Perusahaan: Google

  • Puncak Arus Balik Mudik Lebaran 2025, 7.733 Pemudik Sudah Tiba di Terminal Kampung Rambutan Jaktim

    Puncak Arus Balik Mudik Lebaran 2025, 7.733 Pemudik Sudah Tiba di Terminal Kampung Rambutan Jaktim

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Kedatangan penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur kembali melonjak pada Minggu (6/4/2025) atau puncak arus balik mudik Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan berdasarkan data sementara pukul 06.00-14.00 WIB tadi tercatat sebanyak 7.733 penumpang tiba menggunakan 193 bus AKAP.

    “Kalau melihat shift satu ini (06.00-14.00), ada kenaikan. Karena shift satu kemarin itu terdapat 169 kendaraan dengan penumpang 5.147,” kata Mulyono di Jakarta Timur, Minggu (6/4/2025).

    Jumlah ini diperkirakan masih dapat melonjak karena penumpang bus AKAP dari berbagai Sumatera, Jawa Timur, dan Jawa Tengah umumnya tiba pada malam hingga dini hari.

    Diprediksi pada puncak arus balik mudik hari jumlah kedatangan penumpang akan mencapai angka belasan ribu, terlebih Terminal Kampung Rambutan termasuk titik kedatangan bus mudik gratis.

    “Prediksi kami memang di tanggal 5 atau 6 (April) puncak arus balik. Karena pemudik juga istirahat di tanggal 7, tanggal 8 kan sudah masuk kerja atau kantor. Jadi ada waktu untuk istirahat,” ujarnya.

    Mulyono menuturkan berdasar pemantauan sementara, arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah pada hari masih terpantau lancar dan tidak sampai terjadi penumpukan kedatangan penumpang.

    Hanya saja sejumlah bus AKAP membawa pemudik ke Terminal Kampung Rambutan mengalami sedikit keterlambatan, penyebabnya karena faktor cuaca hujan yang terjadi sejak siang tadi.

    “Alhamdulillah tidak ada kendala terkait arus balik mudik. Hanya mungkin karena cuaca, mungkin ada sedikit keterlambatan kendaraan yang masuk ke Terminal Kampung Rambutan,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Siapa Pemilik PT Yihong Novatex? Ini Profil Perusahaan Asal China yang Tutup di Cirebon Usai PHK Massal

    Siapa Pemilik PT Yihong Novatex? Ini Profil Perusahaan Asal China yang Tutup di Cirebon Usai PHK Massal

    PIKIRAN RAKYAT – PT Yihong Novatex Indonesia mendadak jadi sorotan publik setelah menyatakan secara resmi penutupan operasionalnya usai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terhadap ribuan karyawan. Perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor produksi alas kaki ini diketahui berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Berdiri belum genap dua tahun, PT Yihong Novatex merupakan anak usaha dari perusahaan asal Tiongkok. Namun hingga kini, identitas pemilik utama perusahaan tersebut belum sepenuhnya terungkap ke publik secara resmi. Meski begitu, perusahaan ini diketahui memiliki koneksi erat dengan investor dan pengusaha dari Tiongkok yang menanamkan modal di sektor industri manufaktur Indonesia, khususnya produk ekspor alas kaki.

    PHK Massal dan Penutupan Operasional

    Kabar penutupan PT Yihong Novatex mencuat setelah pihak manajemen mengumumkan PHK terhadap seluruh karyawan yang berjumlah 1.126 orang. Keputusan ini diambil menyusul kerugian besar yang diklaim perusahaan akibat mogok kerja yang terjadi pada awal Maret 2025.

    Kisruh bermula saat tiga karyawan terkena PHK mendadak. Merasa tidak diperlakukan adil, ratusan rekan kerja mereka melakukan aksi solidaritas dengan mogok kerja selama empat hari. Akibatnya, operasional pabrik terhenti total dan pesanan dari buyer batal karena keterlambatan pengiriman.

    “PT Yihong Novatex Indonesia hendak memberitahukan maksud pemutusan hubungan kerja terhitung sejak tanggal 10 Maret 2025 dengan alasan karena pihak pemberi pekerjaan menarik dan menghentikan pesanan akibat keterlambatan pengiriman sebagai dampak dari mogok kerja tidak sah yang dilakukan pekerja,” demikian kutipan surat resmi dari perusahaan.

    Tawaran Pesangon dan Persoalan Hukum

    Dalam surat tersebut, perusahaan menjanjikan pembayaran kompensasi berupa pesangon, upah, dan Tunjangan Hari Raya (THR) pada 17 Maret 2025 bagi pekerja yang menerima PHK. Namun bagi mereka yang menolak, perusahaan menyerahkan keputusan akhir kepada Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

    Keputusan ini memicu gelombang protes. Para pekerja menilai PHK dilakukan secara sepihak dan menyebut perusahaan menghindari tanggung jawab hukum. Mereka menuntut agar bisa kembali bekerja dan mendesak pemerintah daerah turun tangan.

    Aksi Demonstrasi dan Tuntutan Pekerja

    Pada 11 Maret 2025, ratusan pekerja PT Yihong Novatex Indonesia dan PT Long Rich Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Cirebon. Mereka mengenakan pakaian serba merah sambil membawa spanduk bertuliskan tuntutan pengembalian hak dan pembatalan PHK.

    Salah satu perwakilan pekerja, Suryana, menyoroti keputusan aneh dari manajemen yang turut memecat divisi Human Resource Development (HRD). “Kalau HRD-nya saja di-PHK, siapa yang akan menghitung gaji kami yang seharusnya dibayarkan tanggal 14?” ujarnya.

    Suryana juga menuding perusahaan berdalih pailit tanpa bukti nyata. Ia menyebut ada 617 pekerja yang seharusnya sudah diangkat menjadi karyawan tetap, namun tidak kunjung direalisasikan.

    Dengan polemik yang terus berlanjut, publik kini mempertanyakan siapa sosok di balik kepemilikan PT Yihong Novatex. Di tengah ketidakpastian nasib para pekerja, desakan terhadap transparansi manajemen dan perlindungan hukum terhadap buruh pun semakin menguat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ancam Ekonomi Jabar, Tarif Ekspor Amerika Bisa Picu PHK Besar-Besaran

    Ancam Ekonomi Jabar, Tarif Ekspor Amerika Bisa Picu PHK Besar-Besaran

    PIKIRAN RAKYAT – Serikat pekerja di Jawa Barat resah atas kebijakan tarif timbal balik (resiprokal) sebesar 32 persen yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap produk Indonesia.

    Aturan ini, yang mulai berlaku pada Rabu (9/4/2025), dinilai akan berdampak serius pada industri padat karya di Jabar, terutama sektor alas kaki dan tekstil yang sangat bergantung pada ekspor ke AS.

    Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Barat, Roy Jinto, menyatakan bahwa kebijakan ini berpotensi memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal akibat penurunan produksi. Bahkan, beberapa perusahaan dikhawatirkan akan gulung tikar karena beban biaya ekspor yang meningkat.

    “Industri seperti alas kaki dan garmen di Jabar sangat bergantung pada pasar AS. Dengan kenaikan tarif ini, perusahaan terpaksa mengurangi biaya produksi, termasuk dengan memangkas tenaga kerja,” ujar Roy pada Sabtu (5/4/2025).

    Ia mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah strategis, termasuk memperluas pasar ekspor ke negara lain dan melakukan negosiasi dengan pemerintah AS guna mengurangi dampak negatifnya.

    Strategi

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Nining Yuliastiani, mengakui bahwa kebijakan Trump akan sangat memengaruhi industri manufaktur di Jabar. Namun, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meminimalisir dampaknya.

    Di antaranya diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional seperti Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

    Meningkatkan daya saing produk melalui inovasi, efisiensi produksi, dan peningkatan kualitas. Memperkuat kerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk mencari solusi jangka panjang.

    “Kami akan mendorong pelaku industri untuk tidak hanya bergantung pada AS, tetapi juga mencari peluang di pasar baru,” ujar Nining.

    Ancaman PHK massal

    Sementara itu, menyikapi ancaman PHK massal, Pemprov Jabar berencana menguatkan ekonomi pedesaan berbasis pertanian sebagai jaring pengaman sosial. Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, menjelaskan bahwa langkah ini terinspirasi dari ketahanan sektor pertanian saat krisis 1998.

    “Jika terjadi PHK, kami ingin memastikan bahwa lapangan kerja alternatif tersedia di sektor pertanian dan UMKM berbasis kearifan lokal,” ujar Herman.

    Ia menambahkan bahwa kenaikan tarif ekspor ke AS dari 12% menjadi 44% akan membuat produk Jabar sulit bersaing, sehingga penurunan permintaan berpotensi memicu penurunan produksi dan PHK.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hujan Deras, 6 RT dan 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan Diterjang Banjir

    Hujan Deras, 6 RT dan 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan Diterjang Banjir

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (6/4/2025) sore menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Jakarta.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, banjir menggenai sejumlah permukiman dan ruas jalan di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

    “Hingga pukul 18.00 WIB BPBD mencatat daat ini genangan terjadi di 6 RT dan dua ruas jalan,” ucap Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya.

    Ketinggian genangan pun cukup bervariasi, mulai dari 10 sentimeter hingga nyaris mencapai dua meter.

    Sampai saat ini, petugas gabungan dari unsur Dinas Sunber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) terus berupaya melakukan penyedotan genangan.

    Koordinasi dengan lurah dan camat setempat pun dilakukan guna memastikan tali-tali air di sekitar lokasi banjir berfungsi dengan baik.

    “Genangan ditargetkan untuk aurut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    BPBD publn mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Dalam kondisi darurat, masyarakat bisa menghubungi nomor telepon 112.

    Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam non-stop.

    Berikut daftar wilayah di Jakarta yang tergenang:

    Jakarta Barat (3 RT)

    – Kel. Sukabumi Selatan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 175 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    – Kel. Joglo

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 70 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Jakarta Selatan terdapat 3 RT yang terdiri dari:

    – Kel. Kuningan Barat*

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 30 s.d. 80 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Mampang 

    Jalan Tergenang:

    1.  Jl. Perumahan Green Garden RW 04 ( MCD), Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Ketinggian: 10 cm

    2.  Komplek Polri Jl. Pondok Karya, Kel. Pela Mampang, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

    Ketinggian: 50 cm

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Terjadi Lagi, Mobil Nyasar ke Sawah Gara-gara Ikuti Google Maps

    Terjadi Lagi, Mobil Nyasar ke Sawah Gara-gara Ikuti Google Maps

    Jakarta

    Mobil seorang pemudik tidak sengaja masuk ke area persawahan di Ponorogo, Jawa Timur. Gara-garanya, dia mengikuti petunjuk peta digital, Google Maps. Ini menjadi kasus kesekian kalinya pengendara mobil kesasar gegara mengikuti Google Maps.

    Diketahui mobil itu milik Ibnu, warga Yogyakarta. Ibnu berencana pergi ke Desa Sendang, Jambon, Ponorogo. Berbekal navigasi Google Maps, mobil yang ditumpangi olehnya justru terperosok ke dalam sawah di wilayah Balong.

    “Saya kan ngikuti arah google maps. Ternyata diarahkan ke sawah, akhirnya karena kurang menguasai medan malah tercebur ke sawah,” kata Ibnu kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).

    Ibnu menambahkan, dia sudah berusaha mengeluarkan mobil berwarna merah itu dari sawah dengan bantuan warga sekitar. Namun usahanya gagal karena kurangnya tenaga bantuan. Akhirnya dia meminta bantuan Polsek Balong untuk mengeluarkan mobil yang diketahui bermerek Chevrolet Aveo tersebut.

    “Saya tadi minta tolong ke Polsek Balong, langsung ditangani. Alhamdulillah, berhasil mobilnya berhasil keluar dari sawah,” tandas Ibnu.

    Sementara itu, Kapolsek Balong, AKP Agus Wibowo, mengungkapkan bahwa insiden ini terjadi lantaran pemudik mengandalkan aplikasi peta digital dalam perjalanan mereka.

    “Mereka berangkat dari Yogyakarta dan tiba di Desa Sendang pada dini hari. Karena mengandalkan Google Maps, mereka tidak menyadari jalur yang dilewati adalah jalan persawahan hingga akhirnya terjebak,” papar Agus.

    Menurut Agus, meskipun mengikuti arahan Google Maps. Sebaiknya pengendara tetap memperhatikan area sekitar dan juga bertanya kepada warga agar tak terjadi kejadian serupa. “Ini tadi evakuasi tidak hanya dari pihak kepolisian, evakuasi juga melibatkan anggota Koramil Balong dan juga warga sekitar,” imbuh Agus.

    Cara mengevakuasi mobil warga yang masuk ke areal persawahan dengan menggunakan kayu papan untuk menyangga ban mobil. Kemudian mobil warga ditarik dengan mobil polisi dan akhirnya terbebas dari sawah.

    “Dengan semangat gotong royong, mobil tersebut akhirnya berhasil dikeluarkan dari area persawahan,” pungkas Agus.

    Baca artikel selengkapnya di sini

    (lua/riar)

  • Tragedi Jurnalis Palu Tewas di Hotel Jakarta Barat, Foto-foto Bikin Curiga, Keluarga Tahu dari RS

    Tragedi Jurnalis Palu Tewas di Hotel Jakarta Barat, Foto-foto Bikin Curiga, Keluarga Tahu dari RS

    TRIBUNJAKARTA.COM – Situr Wijaya (33) jurnalis asal Palu ditemukan tewas dalam kamar hotel di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4/2025) malam.

    Keluarga menduga Situr Wijaya merupakan korban pembunuhan. 

    Kecurigaan keluarga Situr Wijaya timbul setelah melihat foto-foto korban.

    Selain itu, keluarga juga kecewa dengan pihak hotel. 

    Pasalnya, pihak hotel tidak menginformasikan kematian korban kepada keluarga.

    Malah, keluarga mengetahui informasi tewasnya Situr Wijaya dari Rumah Sakit Duta Indah Jakarta Utara.

    Pihak RS mendapatkan informasi tersebut dari sopir ambulans yang membawa jenazah Situr Wijaya.

    Keluarga jurnalis media online yang curiga dengan kematian korban akhirnya melaporkan peristiwa itu ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (5/4/2025).

    Kuasa hukum keluarga korban, Rogate Oktoberius Halawa mengatakan keluarga curiga setelah melihat foto-foto jenazah korban sesaat setelah ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar hotel. Keluarga kata Rogate menduga korban dibunuh.

    “Ada dugaan korban dihilangkan nyawanya dengan pelaku yang kini sedang didalami,” kata Rogate.

    KLIK SELENGKAPNYA: Drama Sandi Butar Butar Dipecat Dua Kali dari Damkar Depok Jadi Sorotan. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Pernah Pesan Kerjanya Pakai Tangan Bukan Mulut.

    Sehingga secara resmi menurut Rogate, keluarga membuat laporan ke Polda Metro Jaya.

    “Kami sudah memasukkan laporan ke Polda Metro Jaya tentang dugaan tindak pidana pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHP,”  kata Rogate. 

    Ia menjelaskan laporan dugaan pembunuhan Situr Wijaya teregistrasi dengan nomor LP/B/2261/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.

    Rogate mengatakan dugaan Situr Wijaya menjadi korban pembunuhan muncul setelah keluarga melihat adanya kejanggalan dari kematian wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah tersebut.

    “Setelah melihat foto-foto korban, pihak keluarga korban curiga bahwa korban meninggal dunia karena dibunuh. Karena dilihat dari foto kondisi korban, mengeluarkan darah di hidung dan mulut, luka memar di wajah dan seluruh badan, serta ada sayatan di leher bagian belakang,” kata Rogate.

    Kata Rogate, keluarga menyayangkan pihak hotel tidak menginformasikan kematian korban kepada keluarga. 

    Keluarga kata Rogate justru mendapat informasi kematian korban dari Rumah Sakit Duta Indah Jakarta Utara, tempat jenazah dibawa. 

    “Rumah sakit, tahunya dari sopir ambulans yang mengantar jenazah, yang kami sayangkan pihak hotel tidak memberitahukan hal ini ke keluarga korban,” kata Oktoberius. 

    Sopir ambulans yang mengantar jenazah korban ke rumah sakit, tambah Rogate sempat memberi tahu keluarga Situr tentang kematian korban. 

    Lalu, katanya sopir ambulans mengirimkan foto-foto korban yang telah meninggal. 

    “Setelah melihat foto-foto korban, keluarga curiga bahwa korban telah dihilangkan nyawanya,” ujar dia.

    “Kecurigaan dihilangkan nyawa, bisa diracun, bisa juga dianiaya. Kami berharap agar polisi segera menuntaskan kasus ini dan tidak berlarut-larut,” kata Rogate.

    Situr Wijaya diduga meninggal pada Jumat malam sekitar pukul 22.25 WIB.

    Namun, pihak hotel baru memanggil ambulans untuk mengangkut jenazah keesokan harinya.

    “Informasi dari pihak hotel kami terima pukul 12.57, mereka pesan ambulans, bilang atas nama pasien Situr Wijaya mau dibawa ke RS Ukrida yang terdekat dari lokasi,” ujar sopir ambulans.

    Menurutnya, tim ambulans, yang bertugas mengangkut tubuh korban dari kamar hotel, melihat posisi pria itu sudah tergeletak di bawah kasur kamar hotel.

    Kondisi korban tidak memakai baju, hanya celana boxer. 

    Tim ambulans ingin memastikan korban benar-benar sudah meninggal, sehingga memutuskan membawa Situr ke rumah sakit untuk cek EKG atau rekam jantung.

    Akhirnya tim ambulans membawa korban ke RS Duta Indah Jakarta Utara.

    “Sampai di sana, korban dinyatakan meninggal dan badan sudah biru semua,” katanya.

    Menurut Rogate, saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi jenazah yang sudah dilakukan oleh kepolisian di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Sudah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Polri. Tadi disampaikan hasilnya akan segera dirilis karena menjadi atensi,” ujarnya.

    Jenazah Situr Wijaya diberangkatkan ke Palu dan menuju rumah duka di Kabupaten Sigi, Sabtu.

    Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid membantu biaya pemulangan jenazahnya.

    Selfi, istri almarhum wartawan Situr Wijaya mengatakan Gubernur Sulteng telah mengirim bantuan dana sebesar Rp 25 juta ke pihaknya.

    “Uang tersebut ditransfer langsung ke rekening saya,” katanya.

    Hasil Visum

    Sementara itu, polisi mengungkap hasil visum sementara terkait kematian Situr Wijaya (33), wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah.

    Wartawan tersebut diketahui ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4/2025).

    Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengatakan, hasil visum awal menunjukkan adanya lebam pada tubuh korban.

    Namun, lebam tersebut disebut sebagai kondisi normal pada jenazah dan bukan akibat adanya tindak kekerasan.

    “Hasil visum sementara, luka lebam pada tubuh korban adalah lebam normal jenazah yang sudah meninggal,” kata Arfan Zulkan saat dikonfirmasi, Minggu (6/4/2025).

    “Belum ditemukan adanya akibat benda tumpul atau semacamnya,” lanjutnya.

    Polisi telah memeriksa tiga orang saksi untuk mendalami penyebab kematian korban dan memastikan apakah ada unsur tindak pidana dalam kasus ini.

    Saat ini kasus penemuan jenazah tersebut sudah ditangani Polda Metro Jaya.

    “Kasus ini sudah ditangani oleh Polda Metro setelah Jumat malam itu, sekitar 21.30 WIB, pengacara korban bikin laporan ke polda,” ucap Arfan Zulfan.

    Arfan menyebut bahwa kasus tersebut kini ditangani oleh Polda Metro Jaya.

    “Kasus ditangani Polda, karena pada saat kejadian Reskrim Jakbar sudah nanganin, tapi pengacara korban buat laporan ke Polda,” katanya.

    Penemuan jasad Situr bermula dari laporan masyarakat ke polisi.

    Setelah mendapat laporan, Polsek Kebon Jeruk bersama Polres Metro Jakarta Barat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat malam lalu.

    Korban ditemukan sudah tak bernyawa seorang diri di dalam kamar hotel.

    “(Korban) Sendiri (di kamar hotel),” ucap Arfan Zulfan, Sabtu (5/4/2025). (Wartakotalive)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ragunan Diserbu Warga Saat Libur Lebaran, Pengunjung: Lebih Merakyat

    Ragunan Diserbu Warga Saat Libur Lebaran, Pengunjung: Lebih Merakyat

    PIKIRAN RAKYAT – Warga mengaku memilih Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, untuk rekreasi di penghujung masa libur lebaran pada Minggu 6 April 2025.

    Selain untuk memperkenalkan beragam satwa kepada anak mereka yang masih kecil, tarif masuk ke tempat wisata itu dianggap lebih merakyat.

    Warga asal Tangerang bernama Tiha dan Mimin dari Ancol masing masing datang bersama keluarganya.

    “Baru libur kerja, terus juga emang buat edukasi anak juga, murah juga,” kata Tiha saat ditemui di lokasi.

    Menurut Tiha, penting untuk memberikan sebuah edukasi sedari dini tentang hewan kepada anaknya. Tiha mengaku sedari pagi sudah datang ke Ragunan. Berbagai satwa asli Indonesia jadi pilihan untuk diperkenalkan kepada anaknya yang masih berusia 5 tahun itu.

    Pengunjung bernama Mimin yang tengah berlibur di Ragunan.

    “Ragunan banyakan binatang. Kalau Ancol dominan laut. Lebih merakyat Ragunan, dan bisa ngelihat langsung hewan-hewan, ngasi tau dia juga banyak binatang,” katanya.

    Mimin sementara itu mengaku warga Jakarta dari Ancol, bersama anaknya dan teman dia, datang pada siang hari ke Ragunan. Dalam empat bulan terakhir, dia mengaku sudah tiga kali datang ke sana. Menurutnya harga tiket masuk memang terjangkau.

    “Terjangkau harganya, fasilitas oke banyak permainannya juga,” kata dia.

    Pantauan di lokasi sekira pukul 12.00 WIB, kawasan margasatwa ragunan ramai oleh pengunjung. Mereka sebagaian besar berlibur bersama keluarganya. Ada yang menggelar tikar di Taman, ada yang melakukan swafoto.

    Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, melaporkan adanya peningkatan jumlah pengunjung ke tempat wisata tersebut selama libur lebaran 2025.

    Pengunjung diminta waspada

    Hingga Minggu siang, 6 April 2025, terdapat sekira 437 ribu wisatawan. Humas Ragunan Wahyudi Bambang mengatakan angka tersebut naik 20 persen dibandingkan dengan libur lebaran tahun lalu.

    Sejumlah pengunjung dilaporkan mengalami kehilangan barang. Beberapa kali terdengar layanan pusat informasi taman margasatwa melalui pengeras suara menginformasikan mengenai barang hilang milik pengunjung.

    “Ada pengunjung melaporkan kehilangan barang, di tempat keramaian sepertinya kurang waspada ya,” kata Humas Ragunan Bambang.

    “Kami menyarankan juga karena di sini ada kepolisian apabila itu ada kemungkinan kasus-kasus yang lain kita persilakan lapor ke polisi,” ucapnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Liburan Usai, Kok Bawaannya Malas? Ini Cara Balik ke Rutinitas Tanpa Stres!

    Liburan Usai, Kok Bawaannya Malas? Ini Cara Balik ke Rutinitas Tanpa Stres!

    Jakarta: Setelah liburan yang menyenangkan, kembali ke rutinitas bisa terasa berat. Bangun pagi lagi, tumpukan pekerjaan menanti, dan ritme hidup yang sempat santai harus kembali ke jalur semula. 
     
    Nggak heran banyak orang merasa ogah-ogahan atau bahkan sedih saat harus balik ke rutinitas. Ini dikenal sebagai post-holiday blues.
     
    Menurut psikolog klinis dewasa lulusan Universitas Indonesia, Teresa Indira Andani, butuh proses agar tubuh dan pikiran bisa nyaman beradaptasi dari suasana liburan ke ritme produktif harian. 

    Kuncinya bukan buru-buru jadi super produktif, tapi memberi waktu bagi diri sendiri untuk menyesuaikan diri secara bertahap.
     
    “Mengatasi post holiday blues bukanlah tentang memaksakan diri untuk langsung produktif, melainkan memberikan waktu bagi diri sendiri untuk beradaptasi secara bertahap. Dengan menerapkan strategi T.R.A.N.S.I.S.I, transisi dari liburan ke rutinitas bisa lebih nyaman dan menyenangkan,” kata Teresa dilansir Antara, Senin, 7 April 2025.

    TRANSISI itu perlu, bukan cuma masalah waktu
    Untuk membuat masa transisi ini lebih nyaman dan minim drama, Teresa menyarankan strategi sederhana yang ia sebut sebagai T.R.A.N.S.I.S.I:
     
    Tidur Teratur: Beberapa hari sebelum mulai kerja, kembalikan pola tidur ke ritme normal agar tubuh nggak kaget saat alarm pagi berbunyi.
     
    Rencanakan Hari Pertama: Jangan langsung tancap gas. Mulailah dengan aktivitas ringan seperti mengecek email atau menyusun daftar kerja.
     
    Atur Ekspektasi: Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Normal kalau kamu belum bisa 100 persen produktif. Fokus saja pada kemajuan kecil.
     
    Nikmati Hal Kecil: Seduh kopi, dengarkan musik favorit, atau berjalan kaki sebentar—hal-hal simpel ini bisa memicu dopamin yang bikin kamu semangat.
     

    Susun Jadwal Bertahap: Buat daftar tugas dan prioritas. Jangan langsung kerjakan semuanya sekaligus, mulai dari yang paling penting dulu.
     
    Ingat Motivasi: Apa yang bikin kamu semangat kerja atau belajar? Teman kantor yang seru? Tujuan jangka panjang? Ingat kembali alasan di balik rutinitasmu.
     
    Sisihkan Waktu untuk Diri Sendiri: Luangkan waktu untuk self-care. Bisa lewat olahraga ringan, meditasi, atau sekadar duduk santai menikmati udara luar.
     
    Interaksi Sosial: Jangan menyendiri. Ngobrol ringan dengan rekan kerja bisa bantu kamu kembali ke mode on dan meningkatkan mood.
     
    “Fokuslah pada progres, bukan perfeksionisme,” kata Teresa.
    Waspadai jika mood buruk terus berlanjut
    Perasaan lesu pasca-liburan biasanya akan mereda dalam beberapa hari. Tapi kalau rasa malas, sedih, atau kehilangan semangat bertahan lebih dari dua minggu, itu bisa jadi tanda masalah yang lebih serius. Segera konsultasi dengan psikolog jika kamu merasa suasana hati sulit membaik.
     
    Liburan memang menyenangkan, tapi kembali ke rutinitas juga bisa jadi momen membangun. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa kembali ke jalur produktif tanpa stres berlebihan. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Sore Ini, Ruas Jalan Ciledug Raya Jaksel Tergenang hingga 40 Cm

    Sore Ini, Ruas Jalan Ciledug Raya Jaksel Tergenang hingga 40 Cm

    TRIBUNJAKARTA.COM – Satu ruas jalan di Jakarta tergenang akibat hujan pada Minggu (6/4/2025).

    Berdasarkan laporan terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta pukul 17.00 WIB, Jalan Ciledug Raya (SESKOAL), Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tergenang hingga 40 centimer.

    “Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta pada Minggu (06/04) menyebabkan kenaikan Pos Sunter Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 15:00 WIB dan naik menjadi siaga 2 (Siaga) Pukul 16:00 WIB, Kenaikan Pos Pesanggrahan menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 16:00 WIB, serta menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta. BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 1 ruas jalan,” kata Kepala BPBD Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis.

    Kini, BPBD Jakarta berupaya mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. 

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” pungkasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bikin Satpam RS Mitra Keluarga Masuk ICU, Pelaku Anak Anggota Ormas di Bekasi ‘Kabur’ ke Pontianak

    Bikin Satpam RS Mitra Keluarga Masuk ICU, Pelaku Anak Anggota Ormas di Bekasi ‘Kabur’ ke Pontianak

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak sosok orangtua pelaku penganiayaan Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi, berinisial S.

    Sudah 4 hari berlalu, pihak keluarga pelaku penganiayaan tak menunjukkan rasa penyesalan sama sekali.

    Padahal akibat penganiayaan pada Sabtu (29/3/2025) tersebut, S mengalami kejang-kejang sehingga harus mendapatkan perawatan di ICU.

    “Setelah empat hari berlalu, keluarga pelaku sama sekali tidak menunjukkan penyesalan atau meminta maaf,” ujar Stein Siahaan yang merupakan kuasa hukum korban.

    Hal senada turut disampaikan istri S, RI (30).

    Di media social TikToknya, RI mencurahkan isi hatinya terkait musibah yang menimpa sang suami.

    RI mengunggah video saat suaminya terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang ICU.

    SATPAM RUMAH SAKIT DIANIAYA – Seorang Satpam Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi, berinisial S terbaring di ICU setelah dianiaya oleh keluarga atau pendamping pasien, pada Sabtu (29/3/2025). (Tangkapan layar di TikTok)

    S tampak menggunakan selang oksigen.

    RI lalu bercerita hingga saat ini belum ada permintaan maaf dari keluarga pelaku.

    Ia mengaku justru mendapatkan intimidasi serta ancaman dari orangtua pelaku yang merupakan anggota ormas.

    “Sudah di ICU tapi keluarga pelaku sama sekali tidak meminta maaf, 

    orang tuanya malah bilang akan mengambil kartu ijin anggota agar tidak bisa bekerja lagi, 

    bahkan mau mengumpulkan semua @FBR di kota bekasi akan saya spil tipis tipis biarkan kalian tahu bagaimana masyarakat Indonesia ku Bersatu,” tulis RI.

    Kronologi Penganiayaan

    Penganiayaan bermula ketika S menegur salah satu pengunjung rumah sakit yang datang ke kawasan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan menggunakan motor berknalpot brong. 

    Tak hanya itu, pelaku juga memarkirkan motornya secara serampangan, yang menghalangi jalur ambulans. 

    “Pengunjung tersebut juga memarkirkan kendaraannya tidak sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) rumah sakit, sehingga menghalangi jalur ambulans,” ujar kuasa hukum S, Subadria Nuka, dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025). 

    Tidak terima ditegur, pelaku segera mendatangi S.

    Kemudian pelaku menarik kerah seragam S, membantingnya ke tanah, dan mencekiknya hingga korban mengalami kejang-kejang. 

    S akhirnya harus mendapatkan perawatan intensif di ICU rumah sakit tersebut selama empat hari lamanya. 

    Setelah peristiwa ini, istri korban membuat laporan polisi (LP) di Polres Metro Bekasi Kota. 

    Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/687/|II/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA. 

    Kabur Ke Pontianak

    Polisi sudah mengantongi identitas pelaku yang membanting S. 

    Pelaku merupakan keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.  

    “(Pelaku) termasuk keluarga pasien dan sudah teridentifikasi data pelakunya, orang Bekasi juga. Karena keluarga pasien, memang ada keluarga yang dirawat di rumah sakit,” ujar Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan AKP Imam Prakoso saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025). 

    Polisi pun telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). 

    Selain itu juga mengumpulkan rekaman CCTV dan hasil visum korban untuk memastikan apakah kasus ini merupakan tindak pidana. 

    Dalam tahap penyelidikan ini, penyidik Polres Metro Bekasi Kota telah memeriksa empat saksi, yakni RI, dua petugas kebersihan, dan satu petugas keamanan. 

    Polisi akhirnya meningkatkan status perkara ini dari penyelidikan menjadi penyidikan. 

    “Diduga kuat telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan korban luka berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 KUHP,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam saat dikonfirmasi, Sabtu (5/4/2025). 

    Oleh karena itu, Polres Metro Bekasi Kota mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kepada istri korban berinisial RI sebagai pelapor dan terlapor atau pelaku. 

    “Juga pengiriman dan penginputan SPDP ke pihak Kejaksaan Negeri Kota Bekasi,” ujar Ade Ary. 

    Rencananya, polisi akan memeriksa terlapor di Polres Metro Bekasi Kota pada Senin (7/4/2025) pukul 10.00 WIB. 

    “Posisi terakhir terlapor berada di Pontianak bersama keluarganya,” pungkas Ade Ary. 

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya