, tetapi berhubungan dengan Jokowi secara berlebih. Wibawa kuasa Presiden Prabowo bisa runtuh,” ujarnya.

    Jokowi, lanjut Dedi, seharusnya menjaga martabat Presiden Prabowo dengan sikapnya saat ini. “Jokowi bisa dianggap post power syndrom, menyaingi Prabowo dan jelas itu tidak baik,” tandasnya.

    Diketahui, Serdik Sespimmen Polri Dikreg ke-65 menemui Presiden ke-7 Jokowi di kediamannya, di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah pada Kamis (17/4/2025).

    Patun Pokjar II Serdik Sespimmen Dikreg ke-65, Kombes Denny membenarkan kunjungan ini. Di dalam rombongan peserta terdapat pula Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah bersama peserta lain yang menempuh pendidikan Serdik Sespimmen Dikreg ke-65.

    Denny mengatakan, pertemuan merupakan bentuk silaturahmi peserta didik dengan Jokowi. “Bersilaturahmi dengan bapak Jokowi sekalian meminta masukan untuk perkembangan ke depannya,” katanya, dikutip Minggu (20/4/2025).

    Dia menyebut pertemuan tersebut membahas perkembangan ke depan, berkaitan kepemimpinan agar bisa menghadapi tantangan global pada era digital, kecerdasan buatan atau kecerdasan artifisial (AI) serta robotic.

    Denny menambahkan arahan Jokowi seputar harapannya dalam sinergitas antara Polri dan TNI ditingkatkan. “Intinya beliau (berpesan) untuk menjadi anggota pori dan TNI yang lebih baik ke depan. Dan bisa dicintai oleh masyarakat dan menjadi panutan untuk masyarakat,” ujarnya.

    Sebelumnya pertemuan antara peserta Sespimmen Polri dengan Jokowi di Solo, Jawa tengah sempat muncul di media sosial Instagram @Sespimmen65, namun, pada Sabtu (19/4/2025) pukul 16.00 WIB, unggahan tersebut sudah tidak terlihat.

    Wartawan Inilah.com telah berupaya menghubungi pihak Mabes Polri untuk mengkonfirmasi perihal hilangnya unggahan tersebut, namun hingga Minggu (20/4/2025) pukul 16.01 WIB tidak mendapatkan respons.

    Sebagai informasi, Sespimmen Polri merupakan sekolah staf dan pimpinan menengah Polri yang terdiri dari peserta didik perwira menengah Polri dengan pangkat AKBP dan Kompol. Tujuan sespimmen ini adalah untuk menghasilkan perwira dengan kemampuan manajerial tingkat menengah, moralitas, integritas, serta wawasan kebangsaan dan kepemimpinan strategis. (*)

  • Foto Jokowi Dihapus di IG Sespimmen Polri usai Beri Arahan, Ada Apa?

    Foto Jokowi Dihapus di IG Sespimmen Polri usai Beri Arahan, Ada Apa?

    PIKIRAN RAKYAT – Peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-65 dapat arahan dari Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, hingga mengunggah momentum tersebut di Instagram resminya. Foto mendadak menghilang dari beranda, apa yang terjadi?

    Sebelumnya, ramai diberitakan, Jokowi memberi arahan kepada Serdik Sespimmen Polri Dikreg ke-65 dalam kapasitas sebagai mantan Presiden yang baru lengser tahun lalu.

    Agenda itu berlangsung pada Kamis, 17 April 2025, tepatnya saat Jokowi menerima rombongan peserta Serdik di kediamannya, di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

    Namun, hanya berselang sehari dari unggahan, foto Jokowi kini hilang dari akun Instagram resmi Sespimmen 65. Terpantau unggahan sudah dihapus, hingga mengundang pertanyaan publik.

    Hingga kini belum ada penjelasan dari pihak Sespimmen 65, mengapa foto momentum kebersamaan dengan Presiden ke-7 RI Jokowi diputuskan untuk dihapus dari laman mereka.

    Apa Itu Sespimmen Polri?

    Sebagai catatan, Sespimmen Polri adalah jenjang pendidikan lanjutan yang ditujukan bagi perwira menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dan Komisaris Polisi (Kompol).

    Program ini dirancang untuk membentuk pemimpin Polri yang memiliki kemampuan strategis, integritas, serta pemahaman kebangsaan yang kokoh.

    Eks Presiden Jokowi mengharapkan para lulusan Sespimmen mampu menghadapi tantangan zaman, menjaga kepercayaan masyarakat, menjunjung tinggi profesionalisme, dan mempererat sinergi lintas sektor, termasuk dengan institusi militer.

    7 Poin Arahan Presiden Jokowi 

    1. Penguatan sinergi TNI–Polri

    Presiden Jokowi menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara TNI dan Polri demi menjaga stabilitas nasional.

    2. Menjadi anggota Polri yang lebih baik

    Arahan diberikan agar para anggota Polri terus memperbaiki diri dan siap menjadi sosok yang lebih baik ke depannya.

    3. Dicintai dan menjadi panutan masyarakat

    Para peserta diharapkan bisa membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, sehingga dicintai dan dijadikan teladan.

    4. Pemimpin strategis masa depan

    Arahan dinilai tepat karena peserta Sespimmen memang dipersiapkan sebagai calon pemimpin strategis di tubuh kepolisian.

    5. Modal utama: integritas dan kemampuan manajerial

    Integritas tinggi dan keterampilan manajemen menjadi bekal penting yang harus dimiliki untuk menjalankan peran kepemimpinan.

    6. Menghadapi tantangan era digital

    Presiden turut menyoroti tantangan masa depan yang semakin kompleks, terutama seiring berkembangnya era digital.

    7. Kesiapan hadapi teknologi AI dan robotika

    Kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan robotika menjadi tantangan baru yang harus siap dihadapi oleh para aparat penegak hukum. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Revelino Tuwasey Diduga Terpidana Narkoba, Begini Jawaban Kuasa Hukum

    Revelino Tuwasey Diduga Terpidana Narkoba, Begini Jawaban Kuasa Hukum

    Jakarta, Beritasatu.com – Revelino Tuwasey yang mengaku ayah anak selebgram Lisa Mariana diduga pernah menjadi terpidana narkoba. Pasalnya, nama Revelino Tuwasey terlihat jelas pada direktori putusan Mahkamah Agung

    Berdasarkan penelusuran Beritasatu.com melalui situs putusan Mahkamah Agung, dari empat halaman yang ditampilkan terlihat dengan jelas hanya satu nama yang sesuai dengan nama Revelino Tuwasey.

    Pada putusan tersebut, terlihat Revelino Tuwasey yang tercatat dengan nama lengkap Revelino bin Robby L Tuwasey terpampang dengan jelas tersandung kasus narkotika pada 2022.

    Bahkan, pembacaan putusan pada Pengadilan Negeri (PN) Tangerang dengan Nomor 1117/Pid.Sus/2022/PN Tangerang dilakukan pada 22 Agustus 2022 dengan jaksa penuntut umum (JPU) Hikmat Lase, SH dengan dua terdakwa, yaitu Faizal Rizqi Sulaiman Bin Fadli Amer, dan Revelino Bin Robb L Tuwasey.

    Pada keputusan tersebut, yang menjadi hakim ketua adalah Rakhman Rajagukguk, kemudian ada pula dua hakim anggota, yaitu Rustiyono, dan Lucky Rambot Kalalo. Selain itu, terdapat pula panitera pengganti Hilman Syahadat.

    “Mengadili: menyatakan terdakwa I Faizal Rizqi Sulaiman Bin Fadli Amer dan terdakwa II Revelino Bin Robby L Tuwasey tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Permufakatan jahat Tanpa Hak melawan Hukum Memiliki Narkotika Golongan I bukan tanaman,” tulis putusan Mahkamah Agung, Minggu (20/4/2025).

    “Menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa tersebut masing-masing dengan pidana penjara selama 5 (lima) Tahun dan membayar denda sejumlah Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan,” tulisnya lagi.

    Revelino Tuwasey yang mengaku ayah anak Lisa Mariana diduga pernah menjadi terpidana narkoba. – (Beritasatu.com/Instagram)

    Hakim ketua PN Tangerang juga menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa Faizal Rizqi Sulaiman Bin Fadli Amer, dan Revelino Bin Robby L Tuwasey, dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan.

    Pengadilan juga memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan, serta memerintahkan barang bukti terdiri atas 1 (satu) bungkus plastik klip bening berisikan narkotika jenis sabu yang disimpan kedalam dompet warna hitam yang di masukan ke dalam tas slempang warna hitam dengan berat brutto 0,49 (nol koma empat puluh sembilan) gram.

    1 (satu) buat tutup botol aqua warna biru yang terdapat 2 buah sedotan warna putih yang sudah dimodifikasi dan terdapat 1 (satu) buah pipet kaca untuk dimusnahkan.

    Tidak itu saja, pengadilan juga memerintahkan untuk barang bukti lainnya berupa 1 (satu) buah handphone Xiaomi note 8 warna Hitam dengan Nomor Sim Card 081287203234 dengan NO IMEI 1: 862869042786884, NO IMEI 2: 862869042786892.

    1 (satu) buah handphone Infinik 11 warna Abu-abu dengan Nomor Sim Card: 089529283986 dengan NO IMEI 1: 353312902924382, NO IMEI 2: 353312902924390 dirampas untuk negara.

    Pengadilan Negeri Tangerang juga menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).

    Sementara itu, sayangnya pengacara Robby Tuwasey, Fikri Wijaya tidak memberikan jawaban dengan pasti.

    “Yang jelas saya belum memberikan infomasi seperti itu, saya pun tidak membenarkan dan juga tidak mengiyakan terkait hal tersebut,” ujarnya saat dihubungi Beritasatu.com, Minggu (20/4/2025).

    Bahkan, Fikri Wijaya meminta untuk mengejar yang bersangkutan untuk memberikan keterangan kepastian dari keputusan yang dikeluarkan Mahkamah Agung tersebut.

    “Anda kejar saja yang mengeluarkan statement itu, tetapi yang pasti klien saya hanya mengaku dengan nama Revelino Tuwasey. Nama lengkapnya pun saya tidak tahu,” ucapnya.

    Fikri Wijaya memastikan, Revelino Tuwasey dalam keadaan yang sehat dan baik-baik saja.

    “Klien kami yang pasti sehat, dia ada di Indonesia,” tutup pengacara Revelino Tuwasey, Fikri Wijaya terkait nama kliennya ada di putusan Mahkamah Agung terkait kasus narkoba.