Perusahaan: Grab

  • Keluarga pengemudi ojol almarhum Rusdamdiansyah minta keadilan

    Keluarga pengemudi ojol almarhum Rusdamdiansyah minta keadilan

    “Harapan keluarga kami, minta kasusnya untuk diusut tuntas. Dan semoga tidak ada Dandi (Rusdamdiansyah) yang kedua dan ketiga maupun ke depannya”

    Makassar (ANTARA) – Pihak keluarga pengemudi ojek online (ojol) Grab almarhum Rusdamdiansyah meminta keadilan kepada aparat kepolisian untuk segera menemukan pelaku usai pengeroyokan yang bersangkutan hingga meninggal dunia saat demonstrasi berujung kerusuhan pada Jumat, 29 Agustus 2025, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

    “Harapan keluarga kami, minta kasusnya untuk diusut tuntas. Dan semoga tidak ada Dandi (Rusdamdiansyah) yang kedua dan ketiga maupun ke depannya” kata Reza saudara korban di rumah duka, Jalan Urip Sumoharjo, Lorong 501, Makassar, Sulawwesi Selatan, Senin.

    Sosok almarhum, kata dia, memiliki sifat humble atau rendah hati dan tidak sombong, pekerja keras serta jarang mengeluh. Selain itu, penyayang keluarga juga sebagai tulang punggung keluarga mencari nafkah.

    Sebelum kejadian itu, sore hari itu almarhum memilih tinggal di rumah tidak mengambil orderan karena situasi di jalan raya telah dipadati pendemo. Namun menjelang petang korban pun keluar rumah.

    “Kami tidak mengira bila terjadi seperti ini, karena sorenya di rumah, tidak keluar. Jam lima atau sekitar setengah enam baru dia keluar dari rumah. Karena Waktu itu saya sementara di tempat kerja juga,” ujarnya.

    Namun kabar tidak menyenangkan itu akhirnya datang. Ada orang yang menghubungi keluarga melalui ponsel korban yang akrab disapa Dandi, kini sedang berada di Rumah Sakit Umum Ibnu Sina dalam kondisi tidak berdaya.

    “Jadi kami dengar beritanya dari orang tidak dikenal yang menelpon ke kami lewat HP-nya almarhum. Keluarga baru mengetahui Dandi korban pada saat di UGD RS Ibnu Sina, tidak sadarkan diri,” ucap Reza.

    Dari informasi awal, almarhum dikabarkan kecelakaan, namun ia tidak percaya semudah itu, karena adiknya hanya berjalan kaki keluar rumah. Selanjutnya menelopon istrinya dimana keberadaan korban dan motornya.

    “Awalnya kecelakaan, tapi saya tidak percaya, karena ini anak cuma jalan kaki keluar. Saya telepon istriku mana Dandi, katanya keluar, motornya juga ada di rumah,” katanya.

    “Saat saya mau ke rumah sakit lewat Jalan Petarani sudah diblok (massa), saya telepon balik istriku tidak kecelakaan ini anak. Saya bilang, ada dua masalah ini, kalau bukan demo atau perang kelompok,” paparnya menceritakan.

    Naas kabar duka itu akhirnya diketahui keluarga dari informasi yang beredar, bahwa ada dugaan saudaranya itu dikeroyok massa karena dituduh sebagai intel aparat keamanan, mengingat postur tubuh korban cukup tinggi dan berisi. Saat itu memang sudah tidak ada polisi.

    “Betul dia dikeroyok. Informasi yang didapat di depan Kampus UMI, dan dia diteriaki sebagai intel saat itu hari. Padahal, ini anak bukan mahasiswa, bahkan kuliah pun tidak pernah. Tapi dari postur tubuhnya tinggi,” tuturnya lagi.

    Karena di RS Ibnu Sina tidak mampu menangani pasien, selanjutnya korban di rujuk ke RSUP OJK (Otak, Jantung, Kanker) milik Kemenkes RI di kawasan reklamasi Central Poin of Indonesia (CPI) Jalan Tanjung Bunga Makassar untuk perawatan intensif, namun nyawanya tidak tertolong.

    “Hasil pemeriksaan paling parah pendarahan di otak, tengkorak kepala retak. Rata-rata bagian kepala yang luka. Makanya sudah tidak sadarkan diri di RSUP Kemenkes CPI. Sekitar jam satu malam, hari Sabtu itu, dia sempat kritis dan langsung ditindaki, sempat dioperasi,” ucapnya menerangkan.

    Pihaknya juga berterima kasih atas kunjungan dari manajemen Grab Indonesia yang datang jauh-jauh ke rumah duka untuk memberikan dukungan atas peristiwa yang dialami saudaranya. Karena saat ini masih dalam suasana kedukaan, pihak keluarga masih belum mengambil langkah hukum.

    Pewarta: M Darwin Fatir
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Netizen Asing Ramai Pesan Makanan Dukung Driver Ojol

    Viral Netizen Asing Ramai Pesan Makanan Dukung Driver Ojol

    Jakarta

    Media sosial Twitter/X diramaikan aksi warga negara asing yang memberikan dukungan terhadap pengemudi ojek online di Indonesia dengan mengirimkan makanan lewat aplikasi ride hailing. Gerakan sosial ini terjadi di tengah aksi demonstrasi yang memanas dalam sepekan terakhir.

    Gerakan ini diinisiasi oleh pengguna X @sighyam atau yang dikenal dengan nama Yammi. Dalam cuitannya pada tanggal 30 Agustus kemarin, Yammi memberi tahu orang dari luar Indonesia bisa memesan makanan lewat aplikasi Grab untuk mendukung pengemudi ojek online di tengah demonstrasi.

    Ia menjelaskan semua cara memesan makanan, mulai dari memilih lokasi pengantaran sampai memberikan contoh instruksi dalam bahasa Indonesia agar pengemudi membagikan makanan ke rekan-rekannya dan tidak perlu diantarkan ke lokasi.

    “Pilihan makanan dan minuman yang mudah dibagi-bagikan. Sebelum klik tombol pesan, kalian harus masukkan instruksi ini, “Tolong bagikan makanannya ke driver-driver di jalan”,” tulis Yammi dalam cuitannya, seperti dikutip detikINET, (1/9/2025).

    Menurut pantauan detikINET, cuitan Yammi saat ini sudah dilihat lebih dari 25 juta kali dan di-repost lebih dari 52.000 kali. Selain makanan dan minuman, Yammi juga mengatakan netizen dari luar negeri bisa mengirimkan bantuan perlengkapan medis seperti tabung oksigen, kain kasa, plester, dan lain-lain ke kantor YLBHI Jakarta.

    Ajakan Yammi langsung disambut oleh warganet di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang memesan makanan untuk pengemudi di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lainnya yang diwarnai aksi demonstrasi. Tidak hanya dari sekitar Asia Tenggara, dukungan juga datang dari warga Korea Selatan, Inggris, Kanada, dan Australia.

    Aksi ini juga diikuti oleh beberapa netizen Indonesia yang turut memesan makanan untuk mendukung pengemudi ojek online dari jauh.

    Cuitan Yammi juga dihujani ribuan balasan, yang sebagian besar datang dari netizen Indonesia untuk mengucapkan terima kasih. Sebagian besar netizen Indonesia merasa terharu karena melihat banyak warga asing yang mau membantu.

    “nangis baca rep nya, Thank you for being a good person😭🫶🏻,” kata seorang netizen di X.

    “Yang bikin heart warning tuh selain kaka2 baik dari luar negeri dan dalam negeri yg menyisihkan rezekinya, dari respon bapak2 ojolnya juga pada baik banget selalu menghargai pemberian oranglain dan selalu balik mendoakan 💞💞,” ucap pengguna X lainnya.

    “Thank so much temen temen for doing this. Nangis banget sumpah sampe dibantuin temen temen dari Malaysia 😭🫶❤️,” ujar netizen di X.

    “it’s so heartwarming ngeliat a lot of ppl helping para ojol driver. semoga rejeki kalian semakin lancar ya kakak yg sudah membantu!,” kata netizen lainnya.

    (vmp/vmp)

  • CEO Grab Kunjungi Rumah Ojol yang Tewas di Makassar, Bilang Begini

    CEO Grab Kunjungi Rumah Ojol yang Tewas di Makassar, Bilang Begini

    Makassar, CNBC Indonesia – CEO Grab Anthony Tan menyambangi rumah keluarga Rusdamdiansyah atau Dandi, mitra pengemudi yang meninggal dunia dikeroyok saat kericuhan di depan Kampus UMI Makassar, Sulawesi Selatan.

    Kunjungan Anthony Tan adalah bentuk duka atas meninggalnya mitra Grab yang tercatat sudah tergabung selama 7 tahun itu.

    “Tidak banyak yang bisa dikatakan, hanya ucapan belasungkawa yang paling dalam untuk keluarga. Tidak ada seorang pun yang pantas mengalami hal ini,” ujar Anthony saat ditemui di rumah almarhum Dandi di Makassar, Senin (1/9/2025).

    Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R. Munusamy, menambahkan bahwa Grab memberikan sejumlah santunan duka cita, dukungan pembiayaan BPJS kesehatan untuk keluarga inti Dandi selama dua tahun, serta modal usaha melalui GrabKios.

    “Dan karena kita lihat kan Mas Dhandi ini juga penyokong keluarga, jadi kami juga bantu untuk setidaknya BPJS kesehatan untuk ayah, ibu, adik, adik ipar dan ada kebetulan masih punya bayi kecil, itu kami akan bantu untuk 2 tahun ke depan,” terangnya.

    Tirza mengatakan bahwa sejatinya tidak ada bantuan apapun yang bisa mengembalikan sosok Dandi yang sangat disayangi keluarga. Tapi diharapkan bantuan dari Grab dapat meringankan keluarga almarhum

    Foto: CEO Grab, Anthony Tan berkunjung ke rumah almarhum Rusdamdiansyah, pengemudi ojol yang tewas di Makassar. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)
    CEO Grab, Anthony Tan berkunjung ke rumah almarhum Rusdamdiansyah, pengemudi ojol yang tewas di Makassar. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)

    Sementara itu, pihak keluarga menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan Grab sejak awal kejadian

    “Sangat-sangat berterima kasih karena dari awal hingga sampai saat ini Grab selalu ada. Sudah tujuh tahun (Dandi menjadi mitra Grab), dan Grab Indonesia pun sudah mengakuinya,” ujar Reza, adik ipar almarhum.

    Reza menuturkan, Dandi keluar rumah hanya sebentar sebelum akhirnya menjadi korban pengeroyokan.

    “Dia diteriaki sebagai intel pada saat itu hari,” jelas Reza.

    Reza mengatakan bahwa Dandi mengalami luka parah di bagian kepala. Ia sempat kritis di rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

    “Yang paling parah adalah pendarahan di otak, tengkorak pecah. Dandi sempat koma di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia,” terangnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gibran dan Driver Ojol Duduk Bersama di Istana Wapres

    Gibran dan Driver Ojol Duduk Bersama di Istana Wapres

    Jakarta

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menerima dan berdialog dengan perwakilan pengemudi ojek online (ojol) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada hari Minggu (31/8) siang.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Antara, Wapres Gibran melakukan pertemuan dengan setidaknya delapan pengemudi ojol dari berbagai perusahaan transportasi daring di Indonesia, yakni GoJek, Grab, Maxim dan Indrive.

    Melalui sejumlah video yang diterima di Jakarta, Minggu, Wapres Gibran yang mengenakan kemeja batik bernuansa cokelat kuning berdialog dengan para pengemudi ojol di sebuah meja bundar.

    Para pengemudi ojol yang mengenakan seragam perusahaan mereka masing-masing pun tampak menikmati kudapan dan minuman di hadapan Wapres sambil berbincang satu per satu. Gibran pun tampak menganggukkan kepalanya seraya mencermati pembicaraan yang disampaikan oleh para pengemudi ojol yang umumnya berusia setengah baya itu.

    Mantan Wali Kota Solo itu juga terlihat membaca secarik kertas yang disampaikan oleh salah satu pengemudi ojol.

    Pertemuan itu berlangsung setidaknya lebih dari satu jam. Pertemuan ini diharapkan dapat membantu Presiden Prabowo Subianto dalam mendinginkan situasi terkini dengan mendengarkan aspirasi masyarakat.

    Pada hari yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto beserta delapan ketua umum partai politik menyampaikan sikap dan pernyataan bersama atas perkembangan situasi demonstrasi yang terjadi di Jakarta dan sejumlah daerah.

    Dalam pidatonya, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, Kepala Negara menyampaikan sejumlah pandangan bersama mulai dari penjatuhan sanksi tegas kepada legislator yang terlibat hingga seruan terhadap upaya bersama menjaga keamanan bangsa.

    “Terhadap petugas yang kemarin melakukan kesalahan ataupun pelanggaran, saat ini Polri telah melakukan proses pemeriksaan. Ini sudah saya minta dilakukan dengan cepat dengan transparan dan dapat diikuti secara terbuka oleh publik,” katanya.

    Dalam pernyataan resminya, Kepala didampingi Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI Sultan Najamudin, serta sejumlah pimpinan partai politik, antara lain Wakil Ketua Umum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Sekjen PKS Muhammad Khalid, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

    Tonton juga video “Poin-poin Pernyataan Prabowo: Cabut Tunjangan DPR-Gejala Makar” di sini:

    (fyk/fyk)

  • Grab Luncurkan Gercep, Program Lindungi Mitra Saat Kondisi Genting

    Grab Luncurkan Gercep, Program Lindungi Mitra Saat Kondisi Genting

    Jakarta

    Driver ojek online (ojol) menjadi pihak yang rentan menjadi korban dalam situasi kritis. Grab pun meluncurkan program Gercep untuk melindungi mitra driver.

    Dalam rangkaian demo 28 Agustus 2025 sampai hari ini, jatuh korban dari beberapa driver ojol termasuk Grab. Di Jakarta, driver Affan Kurniawan tewas dilindas mobil rantis Brimob, driver Moh Umar Amarudin dan Aji dirawat. Di Makassar, Rusdamdiansyah juga wafat dan Budi Haryadi dirawat gegara aksi masyarakat memprotes DPR.

    Neneng Goenadi, Chief Executive Officer Grab Indonesia mengatakan kejadian tersebut menjadi keprihatinan dan duka bagi Grab. Untuk melindungi para mitra driver, mereka meluncurkan program Grab Respon Cepat (Gercep) yang berlaku mulai dari 2 September 2025.

    “Hari ini kami mengenalkan Gercep singkatan dari Grab Respon Cepat. Ini adalah langkah khusus untuk memastikan mitra tetap merasa aman, terlindungi serta mendapat kepastian dukungan baik dari sisi keamanan, kesehatan, maupun keberlangsungan penghasilan,” kata Neneng dalam keterangan pers via Zoom kepada media, Minggu (31/8/2025).

    Neneng menjelaskan dalam kondisi krisis dan rawan ini Grab merasa perlu untuk menyiapkan pendampingan yang menyeluruh mulai dari bantuan hukum, santunan dan bantuan lain. Grab ingin setiap mitra merasa dijaga, mendapat perlindungan nyata dan tidak merasa sendirian di masa sulit ini.

    “Grab Indonesia hadir bukan hanya sebagai perusahaan, tapi sebuah keluarga yang berjalan bersama dengan mitra pengemudi baik dalam suka dan duka. Kami berdiri di sisi mereka untuk memastikan keadilan ditegakkan, hak-hak mereka terlindungi,” jelas Neneng.

    Program Gercep dari Grab memiliki 3 pilar utama perlindungan driver di saat genting seperti misalnya saat ramai unjuk rasa di Indonesia saat ini. Pilar pertama adalah saluran telepon darurat khusus 021-2350-7032. Pilar kedua adalah website Help Center Bantuan Tanggap Darurat yang harus menjawab cepat kurang dari 30 menit. Pilar ketiga adalah Layanan Live Chat Help Center yang harus menjawab cepat kurang dari 30 detik.

    “Keseluruhan ini kami hadirkan agar setiap mitra Grab merasa aman, didengar, didampingi. Bukan hanya saat baik, tapi terutama saat kritis, atau saat sekarang yang sangat susah,” pungkasnya.

    (fay/hps)

  • Stasiun MRT Istora Mandiri telah beroperasi kembali

    Stasiun MRT Istora Mandiri telah beroperasi kembali

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Istora Mandiri telah beroperasi kembali sehingga seluruh layanan sudah kembali normal, setelah demonstrasi di sejumlah kawasan Ibu Kota pada Jumat (29/8), Sabtu (30/8) hingga Minggu dini hari.

    “Seluruh stasiun MRT Jakarta tetap melayani penumpang termasuk Stasiun Istora Mandiri, telah beroperasi kembali. Namun, hanya membuka Entrance B dan Entrance Lift di depan Gedung IDX,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo kepada wartawan di Jakarta, Minggu.

    Ahmad menyatakan pola operasional telah kembali normal dengan layanan operasi lintas Stasiun MRT Lebak Bulus Grab – Stasiun MRT Bundaran HI Bank Jakarta dengan selang waktu keberangkatan (headway) 10 menit.

    Waktu operasional MRT Jakarta berlangsung mulai pukul 05.00 – 00.00 WIB seperti sedia kala.

    Dengan demikian, MRT Jakarta selalu berkomitmen memberikan layanan prima bagi seluruh pengguna.

    “Kami mengajak masyarakat untuk tetap menggunakan MRT Jakarta sebagai moda transportasi pilihan, serta untuk informasi terkini mengenai MRT Jakarta dapat dicek melalui kanal resmi media sosial MRT Jakarta,” ucapnya.

    Sebelumnya, massa membakar Halte Transjakarta Polda Metro Jaya saat berlangsungnya demonstrasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (29/8) sekitar pukul 21.00 WIB.

    Selain membakar halte Transjakarta, mereka juga merusak pintu masuk Stasiun Istora Mandiri.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menggratiskan tarif layanan Transjakarta dan MRT selama seminggu, serta melakukan pembenahan halte yang dirusak saat rangkaian demonstrasi.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mahasiswa yang Tewas Dikeroyok Karena Dituduh Intel di Makassar Ternyata Driver Ojol

    Mahasiswa yang Tewas Dikeroyok Karena Dituduh Intel di Makassar Ternyata Driver Ojol

    Liputan6.com, Jakarta – Fakta baru terungkap dalam demo ricuh di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (29/8/2025) malam. Rusdamdiansyah (25), korban pengeroyokan massa ternyata merupakan seorang pengemudi ojek online (ojol) yang bergabung bersama Grab lebih dari 7 tahun.

    Kabar duka ini disampaikan langsung Director of East Indonesia Operations, Grab Indonesia, Halim Wijaya kepada Liputan6.com. Dia menyebut almarhum bukan hanya driver ojol, melainkan bagian penting dari keluarga besar Grab.

    “Beliau bukan hanya seorang Mitra Pengemudi, tetapi juga pejuang jalanan yang setia, sahabat bagi sesama mitra, dan bagian penting dari keluarga besar Grab. Kehilangan ini sungguh berat, bukan hanya bagi keluarga almarhum, tetapi juga bagi seluruh komunitas Grab di Makassar dan di Indonesia,” kata Halim Wijaya, Sabtu (30/8/2025).

    Rusdamdiansyah tewas setelah dikeroyok massa di Jalan Urip Sumoharjo, depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Ia dituding sebagai intel ketika berada di tengah massa yang sedang ricuh. Korban sempat dilarikan ke RSUP Kemenkes Makassar di kawasan CPI, namun nyawanya tak tertolong.

  • Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        31 Agustus 2025

    Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis Makassar 31 Agustus 2025

    Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Grab Indonesia menyesalkan aksi unjuk rasa anarkis yang menyebabkan salah satu mitra pengemudi bernama Rusdamdiansyah tewas.
    Pria yang akrab disapa Dandi itu telah bekerja sebagai pengemudi selama tujuh tahun. Pihak Grab Indonesia pun menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Dandi.
    “Keluarga besar Grab merasa kehilangan. Ini sungguh berat, bukan hanya bagi keluarga almarhum, tetapi juga bagi seluruh komunitas Grab di Makassar dan di Indonesia.”
    Demikian kata Director of East Indonesia Operations Grab Indonesia, Halim Wijaya, dalam keterangan resminya, Sabtu (30/8/2025) malam.
    Halim mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan, Grab Indonesia bakal mengunjungi langsung rumah duka Dandi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
    “Saat ini, saya juga sedang menunggu pesawat untuk berangkat ke Makassar untuk memberikan santunan langsung dan penghormatan terakhir kepada almarhum dan keluarga,” ungkap Halim.
    Halim juga menegaskan, Grab siap memberikan dukungan atau pendampingan hukum bagi keluarga Dandi jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
    “Kami berdiri bersama seluruh mitra untuk memastikan keadilan ditegakkan dan hak-hak mereka terlindungi.”
    “Karena itu, Grab menyiapkan berbagai bentuk pendampingan, termasuk pendampingan hukum apabila dibutuhkan,” ujar dia.
    Halim juga mengungkapkan, tak hanya Dandi yang menjadi korban dalam peristiwa tragis di Kota Daeng pada Jumat (29/8/2025) malam itu.
    Ada juga salah satu mitra pengemudi yang diketahui bernama Budi Haryadi, yang kini masih dalam kondisi kritis akibat melompat dari lantai empat gedung DPRD Makassar, saat berupaya menyelamatkan diri.
    “Selain almarhum Rusdamdiansyah, kami juga mendapatkan informasi bahwa Budi Haryadi, yang sehari-hari bekerja sebagai anggota Satpol PP, dan tercatat sebagai mitra pengemudi Grab, saat ini dalam kondisi tidak sadarkan diri,” sebut Halim.
    Halim lantas mengimbau agar seluruh mitra transportasi berbasis online tetap menjaga kedamaian dan tenang di situasi saat ini. Tidak mudah terprovokasi dengan isu yang belum jelas kebenarannya.
    “Kami juga mengajak seluruh mitra dan keluarga besar Grab untuk tetap tenang, serta selalu mengutamakan keselamatan dan saling menjaga, dan menjadikan solidaritas sebagai kekuatan komunitas di Makassar dan seluruh Indonesia,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dikira Intel, Pengemudi Ojol Rusdamdiansyah Tewas Dikeroyok Massa

    Dikira Intel, Pengemudi Ojol Rusdamdiansyah Tewas Dikeroyok Massa

    Bisnis.com, JAKARTA – Seorang pengemudi ojek online bernama Rusdamdiansyah, tewas usai dikeroyok massa di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar.

    Menurut laporan, Rusdamdiansyah dikeroyok massa karena dikira intel saat demo ricuh di depan Kampus UMI Makassar, Jumat malam (29/8).

    Rusdamdiansyah yang berusia 25 tahun akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (30/8) usai sempat dirawat di rumah sakit.

    Kabar duka meninggalnya Rusdamdiansyah dibenarkan pada Sabtu, 30 Agustus 2025, oleh Plt. Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli Tahar.

    “Dugaannya begitu (dikira intel), tapi yang jelas informasi yang kami terima itu, yang bersangkutan ini dikeroyok oleh massa saat kerusuhan di (Jalan) Urip,” ucap Fadli

    Pemkot Makassar langsung memfasilitasi kepulangan jenazah hingga pemakaman Rusdamdiansyah.

    Aplikasi Grab juga menyampaikan duka cita mendalam dengan meninggalnya Rusdamdiansyah.

    “Dengan penuh duka, kami membenarkan bahwa sosok yang berpulang dalam insiden di Makassar semalam adalah Mitra Pengemudi kami, Almarhum Rusdamdiansyah (Dandi),” tulis Grab di Instagram resminya.

    Rusdamdiansyah sudah lebih dari 7 tahun menjadi mitra Grab. “Almarhum telah lebih dari 7 tahun bersama kami, tumbuh dan berjalan bersama. Beliau bukan sekadar Mitra Pengemudi, tetapi pejuang jalanan yang setia, sahabat bagi sesama Mitra, dan bagian dari keluarga besar Grab. Kehilangan ini sungguh terasa tragis, meninggalkan duka yang begitu dalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi kami semua,” tulis Grab.

  • Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        31 Agustus 2025

    Grab Indonesia Benarkan Driver Ojol Jadi Korban Tewas Demo di Makassar Makassar 30 Agustus 2025

    Grab Indonesia Benarkan Driver Ojol Jadi Korban Tewas Demo di Makassar
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Sosok pria yang tewas dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan kampus UMI, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (29/8/2025) malam, terungkap.
    Korban adalah Rusdamdiansyah atau Dandi, yang berprofesi sebagai ojek online (Ojol).
    Hal itu diungkap Grab Indonesia dalam akun Instagram resminya @grabid.
    “Dengan penuh duka, kami membenarkan bahwa sosok yang berpulang dalam insiden di Makassar semalam (29 Agustus 2025) adalah Mitra Pengemudi kami, Almarhum Rusdamdiansyah (Dandi),” tulis Grab Indonesia, dikutip Sabtu (30/8/2025).
    Dandi dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (30/8/2025) di RSUP CPI Makassar setelah mengalami kondisi kritis.
    Kepala BPBD Makassar, M Fadli Tahar sebelumnya juga mengatakan, seorang korban ditemukan tewas usai dikeroyok massa di depan kampus UMI Makassar.
    Ia mengatakan, korban laki-laki ini dikeroyok massa lantaran diduga merupakan anggota intel.
    “Jadi ada kejadian satu orang di depan kampus UMI. Itu meninggal juga, tapi ini bukan korban dari titik DPRD Makassar,” kata  dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Sabtu.
    Berdasarkan informasi yang didapat, korban yang merupakan warga sekitar itu berada di lokasi unjuk rasa untuk menonton langsung aksi demonstrasi.
    Dia pun terjebak hingga jadi korban penganiayaan oleh massa yang tidak terkendali tersebut.
    “Di sana kan demo juga (diduga dikroyok) yang meninggal warga. Kemungkinan korban ricuh di situ, bisa jadi itu (dikira Intel). Iya betul saat ini ada empat korban meninggal dunia,” beber Fadli.
     
    Fadli menyebutkan, untuk total korban luka dalam peristiwa pembakaran DPRD Makassar mencapai tujuan orang. Salah satunya masih dinyatakan kritis.
    “Total korban semuanya 10, tiga meninggal dan sisanya luka,” ujar dia.
    Selain Dandi, tiga korban meninggal lainnya yaitu:
    Kepala Bappeda Kota Makassar, Dahyal, mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika anggota DPRD Makassar rapat paripurna yang dihadiri Wali Kota Makassar.
    “Satu (anggota) Satpol PP dan Kasi Kesra (Kecamatan) Ujung Tanah. Satu terjebak, perempuan atas nama Sarina, staf pendamping anggota dewan,” ujar Dahyal, Sabtu (30/8/2025).
    Berdasarkan data BPBD Makassar, total kerugian akibat unjuk rasa itu mencapai lebih dari Rp 253 miliar.
    Sebab, massa merusak gedung DPRD Makassar, DPRD Sulsel, dan dua pos polisi. Selain itu, massa juga merusak 67 mobil dan 15 motor berbagai jenis.
    Kematian Dandi diinformasikan langsung oleh akun resmi Grabid.
    Dalam unggahan yang dilihat
    Kompas.com,
    ucapan belasungkawa disampaikan langsung oleh akun transportasi daring tersebut.
    A post shared by Grab Indonesia (@grabid)
    Tertulis, almarhum telah lebih dari 7 tahun menjadi mitra Grab.
    “Beliau bukan sekadar Mitra Pengemudi, tetapi pejuang jalanan yang setia, sahabat bagi sesama Mitra, dan bagian dari keluarga besar Grab,” demikian isi pernyataan Grab Indonesia.
    “Doa terbaik kami panjatkan agar Almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan. Selamat jalan, Dandi. Doa kami selalu menyertaimu,” tulis Grab menutup pernyataannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.