Perusahaan: Google

  • Menjaga Ketahanan Pengan dengan Pengembangan Tanaman Holtikultura

    Menjaga Ketahanan Pengan dengan Pengembangan Tanaman Holtikultura

    Tangerang: Program Jaksa Garda Desa untuk mendukung program ketahanan pangan diluncurkan Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Reda Manthovani,  dengan tema Pemberdayaan Lahan dan Badan Usaha Milik Desa dalam rangka Swasembada Pangan. 

    Acara diditandai dengan penandatangan MoU antara masing-masing kepala kejaksaan negeri (Kajari) dengan empat bupati yang berasal dari Provinsi Banten sekaligus penanaman bawang merah di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
     

    Penandatangan MoU dilakukan oleh Bupati Tangerang, Plt Bupati Serang, Bupati Pandeglang, Bupati Lebak , Rektor Telkom University Suyanto, Dirut PT Pupuk Indonesia, Dirut PASKOMNAS Hartono.

    Kedua penandatanganan kerja sama ini disaksikan oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, Jamintel Kejagung, Reda Manthovani, Wakil Kajati Banten Yuliana Sagala dan Gubernur Banten, Andra Soni.

    Reda mengatakan dipilihnya wilayah Tangerang sebagai pilot project program ketahanan pangan ini karena mempunyai ikatan emosional dengan Provinsi Banten baik sebagai Kajari Cilegon maupun sebagai Kajati Banten.

    Selain itu alasan menjadikan Provinsi Banten sebagai percontohan karena dirinya mendapat keluhan dari pimpinan Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang yang menyatakan masih minimnya pasokan sayur.

    “Kabarnya sebagian besar pasokan sayur ke Pasar Induk Tanah Tinggi berasal dari luar Banten dan Provinsi Banten sendiri hanya menyuplai 5 persen saja. Maka lewat peluncuran program ketahanan pangan ini, kami berharap Provinsi Banten bisa menambah pasokannya minimal menjadi 20 persen,” kata Reda dalam keterangan pers, Rabu, 25 Juni 2025. 

    Dia menuturkan program ini tak hanya akan berhenti di Banten, namun targetnya program ketahanan pangan ini  berlanjut ke provinsi-provinsi lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur serta provinsi lainnya. 

    “Targetnya beberapa tahun ke depan semua daerah di Indonesia akan memiliki pola tanam yang sama dengan yang dilakukan di Kabupaten Tangerang ini, sehingga program ini dapat membantu perekonomian para petani,” jelasnya. 

    Sementara Menteri Yandri Susanto menyatakan mendukung penuh program ketahanan pangan tersebut. Dia menyampaikan  teknologi digital dan pendampingan hukum dari Kejaksaan adalah kombinasi penting dalam menciptakan desa-desa yang mandiri, produktif, dan tidak tertinggal secara ekonomi maupun informasi.

    “Melalui Jaksa Garda Desa, kami ingin desa tidak hanya jadi penonton, tapi pelaku utama pembangunan ekonomi nasional dari tingkat bawah,” ungkap Yandri.

    Menurut dia program ini juga menjadi bagian dari penjabaran visi nasional Asta Cita Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, dalam memperkuat ketahanan pangan dan pembangunan desa sebagai basis kemandirian ekonomi.

    Sementara Gubernur Banten Andra Soni mengaku sangat antusias dengan adanya program ketahanan pangan yang dicetuskan oleh Jamintel tersebut.

    “Saat ini saja produksi beras Banten sudah mengalami surplus hingga 200 ribu ton lebih. Namun sayangnya selama ini Provinsi Banten hanya bisa mensuport sayuran untuk kebutuhan masyarakat Banten sebanyak 10 persen saja dari kebutuhan. Maka saya berharap dengan terwujudnya program ketahanan pangan ini maka pasti Provinsi Banten bisa meningkatkan produksinya lagi,” ujar Andra.

    Tangerang: Program Jaksa Garda Desa untuk mendukung program ketahanan pangan diluncurkan Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Reda Manthovani,  dengan tema Pemberdayaan Lahan dan Badan Usaha Milik Desa dalam rangka Swasembada Pangan. 
     
    Acara diditandai dengan penandatangan MoU antara masing-masing kepala kejaksaan negeri (Kajari) dengan empat bupati yang berasal dari Provinsi Banten sekaligus penanaman bawang merah di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
     

    Penandatangan MoU dilakukan oleh Bupati Tangerang, Plt Bupati Serang, Bupati Pandeglang, Bupati Lebak , Rektor Telkom University Suyanto, Dirut PT Pupuk Indonesia, Dirut PASKOMNAS Hartono.
     
    Kedua penandatanganan kerja sama ini disaksikan oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, Jamintel Kejagung, Reda Manthovani, Wakil Kajati Banten Yuliana Sagala dan Gubernur Banten, Andra Soni.

    Reda mengatakan dipilihnya wilayah Tangerang sebagai pilot project program ketahanan pangan ini karena mempunyai ikatan emosional dengan Provinsi Banten baik sebagai Kajari Cilegon maupun sebagai Kajati Banten.
     
    Selain itu alasan menjadikan Provinsi Banten sebagai percontohan karena dirinya mendapat keluhan dari pimpinan Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang yang menyatakan masih minimnya pasokan sayur.
     
    “Kabarnya sebagian besar pasokan sayur ke Pasar Induk Tanah Tinggi berasal dari luar Banten dan Provinsi Banten sendiri hanya menyuplai 5 persen saja. Maka lewat peluncuran program ketahanan pangan ini, kami berharap Provinsi Banten bisa menambah pasokannya minimal menjadi 20 persen,” kata Reda dalam keterangan pers, Rabu, 25 Juni 2025. 
     
    Dia menuturkan program ini tak hanya akan berhenti di Banten, namun targetnya program ketahanan pangan ini  berlanjut ke provinsi-provinsi lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur serta provinsi lainnya. 
     
