Perusahaan: Google

  • KRONOLOGI Ojol Tolak Halus Penumpang Minta Lawan Arah di Jakarta Utara, Malah Diacungkan Jari Tengah

    KRONOLOGI Ojol Tolak Halus Penumpang Minta Lawan Arah di Jakarta Utara, Malah Diacungkan Jari Tengah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Viral di media sosial seorang ojek online menolak secara halus permintaan seorang penumpang yang ingin melawan arah. 

    Namun, bukannya sadar, penumpang perempuan itu malah membalasnya dengan kasar. 

    Ia mengacungkan jari tengah dan mengancam bakal memviralkan kasus tersebut.

    Peristiwa itu terjadi di Halte Bus TransJakarta Kodamar (depan PT AHM), Jalan Laksamana Yos Sudarso, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara,  pada Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. 

    Ojek online Gojek bernama Widianto Ramadhan (25) menceritakan kronologi secara lengkap kepada TribunJakarta.com. 

    Awalnya, ia mendapatkan orderan di Halte Kodamar dengan tujuan Mahatma Gandhi School. 

    Ketika sudah bertemu dengan penumpang tersebut, tiba-tiba dia meminta untuk melawan arah. 

    “Bang, lawan arah ya,” kata Widianto menirukan ucapan perempuan itu. 

    Namun, begitu diminta melawan arah, ojek online tersebut menolak secara halus. 

    “Saya tolak secara halus, ‘mohon maaf kak enggak bisa di situ ada ETLE, kita muter di Kodamar aja ya,” katanya kepada si penumpang. 

    Raut wajah perempuan itu seketika menjadi cemberut.

    Widianto pun menyerahkan helm kepada si penumpang. 

    Akan tetapi, ia kaget ketika melihat perempuan itu tidak memakai helm. 

    “Saya tegur ‘kak, helmnya tolong dipakai’ tapi penumpang menolak dengan ngomong “Gua enggak mau pakai helm, harga shampoo gue mahal setara sama gaji lu sebulan’,” katanya ketus. 

    “Lho, kok gitu ngomongnya, udah kak saya cancel aja ya by system saya telepon call center,” balas Widianto yang tersinggung. 

    Ancam beri bintang satu

    Si penumpang malah bersikukuh agar si driver melanjutkan perjalanan sembari mengancam akan memberikan bintang satu. 

    “Enggak, udah lanjut aja enggak apa-apa udah terlanjur gua mah gampang tinggal nanti kasih bintang 1 dan laporan,” kata si penumpang itu.

    Mendengar ucapan itu, Widianto yang sedang dalam perjalanan mengantarkan penumpang itu merasa tersinggung. 

    Iakembali ke titik awal penjemputan lalu menurunkan si penumpang.

    Si perempuan pun tetap akan mengancam melaporkan dan memviralkan dirinya. 

    Diacungkan jari tengah

    Perempuan itu seketika mengarahkan ponselnya ke arah Widianto. 

    Widianto yang merasa tak bersalah juga mengarahkan ponsel ke arah perempuan itu. 

    “Pas dia merekam kayak orang bingung gitu mau ngomong apa di kamera, alhasil ya gitu dia bolak balik enggak jelas sambil mengacungkan jari tengah ke saya,” ujarnya. 

    Setelah itu, si perempuan mencari ojek online yang sedang mematikan aplikasi. 

    “Terus kayaknya si driver yang lagi offline itu disuruh si penumpang buat mendatangi saya enggak tahu apa maksudnya. Alhasil yang seperti di video min dia tetap lawan arah dan enggak pakai helm. Terus nunjukkin gestur tangan di kepala juga,” katanya. 

    Tetap bisa cari orderan

    Widianto yang merasa tak bersalah akhirnya menghubungi call center Gojek untuk melakukan pembatalan perjalanan dan menjelaskan kronologi yang baru dialaminya itu. 

    “Alhamdulilah di-acc dan langsung dihubungi lagi lewat DM IG. Di DM IG juga Gojek alhamdulilah mengonfirmasi bahwa akun saya akan aman normal seperti biasa,” ujarnya. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Jokowi Akan Laporkan Siapa Soal Tuduhan Ijazah Palsu? Sebut Bakal Disiapkan Kuasa Hukum

    Jokowi Akan Laporkan Siapa Soal Tuduhan Ijazah Palsu? Sebut Bakal Disiapkan Kuasa Hukum

    PIKIRAN RAKYAT – Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan membawa persoalan tuduhan ijazah palsu terhadapnya ke ranah hukum.

    Jokowi mengaku polemik ini juga termasuk pencemaran nama baik, sehingga mempertimbangkan guna melaporkannya ke aparat hukum.

    “Saya mempertimbangkan karena ini sudah jadi fitnah di mana-mana,” ucap Presiden ke-7 RI itu di Solo, Jawa Tengah pada Rabu, 16 April 2025 seperti dikutip dari Antara.

    Siapa yang Akan Dilaporkan Jokowi?

    Ayah dari Wakil Presiden Gibran tersebut masih enggan menyampaikan siapa yang akan dilaporkan terkait hal ini.

    “Nanti, biar disiapkan oleh kuasa hukum. Akan segera kami putuskan, nanti kuasa hukum yang akan melihat,” lanjut Jokowi.

    Menurutnya, selama pihak pengadilan yang meminta memperlihatkan ijazah asli tersebut, maka ia siap menunjukkan.

    “Kalau ijazah asli diminta hakim, diminta pengadilan untuk ditunjukkan, saya siap datang dan menunjukkan ijazah asli yang ada,” lanjutnya.

    Jokowi Enggan Perlihatkan Ijazah

    Sebelumnya, Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kediaman mantan Gubernur Jakarta itu dengan niat melihat ijazah asli pada Rabu, 16 April 2025.

    Namun, ia menegaskan tak mempunyai kewajiban menunjukkan ijazah keTPUA yang juga tidak berwenang mengatur penunjukan tersebut.

    “Beliau-beliau ini meminta untuk saya bisa menunjukkan ijazah asli. Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya menunjukkan ke mereka,” katanya usai menerima perwakilan TPUA.

    Menurut Wakil Ketua TPUA Rizal Fadilah, kedatangan mereka untuk silaturahmi sekaligus ingin mengetahui secara langsung ijazah tersebut.

    “Beliau belum berkenan menunjukkan ijazah, dikembalikan ke proses hukum. Bahwa kalau diperintahkan pengadilan akan ditunjukkan, kami sudah menyampaikan bahwa dari UGM tidak bisa menunjukkan ijazah. Ijazah hanya bisa ditunjukkan ke pemilik, makanya kami datang ke pemilik, tapi ternyata pemilik itu sendiri tidak menunjukkan bahkan menyerahkan ke proses pengadilan,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Terkuak Biang Kerok Kemacetan Parah di Jakarta Utara, Pengelola Pelabuhan Priok Bantah Sistem Eror

    Terkuak Biang Kerok Kemacetan Parah di Jakarta Utara, Pengelola Pelabuhan Priok Bantah Sistem Eror

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Terkuak penyebab kemacetan parah yang terjadi lebih dari 12 jam di ruas jalan akses Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (17/4/2025).

    Bukan karena sistem pintu masuk yang eror, ternyata kemacetan ini terjadi lantaran penumpukan kendaraan bongkar muat di area pelabuhan internasional itu.

    Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok M. Takwim Masuku mengungkapkan, peningkatan volume bongkar muat terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

    Menurut dia, ada tiga kapal kargo yang sandar secara berbarengan di terminal peti kemas New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1).

    “Itu ada tiga kapal yang bersamaan masuk, sandar di NPCT 1, kegiatan bongkar muat dilakukan secara bersamaan, dengan volume sudah mencapai 4.000 (peti kemas). Sehingga ini yang menjadi pemicu sehingga terjadinya kemacetan sampai dengan hari ini,” ucap Takwim di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis sore.

    Penumpukan volume bongkar muat ini bisa terjadi karena beberapa faktor.

    Takwim bilang, jadwal libur lebaran yang diperpanjang dari akhir Maret ke awal April lalu membuat jadwal operasional bongkar muat ikut berubah.

    Kemudian, secara bersamaan, ada libur akhir pekan panjang berbarengan dengan Hari Raya Paskah pada Jumat (18/4/2025) hingga Minggu (20/4/2025).

    Ini membuat para perusahaan logistik mengejar target untuk menuntaskan aktivitas bongkar muat sebelum libur tiba.

    “Jadi ada dari lebaran kemudian ada memasuki libur panjang besok. Sehingga ada volume peningkatan seperti itu, tambah lagi dengan kegiatan kapal yang bersamaan ada tiga,” katanya.

    Sementara itu, Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri membantah isu yang beredar terkait adanya sistem eror di pintu masuk NPCT 1.

    Adi menegaskan, penyebab kemacetan parah ini karena peningkatan volume bongkar muat di pelabuhan.

    “Kita sudah mengecek ya terkait dengan sistem di gate pass, sudah dipastikan tidak ada error system, namun ini semata-mata memang terjadi peningkatan volume yang cukup luar biasa paska lebaran dan besok menjelang libur panjang, sehingga orang berbondong-bondong melakukan receiving atau delivery,” jelas Adi.

    “Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan mungkin kepada pengguna jasa pelabuhan dan pengguna jalan di seputaran Tanjung Priok, karena ini imbas kemacetan di Tanjung Priok,” sambungnya.

    Antisipasi kemacetan ke depan, pihak Pelindo dan stakeholder terkait akan membuat SOP bilamana terjadi lonjakan kembali.

    “Tentunya ke depan kita juga sudah akan melakukan antisipasi membuat satu SOP ya pada saat terjadi lonjakan-lonjakan mungkin secara otomatis kita akan lakukan mungkin tadi yang disampaikan oleh Pak KSOP terkait diskresi dan distribusi mungkin nanti dari Kasat Lantas juga akan merekayasa lalu lintas,” pungkas Adi.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bentrok 2 Kelompok Pecah di Jalan Raya Bogor Depok, Ini Penjelasan Polisi

    Bentrok 2 Kelompok Pecah di Jalan Raya Bogor Depok, Ini Penjelasan Polisi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Bentrokan antar dua kelompok masyarakat pecah di Jalan Raya Bogor, Ciledong, Depok, Kamis (17/4/2025).

    Mengutip TribunDepok, bentrokan yang terjadi di depan gerbang RW 17 Kelurahan Sukamaju itu dua kelompok massa saling lempar batu hingga balok.

    Beberapa orang juga membawa senjata tajam.

    Bentrokan yang tumpah ke Jalan Raya Bogor membuat arus lalu lintas macet bahkan lumpuh.

    Saksi mata, Maryono menjelaskan, bentrokan antara dua kelompok massa tersebut terjadi sekira pukul 16.00 WIB.

    “Dari kelompok sana ada 25 orang, lawannya banyak banget enggak seimbang,” kata Maryono di lokasi.

    Maryono merasa dirinya dan warga lain di sekitar lokasi sangat terganggu.

    “Macet parah, sangat menggangu warga pokoknya,” ujarnya.

    Aparat kepolisian pun terjun ke lokasi menangani bentrokan itu.

    Sebanyak tujuh orang yang terlibat bentrok diamankan.

    Kapolsek Sukmajaya, AKP Rizky Firmansyah Tontowiputra, menjelaskan, pihaknya juga menyita sejumlah senjata yang dibawa saat bentrok.

    “Untuk korban sementara masih nihil, sedang kita dalami juga korbannya ataupun sepertinya tidak ada korban,” kata Rizky di lokasi.

    Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kronologis kejadian dan motif bentrok antar dua kelompok massa tersebut.

    Rizky menambahkan, pihaknya masih mendalami apakah bentrok tersebut melibatkan organisasi masyarakat (ormas) atau tidak.

    “Iya, dua kelompok ya, namun kita masih dalam penyelidikan apakah dari warga atau ormas,” ujarnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Siapa Pendiri Oriental Circus Indonesia? Viral Aduan Eks Pemain Sirkus Diduga Disiksa

    Siapa Pendiri Oriental Circus Indonesia? Viral Aduan Eks Pemain Sirkus Diduga Disiksa

    PIKIRAN RAKYAT – Nama Oriental Circus Indonesia (OCI), atau yang akrab dikenal sebagai OCI Taman Safari, kembali mencuat ke permukaan.

    Namun, kali ini bukan karena sorak sorai penonton yang terkesima oleh atraksi spektakuler, melainkan oleh pengakuan getir para mantan pemainnya.

    Di balik kilauan kostum dan gemuruh tepuk tangan masa lalu, tersembunyi cerita tentang dugaan kekerasan fisik, tekanan mental, upah yang tak layak, hingga paksaan untuk terus tampil meski tubuh merintih kesakitan.

    Sebelum tabir kelam ini tersibak, Oriental Circus Indonesia adalah ikon hiburan keliling yang berjaya di Tanah Air, sebuah mimpi yang dirajut oleh satu sosok visioner Hadi Manansang.

    Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, Hadi Manansang, sang pendiri, memulai perjalanan OCI dari kerasnya jalanan kota. Jauh sebelum dekade 1960-an, ia dikenal sebagai seniman jalanan yang gigih, seorang pegiat obat tradisional yang tak gentar mempertontonkan atraksi ekstrem yang memukau sekaligus mendebarkan.

    Salto berbahaya, lemparan trisula yang mengancam, hingga aksi menancapkan besi ke dada menjadi santapan sehari-hari bagi para pejalan kaki yang berkerumun di sekelilingnya. Jiwa seni dan keberanian yang membara dalam diri Hadi menjadi cikal bakal lahirnya sebuah legenda hiburan.

    Oriental Circus Indonesia, di bawah kepemimpinan Hadi Manansang, menjelma menjadi sebuah tontonan yang memadukan keajaiban akrobatik yang memukau, ilusi sulap yang membingungkan, kelihaian juggling yang menakjubkan, hingga interaksi yang mendebarkan dengan hewan-hewan liar.

    Era 1990-an menjadi puncak kejayaan OCI. Mereka tak hanya merajai panggung-panggung hiburan di berbagai pelosok Indonesia, tetapi juga melebarkan sayap ke kancah internasional. China, Inggris, dan Amerika Serikat menjadi saksi bisu kehebatan para seniman OCI.

    Saat itu, Oriental Circus Indonesia bukan hanya sekadar grup hiburan, melainkan juga representasi kebanggaan Indonesia di mata dunia.

    Nama Hadi Manansang pun tak terpisahkan dari kesuksesan ini, menjadi motor penggerak yang mengubah pertunjukan jalanan sederhana menjadi hiburan berskala global yang mampu memukau penonton dari berbagai latar belakang budaya.

    Namun, roda kehidupan terus berputar. Memasuki dekade 2010-an, gaung pertunjukan OCI Taman Safari mulai meredup. Tingginya biaya produksi, tekanan yang semakin kuat dari kelompok pemerhati satwa terkait penggunaan hewan dalam pertunjukan, serta perubahan selera dan tren hiburan menjadi tantangan berat yang dihadapi.

    Salah satu penampilan terakhir mereka yang tercatat adalah “Hanoman The Dreamer” pada tahun 2016 di Jakarta Utara, sebuah kolaborasi artistik dengan para pemain sirkus dari Eropa.

    Namun, pada April 2025, sejumlah mantan pemain perempuan memberanikan diri untuk menyampaikan pengalaman traumatis mereka kepada Wakil Menteri HAM (Wamenham), mengungkap dugaan kekerasan fisik, tekanan mental yang menghimpit, upah yang seringkali tak dibayarkan sesuai perjanjian, hingga paksaan untuk terus tampil di bawah sorot lampu panggung meskipun tubuh mereka dilanda sakit dan kelelahan.

    Butet, salah satu mantan pemain sirkus OCI Taman Safari, dengan suara bergetar menceritakan perlakuan kasar yang kerap ia terima selama menjalani latihan keras dan tampil di bawah tekanan.

    “Kalau main saat show tidak bagus, saya dipukuli. Pernah dirantai pakai rantai gajah di kaki, bahkan untuk buang air saja saya kesulitan,” ungkap Butet di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, pada Selasa, 15 April 2025.

    Bantahan dari Pihak Taman Safari

    Rombongan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa berfoto bersama pengelola Taman Safari Indonesia di lingkungan Taman Safari Indonesia di Puncak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/12/2024). (ANTARA/HO-Kemenpar)

    Di tengah badai pengakuan yang viral di berbagai platform media sosial dan pemberitaan, salah satu pendiri Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, tampil untuk memberikan jawaban atas tudingan yang dilayangkan.

    Dalam konferensi pers yang digelar di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 17 April 2025, Tony Sumampau dengan nada tegas membantah seluruh tuduhan kekerasan fisik, eksploitasi, dan perlakuan tidak manusiawi yang dialami oleh para mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI).

    “Sama sekali tidak benar. Kalau memang itu benar kejadiannya karena tahun 1997 itu kan ada yang melapor,” ujar Tony Sumampau.

    Ia juga menyangkal adanya penyiksaan yang dilakukan oleh pihak TSI terhadap para mantan pemain sirkus OCI yang telah bertahun-tahun beratraksi di berbagai tempat, termasuk di dalam kawasan Taman Safari Indonesia.

    “Itu sama sekali apa yang disampaikan kayaknya tidak masuk di akal juga gitu ya. Seperti dipukul pakai besi, mati mungkin kalau dipukul. Jadi nggak benar itu hanya, apa, suatu difitnahkan seperti itu. Nah itu kan akan kita klarifikasi juga,” lanjutnya.

    Lebih lanjut, Tony Sumampau menantang para mantan pemain sirkus tersebut untuk menunjukkan bukti-bukti konkret yang mendukung klaim mereka mengenai adanya perilaku kekerasan yang dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia.

    Ia menekankan bahwa tuduhan tanpa bukti yang jelas tidak dapat diterima dan pihak TSI siap untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut guna meluruskan permasalahan yang berkembang di masyarakat.

    Tak hanya itu, Tony Sumampau juga mengungkapkan narasi yang berbeda mengenai latar belakang para mantan pemain sirkus tersebut.

    Ia mengklaim bahwa mereka telah dirawat oleh pihaknya sejak usia bayi, setelah diselamatkan dari lingkungan prostitusi di kawasan Kalijodo, Jakarta.

    “Dari bayi, masih bayi. Membesarkan mereka bukannya gampang, ada suster yang jagain,” ungkapnya.

    Tony Sumampau juga menyinggung pernyataan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) beberapa tahun lalu, yang menurutnya memberikan apresiasi terhadap langkah Taman Safari Indonesia dalam menampung anak-anak dari Kalijodo.

    “Ingat saya dari Komnas HAM itu menyatakan, sudah ditampung saja sudah bagus itu sehingga sehat-sehat gitu. Waktu itu kan, kalau kamu tidak ditampung mungkin kamu orang sudah nggak ada kali.

