Perusahaan: Google

  • Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda Sengaja Kabur Gegara Ayah, Hindarto Beri Bukti Dekat Sang Anak, Apa?

    Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda Sengaja Kabur Gegara Ayah, Hindarto Beri Bukti Dekat Sang Anak, Apa?

    TRIBUNJAKARTA.COM – Atlet Taekwondo asal Kota Bandung, Jawa Barat, bernama Fidya Kamalinda mengaku kabur gara-gara tindakan ayahnya Hindarto.

    Kisah Fidya viral di media sosial karena dikabarkan menghilang dari rumahnya sejak tahun 2015.

    Orangtua Fidya, Hindarto dan Khadijah kini mengaku sedang mencari putrinya karena telah 10 tahun menghilang.

    Orangtua Fidya Kamalinda bahkan sempat melaporkan kepergian sang putri ke Polda Jabar pada tahun 2016.

    Fidya Kamalinda membeberkan alasannya untuk kabur dari rumah.

    Menurut pengakuan Fidya Kamalinda,sedari kecil dirinya menjadi korban penganiayaan ayahnya.

    Fidya Kamalinda menyebut pertama kali dianiaya ayahnya di usia 5 tahun.

    Penganiayaan tersebut terus berulang hingga ia beranjak dewasa.

    Kini Hindarto mengaku sangat dekat dengan putrinya itu. Hal itu ia ungkapkan dalam wawancara di TV One.

    “Ya sangat dekat karena sayangnya ya apalagi anak pertama ya,” kata Hindarto.

    Hindarto lalu memberikan bukti dirinya dekat dengan Fidya.

    “Kan terbukti kan sekolah bisa dibilang di atas rata-rata ya.  Terus prestasi olahraga boleh dibilang di atas rata-rata,” ujarnya.

    Menurut Hindarto, hal itu menunjukkan kasih sayang orang tua kepada anaknya.  

    Namun, Hindarto mengakui masalah terakhir dengan putrinya. 

    Awalnya, kata Hindarto, Fidya meminta izin untuk mengaji. 

    Hindarto mengizinkan asalkany sebelum magrib telah sampai ke rumah kembali.

    Kemudian, Fidya kembali meminta izin. Namun, kata Hindarto, Fidya melanggar perjanjian pulang ke rumah pukul 19.00 WIB bahkan pukul 22.00 WIB.

    “Baru apa HP bisa dihubungin di situ baru minta izin. Jadi di situ mungkin ya orang itu anggapan karena si pinternya si pelaku ya jadi itu orang tua gimana itu suruh ngaji untuk kebaikan kok dilarang itu mungkin terus ada perbedaan dari situ,” katanya.

    Klarifikasi Fidya

    Sementara, Fidya Kamalinda menyebut penganiayaan tersebut terjadi karena ambisi ayahnya, agar sang putri bisa menghasilkan uang sebagai atlet Taekwondo.

    “Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang, usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang,” katanya.

    Saking ambisinya sang ayah, Fidya Kamalinda mengaku kerap dibawa ke dukun setiap ingin bertanding.

    Jika Fidya Kamalinda kalah dalam pertandingan Taekwondo, bukannya ditenangi atau diberikan semangat, sang ayah malah akan menganiayanya.

    Penganiayaan terakhir yang dirasakan Fidya Kamalinda saat ia kalah dalam pertandingan di POPDA Riau 2014.

    “Sampai saat itu saya terbang ke Riau juga karena keinginan ambisi mereka jadi saya harus bertanding saat itu. Setiap kali saya kalah, saya mendapatkan tekanan fisik dan lisan dari ayahku,” ucap Fidya Kamalinda.

    “Saya dipukul habis-habisan,” imbuhnya.

    Penderitaan Fidya Kamalinda tak berhenti sampai di sana, ia mengaku seluruh uang yang didapatkannya dari hasil pertandingan Taekwondo dikuasai oleh orangtuanya.

    “Semua uang pertandingan saya, gaji bulanan saya, orangtua saya yang terima, orang tua saya yang menerima hasilnya, bukan saya yang menikmatinya, saya juga ingin seperti orang-orang yang bisa kuliah, tapi apa buktinya?” ucap Fidya Kamalinda.

    Fidya Kamalinda mengaku sejak SMP hingga SMA bisa sekolah karena mendapatkan beasiswa.

    Lalu setelah lulus SMA, Fidya Kamalinda memutuskan untuk berkuliah dari hasil keringatnya sendiri.

    Fidya Kamalinda diam-diam berjualan online, lalu uangnya ia pakai untuk membayar uang semesteran.

