Perusahaan: Google

  • Motorola Edge 60 Pro Resmi di Indonesia, Cek Harga dan Spesifikasi Lengkapnya – Page 3

    Motorola Edge 60 Pro Resmi di Indonesia, Cek Harga dan Spesifikasi Lengkapnya – Page 3

    Motorola Edge 60 pro dilengkapi sistem kamera tiga lensa 50MP yang didukung AI, termasuk lensa utama Sony LYTIA 700C dengan OIS, kamera ultra-wide 120° yang juga berfungsi sebagai makro, dan lensa telefoto 3x dengan 50X Super Zoom.

    Teknologi Signature Style, Action Shot, dan Photo Enhancement berbasis AI memungkinkan setiap jepretan terlihat profesional tanpa usaha tambahan.

    Di bagian depan, kamera selfie 50MP dengan teknologi Quad Pixel menghasilkan foto tajam bahkan dalam kondisi minim cahaya. Warna-warna yang dihasilkan juga telah divalidasi Pantone yang menjamin akurasi dan keaslian visual tiap gambar. 

    Tak hanya itu, Motorola Edge 60 Pro juga telah dibekali Moto AI, yakni sistem AI on-device yang dikembangkan untuk membantu pengguna.

    Moto AI hadir dengan sejumlah fitur seperti Next Move dapat memahami konteks layar pengguna dan memberi saran cerdas secara real-time.

    Lalu, ada AI Image Studio yang memungkinkan pengguna menciptakan avatar, stiker, hingga wallpaper berbasis ide mereka.

    Tak hanya itu, integrasi dengan asisten AI pihak ketiga seperti Perplexity, Microsoft Copilot, dan Google Gemini membuat Edge 60 Pro menjadi salah satu perangkat pertama dengan dukungan multi-AI assistant. 

  • Jadi Korban Penipuan di Medsos, Nico Siahaan Curhat di DPR

    Jadi Korban Penipuan di Medsos, Nico Siahaan Curhat di DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas sekaligus anggota DPR Junico Siahaan atau Nico Siahaan meminta pertanggungjawaban platform dalam mengawasi para penipu yang beredar di transaksi jual beli yang terjadi di media sosial (medsos). Nico Siahaan pernah menjadi korban penipuan.

    “Saya ini salah satu korban iklan Instagram. Saya bicara apa adanya karena saya ditipu, makanya saya mau bertanya di sini,” jelas Nico Siahaan saat RDPU Panja Penyiaran Komisi I DPR dengan platform Google, YouTube, Meta dan Tiktok di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    “Karena pemasangan iklan itu enggak ada skriningnya, yang tukang tipu juga boleh iklan. Jadi, mana tanggung jawabnya?” tegas Nico Siahaan dengan nada emosi

    Nico Siahaan mengatakan, jika tidak ingin disamakan dengan aturan penyiaran yang lain, maka platform media sosial ini harus melakukan seleksi lebih dan mengerjakan PR-nya sendiri

    “Saya beli suatu barang, ternyata bukan penjual asli. Jadi, kami pribadi harus melakukan seleksi. Kalau teman-teman mengatakan kami jangan diatur sama,” ungkapnya.

    “Buktinya, tidak mau diatur sama tetapi teman-teman tidak melakukan PR-nya sendiri. Sehingga hal tersebut tidak fair jika dibandingkan dengan aturan penyiaran yang lain” sindirnya.

    Ia berharap, platform media sosial bisa melakukan kurasi lebih terhadap iklan-iklan yang beredar di platform untuk melindungi para konsumen

    “Ayo lebih ketat lagi pengaturannya, jangan sampai ada orang tertipu. Iklannya sah loh. Ada tanda “ads”, ya saya percaya dong. Saya beli ternyata penipu,” tuturnya.

    “Kalau di marketplace enggak pernah ada, paling salah barang. Karena, marketplace melakukan pengawasan terhadap itu dan melakukan kurasi makanya kami belanja,” jelas nya.

    Menurutnya, perlu penguatan pengawasan iklan jual beli di platform. Hal tersebut dalam rangka melindungi konsumen.

    “Kalau memang enggak bisa dikurasi jangan diperbolehkan. Kalau enggak mau tanggung jawab, jangan ada iklan jual beli di platform,” katanya.

    “Ini bagian dari pengawasan kami, supaya menjadi bagian dari perlindungan konsumen juga,” tutupnya.

  • LK21-IndoXXI Bahaya, Ini 24 Link Nonton Film Resmi Juli 2025

    LK21-IndoXXI Bahaya, Ini 24 Link Nonton Film Resmi Juli 2025

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menonton film dan serial telah menjadi bagian dari gaya hidup digital masyarakat modern. Namun, kemudahan akses internet juga membuat banyak orang tergoda mengakses situs ilegal seperti LK21, IndoXXI, Rebahin, Idlix, Layarkaca21 dan CGVINDO. Alasannya? Koleksi film lengkap dan gratis. Sayangnya, di balik kemudahan itu tersimpan risiko besar.

    Situs streaming ilegal seringkali dipenuhi iklan mencurigakan yang dapat memuat malware. Sekali klik yang salah, perangkat Anda bisa disusupi virus berbahaya, mencuri data pribadi, menyadap aktivitas digital, bahkan membobol rekening bank. Belum lagi, menonton dari situs bajakan jelas melanggar hak cipta dan berkonsekuensi hukum.

    Sebagai alternatif aman, Anda sangat disarankan untuk beralih ke platform streaming film resmi yang legal. Selain bebas risiko keamanan, platform resmi ini menghadirkan kualitas tayangan tinggi, subtitle resmi, audio jernih, dan fitur interaktif seperti rekomendasi personalisasi serta pengaturan resolusi.

    Berikut ini adalah daftar 24 streaming resmi untuk menonton film dan serial di Indonesia tahun 2025 yang legal dan aman digunakan:

    1. Netflix

    Netflix memberikan akses ke beragam tayangan dari berbagai negara, termasuk konten lokal Indonesia, Hollywood, serta produksi internasional lainnya. Selain itu, Netflix juga dikenal dengan berbagai produksi asli yang eksklusif hanya tersedia di platformnya.

