Perusahaan: Guardian

  • Vatikan Diserbu Pelayat, 130.000 Orang Antre Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus – Halaman all

    Vatikan Diserbu Pelayat, 130.000 Orang Antre Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lebih dari 130.000 orang menyerbu Vatikan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, Jumat (25/4/2025).

    Laporan resmi media Vatikan menyebut saat ini puluhan ribu orang memadati Basilika Santo Petrus di Vatikan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Paus Fransiskus.

    Bukan hanya umat Katolik, penghormatan terakhir turut dilakukan banyak pihak di berbagai negara yang merasa kehilangan atas kepergian Paus ke 266 dalam Gereja Katolik Roma tersebut.

    Bahkan sejumlah pelayat rela menunggu antrean sampai berjam-jam hanya untuk memberikan penghormatan beberapa menit saja dari depan jenazah Paus Fransiskus.

    Adapun lonjakan antrean ini terjadi sejak Rabu kemarin hingga Jumat, menjalar ke tengah jalan raya utama yang mengarah melalui Roma menuju Vatikan.

    Mengutip Reuters, orang-orang tersebut rela berdesakan demi bisa memberikan penghormatan kepada Fransiskus sebelum peti jenazah ditutup pada Jumat malam, dan wajah Paus akan ditutup dengan kerudung sutra putih dan disiram dengan air suci.

     “Yang mengejutkan saya adalah betapa bertekadnya dia untuk melayani Gereja dan mencintai umatnya dengan segenap energinya, sampai akhir,” kata Kardinal Giovanni Battista Re dari Italia, pemimpin upacara Dewan Kardinal dan pejabat Vatikan yang sudah pensiun.

    Lebih lanjut menjelang pemakaman Paus Fransiskus yang akan digelar di Basilika Santa Maria Maggiore pada Sabtu (26/7/2025), pemerintah Italia mulai menggelar operasi keamanan besar-besaran.

    Menerjunkan polisi dan pasukan berkuda di pusat kota Roma hingga seluruh penjuru Vatikan.

    Tak terkecuali tempat persemayaman di mana umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

    Bahkan petugas kepolisian dan para staf Vatikan turut melakukan pemeriksaan keamanan yang telah ditingkatkan.

    Serta memasang sistem pertahanan anti-drone dan teknologi pemblokiran sinyal untuk mencegah ancaman dari udara dan perangkat komunikasi yang tidak sah, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

    Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kelancaran prosesi pemakaman Paus Fransiskus.

    Sehingga acara dapat berjalan dengan aman dan khidmat, menghormati warisan dan kontribusinya sebagai pemimpin umat Katolik dunia.

    Mengingat perkiraan jumlah pelayat yang sangat besar dan kehadiran delegasi internasional penting

    Selama di Basilika Santo Petrus jenazah Paus Fransiskus dibaringkan dalam peti terbuka mengenakan jubah kebesarannya, memegang rosario, dengan Garda Swiss berdiri di sampingnya

    Setelah sebelumnya jenazah dibawa dari kapel kediaman Vatikan tempat tinggalnya ke Gereja Santo Petrus, dengan memasuki pintu tengah, dalam prosesi akbar yang dimulai pukul 9 pagi, diiringi oleh para kardinal dan nyanyian Latin.

    Selanjutnya pada Jumat, 25 April 2025, Umat dan para pemimpin Gereja berkumpul dalam misa khusus untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus.

    Adapun doa untuk Paus Fransiskus akan dipimpin oleh para Kardinal senior di Basilika.

    Kemudian pada 26 April 2024, Pukul 15.00 WIB (sekitar 10.00 waktu Roma): Misa Requiem dilangsungkan di Basilika Santo Petrus, dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal.

    Setelah misa, jenazah akan dibawa untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

    Tidak seperti para pendahulunya, Paus asal Argentina ini memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang merupakan salah satu gereja tertua di Roma yang sering ia kunjungi untuk berdoa.

    Lokasi tersebut dipilih lantaran dalam wasiat terakhirnya, Paus Fransiskus mengungkapkan rencananya untuk mendobrak tradisi dan dimakamkan di luar Vatikan.

    Paus Fransiskus memilih tempat peristirahatan terakhirnya di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma.

    Paus Fransiskus beralasan dirinya merasakan “hubungan yang sangat kuat” dengan basilika tersebut, karena semasa hidup biasa mengunjungi basilika itu untuk menghormati Perawan Maria.

    Sejauh ini sudah ada beberapa kepala negara yang telah menyatakan niat untuk hadir dalam prosesi pemakaman.

    Di antaranya ada Presiden Amerika Serikat Donald Trump beserta istrinya yang akan terbang ke Roma, sementara Presiden Argentina Javier Milei juga dijadwalkan hadir.

    Pakai Peti Kayu Sederhana

    Tak hanya itu dalam wasiat terakhirnya Paus juga meminta agar prosesi penguburannya ingin disederhanakan.

    Meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad untuk menguburkan para Paus yang meninggal.

    Dalam postingan situs resmi Vatikan pada November 2024 lalu, Paus Fransiskus memutuskan untuk meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad saat menguburkan para Paus yang meninggal.

    Sesuai tradisi, para Paus yang meninggal akan dimakamkan di dalam tiga peti jenazah yang saling terkait, yang terbuat dari kayu pohon cemara, pohon timah dan pohon ek.

     Namun dalam wasiat terakhirnya Paus Fransiskus meminta agar dirinya dimakamkan di dalam satu peti jenazah yang terbuat dari kayu sederhana berlapis seng.

     Disebutkan juga bahwa Paus Fransiskus tidak akan disemayamkan di atas panggung tinggi, atau catafalque, di Basilika Santo Petrus untuk dilihat para pelayat, seperti yang terjadi pada para paus sebelumnya.

    Meski begitu para pelayat nantinya akan tetap dipersilakan untuk memberikan penghormatan terakhir.

    Namun jenazah Paus Fransiskus akan dibiarkan berada di dalam peti, dengan bagian tutupnya dibuka.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Teror Bom Guncang Rusia, Tewaskan Jenderal Senior Moskow Jelang Lawatan Trump Ke Kremlin – Halaman all

    Teror Bom Guncang Rusia, Tewaskan Jenderal Senior Moskow Jelang Lawatan Trump Ke Kremlin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat militer senior Rusia dilaporkan tewas usai Moskow diguncang teror bom, Jumat (25/4/2025).

    Menurut pernyataan resmi pihak berwenang Rusia, jenderal senior yang tewas tersebut adalah Jenderal Yaroslav Moskalik yang saat ini menjabat sebagai wakil kepala Direktorat Operasi Utama pada Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.

    Dikutip dari The Guardian, Yaroslav Moskalik tewas setelah menjadi korban ledakan bom misterius, menjelang Vladimir Putin memulai pertemuan penting di Kremlin dengan utusan khusus Donald Trump, Steve Witkoff.

    Komite Investigasi Rusia mengatakan bom misterius itu merupakan alat peledak rakitan isi pecahan logam yang dipasang di bawah mobil Volkswagen Golf milik Moskalik. 

    Tak dirinci jenis bubuk logam apa yang dimasukan dalam bom rakitan itu, namun para penyelidik memperkirakan hasil ledakan itu setara dengan 300 gram TNT.

    Imbas ledakan dahsyat itu, jenderal Yaroslav Moskalik bahkan sampai terlempar “beberapa meter”.

    Sementara kendaraan yang diparkir di samping mobil-mobil lain di dalam kawasan permukiman di sebelah blok apartemen bertingkat tinggi, terbakar habis setelah ledakan.

    Kematian Jenderal Yaroslav Moskalik menambah daftar panjang pejabat militer Rusia yang menjadi sasaran serangan dalam beberapa tahun terakhir. 

    Sejauh ini otoritas Rusia belum mengungkapkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. 

    Sementara, beberapa sumber menyebutkan serangan ini merupakan ulah kelompok oposisi dalam negeri atau elemen militan yang tidak puas dengan kebijakan militer Rusia di Ukraina dan Suriah.

    Bukan Kali Pertama

    Pasca-insiden ini terjadi, pihak berwenang Rusia berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan membawa pelaku ke pengadilan, mengingat kejadian seperti bukan kali pertama yang dialami Moskow.

    Desember lalu, sebuah serangan bom turut menewaskan Letnan Jenderal Igor Kirillov, yang menjabat sebagai komandan Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologi Rusia (RChBZ). 

    Ia dibunuh bersama seorang ajudannya saat mereka keluar dari sebuah gedung di Moskow.

    Para penyelidik Rusia menuding serangan tersebut dilakukan oleh dinas khusus Ukraina dengan melibatkan alat peledak yang disembunyikan di dalam skuter listrik, yang ditempatkan di sebelah pintu masuk dan dipantau melalui kamera yang dipasang di mobil yang diparkir.

    Teror Bom Terjadi saat Lawatan Trump ke Kremlin

    Sebagai informasi, kematian Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik dalam ledakan bom mobil di Balashikha menjadi sangat mencolok karena bertepatan dengan kunjungan Steve Witkoff, utusan khusus Presiden AS Donald Trump, ke Moskow. 

    Kunjungan ini bertujuan membahas inisiatif perdamaian yang diprakarsai Amerika Serikat untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

    Sejumlah pihak khawatir bahwa pembunuhan ini bisa dianggap sebagai bentuk sabotase terhadap proses diplomasi damai yang sedang dijajaki.

    Atau bahkan sebagai pesan politik dari pihak-pihak yang menolak perdamaian.

    Imbas teror ini menciptakan iklim ketidakpercayaan, yang berpotensi membuat proses negosiasi menjadi lebih sulit, terutama jika Rusia menganggap itu bukan kebetulan semata.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Spanyol Akhiri Kesepakatan Bernilai Jutaan Dolar dengan Elbit Systems, Produsen Senjata Israel – Halaman all

    Spanyol Akhiri Kesepakatan Bernilai Jutaan Dolar dengan Elbit Systems, Produsen Senjata Israel – Halaman all

    Spanyol Akhiri Kesepakatan Bernilai Jutaan Dolar dengan Produsen Senjata Israel

    TRIBUNNEWS.COM- Pemerintah Spanyol memerintahkan penghentian segera kontrak senilai 7,5 juta dolar untuk membeli amunisi dari sebuah perusahaan yang memiliki hubungan langsung dengan pembuat senjata Israel Elbit Systems pada tanggal 24 April. 

    Perdana Menteri Pedro Sanchez membatalkan kesepakatan setelah Sumar, sekelompok partai sayap kiri, mengancam akan meninggalkan koalisi pemerintahan.

    “Setelah menghabiskan semua jalur negosiasi, perdana menteri, wakil perdana menteri, dan kementerian yang terlibat telah memutuskan untuk membatalkan kontrak ini,” kata seorang sumber pemerintah kepada Al Jazeera .

    Awal minggu ini, Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska meresmikan kontrak dengan perusahaan milik Israel Guardian Homeland Security SA untuk lebih dari 15 juta butir amunisi, yang menyebabkan kehebohan di Istana Moncloa mengingat janji Sanchez pada Februari 2024 untuk tidak membeli senjata dari Israel terkait genosida Gaza.

    Media Spanyol melaporkan bahwa pihak berwenang menekankan komitmen partai-partai pemerintah koalisi progresif (PSOE dan Sumar) “terhadap perjuangan Palestina dan perdamaian di Timur Tengah.” 

    Mereka juga mencatat bahwa sejak kampanye pembersihan etnis yang didukung AS dimulai di Gaza pada Oktober 2023, Spanyol belum membeli atau menjual senjata ke perusahaan-perusahaan Israel, “dan tidak akan melakukannya di masa mendatang.”

    Namun, terlepas dari klaim dari Istana Moncloa, pada bulan Februari, Progressive International (PI), Gerakan Pemuda Palestina, dan Komite Layanan Sahabat Amerika mengungkapkan bahwa lebih dari 60.000 bagian senjata telah diangkut ke Israel melalui bandara Zaragoza di Spanyol utara sejak Oktober 2023.

    “Bukti menunjukkan bahwa penerbangan ini masih berlanjut hingga hari ini,” kata penyidik ​​kepada elDiario.es , seraya menambahkan bahwa pengiriman tersebut meliputi “suku cadang dan aksesori untuk artileri, senapan, peluncur roket/granat, dan senapan mesin” serta “suku cadang dan aksesori untuk revolver dan pistol.”

    Pada bulan Desember, The Intercept mengungkap bahwa Washington mengirim lebih dari seribu ton amunisi ke Israel melalui kapal yang berlabuh di pangkalan angkatan laut AS di Spanyol, meskipun ada embargo Madrid terhadap kapal yang membawa kargo militer menuju Israel.

    “Pengiriman material militer melalui pangkalan militer Amerika di Spanyol, yang mungkin digunakan dalam melakukan kejahatan internasional, lebih sulit dideteksi,” kata anggota parlemen Spanyol Enrique Santiago kepada media yang berkantor pusat di New York tersebut.

    Spanyol batalkan kesepakatan senjata senilai $7,5 juta (Rp 126 Miliar) dengan Israel

    Spanyol telah membatalkan kontrak senilai €6,6 juta ($7,5 juta) untuk jutaan peluru dari produsen senjata Israel, IMI Systems, menyusul reaksi keras dari anggota junior koalisi pemerintahan yang mengutuk kesepakatan itu sebagai pelanggaran terhadap sikap pro-Palestina negara itu dan perjanjian koalisi.

    Menurut Guardian, Perdana Menteri Pedro Sánchez mempertanyakan apakah tindakan militer Israel sesuai dengan hukum humaniter internasional, dan menggambarkan meningkatnya jumlah korban tewas Palestina sebagai “sungguh tak tertahankan”.

    Pemerintahannya juga secara resmi mengakui Negara Palestina dan berjanji tidak akan terlibat dalam perdagangan senjata dengan Israel sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Meskipun demikian, Kementerian Dalam Negeri Spanyol telah mendorong untuk melanjutkan pembelian 15,3 juta butir amunisi 9 mm untuk Guardia Civil, dengan mengklaim bahwa kontrak tersebut terlalu maju dan mahal untuk dibatalkan, dan penting untuk operasi penegakan hukum.

    Keputusan ini memicu kemarahan dari koalisi sayap kiri Sumar, yang dipimpin oleh Menteri Tenaga Kerja, Yolanda Díaz, dengan para anggotanya mengecam kesepakatan apa pun dengan “negara genosida”.

    Kontroversi tersebut meningkatkan ketegangan yang ada antara Partai Sosialis Sánchez dan Sumar, yang juga menentang usulan pemerintah untuk menambah anggaran militer sebesar €10,5 miliar guna memenuhi kewajiban NATO.

    Pada hari Kamis, kantor pemerintah yang mewakili Sánchez dan Díaz mengumumkan bahwa kontrak akan dihentikan dan izin impor akan ditolak. Pemerintah mengutip kegagalan total dalam negosiasi dan menyatakan bahwa mereka sekarang sedang mencari penasihat hukum untuk masalah tersebut.

    “Partai-partai yang membentuk pemerintahan koalisi progresif berkomitmen kuat terhadap perjuangan Palestina dan perdamaian di Timur Tengah,” kata sumber-sumber pemerintah. “Itulah sebabnya Spanyol tidak akan membeli senjata dari, atau menjual senjata kepada, perusahaan-perusahaan Israel.”

    SUMBER: THE CRADLE, MIDDLE EAST MONITOR

  • Laba Tesla Anjlok 71 Persen, Elon Musk akan Kurangi Jam Kerja di DOGE, akan Tinggalkan Gedung Putih? – Halaman all

    Laba Tesla Anjlok 71 Persen, Elon Musk akan Kurangi Jam Kerja di DOGE, akan Tinggalkan Gedung Putih? – Halaman all

    Laba Tesla Anjlok 71 Persen, Elon Musk akan Kurangi Jam Kerja di DOGE, akan Tinggalkan Gedung Putih?

    TRIBUNNEWS.COM- Elon Musk akan mundur dari jabatan Doge mulai bulan Mei di tengah penurunan laba Tesla sebesar 71 persen.

    CEO akan mengurangi jam kerja di Gedung Putih menjadi satu atau dua hari seminggu karena analis mengatakan perannya telah menyebabkan krisis branding.

    Departemen Efiensi Pemerintah (bahasa Inggris: Department of Government Efficiency (DOGE)) adalah sebuah komisi kepresidenan yang diminta oleh Donald Trump untuk masa jabatan keduanya.

    Kepala eksekutif Tesla, Elon Musk , mengatakan ia akan mulai menarik diri dari perannya di apa yang disebut “departemen efisiensi pemerintah” mulai bulan Mei. 

    Pernyataan Musk muncul saat perusahaan melaporkan penurunan besar dalam laba dan pendapatan pada kuartal pertama tahun 2025 di tengah reaksi keras terhadap perannya di Gedung Putih.

    Dalam panggilan investor, Musk mengatakan pekerjaan yang diperlukan untuk menata kembali “keuangan pemerintah” sebagian besar telah selesai.

    “Mungkin mulai bulan depan, Mei, alokasi waktu saya untuk Doge akan berkurang secara signifikan,” katanya.

    Meski begitu, ia berharap dapat menghabiskan satu atau dua hari seminggu untuk terus melakukan apa yang disebutnya sebagai “pekerjaan kritis” di Doge “selama presiden menginginkannya dan selama itu bermanfaat”.

    Musk dijadwalkan meninggalkan Doge pada tanggal 30 Mei, batasan ketat 130 hari dalam masa jabatannya sebagai pegawai pemerintah khusus.

    Tesla mengalami penurunan pendapatan sebesar 9 persen dari tahun ke tahun pada kuartal pertama tahun 2025. 
    Perusahaan tersebut menghasilkan pendapatan sebesar $19,3 miliar, jauh di bawah ekspektasi Wall Street sebesar $21,45 miliar. 

    Perusahaan tersebut melaporkan laba per saham sebesar 27 sen, juga jauh di bawah ekspektasi investor sebesar 43 sen dalam laba per saham.

    Laba Tesla juga turun 71% menjadi $409 juta dibandingkan dengan laba bersih $1,39 miliar pada tahun sebelumnya.

    Perusahaan mengalami penurunan 13?lam pengiriman kendaraan, menjadikannya kuartal terburuk bagi perusahaan sejak 2022. Tesla menutup kuartal tersebut dengan pengiriman 336.681 kendaraan.

    Meskipun Musk mengakui ada ” momen sulit ” akhir-akhir ini, ia tetap optimis tentang masa depan perusahaan.

    “Masa depan Tesla lebih baik dari sebelumnya,” katanya. “Nilai perusahaan adalah menghadirkan kelimpahan yang berkelanjutan dengan robot bertenaga AI yang terjangkau. Jika Anda bertanya, seperti apa masa depan ideal yang dapat Anda bayangkan, itulah yang Anda inginkan. Anda menginginkan kelimpahan untuk semua orang dengan cara yang berkelanjutan, yang baik untuk lingkungan. Pada dasarnya ini adalah masa depan yang bahagia, ini adalah masa depan yang paling bahagia yang dapat Anda bayangkan.”

    “Masa depan yang bahagia” itu mencakup rencana perusahaan untuk mobil yang sepenuhnya dapat mengemudi sendiri, kata CEO miliarder itu saat ia memaparkan jadwal ambisius kapan ia mengharapkan kendaraan tersebut dapat beroperasi di jalan-jalan AS di beberapa kota – “pada akhir tahun”. 

    Tesla secara historis berjuang untuk memenuhi jadwal yang ditetapkan Musk secara publik untuk peluncuran produk baru, terutama dalam hal mengemudi sendiri.

    “Ujian utamanya adalah, dapatkah Anda tidur di mobil dan bangun di tempat tujuan Anda dan saya yakin itu akan tersedia di banyak kota di AS pada akhir tahun ini,” katanya.

    Ini akan menjadi tambahan dari layanan Robotaxi yang direncanakan perusahaan untuk diluncurkan pada bulan Juni. 

    “Saya memperkirakan akan ada jutaan Tesla yang beroperasi secara otonom sepenuhnya pada paruh kedua tahun depan,” kata Musk.

    Meskipun gagal memenuhi ekspektasi Wall Street pada laba bersih dan laba kotor, reaksi awal analis bersifat optimistis mengingat banyak yang telah menurunkan ekspektasi mereka secara signifikan setelah perusahaan melaporkan penurunan besar dalam pengiriman kendaraan.

    “Dengan latar belakang ekspektasi yang sangat buruk, dengan segala hal mulai dari penjualan hingga margin diproyeksikan akan terus merosot, angka-angka yang tidak terlalu buruk tersebut telah diterima sebagai berita baik oleh para investor Tesla,” kata Thomas Monteiro, analis senior di Investing.com . 

    “Dalam pergantian peristiwa yang aneh, seolah-olah angka-angka menunjukkan bahwa bahkan pada saat terburuk, Elon dan timnya masih dapat menghasilkan pendapatan yang kuat sebesar $19,3 miliar, dengan total pendapatan sebagian menutupi penurunan besar dalam pendapatan otomotif.

    “Jika ini adalah situasi terburuk bagi Tesla, maka pasti ada potensi kenaikan saham setelah faktor pendorong, seperti model murah yang sangat ditunggu-tunggu dan Robotaxi, akhirnya hadir di pasar akhir tahun ini,” lanjut Monteiro.

    Para analis mengaitkan kesulitan perusahaan secara keseluruhan dengan sejumlah faktor, tetapi pada akhirnya menyimpulkan peran Musk di Gedung Putih telah menyebabkan krisis pencitraan merek bagi Tesla. 

    Perusahaan berada di persimpangan jalan utama, kata para analis, yang hanya akan diperbaiki jika Musk meninggalkan perannya di Doge dan kembali ke Tesla sebagai CEO penuh waktu.

    Selain penurunan penjualan, penurunan harga saham hingga 50%, pemilik Tesla yang ada ingin menjual kendaraan mereka secara besar-besaran, Tesla telah dirusak di seluruh negeri dan sebagai tanggapan atas protes yang terus berlanjut terhadap produsen mobil tersebut, pameran otomotif internasional Vancouver menghapus produsen mobil elektronik tersebut dari jajaran produknya di bulan Maret. 

    Perusahaan tersebut juga menarik kembali 46.000 Cybertruck – hampir semuanya telah terjual.

    Musk mengatakan bahwa penurunan permintaan disebabkan oleh tren ekonomi makro – bukan pencitraan merek. 

    “Tesla tidak kebal terhadap permintaan makro untuk mobil,” kata Musk. 

    “Ketika terjadi ketidakpastian ekonomi, orang-orang pada umumnya ingin menunda pembelian modal besar seperti mobil. Tanpa masalah makro, kami tidak melihat adanya penurunan permintaan.”

    Para analis tidak yakin.

    “Jika Musk meninggalkan Gedung Putih, akan ada kerusakan merek permanen… tetapi Tesla akan memiliki aset terpenting dan pemikir strategisnya kembali sebagai CEO penuh waktu untuk mendorong visi dan cerita jangka panjang tidak akan berubah,” demikian bunyi catatan analis Wedbush Securities. 

    Wedbush tetap optimis dengan peluang perusahaan untuk mengubah keuangannya. “JIKA Musk memilih untuk tetap bersama Gedung Putih Trump, itu dapat mengubah masa depan Tesla/kerusakan merek akan meningkat.”

    Perusahaan menolak memberikan arahan berwawasan ke depan untuk kuartal berikutnya dengan alasan “perubahan kebijakan perdagangan global pada rantai pasokan otomotif dan energi”.

    “Meskipun kami melakukan investasi yang bijaksana yang akan menyiapkan bisnis kendaraan dan energi kami untuk pertumbuhan, laju pertumbuhan tahun ini akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk laju percepatan upaya otonomi kami, peningkatan produksi di pabrik-pabrik kami, dan lingkungan ekonomi makro yang lebih luas,” demikian bunyi laporan laba tersebut. “Kami akan meninjau kembali panduan 2025 kami dalam pembaruan Q2 kami.”

    Namun, perusahaan tersebut memperingatkan bahwa “perubahan sentimen politik” dapat berdampak signifikan terhadap permintaan jangka pendek terhadap produk Tesla.

    Pendapatan Turun 9 Persen, Musk Coba Yakinkan Investor

    Elon Musk berada dalam mode pengendalian kerusakan di Tesla karena pendapatan perusahaan yang mengecewakan memaksa miliarder teknologi itu untuk mengevaluasi kembali fokusnya antara bisnisnya dan peran dalam pemerintahan Trump.

    Menghadapi penurunan laba sebesar 71 persen pada kuartal pertama, CEO Tesla mencoba meyakinkan investor pada hari Selasa bahwa ia akan segera menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengerjakan upaya pemangkasan biaya Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Presiden Trump dan lebih fokus pada perusahaannya.

    “Mungkin mulai bulan depan, Mei, alokasi waktu saya untuk DOGE akan turun secara signifikan,” kata Musk di awal panggilan pendapatan Tesla.

    Status khusus pemerintah Musk akan berakhir pada 30 Mei, meskipun ada pertanyaan terbuka tentang berapa lama kehadirannya di Gedung Putih akan berlangsung. 

    Miliarder itu menjelaskan pada hari Selasa bahwa ia berada di persimpangan jalan di tengah reaksi keras yang terus berlanjut atas DOGE.

    “Yang lebih penting daripada angka-angka, inilah saatnya Musk dapat mengubah haluan, berbicara kepada pemegang saham/karyawan, dan meninggalkan Gedung Putih DOGE/Trump serta berkomitmen kembali sebagai CEO Tesla…dan ia melakukannya dengan lantang dan jelas dalam panggilan konferensi yang kami lihat sebagai titik balik dalam kisah Tesla,” tulis analis Wedbush Securities dalam catatan investor pada hari Rabu.

    Komentar Musk muncul sekitar satu jam setelah Tesla merilis laba kuartal pertamanya, yang mencapai $409 juta, atau 12 sen per saham, dalam tiga bulan pertama tahun ini. 

    Pendapatan perusahaan juga turun 9 persen menjadi $19,3 miliar, jauh lebih rendah dari ekspektasi analis.

    Musk membuka panggilan pendapatan hari Selasa dengan segera mengakui reaksi keras yang ia hadapi atas pekerjaannya di DOGE, yang mendorong PHK massal di lembaga-lembaga federal dan pemotongan pengeluaran program.

    Setelah sekitar tiga bulan memimpin upaya DOGE, Musk mengatakan “pekerjaan utama” dalam membangun DOGE telah selesai, yang memberinya kesempatan untuk mengalihkan waktunya ke Tesla.

    “Saya rasa saya akan terus menghabiskan satu atau dua hari per minggu untuk urusan pemerintahan selama presiden menginginkan saya melakukannya dan selama itu bermanfaat,” katanya kepada para investor. 

    “Namun mulai bulan depan, saya mungkin akan mengalokasikan lebih banyak waktu saya untuk Tesla.”

    Meskipun Tesla diperkirakan memiliki angka yang mengecewakan mengingat kinerja pasarnya tahun ini, beberapa pengamat mengatakan penurunannya lebih besar dari yang diantisipasi.

    “Semua orang menduga akan ada dampak negatif pada citra merek Tesla, tetapi skalanya justru mengejutkan banyak orang,” kata Maxwell Shulman, analis di Beacon Policy Advisors.

    Meskipun demikian, analis pasar melihat komentar Musk sebagai tanda optimis bagi Tesla dan sahamnya, yang telah turun hampir 50 persen sejak Desember. Saham Tesla melonjak pada hari Rabu, melonjak 6 persen setelah pengumuman laba.

    Analis William Blair & Co. mematok pengumuman DOGE Musk sebagai “komponen terbesar” dalam reli saham pada Rabu pagi.

    Analis Wedbush memperkirakan langkah tersebut akan menghilangkan “kerusakan merek” yang disebabkan oleh Musk dan DOGE dalam beberapa bulan terakhir, menyebut pernyataan pemimpin teknologi itu sebagai “berita terbesar dan terbaik” bagi investor Tesla.

    Tesla menjadi sasaran politik tahun ini karena para demonstran mengarahkan kritik mereka terhadap Musk dan DOGE pada perusahaan tersebut, dengan melakukan protes di ruang pamer atau stasiun pengisian daya di seluruh negeri. 

    Sebagian besar protes berlangsung damai, meskipun beberapa melibatkan kekerasan, termasuk pembakaran atau penembakan.

    Saham Tesla terus anjlok di tengah protes, dan awal bulan ini, perusahaan mengonfirmasi penjualan turun hampir 13 persen dalam kinerja terburuknya sejak 2022.

    Para investor semakin menyuarakan kekhawatiran tentang bagaimana keterlibatan politik Musk akan menimbulkan masalah bagi perusahaannya.

    Dan beberapa jam sebelum panggilan pendapatan, sekelompok delapan bendahara negara menulis surat kepada Ketua Tesla Robyn Denholm untuk mengungkapkan kekhawatiran bahwa kesulitan terkini perusahaan menunjukkan “tantangan tata kelola dan kepemimpinan yang lebih mendalam” yang pada akhirnya dapat memengaruhi negara bagian mereka.

    “CEO Elon Musk terus membagi perhatiannya ke berbagai perusahaan dan peran penasihat penting dalam pemerintahan federal,” tulis mereka. 

    “Komitmen eksternal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang apakah kepemimpinan Tesla terlibat sepenuhnya dalam mengatasi tantangan inti perusahaan.”

    Analis Morningstar Seth Goldstein mengatakan keputusan Musk untuk mengurangi peran DOGE-nya seharusnya cukup untuk meredakan kekhawatiran.

    “Elon berbicara kepada basis investornya dan meyakinkan mereka bahwa dia masih memimpin perusahaan, bahwa dia masih fokus pada Tesla,” kata Goldstein kepada The Hill, seraya menambahkan, “Karena pertanyaan-pertanyaan ini tetap ada karena dia masih menjadi penasihat utama [Trump], saya pikir dia hanya ingin mengklarifikasi bahwa Tesla masih menjadi fokus utamanya.”

    Goldstein menyamakan keterlibatan Musk dalam DOGE dengan pengambilalihannya atas platform sosial X, yang saat itu dikenal sebagai Twitter. 

    Musk masih memiliki X dan menggunakannya sebagai sarana utama untuk menyuarakan dukungannya terhadap Trump dan kebijakannya.

    “Selama beberapa bulan pertama setelah kesepakatan itu ditutup, ia menghabiskan lebih banyak waktu di Twitter, lebih sedikit waktu di Tesla, dan ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik,” kata Goldstein. 

    “Dan kemudian ia akhirnya mundur dan mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengan Tesla.”

    Trump mengatakan bulan lalu bahwa ia berharap Musk akhirnya kembali ke perusahaannya setelah bekerja dengan DOGE, meskipun jadwal untuk transisi itu belum disebutkan sebelumnya. 

    The Hill menghubungi Gedung Putih untuk memberikan komentar pada hari Rabu.

    Pengamat lain seperti Shulman tidak yakin komentar Musk cukup untuk membalikkan arah di Tesla.

    “Polarisasi negatif merupakan kekuatan politik yang sangat kuat di era modern,” kata Shulman. “Dorongan untuk melakukan hal yang berlawanan dengan apa pun yang dilakukan lawan Anda, dan hubungan erat Musk dengan pemerintahan, akan menyulitkan calon pembeli untuk melepaskan keterkaitannya dengan Partai Republik dan Donald Trump di masa mendatang.”

    “Kembali ke kantor satu atau dua hari seminggu belum tentu akan memperbaiki keadaan,” imbuh Shulman.

    Dalam jangka pendek, Tesla masih menghadapi dampak perang dagang Trump yang sedang berlangsung.

    Musk mengakui pada hari Selasa bahwa Tesla adalah perusahaan mobil yang paling sedikit terkena dampak tarif, mengingat saluran pasokannya yang terlokalisasi, tetapi pajak impor dapat memengaruhi perusahaan ketika marginnya rendah.

    Ia menekankan kepada investor bahwa ia adalah pendukung tarif yang lebih rendah dan menyampaikan hal ini kepada presiden, tetapi keputusan akhirnya ada di tangan Trump.

    Meskipun menghadapi tantangan saat ini, Musk mengatakan bahwa ia “sangat optimis” tentang masa depan perusahaan, dengan menunjuk pada rencana Tesla untuk mobil otonom berskala besar dan robot humanoid otonom.

     

    SUMBER: THE GUARDIAN, THE HILL

  • Setelah 50 Pesawat Batal Dibeli China, Boeing Melobi Donald Trump, Tarif Trump Merugikan Boeing – Halaman all

    Setelah 50 Pesawat Batal Dibeli China, Boeing Melobi Donald Trump, Tarif Trump Merugikan Boeing – Halaman all

    Setelah 50 pesawat Batal Dibeli China, Boeing Lobi Trump Terkait Tarif Trump yang Tidak Menguntungkan 

    TRIBUNNEWS.COM- Produsen pesawat mengatakan pihaknya melobi Donald Trump terkait keputusan ‘yang tidak menguntungkan’ untuk mengenakan tarif.

    Boeing akan mencoba mengalihkan sebanyak 50 pesawat yang dipesan oleh maskapai penerbangan China ke pelanggan di tempat lain setelah tarif tinggi yang dipicu oleh perang dagang Donald Trump.

    Produsen AS itu mengatakan yakin bisa menemukan pembeli lain untuk pesawat tersebut, tetapi mengatakan pihaknya melobi Trump secara pribadi untuk menyelesaikan “situasi yang tidak menguntungkan”.

    Dua jet Boeing telah kembali ke AS dari China , dan satu lagi sedang dalam perjalanan, setelah penerapan tarif tinggi sebesar 125 persen pada impor Amerika. 

    China memberlakukan pungutan tersebut sebagai balasan atas tarif 145% yang ditetapkan Gedung Putih yang mengancam akan memperlambat ekonomi dunia secara signifikan.

    Kelly Ortberg, kepala eksekutif Boeing, mengatakan ia berharap “seiring waktu tarif ini dapat diselesaikan”, dalam panggilan telepon dengan investor pada hari Rabu. Ia berbicara setelah perusahaan mengumumkan bahwa kerugian pada kuartal pertama tahun 2025 telah menyempit menjadi $31 juta (£23,4 juta), dibandingkan dengan $355 juta tahun sebelumnya.

    Ia menambahkan bahwa Boeing dan Airbus, pesaing utamanya, akan lebih menyukai “lingkungan non-tarif”, sangat berbeda dengan Trump, yang percaya – bertentangan dengan konsensus ekonom yang sangat besar – bahwa tarif akan mengembalikan manufaktur AS ke dominasi global .

    Ortberg mengatakan “banyak pelanggan kami di Tiongkok telah menyatakan bahwa mereka tidak menerima pengiriman”. Namun, Boeing telah menerima permintaan dari maskapai penerbangan di luar Tiongkok untuk beberapa pesawat tersebut. Perusahaan tersebut berupaya untuk “memasarkan kembali” pesawat tersebut dan, jika perlu, mengecat ulang pesawat dengan warna maskapai penerbangan yang berbeda.

    Produksi telah dimulai pada 41 pesawat yang awalnya ditujukan ke China, dengan sembilan lainnya direncanakan akan dikirim tahun ini.

    “Ini situasi yang tidak menguntungkan, tetapi kami memiliki banyak pelanggan yang menginginkan pengiriman dalam waktu dekat,” kata Ortberg. Pabrikan tersebut telah memesan 5.600 pesawat karena maskapai penerbangan di seluruh dunia memperkirakan pertumbuhan yang kuat.

    Permintaan pesawat secara keseluruhan sejauh ini belum terpengaruh oleh tarif, kata Ortberg. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan rencana untuk meningkatkan produksi 737 Max terlarisnya menjadi 38 unit setiap bulan, meskipun ada tarif. Harga saham Boeing naik 5,7% pada hari Rabu.

    Boeing, eksportir barang terbesar AS, merupakan target utama pembalasan Tiongkok terhadap perang dagang Trump. Meskipun reputasinya terpukul keras selama beberapa skandal keselamatan , Boeing tetap memiliki koneksi politik yang kuat di Washington. Ortberg mengatakan perusahaan tersebut telah terlibat dengan pejabat dan politisi “hingga Potus sendiri”, merujuk pada presiden AS.

    Namun, tersingkir dari salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia akan menjadi pukulan, terutama jika Airbus , yang membangun pesawat di Prancis, China, dan AS, mampu terus menjual.

    “Kami tidak akan melanjutkan pembuatan pesawat terbang untuk pelanggan yang tidak mau menerimanya,” kata Ortberg, seraya menambahkan: “Jika kami melihat pasar tutup, itu akan menjadi tantangan besar bagi kami.”

    Trump telah mengenakan tarif sebesar 10% pada sebagian besar negara di luar China, tetapi Boeing mampu mengurangi biaya ekspor tersebut. Namun, pembalasan China tidak dapat dihindari oleh produsen tersebut.

     

    China ke Trump: Jika Ingin Perundingan maka Batalkan Tarif 

    China telah mendesak AS untuk membatalkan tarif besar-besarannya terhadap barang-barang China yang masuk ke negara itu sebagai tanda bahwa Presiden Donald Trump serius ingin menyelesaikan perang dagang antara kedua negara.

    Seorang pejabat Tiongkok mengatakan tidak ada pembicaraan dagang dengan AS, meskipun ada pernyataan sebaliknya dari pemerintahan Trump.

    Perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia telah meningkat, dengan China mengirim kembali pesawat Boeing yang dipesannya dari AS sebagai pembalasan terbarunya atas tarif.

    Namun Trump tampaknya melunakkan pendiriannya terhadap Tiongkok, dengan mengatakan bahwa pajak yang selama ini dikenakannya terhadap impor Tiongkok akan “turun secara substansial, tetapi tidak akan menjadi nol”.

    Perang dagang antara Tiongkok dan AS sedang berlangsung gencar, dengan Trump mengenakan pajak impor hingga 145% pada barang-barang Tiongkok yang masuk ke AS, dan Tiongkok membalas dengan pajak 125% pada produk-produk Amerika.

    Dalam salah satu pernyataan terkuat Tiongkok mengenai perang tarif, juru bicara Kementerian Perdagangan He Yadong mengatakan AS harus menghapus semua “tindakan tarif sepihak” terhadap Tiongkok “jika benar-benar ingin” menyelesaikan masalah tersebut.

    “Orang yang mengikat lonceng harus melepaskannya,” tambahnya.

    Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun mengatakan Tiongkok dan AS “tidak melakukan konsultasi atau negosiasi mengenai tarif, apalagi mencapai kesepakatan”.

    Ia menambahkan bahwa laporan yang menyatakan hal sebaliknya adalah “salah”.

    Trump sebelumnya mengatakan negosiasi antara kedua negara “aktif” – tetapi hal ini juga dibantah oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang mengatakan pada hari Rabu bahwa negosiasi tersebut belum dimulai.

    Bessent menambahkan bahwa ada peluang untuk “kesepakatan besar” antara AS dan Tiongkok dalam perdagangan.

    Sebelumnya ia mengatakan bahwa ia memperkirakan akan terjadi de-eskalasi perang dagang yang “tidak berkelanjutan”, dan mengatakan bahwa situasi saat ini “bukanlah lelucon”.

    Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dia akan bersikap “sangat baik” dalam negosiasi dengan Beijing dengan harapan dapat mengamankan kesepakatan perdagangan.

    Namun menyusul komentar terbaru China, ia mengatakan di platform media sosial Truth Social miliknya, “Boeing seharusnya menghukum China karena tidak mengambil pesawat dengan hasil akhir yang indah yang telah dijanjikan untuk dibeli oleh China”.

    “Ini hanyalah contoh kecil dari apa yang telah dilakukan Tiongkok terhadap AS, selama bertahun-tahun,” imbuhnya, sebelum mengulangi tuduhan bahwa opioid sintetis fentanil “terus mengalir ke negara kita dari Tiongkok, melalui Meksiko dan Kanada, yang menewaskan ratusan ribu rakyat kita”.

    Bos produsen pesawat Boeing mengungkapkan China telah mengirim kembali pesawat yang dipesannya dari AS sebagai bagian dari pembalasan terhadap tarif.

    Kelly Ortberg mengatakan minggu ini bahwa dua pesawat telah dikembalikan dan satu lagi akan menyusul karena ketegangan perdagangan antara kedua negara.

    China mengadakan pertemuan meja bundar pada hari Rabu untuk mengatasi kekhawatiran lebih dari 80 perusahaan asing mengenai dampak tarif AS terhadap investasi dan operasi mereka di China, kata kementerian perdagangan.

    “Diharapkan perusahaan asing akan mengubah krisis menjadi peluang,” kata Wakil Menteri Perdagangan Ling Ji.

     

     

    SUMBER: THE GUARDIAN, BBC

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.156: Zelensky Unggah Bukti Trump Pernah Tolak Rusia Aneksasi Krimea – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.156: Zelensky Unggah Bukti Trump Pernah Tolak Rusia Aneksasi Krimea – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.156 pada Kamis (24/4/2025).

    Setidaknya 21 orang terluka di Kyiv pada Kamis pagi setelah serangan rudal di ibu kota. 

    “Korban ke-21 sudah dirawat di rumah sakit,” kata Vitali Klitschko, wali kota Kyiv. 

    Ia mengatakan seorang anak berusia tiga tahun dibawa ke rumah sakit. 

    Otoritas militer mengatakan kerusakan telah dilaporkan di setidaknya dua distrik. 

    Selain itu, wali kota Kharkiv, Ihor Terekhov mengatakan Kharkiv juga diserang rudal pada Kamis pagi.

    Sebelumnya, angkatan udara Ukraina melaporkan pesawat pengebom Rusia lepas landas dan menembakkan rudal.

    Pertemuan di London Penuh Emosi

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perundingan damai di London diwarnai oleh emosi dan berjanji bahwa Ukraina akan mematuhi konstitusinya.

    “Emosi memuncak hari ini. Namun, merupakan hal yang baik bahwa lima negara bertemu untuk membawa perdamaian lebih dekat,” tulis presiden Ukraina, Rabu (23/4/2025).

    “Pihak Amerika memiliki visi yang sama. Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya menyampaikan masukan mereka. Dan kami berharap bahwa kerja sama seperti itulah yang akan menghasilkan perdamaian abadi,” lanjutnya.

    Zelensky Unggah Bukti Trump Tolak Pancaplokan Krimea oleh Rusia

    Pada hari Rabu, Zelensky mengunggah Deklarasi Krimea 2018 dari Mike Pompeo, menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) saat Donald Trump menjabat untuk pertama kalinya.

    “Amerika Serikat menolak upaya Rusia untuk mencaplok Krimea dan berjanji akan mempertahankan kebijakan ini hingga integritas wilayah Ukraina pulih,” kata Zelensky.

    Berbeda dengan deklarasi tersebut, Trump kini tampaknya mengusulkan agar AS secara resmi mengakui kendali Rusia atas Krimea – melanggar Piagam PBB dan prinsip-prinsip yang telah dijunjung tinggi AS sejak perang dunia kedua, yaitu bahwa batas wilayah tidak boleh diubah dengan paksa.

    Trump Memarahi Zelensky: Tak Ada yang Memintanya Akui Krimea

    Postingan Zelensky muncul saat Donald Trump memarahinya karena berkutat pada Krimea, dengan mengatakan hal itu merusak perundingan antara Rusia dan Ukraina yang ditengahi oleh AS.

    “Tidak ada yang meminta Zelensky untuk mengakui Krimea,” kata Trump.

    Trump kemudian mengatakan bahwa menurutnya perundingan London berjalan cukup baik

    “… kita harus mendapatkan dua orang, dua orang kuat, dua orang pintar, untuk sepakat. Dan begitu mereka sepakat, pembunuhan akan berhenti,” kata Trump.

    Menlu AS Hadiri Pertemuan di London

    Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, membatalkan perjalanannya untuk menghadiri perundingan di London pada hari Rabu.

    Hal ini menyebabkan pembatalan pertemuan yang lebih luas dengan para menteri luar negeri dari Ukraina, Inggris, Prancis, dan Jerman. 

    Downing Street mengatakan sebagai gantinya akan ada pertemuan dengan utusan Washington untuk Ukraina, Keith Kellogg, kepala staf Zelensky, Andriy Yermak, dan penasihat keamanan nasional dari Prancis dan Jerman. 

    Sementara itu, utusan khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff, diperkirakan akan bertemu Vladimir Putin lagi pada hari Jumat (25/4/2025), seperti diberitakan The Guardian.

    Sekutu Barat Tegaskan Dukungan untuk Ukraina

    Kantor presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan dukungannya terhadap hak Ukraina untuk memutuskan masa depannya sendiri.

    “Integritas teritorial Ukraina dan aspirasi Eropa merupakan persyaratan yang sangat kuat bagi warga Eropa,” bunyi pernyataan Kantor Presiden Prancis pada hari Rabu.

    Sementara itu, seorang juru bicara Keir Starmer, perdana menteri Inggris, mengatakan kepada wartawan, “Ukraina harus memutuskan masa depannya sendiri”.

    Mengenai hal itu, utusan Washington untuk Ukraina, Keith Kellogg, mengatakan pertemuan di London berlangsung positif.

    “Sudah waktunya untuk melangkah maju sesuai arahan perang Presiden Trump antara Inggris dan Rusia: hentikan pembunuhan, capai perdamaian, dan utamakan Amerika,” tulis Keith Kellogg di platform X.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Trump Beri Sinyal Akhiri Perang Dagang, Bakal Pangkas Tarif Impor untuk China – Halaman all

    Trump Beri Sinyal Akhiri Perang Dagang, Bakal Pangkas Tarif Impor untuk China – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, memberikan sinyal pemangkasan tarif secara drastis terhadap seluruh produk impor asal China.

    Sinyal itu diungkap Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Rabu (23/4/2025).

    Kendati tarif tinggi atas barang-barang dari China akan turun secara substansial, tetapi Trump menegaskan penurunan tarif tersebut tidak akan menjadi nol persen.

    “Tarifnya akan turun secara signifikan, tapi tidak akan menjadi nol,” kata Trump di Washington, dikutip dari The Guardian.

    “Kami akan bersikap sangat baik, mereka juga akan bersikap sangat baik, dan kita lihat nanti apa yang terjadi,” lanjutnya.

    Trump menyadari penerapan tarif impor sebesar 145 persen terhadap China sangat besar. Oleh karenanya ia mengatakan nantinya tarif impor terhadap China tidak akan sebesar 145 persen.

    Trump juga berniat menarik China untuk menjalin kerja sama.

    Trump menilai kerja sama dengan China akan membuat atmosfer perdagangan menjadi lebih ideal.

    “145 persen itu sangat tinggi dan tidak akan setinggi itu. Tidak akan mendekati angka itu. Itu akan turun secara signifikan. Tapi tidak akan nol,” kata Trump.

    Pernyataan Trump tersebut merupakan respons atas komentar sebelumnya pada hari Selasa oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, yang mengatakan bahwa tarif tinggi secara efektif telah menghentikan perdagangan antar kedua negara.

    Bessent mengatakan penurunan tarif terhadap China bukanlah untuk memutuskan hubungan yang keras atau pemisahan total antara Amerika Serikat dan China.

    Namun untuk menyeimbangkan kembali perdagangan yang telah terjalin antara Amerika Serikat dan China.

    Mengingat beberapa pekan terakhir pasar saham dan obligasi AS terus bergejolak buntut perang tarif besar-besaran antara Trump dan Jinping.

    China Tolak Tunduk

    Pasca pernyataan tersebut dirilis, sejauh ini pemerintah Tiongkok belum menanggapi berita tersebut, justru mereka terus-menerus mengkritik tarif Trump.

    Di platform media sosial Tiongkok, Weibo, pernyataan Trump menjadi tren dengan berbagai tagar termasuk “Trump mengakui kekalahan”.

    Portal berita pemerintah, China Daily, bahkan menggambarkannya sebagai “lambang proteksionisme populis agenda MAGA”, dan mengganggu stabilitas perdagangan global.

    Sebagai informasi, aksi saling lempar tarif impor antara China dan AS bermula dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengumumkan tarif resiprokal atau tarif timbal balik sebesar 34 persen. 

    Sebagai bentuk balasan Komite Tarif Dewan Negara China turut menerapkan tarif 34 persen atas produk-produk asal AS.

    Ketegangan yang semakin berlanjut akhirnya mendorong AS untuk menjatuhkan tarif 245 persen ke China.

    Dengan rincian mencakup tarif timbal balik terbaru sebesar 125 persen, tarif sebesar 20 persen untuk mengatasi krisis fentanyl.

    Serta tarif 7,5 persen dan 100 persen pada barang-barang tertentu untuk mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil, sebagaimana dikutip dari Reuters.

    Kendati AS menjatuhkan tarif lebih tinggi ke China, namun dalam forum itu Lin menegaskan bahwa negaranya tak akan tunduk.

    “Tiongkok tidak akan peduli jika Amerika Serikat terus memainkan permainan angka tarif,” kata juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian.

    “China tidak ingin berperang dagang dengan AS, tetapi sama sekali tidak takut jika AS bersikeras memprovokasi,” imbuhnya.

    China Ancam Negara yang Negosiasi Tarif ke AS

    Lebih lanjut, pemerintah China di bawah pimpinan Xi Jinping mengancam akan menjatuhkan sanksi balasan kepada negara-negara yang melakukan negosiasi terhadap kenaikan tarif impor Amerika Serikat (AS).

    Tak dijelaskan secara rinci sanksi apa yang akan diterapkan Jinping kepada negara-negara yang melakukan negosiasi terhadap kenaikan tarif Trump.

    Namun Kementerian Perdagangan China menegaskan bahwa Tiongkok akan mengambil tindakan balasan dan timbal balik yang tegas.

    Ancaman ini dilontarkan Jinping setelah munculnya laporan bahwa AS berencana menggunakan negosiasi tarif untuk menekan puluhan negara agar memberlakukan hambatan baru pada perdagangan dengan China.

    “China dengan tegas menentang pihak manapun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China. Jika ini terjadi, China tidak akan pernah menerimanya dan akan dengan tegas mengambil tindakan balasan,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, dikutip dari BBC International.

    Tak hanya melontarkan ancaman, China juga memperingatkan negara-negara agar tidak lembek menghadapi perang tarif Trump.

    Meski Tiongkok menghormati semua pihak yang menyelesaikan perbedaan ekonomi dan perdagangan dengan AS melalui konsultasi dengan kedudukan yang setara.

    Akan tetapi jika tarif Trump diterima begitu saja oleh negara-negara lain, hal itu bisa mendorong negara kuat seperti AS berlaku seenaknya, melanggar aturan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia).

    China melihat bahwa negosiasi bilateral tarif antara AS dan negara-negara lain merupakan strategi untuk memecah solidaritas internasional dalam menghadapi perang dagang.

    Terlebih sejumlah negara yang mencari kesepakatan dengan AS dengan mengorbankan kepentingannya bersama China.

    Alasan tersebut yang membuat China murka, memandang ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat keadilan dagang global.

    “Kedamaian tidak akan mendatangkan perdamaian, dan kompromi tidak akan mendatangkan rasa hormat,” tegas Kementerian Perdagangan China.

    “Mendahulukan kepentingan pribadi yang bersifat sementara dan mengorbankan kepentingan pihak lain, sama saja dengan mencari kulit harimau (cari gara-gara),” lanjut pernyataan tersebut.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Vatikan Diserbu Pelayat, 130.000 Orang Antre Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus – Halaman all

    Pengamanan Basilika Santo Petrus Diperketat usai Ribuan Pelayat Padati Persemayaman Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Italia mulai menggelar operasi keamanan besar-besaran, menerjunkan polisi dan pasukan berkuda di pusat Kota Roma hingga seluruh penjuru Vatikan.

    Tak terkecuali Basilika Santo Petrus yang merupakan tempat persemayaman di mana umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

    Untuk mengendalikan kerumunan, sejumlah penghalang telah dipasang di dalam dan luar basilika.

    Bahkan petugas kepolisian dan para staf Vatikan turut melakukan pemeriksaan keamanan yang telah ditingkatkan.

    Serta memasang sistem pertahanan anti-drone dan teknologi pemblokiran sinyal untuk mencegah ancaman dari udara dan perangkat komunikasi yang tidak sah, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

    Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kelancaran prosesi pemakaman Paus Fransiskus.

    Sehingga acara dapat berjalan dengan aman dan khidmat, menghormati warisan dan kontribusinya sebagai pemimpin umat Katolik dunia.​

    Mengingat perkiraan jumlah pelayat yang sangat besar dan kehadiran delegasi internasional penting yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir pada Paus Fransiskus sebelum dikebumikan di Basilika Santa Maria Maggiore.

    Adapun jumlah peziarah yang hadir di Lapangan Santo Petrus diperkirakan mencapai lebih dari 200.000 orang, jumlah ini mencakup peziarah, umat Katolik, dan delegasi internasional

    Warga Diizinkan Melayat

    Sebelum pemakaman digelar, jenazah Paus Fransiskus dipindahkan dari kediamannya di Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus, Rabu (23/4/2025).

    Di lokasi tersebut umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

    Selama masa berkabung ini, Basilika Santo Petrus dibuka untuk umum dari pukul 7 pagi sampai  7 malam waktu Roma, berlaku hingga tanggal 25 April, dengan pemakaman dijadwalkan keesokan paginya.

    Jeda waktu ini memungkinkan umat untuk melayat dan berdoa di hadapan jenazah Paus Fransiskus.

    Selama di Basilika Santo Petrus jenazah Paus Fransiskus dibaringkan dalam peti terbuka mengenakan jubah kebesarannya, memegang rosario, dengan Garda Swiss berdiri di sampingnya

    Setelah sebelumnya jenazah dibawa dari kapel kediaman Vatikan tempat tinggalnya ke Gereja Santo Petrus, dengan memasuki pintu tengah, dalam prosesi akbar yang dimulai pukul 9 pagi, diiringi oleh para kardinal dan nyanyian Latin.

    Selanjutnya pada Jumat, 25 April 2025, Umat dan para pemimpin Gereja berkumpul dalam misa khusus untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus.

    Adapun doa untuk Paus Fransiskus akan dipimpin oleh para kardinal senior di Basilika.

    Kemudian pada 26 April 2024, Pukul 15.00 WIB (sekitar 10.00 waktu Roma): Misa Requiem dilangsungkan di Basilika Santo Petrus, dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal.

    Setelah misa, jenazah akan dibawa untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

    Tidak seperti para pendahulunya, Paus asal Argentina ini memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang merupakan salah satu gereja tertua di Roma yang sering ia kunjungi untuk berdoa.

    Lokasi tersebut dipilih lantaran dalam wasiat terakhirnya, Paus Fransiskus mengungkapkan rencananya untuk mendobrak tradisi dan dimakamkan di luar Vatikan.

    Paus Fransiskus memilih tempat peristirahatan terakhirnya di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma.

    Paus Fransiskus beralasan dirinya merasakan “hubungan yang sangat kuat” dengan basilika tersebut, karena semasa hidup biasa mengunjungi basilika itu untuk menghormati Perawan Maria.

    Tak hanya itu dalam wasiat terakhirnya Paus juga meminta agar prosesi penguburannya ingin disederhanakan.

    Meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad untuk menguburkan para Paus yang meninggal.

    Dalam postingan situs resmi Vatikan pada November 2024 lalu, Paus Fransiskus memutuskan untuk meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad saat menguburkan para Paus yang meninggal.

    Sesuai tradisi, para Paus yang meninggal akan dimakamkan di dalam tiga peti jenazah yang saling terkait, yang terbuat dari kayu pohon cemara, pohon timah dan pohon ek.

    Namun dalam wasiat terakhirnya Paus Fransiskus meminta agar dirinya dimakamkan di dalam satu peti jenazah yang terbuat dari kayu sederhana berlapis seng.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Trump Beri Sinyal Akhiri Perang Dagang, Bakal Pangkas Tarif Impor untuk China – Halaman all

    Trump: AS akan Pangkas Tarif Impor China 145 Persen, Turun Drastis tapi Tidak Nol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan negaranya akan mengurangi tarif bea cukai atas barang-barang China, tetapi tarif tersebut tidak akan pernah mencapai nol dalam kondisi apa pun.

    “145 persen sangat tinggi, dan tidak akan setinggi itu. Tidak akan mendekati angka itu,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Selasa (22/4/2025). 

    “Angka itu akan turun drastis, tetapi tidak akan mencapai nol,” lanjutnya.

    Minggu lalu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa bea masuk saat ini sebesar 145 persen mungkin akan dikurangi, dan sangat tidak mungkin bea masuk tersebut akan dinaikkan lagi.

    Trump mengatakan, dampak ekonomi negatif akibat meningkatnya tarif bea cukai akan terasa di Amerika Serikat untuk beberapa waktu.

    “Kami melakukannya dengan sangat baik. Saya melihat pasar saham naik dengan baik, tetapi ini adalah masa transisi, dan akan memakan waktu yang cukup lama, tetapi kami melakukannya dengan baik di setiap negara,” katanya, seperti diberitakan The Guardian.

    Menurutnya, hampir semua negara ingin bekerja sama dengan Amerika Serikat, dan negaranya memiliki sesuatu untuk ditawarkan kepada mitra dagangnya.

    Pada 2 April 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif pada produk dari 185 negara dan wilayah, kecuali negara yang mendapat sanksi dari AS seperti Rusia, Kuba, dan Korea Utara.

    Tarif universal sebesar 10 persen mulai berlaku pada 5 April 2025, sedangkan tarif individual mulai berlaku pada 9 April 2025.

    Pada tanggal 9 April, Trump menangguhkan bea masuk impor individual yang dikenakan pada beberapa negara dan wilayah selama 90 hari.

    Gedung Putih menjelaskan bahwa selama jeda tersebut, negosiasi perdagangan akan berlangsung, di mana tarif universal sebesar 10 persen akan berlaku.

    Sementara itu, Presiden AS menaikkan tarif bea masuk atas produk-produk China menjadi 125 persen karena China membalas dengan menaikkan tarif dagang 125 persen untuk setiap produk yang diimpor dari AS.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.155: Jawab Putin, Zelensky Siap Negosiasi dalam Format Apa Pun – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.155: Jawab Putin, Zelensky Siap Negosiasi dalam Format Apa Pun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.155 pada Rabu (23/4/2025).

    Setidaknya tiga serangan terjadi di Kharkiv dan menyebabkan kebakaran, menurut laporan Wali Kota Igor Terekhov pada pukul 01.34 waktu setempat.

    Sementara itu di Kyiv, serangan udara dilaporkan terjadi pada pukul 01.03 waktu setempat.

    Peringatan serangan udara telah dicabut di Kyiv pada pukul 02.20 waktu setempat, menurut laporan militer Ukraina, seperti diberitakan Suspilne.

    Sebelumnya, militer Ukraina melaporkan serangan pesawat nirawak Rusia semalam di Ukraina timur, selatan, dan tengah merusak infrastruktur sipil dan bisnis di wilayah Poltava serta melukai dua warga sipil di wilayah Odesa. 

    Unit pertahanan udara juga dikerahkan di wilayah Kyiv dan di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv.

    Selama 24 jam terakhir, Rusia menyerang kawasan permukiman di Kota Myrnograd, Ukraina timur, dengan pesawat nirawak, menewaskan tiga orang dan melukai dua orang. 

    Ukraina Panggil Dubes China usai Warga Tiongkok Dituduh Kerja di Pabrik Drone Rusia

    Kementerian luar negeri Ukraina telah memanggil duta besar Beijing setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan warga negara Tiongkok bekerja di lokasi produksi pesawat nirawak di Rusia.

    Zelensky juga menuduh Rusia mungkin menggunakan teknologi Tiongkok yang mereka curi.

    “Saya meminta Dinas Keamanan Ukraina untuk mentransfer informasi yang lebih luas ke pihak Tiongkok mengenai warga negara Tiongkok yang bekerja di pabrik pesawat nirawak tersebut. Kami percaya bahwa mungkin saja Rusia mencuri – membuat perjanjian dengan warga negara tersebut di luar perjanjian dengan pimpinan Tiongkok – mencuri teknologi ini,” kata Zelensky.

    Ukraina Minta China Berhenti Dukung Rusia

    Duta Besar Beijing, Ma Shengkun, dipanggil atas tuduhan Ukraina yang juga memberikan bukti warga negara Tiongkok yang bertempur di tentara Rusia.

    “Wakil menteri luar negeri (Ukraina) Yevhen Perebyinis menekankan bahwa partisipasi warga negara Tiongkok dalam permusuhan terhadap Ukraina di pihak negara agresor, serta keterlibatan perusahaan-perusahaan Tiongkok dalam produksi produk militer di Rusia, merupakan masalah serius dan bertentangan dengan semangat kemitraan antara Ukraina dan Tiongkok,” kata pernyataan Ukraina pada hari Selasa.

    Yevhen Perebyinis menyerukan pihak China untuk mengambil tindakan guna menghentikan dukungan terhadap Rusia dalam agresinya terhadap Ukraina, seperti diberitakan The Guardian.

    China Belum Menanggapi Tuduhan Ukraina

    Beijing belum menanggapi klaim terbaru pada saat berita ini ditulis.

    Sebelumnya, Zelensky mengatakan pada hari Kamis (17/4/20205) minggu lalu bahwa intelijen Ukraina menunjukkan China memasok senjata ke Rusia, termasuk bubuk mesiu dan artileri, dan perwakilan China terlibat dalam produksi senjata di wilayah Rusia.

    China menolak ini sebagai tidak berdasar, tetapi pernyataan Zelensky pada hari Selasa (22/4/2025) memenuhi janji untuk memberikan rincian minggu ini. 

    Dua orang yang diduga tentara China telah ditangkap oleh Ukraina dan diperlihatkan kepada pers, dan Zelensky mengatakan setidaknya ada 155 warga negara China yang beroperasi di pihak Rusia.

    Pemerintah China secara konsisten membantah memberikan dukungan militer kepada Rusia atau memihaknya dalam perang.

    Zelensky Siap Negosiasi dalam Format Apa Pun

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina siap melakukan negosiasi dengan Rusia dalam format apa pun.

    “Dalam format apa pun, karena saat itu kami akan yakin bahwa kami setidaknya memiliki beberapa hasil, bahwa Rusia benar-benar siap. Siap untuk langkah-langkah nyata, untuk hasil-hasil nyata. Bahwa mereka adalah orang-orang yang serius, langkah-langkah serius, bukan sekadar kekanak-kanakan,” kata Volodymyr Zelensky dalam pernyataannya yang dirilis kantor Presiden Ukraina, Selasa (22/4/2025).

    Pernyataan ini menanggapi perkataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengatakan Rusia siap melakukan perundingan langsung dengan Ukraina.

    “Kami selalu membicarakan hal ini, bahwa kami memiliki sikap positif terhadap inisiatif perdamaian apa pun. Kami berharap perwakilan rezim Kyiv akan merasakan hal yang sama,” kata Putin, saat berbicara di TV pemerintah Rusia, Senin (21/4/2025).

    Perwakilan Ukraina, Inggris, Prancis, AS akan Bertemu di London

    Perwakilan dari Ukraina, Inggris, Prancis, dan AS akan bertemu di London pada Rabu hari ini untuk melanjutkan pembicaraan tentang kemungkinan gencatan senjata. 

    Utusan Donald Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg, akan menghadiri diskusi tersebut, menurut pernyataan juru bicara departemen luar negeri AS, Tammy Bruce. 

    Bertentangan dengan pengumuman sebelumnya, menteri luar negeri AS, Marco Rubio, tidak akan hadir. 

    Meskipun Keith Kellogg adalah utusan pemerintah untuk Ukraina, ia sebagian besar telah dikesampingkan dari pembicaraan damai yang dipublikasikan yang telah diadakan AS secara terpisah dengan Rusia dan Ukraina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina