Perusahaan: Google

  • Operasi Patuh Jaya 2025 Digelar 14 Hari, Polda Metro Jaya Kerahkan 2.938 Personel

    Operasi Patuh Jaya 2025 Digelar 14 Hari, Polda Metro Jaya Kerahkan 2.938 Personel

    Jakarta: Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2025. Operasi ini dilaksanakan selama 14 hari mulai tanggal 14 Juli hingga 27 Juli 2025. 

    Dalam Operasi Patuh Jaya 2025, Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 2.938 personel gabungan . 

    Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan bahwa operasi ini merupakan operasi mandiri kewilayahan yang bersifat terbuka, yang dilaksanakan bersama TNI serta stakeholder terkait.

    “Saya harapkan kita semua dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan baik, untuk mengurai dan memyelesaikan setiap kendala di lapangan, sehingga apa yang menjadi tujuan dari operasi ini dapat terwujud dan dirasakan oleh masyarakat,” kata Karyoto saat pimpin apel personel di Polda Metro Jaya, Senin, 14 Juli 2025.
     

    Dalam pelaksanaan Operasi Patuh Jaya Tahun 2025 ini mengangkat tema Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas.

    Menurutnya, tema ini sangat relevan dengan semangat kita dalam membangun Indonesia yang maju, aman, dan sejahtera, serta tertib berlalu lintas.

    “Yang menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Saya berharap agar dalam pelaksanaan operasi ini dapat mencapai sasaran yang ditargetkan,” tuturnya.

    Selain itu, operasi ini juga diharapkan dapat mendisiplinkan masyarakat saat berkendara dan mematuhi aturan lalu lintas sehingga dapat menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

    Jakarta: Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2025. Operasi ini dilaksanakan selama 14 hari mulai tanggal 14 Juli hingga 27 Juli 2025. 
     
    Dalam Operasi Patuh Jaya 2025, Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 2.938 personel gabungan . 
     
    Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan bahwa operasi ini merupakan operasi mandiri kewilayahan yang bersifat terbuka, yang dilaksanakan bersama TNI serta stakeholder terkait.

    “Saya harapkan kita semua dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan baik, untuk mengurai dan memyelesaikan setiap kendala di lapangan, sehingga apa yang menjadi tujuan dari operasi ini dapat terwujud dan dirasakan oleh masyarakat,” kata Karyoto saat pimpin apel personel di Polda Metro Jaya, Senin, 14 Juli 2025.
     

     
    Dalam pelaksanaan Operasi Patuh Jaya Tahun 2025 ini mengangkat tema Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas.
     
    Menurutnya, tema ini sangat relevan dengan semangat kita dalam membangun Indonesia yang maju, aman, dan sejahtera, serta tertib berlalu lintas.
     
    “Yang menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Saya berharap agar dalam pelaksanaan operasi ini dapat mencapai sasaran yang ditargetkan,” tuturnya.
     
    Selain itu, operasi ini juga diharapkan dapat mendisiplinkan masyarakat saat berkendara dan mematuhi aturan lalu lintas sehingga dapat menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Google Borong Karyawan Rp 39 Triliun, Perang AI Menggila

    Google Borong Karyawan Rp 39 Triliun, Perang AI Menggila

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google bergabung dalam perang talenta AI di raksasa teknologi global. Perusahaan baru saja merekrut seorang ahli AI dengan nilai yang besar.

    Salah satu pendiri dan CEO Windsurf, Varuan Mohan, diketahui baru saja direkrut Google. Perekrutan Mohan berasal dari kesepakatan dengan startup yang bergerak di bidang pengkodean AI tersebut.

    Kesepakatan senilai US$2,4 miliar (Rp 39 triliun) itu menghasilkan beberapa hal. Salah satunya Google bisa merekrut karyawan riset dan pengembangan Windsurf.

    Seorang sumber mengatakan kesepakatan itu membuat Google berhak mengambil lisensi non-eksklusif tertentu dari Windsurf. Sementara itu, startup tersebut masih bisa memberikan lisensi teknologinya kepada pihak lain.

    Google mengonfirmasi kedatangan ahli kode AI dari Windsurf. Mereka akan bekerja di DeepMind, unit perusahaan yang bergerak di bidang AI.

    “Kami senang menyambut sejumlah talenta pengkodean AI terbaik dari tim Windsurf ke Google DeepMind untuk memajukan pekerjaan dalam pengkodean agen,” kata juru bicara Google, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (14/7/2025).

    “Kami sangat antusias menghadirkan manfaat Gemini pada para pengembang software dimanapun,” imbuhnya.

    Bulan April lalu, CNBC Internasional melaporkan Windsurf juga tengah bernegosiasi dengan raksasa AI lainnya OpenAI. Kesepakatan akuisisi kabarnya mencapai US$3 miliar (Rp 48,7 triliun).

    Juru bicara OpenAI mengatakan kesepakatan eksklusivitas untuk menyelesaikan akuisisi antar dua perusahaan sebenarnya sudah selesai. Namun, periodenya disebut telah berakhir.

    Perang talenta AI memang tengah berlangsung pada banyak raksasa teknologi. Meta, misalnya, dikabarkan menawarkan karyawan OpenAI dengan gaji fantastis.

    Selain itu, Meta baru saja mendatangkan Alexandr Wang yang merupakan pendiri ScaleAI untuk memimpin strategi AI. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg rela menggelontorkan uang US$14,3 miliar (Rp 232,4 triliun) untuk investasi ke ScaleAI.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Diikuti 13 Ribu Peserta, Riau Bhayangkara Run 2025 Cetak Rekor Ini

    Diikuti 13 Ribu Peserta, Riau Bhayangkara Run 2025 Cetak Rekor Ini

    Pekanbaru: Riau Bhayangkara Run (RBR) 2025 berlangsung sukses pada Minggu, 13 Juli 2025. Ajang lari berskala nasional ini menjadi perhatian publik karena diikuti oleh 13.079 peserta, termasuk 12 pelari internasional dari Kenya, Prancis, Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia, yang ikut meramaikan kompetisi.

    Catatan ini menjadikan RBR 2025  menorehkan rekor sebagai event half marathon terbesar di Sumatera. Terlebih, RBR telah diakui dunia melalui sertifikasi dari World Athletics. 

    Sertifikasi Riau Bhayangkara Run 2025 untuk kategori 5K, 10K, dan 21K, teregister dengan nomor INA2025/156, INA2025/157, dan INA2025/158, pada tanggal 27 Mei 2025. Sertifikat tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2029.
     
    Dibuka oleh Kapolri

    Acara ini dibuka secara langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang melakukan flag off peserta kategori 5K dan 10K. Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, bersama Gubernur Riau Abdul Wahid, secara simbolis melepas peserta untuk kategori Half Marathon 21K.

    Lini start dan finish event ini dipusatkan di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau, yang sejak dini hari telah dipadati ribuan pelari dan penonton dari berbagai daerah. 

    Dalam kegiatan ini, Kapolri turut didampingi sejumlah pejabat utama Mabes Polri, seperti Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, dan Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho. 

    Hadir pula Rocky Gerung, pendiri Tumbuh Institute, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau yang terdiri dari Danrem 031/Wira Bima, Danlanud Roesmin Nurjadin, Danlanal Dumai, Kajati Riau, Ketua DPRD Riau, dan Ketua Pengadilan Tinggi Riau.

     

     

    Kontribusi untuk UMKM lokal

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menegaskan, event ini tak hanya sekadar seremonial peringatan Hari Bhayangkara ke-79, melainkan memiliki dimensi sosial dan ekonomi yang sangat signifikan. 

    “Terbukti, sebanyak 54 booth UMKM lokal turut ambil bagian, menawarkan produk kuliner, kriya, dan fashion kepada ribuan peserta dan pengunjung. Tingkat okupansi hotel di Pekanbaru juga meningkat tajam menjelang hari pelaksanaan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Kapolda menyampaikan, suksesnya event ini menjadi bukti kesiapan Riau sebagai tuan rumah ajang berskala nasional hingga internasional.

    “Kami ingin tunjukkan bahwa Riau siap, bukan hanya secara infrastruktur dan teknis, tetapi juga dari sisi sosial, keamanan, dan ekosistem yang mendukung,” ujarnya.
     
    Kampanye Green Policing

    Tak hanya aspek olahraga dan ekonomi, Riau Bhayangkara Run 2025 juga mengusung misi ekologis. Acara ini menjadi bagian dari kampanye Green Policing yang menjadi strategi unggulan Polda Riau dalam memadukan penegakan hukum dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup. 

    “Kami ingin mendorong kebiasaan hidup ramah lingkungan, atau green habit, serta membangun pemahaman ekologis berkelanjutan melalui pendekatan humanis dan kolaboratif,” kata Kapolda.

    “Riau Bhayangkara Run 2025 menjadi momentum penting yang membuktikan bahwa kolaborasi antara aparat negara, pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat bisa menghasilkan dampak besar dan berkelanjutan,” pungkas Irjen Herry. 

    Pekanbaru: Riau Bhayangkara Run (RBR) 2025 berlangsung sukses pada Minggu, 13 Juli 2025. Ajang lari berskala nasional ini menjadi perhatian publik karena diikuti oleh 13.079 peserta, termasuk 12 pelari internasional dari Kenya, Prancis, Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia, yang ikut meramaikan kompetisi.
     
    Catatan ini menjadikan RBR 2025  menorehkan rekor sebagai event half marathon terbesar di Sumatera. Terlebih, RBR telah diakui dunia melalui sertifikasi dari World Athletics. 
     
    Sertifikasi Riau Bhayangkara Run 2025 untuk kategori 5K, 10K, dan 21K, teregister dengan nomor INA2025/156, INA2025/157, dan INA2025/158, pada tanggal 27 Mei 2025. Sertifikat tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2029.
     

    Dibuka oleh Kapolri

    Acara ini dibuka secara langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang melakukan flag off peserta kategori 5K dan 10K. Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, bersama Gubernur Riau Abdul Wahid, secara simbolis melepas peserta untuk kategori Half Marathon 21K.

    Lini start dan finish event ini dipusatkan di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau, yang sejak dini hari telah dipadati ribuan pelari dan penonton dari berbagai daerah. 
     
    Dalam kegiatan ini, Kapolri turut didampingi sejumlah pejabat utama Mabes Polri, seperti Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, dan Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho. 
     
    Hadir pula Rocky Gerung, pendiri Tumbuh Institute, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau yang terdiri dari Danrem 031/Wira Bima, Danlanud Roesmin Nurjadin, Danlanal Dumai, Kajati Riau, Ketua DPRD Riau, dan Ketua Pengadilan Tinggi Riau.
     

     

     

    Kontribusi untuk UMKM lokal

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menegaskan, event ini tak hanya sekadar seremonial peringatan Hari Bhayangkara ke-79, melainkan memiliki dimensi sosial dan ekonomi yang sangat signifikan. 
     
    “Terbukti, sebanyak 54 booth UMKM lokal turut ambil bagian, menawarkan produk kuliner, kriya, dan fashion kepada ribuan peserta dan pengunjung. Tingkat okupansi hotel di Pekanbaru juga meningkat tajam menjelang hari pelaksanaan,” jelasnya.
     
    Lebih lanjut, Kapolda menyampaikan, suksesnya event ini menjadi bukti kesiapan Riau sebagai tuan rumah ajang berskala nasional hingga internasional.
     
    “Kami ingin tunjukkan bahwa Riau siap, bukan hanya secara infrastruktur dan teknis, tetapi juga dari sisi sosial, keamanan, dan ekosistem yang mendukung,” ujarnya.
     

    Kampanye Green Policing

    Tak hanya aspek olahraga dan ekonomi, Riau Bhayangkara Run 2025 juga mengusung misi ekologis. Acara ini menjadi bagian dari kampanye Green Policing yang menjadi strategi unggulan Polda Riau dalam memadukan penegakan hukum dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup. 
     
    “Kami ingin mendorong kebiasaan hidup ramah lingkungan, atau green habit, serta membangun pemahaman ekologis berkelanjutan melalui pendekatan humanis dan kolaboratif,” kata Kapolda.
     
    “Riau Bhayangkara Run 2025 menjadi momentum penting yang membuktikan bahwa kolaborasi antara aparat negara, pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat bisa menghasilkan dampak besar dan berkelanjutan,” pungkas Irjen Herry. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Cara Cek Bansos PKH BPNT Juli 2025: Panduan Lengkap dan Terbaru – Page 3

    Cara Cek Bansos PKH BPNT Juli 2025: Panduan Lengkap dan Terbaru – Page 3

    Selain melalui situs web, Anda juga dapat cek bansos PKH BPNT Juli 2025 melalui aplikasi Cek Bansos. Berikut langkah-langkahnya:

    Unduh aplikasi Cek Bansos melalui Google Play Store (untuk Android) atau App Store (untuk iOS).
    Setelah mengunduh dan menginstal aplikasi, buat akun dengan melengkapi data diri Anda.
    Unggah foto KTP dan swafoto sesuai dengan instruksi.
    Setelah berhasil membuat akun, Anda dapat mengecek status bansos Anda.

    Aplikasi ini juga memiliki fitur untuk mengusulkan diri sendiri atau orang lain sebagai penerima bantuan jika Anda merasa berhak menerimanya. Jika Anda mengalami kesulitan login, pastikan data yang Anda masukkan sudah benar dan coba ulangi proses login. Anda juga dapat menghubungi layanan dukungan aplikasi melalui email developer@kemensos.go.id jika masalah berlanjut.

  • 7 Perbedaan Smart TV & Android TV, Kenali Dulu

    7 Perbedaan Smart TV & Android TV, Kenali Dulu

    Jakarta

    Lagi cari TV baru tapi bingung pilih Android TV atau Smart TV? Jangan asal beli dulu. Meski keduanya tampak mirip, sebenarnya ada sejumlah perbedaan penting yang perlu kamu pahami.

    Sekadar informasi, Android TV sebenarnya adalah salah satu jenis dari Smart TV. Tapi bukan berarti semua Smart TV itu Android TV, ya. Nah, biar enggak makin bingung, detikINET akan bantu jelaskan perbedaan utama keduanya.

    Apa Itu Smart TV?

    Smart TV adalah televisi yang bisa terhubung ke internet dan punya aplikasi bawaan seperti YouTube, Netflix, dan platform hiburan lainnya. Sistem operasinya biasanya dikembangkan oleh masing-masing produsen. Misalnya, LG pakai WebOS dan Samsung pakai Tizen.

    Apa Itu Android TV?

    Android TV adalah versi Smart TV yang menjalankan sistem operasi Android, mirip seperti smartphone Android. Karena dikembangkan langsung oleh Google, Android TV punya akses penuh ke Google Play Store, serta fitur tambahan seperti Google Assistant dan Chromecast.

    7 Perbedaan Android TV vs Smart TVSistem Operasi
    Android TV menggunakan OS Android dari Google. Sementara Smart TV biasanya memakai OS buatan vendor, seperti WebOS (LG) atau Tizen (Samsung).Koleksi Aplikasi
    Android TV menang telak karena bisa install ribuan aplikasi lewat Play Store. Smart TV hanya bisa akses aplikasi yang disediakan pabrik dan pilihannya lebih terbatas.Update Berkala
    Android TV rutin dapat update sistem dan aplikasi. Sedangkan Smart TV jarang update, sehingga bisa cepat usang seiring waktu.Fitur Asisten Suara
    Android TV dibekali Google Assistant, jadi kamu bisa cari konten atau atur TV pakai suara. Beberapa Smart TV punya voice control, tapi biasanya tidak secanggih Android TV.Fitur Mirroring
    Android TV punya Chromecast built-in, jadi bisa mirroring layar smartphone dengan mudah. Di Smart TV, fitur mirroring kadang ribet dan hasilnya kurang maksimal.Antarmuka Pengguna
    Smart TV punya tampilan antarmuka yang lebih simpel dan responsif. Sementara Android TV tampilannya lebih kompleks, butuh waktu untuk membiasakan diri.Performa Jangka Panjang
    Karena lebih ringan, Smart TV cenderung punya performa stabil dalam jangka panjang. Android TV bisa melambat kalau kebanyakan aplikasi dipasang.

    Jadi Pilih yang Mana?

    Kalau kamu butuh banyak aplikasi, fitur Google, dan suka eksperimen, Android TV cocok buatmu. Tapi kalau lebih suka tampilan simpel dan cepat, Smart TV mungkin lebih pas. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan gaya penggunaanmu.

    (asj/asj)

  • Riset Global Tunjukkan Risiko Paparan BPA pada Galon Guna Ulang

    Riset Global Tunjukkan Risiko Paparan BPA pada Galon Guna Ulang

    Jakarta: Sejumlah penelitian global menunjukkan paparan Bisphenol A (BPA), bahan kimia pembentuk plastik keras seperti galon guna ulang dengan bahan polikarbonat dapat menimbulkan risiko kesehatan. 

    BPA yang kerap ditemukan dalam kemasan pangan, termasuk air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, obesitas, gangguan reproduksi, hingga kelainan neurobehavioral.

    Penelitian dari Harvard College (2009) mencatat bahwa hanya dalam satu minggu penggunaan kemasan plastik polikarbonat, kadar BPA dalam urin meningkat hingga 69%.

    Riset serupa di Kenya pada 2024 menemukan bahwa seluruh sampel kemasan plastik polikarbonat, baik baru maupun bekas, meluruhkan BPA melebihi batas asupan harian yang dapat ditoleransi (TDI) sebesar 4 μg/kg berat badan per hari, yang ditetapkan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) pada 2023.

    BPA dikenal sebagai endocrine disruptor, yaitu senyawa yang meniru hormon estrogen dalam tubuh manusia. Paparan jangka panjang yang bersifat akumulatif membuat efeknya kerap luput dari perhatian konsumen. 

    Menyikapi hasil riset terbaru, EFSA  menurunkan ambang batas TDI BPA secara drastis pada April 2023 menjadi 0,2 ng/kg berat badan. Angka ini 20.000 kali lebih rendah dari standar sebelumnya pada 2015.

    Perubahan ini mendorong langkah regulasi yang lebih ketat. Pada 19 Desember 2024, Komisi Eropa secara resmi melarang total penggunaan BPA dalam semua bahan yang bersentuhan dengan makanan dan minuman. Negara-negara seperti Prancis, Belgia, Swedia, dan Tiongkok juga telah menerapkan larangan serupa.

    Baca juga: Penyebab, Bahaya, dan Cara Membersihkan Galon Air Minum Berlumut

    Di Indonesia, Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) melakukan investigasi lapangan akhir 2024. Temuannya, hampir 40% galon guna ulang yang beredar telah melewati batas usia aman. 
    Sebagian galon bahkan telah digunakan 2-4 tahun. Ini jauh di atas rekomendasi aman dari pakar polimer Universitas Indonesia, Prof. Mochamad Chalid, yakni satu tahun atau maksimal 40 kali isi ulang.

    “Ganula itu seharusnya sudah ditarik dari peredaran karena berpotensi menimbulkan risiko kesehatan,” kata Ketua KKI, David Tobing. “Semakin tua usia pakai galon guna ulang, semakin banyak BPA yang bisa luruh ke dalam air minum,” tambahnya.

    Sementara itu, BPOM juga mencatat hasil serupa. Dalam uji post-market Januari 2022, ditemukan 33% sampel dari distribusi dan 24% dari produksi menunjukkan migrasi BPA yang mendekati ambang bahaya. Kelompok rentan seperti bayi 6–11 bulan dan anak 1–3 tahun masing-masing berisiko 2,4 kali dan 2,12 kali lebih tinggi terpapar BPA dibanding orang dewasa.

    Menanggapi temuan ini, BPOM mengeluarkan Peraturan Nomor 6 Tahun 2024 yang mewajibkan label peringatan “Berpotensi Mengandung BPA” pada galon guna ulang berbahan polikarbonat. 
    Meski menghadapi penolakan industri, aturan ini diberi masa transisi hingga 2028. Namun, David Tobing mendesak agar penerapan label dipercepat dan regulasi batas usia pakai galon segera diberlakukan demi perlindungan konsumen.

    Jakarta: Sejumlah penelitian global menunjukkan paparan Bisphenol A (BPA), bahan kimia pembentuk plastik keras seperti galon guna ulang dengan bahan polikarbonat dapat menimbulkan risiko kesehatan. 
     
    BPA yang kerap ditemukan dalam kemasan pangan, termasuk air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, obesitas, gangguan reproduksi, hingga kelainan neurobehavioral.
     
    Penelitian dari Harvard College (2009) mencatat bahwa hanya dalam satu minggu penggunaan kemasan plastik polikarbonat, kadar BPA dalam urin meningkat hingga 69%.

    Riset serupa di Kenya pada 2024 menemukan bahwa seluruh sampel kemasan plastik polikarbonat, baik baru maupun bekas, meluruhkan BPA melebihi batas asupan harian yang dapat ditoleransi (TDI) sebesar 4 μg/kg berat badan per hari, yang ditetapkan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) pada 2023.
     
    BPA dikenal sebagai endocrine disruptor, yaitu senyawa yang meniru hormon estrogen dalam tubuh manusia. Paparan jangka panjang yang bersifat akumulatif membuat efeknya kerap luput dari perhatian konsumen. 
     
    Menyikapi hasil riset terbaru, EFSA  menurunkan ambang batas TDI BPA secara drastis pada April 2023 menjadi 0,2 ng/kg berat badan. Angka ini 20.000 kali lebih rendah dari standar sebelumnya pada 2015.
     
    Perubahan ini mendorong langkah regulasi yang lebih ketat. Pada 19 Desember 2024, Komisi Eropa secara resmi melarang total penggunaan BPA dalam semua bahan yang bersentuhan dengan makanan dan minuman. Negara-negara seperti Prancis, Belgia, Swedia, dan Tiongkok juga telah menerapkan larangan serupa.
     
