Guru di Bali Tunjukkan Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim yang Masih Dipakai di Sekolahnya
Editor
MANGUPURA, KOMPAS.com
– Usai Nadiem Makarim jadi tersangka korupsi, laptop Chromebook pun jadi atensi publik. Namun, ternyata di Badung masih dipakai.
Bantuan laptop berbasis Chromebook yang sebelumnya diberikan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim untuk di Kabupaten Badung sampai saat ini masih ada yang menggunakannya.
Salah satu sekolah yang masih memanfaatkan Chromebook itu adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Abiansemal, Badung, Bali.
Sekolah yang baru dibangun di eks pasar Latu itu pun masih memanfaatkan Chromebook dan masih disimpan di ruang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Penggunaan Chromebook sendiri hanya digunakan di sekolah, mengingat membutuhkan layanan internet.
Guru TIK SMPN 5 Abiansemal, I Ketut Bayu Agus Candra Kamajaya, mengakui bahwa SMPN 5 Abiansemal mendapat bantuan Chromebook dari Menteri Pendidikan pada tahun 2022.
Jumlah Chromebook yang diterima pun sebanyak 15 unit dan sampai saat ini masih digunakan.
“Kami di SMP 5 Abiansemal mendapat bantuan 15 Chromebook, dan sampai saat ini masih bisa digunakan,” ujar Bayu saat ditemui beberapa hari lalu.
Kendati demikian, Chromebook yang didapat memang disimpan di ruangan TIK dan digunakan saat pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan TIK.
Belasan Chromebook yang dimiliki pun disimpan dengan baik, bahkan masih terdapat dusnya.
“Sebelum libur kemarin, semuanya masih bisa digunakan. Sekarang sudah kami simpan di dusnya,” jelasnya.
Dia pun mengakui bahwa penggunaan Chromebook jauh berbeda dari laptop pada umumnya karena Chromebook harus menggunakan internet.
“Jadi kalau tidak ada internet, tidak bisa dioperasikan. Mengingat Chromebook itu hanya menggunakan Google, beda dengan laptop yang menggunakan Windows. Meski tidak ada internet, kita bisa gunakan melalui Microsoft-nya,” beber Bayu.
Sejauh ini, katanya, banyak guru ataupun siswa yang menggunakan, termasuk para anggota OSIS.
Hanya saja, saat baru dinyalakan, Chromebook tersebut membutuhkan akun.
“Jadi pada Chromebook ini tidak bisa membuka sistem yang lain, selain yang diberikan dari pemerintah pusat. Aplikasinya pun sudah langsung
update
sendiri karena sudah langsung mendapatkan internet,” ucapnya.
Selain menerima Chromebook, SMP 5 Abiansemal juga menerima Connector VHD, Router 2B4G, dan proyektor Epson EB-E01.
Seperti diketahui, Nadiem Makarim resmi ditetapkan tersangka oleh Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) Kamis 4 September 2025.
Eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) ini menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan laptop berbasis sistem operasi Chromebook.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul
TERSANGKA Korupsi! Bantuan Chromebook Era Mentri Nadiem Masih Digunakan di SMP 5 Abiansemal
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: Google
-
/data/photo/2025/09/06/68bb8b372a5a8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Guru di Bali Tunjukkan Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim yang Masih Dipakai di Sekolahnya Denpasar 6 September 2025
-
/data/photo/2025/09/04/68b973c2c728c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Kronologi Nadiem Makarim Loloskan Proyek Laptop Chromebook di Kemendikbud Nasional
Kronologi Nadiem Makarim Loloskan Proyek Laptop Chromebook di Kemendikbud
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kejaksaan Agung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus pengadaan laptop berbasis Chromebook.
Paling akhir, Kejagung menetapkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sebagai tersangka pada Kamis (4/9/2025).
Berikut daftar tersangka kasus laptop Chromebook yang sudah ditetapkan Kejagung:
Awalnya, Kejagung telah lebih dulu menetapkan Jurist Tan, Ibrahim Arief, dan dua pejabat Kemendikbud sebagai tersangka.
