Perusahaan: GoTo

  • Tiktok Shop Perluas Ekspansi, Jajaki Bisnis di Jepang Siap Saingi E-Commerce Lokal  – Halaman all

    Tiktok Shop Perluas Ekspansi, Jajaki Bisnis di Jepang Siap Saingi E-Commerce Lokal  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Platform media sosial asal China, TikTok mulai berekspansi melebarkan bisnis e- Commerce-nya di pasar Jepang melalui peluncuran TikTok Shop pada Juni mendatang.

    Informasi ini mencuat setelah sumber kepercayaan TikTok menyampaikan kepada Nikkei, bahwa perusahaan saat ini tengah bersiap untuk merekrut penjual lokal sebagai bagian dari peluncuran TikTok Shop di Jepang.

    Langkah ini untuk memperluas bisnisnya setelah sebelumnya TikTok sempat mendapat penolakan keras dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

    Meski demikian, pihak TikTok belum memberikan komentar resmi terkait.

    Akan tetapi ekspansi TikTok Shop memungkinkan pengguna di Jepang untuk memperkenalkan dan menjual produk melalui fitur “live” yang memanfaatkan streaming langsung dalam aplikasi, serta video pendek.

    Adapun produk yang dijual mencakup berbagai kategori, seperti fashion, kecantikan, dan peralatan rumah tangga.

    Dengan lebih dari 40 juta pengguna TikTok di Jepang, TikTok Shop melihat potensi besar untuk berkembang di pasar ini.

    TikTok juga telah melakukan integrasi dengan platform e-commerce lokal, seperti Yahoo! Japan Shopping, melalui platform manajemen e-commerce AnyX, yang memungkinkan penjual untuk mengelola toko mereka di berbagai saluran e-commerce secara efisien. ​

    Lebih lanjut, kendati TikTok Shop telah sukses di pasar Asia Tenggara dan Eropa, ekspansi ke Jepang menghadirkan tantangan tersendiri.

    Ini lantaran TikTok Shop harus menghadapi preferensi konsumen dan persaingan yang ketat dari platform e-commerce lokal seperti Rakuten dan Amazon Japan.

    Namun, dengan melakukan pendekatan berbasis konten dan interaksi langsung melalui live streaming, TikTok Shop yakin pihaknya dapat unggul dalam menarik perhatian konsumen muda yang aktif di media sosial.​

    Daftar Lokasi Ekspansi Tiktok Shop di Asia

    Sebelum TikTok Shop melakukan ekspansi ke Jepang, E-Commerce asal China ini telah lebih dulu mengembangkan bisnis mereka ke wilayah Asia.

    Berikut adalah daftar lokasi ekspansi TikTok Shop di Asia, mengutip laporan Awisee:

    1. Indonesia

    Sempat ditutup sementara, TikTok Shop resmi beroperasi di Indonesia lewat kerjasama dengan Tokopedia. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) TikTok dikabarkan telah menyuntik investasi 1,5 miliar dolar AS.

    Melalui kesepakatan ini, TikTok dan GoTo dapat memperluas manfaat bagi pengguna serta pelaku UMKM Indonesia.

    2. Thailand

    Thailand juga menjadi salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang menerima TikTok Shop pada tahun 2021.

    Di Thailand, TikTok Shop bahkan mengintegrasikan fitur belanja langsung melalui video, dengan kategori produk seperti fashion, kecantikan, dan peralatan rumah tangga.

    Di wilayah ini, TikTok Shop berkembang pesat karena penetrasi pengguna seluler yang tinggi dan tren belanja daring yang terus meningkat.

    3. Filipina

    Pada 2021, TikTok Shop diluncurkan di Filipina, memungkinkan penjual lokal untuk menjual produk mereka kepada konsumen melalui platform TikTok.

    Di Filipina, TikTok Shop berkembang pesat, dengan kategori produk seperti gaya hidup, kecantikan, dan elektronik.

    4. Vietnam

    TikTok Shop diluncurkan di Vietnam pada 2021 sebagai bagian dari ekspansi besar-besaran TikTok di Asia Tenggara.

    Negara ini memiliki basis pengguna yang besar, dan TikTok Shop memanfaatkan hal ini dengan menghubungkan pembeli dan penjual melalui fitur e-commerce langsung di dalam aplikasi.

    Bahkan berkat pertumbuhannya yang pesat analisis Metric menyebutkan bahwa TikTok di 2024 menjadi pasar online nomor dua di Vietnam setelah Shopee, menghasilkan sekitar 1,3 miliar dolar AS dalam enam bulan terakhir.

    5. Malaysia

    Malaysia adalah pasar lain di Asia Tenggara yang menerima TikTok Shop pada 2021.

    Platform ini memanfaatkan basis pengguna yang aktif untuk memperkenalkan belanja sosial, dengan penjual dapat menjual berbagai produk melalui video TikTok dan live streaming.

    Namun di bulan Oktober 2023, pemerintah Malaysia berencana melarang social commerce seperti TikTok Shop bertransaksi jual beli.

    Karena kehadiran TikTok Shop memicu perang harga, pedagang di toko offline mengeluhkan harga produk yang dijual di TikTok Shop jauh lebih murah dari yang mereka jual. Hal itu membuat mereka kalah saing.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Gerakan Wisata Bersih Jadi Langkah untuk Menjawab Tantangan Besar Destinasi Wisata

    Gerakan Wisata Bersih Jadi Langkah untuk Menjawab Tantangan Besar Destinasi Wisata

    PIKIRAN RAKYAT – Kebersihan dalam pariwisata merupakan salah satu aspek terpenting yang sangat mempengaruhi dalam pengalaman wisatawan dan juga citra destinasi wisata.

    Kementerian Pariwisata menilai bahwa Gerakan Wisata Bersih (GWB) dapat memperkuat aspek kebersihan dan keberlanjutan destinasi wisata yang ada di Indonesia.

    Kebersihan tidak hanya mencakup kebersihan lingkungan tempat wisata, tetapi juga kebersihan fasilitas pendukung, seperti toilet, akomodasi, dan juga tempat makan.

    “Saya percaya, Gerakan Wisata Bersih dapat menjadi sebuah langkah untuk menjawab tantangan besar dalam menjaga kebersihan, kelestarian, dan keberlanjutan destinasi wisata kita,” ujar Widiyanti Putri Wardhana selaku Menteri Pariwisata pada Kamis, 24 April 2025.

    GWB merupakan aksi konkret yang lahir dari kesadaran kolektif dan kolaborasi dengan berbagai pihak, sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian destinasi wisata Indonesia.

    Contohnya dari gerakan ini adalah melalui pelaksanaan GWB di Pantai Kuta Mandalika, Nusa Tenggara Barat pada Kamis, 24 April 2025. Widiyanti mengatakan bahwa sektor pariwisata di Lombok telah menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah, dengan pencapaian wisatawan sebesar 1,2 juta kunjungan, atau hampir setengah dari total kunjungan di NTB yang mencapai 2,5 juta wisatawan pada tahun 2024.

    “Harapannya, program ini akan membantu semakin mendorong pencapaian tersebut, memperkuat citra daerah, serta menjadi contoh yang dapat menginspirasi daerah lainnya di Indonesia,” kata Widiyanti lebih lanjut.

    Dirinya mengapresiasi kepada Pemprov Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Lombok Tengah, dan juga kepada seluruh masyarakat atas komitmen dan konsistensinya membangun budaya kebersihan di kawasan destinasi pariwisata yang ada.

    Melalui program yang terlaksana tersebut akan terbangun kebiasaan dan kesadaran jangka panjang bersama dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.

    Troy Reza Warokka selaku Direktur Komersial Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) memberikan pernyataan bahwa dengan terselenggaranya acara ini akan semakin memperkuat sinergi dalam berkontribusi meningkatkan kualitas pariwisata di Indonesia, khususnya Mandalika.

    Program GWB selain di Pantai Mandalika, akan dilakukan di Pantai Gili Air pada Jumat, (25/4). Acara GWB juga sudah dilaksanakan di sejumlah destinasi wisata, seperti Pantai Parangtritis, Yogyakarta; Kota Tua Jakarta serta Marina Waterfront City dan Pantai Pede, Labuan Bajo. 

    GWB di Nusa Tenggara Barat didukung oleh sejumlah mitra strategis seperti; GoTo Impact Foundation, ITDC, RedDoorz, dan Poltekpar Lombok.

    Kebersihan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Hal ini berakibat jika tempat wisata yang bersih dan terawat akan lebih menarik untuk dikunjungi dan memberikan kesan positif.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Video: Pengemudi Mitra GOTO Bakal Dapat Kuota 2.000 Rumah Subsidi

    Video: Pengemudi Mitra GOTO Bakal Dapat Kuota 2.000 Rumah Subsidi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar gembira bagi para pengemudi mitra PT Goto Gojek Tokopedia Tbk baik roda dua dan roda empat. Pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengalokasikan kuota sebanyak 2.000 unit rumah subsidi khusus untuk para pengemudi mitra.

    Selengkapnya saksikan di Program Evening Up CNBC Indonesia, Rabu (09/04/2025).

  • Bos GOTO Ungkap Penyebab Driver Gojek Sulit Punya Rumah KPR

    Bos GOTO Ungkap Penyebab Driver Gojek Sulit Punya Rumah KPR

    Bisnis.com, JAKARTA – CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), Patrick Walujo mengungkapkan alasan mitra driver kesulitan mendapat rumah subsidi atau KPR. 

    GoTo bersama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sebelumnya telah menjalin kerja sama melaksanakan pilot project pembiayaan Kepemilikan Pemilikan Rumah (KPR) bagi para mitra ojol pada 2018.

    Akan tetapi, program tersebut terhenti lantaran terkendala penghasilan para mitra driver Gojek yang fluktuatif. Di samping itu, mitra gojek juga masuk ke dalam kategori pekerja informal yang sulit mendapat approval pembiayaan KPR.

    “Sebetulnya di Gojek sejak tahun 2018 Kami sudah memulai program yang namanya Swadaya untuk membantu para mitra kami bisa memiliki rumah. Cuma seperti dikatakan oleh Pak Menteri jumlahnya pada sampai saat ini masih minimum,” kata Patrick, Selasa (8/4/2025). .

    Namun demikian, Patrick menyebut hingga saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan BBTN mengenai pelaksanaan sistem KPR ke depan.

    Salah satu opsinya, pendapatan mitra Ojol nantinya akan dipotong otomatis secara harian untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabungan yang akan digunakan untuk membayar cicilan KPR per bulan.

    “Nanti per bulannya bisa jadi angsuran, cicilan, jadi seperti itu,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bakal menyiapkan kuota 2.000 unit rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi para mitra pengemudi ojek onlie (ojol).

    Menteri PKP, Maruarar Sirait menjelaskan 2.000 unit rumah itu diberikan kepada mitra ojol baik roda dua maupun roda empat. 

    “Sekarang jauh lebih siap ya, jauh lebih banyak, ada 1.000 [unit rumah] untuk pengendara roda dua dan 1.000 pengendara roda empat,” jelasnya 

    Patrick menyambut positif rencana tersebut dan berharap mitra Gojek makin mudah memiliki rumah.

  • 2.000 Driver Ojol Akan Dapat Rumah Subsidi, Begini Syaratnya!

    2.000 Driver Ojol Akan Dapat Rumah Subsidi, Begini Syaratnya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar gembira datang bagi para pengemudi ojek online (driver ojol). Sebanyak 2.000 rumah subsidi akan disiapkan khusus bagi para mitra driver roda dua dan empat dari Gojek.

    Program ini merupakan hasil pertemuan antara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Sugito Walujo.

    Fokus untuk Pengemudi Berpenghasilan Rendah

    Menurut Maruarar, rencana ini digagas untuk membantu para pengemudi yang masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah. Presiden Prabowo Subianto disebut turut mendorong program ini agar tepat sasaran.

    Batas penghasilan yang ditentukan yakni Rp 7 juta untuk yang lajang dan Rp 8 juta untuk yang telah menikah. “Kita hari ini berbicara soal perumahan subsidi bagi pengemudi mitra roda dua dan roda empat Gojek,” ujar Maruarar di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Target 2.000 Rumah untuk Driver Ojol

    Program ini menargetkan 2.000 unit rumah subsidi, yang dibagi rata antara driver roda dua dan empat. “Jumlahnya 1.000 untuk roda dua, 1.000 untuk roda empat,” lanjut Maruarar.

    GoTo sendiri telah mulai mendukung kesejahteraan mitranya sejak 2018. Namun, jumlah penerima manfaat rumah subsidi masih terbatas untuk driver ojol. Inisiatif ini diharapkan jadi lompatan besar.

    Dukungan Penuh dari Gojek

    Patrick Sugito menyambut baik langkah pemerintah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan BTN dan lembaga terkait agar skema subsidi bisa dijangkau oleh para driver.

    “Kami siap bekerja sama untuk menciptakan program yang terjangkau bagi mitra pengemudi kami,” ujarnya.

    Patrick berharap banyak mitra yang bisa memiliki rumah sendiri dan membayar cicilan dengan lancar sehingga program ini bisa dikembangkan lebih luas.

    Pilot Proyek Sudah Dimulai

    Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Ade Mulya menambahkan, pilot proyek telah berjalan meskipun di lapangan masih ada beberapa tantangan administratif.

    “Kami sedang mencari formula yang tepat, termasuk syarat performa bagi mitra,” ungkapnya.

    Dengan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, program rumah subsidi untuk driver ojol ini diharapkan tidak hanya jadi solusi perumahan, tetapi juga penggerak kesejahteraan jangka panjang.

  • IHSG Anjlok 9,19%, Ini 10 Saham Top Losers Hari Ini 8 April 2025

    IHSG Anjlok 9,19%, Ini 10 Saham Top Losers Hari Ini 8 April 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan jual besar-besaran pada pembukaan perdagangan Selasa pagi, 8 April 2025. IHSG sempat terjun bebas hingga 9,19 persen ke level 5.912,06 hanya beberapa saat setelah dibuka pada posisi 5.914,28. Kondisi ini memicu penghentian sementara perdagangan atau trading halt di Bursa Efek Indonesia (BEI), serta mengaktifkan batas auto rejection bawah (ARB).

    Sentimen negatif dipicu oleh pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif resiprokal sebesar 32 persen terhadap produk asal Indonesia, yang dinilai memukul kepercayaan pelaku pasar.

    Berdasarkan data RTI, gejolak ini menyeret banyak saham ke zona merah. Setidaknya terdapat 10 emiten dengan koreksi harga paling tajam atau top losers dalam daftar pagi ini, yang berasal dari berbagai sektor seperti tambang, teknologi, hingga properti.

    Peringkat pertama dalam daftar top losers ditempati oleh saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang ambles 14,98 persen ke harga Rp 1.930 per saham. Disusul oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang turut melemah 14,98 persen ke level Rp 4.570.

    PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) berada di posisi ketiga dengan penurunan sebesar 14,71 persen ke harga Rp 5.075. Kemudian PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) terkoreksi 14,62 persen ke level Rp 222 per saham.

    Saham teknologi seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga tak luput dari tekanan, turun 14,46 persen ke posisi Rp 71. Selanjutnya, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) masing-masing melemah 14,34 persen dan 14,15 persen ke harga Rp 1.225 dan Rp 91 per saham.

    Tiga posisi terakhir dalam daftar top losers diisi oleh PT United Tractors Tbk (UNTR) yang turun 14,12 persen ke Rp 20.225, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang melemah 14 persen ke Rp 8.600, serta PT Petrosea Tbk (PTRO) yang susut 13,93 persen ke harga Rp 2.100 per saham.

    Berikut daftar lengkap 10 saham top losers pagi ini:

    INCO – Rp 1.930 (-14,98%) AMMN – Rp 4.570 (-14,98%) CBDK – Rp 5.075 (-14,71%) DKFT – Rp 222 (-14,62%) GOTO – Rp 71 (-14,46%) MDKA – Rp 1.225 (-14,34%) DEWA – Rp 91 (-14,15%) UNTR – Rp 20.225 (-14,12%) PANI – Rp 8.600 (-14,00%) PTRO – Rp 2.100 (-13,93%)

    Sampai berita ini diturunkan, aktivitas perdagangan mulai kembali stabil meskipun tekanan jual masih terasa kuat. Sepanjang sepekan terakhir, IHSG tercatat turun 5,53 persen, dan sepanjang tahun 2025 (year-to-date) telah merosot hingga 16,50 persen.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BHR Mitra Driver Gojek Tertinggi Rp900 Ribu-Rp1,6 Juta, Ini Rinciannya

    BHR Mitra Driver Gojek Tertinggi Rp900 Ribu-Rp1,6 Juta, Ini Rinciannya

    Jakarta, CNBC Indonesia– PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyatakan perusahaan telah menyalurkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada mitra pengemudi yang memenuhi kriteria berkinerja baik dan produktif sejak 22-24 Maret 2025, sesuai dengan imbauan pemerintah. Jumlah tertinggi BHR yakni sebesar Rp 900.000 untuk mitra GoRide (roda dua) dan Rp 1.600.000 untuk mitra GoCar (roda empat).

    Chief of Public Policy and Government Relations GoTo Ade Mulya mengatakan bahwa BHR adalah bentuk apresiasi kepada mitra driver yang aktif, produktif, dan berkinerja baik, sesuai dengan imbauan Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian Ketenagakerjaan.

    “BHR ini bukan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagaimana untuk pekerja formal, melainkan merupakan inisiatif mandiri Gojek untuk mendukung mitra driver menyambut Idul Fitri,” kata Ade dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    Lebih lanjut, Ade mengatakan Gojek telah memenuhi imbauan pemerintah untuk memberikan BHR setara dengan sekitar 20% penghasilan bersih rata-rata per bulan kepada Mitra Juara Utama, kategori tertinggi driver Gojek yang memenuhi kriteria produktif dan berkinerja baik.

    “Perlu kami luruskan bahwa perhitungan 20% tersebut bukan dari pendapatan per tahun. Dan untuk kategori di luar Mitra Juara Utama, sesuai dengan arahan Kemnaker disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

    Berikut rincian BHR yang disalurkan oleh Gojek

    -Roda Dua (GoRide)

    1. Kategori Mitra Juara Utama

    -Nominal BHR Rp 900.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 200 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Maret 2024-Februari 2025

    2. Kategori Mitra Juara

    -Nominal BHR Rp 450.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 200 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian September 2024-Februari 2025

    3. Kategori Mitra Unggulan

    -Nominal BHR Rp 250.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 200 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Desember 2024-Februari 2025

    4. Kategori Mitra Andalan

    -Nominal BHR Rp 100.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 200 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Februari 2025

    5. Kategori Mitra Harapan

    -Nominal BHR Rp 50.000

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Februari 2025

    Roda Empat (GoCar)

    1. Kategori Mitra Juara Utama

    -Nominal BHR Rp 1.600.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 160 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Maret 2024-Februari 2025

    2. Kategori Mitra Juara

    -Nominal BHR Rp 800.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 160 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian September 2024-Februari 2025

    3. Kategori Mitra Unggulan

    -Nominal BHR Rp 500.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 160 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Desember 2024-Februari 2025

    4. Kategori Mitra Andalan

    -Nominal BHR Rp 100.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 160 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Februari 2025

    5. Kategori Mitra Harapan

    -Nominal BHR Rp 50.000

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Februari 2025

    Ferbby Ariyani Nahak, mitra driver Gojek roda dua di Jakarta yang menerima BHR sebesar Rp 900.000 sebagai Mitra Juara Utama, menyebut, Gojek merupakan pekerjaan utamanya.

    “Saya narik sekitar 140 orderan dalam seminggu dan tetap ada istirahatnya. Alhamdulillah saya bisa gunakan BHR ini untuk keperluan servis motor dan ajak anak-anak jalan-jalan,” kata dia.

    Ferbby juga menjelaskan terkait isu mitra yang tidak mendapatkan BHR atau hanya mendapatkan sebesar Rp 50.000.

    “Syarat dari Gojek jelas. Salah satunya ada jumlah jam narik, tingkat penyelesaian harus 90%, hari aktif harus 25 hari per bulan. Mungkin ada yang tidak memenuhi syarat di salah satu kriteria,” ujar Febry.

    Rahmad Romadhon, salah satu mitra pengemudi roda dua Gojek di Palembang yang menerima BHR sebesar Rp 450 ribu menyatakan bahwa ia merasa bangga masuk ke dalam kategori Mitra Juara.

    “Terima kasih banyak Gojek yang tahun ini memberikan BHR. Ini sangat bermanfaat untuk membeli kebutuhan keluarga saat Lebaran,” ujar Rahmad.

    Rahmad menjelaskan, perihal besaran BHR yang berbeda-beda diterima tiap mitra driver.

    “BHR disalurkan tergantung kinerja dari driver tersebut. Bagi driver yang bekerja penuh waktu tentu akan mendapat besaran BHR lebih banyak daripada mitra yang narik paruh waktu. Inilah bentuk keadilan,” kata dia.

    Kendati telah menyalurkan BHR sesuai dengan arahan pemerintah, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mengkritik aplikator dan menyebut mereka “rakus” karena sebagian mitra hanya mendapat BHR sebesar Rp 50.000. Pernyataan tersebut bertentangan dengan apa yang disampaikan sebelumnya ketika ia mengklarifikasi bahwa mitra yang mendapat BHR Rp 50.000 adalah mereka yang tidak aktif karena bekerja secara paruh waktu.

    “Jadi, kenapa mendapatkan Rp 50.000 itu? Karena pertimbangan mereka. Mereka itu pekerja part-time,” ujarnya sebagaimana dilaporkan CNBC Indonesia.

    Mengutip SE Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK/04 tahun 2025, Pasal 4 menyebutkan bahwa bagi pengemudi dan kurir online di luar kategori sebagaimana dimaksud pada nomor 3 (di luar kategori produktif dan berkinerja baik), diberikan BHR Keagamaan sesuai kemampuan perusahaan aplikasi. Mengacu keterangan resmi Gojek, besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi atau Mitra Juara Utama yakni Rp 900.000 untuk mitra roda dua dan Rp 1.600.000 untuk mitra roda empat (Gocar).

    Selain itu, Gojek juga menghadirkan empat kategori tambahan, yaitu Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan, dan Mitra Harapan. Nominal BHR di setiap kategori dihitung berdasarkan tingkat produktivitas, kontribusi, serta tetap disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan.

    (dpu/dpu)

  • Cek! Nominal Tertinggi BHR Ojol Gojek Rp 900 Ribu, Driver Gocar Rp 1,6 Juta

    Cek! Nominal Tertinggi BHR Ojol Gojek Rp 900 Ribu, Driver Gocar Rp 1,6 Juta

    Jakarta

    Gojek telah menyalurkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada mitra driver sesuai imbauan Presiden dan Kementerian Ketenagakerjaan. BHR sudah diterima oleh para mitra driver Gojek yang memenuhi kriteria sejak tanggal 22 – 24 Maret 2025 melalui saldo GoPay.

    Adapun penyaluran BHR ini sebagai bentuk apresiasi kepada mitra driver Gojek yang aktif, produktif, dan berkinerja baik. Mengacu keterangan resmi Gojek, besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi atau Mitra Juara Utama yakni Rp 900.000 untuk mitra roda dua dan Rp 1.600.000 untuk mitra roda empat (Gocar).

    Berikut detail perbandingan tertinggi dan terendah, baik untuk BHR roda dua dan roda empat Gojek.

    BHR Gojek untuk Roda 4 Dibagi pada 5 Kategori:

    Foto: Gojek

    BHR Gojek untuk Roda 4 Dibagi pada 5 Kategori:

    Foto: Gojek

    Terkait penyaluran BHR, Wawan Poedji, salah satu mitra pengemudi roda dua Gojek di Jakarta yang menerima BHR sebesar Rp 900.000 mengaku bangga masuk ke dalam kategori Mitra Juara Utama.

    “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan juga bangga dengan kinerja saya. Saya narik setiap hari kecuali hari Minggu. Sehari antara 8-9 jam,” ujar Wawan dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).

    Terkait dengan isu mitra yang tidak mendapatkan BHR atau hanya mendapatkan sebesar Rp 50.000, menurutnya itu untuk mitra driver yang mungkin sering pilih-pilih orderan.

    “Orderan kalau ga sesuai dengan kemauan dia ga diambil. Sehingga performa (penyelesaian trip) yang 90% itu mungkin ga masuk,” tuturnya.

    Ungkapan terima kasih juga disampaikan mitra pengemudi lainnya, Nico Setyadharma yang merupakan seorang driver GoCar di Jakarta dan juga menerima BHR sebesar Rp 1,6 juta sebagai Mitra Juara Utama di kategori roda empat.

    “Saya bersyukur sekali bisa menjadi penerima BHR di kategori tertinggi. Tidak sia-sia saya bekerja narik GoCar sekitar 8 sampai 12 jam sehari. BHR saya gunakan untuk membeli tongkat baru dan tidak lupa saya minta istri saya sisihkan untuk zakat,” kata Nico.

    Sementara itu, Chief of Public Policy and Government Relations PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Ade Mulya menegaskan BHR ini bukan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagaimana untuk pekerja formal, melainkan merupakan inisiatif mandiri Gojek untuk mendukung mitra driver menyambut Idul Fitri.

    “Gojek telah memenuhi imbauan pemerintah untuk memberikan BHR setara dengan sekitar 20% penghasilan bersih rata-rata per bulan kepada Mitra Juara Utama, kategori tertinggi driver Gojek yang memenuhi kriteria produktif dan berkinerja baik,” jelasnya.

    “Perlu kami luruskan bahwa perhitungan 20% tersebut bukan dari pendapatan per tahun. Dan untuk kategori di luar Mitra Juara Utama, sesuai dengan arahan Kemnaker disesuaikan dengan kemampuan perusahaan,” lanjutnya.

    Mengutip SE Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK/04 tahun 2025, Pasal 4 menyebutkan bahwa bagi pengemudi dan kurir online di luar kategori sebagaimana dimaksud pada nomor 3 (di luar kategori produktif dan berkinerja baik), diberikan BHR Keagamaan sesuai kemampuan perusahaan aplikasi.

    Pekerja Sambilan

    Sebelumnya, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) menyebut banyak driver ojol yang hanya mendapatkan BHR sebesar Rp 50.000.

    “Kalian tahu nggak? Homo Homini Lupus. Nah itulah, ojek online itu, atau aplikator, itu perilaku mereka seperti rakus, greedy,” kata Noel di Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (2/4).

    Pernyataan terbaru Noel ini bertentangan dengan statement yang disampaikan pada 25 Maret lalu di Kemnaker. Ia menyebut driver ojol yang mendapat Rp 50.000 merupakan pekerja paruh waktu.

    “Jadi, kenapa mendapatkan Rp 50.000 itu? Karena pertimbangan mereka, mereka itu pekerja part-time,” ujarnya.

    Noel juga langsung melakukan klarifikasi ke pihak aplikator dan mendapatkan penjelasan dari pihak aplikator bahwa driver yang menerima Rp 50.000 disebabkan karena mereka masuk kategori paling bawah.

    “Jadi bukan benar-benar mereka yang ngojek beneran lah. Jadi mereka cuma sambilan, pekerja sambilan. Nah, sebetulnya kalau menurut mereka, dari platform digital sebelumnya mereka nggak dapat. Tapi ya kami secara moral memberilah. Tapi kita kan juga berharap, kawan-kawan ojek online ini bisa melihat itu juga,” kata Noel.

    (akn/ega)

  • Soal Laporan BHR Ojol Rp50.000, Wamenaker Noel: Aplikator Rakus!

    Soal Laporan BHR Ojol Rp50.000, Wamenaker Noel: Aplikator Rakus!

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Ketanagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menuding perusahaan penyedia aplikasi atau aplikator layanan ride-hailing rakus, terkait laporan sejumlah mitra pengemudi ojek online (ojol) mendapatkan Bantuan Hari Raya (BHR) sebesar Rp50.000. 

    Noel, sapaannya, mengaku geram saat ditanyai wartawan ihwal rencana pemanggilan perusahaan aplikator soal pemberian BHR. 

    “Jawabannya tahu, lu mau gua kasar atau baik? Langsung naik darah gue nih soal BHR nih. Mereka [aplikator] rakus, jawabannya itu,” ujar Noel kepada wartawan pada sela-sela acara gelar griya di rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Selasa (1/4/2025). 

    Noel memastikan bahwa kementeriannya akan memanggil para perusahaan aplikator ride-hailing untuk ditanyai soal pemberian BHR kepada para mitranya.

    “Aplikator itu rakus kita akan panggil,” kata Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) tersebut. 

    Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan bakal meminta klarifikasi kepada manajemen perusahaan aplikator ojek online (ojol) menyusul laporan bahwa sebagian pengemudi hanya menerima BHR Rp50.000.

    Yassierli mengatakan, dalam surat edaran, BHR diberikan kepada pengemudi yang dikategorikan berkinerja baik dan produktif. Besaran bervariasi, ada yang menerima Rp900.000 atau jumlah lainnya.

    “Tantangannya adalah bagaimana perusahaan aplikator ini mengkategorikan di luar itu, dan besaran berapa itu yang perlu klarifikasi ke mereka,” kata dia dilansir dari Antara, Jumat (28/3/2025).

    Yassierli mengatakan pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan aplikator ojek online untuk membahas hal tersebut. Namun dia tidak bisa memastikan kapan pertemuan itu akan dilakukan.

    “Hopefully (sebelum lebaran), saya tidak bisa janji karena ini juga sifatnya imbauan kepada mereka,” ujar dia.

    Adapun dua aplikator besar ride hailing di Tanah Air yakni Gojek dan Gran menegaskan sudah menyalurkan BHR kepada mitra driver sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

    Chief of Public Policy & Government Relations, GoTo, Ade Mulya memastikan telah memberikan BHR kepada mitranya sesuai imbauan pemerintah atau kurang lebih 20% dari penghasilan.

    Ade menambahkan bahwa BHR 20% yang diberikan oleh Gojek tersebut diambil dari penghasilan perbulan mitra Gojek.

    “BHR setara dengan ±20% penghasilan bersih rata-rata per bulan kepada Mitra Juara Utama. Perlu kami luruskan bahwa perhitungan 20% tersebut bukan dari pendapatan per tahun,” kata Ade kepada Bisnis, Selasa (25/3/2025).

    Di sisi lain, Grab memastikan telah memberikan BHR kepada Mitranya sesuai dengan imbauan yang dikatakan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy mengatakan penyaluran BHR dilakukan berdasarkan mekanisme yang telah ditetapkan Grab. Pembagian ini mempertimbangkan berbagai faktor, yakni tingkat keaktifan dan kemampuan finansial perusahaan.

    Oleh karena itu, Mitra Grab yang belum menerima BHR hingga saat ini, dikategorikan tidak memenuhi kriteria berdasarkan skema yang berlaku.

    “Misal karena kurang aktif atau tidak mencapai tingkat keterlibatan yang ditentukan,” kata Tirza dalam keteranganya, Kamis (27/3/2025).

    Laporan dari mitra pengemudi ojol soal BHR itu berasal dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) yang menyampaikan pemberian BHR bagi mitra ojek online tidak adil. Meski jumlah penumpang yang diangkut sangat banyak, tetapi BHR yang diberikan hanya Rp50.000.

    Adapun, pada hari Selasa (25/3/2025) SPAI mendatangi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk melakukan pengaduan terkait dengan besaran BHR yang tidak adil.

    Ketua SPAI Lily Pujiati mengatakan bahwa aplikator melakukan diskriminasi dalam pembagian BHR. “Karena memang tidak sesuai dengan arahan Presiden, tidak sesuai dengan surat edaran Menteri yang sudah dikeluarkan,” kata Lily di Kemenaker, Selasa (25/3/2025).

  • Klarifikasi Gojek dan Grab Atas Polemik BHR Driver Ojol

    Klarifikasi Gojek dan Grab Atas Polemik BHR Driver Ojol

    Bisnis.com, JAKARTA — Dua aplikator besar ride hailing di Tanah Air yaitu Gojek dan Grab menegaskan sudah memberikan Bantuan Hari Raya (BHR) kepada mitra driver sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

    Chief of Public Policy & Government Relations, GoTo, Ade Mulya memastikan telah memberikan BHR kepada mitranya sesuai imbauan pemerintah atau kurang lebih 20% dari penghasilan.

    Ade menambahkan bahwa BHR 20% yang diberikan oleh Gojek tersebut diambil dari penghasilan perbulan mitra Gojek.

    “BHR setara dengan ±20% penghasilan bersih rata-rata per bulan kepada Mitra Juara Utama. Perlu kami luruskan bahwa perhitungan 20% tersebut bukan dari pendapatan per tahun,” kata Ade kepada Bisnis, Selasa (25/3/2025).

    Berdasarkan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan No.M/3/HK.04.00/III/2025 tentang Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 Bagi Pengemudi dan Kurir pada Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi

    Pengemudi dan kurir online yang produktif dan berkinerja baik mendapat bonus secara proporsional sesuai kinerja dalam bentuk uang tunai. Perhitungannya, yakni sebesar 20% dari rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir. 

    Ade menjelaskan, selain Mitra Juara Utama Ade menyebut pihaknya telah memberikan BHR sesuai dengan arahan Kementerian Ketenagakerjaan.

    Pemberian BHR tersebut, kata Ade disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Maka dari itu, Gojek menambah jumlah kategorisasi dalam pemberian BHR.

    “Atas dasar itikad baik perusahaan, kami menambah empat kategori tambahan di luar Mitra Juara Utama, agar manfaat BHR dapat dirasakan lebih banyak mitra,” ujarnya.

    Driver ojek online menunggu penumpang

    Di sisi lain, Grab memastikan telah memberikan BHR kepada Mitranya sesuai dengan imbauan yang dikatakan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy mengatakan penyaluran BHR dilakukan berdasarkan mekanisme yang telah ditetapkan Grab. Pembagian ini mempertimbangkan berbagai faktor, yakni tingkat keaktifan dan kemampuan finansial perusahaan.

    Oleh karena itu, Mitra Grab yang belum menerima BHR hingga saat ini, dikategorikan tidak memenuhi kriteria berdasarkan skema yang berlaku.

    “Misal karena kurang aktif atau tidak mencapai tingkat keterlibatan yang ditentukan,” kata Tirza dalam keteranganya, Kamis (27/3/2025).

    Tirza menuturkan berbeda dengan THR, BHR bukan merupakan manfaat rutin tahunan yang seharusnya diterima oleh pekerja sektor ekonomi informal, melainkan langkah ekstra dan bentuk apresiasi tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada Mitra.

    Namun, Grab memastikan bonus kinerja yang diberikan dapat tepat sasaran dan mendukung Mitra yang telah berkontribusi secara aktif dalam ekosistem Grab.

    Oleh karena itu, Tirza berharap BHR dapat dilihat sebagai bentuk dukungan untuk Mitra di momen penting seperti Hari Idulfitri.

    “Akan tetapi, jika BHR dituntut harus diberikan kepada semua Mitra Pengemudi terdaftar, Grab menyatakan tidak mampu memenuhinya,” ucap Tirza.

    Asosiasi Ojol Laporkan BHR Tidak Adil

    Adanya pemberian BHR yang dilakukan Gojek dan Grab tidak serta merta membuat masalah selesai.

    Pasalnya, Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menyampaikan pemberian BHR bagi mitra ojek online tidak adil. Meski jumlah penumpang yang diangkut sangat banyak, tetapi BHR yang diberikan hanya Rp50.000.

    Adapun, pada hari Selasa (25/3/2025) SPAI mendatangi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk melakukan pengaduan terkait dengan besaran BHR yang tidak adil.

    Ketua SPAI Lily Pujiati mengatakan bahwa aplikator melakukan diskriminasi dalam pembagian BHR. “Karena memang tidak sesuai dengan arahan Presiden, tidak sesuai dengan surat edaran Menteri yang sudah dikeluarkan,” kata Lily di Kemenaker, Selasa (25/3/2025).

    Ilustrasi demo ojol

    Dia mengatakan tudingan diberikan lantaran ada mitra driver yang telah mengantongi pendapatan Rp90 juta per tahun, karena rajin mengangkut pengguna, hanya diberikan Rp50.000. Padahal, makin banyak jumlah pengguna diangkut, seharusnya BHR yang diberikan juga besar. 

    “Aplikator telah membangkang di negara ini. Harusnya dia mengikuti aturan pemerintahan Tetapi ternyata driver dengan pendapatan Rp90 juta, dapatnya Rp50.000. Itu kan tidak manusiawi sekali,” ujarnya.

    Lily menuturkan, dalam kedatangan dirinya ke Kemenaker, pihak SPAI membawa 800 aduan dari seluruh Indonesia terkait dengan BHR yang tidak sesuai.

    Lily merinci dari 800 laporan yang dirinya pegang, sebanyak 80% laporan merupakan aduan dari mitra ojek online yang mendapatkan BHR hanya Rp50.000.

    “Contohnya lagi, kalau yang mereka khusus yanh infal, yang hari Sabtu minggu itu mereka tidak dapat. Tidak dapat BHR itu,” ucap Lily.

    Kemenaker Bakal Panggil Aplikator

    Laporan yang disampaikan oleh SPAI kemudian sampai ke telinga dan tangan pejabat di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menyampaikan laporan dari SPAI akan ditindaklanjuti, karena laporan yang diberikan berbasis data bukan omongan saja.

    “Laporan kawan-kawan driver ini akan kita lanjutkan. Karena kan mereka laporannya kan berbasis data bukan berbasis hoax atau kebohongan,” kata Noel sapaan akrabnya di Kemenaker, Selasa (25/3/2025).

    Noel menuturkan, setelah ini pihaknya bakal memanggil aplikator ojek online untuk meminta klarifikasi terkait dengan besaran perhitungan BHR bagi mitra ojek online.

    Selain masalah penghitungan BHR, Noel menyebut pihaknya juga bakal meminta klarifikasi tentang kategorisasi dalam pembagian BHR ini.

    “Nah nanti kita juga mau tahu soal kategorisasi itu. Kategorisasi ini seperti apa, ya kita butuh klarifikasi dari platform digitalnya,” ujarnya.

    Hal ini, kata Noel perlu dilakukan karena saat ini terdapat mitra ojek online yang berpenghasilan diatas Rp90 juta dalam satu tahun namun mendapat BHR hanya Rp50.000.

    “Kenapa kok mereka ada yang tadi kan Rp35 juta, ada yang Rp93 juta, ada yang Rp70 juta penghasilannya mereka dalam setahun. Tapi dikasihnya (BHR) cuma Rp50.000,” ucap Noel.