Perusahaan: Google

  • Tips Mudah Cara Memanfaatkan THR dan Uang Lebaran, Panduan untuk Menyusun Dana Darurat

    Tips Mudah Cara Memanfaatkan THR dan Uang Lebaran, Panduan untuk Menyusun Dana Darurat

    PIKIRAN RAKYAT – Selain hanya untuk merayakan kemenangan setelah bulan puasa, Lebaran juga menjadi moment menerima Tunjangan Hari Raya (THR) atau uang Lebaran.

    Meskipun godaan untuk menghabiskan uang tersebut dengan belanja atau liburan sangat besar, ada cara yang lebih bijak untuk memanfaatkannya. Salah satunya adalah dengan menyisihkan sebagian dari THR dan uang Lebaran untuk membangun dana darurat. 

    Dana darurat adalah dana yang disiapkan untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti biaya medis mendesak, kehilangan pekerjaan, atau kerusakan besar pada rumah. Memulai atau menambah dana darurat dari THR adalah langkah cerdas untuk menjaga stabilitas keuangan di masa depan. Berikut ini adalah tips sederhana yang dapat Sobat PR terapkan. 

    1. Tentukan tujuan dana darurat

    Sebelum memulai menyisihkan uang, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan berapa banyak dana darurat yang kamu perlukan.

    Umumnya, dana darurat disarankan untuk mencakup 3 hingga 6 bulan pengeluaran bulanan. Namun, jika baru memulai, bahkan memiliki dana darurat sebesar 1 bulan pengeluaran sudah merupakan langkah yang baik.

    Langkah pertama:

    – Hitung pengeluaran bulanan rutin (seperti makan, transportasi, tagihan, cicilan).

    – Tentukan berapa bulan pengeluaran yang ingin kamu sisihkan untuk dana darurat.

    2. Pisahkan dana THR untuk tujuan berbeda

    Salah satu trik sederhana adalah dengan memisahkan THR atau uang Lebaran yang diterima ke dalam beberapa kategori. Misalnya, buatlah 3 kantong atau rekening terpisah: satu untuk kebutuhan sehari-hari, satu untuk tabungan atau investasi jangka panjang, dan satu lagi untuk dana darurat. Dengan cara ini, Sobat PR sudah punya komitmen untuk menyisihkan sebagian tanpa harus bingung saat ingin menggunakan uang tersebut.

    Langkah kedua:

    – Pisahkan 20-30% dari total THR atau uang Lebaran untuk dana darurat. 

    – Ingat, meski jumlahnya sedikit, konsistensi dalam menyisihkan uang akan memberikan hasil yang besar dalam jangka panjang.

    3. Buat anggaran yang realistis dan mudah diikuti

    Meskipun ide menyisihkan sebagian uang untuk dana darurat sudah ditetapkan, tanpa anggaran yang jelas, rencana ini bisa dengan mudah gagal. Buatlah anggaran yang realistis dan mudah diikuti. Sebagai contoh, jika Sobat PR merasa kesulitan menabung dalam jumlah besar sekaligus, mulailah dengan angka kecil terlebih dahulu.

    Bisa dimulai dengan menyisihkan Rp500.000 atau Rp1.000.000 dari THR untuk dana darurat, dan terus tambahkan secara bertahap setiap bulan.

    Langkah ketiga:

    – Sesuaikan dengan kemampuan finansial dan tentukan angka yang mudah untuk dicapai.

    – Tetap konsisten, meski nominalnya kecil, asalkan dilakukan secara rutin.

    4. Simpan di tempat yang mudah diakses, tapi tidak terlalu mudah digunakan

    Dana darurat sebaiknya disimpan di tempat yang aman dan mudah diakses, namun bukan di rekening yang terlalu sering digunakan untuk pengeluaran sehari-hari. Sobat PR bisa menempatkan dana darurat di rekening tabungan terpisah, deposito jangka pendek, atau aplikasi keuangan yang memungkinkanmu menyimpan uang dengan mudah tanpa tergoda untuk menggunakannya.

    Langkah keempat:

    – Buka rekening tabungan khusus dana darurat atau gunakan aplikasi keuangan yang memberikan fitur pemisahan dana.

    – Pilih rekening yang tidak mudah tergoda untuk dipakai untuk keperluan sehari-hari.

    5. Evaluasi dan sesuaikan secara berkala

    Dana darurat bukanlah sesuatu yang dibangun dalam semalam. Setiap kali menerima THR atau uang Lebaran di masa mendatang, evaluasi kembali kebutuhan dana daruratmu dan sesuaikan dengan situasi keuangan. Jika pengeluaran bulanan meningkat, mungkin jumlah dana darurat yang perlu disiapkan juga perlu ditambah.

    Langkah kelima:

    – Setiap beberapa bulan, evaluasi ulang jumlah dana darurat. 

    – Jika ada perubahan dalam pendapatan atau pengeluaran, sesuaikan jumlah dana darurat yang perlu disisihkan.

    6. Manfaatkan dana darurat dengan bijak

    Jika suatu saat dana darurat benar-benar diperlukan, pastikan menggunakan uang tersebut dengan bijak. Dana darurat digunakan untuk situasi darurat yang tak terduga, seperti biaya rumah sakit mendesak atau perbaikan rumah yang mendesak. Jangan gunakan dana darurat untuk membeli barang-barang yang tidak penting atau dalam keadaan tidak mendesak.

