Perusahaan: GoTo

  • Grab dan GOTO Kembali Diisukan Merger, Intip Kinerja Keuangannya

    Grab dan GOTO Kembali Diisukan Merger, Intip Kinerja Keuangannya

    Bisnis.com, JAKARTA— Grab Holdings Limited (NASDAQ: GRAB) melaporkan kinerja keuangan positif per kuartal III/2025 dengan membukukan laba bersih senilai US$17 juta atau setara Rp284 miliar (asumsi kurs Rp16.690 per dolar AS).

    Mengutip laporan keuangan perusahaan, Sabtu (8/11/2025), capaian tersebut naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan Grab meningkat 22% secara tahunan (year-on year/yoy) menjadi US$873 juta atau sekitar Rp14,57 triliun.

    Pertumbuhan kinerja tersebut ditopang oleh segmen on-demand, yang mencatatkan gross merchandise value (GMV) sebesar US$5,8 miliar atau Rp96,8 triliun, tumbuh 24% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Dari sisi profitabilitas, EBITDA yang disesuaikan mencapai US$136 juta atau sekitar Rp2,27 triliun, melonjak 51% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. 

    Sementara itu, arus kas bebas yang disesuaikan (adjusted free cash flow) tercatat US$203 juta atau Rp3,39 triliun, naik US$54 juta (sekitar Rp901 miliar) secara tahunan. Dalam basis 12 bulan terakhir, nilainya mencapai US$283 juta atau Rp4,72 triliun.

    Chief Financial Officer Grab Peter Oey mengatakan, hasil kuartal ini menegaskan ketahanan model bisnis perusahaan.

    “Kami mempercepat pertumbuhan sembari memperbaiki margin EBITDA dan arus kas bebas. Karena itu, kami menaikkan panduan pendapatan tahunan Grup menjadi US$3,38–3,40 miliar atau sekitar Rp56,4–Rp56,7 triliun, dan memperbarui panduan EBITDA yang disesuaikan menjadi US$490–500 juta atau Rp8,18–Rp8,34 triliun,” katanya.

    Secara operasional, jumlah pengguna transaksi bulanan Grup (MTUs) meningkat 14% menjadi 47,7 juta. Nilai transaksi per pengguna juga naik 7% menjadi US$133 atau sekitar Rp2,22 juta. Grab mencatat peningkatan insentif bagi mitra sebesar 40% menjadi US$263 juta atau Rp4,39 triliun, mencerminkan pertumbuhan ekosistem pengemudi dan merchant.

    Segmen pengantaran (deliveries) menjadi penopang utama kinerja dengan pendapatan naik 23% yoy menjadi US$465 juta (Rp7,76 triliun). Nilai transaksi (GMV) di segmen ini juga melonjak 26% menjadi US$3,73 miliar (Rp62,3 triliun). EBITDA yang disesuaikan untuk deliveries tumbuh 42% menjadi US$78 juta (Rp1,3 triliun), dengan margin 2,1% terhadap GMV.

    Selama kuartal berjalan, jumlah pengiklan aktif di platform iklan mandiri Grab meningkat 15% menjadi 228.000, sementara belanja iklan rata-rata naik 41% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Dari sisi neraca, likuiditas kas bruto Grab mencapai US$7,4 miliar atau sekitar Rp123,5 triliun per akhir September 2025, naik dari US$6,1 miliar (Rp101,8 triliun) pada periode yang sama tahun lalu. Kas bersih perusahaan juga tetap solid di US$5,3 miliar atau Rp88,5 triliun.

    Kinerja GOTO

    Sementara itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga mencatatkan kinerja positif per kuartal III/2025 dengan membukukan laba sebelum pajak yang disesuaikan sebesar Rp62 miliar, menandai pertama kalinya perseroan meraih laba sebelum pajak positif sejak berdiri.

    GoTo juga membukukan EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp516 miliar, melonjak 239% secara tahunan (yoy). Capaian tersebut menandai EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut, dengan nilai Rp369 miliar, membaik Rp455 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Seiring hasil tersebut, GoTo menaikkan panduan kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan untuk setahun penuh 2025, dari Rp1,4–1,6 triliun menjadi Rp1,8–1,9 triliun. 

    Dari sisi operasional, total nilai transaksi bruto (GTV) Grup mencapai Rp176 triliun, tumbuh 28% yoy. GTV inti Grup tercatat Rp102,8 triliun, naik 43% yoy.

    Pendapatan bersih juga meningkat 21% menjadi Rp4,7 triliun, sementara jumlah pengguna bertransaksi tahunan (annual transacting users/ATU) di Indonesia naik 33% menjadi 61,1 juta, setara sekitar 30% populasi dewasa di Tanah Air.

    Selain itu, GoTo membukukan arus kas bebas yang disesuaikan positif sebesar Rp247 miliar, mencerminkan perbaikan kinerja operasional dan efisiensi biaya. Dari lini e-commerce, imbalan jasa Tokopedia mencapai Rp211 miliar per kuartal III/2025.

    Perseroan juga menegaskan kondisi keuangan yang kuat dengan posisi kas, setara kas, dan deposito jangka pendek sebesar Rp18 triliun (setara US$1,1 miliar) per 30 September 2025.

    Isu Merger Grab dan GOTO

    Istana memberi sinyal adanya kemungkinan penggabungan Grab dan GoTo di tengah penyempurnaan akhir Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol). 

    Regulasi tersebut akan mengatur sejumlah aspek penting, termasuk pembagian komisi mitra pengemudi dan skema penggabungan antara dua raksasa aplikasi transportasi daring yakni Grab dan GoTo Gojek Tokopedia (GoTo). Menurutnya, sejumlah kementerian dan lembaga ikut terlibat dalam pembahasan tersebut.

    “Dalam hal ini macam-macam. Karena kemudian ada juga Danantara juga ikut terlibat di situ. Karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan. Makanya minta tolong sabar dulu,” katanya, Jumat (7/11/2025). 

    Dia membenarkan bahwa isu penggabungan antara Grab dan GoTo menjadi bagian dari diskusi lintas kementerian.

    “Ya salah satunya,” ujarnya saat dikonfirmasi mengenai isu merger.

    Ketika ditanya apakah benar Grab akan dibeli oleh GoTo, Prasetyo menjawab singkat dan mengamini. Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa bentuk penggabungan masih dikaji lebih lanjut.

    “Dilihat dari bentuknya, iya. Intinya penggabungan mereka berdua, gitu,” katanya.

    Namun, Prasetyo menegaskan langkah tersebut bukan untuk menciptakan monopoli, melainkan untuk menjaga keberlanjutan industri transportasi daring nasional.

    “Enggak [monopoli]. Tujuannya tuh enggak ada yang lain. Tujuannya untuk semuanya. Supaya perusahaan ini tetap berjalan. Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang disitu tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu, jumlahnya cukup besar dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi,” tegasnya.

    Terkait kabar tersebut, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia merespons. Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir mengaku pihaknya tidak dalam posisi berkomentar mengenai rencana merger tersebut.

    “Danantara Indonesia tidak dalam posisi untuk memberikan komentar atas keputusan investasi spesifik yang dilakukan oleh Goto maupun entitas lainnya,” ujarnya dihubungi Bisnis, Jumat (7/11/2025).

    Menurutnya, setiap perusahaan memiliki pertimbangan, strategi korporasi dan momentum investasi, yang dijalankan sesuai mandat serta tata kelola masing-masing.

  • Terpopuler, pelaku bom di SMAN 72 hingga redenominasi rupiah

    Terpopuler, pelaku bom di SMAN 72 hingga redenominasi rupiah

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita unggulan akhir pekan ini masih layak untuk disimak, antara lain bom di SMAN 72 diduga dibawa oleh siswa yang kerap dirundung (bullly).

    Selain itu Pemerintah menyiapkan RUU Redenominasi Rupiah yang ditargetkan rampung 2027. Berikut berita-berita tersebut:

    1.⁠ ⁠Bom rakitan di SMAN 72 diduga dibawa oleh siswa yang kerap di “bullly”

    Salah satu siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta Sela menyebutkan bom rakitan atau bom molotov yang ditemukan di masjid sekolah diduga dibawa oleh siswa yang kerap di “bully” atau dirundung oleh siswa lain.

    Menurut dia, ledakan terjadi saat khutbah Jumat selesai dan akan dilanjutkan dengan Iqomah. Saat itu, ada ledakan besar terjadi.

    Baca selengkapnya di sini

    2.⁠ ⁠Prabowo lantik 10 anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri yang diketuai Jimly

    Presiden Prabowo Subianto melantik sepuluh anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat sore, yang diketuai oleh Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003–2008 Jimly Asshiddiqie.

    Baca selengkapnya di sini

    3.⁠ ⁠KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko terkait mutasi dan rotasi jabatan.

    Sementara itu, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan tim lembaga antirasuah masih berada di lapangan dalam rangkaian OTT tersebut.

    Baca selengkapnya di sini

    Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko berjalan menuju ruang pemeriksaan setibanya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Sabtu (8/11/2025). KPK memeriksa Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Ponorogo, Jawa Timur pada Jumat (7/11). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/bar

    4.⁠ ⁠Istana sebut ada rencana penggabungan GoTo dan Grab

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut adanya rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.

    Baca selengkapnya di sini

    5.⁠ ⁠Pemerintah siapkan RUU Redenominasi Rupiah, ditargetkan rampung 2027

    Pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi), dengan target rampung pada 2027.

    Penyiapan RUU tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Tiara Hana Pratiwi
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ada Rencana Penggabungan GoTo dan Grab, Danantara Terlibat

    Ada Rencana Penggabungan GoTo dan Grab, Danantara Terlibat

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah mengonfirmasi adanya rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, rencana masih dalam tahap pembahasan dan menjadi bagian dari kajian pemerintah terkait ekosistem transportasi daring nasional.

    “Rencana begitu,” ujar Prasetyo singkat saat ditemui di Istana Merdeka, Jakarta seperti dikutip dari Antara, Jumat (7/11/2025).

    Ia menjelaskan bahwa pembahasan mengenai rencana penggabungan dua perusahaan besar di sektor transportasi digital ini merupakan bagian dari diskusi yang lebih luas tentang rancangan peraturan presiden (perpres) terkait ojek daring.

    Prasetyo juga menyebut bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan berperan dalam proses penggabungan tersebut. 

    “Kira-kira begitu (Danantara terlibat),” ujarnya.

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah masih mencari bentuk terbaik dari skema penggabungan, apakah akan dilakukan melalui merger ataupun akuisisi.

    “Ya, ini lagi dicari skemanya,” tambahnya.

    Menurut Prasetyo, langkah ini tidak semata-mata soal korporasi, tetapi juga berkaitan dengan upaya pemerintah menyeimbangkan kepentingan mitra pengemudi dan perusahaan aplikator, termasuk menyangkut kebijakan tarif layanan dan keberlanjutan ekosistem transportasi daring.

    “Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang di situ tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu jumlahnya cukup besar. Kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi. Jadi tujuan utamanya arahnya ke situ,” kata Prasetyo.

    Terkait progres pembentukan perpres ojek daring, ia mengungkapkan bahwa regulasi tersebut masih dalam tahap penyempurnaan dengan melibatkan berbagai pihak, baik dari kalangan mitra pengemudi maupun perusahaan aplikator.

    “Sedang terus disempurnakan. Dalam artian dilengkapi dari berbagai pihak, baik teman-teman mitra ojol maupun teman-teman aplikator,” pungkasnya.
     

  • Tanggapan Danantara Soal Rencana Merger Grab dan GoTo

    Tanggapan Danantara Soal Rencana Merger Grab dan GoTo

    Bisnis.com, JAKARTA – Istana memberi sinyal adanya kemungkinan penggabungan Grab dan GoTo di tengah penyempurnaan akhir Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol). Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengamini Danantara dilibatkan dalam merger dua aplikator transportasi dari di Tanah Air ini. 

    Terkait kabar tersebut, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia merespons. Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir mengaku pihaknya tidak dalam posisi berkomentar mengenai rencana merger tersebut. 

    “Danantara Indonesia tidak dalam posisi untuk memberikan komentar atas keputusan investasi spesifik yang dilakukan oleh Goto maupun entitas lainnya,” ujarnya dihubungi Bisnis, Jumat (7/11/2025). 

    Menurutnya, setiap perusahaan memiliki pertimbangan, strategi korporasi dan momentum investasi, yang dijalankan sesuai mandat serta tata kelola masing-masing.

    Adapun sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengamini dan menjawab dengan singkat rencana pembelian Grab oleh GoTo. “Dilihat dari bentuknya, iya. Intinya penggabungan mereka berdua, gitu,” katanya.

    Namun, Prasetyo menegaskan langkah tersebut bukan untuk menciptakan monopoli, melainkan untuk menjaga keberlanjutan industri transportasi daring nasional.

    “Enggak [monopoli]. Tujuannya tuh nggak ada yang lain. Tujuannya untuk semuanya. Supaya perusahaan ini tetap berjalan. Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang disitu tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu, jumlahnya cukup besar dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi,” tegasnya.

    Terkait isu pembagian komisi mitra pengemudi yang sempat memicu aksi protes, Prasetyo memastikan hal itu juga menjadi perhatian pemerintah. “Dari awal kan memang diminta oleh teman-teman mitra ojol kan. Makanya di situlah dibicarakan untuk titik temu,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, dia menyebut proses pembahasan terus dilakukan secara intensif bersama pihak aplikator dan mitra ojol.“Kita kalau kerja kan secepatnya. Yang penting ketemu titik temu,” tuturnya.

  • Istana Beberkan Terkait Rencana Merger Grab dan GoTo, Ini Bocorannya

    Istana Beberkan Terkait Rencana Merger Grab dan GoTo, Ini Bocorannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengonfirmasi bahwa isu penggabungan antara dua perusahaan aplikasi transportasi daring terbesar di Indonesia, Grab dan GoTo memang sedang dibahas pemerintah.

    Dia menyebut rencana tersebut menjadi salah satu bagian dari pembahasan dalam penyempurnaan kebijakan ekosistem ojek online (ojol) yang tengah difinalisasi pemerintah.

    “Salah satunya,” kata Prasetyo ketika ditanya soal kebenaran isu merger kedua perusahaan tersebut usai mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Lebih lanjut, dia membenarkan bahwa rencana yang dimaksud adalah terkait pembelian antara kedua raksasa ride-hailing tersebut.

    “Iya salah satunya,” ujarnya ketika dikonfirmasi apakah pembahasan itu termasuk rencana Grab membeli Goto.

    Prasetyo menyebutkan bahwa kemungkinan penggabungan dua perusahaan tersebut memang sedang dipertimbangkan. 

    “Rencana begitu,” katanya.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan, dalam prosesnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) juga turut terlibat karena pembahasan merger ini memiliki aspek korporasi yang kompleks.

    “Kira-kira begitu,” ujarnya menanggapi pertanyaan soal keterlibatan Danantara.

    Meski begitu, Prasetyo menegaskan bahwa bentuk final dari kerja sama tersebut masih dikaji.

    “Masih dicari bentuknya,” ujarnya.

    Kendati demikian, dia pun turut menepis anggapan bahwa merger dua perusahaan besar ini akan menciptakan monopoli di sektor transportasi daring.

    Penyebabnya, Prasetyo memastikan bahwa pembahasan ini merupakan hasil pertemuan antara Grab, Goto, dan Presiden Prabowo.

    Dia menekankan, tujuan utama dari rencana merger ini adalah untuk menjaga keberlangsungan usaha serta melindungi para mitra pengemudi.

    “Tujuannya tuh nggak ada yang lain. Tujuannya untuk semuanya supaya perusahaan ini tetap berjalan. Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang disitu tercipta tenaga kerja saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu jumlahnya cukup besar. Dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi. Jadi tujuan utamanya arahnya ke situ,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Prasetyo menambahkan bahwa banyak kementerian dan lembaga terlibat dalam pembahasan tersebut, termasuk Danantara yang berperan dalam aspek investasi. 

    “Dalam hal ini macam-macam karena kemudian ada juga Danantara juga ikut terlibat di situ karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan gitu. Makanya minta tolong sabar dulu,” ucapnya.

    Menurut Prasetyo, pemerintah tidak menetapkan batas waktu untuk finalisasi rencana tersebut.

    “Nggak ada ya. Secepatnya, kita kalau kerja kan secepatnya ya,” tandas Prasetyo.

  • Istana Ungkap Bocoran Perpres Ojol, Bahas Rencana Merger Grab dan GoTo

    Istana Ungkap Bocoran Perpres Ojol, Bahas Rencana Merger Grab dan GoTo

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol) saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan akhir.

    Regulasi tersebut akan mengatur sejumlah aspek penting, termasuk pembagian komisi mitra pengemudi dan skema penggabungan antara dua raksasa aplikasi transportasi daring yakni Grab dan GoTo Gojek Tokopedia (GoTo).

    “Sudah terus disempurnakan. Ya, dalam artian dilengkapi dari berbagai pihak ya. Dari teman-teman mitra ojol maupun teman-teman aplikator,” ujar Prasetyo usai mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait Komisi Percepatan Reformasi Polri, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Menurutnya, sejumlah kementerian dan lembaga ikut terlibat dalam pembahasan tersebut.

    “Dalam hal ini macam-macam. Karena kemudian ada juga Danantara juga ikut terlibat di situ. Karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan. Makanya minta tolong sabar dulu,” katanya.

    Prasetyo juga membenarkan bahwa isu penggabungan antara Grab dan GoTo menjadi bagian dari diskusi lintas kementerian.

    “Ya salah satunya,” ujarnya saat dikonfirmasi mengenai isu merger.

    Ketika ditanya apakah benar Grab akan dibeli oleh GoTo, Prasetyo menjawab singkat dan mengamini. Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa bentuk penggabungan masih dikaji lebih lanjut.

    “Dilihat dari bentuknya, iya. Intinya penggabungan mereka berdua, gitu,” katanya.

    Namun, Prasetyo menegaskan langkah tersebut bukan untuk menciptakan monopoli, melainkan untuk menjaga keberlanjutan industri transportasi daring nasional.

    “Enggak [monopoli]. Tujuannya tuh enggak ada yang lain. Tujuannya untuk semuanya. Supaya perusahaan ini tetap berjalan. Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang disitu tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu, jumlahnya cukup besar dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi,” tegasnya.

    Terkait isu pembagian komisi mitra pengemudi yang sempat memicu aksi protes, Prasetyo memastikan hal itu juga menjadi perhatian pemerintah.

    “Dari awal kan memang diminta oleh teman-teman mitra ojol kan. Makanya di situlah dibicarakan untuk titik temu,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, dia menyebut proses pembahasan terus dilakukan secara intensif bersama pihak aplikator dan mitra ojol.

    “Kita kalau kerja kan secepatnya. Yang penting ketemu titik temu,” tuturnya.

    Meski belum bisa memastikan bentuk akhir regulasi tersebut, Prasetyo memastikan pemerintah akan menempuh instrumen hukum yang paling sesuai, baik melalui Perpres maupun bentuk lain.

    “Tunggu dulu nanti,” pungkasnya.

  • GoRide, GoCar dan GoFood Raih Penghargaan Pilihan Konsumen di BILA 2025

    GoRide, GoCar dan GoFood Raih Penghargaan Pilihan Konsumen di BILA 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Layanan andalan dalam ekosistem PT GoTo GojekTokopedia Tbk (GOTO), yakni layanan ride hailing GoRide dan GoCar serta layanan pengantaran makanan GoFood, berhasil meraih penghargaan dalam ajang Bisnis Indonesia Logistic Award (BILA) 2025.

    Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil jajak pendapat publik yang menilai kinerja dan kontribusi para penyedia layanan transportasi dan logistik di Indonesia.

    Jajak pendapat tersebut melibatkan lebih dari 400 responden, pada periode 6 Agustus-1 September 2025 di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali, serta Sumatra dan sekitarnya.

    Penilaian dilakukan secara online dengan memanfaatkan jaringan dan dukungan berbagai platform digital di bawah BisnisIndonesia Group, termasuk DataIndonesia.id, guna memastikan jangkauan responden yang lebih luas.

    GoFood dinobatkan sebagai pemenang dalam Kategori Penyedia Layanan Pengantaran Makanan Terbaik, sementara Gojek, lewat layanan GoRide dan GoCar, terpilih sebagai pemenang dalam Kategori Penyedia Layanan Ride Hailing Terbaik.

    Penghargaan tersebut diterima oleh Ade Mulya, Director of Public Affairs and Communications GoTo, dan Steven Halim, Head of GoRide and GoFood Mass Market, yang mewakili GoTo dalam acara penganugerahan, Rabu malam (5/10/2025).

    Foto: Steven Halim, Head of GoRide and GoFood Mass Market (kanan) mewakili Gojek menerima penghargaan BILA 2025 yang diserahkan Chamdan Purwoko, Direktur Bisnis Indonesia Gagaskreasitama. (Dok.GoTo)

    Ajang BILA 2025 diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia Group sebagai bentuk apresiasi terhadap peran penting sektor transportasi dan logistik di Tanah Air. Tahun ini, BILA memberikan penghargaan kepada:

    9 perusahaan transportasi dan logistik kategoriperusahaan terbuka (emiten),
    5 perusahaan berdasarkan hasil jajak pendapat publik,
    12 perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) maupun anak usaha BUMN,
    8 penghargaan khusus, serta
    1 penghargaan untuk CEO dari korporasi transportasi dan logistik.

    Melalui ajang ini, Bisnis Indonesia menyoroti peran vital sektor logistik sebagai tulang punggung rantai pasok dan penggerak utama perekonomian nasional.

  • Isi Aturan Terbaru Ojol soal Kecelakaan Kerja, Begini Bocorannya

    Isi Aturan Terbaru Ojol soal Kecelakaan Kerja, Begini Bocorannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah tengah menyiapkan aturan terkait ojek online (online). Ada beberapa hal yang masuk dalam peraturan nantinya, termasuk untuk jaminan kecelakaan kerja.

    Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (29/10/2025), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan aturan itu sedang dalam proses.

    Selain Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Airlangga juga mengatakan ada beberapa hal yang masuk dalam aturan. Termasuk Jaminan Kematian (JKM) serta hal teknis lainnya.

    “Fasilitas kemanfaatan untuk driver yang sekarang kita sudah berikan seperti fasilitas JKK, JKM, nanti ada hal-hal teknis,” kata Airlangga.

    Airlangga mengatakan tak ada pembahasan soal batas tarif. Status kerja para pengemudi ojol juga tak dibahas dalam proses tersebut.

    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan draf aturan ojol masih dikaji. Pemerintah juga akan berkomunikasi dengan semua pihak terlibat termasuk pengemudi dan aplikator dalam proses tersebut.

    Dia menjelaskan aturan itu akan membahas soal perlindungan dan peningkatan kesejahteraan untuk pengemudi.

    “Masa yang perlu dikomunikasikan dengan semua pihak. Kami cari jalan keluar terbaik,” kata Prasetyo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

    Tanggapan Grab dan Gojek

    Terkait aturan itu, Grab Indonesia mengatakan apresiasinya pada inisiatif pemerintah. Diharapkan regulasi baru akan meningkatkan kesejahteraan pengemudi transportasi online.

    Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menjelaskan pihaknya menghormati penyusunan regulasi dan kebijakan yang bebrimbang bisa memperkuat ekosistem transportasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Grab berkomitmen untuk terus memperkuat dukungan terhadap Mitra Pengemudi melalui model kemitraan yang memberikan fleksibilitas dan peluang ekonomi bagi jutaan masyarakat Indonesia,” ujar Tirza dalam keterangan resmi.

    Terpisah, GoTo juga menyatakan dukungannya pada inisiatif pemerintah itu. Regulasi dinilai penting menciptakan ekosistem untuk semua pihak termasuk pengemudi yang adil dan berkelanjutan.

    “Kami memandang penyusunan Peraturan Presiden ini sebagai peluang strategis untuk memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Direktur Public Affairs & Communications GoTo, Ade Mulya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • IHSG Menguat Tipis, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

    IHSG Menguat Tipis, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat tipis 0,22% ke level 8.185,06 pada perdagangan Rabu (30/10). Sejumlah saham berkapitalisasi besar menjadi pendorong utama kenaikan indeks, antara lain DSSA (+6,14%), BMRI (+3,23%), dan GOTO (+7,14%). Sementara itu, pelemahan pada saham ASII (-3,09%), DCII (-2,84%), dan BBCA (-0,84%) membatasi laju penguatan IHSG.

    Mengutip riset InvestasiKu, Jumat (31/10/2025), dari sisi arus dana, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp945,56 miliar di pasar reguler, serta Rp784,99 miliar di seluruh pasar.

    Berdasarkan sektornya, enam dari sebelas sektor saham ditutup menguat, dipimpin oleh sektor teknologi (+1,87%), sedangkan sektor transportasi mengalami penurunan 0,88%.

    Berita Emiten

    1. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)

    GOTO mengumumkan kenaikan target adjusted EBITDA 2025 ke kisaran Rp 1,8-1,9 triliun, dari proyeksi sebelumnya Rp1,4-1,6 triliun. Kenaikan target tersebut sejalan dengan penurunan rugi bersih yang signifikan menjadi Rp 997,97 miliar pada 9M25, dari Rp 4,54 triliun pada periode yang sama tahun lalu (9M24).

    Kinerja positif GOTO turut ditopang oleh pertumbuhan laba bruto menjadi Rp 7,66 triliun dari Rp 6,15 triliun, serta pendapatan yang naik 14% YoY menjadi Rp13,30 triliun.

    2. Tower Bersama Infrastructure (TBIG)

    TBIG melaksanakan penjualan 350 juta saham treasuri kepada pengendali perseroan, Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd, di harga Rp2.138 per saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp749,01 miliar. Penjualan tersebut dilakukan pada 27 Oktober 2025.
    Selain itu, TBIG juga mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan dana maksimal Rp360 miliar, dengan target pembelian hingga 158 juta saham atau sekitar 0,7% dari total saham beredar. Aksi korporasi ini akan dilakukan secara bertahap mulai 30 Oktober 2025 hingga 29 Januari 2026.

    Rekomendasi Saham Hari Ini

    * SCMA – Buy 342-348 | TP 354-364 | SL 320

    [Gambas:Produk Investasi by Investasiku]

    * BUMI – Buy 137-140 | TP 142-145 | SL 130

    [Gambas:Produk Investasi by Investasiku]

    * DEWA – Buy 316-322 | TP 330-340 | SL 300

    [Gambas:Produk Investasi by Investasiku]

    * BWPT – Buy 147-150 | TP 156-159 | SL 139

    [Gambas:Produk Investasi by Investasiku]

    * MDKA – Buy 2460-2490 | TP 2520-2580 | SL 2290

    [Gambas:Produk Investasi by Investasiku]

    Disclaimer: Ingat, bahwa segala analisis dan rekomendasi saham dalam artikel ini bersifat informatif sekaligus bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.

    Keputusan berinvestasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing investor sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan pribadi. Selamat berinvestasi secara bijak.

    Lihat juga Video: IHSG Menguat Didukung Saham Perbankan Besar dan Arus Modal Asing

    (ara/ara)

  • Pemerintah Siapkan Aturan Ojol Terbaru, GoTo Buka Suara

    Pemerintah Siapkan Aturan Ojol Terbaru, GoTo Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyatakan dukungannya terhadap inisiatif pemerintah soal aturan baru terkait ojek online (ojol).

    Regulasi ini dinilai penting untuk menciptakan ekosistem yang berkeadilan dan berkelanjutan bagi seluruh pelaku industri, termasuk mitra pengemudi.

    Direktur Public Affairs & Communications GoTo, Ade Mulya, mengatakan penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tentang transportasi daring merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Kami memandang penyusunan Peraturan Presiden ini sebagai peluang strategis untuk memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Ade dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/10/2025).

    Ade menegaskan, GoTo berkomitmen untuk terus meningkatkan perlindungan sosial dan kesejahteraan mitra pengemudi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat perlindungan bagi pekerja ekonomi digital.

    Sebagai contoh, GoTo telah mengimplementasikan Bonus Hari Raya (BHR) pertama kalinya tahun ini bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, sesuai arahan langsung Presiden. Program tersebut disebut menjadi bentuk penghargaan yang transparan dan berkeadilan terhadap kinerja mitra.

    Selain itu, GoTo juga telah berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Perhubungan dalam mendorong model perlindungan sosial yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Dalam upaya mendorong kesejahteraan mitra, fokus utama kami adalah menjaga dan meningkatkan total pendapatan harian mitra, bukan sekadar pendapatan per trip,” jelas Ade.

    Menurutnya, strategi GoTo saat ini adalah menjaga pertumbuhan permintaan melalui layanan yang diminati pelanggan, termasuk opsi harga terjangkau. Hal ini diharapkan dapat turut meningkatkan total pendapatan harian mitra.

    GoTo mendorong agar kebijakan yang diatur dalam Perpres tetap memberikan keseimbangan antara perlindungan bagi mitra, ruang bagi inovasi teknologi, serta daya saing bagi ekonomi nasional.

    “Regulasi yang dirancang secara adaptif dan kolaboratif akan membantu menjaga fleksibilitas mitra serta memastikan perkembangan berkelanjutan sektor mobilitas digital di Indonesia,” katanya.

    Sebelumnya dikabarkan pemerintah tengah menyiapkan aturan baru untuk mengatur kesejahterahan pengemudi ojek online (Ojol), juga untuk menciptakan persaingan usaha yang lebih sehat antar aplikator.

    “Sedang dikomunikasikan semua,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

    Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ada beberapa hal yang nantinya masuk dalam aturan itu. Antara lain terkait fasilitas Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), juga ada beberapa hal teknis lainnya.

    “Fasilitas kemanfaatan untuk driver yang sekarang kita sudah berikan seperti fasilitas JKK, JKM, nanti ada hal-hal teknis,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (29/10/2025).

    Lebih lanjut, menurut Airlangga, tidak ada pembahasan batas tarif yang akan diatur dalam aturan itu, begitu juga dengan status kerja para mitra pengendara.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]