Perusahaan: Guardian

  • Vatikan Gunakan Teknologi Pengacak Sinyal Demi Jaga Kerahasiaan Konklaf Paus Baru – Halaman all

    Vatikan Gunakan Teknologi Pengacak Sinyal Demi Jaga Kerahasiaan Konklaf Paus Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Vatikan mengambil langkah luar biasa untuk menjaga  kerahasiaan proses pemilihan paus baru konklaf atau, yang dimulai pada Rabu (7/5/2025).

    Dalam konklaf rahasia yang melibatkan 133 kardinal pemilih, teknologi tinggi seperti pemblokiran layanan seluler dan pengacau sinyal akan digunakan untuk mencegah kebocoran informasi.

    Menurut laporan media Italia ANSA dan penyiar publik RAI, semua layanan telepon seluler akan dimatikan di dalam area konklaf dan akan aktif kembali setelah paus terpilih diumumkan ke publik.

    Sinyal akan mulai diputus pada pukul 15.00 waktu setempat, tepat sebelum konklaf dimulai pukul 16.30, The Guardian melaporkan.

    Langkah ini diambil untuk mencegah campur tangan atau pengaruh eksternal terhadap proses pemilihan, yang berlangsung di Kapel Sistina, Kota Vatikan.

    Meskipun sinyal di dalam konklaf akan diblokir total, layanan seluler tetap tersedia di Lapangan Santo Petrus, tempat ribuan orang biasa berkumpul untuk menyaksikan tanda asap dari cerobong Kapel Sistina.

    Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menegaskan bahwa para kardinal dilarang membawa ponsel ke dalam area konklaf.

    Sejak konklaf terakhir pada 2013 yang memilih Paus Fransiskus, teknologi digital dan media sosial telah berkembang pesat.

    Perbedaan antara situasi saat ini dan 12 tahun lalu pun sangat mencolok, di mana kini para kardinal bahkan diketahui membagikan aktivitas mereka di media sosial sebelum konklaf dimulai, menurut laporan ABC News.

    Saat konklaf resmi berlangsung, para kardinal harus mengikuti aturan ketat, termasuk mengucapkan sumpah kerahasiaan.

    Tak hanya para kardinal, seluruh staf pendukung seperti koki, petugas kebersihan, hingga penjaga juga diminta menandatangani sumpah serupa.

    Bagi siapa pun yang melanggar kerahasiaan, ancaman hukuman ekskomunikasi menanti, sebagaimana dilaporkan CBS News.

    Setelah dikunci di dalam Kapel Sistina pada 7 Mei, para kardinal tidak hanya disumpah untuk merahasiakan seluruh proses, tapi juga berjanji tidak akan mencari pengaruh dari luar.

    Selain itu, jika terpilih, mereka akan bersumpah untuk “dengan setia memenuhi Munus Petrinum sebagai Gembala Gereja Universal,” menurut pernyataan resmi dari Vatikan.

    Vatikan mengonfirmasi bahwa seluruh 133 kardinal yang memiliki hak suara telah tiba.

    Sebelum konklaf, mereka telah mengikuti dua kongregasi umum yang membahas berbagai isu penting seperti migrasi, persatuan, etnosentrisme, konflik global, dan kualitas yang dibutuhkan dari seorang paus.

    Langkah-langkah ketat ini menegaskan bahwa di era digital sekalipun, Vatikan tetap berkomitmen menjaga kerahasiaan dan kesucian proses pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

     (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Shein dan Temu Terpukul! Ekspor E-commerce Tiongkok ke AS Ambruk 65% Gegara Tarif Trump

    Shein dan Temu Terpukul! Ekspor E-commerce Tiongkok ke AS Ambruk 65% Gegara Tarif Trump

    Jakarta: Gelombang baru perang dagang AS-Tiongkok kembali memanas. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, ekspor e-commerce Tiongkok ke Amerika Serikat tercatat anjlok hingga 65 persen secara volume. Penurunan tajam ini menghantam toko-toko online raksasa seperti Shein dan Temu, yang selama ini dikenal sebagai rajanya barang murah dari Tiongkok.
     
    Sementara itu, data menunjukkan pengiriman ke Uni Eropa justru naik 28 persen. Artinya, pelaku e-commerce Tiongkok mulai memindahkan fokus pemasaran dan pengiriman ke benua biru, guna menghindari jerat tarif tinggi dari Negeri Paman Sam.
    Tarif AS picu lonjakan harga, konsumen menjerit
    Melansir The Guardian, Rabu, 7 Mei 2025, mulai Mei 2025, pemerintah AS resmi menghapus pembebasan tarif untuk impor parsel senilai hingga USD800. Kebijakan ini berdampak besar bagi e-commerce yang bergantung pada sistem pengiriman langsung dari Tiongkok, seperti Temu dan Shein.
     
    Tak tanggung-tanggung, tarif baru mencapai 145 persen, membuat harga barang di Temu melonjak gila-gilaan. Analisis Bloomberg mencatat, dalam dua minggu terakhir saja, harga rata-rata produk di dua kategori populer yakni mainan dan kesehatan naik lebih dari 40 persen.

    Contohnya, gaun musim panas dari Temu naik dari USD18,47 menjadi USD44,68 setelah ditambahkan tarif impor USD26,21. Lalu, Baju renang anak-anak naik dari USD12,44 menjadi USD31,12. Kemudian, Penyedot debu genggam melonjak dari USD16,93 ke USD40,11 setelah kena tarif.
     
    Banyak konsumen mulai mengeluh, karena barang murah dari Tiongkok kini tak lagi semurah itu. Dan sebagian besar beban biaya ini langsung ditanggung oleh pembeli.
     

    Shein bersiasat, pertimbangkan pindah produksi
    Tak tinggal diam, Shein tengah mempertimbangkan restrukturisasi besar-besaran untuk menghindari tarif AS. Menurut laporan Financial Times, salah satu opsi yang digodok adalah memindahkan sebagian produksi ke negara non-Tiongkok agar tak terkena tarif.
     
    Namun, strategi ini bisa memicu efek domino, termasuk potensi penundaan rencana IPO Shein di Bursa Saham London.
    Tiongkok kirim peringatan ke Trump: Kami tak akan tunduk
    Di tengah ketegangan yang meningkat, Tiongkok melancarkan pernyataan keras. Dalam pesan video resmi, pemerintah Tiongkok memperingatkan bahwa mereka tidak akan menyerah pada tekanan tarif dari AS.
     
    “Tunduk pada penindas sama saja dengan meminum racun untuk menghilangkan rasa haus,” tegas pernyataan yang disampaikan dalam bahasa Inggris.
     
    Langkah tarif ini sejatinya dirancang untuk mendorong kebangkitan industri manufaktur AS. Namun, kenyataannya, bisnis ritel dan konsumenlah yang langsung menanggung dampaknya.
     

    Ritel AS kena getahnya, Walmart dan Amazon ketar-ketir
    Dampak tarif tinggi juga menggelisahkan pelaku bisnis AS. Laporan South China Morning Post menyebut, Walmart sampai menyarankan para pemasok Tiongkok untuk menanggung beban tarif demi menjaga harga jual tetap kompetitif.
     
    Sementara itu, raksasa e-commerce Amazon dikabarkan sempat mempertimbangkan langkah mencantumkan biaya tarif di setiap produk. Namun, rencana ini segera dimentahkan karena dikhawatirkan memperlihatkan secara gamblang dampak perang dagang kepada konsumen.
     
    Situasi makin memanas setelah juru bicara Gedung Putih menyebut rencana Amazon itu “bermusuhan dan politis”. Tak lama kemudian, Trump menelepon langsung CEO Amazon, Jeff Bezos, dan berkata:
     
    “Jeff Bezos sangat baik. Dia sangat hebat. Dia menyelesaikan masalah dengan sangat cepat. Orang yang baik.”
    Fokus beralih ke Eropa, pasar AS dianggap terlalu mahal
    Dengan kondisi tarif yang mencekik dan ongkos logistik yang melonjak, platform e-commerce Tiongkok kini makin gencar menggarap pasar Eropa. Strategi ini diyakini sebagai langkah bertahan hidup sekaligus ekspansi bisnis baru.
     
    Namun, bagi konsumen Amerika, situasi ini berarti satu hal yaitu barang murah dari Tiongkok tak lagi murah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Profil Luis Antonio Tagle: Sang “Fransiskus Asia”, Calon Kuat Paus

    Profil Luis Antonio Tagle: Sang “Fransiskus Asia”, Calon Kuat Paus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para kardinal dunia akan mengadakan konklaf untuk memilih Paus, Rabu (7/5/2025). Salah satu figur yang mencuat untuk menduduki posisi tertinggi Gereja Katolik Roma itu adalah Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina.

    Mengutip The Guardian, sebetulnya Kardinal Tagle tidak memiliki ambisi yang tinggi untuk menjadi Paus. Ia bahkan tertawa ketika ditanya pada tahun 2015 apakah ia pernah mempertimbangkan bahwa ia mungkin suatu hari nanti akan menjadi Paus.

    “Saya membuat pengakuan publik di sini. Saya bahkan tidak bisa mengatur hidup saya. Bagaimana saya bisa membayangkan sebuah komunitas di seluruh dunia?” tuturnya.

    Meskipun tanggapannya terkesan merendah, kardinal Filipina tersebut termasuk di antara mereka yang disebut-sebut sebagai calon pengganti Paus Fransiskus. Jika diangkat, ia akan menjadi Paus pertama dari Asia.

    Tagle, yang dipanggil dengan nama panggilan “Chito,” telah digambarkan sebagai “Fransiskus Asia”, karena pandangannya yang progresif dan gaya hidupnya yang sederhana.

    Ia sebelumnya mengkritik sikap “keras” terhadap ibu tunggal, dan orang-orang yang gay, serta perceraian. Sebagai uskup Imus, sebuah kota dekat Manila, ia naik jeepney, minivan umum murah, dan mengundang orang miskin untuk makan bersamanya.

    Dikenal sebagai orang yang mudah didekati dan bersahaja, Tagle juga penggemar menyanyi dan menari. Video-videonya di Tiktok telah dibagikan secara luas, membuatnya mendapat persetujuan dari banyak orang di Filipina, di mana karaoke praktis menjadi kegemaran nasional, dan sekitarnya.

    “Saat berpidato dan memberikan ceramah, dia bukan pendeta formal yang biasa. Dia bernyanyi. Dia orang Filipina. Dia pastor karaoke,” kata Michael Xiao Chua, seorang sejarawan di Universitas De La Salle. “Tagle memiliki gaya yang tidak biasa, dan seperti bintang rock setelah misa.”

    Masa Kecil dan Kontroversi

    Tagle, 67 tahun, lahir di Imus, dekat wilayah ibu kota Metro Manila, dari orang tua Katolik yang bekerja di bank. Semasa kecil, Tagle dikabarkan ingin menjadi dokter, tetapi masuk gereja setelah seorang pendeta menipunya agar mendaftar ke seminari di Kota Quezon.

    Ia memperoleh gelar doktor di Universitas Katolik Amerika dan menjadi Uskup Imus dan, kemudian, Uskup Agung Manila. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    “Beliau (berasal) dari keluarga yang sangat sederhana. Tidak miskin tetapi tidak kaya,” kata Mary John Mananzan, seorang biarawati misionaris Benediktin yang telah mengenal Tagle selama beberapa dekade.

    Namun, kenaikannya ke jajaran atas gereja Katolik bukannya tanpa kontroversi. Tagle menjabat sebagai presiden Caritas Internationalis dari tahun 2015 hingga 2022 ketika tim kepemimpinan dicopot karena kekhawatiran atas kesalahan manajemen. Saat itu, Tagle  mengatakan keputusan itu tidak terkait dengan tuduhan pelecehan seksual atau kesalahan manajemen uang.

    Pada Maret ini, sebuah kelompok penyintas, Survivors Network of those Abused by Priests, menyerukan penyelidikan terhadap Tagle, dan lima kardinal lainnya, terkait dengan penanganan kasus dugaan pelecehan anak oleh Caritas Internationalis di Selandia Baru dan Republik Afrika Tengah. Tagle belum mengomentari seruan tersebut.

    Para pegiat mengatakan Tagle belum bekerja cukup keras untuk mengatasi pelecehan seksual di gereja. Anne Barrett Doyle, salah satu direktur BishopAccountability.org, mengatakan minggu lalu bahwa gereja di Filipina berada dalam “zaman kegelapan” dalam masalah ini, dan bahwa pedoman dalam menangani tuduhan belum dipublikasikan di situs web keuskupan agung Manila atau Konferensi Waligereja Filipina.

    “Jika Kardinal Tagle bahkan tidak bisa membuat rekan-rekan uskupnya di negara asalnya untuk menerbitkan pedoman. Apa yang bisa kita harapkan darinya sebagai paus gereja global?” ujar Doyle.

    Di Filipina, Tagle juga dituduh lamban dalam mengutuk apa yang disebut sebagai perang melawan narkoba yang digagas mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte. Sebanyak 30.000 orang tewas dalam tindakan keras tersebut, yang dimulai setelah Duterte menjabat pada bulan Juni 2016.

    Banyak korban adalah pemuda, yang ditembak mati di jalan. Kemudian, pada tahun 2017, Tagle menulis surat pastoral yang mengkritik pembunuhan tersebut

    “Kita tidak dapat memerintah negara dengan membunuh. Kita tidak dapat menumbuhkan budaya Filipina yang manusiawi dan bermartabat dengan membunuh,” tuturnya.

    Perang melawan narkoba yang digagas Duterte menandai babak sulit bagi gereja Katolik di Filipina. Beberapa pastor mengambil risiko melakukan pembalasan dengan mengkritik pembunuhan tersebut, dan meskipun ada kemarahan internasional atas pembunuhan tersebut, Duterte tetap sangat populer di kalangan penduduk yang mayoritas beragama Katolik.

    Tagle menentang pengesahan RUU Kesehatan Reproduksi di Filipina, yang menawarkan alat kontrasepsi gratis dan informasi tentang keluarga berencana. Ia juga menentang hak aborsi.

    (tps)

  • Kecelakaan Maut Pesawat Jatuh Timpa Rumah Warga, Makan Korban Jiwa

    Kecelakaan Maut Pesawat Jatuh Timpa Rumah Warga, Makan Korban Jiwa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah pesawat kecil jatuh ke lingkungan perumahan padat penduduk di kawasan Wood Ranch, Simi Valley, California, Sabtu (3/5/2025) waktu setempat. Insiden ini menewaskan dua orang dan seekor anjing yang berada di dalam pesawat, serta merusak dua rumah warga.

    Kepolisian dan otoritas pemadam kebakaran Ventura County mengatakan pesawat yang jatuh adalah Van’s RV-10, jenis pesawat bermesin tunggal yang populer di kalangan penggemar penerbangan dan biasanya dirakit secara mandiri menggunakan kit.

    Bangkai pesawat terlihat tersebar di antara dua rumah yang hangus terbakar, sementara asap tebal membumbung dari atap salah satu rumah. Sekitar 40 petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi dan berhasil memadamkan api, lalu melanjutkan proses penyelamatan dan penanganan puing.

    “Penghuni rumah saat itu berada di dalam, tapi berhasil dievakuasi tanpa ada korban luka,” ujar juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Ventura County, dilansir The Guardian, Senin (5/5/2025).

    “Namun, kedua rumah mengalami kerusakan struktural akibat ledakan dan kobaran api.”

    Salah satu rumah yang terkena dampak adalah milik Arman Hovakemian. Dalam wawancara dengan Los Angeles Times, Hovakemian menceritakan detik-detik mengerikan saat pesawat nyaris menimpanya.

    Ia sedang bekerja di halaman belakang ketika melihat pesawat melayang-layang tidak stabil di atas rumah-rumah perbukitan di lingkungan itu.

    “Saya langsung lari masuk ke rumah, teriak memanggil istri saya Armineh dan anjing kami, Koko. Kami langsung kabur,” ujarnya. “Beberapa detik kemudian, terdengar dentuman keras. Bagian badan pesawat jatuh tepat di tempat saya berdiri sebelumnya di halaman.”

    Hovakemian masih sulit memercayai bahwa mereka selamat dari tragedi itu.

    “Saya seperti mati rasa. Rasanya belum masuk akal bahwa ini benar-benar terjadi,” katanya sambil menyaksikan puluhan petugas keamanan dan pemadam kebakaran mengelilingi rumahnya yang rusak parah.

    Polisi Simi Valley awalnya hanya mengonfirmasi satu korban jiwa. Namun, otoritas mengumumkan bahwa pilot, seorang penumpang, dan seekor anjing di dalam pesawat turut meninggal dalam insiden tersebut.

    Penyebab kecelakaan masih belum diketahui dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyatakan akan memerlukan waktu berminggu-minggu untuk merilis temuan awal, sementara laporan lengkap diperkirakan baru akan selesai dalam beberapa bulan.

    Menurut saksi dan rekaman kamera keamanan milik warga sekitar, pesawat sempat terlihat berputar-putar selama hampir tiga menit di atas permukiman, bahkan sempat naik tajam menembus awan lalu tiba-tiba jatuh menukik. Video tersebut juga memperlihatkan pesawat terbang sangat dekat dengan atap-atap rumah warga.

    Kecelakaan ini kembali memunculkan kekhawatiran atas keamanan pesawat Van’s RV-10, setelah insiden serupa terjadi pada Januari lalu. Saat itu, pesawat jenis yang sama jatuh menabrak gudang di Fullerton, California, ketika mencoba mendarat darurat.

    Pilot dan putrinya tewas dalam kecelakaan itu, sementara 19 orang di dalam gudang terluka. Laporan awal NTSB menyebutkan pintu pesawat diduga terbuka selama penerbangan.

     

    (luc/luc)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.166, Moskow: Gencatan Senjata 3 Hari adalah Tes untuk Ukraina – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.166, Moskow: Gencatan Senjata 3 Hari adalah Tes untuk Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.166 pada Minggu (4/5/2025).

    Serangan pesawat nirawak Rusia pada malam hari di Kyiv, merusak beberapa bangunan tempat tinggal dan membakar mobil-mobil di seluruh kota, menurut laporan militer Ukraina, Minggu. 

    Puing-puing yang jatuh dari pesawat nirawak yang hancur memicu kebakaran di bangunan-bangunan tempat tinggal di distrik Obolonskyi dan Sviatoshynskyi di Kyiv.

    Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan petugas medis dipanggil ke distrik Sviatoshynskyi setelah serangan tersebut.

    Kyiv, wilayah sekitarnya, dan separuh timur Ukraina berada di bawah peringatan serangan udara selama sekitar satu jam, dimulai segera setelah tengah malam pada Minggu waktu setempat.

    Sehari sebelumnya pada Sabtu (3/5/2025), penembakan Rusia menewaskan dua orang di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

    Sementara itu, serangan pesawat nirawak di kota Kherson, Ukraina selatan, menewaskan satu orang lainnya.

    Di wilayah tengah Cherkasy, serangan pesawat nirawak Rusia pada Sabtu malam memicu beberapa kebakaran, menurut laporan gubernur setempat, Ihor Taburets.

    Ukraina Hancurkan Jet Tempur SU-30 Rusia

    Ukraina telah menghancurkan jet tempur Su-30 Rusia menggunakan rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak laut, menurut badan intelijen militer Ukraina (GUR).

    Militer Ukraina mengklaim itu sebagai peristiwa pertama di dunia ketika pesawat tak berawak maritim berhasil menjatuhkan pesawat tempur.

    Pernyataan GUR di media sosial pada Sabtu, mengatakan pesawat tempur Rusia ditembak jatuh oleh unit intelijen militer yang disebut Grup 13 pada Jumat (2/5/2025), di atas perairan dekat Novorossiisk, kota pelabuhan utama Rusia di Laut Hitam.

    Kementerian pertahanan Rusia tidak mengomentari klaim Ukraina.

    Namun, tak lama setelah berita tersebut, seorang blogger Rusia yang berwenang yang diyakini dekat dengan kementerian tersebut mengatakan jet itu telah ditembak jatuh.

    “Pilot keluar dan dijemput oleh pelaut sipil,” kata blogger itu, yang menggunakan nama Rybar, di Telegram.

    Sementara itu, Wali Kota Novorossiisk mengumumkan keadaan darurat pada Sabtu (3/5/2025), setelah otoritas setempat mengatakan serangan pesawat tak berawak Ukraina telah merusak terminal gandum dan beberapa bangunan tempat tinggal, melukai lima orang.

    Zelensky Tolak Gencatan Senjata 3 Hari

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah menolak gencatan senjata tiga hari yang diperintahkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Zelensky menganggapnya sebagai sandiwara, lalu menegaskan Ukraina siap untuk gencatan senjata penuh.

    “Ini lebih merupakan pertunjukan sandiwara di pihaknya, karena dalam dua atau tiga hari tidak mungkin untuk mengembangkan rencana untuk langkah selanjutnya untuk mengakhiri perang,” kata presiden Ukraina pada Jumat, dalam sambutan yang dirahasiakan hingga Sabtu, seperti diberitakan The Guardian.

    Moskow: Gencatan Senjata 3 Hari adalah Tes untuk Ukraina

    Putin sebelumnya menetapkan gencatan senjata 3 hari pada 8-10 Mei 2025.

    Moskow mengklaim gencatan senjata ditujukan untuk menguji kesiapan Ukraina untuk perdamaian jangka panjang.

    Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan tidak seorang pun dapat menjamin Ukraina akan bertahan hidup hingga 10 Mei jika Ukraina menyerang Moskow selama perayaan Hari Kemenangan pada 9 Mei. 

    Sebelumnya, Zelensky mengatakan Ukraina tidak akan bermain-main untuk menciptakan suasana yang menyenangkan untuk memungkinkan Putin keluar dari isolasi pada tanggal 9 Mei.

    Ia juga memperingatkan para pemimpin negara yang akan menghadiri acara tersebut bahwa Ukraina tidak dapat menjamin keselamatan mereka karena Rusia dan Ukraina sedang berperang.

    Kremlin telah menolak seruan oleh Ukraina dan Amerika Serikat untuk gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari.

    Menlu Hongaria Kecam Pernyataan Zelensky

    Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto, menepis pernyataan yang dibuat oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

    Zelensky sebelumnya mengatakan Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, menghalangi aksesi Ukraina ke Uni Eropa.

    Peter Szijjarto mengecam Zelensky dengan mengatakan Ukraina seharusnya dapat menempatkan diri dan menghargai posisi Hongaria atas haknya di Uni Eropa.

    “Zelensky harus menerima kenyataan bahwa warga Hongaria memiliki hak penuh untuk menyatakan pendapat mereka mengenai aksesi cepat Ukraina ke UE,” katanya.

    “Faktanya tetap, Ukraina ingin bergabung dengan asosiasi yang menjadi anggota kami, dan bukan sebaliknya… Oleh karena itu, Kyiv harus memilih nada yang tepat,” imbuhnya, seperti diberitakan Pravda.

    Kepemimpinan Ukraina dan Komisi Eropa memiliki rencana ambisius untuk mempercepat negosiasi aksesi pada tahun 2025, tetapi veto Hongaria telah mencegah mereka untuk melanjutkannya.

    Pada 29 April 2025, Ukraina dan Hongaria sepakat untuk mengadakan konsultasi rutin di Budapest guna membuka blokir negosiasi aksesi.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • AS Gempur Yaman, Houthi Balas Serang Israel: Agresi Udara di Ras Isa Tewaskan 74 Orang – Halaman all

    AS Gempur Yaman, Houthi Balas Serang Israel: Agresi Udara di Ras Isa Tewaskan 74 Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Jumat (2/5/2025), Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan Ras Isa di Yaman, yang dikuasai oleh kelompok Houthi.

    Serangan ini merupakan bagian dari kampanye militer intensif yang diluncurkan oleh Presiden Donald Trump sejak Maret lalu, The Times of Israel melaporkan.

    Menurut laporan dari Al Jazeera, serangan tersebut menargetkan fasilitas minyak di pelabuhan Ras Isa.

    Situs tersebut telah menjadi sasaran utama dalam upaya AS untuk melemahkan kemampuan militer Houthi.

    Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, terutama setelah Houthi meluncurkan dua rudal balistik ke arah Israel pada hari yang sama.

    Kelompok Houthi mengklaim rudal tersebut menargetkan pangkalan udara militer Ramat David dan wilayah Tel Aviv di Israel.

    Namun, militer Israel menyatakan berhasil mencegat kedua rudal tersebut sebelum mencapai sasaran. 

    Serangan rudal oleh Houthi ini merupakan bagian dari dukungan mereka terhadap Palestina dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Israel.

    Sejak pecahnya perang di Gaza pada tahun 2023, Houthi telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan menargetkan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

    Sementara itu, serangan udara AS terhadap pelabuhan Ras Isa menimbulkan korban jiwa yang signifikan.

    Menurut laporan dari AP News, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 74 orang dan melukai lebih dari 170 lainnya.

    Ini merupakan salah satu serangan paling mematikan dalam kampanye militer AS terhadap Houthi.

    Kelompok Houthi mengecam serangan tersebut sebagai tindakan agresi terhadap fasilitas sipil yang vital bagi rakyat Yaman.

    Mereka juga menuduh AS dan sekutunya bertanggung jawab atas meningkatnya penderitaan sipil di Yaman akibat serangan udara yang terus berlanjut.

    Operation Rough Rider

    Kampanye militer AS terhadap Houthi, yang dikenal sebagai “Operation Rough Rider”, telah berlangsung sejak Maret 2025.

    Menurut laporan dari The Guardian, kampanye ini telah melibatkan lebih dari 800 serangan udara dalam waktu kurang dari dua bulan.

    Target utamanya adalah berbagai fasilitas militer dan infrastruktur yang dikuasai oleh Houthi.

    Meskipun kampanye ini bertujuan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan menghentikan serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah, banyak pihak mengkritik pendekatan ini.

    Mereka menilai serangan itu menimbulkan korban sipil yang tinggi dan memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman.

    Selain AS, Inggris juga terlibat dalam serangan terhadap Houthi.

    Menurut laporan dari The Sun, Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) telah meluncurkan serangan udara terhadap fasilitas produksi drone milik Houthi di dekat ibu kota Sanaa.

    Serangan ini merupakan bagian dari operasi bersama dengan AS untuk menekan kemampuan militer Houthi dan memastikan keamanan jalur pelayaran di kawasan.

    Keterlibatan Inggris dalam kampanye militer ini juga menuai kritik dari dalam negeri.

    Banyak pihak mempertanyakan kbijakan pemerintah Inggris yang mendukung serangan terhadap Houthi, mengingat tingginya korban sipil dan dampak kemanusiaan yang ditimbulkan.

    Sementara itu, kelompok Houthi tetap menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk melancarkan serangan balasan.

    Mereka terus menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan meluncurkan serangan rudal ke arah Israel.

    Hal ini menunjukkan bahwa kampanye militer yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya belum berhasil sepenuhnya melemahkan mereka.

    Situasi di Yaman dan kawasan sekitarnya tetap tegang, dengan risiko eskalasi konflik yang semakin besar.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Waspada! Wahana Antariksa Era Soviet Diperkirakan Jatuh Tak Terkendali ke Bumi Pekan Depan

    Waspada! Wahana Antariksa Era Soviet Diperkirakan Jatuh Tak Terkendali ke Bumi Pekan Depan

    Jakarta: Sebuah wahana antariksa era Soviet yang diluncurkan lebih dari 50 tahun lalu diprediksi akan jatuh kembali ke Bumi tanpa kendali pada pekan kedua Mei 2025. 
     
    Objek luar angkasa bernama Kosmos 482 ini awalnya dirancang untuk misi pendaratan di Venus pada tahun 1972, namun gagal meninggalkan orbit Bumi karena gangguan roket.
     
    Kini, kapsul logam seberat hampir 500 kilogram itu tengah melintasi orbit Bumi dalam lintasan yang semakin menurun.
    Kapan dan di mana jatuhnya? masih misteri
    Ilmuwan pelacak puing antariksa asal Belanda, Marco Langbroek, memperkirakan bahwa wahana ini akan memasuki atmosfer Bumi sekitar tanggal 10 Mei 2025, kemungkinan dengan kecepatan 242 km/jam. Meski begitu, lokasi pasti jatuhnya masih belum bisa diprediksi dengan akurat.

    “Objek ini relatif kecil dan, bahkan jika tidak pecah, risikonya mirip dengan jatuhnya meteorit secara acak, yang beberapa di antaranya terjadi setiap tahun. Anda memiliki risiko yang lebih besar untuk tersambar petir seumur hidup Anda,” jelas Langbroek dikutip dari The Guardian, Jumat, 2 Mei 2025.
     

    Bertahan dari atmosfer? sangat mungkin!
    Kosmos 482 dirancang untuk menembus atmosfer Venus yang padat karbon dioksida, sehingga para ahli menduga besar kemungkinan kapsul ini akan bertahan saat memasuki atmosfer Bumi.
     
    “Sangat mungkin bahwa pesawat ruang angkasa seberat 1.000 pon lebih (hampir 500 kg) ini akan bertahan hidup saat masuk kembali ke bumi,” kata Langbroek.
     
    Namun ada kemungkinan sistem parasut dan perisai panas tidak lagi berfungsi optimal setelah lebih dari setengah abad di luar angkasa. 
     
    Hal ini bisa memicu dua skenario berbeda terbakar habis di atmosfer atau jatuh ke permukaan sebagai bongkahan logam besar.
     
    Jonathan McDowell dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics mengatakan jika perisai panasnya bertahan, pesawat itu akan masuk kembali dalam keadaan utuh dan kamu akan mendapatkan benda logam seberat setengah ton yang jatuh dari langit.
    Kemungkinan jatuh di laut lebih besar
    Lintasan masuk ulang Kosmos 482 mencakup wilayah antara 51,7 derajat lintang utara dan selatan dari London, Kanada, hingga Tanjung Horn di Amerika Selatan. Namun, karena mayoritas permukaan Bumi adalah lautan, para ilmuwan memperkirakan objek tersebut kemungkinan besar akan berakhir di laut.
     
    “Kemungkinan besar memang akan berakhir di lautan,” kata Langbroek.
    Fenomena ini bukan yang pertama
    Insiden semacam ini bukan hal baru. Pada tahun 2018, stasiun luar angkasa Tiongkok Tiangong-1 jatuh tanpa kendali di atas Samudera Pasifik. Lalu pada 2022, booster roket Long March 5B milik Tiongkok juga jatuh secara tidak terkendali.
     
    Meskipun demikian, para ahli menekankan bahwa kemungkinan benda ini menimpa manusia atau permukiman sangat kecil. Tetap saja, ini jadi pengingat bahwa “sampah antariksa” masih menjadi persoalan yang nyata dan serius dalam era eksplorasi luar angkasa modern.
    Pantau langit, tapi jangan panik!
    Meski terdengar dramatis, para ahli menegaskan masyarakat tidak perlu panik. 
     
    “Meskipun bukan tanpa risiko, kita tidak perlu terlalu khawatir,” kata Langbroek. 
     
    Fenomena semacam ini menunjukkan pentingnya pengelolaan limbah antariksa yang lebih baik di masa depan.
     
    Tetap waspada, tapi jangan takut berlebihan. Lagi pula, kemungkinan tersambar petir ternyata jauh lebih tinggi!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • AS Tunda Pengiriman Tank Abrams, Desak Yunani Serahkan Patriot ke Ukraina, Bersiap Hadapi China? – Halaman all

    AS Tunda Pengiriman Tank Abrams, Desak Yunani Serahkan Patriot ke Ukraina, Bersiap Hadapi China? – Halaman all

    AS Tunda Pengiriman Tank Abrams, Desak Yunani Serahkan Rudal Patriot ke Ukraina, Apa Maksud Taktik Ini?
     

    TRIBUNNEWS.COM – Pada 29 April 2025, muncul laporan kalau Amerika Serikat (AS) sedang mengambil pendekatan yang rumit dan tampaknya kontradiktif terhadap dukungan militernya terhadap Ukraina.

    Langkah AS ini menimbulkan pertanyaan tentang prioritas strategisnya yang lebih luas di berbagai front, termasuk di kawasan Asia Pasifik.

    Bersiap Hadapi China di Pasifik

    Menurut media Yunani, Kathimerini, AS telah menekan Yunani untuk mentransfer salah satu sistem pertahanan udara Patriotnya ke Ukraina, sebuah langkah yang akan memperkuat pertahanan Kiev terhadap serangan udara Rusia.

    Pada saat yang sama, postingan di X dan laporan media menunjukkan kalau AS telah menunda ekspor 59 tank M1A1 Abrams yang dijanjikan oleh Australia ke Ukraina, dengan alasan kebijakan penghentian dalam persetujuan bantuan militer di bawah pemerintahan Donald Trump saat ini.

    “Pendekatan ganda ini—mendesak sekutu Eropa (Yunani) untuk memasok sistem penting sekaligus membatasi kontribusi dari sekutu Pasifik (Australia)—menunjukkan perubahan yang disengaja dalam kebijakan AS, yang memprioritaskan pelestarian sumber daya di kawasan Asia-Pasifik untuk kemungkinan konfrontasi dengan China (Tiongkok) sekaligus mengalihkan beban dukungan terhadap Ukraina ke Eropa,” tulis ulasan situs militer BM, dikutip Jumat (2/5/2025).

    Implikasi dari strategi AS ini tidak hanya menyentuh soal ketahanan medan perang Ukraina tetapi juga keamanan sekutu di Timur Tengah dan kohesi NATO.

    SISTEM RUDAL PATRIOT – Foto yang diambil dari laman NATO tanggal 6 Maret 2025 memperlihatkan sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat. Ukraina dilaporkan mulai kehabisan rudal Patriot. (Laman NATO)

    Seputar Sistem Pertahanan Udara Patriot

    Sistem pertahanan udara Patriot yang menjadi inti desakan ke Yunani merupakan landasan teknologi pertahanan rudal modern. 

    Dikembangkan oleh Raytheon pada tahun 1970-an dan pertama kali digunakan pada tahun 1980-an, Patriot, yang secara resmi disebut sebagai MIM-104, dirancang untuk mencegat rudal balistik taktis, rudal jelajah, dan pesawat canggih.

    Versi yang dimaksud, Patriot PAC-2, dilengkapi dengan hulu ledak fragmentasi ledakan dan dioptimalkan untuk menyerang target aerodinamis seperti pesawat terbang dan rudal jelajah, meskipun kemampuannya terhadap rudal balistik terbatas dibandingkan dengan varian PAC-3 yang lebih baru.

    Setiap baterai Patriot biasanya mencakup satu set radar, stasiun kontrol pertempuran, generator listrik, dan hingga delapan peluncur, yang masing-masing menampung empat rudal.

    Yunani, menurut Kathimerini , memiliki enam baterai seperti itu, yang terdiri dari sekitar 36 peluncur M901, yang telah menjadi bagian integral pertahanan nasionalnya dan, hingga baru-baru ini, untuk melindungi Arab Saudi dari serangan rudal dan pesawat nirawak Houthi di Yaman.

    Radar sistem tersebut, AN/MPQ-53, dapat melacak hingga 100 target secara bersamaan dan menghadapi berbagai ancaman pada jarak yang melebihi 100 mil, menjadikannya aset vital untuk mempertahankan infrastruktur penting atau instalasi militer.

    Namun, bukan berarti sistem pertahanan udara ini tanpa cela.

    Kinerjanya secara historis, masih diperdebatkan.

    Selama Perang Teluk 1991, Patriot mencapai rekor beragam terhadap rudal Scud Irak, dengan klaim awal intersepsi yang hampir sempurna kemudian direvisi menjadi tingkat keberhasilan kurang dari 50 persen, menurut penyelidikan Kongres tahun 1992.

    Up-grade pada tahun 1990-an meningkatkan keandalannya, dan pada Operasi Pembebasan Irak tahun 2003, PAC-2 dilaporkan mencegat setiap rudal balistik yang dihadapinya, menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional.

    Imbal Jasa dan Risiko Buat Yunani

    Desakan ke Yunani untuk mentransfer salah satu baterai ini ke Ukraina muncul di saat yang genting.

    Kathimerini melaporkan pada 22 April 2024, AS telah menawarkan Yunani jaminan keamanan dan keuangan yang tidak disebutkan jumlahnya untuk melepaskan sistem Patriot, sebuah proposal yang telah memicu perdebatan di Athena mengingat hubungan negara itu yang tegang dengan Turki.

    Patriot Yunani telah dikerahkan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di Arab Saudi, di mana mereka telah mencegat banyak pesawat nirawak dan rudal Houthi sejak 2015, menurut The Guardian .

    Memindahkan salah satu sistem ini ke Ukraina akan mengurangi kapasitas pertahanan Yunani dan berpotensi melemahkan perlindungan Arab Saudi terhadap ancaman yang didukung Iran, terutama karena AS mengejar kesepakatan senjata senilai $100 miliar dengan Riyadh, seperti yang disebutkan dalam berbagai laporan media.

    “Logika di balik tekanan ini tampaknya terkait dengan kebutuhan mendesak Ukraina akan pertahanan udara,” kata ulasan BM. 

    Serangan udara Rusia telah meningkat sejak 2022, menargetkan kota-kota dan infrastruktur dengan rudal jelajah dan pesawat nirawak, yang sangat cocok untuk dilawan oleh PAC-2.

    Ukraina telah secara terbuka meminta 25 sistem Patriot untuk mengamankan wilayah udaranya, angka yang jauh melampaui komitmen saat ini, dengan Jerman telah mengirimkan satu baterai dan menjanjikan enam lagi, menurut Pengakuan Angkatan Darat.

    Tank Abrams Amerika Serikat, Tank ini dikabarkan sudah sampai di Ukraina dan siap diterjunkan ke medang perang melawan Rusia. (U.S. Army National Guard)

    Efektivitas Tank Abrams Buat Ukraina

    Sementara itu, penangguhan pengiriman tank M1A1 Abrams dari Australia ke Ukraina menggambarkan gambaran yang kontras atas sikap AS. 

    M1 Abrams, yang dirancang oleh General Dynamics pada akhir tahun 1970-an, adalah salah satu tank tempur utama paling tangguh di dunia, dengan berat 70 ton dan ditenagai oleh mesin turbin gas berkekuatan 1.500 tenaga kuda.

    Meriam laras halus 120 mm dapat menembakkan berbagai amunisi, termasuk peluru uranium terdeplesi yang dapat menembus lapis baja, sementara lapis baja kompositnya, yang disempurnakan dengan lapisan reaktif pada model-model selanjutnya, menawarkan perlindungan yang kuat terhadap senjata anti-tank.

    Varian M1A1, yang dijanjikan Australia kepada Ukraina, tidak memiliki perangkat elektronik canggih seperti M1A2 tetapi tetap memiliki daya tembak dan lapis baja yang sebanding.

    Mobilitas tank, dengan kecepatan tertinggi 42 mil per jam, dan kemampuannya untuk beroperasi di berbagai medan telah menjadikannya andalan bagi sekutu AS, termasuk Mesir, Arab Saudi, dan Irak.

    Namun, konsumsi bahan bakarnya yang tinggi—hingga 2 galon per mil—dan persyaratan perawatan yang rumit telah menuai kritik, terutama di medan perang Ukraina yang banyak diterjang pesawat nirawak, di mana target statis rentan.

    Postingan di X dari 29 April 2025, mengutip ABC News , melaporkan kalau sebanyak 59 tank M1A1 Abrams milik Australia, yang bernilai $163 juta, tetap dihentikan produksinya karena AS belum menyetujui ekspornya, sebuah keputusan yang terkait dengan penghentian sementara bantuan militer pemerintah Trump ke Ukraina.

    Keraguan Australia untuk mempercepat transfer tersebut mencerminkan kekhawatiran yang lebih dalam. Pada bulan Oktober 2024, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengumumkan sumbangan tank-tank ini, yang dijadwalkan akan diganti dengan model M1A2 yang lebih baru, menurut AP News.

    Namun, seperti dilansir ABC News, pejabat militer Australia secara pribadi mempertanyakan kegunaan tank tersebut bagi Ukraina, dengan alasan kerentanannya terhadap drone dan rudal anti-tank, pandangan yang diamini oleh kru Ukraina yang melaporkan tantangan pemeliharaan dengan Abrams yang dipasok AS pada Juni 2024, menurut Pengakuan Angkatan Darat Ukraina.

    Keengganan militer Australia mungkin juga berasal dari perhitungan strategis.

    Dengan meningkatnya ketegangan di Indo-Pasifik, khususnya terkait Taiwan, Australia tampaknya khawatir akan mengurangi kemampuan persenjataannya, terutama saat bersiap menghadapi potensi konflik yang kini lebih dekat dengan negaranya.

    Hal ini sejalan dengan perubahan kebijakan AS yang lebih luas, terbukti sejak Strategi Keamanan Nasional 2022 pemerintahan Biden, yang memprioritaskan melawan Tiongkok daripada mempertahankan keterlibatan besar dalam keamanan Eropa.

    USS CARL VINSON – Tangkap layar yang diambil dari laman resmi US Navy (11/4/2025), memperlihatkan Kapal induk USS Carl Vinson yang semula berada di lautan Asia-Pasifik kini telah bergeser ke wilayah Timur Tengah untuk mendampingi kapal induk USS Harry S. Truman, dalam menjalankan kampanye AS melawan Houthi. (Tangkap layar yang diambil dari laman resmi US Navy)

    Membaca Strategi AS

    Perpaduan kedua kasus ini—yang mendorong Yunani untuk menyerahkan baterai Patriot sekaligus memblokir sumbangan tank Australia—mengungkapkan strategi AS yang penuh nuansa.

    Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, AS telah memberikan lebih dari $24 miliar bantuan militer, termasuk 31 tank M1A1 Abrams dan sistem Patriot, menurut Reuters dan POLITICO.

    Namun, di bawah pemerintahan saat ini, ada tanda-tanda kalau AS berpikir ulang soal jumlah bantuan ke Ukraina. 

    Pusat Studi Strategis dan Internasional pada Maret 2025 mencatat , meskipun pengiriman peralatan ke Ukraina diproyeksikan meningkat tahun ini, mencapai $920 juta per bulan, skeptisisme pemerintah tentang keberlanjutan tingkat dukungan ini semakin meningkat.

    Wakil Presiden JD Vance telah menyatakan secara terbuka bahwa keunggulan jumlah Rusia dalam hal tenaga kerja dan persenjataan membuat bantuan lebih lanjut kurang berdampak, sentimen yang mungkin menjelaskan penghentian persetujuan ekspor tank Australia. 

    “Pada saat yang sama, tekanan terhadap Yunani menunjukkan bahwa AS mendorong sekutu Eropa untuk mengisi kekosongan tersebut, sebuah langkah yang menjaga sumber daya Amerika dan sekutu Pasifik untuk wilayah lain,” ulas laporan BM menganalisis strategi AS tersebut.

     

    (oln/BM/*)

     

  • Pesawat Ruang Angkasa Era Soviet, Kosmos 482 Berbobot 500 Kilogram akan Jatuh ke Bumi Minggu Depan – Halaman all

    Pesawat Ruang Angkasa Era Soviet, Kosmos 482 Berbobot 500 Kilogram akan Jatuh ke Bumi Minggu Depan – Halaman all

    Kosmos 482 Berbobot 500 Kilogram, Pesawat Ruang Angkasa Era Soviet akan Jatuh ke Bumi Minggu Depan

    TRIBUNNEWS.COM- Sebuah pesawat ruang angkasa era Soviet yang dimaksudkan untuk mendarat di Venus pada tahun 1970-an diperkirakan akan segera jatuh tanpa terkendali kembali ke Bumi.

    Kosmos 482, yang berbobot 500 kg, seharusnya mendarat di Venus pada tahun 1970-an, tetapi tidak pernah berhasil keluar dari orbit karena kegagalan fungsi roket.

    Menurut para ahli pelacakan puing-puing antariksa, masih terlalu dini untuk mengetahui di mana massa logam seberat setengah ton itu akan jatuh atau berapa banyak di antaranya yang akan bertahan saat masuk kembali ke atmosfer.

    Ilmuwan Belanda Marco Langbroek memperkirakan wahana antariksa yang gagal itu akan kembali memasuki orbit sekitar tanggal 10 Mei. Ia memperkirakan wahana itu akan jatuh dengan kecepatan 150mph (242km/jam), jika tetap utuh.

    “Meskipun ada risiko, kita tidak perlu terlalu khawatir,” kata Langbroek melalui email.

    Objek tersebut relatif kecil dan, meskipun tidak pecah, “risikonya serupa dengan jatuhnya meteorit secara acak, yang terjadi beberapa kali setiap tahun. Anda memiliki risiko lebih besar untuk tersambar petir seumur hidup,” katanya.

    Peluang wahana antariksa itu benar-benar menabrak seseorang atau sesuatu sangat kecil, imbuhnya. “Namun, hal itu tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan.”

    Uni Soviet meluncurkan wahana antariksa yang dikenal sebagai Kosmos 482 pada tahun 1972, salah satu dari serangkaian misi Venus. Namun wahana tersebut tidak pernah berhasil keluar dari orbit Bumi karena kerusakan roket.

    Sebagian besarnya runtuh dalam satu dekade. Namun Langbroek dan yang lainnya percaya bahwa kapsul pendaratan itu sendiri — sebuah objek berbentuk bola dengan diameter sekitar 3 kaki (1 meter) — telah mengitari dunia dalam orbit yang sangat elips selama 53 tahun terakhir, dan ketinggiannya secara bertahap menurun.

    Sangat mungkin wahana antariksa seberat lebih dari 1.000 pon (hampir 500 kg) itu akan selamat saat memasuki atmosfer Venus. Wahana ini dibuat untuk menahan penurunan melalui atmosfer Venus yang mengandung karbon dioksida, kata Langbroek dari Universitas Teknologi Delft di Belanda.

    Para ahli meragukan sistem parasut akan berfungsi setelah bertahun-tahun. Pelindung panas juga mungkin rusak setelah sekian lama mengorbit.

    Akan lebih baik jika pelindung panas rusak, yang akan menyebabkan pesawat antariksa terbakar saat menyelam melalui atmosfer, kata Jonathan McDowell di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics dalam sebuah email. Namun jika pelindung panas bertahan, “ia akan kembali utuh dan akan ada benda logam seberat setengah ton jatuh dari langit”.

    Wahana antariksa itu dapat memasuki kembali di mana saja antara 51,7 derajat lintang utara dan selatan, atau sejauh utara London dan Edmonton di Alberta, Kanada, hampir sampai ke Tanjung Horn di Amerika Selatan. Namun karena sebagian besar planet ini berupa air, “kemungkinannya besar wahana itu memang akan berakhir di suatu lautan”, kata Langbroek.

    Pada tahun 2022, roket pendorong China melakukan pengembalian tak terkendali ke Bumi dan pada tahun 2018 stasiun luar angkasa Tiangong-1 memasuki kembali atmosfer Bumi di atas Pasifik selatan setelah masuk kembali tak terkendali .

     

    SUMBER: THE GUARDIAN

  • Inggris Meminta ICJ Agar Israel Patuhi Hukum Internasional, Cabut Pembatasan Bantuan Kemanusiaan – Halaman all

    Inggris Meminta ICJ Agar Israel Patuhi Hukum Internasional, Cabut Pembatasan Bantuan Kemanusiaan – Halaman all

    Inggris Meminta ICJ Agar Israel Patuhi Hukum Internasional, Cabut Pembatasan Bantuan Kemanusiaan
     
    TRIBUNNEWS.COM- Inggris menyampaikan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari Kamis bahwa Israel harus mencabut pembatasan bantuan kemanusiaan ke Gaza, memastikan perlindungan warga sipil, dan sepenuhnya mematuhi hukum humaniter internasional.

    Inggris menganggap UNRWA sebagai ‘organisasi kemanusiaan yang tidak memihak’ dan mendukung mandatnya.

    “Tidak dapat diterima bahwa Israel telah memblokir dukungan kemanusiaan untuk memasuki Gaza selama hampir dua bulan, yang berarti bahwa warga sipil Palestina, termasuk satu juta anak-anak, menghadapi kelaparan, penyakit, dan kematian,” kata perwakilan Inggris Sally Langrish, mengingat pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy baru-baru ini kepada Dewan Keamanan PBB di mana ia mendesak kembalinya gencatan senjata “untuk mengakhiri kematian dan kehancuran tanpa henti yang dihadapi warga Palestina setiap hari.”

    Langrish menekankan seruan konsisten Inggris kepada Israel untuk mengizinkan akses kemanusiaan dan mencatat penangguhan lisensi ekspor senjata tertentu oleh Inggris ke Israel pada September 2024, dengan alasan “risiko yang jelas bahwa ekspor militer tertentu ke Israel dapat digunakan untuk melanggar hukum humaniter internasional.”

    Michael Wood, yang juga berbicara mewakili Inggris, menggarisbawahi kewajiban Israel berdasarkan Piagam PBB, Konvensi 1946 tentang Hak Istimewa dan Kekebalan PBB, dan hukum humaniter internasional. 

    Ia mengatakan Israel harus menghormati kapasitas hukum, hak istimewa, dan kekebalan PBB dan badan-badannya, termasuk UNRWA.

    Langrish menjelaskan bahwa berdasarkan Pasal 59 Konvensi Jenewa Keempat, Israel harus menyetujui dan memfasilitasi upaya bantuan ketika penduduk kekurangan pasokan. 

    Menolak akan menjadi pelanggaran hukum internasional, katanya.

    Ia menegaskan bahwa Inggris memandang UNRWA sebagai “organisasi kemanusiaan yang tidak memihak” dan mendukung mandatnya, seraya menekankan perlunya badan tersebut untuk menegakkan netralitas yang ketat dan menyelidiki setiap tuduhan pelanggaran, dengan mencatat bahwa penyelidikan semacam itu sudah berlangsung.

    Sejak 2 Maret, Israel telah menutup penyeberangan Gaza, menghalangi pasokan penting memasuki wilayah kantong itu meskipun ada banyak laporan tentang kelaparan di wilayah yang dilanda perang itu.

    Tentara Israel memperbarui serangannya di Gaza pada tanggal 18 Maret, menghancurkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan pada tanggal 19 Januari dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas.

    Lebih dari 52.400 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

     

    Meminta ICJ agar Israel Memberikan Akses kepada Palang Merah untuk Mengunjungi Warga Palestina yang Dipenjara

    Pengacara pemerintah Inggris mengatakan Israel terikat oleh konvensi Jenewa untuk memberikan akses kepada Komite Palang Merah Internasional terhadap tahanan Palestina dan tidak dapat membenarkan penolakannya untuk melakukannya dengan menunjuk pada perlakuan Hamas terhadap sandera Israel.

    Pada hari keempat persidangan di pengadilan internasional di Den Haag, Sally Langrish mengatakan telah ada “laporan kredibel berulang tentang perlakuan buruk terhadap tahanan Palestina yang ditahan Israel” sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas terhadap Israel.

    Ia mengatakan penolakan Hamas untuk memberikan akses kepada ICRC terhadap sandera Israel yang ditawan selama serangan tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran atas tindakan Israel. Ia menambahkan bahwa ICRC memainkan peran penting dalam melindungi dan memajukan kehidupan dan martabat para korban konflik bersenjata.

    Pengacara Inggris tersebut juga berselisih dengan Israel dengan bersikeras bahwa Unrwa, badan bantuan Palestina PBB, harus dianggap sebagai badan yang netral dan tidak memihak yang dengannya pemerintah Israel memiliki kewajiban untuk bekerja sama dalam memberikan bantuan kepada rakyat Palestina.

    Langrish berkata: “Israel harus memfasilitasi penyediaan bantuan kemanusiaan yang lengkap, cepat, aman, dan tanpa hambatan bagi penduduk Gaza, termasuk makanan, air, dan listrik, dan harus memastikan akses terhadap perawatan medis sesuai dengan hukum humaniter internasional.”

    Pengajuannya mencerminkan tekad pemerintah Inggris untuk menaati hukum internasional meskipun hal itu menyebabkan kesulitan politik yang serius dengan sekutu dekatnya, Israel. Pengajuan tersebut juga mengungkap perbedaan hukum yang jelas dengan argumen yang diajukan ke pengadilan oleh AS sehari sebelumnya .

    Israel telah memberlakukan blokade total terhadap bantuan ke Gaza sejak 2 Maret, yang menyebabkan meningkatnya laporan tentang keputusasaan di antara 2 juta penduduknya. Majelis Umum PBB telah meminta ICJ untuk memberikan pendapat penasihat tentang kewajiban Israel untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, dan tentang tugasnya untuk bekerja sama dengan badan-badan PBB, terutama UNRWA.

    Israel, bersama dengan pendukung hukum utamanya, AS, mengklaim bahwa mengakhiri semua kerja sama dengan Unrwa dapat dibenarkan karena berdasarkan konvensi Jenewa, negara itu diharuskan untuk memfasilitasi hanya penyediaan bantuan dengan badan-badan netral, sebuah deskripsi yang dikatakan telah ditinggalkan Unrwa karena dugaan infiltrasi oleh Hamas.

    Lebih dari 40 negara dan badan, termasuk PBB sendiri, memberikan tanggapan lisan kepada mahkamah agung PBB.

    Menolak klaim Israel bahwa Unrwa merupakan kedok Hamas, Langrish mengatakan: “Inggris menganggap bahwa Unrwa merupakan organisasi kemanusiaan yang tidak memihak untuk tujuan pasal 59 konvensi Jenewa keempat. Sejauh ketidakberpihakan dipahami sebagai makna netralitas, Unrwa juga memenuhi persyaratan itu.”

    Ia mengatakan Israel terikat berdasarkan pasal 59 sebagai kekuatan pendudukan “untuk memfasilitasi penyediaan makanan, barang, perlengkapan medis dan pakaian ke wilayah Palestina yang diduduki”.

    “Kewajiban itu terus berlaku selama sebagian penduduk tidak mendapatkan pasokan yang memadai. Penolakan untuk berunding atau menyetujui skema bantuan akan dianggap sebagai pelanggaran pasal 59,” katanya. “Kewajiban ini tidak bersyarat. Fasilitasi memerlukan kerja sama sepenuh hati dalam pelaksanaan skema ini secara cepat dan cermat. Ini termasuk penyediaan fasilitas transportasi, penyimpanan, dan distribusi.”

    Ia juga menunjukkan bahwa berdasarkan pasal 55, agar Israel dapat memenuhi kewajibannya untuk memberikan bantuan melalui pihak ketiga seperti UNRWA, “kekuatan pendudukan harus memastikan keselamatan dan keamanan pihak ketiga tersebut sejauh mungkin”.

    Israel, katanya, hanya memiliki hak terbatas untuk memilih badan yang akan mendistribusikan bantuan.

     

    SUMBER: ANADOLU AJANSI, THE GUARDIAN