    Terdapat beberapa opsi paket berlangganan yang bisa dipilih, mulai dari yang paling terjangkau hingga yang menawarkan fitur lebih lengkap.

    Paket-paket tersebut antara lain Ponsel, Dasar, Standar, dan Premium, dengan harga mulai sekitar Rp 54.000 hingga Rp 186.000 per bulan. Perbedaan tiap paket terletak pada jumlah perangkat yang dapat mengakses akun Netflix secara bersamaan serta kualitas video yang ditawarkan.

    2. Disney+ Hotstar

    Disney+ Hotstar menghadirkan berbagai pilihan film dan serial dari banyak negara, termasuk beberapa konten eksklusif. Platform ini juga menawarkan serial orisinal buatan Indonesia yang semakin memperkaya pilihan tayangan untuk penggunanya. Untuk menikmati tayangan tersebut, Disney+ Hotstar menawarkan dua jenis paket langganan, yaitu Basic dan Premium, yang bisa dipilih berdasarkan langganan bulanan atau tahunan.

    Berikut rincian harga langganan per 2025:

    Paket Basic Bulanan: Rp65.000 atau Tahunan: Rp450.000Paket Premium Bulanan: Rp119.000 atau Tahunan: Rp799.000

    Disney+ Hotstar sedang menggelar diskon hingga 75% (berlangsung hingga 26 Juni 2025). Misalnya:

    Paket Basic turun dari Rp65.000 menjadi Rp16.250Paket Premium turun dari Rp119.000 menjadi sekitar Rp29.750

    3. HBO Max

    HBO Max kini menawarkan tiga jenis paket langganan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan pengguna, baik dalam bentuk langganan bulanan maupun tahunan. Paket pertama adalah Paket Mobile, yang memungkinkan pengguna menonton tayangan melalui satu perangkat seluler seperti smartphone atau tablet. Paket ini menyediakan kualitas video hingga HD 720p dan memungkinkan pengunduhan hingga 15 konten untuk ditonton secara offline. Harga langganan untuk paket ini adalah Rp49.000 per bulan atau Rp349.000 per tahun.

    Paket kedua adalah Paket Standard, yang memberikan akses untuk dua perangkat secara bersamaan, termasuk televisi, dengan kualitas tayangan hingga Full HD 1080p. Dalam paket ini, pengguna dapat mengunduh hingga 30 konten untuk ditonton secara offline. Harga langganannya dibanderol sebesar Rp79.000 per bulan atau Rp549.000 per tahun.

    Sementara itu, bagi pengguna yang menginginkan kualitas tontonan terbaik, tersedia Paket Ultimate. Paket ini memberikan akses hingga empat perangkat sekaligus, mendukung resolusi tayangan hingga 4K UHD, serta dilengkapi fitur audio premium seperti Dolby Atmos dan kualitas gambar HDR. Jumlah konten yang dapat diunduh pun jauh lebih banyak, yaitu hingga 100 konten. Harga langganan untuk paket Ultimate adalah Rp119.000 per bulan atau Rp829.000 per tahun.

    Ketiga paket tersebut memberikan fleksibilitas sesuai gaya konsumsi hiburan pengguna, dari yang hanya menonton lewat ponsel hingga yang ingin pengalaman sinematik di rumah. HBO Max dapat diakses melalui aplikasi resmi di perangkat Android, iOS, serta berbagai perangkat smart TV dan desktop.

    4. Vidio

    Vidio menawarkan berbagai paket langganan sesuai kebutuhan pengguna, baik untuk penggemar film maupun olahraga. Paket paling umum adalah Vidio Platinum (All Device) yang memungkinkan akses ke seluruh konten di berbagai perangkat, seperti smartphone, tablet, TV, dan desktop. Paket ini dibanderol Rp39.000 per 30 hari dan tersedia juga dalam paket tahunan dengan harga mulai Rp269.000 jika dibeli melalui Android atau situs resmi, dan Rp299.000 jika melalui App Store (iOS).

    Bagi mahasiswa, tersedia Paket Platinum Mahasiswa (Mobile Only) dengan harga lebih terjangkau, yakni Rp19.000 (Android) atau Rp22.000 (iOS) per bulan. Namun, paket ini hanya bisa diakses dari perangkat seluler.

    Untuk penggemar olahraga, Vidio menyediakan berbagai pilihan:

    Premier League (Mobile Only) seharga Rp49.000 per bulan, danPremier League All Screen seharga Rp79.000 per bulan.

    Ada juga paket gabungan seperti Premier League + Serie A + F1 (Mobile) dengan harga Rp89.000 (Android) dan Rp99.000 (iOS) per bulan, atau versi All Screen seharga Rp154.000 (Android) dan Rp174.000 (iOS).

    Paket Serie A + F1 juga tersedia secara terpisah seharga Rp49.000 (Android) dan Rp55.000 (iOS) per bulan, atau Rp319.000-355.000 untuk paket tahunan.

    Jika Anda menyukai olahraga lain seperti bulu tangkis dan olahraga dari saluran SPOTV, tersedia paket BWF + SPOTV seharga Rp30.000-33.000, serta kombinasi paket seperti:

    Platinum + BWF + SPOTV: Rp59.000 (Android) / Rp65.000 (iOS)Platinum + BWF + SPOTV + Serie A + F1: Rp69.000 (Android) / Rp76.000 (iOS)Platinum + Premier League + BWF + SPOTV: Rp159.000 (Android) / Rp179.000 (iOS)Ada juga paket spesial seperti Vidio + Spotify Premium seharga Rp79.000 per bulan, serta Champions Golf dengan harga Rp149.000 per 30 hari atau Rp1.439.000 per tahun.

