Perusahaan: Google

  • Gemini AI Kini Bisa Riset Lebih Dalam dengan Deep Research, Bagaimana Cara Kerjanya?

    Gemini AI Kini Bisa Riset Lebih Dalam dengan Deep Research, Bagaimana Cara Kerjanya?

    Di sisi lain, Apple hingga saat ini masih menghadapi kendala dalam hal kecerdasan buatan (AI) di Siri mereka, dan disebut akan memanfaatkan teknologi Google Gemini. untuk memperkuat kemampuan asisten virtual miliknya tersebut.

    Mengutip laporan Mark Gurman di Bloomberg via Cnet, Selasa (4/11/2025), Apple berencana memakai Gemini AI mentenagai Siri versi baru yang dijadwalkan rilis pada musim semi 2026, bersamaan dengan update iOS 26.4.

    Gurman menjelaskan, model Gemini akan berjalan di server Private Cloude Compute milik Apple untuk menangani kebutuhan pengguna. Perusahaan juga menjamin privasi karena seluruh pemrosesan dilakukan di infrastruktur Apple tanpa berbagai data eksternal.

    Siri versi baru diklaim mampu menjawab pertanyaan pribadi, seperti “temukan rekomendasi buku dari ibu” dengan mengakses data di perangkat secara langsung.

    Bloomberg sebelumnya melaporkan, arsitektur Siri terdiri dari tiga bagian: perencanaan kueri, sistem pencarian pengetahuan, dan modul peringkas. Gemini sendiri akan memperkuat dua di antaranya, yaitu perencanaan dan peringkasan.

    Berbekal Gemini AI, Siri versi baru diyakini dapat memahami lebih banyak konteks dunia nyata dan menjawab pertanyaan umum tanpa perlu kembali ke hasil pencarian web seperti sebelumnya.

    Meski begitu, raksasa teknologi berbasis di Cupertino tersebut tidak akan menonjolkan kemitraan ini di publik. Semua fitur baru Siri akan tetap dikemas sebagai teknologi buatan Apple, dan dijalankan lewat server mereka sendiri.

    Sebenarnya, kemitraan ini tidak terlalu jauh berbeda dengan kolaborasi Google dengan Samsung yang memakai teknologi Gemini dalam fitur Galaxy AI.

    Bila benar terjadi, diharapkan kerja sama ini bisa menutup celah pengembangan model bahasa besar (LLM) Apple yang hingga saat ini masih tertinggal dari perusahaan teknologi lainnya.

  • Cara Cek NIK Bansos 2025, Bisa Dicek Lewat HP!

    Cara Cek NIK Bansos 2025, Bisa Dicek Lewat HP!

    Jakarta: Pemerintah kembali menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos) pada 2025 untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah. 

    Namun perlu diketahui, setiap jenis bansos memiliki kriteria yang berbeda. 

    Artinya, meski seseorang sudah terdaftar dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), belum tentu otomatis memenuhi syarat sebagai penerima.

    Nah untuk memastikan kamu sebagai penerima manfaat bansos, lebih baik kamu melakukan pengecekan terlebih dahulu. Pengecekan bansos saat ini tidak sulit, hanya menggunakan telepon genggammu kamu bisa memastikan apakah kamu penerima manfaat atau tidak.
     

    Cara cek NIK KTP penerima bansos secara online
    Merangkum laman Fahum UMSU, ada dua cara mudah untuk mengecek apakah NIK kamu terdaftar sebagai penerima PKH, BPNT, atau BLT Kesra yaitu lewat situs resmi dan aplikasi Cek Bansos.

    Lewat situs resmi Kemensos
    Ikuti langkah berikut:

    Kunjungi situs cekbansos.kemensos.go.id.
    Masukkan informasi tempat tinggal sesuai dengan provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan.
    Tuliskan nama sesuai dengan KTP.
    Isi captcha yang muncul di layar.
    Klik tombol Cari Data.
    Jika NIK terdaftar, sistem akan menunjukkan jenis bansos dan status penyalurannya. Jika tidak terdaftar, akan muncul pemberitahuan “Tidak Terdapat Peserta/PM. “

    Lewat aplikasi Cek Bansos di HP
    Kemensos juga menyediakan aplikasi resmi yang bisa kamu unduh di Play Store dan App Store.

    Caranya:

    Download Aplikasi Cek Bansos.
    Buka aplikasi dan pilih opsi Buat Akun Baru.
    Isi data diri, seperti nama, NIK, alamat, email, dan unggah foto KTP beserta swafoto.
    Setelah akun diaktifkan, masuk ke menu Cek Bansos.
    Lengkapi informasi wilayah dan nama sesuai KTP, kemudian klik Cari Data.

    Cara cek bansos secara offline
    Namun jika kamu tidak memiki akses internet, pengecekanbisa dilakukan secara offline. Kamu tinggal datangi Dinas Sosial (Dinsos) setempat dengan membawa KTP atau KK

    Kamu juga bisa menanyakan data penerima bansos lewat RT/RW atau kelurahan, yang memiliki akses ke daftar penerima wilayah

    Metode ini membantu masyarakat yang belum terbiasa menggunakan layanan digital atau tidak memiliki perangkat yang memadai.

    Jakarta: Pemerintah kembali menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos) pada 2025 untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah. 
     
    Namun perlu diketahui, setiap jenis bansos memiliki kriteria yang berbeda. 
     
    Artinya, meski seseorang sudah terdaftar dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), belum tentu otomatis memenuhi syarat sebagai penerima.

    Nah untuk memastikan kamu sebagai penerima manfaat bansos, lebih baik kamu melakukan pengecekan terlebih dahulu. Pengecekan bansos saat ini tidak sulit, hanya menggunakan telepon genggammu kamu bisa memastikan apakah kamu penerima manfaat atau tidak.
     

    Cara cek NIK KTP penerima bansos secara online
    Merangkum laman Fahum UMSU, ada dua cara mudah untuk mengecek apakah NIK kamu terdaftar sebagai penerima PKH, BPNT, atau BLT Kesra yaitu lewat situs resmi dan aplikasi Cek Bansos.

    Lewat situs resmi Kemensos

    Ikuti langkah berikut:

    Kunjungi situs cekbansos.kemensos.go.id.
    Masukkan informasi tempat tinggal sesuai dengan provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan.
    Tuliskan nama sesuai dengan KTP.
    Isi captcha yang muncul di layar.
    Klik tombol Cari Data.
    Jika NIK terdaftar, sistem akan menunjukkan jenis bansos dan status penyalurannya. Jika tidak terdaftar, akan muncul pemberitahuan “Tidak Terdapat Peserta/PM. “

    Lewat aplikasi Cek Bansos di HP

    Kemensos juga menyediakan aplikasi resmi yang bisa kamu unduh di Play Store dan App Store.
     
    Caranya:

    Download Aplikasi Cek Bansos.
    Buka aplikasi dan pilih opsi Buat Akun Baru.
    Isi data diri, seperti nama, NIK, alamat, email, dan unggah foto KTP beserta swafoto.
    Setelah akun diaktifkan, masuk ke menu Cek Bansos.
    Lengkapi informasi wilayah dan nama sesuai KTP, kemudian klik Cari Data.

    Cara cek bansos secara offline
    Namun jika kamu tidak memiki akses internet, pengecekanbisa dilakukan secara offline. Kamu tinggal datangi Dinas Sosial (Dinsos) setempat dengan membawa KTP atau KK
     
    Kamu juga bisa menanyakan data penerima bansos lewat RT/RW atau kelurahan, yang memiliki akses ke daftar penerima wilayah
     
    Metode ini membantu masyarakat yang belum terbiasa menggunakan layanan digital atau tidak memiliki perangkat yang memadai.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • Indonesia Negara Nomor Satu, Singapura dan Malaysia Kalah

    Indonesia Negara Nomor Satu, Singapura dan Malaysia Kalah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berhasil mengalahkan sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Singapura dan Malaysia, dalam hal pasar digital. Sektor ini jadi yang terbesar di kawasan mencapai 229,4 juta orang atau 80% populasi.

    Bukan hanya itu nilai ekonomi digital Indonesia juga diprediksi terus bertumbuh hingga 2030. Sebagai catatan, nilai ekonomi digital tahun lalu mencapai US$90 miliar.

    “Nilai ekonomi digital mencapai US$ 90 miliar (Rp 1.496 triliun) untuk tahun 2024 diproyeksikan akan lompat ke US$ 366 miliar (Rp 6.086 triliun) pada 2030. Ini melampaui teman-teman negara di ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura,” kata Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid, dalam acara FEKDI dan IFSE, Kamis (30/10/2025).

    Dalam data terbaru yang dirilis Google, Temasek, dan Bain, ekonomi digital RI sudah melampaui US$ 99 miliar pada 2025 dibanding Singapura yang senilai US$ 29 miliar. Ekonomi digital Indonesia menyumbangkan sepertiga dari perekonomian digital di seluruh negara Asia Tenggara yang diproyeksikan bernilai US$ 299 miliar.

    Mengutip survei APJII tahun 2025, Meutya menjelaskan penggunaan internet di Indonesia berjumlah 77% di desa dan 84% untuk masyarakat kota. Dia memberikan catatan penetrasi internet itu jadi PR kementerian yang dipimpinnya, seraya menyampaikan pula percepatan akan dilakukan di bidang infrastruktur.

    “Jadi ini yang masih menjadi PR bagi kami. Tahun 2024 kita ke 2025 kita ada kenaikan sekitar 1,5%. Di tahun 2025 kita akan melakukan percepatan-percepatan di banyak hal,” jelas Meutya.

    Salah satu pengembangan infrastruktur digital yang dilakukan Indonesia adalah melalui satelit. Indonesia diketahui telah meluncurkan Satria I pada tahun 2023 lalu.

    Satelit itu menyediakan jaringan internet untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Terdapat 27.865 titik layanan publik yang dilayani Satria I, termausk 1.631 titik di Papua.

    Perusahaan PSN juga baru saja meluncurkan satelitnya, Nusantara V. Satelit itu memiliki kapasitas broadband mencapai 370 Gbps, jadi yang tertinggi di Asia Tenggara dan Australia yang memiliki kapasitas 186 Gbps.

    “Pencapaian ini memperkuat kedaulatan digital dan menjadi fondasi bagi pemeratan akses, pengembangan UMKM daerah, pertumbuhan ekonomi inklusif, serta percepatan ekosistem AI dan juga inovasi nasional,” ucapnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Komdigi Tangani 3,2 Juta Konten Negatif, Mayoritas Judi Online

    Komdigi Tangani 3,2 Juta Konten Negatif, Mayoritas Judi Online

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat penanganan lebih dari 3,2 juta konten internet negatif selama periode 20 Oktober 2024 hingga 11 November 2025. 

    Data tersebut dipaparkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Mediodecci Lustarini. 

    “Jadi total konten internet negatif yang sudah ditangani Komdigi itu lebih dari 3,2 juta periode 20 Oktober 2024 sampai 11 November 2025,” kata perempuan yang akrab disapa Ides tersebut dalam acara Generasi Anti Scam dan Judi Online: Jalan Cerdas dan Produktif Berselancar Internet di Aula Nuku Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Jumat (14/11/2025). 

    Dari total tersebut, mayoritas atau 2,5 juta merupakan konten perjudian atau judi online. Konten pornografi menempati posisi kedua dengan 637.970 temuan, disusul penipuan sebanyak 27.458 konten. 

    Ada pula 13.124 konten negatif yang direkomendasikan instansi sektor lain serta 9.106 konten terkait HKI. Kategori terorisme dan radikalisme tercatat sebanyak 8.176 konten, sementara DFK berjumlah 3.212 konten.

    Komdigi juga menemukan 1.905 konten berisi berita bohong atau hoaks, 1.467 konten terkait pelanggaran keamanan informasi, serta 1.319 konten dalam kategori lain-lain. Temuan lain meliputi 944 konten terkait perdagangan produk dengan aturan khusus, 785 konten yang meresahkan masyarakat, 544 konten pencemaran nama baik, serta 458 konten SARA. 

    Komdigi mencatat tiga permintaan pemulihan akun, masing-masing satu temuan terkait perlindungan data pribadi serta satu temuan separatisme atau organisasi berbahaya.

    Dalam kategori perjudian saja, lebih dari 2,2 juta konten berasal dari situs dan IP address. Temuan lain tersebar pada layanan file sharing yang mencatat 127.522 konten, ekosistem Meta dengan 108.352 konten, Google dan YouTube yang mencapai 42.903 konten, serta ribuan konten lain di platform X yang mencapai 18.919 konten, Telegram dengan 2.010 konten, dan TikTok dengan 1.194 konten. Temuan berjumlah sangat kecil juga ditemukan di Line, App Store, dan Mango Live.

    Untuk kategori penipuan, Komdigi menangani 27.458 konten, di mana jumlah terbesar berasal dari platform Meta yang mencatat 14.284 konten. Temuan lain meliputi 6.956 konten dari situs, 1.117 dari platform X, 754 dari Telegram, 3.566 dari TikTok, 638 dari layanan file sharing, serta 99 temuan di Google dan YouTube. Temuan penipuan dalam jumlah kecil juga ditemukan di Line, App Store, dan Threads.

    Selain menindak konten digital, Komdigi menangani laporan rekening bank dan nomor e-wallet terkait kejahatan digital melalui layanan cekrekening.id. Ides menjelaskan laporan tersebut berasal dari masyarakat maupun hasil crawling Komdigi. 

    “Jadi buat nomor rekening yang terafiliasi penipuan, judi online itu dilaporkan dan juga di crawling oleh Komdigi, kita punya layanan cekrekening.id. Jadi ini ada pelaporannya,” katanya.

    Berdasarkan lampiran data, sejak 2017 hingga 6 November 2025, jumlah laporan rekening bermasalah mencapai 836.650 laporan. Kategori terbesar adalah laporan terkait jual beli online yang menembus lebih dari 559.000 laporan.  Menyusul di belakangnya adalah investasi online fiktif dengan lebih dari 57.000 laporan; scamming yang melampaui 38.000 laporan; pemerasan dengan lebih dari 31.000 laporan; serta judi online yang mencatat lebih dari 53.000 laporan. 

    Kategori lain yang juga dilaporkan meliputi prostitusi online, pinjaman online ilegal, web phishing, pencucian uang dan korupsi, social engineering, narkotika dan obat terlarang, hingga terorisme dan radikalisme, serta ribuan laporan lain yang masuk ke kategori kejahatan lainnya.

    Komdigi juga meneruskan laporan-laporan tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk proses pemblokiran rekening dan e-wallet. 

    “Nah kita juga sudah memproses periode 17 Juli 2023 sampai 6 November 2025 itu pemblokiran rekening di OJK total 31.928, e-wallet 6.000,” kata Ides. 

  • ​NasDem Dalami Strategi Kemandirian Teknologi Tiongkok, Bahas Produktivitas Baru Asia

    ​NasDem Dalami Strategi Kemandirian Teknologi Tiongkok, Bahas Produktivitas Baru Asia

    Beijing: Delegasi Partai NasDem mengikuti seminar tingkat tinggi di Beijing yang mengusung tema “Accelerating Sci-Tech Self-Reliance and Self-Strengthening at Higher Levels, Leading the Development of New Quality Productivity.”

    Seminar ini menghadirkan dialog mendalam antara pakar Tiongkok dan delegasi NasDem serta delegasi dari ASEAN mengenai bagaimana negara-negara Asia dapat memperkuat kemandirian sains dan teknologi sebagai fondasi produktivitas baru di era global.

    Profesor Xu Jie dari Departemen Ekonomi, Sekolah Partai Pusat CPC (Akademi Pemerintahan Tiongkok), yang juga menjabat sebagai Direktur Bagian Pengajaran dan Penelitian Ekonomi Industri, memaparkan arah strategis pembangunan teknologi di Tiongkok. Ia menjelaskan bahwa kemandirian teknologi (sci-tech self-reliance) dibangun dengan visi nasional yang konsisten, investasi riset jangka panjang, integrasi inovasi ke dalam perekonomian, serta penguatan ekosistem talenta.

    “Kemandirian teknologi bukan tentang menutup diri dari dunia, tetapi tentang memiliki kekuatan ilmiah untuk berkolaborasi secara setara. Tiongkok ingin memberi kontribusi bagi kemajuan peradaban manusia melalui inovasi yang lahir dari kekuatan sendiri,” jelas Prof. Xu Jie.

    Ia menambahkan bahwa konsep new quality productivity mengarah pada produktivitas generasi baru yang menggabungkan kreativitas manusia, kualitas riset, teknologi strategis, dan orientasi pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan.

    “Produktivitas berkualitas harus mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, bukan hanya mempercepat pertumbuhan. Teknologi masa depan harus human-centered,” tegasnya.

    Dalam forum tersebut, Prof. Xu Jie secara khusus memuji Indonesia sebagai negara dengan modal teknologi yang sangat besar.

    “Indonesia memiliki kekuatan STEM – sains, teknologi, teknik, dan matematika – yang luar biasa. Dengan sumber daya manusia seperti itu, Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun kapasitas teknologinya sendiri dan menjadi pemain penting di kawasan,” ujarnya.
     

    Ia menilai keunggulan demografi Indonesia, kemunculan talenta muda, dan pertumbuhan ekonomi kreatif sebagai fondasi kuat bagi Indonesia untuk bertransformasi menuju teknologi generasi berikutnya. Pernyataan ini menjadi dorongan penting bagi delegasi NasDem untuk melihat peluang kerja sama strategis Indonesia – Tiongkok dalam bidang inovasi dan penguatan SDM.

    Menanggapi paparan Prof. Xu mengenai talenta dan inovasi, Laurentia Mellynda, anggota delegasi NasDem yang juga Anggota DPRD Kota Cirebon, menjelaskan bahwa Indonesia terus memperkuat ekosistem kewirausahaan teknologi untuk generasi muda.

    “Pemerintah Indonesia mendorong tumbuhnya young entrepreneur melalui berbagai program inkubasi startup di Kementerian UMKM dan Kementerian Ekraf. Banyak kompetisi yang memberikan grant dan dukungan pembiayaan untuk membantu anak muda memperluas inovasinya,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa akses permodalan kini semakin terbuka melalui venture capital baik dari sektor swasta maupun pemerintah.

    “Akses pembiayaan memang semakin terbuka, tetapi tetap harus disertai regulasi yang kuat agar menghindari fraud dan memastikan ekosistem inovasi tumbuh secara sehat,” jelasnya.

    Pemaparan Mellynda memperlihatkan bahwa Indonesia siap memperkuat kapasitas talenta digital dan kewirausahaan teknologi, sehingga kolaborasi dengan Tiongkok akan berpotensi menghasilkan percepatan produktivitas baru di Asia.

    Sementara Ketua Delegasi NasDem, Rio Okto Mendrino Waas, menilai bahwa pemaparan Prof. Xu sangat relevan bagi Indonesia dan sejalan dengan agenda masa depan NasDem.

    “Apa yang dipaparkan Prof. Xu menunjukkan bahwa kemandirian teknologi lahir dari visi nasional, investasi riset, dan kolaborasi antaraktor. Indonesia memiliki potensi besar, dan ini harus dikelola dengan strategi yang jelas. NasDem percaya masa depan bangsa ditentukan oleh kemampuan kita membangun teknologi sendiri,” ujarnya.

    Rio menegaskan bahwa paradigma produktivitas baru yang menggabungkan teknologi, inovasi, dan nilai kemanusiaan sangat selaras dengan visi Restorasi Indonesia.

    “Teknologi harus menghadirkan manfaat langsung bagi manusia. Itulah inti dari restorasi, membangun kemajuan yang berpihak pada rakyat,” tambahnya.

    Sedangkan, Damianus Bilo, Staf Khusus Ketua Umum Partai NasDem, menyoroti bahwa inovasi teknologi Tiongkok memiliki karakter yang unik karena dibangun di atas identitas nasional.

    “Yang menarik adalah bagaimana inovasi teknologi Tiongkok berakar pada nilai budaya dan narasi bangsanya. Mereka membangun teknologi sebagai bagian dari jati diri nasional. Indonesia perlu mengembangkan pendekatan serupa agar inovasi kita memiliki karakter, arah, dan makna,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa kerja sama teknologi Indonesia – Tiongkok harus dipahami sebagai pertukaran nilai, perspektif, dan imajinasi masa depan Asia.

    “Ini bukan sekadar pertukaran skill. Ini adalah pertukaran gagasan, cara pandang, dan visi tentang masa depan Asia. NasDem melihat diplomasi inovasi ini sebagai bagian penting dari masa depan Indonesia,” tutupnya.

    Seminar ini menjadi salah satu agenda kunci dalam rangkaian program kunjungan multinegara ASEAN di Tiongkok, pada 12–19 November 2025, termasuk delegasi Partai NasDem yang mencakup dialog politik, kunjungan pusat riset, diplomasi kebudayaan, serta pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat IDCPC

    Beijing: Delegasi Partai NasDem mengikuti seminar tingkat tinggi di Beijing yang mengusung tema “Accelerating Sci-Tech Self-Reliance and Self-Strengthening at Higher Levels, Leading the Development of New Quality Productivity.”
     
    Seminar ini menghadirkan dialog mendalam antara pakar Tiongkok dan delegasi NasDem serta delegasi dari ASEAN mengenai bagaimana negara-negara Asia dapat memperkuat kemandirian sains dan teknologi sebagai fondasi produktivitas baru di era global.
     
    Profesor Xu Jie dari Departemen Ekonomi, Sekolah Partai Pusat CPC (Akademi Pemerintahan Tiongkok), yang juga menjabat sebagai Direktur Bagian Pengajaran dan Penelitian Ekonomi Industri, memaparkan arah strategis pembangunan teknologi di Tiongkok. Ia menjelaskan bahwa kemandirian teknologi (sci-tech self-reliance) dibangun dengan visi nasional yang konsisten, investasi riset jangka panjang, integrasi inovasi ke dalam perekonomian, serta penguatan ekosistem talenta.

    “Kemandirian teknologi bukan tentang menutup diri dari dunia, tetapi tentang memiliki kekuatan ilmiah untuk berkolaborasi secara setara. Tiongkok ingin memberi kontribusi bagi kemajuan peradaban manusia melalui inovasi yang lahir dari kekuatan sendiri,” jelas Prof. Xu Jie.
     
    Ia menambahkan bahwa konsep new quality productivity mengarah pada produktivitas generasi baru yang menggabungkan kreativitas manusia, kualitas riset, teknologi strategis, dan orientasi pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan.
     
    “Produktivitas berkualitas harus mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, bukan hanya mempercepat pertumbuhan. Teknologi masa depan harus human-centered,” tegasnya.
     
    Dalam forum tersebut, Prof. Xu Jie secara khusus memuji Indonesia sebagai negara dengan modal teknologi yang sangat besar.
     
    “Indonesia memiliki kekuatan STEM – sains, teknologi, teknik, dan matematika – yang luar biasa. Dengan sumber daya manusia seperti itu, Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun kapasitas teknologinya sendiri dan menjadi pemain penting di kawasan,” ujarnya.
     

     
    Ia menilai keunggulan demografi Indonesia, kemunculan talenta muda, dan pertumbuhan ekonomi kreatif sebagai fondasi kuat bagi Indonesia untuk bertransformasi menuju teknologi generasi berikutnya. Pernyataan ini menjadi dorongan penting bagi delegasi NasDem untuk melihat peluang kerja sama strategis Indonesia – Tiongkok dalam bidang inovasi dan penguatan SDM.
     
    Menanggapi paparan Prof. Xu mengenai talenta dan inovasi, Laurentia Mellynda, anggota delegasi NasDem yang juga Anggota DPRD Kota Cirebon, menjelaskan bahwa Indonesia terus memperkuat ekosistem kewirausahaan teknologi untuk generasi muda.
     
    “Pemerintah Indonesia mendorong tumbuhnya young entrepreneur melalui berbagai program inkubasi startup di Kementerian UMKM dan Kementerian Ekraf. Banyak kompetisi yang memberikan grant dan dukungan pembiayaan untuk membantu anak muda memperluas inovasinya,” ujarnya.
     
    Ia menambahkan bahwa akses permodalan kini semakin terbuka melalui venture capital baik dari sektor swasta maupun pemerintah.
     
    “Akses pembiayaan memang semakin terbuka, tetapi tetap harus disertai regulasi yang kuat agar menghindari fraud dan memastikan ekosistem inovasi tumbuh secara sehat,” jelasnya.
     
    Pemaparan Mellynda memperlihatkan bahwa Indonesia siap memperkuat kapasitas talenta digital dan kewirausahaan teknologi, sehingga kolaborasi dengan Tiongkok akan berpotensi menghasilkan percepatan produktivitas baru di Asia.
     
    Sementara Ketua Delegasi NasDem, Rio Okto Mendrino Waas, menilai bahwa pemaparan Prof. Xu sangat relevan bagi Indonesia dan sejalan dengan agenda masa depan NasDem.
     
    “Apa yang dipaparkan Prof. Xu menunjukkan bahwa kemandirian teknologi lahir dari visi nasional, investasi riset, dan kolaborasi antaraktor. Indonesia memiliki potensi besar, dan ini harus dikelola dengan strategi yang jelas. NasDem percaya masa depan bangsa ditentukan oleh kemampuan kita membangun teknologi sendiri,” ujarnya.
     
    Rio menegaskan bahwa paradigma produktivitas baru yang menggabungkan teknologi, inovasi, dan nilai kemanusiaan sangat selaras dengan visi Restorasi Indonesia.
     
    “Teknologi harus menghadirkan manfaat langsung bagi manusia. Itulah inti dari restorasi, membangun kemajuan yang berpihak pada rakyat,” tambahnya.
     
    Sedangkan, Damianus Bilo, Staf Khusus Ketua Umum Partai NasDem, menyoroti bahwa inovasi teknologi Tiongkok memiliki karakter yang unik karena dibangun di atas identitas nasional.
     
    “Yang menarik adalah bagaimana inovasi teknologi Tiongkok berakar pada nilai budaya dan narasi bangsanya. Mereka membangun teknologi sebagai bagian dari jati diri nasional. Indonesia perlu mengembangkan pendekatan serupa agar inovasi kita memiliki karakter, arah, dan makna,” ujarnya.
     
    Ia menegaskan bahwa kerja sama teknologi Indonesia – Tiongkok harus dipahami sebagai pertukaran nilai, perspektif, dan imajinasi masa depan Asia.
     
    “Ini bukan sekadar pertukaran skill. Ini adalah pertukaran gagasan, cara pandang, dan visi tentang masa depan Asia. NasDem melihat diplomasi inovasi ini sebagai bagian penting dari masa depan Indonesia,” tutupnya.
     
    Seminar ini menjadi salah satu agenda kunci dalam rangkaian program kunjungan multinegara ASEAN di Tiongkok, pada 12–19 November 2025, termasuk delegasi Partai NasDem yang mencakup dialog politik, kunjungan pusat riset, diplomasi kebudayaan, serta pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat IDCPC

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Google Ingatkan Pengguna HP Android Jangan Pakai WiFi Publik, Ada Apa?

    Google Ingatkan Pengguna HP Android Jangan Pakai WiFi Publik, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hampir di semua tempat publik seperti restoran hingga bandara memiliki jaringan wifi. Namun Google mengingatkan pengguna HP Android untuk tak menggunakannya.

    Larangan itu diungkapkan Google dalam laporan Behind the Scenes yang terbit Oktober 2025. Salah satu yang dibahas adalah adanya 94% pengguna Android berisiko menjadi korban serangan pesan teks, yang membuat kerugian finansial dan tekanan emosional pada para korbannya.

    Laporan itu juga mengungkapkan 73% responden khawatir soal penipuan seluler dan 84% responden mengatakan penipuan sleuler berbahaya untuk masyarakat.

    Google terkait kekhawatiran itu memberikan tips untuk membuat pengguna jauh lebih aman. Yakni dengan menghindari menggunakan Wifi publik.

    Phone Arena menuliskan serangan man-in-the-middle bisa terjadi pada mereka yang menjadi korban Wifi publik palsu mirip dengan jaringan asli. Ini adalah gangguan pada komunikasi antar ponsel dan server yang disambungkan seperti situs web bank.

    Peringatan Google ini sebelumnya juga pernah diutarakan oleh Transportation Safety Administration (TSA). Lembaga itu mengingatkan menghindari Wifi publik dan stasiun pengisian daya umum.

    Untuk tempat charger umum bisa menghubungkan perangkat korban ke port yang telah diretas. Ini akan membuka jalan peretas mencuri informasi pribadi atau memasukkan malware ke dalam perangkat para korbannya.

    Ada beberapa cara untuk menghindari kejahatan tersebut. Berikut beberapa tipsnya, dikutip dari Phone Arena, Jumat (14/11/2025):

    WiFi Publik

    1. Pakai Virtual Private Network (PVN) yang aman

    2. Jelajahi situs hanya yang menggunakan ikon gembok di awal bilah dan alamat situs dengan ‘https’

    3. Periksa lebih dulu Wifi sebelum benar-benar menghubungkannya. Pastikan memang terhubung dengan jaringan resmi pada lokasi publik yang Anda kunjungi

    4. Matikan koneksi otomatis ke Wifi publik atau jaringan yang tidak dikenal

    Pengisian Daya Umum

    1. Perlu diingat jika pengisian daya paling aman yang menggunakan stopkontak dinding standar. Gunakan charger Anda sendiri untuk mengisi ulang baterai

    2. Sebisa mungkin hindari menggunakan pengisian daya umum dan menggunakan power bank

    3. Pakai pemblokir data USB antara kabel dan port USB publik untuk memblokir adanya transfer data

    4. Jika muncul peringatan pada perangkat saat menghubungkan ke port USB, hanya pilih ‘isi daya saja’ atau ‘tanpa transfer data’

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Benarkah Google Search Mulai Ditinggalkan Gen Z?

    Video: Benarkah Google Search Mulai Ditinggalkan Gen Z?

    Video: Benarkah Google Search Mulai Ditinggalkan Gen Z?

  • Komdigi dan Indosat Wanti-wanti Ancaman Judi Online di Universitas Khairun

    Komdigi dan Indosat Wanti-wanti Ancaman Judi Online di Universitas Khairun

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama PT Indosat Tbk. dan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate menggelar acara edukasi bertajuk “Generasi Anti-Scam & Judi Online: Jalan Cerdas dan Produktif Berselancar Internet” pada Jumat, 14 November 2025, bertempat di Aula Nuku Universitas Khairun, Ternate. 

    Acara berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIT dan dapat disaksikan melalui Bisnis TV.

    Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor, mulai dari regulator, akademisi, hingga pelaku industri telekomunikasi.  

    Para pembicara yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital Ismail, EVP–Head of Circle Kalimantan & Sulawesi Indosat Ooredoo Hutchison Swandi Tjia, Rektor Universitas Khairun Abdullah W. Jabid, Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara Sarbin Sehe, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi Mediodecci Lustarini. 

    Acara ini digelar sebagai upaya memperkuat literasi digital masyarakat, khususnya generasi muda, agar mampu mengenali modus penipuan online dan bahaya judi daring yang semakin marak di ruang digital. 

    Dalam acara tersebut, Komdigi menyampaikan bahwa total konten yang telah diblokir Komdigi selama periode 20 Oktober 2024 hingga 11 November 2025 telah mencapai 3,2 juta konten.

    Mayoritas konten diblokir terkait dengan perjudian (2,5 juta konten), pornografi (637.00 konten) dan penipuan (27.000) konten.

    Secara lebih rinci mengenai penangangan judi online, Komdigi memblokir 2,2 juta situs & IP, kemudian 127.000 file sharing. 3 platform yang menyumbang konten judi online terbesar antara lain Meta (108.000 konten), Google/Youtube (42.000), platfom X (18.000) dan Telegram 2.100 konten. 

    Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komdigi, Ismail, mengatakan salah satu tantangan utama mengatasi kejahatan scam online adalah lokasi server yang kerap berada di luar negeri.

    “Orang-orangnya yang mengendalikan tidak semua ada di Indonesia. Banyak sekali yang berada di luar juridiksi Indonesia,” kata Ismail dalam acara Generasi Anti Scam dan Judi Online: Jalan Cerdas dan Produktif Berselancar Internet di Aula Nuku Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Jumat (14/11/2025).

    Oleh sebab itu, dia melihat kejahatan scam bukan hanya menjadi persoalan Indonesia, melainkan juga masalah internasional. Karena itu, memerlukan pendekatan yang cerdas dan kolaborasi lintas negara untuk mengatasinya.

    Ismail menjelaskan Komdigi bekerja pada sisi hilir dengan melakukan pemblokiran terhadap konten-konten ilegal. Ismail mengakui langkah pemblokiran tidak mudah dilakukan, karena modus para pelaku sangat cepat berubah.

    “Pemblokiran ini mati satu tumbuh seribu, mati seribu tumbuh sejuta,” ujarnya.

    Dia menambahkan pelaku penipuan kini tidak lagi bergantung pada situs web konvensional. Menurut dia, sebaran konten berbahaya kini banyak ditemukan di kolom komentar media sosial maupun group chat. 

    “Ini adanya di komen-komen ade-ade itu semua nempel juga. Masuk Instagram, Instagram komen, di komen lumpang lewat. Situs judol, situs scam, situs pornografi dan sebagainya. Ada tersebar di chat-chat group dan sebagainya,” ucap Ismail.

    Ismail menegaskan mendeteksi seluruh kanal distribusi konten ilegal bukanlah hal mudah. Namun pihaknya tidak menyerah untuk melakukan hal tersebut. Dia menyebut Komdigi terus berupaya meminimalkan risiko kejahatan digital.

    “Nyatanya sudah jutaan ya situs yang kita sudah blokir ini. Sudah banyak sekali, tapi tidak menyerah karena kita tahu ini bicara minimalisasi, minimize risiko. Jadi tetap upaya penanganan,” ungkap Ismail.

    Sebelumnya, Komdigi mencatat telah menangani 3.053.984 konten negatif di ruang digital pada periode 20 Oktober 2024 hingga 20 Oktober 2025. Rinciannya meliputi 2.377.283 konten perjudian dan 612.618 konten pornografi, termasuk 8.517 konten pornografi anak.

     

  • Sideloading Aplikasi Tetap Bisa Dilakukan di Android, Tapi…

    Sideloading Aplikasi Tetap Bisa Dilakukan di Android, Tapi…

    Jakarta

    Google mulai membuka akses awal untuk program developer verification, langkah baru yang akan mengubah cara pengguna melakukan sideloading aplikasi di Android.

    Setelah aturan ini diumumkan pada Agustus lalu, Google kini menjelaskan bahwa hanya aplikasi dari developer terverifikasi yang bisa dipasang di luar Play Store. Namun mereka juga menyiapkan jalur khusus agar pengguna berpengalaman tetap bisa memasang aplikasi tidak terverifikasi.

    Langkah ini menandai perubahan besar. Selama bertahun-tahun, proses sideloading hanya membutuhkan APK, izin instalasi dari sumber tidak dikenal, dan beberapa perizinan standar. Aturan baru membuat proses tersebut tidak lagi langsung bisa dilakukan tanpa verifikasi.

    Dalam pengumuman terbarunya, Google menegaskan bahwa pengguna tertentu, yang disebut developers dan power users, akan tetap diberi privilege untuk memasang aplikasi yang tidak terverifikasi, selama mereka menyadari risikonya, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Jumat (14/11/2025).

    “Kami sedang membangun advanced flow baru yang memungkinkan pengguna berpengalaman menerima risiko memasang software yang belum diverifikasi. Kami merancang alur ini agar tahan terhadap upaya pemaksaan, sehingga pengguna tidak mudah ditipu untuk melewati pengecekan keamanan saat berada di bawah tekanan scammer. Alur ini juga akan menyertakan peringatan yang jelas agar pengguna benar-benar memahami risikonya, tetapi pada akhirnya keputusan tetap berada di tangan mereka,” ujar Matthew Forsythe, Director Product Management, Android App Safety.

    Developer verification sendiri dibuat untuk memvalidasi identitas pembuat aplikasi yang distribusinya dilakukan di luar Play Store. Program early access untuk developer yang mengandalkan distribusi alternatif sudah mulai dibuka.

    Google menyebut mekanisme advanced flow masih dalam tahap pengembangan dan terbuka untuk masukan dari komunitas. Fitur ini dirancang untuk memberi keseimbangan antara keamanan ekosistem Android dan fleksibilitas bagi pengguna tingkat lanjut.

    Aturan verifikasi developer ini akan mulai diberlakukan pada 2026 di gelombang pertama negara, termasuk Brasil, Singapura, Indonesia, dan Thailand. Setelah itu, Google berencana melakukan ekspansi ke lebih banyak negara di akhir 2026.

    Kebijakan baru ini diperkirakan akan berdampak besar pada ekosistem aplikasi Android, terutama bagi developer yang selama ini mengandalkan distribusi APK langsung maupun toko aplikasi pihak ketiga.

    (asj/fay)

  • Mengapa Rencana Pusat Data Google Khawatirkan Jerman?

    Mengapa Rencana Pusat Data Google Khawatirkan Jerman?

    Jakarta

    Pengumuman yang telah lama dinantikan itu disampaikan pada Selasa (11/11) dalam sebuah konferensi pers di Berlin.

    Philipp Justus, direktur utama Google untuk Jerman, menyampaikan bahwa raksasa teknologi asal California AS itu akan menginvestasikan €5.5 miliar dalam empat tahun ke depan. Dana ini dikucurkan untuk membangun pusat data baru di dekat kota Frankfurt dan perluasan pusat data yang telah ada sebelumnya di beberapa kota di Jerman, Mnchen, Frankfurt, dan Berlin.

    Pemerintah Jerman menyambut antusias pengumuman tersebut yang sejalan dengan ambisi Jerman dalam digitalisasi.

    “Kami ingin membuat Jerman menjadi lokasi terkemuka untuk pusat data Eropa,” jelas Menteri Digitalisasi, Karsten Wildberger kepada kantor Berita Reuters.

    Menteri Riset Dorothee Br menilai rencana Google menunjukkan,” Jerman sebagai lokasi yang atraktif.” Investasi tersebut, menurutnya akan membawa “pertumbuhan dan nilai tambah bagi negara kami.”

    Menteri Keuangan Lars Klingbeil turut memuji rencana tersebut, mendeskripsikannya sebagai “Hal yang benar-benar dibutuhkan Jerman saat ini.”

    Berbicara pada kantor berita dpa, Klingbeil menyebut inisiatif Google sebagai “Investasi yang tulus untuk masa depan – dalam inovasi, kecerdasan buatan, transformasi ramah iklim dan pekerjaan masa depan di Jerman.”

    Sisi lain dari investasi Google

    Ketika banyak yang merayakan kabar investasi tersebut, beberapa pakar memperingatkan untuk tetap waspada akan ketergantungan yang ditimbulkan.

    Katharina Hlze, direktur Fraunhofer Institute di Stuttgart, Jerman, mengatakan kepada DW bahwa investasi tentu hal yang baik dan dapat diterima “hal tersebut menunjukkan Jerman memiliki daya tarik melebihi dugaan.” Namun ia turut menyampaikan kekhawatirannya akan “ketergantungan yang kian meningkat,” memperingatkan bahwa “dengan Google membangun infrastruktur tambahannya di sini, sulit bagi Jerman untuk melepas ketergantungan di kemudian hari”

    Wolfgang Eppler, peneliti di Institut Penilaian Teknologi dan Analisis Sistem (ITAS) di Karlsruhe, Jerman, menyebut meski investasi tersebut “berjumlah besar,” namun jumlah tersebut masih jauh di bawah level belanja AS.

    “Jika melihat apa yang diinvestasikan AS untuk teknologi dalam negeri, contohnya ada yang mencapai $500 miliar (Rp 9.718 triliun), investasi (ke Jerman) ini benar-benar hanya ‘setetes air di lautan luas’,” jelasnya.

    Skala investasi Google ini menegaskan kesenjangan besar antara Eropa dan AS, di mana perusahaan teknologi seperti Microsoft, Google, dan startup seperti OpenAI menanamkan ratusan miliar dolar AS untuk memperluas kapasitas komputasi AI.

    Menurut Bloomberg, proyek Google di Jerman diperkirakan akan menggunakan hingga 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU), yang hanya sebagian kecil dibandingkan 500.000 GPU yang direncanakan untuk satu proyek pusat data di Texas yang didukung oleh SoftBank, OpenAI, dan Oracle.

    ‘Suntikan’ investasi untuk pusat data di Jerman

    Google bukan satu-satunya yang bertaruh pada ekonomi data Jerman. Awal November lalu, operator telekomunikasi Jerman, Deutsche Telekom, dan pembuat chip AI Amerika, Nvidia, mengumumkan proyek pusat data gabungan senilai €1 miliar (Rp 19 triliun).

    Menurut asosiasi industri Bitkom, total investasi pusat data di Jerman diperkirakan mencapai sekitar €12 miliar (Rp 233 triliun) tahun ini.

    Pada September 2025, perusahaan Prancis Data4 mengumumkan rencana investasi sekitar €2 miliar (Rp 38 triliun) dan mendirikan fasilitas pusat data pertamanya di Hanau, Jerman.

    Sementara itu, Innovation Park for Artificial Intelligence (IPAI) di Heilbronn, di utara kota Stuttgart, akan menjadi ekosistem AI terbesar di Eropa berfokus pada desain chip.

    Lonjakan permintaan komputasi berbasis AI telah memicu peningkatan masif pembangunan pusat data. Studi terbaru Bitkom menemukan bahwa total kapasitas server Jerman diperkirakan hampir dua kali lipat menjadi 5 gigawatt pada 2030.

    Dukungan Uni Eropa

    Uni Eropa juga berupaya menutup ‘kesenjangan’ teknologi. Pada Februari 2025, UE berencana mengucurkan anggaran senilai €200 miliar (Rp 3.888 triliun) untuk mendorong pengembangan AI dan melipatgandakan kapasitas sistem AI di kawasan hingga 2032.

    Deutsche Telekom dikabarkan tengah bernegosiasi dengan beberapa perusahaan untuk membangun AI gigafactory, meski kemajuannya dinilai lambat dan UE belum merinci bagaimana dana dialokasikan dan bagaimana proyek-proyek tersebut diawasi.

    Google menyatakan fasilitas barunya di Jerman dibangun dengan prinsip keberlanjutan. Perusahaan teknologi tersebut berencana menggunakan kembali ulang sisa energi panas dari pusat data dekat Frankfurt, mengalirkannya ke jaringan pemanas distrik milik perusahaan utilitas lokal, EVO. Setelah pusat data ini beroperasi, sistem akan dapat memasok air panas dan energi untuk pemanas ruangan bagi lebih dari 2.000 rumah di sekitarnya.

    Hlzle dari Fraunhofer mengatakan bahwa membangun pusat data yang sepenuhnya netral karbon masih penuh tantangan, meski ia tetap optimistis.

    “Saya tidak tahu apakah kita dapat mencapai nol emisi sepenuhnya,” ujarnya. “Tapi kita harus turut memikirkan jika kita tidak membangun pusat data sendiri, setidaknya kita bisa mengembangkan teknologi yang digunakan di dalamnya. Saya melihat peluang di situ.”

    Pentingnya melindungi kedaulatan digital

    Kedua ahli yang diwawancarai DW mendorong pembuat kebijakan untuk tetap berhati-hati.

    “Kita sebaiknya tidak bergantung sepenuhnya,” jelas Eppler, peneliti ITAS, menekankan bahwa perusahaan AS akan menyimpan dan memproses data warga Jerman.

    Sedang Hlze merasa optimis karena “pembahasan tentang kedaulatan digital telah meningkat selama setahun terakhir.” Meski demikian, ia menambahkan bahwa sangat penting bagi pembuat kebijakan Jerman untuk “memperhatikan dengan cermat di mana data disimpan dan siapa saja yang memiliki akses.”

    “Ini adalah kunci untuk melindungi daya saing industri Jerman,” tegasnya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga Video: Organisasi Musik Jerman Menang Gugatan Hak Cipta Lawan OpenAI

    (ita/ita)