    Baca juga: Penyebab, Bahaya, dan Cara Membersihkan Galon Air Minum Berlumut
     
    Di Indonesia, Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) melakukan investigasi lapangan akhir 2024. Temuannya, hampir 40% galon guna ulang yang beredar telah melewati batas usia aman. 
    Sebagian galon bahkan telah digunakan 2-4 tahun. Ini jauh di atas rekomendasi aman dari pakar polimer Universitas Indonesia, Prof. Mochamad Chalid, yakni satu tahun atau maksimal 40 kali isi ulang.
     
    “Ganula itu seharusnya sudah ditarik dari peredaran karena berpotensi menimbulkan risiko kesehatan,” kata Ketua KKI, David Tobing. “Semakin tua usia pakai galon guna ulang, semakin banyak BPA yang bisa luruh ke dalam air minum,” tambahnya.
     
    Sementara itu, BPOM juga mencatat hasil serupa. Dalam uji post-market Januari 2022, ditemukan 33% sampel dari distribusi dan 24% dari produksi menunjukkan migrasi BPA yang mendekati ambang bahaya. Kelompok rentan seperti bayi 6–11 bulan dan anak 1–3 tahun masing-masing berisiko 2,4 kali dan 2,12 kali lebih tinggi terpapar BPA dibanding orang dewasa.
     
    Menanggapi temuan ini, BPOM mengeluarkan Peraturan Nomor 6 Tahun 2024 yang mewajibkan label peringatan “Berpotensi Mengandung BPA” pada galon guna ulang berbahan polikarbonat. 
    Meski menghadapi penolakan industri, aturan ini diberi masa transisi hingga 2028. Namun, David Tobing mendesak agar penerapan label dipercepat dan regulasi batas usia pakai galon segera diberlakukan demi perlindungan konsumen.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Meta Akuisisi PlayAI, Startup Pembuat Suara AI Mirip Manusia – Page 3

    Meta Akuisisi PlayAI, Startup Pembuat Suara AI Mirip Manusia – Page 3

    Meta juga dikabarkan telah menarik Ruoming Pang, sosok penting dibalik pengembangan model dasar AI Apple.

    Resmi hengkang dari Apple, Ruoming Pang kabarnya akan memimpin unit superintelijen AI baru di bawah Meta, sebagaimana dikutip dari TechCrunch, Selasa (8/7/2025). 

    Unit superintelijen AI Meta ini sendiri merupakan divisi baru bentukan CEO Meta Mark Zuckerberg yang bermabisi untuk memperkut kemampuan mereka bersaing dengan OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic.

    Selama di Apple, Peng diketahui memimpin tim internal untuk melatih model dasa kecerdasan buatan untuk fitur Apple Intelligence, termasuk teknologi AI terintegrasi dengan Siri dan perangkat Apple lainnya. 

    Namun, performa Apple di dunia AI sendiri hingga kini masih dianggap belum sebanding dengan para pesaingnya. Banyak analis menilai, model AI Apple tertinggal jauh dari kompetitor seperti ChatGPT, dari OpenAI atau Cloude milik Antrhopic.

  • Top 3 Tekno: Alasan Samsung One UI 8 Bisa Dirilis Lebih Cepat Terpopuler – Page 3

    Top 3 Tekno: Alasan Samsung One UI 8 Bisa Dirilis Lebih Cepat Terpopuler – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – EVP and Head of Framework R&D Team Samsung, Sally Jeong, mengungkap alasan One UI 8 dirilis lebih cepat dari perkiraan. Informasi ini menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (13/7/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer datang dari Samsung Galaxy Watch 8 yang menjadi smartwatch pertama yang memiliki fitur Antioxidant Index.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Samsung Ungkap Alasan One UI 8 Berbasis Android 16 Bisa Dirilis Lebih Cepat

    Samsung telah resmi mengumumkan kehadiran One UI 8 berbasis Android 16 bersama dengan peluncuran Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Flip7. Langkah ini terbilang luar biasa, karena rilis tidak lama setelah Google meluncurkan Android 16.

    Sekadar informasi, biasanya dibutuhkan waktu beberapa bulan bagi vendor smartphone untuk mengadopsi Android 16 sebelum digulirkan ke perangkat mereka. Namun kali ini, Samsung mampu melakukannya dengan lebih cepat.

    Menurut EVP and Head of Framework R&D Team Samsung, Sally Jeong, hal itu terjadi karena kolaborasi yang erat antara Samsung dengan Google.

    Di sela gelaran Galaxy Unpacked 2025, ia menyebut pengembangan OS Android kini tidak lagi dilakukan dengan pendekatan konvensional yang memakan waktu dan biaya tinggi.

    “Kami berterima kasih pada metode baru bernama Trunk Stable yang ada di Android,” tutur Selly saat ditemui di sela gelaran Galaxy Unpacked 2025 di New York City, Amerika Serikat.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • VISION+ Hadir di Platform Oxygen.id, Sinergikan Layanan Hiburan Digital

    VISION+ Hadir di Platform Oxygen.id, Sinergikan Layanan Hiburan Digital

    Bisnis.com, JAKARTA – VISION+, platform OTT terdepan di Indonesia, mengumumkan kemitraan strategis dengan Oxygen.id, penyedia layanan internet berbasis fiber optic milik PT Mora Telematika Indonesia Tbk, yang saat ini telah melayani lebih dari 200.000 pelanggan di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini menghadirkan layanan eksklusif yang memungkinkan pelanggan Oxygen.id menikmati berbagai konten premium dari VISION+, mulai dari tayangan olahraga dunia, exclusive VISION+ Originals & short series, film box office, konten anak – anak (live action dan animasi), line-up VOD terluas, dan saluran TV premium dengan fitur catch up.

    Layanan ini mulai tersedia pada bulan Juli 2025 dan akan terintegrasi secara langsung dalam aplikasi Self Care Oxygen.id. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan koneksi internet rumah yang stabil dan hiburan digital berkualitas, kolaborasi ini menjadi langkah untuk menghadirkan pengalaman yang lebih mudah dan terjangkau bagi pelanggan. Beragam pilihan paket VISION+ juga tersedia dengan harga mulai dari Rp35.000, memberikan fleksibilitas bagi pelanggan dalam menikmati tayangan sesuai preferensi.

    Kerja sama ini juga mendukung tujuan kedua perusahaan untuk memberikan layanan tambahan (added service), meningkatkan loyalitas pelanggan, serta membuka peluang kolaborasi lebih luas di masa depan, baik dari sisi konten, teknologi, maupun inovasi layanan.

    Clarissa Tanoesoedibjo selaku Direktur PT MNC Digital Entertainment Tbk dan Deputy CEO VISION+ menjelaskan bahwa kerja sama dengan Oxygen.id merupakan langkah strategis dalam menghadirkan layanan hiburan digital yang semakin mudah diakses oleh masyarakat luas.

    “Kerja sama dengan Oxygen.id menjadi bagian dari strategi kami untuk memperluas distribusi layanan VISION+ sekaligus memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Dengan ekosistem digital yang kian terhubung, kerja sama ini menjadi jawaban atas kebutuhan hiburan rumah premium yang praktis dan berkualitas,” jelas Ibu Clarissa Tanoesoedibjo.

    Yance Arliansyah, VP Retail Business Moratelindo, menyampaikan, “Kehadiran VISION+ menjadi nilai tambah bagi layanan Oxygen.id, khususnya dalam menghadirkan hiburan digital dan streaming untuk pelanggan kami. VISION+ melengkapi ekosistem layanan digital kami, karena saat ini konten menjadi salah satu kebutuhan yang sangat diminati masyarakat. Kolaborasi ini juga membuka peluang untuk menjangkau pelanggan baru Oxygen.id. Yang menarik, VISION+ sudah dapat diakses melalui teknologi OTT, set-top box, hingga perangkat gadget sangat relevan dengan gaya hidup masyarakat Indonesia yang dinamis dan mobile.”

    Kerja sama VISION+ dan Oxygen.id secara resmi diluncurkan pada bulan Juli 2025, dan akan terus dikembangkan melalui beragam program promosi serta konten eksklusif demi menjawab kebutuhan masyarakat akan koneksi internet cepat dan tayangan digital berkualitas.

    Tentang VISION+

    VISION+ adalah layanan streaming video over-the-top (OTT) yang dimiliki oleh MNC Media & Entertainment. VISION+ menawarkan berbagai konten dan program dari tayangan olahraga dunia, exclusive VISION+ Originals & short series, film box office, konten anak – anak (live action dan animasi), line-up VOD terluas, dan saluran TV premium dengan fitur catch up, hingga hiburan lainnya yang dapat diakses melalui berbagai perangkat. Unduh aplikasi VISION+ sekarang di Google Play Store atau App Store atau kunjungi www.visionplus.id.

    Streaming Ini Itu di VISION+

    Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi:

    Kontak Media

    Ricca Aurelia, Head of Partnership

    ricca.aurelia@mncgroup.com

    (+62) 8118812010

    Tentang Oxygen.id

    Oxygen.id adalah penyedia layanan internet (ISP) berbasis 100% fiber optik dan merupakan bagian dari PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratelindo).

    Untuk menghadirkan hiburan digital yang lebih lengkap, Oxygen.id melalui layanan IPTV milik PT Oxygen Multimedia Indonesia (OMI) menawarkan akses add-on ke platform streaming OTT VISION+ bagi pengguna set-top box (STB) Oxygen.id.

    Paket ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan hiburan modern yang praktis, berkualitas, dan mudah diakses langsung dari rumah.

    untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website kami di www.oxygen.id atau Instagram @oxygenid_official

  • Mengenang Stafsus Menkomdigi Aida Azhar

    Mengenang Stafsus Menkomdigi Aida Azhar

    Jakarta

    Kami pertama kali saling kenal 17 tahun yang lalu. Aida adalah mahasiswi yang mengambil mata kuliah metode penelitian di kelas saya. Ia bukan tipe yang banyak bertanya, namun nilai-nilainya selalu baik. Setiap kali datang berkonsultasi, terutama saat tema penelitian terasa berat, saya selalu merasakan energi positif terpancar darinya.

    Aida bukan tipe mahasiswi ambisius yang haus validasi, tapi juga jauh dari sikap acuh tak acuh. Ia hadir sepenuhnya, di tengah teman-temannya, dengan senyum yang tulus dan sapaan yang membuat orang merasa dihargai.

    Sejak awal, saya menangkap satu kesan kuat, Aida adalah perwujudan hidup dari filosofi Jawa, ‘urip sak madyo’ menjalani hidup secukupnya, tanpa berlebihan, tanpa kekurangan.

    Langkahnya stabil, tidak pernah terburu-buru, tapi selalu sampai. Ia ada di tengah, tidak menonjol, tapi tak pernah absen.

    Salah satu cerita yang paling membekas datang dari Kadek, senior Aida di Ilmu Politik UI sekaligus mentornya saat itu. Dalam banyak diskusi, Aida sering berkata, “Kak, aku nggak ngerti, apa aku nggak nyampe ya?” atau “Kak Kadek, boleh jelasin ulang? Aku suka meleng”. Tapi semua yang mengenalnya tahu, itu bukan karena ia tidak mampu.

    Aida tidak gengsian untuk mengaku tidak tahu. Justru di situlah letak kecerdasannya, itu adalah caranya menyerap informasi. Ia memang cerdas, tapi tak pernah merasa perlu menunjukkan dirinya sebagai yang paling pintar di ruangan. Ia memilih mendengarkan lebih dulu, dan karena itu pula, ia tak pernah menjadi pribadi yang mengancam. Ia justru membuat orang merasa aman untuk tumbuh bersamanya.

    Setelah lulus dari Universitas Indonesia, ia melanjutkan studi magister ke Inggris. Di sana, ia menekuni bidang yang memang ia cintai. Tidak banyak yang tahu, tapi itulah Aida, lebih suka bekerja dalam diam daripada bicara soal rencana.

    Beberapa tahun berlalu tanpa kabar hingga tiba-tiba Aida menghubungi saya. “Sekarang saya mengurus Sekolah Politik dan Komunikasinya Ibu Meutya Hafid,” katanya.

    Ia mengundang saya menjadi narasumber. Sejak saat itu saya pun terlibat sebagai salah satu guru di sekolah tersebut, tempat di mana Ibu Meutya yang selalu Aida panggil “Ibu”, menjadi mentor sekaligus kakak baginya.

    Sebagai kepala sekolah, Aida mengelola institusi itu dengan tekun dan telaten. Sekolah tersebut menawarkan pelatihan politik yang berpijak pada praktik namun tetap menjunjung nilai-nilai idealisme. Awalnya kelas-kelas digelar dari satu kafe ke kafe lain, sampai akhirnya sekolah itu memiliki tempat tetap yang lebih representatif.

    Saya sendiri memanggil Meutya Hafid dengan sapaan “Mbak Muce”, tetapi Aida sejak awal konsisten menyebutnya “Ibu”. Di ponsel saya, nama Aida yang semula “Aida Pol 2008” saya ubah menjadi “Aida Kepsek Sekolah Polkom Muce”.

    Ternyata Aida adalah bagian dari tim anak-anak muda yang dibina langsung oleh Ibu Meutya, seorang jurnalis sekaligus politisi yang juga sahabat keluarga kami. Saat itu lingkaran kerja Mbak Muce, anggota Komisi I DPR RI dari Dapil Sumut I, banyak diisi oleh alumni Ilmu Politik UI.

    Kalau saya tidak keliru, semuanya bermula dari Deta, kerabat Ibu Meutya, yang kemudian mengajak Rizki. Di setiap kegiatan bersama Rizki, Aida selalu ada. Seiring waktu, tanpa banyak bicara, Aida tumbuh menjadi kepala suku di antara anak-anak asuh dan adik-adik Ibu Meutya.

    Karier Ibu Muce terus melesat menjadi anggota Komisi I DPR RI, lalu Wakil Ketua, hingga akhirnya Ketua Komisi I. Seiring itu, Aida pun semakin sibuk. Kami memang tak sering bertukar kabar, tapi kalau bertemu, kami bisa ngobrol panjang. Tukar pikiran, cerita situasi politik, atau seperti kata Aida “compare notes”.

    Sering kali ketika sulit bertemu Ibu Muce karena jadwal padat, cukup bertemu Aida pun sudah seperti mewakili. Karena apa pun masukan kita, Aida akan pastikan semuanya tersampaikan dan ditindaklanjuti.

    Aida tak sekadar menjadi bayangan (shadow) dari Ibu Meutya, tapi juga menjadi Pseudo-Meutya. Ia menjadi “Ibu Beres”, orang yang memastikan semuanya berjalan. Dalam istilah drama politik ala Hollywood, Aida adalah Chief of Staff Ibu Meutya.

    Bahkan, tak jarang Ibu Meutya menyebut Aida sebagai Google berjalan atau ChatGPT-nya beliau.

    Saat saya menetap di Amerika Serikat selama lima tahun, Aida tetap menjadi tangan kanan Ibu Muce, mengelola Komisi I yang membidangi pertahanan, informasi, dan intelijen.

    Saat itu, rezim persatuan antara Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mulai terbentuk. Aida kerap mengirim kabar tentang dinamika politik Senayan kepada saya yang berada di seberang benua.

    Ia juga sering meminta saran, buku apa yang harus dibaca, kontak siapa yang bisa membantunya dalam pekerjaan. Kami sering bertukar buku, bahkan berdiskusi soal isu-isu politik dan sosial. Aida juga kerap memberi masukan kepada saya, baik dalam hal pekerjaan maupun pribadi. Gaya bicaranya lembut, dan tak terasa menggurui. Kalau Aida memberi saran, kita justru merasa diberi jalan keluar dengan penuh kasih.

    Saat saya dan Ibu Meutya bersama Dirgayuza Setiawan mendirikan Akademi Kader Bangsa di bawah Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI), Aida adalah sosok penting yang sigap, giat, dan penuh semangat memastikan misi besar itu terwujud, menyediakan pendidikan berkualitas untuk siswa berbakat dan bertalenta. “Seru Bang ngurus pendidikan. Jadi oase di tengah dunia politik yang kadang terlalu banyak intrik”, kata Aida.

    Banyak momen bersejarah yang melibatkan Ibu Meutya, di mana Aida bukan hanya menjadi saksi, tapi juga bagian penting di balik layar.

    Ketika Presiden ke-8, Bapak Prabowo Subianto, menunjuk Ibu Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital dalam Kabinet Merah Putih, Aida pun turut serta mendampinginya sebagai Staf Khusus Menteri. Sebuah posisi yang memang sangat pantas untuk Aida. Karena pada dirinya melekat syarat-syarat utama, ‘loyalitas, integritas, kompetensi, dan totalitas’.

    Aida kembali menjadi “Ibu Beres”. Interaksi kami makin sering karena kegiatan yayasan pun makin intens. Ia sering datang selepas jam kerja, kadang malah lebih lelah dari menterinya sendiri. Saya sungguh tidak tahu bahwa Aida mengidap penyakit serius. Saya benar-benar tidak peka membaca tanda-tandanya.

    Dua bulan lalu, Aqsa, junior Aida di UI yang aktif juga di yayasan, berbisik, “Bang, Kak Aida sakit. Sakitnya serius, jadi jangan kasih beban berat ya Bang.” Dari situ saya baru tahu Aida mengidap penyakit autoimun.

    Sebulan sebelum ia masuk rumah sakit, Aida masih datang ke kantor. Tak tampak seperti orang yang sedang sakit berat. Kami membahas isu serius. Setelah diskusi selesai, saya tanya, “Aida, kamu sakit apa?” Ia jawab ringan, “Iya Bang, sama kayak Mas Helmi.”

    Maksudnya almarhum Prof. Ahmad Suhelmi, dosen kami yang juga berpulang di usia muda karena penyakit serupa. Aida menanggapinya ringan, lalu mengalihkan topik ke pekerjaan. Dalam ceritanya, tidak ada kesedihan, tidak ada keluhan. Hanya keteguhan.

    *

    Berita wafatnya Aida datang lewat banyak pesan, dari kolega kabinet, teman kuliah, staf kantor, hingga rekan-rekan korporat. Lutut saya lemas saat membaca kabar itu. Percakapan kami terakhir di kantor yayasan pun langsung terbayang.

    Begitu tiba dari luar kota siang itu, saya langsung menuju pemakaman Aida di Tanah Kusir, tak jauh dari makam Bung Hatta. Suasana haru menyelimuti. Banyak yang datang, dari berbagai kalangan, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada si Baik Hati, Aida.

    Baru saya tahu, nama kecilnya adalah Elin. Ia sudah mengidap autoimun sejak menyelesaikan studi di UK. Bermula dari kecelakaan yang menyebabkan kakinya patah, dan kemudian dilakukan beberapa tes, ia didiagnosa autoimun yang menyerang ginjal, organ vital dalam tubuh manusia. Beberapa tahun kemudian, Elin terus menjalani berbagai pengobatan, diantaranya cuci darah, Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), hingga berproses untuk transplantasi ginjal. Tentu tidak mudah bagi Elin, namun semangat dan dedikasi membuatnya tetap bekerja dan beraktivitas seperti biasa.

    Proses transplantasi ginjal coba dilakukan oleh Elin selama 2 tahun terakhir. Donor ginjal telah didapat, namun urung terjadi, karena proses transplantasi yang cukup panjang masih membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut antara Elin dengan donornya.

    Beriringan dengan proses transplantasi ginjal, selama 6 bulan terakhir Elin memutuskan melakukan CAPD sebagai terapi pengganti ginjal, dibantu adik-adik, Ega, Fida, Sarah, Radeva. Terapi CAPD bukanlah prosedur yang mudah karena harus melakukan penggantian cairan setiap 6 jam dalam satu hari. Proses penggantian cairan mensyaratkan ruangan yang bersih, dan semua dilakukan di ruang Kantor Kemkomdigi sambil Elin terus bekerja.

    Pertengahan Juni 2025 menjadi awal penyakit Elin memburuk, saat akan berangkat ke Kemkomdigi, Elin muntah dan langsung sempat dirawat ke RSPAD, lalu pindah ke RS Pondok Indah. Hingga akhirnya, dalam cuci darah terakhirnya, Allah SWT memanggilnya pulang ke sisi-Nya.

    Kesedihan menyelimuti kami semua. Setiap orang punya kisah pribadi tentang Elin, dan semuanya sepakat, ia adalah orang baik. Murah senyum. Ringan tangan. Tak pernah merepotkan. Kalau bisa bantu, ya dibantu. Selalu hadir untuk teman-temannya.

    *

    Siang itu panas, namun seperti ada awan menaungi tenda pemakaman. Elin pulang ke pangkuan Sang Pemilik. Inspektur upacara perwakilan negara adalah Wakil Menteri Komunikasi Digital, Nezar Patria. Kakaknya, Ibu Meutya, sedang menjalankan tugas negara di luar negeri. Dari unggahan Instagramnya, terasa duka yang dalam. Hari-hari ke depan akan terasa berbeda, menjalani amanat negara tanpa Elin di sisinya.

    Adik satu-satunya, Fauzan, mengumandangkan azan di pusara. Di tengah lantunan “asyhadu alla ilaha illallah”, ia sempat terhenti. Lalu melanjutkan dengan iqamah, seolah membisikkan perpisahan kepada satu-satunya kakaknya itu.

    Sahabat, keluarga, dan sejawat melepas Aida dengan doa dan air mata. Dalam eulogy yang menyentuh, Fauzan berkata “Kak Elin ingin sekali punya kakak, dan Allah memberinya banyak kakak, abang-abang yang menyayanginya, dan seorang kakak terbaik, Ibu Meutya”. Benar sekali, Fauzan. Kak Elinmu adalah orang yang baik. Kami semua bersaksi atas itu.

    Aida memilih hidup sak madyo. Dan ia pun berpulang dalam sak madyo, di usia 34 tahun. Tidak remaja, namun belum tua. Di tengah siang Tanah Kusir yang terang, namun tak terik. Dalam damai.

    Selamat jalan, Elin. Aida Rezalina binti Azhar bin Khatib, kebaikanmu akan selalu hidup bersama kami.

    Miftah Sabri. Kakak ideologis Aida dan pendiri Akademi Kader Bangsa.

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini