Buronan Kasus Chromebook Jurist Tan Sudah Diketahui Lokasinya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Keberadaan mantan staf khusus Nadiem Makarim saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Jurist Tan sudah diketahui oleh kepolisian.
Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri mengaku telah mengetahui keberadaan Jurist Tan, yang adalah salah satu tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook di Kemendikbud Ristek pada 2019-2022 itu.
“Jurist Tan, kasus Chromebook itu juga sedang berproses dan insya Allah kita sudah tahu ada di mana,” kata Ses NCB Interpol Indonesia, Brigjen Untung Widyatmoko di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Kendati sudah mengetahui lokasi Jurist Tan, Untung masih enggan mengungkapkan hal tersebut kepada publik.
“Kita update nanti,” singkat Untung.
Kejagung sendiri resmi menetapkan Nadiem Makarim (NAM) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook di Kemendidbudristek pada 2019-2022.
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) itu ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara tersebut setelah tiga kali diperiksa sebagai saksi, termasuk pada Kamis hari ini.
Sebelum Nadiem, Kejagung telah menetapkan empat tersangka lain, yakni mantan Stafsus Mendikbudristek era Nadiem Makarim, Jurist Tan (JT); eks Konsultan Teknologi di lingkungan Kemendikbudristek Ibrahim Arief (IBAM); Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tahun 2020-2021 Mulyatsyahda (MUL); dan Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih (SW).
Peran Jurist Tan sendiri dimulai dua bulan usai Nadiem dilantik menjadi pembantu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), tepatnya Desember 2019.
Jurist Tan mewakili Nadiem untuk menemui Yeti Khim dari Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK).
Pertemuan Jurist dan Yeti ini untuk membahas teknis pengadaan menggunakan sistem operasi Chrome. Menindaklanjuti pertemuan ini, Jurist menghubungi Ibrahim Arief dan Yeti untuk membuat kontrak kerja bagi Ibrahim sebagai pekerja di PSPK.
BAYU PRATAMA S Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai pemeriksaan di Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Kejaksaan Agung menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan sistem Chromebook di Kemendikbudristek dan ditaksir kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp1,9 triliun. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/agr. Kata GoTo Usai Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi Chromebook
Ibrahim kemudian resmi menjabat sebagai Konsultan Teknologi di Warung Teknologi pada Kemendikbudristek. Ibrahim lalu ditugaskan untuk membantu membuat kajian yang mengarahkan pengadaan untuk menggunakan produk berbasis Chromebook.
Jurist diketahui hadir menemani Nadiem saat menemui pihak Google Indonesia pada awal hingga pertengahan tahun 2020.
Usai pertemuan awal ini, Jurist ditugaskan Nadiem untuk melakukan pembahasan lanjutan dengan Google. Hasil pembicaraan ini menghasilkan co-investment sebanyak 30 persen dari Google untuk Kemendikbudristek.
Selaku staf khusus menteri, Jurist juga mendampingi Nadiem saat rapat dengan jajaran internal Kemendikbudristek. Jika tidak hadir dalam rapat, Jurist dan Fiona yang memimpin rapat-rapat internal ini.
Adapun hingga Nadiem ditetapkan sebagai tersangka, Jurist Tan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau berstatus buron dan belum didatangkan ke Indonesia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: GoTo
-
/data/photo/2025/07/16/6877ad4fa93ad.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Buronan Kasus Chromebook Jurist Tan Sudah Diketahui Lokasinya Nasional
-

Prabowo Kasih Diskon JKK-JKM 50% Buat Ojol, Gojek Buka Suara
Jakarta, CNBC Indonesia – Gojek buka suara soal paket stimulus ekonomi jaminan sosial untuk pengemudi ojek onlin (ojol). Perusahaan menyambut baik soal inisiatif tersebut dan menantikan arahan selanjutan untuk implementasi aturan tersebut.
“Kami menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dalam paket stimulus ekonomi 8+4 yang mencakup rencana pemberian jaminan sosial bagi pekerja di sektor gig, termasuk pengemudi ojek online,” kata Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Ade Mulya dalam keterangannya, Senin (22/9/2025).
“Serta menantikan arahan selanjutnya dari Pemerintah terkait implementasi kebijakan ini agar dapat bersama-sama memastikan perlindungan sosial yang berkelanjutan bagi mitra driver,” dia menambahkan.
Dia mengatakan kebijakan itu jadi langkah penting memperluas perlindungan sosial untuk pekerja informal. Begitu juga sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menyejahterakan, melindungi dan mendengarkan mitra ojol.
Pihak Gojek juga memiliki sejumlah program untuk melindungi driver. Salah satunya memfasilitasi pendaftaran mitra ojol dalam BPJS Ketenagakerjaan, yang kini sudah ada lebih dari 200 ribu mitra driver yang terdaftar.
“Kami percaya bahwa dukungan sosial seperti ini sangat penting untuk meringankan beban biaya mitra, baik dimasa menantang seperti saat ini, maupun untuk perlindungan mitra jangka panjang. Karena itu, Gojek siap terus bekerja sama dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk memastikan setiap langkah perlindungan ini berjalan optimal,” ujar Ade.
Pemerintah telah mengumumkan program insentif 8+4, yang salah satunya menyasar gig workers termasuk driver ojol. Bantuan tersebut berupa iuran JKK dan JKM untuk 6 bulan sebesar 50% bagi pekerja bukan penerima upah.
Anggaran yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 36 miliar ditanggung pihak BPJS Ketenagakerjaan dengan total 731.361 orang. Stimulus berupa jaminan kecelakaan kerja, kehilangan pekerjaan dan jaminan kematian.
Program bantuan iuran JKK dan JKM bukan penerima upah (BPU) akan dilanjutkan 2026. Ini akan dilakukan bersama dengan 4 program lain pada 8+4.
Tanggapan Grab Indonesia dan inDrive
Pihak Grab Indonesia juga telah buka suara terkait hal tersebut. Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan tersebut.
Tirza juga menjelaskan Grab memiliki sejumlah program mendukung mitra ojol. Termasuk bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan bertujuan program sosialisasi berkala terkait kepesertaan kepada pengemudi.
Ada juga memberi kemudahan pendaftaran dan pembayaran perlindungan tambanan Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi para pengemudi. Selain itu terdapat asuransi kecelakaan bagi pengemudi yang menjalankan pesanan, termasuk biaya perawatan medis untuk kecelakaan kerja dan santunan jika cacat atau meninggal dunia.
Terdapat kanal darurat tambahan Grab Respon Cepat atau GERCEP, serta peringatan lokasi rawan dalam aplikasi misalnya titik aksi penyampaian pendapat.
“Ke depannya Grab akan terus menghadirkan program-program strategis untuk kesejahteraan Mitra, termasuk program pemberdayaan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi para Mitra Pengemudi,” ujarnya.
Country Manager inDrive Indonesia Rio Aristo mengatakan pihak perusahaan berkomitmen meningkatkan kesejahteraan. Termasuk melalui jaminan sosial bagi para driver ojol dan menjadi prioritas inDrive Indoensia.
“Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kami sampaikan bahwa saat ini kami masih terus melakukan audiensi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak terkait atau stakeholders, termasuk pemerintah dan perwakilan komunitas pengemudi,” jelasnya dalam keterangan yang diterima Jumat (12/9/2025).
“Kami percaya, solusi terbaik haruslah dirumuskan secara komprehensif dengan melibatkan semua pihak agar dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh pengemudi,” dia menambahkan.
Perumusan skema jaminan sosial juga masih dalam tahap pembahasan. Penerapannya akan dipastikan memberikan manfaat dan tepat sasaran.
“Adapun mengenai perumusan skema jaminan sosial yang akan diberikan, saat ini masih dalam tahap pembahasan dan kajian mendalam. Kami akan memastikan skema yang nantinya diterapkan dapat memberikan manfaat yang nyata dan tepat sasaran, serta mendukung keberlangsungan ekosistem industri ini,” kata Rio.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
-

Menjawab Tantangan Transformasi Digital demi Inklusi Keuangan Aman
Jakarta, CNBC Indonesia – Percepatan transformasi digital di Indonesia masih dihadapkan berbagai tantangan mulai dari aksesibilitas, literasi, hingga keamanan siber. Padahal Indonesia kini menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai US$ 90 miliar yang diperkirakan akan tumbuh menjadi US$ 360 miliar pada 2030.
Pemerintah pun gencar membangun jaringan telekomunikasi hingga ke pelosok negeri, sehingga masyarakat bisa mengakses internet. Hingga kini kurangnya infrastruktur pendukung merupakan tantangan terbesar dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet pada 2024 baru mencapai 79,5%, dengan tingkat keterampilan penggunaan yang secara rata-rata masih rendah. Artinya selain aksesibilitas, literasi juga menjadi pekerjaan rumah dalam transformasi digital di tanah air.
Perkembangan teknologi yang begitu cepat, juga menyimpan risiko adanya kejahatan siber, mulai dari penipuan, pencurian data, hingga serangan-serangan yang bisa merugikan masyarakat. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pun secara aktif melakukan literasi dan perlindungan digital.
Pengawasan digital juga dilakukan, bersamaan dengan menyeimbangkan perlindungan data pribadi dan cepatnya inovasi digital. Meski demikian, pemerintah tidak bisa sendiri, dibutuhkan kolaborasi dari sisi industri dalam inovasi dan pengamanan ruang digital.
Dengan begitu bisa tercipta kedaulatan digital dan inklusi yang aman pun bisa tercapai. Sebagai salah satu pemeran penting dalam perkembangan digital tanah air, GoPay menyiapkan sejumlah upaya dan inovasi untuk menjawab berbagai tantangan perkembangan digital tanah air. Salah satunya dengan menyediakan layanan teknologi keuangan yang inklusif dan aman dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, serta mengaplikasikan teknologi AI
Untuk mengupas tuntas tantangan digitalisasi, mulai dari infrastruktur yang belum merata, maraknya kejahatan siber, hingga literasi keuangan yang masih rendah, CNBC Indonesia dalam Merdeka Digital akan menggelar diskusi dengan tema “Menilik Masa Depan Dompet Digital, dari Inovasi Teknologi hingga Inklusi Keuangan yang Aman”. Acara ini akan berlangsung pada Rabu, 24 September 2025, pukul 10:15 WIB.
Merdeka Digital ini akan menghadirkan Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Alexander Sabar dan Direktur/President GoTo Financial Sudhanshu Raheja.
Keduanya akan membahas strategi dalam menghadapi tantangan transformasi digital di Indonesia dan peran teknologi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga kesiapan infrastruktur digital Indonesia, termasuk konektivitas (tower, jaringan), cloud, dan pusat data lokal. Tak ketinggalan soal kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.
Merdeka Digital didukung oleh GoPay. Pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
-

Alihkan Fokus ke Investasi AI, Softbank Pangkas 20% Karyawan
Jakarta –
SoftBank Group berencana memangkas hampir 20% karyawan Vision Fund secara global, seiring pergeseran sumber daya ke kecerdasan buatan (AI) berskala besar yang digagas pendiri Masayoshi Son di Amerika Serikat. Rencana ini tertuang dalam memo serta keterangan sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Dikutip dari Reuters, Jumat (19/9/2025), pemangkasan ini menandai gelombang ketiga PHK di Vision Fund sejak 2022. Saat ini, tim Vision Fund memiliki lebih dari 300 pegawai di seluruh dunia.
Berbeda dari putaran sebelumnya saat perusahaan mencatat kerugian besar, kali ini pemangkasan dilakukan setelah Vision Fund bulan lalu melaporkan kinerja kuartalan terkuat sejak Juni 2021, ditopang kenaikan harga saham publik seperti Nvidia dan perusahaan e-commerce Korea Selatan, Coupang.
Langkah ini menjadi sinyal pergeseran dari portofolio investasi startup yang luas. Meski Vision Fund masih akan melakukan investasi baru, staf yang tersisa akan lebih difokuskan pada bidang AI, termasuk proyek Stargate senilai US$ 500 miliar untuk membangun jaringan pusat data raksasa bersama OpenAI.
“Kami terus menyesuaikan organisasi untuk mengeksekusi strategi jangka panjang kami, membuat investasi berani dengan keyakinan tinggi di AI dan teknologi terobosan, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan,” ujar seorang juru bicara Vision Fund yang mengonfirmasi adanya PHK tanpa merinci lebih jauh.
Restrukturisasi ini menandai kembalinya Son pada gaya klasiknya: strategi berisiko tinggi dengan potensi imbal hasil besar. SoftBank meninggalkan model ventura yang menyebar luas seperti era awal Vision Fund, dan beranjak dari periode penuh kerugian, penjualan aset, hingga pemulihan kredibilitas usai gagal bertaruh pada startup berbagi kantor WeWork.
Peralihan menuju infrastruktur AI yang padat modal mencerminkan keyakinan Son bahwa jalur kembali ke puncak ada di sana. Ia kini agresif menggelontorkan dana ke model fondasi dan infrastruktur AI, meski kadang harus membeli dengan valuasi premium.
Dalam 12 bulan terakhir, Son telah menanamkan US$ 9,7 miliar di OpenAI lewat Vision Fund 2 yang mengelola sekitar 65,8 miliar dolar AS. SoftBank juga menyiapkan strategi infrastruktur padat modal dengan mengandalkan Arm, perusahaan desain chip andalannya.
Perusahaan telah mengakuisisi Graphcore dan Ampere Computing, serta mengambil saham di Intel dan Nvidia. Langkah ini ditujukan membangun ekosistem lengkap mulai dari chip, pusat data, hingga model AI untuk mendukung adopsi teknologi di masa depan.
Namun strategi besar ini penuh risiko eksekusi. Hal itu terlihat dari tertundanya proyek Stargate di AS maupun kerja sama serupa dengan OpenAI di Jepang. Pada laporan keuangan Agustus lalu, CFO SoftBank Yoshimitsu Goto menegaskan perusahaan masih memegang kas di level sangat aman sebesar 4 triliun yen atau US$ 27 miliar dolar AS.
Tonton juga video “SoftBank Batal Investasi, Bagaimana Nasib Pendanaan IKN?” di sini:
(ily/rrd)
-

Tencent Global Digital Ecosystem Summit 2025: AI Minutes
Bisnis.com, SHENZHEN — Raksasa teknologi dari China, Tencent Holdings, memamerkan beragam produk berbasis kecerdasan buatan (AI) termutakhir dalam ajang Tencent Digital Global Ecosystem Summit 2025. Salah satunya, AI Minutes.
Senior Executive Vice-President of Tencent and CEO of Cloud & Smart Industries Group Dowson Tong mengatakan bahwa produk kecerdasan buatan (AI) yang dibangun Tencent mengacu prinsip berpusat pada manusia.
Dengan model itu, dia melanjutkan AI yang dibangun mudah digunakan, memenuhi kebutuhan, sehingga mampu meningkatkan efisiensi kerja.
Dowson menuturkan salah satu produk terbarunya adalah AI Minutes yang berfungsi sebagai sekretaris virtual, memberikan ringkasan terkini dengan pembaruan setiap dua menit.
Produk Tencent Learn Share juga dipamerkan untuk mendukung perusahaan dalam manajemen pengetahuan, pengembangan budaya perusahaan, komunikasi internal, dan pelatihan karyawan.
Terbaru, Hunyuan 3D 3.0, Hunyuan 3D AI, dan Hunyuan 3D Studio yang dilengkapi dengan kapabilitas generasi 3D mutakhir untuk kreator dan pengembang di industri media dan gim.
Model AI Hunyuan sepenuhnya mengadopsi pengembangan open-source sehingga mendukung lebih dari 30 bahasa, bersama dengan kapabilitas generasi multimodal komprehensif serta alat untuk konten gambar, video, dan 3D.
“Tencent Hunyuan telah diluncurkan lebih dari satu tahun dan kini sudah menjadi aplikasi ‘AI native’ dengan DAU [daily active users] tiga besar di China,” katanya dalam Tencent Global Digital Ecosystem Summit 2025 yang berlokasi di Shenzhen World Exhibition & Convention Center Provinsi Guangdong, China pada Selasa (16/9/2025).
Sebaliknya, aplikasi AI Native dari Tencent yaitu Tencent Yuanbao adalah asisten yang dibangun untuk meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Produk itu mendukung input suara yang nyaman dengan pencarian terintegrasi di seluruh ekosistem Tencent.
Selama Tencent Global Digital Ecosystem Summit, mitra global Tencent ikut terlibat sebagai pembicara termasuk Converge Information and Communications Technology Solutions, DANA, e& UAE, Hong Kong Jockey Club, Fusion Bank, GoTo Group, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Miniclip, MUFG Bank (China), Prosus, True IDC, dan lainnya. Tencent merupakan raksasa teknologi dan gim yang juga memiliki layanan Wechat dan QQ yang sudah diunduh lebih dari 1,4 miliar pengguna.
Dowson memaparkan sejumlah produk Tencent antara lain Platform Pengembangan Agen 3.0 (ADP) yang memungkinkan perusahaan menghasilkan dan mengintegrasikan AI ke dalam alur kerja.
ADP untuk skenario seperti layanan pelanggan, pemasaran, manajemen inventaris, penelitian, dan lainnya.
Selain itu, AI Infra “Agent Runtime” juga diluncurkan guna menyediakan infrastruktur yang kuat dalam membangun dan mengoperasikan agen AI.
Tencent juga menawarkan aplikasi SaaS+AI yang ditingkatkan yaitu layanan audio dan video terkini, cloud live streaming, instant messaging, dan pemrosesan media.
SaaS+AI bisa dipakai industri e-commerce, gim, pendidikan, hiburan, keuangan, kesehatan, dan perusahaan yang membutuhkan efek audio-visual.
“Aplikasi AI yang benar-benar dapat digunakan dan praktis mendorong efisiensi industri, sementara internasionalisasi membuka peluang pertumbuhan baru,” paparnya.
Dowson juga menegaskan Tencent juga memiliki Tencent Meetings sebagai produk yang membantu perusahaan dalam melakukan rapat dengan menampilkan Asisten AI, Rekaman Cerdas dan Terjemahan Real-time untuk membantu lebih dari 28 juta pengguna aktif layanan tersebut.
-

Tencent Kucurkan Dana Tambahan Rp2,46 Triliun
Bisnis.com, SHENZHEN – Raksasa teknologi asal China, Tencent Holding Ltd., mengucurkan dana tambahan sebesar US$150 juta setara Rp2,46 triliun sejak awal tahun ini untuk ekspansi global, termasuk membangun pusat data di Arab Saudi dan Jepang.
Kucuran dana itu menandai ekspansi pertamanya ke Timur Tengah di Arab Saudi serta ekspansi lanjutan ke Jepang dengan membangun pusat data ketiga di Osaka, Jepang, serta kantor baru di Negeri Sakura itu.
Senior Executive Vice-President of Tencent and CEO of Cloud & Smart Industries Group Dowson Tong mengatakan bahwa ekspansi itu menjadikan Tencent menyediakan solusi di seluruh Asia Utara, Asia Tenggara, Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
“Kami sekarang lebih baik dengan menginvestasikan US$150 juta di Arab Saudi untuk pendirian zona pusat data pertama kami,” katanya dalam pembukaan Tencent Global Digital Ecosystem Summit (GDES) 2025 di Shenzhen, China pada Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, Tencent berkeinginan mendirikan kantor-kantornya di seluruh dunia. Hal itu dilakukan untuk memosisikan Tencent mampu memberikan layanan tanpa sekat-sekat negara. Pada saat yang sama, dia menegaskan posisi Tencent mencakup penyediaan sistem layanan selama 7 hari dan 24 jam nonsetop.
“Infrastruktur lokal yang sangat lengkap ini menjamin layanan yang sangat andal. Kami berharap bahwa di mana pun di dunia, akses ke sumber daya dan layanan ini tidak akan terganggu,” paparnya.
Logo Tencent
Dia melanjutkan Tencent Cloud memiliki tim lokal di wilayah kunci dan jaringan mitra lebih dari 11.000 perusahaan di seluruh dunia. Dia melanjutkan perusahaan terus memperkuat ekosistem globalnya dengan berkolaborasi dengan mitra lokal dan regional untuk memanfaatkan peluang baru.
Sejak 2016, Tencent Cloud telah memperluas jangkauan internasionalnya, dengan basis pelanggan internasional yang telah berlipat ganda dalam setahun terakhir.
Produk, teknologi, dan keahlian industri yang telah teruji mendukung perusahaan-perusahaan di seluruh dunia di lebih dari 80 negara dan wilayah, serta lebih dari 30 industri.
Selama 3 tahun terakhir, bisnis internasionalnya mengalami pertumbuhan dua digit, melayani merek global terkemuka seperti GoTo Group, CP Group, e& UAE, Orange, dan Com2uS.
Saat ini, Tencent Cloud telah membantu lebih dari 200 perusahaan Fortune 500, termasuk AstraZeneca, Mercedes-Benz, Toyota, BMW, dan Walmart China, untuk masuk ke pasar China.
Dengan memanfaatkan jaringan internasionalnya, Tencent Cloud juga telah membantu perusahaan China untuk berekspansi secara global.
Sambil memperkuat posisinya di bidang internet dan teknologi, Tencent Cloud juga merambah industri manufaktur, kendaraan energi baru, dan sektor lainnya, muncul sebagai mitra cloud pilihan bagi lebih banyak perusahaan.
Salah satu kesuksesan pengembangan pasar internasional adalah kerja sama Tencent dengan GoTo Group. Pada Juni, Gojek Indonesia — bagian dari GoTo Group — secara mulus memigrasikan lebih dari 1.000 sistem mikroservice ke Tencent Cloud.
Tencent Cloud memperkuat infrastrukturnya dengan memperluas wilayah Jakarta menjadi tiga zona ketersediaan untuk keandalan dan skalabilitas yang lebih besar.
Tencent Cloud x CP GroupTencent Cloud baru-baru ini menandatangani kemitraan digitalisasi strategis dengan CP AXTRA, anak perusahaan ritel CP Group, di Bangkok, Thailand.
Dengan memanfaatkan big data, solusi AI, dan keahlian industri yang mendalam, Tencent Cloud akan mendukung transformasi digital CP AXTRA. Mengoperasikan merek seperti Makro dan Lotus, CP AXTRA mengelola lebih dari 2.600 toko di seluruh Thailand dan Asia.
Sistem ritel dan grosir utamanya sudah beroperasi dengan lancar di Tencent Cloud, secara signifikan meningkatkan efisiensi.
Per 24 Desember 2024, Dowson menjelaskan dua aplikasi utama yang dioperasikan CP AXTRA telah melampaui 14 juta unduhan, dengan lalu lintas harian melebihi 1 juta kunjungan.
Selain itu, Tencent Cloud mengumumkan kemitraan strategis dengan Smiles, super-app dari grup telekomunikasi UAE e& UAE. Kerja sama ini bertujuan mempercepat transformasi digital bisnis di UAE, memberikan kenyamanan yang ditingkatkan dan pengalaman yang mulus bagi jutaan pengguna.
Smiles akan mengadopsi Solusi Super-App Tencent Cloud (TCSAS) untuk membangun ekosistem terbuka dan fleksibel—menjadi operator telekomunikasi Timur Tengah pertama yang menerapkan teknologi ini.
Melalui integrasi yang mulus, mitra dapat dengan cepat bergabung melalui mini-program, sementara konsumen mendapatkan akses terpadu ke layanan dan penawaran yang lebih luas.
Tencent Cloud juga menggandeng operator telekomunikasi multi-layanan global terkemuka, Orange Middle East & Africa (OMEA). OMEA telah mengadopsi Platform Mini-Program Tencent Cloud dan solusi komunikasi real-time untuk membangun ekosistem super-app digital terbuka: Max It.
Aplikasi ini mengintegrasikan layanan telekomunikasi, keuangan, dan e-commerce ke dalam satu platform untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pengguna.
Mulai Juni 2025, pengguna dapat menjelajahi dan membeli produk bermerek, membayar tagihan, memesan tiket film dan acara, dan lebih banyak lagi, semuanya dalam Max It, memberikan pengalaman yang lebih kaya dan lancar bagi hampir 160 juta pengguna di Timur Tengah dan Afrika.
Pada Juli lalu, Midea Group memigrasikan operasi IT Eropa ke Tencent Cloud, membangun infrastruktur baru melalui pusat data Frankfurt Jerman
-

Tencent Janji Perluas Bisnis AI di Indonesia
Bisnis.com, SHENZHEN – Perusahaan teknologi asal China, Tencent Holding Ltd., berkomitmen memperluas kemitraan dengan perusahaan asal Indonesia terutama dalam bidang industri berbasis kecerdasan buatan (AI).
Senior Executive Vice-President of Tencent and CEO of Cloud & Smart Industries Group Dowson Tong mengatakan bahwa, setelah bekerja sama dengan GoTo Group, Tencent ingin menggaet kemitraan dengan perusahaan lain di Indonesia.
Selain GoTo yang punya nama besar, dia menegaskan Tencent telah bermitra dengan daftar panjang pelanggan di sektor internet, beberapa di bidang pembayaran, di bidang gim dan ritel bahkan lembaga keuangan dan sebagainya.
“Jadi, kami akan terus bekerja sama dengan mereka, memahami kebutuhan mereka,” katanya dalam Tencent Global Digital Ecosystem Summit (GDES) 2025 di Shenzhen China pada Senin (15/9/2025).
Dia menambahkan Tencent akan terus melanjutkan kemitraan itu dengan berusaha memahami kebutuhan industri.
“Dan seperti yang saya katakan, kami tidak hanya ingin membawa layanan cloud publik ke pasar. Kami juga ingin bekerja sama dengan berbagai sektor yang mungkin membutuhkan solusi perangkat lunak di lingkungan cloud.”
Menurutnya, Tencent juga siap mengikuti regulasi yang mungkin memerlukan cara yang sangat berbeda dalam menangani data. “Kami ingin menjadi pemain yang fleksibel,” tegasnya.
Salah satu kesuksesan pengembangan pasar internasional adalah kerja sama Tencent dengan GoTo Group. Pada Juni 2025, Gojek Indonesia — bagian dari GoTo Group — secara mulus memigrasikan lebih dari 1.000 sistem mikroservice ke Tencent Cloud.
Menggunakan lebih dari 50 produk Tencent Cloud, termasuk Cloud Virtual Machine (CVM), Cloud Block Storage (CBS), Web Application Firewall (WAF), Tencent Kubernetes Engine (TKE), dan Elasticsearch Service (ES), tim melakukan persiapan, pengujian, dan simulasi yang ekstensif.
Tencent Cloud memperkuat infrastrukturnya dengan memperluas wilayah Jakarta menjadi tiga zona ketersediaan untuk keandalan dan skalabilitas yang lebih besar.
Setelah melakukan simulasi end-to-end berulang kali dan analisis celah detail untuk memastikan keberhasilan sekali jalan, migrasi ini menggunakan teknologi migrasi panas, memungkinkan transisi server yang mulus antarpusat data.
Teknologi ini mendukung lebih dari 10 jenis database dengan replikasi efisien, pemulihan bencana, dan kemampuan rollback, meningkatkan stabilitas sistem.
Proses keseluruhan selesai dalam 4 jam dan 54 menit — satu jam lebih cepat dari jadwal.
-

Fakta-Fakta Kasus Nadiem, Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Bisnis.com, JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim sebagai tersangka di kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Setelah menetapkan Nadiem sebagai tersangka Kejagung, muncul beberapa hal kontroversi, seperti yang menganggap Nadiem tidak bersalah karena tidak adanya aliran uang yang masuk ke rekeningnya. Namun, proyek yang ditangani Nadiem ini diduga menyebabkan kerugian negara hingga triliunan rupiah.
Ini Fakta-fakta kasus Nadiem:
1. Kejagung Sita Sejumlah Dokumen
Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung RI Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan penyitaan yang dilakukan itu dilakukan terhadap sejumlah dokumen. Menurutnya, dokumen itu berkaitan dengan proyek pengadaan program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022 di Kemendikbudristek.
“Yang pasti kita lakukan penyitaan juga, tentunya terkait dengan penyidikan ini sejumlah dokumen terkait dengan pengadaan di Kemendikbud ini,” ujarnya di Kejagung, dikutip Sabtu (6/9/2025).
Sebagai informasi, Nadiem telah ditetapkan sebagai tersangka karena perannya saat Kemendikbudristek melakukan pengadaan program digitalisasi pendidikan periode 2019–2022.
Pada intinya, dia telah melakukan pertemuan dengan pihak Google hingga akhirnya sepakat untuk menggunakan Chrome OS dalam proyek pengadaan TIK di Kemendikbudristek.
2. Kejagung Dalami Kerugian Negara
Kejaksaan Agung (Kejagung) masih belum mengungkap aliran dana kepada tersangka Nadiem Makarim dalam kasus dugaan korupsi Chromebook periode 2019–2022. Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami keuntungan eks Mendikbudristek dalam kasus rasuah tersebut.
“Itu masih didalami ya semuanya. Jangan dikira-kira,” ujar Nurcahyo di Kejagung, Kamis (4/9/2025).
Dia menambahkan, dalam kasus korupsi program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek ini telah ditemukan kerugian negara sebesar Rp1,9 triliun. Kerugian negara itu timbul dari perhitungan selisih kontrak dengan harga penyedia dengan metode ilegal gain. Perinciannya, item software Rp480 miliar, dan mark up dari selisih harga kontrak di luar CDM senilai Rp1,5 triliun.
“Kerugian keuangan negara yang timbul dari kegiatan pengadaan alat TIK tersebut diperkirakan sekitar Rp1,98 triliun,” imbuhnya.
Adapun, kata Nurcahyo, kerugian negara ini belum final lantaran masih dalam perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Yang saat ini masih dalam penghitungan lebih lanjut oleh BPKP,” pungkas Nurcahyo.
Sebagai informasi, Nadiem telah ditetapkan sebagai tersangka karena perannya saat Kemendikbudristek melakukan pengadaan program digitalisasi pendidikan periode 2019–2022. Pada intinya, dia telah melakukan pertemuan dengan pihak Google hingga akhirnya sepakat untuk menggunakan Chrome OS dalam proyek pengadaan TIK di Kemendikbudristek.
3. Hotman Sebut Nadiem Tidak Terima Sepeser pun dalam Kasus Chromebook
Pengacara Hotman Paris menegaskan bahwa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, tidak menerima keuntungan pribadi dalam pengadaan Chromebook yang kini menjeratnya sebagai tersangka. Hotman menilai kasus yang menimpa Nadiem mirip dengan pengalaman Thomas Lembong, yang juga sempat diseret dalam dugaan korupsi namun tanpa bukti aliran dana.
“Tidak ada satu rupiah pun jaksa menemukan ada uang masuk ke kantong Nadiem,” ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (5/9/2025).
Lebih lanjut, Hotman Paris menjelaskan, pengadaan Chromebook dilakukan melalui vendor resmi dengan harga yang tercantum di e-katalog pemerintah. Google, kata Hotman, hanya memberi dukungan berupa tenaga ahli dan pelatihan untuk vendor, bukan dana tunai.
“Jadi, yang menjual laptop itu adalah vendor. Uangnya ke vendor, bukan ke Nadiem. Google pun tidak pernah memberi uang sepeser pun,” tegasnya.
Hotman juga membantah klaim bahwa ada pertemuan khusus antara Nadiem dan Google untuk menyepakati penggunaan Chromebook. Menurutnya, sekalipun pertemuan itu terjadi, tidak bisa langsung dikaitkan dengan praktik korupsi.
“Kalau ketemu, terus kenapa? Saya ketemu wartawan tiap hari, apakah itu berarti saya menyuap wartawan?” katanya retoris.
Terkait tuduhan pelanggaran peraturan presiden dalam proses pengadaan, Hotman menegaskan tidak ada aturan yang dilanggar. Chromebook justru dianggap lebih murah dibandingkan laptop berbasis Windows dan sesuai kebutuhan saat pandemi Covid-19.
“Kalau harganya sesuai e-katalog dan tidak ada yang diperkaya, korupsinya di mana?” ujarnya.
Dia juga menyinggung investasi Google di Gojek yang kerap dikaitkan dengan kasus ini. Menurut Hotman, investasi itu dilakukan jauh sebelum Nadiem menjabat menteri, serta melalui mekanisme pasar.
4. GOTO Klaim Tidak Ada Hubungan dengan Nadiem
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) angkat bicara terkait penetapan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam kasus dugaan korupsi pengadaan chromebook periode 2019–2022.
Direktur Public Affairs & Communications GOTO Ade Mulya menegaskan bahwa Nadiem Makarim bukan lagi direktur, komisaris, maupun karyawan di GOTO, dahulu bernama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). Ade menyebut, sejak Oktober 2019 Nadiem telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Komisaris.
“Yang bersangkutan sama sekali tidak memiliki keterlibatan dalam kegiatan operasional maupun manajemen GOTO. Saudara Nadiem Makarim juga bukan merupakan pemegang saham pengendali GOTO,” jelas Ade dalam keterangan resmi, Jumat (5/9/2025).
Ade menambahkan, kegiatan operasional GOTO tidak pernah terkait dengan tugas maupun tanggung jawab Nadiem selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
“Hal ini termasuk terkait proses pengadaan laptop Chromebook di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ade menegaskan GOTO menghormati proses hukum yang sedang berjalan sebagai bagian dari upaya mendukung penegakan hukum
5. Bagaimana Peran Nadiem dalam kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook?
Kejaksaan Agung (Kejagung) menjelaskan peran eks Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam perkara dugaan korupsi pengadaan Chromebook periode 2019-2022. Dirdik Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan Nadiem mulanya melakukan pertemuan dengan pihak Google Indonesia pada Februari 2020.
Pertemuan itu bertujuan untuk membicarakan terkait produk Google Chromebook dalam program Google for Education. Produk itu nantinya bakal digunakan untuk peserta didik di Indonesia.
Setelah itu, Nadiem dan Google melakukan beberapa kali pertemuan dan disepakati bahwa produk Chrome Os dan Chrome Device Management bakal digunakan untuk proyek program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022.
“Dalam mewujudkan kesepakatan antara NAM dengan pihak Google Indonesia, selanjutnya, pada 6 Mei 2020, NAM mengundang jajarannya,” ujar Nurcahyo di Kejagung, Kamis (4/9/2025).
Jajaran Nadiem itu mulai dari Dirjen Paud Dikdasmen berinisial H; Kepala Badan Litbang Kemendikbudristek berinisial T; JT dan FH selaku Stafsus Nadiem. Rapat itu dilakukan tertutup melalui Zoom Meeting dan mewajibkan para peserta rapat untuk menggunakan headset.
“Mewajibkan para peserta dalam menggunakan handset atau alat sejenisnya yang membahas pengadaan atau kelengkapan alat TIK, yaitu menggunakan Chromebook sebagaimana perintah dari NAM,” imbuh Nurcahyo.
Hanya saja, kala itu pengadaan alat TIK sejatinya belum dimulai. Meskipun demikian, Nadiem kemudian diduga telah melakukan upaya agar bisa meloloskan laptop Chromebook dengan menjawab surat Google yang ingin berpartisipasi di proyek pengadaan TIK.
Padahal, sebelumnya surat Google tersebut tidak dijawab oleh menteri sebelumnya yang tidak meresponskarena uji coba pengadaan Chromebook tahun 2019 dinilai gagal. Kegagalan itu karena Chromebook tidak bisa dipakai di daerah terluar tertinggal terdalam atau 3 T.
“Atas perintah NAM dalam pelaksanaan pengadaan TIK tahun 2020 yang akan menggunakan Chromebook, SW selaku Direktur SD dan M selaku Direktur SMP membuat juknis juklab yang spesifikasinya sudah mengunci yaitu Chrome OS,” tutur Nurcahyo.
Menindaklanjuti perintah Nadiem, tim teknis Kemendikbudristek membuat kajian review teknis untuk memasukan Chrome OS dalam proyek pengadaan.
-

Dari Tokoh Startup Beken, Nadiem Makarim Jadi Tersangka Korupsi Chromebook
Jakarta –
Nama Nadiem Makarim dulu dipuji sebagai ikon inovasi lewat startup Gojek yang turut merubah pola hidup masyarakat di era modern. Namun, kini ia terseret dalam lingkaran kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook.
Kejagung Tetapkan Nadiem Jadi Tersangka
Kejagung telah menetapkan eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim (NAM) sebagai tersangka baru. Sebelumnya, sudah ada empat orangnya lingkungan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang sudah tersangka.
“Telah menetapkan tersangka baru dengan inisial NAM,” kata Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna dalam jumpa pers di gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025) sebagaimana dikutip dari detiknews.
Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan Nadiem ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik menemukan alat bukti. Tak hanya itu, penyidik juga telah memeriksa berbagai saksi, termasuk saksi ahli.
“Berdasarkan pemeriksaan dan alat bukti keterangan saksi ahli petunjuk dan surat serta barang bukti yang telah diterima atau diperoleh tim penyidik pada Jampidsus pada hari ini menetapkan satu tersangka dengan inisial NAM selaku Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi periode tahun 2019-2024,” tuturnya.
Kerugian Negara Hampir Rp 2 Triliun
Kejagung mengungkapkan kerugian negara akibat korupsi tersebut diperkirakan mencapai hampir Rp 2 triliun. Namun Nurcahyo mengatakan kerugian keuangan negara saat ini masih dalam perhitungan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Kerugian keuangan negara yang timbul dari kegiatan TIK, diperkirakan senilai kurang lebih Rp 1.980.000.000.000. Yang saat ini masih dalam penghitungan kerugian keuangan negara oleh BPKP,” ujarnya.
Ikon Startup Indonesia
Sebelumnya, Nadiem dikenal sebagai penggiat startup Gojek yang membawa perubahan besar di masyarakat era modern. Dengan memadukan armada ojek dan inovasi teknologi, Gojek sukses menghadirkan persoalan transportasi.
Meski didirikan 2010 berupa layanan call center, Gojek baru berkembang pesat pada 2015 setelah meluncurkan aplikasi yang bisa diakses lewat smartphone. Dari sini muncul berbagai layanan berbasis ojek, mulai dari layanan transportasi, antar makanan, kirim barang, dompet digital, dan lainnya.
Hal itu yang membuat Gojek menjadi super app dan salah satu pionir startup unicorn asal Indonesia. Nama besar Nadiem sebagai ikon digital dalam negeri masuk ke dalam pejabat publik setelah diangkat diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo periode 2019-2024.
Lalu, setelah ada perubahan nomenklatur kementerian pada April 2021, posisinya berubah menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Keberadaan Nadiem ketika itu diharapkan memberikan perubahan di dunia pendidikan Indonesia.
Peran Nadiem Makarim
Kasus Nadiem diusut setelah ia merampungkan jabatan sebagai menteri. Kejagung mengungkap peran Nadiem sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Nadiem disebut membalas surat Google untuk pengadaan Chromebook padahal uji coba sebelumnya dinyatakan gagal. Kasus ini bermula saat pertemuan Nadiem dengan Google Indonesia pada awal 2020.
“Perbuatan yang dilakukan oleh tersangka NAM, antara lain yaitu pada bulan Februari 2020 NAM yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melakukan pertemuan dengan pihak dari Google Indonesia dalam rangka membicarakan produk dari Google yaitu dalam program Google for Education dengan menggunakan Chromebook yang bisa digunakan oleh kementerian, terutama kepada peserta didik,” kata Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung Nurcahyo Jungkung Madyo dalam jumpa pers di Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (4/9).
Dalam pertemuan Nadiem dengan Google itu, disepakati Kemendikbud akan menggunakan Chromebook. Komputer ini akan digunakan dalam pengadaan proyek TIK.
“Dalam beberapa kali pertemuan yang dilakukan NAM dengan pihak Google telah disepakati bahwa produk dari Google, yaitu Chrome OS dan Chrome Device Management (CDM) akan dibuat proyek pengadaan alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” tutur dia.
Untuk mewujudkan kerja sama dengan Google itu, Nadiem mengumpulkan jajaran di Kemendikbud-Ristek saat itu. Mereka melakukan rapat secara virtual.
“Dalam mewujudkan kesepakatan antara NAM dengan pihak Google Indonesia, selanjutnya pada tanggal 6 Mei 2025, NAM mengundang jajarannya di antaranya yaitu H selaku Dirjen PAUD Dikdasmen, T selaku Kepala Badan Litbang Kemendikbud-Ristek, JT dan FH selaku staf khusus menteri, telah melakukan rapat tertutup yaitu melalui via Zoom Meeting dan mewajibkan para peserta menggunakan headset atau alat sejenisnya yang membahas pengadaan atau kelengkapan alat TIK, yaitu menggunakan Chromebook sebagaimana perintah dari NAM. Sedangkan saat itu pengadaan alat TIK ini belum dimulai,” tutur dia.
Nadiem kemudian menjawab surat Google untuk pengadaan Chromebook ini. Kejagung menyebut tawaran Google sebelumnya ditolak oleh Menteri Pendidikan sebelumnya karena uji coba gagal.
“Untuk meloloskan produk Google, Kemendikbud sekitar awal tahun 2020 NAM selaku menteri menjawab surat Google untuk ikut partisipasi dalam pengadaan alat TIK di Kemendikbud, padahal sebelumnya surat Google tersebut tidak dijawab oleh Menteri sebelumnya, yaitu ME, yang tidak merespons, karena uji coba pengadaan Chromebook tahun 2019 telah gagal dan tidak bisa dipakai oleh sekolah garis terluar atau daerah terluar, tertinggal, terdalam (3T),” jelasnya.
Respon GoTo dan Google
Usai ditetapkan menjadi Nadiem sebagai tersangka, GoTo pun memberikan pernyataan tentang status Nadiem di perusahaan.
“PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (sebelumnya bernama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa) menghormati proses hukum yang sedang berjalan sebagai bagian dari upaya mendukung penegakan hukum,” sebut Ade Mulya selaku Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO.
“Dapat kami informasikan bahwa Sdr. Nadiem Makarim sudah bukan merupakan Direktur, Komisaris maupun karyawan di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang dikenal saat itu sebagai Gojek, di mana sejak Oktober 2019 yang bersangkutan telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Komisaris dan sama sekali tidak memiliki keterlibatan dalam kegiatan operasional maupun manajemen GoTo,” tambahnya.
“Sdr. Nadiem Makarim juga bukan merupakan pemegang saham pengendali GoTo. Selama masa jabatan beliau sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), GoTo hendak meyampaikan bahwa kegiatan operasional GoTo tidak pernah terkait dengan tugas dan tanggung jawab Sdr. Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek, termasuk terkait proses pengadaan laptop Chromebook di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” imbuh Ade.
Begitu juga Google yang turut terseret dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.
“Kami tidak memberikan komentar atas putusan terbaru Kejaksaan Agung. Google bangga atas komitmen dan kontribusi jangka panjangnya dalam upaya memajukan pendidikan di Indonesia,” kata perwakilan Google saat dihubungi detikINET.
Google menegaskan perannya hanya sebatas penyedia teknologi dan bekerja sama dengan jaringan reseller serta beragam mitra untuk menghadirkan solusi ke pengguna akhir, yaitu para pendidik dan siswa.
“Kegiatan instansi pemerintah untuk pengadaan Chromebook dilakukan secara langsung dengan organisasi-organisasi tersebut, bukan dengan Google,” tambahnya.
Daftar Tersangka Dugaan Korupsi Chromebook
1. Nadiem Anwar Makarim (NAM), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2019-2024;
2. Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah tahun 2020-2021, Sri Wahyuningsih (SW);
3. Direktur SMP Kemendikbudristek 2020, Mulyatsyah (MUL);
4. Staf khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan era Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jurist Tan (JT/JS);
5. Konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek, Ibrahim Arief (IBAM)
/data/photo/2025/09/21/68cff38b30571.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)