Perusahaan: Google

  • Pemuda Punya Peran Penting untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan

    Pemuda Punya Peran Penting untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan

    Siak: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya peran pemuda untuk menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

    Sigit mengatakan Indonesia memiliki potensi kekayaan hutan yang sangat besar dengan total luas mencapai 95,5 juta hectare dan harus dijaga bersama.

    “Pemuda adalah ujung tombak untuk membangun kesadaran kolektif yang berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan,” kata Sigit saat membuka Jambore Karhutla Riau 2025 di Bumi Perkemahan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Siak, Jumat, 25 April 2025.
     

    Sigit menyebut luasan lahan tersebut membuat Indonesia menempati urutan ke-8 sebagai negara dengan kawasan hutan terluas di dunia, dan berfungsi sebagai salah satu paru-paru dunia.

    “Namun di sisi lain, kondisi kawasan hutan yang luas juga memiliki tantangan serius, yaitu terjadinya deforestasi, yang salah satu penyebab utamanya adalah Karhutla,” jelasnya. 

    Dia menyampaikan ada 376 ribu hektare hutan yang terbakar sepanjang tahun 2024. Kebakaran itu telah berdampak luas bagi kehidupan masyarakat khususnya dari segi ekonomi dan kesehatan.

    Khusus untuk Provinsi Riau, Sigit mengatakan tingkat kebakaran hutan yang terjadi pada tahun lalu berada di urutan ke-11 dengan total hutan yang terbakar mencapai 11 ribu hektare.

    “Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, mengingat dampak asap yang ditimbulkan tidak hanya dirasakan di Provinsi Riau, melainkan dapat meluas ke Provinsi lain bahkan negara tetangga,” jelasnya. 

    Sigit lantas mengatakan dari analisis BMKG, durasi musim Kemarau pada tahun ini diperkirakan akan lebih pendek dari tahun lalu dengan puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni hingga Agustus.

    Di sisi lain, ia menyebut tingkat kekeringan pada musim kemarau tahun ini relatif normal dikarenakan fenomena iklim global seperti El Nino dan Indian Ocean Dipole ada
    Dalam fase netral. Sehingga di sepanjang Tahun 2025 diperkirakan tidak akan terjadi kekeringan ekstrim.

    Sementara untuk wilayah Riau, Sigit mengatakan potensi titik panas akibat cuaca kering dan rendahnya curah hujan diprediksi akan mulai terjadi sejak Mei dan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada Juli 2025.

    Kendati demikian Sigit menyebut Pemprov Riau bersama seluruh stakeholder terkait telah mengambil langkah proaktif dengan menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla sejak 1 April hingga 30 November.

    Sigit mengungkap langkah itu dilakukan sebagai upaya mitigasi dalam mengantisipasi potensi karhutla seiring dengan karakteristik cuaca yang lebih kering dibandingkan hari lainnya.

    “Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta menerapkan strategi yang efektif dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla,” tuturnya.

    Jambore Karhutla Riau 2025 ini akan dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada 25-27 April 2025 dan diikuti oleh lebih dari 2.000 peserta dari organisasi Pramuka, OSIS, Sispala, PMI, Karang Taruna, para pemuda Riau. 

    Pada kegiatan ini, akan dilaksanakan Talkshow dengan 10 Narasumber Nasional maupun Daerah, tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.

    Siak: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya peran pemuda untuk menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
     
    Sigit mengatakan Indonesia memiliki potensi kekayaan hutan yang sangat besar dengan total luas mencapai 95,5 juta hectare dan harus dijaga bersama.
     
    “Pemuda adalah ujung tombak untuk membangun kesadaran kolektif yang berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan,” kata Sigit saat membuka Jambore Karhutla Riau 2025 di Bumi Perkemahan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Siak, Jumat, 25 April 2025.
     

    Sigit menyebut luasan lahan tersebut membuat Indonesia menempati urutan ke-8 sebagai negara dengan kawasan hutan terluas di dunia, dan berfungsi sebagai salah satu paru-paru dunia.

    “Namun di sisi lain, kondisi kawasan hutan yang luas juga memiliki tantangan serius, yaitu terjadinya deforestasi, yang salah satu penyebab utamanya adalah Karhutla,” jelasnya. 
     
    Dia menyampaikan ada 376 ribu hektare hutan yang terbakar sepanjang tahun 2024. Kebakaran itu telah berdampak luas bagi kehidupan masyarakat khususnya dari segi ekonomi dan kesehatan.
     
    Khusus untuk Provinsi Riau, Sigit mengatakan tingkat kebakaran hutan yang terjadi pada tahun lalu berada di urutan ke-11 dengan total hutan yang terbakar mencapai 11 ribu hektare.
     
    “Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, mengingat dampak asap yang ditimbulkan tidak hanya dirasakan di Provinsi Riau, melainkan dapat meluas ke Provinsi lain bahkan negara tetangga,” jelasnya. 
     
    Sigit lantas mengatakan dari analisis BMKG, durasi musim Kemarau pada tahun ini diperkirakan akan lebih pendek dari tahun lalu dengan puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni hingga Agustus.
     
    Di sisi lain, ia menyebut tingkat kekeringan pada musim kemarau tahun ini relatif normal dikarenakan fenomena iklim global seperti El Nino dan Indian Ocean Dipole ada
    Dalam fase netral. Sehingga di sepanjang Tahun 2025 diperkirakan tidak akan terjadi kekeringan ekstrim.
     
    Sementara untuk wilayah Riau, Sigit mengatakan potensi titik panas akibat cuaca kering dan rendahnya curah hujan diprediksi akan mulai terjadi sejak Mei dan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada Juli 2025.
     