    Akhirnya di usia 21 tahun, Fidya Kamalinda mengaku memilih untuk kabur dari rumahnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pembunuh Wanita di Tanjung Priok Terungkap, Pelaku Tetangga yang Kesal Ditagih Utangnya

    Pembunuh Wanita di Tanjung Priok Terungkap, Pelaku Tetangga yang Kesal Ditagih Utangnya

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Pembunuh yang menewaskan wanita di kamar mandi rumah di Jalan Terusan 102 RT 04 RW 06, Kebun Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara akhirnya terungkap.

    Pelaku ternyata Suhendra yang tak lain adalah tetangga dari korban SSK (59).

    Diketahui, kasus ini bermula dari penemuan jasad SSK yang menggegerkan warga setempat pada Jumat (14/3/2025).

    Korban ditemukan pertamakali oleh tetangganya yang curiga karena SSK sejak Kamis sore tak terlihat di rumahnya.

    Pasalnya, SSK selama ini tinggal seorang diri di rumah tersebut.

    “Kondisi korban saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di kamar mandi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary saat dikonfirmasi, Sabtu (15/3/2025).

    Ade Ary mengatakan, dari lokasi kejadian, polisi menemukan buku catatan utang hingga buku harian milik korban.

    Berdasarkan hasil visum, korban tewas karena pukulan benda tumpul di kepalanya.

    Tak lama kemudian, polisi menangkap Suhendra sebagai orang yang menewaskan wanita tersebut.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, ternyata pelaku tega menghabisi nyawa tetangganya karena kesal utangnya ditagih oleh korban.

    “Pelaku ditangkap hari ini di wilayah Cilincing, Jakarta Utara,” kata Ade Ary.

    Hingga kini pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kinerja Melesat, BSI Syukuri dengan Santunan kepada 4.444 Anak Yatim

    Kinerja Melesat, BSI Syukuri dengan Santunan kepada 4.444 Anak Yatim

    Jakarta: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memberikan santunan kepada 4.444 anak yatim sebagai bentuk syukur perseroan atas kinerja tahun lalu yang solid dan tumbuh di atas rerata industri. 
     
    Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan santunan tersebut diberikan pula dalam rangka momentum Ramadan 1446 Hijriah dan milad keempat perseroan awal tahun ini. Adapun jumlah anak yatim penerima santunan pada 2025 mengalami kenaikan 33,3% atau sejumlah 1.111 orang dari tahun lalu yang sebanyak 3.333 anak.
     
    Nominal santunan yang diberikan pada 2025 mengalami kenaikan 28,6% dari tahun lalu. Yaitu dari Rp3,5 miliar menjadi Rp4,5 miliar.

    “Ini adalah wujud dari rasa syukur kami karena bank syariah ini berdiri tidak hanya memikirkan kelangsungan bisnis, mengejar profit, mengejar market share, tapi juga ingin menjadi sahabat sosial dan sahabat spiritual,” kata Hery menegaskan.
     

    Santunan tersebut diserahkan BSI secara simbolis di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat, 14 Maret 2025. Turut hadir Menteri Agama Nasaruddin Umar.
     
    Sementara itu, jumlah yayasan yang diberi santunan di daerah Jabodetabek sebanyak 35, meningkat dari tahun lalu yang sebanyak 32 yayasan. Keistimewaan santunan  4.444 anak yatim piatu tahun ini juga BSI mengedukasi anak-anak untuk mencintai dan melestarikan lingkungan  lewat penggunaan peralatan ramah lingkungan selama acara dilangsungkan untuk mendukung Green Ramadhan.
     
    Dari 4.444 anak yatim penerima santunan, sebanyak 1.644 orang berasal dari daerah Jabodetabek, sedangkan sisanya yaitu 2.800 anak yatim tersebar dari 8 wilayah kerja BSI di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan ini, BSI memberikan paket santunan berupa uang saku, makanan dan merchandise ramah lingkungan.
     
    “Sebagai bank syariah kami secara rutin setiap tahun menghimpun zakat yang besarnya adalah 2,5% dari laba operasional perusahaan. Dan sudah kami jalankan sejak merger sampai hari ini. Alhamdulillah zakat yang dikumpulkan dan sumbangan dari nasabah prioritas cukup besar jumlahnya dan ini bisa digunakan untuk kemaslahatan masyarakat, umat dan anak-anak yatim yang ada di Indonesia,” tutur Hery.
     
    Hery pun mengatakan, melalui acara semacam ini perseroan juga ingin mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari sahabat sosial dan spiritual BSI. Oleh karena itu BSI mengajak masyarakat mengikuti berbagai program donasi di BYOND yang telah bekerja sama dengan 25 Lembaga Amil Zakat (LAZ).
     
    Sementara itu terkait kinerja penghimpunan zakat perseroan, sebagai gambaran sepanjang 2024 BSI telah menyalurkan zakat perusahaan dan pegawai mencapai Rp268,6 miliar dengan total penerima manfaat mencapai 225 ribu orang. Nilai zakat tersebut meningkat dari 2023 yang sebesar Rp222,8 miliar. Sedangkan total penerima manfaat zakat BSI khususnya dalam hal sosial dan kemanusiaan hingga periode Februari 2025 adalah 13.118 orang.
     
    Hery pun menambahkan bahwa santunan terhadap anak yatim merupakan bagian dari implementasi prinsip Environmental, Social , and Governance (ESG). Hal ini juga terkait pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) No. 1 dan 3 yaitu Tanpa Kemiskinan serta mewujudkan Kehidupan Sehat dan Sejahtera. 
     
    “Mudah mudahan BSI bisa terus seperti ini, tumbuh bisnisnya secara baik dan berkesinambungan dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sebagai bagian dari pengabdian kita kepada bangsa dan negara ini,” kata Hery.

    Apresiasi Menteri Agama

    Pada kesempatan tersebut Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sambutannya sangat mengapresiasi langkah BSI. Nasaruddin pun mengucapkan selamat atas milad ke-4 perseroan dan pencapaiaan pertumbuhan berkelanjutan BSI.
     
    “Saya ucapkan selamat atas ulang tahun, hari jadi, atau hari penting bagi BSI. Di sini ada 4.444 anak yatim, saya mengajak membaca Al-Fatihah induknya segala surat dan doa. Semoga BSI diberkati oleh Allah SWT,” kata Nasaruddin yang disambut ucapan “aamiin” dari para penerima santunan.
     
    Menurutnya, anak yatim penerima santunan bagaikan ‘malaikat kecil’ yang bersih tanpa dosa. Sehingga ketika 4.444 anak yatim ini berdoa serentak maka dalam tempo singkat InsyaAllah BSI akan bisa menyalip kinerja bank-bank lain yang ada di Tanah Air.
     
    Seperti diketahui, secara profit hingga akhir 2024 lalu BSI sudah menjadi bank nomor lima terbesar di Indonesia. Sedangkan secara kapitalisasi pasar sudah menjadi bank syariah terbesar nomor 9 di dunia. Manajemen perseroan berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama BSI dapat menjadi 5 besar di dunia, melalui optimalisasi jumlah umat muslim Indonesia yang kedua terbesar di dunia.
     
    “Karena itu anak-anakku semua,  perhatikan ya, sebelum ananda semua mendapatkan bantuan dari BSI, saya minta supaya kita berdoa bersama untuk kejayaan BSI,” kata Nasaruddin.
     
    Nasaruddin pun menambahkan ucapan selamatnya kepada BSI karena di usianya yang keempat pula, perseroan ditunjuk pemerintah sebagai salah satu pengelola bisnis bulion atau bank emas di Tanah Air. Adanya tabungan emas menurutnya goresan sejarah pertama di Indonesia. 
     
    “Ini ke depan akan lebih monumental lebih berkah. Karena kalau kita membaca hadits Nabi, tabungan itu identik dengan emas. Emasnya ini mudah-mudahan bukan saja menambah keuntungan BSI, tapi berkah karena ini mencontoh pada masa Rosulullah,” tuturnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Rumah Warga di Ciracas Jaktim Kebakaran, Damkar Tiba Sudah Padam

    Rumah Warga di Ciracas Jaktim Kebakaran, Damkar Tiba Sudah Padam

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Rumah di Jalan Komplek Polri, Kelurahan/Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur kebakaran pada Sabtu (15/3/2025) pukul 15.08 WIB.

    Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria, mengatakan, berdasar keterangan warga, kebakaran diduga akibat korsleting pada ruang kamar.

    “Akibat dari kabel yang terbakar di samping lemari. Menurut pelapor api berasal dari pinggir lemari kayu yang tiba-tiba membesar,” kata Muchtar di Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025).

    Beruntung upaya pemadaman mandiri yang dilakukan warga sekitar menggunakan sumber air terdekat dari lokasi kejadian berhasil meredam amuk si jago merah.

    Api pada bagian kamar dapat dipadamkan warga sebelum menjalar ke ruangan lain, sehingga tidak semua bagian rumah terbakar dan kerugian materil dapat diminimalisir.

    “Saat anggota tiba di lokasi pukul 15.16 WIB api sudah dipadamkan oleh warga. Kita hanya melakukan proses pendinginan memastikan tidak terjadi penyalaan api kembali di lokasi,” ujarnya.

    Muchtar menuturkan tidak ada korban dalam kejadian, sementara kerugian materil akibat terbakarnya ruang kamar dengan luas sekitar 9 meter persegi itu diperkirakan mencapai Rp20 juta.

    Guna mencegah kasus kebakaran akibat korsleting warga diimbau tidak menggunakan steker secara berlebihan, dan lepaskan steker ketika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.

    “Warga yang hendak melaporkan kebakaran dan permintaan evakuasi bisa menghubungi WhatsApp Damkar Jakarta Timur di nomor​​ +628119197113, atau ke 112, 021​ 8590 4904,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Rano Karno Ungkap Alasan Rusun Jakarta Harus Ada Daycare dan Wifi: ‘Jauh Lebih Bagus dari Singapura’

    Rano Karno Ungkap Alasan Rusun Jakarta Harus Ada Daycare dan Wifi: ‘Jauh Lebih Bagus dari Singapura’

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA – Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengungkapkan dua fasilitas yang menurutnya harus ada di tiap rumah susun di Jakarta.

    Pertama, ia meminta adanya fasilitas daycare atau tempat penitipan anak.

    “Terutama yang saya minta harus ada daycare. Daycare ini sebetulnya teman-teman mungkin ada yang tahu bahasanya tempat penitipan anak-anak.”

    “Kadang-kadang itu suka alpa, tapi itu sangat dibutuhkan,” kata Rano saat meninjau Rusun Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2025).

    Menurut Rano, keberadaan daycare sangat penting terutama banyak penghuni rusun yang suami istri sama-sama bekerja.

    “Tentu banyak saudara kita yang penghuni rumah susun ini kadang-kadang suami istri bekerja. Nah anaknya siapa yang jaga, inilah fungsinya daycare. Tapi dengan penjaga-penjaga yang punya kualitas daycare, jangan sampai terjadinya, Ya ada di beberapa tempat lah,” paparnya.

    Selain daycare, Rano juga memastikan seluruh rusun di Jakarta harus ada fasilitas wifi gratis.

    Pasalnya, ia menganggap wifi saat ini sudah bukanlah hal yang mewah.

    “Wifi harus terpasang. Karena Wifi itu bukan kemewahan, Wifi itu bagian dari kehidupan sehari-hari.”

    “Supaya anak-anak kita juga bisa belajar, mencari data di rumah, dan juga membantu usaha-usaha yang memang pasti akan terjadi di rumah susun ini,” ujarnya.

    Saat meninjau Rusun Jagakarsa, Doel mengklaim fasilitas di tempat ini lebih bagus dengan yang ada di Singapura.

    “Pertanyaan saya kenapa Anda coba lihat di Singapura. Singapura memang juga ada kelas. Ada rumah susun, ada rusunami, ada apartemen.”

    “Tapi kalau untuk rumah susun ini, saya bilang ini jauh lebih bagus dari Singapura,” kata Doel saat meninjau Rusun Green Jagakarsa.

    Dijelaskan Doel, Rusun Green Jagakarsa ini terdiri dari tiga tower dengan total 723 unit dimana di bagian bawah disediakan tempat untuk disabilitas.

    Adapun rusun ini dibangun di area lahan sekitar 1,5 hektar.

    “Rumah susun Jagakarsa ini selesai setelah pembangunan selama hampir 406 hari kalender dengan alokasi anggaran sebesar Rp382 miliar sekian,” ujar Doel.

    Dalam kunjungannya itu, Doel turut melihat sejumlah fasilitas yang ada di dalam area rusun.

    Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, sejumlah fasilitas yang tersedia di Rusun Jagakarsa ini yakni parkiran luas, masjid, taman, ada lapangan olahraga, penitipan anak atau daycare, klinik dan juga warung.

    Lebih lanjut ia berharap nantinya rusun ini bisa menjadi tempat tinggal bagi para warga Jakarta berpenghasilan rendah yang selama ini tinggal di wilayah rawan banjir.

    “Kemudian tipe ini 36, terdiri dari ruang tamu dengan keluarga, ada 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, dan balkon.

    Keberadaan rumah susun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan hunian layak, khususnya di Jakarta Selatan,” ujar Bang Doel.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Biaya Sewa di Rusun Jagakarsa Lebih dari Sejuta Perbulan, Doel Klaim Murah Dibanding Kebanjiran

    Biaya Sewa di Rusun Jagakarsa Lebih dari Sejuta Perbulan, Doel Klaim Murah Dibanding Kebanjiran

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA – Pemprov Jakarta dalam waktu dekat akan meresmikan Rusun Green Jagakarsa, Jakarta Selatan.

    Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan, nantinya rusun tersebut akan diperuntukan bagi warga Jakarta berpenghasilan rendah, utamanya mereka yang selama ini tinggal di wilayah rawan banjir.

    “Syarat utama, saya minta maaf dengan berat hati, memang harus warga Jakarta.”

    “Karena itu Pergubnya seperti itu. Dan memang rumah susun ini dibuat untuk masyarakat Jakarta,” kata dia saat meninjau Rusun Green Jagakarsa, Sabtu (15/3/2025).

    Pria yang yang karib disapa Bang Doel ini kemudian membocorkan biaya sewa yang bakal diterapkan di Rusun Jagakarsa ini.

    “Paling rendah Rp 865.000 di luar token, di luar air.”

    “Jadi token karena sekarang ini rumah susun kita, setiap rumah atau setiap kamar sudah dengan token masing-masing. Kalau dulu di beberapa rumah susun, listriknya menjadi satu,” ujar Doel.

    Secara matematis jika biaya sewa ditambah dengan token listrik dan air maka pengeluaran para penghuni di Rusun Jagakarsa ini nantinya lebih dari sejuta per bulannya.

    Angka itu dirasa cukup besar bagi masyarakat menengah ke bawah, termasuk warga yang selama ini tinggal di bantaran kali. Pasalnya, alasan utama warga memilih tinggal di lokasi rawan banjir karena biaya sewa yang murah.

    Namun, menurut Doel, biaya sewa tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sejumlah fasilitas yang didapat warga.

    “Kenapa satu, warga Jakarta, kalau dia masuk rumah susun, dia punya KTP, dia pasti akan mempunyai privilege KJMU. Kartu Jakarta Pintar mereka pasti dapat. Kemudian kartu-kartu yang lain, itu kan sebetulnya komponen dari kehidupan,’ tutur Doel.

    Bahkan, kata Doel, biaya sewa tersebut jauh lebih murah karena warga tak perlu lagi kebanjiran.

    “Memang kalau kita dengar Rp 800 ribu mungkin besar. Tapi kalau maaf-maaf, mereka sewa misal di bantaran sungai, oke. Rp 500 ribu mungkin murah tapi tiap tahun kena banjir terus, ruginya jauh lebih besar,” paparnya.

    Karenanya, Doel mengatakan untuk menarik warga agar mau tinggal di rusun, Pemprov DKI menyediakan fasilitas warung agar mereka yang tinggal bisa turut membuka usaha.

    “Nah, makanya itu komponen kita, di setiap rusun yang memang sedang kita rencanakan, dibawah harus ada untuk usaha. Ada pasar, ada warung.

    Nah, di situ lah. Karena pun penghuni rumah susun juga butuh makan, butuh hidup, kan. Jadi timbulah kolaborasi antara masyarakat rumah susun itu,” tutur Doel.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Grup WhatsApp AKBP Fajar Bisa Jadi Kotak Pandora, Pakar Curiga Ada Sindikat Kejahatan Seksual Global

    Grup WhatsApp AKBP Fajar Bisa Jadi Kotak Pandora, Pakar Curiga Ada Sindikat Kejahatan Seksual Global

    TRIBUNJAKARTA.COM – Eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, yang mencabuli anak di bawah umur diduga terlibat sindikat kejahatan seksual global.

    Dugaan tersebut tidak mengada-ada, sebab, lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tahun 2011 itu tak hanya melakukan aksi bejat ke anak-anak, tapi juga merekamnya dan mengunggahnya ke situs luar negeri.

    Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, meminta polisi memeriksa ponsel AKBP Fajar.

    Bisa jadi, grup WhatsAppnya merupakan kotak pandora yang menguak rantai kejahatan lebih besar.

    Sindikat Kejahatan Seksual Global

    Reza mencurigai, video pencabulan yang diunggah AKBP Fajar tidak cuma-cuma, melainkan untuk dijual di kalangan terbatas.

    “Saya bayangkan situs itu eksklusif, artinya tidak bisa diakses oleh sembarang orang, mungkin butuh keanggotaan tertentu, agar seseorang kemudian bisa entah itu sebatas menyebarluaskan.”

    “Atau bahkan mungkin mengkomersialisasi produk-produk pornografi anak atau kekerasan seksual terhadap anak,” kata Reza, dikutip dari YouTube tvOneNews, via Tribunnews, Sabtu (15/3/2025).

    Tidak menutup kemungkinan, sebagai pemasok, AKBP Fajar juga bagian dari sindikat kejahatan seksual global.

    “Oknum polisi yang satu ini, jangan-jangan merupakan bagian dari sindikat atau jejaring pelaku kejahatan seksual terhadap anak yang sifatnya internasional,” ucap Reza.

    “Karena dia merupakan bagian dari sebuah komunitas yang eksklusif itu,” imbuhnya.

    Dugaan tersebut dapat ditelusuri dengan memeriksa secara menyelusuh ponsel AKBP Fajar.

    Riwayat pencarian hingga grup WhatsApp di ponsel tersebut bisa memberi banyak petunjuk baru.

    “Karena itu, begitu didapati bahwa dia merupakan bagian dari jaringan semacam itu, silakan cek grup WhatsApp-nya kah, atau kelompok pertemanan media sosialnya kah, riwayat kunjungan website yang pernah dia lakukankah.” 

    “Untuk menjaring sebanyak mungkin orang-orang di belahan bumi manapun yang mungkin juga menjadi bagian dari organisasi atau sindikat pelaku kejahatan seksual terhadap anak yang sifatnya global itu,” tandasnya.

    Kasus AKBP Fajar

    Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman telah mencabuli empat orang korban, di mana 3 di antaranya adalah anak di bawah umur. 

    Trunoyudo menyebutkan, fakta itu terkuak dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan kode etik yang dilakukan oleh Biro Pertanggung Jawaban Profesi Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. (Wabprof Propam Polri). 

    “Dari penyelidikan pmeriksaan emlalui kode etik dari wabprof, ditemukan fakta bahwa FLS telah melakukan pelecehan seksual dengan anak di bawah umur sebanyak 3 orang dan satu orang usia dewasa,” kata Trunojoyo dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025). 

    Truno menuturkan, 3 anak yang menjadi korban pencabulan itu masing-masing berusia 6 tahun, 13 tahun, dan 16 tahun, sedangkan orang dewasa yang dicabuli berusia 20 tahun. 
     
    Ia menuturkan, Wabprof Propam Polri telah memeriksa 16 orang dalam kasus ini, mereka terdiri dari 4 orang korban, 4 orang manajer hotel, 2 orang personel Polda Nusa Tenggara Timur. 

    Kemudian ahli psikologi, ahli agama, ahli kejiwaan, satu orang dokter, serta ibu dari salah seorang korban. 

    “Tanggal 24 Februari 2025 ini sudah dilakukan penanganan perkaranya oleh Divpropam dan telah ditempatkan secara penemaptan khusus,” kata Trunoyudo. 

    AKBP Fajar ditangkap oleh petugas Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri pada Kamis (20/2/2025). 

    Penangkapan ini menyusul laporan otoritas Australia yang menemukan video tidak senonoh terhadap anak di bawah umur di salah satu situs porno.

    AKBP Fajar pun sudah berstatus tersangka, ditahan di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

    Fajar disangkakan dengan tindak pidana kekerasan seksual sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 huruf c, Pasal 12 dan Pasal 14 Ayat 1 huruf a dan b, dan Pasal 15 Ayat 1, huruf e g c i, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan Pasal 25 Ayat 1 jo Pasal 27 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua Undang-Undang ITE juncto Pasal 55 dan 56 KUHP. Adapun Fajar telah dibawa ke Mabes Polri dari NTT.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Prajurit Aktif Bisa Duduk di 16 Kementerian dan Lembaga

    Prajurit Aktif Bisa Duduk di 16 Kementerian dan Lembaga

    PIKIRAN RAKYAT – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin menyatakan, pihaknya bersama Pemerintah telah menyepakati soal perluasan peran TNI untuk menduduki jabatan sipil di 16 kementerian dan lembaga. Hal tersebut termaktub dalam revisi Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau RUU TNI. 

    TB Hasanuddin mengebut, prajurit TNI aktif bisa menduduki lembaga Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kemendagri. Kesepakatan itu diputuskan dalam rapat Panitian Kerja (Panja) RUU TNI yang digelar di di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu, 15 Maret 2025. 

    “Sudah (sepakat). Kan saya bilang dari 15 jadi 16. Satu adalah badan perbatasan,” kata TB Hasanuddin.

    TB Hasanuddin menjelaskan alasan DPR dan pemerintah menyepakati TNI bisa menempati posisi di BNPP. Menurutnya, daerah perbatasan memiliki tingkat kerawanan tinggi sehingga memerlukan keterlibatan TNI untuk menjaga wilayah tersebut.

    “Karena dalam perpres itu dan dalam pernyataannya badan pengelola perbatasan yang rawan, berbatasan itu memang ada penempatan anggota TNI,” tutur TB Hasanuddin.

    Meskipun begitu, TB Hasanuddin menegaskan, prajurit harus mengundurkan diri jika ingin menduduki jabatan di luar kementerian dan lembaga yang telah disepakati dalam revisi UU TNI.

    “Soal penempatan prajurit TNI di tempat lain di luar yang 16 itu tetap harus mengundurkan diri. Jadi kalau itu sudah final,” ujar TB Hasanuddin. 

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan ada 15 Kementerian dan Lembaga yang bisa dijabat oleh prajurit TNI aktif tanpa harus mengundurkan diri atau pensiun dari kedinasan, yakni: 

    1. Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Negara

    2. Pertahanan Negara

    3. Sekretaris Militer Presiden

    4. Inteligen Negara

    5. Sandi Negara

    6. Lemhannas

    7. DPN

    8. SAR Nasional

    9. Narkotika Nasional

    10. Kelautan dan Perikanan

    11. BNPB

    12. BNPT

    13. Keamanan Laut

    14. Kejaksaan Agung

    15. Mahkamah Agung

    “Soal penempatan prajurit TNI di tempat lain di luar yang 16 itu tetap harus mengundurkan diri. Jadi kalau itu sudah final,” ujar TB Hasanuddin. 

    Prajurit Bisa Bantu Atasi Narkoba dan Kejahatan Siber 

    Diberitakan sebelumnya, TB Hasanuddin mengatakan, dalam pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ada perluasan cakupan mengenai operasi militer selain perang (OMSP), yang sebelumnya terdiri dari 14 menjadi 17 tugas pokok. 

    “Pembahas yang lebih fokus itu tadi menarik itu adalah operasi militer selain perang. Jadi dari 14 berubah menjadi 17. Tadi panjang lebar dan sebagainya, dan kemudian disepakati 17 itu dengan narasi-narasi yang diubah,” kata TB Hasanuddin. 

    TB Hasanuddin menyebutkan penambahan tugas pokok TNI dalam OMSP adalah membantu dalam urusan pertahanan siber, khususnya yang berkaitan dengan pemerintah dan mengatasi masalah narkoba.

    Mengenai implementasi dari revisi ini, TB Hasanuddin menyatakan hal tersebut akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Presiden (Perpres). Namun, ia menegaskan terkait perbantuan di masalah narkoba TNI tidak akan terlibat dalam penegakan hukum.

    “Saya kira nanti akan diatur dengan Perpres, di mana perbantuannya yang dilakukan oleh TNI, perbantuan kepada pemerintah, dan kemudian di mana ranah hukumnya dan lain sebagainya. Tapi yang jelas TNI tidak ikut dalam penegakan hukumnya,” ucapnya.

    Untuk bidang siber, TB Hasanuddin menekankan TNI akan memperkuat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui kemampuan siber yang dimiliki prajurit untuk kepentingan bangsa dan negara. 

    “Siber itu sekarang sudah ada di BSSN. Untuk memperkuat BSSN dan kemudian memiliki kemampuan dari siber TNI yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu intinya,” ujar TB Hasanuddin.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Miris! Jumlah Pekerja Anak Masih Tinggi, Gejolak Ekonomi Jadi Penyebabnya

    Miris! Jumlah Pekerja Anak Masih Tinggi, Gejolak Ekonomi Jadi Penyebabnya

    Jakarta: Gejolak ekonomi global bukan hanya berdampak pada sektor keuangan dan bisnis, tetapi juga berisiko memperburuk masalah sosial, termasuk meningkatnya jumlah pekerja anak. 
     
    Ketika kondisi ekonomi sulit, banyak keluarga yang terpaksa melibatkan anak-anak mereka dalam dunia kerja demi membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. 
     
    Jika dibiarkan, hal ini bisa menghambat perkembangan sumber daya manusia (SDM) nasional dan memperburuk kesenjangan sosial. 
    Potensi lonjakan pekerja anak di tengah gejolak ekonomi
    Tren jumlah pekerja anak di Indonesia menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah pekerja anak sempat melonjak dari 0,92 juta pada 2019 menjadi 1,33 juta pada 2020.

    Lalu akibat dampak ekonomi dari pandemi covid-19 hingga 2023, angka tersebut masih stagnan di 1,01 juta, menunjukkan bahwa masalah ini belum terselesaikan sepenuhnya.
     
    Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan bahwa situasi ekonomi yang tidak menentu dapat kembali mendorong peningkatan jumlah pekerja anak. 
     
    “Gejolak perekonomian dunia yang berdampak pada perekonomian dalam negeri, dan berpotensi mempengaruhi proses pembangunan di sektor lain harus segera diantisipasi,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 Maret 2025.
     

    Dampak buruk pekerja anak bagi masa depan bangsa
    Melibatkan anak dalam dunia kerja bukan hanya mengganggu hak mereka untuk memperoleh pendidikan, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap kualitas SDM nasional. 
     
    “Dampak gejolak di sektor ekonomi berpotensi menerpa kehidupan keseharian masyarakat, terutama kelompok masyarakat marginal yang di dalamnya juga ada anak-anak yang rentan terdampak,” ungkap dia.
    Strategi antisipasi
    Menurut Lestari, sejumlah langkah antisipasi dalam menghadapi dampak gejolak ekonomi harus direalisasikan.
     
    Langkah tersebut, tambah Lestari, antara lain peningkatan dan kemudahan akses pendidikan, dukungan ekonomi keluarga, dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam pemenuhan hak-hak anak. 
     
    Selain itu, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, penegakan hukum secara ketat juga harus dilakukan terhadap pihak-pihak yang mempekerjakan anak-anak. 
    Menyelamatkan generasi penerus bangsa
    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap potensi dampak dari gejolak ekonomi yang terjadi dapat dihadapi bangsa ini secara bersama-sama. 
     
    Rerie mendorong agar upaya untuk membangun kolaborasi yang kuat antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat bisa segera dilakukan untuk mengantisipasi sejumlah dampak yang akan terjadi. 
     
    Rerie sangat berharap pemenuhan hak-hak anak untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik dan menjadi generasi penerus yang berdaya saing di masa datang dapat diwujudkan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bang Doel Tinjau Rusun Jagakarsa yang Diklaim Lebih Bagus dari Fasilitas di Singapura, Ada Apa Saja?

    Bang Doel Tinjau Rusun Jagakarsa yang Diklaim Lebih Bagus dari Fasilitas di Singapura, Ada Apa Saja?

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA – Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno meninjau Rumah Susun Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (15//3/2025).

    Sebelumnya, saat meninjau lokasi banjir di Bantaran Kali Ciliwung beberapa waktu lalu, pria yang karib disapa Bang Doel ini mengklaim fasilitas di Rusun Jagakarsa lebih bagus dengan yang ada di Singapura.

    “Pertanyaan saya kenapa Anda coba lihat di Singapura. Singapura memang juga ada kelas. Ada rumah susun, ada rusunami, ada apartemen.

    Tapi kalau untuk rumah susun ini, saya bilang ini jauh lebih bagus dari Singapura,” kata Doel saat meninjau Rusun Green Jagakarsa.

    Dijelaskan Doel, Rusun Green Jagakarsa ini terdiri dari tiga tower dengan total 723 unit dimana di bagian bawah  disediakan tempat untuk disabilitas.

    Adapun rusun ini dibangun di area lahan sekitar 1,5 hektar.

    “Rumah susun Jagakarsa ini selesai setelah pembangunan selama hampir 406 hari kalender dengan alokasi anggaran sebesar Rp 382 miliar sekian,” ujar Doel.

    Dalam kunjungannya itu, Doel turut melihat sejumlah fasilitas yang ada di dalam area rusun.

    FASILITAS RUSUN JAGAKARSA – Sejumlah fasilitas disediakan Pemprov DKI Jakarta di Rusun Jagakarsa diantaranya wahana bermain anak.

    Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, sejumlah fasilitas yang tersedia di Rusun Jagakarsa ini yakni parkiran luas, masjid, taman, ada lapangan olahraga, penitipan anak atau daycare, klinik dan juga warung.

    “Bahkan kita juga siapkan warung untuk penghuni-penghuni rusun ini juga bisa berusaha disini, membuka usaha, membuka warung,” tutur Doel.

    Lebih lanjut ia berharap nantinya rusun ini bisa menjadi tempat tinggal bagi para warga Jakarta berpenghasilan rendah yang selama ini tinggal di wilayah rawan banjir.

    “Kemudian tipe ini 36, terdiri dari ruang tamu dengan keluarga, ada 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, dan balkon.

    Keberadaan rumah susun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan hunian layak, khususnya di Jakarta Selatan,” ujar Bang Doel.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya