Perusahaan: GoTo

  • Lark Prioritaskan Indonesia di Regional Asia Pasifik, Ungkap Target Bisnis

    Lark Prioritaskan Indonesia di Regional Asia Pasifik, Ungkap Target Bisnis

    Bisnis.com, Jakarta – Lark, platform kolaborasi dan produktivitas dari ByteDance, menjadikan Indonesia sebagai prioritas utama di kawasan Asia Pasifik untuk pertumbuhan bisnis.

    Perusahaan menyasar sektor dengan jumlah pekerja pelayanan yang banyak, dengan memberikan solusi teknologi yang menyederhanakan pekerjaan mereka dan memudahkan manajemen dalam melakukan pemantauan dan koordinasi lewat satu aplikasi.

    General Manager APAC Lark, Mark Dembitz, mengatakan Lark, yang awalnya diluncurkan di China pada 2019 dan ekspansi agresif sejak 2022, kini digunakan oleh lebih dari 2.000 perusahaan di 125 negara. Lark memiliki keunggulan yaitu mengintegrasikan chat, kalender, panggilan, email, hingga SOP perusahaan dalam satu aplikasi. 

    Aplikasi ini dirancang mobile-friendly, mengatasi inefisiensi seperti pindah-pindah app yang menyebabkan burnout karyawan. Di Indonesia, kata Mark, fokus Lark pada bisnis frontline-heavy seperti sektor retail dan sektor  makanan-minuman (FMCG). 

    “Komunikasi di retail seringkali tidak terlacak dan menggunakan app berbeda antara kantor pusat dan dan toko,” jelas Dembitz saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/10/2025).

    Mark menuturkan dengan Lark, perusahaan dapat berkomunikasi secara seamless, hemat biaya, dan mendorong budaya inovasi. Lark juga memiliki fitur terjemahan instan juga memudahkan bisnis cross-border.

    Dia mengatakan di Asia Pasifik, Indonesia menjadi pasar prioritas mereka. Indonesia dipilih karena populasinya yang besar, muda, dan cepat dalam mengadopsi digital. Dukungan pemerintah terkait digital juga cukup tinggi, yang membuat penetrasi aplikasi-aplikasi di bisnis menjadi lebih cepat. 

    “Indonesia nomor satu di Asia Tenggara untuk penetrasi mobile phone,” ujar Dembitz. 

    Mark menuturkan saat ini perusahaan telah bekerja sama dengan sejumlah raksasa lokal seperti GoTo, Traveloka, Haus, Tanamera, dan Matahari Putra Prima (operator Hypermart) dari Lippo Group. Mereka mengadopsi layanan Lark, dan mendapat manfaat operasional bisnis yang lebih mudah dan terpantau. 

    Mengenai target Lark di Indonesia, kata Mark, mencakup beberapa kelompok seperti F&B, ritel, hingga teknologi. Perusahaan juga membuka diri untuk masuk ke pasar finansial. 

    Adapun mengenai tantangan di Indonesia, menurut Mark, adalah kesadaran yang rendah terkait aplikasi yang memudahkan kehidupan para pekerja dan manajemen. 

    Lark dan MPPA

    Diketahui, Lark baru saja mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Matahari Putra Prima (MPPA) Tbk., perusahaan ritel milik Lippo Group dan operator Hypermart, untuk menghadirkan solusi transformasi ritel inovatif yang digunakan oleh 6.000 karyawan kantor pusat dan garda depan di 130 toko Hypermart di seluruh Indonesia.

    General Manager of APAC Lark Mark Dembitz mengatakan kemitraan dengan MPPA menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung transformasi digital bagi sektor ritel Indonesia.

    Lark bekerja sama dengan MPPA dalam mendigitalisasi 6.000 Karyawan Hypermarket

    Lark membantu tim Hypermart untuk bekerja lebih cerdas dan cepat dengan menyederhanakan kegiatan operasional dan meningkatkan kolaborasi sehingga mereka dapat lebih fokus memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

    “Kami siap mendampingi perjalanan transformasi digital Hypermart dan bisnis retail MPPA lainnya untuk mendorong daya saing dan pertumbuhan jangka panjang Lippo Group,” kata Mark, Senin (20/10/2025).

    Mark mengatakan komunikasi lintas tim yang kurang efektif, manajemen alur kerja yang kurang produktif, serta operasional yang kurang efisien merupakan beberapa tantangan utama yang saat ini dihadapi oleh MPPA. Sebagai mitra kolaborasi platform, Lark akan mendukung perjalanan transformasi digital tim Hypermart.

    Lark akan mengintegrasikan komunikasi antara kantor pusat dan toko untuk meningkatkan koordinasi dan kecepatan eksekusi. Selain itu Lark juga mengoptimalisasi manajemen kerja dan pelaporan dengan Lark Base guna meminimalisasi hambatan dan kesalahan operasional.

    Deputy CEO PT Matahari Putra Prima (MPPA) Tbk. Jerry Goei mengatakan selama 2 bulan terakhir, perusahaan telah menggunakan Lark. Terdapat sejumlah manfaat yang dirasakan.

    “Lark telah mengubah cara kami bekerja menghadirkan disiplin, transparansi, dan kolaborasi dalam satu platform terpadu,” kata Jerry.

  • Salesforce Rilis Agentforce 360, Era Baru Kolaborasi Manusia dan AI

    Salesforce Rilis Agentforce 360, Era Baru Kolaborasi Manusia dan AI

    Bisnis.com, SAN FRANCISCO — Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Salesforce Inc., memperkenalkan Agentforce 360, platform akal imitasi (AI) terbaru yang diklaim mampu membawa dunia usaha memasuki era baru yang disebut Agentic Enterprise. 

    Inovasi ini memungkinkan manusia dan AI bekerja berdampingan dalam satu sistem terpadu guna meningkatkan produktivitas dan kecepatan layanan pelanggan.

    Peluncuran dilakukan dalam ajang Dreamforce 2025 di San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/10/2025), yang menjadi forum tahunan terbesar bagi komunitas teknologi global.

    CEO Salesforce Marc Benioff mengatakan kehadiran Agentforce 360 menjadi tonggak penting dalam perjalanan panjang perusahaan CRM berbasis AI itu. Menurut dia, inovasi tersebut bukan untuk menggantikan manusia, melainkan untuk mengoptimalkan perannya dalam dunia kerja modern.

    “Kita sedang memasuki era baru — Agentic Enterprise — di mana AI membantu manusia mencapai potensi terbaiknya. Agentforce 360 menyatukan manusia, agen, dan data dalam satu platform yang tepercaya,” ujar Benioff di Moscone Center San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/10/2025).

    Benioff menekankan bahwa AI tidak akan menggantikan peran manusia, tetapi justru mengoptimalkannya. 

    Dengan model Agentic Enterprise, AI justru berperan sebagai rekan kerja yang mempercepat pengambilan keputusan, mengefisienkan proses operasional, dan menjaga interaksi pelanggan tetap personal.

    Melalui Agentforce 360, setiap divisi perusahaan dapat beroperasi 24 jam penuh dengan dukungan agen-agen AI yang proaktif dalam penjualan, layanan pelanggan, hingga pengambilan keputusan berbasis data.

    Peluncuran Agentforce 360 merupakan hasil pengembangan selama satu tahun yang dimulai sejak 2024. Dalam periode tersebut, Salesforce telah memperkenalkan empat tahap evolusi teknologi AI mereka.

    Dimulai dari Agentforce (Oktober 2024), kemudian berlanjut ke Agentforce 2 (Desember 2024) dengan mesin Atlas Reasoning Engine untuk hasil yang lebih akurat. Pada Maret 2025, hadir Agentforce 2dx yang memungkinkan agen AI tertanam langsung dalam workflow bisnis, dan terakhir Agentforce 3 (Juni 2025) yang memperkuat interoperabilitas dan tata kelola.

    Teknologi ini diharapkan membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keterhubungan dengan pelanggan di tengah kompetisi global yang semakin dinamis.

    Dampak

    Salesforce mengklaim, Agentforce 360 telah diadopsi oleh sekitar 12.000 pelanggan global, termasuk Reddit, Adecco, dan OpenTable. 

    Platform ini, misalnya, membantu Reddit memangkas waktu penanganan masalah pelanggan hingga 84%, sementara Adecco dapat menuntaskan 51% percakapan dengan kandidat di luar jam kerja.

    Perusahaan reservasi restoran OpenTable mencatat peningkatan 70% penyelesaian permintaan pelanggan secara otomatis, sedangkan Engine menghemat biaya hingga US$2 juta per tahun berkat agen AI yang bekerja secara simultan.

    Selain itu, integrasi dengan mitra besar seperti Anthropic, Google Cloud Gemini, dan OpenAI memperluas fleksibilitas penggunaan model AI di dalam sistem Salesforce.

    Salesforce memastikan Agentforce 360 sudah tersedia secara global mulai Oktober 2025. Sejumlah inovasi tambahan akan dirilis melalui proyek pilot dan versi beta pada awal tahun depan.

    Kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi salah satu fokus utama ekspansi Salesforce.

    Indonesia

    Di Indonesia, Salesforce telah bekerja sama dengan klien lokal sejak lama dan secara resmi mendirikan entitas bisnisnya sejak 2023. Sejumlah korporat pelanggan Salesforce a.l. BPJS Kesehatan, PT Bank Negara Indonesia Tbk., Indosat Ooredoo Hutchison, GoTo, Xendit, Eraspace, Lion Parcel, United Tractors, dan Tiket.com.

    Menurut Salesforce, permintaan terhadap teknologi AI enterprise dan solusi berbasis agentic AI terus meningkat seiring dorongan perusahaan untuk mengotomasi layanan dan meningkatkan efisiensi operasional.

     “Agentforce 360 bukan hanya teknologi, tetapi fondasi baru bagi cara manusia dan AI bekerja bersama dalam menciptakan nilai bisnis,” ujar Benioff.

    Salesforce sendiri terus memperluas kehadirannya di kawasan Asia Tenggara, termasuk melalui tim regional yang dipimpin Gavin Barfield, CTO dan VP Solutions Salesforce Asean.

  • GoPay & Pemkot Surakarta Dorong Digitalisasi Transaksi Pedagang Pasar-UMKM

    GoPay & Pemkot Surakarta Dorong Digitalisasi Transaksi Pedagang Pasar-UMKM

    Jakarta

    Pemerintah Kota Surakarta bersama GoPay menggelar program ‘Pedagang Pintar Solo’ bagi para pedagang pasar dan UMKM binaan Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Surakarta. Program ini merupakan bagian dari inisiatif edukasi literasi keuangan ‘Pintar Bareng GoPay’ yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat transaksi digital.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian Kota Surakarta, Agung Riyadi, menegaskan pentingnya digitalisasi agar para pedagang pasar dan UMKM mampu meningkatkan daya saing di tengah perubahan perilaku konsumen.

    “Digitalisasi transaksi UMKM dan pedagang pasar sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi. Masih ada pelaku usaha yang masih ragu karena khawatir teknologi transaksi digital sulit dipahami. Oleh karena itu, Pemkot Surakarta dan GoPay menggelar edukasi dan pendampingan langsung agar pedagang pasar lebih percaya diri memanfaatkan QRIS dan pembayaran digital. Harapan kami, Surakarta semakin maju sebagai kota perdagangan modern dan inklusif,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/10/2025).

    Sementara itu, Head of Corporate Affairs GoPay, Audrey P. Petriny, menyampaikan program ini hadir sebagai solusi dari keraguan para pelaku UMKM dalam menggunakan transaksi digital yang sering dianggap rumit, mulai dari proses pencairan hasil usaha yang berbelit, biaya transaksi yang mahal, hingga kekhawatiran soal keamanan bertransaksi.

    “Melalui program Pedagang Pintar Solo, kami berupaya menjawab keraguan UMKM dengan menghadirkan solusi konkret, yaitu Aplikasi GoPay Merchant. Aplikasi ini memudahkan pedagang untuk mendaftar dan mendapatkan QRIS secara gratis, menikmati transaksi tanpa biaya, serta menggunakan fitur GoPay Spiker yang memberikan notifikasi suara real-time untuk mencegah penipuan. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Surakarta dalam mewujudkan program digitalisasi ini.” jelasnya.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Surakarta dan GoTo sebelumnya telah mengumumkan kolaborasi strategis untuk mendukung digitalisasi layanan publik serta mendorong pemberdayaan masyarakat, termasuk UMKM dan pedagang pasar di Surakarta.

    (anl/ega)

  • Kasus Laptop Chromebook, Kejagung Periksa 14 Saksi

    Kasus Laptop Chromebook, Kejagung Periksa 14 Saksi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa 14 saksi terkait dengan kasus dugaan korupsi terkait pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek periode 2019-2022.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan 14 saksi itu diperiksa pada 8-9 Oktober 2025.

    Dia merincikan untuk pemeriksaan saksi pada (8/10/2025) terdapat 10 saksi. Dari 10 saksi itu ada sejumlah pejabat PT Goto Gojek Tokopedia mulai dari RAK selaku Direktur Legal and Corporate Secretary dan R selaku VP Treasury.

    “RAK selaku Direktur Legal and Corporate Secretary PT GoTo Gojek Tokopedia, Tbk dan R selaku VP Treasury PT GoTo Gojek Tokopedia, Tbk telah diperiksa,” ujar Anang dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (10/10/2025).

    Pemeriksaan selanjutnya juga Telah dilakukan terhadap AKU selaku Group Head of Finance & Accounting GoTo Group; YN selaku Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Indonesia tahun 2024; dan IS selaku Commercial Channel Lead.

    Kemudian, TR selaku Direktur PT Supertone; JC selaku Managing Director PT Hewlwel Packed (HP) Indonesia; dan PBSK selaku Accounting Manajer PT Evercross Technology Indonesia turut diperiksa.

    Sementara itu, dua saksi lainnya berasal dari pemerintahan seperti DHK selaku PPK Direktorat SMA Kemendikbudristek pada 2021 dan SA selaku Direktur SMA pada Dirjen PAUD, SD, SMP Kemendikbudristek tahun 2021.

    Adapun, untuk pemeriksaan pada (9/10/2025) ada empat saksi. Mereka yakni WC selaku Wakil Presiden Direktur PT Multipolar Technology, Tbk. dan FF selaku Account Manager PT Multipolar Technology. 

    Selanjutnya, LMNG selaku Presiden Direktur PT Acer Indonesia dan MF selaku Direksi Utama PT Libera Technologies. 

    Hanya saja, Anang tidak menjelaskan secara detail terkait pemeriksaan saksi itu. Dia hanya mengemukakan bahwa pemeriksaan ini untuk melengkapi berkas perkara yang ada.

    “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Kejagung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan periode tahun 2019–2022.

    Satu dari empat tersangka itu adalah Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim. Tersangka lainnya yakni, Jurist Tan selaku Stafsus Mendikbudristek tahun 2020–2024 dan Ibrahim Arief (IBAM) selaku mantan konsultan teknologi di Kemendikbudristek.

    Kemudian, Sri Wahyuningsih (SW) selaku eks Direktur SD di Kemendikbudristek dan Mulyatsyah selaku eks Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kemendikbudristek.

    Sri dan Mulyatsyah merupakan KPA dalam proyek pengadaan pendidikan ini. Sementara itu, Kejagung juga telah menaksir kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp1,9 triliun.

  • AI Tak Punya Kesadaran, Etika Pengguna jadi Kunci di Era Digital

    AI Tak Punya Kesadaran, Etika Pengguna jadi Kunci di Era Digital

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat menegaskan teknologi kecerdasan buatan (AI) merupakan mesin cerdas yang mampu bekerja sangat cepat dan melayani manusia tanpa mengenal lelah.

    Namun, menurutnya, AI tidak memiliki sifat dasar dari manusia yaitu kesadaran, terutama kesadaran etika.

    “AI itu smart servant, bahkan kadang lebih pintar dari manusia. Tapi jangan harap soal etika dari AI. Yang punya etika adalah kita penggunanya,” kata Komaruddin dalam kegiatan diskusi kolaborasi GOTO dan Dewan Pers bertema Literasi Media di Era Artificial Intelligence (AI) di Jakarta, Kamis (9/10/2025). 

    Komaruddin menekankan dalam kehidupan di masyarakat terdapat tiga pilar etika yaitu moral, etika, dan akhlak. Moral  adalah tradisi bersama yang dibangun masyarakat.

    Pergeseran moral terjadi akibat perubahan lingkungan dan interaksi lintas budaya di kota-kota besar. Di tingkat global, kata Komaruddin, rasionalitas dalam etika lebih menonjol dibandingkan standar moral lokal

    Sementara itu akhlak berpijak pada ajaran agama dan di Indonesia ketiganya (moral, etika, akhlak) selalu berdampingan dalam kehidupan sehari-hari.

    Dalam penggunaan AI di ranah media dan informasi, Komaruddin menekankan pentingnya literasi digital dan penalaran kritis agar masyarakat tidak terjebak arus informasi yang hanya mengikuti emosi tanpa validasi akademik.

    Wartawan yang menggunakan AI terikat dengan etik.

    “AI hanya alat, bukan agen bermoral atau berkesadaran. Jadi wartawan dan pengguna AI harus bertanggung jawab secara etik dan profesional,” kata Komaruddin.

    Penggunaan AI tanpa etika saat ini terjadi di sejumlah negara yang berdampak cukup merugikan. Dalam pemilihan umum Filipina 2022, politisi memanfaatkan algoritma AI di TikTok untuk manipulasi sosial dan penyebaran propaganda yang menyesatkan generasi muda. Hal ini memperburuk polarisasi politik dan membuat sulit membedakan berita benar dan palsu, seperti diungkap dalam studi Ford tentang bahaya AI di media sosial.

    Di Amerika Serikat, algoritma prediksi kriminal seperti COMPAS digunakan untuk menilai risiko pelaku kejahatan. Ternyata, sistem ini memberi skor risiko lebih tinggi kepada individu kulit hitam dibanding kulit putih untuk kejahatan yang sama akibat bias data historis. Akibatnya, vonis yang dihasilkan justru memperburuk diskriminasi rasial dalam sistem peradilan.

    Selain itu, ada juga kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang remaja di AS setelah menjalin hubungan emosional dengan chatbot CharacterAI. Chatbot tersebut gagal menempatkan batas etika dan justru memperparah kondisinya, sehingga perusahaan digugat karena dianggap lalai menjaga keselamatan pengguna muda.

  • GoTo Dukung Dewan Pers Gelar Literasi AI untuk Media demi Tekan Hoaks

    GoTo Dukung Dewan Pers Gelar Literasi AI untuk Media demi Tekan Hoaks

    Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Pers bersama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mendukung jurnalisme yang etis dengan menggelar literasi media di era kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di tengah masifnya penggunaan AI dan media sosial.

    Acara literasi media ini diselenggarakan di Gedung Dewan Pers, Jakarta, pada Kamis 9 Oktober 2025 dengan melibatkan sekitar 100 jurnalis media Indonesia level madya baik cetak, online, radio hingga televisi.

    Hadir sebagai pemateri yakni Plt. Direktur Ekosistem Media Kementerian Ditjen Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Farida Dewi Maharani,  Ketua Komisi Kemitraan, Hubungan Antar Lembaga dan Infrastruktur Dewan Pers Rosarita Niken Widiastuti, dan Founder YouAI dan koresponden CNN Indonesia Roni Satria.

    Acara dibuka oleh Ketua Dewan Pers Prof Komaruddin Hidayat dan Direktur Public Affairs & Communications Goto Ade Mulya.

    Dalam sambutannya, Komaruddin mengatakan posisi AI sangat perlu menjadi perhatian bersama mengingat AI berpotensi disalahgunakan untuk menyebarkan berita palsu alias hoaks. Apalagi AI beroperasi tanpa etika sehingga kesadaran etika dari penggunanya menjadi penting.

    “AI itu merupakan smart servant [pelayan yang paling pintar]. Bahkan kadang lebih smart dari majikannya. Anda mencari informasi tinggal buka. Hanya tidak ada ethical consciousness [kesadaran etika],” kata Prof Komaruddin.

    “Yang punya etika bukan AI, tapi penggunanya, Maka itu etika rohnya. Etika tanpa hukum gak ada yang mengawal, tapi hukum tanpa etika itu juga bisa kehilangan ruh,” kata mantan Rektor UIN Jakarta dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) ini.

    “Nah oleh karena itu, Dewan Pers bersama GoTo melakukan forum ini mengingatkan baik wartawan, masyarakat agar kritis dan bijak. Jadi pendekatan kritis ini penting sekali, melatih nalar dan kita juga punya tanggung jawab etika moral. Sekarang ini, mungkin ya, yang namanya etika moral itu agak terpinggirkan. Dan kami sedih sekali.”

    Ketua Komisi Kemitraan, Hubungan Antar Lembaga dan Infrastruktur Dewan Pers Rosarita Niken Widiastuti juga menekankan pentingnya etika di era AI dan medsos.

    Niken menegaskan potensi bias AI salah satunya menghasilkan konten yang menyesatkan. “Kalau kita mencari sesuatu dari AI dan dikasih referensi, kita harus cek referensinya,” katanya.

    Niken juga menjabarkan data Dewan Pers bahwa ada tren kenaikan jumlah pengaduan pers. Tahun 2022, total 691 kasus pengaduan, selesai sebanyak 663 kasus (95,9%) dan dalam proses ada 28 kasus. Pada 2023, naik menjadi 813 kasus, selesai 794 kasus (97,7%). Pada 2024 ada 678 kasus, selesai 667 kasus (98,4%) dan per 30 Juni 2025, ketika penetrasi AI meningkat, ada 625 kasus dengan kasus selesai: 424 (67,8%).

    “Tantangan yang dihadapi pers, banyak berita tidak akurat, tidak berimbang, jadi harus cover both side dan multiple side. Judul yang menyesatkan, dan kurangnya verifikasi informasi,” tegas Niken.

    Plt. Direktur Ekosistem Media Farida Dewi Maharani mengatakan pemerintah sangat berkomitmen dan sangat mendukung kebebasan pers. “Kita perlu memastikan transformasi ini berjalan sehat, adil, dan berkelanjutan. Hoax menjadi tantangan tersendiri, bagaimana media bisa memanfaatkan teknologi untuk melakukan pekerjaan dengan lebih efisien,” katanya.

    Dia menegaskan pentingnya kode etik karena jika tanpa kode etik maka publik akan bingung untuk membedakan mana informasi yang benar, mana yang tidak. “Sekarang siapapun bisa membuat media, maka menjamur media portal. Tapi sekarang ini media portal turun karena pas kita search sesuatu di Google sekarang itu ada overview, jadi gak masuk ke link-link. Publik sekarang ada di social media,” katanya.

    Foto: (Kiri ke kanan) Plt. Direktur Ekosistem Media Komdigi  Farida Dewi Maharani,  Head of Media Relations Goto Amanda Valani, Direktur Public Affairs & Communications Goto Ade Mulya, Ketua Dewan Pers Prof Komaruddin Hidayat, Ketua Komisi Kemitraan, Hubungan Antar Lembaga dan Infrastruktur Dewan Pers Rosarita Niken Widiastuti, dan Founder YouAI dan koresponden CNN Indonesia Roni Satria. (dok. Dewan Pers)

    Dalam kesempatan itu, Direktur GoTo Ade Mulya mengatakan bahwa dalam menghadapi tantangan ini, tidak bisa dilakukan secara sektoral, tapi butuh kolaborasi lintas sektor antara industri media, teknologi, pendidikan, dan masyarakat sipil.

    “Karena itu, kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari inisiatif Dewan Pers dalam memperkuat ekosistem media yang beretika dan bertanggung jawab. Kerja sama GoTo dan Dewan Pers lahir dari semangat yang sama: memastikan bahwa teknologi khususnya AI digunakan bukan untuk menggantikan peran jurnalis, tapi untuk memperkuat peran manusia dalam menjaga integritas dan kualitas informasi,” katanya.

    Dalam sesi kedua bertajuk Practical and Ethical Use of AI in Journalism yang dipandu Head of Media Relations Goto Amanda Valani, Roni mengatakan AI semestinya memang diperlakukan sebagai tools, atau alat sehingga perlakukan penggunaannya dengan memakai etika.

    “Kalau kita ngomongin etika, start from the human. Kalau dia mau attacking perusahaan/institusi terus pake prompt di Chatgpt, maka itu backfire ke dia-nya karena tidak mengikuti etika jurnalis. Kita nge-treat AI sebagai barang baru yang masuk. Ini hanya alat kok, kita yang punya etika, lakukan seperti biasa kita beretika melakukan prinsip jurnalisme,” kata dosen Prodi Penyiaran Multimedia Universitas Indonesia ini.

    Roni sebelumnya sudah mengikuti fellowship AI Journalism Lab: Adoption di New York yang digelar CUNY dan Microsoft pada Maret 2025 lalu serta developer dari VOBiasCheck, prototype custom GPT untuk mendeteksi bias, framing, dan narrow sourcing dalam naskah dan artikel. Dalam forum ini, Roni membantu para peserta untuk mempraktikkan langsung berbagai alat berbasis AI yang membantu kerja jurnalis menjadi lebih efisien.

  • GoPay Bersama Pemkot Surakarta Dorong Digitalisasi Layanan Publik

    GoPay Bersama Pemkot Surakarta Dorong Digitalisasi Layanan Publik

    Jakarta

    GoTo, melalui GoPay bersama Pemerintah Kota Surakarta menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait akselerasi digitalisasi pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi ini menjadi bentuk gotong royong untuk mewujudkan Kota Surakarta Berbudaya, Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.

    “Dalam membangun Kota Surakarta yang berkelanjutan, kami selalu mengedepankan semangat gotong royong, salah satunya melalui kerja sama dengan GoTo. Kemitraan ini diharapkan mampu menghadirkan inovasi digital untuk mendukung warga siap menghadapi masa depan yang serba digital, tanpa meninggalkan jati diri dan karakter budaya Surakarta,” ujar Wali Kota Surakarta Respati Ardi dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

    Sementara itu, Head of Regulatory and Public Affairs GoPay, Budi Gandasoebrata mengaku siap mendukung Pemkot Surakarta dalam menghadirkan layanan publik terbaik.

    “Sebagai perusahaan teknologi anak bangsa, kami berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah mendorong digitalisasi di berbagai sektor. Kami siap mendukung pemerintah Kota Surakarta menghadirkan layanan publik yang semakin efisien dan mudah diakses, didukung teknologi lengkap yang kami miliki. Platform GoPay, bagian dari ekosistem GoTo, menjadi pilar dalam mewujudkan digitalisasi dan memberdayakan warga Surakarta,” jelasnya.

    Budi menegaskan kolaborasi ini akan menghadirkan 5 inisiatif utama berikut.

    1. Memperluas Jangkauan Aspirasi Warga Surakarta

    Platform Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) akan dapat dijangkau semakin luas oleh warga Surakarta melalui ‘Layanan Favorit Warga’ di aplikasi GoPay. Dengan begitu, warga Surakarta dapat semakin mudah melaporkan keluhan atau memberikan saran kepada pemerintah Surakarta.

    2. Mendukung Program Posyandu Plus

    Aplikasi GoPay kini menyediakan informasi lengkap Program Posyandu Plus, yang dapat diakses melalui fitur ‘Program Pemerintah’. Inisiatif ini diharapkan mendukung sosialisasi layanan Posyandu Plus, program unggulan Pemerintah Kota Surakarta. Melalui Posyandu Plus, warga dapat menikmati berbagai layanan lengkap, mulai dari cek kesehatan ibu dan anak, konseling mental, hingga bantuan pendidikan, sosial, infrastruktur, dan keamanan.

    3. Pemberdayaan Kader Posyandu Plus

    Kader Posyandu dapat memanfaatkan aplikasi GoPay untuk berpartisipasi dalam meningkatkan awareness dan keterlibatan publik terhadap program Posyandu Plus dan platform ULAS. Siswa-siswi Kota Surakarta juga berkesempatan mendukung Posyandu Plus lewat program pemberdayaan ini.

    4. Peningkatan Literasi Keuangan Bagi Kader Posyandu Plus

    GoPay mendukung peningkatan literasi keuangan bagi Kader Posyandu Plus untuk mendukung mereka memperkuat ketahanan finansial keluarga. Melalui literasi ini, diharapkan para kader dapat menyebarluaskan pengetahuan mengenai keuangan kepada warga sekitar.

    5. Mendukung Pengembangan UMKM Dan Pedagang Pasar di Surakarta

    Secara berkala, GoPay akan menggelar pelatihan pemanfaatan layanan keuangan digital yang tersedia di Aplikasi GoPay Merchant. Hal ini bertujuan untuk mendukung digitalisasi UMKM dan pedagang pasar di Surakarta serta mendorong inklusi keuangan.

    Adapun pada fase pertama, seluruh kolaborasi ini akan melibatkan 50 titik Posyandu Plus dan 43 pasar tradisional. Nantinya, kerja sama ini akan terus diperluas agar menjangkau lebih banyak warga dan pelaku UMKM.

    (prf/ega)

  • Kejagung Periksa Petinggi GOTO di Kasus Korupsi Chromebook

    Kejagung Periksa Petinggi GOTO di Kasus Korupsi Chromebook

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa delapan saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan Chromebook periode 2018-2022.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan satu dari delapan saksi itu adalah Vice President of Accounting and Consolidation PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, berinisial.

    “Penyidik telah periksa RCG selaku Vice President of Accounting and Consolidation PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebagai saksi,” ujar Anang dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10/2025).

    Dia menambahkan saksi lain yang diperiksa yaitu HT selaku Direktur Marketing PT ECS Indo Jaya; PI selaku Karyawan PT Tera Data Indonusa; IP selaku Direktur PT Elang Dimensi Nusantara pada 2022; HEH selaku Anggota Tim Teknis Analisa Kebutuhan Alat Pembelajaran TIK tahun 2020.

    Selain itu, YT selaku Kepala Subbagian Tata Usaha pada Direktorat Sekolah Dasar dan dua pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini SD dan SMP mereka yakni NN pada 2021 dan IP pada 2022.

    Hanya saja, Anang tidak menjelaskan secara detail terkait pemeriksaan kedelapan saksi tersebut. Dia hanya menyatakan bahwa pemeriksaan ini dilakukan untuk melengkapi berkas perkara yang ada. “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud.

    Sekadar informasi, Kejagung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan periode tahun 2019–2022.

    Satu dari empat tersangka itu adalah Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim. Tersangka lainnya yakni, Jurist Tan selaku Stafsus Mendikbudristek tahun 2020–2024 dan Ibrahim Arief (IBAM) selaku mantan konsultan teknologi di Kemendikbudristek.

    Kemudian, Sri Wahyuningsih (SW) selaku eks Direktur SD di Kemendikbudristek dan Mulyatsyah selaku eks Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kemendikbudristek.

    Sri dan Mulyatsyah merupakan KPA dalam proyek pengadaan pendidikan ini. Sementara itu, Kejagung juga telah menaksir kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp1,9 triliun.

  • Kejagung Periksa Petinggi GOTO di Kasus Korupsi Chromebook

    Kejagung Periksa 8 Saksi, Terkait Kasus Korupsi Chromebook

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa delapan saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan Chromebook periode 2018-2022.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan satu dari delapan saksi itu adalah Vice President of Accounting and Consolidation PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, berinisial RCG.

    “Penyidik telah periksa RCG selaku Vice President of Accounting and Consolidation PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebagai saksi,” ujar Anang dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10/2025).

    Dia menambahkan saksi lain yang diperiksa yaitu HT selaku Direktur Marketing PT ECS Indo Jaya; PI selaku Karyawan PT Tera Data Indonusa; IP selaku Direktur PT Elang Dimensi Nusantara pada 2022; HEH selaku Anggota Tim Teknis Analisa Kebutuhan Alat Pembelajaran TIK tahun 2020.

    Selain itu, YT selaku Kepala Subbagian Tata Usaha pada Direktorat Sekolah Dasar dan dua pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini SD dan SMP mereka yakni NN pada 2021 dan IP pada 2022.

    Hanya saja, Anang tidak menjelaskan secara detail terkait pemeriksaan kedelapan saksi tersebut. Dia hanya menyatakan bahwa pemeriksaan ini dilakukan untuk melengkapi berkas perkara yang ada. “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud.

    Sekadar informasi, Kejagung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan periode tahun 2019–2022.

    Satu dari empat tersangka itu adalah Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim. Tersangka lainnya yakni, Jurist Tan selaku Stafsus Mendikbudristek tahun 2020–2024 dan Ibrahim Arief (IBAM) selaku mantan konsultan teknologi di Kemendikbudristek.

    Kemudian, Sri Wahyuningsih (SW) selaku eks Direktur SD di Kemendikbudristek dan Mulyatsyah selaku eks Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kemendikbudristek.

    Sri dan Mulyatsyah merupakan KPA dalam proyek pengadaan pendidikan ini. Sementara itu, Kejagung juga telah menaksir kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp1,9 triliun.

  • Didenda KPPU Rp 15 Miliar, Ini Tanggapan TikTok

    Didenda KPPU Rp 15 Miliar, Ini Tanggapan TikTok

    Jakarta

    Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp 15 miliar kepada TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd. Sanksi ini terkait keterlambatan pemberitahuan akuisisi mayoritas saham PT Tokopedia. Bagaimana tanggapan pihak TikTok mengenai sanksi ini?

    Putusan dibacakan dalam sidang Majelis Komisi yang dipimpin Rhido Jusmadi bersama dua anggota, M. Fanshurullah Asa dan M. Noor Rofieq yang dilaksanakan kemarin (29/09) di Kantor Pusat KPPU Jakarta.

    Ketika diminta tanggapan, pihak TikTok mengaku menghormati proses dan putusan dari KPPU tersebut. “Kami menghormati proses dan putusan KPPU. Saat ini kami sedang mempelajari putusan yang diberikan dan mendiskusikan langkah berikutnya,” kata juru bicara TikTok kepada detikINET.

    “Walau demikian, kami tetap berkomitmen untuk menegakkan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat dan terhadap KPPU,” tambah juru bicara TikTok.

    Transaksi pengambilalihan saham melibatkan Tokopedia dan TikTok. Tujuan utama akuisisi antara lain untuk memasuki kembali pasar e-commerce di Indonesia dengan cara bermitra dengan Tokopedia dan memungkinkan pemisahan antara sistem media sosial dan e-commerce.

    Akuisisi membuat TikTok menguasai 75,01% saham Tokopedia, sementara 24,99% sisanya tetap dimiliki PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Transaksi ini efektif secara hukum sejak 31 Januari 2024, sehingga batas waktu penyampaian notifikasi ke KPPU seharusnya paling lambat 19 Maret 2024.

    “KPPU sebelumnya menerima pemberitahuan pengambilalihan dari TikTok Pte. Ltd., namun perusahaan tersebut bukan dari entitas pengambilalih resmi. Selayaknya, pemberitahuan dilakukan oleh TikTok Nusantara (SG) Pte, perusahaan yang didirikan khusus untuk melakukan transaksi pengambilalihan Tokopedia,” tulis KPPU dalam siaran persnya, Senin (29/9/2025).

    Hingga batas waktu, TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd. tidak melakukan notifikasi ke KPPU. Sehingga pada 7 Agustus 2024, KPPU membatalkan notifikasi yang dilakukan TikTok Pte. Ltd., dan mulai penyelidikan dugaan keterlambatan notifikasi atas TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd. sejak tanggal 8 Agustus 2024. TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd. pun diduga terlambat melakukan notifikasi selama 88 (delapan puluh delapan) hari kerja.

    KPPU menegaskan setiap pengambilalihan saham wajib dilaporkan sesuai prosedur hukum. TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd. disebut sebagai special purpose vehicle (SPV) yang dibentuk khusus untuk transaksi ini. Menurut KPPU, penggunaan SPV berpotensi disalahgunakan untuk menghindari kewajiban hukum.

    Meski KPPU sebelumnya menyetujui akuisisi secara bersyarat dan menilai tidak ada dampak negatif terhadap persaingan usaha, kelalaian administratif dikategorikan pelanggaran. “Jadi persetujuan bersyarat tidak menghapus kewajiban administratif. Notifikasi tetap harus disampaikan tepat waktu oleh badan usaha pengambilalih,” tulis KPPU.

    Dalam sidang, TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd. mengakui keterlambatan, tidak menolak temuan KPPU, bersikap kooperatif sepanjang pemeriksaan, dan tidak memiliki riwayat pelanggaran sebelumnya. Faktor-faktor tersebut menjadi pertimbangan yang meringankan.

    Berdasarkan pertimbangan tersebut, KPPU menjatuhkan denda Rp 15 miliar atas TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd., yang wajib disetorkan ke kas negara dalam waktu 30 hari setelah putusan berkekuatan hukum tetap.

    (fyk/fyk)