Perusahaan: Grab

  • Grab Gelontorkan Dana Rp 16 M Lebih untuk MBG, Teknologi, dan AI

    Grab Gelontorkan Dana Rp 16 M Lebih untuk MBG, Teknologi, dan AI

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan transportasi berbasis teknologi, Grab, menggelontorkan dana sebesar US$ 1 juta atau setara Rp 16,3 miliar untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini telah berjalan sejak September 2024 dan dirancang berlangsung setidaknya selama satu tahun.

    “Makan Bergizi Gratis sudah kami mulai sejak bulan September tahun lalu. Program ini tidak bersifat satu kali saja, tetapi kami pastikan berkelanjutan dan minimal berlangsung selama satu tahun,” ujar Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

    Program MBG dari Grab telah menjangkau lebih dari 20 sekolah dengan lebih dari 4.000 murid dan 500 guru. Grab juga menggandeng lebih dari 20 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi dalam penyediaan makanan bergizi.

    Neneng menegaskan, para penyedia makanan yang dilibatkan telah melalui proses kurasi dan pelatihan untuk memastikan sesuai dengan standar dari Badan Gizi Nasional (BGN). Meski begitu, beberapa UMKM yang menolak mengikuti pelatihan digantikan dengan mitra UMKM lainnya.

    “Rata-rata pendapatan UMKM meningkat lebih dari tiga kali lipat. Ada yang meningkat hingga lima atau bahkan sepuluh kali. Mereka sangat senang dengan program ini,” ungkap Neneng.

    Program MBG juga menjangkau anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan. Grab mengklaim sebagai institusi pertama di Indonesia yang menjalankan inisiatif ini secara inklusif untuk kelompok ABK.

    Demi memastikan transparansi dan efisiensi operasional, Grab menerapkan sistem berbasis teknologi dari hulu ke hilir. Proses pemesanan makanan dilakukan oleh pihak sekolah, dilanjutkan ke merchant yang berbelanja bahan melalui GrabMart, lalu pengantaran dilakukan menggunakan GrabBike atau GrabCar.

    “Semua proses dilakukan secara transparan,” ujar Neneng.

    Untuk mendukung pengawasan, Grab memasang kamera CCTV di dapur, area penyajian, dan titik serah terima makanan. Sistem ini dilengkapi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi penggunaan alat pelindung seperti sarung tangan plastik, serta memantau keberadaan manusia dan hama di area produksi.

    “Dengan teknologi AI dan CCTV, kita bisa mendeteksi apakah mereka menggunakan sarung tangan plastik. Saat kita mengundang teman-teman dari Yayasan Inklusi Pelita Bangsa, kami juga bisa memantau pemakaian masker, dan itu terlihat jelas,” pungkas Neneng.

  • Ternyata Segini Penghasilan Driver Ojol Sebulan, Kerja 6 Jam/ Hari

    Ternyata Segini Penghasilan Driver Ojol Sebulan, Kerja 6 Jam/ Hari

    Jakarta, CNBC Indonesia – Grab merilis data terbaru terkait rata-rata pendapatan mitra pengemudi ojek online (ojol) roda dua periode April 2025.

    Dari data tersebut, terungkap bahwa mitra dengan tingkat tertinggi di kategori “Jawara” mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp6,8 juta per bulan dengan bekerja sekitar 6 jam per hari.

    Dalam laporan itu, Grab membagi mitra pengemudi menjadi empat tingkatan, yakni Jawara, Ksatria, Pejuang, dan Anggota.

    Di Bali, pengemudi tingkat Jawara rata-rata bekerja 25 hari dalam sebulan dengan total durasi narik 153 jam atau sekitar 6 jam per hari. Jumlah orderan yang berhasil diselesaikan mencapai 486 dengan pendapatan rata-rata Rp 6.839.136.

    Sementara di Makassar, mitra Jawara bahkan bisa mengantongi pendapatan Rp 6.480.518 per bulan dengan durasi narik 166 jam dalam 26 hari. Jumlah orderan yang diselesaikan pun lebih tinggi, yakni 570 orderan.