    Harga langganan dapat sedikit berbeda tergantung dari platform pembelian. Umumnya, pembelian langsung dari aplikasi iOS (App Store) akan lebih mahal karena kebijakan tambahan biaya dari Apple. Untuk menghemat, banyak pengguna memilih membeli voucher paket tahunan Platinum di marketplace yang sering menawarkan harga promosi sekitar Rp258.000-269.000 per tahun.

    5. iQiyi

    iQiyi memang menjadi salah satu platform favorit bagi pecinta film Asia, termasuk anime, drama Korea, drama China, dan konten lainnya. Biaya langganan VIP $6.99 hingga $9.99 per bulan memberikan akses ke berbagai fitur eksklusif.

    6. Klik Film

    Klik Film adalah pilihan menarik bagi para pecinta film yang ingin menikmati tayangan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Korea, Thailand, dan Hong Kong. Dengan opsi sistem sewa, pengguna dapat menikmati fleksibilitas dalam memilih film yang ingin ditonton tanpa perlu berlangganan bulanan.

    Harga sewa satu judul film, yaitu Rp10.000 (+ biaya administrasi) untuk pembayaran dengan dompet elektronik dan Rp7.000 (+ PPN) jika menggunakan pulsa.

    Adapun film yang ditonton semuanya (tidak termasuk film Premium) bebas berulang kali dengan satu kali pembayaran; Rp30.000,- per 30 hari atau Rp4.400,- per 3 hari.

    7. Bioskop Online

    Konsep Pay-per-View Bioskop Online memang sangat menarik karena menghadirkan pengalaman seperti menonton film di bioskop, tetapi dengan kenyamanan menonton dari rumah. Mulai dari Rp 5.000,- per konten dengan kualitas standar dan berlaku untuk 48 jam dari selesainya transaksi.

    8. Cinema Box

    Cinema Box adalah platform yang sangat cocok bagi para pecinta film yang menginginkan fleksibilitas menonton, baik secara online maupun offline. Streaming film ini juga tersedia di Play Store dan App Store.

    9. Viu

    Viu adalah salah satu platform streaming yang populer, terutama bagi para pecinta drama Korea, variety show, dan konten Asia lainnya, termasuk dari Indonesia. Langganan Viu Premium dimulai dari Rp33.000 per bulan.

    10. CatchPlay+

    Catchplay+ adalah platform streaming yang menawarkan koleksi film beragam, termasuk film kartun dan animasi, serta berbagai genre dari berbagai negara. Platform ini cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Konten bisa diakses secara gratis dan untuk menikmati seluruh konten perlu berlangganan yang dimulai Rp 22.500 per bulan atau sewa per-film Rp 15.000 per film.

    11. WeTV

    WeTV menampilkan beragam film, series, anime hingga tayangan variety show dari beberapa negara Asia. Konten di dalamnya dapat ditonton gratis, ada juga yang harus menggunakan akun VIP dengan harga Rp 39.000 per bulan.

    12. Genflix

    Genflix adalah platform streaming serba ada yang menawarkan beragam pilihan konten, termasuk film Indonesia, Hollywood, drama Korea, hingga tayangan live show. Dengan fleksibilitas pilihan paket langganan, Genflix cocok untuk berbagai kebutuhan hiburan. Berapa biaya berlangganan Genflix? Rp 49.000,- per bulan.

    13. iFlix

    iFlix menghadirkan berbagai pilihan hiburan seperti film box office, serial TV, drama Korea, film lokal Indonesia, hingga tontonan anak-anak. Beberapa kontennya dapat dinikmati secara gratis, namun akses penuh membutuhkan langganan seharga $5.99 di bulan pertama.

    14. Viki

    Viki adalah platform alternatif untuk menikmati drama Korea, dengan tambahan konten dari negara lain, termasuk Indonesia. Sebagian besar tayangan tersedia gratis, namun langganan diperlukan untuk fitur premium.

    15. Prime Video

    Prime Video menawarkan koleksi film dan serial dari berbagai negara, termasuk produksi Hollywood. Biaya langganan bulanan sebesar Rp59.000 memberikan akses penuh ke konten di platform ini.

    16. Apple TV+

    Apple TV+ menghadirkan film, serial, dan karya orisinal eksklusif dari Apple. Biaya langganannya adalah Rp99.000 per bulan, dengan opsi uji coba gratis selama tujuh hari atau paket Apple One.

    17. Lions Gate Play

    Lions Gate Play menyuguhkan beragam konten dari berbagai negara, termasuk karya orisinal eksklusif. Langganan bulanan dapat dinikmati dengan harga Rp35.000.

    18. CubMU

    CubMU, layanan dari Transvision, menawarkan ratusan saluran Live TV dan ribuan Video on Demand (VOD) dengan kualitas HD. Paket langganannya tersedia mulai dari Rp9.900.

    19. Mola

    Mola menyajikan beragam hiburan, termasuk siaran langsung pertandingan sepak bola. Langganannya dimulai dari Rp60.000 hingga Rp160.000, tergantung pada paket yang dipilih.

    20. MAXstream

    MAXstream menghadirkan berbagai video on demand dari serial lokal hingga internasional, termasuk beberapa konten orisinal. Platform ini dapat diakses melalui paket langganan.

    21. Vision+

    Vision+ memberikan akses ke berbagai tayangan melalui paket berlangganan, dengan harga mulai dari Rp35.000 per bulan.

    22. iQIYI

    iQIYI adalah layanan hiburan daring di Tiongkok. Platform iQIYI menampilkan konten asli iQIYI, serta pustaka lengkap konten lain yang diproduksi secara profesional, konten yang dibuat pengguna secara profesional, dan konten yang dibuat pengguna. Langganan iQIYI tersedia mulai US$ 1,99 per bulan atau sekitar Rp 33 ribu.

    23. Youtube Movie

    YouTube Movie adalah layanan di platform YouTube yang menyediakan berbagai film (movie) yang bisa ditonton secara online. Film yang tersedia bisa berupa film gratis (dengan iklan) maupun film berbayar (sewa atau beli). Harga sewa per film mulai dari Rp 25.000.

    24. DramaBox

    Platform ini menyediakan beragam video pendek berseri yang bisa dinikmati di waktu senggang. Tren yang disebut ‘bite-sized entertainment’ ini menyuguhkan konten hiburan yang lebih fleksibel dinikmati di mana saja, misalnya ketika menunggu macet atau antrean.

    Ada ribuan jam konten original dan eksklusif di DramaBox dalam berbagai genre. Anda bisa menontonnya dan melakukan pembelian dalam aplikasi ‘in-app purchase’ dari harga mulai Rp 15.000-an. Aplikasi ini tersedia di toko aplikasi Apple App Store dan Google Play Store.

    Nah, itu dia beragam platform resmi yang bisa Anda gunakan untuk menonton film dan serial televisi. Semoga informasi ini membantu!

    (dag/dag)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkomsigma Perkuat Layanan Cloud Melalui Adopsi Data-Powered AI – Page 3

    Telkomsigma Perkuat Layanan Cloud Melalui Adopsi Data-Powered AI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Telkomsigma, anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, berkolaborasi dengan Google Cloud Indonesia menghadirkan kegiatan Business Insight Session dengan tema “The Intelligent Enterprise: Driving Growth and Efficiency with Data–Powered AI”.

    Kegiatan ini bertujuan memberikan insight mengenai pentingnya pengelolaan big data melalui pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk membantu perusahaan dalam menentukan strategi bisnis

    Sebagai Premier Partner Level Google Cloud Platform (GCP), Telkomsigma dengan kapabilitas talenta IT Profesional didukung oleh Google Cloud Indonesia melalui penyediaan solusi layanan digital berbasis Cloud, berkomitmen untuk mengakselerasi transformasi digital di berbagai industri, khususnya di sektor prioritas utama, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang berkelanjutan.

    Direktur Utama Telkomsigma Dwi Sulistiani mengatakan kemitraan strategis yang dibangun Telkomsigma dengan Google Cloud Indonesia ini berupaya untuk mengakselerasi transformasi digital dan adopsi teknologi AI guna memperkuat data analytics perusahaan.

    “Dengan demikian, tantangan perusahaan dalam pengelolaan big data secara aman dapat direspon melalui solusi layanan yang kami sediakan berkolaborasi dengan Google Cloud Indonesia,” ujar Dwi Sulistiani.

    Kompleksitas dan volume data yang besar seringkali menjadi tantangan dalam pengelolaan data, terutama dalam hal penyediaan data secara real-time, integrasi data, serta pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang dapat memberikan insight yang relevan dengan kebutuhan perusahaan.

    Selain itu, ketepatan dan kecepatan analisis data menjadi salah satu bagian yang penting juga bagi industri dalam proses pengambilan keputusan strategis guna mendukung produktivitas perusahaan.

    Dalam mengatasi tantangan skalabilitas data, Telkomsigma bersama Google Cloud Indonesia dan para pelaku industri mendalami serta berdiskusi mengenai solusi BigQuery yang juga mengadopsi teknologi AI. Serta pemanfaatan Machine Learning (ML) dalam percepatan pengolahan data dalam jumlah besar, sehingga dapat menjadi solusi dalam melakukan analisis data secara cepat, tepat, dan akurat.

    Rangkaian kegiatan Business Insight Telkomsigma ini menjadi media rutin yang ditujukan bagi para pelanggan untuk membahas mengenai berbagai tren teknologi digital serta use case pemanfaatan teknologi di industri. Di samping itu, juga untuk dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam meningkatkan produktivitas bisnisnya secara berkelanjutan.

     

    (*)

  • Google Cloud Luncurkan Data Region Keamanan Siber di Jakarta

    Google Cloud Luncurkan Data Region Keamanan Siber di Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA— Google Cloud meluncurkan data region khusus untuk Operasi Keamanan Siber (Security Operations Center/SOC) di Jakarta. 

    Fasilitas tersebut disebut sebagai bagian dari komitmen Google Cloud terhadap pentingnya cyber residency, sekaligus memperkuat upaya perlindungan data di tengah meningkatnya ancaman digital di Indonesia.

    Country Director Indonesia Google Cloud Fanly Tanto mengatakan, peluncuran ini memungkinkan lebih banyak organisasi di Indonesia, termasuk lembaga pemerintah dan sektor-sektor teregulasi, untuk memanfaatkan platform keamanan Google yang didukung kecerdasan buatan (AI) dan threat intelligence, sembari tetap mematuhi persyaratan lokal terkait residensi data.

    “Peluncuran SOC, Security Operations Center, yang sekarang available di tanahnya Indonesia, di zone-nya Indonesia. Itu adalah komitmen kami Google Cloud terhadap pentingnya cyber residency,” kata Fanly dalam acara Google Cloud: “Bolstering Cyber Resilience with AI-Powered Security Operations” di Jakarta pada Kamis (17/7/2025).

    Berdasarkan riset internal, pemanfaatan platform keamanan canggih berbasis AI ini diyakini dapat mengurangi kerugian akibat serangan siber hingga Rp29 triliun (setara US$1,8 miliar) selama 5 tahun ke depan, dengan mendorong transisi dari strategi keamanan yang reaktif menjadi proaktif.

    Fanly mengatakan. Google juga mengumumkan inisiatif ‘Indonesia BerdAIa untuk Keamanan Siber’, sebuah program komprehensif yang dirancang untuk membantu organisasi meningkatkan postur keamanan mereka. 

    Program ini menggandeng lima mitra Managed Security Service Provider (MSSP), yakni Accenture, Astra Graphia Information Technology (AGIT), Deloitte, Elitery, dan SQShield. Adapun, program ini mencakup penilaian mandiri di empat area inti, yakni tata kelola keamanan, arsitektur, pertahanan siber, dan manajemen risiko. 

    Berdasarkan hasilnya, Google Cloud dan mitra akan memberikan rekomendasi praktik terbaik, menyusun roadmap keamanan yang disesuaikan, serta memberikan opsi dukungan SOC yang dikelola bersama, termasuk dari pakar keamanan siber global seperti Mandiant.

    “Perusahaan dapat menerapkan pendekatan modern dalam mendeteksi, menyelidiki, dan merespons ancaman siber secara lebih cepat dan efektif,” tutur Fanly.

    Tidak hanya itu, program ini juga menyasar peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan yang tersedia di platform Google Cloud Skills Boost dan Mandiant Academy. Organisasi yang tergabung akan mendapatkan akses bersubsidi ke pelatihan tersebut untuk memperkecil talent gap di bidang keamanan siber.

    Dari sisi teknologi, platform Google Security Operations mengintegrasikan kemampuan SIEM (Security Information and Event Management) dan SOAR (Security Orchestration, Automation, and Response) berbasis AI untuk meningkatkan deteksi dan respons ancaman secara signifikan. Semua ini didukung oleh threat intelligence dan agen AI yang dikembangkan khusus untuk sektor keamanan menggunakan model Gemini.

    Fanly menyebut, kerugian finansial dan reputasi akibat pelanggaran data berakar dari tiga masalah keamanan yang paling mendasar. 

    “Ketiganya yakni besarnya jumlah ancaman [threat overload],pekerjaan manual [toil], dan kesenjangan keahlian [talent gap] yang makin melebar,” kata Fanly.

    Sementara itu, Marcel Judodihardjo, Solutions Consultant, Security Google Cloud Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor pemerintah, swasta, dan penyedia teknologi dalam membangun ketahanan siber nasional.

    “Jadi kalau kita ngomongin keamanan cyber, itu tuh penting adanya kolaborasi sih. Jadi dengan adanya threat intelligence, di Google sendiri kita bayangin setiap hari ada miliaran user yang memakai platform kami yang harus tetap aman,” kata Marcel.

  • Dipanggil Jadi Saksi, Telkom Belum Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Kasus Chromebook

    Dipanggil Jadi Saksi, Telkom Belum Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Kasus Chromebook

    Dipanggil Jadi Saksi, Telkom Belum Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Kasus Chromebook
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kejaksaan Agung
    telah memanggil pihak
    Telkom
    untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook di Kemendikbudristek tahun 2019-2022 pada Kamis (17/7/2025).
    Namun, saksi dari Telkom ini diketahui tidak memenuhi panggilan dari penyidik.
    “Yang jelas, hari ini sudah dijadwalkan dua orang (saksi dipanggil) oleh penyidik. Tetapi, yang hadir hanya satu,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, saat ditemui di depan Gedung Penkum Kejagung, Jakarta, Kamis.
    Saat ini, penyidik tengah memeriksa satu orang saksi dari Google, berinisial PRA.
    “Inisial kalau dari Google PRA. Telkom, WMK ya,” lanjut Anang.
    Saat ini, penyidik belum menjelaskan lebih detail terkait substansi pemeriksaan.
    Anang menyebutkan, pemeriksaan yang dilakukan penyidik masih mendalami hal-hal terkait dengan konstruksi kasus di lingkungan Kemendikbudristek.
    Nama PRA sempat disinggung oleh pihak Kejaksaan Agung beberapa waktu yang lalu.
    PRA diketahui pernah bertemu dengan
    Nadiem Makarim
    pada Februari dan April 2020 lalu.
    Saat itu, Nadiem tengah menjabat sebagai Mendikbudristek.
    Dalam pertemuan ini, Nadiem, PRA, dan beberapa pihak lainnya disebut tengah membahas soal pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di lingkungan Kemendikbudristek.
    Pertemuan ini ditindaklanjuti oleh staf khusus Nadiem saat itu, Jurist Tan, dan menghasilkan co-investment sebanyak 30 persen dari Google untuk Kemendikbudristek.
    Saat ini, ada empat orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
    Mereka adalah eks Stafsus Mendikbudristek era Nadiem Makarim periode 2020-2024, Jurist Tan;
    eks Konsultan Teknologi di lingkungan Kemendikbudristek, Ibrahim Arief;
    Direktur SMP pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Tahun 2020-2021 sekaligus KPA di Lingkungan Direktorat Sekolah Menengah Pertama Tahun Anggaran 2020-2021, Mulyatsyah;
    dan Direktur Sekolah Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada tahun 2020-2021 sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Lingkungan Direktorat Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2020-2021, Sri Wahyuningsih.
    “Terhadap 4 orang tersebut, malam hari ini penyidik telah memiliki barang bukti yang cukup untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,” kata Qohar.
    Qohar menjelaskan, keempat tersangka ini telah bersekongkol dan melakukan permufakatan jahat untuk melakukan pengadaan laptop berbasis Chromebook dalam program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek tahun 2020-2022.
    Penunjukkan sistem operasi Chrome ini dilakukan sebelum Nadiem Makarim resmi menjabat sebagai menteri.
    Para tersangka juga mengarahkan tim teknis kajian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memilih vendor penyedia laptop.
    Pengadaan bernilai Rp 9,3 triliun ini dilakukan untuk membeli laptop hingga 1,2 juta unit.
    Namun, laptop ini justru tidak bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para pelajar.
    Pasalnya, untuk menggunakan laptop berbasis Chromebook ini perlu jaringan internet.
    Diketahui, sinyal internet di Indonesia belum merata hingga ke pelosok dan daerah 3T.
    Ulah para tersangka juga menyebabkan kerugian keuangan negara hingga Rp 1,98 triliun.
    Para tersangka disangkakan dengan Pasal 2 dan Pasal 3 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Kasus Chromebook, Dibahas Sebelum jadi Menteri hingga Rugikan Negara Rp1,9 Triliun

    Kronologi Kasus Chromebook, Dibahas Sebelum jadi Menteri hingga Rugikan Negara Rp1,9 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Fakta-fakta terkait dengan kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook untuk program Digitalisasi Kemendikbudristek mulai terkuak.

    Permulaan kasus tersebut bahkan dimulai sejak Nadiem Makarim belum menjabat menjadi Mendikbudristek dan baru terkuak tahun ini.

    Abdul Qohar yang menjabat sebagai Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung saat menyampaikan bahwa perkara ini bermula saat Nadiem Makarim belum dilantik menjadi Mendikbudristek.

    Kala itu, mantan Stafsus Mendikbudristek, Jurist Tan (JT) dan Fiona Handayani (FH) membuat grup WhatsApp bernama “Mas Menteri Core Team” untuk membahas rencana pengadaan untuk program digitalisasi pendidikan pada Agustus 2019.

    Pengadaan sejumlah alat penunjang pendidikan itu bakal terealisasi apabila Nadiem Makarim (NAM) dilantik menjadi Menteri pada Oktober 2019.

    “Grup Whatsapp bernama ‘Mas Menteri Core Team’ yang sudah membahas mengenai rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek apabila nanti NAM diangkat,” ujar Qohar di Kejagung, dikutip Kamis (17/7/2025).

    Setelah Nadiem dilantik, Jurist Tan kemudian mewakili menteri untuk membahas teknis pengadaan TIK menggunakan ChromeOs dengan Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) pada Desember 2019.

    Selanjutnya, Jurist menghubungi Ibrahim Arief (IBAM) dan YK dari PSPK untuk membuatkan kontrak kerja. Kontrak kerja itu ditujukan untuk IBAM sebagai pekerja PSPK menjadi konsultan teknologi di Kemendikbudristek.

    Tugas IBAM yaitu berhubungan dalam membantu pengadaan TIK Kemendikbudristek menggunakan ChromeOs. Setelah itu, Jurist dan Fiona memimpin sejumlah rapat agar pengadaan alat TIK di Kemendikbudristek bisa menggunakan Chrome OS.

    Rapat itu dihadiri juga oleh bekas Direktur SD, Sri Wahyuningsih (SW), dan eks Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikbudristek di lingkungan Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Mulyatsyah (MUL).

    “Tersangka IBAM yang hadir dalam rapat zoom meeting agar pengadaan TIK di Kemendikbudristek menggunakan ChromeOs sedangkan Staf Khusus Menteri tidak mempunyai tugas dan wewenang dalam tahap perencanaan dan pengadaan barang/jasa,” tutur Qohar.

    Pada Februari dan April 2020, Nadiem kemudian menemui pihak Google yaitu WKM dan PRA untuk membicarakan pengadaan TIK di Kemendikbudristek. Setelah pertemuan itu, Jurist menindaklanjuti perintah Nadiem untuk bertemu pihak Google.

    Pertemuan itu dilakukan untuk membahas teknis pengadaan TIK di Kemendikbudristek menggunakan ChromeOs diantaranya co-investment 30% dari Google untuk Kemendibudristek.

    “Selanjutnya Tersangka JT menyampaikan co-invesment 30% dari Google untuk Kemendibudristek apabila pengadaan TIK Tahun 2020-2022 menggunakan ChromeOs,” tutur Qohar.

    Kesepakatan dengan Google itu kemudian disampaikan dalam rapat yang dihadiri pejabat Kemendikbudristek, termasuk Sri dan Mulyatsyah dan Sekjen Kemendikbudristek berinisial HM.

    Pada Mei 2020, Jurist bersama dengan Sri, Mulyatsyah, dan Ibrahim menggelar rapat melalui aplikasi zoom meeting. Rapat itu dilakukan untuk melaksanakan pengadaan TIK dengan menggunakan ChromeOS milik google pada 2020-2022.

    Namun, kala itu, pengadaan belum dilaksanakan.Ibrahim selaku konsultan teknologi bertugas untuk mendorong penggunaan ChromeOS. Dia juga diduga telah memengaruhi Tim Teknis dengan cara mendemonstrasikan Chromebook pada saat zoom meeting dengan tim teknis.

    “Bahwa sebagai Konsultan Teknologi sudah merencanakan bersama-sama dengan NAM sebelum menjadi Mendikbudristek untuk menggunakan produk operating system tertentu sebagai satu-satunya operating system di pengadaan TIK Tahun 2020-2022 dan mengarahkan tim teknis mengeluarkan hasil kajian teknis berupa ChromeOs,” tutur Qohar.

    Mulanya, Ibrahim enggan melaksanakan perintah penggunaan ChromeOs dari Google untuk pengadaan TIK dari rapat yang dipimpin oleh Nadiem pada Mei 2020. Kala itu, Ibrahim enggan meneken kajian pertama lantaran ChromeOs tidak disebutkan.

    Alhasil, pengadaan TIK itu dibuatkan kajian kedua dengan penyebutan sistem operasi ChromeOs. Singkatnya, buku putih atas review hasil kajian teknis dengan penyebutan ChromeOs diterbitkan.

    Buku putih itu kemudian menjadi acuan untuk pengadaan TIK pada tahun anggaran (TA) 2020-2022. Dalam hal ini, Sri kemudian menindaklanjuti perintah agar penggunaan ChromeOs pada pengadaan TIK periode 2020-2022.

    Sri selaku Direktur SD mulanya menemui rekannya berinisial IT dari swasta menyuruh BH selaku bekas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Direktorat SD agar menindaklanjuti perintah Nadiem untuk memilih pengadaan TIK dengan operating system ChromeOS dengan metode e-catalog.

    Hanya saja, perintah itu tidak bisa dilaksanakan oleh BH, sehingga Sri kemudian mengganti BH dengan WH sebagai PPK baru untuk melaksanakan tugas itu.

    “30 Juni 2020, Tersangka SW mengganti saudara BH dengan saudara WH sebagai PPK yang baru karena tidak mampu melaksanakan perintah Mendikbudristek NAM untuk pengadaan TIK menggunakan ChromeOs,” ujar Qohar.

    Masih di hari yang sama, WH kemudian langsung menindaklanjuti perintah Sri untuk segera melakukan pemesanan setelah bertemu dengan IN selaku penyedia PT Bhinneka Mentari Dimensi untuk menggunakan ChromeOs pada pengadaan TIK 2020.

    Selanjutnya, Sri juga memerintahkan WH untuk mengubah metode e-katalog menjadi SIPLAH (sistem Informasi Pengadaan Sekolah) dan membuat petunjuk pelaksanaan bantuan pemerintah pengadaan TIK di Kemendikbudristek.

    Adapun, untuk Sekolah Dasar sebanyak 15 lima belas unit laptop dan connector 1 (satu) unit per sekolah dengan harga Rp88,25 juta dari dana transfer Satuan Pendidikan Kemendikbudristek.

    Selanjutnya, Sri juga membuat Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang untuk pengadaan TIK menggunakan ChromeOs pada periode 2020-2021.

    Pada intinya, perbuatan Sri juga dilakukan pleh Mulyatsyah selaku bekas Direktur SMP. Perbedaannya, MUl juga telah membuat petunjuk teknis pengadaan TIK SMP agar mengarahkan untuk menggunakan ChromeOs.

    Kerugian Negara Capai Rp1,9 Triliun 

    Adapun, Harli Siregar selaku Kapuspenkum Kejagung RI kala itu menyatakan bahwa kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp1,9 triliun.

    Dia merincikan kerugian negara itu timbul dari perhitungan selisih kontrak dengan harga penyedia dengan metode ilegal gain. Perinciannya, item software Rp480 miliar, dan Mark up dari selisih harga kontrak diluar CDM senilai Rp1,5 triliun.

    “Sehingga total kerugiannya senilai Rp1,98 triliun,” tutur Harli.

    Sementara itu, kasus dengan proyek senilai Rp9,3 triliun ini telah memiliki empat tersangka. Mereka yakni Staf Khusus Mendikbudristek tahun 2020–2024 Jurist Tan (JT), konsultan teknologi di Kemendikbudristek Ibrahim Arief (IBAM).

    Dua lainnya yaitu, Direktur Sekolah Dasar di Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek 2020–2021, Sri Wahyuningsih (SW), dan Direktur Sekolah Menengah Pertama di Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbudristek 2020–2021, Mulyatsyah (MUL). Keduanya juga merupakan kuasa pengguna anggaran dalam proyek ini.

  • Kejagung Panggil Pihak Google dan Telkom, Diperiksa Terkait Investasi ke Gojek?

    Kejagung Panggil Pihak Google dan Telkom, Diperiksa Terkait Investasi ke Gojek?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memanggil pihak Telkom dan Google terkait dengan dugaan korupsi kasus pengadaan Chromebook periode 2019-2022.

    Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna mengatakan pemeriksaan itu untuk menindaklanjuti pengusutan perkara proyek digitalisasi di era Mendikbudristek Nadiem Makarim.

    “Inisial kalau dari Google PRA. Telkom, WMK ya,” ujar Anang di Kejagung, Kamis (17/7/2025).

    Dia menambahkan, hanya pihak Google yang hadir dalam pemanggilan penyidik Jampidsus Kejagung RI itu. Sementara itu, dari Telkom belum terkonfirmasi hadir atau tidak hingga 17.40 WIB.

    “Yang jelas hari ini sudah dijadwalkan dua orang dari penyidik, tetapi yang hadir hanya satu [dari Google],” tutur Anang.

    Kemudian, Anang mengungkap bahwa dalam pemeriksaan kali ini berkaitan dengan penanganan perkara pengadaaan Chromebook. 

    Di samping itu, dia juga tidak menutup kemungkinan bahwa pemeriksaan ini berkaitan terkait investasi Google ke Go-Jek.

    “Ya kaitannya dengan penanganan perkara ini yang jelas sampai sejauh mana mungkin karena bisa juga ada yang berkaitan dengan investasinya,” pungkasnya.

    Dalam catatan Bisnis, pihak Google berinisial PRA sempat disinggung dalam ungkap kasus yang dilakukan Kejagung RI pada Selasa (15/7/2025).

    Kala itu, Kejagung telah menetapkan empat tersangka dalam perkara ini yaitu Jurist Tan, Ibrahim Arief, Sri Wahyuningsih (SW), dan Mulyatsyah.

    Dalam hal ini, Abdul Qohar yang saat itu menjabat sebagai Dirdik Jampidsus mengungkap bahwa PRA sempat melakukan pertemuan dengan Nadiem Makarim untuk membicarakan pengadaan TIK.

    “Pada bulan Februari dan April 2020, NAM bertemu dengan pihak Google yaitu WKM dan PRA membicarakan pengadaan TIK di Kemendikbudristek,” tutur Qohar di Kejagung, Selasa (15/7/2025) malam.

  • Samsung Galaxy S26 Ultra Berubah Total, Cek Daftar Fitur Barunya

    Samsung Galaxy S26 Ultra Berubah Total, Cek Daftar Fitur Barunya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Samsung kemungkinan akan merubah total varian Ultra dalam seri Galaxy S26. Rumornya, akan ada pembaruan dalam layar, kamera, hingga integrasi AI.

    Kabar ini berasal TechTalkTV yang dikutip Geeky Gadgets. Terkait layar, Samsung disebut akan menggunakan teknologi COE OLED untuk layar lebih tipis dan hemat energi.

    Kabarnya kecerahan layarnya mencapai 2600 nits. Layar Samsung baru itu akan menawarkan visibilitas luar biasa, bahkan saat ponsel digunakan dalam lingkungan yang terang.

    Terkait ukuran layar, S26 Ultra tetap jadi yang terbesar di antara model lain di jajaran S26 nantinya. Layarnya akan berukuran 6,89 inci.

    Samsung menggunakan lapisan anti-reflektif generasi ketiga. Jadi akan mengurangi silau serta memudahkan saat beraktivitas seperti membaca teks, menonton video hingga bermain game.

    S26 Ultra kabarnya akan menggunakan lensa telefoto 3x dan meningkat menjadi 12 MP, dikutip Kamis (17/7/2025).

    Laporan itu juga menuliskan Samsung membuka akses gratis untuk seperangkat fitur Galaxy AI setelah 2025. Namun, fitur AI dengan platform pihak ketiga seperti Google Gemini kemungkinan tidak masuk dalam kebijakan baru tersebut.

    Jajaran S26 juga akan berbeda dari pendahulunya. Tidak akan ada model Plus, Samsung menyederhanakannya dan hanya menghadirkan tiga varian saja.

    Selain Ultra, tetap akan ada model basic. Nantinya S26 bakal berukuran 6,27 inci, jadi yang terkecil dibandingkan dua model lainnya.

    Ada juga model Edge dengan layar berukuran 6,66 inci. Laman tersebut menuliskan S26 Edge menawarkan keseimbangan fungsionalitas dan portabilitas.

    Berbagai informasi ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya hingga seri Samsung Galaxy S26 benar-benar dirilis, kabarnya pada Januari 2026 mendatang. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Cek Status Penerima PIP Juli 2025 dan Besarannya, Klik Pip.kemdikbud.go.id

    Cara Cek Status Penerima PIP Juli 2025 dan Besarannya, Klik Pip.kemdikbud.go.id

    Jakarta: Pencairan PIP periode bulan Juli 2025 sudah mulai berlangsung. Buat kamu yang mau memeriksa status penerima PIP bisa mengecek secara online. 

    PIP atau Program Indonesia Pintar merupakan bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah kepada anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan agar bisa melanjutkan sampai tamat pendidikan menengah. Besaran bantuan PIP bervariasi berdasarkan jenjang pendidikan.

    Pencairan dana bantuan PIP periode kedua akan dilaksanakan dari Mei hingga September 2025. Pada tahap ini, dana akan disalurkan kepada siswa yang diusulkan oleh dinas pendidikan dan siswa yang telah mengaktivasi SK Nominasi.
    Cara Cek Status Penerima PIP Juli 2025
    Untuk mengecek secara pribadi atau online bisa melalui laman pip.kemdikbud.go.id. Berikut ini langkah-langkahnya:

    Buka laman https://pip.kemdikbud.go.id
    Kemudian klik pada bagian ‘Cari Penerima PIP’
    Masukkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) siswa pada kolom yang diminta
    Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
    Isi ‘Captcha’ sesuai yang diminta
    Klik ‘Cari Penerima PIP’
    Jika siswa termasuk penerima PIP, maka data akan muncul

    Besaran bantuan PIP 2025
    1. Jenjang Sekolah Dasar (SD)/Sederajat:

    – Kelas I-V: Siswa di kelas ini akan menerima bantuan sebesar Rp450.000 per tahun

    – Kelas VI: Untuk siswa kelas akhir, bantuan yang diberikan adalah Rp225.000 per tahun

     

    2. Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat:

    – Kelas VII-VIII: Siswa pada jenjang ini mendapatkan bantuan sebesar Rp750.000 per tahun

    – Kelas IX: Siswa kelas akhir SMP menerima bantuan sebesar Rp375.000 per tahun

    3. Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat:

    – Kelas X-XI: Bantuan yang diberikan untuk siswa di kelas ini adalah Rp1.000.000 per tahun

    – Kelas XII: Siswa kelas akhir SMA memperoleh bantuan sebesar Rp 500.000 per tahun.
     
    Besaran bantuan berbeda setiap jenjang dan kelas dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan pendidikan yang semakin meningkat seiring dengan jenjang pendidikan. Dana yang diberikan diharapkan dapat digunakan oleh siswa untuk memenuhi berbagai keperluan pendidikan, seperti pembelian buku, seragam, alat tulis, serta kebutuhan penunjang lainnya.

    Jakarta: Pencairan PIP periode bulan Juli 2025 sudah mulai berlangsung. Buat kamu yang mau memeriksa status penerima PIP bisa mengecek secara online. 
     
    PIP atau Program Indonesia Pintar merupakan bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah kepada anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan agar bisa melanjutkan sampai tamat pendidikan menengah. Besaran bantuan PIP bervariasi berdasarkan jenjang pendidikan.
     
    Pencairan dana bantuan PIP periode kedua akan dilaksanakan dari Mei hingga September 2025. Pada tahap ini, dana akan disalurkan kepada siswa yang diusulkan oleh dinas pendidikan dan siswa yang telah mengaktivasi SK Nominasi.
    Cara Cek Status Penerima PIP Juli 2025
    Untuk mengecek secara pribadi atau online bisa melalui laman pip.kemdikbud.go.id. Berikut ini langkah-langkahnya:

    Buka laman https://pip.kemdikbud.go.id
    Kemudian klik pada bagian ‘Cari Penerima PIP’
    Masukkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) siswa pada kolom yang diminta
    Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
    Isi ‘Captcha’ sesuai yang diminta
    Klik ‘Cari Penerima PIP’
    Jika siswa termasuk penerima PIP, maka data akan muncul

    Besaran bantuan PIP 2025
    1. Jenjang Sekolah Dasar (SD)/Sederajat:

    – Kelas I-V: Siswa di kelas ini akan menerima bantuan sebesar Rp450.000 per tahun
     
    – Kelas VI: Untuk siswa kelas akhir, bantuan yang diberikan adalah Rp225.000 per tahun
     
     

     
    2. Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat:
     
    – Kelas VII-VIII: Siswa pada jenjang ini mendapatkan bantuan sebesar Rp750.000 per tahun
     
    – Kelas IX: Siswa kelas akhir SMP menerima bantuan sebesar Rp375.000 per tahun
     
    3. Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat:
     
    – Kelas X-XI: Bantuan yang diberikan untuk siswa di kelas ini adalah Rp1.000.000 per tahun
     
    – Kelas XII: Siswa kelas akhir SMA memperoleh bantuan sebesar Rp 500.000 per tahun.
     
    Besaran bantuan berbeda setiap jenjang dan kelas dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan pendidikan yang semakin meningkat seiring dengan jenjang pendidikan. Dana yang diberikan diharapkan dapat digunakan oleh siswa untuk memenuhi berbagai keperluan pendidikan, seperti pembelian buku, seragam, alat tulis, serta kebutuhan penunjang lainnya.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)