    “Targetnya beberapa tahun ke depan semua daerah di Indonesia akan memiliki pola tanam yang sama dengan yang dilakukan di Kabupaten Tangerang ini, sehingga program ini dapat membantu perekonomian para petani,” jelasnya. 
     
    Sementara Menteri Yandri Susanto menyatakan mendukung penuh program ketahanan pangan tersebut. Dia menyampaikan  teknologi digital dan pendampingan hukum dari Kejaksaan adalah kombinasi penting dalam menciptakan desa-desa yang mandiri, produktif, dan tidak tertinggal secara ekonomi maupun informasi.
     
    “Melalui Jaksa Garda Desa, kami ingin desa tidak hanya jadi penonton, tapi pelaku utama pembangunan ekonomi nasional dari tingkat bawah,” ungkap Yandri.
     
    Menurut dia program ini juga menjadi bagian dari penjabaran visi nasional Asta Cita Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, dalam memperkuat ketahanan pangan dan pembangunan desa sebagai basis kemandirian ekonomi.
     
    Sementara Gubernur Banten Andra Soni mengaku sangat antusias dengan adanya program ketahanan pangan yang dicetuskan oleh Jamintel tersebut.
     
    “Saat ini saja produksi beras Banten sudah mengalami surplus hingga 200 ribu ton lebih. Namun sayangnya selama ini Provinsi Banten hanya bisa mensuport sayuran untuk kebutuhan masyarakat Banten sebanyak 10 persen saja dari kebutuhan. Maka saya berharap dengan terwujudnya program ketahanan pangan ini maka pasti Provinsi Banten bisa meningkatkan produksinya lagi,” ujar Andra.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Muhammadiyah dan DMMX Targetkan Pemerataan Akses Layanan Lewat Digitalisasi

    Muhammadiyah dan DMMX Targetkan Pemerataan Akses Layanan Lewat Digitalisasi

    Jakarta: Muhammadiyah bersama PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) mendorong percepatan digitalisasi untuk memperluas akses layanan dasar kepada masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan sistem yang lebih inklusif, efisien, dan berkeadilan sosial.
     
    Director of Business Development PT DMMX, Didik Meiko, menjelaskan bahwa digitalisasi memungkinkan akses informasi dan layanan menjadi lebih merata, terutama bagi kelompok masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau.
     
    “Dulu, saudara-saudara kita yang tidak punya informasi, dengan digital, mereka bisa lebih terinformasi. Ini bentuk pemerataan,” ujarnya, Rabu, 25 Juni 2025.
     
    Menurutnya, layanan digital memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan efisiensi. Lebih lanjut, Didik menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya berdampak pada sisi layanan publik, tetapi juga pada penguatan usaha dan institusi.

     

     
    “Ini pengembangan bersama teman-teman Muhammadiyah. Dampaknya positif dan menyeluruh, tidak hanya ke konsumen, tapi juga ke pemilik usaha, pemilik merek, dan umat,” ungkapnya.
     
    Kerja sama ini dinilai sebagai langkah konkret dalam menjaga keberlangsungan operasional yang berdampak sosial. Digitalisasi, kata Didik, menjadi alat strategis untuk menyatukan layanan-layanan Muhammadiyah yang selama ini berjalan secara sporadis dan tersebar di berbagai daerah.
     
    Di sisi lain, Muhammadiyah tetap menempatkan nilai keadilan sosial sebagai fondasi dalam proses transformasi digital. Organisasi ini ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, terutama yang termarjinalkan, tetap mendapatkan akses yang setara dalam ekosistem digital yang tengah dibangun.
     

    Jakarta: Muhammadiyah bersama PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) mendorong percepatan digitalisasi untuk memperluas akses layanan dasar kepada masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan sistem yang lebih inklusif, efisien, dan berkeadilan sosial.
     
    Director of Business Development PT DMMX, Didik Meiko, menjelaskan bahwa digitalisasi memungkinkan akses informasi dan layanan menjadi lebih merata, terutama bagi kelompok masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau.
     
    “Dulu, saudara-saudara kita yang tidak punya informasi, dengan digital, mereka bisa lebih terinformasi. Ini bentuk pemerataan,” ujarnya, Rabu, 25 Juni 2025.
     
    Menurutnya, layanan digital memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan efisiensi. Lebih lanjut, Didik menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya berdampak pada sisi layanan publik, tetapi juga pada penguatan usaha dan institusi.
     
     

     
    “Ini pengembangan bersama teman-teman Muhammadiyah. Dampaknya positif dan menyeluruh, tidak hanya ke konsumen, tapi juga ke pemilik usaha, pemilik merek, dan umat,” ungkapnya.
     
    Kerja sama ini dinilai sebagai langkah konkret dalam menjaga keberlangsungan operasional yang berdampak sosial. Digitalisasi, kata Didik, menjadi alat strategis untuk menyatukan layanan-layanan Muhammadiyah yang selama ini berjalan secara sporadis dan tersebar di berbagai daerah.
     
    Di sisi lain, Muhammadiyah tetap menempatkan nilai keadilan sosial sebagai fondasi dalam proses transformasi digital. Organisasi ini ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, terutama yang termarjinalkan, tetap mendapatkan akses yang setara dalam ekosistem digital yang tengah dibangun.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Kerja Keras Elon Musk Selama 10 Tahun Sia-sia, Malah Bawa Musibah

    Kerja Keras Elon Musk Selama 10 Tahun Sia-sia, Malah Bawa Musibah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerja keras Elon Musk selama satu dekade untuk menghadirkan mobil tanpa sopir (automatic vehicle/AV) kini menuai kecaman. Layanan taksi otomatis (robotaxi) Tesla yang baru diluncurkan di Austin, Texas, memicu penyelidikan dari otoritas keselamatan transportasi AS.

