Perusahaan: GoTo

  • Bos GoTo Komit Tingkatkan Pendapatan Mitra, Begini Caranya

    Bos GoTo Komit Tingkatkan Pendapatan Mitra, Begini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Patrick Walujo menegaskan komitmennya untuk mendorong peningkatan pendapatan mitra, baik mitra pengemudi Gojek, mitra usaha GoFood hingga mitra merchant Gopay.

    Komitmen itu disampaikan Patrick dalam pidato di depan puluhan ribu mitra GoTo yang memadati Indonesia Arena, Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, dalam momen event tahunan Mitra Juara Gojek dan Gopay (MJG) 2025, Sabtu 14 Juni 2025.

    Penghargaan tersebut merupakan perwujudan dari tiga komitmen utama GoTo terhadap para mitra yakni meningkatkan pendapatan mitra pengemudi dan mitra usaha, komitmen untuk melindungi mitra, dan komitmen untuk mendengarkan mitra.

    “Komitmen pertama kami, mensejahterkan dengan meningkatkan pendapatan mitra. Kami hadirkan berbagai promo dan diskon agar order makin ramai dan pendapatan meningkat,” kata Patrick dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (15/6/2025).

    Dia menjelaskan, bahwa pihaknya uga terus memperkuat Program Swadaya – mulai dari subsidi bensin, pulsa, hingga bantuan operasional lainnya.

    “Tahun ini, Gojek menyambut baik ajakan Presiden Prabowo untuk pertama kalinya kami mengadakan program Bonus Hari Raya (BHR) sebagai bentuk dukungan untuk mitra pengemudi yang memenuhi kriteria untuk merayakan Idul Fitri. Mari kita beri apresiasi,” kata Patrick lagi. 

    Adapun untuk komitmen kedua, yakni melindungi mitra yang dilakukan melalui Pusat Layanan Mitra yang selalu siap membantu, Emergency Unit yang terhubung tombol darurat untuk kondisi genting di jalan.

    “Kami lengkapi perlindungan asuransi, agar Bapak dan Ibu merasa aman saat bekerja. Bahkan anak-anak mitra pun kami dukung lewat Beasiswa Gojek Swadaya, sudah lebih dari 80 penerima sejak 2020. Ada juga Tabungan Swadaya, dan kami bantu mitra menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, karena perlindungan sosial itu hak semua mitra,” ucap Patrick.

    Komitmen ketiga mendengarkan mitra. “Kami sadar, kita tak bisa maju kalau tak saling dengar. Kini kita punya Keluarga Gojek Merah Putih (KGMP), Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), Yayasan GoTo Merah Putih, dan Kopdar untuk silaturahmi langsung antara mitra dan tim Gojek,” lanjutnya..

    Sebagai informasi, MJG tahun ini berskala jauh lebih besar dan lebih inklusif dari tahun-tahun sebelumnya. Dari hanya belasan pemenang tahun lalu, lebih dari 40.000 mitra pengemudi Gojek serta mitra usaha GoFood dan GoPay dari seluruh Indonesia menerima penghargaan.

    Tahun ini juga menandai pertama kalinya ribuan pengguna aplikasi GoPay Merchant dan mitra usaha Moka menerima penghargaan atas kontribusi mereka dalam memajukan inklusi keuangan di Indonesia melalui adopsi teknologi pembayaran digital.

    Pemenang ditentukan oleh metrik komprehensif yang berbasis kinerja (seperti acceptance rates and supply hours) serta inisiatif-inisiatif yang tidak berbasis kinerja (seperti program komunitas dan kerjasama).

    Kategori penghargaan yakni 30 mitra terbaik yang terdiri dari mitra pengemudi Gojek, mitra usaha GoFood dan GoPay; 14 penghargaan untuk komunitas mitra terbaik; dan 40.000 mitra lainnya yang terdiri dari mitra pengemudi Gojek, mitra usaha GoFood dan GoPay menerima penghargaan ini.

    Sebanyak 30 pemenang akan menerima logam mulia dan komunitas terbaik akan menerima dana pembinaan untuk komunitas mitra sebagai bentuk apresiasi dari GoTo.

    GoTo juga memberikan apresiasi tambahan berupa dukungan modal usaha bagi para mitra usaha terbaik serta unit motor listrik dari MAKA Motors bagi beberapa mitra pengemudi Gojek terbaik.

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dukung Driver dan Merchant, Mitra Juara Gojek-Gopay Sudah Jalan 6 Tahun

    Dukung Driver dan Merchant, Mitra Juara Gojek-Gopay Sudah Jalan 6 Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali menggelar Mitra Juara Gojek dan GoPay (MJG) 2025, apresiasi tahunan yang diberikan kepada lebih dari 40.000 mitra pengemudi Gojek, mitra usaha GoFood, dan mitra merchant GoPay yang dinilai memberikan kualitas layanan terbaik.

    Penghargaan yang sudah berjalan selama 6 tahun ini bertujuan memberikan penghargaan tertinggi dan pengakuan kualitas layanan bagi mitra pengemudi dan mitra usaha termasuk UMKM yang produktif dan berkinerja terbaik sehingga berkontribusi langsung ke ekonomi nasional.

    Dalam pidatonya di depan puluhan ribu mitra di Indonesia Arena, Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Sabtu, 14 Juni lalu, Direktur Utama GoTo Patrick Walujo menegaskan penghargaan tersebut merupakan perwujudan dari tiga komitmen utama GoTo terhadap para mitra.

    Komitmen pertama yakni meningkatkan pendapatan mitra pengemudi dan mitra usaha, komitmen untuk melindungi mitra, dan komitmen untuk mendengarkan mitra.

    “Lebih dari sekadar penghargaan, Mitra Juara Gojek dan GoPay mengingatkan kita semua bahwa mitra pengemudi dan mitra usaha adalah pendorong kesuksesan GoTo, dan mereka secara langsung menggerakkan roda perekonomian Indonesia,” katanya.

    Tahun ini, MJG berskala jauh lebih besar dan lebih inklusif dari tahun-tahun sebelumnya. Dari hanya belasan pemenang tahun lalu, lebih dari 40.000 mitra pengemudi Gojek serta mitra usaha GoFood dan GoPay dari seluruh Indonesia menerima penghargaan.

    Selain itu, tahun ini juga menandai pertama kalinya ribuan pengguna aplikasi GoPay Merchant dan mitra usaha Moka menerima penghargaan atas kontribusi mereka dalam memajukan inklusi keuangan di Indonesia melalui adopsi teknologi pembayaran digital.

    “Dengan kerja keras, senyum ikhlas, dan pelayanan terbaik, Bapak dan Ibu telah menjadikan Gojek dan GoPay sebagai kebanggaan anak bangsa, dan membuktikan bahwa kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Patrick dalam pidatonya.

    Pemenang ditentukan oleh metrik komprehensif yang berbasis kinerja (seperti acceptance rates and supply hours) serta inisiatif-inisiatif yang tidak berbasis kinerja (seperti program komunitas dan kerjasama).

    Kategori penghargaan di antaranya 30 mitra terbaik yang terdiri dari mitra pengemudi Gojek, mitra usaha GoFood dan GoPay; 14 penghargaan untuk komunitas mitra terbaik; dan 40.000 mitra lainnya yang terdiri dari mitra pengemudi Gojek, mitra usaha GoFood dan GoPay menerima penghargaan ini.

    Sebanyak 30 pemenang akan menerima logam mulia dan komunitas terbaik akan menerima dana pembinaan untuk komunitas mitra sebagai bentuk apresiasi dari GoTo.

    GoTo juga memberikan apresiasi tambahan berupa dukungan modal usaha bagi para mitra usaha terbaik serta unit motor listrik dari MAKA Motors bagi beberapa mitra pengemudi Gojek terbaik.

  • Mitra Gojek apresiasi Presiden Prabowo atas bonus Lebaran 2025

    Mitra Gojek apresiasi Presiden Prabowo atas bonus Lebaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – Para mitra Gojek menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas inisiatif bonus yang diberikan via perusahaan saat hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.

    Tim Media Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Minggu, menginformasikan bahwa ungkapan itu disampaikan dalam agenda tahunan Mitra Juara Gojek dan GoPay 2025 di Indonesia Arena, Jakarta pada Sabtu (14/6).

    “Terima kasih Bapak Prabowo! Terima kasih Bapak Prabowo!” teriak para mitra Gojek, seusai Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, menyampaikan bahwa program bonus hari raya tahun ini lahir dari ajakan langsung Presiden.

    Patrick dalam sambutannya mengatakan bahwa sosok di balik inisiatif bonus hari raya untuk para mitra pengemudi Gojek di seluruh Indonesia datang dari Presiden Prabowo.

    “Tahun ini Bapak Presiden kita, Prabowo, mengajak Gojek untuk berpartisipasi memberikan penghargaan berbagi dengan para mitra dalam bentuk bantuan hari raya,” ujar Patrick.

    Gojek menyambut baik ajakan Presiden, sehingga untuk kali pertamanya, perusahaan transportasi daring itu mengadakan program bonus hari raya sebagai bentuk dukungan untuk mitra pengemudi yang memenuhi kriteria dalam merayakan hari raya Idul Fitri.

    Ia mengatakan, ajakan Kepala Negara disambut positif oleh para mitra yang hadir—para pengemudi dan merchant dari berbagai layanan GoTo seperti GoRide, GoCar, GoBox, GoFood, GoPay, dan MOKA—yang telah memberikan kontribusi luar biasa selama setahun terakhir.

    Mereka adalah bagian dari jajaran penerima penghargaan Mitra Juara 2025, sebuah program tahunan Gojek dan GoPay untuk memberikan apresiasi kepada mitra-mitra berprestasi.

    Dalam keterangan Tim Media Presiden dikatakan bahwa apresiasi para mitra menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta mampu memberikan dampak nyata, langsung menyentuh kehidupan para pelaku ekonomi digital di tingkat akar rumput.

    “Kita semua mengucapkan terima kasih pada Bapak Presiden yang telah memberikan perhatian yang begitu besar pada para mitra,” kata Patrick, diiringi tepuk tangan peserta.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Grab Tegaskan Belum Ada Pembicaraan Merger dengan GoTo

    Grab Tegaskan Belum Ada Pembicaraan Merger dengan GoTo

    JAKARTA – Grab menegaskan pihaknya belum melakukan pembicaraan maupun menyepakati perjanjian dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) terkait merger kedua perusahaan tersebut.

    Klarifikasi tersebut disampaikan oleh Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi untuk menanggapi spekulasi yang beredar di media soal potensi transaksi antara Grab dan GoTo.

    “Saat ini, tidak ada pembicaraan yang berlangsung antara kedua pihak dan Grab belum menandatangani perjanjian apa pun yang bersifat definitif,” kata Neneng dalam jumpa pers di Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni dilansir ANTARA.

    Neneng menjelaskan, pernyataan tersebut juga disampaikan dalam laporan Grab kepada United States Securities and Exchange Commission (SEC) pada Senin (9/6).

    Grab menyatakan bahwa perusahaan akan terus menerapkan standar tinggi dalam penggunaan modalnya dengan pendekatan seimbang antara investasi untuk pertumbuhan organik yang menguntungkan dan selektivitas tinggi terhadap peluang non-organik, sejalan dengan kerangka alokasi modal.

    Neneng menyampaikan Indonesia tetap menjadi negara penting dalam mewujudkan komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang, mitra pengemudi, dan merchant.

    Dalam pengumuman yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan Mei 2025, GoTo telah memberikan klarifikasi mengenai spekulasi yang beredar di media tentang kemungkinan terjadinya transaksi dengan Grab.

    “Perseroan mengetahui adanya spekulasi di beberapa media dan rumor yang bergulir kembali mengenai adanya rencana transaksi antara Perseroan dengan Grab,” ungkap Sekretaris Perusahaan GoTo R A Koesoemohadiani.

    Pihak Goto mengungkapkan perusahaan secara teratur menerima berbagai tawaran dari pihak luar. Setiap tawaran tersebut akan dipertimbangkan dengan cermat demi kepentingan jangka panjang semua pemangku kepentingan.

    “Namun demikian, sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan,” ujar R A Koesoemohadiani.

  • Gojek Catat 200.000 Lebih Mitra Pengemudi Sudah Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

    Gojek Catat 200.000 Lebih Mitra Pengemudi Sudah Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

    Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). mendorong para mitranya untuk menjadi peserta aktif program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.

    Direktur Utama GOTO Patrick Walujo menyampaikan, perusahaan terus membantu para mitra untuk aktif menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Mengingat, perlindungan sosial merupakan hak semua orang, termasuk mitra pengemudi Gojek.

    “Kami bantu para mitra menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, karena perlindungan sosial itu adalah hak semua mitra,” kata Patrick dalam sambutannya pada agenda Mitra Juara Gojek & Gopay di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).

    Dalam kesempatan terpisah, Direktur/Presiden, Layanan On-Demand GOTO Catherine Hindra Sutjahyo menyebut bahwa Gojek merupakan institusi yang paling banyak membantu pendaftaran peserta BPJS Ketenagakerjaan setiap tahunnya.

    Dalam hal ini, perusahaan memfasilitasi pendaftaran mitra pengemudi dalam program jaminan sosial, termasuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT). Tercatat pada 2024, lebih dari 200.000 mitra Gojek secara aktif berkontribusi dalam program ini.

    “Sudah 200.000 ya [ mitra Gojek jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan]. Udah 200.000 lebih mitra yang sudah mendaftar BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Catherine.

    Kendati menjadi perusahaan yang paling banyak membantu mitra mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, Catherine mengakui bahwa masih banyak mitranya yang belum mendaftar program jaminan sosial pemerintah.

    Untuk itu, selain bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya juga melakukan berbagai upaya agar makin banyak mitra yang terdaftar sebagai peserta program jaminan sosial. 

    “Tapi seperti saya bilang kita semua masih berproses berdasarkan masukan, baik dari mitra-mitra kami maupun dari BPJS kita akan terus mengembangkan supaya lebih baik lagi dan semakin cepat juga penetrasi ini,” pungkasnya.

    Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan mengungkap sebanyak 1,7 juta pengemudi ojek online (ojol) dari total 2 juta pengemudi belum terdaftar sebagai peserta program jaminan sosial.

    Dirut BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyampaikan, dari total 2 juta pengemudi yang ada, baru 250.000 orang yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. 

    “Masih ada di luar sana teman-teman kita yang bekerja, 1,7 juta orang bekerja dengan risiko kecelakaan yang tinggi, tapi tidak ada perlindungan sosialnya,” kata Anggoro dalam sambutannya di Kantor BPJS Ketenagakerjaan, Kamis (8/5/2025).

    Dari total 250.000 ojol yang sudah mendaftar, Anggoro menyebut sudah ada 7.200 ojol yang mendapat manfaat klaim, baik JKK maupun JKM, dengan nilai total sebesar Rp104 miliar per hari ini, Kamis (8/5/2025). Kemudian, sebanyak 223 anak mendapat beasiswa dengan nilai total Rp600 juta.

    “Jadi ini sudah banyak dinikmati oleh teman-teman semua yang memang kita tahu kecelakaan kerja itu yang terbanyak di jalan raya,” ujarnya. 

    Melihat masih ada 1,7 juta ojol yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro meminta semua pihak, dalam hal ini ojol yang sudah terdaftar dan pengusaha platform untuk mendorong rekannya agar mendaftar sebagai peserta program jaminan sosial. 

    Anggoro menuturkan, BPJS Ketenagakerjaan telah mendorong dengan aplikator untuk membuat program sederhana seperti mendebitkan langsung iuran para pengemudi setiap hari.  

    Menurutnya, cara itu dapat menjadi solusi dari salah satu tantangan yang kerap ditemui oleh BPJS Ketenagakerjaan, yakni lupa mengiur. 

    Sebagai informasi, BPJS Ketenagakerjaan memiliki dua paket program. Paket pertama sebesar Rp16.800 per bulan untuk dua program yakni JKK dan JKM. Paket kedua sebesar Rp36.800 per bulan untuk tiga program yaitu JKK, JKM, dan JHT. 

    “Sehingga sebulan terkumpul lah Rp16.800 plus JHT-nya Rp36.800. Itu yang kita dorong kepada aplikator,” ungkapnya.

  • Rumor Grab Caplok Gojek, Bos GOTO Kasih Sinyal Terang

    Rumor Grab Caplok Gojek, Bos GOTO Kasih Sinyal Terang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama Goto, Patrick Walujo menegaskan anak usahanya Gojek sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Ini terjadi saat rumor layanan ride-hailing akan dicaplok oleh Grab terdengar sangat kencang.

    Patrick mengungkapkannya dalam pidatonya di acara Apresiasi Mitra Juara Gojek & Gopay 2025. Kepada para mitra driver yang datang ke acara itu, dia menegaskan posisi Gojek dan Gopay sebagai kebanggaan anak bangsa serta tuan rumah di Indonesia.

    “Dengan kerja keras, senyum ikhlas, dan pelayanan terbaik, Bapak dan Ibu telah menjadikan Gojek dan Gopay sebagai kebanggaan anak bangsa. Dan membuktikan bahwa kita bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri,” tegas Patrick, Sabtu (14/6/2025).

    “Kita berjuang untuk keluarga. Kita berjuang untuk perputaran ekonomi. Karena kita adalah karya anak bangsa yang berjuang untuk Indonesia,” dia menambahkan.

    Lebih lanjut dia mengatakan tujuan pihaknya dan mitra sama yakni untuk bermitra. Goto, dia menuturkan, berkomitmen untuk membuat sejahtera dan meningkatkan pendapatan para mitra.

    Diskon dan promo yang dikeluarkan platform, Patrick mengatakan dilakukan agar order semakin banyak dan membuat pendapatan mitra juga meningkat.

    “Kami hadirkan berbagai promo dan diskon agar order makin gacor dan pendapatan meningkat. Apakah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu mau promonya makin banyak? Diskonnya makin besar?” ucapnya.

    Program swadaya Goto juga kian diperkuat. Program ini terdiri dari subsidi bensin, pulsa dan bantuan terkait operasional.

    Patrick juga menyinggung soal pemberian Bantuan Hari Raya (BHR) dan menghadirkan program untuk melindungi mitra, seperti pusat layanan dan tombol darurat, serta perlindungan asuransi. Begitu pula janji untuk saling mendengarkan dengan mitra lewat program kopi darat.

    “Gojek tidak bisa melaju tanpa bahan datar dalam bentuk kolaborasi, inovasi, dan investasi yang berkelanjutan. Teknologi terus kami kembangkan agar sistem semakin sempurna, order makin lancar, dan berita makin gacar. Kita sudah jauh melangkah, suka dan duka kita hadapi bersama,” jelas Patrick.

    Sebelumnya, isu merger dua raksasa ride hailing muncul ke permukaan. Grab sendiri telah buka suara soal rumor tersebut dan menyebutnya tidak berdasar.

    “Grab memahami bahwa terdapat berbagai spekulasi yang berkembang terkait kemungkinan merger Grab dengan salah satu pelaku industri. Namun, spekulasi tersebut tidak bersumber dari informasi yang terverifikasi, sehingga kami tidak dalam posisi untuk menanggapinya lebih lanjut,” kata Tirza Munusamy selaku Chief of Public Affairs Grab Indonesia, dalam keterangan resminya.

    (npb/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Waspada Penipuan! GoPay Tidak Pernah Terbitkan Kartu Fisik

    Waspada Penipuan! GoPay Tidak Pernah Terbitkan Kartu Fisik

    Jakarta

    Gopay, unit bisnis Finansial Technology dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menegaskan pihaknya tidak pernah menerbitkan kartu fisik dalam bentuk apa pun. Hal ini menyusul adanya informasi terkait dengan adanya penawaran untuk membuat kartu fisik.

    Head of Corporate Affairs GoPay Audrey Progastama Petriny mengatakan seluruh layanan finansial hanya tersedia melalui aplikasi resmi GoPay dan Gojek. Ia mengatakan penawaran pembuatan kartu fisik tersebut merupakan tindakan penemuan.

    “Kami tidak pernah menerbitkan kartu fisik untuk layanan finansial GoPay, GoPay Later maupun layanan GoPay lainnya. Semua layanan hanya dapat diakses melalui aplikasi resmi GoPay dan Gojek. Penawaran kartu fisik yang mengatasnamakan GoPay dipastikan adalah bentuk penipuan,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).

    Audrey mengatakan, saat ini modus penipuan yang menawarkan kartu fisik GoPay dan GoPay Later makin marak ditemukan di masyarakat. Penawaran ini biasanya disampaikan melalul kanal tidak resmi seperti media sosial, pesan instan, ataupun email dan mengeklaim bahwa kartu fisik memiliki berbagai keunggulan tambahan, dengan tujuan mengambil data pribadi masyarakat.

    Audrey menuturkan bahwa seluruh informasi terkait produk, layanan, dan program promosi GoPay dan GoPay Later hanya disampaikan melalui kanal resmi, seperti akun Instagram resmi @gopayindonesia, email resmi, atau notifikasi melalui aplikasi GoPay.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati, serta mengabaikan atau langsung menolak dengan tegas apabila ada pihak yang menawarkan kartu fisik dengan mengatasnamakan GoPay maupun GoPay Later,” ujar Audrey.

    Cara Menjaga Akun e-Wallet:

    1. Menggunakan kombinasi PIN yang tidak mudah ditebak dan mengganti kombinasi pin e-wallet secara berkala,

    2. Tidak memberikan kode OTP kepada siapapun,

    3. Tidak mengakses file, tautan, atau website yang mencurigakan,

    4. Menjaga kerahasiaan informasi data pribadi.

    (ara/ara)

  • Grab Bantah Mau Caplok GOTO

    Grab Bantah Mau Caplok GOTO

    Jakarta

    Perusahaan transportasi daring dan teknologi yang berbasis di Singapura, Grab Holdings Ltd membantah tengah menjalin pembicaraan akuisisi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Isu merger kedua perusahaan ini telah bergulir sejak awal Februari 2025.

    Melansir dari Reuters, Selasa (10/6/2025), pernyataan ini muncul usai sumber Reuters menyebut Grab tengah menjajaki kesepakatan pembelian GOTO senilai US$ 7 miliar. Dalam dokumen yang diajukan ke bursa, Grab menegaskan saat ini tidak ada perjanjian maupun diskusi apapun terkait aksi korporasi kedua perusahaan tersebut.

    “Ada laporan media bahwa kami tengah terlibat dalam diskusi untuk kemungkinan transaksi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Para pihak tidak terlibat dalam diskusi apapun saat ini dan Grab belum menandatangani perjanjian definitif apa pun,” kata Grab dalam pengajuan bursa saham.

    Mengutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary GOTO RA Koesoemohadiani mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan tanggapan terkait spekulasi yang beredar di pasar.

    “Pada dasarnya perseroan tidak dapat memberikan komentar terhadap spekulasi yang beredar di pasar. Sampai dengan tanggal keterbukaan ini, tidak ada perubahan informasi terkait dengan Perseroan, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Perseroan pada tanggal 4 Februari 2025, 19 Maret 2025 dan 8 Mei 2025,” tulis Koesoemohadiani.

    (rea/rrd)

  • Danantara Disebut Ikut Patungan, Grab Buka Suara Soal Caplok Gojek

    Danantara Disebut Ikut Patungan, Grab Buka Suara Soal Caplok Gojek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Isu panas seputar potensi merger antara dua raksasa teknologi Asia Tenggara, Grab Holdings dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), kembali mencuat.

    Namun, kali ini cukup menarik perhatian karena adanya manuver dari pemerintah Indonesia melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang disebut sedang menjajaki investasi strategis ke GoTo.

    Laporan dari Bloomberg menyebutkan bahwa Danantara tengah dalam tahap awal pembicaraan untuk mengakuisisi saham minoritas GoTo. Langkah ini disebut sebagai upaya strategis guna merespons kekhawatiran akan potensi dominasi asing apabila Grab, yang berbasis di Singapura, berhasil menguasai GoTo.

    Mengutip sumber yang mengetahui pembahasan tersebut, keterlibatan Danantara dapat menjadi mekanisme untuk menjaga kepemilikan nasional atas entitas hasil penggabungan, apabila merger itu benar-benar terjadi.

    Namun hingga kini, belum ada pernyataan resmi baik dari pihak Danantara maupun GoTo terkait potensi akuisisi tersebut.

    Di sisi lain, Grab menyampaikan bahwa pihaknya tidak melakukan pembicaraan mengenai kesepakatan potensial dengan saingannya GoTo.

    “Telah beredar laporan media bahwa kami sedang dalam diskusi untuk kemungkinan transaksi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Saat ini, kedua pihak tidak terlibat dalam pembicaraan apa pun, dan Grab belum menandatangani perjanjian definitif,” kata Grab dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip dari Reuters, Selasa (10/6/2025).

    Rumor merger antara Grab dan GoTo sendiri telah bergulir cukup lama. Pertama kali muncul ke publik pada akhir 2020, kabar mengenai potensi penggabungan dua penyedia layanan transportasi dan pesan-antar makanan ini terus menjadi sorotan.

    Saat itu, Gojek belum tergabung dengan Tokopedia dan pada akhirnya memilih merger domestik yang menghasilkan entitas GoTo Group.

    Kabar mengenai pembicaraan baru kembali mencuat awal tahun ini. Grab dan GoTo disebut tengah menjajaki berbagai opsi kerja sama, termasuk skenario Grab mengakuisisi GoTo dengan skema tunai, saham, atau kombinasi keduanya.

    (dem/dem)

  • Pengamat Kritisi Peluang Danantara Masuk ke Merger GoTo-Grab

    Pengamat Kritisi Peluang Danantara Masuk ke Merger GoTo-Grab

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menyoroti kabar keterlibatan BPI Danantara Indonesia dalam rencana merger antara dua raksasa teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab Holdings Ltd. (Grab). 

    Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyampaikan kekhawatirannya terhadap potensi kerusakan struktur persaingan usaha di industri transportasi daring jika Danantara Indonesia masuk sebagai pemegang saham dalam entitas merger GoTo-Grab.

    “Saya khawatir masuknya Danantara dalam perundingan GoTo-Grab akan lebih merusak persaingan di industri transportasi online,” kata Huda saat dihubungi Bisnis pada Senin (9/6/2025). 

    Huda mengatakan rencana merger GoTo-Grab saja sudah mengkhawatirkan persaingan usaha, apalagi jika Danantara masuk sebagai operator. Menurutnya, keberadaan Danantara sebagai bagian dari entitas hasil merger bisa memicu konflik kepentingan karena posisinya sebagai perpanjangan tangan negara. 

    Huda menilai bahwa hal tersebut berpotensi menciptakan distorsi regulasi dan mengikis prinsip persaingan usaha yang sehat.

    “Sebagai regulator dan sebagian minoritas ‘operator’ tentu akan mengikis persaingan usaha,” katanya.

    Huda juga menyoroti dampak psikologis terhadap pelaku usaha lain, terutama pemain baru atau lokal, yang akan merasa enggan untuk masuk atau bersaing di pasar. Dia bahkan mempertanyakan motif di balik manuver tersebut. 

    Huda menilai langkah itu bisa jadi upaya untuk menghindari jeratan hukum dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

    “Apakah ini langkah untuk keluar dari potensi jeratan KPPU? Saya rasa masalahnya bukan asing atau lokal, mereka sama-sama swasta. Jika merger mengundang sempritan dari KPPU, ya keduanya harus mematuhi aturan. Bukan menggandeng Danantara untuk mereduksi isu asing dan lokal,” kata Huda.

    Lebih lanjut, dia juga meragukan dampak positif dari kehadiran Danantara dalam merger tersebut. Huda mengingatkan bahwa keterlibatan negara dalam industri digital yang belum terbukti menimbulkan kerugian sosial atau fiskal justru bisa menjadi bumerang. Ia menyebut keterlibatan ini akan merugikan berbagai pihak, mulai dari pelaku usaha lokal, UMKM, hingga konsumen.

    Dalam jangka panjang, lanjut Huda, posisi dominan hasil merger akan menyulitkan konsumen dan driver untuk mencari alternatif layanan. Menurut dia, kontrol harga akan sepenuhnya di tangan platform. 

    Hal tersebut pun menurutnya merugikan konsumen dan driver dalam jangka menengah dan panjang. 

    “Ada potensi untuk terjadinya predatory pricing dan menimbulkan potensi terjadi monopoli,” tutupnya.

    Di sisi lain, Managing Director Investment Danantara Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan belum ada pembicaraan resmi terkait hal tersebut.

    “Saat ini belum ada pembicaraan terkait hal tersebut,” kata Stefanus Ade saat dikonfirmasi pada Senin (9/6/2025). 

    Pada prinsipnya, lanjut dia, Danantara Indonesia selalu terbuka terhadap peluang investasi yang sejalan dengan mandat untuk memperkuat sektor strategis dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional. 

    Stefanus Ade menambahkan setiap keputusan investasi dilakukan secara selektif, melalui kajian yang menyeluruh, dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang baik. 

    “Serta mempertimbangkan potensi imbal hasil yang berkelanjutan bagi negara,” kata Stefanus.

    Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Danantara sedang dalam pembicaraan awal dengan GoTo untuk membeli saham minoritas di perusahaan hasil merger dengan Grab.

    Di sisi lain, mengutip Bloomberg, pembicaraan Grab dan GoTo sudah memiliki kemajuan dalam kesepakatan struktur penggabungan. Namun, kecepatan pembicaraan melambat karena kekhawatiran akan tuntutan regulasi yang mungkin muncul. 

    Bulan lalu, Grab dikabarkan menargetkan kesepakatan bisa tercapai pada kuartal kedua dan dapat menilai GoTo sekitar US$7 miliar.

    Sebelumnya, Grab tengah berupaya mencapai kesepakatan untuk mengambil alih GOTO pada kuartal II/2025. Hal ini dikatakan oleh dua sumber yang mengetahui hal tersebut. 

    Sementara itu, beberapa laporan lain bahkan menyatakan Grab tengah berupaya mengumpulkan dana tunai sebesar US$2 miliar untuk mendanai akuisisi GoTo.  

    Kendati begitu, pihak GOTO untuk kesekian kalinya telah membantah isu penggabungan dua entitas tersebut. Manajemen GOTO menyampaikan belum ada kesepakatan atau keputusan apa pun yang diterima perseroan.  

    Corporate Secretary GOTO RA Koesoemohadiani mengatakan pihaknya mengetahui adanya spekulasi di beberapa media dan rumor yang bergulir kembali mengenai adanya rencana transaksi antara GOTO dengan Grab.  “Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak,” kata dia, Kamis (8/5/2025).