    “Siapa yang mau kasih makan kamu orang dari bayi. Sampai kamu besar gini, kenapa tidak ucapkan terima kasih,” pungkasnya.

    Polemik ini semakin menarik perhatian publik dan memunculkan pertanyaan mendasar mengenai etika bisnis di industri hiburan, perlindungan hak-hak pekerja seni, serta tanggung jawab sosial sebuah institusi besar seperti Taman Safari Indonesia terhadap individu-individu yang pernah bekerja di bawah naungannya.

    Investigasi yang komprehensif dan transparan diharapkan dapat mengungkap kebenaran di balik kisah yang kontradiktif ini dan memberikan keadilan bagi pihak-pihak yang dirugikan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Terkuak Asal Usul Pemain Sirkus OCI Taman Safari, Ada yang Ngaku Dipisahkan dari Orangtua Sejak Bayi

    Terkuak Asal Usul Pemain Sirkus OCI Taman Safari, Ada yang Ngaku Dipisahkan dari Orangtua Sejak Bayi

    TRIBUNJAKARTA.COM — Terkuak asal usul pemain mantan pemain sirkus dari Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia yang sempat misterius.

    Pada pertemuan dengan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Mugiyanto, di Jakarta, Selasa (15/4/2025), para mantan pemain sirkus tersebut mengaku kerap disiksa dan tidak tahu soal identitas asli diri mereka sendiri.

    Mereka tidak pernah diberi tahu nama lengkap, usia, bahkan siapa keluarganya, karena sejak kecil sudah dibesarkan di lingkungan sirkus.

    Vivi salah satu mantan pemain sirkus OCI mengaku sudah sejak kecil dipekerjakan di sirkus tersebut.

    “Saya nggak tau orang tua. Saya kan dari kecil sudah diambil sama yang punya Oriental Circus Indonesia itu,” katanya.

    Vivi melanjutkan ceritanya, selama bekerja sebagai pemain sirkus, ia tinggal di rumah milik Frans Manansang, keluarga pendiri Taman Safari Indonesia.

    Rumah Frans berada di area Taman Safari Cisarua Bogor.

    Terkuak Asal Usulnya

    Founder Oriental Circus Indonesia (OCI) yang juga menjabat sebagai Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, mengungkapkan asal-usul para pemain sirkus tersebut.

    Menurut Tony, banyak di antara pemain sirkus tersebut berasal dari panti asuhan dan diasuh sejak mereka masih bayi oleh ibunya. 

    Sebelumnya Tony juga membantah melakukan penyiksaan dan eksploitasi kepada para pemain sirkus.

    “Orang tua suka menampung anak. Waktu saya tanya dari mana asalnya, katanya dari panti asuhan di daerah sekitar Kalijodo,” ujar Tony saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025). 

    Tony menambahkan, sebagian anak-anak itu dibesarkan sejak usia dini di lingkungan keluarga sirkus sebelum mulai dikenalkan pada latihan akrobat. 

    Biasanya, setelah mencapai usia sekitar 6 hingga 7 tahun, mereka mulai dilatih keterampilan sirkus. 

    “Jadi dari bayi dibesarkan, usia 6-7 tahun baru dibawa ke sirkus untuk mulai dilatih,” jelas Tony. 

    Ia juga mengaku tidak hanya anak-anak dari panti asuhan yang berada di lingkungan sirkus, melainkan juga anak-anak dari keluarga pemain sirkus sendiri, termasuk anak-anaknya. 

    “Saya sendiri juga waktu main sirkus, anak saya tinggal di Jakarta bersama ibu saya. Karena hidup di sirkus itu tidak mudah. Hujan, angin, dan kondisi yang keras buat anak-anak,” ungkap Tony. 

    Lebih lanjut, ia mengungkapkan pada tahun 1997, ketika Komnas HAM turun melakukan investigasi, barulah diketahui lebih pasti asal panti asuhan beberapa anak tersebut. 

    “Waktu itu tim dari Komnas HAM yang menelusuri, dan ternyata panti asuhannya memang ada di sekitar Kalijodo,” ujarnya.

    Tony menegaskan, anak-anak yang dibesarkan di lingkungan sirkus juga mendapatkan perhatian, termasuk pendidikan, seperti pelajaran bahasa Inggris sejak usia dini. 

    “Dari umur 7-8 tahun mereka sudah diajar bahasa Inggris, karena sering bertemu turis yang datang menonton pertunjukan,” kata Tony.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kesiapan Taman Safari Indonesia Kelola Kebun Binatang Bandung

    Kesiapan Taman Safari Indonesia Kelola Kebun Binatang Bandung

    PIKIRAN RAKYAT – Taman Safari Indonesia (TSI) adalah taman hiburan satwa yang berfungsi sebagai tempat konservasi dan edukasi. Lokasi TSI sendiri memiliki beberapa tempat diantaranya Bogor, Prigen, dan Bali.

    Pihak dari Taman Safari Indonesia memberikan pernyataan terkait pengelolaan Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo. Perlu diketahui, sejak 25 Maret 2025 sudah tidak dikelola Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) setelah tanggal 21 Maret 2025 pengurus yayasan mengundurkan diri.

    Keberlangsungannya saat ini, Bandung Zoo selanjutnya akan dikelola oleh tokoh-tokoh dari Taman Safari Indonesia seperti Jhon Sumampouw, termasuk juga Tony Sumampouw yang pernah menjadi bagian pengurus YMT pada tahun 2017.

    “Kami siap karena sudah terlanjur dari tahun 2017 sudah siap,” ujar Tony Sumampouw, yang merupakan Komisaris TSI. Pernyataan telah dikonfirmasi di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

    Pengelola Bandung Zoo tidak akan berbentuk yayasan, kedepannya akan berbentuk perseroan seperti yang diminta oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, dengan tujuan agar lebih proporsional.

    “Sesuai Permen Nomor 22 Tahun 2019 yakni untuk lembaga konservasi umum, harus berbentuk badan usaha (PT), atau koperasi. Pak Farhan inginnya PT karena bisa dikenakan berbagai macam kewajiban, termasuk pajak,” ungkap Tony lebih lanjut.

    Konsep yang digunakan dalam mengelola Bandung Zoo adalah menggunakan konsep open zoo yang membuat hewan yang ada akan merasa nyaman dan bisa lebih aktif, interaksi dengan pengunjung bersama satwa juga akan meningkat.

    Pihak TSI melakukan pembenahan secara menyeluruh pada tata letak dan rancangan di Bandung Zoo, mulai dari gerbang tiket, ruang makan, sampai kandang, hal ini juga merupakan dukungan akan Kota Bandung agar keberadaan dari Bandung Zoo memiliki pagelaran kebudayaan didalamnya.

    Target dari Bandung Zoo adalah untuk menarik jumlah wisatawan dari kota-kota besar seperti Jakarta, yang disebut Toni sebagai barometer tingkat kualitas pariwisata di Indonesia.

    Kemungkinan untuk harga tiket akan mengalami peningkatan, dari harga tiket saat ini sekitar akan naik Rp50 ribu. Harga tiket merupakan penyesuaian dari target pasar dan juga berbagai pembenahan yang ada, kenaikan ini tidak bisa disebut mahal.

    “Buktinya ada tempat lain di atas Rp100 ribu tapi dia lebih ramai dari kita, tapi memang harus maju,” ujar Toni menjelaskan.

    “Jika ini berhasil, Pemkot Bandung juga akan menghasilkan pajak yang luar biasa. Contoh Taman Safari Bogor ya, setiap tahunnya kita minimal Rp50 miliar sumbangan ke PAD di luar pajak lainnya seperti penghasilan,” kata Tony memberikan gambaran mengenai pendapatan pajak yang akan didapat.

    Total utang yang harus diselesaikan oleh Kebun Binatang Bandung pada Pemkot Bandung adalah Rp59 miliar, pada saat Romly Bratakusuma selaku Pembina YMT meninggal, pihak Pemkot Bandung memberi keringanan berupa potongan utang sehingga totalnya sekitar Rp25 miliar lebih.

    “Padahal ketika kita ikut mengelola di sana 2017 sampai 2021, kita bayar satu tahunnya Rp2 miliar ke ibu Sri (janda Romly) karena beliau meyakini bisa. Tapi akhirnya itu jadi temuan kejaksaan dana angsuran itu tidak dibayar. Itu jadi kendala. Kami sudah bayar ketika ngelola, jadi ya tinggal sisanya,” ungkap Tony.

    Kedepannya, Bandung Zoo dengan pengelola dari TSI membuat kebun binatang ini semakin banyak wisatawan yang datang dan memberikan nuansa baru yang lebih menarik untuk siapa saja yang datang ke tempat ini. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BLT BBM 2025 Kapan Cair? Segera Cair Tahap Pertama Simak Golongan Penerimanya

    BLT BBM 2025 Kapan Cair? Segera Cair Tahap Pertama Simak Golongan Penerimanya

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) akan segera menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM 2025 tahap pertama sebesar Rp600.000.

    Bantuan ini ditujukan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk membantu mereka yang terdampak kenaikan harga bahan bakar dan tekanan inflasi global. 

    BLT BBM termasuk dalam program perlindungan sosial nasional, bersamaan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Bantuan Indonesia Pintar Terintegrasi (PBINTI).

    Kapan BLT BBM Cair?

    Meskipun belum ada jadwal resmi, pencairan bantuan ini diperkirakan akan dimulai pada April 2025. Penyaluran dilakukan secara bertahap di berbagai wilayah agar proses distribusi berjalan lancar dan merata.

    Bantuan ini akan disalurkan melalui beberapa jalur, seperti:

    Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Merah Putih PT Pos Indonesia Rekening bank milik penerima Siapa yang Berhak Menerima?

    Tidak semua orang bisa menerima bantuan ini. Pemerintah menetapkan beberapa syarat penerima BLT BBM 2025, yaitu:

    Termasuk dalam kategori miskin atau rentan miskin Terdampak langsung oleh kenaikan harga BBM Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Memiliki rekening bank aktif Bukan ASN, anggota TNI, atau Polri

    Masyarakat yang merasa memenuhi kriteria diimbau untuk memastikan data mereka di DTKS sudah benar dan aktif.

    Untuk mendukung proses penyaluran, pemerintah menggunakan sistem verifikasi dengan barcode digital. Inovasi ini bertujuan agar bantuan dapat:

    Disalurkan lebih cepat Menghindari penyalahgunaan Menjamin keakuratan data penerima

    Beberapa penerima telah mulai mengecek saldo rekening mereka, namun sebagian masih melihat saldo Rp0 karena dana disalurkan secara bertahap.

    Apa yang Harus Dipersiapkan Penerima?

    Pemerintah menyarankan masyarakat untuk:

    Rutin mengecek saldo rekening Menyiapkan dokumen pendukung seperti KTP dan Kartu Keluarga Memastikan nomor rekening aktif dan terdaftar Tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumbernya Komitmen Pemerintah Melindungi Warga Rentan

    Melalui program BLT BBM ini, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah. Bantuan senilai Rp600.000 ini diharapkan dapat meringankan beban pengeluaran rumah tangga yang terdampak kondisi ekonomi global.

    Penting untuk diketahui, bantuan ini diberikan berdasarkan validasi data, bukan melalui pendaftaran baru.

    Untuk diingat, belakangan, banyak beredar kabar palsu terkait jadwal pencairan BLT BBM. Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk selalu mengecek informasi melalui sumber resmi seperti Kemensos, situs DTKS, dan dinas sosial setempat. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Penculikan Anak di Pasar Rebo, Warga Diimbau Waspada dan Tak Mudah Percaya Orang Baru Dikenal

    Penculikan Anak di Pasar Rebo, Warga Diimbau Waspada dan Tak Mudah Percaya Orang Baru Dikenal

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Kasus penculikan disertai pencabulan terhadap anak perempuan berinisial ETZ (13) di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur menjadi catatan serius bersama.

    ETZ diculik pada Kamis (10/4) oleh pelaku, M. Adi Mahyanto lalu disekap pada unit kontrakan di Jalan Buah, RT 01/RW 01, Cijantung hingga diselamatkan pihak kepolisian pada Selasa (15/4/2025).

    Camat Pasar Rebo, Mujiono mengatakan kasus tersebut perlu menjadi pembelajaran bersama agar warga meningkatkan pengawasan dan mencegah hal serupa terjadi.

    “Kita perlu peduli terhadap lingkungan sekitar, meningkatkan kewaspadaan kepada penghuni rumah kost atau kontrakan,” kata Mujiono saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (17/4/2025).

    Pasalnya dalam kasus penculikan ETZ, pelaku M. Adi Mahyanto berpura-pura menyewa unit kontrakan yang letaknya bersebelahan dengan kontrakan tempat tinggal orangtua korban.

    Setelah sekitar satu pekan menyewa kontrakan dan mendapat kepercayaan, pelaku meminta izin kepada orangtua ETZ membawa korban ke pusat perbelanjaan dengan dalih dibelikan baju.

    Kala itu pelaku menyewa unit kontrakan tanpa meninggalkan fotokopi KTP, nomor handphone, atau identitas lain, bahkan pemilik kontrakan pun awalnya tidak mengetahui nama pelaku.

    Sehingga Kecamatan Pasar Rebo mengimbau kepada pemilik indekos dan kontrakan agar terlebih dahulu memastikan identitas penyewa sebelum membiarkan seseorang tinggal.

    “Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal,” ujar Mujiono.

    Pengurus RT 01/RW 01 Kelurahan Cijantung pun menyatakan akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap orang-orang yang baru tinggal bermukim untuk mencegah kasus serupa.

    Ketua RT 01/RW 01 Cijantung, Hadat Abdul Majid mengimbau para pemilik indekos dan kontrakan di wilayahnya rutin melaporkan bila ada pendatang yang baru menetap.

    Bukan tanpa sebab saat Adi Mahyanto menyewa unit kontrakan yang digunakan menyekap ETZ, pelaku tidak melapor diri dan penjaga kontrakan pun tidak melaporkannya ke pengurus RT.

    “Kalau orang yang bermasalah itu memang umumnya engak lapor RT. Makannya saya minta lain kali setiap ada yang baru sewa kontrakan, pemilik atau penjaga laporkan ke RT,” tutur Hadat.

    Sebelumnya ETZ (13) yang merupakan warga Pasar Rebo, Jakarta Timur menjadi korban penculikan dilakukan pria tetangga unit kontrakannya pada Kamis (10/4/2025) sekira pukul 08.00 WIB.

    Dalam aksinya pelaku meminta izin kepada kedua orangtua ETZ untuk membawa korban ke pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Rebo dengan iming-iming dibelikan baju.

    Orangtua korban baru menyadari ETZ diculik beberapa jam setelahnya lantaran pelaku dan korban tidak kunjung pulang, sementara unit kontrakan pelaku saat didobrak sudah kosong.

    Kini Adi sudah diamankan di Polda Metro Jaya untuk proses hukum lebih lanjut atas ulahnya penculikan dan pencabulan, sementara ETZ dalam proses pemulihan trauma dialami akibat kasus.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Apa Bedanya iPhone 16 vs iPhone 16e? Cek Pilihan yang Lebih ‘Ramah Kantong’

    Apa Bedanya iPhone 16 vs iPhone 16e? Cek Pilihan yang Lebih ‘Ramah Kantong’

    TRIBUNJAKARTA.COM – iPhone 16 series kini sudah bisa dibeli secara resmi di Indonesia.

    Bagi penggemar iPhone yang ingin upgrade ke iPhone 16 dengan budget terbatas, mungkin iPhone 16e atau iPhone 16 versi reguler adalah pilihannya.

    iPhone 16e hadir sebagai salah satu varian dari iPhone 16 series dengan harga yang lebih terjangkau alias ramah kantong.

    Berdasar situs iBox, Kamis (17/4/2025), iPhone 16 reguler dibanderol dengan harga mulai dari Rp 14.999.000 untuk varian 128 GB.

    Sementara iPhone 16e dibanderol dengan harga paling murah Rp 12.499.000 untuk varian yang sama.

    Punya selisih harga sekitar Rp 2,5 jutaan, apa bedanya iPhone 16 dan iPhone 16e?

    Perbedaan iPhone 16 dan iPhone 16e

    Dari segi spesifikasi, terdapat beberapa perbedaan antara iPhone 16 versi reguler dan iPhone 16e.

    Salah satu perbedaannya yakni keberadaan tombol kontrol kamera yang menjadi ciri khas dari jajaran iPhone 16.

    Tombol kontrol kamera ini membuat pengguna lebih mudah mengakses fitur kamera seperti zoom atau kedalaman bidang, sehingga dapat mengambil gambar yang sempurna dengan sangat cepat.

    Sayangnya Apple tidak menyematkan tombol kontrol kamera tersebut untuk iPhone 16e.

    Perbedaan lain yang paling mencolok antara iPhone 16 dan iPhone 16e yakni dari segi kameranya.

    iPhone 16 menggunakan sistem kamera ganda yang canggih, dengan kamera Fusion 48 MP.

    Sementara pada iPhone 16e, hanya ada 1 kamera di bagian belakang dengan sistem 2 in 1. 

    iPhone 16e mengintegrasikan kamera fusion 48 MP dengan telefoto 2x sehingga seakan-akan ada dua kamera dalam satu kamera.

    Berikut perbedaan spesifikasi antara iPhone 16 dan iPhone 16e secara lengkap:

    Layar

    iPhone 16

    6,1 inch 
    Layar Super Retina XDR

    2. iPhone 16e

    6,1 inch
    Layar Super Retina XDR

    Chipset

    iPhone 16

    2. iPhone 16e

    Fitur 

    iPhone 16

    Dibuat untuk Apple Intelligence  

    2. iPhone 16e 

    Dibuat untuk Apple Intelligence

    Tombol kontrol kamera

    iPhone 16

    Ada kontrol Kamera
    Akses lebih cepat ke alat foto dan video

    2. iPhone 16e

    (-)

    Kamera

    iPhone 16

    Sistem kamera ganda canggih
    Kamera Fusion 48 MP
    Telefoto 2x
    Kamera Ultra Wide 12 MP

    2. iPhone 16e

    Sistem kamera 2-in-1
    Kamera Fusion 48 MP
    Telefoto 2x

    SOS

    iPhone 16

    Darurat SOS
    Deteksi Tabrakan

    2. iPhone 16e

    Darurat SOS
    Deteksi Tabrakan

    Baterai

    iPhone 16

    Pemutaran video hingga 22 jam

    2. iPhone 16e

    Pemutaran video hingga 26 jam

    USB

    iPhone 16 

    2. iPhone 16e

    Face ID

    iPhone 16

    2. iPhone 16e

    Jaringan 5G

    iPhone 16

    2. iPhone 16e

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya