Perusahaan: Google

  • Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Dimulai Sekarang Jam 16.00 WIB, Ini Jadwal Lengkapnya

    Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Dimulai Sekarang Jam 16.00 WIB, Ini Jadwal Lengkapnya

    PIKIRAN RAKYAT – Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta. Sidang ini menjadi acuan resmi bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Idul Fitri.

    Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2025

    Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, telah mengonfirmasi bahwa sidang isbat akan dimulai sejak sore hari. Berikut tahapan dan rangkaian acaranya:

    Seminar Hisab dan Rukyat – Pukul 16.00 WIB Membahas perhitungan astronomi terkait posisi hilal. Diikuti oleh para ahli astronomi, BMKG, LAPAN, serta perwakilan ormas Islam. Buka Puasa Bersama – Pukul 18.00 WIB Peserta sidang isbat akan berbuka puasa bersama sebelum sidang dimulai. Sidang Isbat Tertutup – Pukul 18.30 WIB Dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung). Konferensi Pers Pengumuman Hasil Sidang – Pukul 19.00 WIB Menteri Agama akan menyampaikan keputusan resmi pemerintah terkait awal 1 Syawal 1446 H. Data Hilal NU dan BMKG

    Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis data hisab hilal menjelang sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H. Berdasarkan perhitungan tersebut, Idul Fitri 1446 H diprediksi jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Data Hilal dari LF PBNU

    Pada Kamis, 27 Maret 2025, LF PBNU merilis hasil perhitungan hisab hilal untuk 29 Ramadhan 1446 H atau Sabtu, 29 Maret 2025 M. Perhitungan dilakukan di titik koordinat Gedung PBNU, Jakarta Pusat, dengan metode falak khas Nahdlatul Ulama.

    Ketinggian hilal mar’ie: -1 derajat 59 menit 16 detik (hilal di bawah ufuk). Kota dengan ketinggian hilal terkecil: Merauke (-3 derajat 24 menit). Kota dengan ketinggian hilal terbesar: Lhoknga, Aceh (-0 derajat 59 menit). Ijtimak atau konjungsi bulan: 29 Maret 2025, pukul 17:58:27 WIB. Posisi Matahari terbenam: 3 derajat 32 menit 52 detik utara titik barat.

    Dengan data ini, hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah dan dinyatakan mustahil terlihat (istihalah al-rukyah). Oleh karena itu, Idul Fitri diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025.

    Data Hilal dari BMKG

    BMKG juga merilis hasil perhitungan hilal dalam laporan “Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam” untuk 29 dan 30 Maret 2025.

    Konjungsi bulan: 29 Maret 2025, pukul 17:57:38 WIB. Ketinggian hilal saat matahari terbenam di Indonesia pada 29 Maret: Merauke: -3 derajat 29 menit. Sabang: -1 derajat 07 menit. Pada 30 Maret 2025: Ketinggian hilal meningkat: 7,96 derajat di Merauke hingga 11,48 derajat di Sabang. Elongasi geosentris meningkat: 13,02–14,83 derajat.

    BMKG juga menegaskan bahwa tidak ada objek astronomis lain yang dapat mengganggu proses rukyatul hilal pada tanggal 29 dan 30 Maret 2025.

    Prediksi Idul Fitri 2025

    Dengan mempertimbangkan data dari LF PBNU dan BMKG, serta prinsip imkanur rukyah, Idul Fitri 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, keputusan resmi tetap akan menunggu sidang isbat yang akan digelar pemerintah pada Sabtu, 29 Maret 2025 malam.

    Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dijadwalkan akan mengumumkan ikhbar resmi mengenai tanggal 1 Syawal 1446 H pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB, setelah sidang isbat selesai digelar. Keputusan ini akan menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam menentukan Hari Raya Idul Fitri.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Idul Fitri 2025 Diprediksi Jatuh pada 31 Maret 2025

    Idul Fitri 2025 Diprediksi Jatuh pada 31 Maret 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal Syawal 1446 Hijriah pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini akan menjadi penentu resmi Hari Raya Idulfitri bagi umat Islam di Indonesia.

    Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, menegaskan bahwa sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal. Penetapan dilakukan melalui metode hisab dan rukyat, sebagaimana yang diatur dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024.

    “Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Data astronomi akan diverifikasi melalui mekanisme rukyat sebelum penetapan resmi diumumkan,” ujar Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa 18 Maret 2025.

    Hilal Diprediksi Tidak Terlihat

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi terkait hilal saat matahari terbenam pada 29 dan 30 Maret 2025. Berdasarkan perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57 WIB. Namun, saat matahari terbenam, posisi hilal di Indonesia masih berada di bawah ufuk, dengan ketinggian berkisar antara -3,29 derajat di Merauke hingga -1,07 derajat di Sabang.

    Mengacu pada kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), awal bulan hijriah dapat ditetapkan jika hilal memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Dengan posisi hilal yang masih di bawah kriteria tersebut pada 29 Maret, kemungkinan besar 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, juga memprediksi Idulfitri akan dirayakan secara seragam pada 31 Maret 2025.

    “Pada saat magrib 29 Maret, posisi bulan di Indonesia masih di bawah ufuk. Artinya, tidak memenuhi kriteria MABIMS maupun wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah,” ujar Thomas Djamaludin.

    Lebaran Berpotensi Serentak

    Menteri Agama, Nasarudin Umar, sebelumnya juga memperkirakan bahwa Hari Raya Idulfitri tahun ini akan dirayakan secara bersamaan oleh pemerintah dan organisasi Islam lainnya, termasuk Muhammadiyah. Hal ini disebabkan oleh rendahnya posisi hilal pada 29 Maret 2025, sehingga 1 Syawal diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025.

    PP Muhammadiyah sendiri telah lebih dulu menetapkan Idulfitri 1446 Hijriah jatuh pada 31 Maret 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Jika hasil sidang isbat Kemenag juga menetapkan tanggal yang sama, maka Lebaran tahun ini akan berlangsung serempak di Indonesia.

    Sidang isbat 29 Maret 2025 akan menjadi momen penentuan resmi yang ditunggu umat Islam. Keputusan akhirnya akan diumumkan oleh Menteri Agama setelah mempertimbangkan hasil rukyat dan data hisab yang telah dikaji.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025 Diumumkan Hari Ini, Catat Jamnya!

    Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025 Diumumkan Hari Ini, Catat Jamnya!

    Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah atau lebaran Idulfitri 2025 hari ini Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang isbat ini terdiri dari beberapa rangkaian termasuk pengumuman hasil sidang.

    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Jumat 28 Maret 2025.

    Sidang Isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Hasil dari sidang tersebut akan menjadi acuan bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idulfitri 2025.
    Rangkaian sidang isbat
    1. Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag).

    2. Seminar Hisab Rukyat – Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal.

    3. Laporan Hasil Rukyat – Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.

    4. Sidang Isbat – Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H.

    5. Konferensi Pers – Pengumuman resmi hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.
     

     

    Pemantauan hilal ada di 33 lokasi seluruh Indonesia

    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.

    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idul Fitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.
    Diprediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh 31 Maret 2025

    Rokhmad memprediksi Lebaran 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insya Allah (Idul Fitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret,” ungkapnya

    Abu menjelaskan secara astronomis atau hisab pada 29 Ramadhan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak. Posisi hilal masih di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Artinya, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.

    Selain itu, posisi hilal belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat berdasarkan musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darusssalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

    Kendati demikian, pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab.

    “Meskipun tidak dapat diamati, Rukyatul Hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, juga saya kira syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah,” jelasnya.
     

    Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah atau lebaran Idulfitri 2025 hari ini Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang isbat ini terdiri dari beberapa rangkaian termasuk pengumuman hasil sidang.
     
    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Jumat 28 Maret 2025.
     
    Sidang Isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Hasil dari sidang tersebut akan menjadi acuan bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idulfitri 2025.

    Rangkaian sidang isbat
    1. Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
     
    2. Seminar Hisab Rukyat – Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal.
     
    3. Laporan Hasil Rukyat – Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.
     
    4. Sidang Isbat – Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H.
     
    5. Konferensi Pers – Pengumuman resmi hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.
     

     

    Pemantauan hilal ada di 33 lokasi seluruh Indonesia

    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.
     
    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.
     
    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idul Fitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.
    Diprediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh 31 Maret 2025

    Rokhmad memprediksi Lebaran 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insya Allah (Idul Fitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret,” ungkapnya
     
    Abu menjelaskan secara astronomis atau hisab pada 29 Ramadhan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak. Posisi hilal masih di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Artinya, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.
     
    Selain itu, posisi hilal belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat berdasarkan musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darusssalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
     
    Kendati demikian, pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab.
     
    “Meskipun tidak dapat diamati, Rukyatul Hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, juga saya kira syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah,” jelasnya.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • KRONOLOGI Penumpang Asyik Nge-Vape di Dalam Pesawat Garuda Indonesia, Sudah Ditegur Sampai 2 Kali

    KRONOLOGI Penumpang Asyik Nge-Vape di Dalam Pesawat Garuda Indonesia, Sudah Ditegur Sampai 2 Kali

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sikap egois seseorang di tempat umum viral di media sosial. 

    Seakan tak acuh dengan sekitarnya, orang tersebut dengan santainya merokok elektrik atau nge-vape di dalam pesawat Garuda Indonesia. 

    Dalam video yang beredar, seorang pria berkepala plontos secara sembunyi-sembunyi  merokok elektrik. 

    Ia menghembuskan asap rokok hingga menguar ke sekitar dia duduk. 

    Setelah menghisap dan menghembuskan asap, rokok elektrik yang digunakannya pun digenggam dan disembunyikan di bawah bantal di depannya. 

    Ia melakukan hal tersebut agar tidak ketahuan oleh orang lain.

    Namun, perbuatan egoisnya tak luput dari perhatian penumpang lainnya yang merasa terganggu. 

    Penumpang itu merekamnya.

    Sementara itu, pengunggah video itu menyebut bahwa penumpang itu kedapatan merokok selama penerbangan dua jam.

    Pria tersebut juga sudah mendapatkan teguran dari awak kabin pesawat Garuda Indonesia.

    Meski demikian, pengunggah tak menyebutkan kapan dan di penerbangan apa kejadian tersebut terjadi.

    “Seorang penumpang business class Garuda Indonesia kedapatan merokok selama penerbangan dua jam sebelum ditegur kru kabin,” bunyi keterangan dalam unggahan. 

    Kronologi kejadian

    Menanggapi unggahan video terkait seorang penumpang merokok di pesawat, Garuda Indonesia pun angkat bicara.

    Direktur Utama PT Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengonfirmasi adanya peristiwa tersebut.

    Ia menyampaikan, pria tersebut merokok dalam penerbangan Garuda Indonesia GA 1904 rute penerbangan Jakarta (Soekarno-Hatta) menuju Medan (Kualanamu) pada Kamis (27/3/2025).

    Pihaknya menyesalkan adanya peristiwa itu, serta memastikan telah menindak tegas penumpang yang melakukan aksi tidak terpuji itu.

    “Garuda Indonesia menegaskan bahwa Perusahaan memiliki komitmen penuh dalam menjunjung tinggi aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan sesuai dengan regulasi penerbangan sipil yang berlaku,” kata dia melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/3/2025).

    Merokok, termasuk penggunaan rokok elektrik atau vape di dalam kabin pesawat merupakan pelanggaran serius terhadap aturan penerbangan yang berlaku baik secara nasional maupun internasional.

    Oleh karena itu, Garuda Indonesia tidak mentoleransi tindakan tersebut dan akan mengambil langkah tegas sesuai prosedur yang berlaku.

    Garuda Indonesia juga terus meningkatkan pengawasan dan awareness kepada seluruh penumpang mengenai larangan penggunaan rokok elektrik selama penerbangan demi menjaga keselamatan dan kenyamanan bersama.

    “Kami mengimbau seluruh penumpang untuk senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku dan bekerja sama dalam menciptakan pengalaman penerbangan yang aman dan nyaman bagi semua pihak,” tutur Wamildan.

    Kronologi bermula ketika penumpang pria itu kedapatan merokok elektrik di dalam pesawat saat terbang dari Jakarta menuju Awak pesawat kemudian melakukan prosedur yang berlaku terkait penanganan awal penumpang yang kedapatan menggunakan rokok elektrik.

    “Prosedur tersebut berupa teguran (verbal warning) yang dilakukan sebanyak dua kali mengacu pada ketentuan disruptive passenger,” ucap Wamildan.

    Selanjutnya, awak pesawat berkoordinasi dengan Pilot in Command (PIC) untuk menghubungi pihak station dan aviation security (avsec) di Bandara Internasional Kualanamu.

    Hal tersebut dilakukan agar dapat ditindaklanjuti sesuai aturan hukum yang berlaku, baik nasional maupun internasional.

    “Adapun penumpang bersangkutan setibanya di Bandara Kualanamu langsung dijemput oleh tim avsec untuk pelaksanaan prosedur investigasi lebih lanjut,” ujar Wamildan.

    Aturan membawa rokok elektrik di pesawat Aturan membawa rokok elektrik di pesawat, tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) Nomor 12 Tahun 2024.

    “Meskipun rokok elektrik diperbolehkan untuk dibawa ke dalam pesawat, namun sesuai ketentuan, penumpang tetap tidak diperkenankan untuk menggunakan rokok elektrik di pesawat,” tegas Wamildan.

    Berikut ini aturan bawa rokok elektrik atau vape di pesawat:

    Penumpang hanya diizinkan membawa satu buah rokok elektrik dalam penerbangan
    Rokok elektrik ditempatkan di dalam bagasi kabin, saku baju, atau saku celana
    Kapasitas baterai litium di rokok elektrik maksimal 100 Wh
    Rokok elektrik dalam keadaan off atay cartridge wajib dilepas
    Cairan isi ulang rokok elektrik yang dibawa maksimal 100 ml dan dikemas dalam kantong plastik.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • PCINU Yordania dan AQUA Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina

    PCINU Yordania dan AQUA Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina

    TRIBUNJAKARTA.COM — Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yordania bekerja sama dengan AQUA telah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina yang mengungsi di sejumlah kamp pengungsian di wilayah perbatasan Yordania-Palestina. 

    Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 29 Maret 2024, di tengah suasana bulan suci Ramadhan, sebagai wujud solidaritas terhadap masyarakat yang terdampak konflik.

    “Bantuan yang disalurkan mencakup bahan kebutuhan pokok, fasilitas air bersih (water station), makanan siap saji, serta kegiatan trauma healing khususnya bagi anak-anak yang terdampak psikologis akibat konflik. 

    Penyaluran dilakukan di beberapa titik kamp pengungsian, antara lain Kamp Pengungsi Distrik Zarqa, Barak Zumlat Amir Ghazi, dan Kawasan Muqabilain,” kata KH. AR. Hakim Syadzali, M.Ag, Ketua Tanfidziyah PCINU Yordania. 

    Tragedi kemanusiaan berkepanjangan di Gaza akibat agresi Israel telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang sangat serius, baik korban meninggal maupun luka-luka. 

    Kondisi ini memaksa ribuan keluarga meninggalkan Gaza untuk mencari perlindungan di negara tetangga seperti Yordania. 

    “Karena itulah, AQUA dan PCINU Yordania tergerak untuk membantu meringankan beban para pengungsi dengan menyediakan bantuan yang tidak hanya bersifat materiil, tetapi juga memberikan dukungan emosional,” tambah KH. AR. Hakim Syadzali, M.Ag. 

    Kolaborasi ini menjadikan AQUA sebagai pelopor produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang memberi bantuan langsung melalui PCINU Yordania untuk menyalurkan bantuan kepada warga Palestina di pengungsian. 

    Sebelumnya, AQUA juga telah menunjukkan komitmennya melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kedutaan Besar Palestina, LazisNU, LazisMU, Baznas, dan TNI AL, untuk mendukung masyarakat Palestina. 

    Melalui kemitraan dengan PCINU Yordania, AQUA memperluas jangkauan kebaikannya hingga ke kamp-kamp pengungsian Palestina yang masih memerlukan bantuan kemanusiaan.

    Aksi kemanusiaan ini menurut rencana tidak berhenti hanya pada bulan Ramadhan ini saja. AQUA dan PCINU Yordania masih berencana melanjutkan bantuan setelah bulan puasa berakhir.

    “Jika situasi memungkinkan, program ini akan diperluas hingga menyentuh wilayah Gaza yang saat ini masih dilanda gejolak. Langkah ini mencerminkan tekad kedua pihak untuk terus mengalirkan kebaikan dan menjadi harapan bagi warga Palestina yang tengah berjuang,” tandas Kiai AR. Hakim. 

    Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar penyaluran bantuan, tetapi juga menjadi simbol solidaritas dan kepedulian kepada sesama.

    Dengan menggabungkan sumber daya dan semangat kebersamaan, lanjutnya, AQUA dan PCINU Yordania berupaya memberikan dampak nyata bagi kehidupan para pengungsi. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut berkontribusi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya di tengah krisis kemanusiaan yang berkepanjangan.

    Melalui langkah ini, AQUA dan PCINU Yordania menegaskan komitmen untuk menjadi bagian dari solusi, membawa harapan dan kebaikan kepada warga Palestina di saat mereka paling membutuhkannya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Brutalitas Aparat di Aksi Tolak Revisi UU TNI Tuai Kecaman

    Brutalitas Aparat di Aksi Tolak Revisi UU TNI Tuai Kecaman

    PIKIRAN RAKYAT – Tindakan kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh aparat keamanan dalam menangani demonstrasi menolak Undang-Undang (UU) TNI di berbagai kota menuai kritik dari berbagai pihak. Laporan menyebutkan bahwa sejumlah peserta aksi dan relawan medis mengalami luka-luka akibat tindakan represif aparat.

    Unjuk Rasa ‘Suara Ibu Indonesia’ di Jakarta

    Di Jakarta, Jumat 28 Maret 2025, sekelompok perempuan yang tergabung dalam ‘Suara Ibu Indonesia’ (SII) menggelar aksi damai menolak tindakan represif aparat terhadap mahasiswa dan warga yang menolak UU TNI.

    Kelompok ini terdiri dari akademisi, penulis, dan buruh yang mengenakan pakaian putih serta membawa poster sambil berorasi secara bergantian.

    “Stop kekerasan terhadap mahasiswa! Batalkan revisi Undang-Undang (UU) TNI,” seru mereka dalam tuntutannya.

    Salah satu orator, Ririn Sefsani, menyoroti bagaimana aparat tidak hanya menggunakan seragam resmi, tetapi juga melibatkan organisasi massa dalam menghadang demonstran.

    “Mereka tidak hanya pakai seragam, mereka yang atas nama ormas pun digunakan untuk mengadang aksi mahasiswa,” ujarnya.

    Ririn juga menekankan bahwa aparat harus memahami tugas dan tanggung jawab mereka.

    “Mereka (aparat) sangat pongah. Mereka dapat gaji dari kami-kami yang bayar pajak, dari kalian yang bayar pajak. Mereka dipercaya pegang senjata, janganlah melakukan tindakan represif terhadap anak bangsa,” tuturnya.

    Kekerasan Aparat di Kota Malang

    Kasus kekerasan oleh aparat tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di Kota Malang. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Malang mengungkapkan adanya pola kekerasan sistematis terhadap demonstran anti-UU TNI.

    “Polanya masih sama, menggunakan pendekatan yang sifatnya eksesif. Kemudian melakukan intimidasi kepada massa aksi,” tutur Daniel Alexander Siagian dari LBH Pos Malang.

    Dalam aksi di Malang pada Minggu 23 Maret 2025, sejumlah peserta demo mengalami cedera, termasuk petugas medis dan jurnalis. Bahkan, LBH Pos Malang melaporkan bahwa anggota TNI terlibat dalam kekerasan, termasuk melakukan “intimidasi, pelecehan seksual verbal, dan ancaman pembunuhan” terhadap petugas medis.

    Seorang mahasiswa dilaporkan mengalami luka serius akibat tindakan aparat. Sementara itu, enam orang sempat ditahan tetapi sudah dibebaskan.

    “Setidaknya satu orang mengalami luka berat, tulang rahang patah dan gigi rontok,” kata LBH Pos Malang.

    LBH Surabaya juga melaporkan bahwa pada 25 Maret 2025, 25 orang yang sempat ditangkap telah dibebaskan.

    Pola Kekerasan Aparat

    Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mencatat beberapa pola kekerasan yang dilakukan aparat dalam menangani aksi protes anti-UU TNI, antara lain:

    “Tidak pakai seragam dan mengenakan pakaian sipil, bebas. Dan mereka yang nangkepin dan mukulin anak-anak ini,” kata Muhammad Isnur dari YLBHI.

    Kekerasan terhadap Petugas Medis

    Isnur menyoroti tindakan aparat terhadap petugas medis, yang disebutnya melanggar prosedur pengamanan aksi. “Mereka melanggar SOP (Standar Operasional Prosedur). SOP itu mereka pakai seragam,” ucapnya

    “Brimob sejak awal terlibat bahkan dia melakukan tindakan represif ya, (peserta aksi) dikejar-kejar pakai motor,” ujar Isnur.

    Penghalangan Pendampingan Hukum

    Menurut Isnur, beberapa wilayah menghalangi pengacara untuk bertemu dengan korban. “Lawyer itu di beberapa wilayah dihalangi untuk masuk ketemu (korban),” tuturnya.

    Kesaksian Korban Kekerasan Aparat

    Azuri (24), mahasiswa di Malang, menjadi salah satu korban kekerasan aparat. Dia mengaku kepalanya dipukul hingga harus dijahit tiga jahitan.

    “Kemarin (kepala) dijahit sekitar tiga jahitan,” katanya.

    Azuri menceritakan bahwa saat aksi protes memanas, ia berusaha melarikan diri, tetapi malah dikepung oleh sekelompok orang berpakaian preman di parkiran hotel.

    “Ada yang (pukul) pakai tangan, ada yang pakai tongkat pentungan,” ucapnya.

    Setelah kejadian itu, Azuri dibawa ke pos Satpol PP dalam keadaan tangan diborgol. Dia mengaku mengalami intimidasi oleh aparat dan bahkan KTP serta SIM miliknya disita.
    Saat hendak dibawa ke rumah sakit, aparat menolak.

    “Dari pihak kepala kepolisian itu ngomong ‘Ini enggak usah dibawa ke rumah sakit ini langsung dibawa ke Polres saja’,” tuturnya menirukan ucapan aparat.

    Azuri kemudian dibawa ke Polres Malang, diperiksa, dan dituduh melakukan tindakan kekerasan. Dia membantah tuduhan tersebut dan akhirnya dibebaskan setelah didampingi LBH Pos Malang.

    “Kalau sudah benar-benar pulih mungkin ya bisa kembali (unjuk rasa),” tuturnya.

    Tanggapan TNI dan Kepolisian

    Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menyatakan permohonan maaf apabila ada prajurit TNI yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa.

    “Kalau memang ada prajurit TNI yang bertindak di luar ketentuan yang seharusnya, atau misalnya melakukan kekerasan, yang pertama, kami mohon maaf atas perlakuan prajurit tersebut,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

    Kristomei juga mempersilakan pihak yang memiliki bukti untuk melaporkan pelaku kekerasan ke polisi militer agar bisa diproses hukum.

    Sementara itu, hingga Jumat 28 Maret 2025 malam, pihak kepolisian belum memberikan tanggapan kepada BBC atas dugaan kekerasan ini. Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Sandi Nugroho, serta Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, tidak merespons permintaan wawancara.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret 2025!

    Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret 2025!

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah secara resmi menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin 31 Maret 2025. Oleh karena itu, Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 dirayakan pada Senin 31 Maret 2025.

    “Adapun posisi hilal hari ini di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk dengan ketinggian berkisar -3 derajat 15 menit 47 detik sampai dengan -1 derajat 4 menit 57 detik dan sudut elongasi 1 derajat 12 menit 89 detik hingga 1 derajat 36 menit 38 detik. Dengan demikian, secara hisab, data hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS,” tutur Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi, Sabtu 29 Maret 2025. 

    “Oleh karenanya, berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang tidak memenuhi kriteria MABIMS serta tidak adanya laporan hilal terlihat, maka disepakati bahwa tanggal 1 Syawal tahun 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin tanggal 31 Maret 2025 Masehi,” katanya menambahkan.

    Berdasarkan keputusan tersebut, perayaan Idul Fitri 2025 akan dilaksanakan serentak di Indonesia.

    Idul Fitri 2025 Muhammadiyah

    Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Penentuan ini menjadi pedoman bagi seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah dan merayakan hari raya.

    Metode Penentuan Idul Fitri oleh Muhammadiyah

    Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada perhitungan astronomi tanpa menunggu laporan rukyat (pengamatan langsung). Dalam metode ini, awal bulan Hijriah ditentukan berdasarkan tiga kriteria utama:

    Telah terjadi ijtimak (konjungsi bulan-matahari) Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam Saat matahari terbenam, bulan sudah berada di atas ufuk (hilal wujud di atas ufuk)

    Dengan metode ini, Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 M.

    Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

    Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berikut adalah rincian data astronomi terkait penentuan Idul Fitri 2025:

    Ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada: Hari: Sabtu Kliwon, 29 Maret 2025 M Waktu: Pukul 17:59:51 WIB Tinggi hilal di Yogyakarta saat matahari terbenam: -01° 59′ 04″ Kondisi hilal: Belum wujud karena masih berada di bawah ufuk Keputusan: Bulan Ramadan disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal) 1 Syawal 1446 H: Senin Pahing, 31 Maret 2025 M

    Dalam praktiknya, keputusan Muhammadiyah seringkali berbeda dengan pemerintah yang menggunakan metode rukyat untuk konfirmasi visibilitas hilal.

    Jika hilal tidak terlihat pada 29 Ramadhan, maka pemerintah menetapkan istikmal dan Idul Fitri akan jatuh pada 31 Maret 2025, yang sama dengan ketetapan Muhammadiyah. Namun, jika dalam sidang isbat pemerintah ditemukan hilal yang dapat terlihat, maka Idul Fitri bisa saja ditetapkan lebih awal, yaitu pada Minggu, 30 Maret 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Nggak Bakal Jepret, Stok Energi Primer untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

    Nggak Bakal Jepret, Stok Energi Primer untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

    Jakarta: Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025, PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memastikan pasokan energi primer dalam kondisi aman. 
     
    Dengan rata-rata cadangan energi primer mencapai lebih dari 20 Hari Operasi (HOP), masyarakat bisa merayakan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir gangguan listrik.
     
    Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menegaskan bahwa Idul Fitri adalah momen spesial bagi masyarakat Indonesia. 

    Oleh karena itu, PLN EPI berkomitmen penuh untuk memastikan suplai energi primer bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tetap stabil.
     
    “Hari Raya Idul Fitri merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga silaturahmi. Untuk itu, kami berkomitmen memberikan suplai pasokan energi primer ke PLTU, sehingga momen penting ini dapat dinikmati oleh masyarakat,” ungkap Iwan dalam katerangan tertulis, yang dikutip Sabtu, 29 Maret 2025.
     

    Stok batu bara aman
    Dalam memperkuat rantai pasok energi primer dan memastikan seluruh unit pembangkit siap menghadapi momen Lebaran, begini kondisi rata-rata stok batubara di berbagai sistem kelistrikan:
     
    Jawa-Madura-Bali (Jamali): 24 HOP
    Sumatera-Kalimantan (Sumkal): 27 HOP
    Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara (Sulmapana): 27 HOP
     
    Menurutnya, dengan kondisi stok yang memadai, PLN siap memberikan suplai listrik maksimal selama Idul Fitri.
     

    Gas dan BBM juga aman
    Tak hanya batu bara, pasokan energi primer lainnya seperti gas dan BBM juga berada dalam kondisi aman. Rata-rata cadangan BBM mencapai 20 HOP, sehingga distribusi listrik di seluruh wilayah tetap berjalan lancar tanpa kendala.
     
    Dengan kesiapan ini, diharapkan ibadah dan silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri 1446 H bisa berlangsung dengan nyaman dan penuh kebahagiaan.
     
    Dengan jaminan pasokan listrik yang andal, tak perlu khawatir lampu padam saat momen spesial bersama keluarga. Selamat menyambut Hari Raya Idulfitri!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pengamat Pastikan Wali Kota Depok Keliru soal Mobil Dinas Buat Mudik, Sebut Dedi Mulyadi Bisa Sanksi

    Pengamat Pastikan Wali Kota Depok Keliru soal Mobil Dinas Buat Mudik, Sebut Dedi Mulyadi Bisa Sanksi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, memastikan kebijakan Wali Kota Depok, Supian Suri, soal izin mobil dinas dipakai aparataur sipil negara (ASN) mudik keliru.

    Diberitakan sebelumnya, Supian mengizinkan bawahannya menggunakan mobil dinas untuk mkudik.

    Menurut Agus, mobil dinas jelas fungsinya untuk menunjang pekerjaan dinas, bukan untuk urusan pribadi.

    Terlebih, pengadaan dan pemeliharaan mobil dinas dibiayai negara.

    “Jadi ini itu di mana-mana mobil dinas dibeli dengan APBN atau APBD, dan diperuntukkan hanya untuk pulang pergi ke kantor atau ke tempat yang urusannya dinas. Tidak boleh dipakai untuk urusan keluarga ke mana-mana, apalagi dipakai orang lain dipinjamkan,” ujar Agus saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Sabtu (29/3/2025).

    Selain itu, menurut Agus, jika terjadi kerusakan mobil dinas memiliki anggaran perawatan dari APBD.

    “Kalau untuk keluar kota untuk Lebaran ya jangan, nanti yang nanggung sparepart kalau rusak siapa? Masa negara?” katanya.

    Agus mengatakan, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bisa menyanksi Supian.

    “Karena itu kan Walikota, ya gubernurnya aja (yang memberikan sanksi). Ya Dedi aja cukup (untuk memberikan saksi),” ujar Agus.

    Alasan Supian Suri

    Sebelumnya diberitakan, alasan Supian mengizinkan mobil dinas dipakai mudik adalah sebagai apresiasi terhadap ASN penggunanya.

    “Kami mengizinkan kepada teman-teman yang memang dipercaya memegang kendaraan dinas (untuk dipakai bermudik),” kata Supian saat dikonfirmasi, Jumat (28/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Supian menyampaikan, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, salah satunya kepemilikan kendaraan pribadi di kalangan ASN.

    Menurut Supian, sejumlah ASN tidak memiliki mobil sehingga kebijakannya itu diharapkan dapat membantu.

    “Pertama, ya enggak semua dari mereka (ASN) punya kendaraan, jadi diharapkan itu bisa membantu sebagai apresiasi pengabdian mereka selama ini, sehingga kami izinkan,” ungkap Supian.

    Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk memastikan para ASN dapat kembali ke Depok tepat waktu tanpa beralasan terkendala masalah transportasi.

    Di sisi lain, Supian menilai bahwa jika mobil dinas tidak dibawa, hal itu akan menambah beban pekerjaan karena mobil tersebut akan lepas dari pengawasan.

    Supian menegaskan bahwa mobil dinas yang hilang saat dibawa mudik menjadi tanggung jawab ASN yang membawanya.

     “Jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti hilang atau apa, ya itu tanggung jawab mereka, sehingga harus mengembalikan kerugian negara jika semisal itu terjadi,” kata Supian.

    Beda Sikap dengan Dedi Mulyadi

    Sikap Supian itu berbeda dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Dedi melarang ASN menggunakan mobil dinas untuk mudik lebaran.

    “Disarankan tidak bawa mobil kendaraan dinas ke kampungnya. Tapi kendaraannya disimpan di rumah, itu yang pertama,” ujar Dedi Mulyadi, Kamis (20/3/2025), dikutip dari TribunJabar.

    Dikatakan Dedi, saat mobil dinas tidak boleh digunakan mudik, maka pegawai pemerintah itu harus menggunakan kendaraan pribadinya.

    “Tapi kalau tidak punya mobil pribadi, saya ada kalimat berikutnya, tidak mungkin juga Kepala Dinas tidak punya mobil pribadi. Ngerti, kan?,” katanya.

    Saat mobil dinas itu tidak digunakan, kata Dedi, sebaiknya tidak diparkir di sembarang tempat yang dapat berisiko kehilangan.

    “Ketika disimpan di rumahnya rawan enggak, karena banyak kejadian ketika Lebaran kendaraan dinas tinggal di rumahnya, kendaraan dinasnya hilang,” ucapnya.

    Dedi pun menyarankan agar mobil dinas selama mudik Lebaran diparkiran di tempat yang aman.

    “Misalkan, disimpan di parkirnya di kantor Polres, di kantor Kodim, di kantor Kodam, di kantor Polda. Karena kalau di rumah takut tidak aman. Karena rumahnya, perumahannya sepi, semua orang mudik, mobilnya terparkir. Ini kejadian saya waktu jadi Bupati dulu,” katanya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemkot Palembang dan Richard Lee Bagi-Bagi Rendang, Warga Berebut hingga Ricuh?

    Pemkot Palembang dan Richard Lee Bagi-Bagi Rendang, Warga Berebut hingga Ricuh?

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, memasak 300 kilogram rendang sapi di Benteng Kuto Besak pada Kamis 27 Maret 2025 sebagai upaya memperbaiki citra daerah yang sempat tercoreng akibat insiden rendang yang melibatkan konten kreator Willie Salim.

    Kegiatan ini diinisiasi oleh berbagai pihak swasta, termasuk selebgram Richard Lee, komunitas Gerakan Cinta Palembang (Gencar Palembang), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Palembang. Selain rendang sapi, panitia juga memasak 1.000 kilogram ayam yang diolah menjadi hidangan khas Kota Palembang, ayam kecap.

    “Hari ini kita memasak 300 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak secara tertib. Ini membuktikan bahwa anggapan citra Palembang tercoreng akibat insiden sebelumnya tidaklah benar,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin.

    Ia menambahkan bahwa kegiatan ini telah dipersiapkan dengan matang dan melibatkan berbagai pihak agar berjalan lancar. Hal ini berbeda dengan aksi Willie Salim, yang memasak rendang di tempat yang sama pada 18 Maret 2024 tanpa koordinasi dengan pemerintah setempat, hingga akhirnya berujung pada kerusuhan pengambilan rendang secara massal oleh warga.

    Distribusi Rendang Berujung Ricuh

    Meski bertujuan positif, acara ini disebut berujung ricuh. Panitia yang menyiapkan 4.000 kupon untuk pembagian rendang dan ayam kecap tak mampu mengendalikan antrean warga. Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @medsos_rame, terlihat warga berebut makanan hingga menyebabkan seorang ibu bersama anaknya terguling.

    “Saya tidak dapat rendang, sakit sekali terguling-guling bersama anak saya,” ujar seorang ibu yang kecewa karena terserobot saat antre.

    Beberapa warga lain mengaku telah menunggu sejak pukul 10.00 WIB, tetapi tetap tidak mendapatkan bagian akibat kekacauan yang terjadi. Kendati ricuh, Pemkot Palembang tetap mengapresiasi antusiasme warga yang mengikuti kegiatan tersebut.

    Salah seorang warga menyebut bahwa kericuhan terjadi akibat tingginya antusiasme masyarakat yang ingin mendapatkan makanan gratis. Namun, situasi kembali kondusif saat pembagian makanan dimulai, meski beberapa warga tetap tidak kebagian kupon.

    “Iya (memang) saat pembagian kupon sempat berlangsung ricuh, tetapi saat pembagian makanan dimulai, situasi kembali tertib meskipun ada warga yang tidak kebagian,” ujar seorang warga.

    Sebelumnya, insiden serupa terjadi ketika Willie Salim memasak 200 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak pada 18 Maret 2024. Ia sempat meninggalkan lokasi untuk ke toilet, dan saat kembali, ia mendapati rendang yang dimasaknya telah habis diambil warga. Kejadian ini memicu stigma negatif terhadap warga Palembang di media sosial.

    Akibat insiden tersebut, Sultan Palembang Darussalam, YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja, mendesak Willie Salim untuk menjalani tradisi tepung tawar sebagai bentuk permintaan maaf sesuai adat Melayu Palembang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News