    Kendati demikian Sigit menyebut Pemprov Riau bersama seluruh stakeholder terkait telah mengambil langkah proaktif dengan menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla sejak 1 April hingga 30 November.
     
    Sigit mengungkap langkah itu dilakukan sebagai upaya mitigasi dalam mengantisipasi potensi karhutla seiring dengan karakteristik cuaca yang lebih kering dibandingkan hari lainnya.
     
    “Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta menerapkan strategi yang efektif dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla,” tuturnya.
     
    Jambore Karhutla Riau 2025 ini akan dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada 25-27 April 2025 dan diikuti oleh lebih dari 2.000 peserta dari organisasi Pramuka, OSIS, Sispala, PMI, Karang Taruna, para pemuda Riau. 
     
    Pada kegiatan ini, akan dilaksanakan Talkshow dengan 10 Narasumber Nasional maupun Daerah, tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Vesakha Sananda, Ditjen Bimas Buddha Kemenag Ingin Buddhis Nyaman di Vihara

    Vesakha Sananda, Ditjen Bimas Buddha Kemenag Ingin Buddhis Nyaman di Vihara

    Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama menggelar aksi bersih-bersih Vihara. Mereka ingin para Buddhis (penganut agama Buddha) merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/Tahun 2025 dengan khidmat.

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Bimas Buddha yang mengajak umat Buddha dan seluruh jajaran pegawai untuk menebarkan semangat keberagaman yang damai dan berwawasan lingkungan.

    Pelaksanaan bersih-bersih rumah ibadah dibagi dalam lima kelompok lokasi yakni Vihara Dharmasukha Cakung Jakarta Timur, Vihara Dharma Mulia dan Vihara Bodhi Arama Simpak-Jagabaya Parung Panjang Kabupaten Bogor, Vihara Guna Sambara Kotabumi Kabupaten Tangerang, dan Vihara Narakundhi Jelambar Jakarta Barat.

    “Hari ini kita berada di Vihara Dharma Mulia Simpak dalam rangka melaksanakan kewajiban bersama yang telah kita sepakati, yakni Vesakha Sananda. Salah satu kegiatannya adalah membersihkan rumah ibadah. Kita semua hari ini mewakili teman-teman Bimas Buddha baik yang berada di Jakarta, Kabupaten Tangerang, maupun di Bogor. Ini adalah wujud kita bersama berbakti kepada keyakinan kita, rumah ibadah kita. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang nyata,” kata Supriyadi.

    Melalui kegiatan ini, Ditjen Bimas Buddha berharap semangat gotong royong, kebersamaan, serta kepedulian terhadap lingkungan dan tempat suci dapat terus tumbuh dan menginspirasi masyarakat luas, terlebih menjelang Hari Raya Waisak yang penuh makna.

    Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama menggelar aksi bersih-bersih Vihara. Mereka ingin para Buddhis (penganut agama Buddha) merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/Tahun 2025 dengan khidmat.
     
    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Bimas Buddha yang mengajak umat Buddha dan seluruh jajaran pegawai untuk menebarkan semangat keberagaman yang damai dan berwawasan lingkungan.
     
    Pelaksanaan bersih-bersih rumah ibadah dibagi dalam lima kelompok lokasi yakni Vihara Dharmasukha Cakung Jakarta Timur, Vihara Dharma Mulia dan Vihara Bodhi Arama Simpak-Jagabaya Parung Panjang Kabupaten Bogor, Vihara Guna Sambara Kotabumi Kabupaten Tangerang, dan Vihara Narakundhi Jelambar Jakarta Barat.

    “Hari ini kita berada di Vihara Dharma Mulia Simpak dalam rangka melaksanakan kewajiban bersama yang telah kita sepakati, yakni Vesakha Sananda. Salah satu kegiatannya adalah membersihkan rumah ibadah. Kita semua hari ini mewakili teman-teman Bimas Buddha baik yang berada di Jakarta, Kabupaten Tangerang, maupun di Bogor. Ini adalah wujud kita bersama berbakti kepada keyakinan kita, rumah ibadah kita. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang nyata,” kata Supriyadi.
     
    Melalui kegiatan ini, Ditjen Bimas Buddha berharap semangat gotong royong, kebersamaan, serta kepedulian terhadap lingkungan dan tempat suci dapat terus tumbuh dan menginspirasi masyarakat luas, terlebih menjelang Hari Raya Waisak yang penuh makna.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Kopi Lokal Unjuk Gigi di Amsterdam Coffee Festival 2025

    Kopi Lokal Unjuk Gigi di Amsterdam Coffee Festival 2025

    Jakarta: Indonesia kembali unjuk gigi di panggung dunia. Kali ini lewat aroma kopi khas Nusantara yang sukses memikat pecinta kopi dunia di ajang Amsterdam Coffee Festival 2025. 
     
    Berkat dukungan PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) melalui program Daya, tiga UMKM kopi lokal yaitu Kata & Rasa, Delawa Coffee, dan Kopi Lasi berhasil tampil memukau dalam festival bergengsi tersebut.
    Membuka akses pasar internasional untuk UMKM kopi
    Sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia, Indonesia menyimpan potensi luar biasa. Namun, tantangan untuk menembus pasar global masih menjadi kendala bagi banyak UMKM. 
     
    Menyadari hal ini, SMBC Indonesia berkomitmen mengangkat UMKM kopi ke panggung internasional melalui pendampingan dan pemberdayaan nyata.