Pengadaan laptop berbasis Chromebook sendiri dilakukan Kemendikbud pada 2019-2022 melalui program digitalisasi pendidikan.
Para tersangka bermufakat untuk meloloskan penyediaan laptop berbasis Chromebook untuk program digitalisasi itu.
Penunjukan sistem operasi Chrome ini dilakukan sebelum Nadiem Makarim resmi menjabat sebagai menteri. Para tersangka juga mengarahkan tim teknis kajian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memilih vendor penyedia laptop yang menggunakan sistem operasi Chrome.
Kejagung menduga dugaan korupsi ini menyebabkan kerugian keuangan negara hingga Rp 1,98 triliun.
Simak kronologi lolosnya proyek laptop Chromebook ini di Kemendikbud.
Sebelum Nadiem dilantik menjadi menteri, terdapat grup Whatsapp bernama “Mas Menteri Core Team”. Isinya adalah Nadiem dan orang terdekat yang kemudian menjadi staf khususnya, Jurist Tan dan Fiona Handayani.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Abdul Qohar mengungkap adanya grup itu dalam konferensi pers penetapan tersangka Jurist Tan dan pejabat Kemendikbud.
Di dalam grup itu, Nadiem dan lainnya sudah membahas program digitalisasi pendidikan di Kemendikbud.
“Pada bulan Agustus 2019, (Jurist Tan) bersama-sama dengan NAM (Nadiem) dan Fiona membentuk grup WhatsApp bernama ‘Mas Menteri Core Team’ yang sudah membahas mengenai rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek,” ujar Abdul Qohar, saat konferensi pers di Lobi Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Pada 19 Oktober 2019, Nadiem dilantik menjadi menteri. Setelah itu, kegiatan koordinasi menjadi lebih intens.
Jurist Tan kemudian mengatur komunikasi dengan konsultan teknologi dari pihak luar, salah satunya Ibrahim Arief, untuk membahas pengadaan laptop berbasis Chromebook.
Pada Desember 2019, Nadiem menugaskan Jurist untuk memfasilitasi Ibrahim sebagai konsultan teknologi di Kemendikbudristek.
Setelah resmi dilantik, Nadiem juga aktif melakukan pertemuan dengan pihak Google agar produk mereka masuk dalam pengadaan tahun berjalan.
Pertemuan antara Nadiem dengan pihak Google Indonesia pernah terjadi pada Februari 2020. Saat itu, mereka membicarakan program-program dari Google yang akan digunakan.
Salah satunya adalah program Google for Education dengan menggunakan Chromebook yang bisa digunakan oleh Kementerian terutama kepada peserta didik.
Beberapa pertemuan dilakukan, Nadiem dan pihak Google sepakat agar sistem operasi berbasis Chrome atau ChromeOS dan Chrome Devices Management (CDM) akan dibuat proyek pengadaan alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Pada 6 Mei 2020, Nadiem mengajak beberapa bawahannya untuk rapat melalui Zoom untuk membahas pengadaan ini.
Mereka yang hadir dalam rapat ini adalah H selaku Dirjen Paud Dikdasmen, T selaku Kepala Badan Litbang Kemendikbudristek, juga Fiona Handayani dan Jurist Tan yang saat itu merupakan staf ahli menteri.
Para peserta rapat diminta untuk menggunakan headset selama rapat. Dan, dalam perbincangan tertutup ini, Nadiem sudah memberikan sejumlah arahan.
Padahal, pengadaan alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) belum dimulai.
Untuk meloloskan Chromebook produk Google, Kemendikbud, sekitar awal Tahun 2020, Nadiem menjawab surat Google untuk ikut partisipasi dalam pengadaan alat TIK di Kemendikbud.
Padahal, surat ini tidak dijawab oleh Mendikbudristek sebelumnya, Muhadjir Effendy. Surat ini tidak dijawab karena produk Google ini telah diujicobakan dan dinilai gagal serta tidak bisa dipakai untuk Sekolah Garis Terluar (SGT) atau daerah Terluar, Tertinggal, Terdepan (3T).
Setelah itu, berbagai rapat mulai intens dilakukan oleh Jurist Tan bersama Fiona melalui zoom meeting. Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tahun 2020-2021, Mulyatsyahda; dan Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tahun 2020-2021, Sri Wahyuningsih juga hadir dalam rapat tersebut.
Qohar mengatakan, Jurist meminta kepada Sri Wahyuningsih dan Mulyatsyahda untuk menggunakan sistem operasi chrome pada laptop yang diadakan Kemendikbudristek.
“Sedangkan staf khusus menteri seharusnya tidak mempunyai kewenangan dalam tahap perencanaan dan pengadaan barang dan jasa terkait dengan Chrome OS,” ujar Qohar saat itu.
Pada 30 Juni 2020, dua pejabat Kemendikbud yaitu Mulyatsyah dan Sri Wahyuningsih mengeksekusi perintah Nadiem dan stafsus untuk memakai sistem operasi Chromebook.
“Pada 30 Juni 2020 bertempat di Hotel Arosa, SW (Sri) menemui temannya menyuruh Bambang Hadi Waluyo selaku pejabat pembuat komitmen (PKK) pada Direktorat SD tahun 2020 agar menindaklanjuti perintah NAM (Nadiem) untuk memilih pengadaan TIK dengan operating system Chrome OS,” ujar Qohar di Kejaksaan Agung, Selasa (15/7/2025).
Namun, pada hari yang sama, Sri mengganti Bambang karena dianggap tidak mampu melaksanakan perintah Nadiem.
Bambang diganti dengan PPK lain bernama Wahyu Hariadi. Pergantian tersebut berlangsung pada hari dan tempat yang sama, tepatnya pukul 22.00 WIB.
Setelah itu, Sri langsung memerintahkan Wahyu untuk menunjuk PT Bhinneka Mentari Dimensi sebagai penyedia laptop.
“Pada tanggal yang sama, 30 Juni 2020 sekitar jam 22.00 WIB Wahyu Hariadi menindaklanjuti perintah SW (Sri) untuk segera klik (vendor) setelah bertemu dengan Indra Nugraha yaitu pihak penyedia dari PT Bhinneka Mentari Dimensi bertempat di Hotel Arosa untuk mendatangi TIK tahun 2020 dengan menggunakan Chrome OS,” ujar Qohar.
Selain itu, Sri juga menyuruh Wahyu mengubah metode e-katalog menjadi Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) dan membuat petunjuk pelaksanaan bantuan pemerintah atas pengadaan TIK di Kemendikbudristek.
Hal yang sama dilakukan oleh Mulyatsyah sebagai direktur SMP. Pada tanggal dan tempat yang sama, Mul memerintahkan Harnowo Susanto sebagai PPK untuk mengklik pengadaan TIK dengan mengarahkan ke satu penyedia yaitu PT Bhinneka Mentari Dimensi.
Mul juga membuat petunjuk teknis pengadaan peralatan TIK untuk SMP yang mengarahkan pada sistem operasi Chrome.
“Ini sebagai tindak lanjut dari peraturan Menteri Pendidikan nomor 5 tahun 2021 yang dibuat oleh NAM (Nadiem) selaku menteri bahwa dalam pelaksanaannya pengadaan TIK di Kemendikbudristek tahun 2020 sampai dengan 2022 yang bersumber dari dana APBN Satuan Pendidikan Kemendikbudristek dan dana DAK,” ujar Qohar.
Pengadaan tahun 2019-2022 ini memakan anggaran hingga Rp 9,3 triliun. Dalam perjalanannya, Kemendikbudristek telah mengadakan laptop seharga 1,2 juta unit.
Namun, setelah ditelaah, laptop berbasis Chromebook justru tidak bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para pelajar.
Pasalnya, untuk menggunakan laptop berbasis Chromebook ini perlu jaringan internet. Diketahui, sinyal internet di Indonesia belum merata hingga ke pelosok dan daerah 3T.
Ulah para tersangka juga menyebabkan kerugian keuangan negara hingga Rp 1,98 triliun.
Para tersangka disangkakan dengan Pasal 2 dan Pasal 3 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Ini Cara Setop Google Nguping Obrolan Kita, Segera Lakukan Langkah Ini
Jakarta, CNBC Indonesia – Google ternyata bisa mendengarkan obrolan penggunanya. Anda juga dapat menghentikan praktik tersebut dengan mudah.
Google mendengarkan obrolan dengan merekam suara. Bahkan perusahaan juga menyimpan sejumlah audio saat pengguna berinteraksi melalui produk mereka.
“Saat Anda berbicara dengan layanan Google, Google menggunakan teknologi pengenalan audionya untuk memproses audio Anda dan merespons Anda,” kata Google dalam ketentuannya.
“Google menggunakan audio yang disimpan oleh pengaturan ini untuk mengembangkan dan meningkatkan teknologi pengenalan audio dan layanan Google yang menggunakannya, seperti Google Assistant”.
Google mengatakan tidak mengintip obrolan pribadi pengguna. Perusahaan memiliki tim untuk mendengarkan cuplikan yang disimpan dan digunakan untuk meningkatkan layanan dengan pencarian suara.
“Untuk beberapa peningkatan teknologi audio, sampel audio yang disimpan saat pengaturan ini diaktifkan akan dianalisis oleh peninjau terlatih, yang mendengarkan, mentranskripsikan, dan memberi anotasi, sehingga layanan Google dapat menafsirkan audio dengan lebih baik,” kata perusahaan.
Raksasa mesin pencarian memastikan melindungi privasi para penggunanya. Salah satu contohnya dengan memisahkan audio saat analis dilakukan.
Anda bisa menghentikan aktivitas ini jika tidak ingin percakapan didengarkan oleh Google.
Simak caranya berikut ini, dikutip dari laman Mirror:
1. Masuk ke aplikasi Google
2. Klik ikon akun di sudut atas layar
3. Klik Kelola Akun Google
4. Tekan tombol Data dan Privasi
5. Gulir layar ke bawah menuju ke Aktivitas Web & Aplikasi, matikan opsi Saya Menyertakan Aktivitas Suara dan AudioSelain itu, Anda dapat menghapus audio yang disimpan videonya dengan masuk ke laman activity.google.com.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
-

Cara Bikin Miniatur Bareng Hewan Peliharaan Kesayangan Pakai Google Gemini
Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi Gemini, meluncurkan model kreasi dan pengeditan gambar baru dari Google DeepMind.
Sejak pratinjau awal, model ini sudah menarik banyak perhatian bahkan menjadi model kreasi dan pengeditan gambar dengan rating tertinggi di dunia.
Kini, Gemini mengintegrasikannya ke dalam aplikasi Gemini agar Anda memiliki kontrol lebih besar untuk menciptakan gambar yang sempurna.
Gemini meluncurkan fitur pengeditan gambar bawaan di aplikasi Gemini awal tahun.
Fokus utama Gemini adalah menjaga tampilan karakter agar tetap konsisten dari satu gambar ke gambar lainnya. Kami menyadari bahwa saat mengedit foto diri sendiri atau orang yang kita kenal baik, ketidaksempurnaan kecil sekalipun sangat berarti—gambaran yang “mirip tapi tidak sama persis” terasa kurang tepat.
Oleh karena itu, update terbaru ini dirancang untuk memastikan foto teman, keluarga, bahkan hewan peliharaan Anda tetap terlihat konsisten seperti aslinya, baik saat Anda mencoba gaya rambut sanggul ala tahun 60-an atau mendandani chihuahua Anda dengan rok tutu.
Cukup berikan foto kepada Gemini, dan beri tahu apa yang ingin Anda ubah untuk menambahkan sentuhan unik Anda.
Gemini memungkinkan Anda menggabungkan beberapa foto untuk menempatkan diri Anda dalam satu gambar bersama hewan peliharaan, mengubah latar belakang ruangan untuk melihat pratinjau wallpaper baru, atau menempatkan diri Anda di mana pun di dunia yang bisa Anda bayangkan semuanya sambil tetap menjaga Anda terlihat seperti diri Anda sendiri.
Setelah selesai, Anda bahkan bisa mengunggah kembali gambar yang sudah diedit ke Gemini untuk mengubah foto baru Anda menjadi video yang menyenangkan.
Berikut beberapa hal yang bisa Anda coba saat menjelajahi kemampuan pengeditan gambar baru ini:
Ubah Kostum atau Lokasi: Unggah foto orang atau hewan peliharaan, dan model kami akan menjaga tampilan mereka tetap sama di setiap gambar saat Anda menempatkannya dalam skenario baru. Coba kenakan pakaian atau profesi yang berbeda, atau bahkan lihat penampilan Anda di dekade lain semuanya sambil tetap terlihat seperti diri Anda.
Gabungkan Berbagai Foto: Kini Anda bisa mengunggah beberapa foto dan menggabungkannya untuk menciptakan adegan yang benar-benar baru. Misalnya, ambil foto Anda dan foto anjing Anda untuk menciptakan potret sempurna kalian berdua di lapangan basket.
Pengeditan bertahap: Anda bisa terus mengedit gambar yang dibuat Gemini—misalnya, ambil foto ruangan kosong, cat dindingnya, lalu tambahkan rak buku, beberapa perabot, atau meja kopi. Gemini akan terus bekerja sama dengan Anda untuk mengubah bagian tertentu dari gambar sambil mempertahankan bagian lainnya.
Kombinasi Desain: Terapkan gaya dari satu gambar ke objek di gambar lainnya. Anda bisa mengambil warna dan tekstur kelopak bunga dan menerapkannya pada sepasang sepatu bot hujan, atau merancang gaun menggunakan pola dari sayap kupu-kupu.Anda bisa mencoba kemampuan pengeditan gambar yang telah diperbarui ini di aplikasi Gemini. Semua gambar yang dibuat atau diedit di aplikasi Gemini menyertakan tanda air (watermark) yang terlihat, serta tanda air digital SynthID yang tidak terlihat, untuk menunjukkan dengan jelas bahwa gambar tersebut dibuat oleh AI
-

Cara Membuat Miniatur AI Diri Sendiri yang Bisa Bergerak, Ini Linknya!
Bisnis.com, JAKARTA – Berikut adalah cara membuat miniatur AI video diri sendiri yang bisa bergerak.
Tren di media sosial selalu ada-ada saja. Kali ini adalah tren miniatur AI diri sendiri.
Orang beramai-ramai membuat miniatur AI dirinya sendiri untuk diposting di media sosialnya.
Selain penampakan ala Action Figure, juga bisa menjadi figur AI lainnya yang diinginkan.
Pada postingan mereka, bisa dilihat jika ada sesosok action figur namun dengan wajah dan tubuh yang mirip dengan kawan Anda.
Pada dasarnya, mereka tak benar-benar memiliki action figur tersebut.
Sebab mereka memanfaatkan AI untuk bisa membuat gambar yang seolah menampilkan action figur diri mereka sendiri.
Namun kali ini, AI yang digunakan bukan ChatGPT melainkan Google Gemini.
Mulanya, tren ini hanya menampilkan gambar statis, namun ternyata adapula beberapa pengguna yang menampilkan action figure diri mereka yang bergerak.
Buat Anda yang ingin membuat miniatur AI action figure yang bergerak, berikut adalah tutorialnya.
Cara Membuat Miniatur AI Diri Sendiri yang Bisa Bergerak
Langkah 1: Buat Gambar Miniatur Action Figur Diri Kamu Sendiri
1. Buka situs Google Gemini: https://gemini.google.com/app
2. Pilih tanda “+”
3. Pilih foto yang hendak diubah.
4. Masukkan prompt kemudian tekan Enter
5. Tunggu hasilnya
Anda bisa menggunakan prompt berikut ini:
“Create a 1/7 scale miniature figure based on the uploaded photo, in a realistic style and environment. Place the figure on a computer desk, standing on a circular transparent acrylic base without any text. On the computer screen, show the ZBrush modeling process of the same figure. Next to the screen, include a BANDAI-style toy packaging box printed with the original photo. Background should be a window overlooking a garden.”
Cara 2: Buat Foto Tersebut Bergerak
1. Buka browser di perangkat Anda.
2. Kemudian kunjungi laman resmi PixVerse AI di alamat https://app.pixverse.ai/
3. Lakukan login jika diminta
4. Masukkan gambar miniatur AI atau action figure diri sendiri yang sudah dibuat sebelumnya.
5. Tulis Prompt agar gambar bergerak
6. Klik Create dan tunggu prosesnya
Prompt agar gambar bergerak
“Using this as if there is a hand playing with the toy it is made reallistically.”
“Make this miniature motorcycle move as if it’s being displayed like a Bandai action figure commercial. Add subtle rotating motion, cinematic lighting, and a soft camera pan to create a dynamic short animation.”
“Animate the couple figurine on a desk scene, making them wave their hands and turn slightly. Use smooth motion, soft shadows, and realistic lighting for a lifelike miniature effect.”
Atau, Anda juga bisa menggunakan promt berikut:
“Make the miniature figure move as if it’s part of a stop-motion animation. Add subtle arm and head movements, realistic lighting, and a smooth camera pan to mimic a collector’s display scene.”
Prompt bisa disesuaikan dengan keinginnan, tambahkan beberapa efek lain yang Anda inginkan.
Itulah cara membuat miniatur ai diri sendiri yang bisa bergerak.
-

DPR Bentuk Tim Kerja Tindaklanjuti Tuntutan Publik 17+8
Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menegaskan bahwa DPR tidak hanya mendengar, tetapi juga akan menindaklanjuti aspirasi publik yang dikenal dengan “tuntutan 17+8” melalui pembentukan tim kerja khusus.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers pimpinan DPR usai rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat malam, 5 September 2025.
“Pimpinan DPR memutuskan membentuk tim kerja yang melibatkan fraksi-fraksi, alat kelengkapan dewan, serta membuka ruang komunikasi dengan publik untuk membahas tuntutan 17+8 secara transparan,” kata Saan Mustopa, Jumat, 5 September 2025.
Menurut Saan, DPR ingin memastikan bahwa aspirasi yang sudah disuarakan publik tidak berhenti hanya pada catatan rapat.
“Kami tidak ingin tuntutan ini hanya terdokumentasi di notulen. DPR berkomitmen menindaklanjuti secara nyata melalui mekanisme kelembagaan. Hasil kerja tim nantinya juga akan dilaporkan secara berkala kepada masyarakat agar prosesnya bisa dikawal bersama,” ujarnya.
Ia menambahkan, langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari rapat konsultasi pimpinan DPR bersama organisasi mahasiswa pada 3 September lalu.
Dalam rapat tersebut, sejumlah elemen mahasiswa menyerahkan dokumen resmi berisi 17 tuntutan pokok dan 8 tuntutan tambahan.
“Aspirasi itu sudah kami terima langsung pada 3 September. Hari ini kami tegaskan bahwa semuanya menjadi bahan kerja DPR melalui tim khusus yang akan dibentuk,” ucap Saan.
Wakil Ketua DPR lainnya, Sufmi Dasco Ahmad dan Cucun Ahmad Syamsurijal, yang juga hadir dalam konferensi pers malam ini juga sepakat bahwa DPR menghargai setiap aspirasi rakyat, baik yang disampaikan melalui forum dialog maupun aksi unjuk rasa.
Dasco menegaskan, DPR akan menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran sesuai kehendak rakyat.
Keputusan pimpinan DPR
– Membentuk tim kerja DPR untuk menindaklanjuti tuntutan publik 17+8.
– Menugaskan Badan Legislasi (Baleg) dan komisi terkait menginventarisasi poin tuntutan terkait legislasi.
– Menyampaikan hasil kerja tim secara berkala kepada publik.
– Menjaga transparansi serta akuntabilitas dalam setiap proses pembahasan kebijakan.
Isi Tuntutan Publik 17+8
17 Tuntutan Pokok:Menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Menolak pasal-pasal bermasalah dalam RKUHP.
Mendesak pengesahan RUU PPRT.
Mendorong perbaikan sistem pendidikan nasional.
Menuntut jaminan kesehatan publik yang adil.
Menolak kenaikan harga BBM subsidi.
Mendesak penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat.
Menolak revisi UU KPK yang melemahkan pemberantasan korupsi.
Mendorong pembatalan pasal bermasalah dalam UU IKN.
Mendesak penurunan harga kebutuhan pokok.
Menolak kriminalisasi aktivis dan mahasiswa.
Mendorong perlindungan pekerja migran.
Mendesak keberpihakan pada petani dan nelayan.
Menuntut penghentian proyek tambang bermasalah.
Meminta keterbukaan data utang negara.
Mendesak kebijakan afirmatif untuk kelompok rentan.
Menuntut komitmen DPR dalam menjaga demokrasi.8 Tuntutan Tambahan:
Revisi UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Penguatan kebijakan energi terbarukan.
Penolakan komersialisasi pendidikan tinggi.
Penghapusan pasal karet dalam UU ITE.
Peningkatan anggaran riset dan inovasi.
Penguatan regulasi perlindungan lingkungan.
Penyelesaian konflik agraria.
Penegasan netralitas aparat TNI-Polri dalam politik.Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menegaskan bahwa DPR tidak hanya mendengar, tetapi juga akan menindaklanjuti aspirasi publik yang dikenal dengan “tuntutan 17+8” melalui pembentukan tim kerja khusus.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers pimpinan DPR usai rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat malam, 5 September 2025.
“Pimpinan DPR memutuskan membentuk tim kerja yang melibatkan fraksi-fraksi, alat kelengkapan dewan, serta membuka ruang komunikasi dengan publik untuk membahas tuntutan 17+8 secara transparan,” kata Saan Mustopa, Jumat, 5 September 2025.Menurut Saan, DPR ingin memastikan bahwa aspirasi yang sudah disuarakan publik tidak berhenti hanya pada catatan rapat.
“Kami tidak ingin tuntutan ini hanya terdokumentasi di notulen. DPR berkomitmen menindaklanjuti secara nyata melalui mekanisme kelembagaan. Hasil kerja tim nantinya juga akan dilaporkan secara berkala kepada masyarakat agar prosesnya bisa dikawal bersama,” ujarnya.
Ia menambahkan, langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari rapat konsultasi pimpinan DPR bersama organisasi mahasiswa pada 3 September lalu.
Dalam rapat tersebut, sejumlah elemen mahasiswa menyerahkan dokumen resmi berisi 17 tuntutan pokok dan 8 tuntutan tambahan.
“Aspirasi itu sudah kami terima langsung pada 3 September. Hari ini kami tegaskan bahwa semuanya menjadi bahan kerja DPR melalui tim khusus yang akan dibentuk,” ucap Saan.
Wakil Ketua DPR lainnya, Sufmi Dasco Ahmad dan Cucun Ahmad Syamsurijal, yang juga hadir dalam konferensi pers malam ini juga sepakat bahwa DPR menghargai setiap aspirasi rakyat, baik yang disampaikan melalui forum dialog maupun aksi unjuk rasa.
Dasco menegaskan, DPR akan menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran sesuai kehendak rakyat.
Keputusan pimpinan DPR
– Membentuk tim kerja DPR untuk menindaklanjuti tuntutan publik 17+8.
– Menugaskan Badan Legislasi (Baleg) dan komisi terkait menginventarisasi poin tuntutan terkait legislasi.
– Menyampaikan hasil kerja tim secara berkala kepada publik.
– Menjaga transparansi serta akuntabilitas dalam setiap proses pembahasan kebijakan.
Isi Tuntutan Publik 17+8
17 Tuntutan Pokok:Menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Menolak pasal-pasal bermasalah dalam RKUHP.
Mendesak pengesahan RUU PPRT.
Mendorong perbaikan sistem pendidikan nasional.
Menuntut jaminan kesehatan publik yang adil.
Menolak kenaikan harga BBM subsidi.
Mendesak penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat.
Menolak revisi UU KPK yang melemahkan pemberantasan korupsi.
Mendorong pembatalan pasal bermasalah dalam UU IKN.
Mendesak penurunan harga kebutuhan pokok.
Menolak kriminalisasi aktivis dan mahasiswa.
Mendorong perlindungan pekerja migran.
Mendesak keberpihakan pada petani dan nelayan.
Menuntut penghentian proyek tambang bermasalah.
Meminta keterbukaan data utang negara.
Mendesak kebijakan afirmatif untuk kelompok rentan.
Menuntut komitmen DPR dalam menjaga demokrasi.8 Tuntutan Tambahan:
Revisi UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Penguatan kebijakan energi terbarukan.
Penolakan komersialisasi pendidikan tinggi.
Penghapusan pasal karet dalam UU ITE.
Peningkatan anggaran riset dan inovasi.
Penguatan regulasi perlindungan lingkungan.
Penyelesaian konflik agraria.
Penegasan netralitas aparat TNI-Polri dalam politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
(ANN)
-

Jokowi Diduga Terlibat Kasus Chromebook Tapi Sulit Dimejahijaukan
GELORA.CO – Pengamat politik Andi Yusran menilai kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperlihatkan pola lama dalam sejarah politik Indonesia, di mana presiden atau lingkaran istana cenderung tak tersentuh hukum.
Kasus ini mencuat setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap bahwa proyek pengadaan Chromebook senilai Rp1,9 triliun yang berujung korupsi itu dirancang Nadiem Makarim sebelum ia resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Mendikbudristek.
Andi Yusran menilai pola penanganan hukum kasus besar yang melibatkan pejabat pemerintah kemungkinan besar akan berhenti di level kementerian.
“Sejarah politik dan hukum di Indonesia sepertinya akan tetap dijaga oleh penguasa, bahwa presiden alias ‘istana’ tidak akan pernah tersentuh oleh hukum terkait dengan tindak pidana korupsi,” kata Andi kepada RMOL, dihubungi di Jakarta, Jumat, 5 September 2025.
“Dan Jokowi walaupun diduga kuat terlibat dalam berbagai tindakpidana korupsi akan sulit untuk dimeja-hijaukan, kasus nantinya akan berhenti di tingkat menteri/kementerian jika tindak pidana tersebut melibatkan kebijakan pemerintah,” sambungnya Andi.
Andi menegaskan, penegakan hukum seharusnya tidak boleh tebang pilih. Semua pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi Chromebook harus diproses tanpa pandang bulu, termasuk jika jejak keterlibatan mengarah pada mantan presiden. Sebab hanya dengan cara itu hukum benar-benar bisa tegak dan keadilan dirasakan oleh rakyat.
Kejagung mengungkap Nadiem Makarim sudah membuat grup WhatsApp “Mas Menteri Core Team” sebelum dilantik sebagai menteri oleh Jokowi. Dalam grup tersebut dilakukan pembahasan soal rencana program digitalisasi di Kemendikbudristek.
Setelah Nadiem diangkat menjadi menteri, proses pengadaan program digitalisasi pun berlanjut dengan total anggaran Rp9,98 triliun. Nadiem bertemu dengan pihak Google untuk membicarakan pengadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi di Kemendikbudristek.
Sistem operasi Chromebook dipaksakan Nadiem dipilih meski hasil kajian tidak efektif.
Selain itu di awal penunjukkan sebagai menteri sempat muncul banyak pertanyaan soal alasan Jokowi menunjuk Nadiem. Pasalnya Nadiem tidak mewakili partai politik manapun dan tidak memiliki latar belakangan yang kuat tentang pendidikan.
/data/photo/2025/09/04/68b973c2a0863.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
