Perusahaan: Instagram

  • 10 Promo dan Diskon Spesial Memperingati Hari Kartini 2025

    10 Promo dan Diskon Spesial Memperingati Hari Kartini 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Pada 21 April ditandai sebagai peringatan Hari Kartini 2025, yaitu mengingat atas perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini yang telah menggelorakan dan memberdayakan emansipasi dan kesetaraan bagi perempuan.

    Dalam rangka Hari Kartini 2025, beberapa perusahaan, merek, toko, maupun instansi resmi memberikan promo spesial di setiap produknya sebagai bentuk apresiasi semangat emansipasi perempuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Untuk menikmati promo dari berbagai produk, dari makanan dan minuman, voucer belanja, tempat rekreasi, hingga penawaran eksklusif lainnya, berikut daftar diskon dan promo yang hanya bisa dinikmati di Hari Kartini 2025.

    Promo dan Diskon Hari Kartini 2025

    1. Promo Kimukatsu spesial Hari Kartini

    Spesial menyambut Hari Kartini, Kimukatsu menawarkan promo Ladies Week-AYCE Sushi dengan harga Rp 99.000 sudah bisa menikmati susyi sepuasnya selama 60 menit bersama teman-teman wanita lainnya.

    Ketentuannya cukup membawa satu kartu tanda penduduk (KTP) wanita, dan 4 wanita lainnya sudah bisa menikmati promo bersama-sama. Adapun Syarat dan Ketentuan menikmati Ladies Week AYCE Sushi:

    Promo berlaku dari 21 sampai 25 April 2025 setiap pukul 14.00 sampai 17.00 WIB.Berlaku hanya dine in di semua outlet Kimukatsu.Berlaku untuk semua wanita Indonesia.Satu KTP wanita berlaku untuk maksimal 4 orang yang menikmati promo.Durasi makan maksimal 60 menit.Promo tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya.Selama persediaan masih ada.

    2. Chatime spesial Hari Kartini

    Chatime menawarkan promosi pada salah satu menunya, yaitu Chatime milk tea reguler hanya Rp 14.000 untuk wanita seluruh Indonesia. Adapun syarat dan ketentuan detailnya sebagai berikut ini.

    – Promo berlaku hanya 21 April 2025.
    – Berlaku untuk pembelian Chatime milk tea (reguler).
    – Hanya untuk perempuan seluruh Indonesia (wajib menunjukkan identitas jika diminta).
    – Berlaku hanya pembelian langsung di outlet Chatime (dine in atau takeaway) dan tidak berlaku pembelian melalui delivery app.
    – Harga promo Chatime milk tea (reguler) seharga Rp 14.000,00, berbeda dengan Wilayah Indonesia Timur seharga Rp 17.000.
    – Tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya dan berlaku selama persediaan masih ada.

    3. Pepper Lunch spesial Hari Kartini

    Pepper Lunch memberikan apresiasi untuk seluruh wanita Indonesia dengan promo Buy 1 Get 1 Free. Untuk klaim promo ini, Anda hanya perlu membeli satu menu beef steak, gratis satu happy beef pepper rice atau chicken pepper rice with egg.

    Hanya dengan menunjukkan KTP untuk satu kali transaksi, Anda sudah menikmati momen Hari Kartini dengan sajian lezat dari Pepper Lunch.

    Promo ini berlaku dari 21 April hingga 25 April 2025 dan hanya melayani dine in di seluruh outlet Pepper Lunch Indonesia selama persediaan masih ada.

    4. Promo RamenYA! spesial Hari Kartini

    RamenYA! menghadirkan diskon sebesar 21% untuk semua perempuan Indonesia dan menikmati menu favorit ramen atau paket nasi lengkap mulai dari Rp 30.000.

    Menu yang termasuk dalam promo bisa Anda nikmati mulai dari paket ramen dan paket nasi dengan tambahan teh ocha. Adapun syarat dan ketentuan yang harus Anda ikuti adalah sebagai berikut ini.

    – Follow akun Instagram @ramenya.id.
    – Upload Instagram Stories dan mention @ramenya.id dan menggunakan hastag #kartinianYA.
    – Promo berlaku dari 21 Aprkl sampai 24 April 2025 dan berlaku hanya dine in di seluruh outlet RamenYA! dan RamenYA! x SushiYA!.

    5. Promo HopHop spesial Hari Kartini

    HopHop juga menawarkan promo dua cup minuman hanya seharga Rp 35.000 dengan membeli menu maksimal seharga Rp 25.000 per cup tanpa menggunakan topping. Promo ini berlaku dari 21 April hingga 23 April 2025. Anda juga perlu follow akun Instagram @hophop_indo untuk klaim diskon ini.

    6. Layanan Transjakarta, MRT, dan LRT

    Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta memberikan layanan spesial dengan naik transportasi umum secara gratis pada 21 April 2025 hanya untuk seluruh penumpang wanita dan 24 April 2025 untuk seluruh warga Jakarta.

    Program ini dibuat sebagai komitmen Pemprov Jakarta dalam menyediakan layanan transportasi publik yang selamat, aman, dan nyaman.

    7. Timezone

    Promo spesial Hari Kartini 2025 juga hadir di arena bermain yang terkenal satu ini. Untuk mendapatkan promonya, berikut ini syarat dan ketentuannya.

    Datang ke kasir Timezone, lalu beli paket Tizo hanya Rp 200.000 sudah bisa mendapatkan 410 Tizo.Untuk membeli di Fun App, Anda bisa membeli paket Tizo hanya Rp 1 juta, sudah bisa mendapatkan 2.100 Tizo.

    8. Jungleland

    Liburan bersama sahabat atau keluarga dengan hemat di Jungleland juga menjadi rekomendasi menarik. Untuk merayakan semangat Kartini, hanya dengan Rp 155.000 sudah bisa masuk berdua dan berlaku dari 21 April hingga 25 April 2025 khusus pembelian di loket Jungleland.

    Syaratnya cukup menunjukkan KTP khusus perempuan (boleh mengajak laki-laki sebagai pendamping).

    9. Trans Studio Bandung

    Dalam memperingati Hari Kartini, Trans Studio Bandung juga menawarkan kejutan dengan harga tiket masuk seharga Rp 80.000 per orang dari harga normal sebesar Rp 200.000.

    Harga tiket ini hanya berlaku satu hari saja pada 21 April 2025.

    10. Gokana Ramen dan Teppan

    Gokana juga meriahkan Hari Kartini dengan dua pilihan promo menarik. Anda bisa mendapatkan gyoza atau egg roll hanya seharga Rp 2.100 atau bisa menikmati silky pudding secara gratis. Promo ini berlaku dari tanggal 21 April hingga 22 April 2025.

    Dengan banyaknya pilihan promo dari berbagai sektor, momen Hari Kartini 2025 tidak hanya menjadi perayaan simbolik, tetapi juga kesempatan menikmati beragam penawaran menarik sambil menghargai perjuangan perempuan Indonesia.

  • Selamat Paskah bagi Saudara-saudari Umat Kristiani

    Selamat Paskah bagi Saudara-saudari Umat Kristiani

    JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan ucapan selamat hari Paskah 2025 kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia.

    Melalui unggahannya di akun Instagram @presidenrepublikindonesia, Presiden menekankan bahwa Paskah bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga momen spiritual yang mengandung makna pengorbanan, kebangkitan, dan harapan.

    “Paskah merupakan momentum suci untuk merenungkan makna pengorbanan, kebangkitan, dan harapan,” demikian petikan dalam unggahan tersebut.

    Presiden memaknai Paskah tahun ini sebagai inspirasi bagi masyarakat untuk mempererat persaudaraan, membangun perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, serta menumbuhkan harmoni di tengah keberagaman.

    Kepala Negara juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga persatuan dan menabur kebaikan demi mewujudkan Indonesia yang semakin maju dan sejahtera.

    “Selamat hari Paskah bagi saudara-saudari umat Kristiani,” kata Prabowo.

  • Preman Ganggu Pabrik BYD, Pimpinan MPR Desak Pemerintah Bertindak

    Preman Ganggu Pabrik BYD, Pimpinan MPR Desak Pemerintah Bertindak

    Jakarta, Beritasatu.com – Pembangunan pabrik mobil listrik asal China, Build Your Dream (BYD) di Subang, Jawa Barat, sempat diganggu oleh aksi premanisme dari anggota organisasi masyarakat (ormas).

    Mendengar hal ini, Pimpinan MPR Eddy Soeparno minta pemerintah untuk menindak tegas aksi premanisme oleh ormas yang dianggap mengganggu investasi di Indonesia.

    “Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu sarana produksi BYD. Saya kira, pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ini,” kata Eddy Soeparno melalui unggahan dalam akun Instagram pribadinya, @eddysoeparno, dikutip pada Senin (21/4/2025).

    “Jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan,” tegasnya menambahkan.

    Menurutnya, jaminan keamanan merupakan hal paling mendasar bagi investasi untuk masuk Indonesia.

    Pimpinan MPR itu menegaskan, premanisme yang mengganggu investasi, termasuk pembangunan pabrik BYD di Subang harus ditindak tegas.

    Sebelumnya, BYD telah menegaskan komitmennya untuk mendukung langkah pemerintah dalam membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia dengan membangun pabrik baru di Subang, Jawa Barat.

    Pembangunan pabrik BYD ini diprediksi dapat membuka 18.000 peluang kerja baru.

    Untuk menunjukkan keseriusannya terhadap langkah pemerintah Indonesia, BYD mempercepat target pembangunan fasilitas pabriknya menjadi pada kuartal IV 2025 dari semula awal 2026.

    Selain membuka belasan ribu lapangan kerja, fasilitas pabrik BYD di Subang juga akan mendukung transfer pengetahuan dan keterampilan teknis kepada para tenaga kerja lokal.

  • Kolaborasi Pengawasan Digital terhadap Anak

    Kolaborasi Pengawasan Digital terhadap Anak

    Jakarta

    Bertolak dari Jakarta menuju rumah orangtua di Lombok biasanya menjadi momen mengisi ulang daya dengan atmosfer pedesaan. Namun, kali ini saya mendapati fenomena yang mencuri perhatian. Segerombolan anak-anak yang berkumpul di berugak depan rumah, usia Sekolah Dasar tengah sibuk memegang gawai masing-masing. Mata mereka bertaut di layar, mengalahkan keakraban dengan teman di sebelahnya yang juga tengah berselancar di dunia maya.

    Suatu sore saya mencoba mendekati mereka, mengikuti intensi pre eliminary research ketika melihat fenomena “unik”. Saya melemparkan sebuah pertanyaan sederhana tentang aplikasi yang paling sering mereka akses di gawai. Jawabannya hampir seragam, TikTok. Lalu jenis konten yang paling sering ditonton, kehidupan influencer, pargoy, dan segala hal baru yang viral. Ajaibnya, mereka menjelajah di belantara TikTok tanpa ada pengawasan orangtua.

    Fenomena yang saya temukan memang tidak bisa digeneralisasi sebagai representasi dinamika penggunaan media sosial pada anak dan remaja. Namun, survei yang dilakukan secara terstruktur dan objektif terhadap 269 responden oleh Neurosensum (2021) mengungkap bahwa penggunaan media sosial di Indonesia di rumah tangga berpenghasilan rendah dimulai saat anak berusia sekitar 7 tahun, lebih awal dibandingkan dengan rumah tangga berpenghasilan menengah ke atas, yaitu 9 tahun.

    Hal tersebut mengonfirmasi bahwa media sosial telah menjadi bagian integral dari keseharian anak-anak dan remaja, bahkan di daerah pedesaan yang jauh dari citra modernitas. Anak-anak yang hidup jauh dari hiruk-pikuk kota kini bebas menjelajahi video viral, tren, dan fitur-fitur media sosial yang penuh warna. Sebuah kesempatan eksplorasi yang tidak dibarengi dengan edukasi membuat mereka tersesat dalam labirin yang rumit.

    Brain Rot dan Kemunduran Satu Generasi

    Kita perlu prihatin dengan kondisi semacam itu. Sebab, jika kita mengurai sisi negatif media sosial, ada banyak sekali dampak buruk yang harusnya tak mendapat ruang toleransi. Mulai dari adiksi, defisit atensi, perundungan daring, paparan konten tidak pantas, penurunan kesehatan mental, hingga yang sedang ramai dibicarakan adalah brain rot.

    Istilah brain rot pertama kali digunakan oleh seorang penulis bernama Henry David Thoreau dalam bukunya Walden pada tahun 1854. Namun, Brain rot menjadi kosa kata yang resmi masuk ke dalam Oxford English Dictionary pada akhir 2024. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, brain rot berarti pembusukan otak. Sebuah kondisi yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif akibat paparan berlebihan dari konten digital yang dangkal dan sering kali minim nilai edukasi.

    Ketika hal itu terjadi, anak dan remaja bisa kehilangan ketertarikan pada pembelajaran yang memerlukan usaha intelektual, seperti membaca buku, memahami isu kompleks, atau sekadar menyelesaikan tontonan yang berdurasi panjang. Alih-alih mendalami pengetahuan, mereka kecanduan pada hiburan singkat yang langsung merangsang dopamin. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi menjadi bola salju, yang lambat laun berdampak pada kualitas sumber daya manusia satu generasi.

    Paparan Konten Dangkal dan Hambatan Akademik

    TikTok, Instagram reels, Youtube shorts, dengan format video pendek yang berfokus pada hiburan instan, merupakan media sosial yang paling banyak menyediakan konten digital yang berisiko memicu brain rot. Apalagi algoritma mereka dirancang untuk mempertahankan atensi pengguna selama mungkin. Sehingga konten ringan yang menghibur sering kali lebih banyak dibandingkan konten edukatif dan bermakna.

    Salah satu jenis konten receh yang banyak beredar adalah video lipsync atau pargoy alias joget-joget di depan kamera dengan ekspresi berlebihan yang diiringi lagu remix TikTok, yang tentu tidak termasuk sebagai apresiasi terhadap seni ataupun kreativitas. Begitu pula dengan video prank yang tidak berfaedah, berpura-pura pingsan di tempat umum, memberi hadiah palsu, atau mengambil makanan orang lain tanpa izin. Belum lagi video challenge yang tidak masuk akal, seperti memakan makanan superpedas atau melakukan aksi di luar nalar yang hanya mengejar sensasi tanpa mempertimbangkan dampak negatif.

    Jika paparan konten semacam itu terjadi secara kontinu dan dikonsumsi setiap hari, maka akan sangat berpengaruh pada otak anak dan remaja yang masih dalam tahap perkembangan. Seperti yang diungkap oleh Jean Piaget (1952) bahwa otak manusia terus berkembang dalam tahapan-tahapan yang terstruktur, terutama pada masa awal kehidupan. Seperti tahap Operasional Konkret yang terjadi pada rentang usia 7 hingga 11 tahun, di mana kemampuan berpikir logis berkembang, yaitu pemahaman yang berfokus pada situasi riil. Begitu pula dengan tahapan selanjutnya, yaitu Operasional Formal, di usia 11 tahun ke atas, di mana anak belajar berpikir abstrak, memahami konsep-konsep yang tidak langsung terkait dengan pengalaman fisik mereka. Ide-ide seperti keadilan, cinta, kebebasan, dan nilai-nilai non fisik.

    Semua tahapan perkembangan anak dan remaja, baik itu secara fisik, psikologis, dan kognitif, tentu membutuhkan ruang atensi yang tidak sedikit. Terlebih jika kita berniat menyiapkan generasi yang unggul secara karakter maupun akademik. Bayangkan jika ruang-ruang pertumbuhan tersebut yang semestinya diisi oleh beragam stimulus untuk mendorong perkembangan terbaik, justru diisi oleh hal-hal remeh yang tidak membutuhkan daya pikir dan konsentrasi.

    Meski bukan istilah medis yang menggambarkan pembusukan dalam konteks fisik, namun kita bisa membayangkan brain rot sebagai pembodohan terstruktur yang mengerikan. Gejalanya dapat berupa gangguan konsentrasi, penurunan kemampuan berpikir kritis, hingga ketergantungan emosional pada validasi yang didapatkan dari media sosial. Tentu ini tidak hanya mempengaruhi proses belajar pada anak dan remaja, tetapi juga kepercayaan diri, serta hubungan sosial mereka. Maka apa yang awalnya hanya hiburan berubah menjadi ancaman serius bagi masa depan.

    Kolaborasi Sekolah, Guru, dan Orangtua

    Semua dampak buruk tersebut telah menjadi isu serius yang menyita perhatian dalam skala global. Seperti yang ramai diberitakan media pada akhir 2024, Perdana Menteri Australia mengumumkan langkah berani untuk regulasi media sosial secara ketat. Mewajibkan platform media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk memverifikasi usia pengguna, serta memastikan bahwa anak-anak bisa mengakses media sosial dengan minimal usia 16 tahun. Aturan itu disertai dengan ancaman denda besar bagi perusahaan yang melanggar.

    Kebijakan itu didasari oleh keprihatinan terhadap tingginya angka gangguan kesehatan mental di kalangan anak dan remaja, yang kemudian dikaitkan dengan penggunaan media sosial secara berlebihan. Dengan adanya peraturan ini, pemerintah Australia berharap dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman bagi anak-anak dan menekan risiko kecanduan serta paparan konten berbahaya.

    Mengetahui berita tersebut, saya jadi bertanya-tanya mengenai relevansi penerapan kebijakan serupa dalam konteks lokal. Bisakah negara kita mengikuti langkah tegas dari pemerintah Australia? Rupanya, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi pernah mengungkapkan ke media pada Desember 2024 bahwa Komdigi dan beberapa lembaga negara terkait seperti KPAI saat ini sedang melakukan kajian mendalam terkait pembatasan usia anak dalam mengakses media sosial.

    Kajian tersebut tentu patut diapresiasi, mengingat Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna media sosial terbesar di dunia menghadapi tantangan yang tak kalah kompleks dibandingkan Australia. Memang, tidak adanya sistem verifikasi usia yang ketat adalah musabab anak-anak dengan mudah membuat akun di platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Namun, hal itu diperparah oleh banyaknya orang tua di Indonesia yang gagap teknologi, tetapi tak berpikir panjang ketika memfasilitasi gawai bagi anak. Sebab, sebenarnya mereka juga tidak terlalu memahami risiko penggunaan media sosial.

    Alih-alih langsung mengadopsi kebijakan Australia, Indonesia bisa memulai pendekatan yang lebih bertahap dan kontekstual. Sebab, mengatur penggunaan gawai pada anak memerlukan kombinasi antara regulasi formal (pemerintah dan instansi terkait), regulasi informal (keluarga dan sekolah). Sayangnya, sosialisasi regulasi yang berlapis membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. Terlebih dengan mempertimbangkan berbagai Program Strategis Nasional (PSN) yang menjadi fokus utama pemerintahan baru, tentu menjadi tantangan besar untuk memprioritaskan implementasi regulasi penggunaan media sosial pada anak.

    Maka salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan, sembari menunggu gebrakan pemerintah, adalah mengintervensi sektor informal, yaitu keluarga dan sekolah. Meskipun belum banyak sekolah yang menerapkan regulasi tentang penggunaan media sosial dan gawai, ada sejumlah negara yang telah mengimplementasikan program edukasi digital yang melibatkan keluarga dan sekolah secara kolaboratif.

    Di Singapura misalnya, dilansir dari website Ministry of Education Singapore, Cyber Wellness in Character and Citizenship Education (CCE) telah masuk dalam kurikulum sekolah, di mana guru dan orangtua dilibatkan untuk mewujudkan well-being siswa ketika menjelajahi dunia maya. Dalam laporan tahunan Swedish Media Council berjudul Children and Media (2023) juga diungkapkan bahwa beberapa sekolah di Swedia, memberi mentoring kepada wali murid tentang bagaimana mengajarkan anak-anak untuk berpikir kritis tentang konten yang mereka temui di media sosial dan internet.

    Sehingga, intervensi yang dilakukan sekolah ibarat ujung tombak yang bisa melesat lebih cepat di tengah darurat penggunaan media sosial pada anak. Dalam prosesnya, sekolah perlu menekankan bahwa program tersebut tidak hanya dilakukan satu pihak. Namun kolaborasi antara siswa, orangtua, guru, dan sekolah itu sendiri. Ada banyak aspek yang perlu ditekankan pada anak seperti literasi media, keamanan siber, serta penyaringan informasi.

    Sedangkan orangtua dan guru perlu menggawangi tentang dampak negatif media sosial bagi anak, langkah praktis mengurangi adiksi, bagaimana menggunakan fitur parental control untuk mengawasi aktivitas anak, serta bagaimana mendampingi anak dalam menggunakan gawai untuk kebutuhan akademik dan pengembangan diri, termasuk membuat daftar saluran video maupun siniar yang edukatif.

    Dengan pendekatan semacam ini, gawai dan media sosial yang sudah begitu akrab, tak hanya berfungsi sebagai hiburan destruktif, tetapi ruang belajar yang aman dan produktif. Sebab, keselamatan anak-anak di dunia digital adalah tanggung jawab bersama. Dengan pola edukasi digital yang terencana dan inklusif, kita dapat menjawab tantangan media sosial, sekaligus menyelamatkan satu generasi.

    Sriwiyanti mahasiswa Master of Educational Psychology UNISZA, Malaysia

    (mmu/mmu)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Zuckerberg Akui Penggunaan Instagram dan Facebook Turun

    Zuckerberg Akui Penggunaan Instagram dan Facebook Turun

    Jakarta

    CEO Meta Mark Zuckerberg, mengakui adanya penurunan waktu yang dihabiskan pengguna untuk Facebook dan Instagram. Hal ini diungkapkan saat Zuck bersaksi dalam persidangan antimonopoli yang melibatkan Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS dan raksasa teknologi tersebut.

    Saat persidangan berlangsung, beberapa email internal antara Zuck dan Head of Facebook, Tom Alison, pada April 2022, telah diperlihatkan di pengadilan.

    Dalam salah satu emailnya, Zuck dengan jelas mengatakan bahwa meskipun orang-orang masih menggunakan aplikasi ini secara teratur di banyak area, namun relevansi budaya platform ini menurun dengan cepat dan ini bukan pertanda baik.

    Zuck bahkan memperingatkan bahwa penurunan relevansi ini mungkin merupakan tanda awal dari masalah yang lebih besar di kemudian hari. Ia juga menunjukkan bagaimana kebiasaan online orang berubah. Konsep asli Facebook untuk terhubung melalui teman tidak lagi berfungsi seperti sebelumnya.

    “Pangsa Facebook dan Instagram dalam jumlah waktu yang dihabiskan orang di aplikasi media sosial telah turun secara signifikan,” kata Zuck saat bersaksi di pengadilan pada hari Rabu (16/4), yang dikutip detiKINET dari Social Media Today.

    Lebih lanjut Zuck mengatakan bahwa banyak interaksi yang dilakukan orang secara langsung dengan teman-teman mereka telah bergeser ke aplikasi perpesanan.

    Dulu, Meta secara teratur membagikan informasi terbaru tentang jumlah waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasinya. Misalnya, pada tahun 2016 bahwa rata-rata pengguna menghabiskan lebih dari 50 menit per hari menggunakan Facebook, Instagram, dan Messenger.

    Namun setelah itu, Meta berhenti melaporkan angka-angka ini. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah waktu yang dihabiskan di aplikasi-aplikasinya tidak meningkat secara signifikan sejak saat itu.

    Untuk diketahui persidangan ini menyoal kasus Meta yang dituding FTC melakukan aksi monopoli dengan membeli Instagram pada tahun 2012 dan WahtsApp di tahun 2014. Akuisisi ini dianggap menjadi strategi Meta agar tidak ada persaingan dan mempertahankan mempertahankan kontrolnya atas pasar media sosial.

    (jsn/jsn)

  • Nathalie Holscher Viral Disawer Ratusan Juta di Sidrap, Ini Profilnya

    Nathalie Holscher Viral Disawer Ratusan Juta di Sidrap, Ini Profilnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Penampilan Nathalie Holscher sebagai disjoki (DJ) di sebuah kelab malam di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, menuai sorotan publik.

    Aksi panggungnya menjadi viral setelah menerima saweran dalam jumlah fantastis yang disebut-sebut mencapai Rp 150 juta. Menanggapi reaksi masyarakat, Nathalie menegaskan dirinya hadir sebagai pengisi acara atas undangan pihak penyelenggara.

    Ia menekankan dana saweran yang diterimanya sama sekali tidak berkaitan dengan pihak pemerintah daerah Sidrap. Lalu, bagaimana sosok Nathalie Holscher? Berikut ini profilnya.

    Profil Nathalie Holscher

    Nathalie Holscher lahir di Jakarta, 14 Desember 1992, merupakan seorang penyanyi, DJ, pembawa acara, dan model yang memiliki darah keturunan Jerman-Indonesia.

    Ia mengawali karier di dunia hiburan sebagai penyanyi dalam grup duo Randhat bersama Indra The Titans, lewat single bertajuk Hati Ini Punyamu. Kariernya di industri musik berlanjut saat dia bergabung dalam grup vokal D’Dolls pada 2013 bersama Dewi Muninggar.

    Setelah keluar dari D’Dolls, Nathalie sempat bergabung dalam grup The Secret, tetapi akhirnya memutuskan untuk bersolo karier. Pada 2017, ia merilis single perdananya berjudul Playboy Apa Artinya dan di tahun yang sama mulai merambah dunia DJ. Namanya bahkan masuk dalam nominasi Top 100 DJanes pada 2018.

    Selain dikenal sebagai DJ, Nathalie juga memiliki bakat vokal yang mumpuni dan kerap tampil menyanyi di berbagai panggung. Perjalanan hidupnya mengalami titik balik besar pada 22 September 2020, ketika Nathalie resmi memeluk agama Islam dan mengucapkan syahadat yang disaksikan oleh komedian Sule yang saat ini sebagai mantan suaminya.

    Setelah menjadi mualaf, dia juga menghapus tato dan menghilangkan foto-foto seksi dari akun Instagram-nya, lalu mulai tampil dengan hijab. Hubungan Nathalie dan Sule mulai terjalin sejak Juli 2020 saat mereka berkolaborasi dalam konten YouTube.

    Keduanya semakin dekat hingga akhirnya Sule melamar Nathalie pada awal November 2020, mereka pun menikah pada 15 November 2020 di Samara Resto, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat.

    Dari pernikahan ini, Nathalie dikaruniai seorang anak bernama Adzam Adriansyah Sutisna. Namun, pernikahan tersebut kemudian dilaporkan mengalami keretakan dan Nathalie telah menggugat cerai Sule di Pengadilan Agama Cikarang.

    Sebelum kabar perceraian mencuat, hubungan Nathalie Holscher sempat dikabarkan renggang dengan Putri Delina, anak perempuan Sule, yang mengungkapkan isi hatinya mengenai sang ibu dalam kanal YouTube Maia Estianty.

  • Awas Jebakan Badman CS Palsu! Lindungi Diri dengan Fitur Khusus di Dompet Digital Ini – Halaman all

    Awas Jebakan Badman CS Palsu! Lindungi Diri dengan Fitur Khusus di Dompet Digital Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di era digital yang serba cepat dan canggih, modus penipuan digital pun makin marak dan kian beragam. 

    Salah satu modus yang paling sering digunakan para pelaku penipuan digital untuk menjebak korban adalah menghubungi calon korban dengan mengaku-ngaku sebagai customer service (CS) dari platform tertentu. 

    Penipuan semacam ini biasanya dilakukan melalui berbagai kanal digital seperti WhatsApp, DM Instagram bahkan Telegram. 

    Caranya, pelaku mengaku sebagai CS resmi dan menyampaikan berbagai informasi yang dirasa penting oleh korban, mulai dari penawaran hadiah, menyelesaikan solusi tertentu, atau bahkan menyerang secara psikologis dengan menyebut akunnya mengalami masalah. 

    Taktik para pelaku penipuan ini memang sangat beragam, sehingga terlihat meyakinkan dan konsumen pun terpancing masuk ke dalam jebakan badman. 

    Untuk menjawab keresahan ini dan tentunya menjaga konsumen agar tidak jatuh ke dalam jebakan badman, platform dompet digital DANA menghadirkan kampanye #AwasJebakanBadman.

    Kampanye ini menjadi salah satu langkah nyata DANA dalam melindungi para penggunanya dari risiko penipuan digital, khususnya yang berkedok customer service palsu yang kian marak saat ini!

    #AwasJebakanBadman, aman bersama DANA Protection

    Kamu dihubungi oleh pihak mencurigakan yang mengaku sebagai Customer Service DANA? Yuk, segera lindungi diri dan terapkan tiga langkah berikut ini: 

    Monitor

    Pertama-tama, kamu perlu mengecek apakah nomor telepon, email, ataupun media sosial yang menghubungi kamu merupakan kanal resmi DANA. 

    Agar lebih mudah, kamu bisa langsung melakukan pengecekan melalui fitur DANA Protection di aplikasi DANA.

    Caranya, copy paste nomor, link, atau akun sosial media tersebut saja di bagian yang telah disediakan. Setelah itu nanti akan ketahuan asli atau tidaknya.

    Konfirmasi

    Setelah memasukkan nomor HP atau link mencurigakan, tinggal tap tombol ‘CHECK’ untuk mengkonfirmasi nomor atau link yang terindikasi sebagai modus penipuan.

    Perlu diingat, CS DANA tidak pernah menghubungi pengguna DANA terlebih dahulu tanpa adanya laporan.

    Selain itu, DANA juga sudah tidak memiliki CS via WhatsApp dan hanya melayani keluhan dan aduan via DIANA di aplikasi DANA, email help@dana.id, call center DANA 1500 445, serta sosial media resmi DANA Indonesia.

    Jadi jika ada yang mengaku sebagai Customer Service DANA di WhatsApp atau platform lain yang tidak disebut di atas, berarti itu modus Customer Service palsu!

    Lapor

    Selesai mengkonfirmasi bahwa nomor/email/media sosial yang menghubungi kamu adalah CS palsu, segera tap ‘Laporkan’ agar tim DANA bisa menindaklanjuti dan kamu sudah membantu pencegahan penipuan berikutnya.

    Tombol ‘laporkan’ ini akan langsung mengarahkanmu ke layanan dari Komdigi. Kamu juga bisa mengirim laporan ke email help@dana.id atau call center DANA 1500 445 dan sosial media resmi DANA Indonesia. 

    Melalui kampanye #AwasJebakanBadman, DANA juga ingin mengajak konsumen untuk lebih waspada dan ikut aktif mendeteksi potensi penipuan. 

    Dengan fitur DANA Protection, pengguna bisa lebih proaktif dengan melakukan Monitor, Konfirmasi dan Lapor dengan mudah lewat smartphone masing-masing dan bisa lebih tenang saat menghadapi potensi penipuan digital. 

    Yuk, jadi pengguna yang cerdas dan tidak mudah tertipu dengan selalu monitor, konfirmasi, dan lapor dengan DANA Protection di aplikasi DANA. #AwasJebakanBadman dan selalu lindungi diri dari penipuan digital!

  • Sejarah Mangga Dua: Dari Pohon Mangga dan Buaya ke Pasar Barang Bajakan Disorot AS – Halaman all

    Sejarah Mangga Dua: Dari Pohon Mangga dan Buaya ke Pasar Barang Bajakan Disorot AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mangga Dua, yang awalnya dikenal dengan dua pohon mangga besar dan sebagai sarang buaya, kini berubah menjadi pasar barang bajakan yang disorot tajam oleh Amerika Serikat.

    Kawasan ini, yang dulunya dipenuhi pohon mangga, kini terkenal sebagai pusat perdagangan barang bajakan yang dianggap menghambat hubungan dagang antara Indonesia dan AS. 

    Sejarah panjang kawasan ini mencatat perubahan besar yang mencuri perhatian internasional.

    Asal Usul Nama Mangga Dua: Pohon Mangga yang Membentuk Identitas Kawasan

    Nama Mangga Dua kini tengah trending dan ramai diperbincangkan di media sosial.

    Sorotan ini muncul setelah Pemerintah Amerika Serikat melalui Kantor Perwakilan Dagang (USTR) menyebut kawasan Pasar Mangga Dua, Jakarta, sebagai tempat peredaran barang bajakan dan ilegal.

    Namun di balik citra pusat perbelanjaan tersebut, tak banyak yang tahu bahwa nama Mangga Dua berasal dari dua pohon mangga besar yang dahulu tumbuh di kawasan tersebut.

    “Sebutan Mangga Dua menurut cerita berasal dari dua buah pohon mangga besar di depan masjid ini di masa lampau,” kata Anies Baswedan dalam unggahannya di Instagram lewat akun @aniesbaswedan, Senin (22/3/2021).

    Pernyataan tersebut disampaikan Anies saat melakukan blusukan ke Masjid Nurul Abrar, yang terletak di kawasan Mangga Dua.

    Masjid yang dibangun sejak 1841 dan direnovasi pada 1986 itu merupakan masjid bersejarah yang menyimpan cerita penyebaran Islam di Jakarta.

    BARANG BAJAKAN – Salah satu toko tas mewah atau tas branded KW di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, saat dikunjungi pada Kamis (30/3/2023). Kini, Mangga Dua Jakarta mendapat sorotan tajam pemerintah Amerika Serikat terkait maraknya perdagangan barang bajakan di pusat perbelanjaan tersebut. (Kompas.com/Rizky Syahrizal)

    Masjid Nurul Abrar juga menjadi tempat dimakamkannya 12 tokoh penting, seperti Sayyid Abubakar bin Alwi Bahsan Jamlullail ulama yang menentang penjajahan Belanda hingga Kapitein China pertama di Batavia, Souw Beng Kong. 

    Sejak 1972, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan masjid ini beserta kompleks makamnya sebagai cagar budaya.

    Mangga Dua Sebagai Habitat Buaya: Kejadian Langka yang Terjadi pada 2018

    Selain asal-usul dari pohon mangga, kawasan ini juga pernah dikenal sebagai habitat buaya.

    Pada 2018 lalu, tiga ekor buaya ditemukan berkeliaran di Kali Anak Ciliwung, tak jauh dari Mal Mangga Dua Square, Pademangan, Jakarta Utara.

    “Jenisnya tadi dari pengamatan gambar ada dua ekor. Yang satu buaya muara yang satu buaya Senyulong,” kata Ismed, petugas BKSDA DKI Jakarta, Selasa (9/10/2018).

    Ismed menjelaskan bahwa buaya Senyulong merupakan spesies langka asal Kalimantan.

    “Senyulong mulutnya agak panjang, kalo (buaya) muara mulutnya nggak panjang,” jelasnya.

    Ia menduga buaya tersebut bisa saja lepas atau sengaja dilepas ke kali. 

    “Habitatnya nggak di sini, mungkin sengaja dilepas atau lepas sendiri,” tambahnya.

    Sorotan Amerika Serikat terhadap Pasar Mangga Dua dan Masalah Barang Bajakan

    Kini, kawasan yang dulunya alami dan penuh nilai sejarah itu mendapat sorotan tajam dari Amerika Serikat.

    Dalam Laporan Estimasi Perdagangan Nasional 2025 tentang Hambatan Perdagangan Luar Negeri, USTR menyebut Pasar Mangga Dua sebagai salah satu pusat barang bajakan di Indonesia.

    “Amerika Serikat juga terus mendorong Indonesia untuk menyediakan sistem perlindungan yang efektif terhadap penggunaan komersial yang tidak adil,” bunyi dokumen USTR dikutip dari ustr.gov, Minggu (20/4/2025).

    Dokumen itu juga menyatakan bahwa masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia menjadi masalah utama.

    AS mendesak pembentukan satuan tugas khusus untuk penegakan hukum Kekayaan Intelektual (HAKI).

    “Mangga Dua masih menjadi pasar yang populer untuk berbagai barang palsu, termasuk tas, dompet, mainan, barang berbahan kulit, dan pakaian jadi. Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada tindakan penegakan hukum terhadap penjual barang palsu,” tulis dokumen tersebut.

    “Para pemangku kepentingan terus melaporkan bahwa surat peringatan yang diberikan kepada penjual sebagian besar tidak efektif dan menimbulkan kekhawatiran tentang kurangnya penuntutan pidana. Indonesia harus mengambil tindakan penegakan hukum yang kuat dan diperluas di pasar ini dan pasar lainnya, termasuk melalui tindakan yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penegakan Kekayaan Intelektual,” tambah laporan USTR tersebut.

    (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNJAKARTA.COM)

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kena Tilang ETLE Salah Sasaran? Begini Cara Urusnya

    Kena Tilang ETLE Salah Sasaran? Begini Cara Urusnya

    Jakarta

    Belakangan tilang ETLE tengah jadi sorotan. Tidak sedikit yang salah sasaran. Lalu bagaimana cara mengurusnya bila tak melakukan pelanggaran?

    Tilang ETLE belum sempurna. Ada beberapa tilang yang justru salah sasaran. Beberapa pemilik kendaraan pun mengeluhkan di media sosial. Ada yang kena tilang gegara pakai ponsel saat berkendara.

    Cara Urus Tilang ETLE Salah Sasaran

    Padahal yang menggunakan ponsel adalah penumpang yang duduk di kursi depan, bukan di kursi sopir. Tukang parkir yang memindahkan motor pun ikut kena tilang karena disebutkan tak menggunakan helm. Pemilik kendaraan pun terheran-heran lantaran dalam bukti foto di sistem ETLE, pelanggaran itu terjadi saat tukang parkir memindahkan motornya dan posisi helm tergantung di spion.

    Belum habis sampai di situ, ramai-ramai sopir ambulans juga mengeluhkan terkena tilang ETLE. Padahal tengah membawa pasien, yang berarti dalam kondisi darurat. Di sisi lain, ambulans juga masuk dalam kendaraan prioritas sehingga mendapat keistimewaan di jalan.

    Adapun bila kamu termasuk salah satu yang terkena tilang ETLE salah sasaran, maka tetap harus melakukan sanggahan. Nah sanggahan bisa dilakukan secara online melalui laman http://etle-pmj.id. Langkah-langkahnya sebagai berikut.

    1. Masuk ke laman ETLE PMJ (https://etle-pmj.info)

    2. Masuk ke menu “Konfirmasi Pelanggaran”, lalu pilih opsi “Sanggahan”. Sertakan identitas serta bukti pendukung lain.

    3. Kemudian mengunjungi Loket Layanan ETLE di Samsat Wilayah Polda Metro Jaya membawa surat tilang ETLE dan dokumen pendukung, untuk diverifikasi oleh petugas.

    Cara Buka Blokir STNK

    Pastikan kamu memiliki bukti dan melakukan sanggahan dengan segera. Sebab kalau sampai delapan hari dari terjadinya pelanggaran kamu abaikan, maka STNK kamu bisa diblokir. Kalau sudah diblokir, maka kamu harus mengurus buka blokir. Untuk mengurus buka blokir, ada tiga cara yang dilakukan.

    “Buka blokir silakan bisa dilakukan pertama buka website resmi https://etle-pmj.id di situ bisa melakukan klarifikasi terhadap pelanggaran yang dilakukan,” ungkap Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, dikutip laman Instagram TMC Polda Metro Jaya.

    Cara kedua adalah langsung membuka blokir ke kantor Samsat di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Jangan lupa untuk membawa KTP pemilik kendaraan, STNK yang diblokir, bukti tilang, dan juga bukti pembayaran denda tilang.

    “Kita sudah menempatkan personel untuk membantu rekan-rekan yang kendaraannya terkena blokir, jadi silakan bisa langsung datang ke Samsat. Apakah itu di Cipondoh, Ciputat, di Cikarang, di Bekasi Kota, di Jakarta Utara dan lain-lain silakan bisa langsung ke Samsat tersebut,” sambung Ojo.

    Terakhir, bisa datang langsung ke kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya. Dengan catatan buka blokir ataupun sanggahan tak bisa dilakukan di situs resmi ataupun kantor Samsat.

    (dry/din)

  • Disetrum, Dijejali Kotoran, Tak Digaji Layak

    Disetrum, Dijejali Kotoran, Tak Digaji Layak

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI), yang pernah menjadi bagian dari atraksi di Taman Safari Indonesia (TSI), memberanikan diri mengungkap dugaan kekerasan dan eksploitasi sistematis yang mereka alami selama bertahun-tahun.

    Dalam sebuah audiensi yang berlangsung pada Selasa, 15 April 2025, di kantor Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamen HAM) Mugiyanto, para mantan pemain sirkus ini dengan suara bergetar membeberkan pengalaman traumatis yang mereka alami sejak era 1970-an.

    Butet, salah seorang mantan pemain sirkus yang hadir dalam audiensi tersebut, dengan gamblang menceritakan rentetan perlakuan kasar yang ia terima selama menjadi bagian dari pertunjukan.

    Namun, pengakuannya yang paling mengejutkan adalah ketika ia mengungkapkan pernah dipaksa dan dijejali kotoran.

    Lebih lanjut, Butet juga mengaku pernah dirantai menggunakan rantai yang lazim digunakan untuk mengikat gajah, sebuah perlakuan yang menggambarkan dehumanisasi dan pengekangan kebebasan yang ekstrem.

    Ironisnya, kekerasan tersebut tidak berhenti bahkan ketika Butet dalam kondisi hamil. Ia dipaksa untuk tetap tampil di bawah tekanan, mengabaikan risiko bagi dirinya dan janin yang dikandungnya.

    Setelah melahirkan, penderitaannya berlanjut dengan pemisahan paksa dari anaknya, menghilangkan haknya sebagai seorang ibu untuk memberikan air susu dan kasih sayang di masa-masa awal kehidupan sang buah hati.

    “Saat hamil pun saya dipaksa tetap tampil. Setelah melahirkan, saya dipisahkan dari anak saya, saya tidak bisa menyusui,” lirih Butet.

    Puncak dari perlakuan sadis yang ia alami adalah ketika ia dijejali kotoran gajah hanya karena ketahuan mengambil lauk makanan.

    Kisah pilu serupa juga diungkapkan oleh Fifi, yang ternyata adalah anak dari Butet dan juga mantan pemain sirkus Taman Safari Indonesia. Fifi mengaku mengalami perlakuan yang tidak kalah mengerikan, termasuk disetrum hingga tubuhnya lemas dan kemudian dipasung selama dua minggu.

    “Sampai saya jatuh lemas akhirnya dipasung selama dua minggu,” kata Fifi kepada Wamen HAM, seperti yang dikutip dari unggahan di akun Instagram resmi @mugiyanto.official.

    Pengakuan ini mengindikasikan adanya pola kekerasan yang mungkin telah berlangsung secara turun-temurun dalam lingkungan kerja sirkus tersebut.

    Ida Yani, mantan pemain sirkus TSI lainnya, menambahkan luka mendalam dalam daftar panjang dugaan pelanggaran hak asasi manusia ini.

    Ia mengungkapkan bahwa dirinya mengalami kelumpuhan setelah terjatuh dari ketinggian sekitar 15 meter saat melakukan atraksi trapeze di Lampung.

    Kecelakaan kerja yang seharusnya mendapatkan perhatian dan kompensasi yang layak, justru berujung pada patah tulang belakang dan kelumpuhan permanen yang membuatnya harus menggunakan kursi roda hingga saat ini.

    “Saat itu saya main Trapeze, akrobatik di udara itu. Saya jatuh, pada saat saya sium, ternyata saya patah tulang belakang,” terang Ida.

    Menyikapi pengakuan-pengakuan yang mengejutkan ini, kuasa hukum para mantan pekerja OCI, Muhammad Sholeh, mendesak Kementerian HAM dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk segera membentuk tim pencari fakta independen.

    Langkah ini dianggap krusial untuk menguak kebenaran di balik dugaan kekerasan dan eksploitasi yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

    Lebih lanjut, Sholeh mengungkapkan bahwa selama para mantan pemain sirkus ini “bekerja” di bawah tekanan dan kekerasan, mereka tidak pernah menerima gaji yang layak.

    “Selama mereka menjadi budak, tidak pernah menerima gaji, menerima kekejaman, kekerasan, maka harus ada ganti rugi kepada para korban,” tegas Sholeh.

    Pengakuan para mantan pemain sirkus ini tentu menjadi pukulan telak bagi citra Taman Safari Indonesia, salah satu destinasi wisata alam dan konservasi terbesar di Indonesia yang selama ini dikenal dengan koleksi satwa dan pertunjukan edukatifnya.

    Jika dugaan kekerasan dan eksploitasi ini terbukti benar, hal ini akan mencoreng reputasi TSI dan menimbulkan pertanyaan serius tentang standar etika dan perlakuan terhadap pekerja di industri pariwisata dan hiburan.

    Pemerintah, melalui Kementerian HAM dan PPPA, diharapkan dapat merespons dengan cepat dan serius pengaduan ini.

    Pembentukan tim pencari fakta independen yang melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari organisasi hak asasi manusia dan perlindungan pekerja, menjadi langkah penting untuk memastikan investigasi yang objektif dan transparan.

    Investigasi ini harus mencakup penelusuran lebih lanjut terhadap dugaan kekerasan fisik, verbal, dan psikologis yang dialami para mantan pemain sirkus, kondisi kerja mereka selama ini, serta dugaan pelanggaran hak-hak pekerja terkait upah dan jaminan sosial.

    Keterangan dari pihak-pihak terkait, termasuk manajemen Taman Safari Indonesia dan Oriental Circus Indonesia, juga perlu didengar untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai permasalahan ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News