    “Partisipasi UMKM lokal di kancah dunia menjadi bukti daya saing kopi Indonesia di tingkat global. Kami bangga bisa membantu mereka untuk membuka peluang pasar yang lebih luas dan terus memajukan kopi sebagai bagian dari identitas ekonomi dan bangsa Indonesia di mata dunia,” kata Communications and Daya Head SMBC Indonesia, Andrie Darusman, dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 April 2025.
     

    Ribuan pengunjung dan transaksi Euro 
    Festival yang digelar selama tiga hari ini menghadirkan lebih dari 250 eksibitor dari berbagai negara dan menarik 15.000 pengunjung. 
     
    Booth Roemah Indonesia (RIBV), tempat para UMKM kopi binaan SMBC Indonesia tampil, mencuri perhatian dengan total 3.000 pengunjung dan nilai transaksi ritel mencapai 6.000 Euro.
    Mengenal UMKM Kopi yang Tampil di Amsterdam
    Kata & Rasa: Spesialis kopi Arabica Gayo, Robusta Temanggung, dan Arabica Java Ijen. UMKM ini telah lebih dulu tampil di Daya Fest, ajang tahunan SMBC untuk mitra UMKM binaan.
    Delawa Coffee: Prosesor kopi bersertifikasi dari CSQA Italia, dikenal dengan cita rasa floral dan buah tropis pada arabika serta aroma kacang pada robusta.
    Kopi Lasi: Produksi biji kopi arabika dari lereng Gunung Marapi, Sumatra Barat, dengan kapasitas lebih dari 1 ton buah basah per minggu dan memberdayakan 53 petani lokal.
     
    Keikutsertaan UMKM ini tidak hanya memperkenalkan produk kopi khas Indonesia, tetapi juga membangun jejaring bisnis dengan pelaku industri kopi dunia.
     
    “SMBC Indonesia berkomitmen untuk merancang seluruh inisiatif pemberdayaan UMKM berdasarkan kebutuhan para pelaku usaha dalam menjaga keberlanjutan bisnis. SMBC Indonesia berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi kemajuan UMKM di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Andrie.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Kolaborasi SGU dan Pemkab Tangerang, Tempe dan Kemiri Jadi Barang Komersil Bernilai Tinggi

    Kolaborasi SGU dan Pemkab Tangerang, Tempe dan Kemiri Jadi Barang Komersil Bernilai Tinggi

    Tangerang: Swiss German University (SGU) bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang meluncurkan program pemberdayaan masyarakat desa yang bertujuan mendukung pengentasan kemiskinan di 50 desa terpilih.

    Program ini kolaborasi strategis antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah daerah dalam memanfaatkan hasil riset inovatif untuk menjawab tantangan nyata di tengah masyarakat, khususnya di bidang ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal.

    Dua hasil riset unggulan dosen SGU menjadi fondasi utama dalam pelaksanaan program ini. Tempe Semangit, dikembangkan oleh Maria Dewi Gunawan Puteri, M.Sc., Ph.D., merupakan inovasi tempe hasil fermentasi lanjutan yang memiliki nilai gizi tinggi dan potensi pasar yang menjanjikan.

    Dalam program ini, Dr. Maria memberikan workshop langsung kepada warga desa untuk mengajarkan teknik pembuatan Tempe Semangit agar mereka dapat menghasilkan produk secara mandiri dan menjualnya sebagai wirausahawan lokal.

    Minyak Kemiri Kaya Omega 3, 6, dan 9, hasil riset dari Dr. Hery Sutanto, S.Si., M.Si., adalah produk pangan fungsional berbahan dasar kemiri yang memiliki manfaat kesehatan dan nilai komersial tinggi.

    Warga dilibatkan dalam proses produksi, khususnya pada tahap pemecahan dan pengolahan bahan mentah, sehingga mereka mendapatkan keterampilan baru sekaligus peluang penghasilan tambahan.

    Program ini didukung dengan pelatihan keterampilan, pendampingan bisnis, serta fasilitasi akses pasar, guna memastikan produk hasil inovasi dapat diadopsi secara berkelanjutan oleh masyarakat desa.

    Rektor Swiss German University, Assoc. Prof. Dr. Dipl.-Ing. Samuel P. Kusumocahyo, mengatakan kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat.

    “Hasil riset tidak hanya berhenti di laboratorium, tapi dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Melalui kerja sama ini, kami ingin menghadirkan inovasi yang aplikatif untuk mendukung kemandirian dan kesejahteraan desa,” katanya.

    Program ini diharapkan menjadi model sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk pembangunan desa, sekaligus mendorong semangat inovasi dan kewirausahaan di tingkat lokal.

    Tangerang: Swiss German University (SGU) bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang meluncurkan program pemberdayaan masyarakat desa yang bertujuan mendukung pengentasan kemiskinan di 50 desa terpilih.
     
    Program ini kolaborasi strategis antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah daerah dalam memanfaatkan hasil riset inovatif untuk menjawab tantangan nyata di tengah masyarakat, khususnya di bidang ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal.
     
    Dua hasil riset unggulan dosen SGU menjadi fondasi utama dalam pelaksanaan program ini. Tempe Semangit, dikembangkan oleh Maria Dewi Gunawan Puteri, M.Sc., Ph.D., merupakan inovasi tempe hasil fermentasi lanjutan yang memiliki nilai gizi tinggi dan potensi pasar yang menjanjikan.

    Dalam program ini, Dr. Maria memberikan workshop langsung kepada warga desa untuk mengajarkan teknik pembuatan Tempe Semangit agar mereka dapat menghasilkan produk secara mandiri dan menjualnya sebagai wirausahawan lokal.
     
    Minyak Kemiri Kaya Omega 3, 6, dan 9, hasil riset dari Dr. Hery Sutanto, S.Si., M.Si., adalah produk pangan fungsional berbahan dasar kemiri yang memiliki manfaat kesehatan dan nilai komersial tinggi.
     
    Warga dilibatkan dalam proses produksi, khususnya pada tahap pemecahan dan pengolahan bahan mentah, sehingga mereka mendapatkan keterampilan baru sekaligus peluang penghasilan tambahan.
     
    Program ini didukung dengan pelatihan keterampilan, pendampingan bisnis, serta fasilitasi akses pasar, guna memastikan produk hasil inovasi dapat diadopsi secara berkelanjutan oleh masyarakat desa.
     
    Rektor Swiss German University, Assoc. Prof. Dr. Dipl.-Ing. Samuel P. Kusumocahyo, mengatakan kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat.
     
    “Hasil riset tidak hanya berhenti di laboratorium, tapi dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Melalui kerja sama ini, kami ingin menghadirkan inovasi yang aplikatif untuk mendukung kemandirian dan kesejahteraan desa,” katanya.
     
    Program ini diharapkan menjadi model sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk pembangunan desa, sekaligus mendorong semangat inovasi dan kewirausahaan di tingkat lokal.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Sinergi Pusat dan Daerah Dinilai Efektif Membangun Nusantara

    Sinergi Pusat dan Daerah Dinilai Efektif Membangun Nusantara

    Balikpapan: Sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dinilai penting. Otonomi daerah menjadi sarana untuk mempercepat pemerataan pembangunan, memperkuat integrasi nasional, serta meningkatkan daya saing daerah yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa secara keseluruhan.

    Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menekankan pentingnya evaluasi bersama terhadap pelaksanaan otonomi daerah yang telah berjalan selama 29 tahun. Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya makna otonomi daerah sebagai sarana pemerataan pembangunan dan lahirnya pemimpin daerah yang inspiratif.

    “Evaluasi ini tidak bisa hanya satu pihak, tapi harus dari banyak pihak, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja tapi butuh kerjasama semua stakeholder, untuk bermitra memajukan daerah,” kata Bima Arya dalam rangka Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXIX di Balikpapan, Jumat, 25 April 2025.

    Dia mengatakan, kolaborasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan arah kebijakan nasional, memerlukan komitmen serta pemahaman yang sama mengenai prioritas pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

    Pada kesempatan itu Kementerian Dalam Negeri juga memberikan penghargaan kepada sejumlah daerah yang terus berinovasi dalam menjalankan pemerintahan.

    “Selamat kepada seluruh kepala daerah yang telah berhasil meraih penghargaan, teriring dengan doa terbaik agar tetap tidak berhenti  melakukan inovasi dan terus menginspirasi,” kata Bima Arya.

    Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyampaikan rasa syukurnya atas hasil evaluasi kinerja Kota Tangerang Selatan dengan nilai 3,5480 yang masuk dalam kategori tinggi ini.

    “Hari ini kami mendapatkan penghargaan dalam informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan nilai yang tinggi. Mudah-mudahan tahun depan kita akan mendapatkan penilaian yang terus meningkat,” ujarnya.

    Benyamin menambahkan, capaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh perangkat daerah dalam menyusun Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) secara komprehensif.

    “Bagi saya ini merupakan pemicu semangat, saya terima kasih teman-teman yang telah membantu penyelenggaraan pemerintah daerah, sehingga kita mendapatkan penilaian yang memadai dari pemerintah pusat,” tambahnya.

    Seperti doketahui Pemerintah Kota Tangerang Selatan masuk dalam jajaran 10 besar kota berkinerja terbaik secara nasional berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) Tahun 2024. Sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.7-2019 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 21 April 2025.

    Sebagai bentuk apresiasi atas capaian kinerja tersebut, Kota Tangerang Selatan menerima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI kepada kepala daerah atas usulan Menteri Dalam negeri, dan rekomendasi pemberian intensif daerah oleh kementerian yang menangani bidang keuangan, sesuai ketentuan perundang-undangan.

    Balikpapan: Sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dinilai penting. Otonomi daerah menjadi sarana untuk mempercepat pemerataan pembangunan, memperkuat integrasi nasional, serta meningkatkan daya saing daerah yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa secara keseluruhan.
     
    Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menekankan pentingnya evaluasi bersama terhadap pelaksanaan otonomi daerah yang telah berjalan selama 29 tahun. Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya makna otonomi daerah sebagai sarana pemerataan pembangunan dan lahirnya pemimpin daerah yang inspiratif.
     
    “Evaluasi ini tidak bisa hanya satu pihak, tapi harus dari banyak pihak, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja tapi butuh kerjasama semua stakeholder, untuk bermitra memajukan daerah,” kata Bima Arya dalam rangka Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXIX di Balikpapan, Jumat, 25 April 2025.

    Dia mengatakan, kolaborasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan arah kebijakan nasional, memerlukan komitmen serta pemahaman yang sama mengenai prioritas pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
     
    Pada kesempatan itu Kementerian Dalam Negeri juga memberikan penghargaan kepada sejumlah daerah yang terus berinovasi dalam menjalankan pemerintahan.
     
    “Selamat kepada seluruh kepala daerah yang telah berhasil meraih penghargaan, teriring dengan doa terbaik agar tetap tidak berhenti  melakukan inovasi dan terus menginspirasi,” kata Bima Arya.
     
    Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyampaikan rasa syukurnya atas hasil evaluasi kinerja Kota Tangerang Selatan dengan nilai 3,5480 yang masuk dalam kategori tinggi ini.
     
    “Hari ini kami mendapatkan penghargaan dalam informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan nilai yang tinggi. Mudah-mudahan tahun depan kita akan mendapatkan penilaian yang terus meningkat,” ujarnya.
     
    Benyamin menambahkan, capaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh perangkat daerah dalam menyusun Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) secara komprehensif.
     
    “Bagi saya ini merupakan pemicu semangat, saya terima kasih teman-teman yang telah membantu penyelenggaraan pemerintah daerah, sehingga kita mendapatkan penilaian yang memadai dari pemerintah pusat,” tambahnya.
     
    Seperti doketahui Pemerintah Kota Tangerang Selatan masuk dalam jajaran 10 besar kota berkinerja terbaik secara nasional berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) Tahun 2024. Sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.7-2019 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 21 April 2025.
     
    Sebagai bentuk apresiasi atas capaian kinerja tersebut, Kota Tangerang Selatan menerima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI kepada kepala daerah atas usulan Menteri Dalam negeri, dan rekomendasi pemberian intensif daerah oleh kementerian yang menangani bidang keuangan, sesuai ketentuan perundang-undangan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Berhenti Terlalu Baik di Kantor? Ini Alasannya dan Cara Lebih Profesional

    Berhenti Terlalu Baik di Kantor? Ini Alasannya dan Cara Lebih Profesional

    Jakarta: Bersikap ramah dan sopan di tempat kerja memang penting. Tapi, kalau kamu terlalu baik sampai sulit mengatakan hal yang seharusnya diungkapkan, bisa-bisa kamu justru merugikan dirimu sendiri dan orang lain.
     
    Di dunia kerja yang penuh dinamika, bersikap terlalu manis justru bisa membuatmu terlihat tidak tulus, bahkan kurang bisa dipercaya. Beberapa sikap yang harus kamu perhatikan di dunia kerja agar menjadi lebih profesional seperti dirangkum dari CNBC International.

    Terlalu baik bisa jadi bumerang
    Saat berinteraksi di kantor, kita sering mencoba meredakan situasi tidak nyaman dengan senyum berlebihan, pujian kosong, atau basa-basi yang terasa dipaksakan. Tujuannya biar suasana tetap adem. Tapi sadar nggak, hal ini justru bisa terkesan palsu.
     
    Orang lain bisa membaca emosi kita lewat nada suara, bahasa tubuh, bahkan ekspresi wajah. Jadi, ketika kamu bilang, “Kerja bagus!” tapi dengan senyum canggung, mereka bisa saja merasa kamu nggak tulus. Akhirnya, hubungan kerja pun jadi kurang sehat karena kepercayaan sulit dibangun.
     

    Feedback jujur itu lebih berguna
    Daripada pujian generik seperti, “Keren banget!” coba berikan umpan balik yang lebih spesifik. Misalnya: “Presentasimu tadi jelas banget di bagian strategi, tapi mungkin bisa dikurangi sedikit jargon biar audiens makin nyambung.”

    Feedback yang detail justru membuat kamu terlihat lebih perhatian dan profesional. Dan yang paling penting, ini membantu rekan kerjamu untuk berkembang.

    Bagaimana kalau budaya kantornya terlalu manis?
    Banyak kantor punya “budaya kebaikan” yang bikin semua orang berlomba jadi orang paling positif. Tapi kadang ini cuma basa-basi berjamaah. Kamu bisa mulai mengubahnya pelan-pelan:
     
    Tanya pendapat rekan kerja. Misalnya sebelum rapat, ajukan pertanyaan seperti “Gimana kalau kita kasih masukan yang lebih spesifik dan membangun setelah presentasi?”
     
    Latih umpan balik kecil. Mulai dari hal ringan seperti menu pantry kantor atau pilihan musik di ruang kerja. Ini melatih keberanian untuk menyampaikan opini tanpa drama.
    Bersikap tulus itu profesional
    Kamu nggak harus jadi orang galak untuk dianggap jujur. Kuncinya adalah bersikap tulus, menyampaikan umpan balik dengan niat membantu, dan tetap menjaga respek. Budaya kerja yang sehat dibangun dari komunikasi yang jujur tapi tetap hangat.
     
    Jadi, mulai sekarang, yuk kurangi pujian palsu dan senyum terpaksa. Gantilah dengan perhatian nyata dan komunikasi yang tulus. Itu jauh lebih baik untuk kariermu dan timmu.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Lisa Mariana Keceplosan Ungkap Masa Lalu, Bukan Cuma Ridwan Kamil Dituju,Ada Pejabat lain Disinggung

    Lisa Mariana Keceplosan Ungkap Masa Lalu, Bukan Cuma Ridwan Kamil Dituju,Ada Pejabat lain Disinggung

    TRIBUNJAKARTA.COM – Nama Lisa Mariana mendadak geger karena pengakuan mengejutkannya yang menyeret Ridwan Kamil, kini sang selebgram tiba-tiba keceplosan mengungkap masa lalu kelamnya.

    Lisa Mariana dengan berani mengklaim mempunyai hubungan khusus dengan Ridwan Kamil. 

    Klaim Lisa Mariana yakni berpacaran dengan mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.

    Bahkan tak cuma itu, Lisa menyebut hasil pacarannya dengan Ridwan Kamil menghasilkan seorang anak.

    Selain pengakuan tersebut, baru-baru ini Lisa Mariana kembali mengegerkan publik dengan membongkar masa lalunya.

    Tanpa malu ia menyebut bahwa dirinya  termasuk pelakor (perebut laki orang) dan pernah menjadi wanita simpanan para pejabat.

    Ia mengakui bukan cuma Ridwan Kamil yang pernah berhubungan dengannya, ada pejabat lain yang pernah bersinggungan dengannya.

    Hal itu diungkapkan langsung Lisa Mariana di YouTube dr. Richard Lee.

    KLIK SELENGKAPNYA: Selebgram Lisa Mariana tampil ke publik, Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Mengunggah Instagram Berlatar Hitam Singgung Jangan Lari.

    “Aku pelakor iya, betul pelakor,” ungkap Lisa kepada Richard Lee dikutip TribunJakarta, Jumat (25/4/2025).

    “Tapi itu kan empat tahun lalu ya udah lama. Untuk sehari-hari sekarang nggak mungkin dong aku jadi pelakor,” sambungnya.

    Bahkan, Lisa juga menyadari masa lalunya memang tidak baik.

    “Masa lalu aku nggak baik,” ucapnya.

    Lisa menceritakan bahwa hubungannya dengan Ridwan Kamil kala itu benar-benar seperti orang pacaran.

    Ia juga menepis anggapan bahwa dia hanya melakukan cinta satu malam dengan sang pejabat.

    “Seiring berjalannya waktu seperti pacaran, bukan yang dibilang netizen beli sate sekali aja,” beber Lisa.

    Lebih lanjut, Lisa juga mengungkap alasan mengapa berani menguak hubungan terlarangnya dengan Ridwan Kamil.

    Salah satu pemicu ia bersuara lantang adalah karena kehamilannya.

    “Kalau misalkan nggak hamil, kayaknya aku nggak akan seberisik ini,” jawab Lisa dengan tegas.

    Hal lain yang tak kalah mengejutkan adalah pengakuan Lisa yang mengatakan pernah jadi simpanan pejabat lain. 

    Bahkan, dengan santai ia menyebut pernah menjalin hubungan dengan artis.

    “Karena kan memang sebelumnya juga aku banyak mantan yang artis atau pejabat juga ada gitu ya,” terang Lisa.

    Meski demikian, Lisa menolak sebutan bahwa dirinya adalah wanita panggilan atau open booking (open BO). Ia menyebut hubungannya dengan para pejabat sebagai hubungan ‘pacaran’.

    “Nggak jual diri sih, lebih ke berpacaran saja. Berpacaran dan dibiayai,” jelas Lisa kepada Richard Lee.

    “Konteksnya selalu pacaran atau, maaf ya, simpanan, nggak apa-apa deh,” imbuhnya.

    Sayangnya, Lisa Mariana enggan untuk membongkar nama-nama pejabat yang pernah berpacaran dengannya.

    Ia hanya memberikan alasan mengapa sekarang memburu Ridwan Kamil untuk dimintai pertanggungjawaban.

    “Ya banyak, kan aku tadi bilang ada (pejabat lain), tapi aku nggak berisik karena kan nggak ada anak,” tuturnya.

    Diketahui, tuduhan Lisa ini dibantah oleh Ridwan Kamil bahkan pihak Ridwan Kamil sudah melaporkan hal itu ke Polisi.

    (TribunJakarta/TribunJatim)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Lisa Mariana Tak Hanya ‘Pacaran’ dengan Ridwan Kamil? Ngaku Pernah dengan Pejabat Lain: Banyak

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Investasi Emas Batangan atau Emas Perhiasan? Ini yang Lebih Untung

    Investasi Emas Batangan atau Emas Perhiasan? Ini yang Lebih Untung

    PIKIRAN RAKYAT – Investasi emas telah lama dikenal sebagai pilihan aman dalam menjaga nilai kekayaan, terutama di tengah gejolak ekonomi. Namun, ketika berbicara soal investasi emas, muncul dua pilihan utama: emas batangan dan emas perhiasan.

    Keduanya sama-sama memiliki nilai, tetapi tingkat keuntungannya bisa sangat berbeda tergantung pada tujuan dan strategi investasi yang diambil.

    Menentukan Tujuan Investasi Sejak Awal

    Langkah pertama yang paling krusial dalam memilih jenis emas untuk investasi adalah menentukan tujuan utama investasi tersebut. Jika fokus utama adalah untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang secara maksimal, emas batangan lebih unggul karena nilai jualnya lebih stabil dan lebih dekat dengan harga pasar internasional. Emas jenis ini cenderung tidak dikenai potongan tambahan saat dijual kembali.

    Sementara itu, emas perhiasan cocok bagi yang menginginkan nilai ganda—sebagai investasi dan aksesori yang bisa digunakan sehari-hari. Namun, keuntungan dari sisi nilai investasi cenderung lebih rendah karena adanya sejumlah biaya tambahan seperti ongkos pembuatan yang tidak ikut dihitung saat penjualan kembali.

    Kadar dan Kemurnian Emas

    Kemurnian emas menjadi salah satu penentu utama dalam menilai potensi keuntungan. Emas batangan umumnya memiliki kadar 24 karat atau 99,99 persen, menjadikannya lebih bernilai tinggi dan dihargai mendekati harga emas global.

    Sedangkan emas perhiasan biasanya memiliki kadar antara 18 hingga 22 karat karena dicampur dengan logam lain agar lebih kuat dan tahan lama. Campuran ini menyebabkan nilai per gram-nya lebih rendah dibandingkan emas batangan.

    Biaya Tambahan yang Menggerus Keuntungan

    Salah satu perbedaan paling mencolok antara emas batangan dan perhiasan adalah adanya biaya tambahan pada perhiasan. Biaya pembuatan perhiasan dapat mencapai 10 hingga 20 persen dari harga emas.

    Biaya ini mencakup desain, pengerjaan, dan bahkan merek, dan biasanya tidak ikut diperhitungkan ketika perhiasan dijual kembali. Akibatnya, meskipun perhiasan dijual saat harga emas sedang tinggi, keuntungan bersihnya tetap bisa lebih kecil dibanding emas batangan.

    Kemudahan Penjualan dan Likuiditas

    Emas batangan memiliki tingkat likuiditas yang sangat tinggi. Penjualannya bisa dilakukan di berbagai tempat seperti toko emas resmi, butik emas, atau Pegadaian tanpa banyak potongan. Ditambah lagi, setiap pembelian emas batangan disertai sertifikat resmi yang menjamin berat, kadar, dan keasliannya, meningkatkan kepercayaan pembeli saat dijual kembali.

    Sebaliknya, emas perhiasan terkadang membutuhkan pengecekan ulang kadar emas saat dijual kembali. Selain itu, potongan nilai bisa lebih besar jika desain perhiasan dianggap sudah tidak tren atau rusak, sehingga menjualnya bisa lebih rumit dan kurang menguntungkan.

    Pertimbangan Estetika dan Aksesibilitas

    Meski kurang optimal untuk investasi jangka panjang, emas perhiasan tetap memiliki daya tarik tersendiri. Estetika dan nilai simbolik membuatnya populer di kalangan masyarakat, terutama untuk hadiah atau pemakaian pribadi. Selain itu, perhiasan lebih mudah ditemukan di berbagai daerah, bahkan di toko-toko emas kecil di pasar tradisional.

    Tips Sebelum Memulai Investasi Emas Pantau harga emas secara berkala

    Harga emas bersifat fluktuatif. Membeli saat harga tinggi bisa berisiko jika ingin menjual dalam waktu dekat. Waktu terbaik membeli adalah ketika harga stabil atau menurun.

    Pilih tempat pembelian yang terpercaya

    Hindari penjual yang tidak memberikan sertifikat atau transparansi soal kadar emas. Pembelian dari penyedia resmi seperti butik emas atau situs resmi logam mulia lebih aman.

    Simpan emas di tempat yang aman

    Gunakan brankas di rumah atau layanan safe deposit box dari bank untuk memastikan keamanan aset.

    Pertimbangkan waktu penyimpanan

    Investasi emas paling efektif jika disimpan dalam jangka panjang, minimal 5 hingga 10 tahun, agar memberikan imbal hasil yang signifikan.

    Sesuaikan dengan kebutuhan

    Jika emas hanya untuk dijadikan simpanan nilai, emas batangan lebih ideal. Namun, jika ingin memadukan nilai fungsi dan estetika, emas perhiasan tetap bisa dipertimbangkan.

    Mana yang Lebih Menguntungkan?

    Dari segi keuntungan investasi murni, emas batangan lebih unggul. Kemurnian tinggi, tidak adanya biaya tambahan seperti ongkos pembuatan, dan kemudahan penjualan membuatnya ideal untuk tujuan keuangan jangka panjang.

    Emas perhiasan, meski menarik karena bisa dikenakan, cenderung memiliki potensi keuntungan lebih kecil karena biaya-biaya tersembunyi yang menyertainya.

    Pilihan akhirnya tergantung pada prioritas. Jika fokus utama adalah pertumbuhan nilai investasi yang optimal, emas batangan menjadi pilihan yang lebih rasional.

    Akan tetapi, jika menginginkan bentuk emas yang bisa dikenakan sekaligus menjadi aset, emas perhiasan tetap punya daya tarik tersendiri, meski dengan potensi keuntungan yang lebih terbatas.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kisah Sukses Bisnis Kecantikan yang Tumbuh dari Mimpi dan Keberanian

    Kisah Sukses Bisnis Kecantikan yang Tumbuh dari Mimpi dan Keberanian

    Jakarta: Di balik kesuksesan brand kecantikan lokal Secondate, ada sosok muda yang berani mengambil langkah berbeda Titan Tyra. 
     
    Perempuan yang memulai perjalanan dari kegelisahan masa kecil ini kini berhasil membangun brand yang tak hanya menjual makeup, tapi juga menghadirkan ruang untuk perempuan mengekspresikan diri.
     
    “Sejak kecil, saya sering merasa tidak percaya diri dan tidak menarik. Tapi justru dari situlah muncul rasa ingin tahu, bagaimana kalau makeup bukan sekadar alat untuk menutupi kekurangan, tapi menjadi medium untuk mengekspresikan diri, bahkan membebaskan?” ungkap Co-Founder Secondate, Titan Tyra dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 April 2025.

    Keinginan Titan untuk menciptakan produk yang relevan dan penuh makna menjadi titik awal lahirnya Secondate pada 2020. 
     
    Ia meninggalkan dunia kerja kantoran dan memilih membangun bisnis sendiri. Dari sini, cerita inspiratif dimulai.
     

    Secondate dan Shopee
    Titan Tyra paham bahwa kekuatan brand tak hanya berasal dari produk berkualitas, tetapi juga dari strategi pemasaran yang tepat. 
     
    Maka, ia pun memutuskan bergabung dengan Shopee di tahun yang sama saat Secondate berdiri. Pilihan ini terbukti jadi langkah strategis.
     
    “Kami memilih Shopee karena ekosistemnya yang lengkap, user base yang besar, serta dukungan yang sangat kuat terhadap UMKM dan brand lokal. Kami melihat Shopee bukan hanya sebagai tempat jualan, tapi juga sebagai partner strategis untuk pertumbuhan Secondate dalam jangka panjang,” jelas Titan.
     