    Grab memberikan indikator yang membedakan mitra full-time dan paruh waktu. Mitra full-time umumnya narik sekitar 6 jam termasuk waktu istirahat, menerima orderan secara beruntun, dan hanya menggunakan satu aplikasi.

    Sedangkan mitra paruh waktu rata-rata narik hanya sekitar 2 jam, serta menjadikan pekerjaan driver sebagai sampingan. Indikasi menggunakan lebih dari 1 aplikasi.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Grab Jelaskan Potongan Komisi Driver dan Janji Transparansi Pendapatan

    Grab Jelaskan Potongan Komisi Driver dan Janji Transparansi Pendapatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan layanan transportasi daring Grab Indonesia membantah tudingan mengenai pemotongan komisi yang disebut melebihi 20% dari penghasilan mitra pengemudi.

    Hal ini ditegaskan oleh Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, dalam forum diskusi yang digelar di Jakarta pada Jumat (13/6/2025).

    Neneng menyatakan bahwa tuduhan adanya potongan hingga 70% tidak benar dan berasal dari kesalahpahaman di masyarakat. Ia menjelaskan bahwa struktur komisi Grab terdiri dari dua komponen, yakni 15% sebagai komisi platform dan tambahan 5% yang dialokasikan untuk perlindungan asuransi, baik bagi mitra pengemudi maupun pelanggan.

    “Ada yang bilang potongannya sampai 70%? Ya ampun, kayaknya itu salah kaprah. Komisi Grab sesuai aturan, yaitu 20%, yakni 15% untuk platform dan 5% lainnya untuk asuransi,” ujarnya.

    Sebagai ilustrasi, Neneng memberikan contoh jika seorang mitra pengemudi menerima pembayaran sebesar Rp 14.200 untuk satu perjalanan, maka setelah dikurangi komisi 20%, pengemudi akan membawa pulang sekitar Rp 10.200.

    “Potongan ini tidak hanya untuk operasional platform, tetapi juga mencakup asuransi perjalanan. Semua perjalanan melalui aplikasi Grab secara otomatis dilindungi oleh asuransi. Kalau misalnya, amit-amit terjadi kecelakaan, maka seluruh biaya ditanggung oleh Grab melalui perlindungan asuransi tersebut,” jelas Neneng.

    Sementara itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy menambahkan, Grab akan meningkatkan transparansi dengan memberikan informasi yang lebih rinci terkait penghasilan dan potongan komisi kepada para mitra pengemudi.

    Menurut Tirza, Grab telah melakukan perbaikan pada tampilan aplikasi, khususnya di bagian informasi pendapatan, agar mitra pengemudi dapat memahami secara jelas perhitungan pendapatan dan potongan yang diterapkan.

    “Kami sedang mengembangkan fitur baru pada aplikasi untuk menyajikan perincian penghasilan dan pemotongan dengan lebih transparan. Tujuannya agar tidak ada lagi kesalahpahaman di kalangan mitra driver terkait komisi yang diterapkan,” ungkap Tirza.

    Langkah ini diharapkan dapat menjawab keluhan dan keraguan yang selama ini berkembang di kalangan mitra pengemudi, sekaligus memperkuat kepercayaan antara perusahaan dan para mitranya dalam ekosistem transportasi daring.

  • Grab nilai skema pengangkatan karyawan rugikan mitra pengemudi

    Grab nilai skema pengangkatan karyawan rugikan mitra pengemudi

    Ilustrasi – Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang di Jalan Raya Margonda, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (20/3/2024). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc/pri. (ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA)

    Grab nilai skema pengangkatan karyawan rugikan mitra pengemudi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menilai bahwa mengubah status mitra pengemudi menjadi karyawan tetap berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi para mitra pengemudi ojek daring.

    Menurut Neneng dalam jumpa pers di Jakarta Selatan, Jumat (13/6), apabila seluruh mitra pengemudi harus diangkat menjadi karyawan, hanya sebagian kecil yang kemungkinan besar bisa diserap oleh perusahaan. Keterbatasan itu didasari oleh pertimbangan hak-hak yang harus dipenuhi perusahaan kepada karyawan seperti gaji, cuti, pensiun, dan lainnya.

    Ia mencontohkan kasus di Spanyol di mana pada tahun 2021 pemerintah negara tersebut mengeluarkan kebijakan Riders’ Law yang mewajibkan mitra kurir daring diangkat menjadi karyawan. Saat penerapannya, salah satu aplikasi yang beroperasi di negara tersebut hanya mampu mengangkat 17 persen mitra pengemudi menjadi karyawan tetap.

    “Kebayang kalau di Indonesia hanya 17 persen yang bisa diserap, yang lain mau ke mana? Bagaimana mereka mendapatkan income (pendapatan)?” ujar Neneng.

    Lebih lanjut, ia menekankan bahwa status sebagai karyawan memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dibandingkan dengan skema kemitraan. Dengan status sebagai karyawan, pengemudi akan memiliki jam kerja tetap, melalui proses seleksi ketat seperti wawancara dan evaluasi rutin, serta bisa diberhentikan jika kinerja tidak memenuhi standar perusahaan.

    “Begitu dia di-PHK, panik cari kerja, kan nggak gampang. Kecuali memang banyak sekali lapangan pekerjaan tersedia,” jelasnya.

    Di samping dampaknya terhadap pengemudi, Neneng juga menyoroti efek domino terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurut Neneng, menyusutnya jumlah mitra pengemudi akan berdampak langsung terhadap layanan pengantaran makanan dan barang dari pelaku UMKM, yang selama ini bergantung pada platform daring.

    Ia mengambil contoh di Jenewa, Swiss, di mana setelah Uber Eat diwajibkan menjadikan mitra pengemudi sebagai karyawan, permintaan layanan makanan menurun hingga 42 persen.

    “Sebanyak 90 persen merchant GrabFood adalah UMKM. Kalau jumlah mitra menyusut, ini bisa menggerus arus ekonomi UMKM yang mayoritas mengandalkan pesanan online,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Raja Ojol Tutup di RI, Makin Ganas Bawa Kiamat Driver Online

    Raja Ojol Tutup di RI, Makin Ganas Bawa Kiamat Driver Online

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa ride hailing, Uber bekerja sama dengan perusahaan teknologi tanpa pengemudi, Wayve. Ini menjadi tanda perusahaan yang pernah beroperasi di Indonesia itu ikut masuk ke sektor mobil otonom.

    Wayve yang berasal dari London, Inggris merupakan pengembang software untuk kendaraan tanpa pengemudi. Perusahaan itu menggunakan AI untuk kendaraan bisa menilai lingkungan di sekitarnya.

    Kolaborasi keduanya akan meluncurkan uji coba kendaraan otonom di Inggris pada 2026 mendatang. Nantinya penumpang bisa menggunakan Uber tanpa pengemudi atau sebagai standar Level 4 pada uji coba yang jadi pertama untuk perusahaan.

    “Kerja sama dengan Wayve membawa selangkah lebih dekat dengan visi menjadikan otonom sebagai pilihan aman dan andal bagi pengendara di mana saja,” kata Presiden dan kepala operasi Uber, Andrew MacDonald, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (12/6/2025).

    Sementara itu, CEO dan salah satu pendiri Wayve, Alex Kendall menjelaskan ini menjadi momen penting bagi kendaraan otonom di Inggris. Pihak perusahaan juga tengah menyiapkan penerapan AI Driver di jalanan kota London.

    “Bersama Uber dan mitra OEM global, kami mempersiapkan diri menerapkan teknologi AI Driver kami di jalanan London,” jelasnya.

    Baik Uber dan Wayve menyatakan bekerja sama dengan pemerintah Inggris serta Transport for London, otoritas utama pengawas transportasi di kota tersebut. Dari keduanya, mereka mendapatkan persetujuan dan izin sebelum bisa melakukan uji coba.

    Pemerintah Inggris diketahui sudah membuka jalan untuk menguji kendaraan tanpa supir di negaranya. Tahun lalu aturan soal itu telah disahkan untuk bisa dijalankan mulai tahun depan.

    Sebagai informasi, Uber dulunya pernah tersedia di Indonesia dan menjadi salah satu ‘raja’ platform ojek online. Namun, Uber akhirnya angkat kaki dari Indonesia dan menjual semua unit bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab pada 2018 silam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jatim Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Driver Ojol

    Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jatim Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Driver Ojol

    Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jawa Timur melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi para pengemudi dan ojek online (ojol) dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79. Kegiatan sosial ini dilaksanakan di sejumlah titik di Surabaya, seperti Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, depan SPBU Jalan Semarang, dan Stasiun Gubeng Lama.

    Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK II Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol. dr. Bayu Dharma Shanti, SP.PD, K-GH, FINASIM, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap peran besar para pejuang jalanan yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

    “Polda Jawa Timur melalui Biddokkes memberikan apresiasi kepada rekan-rekan driver online dengan memberikan bantuan berupa pemeriksaan kesehatan dan obat gratis,” ujar Kombes Bayu Dharma, Kamis (12/6/2025).

    Pemeriksaan yang diberikan meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol. Selain itu, juga tersedia layanan konsultasi kesehatan umum dan edukasi kesehatan yang dilengkapi dengan pemberian obat secara cuma-cuma.

    Sebanyak 295 driver ojek online dari Gojek dan Grab mendatangi lokasi kegiatan untuk memanfaatkan layanan kesehatan tersebut. Tidak hanya itu, peserta juga diajak menikmati “Ngopi Asik” bersama KOBIN (Kopi Cak Bhabin) Bubutan, sebagai sarana membangun interaksi dan mendengarkan aspirasi serta curhatan dari para ojol.

    “Rangkaian kegiatan kesehatan ini akan terus digelar di berbagai lokasi di wilayah Kota Surabaya sebagai bentuk pengabdian Polri kepada masyarakat,” tambah Kombes Bayu Dharma.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menegaskan bahwa menjelang Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jatim akan menggelar berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai wujud nyata pengabdian Polri kepada masyarakat.

    “Berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan akan kita laksanakan untuk menyambut Hari Bhayangkara ke-79,” ujar Kombes Abast. [uci/beq]

  • Grab Bantah Mau Caplok GOTO

    Grab Bantah Mau Caplok GOTO

    Jakarta

    Perusahaan transportasi daring dan teknologi yang berbasis di Singapura, Grab Holdings Ltd membantah tengah menjalin pembicaraan akuisisi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Isu merger kedua perusahaan ini telah bergulir sejak awal Februari 2025.

    Melansir dari Reuters, Selasa (10/6/2025), pernyataan ini muncul usai sumber Reuters menyebut Grab tengah menjajaki kesepakatan pembelian GOTO senilai US$ 7 miliar. Dalam dokumen yang diajukan ke bursa, Grab menegaskan saat ini tidak ada perjanjian maupun diskusi apapun terkait aksi korporasi kedua perusahaan tersebut.

    “Ada laporan media bahwa kami tengah terlibat dalam diskusi untuk kemungkinan transaksi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Para pihak tidak terlibat dalam diskusi apapun saat ini dan Grab belum menandatangani perjanjian definitif apa pun,” kata Grab dalam pengajuan bursa saham.

    Mengutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary GOTO RA Koesoemohadiani mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan tanggapan terkait spekulasi yang beredar di pasar.

    “Pada dasarnya perseroan tidak dapat memberikan komentar terhadap spekulasi yang beredar di pasar. Sampai dengan tanggal keterbukaan ini, tidak ada perubahan informasi terkait dengan Perseroan, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Perseroan pada tanggal 4 Februari 2025, 19 Maret 2025 dan 8 Mei 2025,” tulis Koesoemohadiani.

    (rea/rrd)

  • Danantara Disebut Ikut Patungan, Grab Buka Suara Soal Caplok Gojek

    Danantara Disebut Ikut Patungan, Grab Buka Suara Soal Caplok Gojek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Isu panas seputar potensi merger antara dua raksasa teknologi Asia Tenggara, Grab Holdings dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), kembali mencuat.

    Namun, kali ini cukup menarik perhatian karena adanya manuver dari pemerintah Indonesia melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang disebut sedang menjajaki investasi strategis ke GoTo.

    Laporan dari Bloomberg menyebutkan bahwa Danantara tengah dalam tahap awal pembicaraan untuk mengakuisisi saham minoritas GoTo. Langkah ini disebut sebagai upaya strategis guna merespons kekhawatiran akan potensi dominasi asing apabila Grab, yang berbasis di Singapura, berhasil menguasai GoTo.

    Mengutip sumber yang mengetahui pembahasan tersebut, keterlibatan Danantara dapat menjadi mekanisme untuk menjaga kepemilikan nasional atas entitas hasil penggabungan, apabila merger itu benar-benar terjadi.

    Namun hingga kini, belum ada pernyataan resmi baik dari pihak Danantara maupun GoTo terkait potensi akuisisi tersebut.

    Di sisi lain, Grab menyampaikan bahwa pihaknya tidak melakukan pembicaraan mengenai kesepakatan potensial dengan saingannya GoTo.

    “Telah beredar laporan media bahwa kami sedang dalam diskusi untuk kemungkinan transaksi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Saat ini, kedua pihak tidak terlibat dalam pembicaraan apa pun, dan Grab belum menandatangani perjanjian definitif,” kata Grab dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip dari Reuters, Selasa (10/6/2025).

    Rumor merger antara Grab dan GoTo sendiri telah bergulir cukup lama. Pertama kali muncul ke publik pada akhir 2020, kabar mengenai potensi penggabungan dua penyedia layanan transportasi dan pesan-antar makanan ini terus menjadi sorotan.

    Saat itu, Gojek belum tergabung dengan Tokopedia dan pada akhirnya memilih merger domestik yang menghasilkan entitas GoTo Group.

    Kabar mengenai pembicaraan baru kembali mencuat awal tahun ini. Grab dan GoTo disebut tengah menjajaki berbagai opsi kerja sama, termasuk skenario Grab mengakuisisi GoTo dengan skema tunai, saham, atau kombinasi keduanya.

    (dem/dem)

  • Pengamat Kritisi Peluang Danantara Masuk ke Merger GoTo-Grab

    Pengamat Kritisi Peluang Danantara Masuk ke Merger GoTo-Grab

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menyoroti kabar keterlibatan BPI Danantara Indonesia dalam rencana merger antara dua raksasa teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab Holdings Ltd. (Grab). 

    Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyampaikan kekhawatirannya terhadap potensi kerusakan struktur persaingan usaha di industri transportasi daring jika Danantara Indonesia masuk sebagai pemegang saham dalam entitas merger GoTo-Grab.

    “Saya khawatir masuknya Danantara dalam perundingan GoTo-Grab akan lebih merusak persaingan di industri transportasi online,” kata Huda saat dihubungi Bisnis pada Senin (9/6/2025). 

    Huda mengatakan rencana merger GoTo-Grab saja sudah mengkhawatirkan persaingan usaha, apalagi jika Danantara masuk sebagai operator. Menurutnya, keberadaan Danantara sebagai bagian dari entitas hasil merger bisa memicu konflik kepentingan karena posisinya sebagai perpanjangan tangan negara. 

    Huda menilai bahwa hal tersebut berpotensi menciptakan distorsi regulasi dan mengikis prinsip persaingan usaha yang sehat.

    “Sebagai regulator dan sebagian minoritas ‘operator’ tentu akan mengikis persaingan usaha,” katanya.

    Huda juga menyoroti dampak psikologis terhadap pelaku usaha lain, terutama pemain baru atau lokal, yang akan merasa enggan untuk masuk atau bersaing di pasar. Dia bahkan mempertanyakan motif di balik manuver tersebut. 

    Huda menilai langkah itu bisa jadi upaya untuk menghindari jeratan hukum dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

    “Apakah ini langkah untuk keluar dari potensi jeratan KPPU? Saya rasa masalahnya bukan asing atau lokal, mereka sama-sama swasta. Jika merger mengundang sempritan dari KPPU, ya keduanya harus mematuhi aturan. Bukan menggandeng Danantara untuk mereduksi isu asing dan lokal,” kata Huda.

    Lebih lanjut, dia juga meragukan dampak positif dari kehadiran Danantara dalam merger tersebut. Huda mengingatkan bahwa keterlibatan negara dalam industri digital yang belum terbukti menimbulkan kerugian sosial atau fiskal justru bisa menjadi bumerang. Ia menyebut keterlibatan ini akan merugikan berbagai pihak, mulai dari pelaku usaha lokal, UMKM, hingga konsumen.

    Dalam jangka panjang, lanjut Huda, posisi dominan hasil merger akan menyulitkan konsumen dan driver untuk mencari alternatif layanan. Menurut dia, kontrol harga akan sepenuhnya di tangan platform. 

    Hal tersebut pun menurutnya merugikan konsumen dan driver dalam jangka menengah dan panjang. 

    “Ada potensi untuk terjadinya predatory pricing dan menimbulkan potensi terjadi monopoli,” tutupnya.

    Di sisi lain, Managing Director Investment Danantara Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan belum ada pembicaraan resmi terkait hal tersebut.

    “Saat ini belum ada pembicaraan terkait hal tersebut,” kata Stefanus Ade saat dikonfirmasi pada Senin (9/6/2025). 

    Pada prinsipnya, lanjut dia, Danantara Indonesia selalu terbuka terhadap peluang investasi yang sejalan dengan mandat untuk memperkuat sektor strategis dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional. 

    Stefanus Ade menambahkan setiap keputusan investasi dilakukan secara selektif, melalui kajian yang menyeluruh, dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang baik. 

    “Serta mempertimbangkan potensi imbal hasil yang berkelanjutan bagi negara,” kata Stefanus.

    Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Danantara sedang dalam pembicaraan awal dengan GoTo untuk membeli saham minoritas di perusahaan hasil merger dengan Grab.

    Di sisi lain, mengutip Bloomberg, pembicaraan Grab dan GoTo sudah memiliki kemajuan dalam kesepakatan struktur penggabungan. Namun, kecepatan pembicaraan melambat karena kekhawatiran akan tuntutan regulasi yang mungkin muncul. 

    Bulan lalu, Grab dikabarkan menargetkan kesepakatan bisa tercapai pada kuartal kedua dan dapat menilai GoTo sekitar US$7 miliar.

    Sebelumnya, Grab tengah berupaya mencapai kesepakatan untuk mengambil alih GOTO pada kuartal II/2025. Hal ini dikatakan oleh dua sumber yang mengetahui hal tersebut. 

    Sementara itu, beberapa laporan lain bahkan menyatakan Grab tengah berupaya mengumpulkan dana tunai sebesar US$2 miliar untuk mendanai akuisisi GoTo.  

    Kendati begitu, pihak GOTO untuk kesekian kalinya telah membantah isu penggabungan dua entitas tersebut. Manajemen GOTO menyampaikan belum ada kesepakatan atau keputusan apa pun yang diterima perseroan.  

    Corporate Secretary GOTO RA Koesoemohadiani mengatakan pihaknya mengetahui adanya spekulasi di beberapa media dan rumor yang bergulir kembali mengenai adanya rencana transaksi antara GOTO dengan Grab.  “Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak,” kata dia, Kamis (8/5/2025).

  • Danantara Bicara Rencana Grab Caplok GoTo, Ini Bocorannya – Page 3

    Danantara Bicara Rencana Grab Caplok GoTo, Ini Bocorannya – Page 3

    Sementara itu, Pihak GOTO menyatakan perusahaan secara rutin menerima berbagai penawaran dari pihak luar, dan setiap tawaran akan dipertimbangkan secara hati-hati demi kepentingan jangka panjang seluruh pemangku kepentingan. Melalui pernyataan tersebut, Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak, dan perseroan membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak.

    “Adalah kewajiban Direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan, dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci,” kata Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R A Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Minggu, (11/5/2025).

    Namun demikian, sampai dengan saat ini, belum ada langkah konkret yang diambil atas isu yang beredar. “Namun demikian, sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan,” tambah R A Koesoemohadiani.