Perusahaan: GoTo

  • Rencana merger Grab-Goto dikritik, ekonom minta pemerintah segera bertindak

    Rencana merger Grab-Goto dikritik, ekonom minta pemerintah segera bertindak

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Rencana merger Grab-Goto dikritik, ekonom minta pemerintah segera bertindak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 08 Mei 2025 – 22:02 WIB

    Elshinta.com – Dua ekonom senior merespon isu merger Grab Terhadap Goto. Pengamat ekonomi digital dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menilai jika merger dilakukan yang paling dirugikan adalah konsumen. 

    Selain itu Nailul mempertanyakan motif dilakukannya aksi korporasi ini karena tidak ada kebutuhan untuk melakukan penggabungan usaha

    “Kalau merger kan selalu ada kebutuhan ya. Kebutuhannya apa sih. Dulu dua unicorn kita merger karena mau menambah valuasinya. Nah ini yang kita lihat motifnya apa? Kalau merger gimana?” papar Nailul. 

    Senada dengan Nailul, pengamat ekonomi dari Segara Institute Piter Abdullah mengkhawatirkan merger akan membawa dampak yang buruk bagi dunia usaha dalam negeri. Ia menyatakan dari 4 pemain besar di indistri ini, 3 diantaranya adalah pemain asing dan hanya satu sebagai pemain lokal. 

    “Dari empat pemain besar itu, satu kita anggap sebagai pemain lokal, tiga itu asing. Dan asing ini dia menguasai pasar global. Yang lokal ini baru nyoba nyeberang, itupun balik lagi. Ini harus diperhatikan benar. Jadi kalo kita bicara tentang pasar, ada kecenderungan (pemain asing ini) untuk menguasai pasar dengan berbagai cara. Dan disini pemerintah harus menjaga posisinya sebagai wasit. 

    Menurut Piter, penggabungan dilakukan untuk memperluas usaha atau ekosistem seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Namun penggabungan dua perusahaan ini berada di industri yang sama, bahkan mirip. Atas situasi ini Piter menilai pemerintah sudah seharusnya berperan cepat.

    Sementara itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. buka suara soal kabar rencana merger dengan Grab. Dari klaim manajemen GoTo, pihaknya telah menerima penawaran merger dari sejumlah pihak.

    “Perseroan mengetahui adanya spekulasi di beberapa media dan rumor yang bergulir kembali mengenai adanya rencana transaksi antara Perseroan dengan Grab,” terang manajemen GoTo dalam keterangan yang dimuat dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip pada Kamis (8/5).

    Mereka melanjutkan, “Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak. Adalah kewajiban Direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan, dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci.”

    Melalui pernyataan tersebut, pihak GoTo memang tidak menjelaskan secara detail soal jenis penawaran yang mereka maksud.
     
    GoTo juga menegaskan, bahwa sampai saat ini belum ada keputusan apapun terkait penawaran merger yang mereka terima. Perusahaan ini juga menyebut, berita soal kesepakatan merger dengan Grab yang dilaporkan media massa, hanya sebuah spekulasi saja.

    “Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan,” tegas GoTo.

    Sumber : Elshinta.Com

  • GOTO Akhirnya Buka Suara soal Kabar Mau Dicaplok Grab

    GOTO Akhirnya Buka Suara soal Kabar Mau Dicaplok Grab

    Jakarta

    Grab dikabarkan mengakuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam waktu dekat. Aksi korporasi itu disebut bakal selesai pada kuartal II-2025.

    Merespons kabar ini, Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia, RA Koesoemohadiani menyebut pihaknya memang menerima berbagai penawaran dari sejumlah pihak. Meskipun dia tak menjelaskan pihak mana yang dimaksud.

    “Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak. Adalah kewajiban Direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (8/5/2025).

    Koesoemohadiani mengatakan, pihaknya tetap memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci. Ia juga menegaskan belum ada keputusan apa pun yang diambil oleh GOTO.

    “Namun demikian, sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan,” tegasnya.

    Sebelumnya diberitakan Reuters, Grab sedang berupaya mengakuisisi GOTO sebagai perusahaan pesaingnya. Sumber yang mengetahui kabar itu menyebut proses transaksi akan rampung pada kuartal II-2025.

    Grab yang berkantor pusat di Singapura telah menyewa penasehat untuk mengeksekusi kesepakatan tersebut. Grab dikabarkan akan membeli bisnis GOTO senilai US$ 7 miliar atau setara Rp 114,8 triliun (kurs Rp 16.400).

    (ily/acd)

  • GoTo Foundation Manfaatkan Teknologi IoT dan AI, Dorong Produktivitas Petani Kopi

    GoTo Foundation Manfaatkan Teknologi IoT dan AI, Dorong Produktivitas Petani Kopi

    JAKARTA – GoTo Impact Foundation (GIF), bersama changemakers, resmi meluncurkan program agribisnis kopi berkelanjutan bertajuk Gandrung Tirta di Desa Ketindan, Kabupaten Malang. 

    Menjadi bagian dari inisiatif Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0, inisiatif ini menggabungkan kekuatan teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI), untuk memberdayakan petani kopi lokal sekaligus mendorong transformasi ekonomi hijau.

    Sebagai produsen kopi terbesar keempat dunia, Indonesia justru menghadapi tantangan serius dalam produktivitas. Inisiatif Gandrung Tirta hadir menjawab persoalan ini dengan pendekatan berbasis data dan pemberdayaan komunitas.

    Ketua GoTo Impact Foundation, Monica Oudang mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi IoT dan AI akan dapat membantu petani meningkatkan kualitas, konsistensi, dan produktivitas pertanian kopi. 

    Di mana dengan teknologi ini, petani bisa memantau kesehatan tanaman dengan informasi berbasis data terstandar dari jarak jauh, mengoptimalkan penggunaan pupuk dan pestisida yang tepat sehingga mengurangi risiko gagal panen.

    Selain itu, ibu rumah tangg

    a juga didorong memanfaatkan limbah kopi menjadi produk bernilai tambah, sementara limbah organik diolah menjadi pupuk ramah lingkungan.

    Tidak lupa, melalui pelatihan dan edukasi digital, pemuda dan kelompok tani dibekali keterampilan untuk menciptakan agribisnis yang berdaya saing tinggi 

    Dengan pendekatan ini, Gandrung Tirta menargetkan peningkatan produktivitas kopi sebesar 18% dan pendapatan petani naik hingga 15% dalam tahun pertama. 

    “Tujuannya bukan mengejar peningkatan produktivitas kopi semata, namun juga menyelesaikan akar permasalahan dengan menempatkan petani sebagai mitra dan meningkatkan minat generasi muda di bidang perkebunan,” pungkas M onica. 

  • Kabar Grab Caplok GoTo Makin Kencang, Deal Sebelum Juli

    Kabar Grab Caplok GoTo Makin Kencang, Deal Sebelum Juli

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kesepakatan akuisisi GoTo oleh Grab dikabarkan rampung pada kuartal II/2025. GoTo dilaporkan akan melepas semua unit bisnis mereka kepada Grab, kecuali bisnis finansial.

    Perkembangan pembicaraan akuisisi antara Grab dan GoTo dilaporkan oleh Reuters berdasarkan narasumber yang tidak disebutkan namanya.

    Reuters menyatakan bahwa Grab sudah merekrut penasihat untuk menangani proses akuisisi. Kesepakatan final masih bergantung kepada pendanaan akuisisi. Kabarnya, Grab sudah berdiskusi dengan beberapa bank sebagai calon penyandang dana.

    Grab dan GoTo menolak berkomentar atas laporan Reuters.

    Nilai akuisisi GoTo oleh Grab dikabarkan mencapai US$ 7 miliar (Rp 115 triliun). Harga saham GoTo pada perdagangan Rabu berakhir di harga Rp 84 per lembar yang menjadikan kapitalisasi pasar GoTo senilai Rp 95,81 triliun. Grab yang sahamnya dijual di bursa saham AS memiliki kapitalisasi pasar US$ 20 miliar atau sekitar Rp 330 triliun).

    Grab dan GoTo punya investor yang sama, yaitu Softbank. Perusahaan merger antara Grab dan GoTo bakal menjadi pemain dominan di industri transportasi online dan pesan antar makanan di Indonesia.  

    “Entitas gabungan bakal menguasai 91 persen pangsa pasar di Indonesia dan 90 persen di Singapura,” kata David Zhang dari Euromonitor International.

    Dominasi ini dinilai bakal memicu kajian atas persaingan usaha di Indonesia.

    (dem/dem)

  • Majukan Pariwisata Lokal, School Creative Hub Bersama Gojek Gandeng 40 Ribu Pelajar Di Jabar, Jateng Hingga DIY 

    Majukan Pariwisata Lokal, School Creative Hub Bersama Gojek Gandeng 40 Ribu Pelajar Di Jabar, Jateng Hingga DIY 

    JABAR EKSPRES – Gojek kembali tegaskan komitmennya untuk dukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional lewat program School Creative Hub 2025.

    Menggandeng lebih dari 40.000 pelajar tingkat SMP dan SMA dari 200 sekolah yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Inisiatif ini bertujuan membentuk generasi muda sebagai motor penggerak promosi wisata lokal berbasis digital dan kreativitas.

    Dalam program ini, para peserta akan mengikuti dua kegiatan utama yakni Tourism Content Competition, ajang kreasi konten pariwisata dari perspektif Gen-Z dalam bentuk video pendek, kampanye digital, hingga narasi visual otentik, serta Gen-Z Tourism Workshop, lokakarya interaktif bersama praktisi industri kreatif, digital marketer, influencer wisata, dan pelaku UMKM.

    Peserta dibekali wawasan praktis dan inspirasi untuk melihat pariwisata sebagai potensi masa depan yang relevan dengan gaya hidup generasi mereka.

    Sebagai apresiasi atas karya dan semangat para peserta, Gojek memberikan manfaat nyata bagi siswa berprestasi mulai dari uang pembinaan, kesempatan mengikuti kursus Bahasa Inggris gratis dari Lembaga Indonesia-Amerika (LIA), hingga peluang menjadi influencer Gojek dalam kampanye promosi wisata berkelanjutan.

    Inisiatif ini menjadi langkah awal bagi generasi muda untuk terlibat langsung ke industri kreatif digital yang terus berkembang.

    Strategic Regional Head Gojek Central & West Java, Farid Isnawan menekankan bahwa keterlibatan pelajar dalam program ini bukan sekadar kompetisi, melainkan investasi jangka panjang untuk melahirkan pelaku ekonomi kreatif mendatang yang berpihak pada budaya lokal dan keberlanjutan.

    “Pariwisata butuh lebih dari sekadar destinasi, diperlukan narasi hidup, dan generasi muda adalah juru cerita terbaik. Melalui program School Creative Hub, kami ingin memberi mereka ruang, ilmu, dan insentif untuk ikut membangun pariwisata dari bawah, dari lokal, dan dari hati,” ujar Farid dalam keterangan resmi, Senin (5/5/2025).

    Program ini juga mendapat sambutan positif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang menilai keterlibatan sektor swasta sebagai langkah strategis untuk membangun ekosistem pariwisata yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.

    Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata RI Ni Luh Enik Ermawati mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada GoTo atas penyelenggaraan School Creative Hub 2025.

  • Heboh! Komisaris hingga Direksi GOTO Ramai-Ramai Mundur, Ada Apa di Balik Layar?

    Heboh! Komisaris hingga Direksi GOTO Ramai-Ramai Mundur, Ada Apa di Balik Layar?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Pengunduran diri Komisaris Perusahaan, Garibaldi “Boy” Thohir dari PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sedang menjadi sorotan.

    Pasalnya, tidak hanya Komisaris, namun Direktur dan Wakil Direktur juga mengundurkan diri.

    Pada Jumat, 2 Mei 2025, GOTO telah resmi menerima surat pengunduran diri Boy, dengan alasan hendak fokus pada usaha keluarga.

    “Pada tanggal 2 Mei 2025, Perseroan juga telah menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Garibaldi Thohir dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan untuk fokus di usaha keluarganya,” disampaikan langsung di laman resmi GOTO, dikutip Selasa, (6/5/2025).

    Tidak hanya Komisaris, Direktur GOTO, Nila Marita Indreswari ikut mengundurkan dari jabatan, dengan alasan memiliki fokus pada minat lain di luar perusahaan.

    Bahkan dalam keterbukaan informasi yang sama, Wakil Direktur Utama GOTO, Thomas Kristian Husted mundur dari jabatan, dan akan fokus membantu GoTo Financial.

    Dikesempatan yang sama, GOTO juga mengumumkan Pablo Malay mundur dari jabatan selaku direktur untuk selanjutnya akan dinominasikan sebagai komisaris perusahaan.

    Dengan demikian, Perseroan akan mengikuti dan menjalankan ketentuan yang diatur di dalam POJK 33/2014, Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (POJK 15/2020) dan Anggaran Dasar Perseroan untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dan meminta persetujuan dari pemegang saham atas pengunduran diri anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut.

  • Laba Bersih Astra Turun, Tapi Portofolio Masih Tahan Banting!

    Laba Bersih Astra Turun, Tapi Portofolio Masih Tahan Banting!

    Jakarta: Grup Astra mengawali tahun 2025 dengan tantangan yang cukup berat. Dalam laporan keuangan kuartal I, laba bersih perseroan tercatat turun 7 persen menjadi Rp6,9 triliun, jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina.
     
    Namun, di balik penurunan itu, Astra tetap menunjukkan kekuatan portofolionya yang tersebar di berbagai sektor industri.
     
    “Laba bersih Grup pada kuartal pertama tahun 2025 lebih rendah, terutama mencerminkan kondisi ekonomi yang masih lemah dan harga batu bara yang mengalami penurunan dari level tertinggi sebelumnya. Walaupun terdapat penurunan pada bisnis otomotif dan batu bara, hal tersebut sebagian diimbangi oleh kinerja yang solid dari bisnis lainnya. Hal ini menunjukkan resiliensi portofolio Astra yang terdiversifikasi,” kata Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra dalam keterangan tertulis, Jumat, 2 Mei 2025.
    Pendapatan naik, kas juga tambah gemuk
    Meski laba bersih menurun, pendapatan bersih konsolidasian Grup justru tumbuh 3 persen menjadi Rp83,4 triliun. Sementara itu, kas bersih Astra (tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan) melonjak dari Rp8 triliun menjadi Rp16,1 triliun per 31 Maret 2025.

    Nilai aset bersih per saham juga meningkat 4 persen ke posisi Rp5.468, dibandingkan akhir tahun lalu.
     

    Bisnis otomotif lesu, tapi pembiayaan menguat
    Sektor otomotif yang selama ini menjadi andalan mengalami tekanan. Laba bersih divisi otomotif & mobilitas turun 4 perseb ke Rp2,7 triliun, akibat penurunan volume penjualan di tengah melemahnya pasar otomotif nasional.
     
    Sebaliknya, sektor jasa keuangan justru tampil lebih baik. Laba bersihnya naik 3 persen menjadi Rp2,1 triliun, didorong oleh pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen.
    Batu bara turun, emas dan alat berat jadi penopang
    Divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi yang dikelola lewat PT United Tractors Tbk (UT) mengalami tekanan cukup besar. Laba bersihnya anjlok 30 persen menjadi Rp2 triliun, akibat pelemahan bisnis batu bara. 
     
    Namun, kontribusi dari tambang emas dan penjualan alat berat membantu menahan penurunan lebih lanjut.
    Agribisnis, infrastruktur, dan teknologi cemerlang
    Beberapa lini bisnis Astra justru mencetak kinerja positif yaitu Agribisnis yang mencatatkan laba sebesar 20 persen menjadi Rp221 miliar, lewat PT Astra Agro Lestari Tbk.
     
    Lalu, sektor infrastruktur juga meningkat 54 persen menjadi Rp260 miliar, berkat kenaikan volume dan tarif jalan tol. Astra kini mengoperasikan 396 km ruas tol di Trans-Jawa dan Jakarta.
     
    Teknologi informasi pun tak terlewatkan melalui PT Astra Graphia Tbk, laba bersih naik 64 persen menjadi Rp36 miliar, ditopang pertumbuhan bisnis solusi teknologi.
     
    Sedangkan untuk sektor properti mencatatkan kenaikan laba 4 persen ke Rp47 miliar, seiring meningkatnya okupansi di Menara Astra.
    Astra siap hadapi sisa tahun 2025
    Di tengah dinamika ekonomi yang masih fluktuatif, Astra tetap menjaga kehati-hatian. Portofolio yang terdiversifikasi, posisi kas yang kuat, serta fokus pada efisiensi, menjadi senjata utama perusahaan.
     
    “Kami akan terus memantau perkembangan kondisi makroekonomi seraya tetap fokus menjaga disiplin keuangan dan operasional Grup,” tegas Djony.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Kinerja GOTO Kuartal I 2025, GTV Inti Tumbuh 54 Persen Capai Rp 83,2 Triliun – Halaman all

    Kinerja GOTO Kuartal I 2025, GTV Inti Tumbuh 54 Persen Capai Rp 83,2 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatatkan pertumbuhan yang pesat pada pendapatan di Kuartal I, seiring dengan Gross Transaction Value (GTV) inti Grup mencapai Rp 83,2 triliun, tumbuh 54 persen secara tahunan (year on year/YoY).

    GTV Grup tumbuh 24 persen secara YoY mencapai Rp144,6 triliun. Pendapatan bersih naik 37 persen secara YoY menjadi Rp4,2 triliun. 

    Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan, kinerja ini menjadi landasan kuat untuk sisa tahun 2025, menunjukkan kekuatan ekosistem GoTo dan kemampuannya untuk menavigasi perubahan kondisi pasar dengan sukses.

    “Kami memulai tahun ini dengan momentum yang kuat, mencetak rekor baru dan kinerja kuartalan yang menguntungkan. Hal ini mencerminkan eksekusi yang disiplin dari strategi kami dan kekuatan model ekosistem kami,” kata Patrick dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).

    Perseroan juga mencapai arus kas EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp393 miliar, mencetak untung dibanding rugi Rp101 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

    Patrick menyebut, kenaikan ini didorong oleh perbaikan dari sisi pendapatan dan peningkatan efisiensi biaya. Grup GoTo juga mencatatkan perbaikan rugi periode berjalan sebesar 34 persen secara YoY menjadi Rp276 miliar.

    Di sisi lain, imbalan jasa e-commerce yang GoTo peroleh dari PT Tokopedia sebesar Rp217 miliar di kuartal | 2025. Perseroan juga mempertahankan posisi dan neraca yang solid. Per 31 Maret 2025, Perseroan memiliki Rp 21 triliun atau setara 1,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dalam bentuk kas dan setara kas serta deposito berjangka pendek.

    Direktur Keuangan Grup GoTo Simon Ho mengatakan, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan profitabilitas di seluruh bisnis GOTO. Meski terjadi pelambatan lantaran bulan Ramadan tahun ini jatuh pada kuartal pertama.

    “Bisnis pinjaman kami terus menjadi pendorong pertumbuhan, dengan portofolio pinjaman konsumen yang tumbuh 108 persen secara tahunan. Untuk On-Demand Services, kami mencatatkan perbaikan margin tiga kuartal berturut-turut, dan GTV meningkat 17 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu, awal yang kuat ini merefleksikan kekuatan bisnis kami dan kemampuan kami untuk menavigasi tantangan makroekonomi,” tegas Simon.

    Sementara itu, perseroan memperkirakan EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2025 akan berada di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun. 

    Perkiraan ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan estimasi awal Perseroan yang bergantung pada berbagai ketidakpastian dan risiko, termasuk meningkatnya persaingan pasar.

  • Rugi GOTO Susut 61% Jadi Rp 367 Miliar di Kuartal I 2025

    Rugi GOTO Susut 61% Jadi Rp 367 Miliar di Kuartal I 2025

    Jakarta

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau Grup GoTo mencatatkan perbaikan signifikan dalam kinerja keuangannya di kuartal I 2025. Hal ini terlihat dari rugi berjalan GoTo secara aktual turun 61% dari Rp 937 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp 367 miliar pada kuartal I 2025.

    Sementara itu, pendapatan bersih GoTo pada kuartal I meningkat 37% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp 4,2 triliun. Pertumbuhan pendapatan perusahaan meningkat pada kuartal I seiring dengan pencapaian GTV inti Grup tumbuh 54% YoY mencapai Rp 83,2 triliun, sementara GTV Grup tumbuh 24% YoY mencapai Rp 144,6 triliun.

    Perseroan juga mencapai arus kas EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp 393 miliar, mencetak untung dibanding rugi Rp 101 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan kenaikan ini didorong oleh perbaikan dari sisi pendapatan dan peningkatan efisiensi biaya. Ia mengatakan kinerja ini juga menjadi landasan yang kuat untuk sisa tahun 2025 yang menunjukkan kekuatan ekosistem GoTo dan kemampuannya untuk menavigasi perubahan kondisi pasar dengan sukses.

    “Kami memulai tahun ini dengan momentum yang kuat, mencetak rekor baru dan kinerja kuartalan yang menguntungkan. Hal ini mencerminkan eksekusi yang disiplin dari strategi kami dan kekuatan model ekosistem kami,” kata Patrick dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).

    Patrick menjelaskan, imbalan jasa e-commerce yang GoTo peroleh dari PT Tokopedia sebesar Rp 217 miliar di kuartal I 2025.

    “Perseroan juga mempertahankan posisi dan neraca yang solid. Per 31 Maret 2025, Perseroan memiliki Rp 21 triliun atau setara US$ 1,3 miliar dalam bentuk kas dan setara kas serta deposito berjangka pendek,” katanya.

    Sementara itu, Patrick mengatakan, pada Juni 2024, pemegang saham GoTo menyetujui program pembelian kembali saham selama 12 bulan dengan nilai maksimum hingga US$ 200 juta. Hingga 31 Maret 2025, Perseroan telah melakukan pembelian kembali sebanyak 25,9 miliar saham, dengan nilai keseluruhan sekitar US$ 99 juta, atau setara Rp 1,6 triliun.

    “GoTo terus berinvestasi dalam peningkatan platform jangka panjang termasuk Sahabat-Al, inisiatif teknologi kecerdasan buatan lokal yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, pengalaman pelanggan dan kapabilitas teknologi dalam negeri,” katanya.

    (rrd/rrd)

  • Bersaing di Jepang: TikTok Shop Luncurkan E-Commerce Baru – Halaman all

    Bersaing di Jepang: TikTok Shop Luncurkan E-Commerce Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Platform media sosial asal China, TikTok, merencanakan peluncuran TikTok Shop di pasar Jepang pada Juni mendatang.

    Ini adalah langkah strategis bagi TikTok untuk memperluas bisnis e-commerce-nya di wilayah tersebut.

    Sumber tepercaya dari TikTok mengungkapkan kepada Nikkei bahwa perusahaan tengah bersiap merekrut penjual lokal sebagai bagian dari peluncuran ini.

    Meskipun TikTok belum memberikan komentar resmi mengenai ekspansi ini, langkah tersebut menjadi indikator kuat bahwa mereka berkomitmen untuk bersaing di pasar Jepang.

    Bagaimana Model Bisnis TikTok Shop Bekerja di Jepang?

    Dengan peluncuran TikTok Shop, pengguna di Jepang akan memiliki kesempatan untuk memperkenalkan dan menjual produk melalui fitur live streaming serta video pendek yang terkenal di platform tersebut.

    TikTok Shop akan menawarkan berbagai kategori produk seperti fashion, kecantikan, dan peralatan rumah tangga.

    Dengan lebih dari 40 juta pengguna aktif di Jepang, TikTok Shop menyaksikan potensi besar untuk tumbuh di pasar ini.

    Meskipun TikTok Shop telah berhasil di pasar Asia Tenggara dan Eropa, ekspansi ke Jepang tidak lepas dari tantangan.

    TikTok Shop harus bersaing dengan platform e-commerce lokal yang sudah mapan, seperti Rakuten dan Amazon Japan.

    Persaingan ini, ditambah dengan kebutuhan untuk memahami preferensi konsumen Jepang yang berbeda, menjadi tantangan tersendiri.

    Namun, TikTok Shop optimis bahwa pendekatan berbasis konten dan interaksi langsung melalui live streaming akan membantunya menarik perhatian konsumen muda yang aktif menggunakan media sosial.

    Bagaimana dengan Ekspansi TikTok Shop di Asia?

    Sebelum Jepang, TikTok Shop telah melakukan ekspansi ke beberapa negara di Asia.

    Berikut adalah lokasi-lokasi yang telah dikunjungi oleh TikTok Shop:

    1. Indonesia

    Setelah sempat ditutup sementara, TikTok Shop resmi beroperasi di Indonesia berkat kerjasama dengan Tokopedia, yang merupakan bagian dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

    TikTok telah menginvestasikan sekitar 15 miliar dollar AS dalam proyek ini.

    Kerjasama ini bertujuan untuk memperluas manfaat bagi pengguna serta pelaku UMKM di Indonesia.

    2. Thailand

    Thailand adalah salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang menerima TikTok Shop pada tahun 2021.

    Fitur belanja langsung melalui video telah diintegrasikan di sini, menawarkan kategori produk yang bervariasi.

    Keberhasilan TikTok Shop di Thailand sangat didorong oleh penetrasi pengguna seluler yang tinggi dan tren belanja daring yang terus berkembang.

    3. Filipina

    Diluncurkan pada tahun 2021, TikTok Shop di Filipina memungkinkan penjual lokal untuk menjangkau konsumen dengan mudah.

    Dengan kategori produk seperti gaya hidup, kecantikan, dan elektronik, TikTok Shop berkembang pesat di negara ini.

    4. Vietnam

    Vietnam juga menjadi bagian dari ekspansi besar-besaran TikTok di Asia Tenggara yang dimulai pada tahun 2021.

    TikTok Shop berhasil menghubungkan pembeli dan penjual melalui fitur e-commerce langsung di dalam aplikasi.

    Analisis yang dilakukan Metric menunjukkan TikTok dapat menjadi pasar online nomor dua di Vietnam pada tahun 2024.

    5. Malaysia

    Malaysia menjadi salah satu pasar lain yang menerima TikTok Shop pada tahun 2021.

    Meskipun mendapatkan perhatian besar dari pengguna aktif, pada bulan Oktober 2023, pemerintah Malaysia berencana untuk melarang social commerce seperti TikTok Shop.

    Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran pedagang offline tentang persaingan harga yang tidak sehat.

    Dengan peluncuran yang akan datang dan strateginya untuk merekrut penjual lokal, TikTok Shop menunjukkan niatnya untuk beradaptasi dan bersaing di pasar Jepang yang sangat kompetitif.

    Meskipun tantangan ada, pendekatan interaktif dan berbasis konten yang diterapkan oleh TikTok Shop diharapkan dapat menarik perhatian generasi muda yang menjadi target utama.

    Kita tunggu perkembangan selanjutnya seiring dengan peluncuran yang semakin dekat!

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).