    Dalam sejumlah video yang viral di media sosial, robotaxi Tesla terekam melaju melawan arus dan mengerem mendadak di tengah lalu lintas tanpa alasan yang jelas. Mobil tanpa sopir itu juga bereaksi aneh terhadap kendaraan polisi yang sedang parkir.

    Akibat insiden ini, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) langsung menghubungi Tesla untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut. Investigasi terhadap sistem pengemudian otomatis Tesla, termasuk versi Beta FSD yang sempat menyebabkan kecelakaan fatal, juga masih terus berlangsung.

    Mengutip laporan CNBC Internasional, Rabu (25/6/2025), robotaxi Tesla yang digunakan adalah SUV Model Y, dengan perangkat lunak pengemudian otomatis terbaru bernama FSD Unsupervised.

    Meskipun tanpa sopir, layanan ini tetap diawasi oleh petugas manusia yang duduk di kursi depan penumpang. Operasionalnya terbatas hanya siang hari dan cuaca cerah.

    Peluncuran uji coba skala kecil ini hanya untuk pengguna undangan, sebagian besar dari mereka adalah penggemar berat Elon Musk, promotor saham Tesla, dan influencer pro-Tesla. Saham Tesla sempat naik 8% karena kabar ini, namun pencapaian itu dinilai jauh dari ekspektasi.

    Pasalnya, sejak 2015, Musk sudah berkali-kali menjanjikan kehadiran kendaraan otonom penuh. Mulai dari janji autonomi penuh dalam 3 tahun hingga janji 1 juta robotaksi yang bisa bekerja menghasilkan uang untuk pemiliknya pada 2020, namun semuanya tidak pernah terealisasi.

    Sementara Tesla masih bergelut dengan insiden keselamatan, pesaing seperti Waymo milik Google justru sudah melayani lebih dari 10 juta perjalanan berbayar. Di China, Baidu dengan Apollo Go, serta WeRide dan Pony.ai, juga sudah jauh melangkah dalam komersialisasi taksi tanpa sopir.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Muhammadiyah Gandeng DMMX, Percepat Transformasi Digital Berbasis Nilai

    Muhammadiyah Gandeng DMMX, Percepat Transformasi Digital Berbasis Nilai

    Jakarta: Muhammadiyah melalui Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) sebagai langkah nyata dalam mendukung transformasi digital berbasis nilai.
     
    Penandatanganan MoU dilakukan oleh dua entitas di bawah naungan Muhammadiyah yaitu PT Surya Ahda Digital (SADIGI) dan kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta, dan turut disaksikan oleh Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna, S.E., M.M.
     
    Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia, Muhammadiyah memiliki kontribusi besar dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi umat. Dengan lebih dari 28.500 lembaga pendidikan serta ratusan fasilitas kesehatan, Muhammadiyah kini bersiap memasuki era digital melalui kolaborasi strategis bersama DMMX.
     
    “DMMX berkomitmen untuk mendampingi Muhammadiyah dalam perjalanan transformasi digital secara berkelanjutan, melalui solusi yang adaptif dan mendukung pertumbuhan ekosistem amal usaha di masa depan,” pungkas Direktur PT Digital Mediatama Maxima Tbk, Supardi Tan.

     

     
    Kolaborasi ini difokuskan pada digitalisasi amal usaha Muhammadiyah (AUM), seperti sekolah, rumah sakit, dan unit bisnis lainnya, melalui pendirian perusahaan patungan antara DMMX dan PT Surya Ahda Digital (SADIGI).
     
    “Ini akan menjadi langkah strategis dalam memastikan kesinambungan inovasi, kemandirian teknologi, serta percepatan implementasi solusi digital di lingkungan amal usaha Muhammadiyah secara terstruktur dan berkelanjutan,” Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis PP Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna
     
    Direktur Utama SADIGI, Setiawan Budi Darsono, menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperkuat kekuatan digital Muhammadiyah tanpa meninggalkan nilai sosial dan keislaman.
     
    “Kami optimis dapat mempercepat digitalisasi sekaligus menjaga nilai-nilai sosial dan keislaman yang menjadi dasar gerakan Muhammadiyah dan memiliki potensi bisnis dan mempercepat pertumbuhan bagi amal usaha di Muhammadiya,” tutur Setiawan Budi Darsono.

     

     
    Di bidang pendidikan, ITB Ahmad Dahlan Jakarta menjalin kemitraan dengan DMMX melalui program “Kampus Berdampak”. Mahasiswa Muhammadiyah berkesempatan mengikuti magang industri, riset terapan, dan pemanfaatan teknologi digital seperti AI dan smart signage untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif.
     
    “Kami sangat antusias dengan sinergi ini karena memberikan mahasiswa kesempatan belajar langsung dari industri. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk mencetak lulusan yang relevan dan siap berkontribusi di era digital,” pungkas Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Dr. H. Yayat Sujatna.

    Kerjasama pengembangan bisnis, digitalisasi amal usaha, dan pemberdayaan SDM berbasis AI akan menjadi pilar penting dari perjalanan bersama antara Muhammadiyah dan DMMX untuk membangun ekosistem digital yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk Indonesia maju.
     

    Jakarta: Muhammadiyah melalui Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) sebagai langkah nyata dalam mendukung transformasi digital berbasis nilai.
     
    Penandatanganan MoU dilakukan oleh dua entitas di bawah naungan Muhammadiyah yaitu PT Surya Ahda Digital (SADIGI) dan kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta, dan turut disaksikan oleh Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna, S.E., M.M.
     
    Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia, Muhammadiyah memiliki kontribusi besar dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi umat. Dengan lebih dari 28.500 lembaga pendidikan serta ratusan fasilitas kesehatan, Muhammadiyah kini bersiap memasuki era digital melalui kolaborasi strategis bersama DMMX.
     
    “DMMX berkomitmen untuk mendampingi Muhammadiyah dalam perjalanan transformasi digital secara berkelanjutan, melalui solusi yang adaptif dan mendukung pertumbuhan ekosistem amal usaha di masa depan,” pungkas Direktur PT Digital Mediatama Maxima Tbk, Supardi Tan.
     
     

     
    Kolaborasi ini difokuskan pada digitalisasi amal usaha Muhammadiyah (AUM), seperti sekolah, rumah sakit, dan unit bisnis lainnya, melalui pendirian perusahaan patungan antara DMMX dan PT Surya Ahda Digital (SADIGI).
     
    “Ini akan menjadi langkah strategis dalam memastikan kesinambungan inovasi, kemandirian teknologi, serta percepatan implementasi solusi digital di lingkungan amal usaha Muhammadiyah secara terstruktur dan berkelanjutan,” Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis PP Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna
     
    Direktur Utama SADIGI, Setiawan Budi Darsono, menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperkuat kekuatan digital Muhammadiyah tanpa meninggalkan nilai sosial dan keislaman.
     
    “Kami optimis dapat mempercepat digitalisasi sekaligus menjaga nilai-nilai sosial dan keislaman yang menjadi dasar gerakan Muhammadiyah dan memiliki potensi bisnis dan mempercepat pertumbuhan bagi amal usaha di Muhammadiya,” tutur Setiawan Budi Darsono.
     
     

     
    Di bidang pendidikan, ITB Ahmad Dahlan Jakarta menjalin kemitraan dengan DMMX melalui program “Kampus Berdampak”. Mahasiswa Muhammadiyah berkesempatan mengikuti magang industri, riset terapan, dan pemanfaatan teknologi digital seperti AI dan smart signage untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif.
     
    “Kami sangat antusias dengan sinergi ini karena memberikan mahasiswa kesempatan belajar langsung dari industri. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk mencetak lulusan yang relevan dan siap berkontribusi di era digital,” pungkas Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Dr. H. Yayat Sujatna.

    Kerjasama pengembangan bisnis, digitalisasi amal usaha, dan pemberdayaan SDM berbasis AI akan menjadi pilar penting dari perjalanan bersama antara Muhammadiyah dan DMMX untuk membangun ekosistem digital yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk Indonesia maju.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • CEO OpenAI Terkejut Banyak Pengguna Terlalu Percaya pada ChatGPT

    CEO OpenAI Terkejut Banyak Pengguna Terlalu Percaya pada ChatGPT

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO OpenAI Sam Altman mengungkapkan keheranannya terhadap tingginya tingkat kepercayaan publik terhadap ChatGPT, meskipun teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) ini dikenal kerap menghasilkan informasi yang salah atau menyesatkan. 

    “Orang-orang sangat percaya pada ChatGPT dan itu menarik karena AI ini suka berhalusinasi. Seharusnya ini jadi teknologi yang tidak terlalu kamu percayai,” kata Altman dalam episode perdana podcast terbaru OpenAI dikutip dari laman Yahoo Finance pada Rabu (25/6/2025). 

    Pernyataan Altman ini datang di tengah meningkatnya penggunaan AI secara global. Meskipun teknologinya masih dalam tahap awal pengembangan dan belum sepenuhnya andal, jutaan orang mengandalkan ChatGPT untuk berbagai keperluan mulai dari riset, pekerjaan, hingga meminta nasihat pribadi dan parenting.

    Altman bahkan mengaku menggunakan ChatGPT secara rutin untuk mencari jawaban seputar pengasuhan anak selama bulan-bulan awal kelahiran putranya. Dia menilai AI ini sangat membantu, tetapi tetap menekankan risiko besar dari mempercayai sistem yang bisa menyampaikan informasi salah dengan keyakinan tinggi.

    Fenomena ini menyoroti paradoks besar dalam revolusi AI di mana meskipun pengguna tahu bahwa AI bisa keliru, kemudahan penggunaan, kecepatan respons, dan gaya komunikasi natural dari ChatGPT membuat banyak orang memperlakukannya seperti pakar manusia atau bahkan teman dekat. 

    Kepercayaan ini semakin kuat berkat kemampuan AI untuk mengingat konteks, memberikan respons yang disesuaikan, dan membantu dalam berbagai topik, fitur-fitur yang menurut Altman akan terus berkembang seiring kemajuan teknologi.

    Namun, Altman mengingatkan kepercayaan ini tidak selalu pada tempatnya. Risiko ketergantungan pada informasi dari AI sangat berbahaya, terutama dalam bidang-bidang sensitif seperti kesehatan, hukum, dan pendidikan. Dia menegaskan pentingnya kesadaran dan berpikir kritis dari para pengguna karena AI bisa saja mengarang dan tidak boleh dipercaya secara membabi buta.

    Dalam podcast tersebut, Altman juga membahas isu-isu penting lain seperti privasi data, penyimpanan informasi, dan rencana monetisasi. 

    Dengan fitur-fitur baru seperti memori yang berkelanjutan (persistent memory) dan kemungkinan hadirnya iklan, Altman menegaskan bahwa menjaga transparansi dan melindungi privasi pengguna harus tetap menjadi prioritas. 

    Sebelumnya, studi Massachusetts Institute of Technology (MIT) Media Lab mengungkap penggunaan alat berbasis kecerdasan buatan seperti ChatGPT dapat menurunkan keterlibatan otak serta melemahkan kemampuan berpikir kritis, terutama pada generasi muda.

    Dalam studi tersebut, 54 partisipan berusia 18 hingga 39 tahun dari wilayah Boston dibagi ke dalam tiga kelompok. 

    Mereka diminta menulis esai SAT dengan tiga metode berbeda yakni menggunakan ChatGPT, menggunakan mesin pencari Google, dan tanpa bantuan teknologi apa pun. 

    Melansir laman TIME pada Kamis (19/6/2025), aktivitas otak mereka direkam dengan elektroensefalogram (EEG) yang memantau 32 area otak. Hasilnya menunjukkan kelompok pengguna ChatGPT memiliki tingkat keterlibatan otak terendah dan menunjukkan performa yang lebih buruk secara linguistik, perilaku, maupun neurologis dibanding dua kelompok lainnya.

    Seiring berjalannya waktu, para pengguna ChatGPT dalam studi ini terlihat semakin malas dalam proses menulis. Menjelang akhir studi, sebagian besar hanya menyalin hasil dari ChatGPT tanpa berusaha mengolahnya kembali. 

    Hasil tulisan mereka dinilai sangat mirip satu sama lain, menggunakan frasa yang sama dan minim pemikiran orisinal. Dua guru Bahasa Inggris yang menilai esai tersebut menggambarkannya sebagai datar dan tidak menunjukkan kedalaman pemahaman. Aktivitas otak mereka juga menunjukkan rendahnya kontrol eksekutif dan fokus.

    Sebaliknya, kelompok yang menulis tanpa bantuan teknologi justru menunjukkan aktivitas otak paling tinggi. Mereka tampak lebih kreatif, lebih tertarik pada topik yang dibahas, serta lebih puas dan merasa memiliki terhadap hasil tulisannya. 

    Sementara itu, kelompok yang menggunakan Google Search juga menunjukkan tingkat kepuasan tinggi dan keterlibatan otak yang aktif. Para partisipan kemudian diminta menulis ulang salah satu esai yang sudah mereka buat sebelumnya, tetapi kali ini kelompok pengguna ChatGPT tidak boleh lagi menggunakan alat tersebut. 

    Hasilnya, mereka kesulitan mengingat isi esai yang mereka tulis sebelumnya. Aktivitas gelombang otak mereka menunjukkan lemahnya proses ingatan yang seharusnya terbentuk saat menulis. 

    Sebaliknya, kelompok yang sebelumnya menulis tanpa bantuan teknologi dan kini diperbolehkan menggunakan ChatGPT justru menunjukkan peningkatan konektivitas otak yang signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa AI berpotensi mendukung proses belajar, asalkan digunakan secara tepat dan tidak menggantikan peran berpikir manusia.

    Studi ini masih dalam tahap pra-tinjau sejawat (peer-review), tetapi penulis utama Nataliya Kosmyna memilih untuk merilisnya lebih awal karena khawatir dampaknya terhadap anak-anak yang kini mulai menggunakan AI untuk tugas sekolah. 

    Dia menegaskan otak yang sedang berkembang adalah kelompok paling rentan terhadap dampak negatif penggunaan AI secara berlebihan.

    “Yang membuat saya terdorong untuk mempublikasikannya sekarang, sebelum peer-review selesai, adalah kekhawatiran akan adanya kebijakan seperti ChatGPT untuk TK dalam beberapa bulan ke depan. Itu akan sangat berbahaya,” kata Kosmyna.

  • Perluas Pabrik di Cikarang, Schneider Electric Target Tingkatan Produksi hingga 200 Persen

    Perluas Pabrik di Cikarang, Schneider Electric Target Tingkatan Produksi hingga 200 Persen

    Jakarta: Schneider Electric, melakukan langkah strategi dalam peningkatan kapasitas produksi dengan memperluas fasilitas pabriknya Smart Factory Schneider Electric Cikarang (SEC) 3. 

    Perluasan pabrik yang terletak di Cikarang, Jawa Barat ini diresmikan pada Selasa, 24 Juni 2025. SEC 3 ini ditargetkan bisa meningkatkan produksi hingga 200 persen dari kapasitas sebelumnya.

    President Director of Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, Martin Setiawan menyebut perluasan ini dilakukan di lokasi yang berjarak 1 kilometer dari SEC 1. Pabrik baru ini akan memproduksi peralatan listrik mulai dari tegangan rendah (low voltage) hingga tegangan menengah (medium voltage).

    Selain itu, SEC 3 juga akan mulai memproduksi panel listrik dengan teknologi terbaru, yakni panel dengan isolasi udara (air insulated). Panel ini merupakan alternatif ramah lingkungan pengganti gas SF6 yang selama ini banyak digunakan.

    “Di sini kami produksi peralatan elektrik, mulai dari low voltage, medium voltage. Teknologi terbaru yang kami akan produksi di Indonesia adalah panel dengan air insulated,” kata Martin usai acara peresmian di Cikarang, Jawa Barat pada Selasa, 24 Juni 2025.
     

    Martin membeberkan bahwa panel panel listrik konvensional umumnya menggunakan gas SF6 yang berdampak buruk bagi lingkungan. Sejalan dengan Smart Factory yang sudah mengantongi sertifikat Net Zero CO2, Schneider Electric kini juga mengembangkan panel berteknologi air insulated yang lebih berkelanjutan.

    Ia menyebut panel ini sudah mulai diproduksi di Indonesia, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.

    Tidak hanya itu, perluasan pabrik juga ditargetkan mampu menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja hingga 2029. Martin menyebut tenaga kerja yang direkrut nantinya berasal dari daerah sekitar.

    “Rencananya kami akan step-by-step meningkat, mungkin sampai dengan 1.500 pada 2029. Kami akan rekrut mayoritas lokal,” ucapnya.

    Jakarta: Schneider Electric, melakukan langkah strategi dalam peningkatan kapasitas produksi dengan memperluas fasilitas pabriknya Smart Factory Schneider Electric Cikarang (SEC) 3. 
     
    Perluasan pabrik yang terletak di Cikarang, Jawa Barat ini diresmikan pada Selasa, 24 Juni 2025. SEC 3 ini ditargetkan bisa meningkatkan produksi hingga 200 persen dari kapasitas sebelumnya.
     
    President Director of Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, Martin Setiawan menyebut perluasan ini dilakukan di lokasi yang berjarak 1 kilometer dari SEC 1. Pabrik baru ini akan memproduksi peralatan listrik mulai dari tegangan rendah (low voltage) hingga tegangan menengah (medium voltage).

    Selain itu, SEC 3 juga akan mulai memproduksi panel listrik dengan teknologi terbaru, yakni panel dengan isolasi udara (air insulated). Panel ini merupakan alternatif ramah lingkungan pengganti gas SF6 yang selama ini banyak digunakan.
     
    “Di sini kami produksi peralatan elektrik, mulai dari low voltage, medium voltage. Teknologi terbaru yang kami akan produksi di Indonesia adalah panel dengan air insulated,” kata Martin usai acara peresmian di Cikarang, Jawa Barat pada Selasa, 24 Juni 2025.
     

     
    Martin membeberkan bahwa panel panel listrik konvensional umumnya menggunakan gas SF6 yang berdampak buruk bagi lingkungan. Sejalan dengan Smart Factory yang sudah mengantongi sertifikat Net Zero CO2, Schneider Electric kini juga mengembangkan panel berteknologi air insulated yang lebih berkelanjutan.
     
    Ia menyebut panel ini sudah mulai diproduksi di Indonesia, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
     
    Tidak hanya itu, perluasan pabrik juga ditargetkan mampu menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja hingga 2029. Martin menyebut tenaga kerja yang direkrut nantinya berasal dari daerah sekitar.
     
    “Rencananya kami akan step-by-step meningkat, mungkin sampai dengan 1.500 pada 2029. Kami akan rekrut mayoritas lokal,” ucapnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Cara Kembali ke Masa Lalu Cuma Pakai Google, Begini Langkahnya

    Cara Kembali ke Masa Lalu Cuma Pakai Google, Begini Langkahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google meluncurkan fitur baru untuk penggunanya bisa kembali ke masa lalu. Pengguna dapat melakukan perjalanan tersebut melalui fitur riwayat citra Street View di Google Earth.

    Dengan cara ini, pengguna bisa melihat secara virtual lingkungan sebuah lokasi pada suatu waktu tertentu, dikutip dari Mashable, Rabu (25/6/2025).

    Pengguna tinggal memilih periode waktu yang berbeda untuk melihat perubahan suatu tempat. Selain itu juga ditambahkan kemampuan memperbesar gambar agar pengguna bisa melihat tampilan dari atas ataupun berjalan di atas permukaan jalan.

    Foto: Google Earth
    Google Earth kembali ke masa lalu.

    Kegunaan fitur ini bukan hanya soal berjalan-jalan ke masa lalu. Namun, Google mengungkapkan dapat digunakan untuk peneliti melakukan penelitian soal perubahan planet Bumi.

    Misalnya, para peneliti dan ilmuwan dapat melihat perubahan iklim, penggundulan hutan dan bagaimana kota bertumbuh dari waktu ke waktu di Bumi.

    Khusus untuk pengguna Google Earth Pro bisa mengakses fitur berbasis AI. Fitur tersebut didukung Gemini terbaru dari Google.

    Pengguna dapat mengajukan pertanyaan soal Bumi kepada tools AI. Pertanyaan itu akan dijawab berdasarkan kumpulan data dari Google Earth.

    Fitur baru ini diluncurkan bersamaan dengan peringatan layanan Google Earth ke-20. Mashable mencatat peluncuran menjadi pertanda hasrat perusahaan untuk membuat menarik aktivitas penjelajahan di Bumi.

    Sebelumnya, Google juga pernah meluncurkan fitur serupa untuk Maps. Platform tersebut menyediakan gambar di tiap periode waktu hingga 80 tahun lalu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Muhammadiyah dan DMMX Rancang Kerja Sama Strategis Lewat Skema Joint Venture

    Muhammadiyah dan DMMX Rancang Kerja Sama Strategis Lewat Skema Joint Venture

    Jakarta: PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) secara resmi menjajaki kerja sama strategis dengan Muhammadiyah. Kolaborasi ini direncanakan akan diwujudkan dalam bentuk perusahaan patungan atau joint venture.
     
    Didik Meiko, Director of Business Development PT Digital Mediatama Maxima, mengungkapkan bahwa langkah awal dari kerja sama ini adalah pembentukan joint venture. Menurutnya, kolaborasi ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi bisnis yang dimiliki Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar dan tertua di Indonesia.
     
    “Yang penting adalah satu, secara potensi secara bisnis. Muhammadiyah ini memiliki sekitar 30 sampai 40 institusi yang dapat dimaksimalkan. Ini menaungi berbagai macam prospek bisnis,” ungkap Didik, Rabu, 25 Juni 2025.

     

     
    Joint venture ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis melalui pendekatan institusional yang kuat. Didik juga menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga akan menyentuh bidang keumatan.
     
    “Kita jangan lupa, kita juga bergerak dalam bidang keumatan bersama-sama. Tapi yang terpenting adalah potensi bisnisnya yang besar melalui institusi-institusi Muhammadiyah,” tambahnya.
     
    Dengan landasan tersebut, PT Digital Media Tama optimistis bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah akan membuka peluang baru dalam ekosistem bisnis digital dan sosial di Indonesia.
     

     
    Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna, turut menyoroti besarnya skala Muhammadiyah secara numerik. Ia menyebutkan, Muhammadiyah membawahi berbagai lembaga pendidikan dari PAUD hingga universitas, rumah sakit, panti asuhan, jompo, lembaga filantropi, dan bahkan lembaga keuangan.
     
    Namun Yayat juga menekankan tantangan internal Muhammadiyah, yakni jalannya lembaga-lembaga tersebut masih cenderung sporadis dan terfragmentasi.
     
    “Ini bisa dijamaahkan, diagregasi, dan dikuatkan dengan satu kata yakni digitalisasi. Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Yayat mengingatkan bahwa kolaborasi ini bukan semata soal bisnis, tetapi soal bagaimana memajukan mu’amalah secara berjamaah. “Mungkin kita perlu berjamaah dalam mu’amalah, tidak semata berjamaah dalam sholat,” pungkasnya.

     

    Jakarta: PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) secara resmi menjajaki kerja sama strategis dengan Muhammadiyah. Kolaborasi ini direncanakan akan diwujudkan dalam bentuk perusahaan patungan atau joint venture.
     
    Didik Meiko, Director of Business Development PT Digital Mediatama Maxima, mengungkapkan bahwa langkah awal dari kerja sama ini adalah pembentukan joint venture. Menurutnya, kolaborasi ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi bisnis yang dimiliki Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar dan tertua di Indonesia.
     
    “Yang penting adalah satu, secara potensi secara bisnis. Muhammadiyah ini memiliki sekitar 30 sampai 40 institusi yang dapat dimaksimalkan. Ini menaungi berbagai macam prospek bisnis,” ungkap Didik, Rabu, 25 Juni 2025.
     
     

     
    Joint venture ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis melalui pendekatan institusional yang kuat. Didik juga menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga akan menyentuh bidang keumatan.
     
    “Kita jangan lupa, kita juga bergerak dalam bidang keumatan bersama-sama. Tapi yang terpenting adalah potensi bisnisnya yang besar melalui institusi-institusi Muhammadiyah,” tambahnya.
     
    Dengan landasan tersebut, PT Digital Media Tama optimistis bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah akan membuka peluang baru dalam ekosistem bisnis digital dan sosial di Indonesia.
     

     
    Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna, turut menyoroti besarnya skala Muhammadiyah secara numerik. Ia menyebutkan, Muhammadiyah membawahi berbagai lembaga pendidikan dari PAUD hingga universitas, rumah sakit, panti asuhan, jompo, lembaga filantropi, dan bahkan lembaga keuangan.
     
    Namun Yayat juga menekankan tantangan internal Muhammadiyah, yakni jalannya lembaga-lembaga tersebut masih cenderung sporadis dan terfragmentasi.
     
    “Ini bisa dijamaahkan, diagregasi, dan dikuatkan dengan satu kata yakni digitalisasi. Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit,” ungkapnya.
     
    Lebih lanjut, Yayat mengingatkan bahwa kolaborasi ini bukan semata soal bisnis, tetapi soal bagaimana memajukan mu’amalah secara berjamaah. “Mungkin kita perlu berjamaah dalam mu’amalah, tidak semata berjamaah dalam sholat,” pungkasnya.

     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Muhammadiyah dan DMMX Rancang Kerja Sama Strategis Lewat Skema Joint Venture

    Muhammadiyah dan DMMX Rancang Kerja Sama Strategis Lewat Skema Joint Venture

    Jakarta: PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) secara resmi menjajaki kerja sama strategis dengan Muhammadiyah. Kolaborasi ini direncanakan akan diwujudkan dalam bentuk perusahaan patungan atau joint venture.
     
    Didik Meiko, Director of Business Development PT Digital Mediatama Maxima, mengungkapkan bahwa langkah awal dari kerja sama ini adalah pembentukan joint venture. Menurutnya, kolaborasi ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi bisnis yang dimiliki Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar dan tertua di Indonesia.
     
    “Yang penting adalah satu, secara potensi secara bisnis. Muhammadiyah ini memiliki sekitar 30 sampai 40 institusi yang dapat dimaksimalkan. Ini menaungi berbagai macam prospek bisnis,” ungkap Didik, Rabu, 25 Juni 2025.

     

     
    Joint venture ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis melalui pendekatan institusional yang kuat. Didik juga menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga akan menyentuh bidang keumatan.
     
    “Kita jangan lupa, kita juga bergerak dalam bidang keumatan bersama-sama. Tapi yang terpenting adalah potensi bisnisnya yang besar melalui institusi-institusi Muhammadiyah,” tambahnya.
     
    Dengan landasan tersebut, PT Digital Media Tama optimistis bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah akan membuka peluang baru dalam ekosistem bisnis digital dan sosial di Indonesia.
     

     
    Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna, turut menyoroti besarnya skala Muhammadiyah secara numerik. Ia menyebutkan, Muhammadiyah membawahi berbagai lembaga pendidikan dari PAUD hingga universitas, rumah sakit, panti asuhan, jompo, lembaga filantropi, dan bahkan lembaga keuangan.
     
    Namun Yayat juga menekankan tantangan internal Muhammadiyah, yakni jalannya lembaga-lembaga tersebut masih cenderung sporadis dan terfragmentasi.
     
    “Ini bisa dijamaahkan, diagregasi, dan dikuatkan dengan satu kata yakni digitalisasi. Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Yayat mengingatkan bahwa kolaborasi ini bukan semata soal bisnis, tetapi soal bagaimana memajukan mu’amalah secara berjamaah. “Mungkin kita perlu berjamaah dalam mu’amalah, tidak semata berjamaah dalam sholat,” pungkasnya.

     

    Jakarta: PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) secara resmi menjajaki kerja sama strategis dengan Muhammadiyah. Kolaborasi ini direncanakan akan diwujudkan dalam bentuk perusahaan patungan atau joint venture.
     
    Didik Meiko, Director of Business Development PT Digital Mediatama Maxima, mengungkapkan bahwa langkah awal dari kerja sama ini adalah pembentukan joint venture. Menurutnya, kolaborasi ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi bisnis yang dimiliki Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar dan tertua di Indonesia.
     
    “Yang penting adalah satu, secara potensi secara bisnis. Muhammadiyah ini memiliki sekitar 30 sampai 40 institusi yang dapat dimaksimalkan. Ini menaungi berbagai macam prospek bisnis,” ungkap Didik, Rabu, 25 Juni 2025.
     
     

     
    Joint venture ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis melalui pendekatan institusional yang kuat. Didik juga menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga akan menyentuh bidang keumatan.
     
    “Kita jangan lupa, kita juga bergerak dalam bidang keumatan bersama-sama. Tapi yang terpenting adalah potensi bisnisnya yang besar melalui institusi-institusi Muhammadiyah,” tambahnya.
     
    Dengan landasan tersebut, PT Digital Media Tama optimistis bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah akan membuka peluang baru dalam ekosistem bisnis digital dan sosial di Indonesia.
     

     
    Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna, turut menyoroti besarnya skala Muhammadiyah secara numerik. Ia menyebutkan, Muhammadiyah membawahi berbagai lembaga pendidikan dari PAUD hingga universitas, rumah sakit, panti asuhan, jompo, lembaga filantropi, dan bahkan lembaga keuangan.
     
    Namun Yayat juga menekankan tantangan internal Muhammadiyah, yakni jalannya lembaga-lembaga tersebut masih cenderung sporadis dan terfragmentasi.
     
    “Ini bisa dijamaahkan, diagregasi, dan dikuatkan dengan satu kata yakni digitalisasi. Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit,” ungkapnya.
     
    Lebih lanjut, Yayat mengingatkan bahwa kolaborasi ini bukan semata soal bisnis, tetapi soal bagaimana memajukan mu’amalah secara berjamaah. “Mungkin kita perlu berjamaah dalam mu’amalah, tidak semata berjamaah dalam sholat,” pungkasnya.

     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Pernikahan Jeff Bezos-Sanchez di Venesia Tuai Aksi Protes

    Pernikahan Jeff Bezos-Sanchez di Venesia Tuai Aksi Protes

    Jakarta

    Aktifis Greenpeace memprotes pernikahan mewah pemilik perusahaan Amazon, Jeff Bezos dan Lauren Sanches pada hari Senin (23/5).

    Anggota organisasi lingkungan hidup itu dan kelompok “Everyone hates Elon” asal Inggris membentangkan spanduk besar di tengah alun-alun Santo Markus dengan foto Bezos yang sedang tertawa disertai teks: “Jika Anda bisa menyewa Venesia untuk acara pernikahan, Anda bisa membayar lebih banyak pajak.”

    Aksi tersebut memprotes acara pernikahan yang digelar selama tiga hari di akhir pekan ini. Acara pernikahan tersebut diperkirakan akan dihadiri 200 tamu, termasuk putri Presiden AS Ivanka Trump dan menantunya Jared Kushner, serta selebriti seperti Oprah Winfrey, Kylie Jenner, dan Kim Kardashian, serta miliarder Eric Schmidt dari Google dan Bill Gates dari Microsoft.

    Walikota Luigi Brugnaro dan Gubernur regional Luca Zaia meyakini, acara pernikahan milyuner pemilik Amazon ini justru mendorong bisnis lokal dan meningkatkan perekonomian.

    Zaia mengatakan perayaan ini diperkirakan akan menghabiskan biaya 20 hingga 30 juta euro (378 miliar rupiah).

    Mengapa para aktivis memprotes pernikahan Bezos-Sanchez?

    Para aktivis anti-pariwisata setempat mengatakan, mereka bertekad untuk mengganggu kelangsungan pesta pernikahan tersebut. Mereka juga menuding para pemimpin kota lebih memprioritaskan pariwisata di atas kebutuhan penduduk setempat.

    Para aktivis lokal pun menggantungkan spanduk anti-Bezos di Jembatan Rialto yang terkenal di kota itu, yang bertuliskan “Tidak ada ruang untuk Bezos!”

    Greenpeace menyebutkan, aksi mereka terutama hendak menarik perhatian publik terkait rendahnya pajak yang dibayarkan para miliarder, dan juga gaya hidup yang tidak berkelanjutan diduga berdampak pada krisis iklim yang kian parah.

    “Masalahnya bukan pada pernikahannya tetapi pada sistemnya. Menurut kami seorang miliarder tidak bisa begitu saja menyewa sebuah kota untuk bersenang-senang,” kata Simona Abbate, salah satu pengunjuk rasa pada Senin(23/6).

    Pernikahan Bezos-Sanchez direncanakan pada akhir pekan ini

    Menurut harian Italia Corriere della Sera, lebih dari 90 jet pribadi yang membawa para tamu dari kalangan selebritas, diperkirakan akan mendarat di Bandara Marco Polo Venesia dalam beberapa hari mendatang.

    Meskipun tanggal pasti pernikahan masih dirahasiakan, perayaan diperkirakan akan berlangsung selama tiga hari, kemungkinan dari tanggal 26 hingga 28 Juni. Resepsi pernikahan tersebut dilaporkan akan dilangsungkan di pulau San Giorgio, yang terletak di seberang alun-alun Santo Markus, tempat di mana Greenpeace melakukan aksi protesnya. Namun, lokasi spesifik dari upacara itu sendiri belum diungkapkan.

    Belum jelas juga kapan Bezos dan Sanchez akan tiba, meskipun ada laporan yang menyebutkan bahwa mereka akan menginap di Aman Venice, sebuah hotel bintang lima di Grand Canal yang menjadi tempat George dan Amal Clooney bermalam saat melangsungkan pernikahan di tahun 2014.

    Bezos juga akan memberikan sumbangan amal yang cukup besar, termasuk €1 juta euro (18 miliar rupiah) untuk Corila, sebuah konsorsium akademis yang meneliti ekosistem laguna Venesia.

    Pernikahan ini dilangsungkan pada puncak musim pariwisata di kota yang sangat rentan terdampak perubahan iklim, dan kota yang kewalahan menghadapi kepadatan pelancong.

    Venesia kembali memberlakukan biaya masuk tahun ini, hal ini telah diujicoba tahun lalu pada wisatawan harian. Wisatawan harus membayar sekitar €5 hingga €10 untuk masuk ke kota ini selama puncak musim pariwisata.

    Sekitar 49.000 warga tinggal di pusat kota bersejarah Venesia. Menurut berbagai sumber lebih dari 20 juta turis mengunjungi kota ini setiap tahunnya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini