Perusahaan: Grab

  • Kisah Ojol Ketemu Gibran di Istana: Dituding Rekayasa, Dibantah Aplikator

    Kisah Ojol Ketemu Gibran di Istana: Dituding Rekayasa, Dibantah Aplikator

    Jakarta

    Pertemuan delapan orang berjaket ojek online (ojol) dengan Wakil Presiden (Wapres RI) Gibran Rakabuming Raka di Istana Wapres, Jakarta Pusat sempat memicu huru-hara. Karuan saja, setelah sempat dituding rekayasa, sejumlah perusahaan aplikasi kemudian ramai-ramai meluruskan.

    Pertemuan itu digelar setelah kasus kematian Affan Kurniawan saat aksi unjuk rasa di Pejompongan, Jakarta Pusat, pekan lalu. Mitra driver yang bertemu Gibran berasal dari berbagai aplikator, mulai dari Gojek, Grab, hingga Maxim.

    Beberapa hari setelah pertemuan itu, muncul pandangan beragam dari masyarakat di Indonesia. Bahkan, perdebatan makin ramai setelah asosiasi ojol mengaku tak kenal delapan driver tersebut.

    Wapres Gibran dan perwakilan ojol Foto: Antara

    Biar lebih mudah dirunut dan dipahami, kami telah merangkum fakta-fakta mengenai pertemuan driver ojol dengan Gibran tersebut. Berikut hasil rangkumannya!

    Rangkuman 8 Ojol Ketemu Gibran

    Dituding Rekayasa

    Ketua Umum (Ketum) Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menegaskan, pertemuan delapan mitra driver dengan Gibran tak mewakili siapa-siapa, termasuk drive ojol di Indonesia. Bahkan, menurutnya, pertemuan janggal tersebut menyimpan sejumlah kecurigaan.

    “Kami dari asosiasi patut curiga, apakah pertemuan orang-orang yang menggunakan atribut ojek online dengan Wapres itu merupakan rekayasa? Apakah aspirasi (datang) dari perusahaan aplikasi, bukan dari pengemudi ojol? Itu yang kami tidak mendapat informasi dari presiden maupun wapres,” ujar Igun kepada detikOto, Selasa (2/9).

    Igun tak yakin, benarkah delapan orang yang bertemu dengan Gibran di Istana Wapres tersebut benar-benar ojol atau bukan. Sebab, dia mengaku tak pernah melihat mereka secara langsung.

    “Kami nggak tau mereka ojol atau bukan, setidaknya selama ini yang menyampaikan aspriasi kepada pemerintah kan asosiasi, namun tiba-tiba ada sekelompok ojol yang seakan-akan telah menyampaikan aspirasi. Ya mungkin itu aspirasi mereka sendiri, ntah itu pribadi atau kelompok,” tuturnya.

    Asosiasi Tak Kenal 8 Driver Ojol

    Garda Indonesia mengaku tak kenal dengan delapan mitra driver yang diundang Gibran Rakabuming Raka ke Istana Wapres. Itulah mengapa, mereka diklaim tak mewakili aspirasi ‘pasukan hijau’ di Tanah Air.

    “Tidak, Garda Indonesia tidak mengenal siapa mereka. Mereka bukan anggota kami juga,” kata Igun.

    Aplikator Klarifikasi

    Setelah muncul tudingan macam-macam, aplikator seperti Gojek dan Grab akhirnya buka suara. Mereka menegaskan, perwakilan mereka yang bertemu Gibran memang benar-benar ojol.

    “Kami ingin menegaskan bahwa Mohamad Rahman Tohir atau yang akrab disapa Cang Rahman, salah satu peserta dialog yang ramai menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini adalah benar mitra aktif Gojek sejak 2015,” demikian respons Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Ade Mulya.

    Senada dengan Gojek, Grab juga menegaskan, pihaknya memang mengutus perwakilan driver untuk bertemu Gibran di Istana. Sehingga, tudingan soal driver rekayasa sama sekali tak benar.

    “Kami memandang undangan ini sebagai kesempatan penting bagi para Mitra Pengemudi untuk menyampaikan pengalaman dan harapan mereka secara langsung. Kami menyadari bahwa perhatian publik terhadap pertemuan ini sangat besar, dan tidak sedikit yang mempertanyakan apakah para Mitra Pengemudi yang hadir benar-benar mewakili komunitas ojol,” kata Tirza Munusamy selaku Chief of Public Affairs, Grab Indonesia.

    (sfn/din)

  • InDrive Pastikan Driver Asli Hadiri Pertemuan Wapres Gibran

    InDrive Pastikan Driver Asli Hadiri Pertemuan Wapres Gibran

    Jakarta

    InDrive akhirnya buka suara soal kejanggalan yang ramai dibicarakan publik terkait pertemuan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan perwakilan pengemudi ojek online (ojol). Perusahaan ride hailing asal Rusia itu menegaskan bahwa perwakilan mereka adalah benar pengemudi aktif InDrive.

    “Dua pengemudi yang hadir adalah mitra aktif kami yang sudah bergabung sejak 2020 dengan penuh dedikasi. Kami bangga atas kerja keras mereka dalam melayani penumpang setiap hari. Kehadiran mereka di pertemuan tersebut adalah jawaban dari undangan resmi Bapak Wakil Presiden,” ujar juru bicara InDrive dalam keterangan resmi yang diterima detikINET, Senin (2/9/2025).

    InDrive juga menegaskan menolak segala bentuk intimidasi kepada mitra. “Sebagai satu keluarga besar, kami saling menjaga dan berjalan bersama,” tegasnya.

    Seperti diketahui Wapres Gibran Rakabuming Raka menerima delapan perwakilan pengemudi ojol dari berbagai aplikator, yakni Gojek, Grab, Maxim, dan InDrive di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Minggu (31/8).

    Dalam video yang beredar, Gibran terlihat mengenakan batik bernuansa cokelat-kuning, duduk bersama para pengemudi yang mengenakan seragam resmi. Dialog berlangsung lebih dari satu jam dengan suasana santai, diselingi kudapan dan minuman.

    Pertemuan ini disebut-sebut sebagai bagian dari upaya meredakan situasi sosial-politik terkini dengan mendengar aspirasi masyarakat, khususnya pengemudi ojol.

    Namun di media sosial muncul keraguan soal keaslian beberapa perwakilan, salah satunya Mohamad Rahman Tohir alias Cang Rahman yang menyebut istilah “eskalasi” dan memanggil rekannya dengan kata “taruna”.

    GoTo dan Grab Konfirmasi Driver Asli

    Sejumlah driver ojol menggelar aksi damai membagikan mawar kepada pengguna jalan dan anggota TNI-Polri di area Monas sebagai tanda perdamaian. (Foto: ANTARA/Khaerul Izan)

    Menanggapi kehebohan yang terjadi, GoTo menegaskan bahwa Cang Rahman adalah mitra aktif GoJek sejak 2015. Direktur Public Affairs & Communications GoTo, Ade Mulya, menyatakan bahwa pihaknya dihubungi Kantor Wakil Presiden pada Sabtu untuk menghadirkan perwakilan ojol.

    “Cang Rahman adalah mitra aktif, terlibat dalam komunitas, dan dipercaya rekan-rekannya. Aspirasi yang disampaikan murni dari mitra, mulai dari dukungan untuk keluarga rekan yang meninggal hingga harapan situasi tetap aman,” ujar Ade dalam keterangan resmi yang diterima detikINET.

    Ade menambahkan bahwa undangan resmi dari pemerintah adalah kesempatan berharga untuk menyuarakan aspirasi mitra. “Suara tulus para mitra adalah fondasi terkuat untuk mencari solusi bersama demi masa depan yang lebih baik,” tegasnya.

    Grab juga memberikan klarifikasi serupa. Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menegaskan bahwa dua perwakilan mereka, Riska (aktif sejak 2016, bagian komunitas Lady Grab Jakarta Barat) dan Arief (aktif sejak 2018, bagian komunitas Grab Militan Cikarang), adalah mitra resmi yang melayani pelanggan setiap hari dan terlibat aktif di komunitas.

    “Keduanya dikenal sebagai sosok yang kerap menyuarakan aspirasi rekan-rekannya,” kata Tirza dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Tirza menyebut undangan dari Kantor Wakil Presiden sebagai kesempatan penting bagi mitra untuk menyampaikan pengalaman dan harapan secara langsung.

    “Pengalaman nyata di lapangan jauh lebih relevan dibandingkan narasi pihak lain. Dialog ini memastikan suara komunitas ojol tersampaikan secara damai dan otentik,” ujarnya.

    Grab menilai ruang dialog dengan pemerintah sebagai langkah penting untuk membangun ekosistem transportasi yang sehat dan berkelanjutan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Gibran Ajak Istri dan 2 Anaknya Liburan HUT RI ke TMII”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Gibran Bertemu Ojol, Grab Indonesia Beberkan Driver yang Hadir di Istana Wapres

    Gibran Bertemu Ojol, Grab Indonesia Beberkan Driver yang Hadir di Istana Wapres

    Bisnis.com, JAKARTA – Grab Indonesia buka suara mengenai sosok mitra pengemudi yang hadir di Istana Wakil Presiden menemui Gibran Rakabuming Raka akhir pekan lalu di tengah gejolak demonstrasi. 

    Sebagai konteks, pertemuan Wakil Presiden Gibran dengan mitra aplikator lain termasuk Grab menimbulkan polemik di media sosial. Sejumlah pihak menyebut, mitra pengemudi yang datang bukanlah dari unsur pengemudi ojek online (Ojol).

    Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia memastikan mitra pengemudi yang hadir berasal dari unsur Grab terdaftar sebagai pengemudi.  

    “Grab ingin menjawab dengan tegas bahwa peserta yang hadir mewakili Grab adalah Mitra resmi Grab, tercatat aktif di aplikasi, melayani pelanggan setiap hari, dan memiliki keterlibatan nyata dalam komunitasnya,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/9/2025).

    Dia menyebut, sosok yang hadir adalah Riska, yang telah bergabung dengan Grab sejak 2016 dan aktif di komunitas Lady Grab Jakarta Barat. Sedangkan mitra pengemudi kedua adalah Arief, yang menjadi Mitra sejak 2018 dan aktif di komunitas Grab Militan Cikarang.

    “Keduanya dikenal di komunitas masing-masing sebagai sosok yang selalu aktif mendampingi rekan-rekannya, terbiasa menyuarakan aspirasi sesama Mitra Pengemudi, dan dipercaya untuk membawa suara komunitas ke ruang dialog,” katanya.

    Tirza menilai undangan dialog dengan Wakil Presiden merupakan kesempatan berharga yang tidak datang setiap hari bagi Mitra Pengemudi aktif. “Partisipasi para Mitra Grab dalam forum ini kami pandang sebagai bagian dari upaya kolektif untuk memastikan suara komunitas ojol yang aktif benar-benar hadir di ruang dialog resmi dengan cara yang damai, konstruktif, dan otentik. Kami percaya, pengalaman nyata di lapangan Mitra Pengemudi jauh lebih relevan dibandingkan narasi dari pihak lainnya, sehingga yang tersampaikan kepada pemerintah adalah suara murni dari lapangan,” katanya.

    Dia menilai ruang dialog antara mitra dengan pemerintah adalah kesempatan berharga sekaligus bagian penting dalam membangun ekosistem transportasi yang sehat dan berkelanjutan. “Kami percaya, mendengar langsung aspirasi para Mitra adalah fondasi penting untuk membangun solusi bersama yang lebih baik dan berkelanjutan, demi kesejahteraan pengemudi, penumpang, dan seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.

  • InDrive Pastikan Driver Asli Hadiri Pertemuan Wapres Gibran

    Grab Sebut Perwakilan Ojol yang Jumpa Gibran Driver Sungguhan

    Jakarta

    Masyarakat ramai membahas kejanggalan pertemuan Wapres Gibran Rakabuming Raka dengan perwakilan ojek online. Setelah pihak GoTo melakukan klarifikasi, kini giliran Grab juga memastikan kehadiran driver mereka.

    Dalam keterangannya, Grab menyebut bahwa mereka bersama aplikator lain diundang oleh Kantor Wakil Presiden Republik Indonesia untuk menghadirkan perwakilan Mitra Pengemudi dalam dialog bersama pemerintah. Grab memandang undangan ini sebagai kesempatan penting bagi para Mitra Pengemudi untuk menyampaikan pengalaman dan harapan mereka secara langsung.

    “Kami menyadari bahwa perhatian publik terhadap pertemuan ini sangat besar, dan tidak sedikit yang mempertanyakan apakah para Mitra Pengemudi yang hadir benar-benar mewakili komunitas ojol. Grab ingin menjawab dengan tegas bahwa peserta yang hadir mewakili Grab adalah Mitra resmi Grab, tercatat aktif di aplikasi, melayani pelanggan setiap hari, dan memiliki keterlibatan nyata dalam komunitasnya,” sebut Tirza Munusamy selaku Chief of Public Affairs Grab Indonesia.

    “Dalam forum tersebut hadir dua Mitra kami yaitu Riska, yang telah bergabung dengan Grab sejak 2016 dan aktif di komunitas Lady Grab Jakarta Barat, serta Arief, yang menjadi Mitra sejak 2018 dan aktif di komunitas Grab Militan Cikarang. Keduanya dikenal di komunitas masing-masing sebagai sosok yang selalu aktif mendampingi rekan-rekannya, terbiasa menyuarakan aspirasi sesama Mitra Pengemudi, dan dipercaya untuk membawa suara komunitas ke ruang dialog,” tambahnya dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Undangan dialog ini disebutnya merupakan kesempatan berharga bagi Mitra Pengemudi aktif untuk berbicara langsung ke pemerintah. Partisipasi para Mitra Grab dalam forum ini dipandang sebagai bagian upaya kolektif untuk memastikan suara komunitas ojol yang aktif benar-benar hadir di ruang dialog resmi dengan cara yang damai, konstruktif, dan otentik.

    Disebutkan bahwa pengalaman nyata di lapangan Mitra Pengemudi jauh lebih relevan dibandingkan narasi dari pihak lainnya, sehingga yang tersampaikan ke pemerintah adalah suara murni dari lapangan.

    “Bagi Grab, ruang dialog dengan pemerintah adalah kesempatan berharga sekaligus bagian penting dalam membangun ekosistem transportasi yang sehat dan berkelanjutan. Kami percaya, mendengar langsung aspirasi para Mitra adalah fondasi penting untuk membangun solusi bersama yang lebih baik dan berkelanjutan, demi kesejahteraan pengemudi, penumpang, dan seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

    (fyk/fyk)

  • Bikin Undang-Undang Ojol Dkk, Anwar Ibrahim: Profesi Kalian Dihargai!

    Bikin Undang-Undang Ojol Dkk, Anwar Ibrahim: Profesi Kalian Dihargai!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Parlemen Malaysia resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pekerja Gig 2025 yang akan melindungi kesejahteraan lebih dari 1,2 juta pekerja gig atau pekerja lepas, termasuk pengemudi ojek online (ojol), kurir hingga konten kreator.

    UU ini secara resmi mengakui pekerja gig sebagai kategori tenaga kerja tersendiri, bukan karyawan tetap maupun kontraktor independen.

    Dengan aturan baru, semua perusahaan dan platform seperti Grab dan Foodpanda wajib menyediakan kontrak tertulis yang memuat standar minimum, termasuk skema pembayaran, jam kerja, asuransi, serta prosedur pemutusan kerja.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan RUU Pekerja Gig adalah hadiah untuk semua orang yang bekerja di sektor tersebut.

    “RUU ini memberikan definisi yang jelas soal profesi kalian, termasuk pengakuan, jaringan sosial yang kuat, dan masa depan yang jelas,” katanya. “Saya pastikan setiap keringat dan usaha pekerja gig dihargai.”

    Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia, Steven Sim Chee Keong, mengatakan aturan ini menutup celah perlindungan hukum yang sudah lama dirasakan pekerja gig.

    “Selama ini, 1,2 juta pekerja gig di Malaysia bekerja setiap hari tanpa perlindungan memadai, seakan-akan kontribusi mereka pada ekonomi tidak layak diakui. RUU ini mengakhiri ketidakadilan tersebut,” ujar Sim di hadapan Parlemen, dikutip dari Malay Mail, Selasa (2/9/2025).

    Menurut data Organisasi Jaminan Sosial (Socso), hingga 2025 terdapat 133.481 pekerja di sektor p-hailing dan 189.450 di sektor e-hailing yang tercatat dalam Undang-Undang Jaminan Sosial Pekerja Mandiri 2017. Secara keseluruhan, pekerja gig dan pekerja mandiri diperkirakan mencapai 1,2 juta orang.

    Aturan ini juga melarang praktik tidak adil seperti perubahan tarif sepihak, penonaktifan akun tanpa alasan jelas, serta pembatasan bekerja di lebih dari satu platform. Untuk menyelesaikan sengketa, pemerintah membentuk Tribunal Pekerja Gig yang berwenang memutus kasus dan memberikan kompensasi, termasuk pembayaran upah tertunggak hingga pemulihan hak pekerja.

    “Untuk pertama kalinya, pekerja akan punya hak untuk didengar sebelum diberlakukan penangguhan. Jika terbukti tidak bersalah, mereka akan mendapat kompensasi setengah dari pendapatan harian rata-rata,” jelas Sim.

    Inisiatif ini berawal pada Maret 2024, saat Kementerian Sumber Daya Manusia menerima mandat dari Anwar untuk merancang kerangka perlindungan bagi pekerja gig.

    Bekerja sama dengan Universiti Malaya, kementerian menyusun model kebijakan dan melakukan konsultasi luas, yang melibatkan kementerian di tingkat federal, pemerintah negara bagian Sabah dan Sarawak, serta hampir 40 sesi diskusi di seluruh negeri dengan sekitar 4.000 pemangku kepentingan, mulai dari pekerja gig dan perusahaan platform hingga serikat buruh, akademisi, dan organisasi non-pemerintah.

    Draf tersebut bahkan dipresentasikan pada Komite Teknis ILO tentang Pekerjaan Layak di Ekonomi Platform di Jenewa, untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar internasional.

    “RUU ini bukan produk imajinasi di menara gading. Aturan ini lahir dari suara dan aspirasi rakyat, khususnya para pelaku ekonomi gig,” pungkasnya.

    Kepada seluruh anak muda yang berkecimpung dalam industri gig (penghantar makanan, pemandu e-hailing dan seluruh keluarga pekerja gig), Rang Undang-Undang Pekerja Gig yang telah diluluskan Parlimen baru-baru ini adalah hadiah untuk kalian.

    RUU tersebut memberi takrifan yang lebih jelas kepada profesyen kalian, termasuk pengiktirafan, jaringan sosial yang kukuh serta masa depan yang jelas.

    Ada juga yang curiga, selain mendakwa Kerajaan lambat dalam hal ini. Hakikatnya, kita cermat dan berhati-hati kerana RUU ini mengesankan hidup jutaan rakyat. Justeru, bersempena bulan kemerdekaan ini, saya tegaskan bahawa setiap keringat dan usaha pekerja gig adalah bermaruah, dan kalian punyai sumbangan yang besar pada pengukuhan ekonomi rakyat dan negara.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Driver Ojol Teriak Pendapatan Turun Drastis Saat Demo, Ini Penyebabnya

    Driver Ojol Teriak Pendapatan Turun Drastis Saat Demo, Ini Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Driver ojek online (ojol) mengeluhkan turunnya pendapatan mereka di tengah gelombang demo yang berlangsung di Jakarta dalam beberapa hari terakhir.

    Orderan turun drastis dari hari biasanya karena banyak kantor memberlakukan kerja dari rumah (work from home/WFH), serta sekolah yang diliburkan.

    Khoerudin (39), driver ojol yang biasa beroperasi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku hanya bisa mendapatkan sekitar Rp200 ribu per hari, jauh lebih rendah dibandingkan hari normal.

    Dalam kondisi normal, ia bisa mengantongi Rp400 ribu dengan minimal 30 orderan dalam satu hari.

    “15-17 mentok-mentok 20 orderan [saat demo]. [Biasanya] minimal 30-an lebih orderan,” kata dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (2/9/2025).

    Khoerudin mengaku dalam beberapa hari terakhir baru mulai aktif menerima orderan lebih siang dari biasanya. Pasalnya, ia tak semangat karena sepinya penumpang.

    “Agak siangan soalnya anak sekolah kan libur, kantor juga. Jadi gimana ya agak kurang semangat,” ujarnya.

    Hal senada disampaikan oleh Muhammad Nauvalluai (29), driver ojol yang biasa beroperasi di wilayah Jakarta Selatan. Ia mengaku orderan menurun tajam sejak banyak kantor memberlakukan kerja dari rumah atau WFH.

    “Kemarin kan WFH pertama. Alhamdulillah masih dapat 8 orderan kira-kira kalau diuangin itu Rp100 ribu. Tapi nurun banget,” ujar Nauval.

    Padahal, biasanya ia bisa menerima sekitar 20 orderan dan mendapat Rp300 ribu dalam satu hari.

    Ia menambahkan, orderan layanan pesan antar seperti GoFood juga turun karena biasanya permintaan berasal dari karyawan kantor. Namun sejak banyak yang WFH, permintaan makin jarang.

    “GoFood juga turun, biasanya ada GoFood antar ke kantor. Sekarang WFH jadi yang pesan cuma yang WFH di kosan aja, jadi nggak banyak,” ujarnya.

    Bantu Ojol dan Penjual UMKM

    Dalam beberapa hari terakhir, muncul gerakan untuk membantu para pengemudi ojek online (ojol) dan pedagang UMKM di masa-masa sulit ini. Bagi yang memiliki rezeki lebih, dianjurkan untuk mendukung para driver ojol dengan memesan makanan untuk mereka bagikan ke sesama pengemudi lain.

    Selain itu, bisa pula dengan membeli produk jualan para pedagang UMKM melalui berbagai channel yang tersedia.

    Pantauan CNBC Indonesia dalam beberapa hari terakhir, sejumlah netizen mengunggah tangkapan layar (screenshot) setelah memberikan dukungan bagi driver ojol dan pelaku UMKM, untuk menggaungkan gerakan ini.

    Bahkan, gerakan ini juga dilakukan oleh sejumlah pengguna platform yang berasal dari luar Indonesia. Akun @sighyam mengajak pengguna Grab se-Asia Tenggara untuk memesan makanan hingga kebutuhan medis lewat aplikasi. Ajakan ini disambut positif oleh banyak pengguna di luar Indonesia.

    “Mengirim banyak botol air kepada driver Grab di Indonesia from Filipina, tetap terdehidrasi,” tulis netizen dari Filipina bernama @neuroAnjiolina sambil membagikan tangkapan layar pesanannya di aplikasi Grab.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Serikat Ojol Tegaskan Orang yang Temui Wapres Gibran Bukan Anggotanya

    Serikat Ojol Tegaskan Orang yang Temui Wapres Gibran Bukan Anggotanya

    Bisnis.com, JAKARTA — Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAl) menegaskan pengemudi ojek online yang diundang Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bukan anggotanya.

    Ketua SPAI, Lily Pujiati mengatakan bahwa dirinya hanya mengenal dua pengemudi ojek online (ojol) yang mengenakan jaket Maxim dalam unggahan video Setwapres RI itu.

    “Bukan anggota SPAI mereka mewakili individu. Kenal 2 orang Maxim kalau yang lain tidak kenal,” ujar Lily saat dihubungi, Selasa (2/9/2025).

    Dia menambahkan, SPAI juga tidak mengetahui informasi secara lengkap dalam pertemuan yang antara Gibran dengan sejumlah perwakilan ojol tersebut. Di samping itu, dia juga menduga bahwa undangan Gibran terhadap pengemudi ojol itu bersifat seremonial.

    “Ga ada [diberitahu pembicaraannya]. Seperti hanya, mereka dan Tuhan yang tau. Bahkan bahasa yang dipakai juga bahasa planet,” imbuhnya.

    Namun demikian, Lily mengaku sempat berkomunikasi dengan salah satu pengemudi ojol berjaket Maxim yang diundang ke istana Wapres. Perwakilan ojol itu, kata Lily, sempat mengusulkan agar pengemudi ojol bisa mendapatkan juga BPJS Ketenagakerjaan.

    “Kalau yang dari Maxim sepertinya soal BPJS,” pungkasnya.

    Dalam catatan Bisnis, pertemuan ojol dan Gibran berlangsung di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat, Minggu (31/08/2025). 

    Dalam pertemuan ini, Wapres Ke-14 RI itu dan para perwakilan pengemudi Ojol dari Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive tersebut membahas perkembangan situasi terkini pasca musibah yang menimpa salah seorang pengemudi Ojol, Affan Kurniawan.

    Salah seorang perwakilan pengemudi dari Gojek, Rahman, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menjadi kesempatan bagi para driver ojol untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Wapres.

    Lebih lanjut, Rahman menyampaikan bahwa para pengemudi Ojol mengharapkan pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi dinamika yang terjadi di tanah air, khususnya gelombang aksi unjuk rasa di berbagai daerah.

    “Dan juga kita minta kepada pihak pemerintah untuk lebih cepat, untuk mengkondisikan kejadian-kejadian dan keadaan hari ini. Karena terus terang, dengan [adanya unjuk rasa] beberapa hari ini kami teman-teman ojek online terganggu dalam mata pencaharian. Jumlah penumpang menurun, rasa was-was,” ujar Rahman.

  • Demo Besar-besaran di RI, Begini Dampaknya ke Pedagang Online

    Demo Besar-besaran di RI, Begini Dampaknya ke Pedagang Online

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aksi demonstrasi yang meluas di Tanah Air turut berdampak pada pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan penjualan dalam beberapa waktu terakhir. 

    Pemilik toko online ‘Vore Studio’ yang berjualan di Shopee mengaku penjualan produknya anjlok sekitar 30%-60% pada hari-hari awal demo. Vore Studio merupakan UMKM yang menjajakan aksesori fesyen seperti anting dan kalung. 

    “Lumayan berpengaruh di beberapa hari awal demo. Penjualan jadi menurun walaupun secara traffic masih tetap sama seperti biasanya, tetapi kemungkinan konsumen memilih produk yang penting terlebih dahulu,” kata dia kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (2/9/2025).

    Kendati demikian, dalam beberapa hari terakhir penjualan Vore Studio sudah mulai mengalami pemulihan.

    “Penjualan akhirnya naik kembali di 2-3 hari belakangan,” ia menjelaskan.

    Cerita lain juga diungkapkan Trie Marnita (31), pemilik bisnis kuliner ‘Ayamnya Bik’ud’. Ia baru merintis usahanya sejak Juli 2025, pasca resign dari kantor lamanya. 

    Ia mengatakan bisnisnya memang belum stabil. Namun, dampak demo dirasakan karena sempat tidak ada pembeli sama sekali. 

    “Ada banget [dampak demo], karena memang masih baru jadi belum terlalu stabil. Semenjak demo jadi enggak ada yang beli sama sekali. Adapun kemarin 1 orang tapi fiktif kata abang Grab-nya,” kata perempuan yang kerap disapa Nita kepada CNBC Indonesia. 

    “Driver juga sepi dan traffic di platformnya juga sepi banget. Asumsiku sih karena fokus pada ke demo,” ia menambahkan.

    Untuk pengantaran, Nita mengaku tidak mengalami kendala. Sebab, skala pengantaran jualannya belum terlalu luas dan tidak berada di lokasi demonstrasi.

    “Tapi driver yang lalu lalang di tempatku juga sepi banget. Saat belanja kebutuhan logistik ke pasar kemarin sangat ramai, entah karena masyarakat emang panic buying atau engga, juga kurang paham,” ia mengungkapkan.

    UMKM Berbasis Komunitas

    Senada, Tanti Seftiana Senjaya, pemilik bisnis kuliner yang menjual kue bebas gluten (gluten free), juga merasakan dampak dari demo. Sepanjang pekan ini, sebagian besar pesanan datang dari teman yang memang sudah order sebelum eskalasi demo.

    “Sejak demo, penjualan organik hampir hilang. Turun sekitar 80% dibanding hari normal,” kata Tanti kepada CNBC Indonesia.

    Tanti memulai bisnisnya saat pandemi. Kala itu, seperti masyarakat kebanyakan, Tanti menghabiskan waktu lebih banyak di rumah. Ia lantas menyalurkan energi melalui aktivitas baking.

    “Kami mulai waktu pandemi, awalnya cuma project kecil di rumah. Lama-lama banyak teman dan keluarga yang order, dari situ jadi usaha yang berkelanjutan,” ia menuturkan.

    Tanti menjajakan jualannya dengan memanfaatkan platform digital seperti media sosial, WhatsApp, dan promosi mulut-ke-mulut. Metode penjualannya lebih berbasis komunitas, dibesarkan oleh lingkaran pelanggan setia.

    Dalam periode demo sepekan terakhir, hambatan yang dirasakan oleh Tanti juga terkait dengan logistik. Ada banyak jalan yang ditutup, ongkos kirim (ongkir) naik, serta waktu tempuh lebih panjang.

    “Itu bikin pengiriman lebih sulit dan mahal sehingga menyulitkan pemilik usaha maupun pelanggan,” ia menuturkan.

    Baru-baru ini, pada tanggal 30-31 Agustus, Tanti turut serta dalam gelaran popup di Sentul. Gelaran ini sudah disiapkan selama berbulan-bulan dengan 30 tenant yang bergabung.

    Kendati demikian, seminggu sebelum acara demo mulai meluas. Acara tetap berjalan karena pihak panitia menilai pembatalan sudah tidak dimungkinkan.

    “Traffic sepi, banyak workshop batal, dan akhirnya acara dibubarkan lebih cepat. Tenant termasuk kami jelas rugi karena banyak produk makanan tidak terjual,” kata Tanti.

    Tanti mengakui kondisi saat ini sangat berat bagi UMKM. Ia mengatakan dukungan sekecil apapun dari masyarakat akan sangat berarti.

    “Bagi UMKM, situasi seperti ini berat sekali. Tapi sekecil apa pun dukungan masyarakat sangat berarti, entah dengan membeli produk UMKM atau sekadar memberi semangat melalui kanal-kanal media sosial,” ia memungkasi.

    Bantu Ojol dan Penjual UMKM

    Dalam beberapa hari terakhir, muncul gerakan untuk membantu para pengemudi ojek online (ojol) dan pedagang UMKM di masa-masa sulit ini. Bagi yang memiliki rezeki lebih, dianjurkan untuk mendukung para driver ojol dengan memesan makanan untuk mereka bagikan ke sesama pengemudi lain. 

    Selain itu, bisa pula dengan membeli produk jualan para pedagang UMKM melalui berbagai channel yang tersedia. 

    Pantauan CNBC Indonesia dalam beberapa hari terakhir, sejumlah netizen mengunggah tangkapan layar (screenshot) setelah memberikan dukungan bagi driver ojol dan pelaku UMKM, untuk menggaungkan gerakan ini.

    Bahkan, gerakan ini juga dilakukan oleh sejumlah pengguna platform yang berasal dari luar Indonesia. Akun @sighyam mengajak pengguna Grab se-Asia Tenggara untuk memesan makanan hingga kebutuhan medis lewat aplikasi. Ajakan ini disambut positif oleh banyak pengguna di luar Indonesia. 

    “Mengirim banyak botol air kepada driver Grab di Indonesia from Filipina, tetap terdehidrasi,” tulis netizen dari Filipina bernama @neuroAnjiolina sambil membagikan tangkapan layar pesanannya di aplikasi Grab.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sederet Benefit yang Didapat Ojol Malaysia Usai UU Pekerja Gig Disahkan

    Sederet Benefit yang Didapat Ojol Malaysia Usai UU Pekerja Gig Disahkan

    Kuala Lumpur

    Perdana Menteri Malaysia, Datuk Anwar Ibrahim mengumumkan, Undang-Undang (UU) Pekerja Gig telah disahkan Dewan Rakyat. Aturan tersebut akan memberikan perlindungan hukum kepada ojek online (ojol), taksi online (taksol), kurir dan pekerja lepas lain.

    Melalui akun media sosial resminya, Anwar Ibrahim menegaskan, UU Pekerja Gig tak hanya menandakan kesediaan pemerintah mendengarkan rakyat, melainkan juga komitmen pemerintah mengimplementasikan solusi atas permasalahan yang dikeluhkan pekerja lepas.

    “Ini adalah kemenangan bagi pekerja lepas, sejalan dengan semangat kemerdekaan yang kita rayakan, membebaskan mereka dari tekanan dan memenuhi tuntutan mereka, yang telah kami janjikan untuk penuhi,” ujar Anwar dalam keterangannya, dikutip Selasa (2/9).

    “Meski proses legislasinya rumit dan menghadapi berbagai keberatan, saya bersyukur bahwa aspirasi para pekerja lepas, termasuk pengemudi online, pengantar makanan, dan mereka yang bekerja menggunakan platform digital tak hanya didengar, tapi juga ditindaklanjuti,” tambahnya.

    PM Malaysia Anwar Ibrahim. Foto: AFP/DAVID GRAY

    Dengan diterbitkannya aturan tersebut, pekerja lepas atau mitra perusahaan seperti ojol dan kurir mendapat perlindungan hukum. Bahkan, menurut CNN Indonesia, mereka mendapat sejumlah benefit atau manfaat yang sebelumnya tak pernah mereka terima.

    Benefit yang Diterima Ojol-Kurir Malaysia

    Penghasilan lebih jelas

    Dalam undang-undang itu, semua platform dan perusahaan yang melibatkan pekerja lepas termasuk Grab dan Foodpedia harus menyediakan kontrak secara jelas, merinci standar minimum pembayaran hingga pengaturan kerja.

    Dilarang ubah tarif

    Untuk mengekang praktik tak adil, UU tersebut melarang perubahan tarif sepihak, penonaktifan akun secara sewenang-wenang dan pembatasan pekerjaan multi platform.

    Asuransi hingga aturan PHK jelas

    Menurut UU itu pula, perusahaan yang melibatkan pekerja lepas seperti mereka harus memberi asuransi dan memiliki prosedur terkait pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Bentuk pengadilan pekerja Gig

    Tak cuma itu, UU tersebut juga membentuk Pengadilan Pekerja Gig yang berwenang menyelesaikan perselisihan dan memerintahkan penyelesaian seperti pemulihan jabatan, kompensasi, atau pembayaran upah yang belum dibayar.

    Pengemudi ojol bisa ditangguhkan secara sepihak oleh platform jika dianggap melanggar aturan.

    “Untuk pertama kalinya, pekerja akan memiliki hak untuk didengar sebelum adanya penangguhan,” ujar Steven Sim Chee Keong selaku Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia.

    “Jika terbukti tidak bersalah, mereka akan diberi kompensasi setengah dari pendapatan harian rata-rata mereka , sebuah perlindungan yang sebelumnya tidak tersedia,” kata dia menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Netizen Dunia Sorot Demo di Indonesia, Ramai-ramai Komen Begini

    Netizen Dunia Sorot Demo di Indonesia, Ramai-ramai Komen Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Demonstrasi yang terjadi di Indonesia diwarnai kekerasan. Salah satunya menimpa driver ojol Affan Kurniawan yang tewas dilindas mobil rantis Brimob pada Jumat (29/8), di wilayah Pejompongan, Jakarta Barat.

    Menyusul kejadian tersebut, demonstrasi yang mulanya berpusat di Jakarta meluas ke berbagai daerah. Kelompok masyarakat sipil, serikat pekerja, dan mahasiswa kemudian menggaungkan tuntutan 17+8 kepada pemerintah, DPR, dan aparat kepolisian.

    Tuntutan tersebut ramai dibagikan di media sosial. Tak hanya dari netizen Indonesia yang berdomisili di Tanah Air, tetapi juga para diaspora. Masyarakat dunia juga menyorot demonstrasi beserta berbagai insiden yang mengiringinya.

    Akun resmi serikat pekerja Filipina, Kilusang Mayo Uno, membagikan unggahan ‘Justice for Affan Kurniawan’ (Keadilan untuk Affan Kurniawan) melalui akun Instagram resminya.

    “Para pekerja Filipina bersolidaritas dengan saudara-saudari kita di Indonesia dalam perjuangan mereka melawan keserakahan korporasi dan kekerasan negara. Baik di Manila maupun di Jakarta, musuhnya sama: kapitalis eksploitatif yang memeras jutaan keuntungan dari para pekerja, dan para penegak mereka. Kami berdiri bersama Anda dalam memperjuangkan hak dan martabat kelas pekerja,” tertera dalam unggahan Kilusang Mayo Uno, dikutip Selasa (2/9/2025).

    [Gambas:Instagram]

    Gerakan kolektif aktivis mahasiswa Malaysia, Liga Malaysia, juga menyoroti demonstrasi di Indonesia. Dalam unggahannya, Liga Malaysia menuntut pembebasan terhadap beberapa aktivis Indonesia yang ditahan, seperti Delpedrom Marhaen dari Lokantara dan Syahdan Husein.

    Dalam unggahan kolaboratif, Liga Malaysia dan beberapa lembaga non-profit negara setempat, juga menyerukan aksi massa dengan meletakkan bunga mawar di depan Kedutaan Republik Indonesia di Kuala Lumpur pada hari ini, Selasa (2/9/2025).

    “Perhimpunan ini diadakan sebagai tanda solidaritas terhadap kawan-kawan di Indonesia yang sedang berjuang menantang penindasan,” tertera dalam unggahan tersebut.

    [Gambas:Instagram]

    Warga Asia Tenggara Pesan Makanan untuk Driver Ojol

    Bentuk solidaritas lain dari negara-negara Asia Tenggara juga tampak dari ramainya pemesanan makanan untuk para driver ojol di Tanah Air.

    Gerakan ini bermula dari unggahan akun @sighyam yang membagikan cara agar pengguna Grab di luar negeri bisa memesan makanan hingga kebutuhan medis melalui aplikasi, lalu menginstruksikan agar pesanan tersebut dibagikan langsung kepada para driver.

    Dalam utasnya, @sighyam menekankan agar pemesan memilih lokasi pengantaran di pusat Jakarta, seperti lobi hotel, serta memberikan catatan khusus untuk membagikan makanan ke sesama pengemudi.

    Ia juga mengingatkan agar tidak memesan produk babi atau alkohol serta menyertakan daftar kebutuhan medis, seperti kotak P3K, yang bisa dipesan melalui fitur GrabMart.

    Ajakan ini mendapat respons luas dari warganet lintas negara. Sejumlah akun, seperti @neuroAnjiolina dari Filipina, mengunggah bukti telah mengirimkan air mineral kepada para pengemudi Grab di Jakarta.

    “Mengirim banyak botol air kepada driver Grab di Indonesia from Filipina, tetap terdehidrasi,” tulisnya sambil membagikan tangkapan layar pesanan dia di aplikasi Grab.

    Sementara akun lain, termasuk @eiw_18, membagikan makanan kepada para mitra driver Grab.

    “Bergabung di dalam club! Berbagi adalah peduli,” tulisnya.

    Netizen dari Malaysia juga ikut dalam gerakan ini. Akun @jentokki membagikan tangkapan layar dari percakapan dia dengan mitra Grab yang menerima pesanan darinya.

    “Ternyata bisa juga di Malaysia!!! Aku akan lebih sering kirim ke depannya,” kata dia.

    Fenomena ini menunjukkan adanya dukungan global bagi para mitra pengemudi transportasi online yang tetap berada di lapangan di tengah kondisi yang tidak menentu di Indonesia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]