    Langkah keenam:

    – Gunakan dana darurat hanya untuk keadaan yang benar-benar mendesak dan darurat.

    – Pastikan setelah menggunakan sebagian dana darurat, Sobat PR segera mulai menyisihkan kembali untuk memulihkan jumlahnya.

    Bijak mengelola uang lebaran untuk masa depan

    Menyisihkan sebagian THR dan uang Lebaran untuk dana darurat adalah langkah bijak untuk memastikan keamanan finansial di masa depan. Dengan cara yang sederhana namun terencana tanpa stres dengan keuangan. Ingat, membangun dana darurat bukan hanya soal menabung uang, tetapi tentang menciptakan rasa aman dan siap menghadapi ketidakpastian.

    Mulailah dengan langkah kecil, dan seiring waktu, kamu akan melihat manfaat besar dari kebiasaan menabung yang dilakukan sekarang. Jadi, manfaatkan THR dan uang Lebaran dengan cara yang cerdas, agar masa depan lebih aman dan terjamin.***(Adisty Intan Azzura) 

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tarif Impor Trump 32% Ancam Ekonomi Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

    Tarif Impor Trump 32% Ancam Ekonomi Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

    Jakarta: Indonesia menghadapi tantangan besar setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menerapkan kebijakan tarif impor sebesar 32 persen. 
     
    Keputusan ini bukan sekadar kebijakan perdagangan biasa, melainkan pukulan telak yang bisa mengguncang industri dalam negeri. 
     
    Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rachmat Gobel menegaskan pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia sebelum terlambat.

    “Hanya ada satu kalimat, mari kita jaga dan kita selamatkan Indonesia dari bahaya di depan mata kita,” ujar Gobel dalam keterangan tertulis dikutip Jumat, 4 April 2025.
     

    Gelombang PHK mengancam, rupiah terus melemah
    Kondisi industri dalam negeri sebenarnya sudah mengalami masa sulit jauh sebelum kebijakan ini diberlakukan. Deindustrialisasi perlahan menggerus sektor manufaktur, membuat banyak pabrik tutup dan menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). 
    Kini, dengan tarif impor yang semakin tinggi, peluang ekspor produk Indonesia ke pasar Amerika Serikat semakin menyempit.
     
    “Dengan demikian, pengangguran bisa semakin meningkat. Pada sisi lain juga ada kecenderung nilai rupiah terus melemah terhadap sejumlah mata uang asing,” ungkap dia. 
     

    Gobel menyebutkan bahwa dampaknya bisa sangat luas. Jika ekspor Indonesia ke AS menurun drastis, maka banyak sektor industri yang akan kehilangan pasar, produksi akan melambat, dan pada akhirnya angka pengangguran pun meningkat. 
     
    Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terus menunjukkan tren melemah. Semua ini berpotensi menjadi kombinasi yang mematikan bagi perekonomian nasional.
    Saran untuk pemerintah hadapi tarif Trump
    Dia pun memberikan sejumlah saran menghadapi kebijakan Trump tersebut. Pertama, berikan kemudahan dan deregulasi perizinan bagi yang akan berinvestasi di Indonesia. Kedua, berikan insentif pajak dan tarif bagi dunia usaha. 
     
    Ketiga, jaga pintu-pintu masuk Indonesia dari barang selundupan. Keempat, melarang secara permanen impor tekstil dan produk tekstil bermotif kain tradisional Indonesia seperti batik, tenun, maupun sulam. 
     
    Kelima, melarang secara permanen impor pakaian bekas. Keenam, pemerintah membantu mencarikan pasar ekspor baru bagi industri Indonesia.
     

    Ketujuh, pemerintah harus melakukan perundingan dengan pemerintah Amerika Serikat untuk menurunkan tarif. Kedelapan, lindungi dan jaga pasar dalam negeri dari serbuan produk impor.
     
    Pada sisi lain, kata dia, kebijakan Trump tersebut akan membuat semua negara berlomba-lomba memberikan insentif bagi eksportir untuk mencari pasar baru, salah satunya Indonesia. Legislator asal Gorontalo itu menegaskan hal itu harus dicegah.
     
    “Barang-barang dari Tiongkok  dan Vietnam bisa banjir ke Indonesia. Ini yang harus dicegah. Kita harus melindungi pasar dalam negeri dari serbuan impor, salah satunya melalui penegakan aturan TKDN,” tutur dia. 
    Penguatan kondisi sosial
    Gobel mengingatkan pemerintah tentang pentingnya menjaga kondisi sosial. Penguatan solidaritas dan kepedulian sosial harus dilakukan. 
     
    “Mari kita sama-sama menjaga Indonesia. Jadikan momen ini sebagai kebangkitan. Tantangan dan ancaman kita ubah menjadi peluang untuk membangun spirit kebersamaan, cinta Tanah Air, dan perilaku bersih dari korupsi dan nepotisme,” ujar Dia.
     
    Sebelumnya, Presiden Trump mengenakan tarif baru ke sejumlah negara yang memiliki surplus ekspor ke Amerika Serikat dengan mengenakan  tarif hingga 32 persen. 
     
    Hal itu pasti berdampak besar bagi ekonomi Indonesia. Neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat disebut Trump memberikan surplus bagi Indonesia, pada 2024 sebesar USD18 miliar.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Tagihan Listrik Naik Pasca Subsidi 50 Persen, Sampai 2 Kali Lipat?

    Tagihan Listrik Naik Pasca Subsidi 50 Persen, Sampai 2 Kali Lipat?

    PIKIRAN RAKYAT – Gelombang keluhan membanjiri linimasa media sosial beberapa waktu terakhir, di mana sejumlah besar warganet mengungkapkan keterkejutan mereka atas lonjakan tagihan listrik yang signifikan.

    Fenomena ini terjadi pasca berakhirnya program subsidi tarif listrik sebesar 50 persen yang diberlakukan pada periode Januari hingga Februari lalu.

    Banyak pengguna media sosial yang mengaku harus membayar tagihan listrik hingga dua kali lipat dari jumlah yang biasanya mereka keluarkan, memicu perdebatan dan keresahan di dunia maya.

    Berdasarkan pantauan Pikiran-Rakyat.com di berbagai platform media sosial, terutama X (dahulu Twitter) dan Facebook, menunjukkan betapa masifnya keluhan yang dilayangkan oleh masyarakat.

    Akun X @lagigabutni menjadi salah satu yang pertama kali menyuarakan kejanggalan ini. Dalam unggahannya, ia mempertanyakan apakah pengguna listrik lain juga mengalami lonjakan tagihan serupa setelah berakhirnya masa subsidi.

    “Disini apakah ad kelonjakan tagihan listrik jg stelah subsidi yg 50% itu? kaget bgt, stelah promo subsidi abis, tagihan bulan ini jadi 2x lipat pembayarannya,” tulisnya dalam sebuah cuitan yang kemudian menjadi viral dan memicu berbagai respons dari warganet lainnya.

    Dalam utas selanjutnya, akun tersebut melampirkan bukti pembayaran listriknya. Ia menunjukkan bahwa pada bulan sebelumnya, dengan adanya diskon 50 persen, total biaya listriknya sebelum diskon adalah Rp 254.324. Namun, tagihan untuk bulan berikutnya melonjak drastis menjadi Rp 608.508.

    “Ini bukti pembayaranku bln lalu dpt disc 50% (sebelum disc asli Rp.254.324) lalu mau bayar lg bulan ini tagihan Rp.608.508. jadi total kenaikan 139% atau 1.4x lipat.

    ternyata banyak yg senasib parah bgt scamming/fraud ini namanya? @pln_123 @prabowo kalau emang akhirnya gini, mending gausa subsidi???????? gila pic.twitter.com/ke529LoVqs— Kegabutan (@Lagigabutini) April 2, 2025

    “Pemakaian flat dari 2023-2024,” lanjutnya, menekankan bahwa pola pemakaian listriknya cenderung stabil dari tahun sebelumnya.

    Tidak hanya di X, keluhan serupa juga membanjiri platform Facebook. Akun Facebook dengan nama Halimi menulis, “Gokil emang PLN diskon 2 bulan naiknya seumur hidup, mana gede bener naiknya.”

    Ungkapan kekecewaan ini mencerminkan sentimen banyak pengguna yang merasa kenaikan tarif setelah subsidi justru memberatkan.

    Selain masalah kenaikan tarif, beberapa netizen juga mengeluhkan kualitas layanan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Akun Facebook Dyah Safitri misalnya, mengungkapkan kekesalannya atas pemadaman listrik yang terjadi di wilayahnya.

    “Udah hampir 2 jam listrik di Desa Bulung Kulon RT 5 RW 5 Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah padam, itu karyawanmu pada ketiduran apa gimana sih,” tulisnya.

    Lebih lanjut, akun Facebook Laely Novella juga turut berbagi pengalamannya, “Listrik saya mengalami kenaikan hingga 2 kali lipat, padahal pemakaian sangat sederhana.”

    Testimoni ini memperkuat dugaan bahwa kenaikan tarif tidak hanya dirasakan oleh mereka yang memiliki konsumsi listrik tinggi.

    Namun, adapula netizen yang memaklumi kenaikan tarif listrik tersebut, sebab penggunaan listrik yang melonjak di bulan puasa Ramadhan.

    Maklum para saudara, bulan maret sebulan kita puasa, yang biasanya lampu, penerangan, tv, alat elektronik istirahat di tengah malam hingga dini hari di bulan ramadan hidup di jam jam istirahat, otomatis penggunaan Kwh meningkat dan tagihanpun meningkat— Odiq Kertodanuri (@OdiqKertodanuri) April 4, 2025

    “Maklum para saudara, bulan maret sebulan kita puasa, yang biasanya lampu, penerangan, tv, alat elektronik istirahat di tengah malam hingga dini hari di bulan ramadan hidup di jam jam istirahat, otomatis penggunaan Kwh meningkat dan tagihanpun meningkat,” tulis akun @odiqkertodanuri.

    “Bulan puasa itu pemakaian listrik naik. Bisa jadi pemakaian AC bertambah di jam siang. Lampu, tv dll pada saat sahur,” tulis akun @basyiitth.

    “Aku naik 100rb, tapi ku pikir wajar, karena puasa kemarin konsumsi listrik pasti lebih banyak daripada hari-hari biasa,” tulis akun @kitnacanon.

    Menanggapi ramainya keluhan ini, Pikiran-Rakyat.com mencoba menganalisis beberapa kemungkinan penyebab lonjakan tarif listrik pasca berakhirnya subsidi.

    1. Berakhirnya Program Subsidi

    Penyebab paling jelas dari kenaikan tagihan adalah berakhirnya program subsidi tarif listrik sebesar 50 persen. Program ini tentu memberikan keringanan yang signifikan bagi pelanggan selama dua bulan.

    Ketika subsidi dicabut, tarif kembali ke harga normal, yang secara otomatis akan membuat tagihan terlihat lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya saat subsidi masih berlaku.

    2. Perhitungan Tarif Progresif

    Perlu dipahami bahwa PLN menerapkan sistem tarif progresif untuk pelanggan rumah tangga dengan daya tertentu. Dalam sistem ini, semakin besar konsumsi listrik, semakin tinggi pula tarif per kWh yang dikenakan.

    Meskipun pola pemakaian bulanan terlihat “flat” atau stabil, akumulasi pemakaian selama beberapa bulan (termasuk saat subsidi) bisa saja mempengaruhi perhitungan tarif pada bulan berikutnya jika terjadi pergeseran ke golongan tarif yang lebih tinggi.

    3. Faktor Musiman dan Perubahan Perilaku Konsumsi

    Sebagian netizen mencoba memberikan perspektif lain terkait lonjakan tagihan ini. Beberapa di antaranya mengaitkannya dengan perubahan pola konsumsi listrik selama bulan Ramadan yang jatuh pada bulan Maret.

    Peningkatan penggunaan perangkat elektronik seperti pendingin ruangan (AC) pada siang hari karena cuaca panas, serta penggunaan lampu dan peralatan masak saat sahur dan berbuka, memang berpotensi meningkatkan konsumsi listrik rumah tangga.

    4. Kemungkinan Kesalahan Pembacaan Meter atau Sistem

    Meskipun jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan dalam pembacaan meteran listrik atau gangguan pada sistem penagihan PLN. Hal ini bisa menyebabkan tagihan yang tidak sesuai dengan pemakaian sebenarnya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PLN terkait ramainya keluhan netizen mengenai lonjakan tarif listrik pasca subsidi.

    Namun, penting bagi masyarakat untuk memahami beberapa hal dan mengambil langkah yang tepat jika merasa tagihan listriknya tidak sesuai.

    Lonjakan tarif listrik, terutama jika terjadi secara signifikan dan tidak terduga, dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

    Beban pengeluaran rumah tangga akan meningkat, yang berpotensi mengurangi daya beli masyarakat untuk kebutuhan lainnya. Hal ini juga dapat memicu keresahan sosial dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap penyedia layanan publik seperti PLN.

    Keluhan netizen terkait lonjakan tarif listrik pasca subsidi menjadi isu penting yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait, terutama PLN.

    Transparansi dalam perhitungan tarif dan sosialisasi mengenai potensi perubahan tagihan setelah program subsidi berakhir sangatlah penting.

    Selain itu, PLN juga perlu memastikan kualitas layanan tetap terjaga dan responsif terhadap keluhan pelanggan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tips Jitu Orang Tua Bantu Anak Kelola THR dengan Tepat

    Tips Jitu Orang Tua Bantu Anak Kelola THR dengan Tepat

    PIKIRAN RAKYAT – Setiap momen lebaran, anak-anak selalu mendapatkan Tabungan Hari Raya (THR) dengan nominal yang sangat beragam. 

    Meskipun anak-anak mendapatkan THR, peran orang tua akan dimulai saat anak ingin menggunakan uang tersebut untuk membeli sesuatu yang diinginkan. 

    Berikut adalah tips bagi orang tua ketika anak-anak mendapatkan THR, sebagaimana dirangkum Pikiran-Rakyat.com di bawah ini. 

    Pertama

    Orang tua harus mengajarkan kepada anak soal nilai dan fungsi uang ditambah cara mengelola. Disarankan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak agar mudah dicerna. 

    Kedua

    Pada umumnya, bank tertentu memiliki program rekening khusus untuk anak. Namun jika tidak ada, bisa menitipkan ke rekening orang tua dan anak diwajibkan untuk belajar menyimpan uang. 

    Ketiga

    Anak harus dilibatkan dalam menentukan jumlah uang yang akan dipakai. Ada tujuan di balik hal tersebut yakni berlatih untuk bisa bertanggung jawab. 

    Keempat

    Orang tua wajib menjelaskan kepada anak soal penggunaan uang yang didapatkan serta pemakaian uang untuk suatu hal. Disarankan untuk menggunakan contoh sederhana yang mudah dipahami anak. 

    Kelima

    Terakhir, orang tua juga mengajarkan anak untuk berbagi melalui infaq, membuat rencana pengeluaran serta investasi. Ajarkan anak ketiga poin tersebut dengan sederhana dan pemaparan yang masuk akal untuk anak-anak.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kedatangan Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Turun 70 Persen

    Kedatangan Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Turun 70 Persen

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Kedatangan penumpang bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada arus mudik Idulfitri 1446 Hijriah menurun.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan kedatangan penumpang bus AKAP pada Idulfitri 1446 Hijriah menurun bila dibandingkan periode Idulfitri 1445 Hijriah atau tahun 2024.

    “Terkait bus ada penurunan sekitar 46 persen, dan untuk penumpang ada penurunan 70 persen dibandingkan angkutan lebaran tahun lalu,” kata Mulyono di Jakarta Timur, Jumat (4/4/2025).

    Diakui pihak Terminal Kampung Rambutan rata-rata jumlah kedatangan penumpang bus AKAP pada arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah melonjak drastis bila dibandingkan hari biasa.

    Namun bila dibandingkan Idulfitri 1445 Hijriah atau tahun 2024 jumlahnya menurun, karena pada H+3 Idulfitri jumlah kedatangan mencapai 8.296 penumpang menggunakan 416 bus.

    Sementara pada periode H+3 Idulfitri 1446 Hijriah atau tahun ini, tercatat hanya sebanyak 4.951 penumpang menggunakan 344 bus AKAP yang tiba di Terminal Kampung Rambutan.

    “Menurut data kami dari H+1 sampai saat ini memang kedatangan penumpang grafiknya naik. Namun secara umum kalau dibandingkan dengan tahun lalu, ada penurunan,” ujarnya.

    Meski jumlah kedatangan penumpang turun, Mulyono menuturkan pada arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah ini pihaknya tetap menyiagakan angkutan malam hari (Amari).

    Nantinya penumpang bus AKAP yang tiba di Terminal Kampung Rambutan pada malam hingga dini hari dapat memanfaatkan Amari ini untuk melanjutkan perjalanan.

    “Untuk posko pelayanan terkait angkutan lebaran ini di Kampung Rambutan kita siagakan hingga tanggal 8 April 2025. Baik dari posko keamanan, kesehatan maupun posko ramp check,” tuturnya.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Rest Area Penuh Saat Arus Balik Lebaran? Ini Tips Istirahat yang Tepat

    Rest Area Penuh Saat Arus Balik Lebaran? Ini Tips Istirahat yang Tepat

    Jakarta, Beritasatu.com – Libur Lebaran bakal segera telah berakhir dan kini para pemudik sudah mulai melaksanakan arus balik ke daerah rantauan masing-masing. Maraknya pemudik yang memadati jalan tol secara bersamaan sering kali membuat rest area penuh. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, memastikan bahwa puncak arus balik mudik Lebaran 2025 jatuh pada 5-7 April 2025. Berbagai strategi untuk mengurai kemacetan telah disiapkan oleh pihak kepolisian, salah satunya adalah penerapan jalur one way.

    Meskipun demikian, kepadatan di rest area tetap tak terhindarkan karena banyak pemudik ingin beristirahat sejenak. Lantas, bagaimana cara terbaik untuk beristirahat dengan aman dan nyaman di tengah perjalanan? Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan.

    Tips Istirahat Saat Arus Balik Lebaran

    1. Cari alternatif tempat istirahat

    Pemerintah telah mengalihfungsikan jembatan timbang sebagai tempat istirahat sementara yang dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti toilet, tempat ibadah, dan area parkir. Anda dapat memanfaatkan lokasi ini ketika rest area penuh.

    Selain itu, masjid di sepanjang jalur arteri juga bisa menjadi pilihan tempat beristirahat. Banyak masjid yang menyediakan fasilitas seperti toilet, ruang ibadah yang nyaman, serta area parkir yang cukup luas.

    2. Rencanakan perjalanan dengan baik

    Jika memungkinkan, hindari perjalanan pada puncak arus balik, yakni tanggal 5-7 April 2025, karena rest area akan sangat padat. Perencanaan yang baik dapat membantu menghindari antrean panjang dan memaksimalkan waktu istirahat.

    Sebisa mungkin, tentukan lokasi rest area yang akan dikunjungi sebelum perjalanan dimulai. Gunakan aplikasi navigasi atau peta digital untuk mengetahui lokasi rest area yang masih tersedia serta fasilitas yang ada di dalamnya.

    3. Persiapkan kebutuhan sebelum perjalanan

    Pastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum memulai perjalanan jauh. Isi bahan bakar hingga penuh sebelum memasuki tol untuk menghindari antrean panjang di SPBU dalam rest area.

    Selain itu, siapkan bekal makanan, minuman, serta obat-obatan untuk menghindari ketergantungan pada fasilitas di rest area yang kemungkinan besar akan penuh. Jika membawa anak kecil atau lansia, bawalah perlengkapan tambahan seperti bantal, selimut, dan camilan agar perjalanan lebih nyaman.

    4. Gunakan teknologi

    Manfaatkan aplikasi yang dapat membantu perjalanan Anda, seperti Travoy dari Jasa Marga. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mencari lokasi rest area terdekat dan memantau ketersediaan fasilitas secara real-time.

    Selain itu, aplikasi peta digital seperti Google Maps atau Waze juga bisa digunakan untuk memantau kondisi lalu lintas serta menemukan jalur alternatif jika terjadi kemacetan parah.

    5. Berhenti di lokasi yang aman

    Jika terjadi kondisi darurat yang mengharuskan Anda berhenti di luar rest area, pastikan untuk memilih lokasi yang aman. Beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan adalah SPBU di luar tol, area parkir minimarket, atau tempat peristirahatan umum.

    Jangan berhenti sembarangan di bahu jalan tol kecuali dalam keadaan darurat. Jika terpaksa berhenti, pastikan kendaraan berada di sisi jalan yang aman, nyalakan lampu hazard, serta pasang segitiga pengaman untuk menghindari kecelakaan.

    6. Jangan paksakan diri

    Keselamatan adalah yang utama dalam perjalanan jauh. Jika merasa lelah atau mengantuk, segera cari tempat istirahat yang aman. Jangan memaksakan diri untuk tetap mengemudi karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

    Dengan menerapkan tips ini, Anda tetap bisa beristirahat dengan nyaman meskipun menghadapi kepadatan di rest area selama arus balik Lebaran. Pastikan untuk selalu mengutamakan keselamatan agar selamat sampai tujuan.

  • Kartu Keluarga Bisa Didownload di HP, Ini Cara dan Syaratnya

    Kartu Keluarga Bisa Didownload di HP, Ini Cara dan Syaratnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menyediakan layanan mengunduh Kartu Keluarga (KK) melalui ponsel masyarakat. Ini dilakukan dengan menginstall lebih dulu aplikasi bernama Identitas Kependudukan Digital (IKD).

    Aplikasi IKD tersedia di toko aplikasi Google Play Store dan App Store. Untuk bisa mendownload KK, Anda perlu melakukan aktivasi akun terlebih dulu di Kantor Dukcapil.

    Aktivasi akun ini dilakukan dengan verifikasi wajah atau face recognition. Namun ingat ada sejumlah syarat untuk bisa melakukan aktivasi, seperti kamera depan ponsel yang baik, internet yang lancar, serta data seperti NIK, email, nama lengkap serta nomor HP.

    Berikut cara aktivasi IKD:

    1. Datangi kantor Dukcapil terdekat

    2. Setelah download IKD, masuk ke aplikasi dan ikuti prosesnya

    3. Klik Daftar

    4. Jika Anda pengguna baru dan belum pernah mengaktivasi IKD, tekan Pendaftaran Online

    5. Masukkan data diri, mulai dari NIK, nama lengkap, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir dan email

    6. Tekan Proses

    7. Periksa data yang dimasukkan sebelumnya, jika sudah yakin semuanya benar klik Kirim

    8. Selanjutnya ikuti proses verifikasi wajah, scan QR yang diberikan petugas dan juga memberikan enam digit nomor PIN

    Cetak KK Lewat IKD

    1. Buka IKD

    2. Masuk ke akun IKD, pakai PIN yang diberikan petugas sebelumnya

    3. Klik Pelayanan

    4. Masuk ke menu Permohonan Cetak Kartu Keluarga

    5. Tulis alasan pengajuan

    6. Klik Ajukan, untuk memantau permohon bisa dilihat melalui Pemantauan Layanan

    7. Setelah disetujui, masyarakat bisa mengunduh KK langsung dari aplikasi atau email terdaftar

    (hsy/hsy)

  • Cara Menghitung Bunga Deposito BCA dan Simulasinya

    Cara Menghitung Bunga Deposito BCA dan Simulasinya

    PIKIRAN RAKYAT – Menyimpan uang dalam bentuk deposito bisa menjadi salah satu pilihan aman untuk menambah nilai aset kamu secara pasif. Di antara banyaknya pilihan bank, BCA kerap dipilih karena memiliki reputasi yang baik serta layanan yang transparan, termasuk dalam hal perhitungan bunga deposito. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk menempatkan dana, penting untuk memahami bagaimana sistem bunga bekerja agar hasil yang diperoleh sesuai dengan ekspektasi.

    Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah, “Berapa persen bunga deposito BCA per bulan?” atau “Berapa bunga deposito 1 bulan BCA?” Pertanyaan ini sangat wajar karena setiap tenor dan jumlah simpanan akan memengaruhi besaran bunga yang kamu terima. Selain itu, ada juga potongan pajak atas bunga yang perlu kamu pertimbangkan dalam perhitungannya.

    Tak sedikit orang juga penasaran, “Deposito 10 juta di BCA dapat bunga berapa?” atau bahkan “Deposito 50 juta di BCA dapat bunga berapa?” Jawaban dari pertanyaan ini tentu tidak bisa disamaratakan, karena bunga deposito di BCA bersifat fluktuatif dan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku saat dana disimpan.

    Oleh karena itu, mengetahui cara menghitung bunga deposito dengan benar bisa memberikan kamu gambaran realistis tentang keuntungan yang akan diperoleh. Untuk melakukannya, kamu bisa mengikuti cara menghitung bunga deposito BCA di bawah ini.

    Cara Menghitung Bunga Deposito BCA

    Ada 2 cara yang bisa kamu gunakan untuk menghitung bunga deposito BCA, simak selengkapnya.

    1. Berdasarkan Total Nilai Investasi Setelah Jatuh Tempo

    Salah satu cara menghitung bunga hasil dari deposito adalah dengan memperkirakan jumlah total investasi yang akan diterima setelah jatuh tempo. Perhitungan ini menggunakan rumus dasar:

    Total Investasi = Dana Awal + (Bunga Kotor – Pajak atas Bunga)

    Untuk menghitung jumlah bunga yang didapatkan selama periode simpanan, kamu bisa memakai rumus berikut:

    Bunga Kotor = Dana Awal × Persentase Bunga Tahunan × (Lama Waktu Simpan / Jumlah Hari dalam Setahun)

    Selanjutnya, untuk mengetahui berapa pajak yang dikenakan atas bunga tersebut, gunakan rumus:

    Pajak atas Bunga = Bunga Kotor × Tarif Pajak

    Catatan penting:

    Periode simpanan dinyatakan dalam hari Satu tahun dianggap 365 hari (non-kabisat) atau 366 hari (kabisat) Tarif pajak bunga umumnya sebesar 20%

    Sebagai contoh, jika kamu menyimpan dana Rp10 juta selama 6 bulan dengan bunga tahunan 6% dan tarif pajak 20%, berikut perhitungannya:

    Bunga Kotor = (Rp10.000.000 × 6% × 180) / 365 = Rp295.890

    Pajak = Rp295.890 × 20% = Rp59.178

    Total Nilai Akhir = Rp10.000.000 + (Rp295.890 – Rp59.178) = Rp10.236.712

    Artinya, setelah 6 bulan, dana kamu akan tumbuh menjadi Rp10.236.712.

    2. Menghitung Bunga Bersih per Bulan

    Pendekatan lain adalah dengan mengetahui keuntungan bersih yang diperoleh setiap bulan setelah dipotong pajak. Rumus sederhananya adalah:

    (Persentase Bunga × Dana Pokok × 30 Hari × 80%) / 365 Hari

    Angka 80% pada rumus tersebut mencerminkan hasil bersih setelah dikurangi pajak 20%. Jadi, jika kamu ingin mengetahui estimasi bunga yang kamu terima tiap bulan, rumus ini bisa jadi acuan yang cepat dan praktis.

    Sebagai ilustrasi, jika kamu mendepositokan dana sebesar Rp10 juta selama 6 bulan, dengan bunga tahunan 6% dan potongan pajak 20%, maka perhitungannya adalah:

    (6% × Rp10.000.000 × 30 × 80%) / 365 = Rp39.452

    Sehingga estimasi bunga bersih yang akan kamu dapatkan setiap bulan adalah sekitar Rp39.452.

    Jadi, sebelum kamu memulai investasi dalam bentuk deposito, ada baiknya kamu membekali diri dengan informasi dasar terkait mekanisme bunga agar keputusan keuangan yang kamu ambil menjadi lebih cerdas dan terukur.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Lupa Bawa Kartu ATM? Begini Cara Tarik Tunai di ATM BNI Tanpa Kartu!

    Lupa Bawa Kartu ATM? Begini Cara Tarik Tunai di ATM BNI Tanpa Kartu!

    Jakarta: Pernah nggak sih, lagi butuh uang tunai tapi dompet ketinggalan di rumah? Atau mungkin kartu ATM hilang dan belum sempat bikin yang baru? 
     
    Jangan panik! Kalau kamu nasabah BNI, sekarang bisa tarik tunai di ATM tanpa kartu, lho! Cukup pakai BNI Mobile Banking, kamu tetap bisa ambil uang dengan mudah dan cepat. 
     
    Yuk, simak cara tarik tunai tanpa kartu BNI, seperti dirangkum dari laman resmi BNI!
     

    Cara tarik tunai di ATM BNI tanpa kartu
    Fitur tarik tunai tanpa kartu ini sangat praktis, bisa dilakukan untuk diri sendiri atau mengirim uang ke orang lain tanpa perlu rekening tujuan. Berikut langkah-langkahnya:

    Tahap 1: Mengatur Penarikan di BNI Mobile Banking

    Buka aplikasi BNI Mobile Banking di smartphone kamu.
    Pilih menu “Mobile Tunai” yang ada di bagian kanan bawah.
    Baca syarat dan ketentuan, lalu centang sebagai tanda setuju dan klik “Lanjut”.
    Pilih rekening sumber dana yang akan digunakan untuk tarik tunai.
    Masukkan nomor handphone tujuan (bisa nomor sendiri atau orang lain yang akan mengambil uang).
    Masukkan nominal tarik tunai sesuai kebutuhan.
    Jika uang akan diambil oleh orang lain, isi nama dan nomor HP penerima, lalu daftarkan sebagai favorit jika ingin lebih praktis di lain waktu.
    Periksa kembali data transaksi, pastikan semua sudah benar.
    Masukkan password transaksi untuk konfirmasi.
    Dapatkan kode transaksi yang akan digunakan untuk mengambil uang di ATM. Perlu diingat, kode transaksi ini hanya berlaku selama 2 jam!

    Tahap 2: Tarik Tunai di ATM BNI Tanpa Kartu

    Setelah mendapatkan kode transaksi, sekarang waktunya mengambil uang di ATM. Ikuti langkah berikut:
    Kunjungi ATM BNI yang mendukung fitur Mobile Tunai (ATM Setor/Tarik Tunai atau ATM Link BNI).
    Tekan tombol “Enter” (hijau) di mesin ATM untuk membuka menu transaksi tanpa kartu.
    Pilih menu “Mobile Tunai” di layar ATM.
    Masukkan kode transaksi yang telah kamu dapatkan dari aplikasi BNI Mobile Banking.
    Masukkan kode OTP yang dikirimkan ke nomor handphone penerima.
    Jika kode transaksi dan OTP sesuai, ATM akan langsung mengeluarkan uang tunai sesuai nominal yang telah dimasukkan di aplikasi.
    Tarik tunai tanpa kartu berhasil!

    Sekarang kamu nggak perlu khawatir lagi kalau lupa bawa kartu ATM atau ingin kirim uang ke orang lain tanpa rekening. 

    Dengan fitur Mobile Tunai dari BNI, tarik tunai di ATM jadi lebih mudah dan aman. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Selain Kompetensi Bersaing di Jakarta, Pramono Ungkap Syarat Mutlak Bagi Para Pendatang

    Selain Kompetensi Bersaing di Jakarta, Pramono Ungkap Syarat Mutlak Bagi Para Pendatang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Arus balik musim lebaran 2025 sudah mulai terjadi. Jakarta akan dibanjiri para pendatang yang hendak mengadu nasib.

    Pemprov Jakarta menyatakan Jakarta terbuka untuk semua.

    Namun, selain harus siap bersaing, para pendatang dituntut memenuhi satu syarat mutlak.

    Tak Ada Operasi Justisi

    Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, memastikan tidak akan ada operasi yustisi untuk menghadapi para pendatang.

    “Masyarakat yang mau datang ke Jakarta silakan, kami enggak akan ada operasi justisia, karena Jakarta ini milik bersama,” ucapnya, Jumat (4/4/2025).

    Sebagai informasi, operasi justisia ini marak diterapkan di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

    Meski demikian, operasi justisia sudah dihapus Pemprov DKI Jakarta sejak era Gubernur Anies Baswedan.

    “Sebetulnya memang diamati dari tahun 2018 yang namanya operasi justisia itu sudah tidak diadakan di Jakarta,” ujarnya.

    Doel menambahkan, saat ini tren urbanisasi justru marak terjadi di daerah lain di sekitar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

    “Karena rata-rata mereka tinggalnya di, bahasanya agak di pinggir. Kenapa? Tentu kalau Jakarta kan semuanya lebih mahal daripada di pinggir. Nah itu yang terjadi sekarang,” tuturnya.

    15.000 Pendatang Diprediksi Serbu Jakarta

    Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) memprediksi, jumlah pendatang baru yang tiba di Jakarta setelah libur lebaran mencapai 15.000 jiwa.

    “Untuk tahun 2025, pendatang baru diprediksi sekitar 10.000 sampai 15.000 jiwa,” ucap Kepala Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin saat dikonfirmasi, Rabu (2/4/2025).

    Anak buah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ini bilang, angka tersebut lebih rendah dibandingkan jumlah pendatang pada 2024 silam.

    ”Jumlah pendatang ke Jakarta dalam kurun waktu terakhir memang mengalami penurunan,” ujarnya.

    Pada 2023 silam, jumlah pendatang baru di Jakarta setelah Lebaran mencapai 25.931 orang.

    Angka ini kemudian turun drastis di tahun 2024 lalu dengan jumlah pendatang tercatat sebanyak 16.207 orang.

    Budi pun mengingatkan kepada para pendatang untuk tetap melapor dan mengurus dokumen kependudukan agar tidak ada masalah di kemudian hari.

    “Pastikan identitas kependudukan (KTP) sudah sesuai domisili, jika belum segera lakukan pembaharuan agar ke depan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tuturnya.

    “Kemudian, laporkan diri sebagai penduduk pendatang jika memang tinggal di Jakarta kurang dari satu tahun,” sambungnya.

    Syarat Mutlak Pendatang

    Sementara itu, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menegaskan, ada satu syarat bagi para pendatang di Jakanrta.

    Satu syarat itu adalah kartu identitas. Pendatang harus memiliki KTP

    Kata Pramono, KTP merupakan syarat awal seseorang untuk bekerja atau melakukan banyak hal di Jakarta.

    “Kami tidak akan menerapkan operasi yustisia, tetapi yang diterapkan adalah siapapun yang akan masuk Jakarta harus mempunyai identitas.”

    “Harus punya identitas, kalau tidak punya identitas kan tidak bisa untuk bekerja dan sebagainya,” kata Pramono di program Sapa Indonesia Malam,  Kompas TV, tayang Selasa (1/4/2025).

    Pramono mengatakan, telah memerintahkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk mengecek identitas para pendatang.

    “Maka Dukcapil kami minta untuk melakukan menyelenggarakan siapun yang akan itu dicek untuk identitasnya. Bukan yustisia kemudian orang suruh balik. Enggak, Jakarta terbuka bagi siapa saja,” jelasnya.

    Pramono mengakui dirinya pun pendatang di Jakarta, namun berhasil mencapai level tertinggi di sisi pemerintahan.

    “Saya pribadi dulu juga pernah mengadu nasib ke Jakarta, sekarang jadi gubernur. Jadi orang juga harus diberikan kesempatan yang adil bagi siapa saja.”

    “Siapapun yang datang ke Jakarta harus dengan kapasitas kapabilitas untuk bisa bekerja dalam standar dan level Jakarta, supaya itu dipersiapkan jangan sampai kemudian begitu masuk ke Jakarta enggak tahu apa-apa,” pungkasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya