Perusahaan: Google

  • Menteri P2MI Ungkap 3 Negara Asia Tenggara Rawan Kasus Perdagangan Manusia

    Menteri P2MI Ungkap 3 Negara Asia Tenggara Rawan Kasus Perdagangan Manusia

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA – Tiga negara di Asia Tenggara rawan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), hal ini dikatakan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. 

    Pernyataan itu disampaikan Menteri Karding saat menyegel kantor perusahaan penempatan pekerja migran di Jalan Lingkar Utara, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Jumat (28/3/2025). 

    “Kementerian P2MI tidak ada kerjasama penempatan ke Kamboja, Thailand, dan Myanmar,” kata Karding di Bekasi.

    Untuk itu, pihaknya melarang masyarakat Indonesia untuk bekerja di tiga negara Asia Tenggara tersebut karena rawan TPPO. 

    “Kalau boleh hari ini saya menyatakan saya melarang semua warga indonesia untuk bekeja di tiga negara tersebut karena rawan TPPO,” tegasnya. 

    Karding menyebut, jika sekarang ada masyarakat Indonesia yang bekerja di Kamboja, Thailand dan Myanmar statusnya ilegal. 

    “Semua yang ada di Kamboja, Myanmar, bahkan di Thailand dalam kacamata kementerian itu unprosedural atau ilegal,” kata Karding. 

    Ketika ditanya sikap pemerintah terkait kasus pemuda asal Bekasi bernama Soleh Darmawan (24), tewas diduga disiksa saat bekerja di Kamboja, Karding memastikan akan tetap melakukan advokasi. 

    “Jadi sebenarnya kalau kita anggaplah mau murni berdasarkan hukum maka sebenarnya itu bukan menjadi kewajiban hukum kita untuk melakukan pembelaan, tetapi karena itu warga indonesia, suka tidak suka kita harus bela,” ungkapnya. 

    Sebelumnya diberitakan, nasib tragis dialami pemuda asal Bekasi bernama Soleh Darmawan (24), kerja jadi operator judi online (judol) di Kamboja pulang tinggal nama. 

    Soleh dikabarkan jadi korban perdagangan manusia, disiksa hingga ginjalnya diambil paksa. Hal ini berdasarkan informasi diunggah akun X @FaktaHitsPlus62. 

    Unggahan akun X tersebut berisi foto kolase, terdiri dari gambar Soleh bersama sejumlah orang diduga penyalur kerja dan kondisi terakhir korban dalam keadaan meninggal dunia. 

    Diana ibu korban mengatakan, putranya pamit kerja ke luar negeri sejak Senin (17/2/2025). Soleh bilang pamit ke keluarga bekerja di Thailand sebagai juru masak di sebuah hotel. 

    “Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja,” kata Diana kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/3/2025). 

    Selama empat hari pertama di luar negeri, Soleh masih kerap menghubungi keluarga melalui video call. 

    Kejanggalan mulai terlihat saat Diana menerima sambungan telepon dari Soleh pada Minggu (2/3/2025) malam. 

    Kamera sambungan telepon video menampilkan kondisi Soleh yang terkulai di kasur, kondisi lemas tak berdaya. 

    Suara pada sambung telepon diduga teman sesama rekan kerja, mengabarkan ke Diana kondisi anaknya sakit. 

    Diana waktu itu tak bisa berbuat banyak, dia hanya bisa melihat anaknya sakit melalui sambungan telepon tanpa bisa berbuat apa-apa. 

    Pagi datang, kabar duka dari luar negeri sampai ke keluarga. Soleh dinyatakan meninggal dunia pada Senin (3/3/2025). 

    “Saya diteleponnya malam. Pas malamnya nelpon. Besok pagi dia meninggal,” terang dia. 

    Diana dibantu teman kuliah anaknya berusaha mencari tahu keberadaan Soleh, sampai akhirnya diketahui berada di Kamboja. 

    Melalui Kedutaan Besar RI di Kamboja, jenazah Soleh berhasil dipulangkan ke tanah air untuk diserahkan ke pihak keluarga pada Sabtu (15/3/2025). 

    Setibanya di rumah duka, jenazah Soleh langsung dimandikan untuk selanjutnya disalatkan. 

    Pada saat dimandikan, Diana melihat kejanggalan. Ada luka seperti jahitan di bagian dekat perut posisi ginjal. 

    Hal ini yang menimbulkan kecurigaan, Soleh meninggal bukan karena sakit dan diduga menjadi korban perdagangan manusia. 

    “Enggak ngerti deh saya. Pokoknya di bagian perut gitu dah (ada bekas luka) jahitan. Anak saya nggak pernah operasi-operasi,” terang Diana. 

    Belakangan, Diana baru mengetahui anaknya kerja di Kamboja diduga menjadi operator judol. Saat ini, dia bingung harus berbuat apa untuk menuntut keadilan atas kematian anaknya. 

    “Penyebabnya itu (meninggal) nggak tahu dah, saya kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya enggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya,” ucap Diana.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Hilal Belum Nampak Secara Hisab, 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025 

    Hilal Belum Nampak Secara Hisab, 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025 

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) tengah menggelar sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1446 H. Sidang ini berlangsung dari sore tadi tepatnya pada pukul 16.30 WIB.

    Berdasarkan pengamatan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag), 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 secara hisab.

    “Hasil keputusan sinkronisasi awal bulan Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin Pahing tanggal 31 Maret 2025 M,” kata anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya di Kantor Kemenag yang juga disiarkan secara daring, Sabtu 29 Maret 2025.

    Hal ini, karena pada 29 Maret 2025 gerhana tidak dapat diamati di Indonesia dan wilayah yang dilewati oleh gerhana matahari sebagian tidak melewati Indonesia.

    “Wilayah yang dilewati oleh gerhana matahari sebagian, tidak melewati kita di Indonesia. Jadi, hampir 94% matahari tertutup oleh bulan,” tuturnya.

    Lebaran 2025 Berpotensi Serentak

    Menteri Agama Nasarudin Umar, sebelumnya telah memperkirakan bahwa Hari Raya Idul Fitri tahun 2025 akan dirayakan secara serentak oleh pemerintah maupun organisasi Islam lainnya, termasuk Muhammadiyah. 

    Hal ini disebabkan oleh rendahnya posisi hilal pada 29 Maret 2025, sehingga 1 Syawal diperkirakan jatuh pada tanggal, 31 Maret 2025.

    Adapun organisasi Muhammadiyah sendiri, telah mengumumkan lebih dulu sebagaimana dilansir Pikiran-rakyat.com dari laman resminya bahwa Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada 31 Maret 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal.

    Oleh karenanya, mengingat pemerintah pun telah mengumumkan bahwa posisi hilal belum nampak di tanggal 29 Maret 2025, maka 1 Syawal 2025 diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 besok lusa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hadir di Bandara Ngurah Rai, Serambi MyPertamina Beri Layanan Gratis bagi Pemudik

    Hadir di Bandara Ngurah Rai, Serambi MyPertamina Beri Layanan Gratis bagi Pemudik

    Bali: PT Pertamina Patra Niaga terus memperluas layanan Serambi MyPertamina dalam rangka Bulan Ramadan sekaligus menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Selain rest area, mereka menghadirkan layanan tersebut di Terminal Kedatangan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

    Layanan Serambi MyPertamina dihadirkan untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan dan pemudik yang datang ke Pulau Dewata. Layanan ini menawarkan berbagai fasilitas gratis seperti porter, takjil, snack, dan kursi pijat.

    “Kami menyediakan porter gratis, free takjil, snack, serta fasilitas kursi pijat di Serambi MyPertamina,” ujar petugas Serambi, Esa.

    Cara menikmati layanan di Serambi MyPertamina ini cukup mudah. Para pengunjung cukup mendatangi booth Serambi MyPertamina di Terminal Kedatangan dan hanya menunjukkan aplikasi MyPertamina.
     

    “Langsung hubungi petugas yang berjaga dan jangan lupa tunjukkan aplikasi MyPertamina. Dan apabila ada pertanyaan lebih lanjut, para wisatawan ataupun para pemudik dapat langsung komunikasi dengan petugas yang berjaga atau stand by di Serambi MyPertamina di Provinsi Bali,” lanjut Esa.

    Dengan hadirnya Serambi MyPertamina, Pertamina berharap dapat memberikan kenyamanan lebih bagi masyarakat yang bepergian, khususnya di momen Ramadan dan Idulfitri. 

    “Semoga program ini terus memberikan manfaat serta semangat positif bagi para pemudik dan wisatawan yang datang ke Bali,” kata Esa.
     

    Pemudik dan Wisatawan Semua Senang
    Layanan ini disambut baik oleh para pengunjung. Salah satu wisatawan asal Jakarta, Bella senang dengan kehadiran Serambi MyPertamina. Ia yang hendak berlibur ke Kintamani, merasa sangat terbantu dengan fasilitas porter gratis. 

    “Lumayan karena membantu angkat barang saya. Saya juga mendapatkan servis gratis hanya dengan follow Instagram MyPertamina dan mengunduh aplikasinya,” ungkap Bella.

    Apresiasi juga diberikan wisatawan lainnya, Mochtar. Pria asal Surabaya ini mengaku senang bisa menikmati fasilitas di Serambi MyPertamina di terminal ini, khususnya fasilitas kursi pijat. Terlebih, syarat menikmati fasilitas ini tidak sulit.

    “Saya bisa menggunakan fasilitas kursi pijat gratis hanya dengan mengunduh aplikasi MyPertamina dan mengikuti akun Instagram MyPertamina serta Patraniaga Jatimbalinews. Program ini bagus, kalau bisa diperbanyak di lokasi lain seperti rest area atau bandara lain,” katanya.

    Tak hanya itu, layanan ini juga bermanfaat bagi pemudik yang sedang menjalankan ibadah puasa. Emi Suantari, pemudik asal Surabaya, merasa terbantu dengan adanya takjil gratis di booth MyPertamina.

    “Saat perjalanan dari Surabaya ke Bali, saya tidak membawa bekal untuk berbuka. Beruntung, di sini saya mendapatkan takjil gratis. Saya juga diberi tumbler setelah mengikuti Instagram MyPertamina,” kata Emi.

    Bali: PT Pertamina Patra Niaga terus memperluas layanan Serambi MyPertamina dalam rangka Bulan Ramadan sekaligus menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Selain rest area, mereka menghadirkan layanan tersebut di Terminal Kedatangan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
     
    Layanan Serambi MyPertamina dihadirkan untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan dan pemudik yang datang ke Pulau Dewata. Layanan ini menawarkan berbagai fasilitas gratis seperti porter, takjil, snack, dan kursi pijat.
     
    “Kami menyediakan porter gratis, free takjil, snack, serta fasilitas kursi pijat di Serambi MyPertamina,” ujar petugas Serambi, Esa.

     
    Cara menikmati layanan di Serambi MyPertamina ini cukup mudah. Para pengunjung cukup mendatangi booth Serambi MyPertamina di Terminal Kedatangan dan hanya menunjukkan aplikasi MyPertamina.
     

    “Langsung hubungi petugas yang berjaga dan jangan lupa tunjukkan aplikasi MyPertamina. Dan apabila ada pertanyaan lebih lanjut, para wisatawan ataupun para pemudik dapat langsung komunikasi dengan petugas yang berjaga atau stand by di Serambi MyPertamina di Provinsi Bali,” lanjut Esa.
     

     
    Dengan hadirnya Serambi MyPertamina, Pertamina berharap dapat memberikan kenyamanan lebih bagi masyarakat yang bepergian, khususnya di momen Ramadan dan Idulfitri. 
     
    “Semoga program ini terus memberikan manfaat serta semangat positif bagi para pemudik dan wisatawan yang datang ke Bali,” kata Esa.
     

    Pemudik dan Wisatawan Semua Senang

    Layanan ini disambut baik oleh para pengunjung. Salah satu wisatawan asal Jakarta, Bella senang dengan kehadiran Serambi MyPertamina. Ia yang hendak berlibur ke Kintamani, merasa sangat terbantu dengan fasilitas porter gratis. 
     

     
    “Lumayan karena membantu angkat barang saya. Saya juga mendapatkan servis gratis hanya dengan follow Instagram MyPertamina dan mengunduh aplikasinya,” ungkap Bella.
     
    Apresiasi juga diberikan wisatawan lainnya, Mochtar. Pria asal Surabaya ini mengaku senang bisa menikmati fasilitas di Serambi MyPertamina di terminal ini, khususnya fasilitas kursi pijat. Terlebih, syarat menikmati fasilitas ini tidak sulit.
     

     
    “Saya bisa menggunakan fasilitas kursi pijat gratis hanya dengan mengunduh aplikasi MyPertamina dan mengikuti akun Instagram MyPertamina serta Patraniaga Jatimbalinews. Program ini bagus, kalau bisa diperbanyak di lokasi lain seperti rest area atau bandara lain,” katanya.
     
    Tak hanya itu, layanan ini juga bermanfaat bagi pemudik yang sedang menjalankan ibadah puasa. Emi Suantari, pemudik asal Surabaya, merasa terbantu dengan adanya takjil gratis di booth MyPertamina.
     
    “Saat perjalanan dari Surabaya ke Bali, saya tidak membawa bekal untuk berbuka. Beruntung, di sini saya mendapatkan takjil gratis. Saya juga diberi tumbler setelah mengikuti Instagram MyPertamina,” kata Emi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Menteri P2MI Ungkap 3 Negara Asia Tenggara Rawan Kasus Perdagangan Manusia

    Kementerian P2MI Bantu Advokasi Kasus Pemuda Asal Bekasi Tewas Diduga Disiksa di Kamboja

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) bantu advokasi kasus pemuda asal Bekasi, Soleh Darmawan (24) yang tewas saat menjadi pekerja di Kamboja. 

    Hal ini disampaikan Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, saat mendatangi kantor perusahaan penempatan pekerja migran di Jalan Lingkar Utara, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Jumat (28/3/2025). 

    “Kita sedang berupaya membantu baik melakukan advokasi di sana yang kedua termasuk pemulangannya,” kata Karding di Bekasi. 

    Dia menegaskan, P2MI selama ini tidak memiliki kerja sama dengan tiga negara Asia Tenggara yakni, Thailand, Myanmar dan Kamboja terkait penempatan pekerja migran. 

    “Semua yang ada di kamboja, Myanmar, bahkan di Thailand dalam kacamata kementerian itu unprosedural atau ilegal,” tegasnya. 

    Meski begitu, pemerintah akan tetap membantu setiap warga negara yang terkandung kasus hukum atau memiliki masalah saat bekerja di tiga negara tersebut. 

    “Jadi sebenarnya kalau kita anggaplah mau murni berdasarkan hukum maka sebenarnya itu bukan menjadi kewajiban hukum kita untuk melakukan pembelaan tetapi karena itu warga indonesia, suka tidak suka kita harus bela,” kata Karding. 

    Sebelumnya diberitakan, nasib tragis dialami pemuda asal Bekasi bernama Soleh Darmawan (24), kerja jadi operator judi online (judol) di Kamboja pulang tinggal nama. 

    Soleh dikabarkan jadi korban perdagangan manusia, disiksa hingga ginjalnya diambil paksa. Hal ini berdasarkan informasi diunggah akun X @FaktaHitsPlus62. 

    Unggahan akun X tersebut berisi foto kolase, terdiri dari gambar Soleh bersama sejumlah orang diduga penyalur kerja dan kondisi terakhir korban dalam keadaan meninggal dunia. 

    Diana ibu korban mengatakan, putranya pamit kerja ke luar negeri sejak Senin (17/2/2025). Soleh bilang pamit ke keluarga bekerja di Thailand sebagai juru masak di sebuah hotel. 

    “Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja,” kata Diana kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/3/2025). 

    Selama empat hari pertama di luar negeri, Soleh masih kerap menghubungi keluarga melalui video call. 

    Kejanggalan mulai terlihat saat Diana menerima sambungan telepon dari Soleh pada Minggu (2/3/2025) malam. 

    Kamera sambungan telepon video menampilkan kondisi Soleh yang terkulai di kasur, kondisi lemas tak berdaya. 

    Suara pada sambung telepon diduga teman sesama rekan kerja, mengabarkan ke Diana kondisi anaknya sakit. 

    Diana waktu itu tak bisa berbuat banyak, dia hanya bisa melihat anaknya sakit melalui sambungan telepon tanpa bisa berbuat apa-apa. 

    Pagi datang, kabar duka dari luar negeri sampai ke keluarga. Soleh dinyatakan meninggal dunia pada Senin (3/3/2025). 

    “Saya diteleponnya malam. Pas malamnya nelpon. Besok pagi dia meninggal,” terang dia. 

    Diana dibantu teman kuliah anaknya berusaha mencari tahu keberadaan Soleh, sampai akhirnya diketahui berada di Kamboja. 

    Melalui Kedutaan Besar RI di Kamboja, jenazah Soleh berhasil dipulangkan ke tanah air untuk diserahkan ke pihak keluarga pada Sabtu (15/3/2025). 

    Setibanya di rumah duka, jenazah Soleh langsung dimandikan untuk selanjutnya disalatkan. 

    Pada saat dimandikan, Diana melihat kejanggalan. Ada luka seperti jahitan di bagian dekat perut posisi ginjal. 

    Hal ini yang menimbulkan kecurigaan, Soleh meninggal bukan karena sakit dan diduga menjadi korban perdagangan manusia. 

    “Enggak ngerti deh saya. Pokoknya di bagian perut gitu dah (ada bekas luka) jahitan. Anak saya nggak pernah operasi-operasi,” terang Diana. 

    Belakangan, Diana baru mengetahui anaknya kerja di Kamboja diduga menjadi operator judol. Saat ini, dia bingung harus berbuat apa untuk menuntut keadilan atas kematian anaknya. 

    “Penyebabnya itu (meninggal) nggak tahu dah, saya kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya enggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya,” ucap Diana. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Larangan WNI Bekerja di Kamboja, Thailand, dan Myanmar

    Larangan WNI Bekerja di Kamboja, Thailand, dan Myanmar

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Indonesia melarang warga negara Indonesia (WNI) bekerja di Kamboja, Thailand, dan Myanmar. Keputusan ini diambil untuk melindungi WNI dari risiko tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang marak terjadi di negara-negara tersebut.

    Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kerja sama resmi terkait penempatan tenaga kerja dengan ketiga negara itu. Akibatnya, semua WNI yang bekerja di sana dianggap ilegal dan rentan menjadi korban eksploitasi serta perdagangan manusia.

    Salah satu alasan utama larangan ini adalah meningkatnya kasus penipuan kerja di Kamboja dan Myanmar, terutama di wilayah Myawaddy. Banyak WNI tertipu oleh tawaran pekerjaan dengan gaji tinggi, tetapi justru terjebak dalam jaringan kriminal, termasuk kejahatan siber dan perjudian online ilegal.

    Pada 18 Maret 2025, pemerintah berhasil memulangkan 554 WNI yang menjadi korban TPPO di Myanmar. Mereka dievakuasi melalui Thailand sebelum diterbangkan ke Indonesia. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi pekerja migran dari bahaya eksploitasi.

    Pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak tergoda oleh tawaran kerja di negara-negara tersebut, terutama yang berasal dari agen atau individu tidak resmi. Calon pekerja migran disarankan hanya bekerja di negara yang memiliki perjanjian kerja sama dengan Indonesia dan mengikuti prosedur resmi yang telah ditetapkan. Selain itu, pengawasan terhadap agen penyalur tenaga kerja akan diperketat guna mencegah praktik perekrutan ilegal. Sosialisasi mengenai bahaya TPPO juga akan terus dilakukan agar masyarakat lebih waspada terhadap modus penipuan yang semakin marak.

    Di sisi lain, kondisi di Myanmar semakin memburuk akibat konflik bersenjata dan ketidakstabilan pemerintahan. Baru-baru ini, sebuah helikopter militer menyerang kelompok pemberontak di kota perbatasan Myawaddy. Namun, ancaman yang lebih besar muncul bukan hanya terhadap Myanmar, tetapi juga dunia internasional. Kota perbatasan ini telah menjadi pusat kejahatan global, termasuk penipuan berbasis siber.

    Di sepanjang perbatasan dengan Thailand, sebuah kawasan tertutup dengan penjagaan ketat menjadi pusat aktivitas kriminal. Laporan dari penegak hukum mengungkap bahwa di balik pagar tinggi tersebut, para peretas menjalankan skema investasi kripto palsu. Kota ini dikenal sebagai Shwe Kokko, yang awalnya dibangun oleh investor asal Tiongkok sebagai pusat digital, tetapi kini menjadi sarang perjudian ilegal dan penipuan siber. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), aktivitas ilegal di kota ini menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya.

    Pada malam hari, Shwe Kokko tampak gemerlap dengan fasilitas modern yang tidak ditemukan di wilayah lain di negara bagian Kayin, Myanmar. Seorang mantan pekerja dari salah satu perusahaan ilegal mengungkapkan bahwa sebagian besar pusat penipuan di Laos telah ditutup pada November tahun lalu dan kini berpindah ke Shwe Kokko. Ia menjelaskan bahwa dalam satu perusahaan saja, terdapat 50 lantai penuh dengan kelompok-kelompok penipu yang masing-masing menargetkan korban hingga 150.000 dolar AS per bulan. Jika diakumulasikan, pendapatan tahunan dari skema penipuan ini mencapai lebih dari 100 juta dolar AS.

    Interpol memperkirakan kejahatan siber di Asia Tenggara menghasilkan 3 triliun dolar AS setiap tahunnya, jumlah yang setara dengan produk domestik bruto (PDB) Prancis. Dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI), situasi ini diprediksi semakin memburuk. Penggunaan malware, AI generatif, serta teknologi deepfake semakin mempermudah para pelaku kejahatan menjalankan aksinya.

    Di tengah kekacauan akibat perang saudara dan pemerintahan militer di Myanmar, negara ini semakin terjerumus dalam krisis yang berkepanjangan. Seorang narasumber menegaskan bahwa jika kelompok bersenjata tertentu menguasai negara, Myanmar berisiko menjadi negara gagal. Konflik bersenjata mungkin telah luput dari perhatian dunia internasional, tetapi kejahatan siber yang berkembang pesat di sana menjadi ancaman global yang tidak bisa diabaikan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cara Mematikan Lacak Lokasi di HP dengan Mudah dan Aman

    Cara Mematikan Lacak Lokasi di HP dengan Mudah dan Aman

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mengaktifkan pelacakan lokasi di HP memang memudahkan akses pada beberapa aplikasi, misalnya peta digital semacam Google Maps dan Waze.

    Namun, pelacakan lokasi yang terus-terusan aktif bisa menguras baterai HP dan kapasitas RAM. Selain itu, pelacakan lokasi juga berpotensi mengganggu pengguna dengan iklan-iklan tertentu.

    Jika mau lebih aman dan tidak diganggu, ada cara mematikan lacak lokasi pada HP. Hal ini sekaligus mencegah aplikasi mengakses data lokasi tanpa izin.

    Cara mematikan lacak lokasi di HP berbeda-beda, tergantung sistem operasi yang digunakan. Pengguna HP Android dan iPhone memiliki langkah berbeda untuk mematikan lacak lokasi. Berikut selengkapnya:

    Cara Mematikan Lokasi di HP Android

    Buka Pengaturan atau Setting
    Gulir ke bawah sampai ketemu menu Lokasi
    Klik, lalu geser togel ke kiri untuk nonaktifkan Penggunaan lokasi
    Jika ingin menyalakan kembali geser togel ke kanan.

    Cara Mematikan Lokasi di iPhone

    Buka Pengaturan atau Setting
    Pilih Privasi & Keamanan
    Kemudian klik Layanan Lokasi
    Nonaktifkan layanan lokasi dengan mengetuk saklar hingga tidak berwarna hijau lagi.

    Cara matikan lokasi untuk aplikasi tertentu

    Kamu juga bisa menonaktifkan lokasi di aplikasi tertentu. Adapun cara untuk menyesuaikan izin lokasi aplikasi adalah sebagai berikut:

    iPhone

    Buka Pengaturan
    Pilih Privasi & Keamanan > Layanan Lokasi
    Gulir ke bawah untuk menemukan aplikasi yang dimaksud, lalu klik
    Pilih satu pilihan (beberapa aplikasi mungkin hanya memberikan dua pilihan), seperti (Tidak pernah, Tanya Lain Kali atau Saat Saya Berbagi, Selalu, atau Saat Menggunakan Aplikasi).

    Android

    Buka Pengaturan
    Gulir hingga menemukan menu Aplikasi
    Pilih aplikasi yang mau dimatikan lokasinya
    Klik Izin > Lokasi.
    Pilih untuk menonaktifkannya dengan mengklik “Jangan Izinkan” atau “Don’t Allow”

    Itu dia cara mematikan lokasi di HP Android dan iPhone, maupun di aplikasi tertentu. Sebagai catatan, ada aplikasi tertentu yang tidak berfungsi jika fitur pelacakan lokasi dinonaktifkan. Selamat mencoba!

    (fab/fab)

  • Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? NU dan Kemenag Rilis Prediksi dari Perhitungan Hilal

    Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? NU dan Kemenag Rilis Prediksi dari Perhitungan Hilal

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang akhir Ramadhan, muncul pertanyaan mengenai kapan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025. Penetapan hari raya ini sangat bergantung pada hasil pemantauan hilal, yang menjadi salah satu momen penting dalam menentukan tanggal 1 Syawal.

    Untuk tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia akan menggelar sidang isbat hari ini, Sabtu, 29 Maret 2025. Namun, baik Kemenag maupun Nahdlatul Ulama (NU), sudah punya prediksi, berikut penjelasannya:

    Prediksi NU

    Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengumumkan data posisi hilal menjelang akhir Ramadan 1446 H. Data ini dirilis pada 27 Maret 2025 melalui informasi tentang hilal awal Syawal 1446 H, yang berlaku untuk tanggal 29 Ramadan 1446 H/29 Maret 2025 di Indonesia.

    Perhitungan hilal dilakukan dengan menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) oleh LF PBNU untuk tanggal 29 Maret 2025 di Gedung PBNU Jakarta, dengan koordinat 6º 11′ 25″ LS dan 106º 50′ 50″ BT. Perhitungan mengikuti metode ilmu falak yang khas dari Nahdlatul Ulama.

    Data tersebut menunjukkan bahwa ketinggian hilal saat matahari terbenam pada 29 Maret 2025 adalah sekitar -1 derajat 59 menit 16 detik, yang berarti hilal masih berada di bawah ufuk dan belum memenuhi kriteria untuk dapat terlihat (imkanur rukyah). Ijtimak (konjungsi) diperkirakan terjadi pada pukul 17:58:27 WIB.

    Selain itu, LF PBNU juga merilis data hilal di beberapa kota lainnya di Indonesia, termasuk posisi hilal terkecil dan terbesar. Hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Papua Selatan, dengan ketinggian -3 derajat 24 menit, sementara yang terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Aceh, dengan ketinggian -0 derajat 59 menit.

    Elongasi hilal di Indonesia pada tanggal 29 Ramadan 1446 H berkisar antara 2º 58′ hingga 3º 01′. Seluruh Indonesia mengalami durasi hilal di atas ufuk selama 0 detik, karena posisi hilal berada di bawah ufuk dan tidak memenuhi kriteria imkan rukyah menurut Nahdlatul Ulama, yang menjadikannya mustahil terlihat.

    Informasi posisi hilal ini sejalan dengan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait perhitungan hilal untuk penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H.

    Karena hilal di seluruh Indonesia berada di zona yang mustahil terlihat, LF PBNU memprediksi bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1446 H kemungkinan besar akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025 (mulai malam hari).

    Namun, keputusan resmi mengenai hari pertama Idul Fitri, 1 Syawal 1446 H, akan diumumkan oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, pada malam Sabtu, 29 Maret 2025 sekitar pukul 19:00 WIB, setelah adanya keputusan sidang isbat pemerintah.

    Prediksi Kemenag RI

    Kementerian Agama (Kemenag) juga memperkirakan Idul Fitri 1446 H/2025 akan dirayakan serentak pada Senin, 31 Maret 2025.

    Perkiraan Idul Fitri bakal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 diperkuat data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal ketinggian hilal serta elongasi geosentris pada 29 Maret 2025.

    Hal ini diungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.

    “Kalau menurut hitung-hitungan hisab, kemungkinan Insya Allah (Idul Fitri 2025) akan sama (dengan Muhammadiyah),” kata dia, dikutip Sabtu, 29 Maret 2025.

    Abu Rokhmad menjelaskan, puasa Ramadhan 2025 bakal dilakukan selama 30 hari sejak Sabtu, 1 Maret 2025 karena hilal tidak dapat dilihat pada tanggal Sabtu, 29 Maret 2025.

    “Maka umur Ramadhan itu kan ada dua, 29 atau 30 hari. Kalau tidak bisa melihat hilal di tanggal 29 maka Ramadhan digenapkan 30 hari. Jadi, Insya Allah, awal Syawal Idul Fitri kita kompak bareng-bareng,” ucap Abu Rokhmad.

    Meskipun prediksi mengenai Lebaran 2025 sudah diumumkan, Kemenag tetap akan melaksanakan Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah.

    Sidang Isbat tersebut akan digelar di kantor pusat Kemenag yang terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada 29 Ramadan, yang jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret 2025, Lebaran Hari Senin!

    1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret 2025, Lebaran Hari Senin!

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah mengumumkan hasil sidang isbat 2025 untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah. Berdasarkan hasil pemantauan hilal di 33 titik di seluruh Indonesia, diputuskan bahwa Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    “Pada hari ini Sabtu 29 Maret 2025 yang bertepatan dengan tanggal 29 Ramadan 1446 Hijriah telah masuk laporan dari para petugas rukyatul hilal di berbagai daerah di Indonesia yang telah melaksanakan pengamatan hilal, dan tim penerima laporan rukyat di pusat telah mengonfirmasi bahwa hilal tidak terlihat,” tutur Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi, Sabtu 29 Maret 2025. 

    Dia menuturkan bahwa forum sidang isbat sepakat, laporan rukyat yang masuk, sesuai dengan data hisab yang telah dihitung, masih di bawah kriteria MABIMS.

    “Oleh karenanya, berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang tidak memenuhi kriteria MABIMS serta tidak adanya laporan hilal terlihat, maka disepakati bahwa tanggal 1 Syawal tahun 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin tanggal 31 Maret 2025 Masehi. Dengan demikian, disempurnakan jadi 30 hari puasa. Jadi malam hari ini untuk seluruh wilayah Indonesia masih melakukan salat tarawih,” kata Nasaruddin Umar.

    Posisi Hilal Belum Penuhi Kriteria

    Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia masih berada di bawah ufuk. 

    “Adapun posisi hilal hari ini di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk dengan ketinggian berkisar -3 derajat 15 menit 47 detik sampai dengan -1 derajat 4 menit 57 detik dan sudut elongasi 1 derajat 12 menit 89 detik hingga 1 derajat 36 menit 38 detik. Dengan demikian, secara hisab, data hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS,” ujarnya.

    Merujuk kriteria MABIMS, awal bulan hijriah ditetapkan jika hilal memiliki tinggi minimal 3 derajat dan elongasi atau jarak sudut antara dua benda langit mencapai 6,4 derajat.

    Idul Fitri 2025 Muhammadiyah

    Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Penentuan ini menjadi pedoman bagi seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah dan merayakan hari raya.

    Metode Penentuan Idul Fitri oleh Muhammadiyah

    Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada perhitungan astronomi tanpa menunggu laporan rukyat (pengamatan langsung). Dalam metode ini, awal bulan Hijriah ditentukan berdasarkan tiga kriteria utama:

    Telah terjadi ijtimak (konjungsi bulan-matahari) Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam Saat matahari terbenam, bulan sudah berada di atas ufuk (hilal wujud di atas ufuk)

    Dengan metode ini, Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 M.

    Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

    Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berikut adalah rincian data astronomi terkait penentuan Idul Fitri 2025:

    Ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada: Hari: Sabtu Kliwon, 29 Maret 2025 M Waktu: Pukul 17:59:51 WIB Tinggi hilal di Yogyakarta saat matahari terbenam: -01° 59′ 04″ Kondisi hilal: Belum wujud karena masih berada di bawah ufuk Keputusan: Bulan Ramadan disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal) 1 Syawal 1446 H: Senin Pahing, 31 Maret 2025 M

    Dalam praktiknya, keputusan Muhammadiyah seringkali berbeda dengan pemerintah yang menggunakan metode rukyat untuk konfirmasi visibilitas hilal.

    Jika hilal tidak terlihat pada 29 Ramadhan, maka pemerintah menetapkan istikmal dan Idul Fitri akan jatuh pada 31 Maret 2025, yang sama dengan ketetapan Muhammadiyah. Namun, jika dalam sidang isbat pemerintah ditemukan hilal yang dapat terlihat, maka Idul Fitri bisa saja ditetapkan lebih awal, yaitu pada Minggu, 30 Maret 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025 Hari Ini

    Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025 Hari Ini

    Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah atau 2025 Masehi hari ini Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini akan menentukan awal bulan syawal sekaligus Lebaran Idulfitri 2025 bagi umat Islam di Indonesia.

    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Sabtu 29 Maret 2025.
    Rangkaian sidang isbat
    1. Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
    2. Seminar Hisab Rukyat: Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal.
    3. Laporan Hasil Rukyat: Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.
    4. Sidang Isbat: Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H.
    5. Konferensi Pers: Pengumuman resmi hasil sidang isbat.

    Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
     

     

    Pemantauan hilal ada di 33 lokasi seluruh Indonesia
    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.

    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idulfitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.

    Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025
    Kamu bisa menyaksikan konferensi pers pengumuman hasil sidang isbat Hari Raya Idulfitir 2025 atau awal bulan Syawal 1446 H secara live streaming melalui kanal YouTube Kementerian Agama atau bisa klik di sini.

    Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah atau 2025 Masehi hari ini Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini akan menentukan awal bulan syawal sekaligus Lebaran Idulfitri 2025 bagi umat Islam di Indonesia.
     
    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Sabtu 29 Maret 2025.
    Rangkaian sidang isbat
    1. Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
    2. Seminar Hisab Rukyat: Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal.
    3. Laporan Hasil Rukyat: Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.
    4. Sidang Isbat: Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H.
    5. Konferensi Pers: Pengumuman resmi hasil sidang isbat.
     
    Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
     

     

    Pemantauan hilal ada di 33 lokasi seluruh Indonesia
    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.
     
    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idulfitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.

    Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025
    Kamu bisa menyaksikan konferensi pers pengumuman hasil sidang isbat Hari Raya Idulfitir 2025 atau awal bulan Syawal 1446 H secara live streaming melalui kanal YouTube Kementerian Agama atau bisa klik di sini.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Anak Diduga Kerja Judol hingga Tewas Disiksa di Kamboja, Ibu di Bekasi Dihantui Penyebab Kematiannya

    Anak Diduga Kerja Judol hingga Tewas Disiksa di Kamboja, Ibu di Bekasi Dihantui Penyebab Kematiannya

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT – Suami istri, Diana (43) dan Saifullah (48) masih dihantui tanda tanya besar penyebab kematian putranya, Soleh Darmawan. 

    Warga Jalan Swadaya Raya, RT 002 RW 021, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi itu, sekali tidak tahu apa yang terjadi di Kamboja tempat anaknya bekerja. 

    Dari awal, Soleh pamit bekerja ke luar negeri tujuan Thailand. Keluarga baru tahu Soleh kerja di Kamboja diduga jadi operator judi online (judol) setelah pemulangan jenazah. 

    Diana menceritakan, perjuangan memulangkan jenazah Soleh banyak dibantu teman-teman kuliah putranya yang mendampingi menyisir kedutaan besar. 

    “Saya diantar sama teman kuliahnya Soleh, saya kan kagak ngerti, saya diajak ke Kedutaan Thailand pas di Kedutaan Kamboja baru terkonfirmasi dia (Soleh) di Kamboja,” kata Diana. 

    Di Kedutaan Besar Kamboja, Diana meminta bantuan agar dibantu mencari keberadaan anaknya yang sudah dinyatakan meninggal dunia. 

    “Jadinya kan saya datang ke Kedutaan Kamboja, dikasih nomor KBRI orang Indonesia yang kerja di sana, KBRI Kamboja. Terus di WA (WhatsApp) tuh sama teman kuliahnya anak saya, bener ada data nama Soleh udah meninggal,” terangnya. 

    Dibantu pihak KBRI Indonesia untuk Kamboja, Diana difasilitasi untuk pemulangan jenazah putranya ke tanah air. 

    Tapi setelah jenazah dipulangkan, tanda tanya besar makin menghantui keluarga karena sampai sekarang tidak ada data yang dapat menjelaskan penyebab kematian Soleh. 

    “Penyebabnya itu enggak tahu saya, kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya nggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya. Jadi orang tua juga sakit, kesihan, kalau anaknya dibohongin kayak gitu,” ucapnya. 

    Diana berusaha menghubungi pihak perusahaan yang selama ini berkomunikasi dengan keluarga, termasuk meminta dokumen rekam medis yang bisa menjelaskan penyebab kematian Soleh. 

    Hanya saja, dokumen yang dikirim ke keluarga diduga berisi rekam medis Soleh berbahasa Kamboja yang tidak diketahui artinya. 

    Diana berharap, pemerintah dapat membantu kasus yang menimpa putranya. Agar tidak ada tanda tanya yang menghantui keluarga. 

    “Saya mau ikutin aja yang terbaik kalau pemerintah mau bantu,” ucap Diana.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya