Perusahaan: Instagram

  • Cerita Pembuat Patung Biawak Wonosobo, Dibuat 1,5 Bulan dengan Rp 50 Juta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 April 2025

    Cerita Pembuat Patung Biawak Wonosobo, Dibuat 1,5 Bulan dengan Rp 50 Juta Regional 23 April 2025

    Cerita Pembuat Patung Biawak Wonosobo, Dibuat 1,5 Bulan dengan Rp 50 Juta
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com –
    Di tengah keindahan alam
    Wonosobo
    , Jawa Tengah, sebuah
    patung biawak
    berdiri tegak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto.
    Patung setinggi hampir 4 meter ini bukan hanya menarik perhatian para pengguna jalan, tetapi juga menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial.
    Dengan realisme yang begitu mengagumkan, banyak yang terkecoh dan mengira patung ini adalah biawak asli.
    Namun, yang membuat tugu ini semakin mencuri perhatian bukan hanya ukuran dan keunikannya, tetapi juga biaya pembuatannya yang jauh dari kata mahal.
    Berbeda dengan banyak tugu lain yang menghabiskan anggaran negara hingga miliaran rupiah,
    Tugu Biawak
    di Wonosobo dibangun dengan anggaran hanya sekitar Rp 50 juta.
    Anggaran ini berasal dari program Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah BUMD di daerah tersebut, yang menunjukkan bahwa karya seni berkualitas tak harus selalu mahal.
    Di balik karya ini, terdapat tangan terampil seorang seniman lokal, Rejo Arianto.
    Selama 1,5 bulan, Arianto mengerahkan keahliannya untuk mewujudkan patung biawak yang terletak di Jalan Raya Nasional Ajibarang-Secang.

    Arianto mengatakan bahwa meskipun anggaran terbatas, ia merasa cukup dengan dana Rp 50 juta untuk pengerjaan patung ini.
    “Untuk tenaga pengerjaan, kalau buat saya Rp 50 juta cukup. Kalau buat kota Wonosobo saya tidak berhitung, ini sumbangsih saya kepada ibu pertiwi. Tapi kalau mngerjakan di luar kota, bisa-bisa lebih biayanya,” ujar dia dalam wawancara dengan Kompas.com, Rabu (23/4/2025).
    Meskipun Arianto merasa cukup dengan anggaran tersebut, ia enggan mengungkapkan rincian biaya yang lebih mendalam.
    Menurutnya, hal itu kurang etis untuk disampaikan kepada publik.
    “Saya sebutkan anggaran kurang etis karena banyak alasan. Tapi kalau untuk kota sendiri, saya tidak menghitung,” jelasnya.
     
    Ide pembangunan Tugu Biawak ini berawal dari Karang Taruna Desa Krasak yang ingin menciptakan karya yang mencerminkan keunikan daerah mereka.
    Setelah mendapatkan ide tersebut, Rejo Arianto diberi mandat langsung oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, untuk mewujudkan patung ini.
    Mengapa biawak? Karena hewan ini merupakan salah satu spesies endemik yang dapat ditemukan di sekitar Wonosobo dan menjadi simbol yang perlu dilestarikan.
    Untuk membangun patung ini, Rejo dibantu oleh enam orang lainnya.
    Dengan dana CSR dari BUMD setempat, pengerjaan patung dimulai sebelum bulan puasa dan selesai lima hari sebelum Lebaran.
    “Ahlinya saya sendiri, tapi untuk membantu dari cakar ayam sampai selesai dibantu 6 orang. Pengerjaan sebelum puasa dan selesai H-5 lebaran,” kata Arianto.
    Sebagai seorang seniman, Rejo Arianto menilai bahwa seni seharusnya dihargai berdasarkan nilai artistiknya, bukan hanya dari biaya pembuatannya.
    “Seni itukan ada yang abstrak, ada yang ekspresif dan sebagainya. Lha lihatnya dari situ, gak bisa secara realistik seperti itu, karya abstrak harus dinilai dengan kacamata abstrak tidak bisa pakai kacamata realistik,” kata pemilik instagram Rejo Arianto ini.
    Ia menambahkan bahwa banyak tugu-tugu di Indonesia yang menelan biaya besar namun tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat.
    Sebagai contoh, Tugu Penyu di Pelabuhanratu, Sukabumi, yang diduga menghabiskan anggaran Rp 15,6 miliar namun mengalami kerusakan hanya beberapa bulan setelah dibangun.
    Ada juga Tugu Bulan Sabit di Kutai Timur yang menghabiskan Rp 2,5 miliar, serta Tugu Pesut Mahakam di Samarinda yang menelan anggaran APBD sebesar Rp 1,1 miliar namun menuai kritik karena desainnya yang dianggap tidak sesuai.
    “Itu privasi mereka, saya sebagai seniman menilai karya mereka bagus,” kata Rejo menanggapi fenomena tugu-tugu mahal yang tak sesuai harapan masyarakat.
    Tugu Biawak ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan warganet. Banyak yang memuji detail dan realisme patung tersebut, bahkan menyebutnya sebagai “ikon baru Wonosobo”.
    “Ini menarik sih, kalau biasanya viral pembuatan patung kemahalan, kalau ini viral kemurahan, hasilnya juga bagus sekali sangat realistis,” kata Lia salah satu pengguna jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Awas Penipuan Berkedok Bikin SIM Online Gratis

    Awas Penipuan Berkedok Bikin SIM Online Gratis

    Jakarta

    Ada penipuan berkedok pembuatan SIM secara online. Kamu patut waspada, jangan sampai tergiur.

    Beredar di media sosial video yang menawarkan pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi) gratis dan juga secara online. Tak cuma itu, ada juga tautan link yang mengarahkan untuk diklik. Mereka yang mengklik tautan itu diiming-imingi bisa mendapatkan SIM tanpa perlu mengeluarkan biaya. Ada juga unggahan gambar yang mencantumkan foto Presiden Prabowo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk meyakinkan bahwa itu asli.

    Mengutip laman Korlantas Polri, informasi tersebut dipastikan hoaks. Tidak ada mekanisme pembuatan SIM gratis lewat online. Masyarakat diminta waspada dan jangan sampai membuka tautan yang membahayakan data pribadi.

    Tak cuma itu, dalam tautan yang disebar pelaku tersebut, bisa berpotensi meretas akun WhatsApp ataupun Telegram jika diklik. Kalau kamu mendapati informasi tersebut, jangan dibuka ataupun disebarluaskan.

    Apabila menemukan akun mencurigakan atau informasi yang tidak jelas kebenarannya, masyarakat dapat segera melaporkannya kepada pihak berwajib atau melakukan pengecekan melalui website dan akun resmi instansi.

    Perlu digarisbawahi, pembuatan SIM tidak ada yang gratis. Regulasi tarif SIM itu mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 76 tahun 2020 tentang jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia pasal 1 huruf a dan huruf b yang menyebutkan pengujian untuk penerbitan SIM dan penerbitan perpanjangan SIM.

    “Seluruh penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada kepolisian negara republik Indonesia wajib disetor ke kas negara. Tujuannya untuk menunjang pembangunan nasional,” demikian penjelasan di akun Instagram NTMC Korlantas Polri.

    Biaya Bikin SIM Baru

    Atas dasar itu, biaya penerbitan SIM dikenakan biaya. Biayanya berbeda-beda tergantung dari jenis SIM-nya. Berikut ini rincian biaya bikin SIM.

    Penerbitan SIM A: Rp 120.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM B I: Rp 120.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM B II: Rp 120.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM C: Rp 100.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM C I: Rp 100.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM C II: Rp 100.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM D: Rp 50.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM D I: Rp 50.000 (per penerbitan)

    Sebagai informasi tambahan, biaya di belum termasuk tes psikologi, tes kesehatan, dan asuransi.

    (dry/din)

  • Alasan Israel Hapus Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Begini Kata Jerusalem Post – Halaman all

    Alasan Israel Hapus Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Begini Kata Jerusalem Post – Halaman all

    Ini Alasan Israel Hapus Ucapan Belasungkawa Wafatnya Paus, Begini Kata Jerusalem Post

    TRIBUNNEWS.COM- Ada pemandangan yang mengherankan ketika akun resmi media sosial Pemerintah Israel menghapus ucapan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus.

    Pemerintah Israel sempat membagikan dan kemudian menghapus unggahan media sosial yang menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus, tanpa menyebutkan alasannya. 

    Sebuah surat kabar Israel mengaitkan keputusan tersebut dengan kritik mendiang Paus terhadap perang di Gaza.

    “Israel hapus cuitan belasungkawa Paus Fransiskus karena takut mendapat reaksi keras,” tulis Jerusalem Post di salah satu judul artikelnya.

    Mantan duta besar Israel untuk Vatikan mengatakan, menghapus cuitan tersebut adalah “sebuah kesalahan” dan “kita tidak seharusnya terus menerus menyimpan dendam seperti ini setelah kematian seseorang.”

    Di antara banyak pesan belasungkawa yang dikirim dari seluruh dunia menyusul wafatnya Paus Fransiskus.

    Namun keheningan hampir total dari pejabat-pejabat Israel tampak sangat menonjol.

    Selain pernyataan Presiden Isaac Herzog, yang menyampaikan belasungkawa kepada dunia Katolik dan menyuarakan harapan bahwa ” kenangannya akan mengilhami tindakan kebaikan dan harapan bagi kemanusiaan,” Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar khususnya tidak mengeluarkan komentar atau mencuit tentang meninggalnya Paus.

    Para pejabat Israel tidak menyembunyikan alasan di balik bungkamnya ini – hal ini terkait langsung dengan pernyataan terbaru Paus mengenai Israel dan perang di Gaza.

    Selama setahun terakhir, Paus Fransiskus mengatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza “bukanlah perang. Melainkan kekejaman,” dan menuduh Israel “membombardir anak-anak dan menembaki mereka dengan senapan mesin.” Ia juga mengklaim bahwa “apa yang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri genosida.”

    Meskipun demikian, sejumlah pejabat Israel mengkritik keputusan untuk tetap diam, dengan alasan bahwa Paus bukan sekadar pemimpin politik.

    Postingan yang Dihapus, Hal yang Mengherankan

    “Saya pikir keputusan itu adalah sebuah kesalahan. Kita seharusnya tidak terus-terusan menyimpan dendam seperti ini setelah kematian seseorang,” kata Raphael Schutz, yang menjabat hingga musim panas lalu sebagai duta besar Israel untuk Vatikan, kepada The Jerusalem Post .

    Ia menegaskan bahwa pernyataan Paus pantas mendapat kecaman keras dan Israel seharusnya menanggapi secara diplomatis saat itu.

    “Namun kini, kita tidak hanya berbicara tentang seorang kepala negara, tetapi juga seorang pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar orang – hampir 20 persen dari seluruh umat manusia. Saya rasa diam saja tidak akan menyampaikan pesan yang tepat.”

    Kementerian Luar Negeri sempat mengunggah pesan di akun media sosial – Instagram, Facebook, dan X – yang berbunyi, “Beristirahatlah dalam damai, Paus Fransiskus. Semoga kenangannya menjadi berkat.” Namun, unggahan tersebut segera dihapus, sehingga mengundang kontroversi dan perhatian.

    Upacara pemakaman Paus dijadwalkan pada Sabtu pagi. Mengingat kritiknya terhadap Israel di masa lalu dan fakta bahwa pemakaman akan dilaksanakan pada hari Sabat Yahudi, masih belum jelas apakah Israel akan mengirimkan perwakilan resmi.

    Mantan duta besar Schutz yakin Israel harus – dan dapat – mengirim delegasi, meskipun waktunya terbatas.

    “Ini akan menjadi pemakaman yang dihadiri oleh para pemimpin dunia. Jika kami tidak hadir, acara itu akan menjadi sorotan dan berdampak buruk pada kami. Acara itu dapat memperkuat rasa keterasingan, yang sudah meningkat akibat perang yang sedang berlangsung, dan menambah bahan bakar ke dalam api yang tidak perlu. Itu akan sangat disayangkan.”

    Para pejabat di Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada Post bahwa “tweet dan pesan tersebut diunggah karena kesalahan. Kami menanggapi pernyataan Paus yang menentang Israel dan perang selama masa hidupnya, dan kami tidak akan melakukannya setelah kematiannya. Kami menghormati perasaan para pengikutnya.”

    Benjamin Netanyahu Bungkam 

    Ketika seluruh dunia menyatakan turut berkabung atas wafatnya Paus Fransiskus, namun tidak demikian dengan Israel.

    Pemerintah Israel sempat membagikan dan kemudian menghapus unggahan media sosial yang menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus, tanpa menyebutkan alasannya. 

    Sebuah surat kabar Israel mengaitkan keputusan tersebut dengan kritik mendiang Paus terhadap perang di Gaza.

    Akun @Israel yang terverifikasi telah mengunggah pesan pada hari Senin di platform media sosial X yang berbunyi: 

    “Beristirahatlah dalam damai, Paus Fransiskus. Semoga kenangannya menjadi berkat”, disertai gambar Paus yang sedang mengunjungi Tembok Barat di Yerusalem.

    Jerusalem Post mengutip pernyataan pejabat Kementerian Luar Negeri yang mengatakan bahwa Paus telah membuat “pernyataan yang menentang Israel” dan bahwa unggahan di media sosial tersebut telah diterbitkan karena “kesalahan”.

    Kementerian luar negeri, yang menurut platform media sosial X di situs webnya terkait dengan akun @Israel yang terverifikasi, tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

    Fransiskus, yang meninggal hari Senin pada usia 88 tahun, mengusulkan November lalu agar masyarakat global mempelajari apakah kampanye militer Israel di Gaza merupakan genosida terhadap rakyat Palestina, dalam beberapa kritiknya yang paling gamblang terhadap perilaku Israel dalam perang dengan Hamas yang dimulai pada Oktober 2023.

    Pada bulan Januari, Paus juga menyebut situasi kemanusiaan di Gaza sebagai “memalukan” , yang memicu kritik dari kepala rabbi Yahudi di Roma yang menuduh Fransiskus memiliki “kemarahan selektif”.

    Israel mengatakan tuduhan genosida dalam operasinya di Gaza tidak berdasar dan bahwa mereka hanya memburu Hamas dan kelompok bersenjata lainnya.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang memimpin koalisi sayap kanan partai-partai keagamaan dan nasionalis, belum mengomentari kematian Paus.

    Namun, Presiden Israel Isaac Herzog pada hari Senin mengirimkan pesan belasungkawa kepada umat Kristen di Tanah Suci dan di seluruh dunia, dengan menggambarkan Fransiskus sebagai “seorang pria dengan iman yang dalam dan kasih sayang yang tak terbatas”.

    Hubungan antara Gereja Katolik dan Yudaisme telah membaik dalam beberapa dekade terakhir, setelah berabad-abad permusuhan.

    Paus Fransiskus biasanya berhati-hati selama 12 tahun kepausannya dalam mengambil sisi dalam konflik, dan ia mengutuk pertumbuhan kelompok antisemit, sementara juga berbicara melalui telepon dengan komunitas Kristen kecil di Gaza setiap malam selama perang.

    Fransiskus pada tahun 2014 mengunjungi Tembok Barat – tempat doa paling suci dalam agama Yahudi – dan juga berdoa di bagian tembok yang dibangun oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki yang memisahkan Yerusalem dan Betlehem.

     

    SUMBER: JPOST, REUTERS

  • Beasiswa Garuda Gelombang II 2025: Syarat, Dokumen Pendaftaran, Jadwal Seleksi – Halaman all

    Beasiswa Garuda Gelombang II 2025: Syarat, Dokumen Pendaftaran, Jadwal Seleksi – Halaman all

    Pendaftaran Beasiswa Garuda Gelombang II 2025 akan dibuka pada 2 Mei 2025. Berikut ini syarat, dokumen pendaftaran, dan jadwal seleksi.

    Tayang: Rabu, 23 April 2025 11:14 WIB

    Instagram @kemdiktisaintek.ri

    BEASISWA GARUDA 2025 – Foto diambil dari Instagram Kemendiktisaintek, Rabu (23/4/2025). Pendaftaran Beasiswa Garuda Gelombang II 2025 akan dibuka pada 2 Mei 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pendaftaran Beasiswa Garuda Gelombang II akan dibuka pada 2 Mei 2025 hingga 24 Mei 2025.

    Beasiswa ini adalah program beasiswa untuk siswa kelas 12 yang telah mendaftarkan diri dan telah diterima untuk kuliah di perguruan tinggi di luar negeri (PTLN).

    Peserta yang lolos seleksi akan mendapat sejumlah bantuan biaya pendidikan dan biaya pendukung.

    Pendaftaran Beasiswa Garuda Gelombang II dilakukan melalui website beasiswagaruda.kemdiktisaintek.go.id.

    Selengkapnya, simak informasi tentang Beasiswa Garuda di bawah ini.

    Syarat Pendaftaran Beasiswa Garuda

    Warga negara Indonesia
    Sedang menempuh pendidikan kelas 12 SMA/SMK/MA/MAK/Sederajat
    Diterima pada Perguruan Tinggi di luar negeri (PTLN) pada program sarjana atau diploma 4/sarjana terapa di salah satu PTLN dalam daftar yang ditetapkan oleh Pengelola Beasiswa yaitu Kemendiktisaintek
    Berdesia melaporkan setiap beasiswa non-gelar pada komponen pendanaan yang sama atau beasiswa bergelar dari sumber lain sebelum dan setelah ditetapkan sebagai penerima Program Beasiswa Garuda.

    Dokumen Pendukung

    Data Dukung dan Data Ekonomi
    Salinan digital Kartu Keluarga (KK)
    Salinan digital KTP/KIA/Akta kelahiran
    Slip gaji ayah dan ibu (jika ada)
    Rekening koran orang tua dalam waktu 3 bulan terakhir
    Foto meteran listrik (terlihat kode CL)
    Surat pertanggung jawaban mutlak, bermeterai Rp10.000

    Data Akademik

    LoA (Letter of Acceptance) dari PTLN sebagai bukti siswa telah diterima sebagai mahasiswa baru
    Rincian biaya studi (Tuition fee saja).

    Bagi Penyandang Disabilitas

    Surat keterangan sebagai penyandang disabilitas dan ragam disabilitasnya dari fasilitas layanan kesehatan, rumah sakit atau dokter sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
    Melampirkan surat persetujuan dari orang tua/wali dan membubuhkan tanda tangan di atas meterai Rp10.000
    Melampirkan surat permohonan pendampingan sesuai dengan kebutuhan aktivitas disabilitas

    Komponen Biaya

    Bantuan Biaya Pendidikan

    Dana SPP (tuition fee)
    Dana pendaftaran
    Dana tunjangan buku

    Bantuan Biaya Pendukung

    Dana transportasi
    Dana aplikasi visa
    Dana asuransi kesehatan
    Dana kedatangan
    Dana hidup bulanan
    Dana keadaan darurat (force majeure).

    Jadwal Seleksi

    Pengunggahan LoA: 2 Mei 2025-24 Mei 2025
    Proses Seleksi: 5 Juni 2025-15 Juni 2025
    Penetapan: 16 Juni 2025.

    *) Waktu pembukaan Gelombang II masih bersifat tentatif, tergantung kepastian data LoA siswa serta tenggat waktu pendaftaran ke PTLN tujuan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Tren ‘Ice Bucket Challenge’ Viral Lagi, Kini Fokusnya ke Kesehatan Mental

    Tren ‘Ice Bucket Challenge’ Viral Lagi, Kini Fokusnya ke Kesehatan Mental

    Jakarta

    Tren ‘Ice Bucket Challenge’, kampanye penggalangan dana viral yang berhasil mengumpulkan jutaan dolar untuk penelitian Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau penyakit Lou Gehrig pada tahun 2014, kini dikonsep ulang oleh para mahasiswa University of South Carolina untuk mengangkat isu baru: kesadaran akan kesehatan mental.

    Kampanye #SpeakYourMIND dari klub Mental Illness Needs Discussion (MIND), yang diluncurkan di Instagram pada Maret 2025, mengadaptasi format tantangan tersebut untuk menggalang dana bagi Active Minds, sebuah lembaga nirlaba yang bertujuan memberdayakan kaum muda dan mengubah stigma seputar kesehatan mental.

    Para peserta menyiram diri mereka dengan air es, mengunggah video, dan menominasikan orang lain untuk bergabung sambil menekankan pentingnya berbicara terus terang tentang kesehatan mental.

    Kampanye ice bucket challange yang berfokus ke mental health atau kesehatan mental ini melampaui donasi USD 100 ribu pada hari Jumat (18/4) dan telah menarik partisipasi dari tokoh-tokoh terkenal seperti mantan pemain NFL Peyton Manning dan Emmanuel Sanders.

    Apa itu Ice Bucket Challenge Mental Health?

    Ice Bucket Challenge yang pertama kali viral adalah kegiatan yang melibatkan orang-orang menuangkan seember air es ke atas kepala mereka (atau meminta orang lain melakukannya) untuk mendorong donasi dan meningkatkan kesadaran terhadap ALS.

    Peserta akan menuangkan air es ke atas diri mereka sendiri, memposting video, dan menominasikan orang lain untuk bergabung.

    Kini, #SpeakYourMIND Ice Bucket Challenge telah mengubah tren tersebut, mengikuti instruksi yang sama, tetapi diarahkan untuk berdonasi, mengikuti, dan meningkatkan kesadaran terhadap organisasi kesehatan mental.

    Wade Jefferson, mahasiswa tingkat tiga USC yang mendirikan klub MIND setelah kehilangan dua temannya karena bunuh diri, mengatakan kampanye tersebut bertujuan untuk menormalkan percakapan seputar kesehatan mental dan membuatnya lebih mudah diakses.

    Asosiasi ALS, yang awalnya diuntungkan oleh tantangan tahun 2014, menyatakan dukungannya terhadap upaya baru tersebut.

    “Kami gembira melihat semangat ALS Ice Bucket Challenge tetap hidup dalam bentuk-bentuk aktivisme baru,” kata Asosiasi ALS dalam sebuah pernyataan kepada NBC News.

    (kna/suc)

  • Ketemu Pengendara Kayak Sopir Brio yang Mundur di Tol, Perlu Ditegur?

    Ketemu Pengendara Kayak Sopir Brio yang Mundur di Tol, Perlu Ditegur?

    Jakarta

    Sopir Brio marah tak terima ditegur karena mundur di tol. Kalau bertemu pengendara seperti sopir Brio yang mundur itu, perlukah ditegur?

    Menegur pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas memang jangan asal dilakukan. Salah-salah pelanggar yang ditegur tak terima dan justru memicu konflik padahal niatnya baik, untuk mengingatkan demi keselamatan di jalan. Seperti yang viral di media sosial belakangan ini.

    Ada seorang pengendara yang menegur sopir Brio gara-gara mundur di jalur keluar tol. Kepada sopir Brio, penegur itu menyuruhnya untuk keluar saja, jangan mundur. Namun sopir Brio itu tak terima dan balik marah hingga keduanya terlibat adu mulut. Sopir Brio bersikeras aksinya tak mengganggu ataupun mencelakai pengguna jalan lainnya. Namun penegur bilang aksi sopir Brio itu sangat membahayakan dan bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan.

    “Nggak nyelakain orang kan?” sahut sopir Brio saat dibilang penegur dia melakukan kesalahan yang membahayakan.

    Menegur memang sah-sah saja dilakukan. Tapi kalau dari kacamata keselamatan berkendara, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana lebih menyarankan untuk mengalah guna menghindari konflik.

    “Menegurpun baik selama sopan, tapi masalahnya apakah bisa ditegur? Kan rata-rata berujung konflik mengingat attitude pengemudi Indonesia rata-rata sumbu pendek,” tutur Sony saat dihubungi detikOto, Selasa (22/4/2025).

    Bila bertemu dengan sopir seperti itu, Sony menyarankan agar bisa diviralkan di media sosial. Langkah ini dipercaya bisa memberikan sanksi sosial ke pelanggar lalu lintas.

    Mundur di tol saat salah jalur keluar dilarang. Mengutip laman Instagram PUPR BPJT, ketika salah memilih jalur keluar tol pengendara dilarang melakukan gerakan mundur sekalipun di bahu jalan dan pintu keluar tol terlewat beberapa meter.

    Pengendara sebaiknya terus melaju sampai pintu keluar berikutnya. Memundurkan kendaraan di jalan tol jelas berbahaya. Hal ini bisa meningkatkan risiko kecelakaan seperti tabrak belakang.

    (dry/din)

  • Raja Kripto Dunia Bertemu Anwar Ibrahim, Bahas Rencana Besar

    Raja Kripto Dunia Bertemu Anwar Ibrahim, Bahas Rencana Besar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim baru saja bertemu dengan pendiri Binance, Chengpeng Zhao. Pertemuan itu membahas keinginan negara tetanggaIndonesia jadi pusat industri aset digutal dan blockchain.

    “Hari ini saya melakukan pertemuan produktif dengan CZ, pendiri Biance, mendiskusikan soal potensi Malaysia menjadi pusat utama industri aset digital dan Blockhain yang tengah berkembang,” kata Anwar dalam keterangan di akun resmi Instagram, dikutip Rabu (23/4/2025).

    Dia juga menyebut akan berbicara dengan lembaga terkait untuk diskusi lebih lanjut. Dalam keterangannya itu, Anwar menyebut pula soal peranan pemerintah dalam adopsi Blockhain.

    Salah satu yang dicontohkan adalah melalui digitalisasi. Selain itu terkait eksplorisasi tokenisasi instrumen keuangan dan kasus penggunaan lain.

    “Saya menyambut baik diskusi lanjutan dengan lembaga seperti Komisi Sekuritas, Bank Negara Malaysia, dan Kementerian Digital, mengeksplorasi cara-cara memfasilitas dan mempromosikan inovasi yang bertanggung jawab,” jelasnya.

    “Di saat bersamaan, jelas kepemimpinan pemerintah sangat penting untuk mendorong adopsi Blockchain, misalnya digitalisasi dan mengeksplorasi tokenisasi instrumen keuangan serta kasus penggunaan lain,” Anwar menambahkan.

    Menutup keterangan tersebut, Anwar memastikan langkah yang tepat bisa membuat Malaysia berada di bagian terdepan transformasi digital.

    “Dengan langkah yang tepat, Malaysia memposisikan diri di garis terdepan transformasi digital global,” pungkasnya.

    Pertemuan dengan Anwar dilakukan usai Changpeng dan Binance terseret masalah hukum beberapa waktu lalu. Bahkan pria yang akrab disebut sebagai CZ ini harus mendekam di penjara Amerika Serikat selama 4 bulan.

    Changpeng mengaku bersalah atas kejahatan pencucian uang di Binance. Sebelumnya dia juga lengser dari jabatannya sebagai CEO Binance karena masalah pelanggaran hukum tersebut.

    [Gambas:Instagram]

    (dem/dem)

  • Meta Perketat Perlindungan Remaja di Instagram dengan AI, Tak Bisa Lagi Bohong soal Umur! – Page 3

    Meta Perketat Perlindungan Remaja di Instagram dengan AI, Tak Bisa Lagi Bohong soal Umur! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Instagram semakin mengetatkan aturan mereka khususnya para remaja yang coba memalsukan umur supaya bisa akses konten dewasa. 

    Meta, selaku induk perusahaan Instagram, mengumumkan mereka kini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi pengguna yang bohong soal usia.

    Jadi, ketika sistem AI Meta curiga ada akun sebenarnya dimiliki seorang remaja tapi mengaku sudah dewasa karena memalsukan umur, Instagram bakal langsung memindahkannya ke mode Teen Account. 

    Mengutip TechCrunch, Rabu (23/4/2025), Teen Account sendiri sudah diluncurkan sejak tahun lalu. Melalui sistem ini, Instagram otomatis memberikan batasan buat pengguna remaja. 

    Misalnya, siapa saya yang bisa mengirimkan pesan DM, jenis konten yang bisa mereka lihat, sampai pengaturan privasi tidak bisa sembarangan diubah. Untuk remaja di bawah 16 tahun, perubahan pengaturan hanya bisa dilakukan dengan izin orang tua.

    Bisa dikatakan, Instagram sebenarnya sudah cukup lama pakai AI untuk memperkirakan umur pengguna. Tapi kali ini, teknologi itu makin dimaksimalkan supaya remaja harus pakai Teen Account tidak sampai pakai akun orang dewasa.

    Sebagai tambahan, Instagram juga akan mulai kirim notifikasi ke orang tua berisi informasi penting soal bagaimana berbicara dengan anak mereka soal pentingnya jujur soal usia saat online.

    Dan salah satu langkah simpel menurut Instagram adalah memastikan tanggal lahir tercantum di akun sudah sesuai.

    Pengumuman ini muncul dua minggu setelah Meta membawa Teen Account ke platform Facebook dan Messenger.

    Meta mengklaim, mereka sudah sudah mendaftarkan sekitar 54 juta remaja di seluruh dunia ke Teen Account, dan 97 persen pengguna usia 13–15 tahun tetap berada di akun dilindungi ini.

  • Dokter PPDS Unsri Diduga Alami Kekerasan, Ini Langkah Kemenkes – Halaman all

    Dokter PPDS Unsri Diduga Alami Kekerasan, Ini Langkah Kemenkes – Halaman all

    Ini langkah Kemenkes RI soal kasus dugaan kekerasan yang dialami dokter Pendidikan Program Dokter Spesialis Universitas Sriwijaya (PPDS) Palembang.

    Tayang: Rabu, 23 April 2025 06:34 WIB

    Tangkap layar kanal YouTube Tribun Sumsel

    Video viral yang memperlihatkan detik-detik dokter koas dipukuli di Palembang. Korban kini sudah melapor ke polisi. 

    Laporan wartawan Trinunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) buka suara terkait, adanya kasus dugaan kekerasan yang dialami seorang dokter Pendidikan Program Dokter Spesialis Universitas Sriwijaya (PPDS) Palembang.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, korban disebut ditendang alat vitalnya hingga mengalami pendarahan.

    “Iya, kasus tersebut sudah kami terima laporannya,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, kepada wartawan Senin (21/4/2025).

    Namun pihaknya masih mendalami dan memastikan laporan tersebut.

    “Untuk kronologinya masih kami dalami. Karena info ini beredar dan viral, kami pastikan dulu,” lanjut dia.

    Masih dikutip dari Tribun Sumsel, terduga pelaku adalah konsulen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin, Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).

    Namun, terkait identitas dari korban maupun terduga pelaku, belum diketahui.

    Kasus tersebut viral dan terungkap dari postingan akun Instagram @ppdsgramm.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Video Monolog Gibran, Ancang-Ancang Maju Pilpres 2029?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 April 2025

    Video Monolog Gibran, Ancang-Ancang Maju Pilpres 2029? Nasional 23 April 2025

    Video Monolog Gibran, Ancang-Ancang Maju Pilpres 2029?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Presiden RI
    Gibran Rakabuming Raka
    menjadi perbincangan publik setelah mengunggah video monolog yang membahas isu kekinian lewat akun media sosial YouTube pribadinya.
    Dilihat dari akun YouTube @GibranTV, setidaknya Gibran sudah dua kali membuat video monolog.
    Video pertama membahas soal bonus demografi dan tantangan Indonesia dalam memanfaatkan potensi generasi muda serta menyinggung keberhasilan film Jumbo karya anak bangsa.
    Dalam video yang diunggah pada Sabtu (19/4/2025) itu, Gibran berpandangan bahwa Indonesia saat ini berada dalam momen yang sangat menentukan di tengah tantangan global, baik itu perang dagang, geopolitik, hingga perubahan iklim.
    Dia juga menyinggung, lebih dari separuh atau sebanyak 208 juta penduduk Indonesia pada kurun 2030-2045 akan berada pada usia produktif.
    Menurut Gibran, ini merupakan peluang besar dan kesempatan emas untuk mengelola bonus demografi.
    “Teman-teman, tantangan ini memang ada. Bahkan begitu besar, tapi yakinlah peluang kita juga jauh lebih besar,” kata Gibran dalam video tersebut.
    Tiga hari berselang, pada Selasa (22/4/2025), Gibrang mengunggah video monolog keduanya yang mengangkat soal kebanggaan atas pencapaian Timnas Indonesia yang berhasil lolos Piala Dunia U17.
    Bukan hanya diunggah di media sosial YouTube, Gibran juga mengunggahnya di akun media sosial Instagram pribadinya @gibran_rakabuming.
    Langkah Gibran yang tiba-tiba membuat dua video dengan tema populis lantas mengundang pertanyaan, terlebih Gibran merupakan sosok yang jarang tampil dan berbicara di muka publik meski sudah 6 bulan menjabat wakil presiden.
    Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah
    Adi Prayitno
    berpandangan, video monolog yang dibuat Gibran ini merupakan salah satu alat agar Gibran tetap eksis di panggung politik, khususnya dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2029.
    “Tentu ini sebagai upaya dari Gibran supaya tetap berada di
    spotlight
    yang selalu menjadi arus utama pembicaraan bahwa dia itu adalah seorang pemimpin yang memang sangat layak untuk diperhitungkan, terutama untuk di 2029,” kata Adi saat dihubungi, Selasa (2/4/2025).
    “Makanya Gibran itu sudah mulai aktif memberikan
    statement-statement
    politik,” imbuh dia.
    Menurut Adi, hal yang dilakukan oleh Gibran wajar karena banyak tokoh politik yang juga sudah menyiapkan ancang-ancang menyambut 2029 dengan menyebar narasi politik, melakukan kerja-kerja politik, dan menggelar kunjungan politik.
    Oleh karena itu, Gibran dinilai harus menciptakan momentumnya sendiri lewat video-video monolog tersebut.
    Apalagi, selama ini Gibran kerap diremehkan publik karena jarang tampil di muka umum dan seringkali hanya menghadiri acara yang sifatnya seremonial seperti mengunjungi sekolah untuk membagikan susu gratis.
    “Jadi kalau Gibran juga tidak menciptakan momentum dengan salah satunya menciptakan narasi-narasi besar ya tentu bisa kebalap oleh figur-figur lain gitu,” kata Adi.
    Adi tidak memungkiri, posisi Gibran saat ini memang serba salah karena setiap tindakannya kerap mengundang reaksi negatif dari publik.
    Namun, setidaknya lewat monolog tersebut, Gibran dapat menunjukkan diri bahwa ia adalah Wakil Presiden RI yang paham dan mampu memproyeksikan Indonesia di masa yang akan datang.
    “(Ini) Monolog tapi kan pesan politiknya adalah sebagai pengingat kalau Gibran itu adalah Wakil Presiden yang punya kapasitas, punya kemampuan dan secara prinsip punya profiling politik bagaimana proyeksi di Indonesia di masa-masa yang akan datang,” kata Adi.
    “Memang tidak gampang jadi Gibran ngomong salah, tidak ngomong pun jadi salah tapi secara prinsip ini kan sebagai upaya untuk menciptakan bagaimana membentuk politik itu terus pada Gibran sehingga Gibran itu menjadi
    spotlight
    pembicaraan soal 2029,” imbuh dia.
    Di sisi lain,
    video monolog Gibran
    tersebut juga bisa menjadi tantangan tersendiri karena Gibran semestinya juga membuktikan bahwa apa yang ia ucapkan harus dapat diwujudkan.
    “Momentum eksistensi jadi
    spotlight
    sekaligus jadi tantangan bagaimana Gibran itu bukan hanya bicara tentang narasi besar tapi yang paling penting adalah mampu mewujudkan itu yang utama sebenarnya,” ungkap Adi.
    Apalagi Gibran kini adalah orang nomor dua di Indonesia yang dianggap punya kekuaatan kekuasaan yang juga bisa mengakselerasi semua kebijakan-kebijakan.
    “Apa yang diomongkan harus dibuktikan kira-kira begitu,” tegasnya.
    Selain itu, Adi menilai saat ini masih banyak persepsi dan sentimen negatif terhadap Gibran, termasuk saat anak sulung Presiden ke-7 Republik Indonesia ini menggunggah video monolog.
    Akan tetapi, dalam politik ini adalah hal wajar dan tidak perlu dimasalahkan karena setidaknya Gibran sudah mampu mencuri perhatian publik meski mendapat sentimen negatif.
    “Hampir di semua
    platform
    yang meng-
    upload
    dan mengunggah video Gibran itu sentimennya negatif tapi dalam politik nggak boleh menyerah, artinya Gibran itu secara tidak langsung sudah mampu mencuri perhatian publik untuk terus membicarakan Gibran sebagai orang yang, ya ini adalah barang politik,” kata Adi.
    Oleh sebab itu, Gibran juga memiliki tantangan lain untuk mengubah agar sentimen negatif yang ada bisa diubah menjadi sentimen positif.
    Menurut Adi, hal ini juga bisa diubah apabila Gibran mampu mewujudkan setiap omongannya ke publik.
    “Bagaimana caranya? Itu yang mesti dilakukan oleh Gibran, semacam tantangan apakah bisa omongan Gibran itu jadi bukti gitu loh,” tuturnya.
    Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional Lili Romli pun mewanti-wanti bahwa video
    monolog Gibran
    dapat dianggap sebagai pencitraan semata oleh publik.
    Menurut Lili, anggapan itu dapat muncul karena publik menilai kemampuan Gibran berbicara secara langsung di muka umum tidak sebaik dengan penuturannya di video monolog.
    “Seperti diketahui, bila berbicara secara langsung, tidak sebagus bicara secara monolog tersebut. Tentu kalau dianggap negatif, dianggap angin lalu saja, dianggap bagian dari pencitraan,” kata Lili kepada
    Kompas.com
    , Minggu (20/4/2025).
    Namun, di sisi lain, video monolog Gibran juga dapat menjadi modal sosial dan politik bila memperoleh sambutan positif.
     
    Menurut Lili, penyampaian melalui video monolog sengaja dipilih Gibran sebagai strategi untuk tampil aman sekaligus membangun citra.
    Format monolog yang diambil oleh Gibran mampu menghindari risiko salah ucap, sedangkan tema-tema yang diangkat dalam monolog itu erat kaitannya dengan generasi muda.
    “Dengan disampaikan secara monolog, dengan tutur kata yang teratur dan sistematis, jika direspons positif oleh kalangan muda, tentu bisa menyedot perhatian dan simpati. Ini bisa menjadi modal sosial dan politik untuk Wapres ke depan,” kata Lili.
    Lili melanjutkan, video monolog itu juga menunjukkan bahwa Gibran tengah berupaya mencuri perhatian publik karena seorang wakil presiden umumnya sekadar menunggu tugas dari presiden. 
    “Sebenarnya, sebagai wapres cukup menunggu tugas dari presiden, karena bagaimanapun posisinya sebagai pembantu. Tapi dengan video monolog itu, tampak Wapres ingin tampil dan menarik perhatian publik,” ujar Lili.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.