    Sejak bergabung dengan Shopee, pertumbuhan Secondate meroket. Dalam dua tahun terakhir, pesanan meningkat hampir empat kali lipat. Produksi naik, tim bertambah, dan lapangan kerja pun tercipta di bidang produksi hingga pemasaran.
    Shopee live dan video
    Secondate juga aktif memanfaatkan fitur Shopee Live dan Shopee Video untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan. Titan sering tampil langsung menjawab pertanyaan, memberikan rekomendasi, dan membagikan cerita di balik produk.
     
    Hasilnya pun nyata. Pada 2024, kontribusi Shopee Live terhadap total penjualan Secondate meningkat hampir 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Kini, 35–40 persen penjualan harian berasal dari sesi live. 
     
    Sementara itu, konten Shopee Video memperkuat brand awareness dan engagement dengan audiens muda.
    Menembus pasar internasional lewat program ekspor
    Tak hanya tumbuh di dalam negeri, Secondate juga mulai menjajaki pasar global lewat Program Ekspor Shopee. Hal ini jadi bukti bahwa brand lokal Indonesia bisa bersaing di panggung internasional asal dibangun dengan kualitas, komitmen, dan strategi yang tepat.

    Dari sosok ibu, Titan belajar makna kecantikan sebenarnya

    Di balik semangat Titan Tyra, ada sosok ibu yang menjadi inspirasi. Sosok yang menunjukkan bahwa kecantikan bukan hanya soal tampilan, tapi juga tentang kepribadian, ketulusan, dan keberanian menjalani hidup dengan jujur.
     
    “Yang paling berat justru melawan rasa takut dari diri sendiri, takut gagal, takut belum cukup. Tapi saya belajar bahwa keberanian itu bukan tidak takut, melainkan tetap melangkah meskipun takut,” kata Titan.
     
    Nilai-nilai inilah yang melandasi filosofi Secondate, your story is your beauty. Setiap perempuan punya cerita unik dan semua cerita itu layak dirayakan.
     
    Kisah Titan Tyra membuktikan bahwa membangun bisnis bukan hanya soal modal dan produk, tapi juga keberanian untuk melangkah, beradaptasi, dan belajar dari proses. Dari ketidakpercayaan diri menjadi kekuatan, dari mimpi menjadi kenyataan.
     
    Bagi kamu yang sedang ragu untuk memulai bisnis, kisah Titan bisa jadi pengingat bahwa semua hal besar dimulai dari langkah kecil. Asalkan punya visi, kemauan belajar, dan tekad kuat, siapa pun bisa menciptakan panggungnya sendiri.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Demi Masyarakat Sehat, Pelabelan Komposisi Gula, Garam dan Lemak di Depan Kemasan Harus Ada

    Demi Masyarakat Sehat, Pelabelan Komposisi Gula, Garam dan Lemak di Depan Kemasan Harus Ada

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ketua Umum Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia, Ari Subagyo menginginkan Hari Konsumen Nasional yang diperingati pada 20 April lalu sebagai momentum kehadiran negara dalam melindungi konsumen.

    Satu di antaranya melalui penerapan label pangan yang informatif dan mudah dipahami terkait komposisi Gula, Garam, dan Lemak (GGL) melalui Front-of-Package Labelling (FOPL) atau pelabelan di bagian depan kemasan. 

    Ari berpendapat, FOPL merupakan bentuk penyampaian informasi pelabelan gizi sederhana di bagian depan yang lebih mudah diakses konsumen dan dilengkapi dengan tabel informasi gizi di bagian belakang kemasan. 

    “WHO dalam rekomendasinya di tahun 2019 mendorong penerapan FOPL secara wajib dengan model profil gizi yang sederhana, jelas dan tidak menimbulkan kebingungan bagi masyarakat,” kata Ari, Jumat (25/4/2025).

    Ari menjelaskan, penerapan FOPL sangat relevan dalam mendukung upaya pemerintah menekan angka Penyakit Tidak Menular (PTM), khususnya obesitas, sebagaimana ditargetkan dalam RPJMN
    2025–2029. 

    “Ketentuan mengenai pengendalian GGL juga telah diatur dalam Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023 dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024,” ujarnya.

    Ari menjelaskan, beleid yang mengatur hal itu juga ada pada Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 yang telah mengatur kewajiban pencantuman kandungan gula. 

    Terkuak pengakuan pelaku pembunuh pria yang jasadnya dibuang dalam karung di saluran air di Jalan Daan Mogot, Tangerang. Pelaku yang diketahui bernama Nana alias Ragil tega menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Namun, implementasinya belum efektif karena minimnya pemahaman masyarakat terhadap informasi gizi yang ada.

    “Sebagai bentuk pemenuhan hak atas kesehatan, pemerintah perlu lebih tegas dalam menerapkan sistem FOPL. 

    Melalui pelabelan yang sederhana dan mudah dipahami, konsumen dapat menghindari produk tinggi GGL, sekaligus memiliki kendali dalam menentukan pilihan gizi yang lebih sehat,” tuturnya.

    Menurutnya, melalui implementasi peraturan dengan baik maka akan berdampak langsung dalam menurunkan angka PTM dan mengurangi beban pembiayaan kesehatan di masa depan.

    Untuk itu, lanjut Ari, dalam peringatan Hari Konsumen Nasional Tahun 2025, FAKTA Indonesia mendesak kehadiran nyata pemerintah dalam pengendalian konsumsi produk tinggi GGL melalui kebijakan label kemasan yang tegas, mudah dipahami, dan berpihak pada konsumen. 

    “Perlindungan ini sangat penting untuk memastikan kesehatan masyarakat menuju Generasi Emas 2045,” kata Ari Subagyo.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya